Tugas 3_pembiayaan Pembangunan_muhammad Fadli

download Tugas 3_pembiayaan Pembangunan_muhammad Fadli

of 19

Transcript of Tugas 3_pembiayaan Pembangunan_muhammad Fadli

  • 7/26/2019 Tugas 3_pembiayaan Pembangunan_muhammad Fadli

    1/19

    KAJIAN JURNAL ANALISAPEMBIAYAAN INVESTASI

    APARTEMEN PURI PARK VIEW

    TOWER E KEBON JERUK,

    JAKARTA BARAT

    OLEH:MUHAMMAD FADLI 3613100021BURHANUDIN FAHMI F 3613100023JOSHUA ARGENTINO T 3613100027MUHAMMAD BRIAN A 3613100042

    PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

    FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAANINSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

    SURABAYA

    2015

  • 7/26/2019 Tugas 3_pembiayaan Pembangunan_muhammad Fadli

    2/19

    Kajian Jurnal Analisa Pembiayaan Investasi ApartemenPuri Park View Tower E Kebon Jeruk, Jakarta Barat

    2

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat, taufik dan hidayah-

    Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Kajian Jurnal Analisa

    Pembiayaan Investasi Apartemen Puri Park View Tower E Kebon Jeruk, Jakarta Barat ini

    yang tepat pada waktunya dalam penyelesaian tugas mata kuliah Pembiayaan Pembangunan.

    Tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada BapakPutu Gde Ariastita, ST, MT. selaku

    dosen pembimbing kami dan temanteman yang telah membantu dan memberikan masukan-

    masukan kepada penulis dalam menyelesaikan tugas Kajian Jurnal Analisa Pembiayaan

    Investasi Apartemen Puri Park View Tower E Kebon Jeruk, Jakarta Barat ini.

    Penulis menyadari bahwa Kajian Jurnal Studi Kasus ini masih jauh dari sempurna, oleh

    karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan

    demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata mudah mudahan tugas ini bermanfaat bagi

    yang membacanya.

    Surabaya, Desember 2015

    Tim Penulis

    http://pwk.its.ac.id/civitas-akademika/dosen/ir-sardjito-mthttp://pwk.its.ac.id/civitas-akademika/dosen/ir-sardjito-mt
  • 7/26/2019 Tugas 3_pembiayaan Pembangunan_muhammad Fadli

    3/19

    Kajian Jurnal Analisa Pembiayaan Investasi ApartemenPuri Park View Tower E Kebon Jeruk, Jakarta Barat

    3

    DAFTAR ISI

    DAFTAR ISI .................................................................................................................. 3

    BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 4

    1.1 Latar Belakang................................................................................................. 4

    1.2 Masalah .......................................................................................................... 4

    1.3 Tujuan ............................................................................................................ 4

    1.4 Metode Pendekatan ......................................................................................... 4

    1.5 Ruang Lingkup ................................................................................................ 5

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................... 6

    2.1 Properti Apartemen .......................................................................................... 6

    2.2 Pembiayaan Investasi ....................................................................................... 7

    2.3 Struktur Modal ................................................................................................. 7

    2.4 Biaya Modal ..................................................................................................... 8

    BAB III REVIEW ............................................................................................................ 9

    3.1 Review Konsep Pembiayaan .................................................................................. 9

    3.1.1 Komponen Biaya ........................................................................................... 9

    3.1.2 Analisis Kriteria Investasi ................................................................................ 9

    3.1.3 Sumber-sumber pembiayaan ......................................................................... 10

    3.1.4 Strategi Pembiayaan ..................................................................................... 10

    3.2 Kritik Terhadap Konsep Pembiayaan ..................................................................... 10

    BAB IV PEMBAHASAN ................................................................................................... 11

    4.1 Instrumen Pembiayaan ........................................................................................ 11

    4.1.1 Kajian Struktur Anggaran Daerah/Pusat .......................................................... 11

    4.1.2 Sumber Pembiayaan Konvensional ................................................................. 14

    4.1.3 Sumber Pembiayaan Non Konvensional .......................................................... 15

    4.2 Skema Penanganan Kasus ................................................................................... 16

    4.2.1 Analisis Finansial Sederhana .......................................................................... 16

    4.2.2 Pemilihan Sumber Pembiayaan ...................................................................... 164.2.3 Strategi Pengimplentasian ............................................................................. 16

