Modul Tropmed Mahasiswa 2015

20
MODUL TROPICAL AND TRAVEL MEDICINE STUDY GUIDE FAKULTAS KEDOKTERAN 1

description

ciden

Transcript of Modul Tropmed Mahasiswa 2015

MODULTROPICAL AND TRAVEL MEDICINE

STUDY GUIDE

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR MATARAM2015

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah swt. Atas karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Fasilitator dan Student Guide Modul Tropical and Travel Medicine. Modul ini kami buat sebagai acuan bagi mahasiswa agar proses belajar mengajar serta diskusi dapat berjalan dengan lancar.Modul ini dalam penyusunannya telah disesuaikan dengan kaidah Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang mengacu pada kurikulum inti pendidikan dokter indonesia (KIPDI) III, sehingga proses pembelajaran mengarah pada sistem student-centered. Untuk itu diharapkan mahasiswa dapat menerapkan System Independent Learning serta problem-based learning dalam diskusi kelompok.Dalam pembelajaran modul ini, mahasiswa diharapkan dapat memahami ilmu-ilmu dasar kedokteran lainnya seperti biomedis, anatomi, fisiologi, ilmu psikologi, sosiologi kesehatan, dan lain-lain. Dengan membaca buku teks kedokteran maupun dengan mencari pembelajaran di internet.Penekanan dari mempelajari modul ini adalah bagaimana mahasiswa memahami dasar-dasar ilmu kedokteran, dimana perilaku sehat dipengaruhi oleh aspek psikologi, sosial, dan kultural, sehingga mahasiswa memiliki dasar yang kuat dalam mempelajari dan memahami ilmu kedokteran di klinik.Semoga modul ini dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa kedokteran beserta fasilitator. Besar harapan kami agar pembaca memberikan kritik dan saran yang membangun guna penyempurnaan modul ini.

Mataram, Juni 2015

Tim Penyusun

DAFTAR ISI

Halaman Judul iKata PengantariiDaftar IsiiiiTim Moduliv

INFORMASI UMUMA. PENDAHULUAN1B. HUBUNGAN DENGAN MODUL LAIN5C. CABANG ILMU YANG MENDUKUNG5D. LEARNING OUTCOME1. Area Komunikasi Efektif62. Area Keterampilan Klinis63. Area Landasan Ilmiah Kedokteran64. Area Pengelolaan Masalah Kesehatan75. Area Penerapan Nilai Dasar Islam dan Budaya Akademik Islam7E. TOPIK PEMBELAJARAN8F. METODE PEMBELAJARAN8G. EVALUASI PEMBELAJARAN1. Skenario 1. Demam dan Nafsu makan turun162. Skenario 2. Badan Semakin Kurus183. Skenario 3. Diare Saat Melancong204. Skenario 4. Batuk, Mencret Tidak Sembuh-Sembuh Dan Mata Kuning.. 225. Kemaluan Gatal Dan Keluar Cairan Kekuningan 24JADWAL MODUL28

TIM MODUL TROPICAL AND TRAVEL MEDICINE

Penanggung Jawab: Dekan FK Universitas Islam Al Azhar Mataram dr. H. Fanani, SpRadKoordinator: dr. Winangun Sp.PD.dr. Sahrun Anggota: dr. Indrajid dr. Fachrudi dr. Agus Wijaya dr. Muchdar dr. Rahmania dr. Heny dr. Dian A.

INFORMASI UMUM

A. PENDAHULUANModul Tropical and Travel Medicine dilaksanakan pada semester 6, tahun ketiga dalam waktu 4 minggu. Pencapaian belajar mahasiswa dijabarkan dengan penetapan area kompetensi, kompetensi inti, komponen kompetensi, learning outcome sebagaimana yang diatur dalam standar kompetensi dokter, serta sasaran pembelajaran yang didapat dari pembelajaran learning outcome.Modul ini terdiri dari 4 lembar belajar mahasiswa (LBM) dan masing-masing memiliki beberapa sasaran pembelajaran dan skenario, konsep mapping, materi dan daftar pustaka yang dipakai dalam penyusunan buku tutorial ini.Adapun materi yang dipelajari oleh mahasiswa meliputi pengetahuan dasar kedokteran, patofisiologi, proses penegakkan diagnosis dan pengelolaannya. Untuk itu diperlukan pembelajaran ketrampilan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang dan ketrampilan prosedural yang diperlukan. Disamping itu, mahasiswa juga akan mempelajari sikap profesionalisme yang terkait dengan topik diatas.Modul ini akan dipelajari dengan menggunakan strategi Problem Based Learning dengan metode diskusi tutorial menggunakan teknik seven jump step, kuliah, praktikum laboratorium dan belajar ketrampilan klinik (skill lab).

