Mola Hidatidosa

26
Referat Mola Hidatidosa Oleh Ruwaida Anis Pembimbing residen: dr. Acholder TP Sirait Pembimbing Supervisor: Dr. dr Sharvianty Arifuddin, Sp. OG (K)

description

definisi ke tatalaksana.

Transcript of Mola Hidatidosa

Page 1: Mola Hidatidosa

ReferatMola Hidatidosa

Oleh Ruwaida Anis

Pembimbing residen:dr. Acholder TP Sirait

Pembimbing Supervisor:Dr. dr Sharvianty Arifuddin, Sp. OG (K)

Page 2: Mola Hidatidosa

Mola hidatidosa adalah

suatu kehamilan yang berkembang tidak wajar di

mana tidak ditemukan janin atau terdapat janin dan

sebagian atau seluruh vili korialis mengalami

perubahan berupa degenerasi hidropik, avaskular

degenerasi dari vili korialis yang berbentuk

gelembung menyerupai anggur.

Definisi

Page 3: Mola Hidatidosa

belum diketahui etiologinya Faktor risiko :

Pada wanita dengan usia yang produktif

Riwayat mola hidatidosa sebelumnya

ETIOLOGI DAN FAKTOR RISIKO

Page 4: Mola Hidatidosa

Mola Hidatidosa Komplit Mola Hidatidosa Parsial

KLASIFIKASI

Page 5: Mola Hidatidosa

Mola Hidatidosa Komplitmakroskopik : di mana • didapatkan edema pada

korion tanpa adanya fetal dan membran amnion.

• Vili yang mengalami degenerasi hidrofik biasanya berdiameter 1 – 3 cm dan memberi gambaran seperti anggur

Page 6: Mola Hidatidosa

Histologis :• degenerasi hidrofik • edema dari struma vili korialis • tidak ada pembuluh darah pada vili

korialis• proliferasi dari epitel trofoblas• tidak adanya fetus dan amnion

Page 7: Mola Hidatidosa

Tipe Androgenetik

Homogen Heterozygot

Page 8: Mola Hidatidosa

Mola Hidatidosa Parsialmakroskopis :• ditemukan bagian – bagian fetus

dan membran amnion. • campuran antara vili korialis yang

normal dan yang mengalami degenerasi hidrofilik.

mikroskopis :• proliferasi medium pada elemen –

elemen trofoblas. • Pembuluh darah fetal dapat terlihat

dan berisi eritrosit di dalamnya.

Page 9: Mola Hidatidosa

Patogenesis Mola Hidatidosa KomplitPartial

Page 10: Mola Hidatidosa

DIAGNOSIS

Anamnesis Mola hidatidosa komplit

perdarahan pervaginam, hiperemesis, gejala – gejala dari

hipertiroid seperti jantung berdebar, berkeringat banyak, tremor dan penurunan berat badan

- Mola hidatidosa partial

perdarahan dari vagina Gerakan bayi bisa

dirasakan atau tidak mirip dengan keluhan –

keluhan abortus inkomplit atau missed abortion

Page 11: Mola Hidatidosa

Pemeriksaan fisik Tekanan darah diatas 140 / 90 dan disertai

proteinuria yang menunjukan gejala preeklampsia sebelum usia kehamilan 20 minggu.

Nyeri pada pelvis. Tinggi fundus uteri lebih besar daripada umur

kehamilan. Dapat ditemukan atau tidak ditemukan denyut

jantung janin

Page 12: Mola Hidatidosa

Pemeriksaan penunjang Laboratorium

Kadar serum β - hCG: lebih dari 100,000 mIU/mL

Darah lengkap dan fungsi pembekuan darah : dapat terjadi anemia dan koagulopati

Fungsi hati dan ginjal Kadar T4, T3, TSH di

dalam darah yang terkadang meningkat

Serum inhibin A dan activin A : meningkat 7 – 10 kali lipat dari pada kehamilan normal.

Radiologi Ultrasonografi : badai salju.

Lanjutkan dengan foto X – ray Thorax

Page 13: Mola Hidatidosa

Namun melalui USG harus dibedakan dengan mola invasiv karena gambarannya yang hampir sama.

Mola hidatidosa mola invasiv (gambaran badai salju)

Page 14: Mola Hidatidosa

Jadi untuk tidak terjadi kekeliruan, boleh dilakukan colour doppler untuk membedakan antara mola hidatidosa dan mola invasiv.

Ini adalah gambaran pada colour doppler pada mola invasiv. Terdapat neovaskularisasi pada miometrium ini yang tidak seharusnya ada pada mola hidatidosa.