    BAB V KESIMPULAN ..................................................................................................... 18

    5.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 18

    5.2 Rekomendasi ...................................................................................................... 18

    DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 19

  • 7/26/2019 Tugas 3_pembiayaan Pembangunan_muhammad Fadli

    4/19

    Kajian Jurnal Analisa Pembiayaan Investasi ApartemenPuri Park View Tower E Kebon Jeruk, Jakarta Barat

    4

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Indonesia mengalami peningkatan kegiatan investasi yang pesat, khususnya di

    Jakarta sebagai kota metropolitan. Jakarta merupakan salah satu pusat berbagai kegiatan

    aktivitas bisnis dan perdagangan terbesar di Indonesia. Sejalan dengan pertumbuhan

    investasi, maka dibutuhkan penyediaan sarana tempat hunian yang berkualitas,

    Apartemen sebagai salah satu produk real estate berbentuk bangunan yang meliputi

    sejumlah unit hunian, yang ditempati berbagainpenghuni yang berbeda. Itu merupakan

    suatu alternatif pilihan utama. Hal tersebut menyebabkan bisnis apartemen menjajikan

    prospek yang menguntungkan bagi para pengusaha. Salah satu ciri dari sebuah proyek

    adalah selalu memerlukan biaya investasi yang cukup besar untuk pendanaan proyek

    tersebut. Menurut Noor [1] pendanaan adalah masalah penting dalam memulai bisnis, suatu

    gagasan bisnis tidak mungkin terwujud menjadi realitas tanpa adanya pendanaan.

    Pendanaan proyek dapat berasal dari modal sendiri atau pinjaman dengan bunga tertentu

    dalam jangka panjang.

    1.2 Masalah

    a. Apa alternatif pembiayaan terbaik untuk pembiayaan investasi apartemen Puri Park

    View Tower E Kebon Jeruk, Jakarta Barat ?

    1.3 Tujuan

    a. Untuk memilih alternatif pembiayaan terbaik untuk pembiayaan investasi apartemen

    Puri Park View Tower E Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

    1.4 Metode Pendekatan

    1.4.1 Pengumpulan Data

    Tahap pengumpulan data terdiri dari observasi dan data proyek. Observasi dilakukan

    pada kunjungan awal ke proyek untuk memperoleh gambaran umum proyek. Data proyek

    yang terdiri dari gambar proyek,data keuangan proyek. Data penunjang yang terdiri dari

    data suku bunga yang dikeluarkan bank Indonesia,data tarif air dan listrik.

    1.4.2 Metode Pembiayaan

    Kombinasi yang memungkinkan untuk proyek ini adalah sebagai berikut:

    1. Modal Sendiri (100%)

    2. Modal Sendiri (30%) , Pinjaman (70%)

    3. Modal sendiri (50%), Pinjaman (50%)

    4. Modal sendiri (70%), Pinjaman (70%)

  • 7/26/2019 Tugas 3_pembiayaan Pembangunan_muhammad Fadli

    5/19

    Kajian Jurnal Analisa Pembiayaan Investasi ApartemenPuri Park View Tower E Kebon Jeruk, Jakarta Barat

    5

    Setelah mendapatkan komposisi pembiayaan dan dihitung disetiap komposisinya

    dengan metode WACC (weighted average cost of capital) dan sudah dibuat pendekatan

    biaya pendapatan dan biaya pengeluaran kemudian dibuat aliran cash flownya untuk

    dianalisa dengan metode Discounted Cash Flow (DCF). Berikut adalah rumus dari WACC.

    dimana,

    WACC = Biaya modal rata-rata tertimbang

    Wh = Persentase bobot hutang

    Kh = Biaya hutang setelah pajak

    We = Persentase bobot ekuitas

    Ke = Biaya modal ekuitas setelah pajak

    Setelah dianalisa aliran cash flownya akan didapatkan NPV dan IRR yang positif

    lalu digunakan untuk mencari ROR (rate of return) dan ROE (rate of return on total

    capital) dengan rumus:

    Setelah ROR dan ROE dihitung maka akan didapatkan tingkat pengembalian

    modal yang paling ringan dengan Leverage yang dimana, ROE > ROR maka

    leveragenya positif ROE < ROR maka leveragenya negatif.