B. HUBUNGAN DENGAN MODUL LAINModul ini berhubungan langsung dengan modul sebelumnya antara lain modul belajar efektif, modul muskuloskeletal, modul kardiovaskuler, modul respirasi, serta modul lainnya.

C. CABANG ILMU YANG TERKAITa. 14

b. Anatomic. Fisiologi d. Histologie. Patologi anatomif. Patologi klinikg. Mikrobiologih. Parasitologii. Farmakologij. Emergency medicinek. Ilmu penyakit dalaml. Ilmu kesehatan anakm. Ilmu kesehatan masyarakatn. Ilmu gizio. Radiologip. Ilmu bedah

D. LEARNING OUTCOME1. Area Komunikasi EfektifMelakukan komunikasi dengan pasien serta keluarga melalui cara interaksi dengan pasien simulasi (anamnesis, tanda vital, pemeriksaan fisik)2. Area Keterampilan Klinisa. Menggali dan merekam dengan jelas keluhan-keluhan yang disampaikan (bila perlu disertai gambar), riwayat penyakit saat ini, medis, keluarga, sosial, serta riwayat lain yang relevan.b. Mengidentifikasi, memilih dan menentukan prosedur klinis dan pemeriksaan laboratorium yang sesuai dengan masalah dan kebutuhan pasien.c. Melakukan prosedur klinis dan laboratorium sesuai kebutuhan pasien dan kewenangannya.d. Menentukan pemeriksaan penunjang untuk tujuan penapisan penyakite. Melakukan pemeriksaan fisik yang sesuai dengan masalah pasien.f. Memilih dan melakukan keterampilan terapeutik, serta tindakan prevensi sesuai dengan kewenangannyag. Menemukan tanda-tanda fisik dan membuat rekam medis dengan jelas dan benar3. Area Landasan Ilmiah Kedokterana. Menjelaskan prinsip-prinsip ilmu kedokteran dasar terkait dengan terjadinya masalah kesehatanb. Menjelaskan masalah kesehatan pada penyakit tropis dari tingkat seluler maupun molekuler hingga tubuh manusia melalui pemahaman mekanisme normal dalam tubuh.c. Menjelaskan mekanisme patogenesis, patologi, dan patofisiologi suatu masalah dalam penyakit tropisd. Menjelaskan prinsip-prinsip pengambilan keputusan dalam mengelola masalah kesehatane. Menjelaskan berbagai pilihan yang mungkin dilakukan dalam penanganan pasien penyakit tropisf. Menjelaskan secara rasional/ilmiah dalam menentukan penanganan penyakit baik secara klinikal epidemiologi, farmakologi, fisiologi, gizi, ataupun perubahan perilaku.g. Menjelaskan pertimbangan pemilihan intervensi berdasarkan farmakologi, fisiologi, diet, olahraga ataupun perubahan perilakuh. Menjelaskan farmakodinamik dan farmakokinetik obat yang berkaitan dengan masalah kesehatani. Menjelaskan perubahan proses patofisiologi setelah pengobatan dalam kasus penyakit tropisj. Menjelaskan prinsip-prinsip pengambilan keputusan dalam mengelola pasien kasus penyakit tropisk. Menjelaskan alasan hasil diagnosis dengan mengacu pada evidence-based medicine4. Area Pengelolaan Masalah Kesehatana. Mengidentifikasi berbagai pilihan cara pengelolaan yang sesuai dengan penyakit pasien kasus penyakit tropisb. Menjelaskan prinsip-prinsip pengambilan keputusan dalam mengelola pasien kasus penyakit tropisc. Menjelaskan proses perubahan patofisiologi setelah pengobatan dalam kasus penyakit tropis5. Area Penerapan Nilai Dasar Islam dan Budaya Akademik Islama. Melakukan pemeriksaan dan prosedur pelayanan sesuai dengan masalah pasien dengan senantiasa berlandaskan pada nilai-nilai dasar Islam dan etika kedokteran Islamb. Mampu menggali dan menerapkan nilai-nilai dasar Islam dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien dan keluarga pasien baik dalam hal promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatifc. Mampu membaca dan menghafal Al Quran dan hadis terkait dengan topik yang dipelajari.