Page 15: Mola Hidatidosa

Histopatologi

Mola hidatidosa parsialMola hidatidosa komplit

Page 16: Mola Hidatidosa

Mola hidatidosa komplit Mola hidatidosa parsial

Kariotip Diploid (46 XX atau 46 YY) Triploid (69 XXX atau 69

XXY)

Patologi

Fetus Tidak ada Kadang – kadang ada

Amnion, sel darah merah

janin Tidak ada Kadang – kadang ada

Edema villa Difus Bervariasi, fokal

Proliferasi trofoblastik Bervariasi, ringan sampai

berat

Bervariasi, ringan sampai

sedang

Gambaran klinis

Diagnosis Kehamilan mola Missed abortion

Ukuran uterus 50% lebih besar untuk umur

kehamilan Kecil untuk umur kehamilan

Kista tekaluteal 25 % - 30%, Jarang

Komplikasi Sering terjadi Jarang

Page 17: Mola Hidatidosa

Hipertensi dalam kehamilan Mola invasiv Hipertiroid Kehamilan dengan mioma uteri Abortus Gemeli

DIAGNOSA BANDING

Page 18: Mola Hidatidosa

Penanganan mola hidatidosa terbagi menjadi

1.evakuasi dengan segera jaringan mola

2.evaluasi berkelanjutan untuk memantau proliferasi dari trofoblas dan kemungkinan menjadi ganas

PENATALAKSANAAN

Page 19: Mola Hidatidosa

Persiapan : pemeriksaan pelvis, pemeriksaan darah lengkap, kimia darah termasuk di dalamnya tes fungsi

hepar, ginjal, dan tiroid, kadar serum β - hCG dalam darah,

foto X – ray thorax dan USG pelvis.

Page 20: Mola Hidatidosa

EvakuasiVakum aspirasi Persiapkan darah dan dipasang

infus pada pasien. Gunakan obat yang berfungsi

untuk dilatasi serviks Setelah sebagian besar

jaringan telah diaspirasi dilanjutkan dengan kuret

Kuret Pasien dikuret dengan

menggunakan kuret tajam untuk mengelurkan sisa jaringan yang keci;l

Setelah selesai semua evakuasi baru dilanjutkan dengan pemberian oksitosin.

Kista teka luteal regresi dengan sendirinya Apabila kista membesar dan

mengalami torsi, infark dan ruptur dilakukan tindakan operasi

Page 21: Mola Hidatidosa

Histerektomi boleh dilakukan jika pasien sudah tidak ada perancangan untuk menambah jumlah anak. Histerektomi disarankan dilakukan pada pasien yang berumur di atas 40 tahun yang mempunyai resiko yang tinggi untuk terjadinya PTG.

Page 22: Mola Hidatidosa

Setelah selesai dilakukan evakuasi, dilakukan pengamatan terhadap kadar serumβ – hCG setiap minggu sehingga tidak terdeteksi sehingga 3 kali berturut-turut

kemudian dipantau setiap 1 bulan selama 6bulan

Evaluasi

Page 23: Mola Hidatidosa

Pasien diharapkan untuk tidak hamil sepanjang pengawasan β-hCG.

Jadi pasien diharapkan untuk memakai KB barier seperti kondom. Penggunaan pil gabungan (estrogen-progestin) boleh digunakan

setelah level β-hCG sudah normal. Tidak ada bukti yang menyatakan bahwa penggunaan kontrasepsi progesterone menimbulkan efek.

Namun jika pasien telah menggunakan kontrasepsi oral hormonal sebelum didiagnosa, pasien bisa melanjutkan penggunaan kontrasepsi namun terdapat kebarangkalian yang rendah untuk terjadinya persisten trofoblas gestasional 9.

Pemakaian AKDR tidak dianjurkan sebelum remisi gonadotropin kerana dikhuatiri perforasi uterus dengan tumor yang invasif.

Page 24: Mola Hidatidosa

perforasi uterus dan perdarahan terutama pada saat dilakukan kuret.

penyakit trofoblas ganas insufisiensi respirasi akut hipertiroidisme hingga tirotoksikosis, preeklampsia hingga eklampsia

KOMPLIKASI

Page 25: Mola Hidatidosa

Pasien dengan pasca kehamilan mola yang menjalani perawatan yang diperlukan rata-rata memiliki tingkat kesembuhan hampir 100% dan sering tergolong dalam golongan pengobatan beresiko rendah.

Dalam 1400 pasien hanya 8% sahaja yang mendapat pengobatan kemoterapi. ±98% pasien, pasca kehamilan mola tidak akan berulang. Namun pada pasien yang terjadi kehamilan mola yang berulang, 60-80% pasien akan tetap akan terjadi histology yang sama.

PROGNOSA

Page 26: Mola Hidatidosa