    1.5 Ruang Lingkup

    Ruang lingkup wilayah penelitian ini adalah apartemen Puri Park View Tower E Kebon

    Jeruk, Jakarta Barat

    WACC = (Wh)(Kh) + (We)(Ke)

  • 7/26/2019 Tugas 3_pembiayaan Pembangunan_muhammad Fadli

    6/19

    Kajian Jurnal Analisa Pembiayaan Investasi ApartemenPuri Park View Tower E Kebon Jeruk, Jakarta Barat

    6

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Properti Apartemen

    Secara umum properti itu sendiri bisa dibagi menjadi 2 jenis yang berbeda yaitu

    properti komersial dan properti non komersial. Namun apa yang membedakan diantara kedua

    jenis properti tersebut dan jenis properti yang manakah yang patut dijadikan sebagai

    investasi?

    Properti komersial adalah properti yang di atasnya di jadikan sebagai tempat untuk

    membuat keuntungan bagi si pemiliknya seperti ruko (rumah toko) yang dijadikan sebagai

    tempat untuk membuka usaha, perhotelan yang di jadiakan sebagai tempat penginapan,

    rumah kos-kosan atau apartemen yang di sewakan sehingga selalu memberikan penghasilan

    setiap hari ataupun setiap bulannya bagi pemilik properti tersebut.

    Tentu saja berbeda bukan dengan propeti non komersial seperti perumahan atau

    rumah susun dimana properti tersebut hanya digunakan sebagai pemakaian pribadi baik itu

    untuk tempat tinggal sendiri dan sebagainaya.

    Properti komersial seperti ruko dan lainnya biasanya akan bernilai jauh lebih mahal

    jika di banding dengan properti hunian atau non komersial. Hal itu tentu saja dikarenankan

    peruntukan dari bangunan itu sendiri dimana properti komersial dapat dijadikan sebagai

    tempat usaha atau bisnis yang menghasilkan sementara untuk properti yang di fungsikan

    untuk non komersial tak akan membuat penghasilan.

    Dasar hukum dari apartemen ini hampir sama dengan dasar hukum dari rumah susun,

    yaiutu tertera di dalam UU No.16 tahun 1985, ini di dasarkan pada fungsi/kegunaan

    apartemen yang memang seperti rumah susun, namun membuat berbeda adalah

    Penghuninya lokasi/letak bangunan dan kondisi fisiknya.

    Penghuni yang ada di rumah susun merupakan orang/masyarakat yang

    perpenghasilan rendah/Menengah, sedangkan apartemen penghuninya merupakan orang

    Masyarakat.

    Kondisi fisik dari rumah susun sangat sederhana, dengan kelengkapan fasilitas yang

    terbatas, hanya sesuai kebutuhan saja. Sedangkan Apartemen, kelengkapan fasilitasnya

    sangat lengkap, dan juga menjadi daya tarik tersendiri. Sarana kebugaran seperti fitness

    center, kolam renang, jogging track, taman bermain, minimarket, restoran, cafe, dan fasilitas

    lainnya akan membuat penghuni apartemen tidak perlu pergi terlalu jauh untuk memenuhi

    kebutuhannya. Dan juga penataannya yang lebih bagus di bandingkan rumah susun.

  • 7/26/2019 Tugas 3_pembiayaan Pembangunan_muhammad Fadli

    7/19

    Kajian Jurnal Analisa Pembiayaan Investasi ApartemenPuri Park View Tower E Kebon Jeruk, Jakarta Barat

    7

    2.2 Pembiayaan Investasi

    Pembiayaan pada dasarnya diberikan atas dasar kepercayaan. Dengan demikian,

    pemberian pembiayaan adalah pemberian kepercayaan. Hal ini berarti prestasi yang diberikan

    benar-benar harus diyakini dapat dikembalikan oleh penerima pembiayaan sesuai dengan

    waktu dan syarat-syarat yang disepakati bersama.