E. TOPIK MODUL TROPICAL and TRAVEL MEDICINEa. Demamb. Kecacinganc. Diared. IMS/ HIV-AIDS

F. METODE PEMBELAJARANF.1. S.G.D. ( Small group discussion ) Diskusi kelompok kecil yang akan dilakukan dua kali dalam seminggu . Setiap S.G.D. berlangsung selama 100 menit, denga berpedoman pada SEVEN JUMP STEPS, yang meliputi ; L 1 Menjelaskan istilah dan konsep yang belum diketahui. L 2 Menetapkan masalah. L 3 Menganalisa masalah. L 4 Menarik kesimpulan dari L 3. L 5 Menyususn persoalan yang tidal bisa diselesaikan dalam diskusi tersebut, menjadi tujuan pembelajaran kelompok ( learning issue / learning objective ). L 6 Mengumpulkan informasi tambahan dari textbook atau jurnal. L 7 Menyebarkan temuan informasi yang telah dikumpulkan oleh anggauta kelompok , disintesakan dan didiskusikan temuan tersebut agar tersusun penjelasan yang komprehensif untuk menjelaskan dan menyelesaikan masalah.

Urutan pembahasan dalam S.G.D - S.G.D. sesion I : Menjalankan langkah 1 5. - Belajar mandiri : Menjalankan langkah 6. - S.G.D session II : Menjalankan langkah 7.

F.2. Kuliah. Kuliah diberikan untuk memberikan gambaran umum isi Modul Reproduksi, mengenai relevansi dan kontribusi dari berbagai disiplin ilmu yang berbeda terhadap modul Reproduksi.Kuliah memberikan klarifikasi materi yang sulit , untuk mencegah atau mengkoreksi adanya missconception pada waktu mahasiswa berdiskusi atau belajar mandiri.Kuliah dapat memberikan stimulasi kepada mahasiswa untuk belajar Lebih dalam tentang materi tersebut.

F.3. PraktikumPraktikum bertujuan untuk memberikan ketrampilan laboratorium guna menunjang pemahaman dalam mempelajari modul reproduksi . Praktikum juga mendukung proses belajar lewat ilustrasi dan aplikai praktek terhadap apa yang mahasiswa pelajari dari diskusi, belajar mandiri dan kuliah.

G. EVALUASI PEMBELAJARAN Secara garis besar jenis penilaian untuk program pendidikan sarjana adalah Sebagai berikut ; 1. Modul assessment Penilaian meliputi komponen kognitif ( pengetahuan ). Kegiatan evaluasi modul terdiri dari ;a. Evaluasi kegiatan harian ( S.G.D, praktikum, dan kuliah )b. Evaluasi akhir modul. 2. Longitudinal assessment Ujian knowledgea. Nilai praktikum ( 40 % dari nilai sumatif knowledge )Selama praktikum , mahasiswa akan dinilai pengetahuan dan ketrampilan.Nilai pengetahuan dan ketrampilan didapatkan dari ujian responsi atau identifikasi praktikum yang dilaksanakan selama praktikum. Bagi mahasiswa yang tidak dapat mengikuti praktikum dengan alasan dan bukti yang dapat dipertanggung jawabkan , harap melapor ke tim modul untuk dijadwal ulang kegiatan praktikum.b. Nilai ujian akhir modul ( 60 % knowledge )Ujian knowledge merupakan ujian terhadap semua materi baik S.G.D., kuliah pakar, praktikum dan ketrampilan klinik. Materi dan pelaksanaan ujian akhir modul setelah menyelesaikan seluruh isi modul . Soal akhir modul terdiri dari 100 soal.Ketentuan bagi mahasiswa ;Mahasiswa dapat mengikuti ujian akhir modul jika memenuhi prasyarat sebagai berikut :1. Mengikuti 100 % dari keseluruhan S.G.D.2. Mengikuti 100 % dari keseluruhan praktikum.3. Mengikuti 75 % dari keseluruhan kuliah.Apabila mahasiswa berhalangan hadir pada kegiatan S.G.D., praktikum dan skill lab, maka mahasiswa harus :1. Memberikan surat ijin ketidak hadiran pada kegiatan tersebut.2. Mengganti kegiatan S.G.D. dengan melaksanakan tugas dari tim modul untuk penggantian tersebut mahasiswa harus berkoordinasi dengan tim modul.3. Mengganti kegiatan praktikum dan skill lab hari lain, untuk penggantian tersebut , mahasiswa harus berkoordinasi dengan tim modul.4. Setelah melaksanakan tugas pengganti S.G.D. , dan mahasiswa mengikuti kegiatan pengganti praktikum dan skill lab, maka mahasiswa telah dinyatakan mengikuti kegiatan 100 %.

