Modul Putra Fadli

4
MODUL PRAKTEK PENYEMBUHAN DAN PENCEGAHAN DECUBITUS PADA TIRAH BARING DENGAN MOBILISASI, POSITIONING DAN UV 1. Pendahuluan Dekubitus adalah kerusakan/kematian kulit sampai jaringan dibawah kulit, bahkan menembus otot sampai mengenai tulang akibat adanya penekanan pada suatu area secara terus menerus sehingga mengakibatkan gangguan sirkulasi darah setempat. Dekubitus dapat terjadi pada setiap tahap umur, tetapi hal ini merupakan masalah yang khusus pada penderita stroke dan lansia, karena masalah imobilitas. 2. Tujuan a. Mencegah dan menyembuhkan timbulnya decubitus b. Meningkatkan sirkulasi darah c. Mencegah spasme otot dan atrofi otot pada tubuh akibat tirah baring. d. Meningkatkan kekuatan otot e. Meningkatkan ADL pasien f. Meningkatkan elastisitas 3. Sarana : a. Ruangan yang nyaman b. Tempat tidur atau matras 4. Intervensi yang diberikan mobilisasi, positioning dan UV.

description

hihihihihi

Transcript of Modul Putra Fadli

MODUL PRAKTEK PENYEMBUHAN DAN PENCEGAHAN DECUBITUS PADA TIRAH BARING DENGAN MOBILISASI, POSITIONING DAN UV

1. PendahuluanDekubitus adalah kerusakan/kematian kulit sampai jaringan dibawah kulit, bahkan menembus otot sampai mengenai tulang akibat adanya penekanan pada suatu area secara terus menerus sehingga mengakibatkan gangguan sirkulasi darah setempat. Dekubitus dapat terjadi pada setiap tahap umur, tetapi hal ini merupakan masalah yang khusus pada penderita stroke dan lansia, karena masalah imobilitas. 2. Tujuana. Mencegah dan menyembuhkan timbulnya decubitusb. Meningkatkan sirkulasi darahc. Mencegah spasme otot dan atrofi otot pada tubuh akibat tirah baring.d. Meningkatkan kekuatan otote. Meningkatkan ADL pasienf. Meningkatkan elastisitas

3. Sarana :a. Ruangan yang nyaman b. Tempat tidur atau matras

4. Intervensi yang diberikan mobilisasi, positioning dan UV.

5. ProsedurPelaksanaan :A. Mobilisasi PasifMobilisasi pasif dilakukan dengan tujuan meningkatkan LGS. Mobilisasi dilakukan pada daerah yang mengalami penekanan seperti daerah scapula, sacrum dan tumit. Mobilisasi dilakukan dengan teknik sebagai berikut:1) Pada regio scapula (scapulothoracic joint) dengan teknik:a. Distractionb. Superior glidec. Inferior glided. Medial glidee. Lateral glide2) Pada regio sacrum ( sacroiliac joint) dengan teknik:a. Distractionb. Posterior glidec. Anterior glided. Sacral anterior glidee. Rotation glideB. Positioning Posisikan pasien dengan melakukan positioning seperti:1) Tidur menyamping. Pertama lakukan ke salah satu arah, setelah beberapa menit posisiskan pasien pada arah yang berlawanan.2) Berikan sanggahan atau benda yang lunak pada bagian yang mengalami penekanan. Misalnya sarung tangan yang berisi air diletakkan pada bagian yang mengalami penekanan untuk mencegah decubitus dan pada tumit diberi bantalan yang berbentuk seperti donat.C. Sinar UV1) Sebelum terapi dilakukan tes MED (Minimal Erytema Dosage).2) Posisikan pasien senyaman mungkin, tutup semua bagian kecuali area yang akan di tes, bersihkan dulu dengan alkohol. 3) Area yang akan diterapi diberi karbon hitam yang ada lobangnya, area lain ditutup rapat, untuk terapis pakai kacamata. 4) Timer dlm detik, alat tegak lurus pd kulit, jarak lampu dari kulit 60-90 cm. 5) Tentukan dosis dan intensitas pemakai sinar UV.

6. Pencapaian yang diharapkan adalah mahasiswa mampu untuk :NoYaTidak

1Mampumengukur vital sign

2Mampu mencapai tujuan yang diinginkan

3Mampu untuk memberikan dan melakukan intervensi dengan benar

4Mampu memantau keadaan pasien

Medan,

DosenPengampuMahasiswa

RelinaSinaga, SST, S.Pd, M.Kes ( )NIDN : 01.2010.5301