    Berdasarkan hal ini unsur-unsur dalam pembiayaan yaitu meliputi (Ali, 2008:46):

    Adanya dua pihak, yaitu pemberi pembiayaan dan penerima pembiyaan. Kepercayaan, yaitu

    keyakinan dari si pemberi pinjaman bahwa si penerima pinjaman akan mengembalikan

    pinjaman yang diterimanya sesuai dengan jangka waktu dan syarat-syarat yang disetujui oleh

    kedua belah pihak.

    Kesepakatan, yaitu kesepakatan antara si pemberi pembiayaan dengan penerima

    pembiyaan Jangka waktu, yaitu masa pengembalian pinjaman yang telah disepakati. Risiko,

    yaitu adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan suatu resiko tidak

    tertagihnya pembiayaan (non performing loan). Balas jasa, merupakan keuntungan atas

    pemberian suatu pinjaman, jasa tersebut yang biasa kita kenal dengan bagi hasil atau margin.

    2.3 Struktur Modal

    Menurut J. Fred Weston dan Thomas E Copeland (1996) mengatakan bahwa struktur

    modal adalah pembiayaan permanen yang terdiri dari utang jangka panjang, saham preferen,

    dan modal pemegang saham. Menurut Farah Margaretha (2004), struktur modal

    menggambarkan pembiayaan permanen perusahaan yang terdiri atas utang jangka panjang

    dan modal sendiri.

    Menurut Robert C Higgins (2004), capital structure is the composition of the liabilities

    side of a companys balance sheet, the mix of funding sources a company uses to finance its

    operations.

    Struktur modal adalah proposi dalam menentukan pemenuhan kebutuhan belanja

    perusahaan dengan sumber pendanaan jangka panjang yang berasal dari dana internal dan

    dana eksternal, dengan demikian struktur modal adalah struktur keuangan dikurangi utang

    jangka pendek. Sedangkan pengertian struktur keuangan menurut Farah Margaretha (2004)

    menggambarkan susunan keseluruhan sisi kredit neraca yang terdiri atas utang jangka

    pendek, utang jangka panjang, dan modal sendiri.

    Utang jangka pendek tidak diperhitungkan dalam struktur modal karena utang jenis

    ini umumnya bersifat spontan (berubah sesuai dengan perubahan tingkat penjualan)

    sementara itu utang jangka panjang bersifat tetap selama jangka waktu yang relatif panjang

    (lebih dari satu tahun) sehingga keberadaannya perlu lebih dipikirkan oleh para manajer

    keuangan. Itulah alasan utama mengapa struktur modal hanya terdiri dari utang jangka

  • 7/26/2019 Tugas 3_pembiayaan Pembangunan_muhammad Fadli

    8/19

    Kajian Jurnal Analisa Pembiayaan Investasi ApartemenPuri Park View Tower E Kebon Jeruk, Jakarta Barat

    8

    panjang dan ekuitas. Karena alasan itu pulalah biaya modal hanya mempertimbangkan

    sumber dana jangka panjang (Handono Mardiyanto, 2009).

    Kebutuhan dana yang berasal dari dalam atau sering disebut modal sendiri adalah

    modal yang berasal dari perusahaan itu sendiri seperti cadangan laba yang berasal dari pemilik

    seperti modal saham. Modal inilah yang menjadi tanggungan terhadap keseluruhan resiko

    perusahaan dan dijadikan jaminan bagi kreditor. Sedangkan dana yang berasal dari luar

    adalah modal yang berasal dari kreditur (panyandang dana), modal inilah yang merupakan

    utang bagi perusahaan yang bersangkutan (Bambang Riyanto, 1980).