Jika mahasiswa tidak mengikuti ujian akhir modul maka , nilai akhir Modul dinyatakan nol. Tata cara permohonan ijin susulan dilaksanakan sebagaimana yang berlaku , yakni mahasiswa mengajukan prmohonan kepada dekan dilampiri alasan ketidak hadiran pada ujian tersebut maksimal satu minggu setelah ujian dilaksanakan . Selajutnya surat permohonan ujan susulan dikeluarkan oleh M.E.U. , untuk disampaikan kepada tim modul terkait. Sebelum proses pembuatan surat permohonan ijin susulan kepada tim modul, M.E.U. akan melakukan verifikasi prosentase kehadiran mahasiswa selama modul tersebut berlangsung.

PEDOMAN UMUM FASILITATOR

Dalam peningkatan pembelajaran dan efektifitas, fasilitator diharapkan memperhatikan hal-hal berikut :

1. Datang tepat waktu.2. Memperkenalkan diri dengan mahasiswa, dan mengenali mahasiswa satu persatu, dalam usaha memperdekat jarak untuk mempermudah komunikasi.3. Memilih ketua kelompok, menjelaskan tujuan metode pembelajaran dan tata cara berdiskusi.4. Menjelaskan tujuan pembelajaran : learning objectives, learning task setiap dilaksanakan diskusi kelompok.5. Menunjukkan kepada mahasiswa sebagai seorang fasilitator, akan selalu siap sedia membantu mahasiswa berdiskusi, dengan jalan memperhatikan dengan sungguh-sungguh apa yang didiskusikan, bagaimana jalan dan arah diskusi.6. Dalam memotivasi mahasiswa berdiskusi bisa dipancing dengan pertanyaan terbuka yang relevan dengan konteks.7. Bila terjadi hambatan (blocking) pada saat berdiskusi dapat dilakukan fasilitasi dengan jalan melakukan stimulasi, akan tetapi batasi dalam berinterfensi. 8. Mengingatkan mahasiswa membuat rangkuman diskusi, yang memuat jawaban dari learning task, self assessment, hal-hal yang belum disepakati kelompok, hal-hal yang belum jelas dan perlu klarifikasi dari narasumber.9. Dalam peningkatan efektifitas kelompok diskusi fasilitator diharapkan membaca referensi/materi, menghadiri lectures, pleno, atau berdiskusi dengan narasumber.10. Bila fasilitator berhalangan hadir, hendaknya menunjuk pengganti (dosen lain) atau menyampaikan kepada penanngung jawab modul, untuk dicarikan pengganti.

Terima kasih atas kesediaan, perhatian dan kerjasamanya.

LBM 1DEMAM

SKENARIO :

Seorang anak perempuan berusia 6 tahun,BB 18 kg, TB 128 cm, mengalami panas badan yang terus menerus dan sudah berlangsung hampir 2 minggu setelah bepergian ke Sekotong. Pada minggu pertama panas terjadi terutama menjelang dini hari yang di ikuti dengan penurunan panas sampai normal saat menjelang pagi. Ia sudah dibawa ke Puskesmas saat panas badannya baru 3 hari, namun tidak turun walau sudah diberi obat penurun panas. Ia mendapat obat amoxicilin 3x2 cth dan ibuprofen 3x1 cth. Sampai dengan obat habis panas tidak turun, dan ia kembali ke Puskesmas diberi obat yang sama. Karena sampai obat habis anak tetap panas dan akhirnya dibawa ke Rumah Sakit. Ternyata pasien sejak sakit tidak pernah buang air besar.Dari pemeriksaan lebih lanjut didapatkan : coated tongue serta tremor, pulse :88 X/menit, suhu 39.4oC, anak mengeluh nyeri epigastrium dan teraba hepatosplenomegali. Pasien kemudian menjalani pemeriksaan laboratorium. Dari hasil pemeriksaan laboratorium, pasien disarankan untuk menjalani rawat inap. Pasien tampak rewel dan gelisah. Melihat kondisi diatas apa yang harus kalian lakukan?

LBM 2KECACINGAN

SKENARIO :

Seorang wanita berusia 54 tahun bekerja sebagai petani sayur di Sembalun, dibawa keluarganya ke Rumah sakit dengan keluhan lemah, penglihatan berkunang-kunang. Sewaktu tiba di rumah sakit penderita terlihat pucat, nafas pendek dan lemah. Dari anamnesis diketahui keluhan ini telah dialami pasien sejak 3 bulan terakhir dan semakin lama semakin memberat. Pada pemeriksaan dijumpai tanda-tanda anemia berat dan Hb 5,5 gr/dl, eosinofil 5%. Oleh dokter dilakukan pemeriksaan lanjutan berupa pemeriksaan tinja dan ternyata dijumpai banyak telur cacing berbentuk oval dengan dinding tipis, isi morula dan sedikit telur cacing bentuk oval dinding tebal terdiri dari tiga lapis, isi ovum, telur barrelshape, dinding tebal dengan mucoid knop pada ke 2 kutubnya. Apa kemungkinan diagnose pasien diatas?

LBM 3DIARE

SKENARIO :

Sepasang pengantin yang baru menikah datang ke poliklinik pada hari kelima bulan madunya di Lombok dengan keluhan diare. Pengantin pria mengeluh kejang perut, diare, demam, menggigil dan lemah yang menyebabkan dia harus tinggal dikamar hotel hampir sepanjang hari selama 4 hari berikutnya. Diare mengandung darah dan lendir. Kemudian dilakukan pemeriksaan laboratorium dengan Sampel tinja, terlihat adanya koloni peragi laktosa dari tinjanya. Berkaitan dengan serangan penyakit yang sama pada teman-temannya setelah kembali dari Lombok, terungkap bahwa pengantin pria telah mengabaikan peringatan agar tidak mengkonsumsi makanan pedas.Sedangkan pengantin wanita juga tiba-tiba menderita muntah-muntah dan diare cair. Diarenya lebih sering dan banyak. Tinjanya jernih, tidak berbau dan memiliki bercak-bercak lendir didalamnya. Dan pada hasil pemeriksaan laboratorium tinja didapatkan koloni vibrio cholerae. Apa diagnosis dan penatalaksanaannya dari dua kasus diatas?

LBM 4IMS DAN HIV/AIDS

SKENARIO :

Seorang laki-laki berusia 27 tahun telah melakukan hubungan seksual tanpa perlindungan dengan berganti-ganti pasangan sejak remaja. Datang ke poliklinik dua hari sesudah ia mengeluarkan secret uretra berlendir dan rasa seperti terbakar pada saat berkemih. Oleh dokter dilakukan pemeriksaan secret uretra. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan adanya leukosit PMN, tetapi tidak tampak diplokokus intrasel. Pasien diobati dengan dosis tunggal azitromisin. Dia merasa cemas karena sebelumnya teman satu kos juga pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya yang akhirnya berujung kematian. Keluhan penyerta saat itu seperti diare yang berbulan-bulan, batuk yang tidak kunjung sembuh dan sariawan yang berulang. Mereka sering juga bersama-sama menggunakan narkoba dengan jarum suntik bergantian. Sesaat sebelum meninggal didapatkan limfadenopati leher dan hasil pemeriksaan laboratoriumnya untuk hitung CD4+ : 30sel/mL. Sedangkan pasangan si wanita berusia 25 tahun datang dengan keluhan adanya secret vagina kambuhan disertai dengan perasaan seperti terbakar dan gatal. Pada pemeriksaan fisik menunjukkan adanya eritema dan pembengkakan vagina. Pemeriksaan mikroskopik secret vagina dalam KOH 10% terlihat adanya sel-sel ragi. Apa diagnosis dan penatalaksanaan pada keriga kasus diatas?