    Tujuan dari manajemen struktur modal atau capital structure managemen tadalah

    menggabungkan sumber sumber dana yang digunakan perusahaan untuk membiayai

    operasi. Dengan kata lain, tujuan ini dapat dilihat sebagai pencarian gabungan dana yang

    akan meminimumkan biaya modal dan dapat memaksimalkan harga saham. Struktur modal

    yang demikian, dapat kita sebut sebagai struktur modal yang optimal (Ahmad Rodoni dan

    Herni Ali, 2010).

    Konsep penting manajemen modal adalah masalah sumber dana dan penggunaan

    dana. Dana dapat dipenuhi dari sumber intern ataupun sumber eksternperusahaan. Dana

    tersebut dialokasikan untuk membelanjai aktiva perusahaan. Pada hakekatnya, pemenuhan

    dan pengalokasian dana menyangkut masalah keseimbangan finansial dalam perusahaan,

    yaitu mengadakan keseimbangan finansial antara aktiva dengan pasiva tersebut dengan

    sebaikbaiknya. Keseimbangan finansial dapai dicapai, apabila perusahaan tersebut selama

    menjalankan fungsinya tidak menghadapi gangguan gangguan finansial yang disebabkan

    tidak adanya keseimbangan antara jumlah modal yang tersedia dengan modal yang

    dibutuhkan.

    2.4 Biaya Modal

    Biaya modal (Cost of Capital) adalah biaya riil yang harus dikeluarkan oleh perusahaan

    untuk memperoleh dana baik yg berasal dari hutang, saham preferen, saham biasa, dan laba

    ditahan untuk mendanai suatu investasi atau operasi perusahaan.

    Penentuan besarnya biaya modal ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa besarnya

    biaya riil yang harus dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh dana yang diperlukan.

  • 7/26/2019 Tugas 3_pembiayaan Pembangunan_muhammad Fadli

    9/19

    Kajian Jurnal Analisa Pembiayaan Investasi ApartemenPuri Park View Tower E Kebon Jeruk, Jakarta Barat

    9

    BAB III

    REVIEW

    3.1 Review Konsep Pembiayaan

    3.1.1 Komponen Biaya

    Komponen biaya terdiri dari data dan komponen investasi, pendapatan apartemen dan

    pengeluaran. Data dan komponen investasi membahas beberapa hal, antara lain biaya

    bangunan dan konstruksi, biaya tanah, jasa profesi, biaya administrasi, biaya lain-lain dan

    biaya investasi total yang mencapai Rp. 168.647.355.038..

    Pendapatan apartemen berasal dari penjualan unit apartemen dan service charge.

    Sedangkan pengeluaran yang harus dikeluarkan pengelola nantinya adalah biaya operasional

    Apartemen Puri Park View. Biaya ini mencakup perhitungan biaya listrik, perhitungan biaya

    air, perhitungan gaji karyawan dan biaya maintenence.

    3.1.2 Analisis Kriteria Investasi

    Pendekatan kriteria investasi pada jurnal ini menggunakan NPV dan IRR. NPV

    merupakan selisih antara pengeluaran dan pemasukan yang telah didiskon dengan

    menggunakan social opportunity cost of capital sebagai diskon faktor, atau dengan kata lain

    merupakan arus kas yang diperkirakan pada masa yang akan datang yang didiskontokan pada

    saat ini. Untuk menghitung NPV diperlukan data tentang perkiraan biaya investasi, biaya

    operasi, dan pemeliharaan serta perkiraan manfaat/benefit dari proyek yang direncanakan.

    Jadi perhitungan NPV mengandalkan pada teknik arus kas yang didiskontokan. Sedangkan

    IRR adalah Metode untuk membuat peringkat usulan investasi dengan menggunakan tingkat

    pengembalian atas investasi yang dihitung dengan mencari tingkat diskonto yang

    menyamakan nilai sekarang dari arus kas masuk proyek yang diharapkan terhadap

    nilai sekarang biaya proyek atau sama dengan tingkat diskonto yang membuat NPV sama

    dengan nol.

    Dari tabel NPV diatas secara sederhana sebenarnya dapat dikaitkan dengan proyeksi

    penerimaan dimana terdapat skenario kalkulasi sebagai berikut :

  • 7/26/2019 Tugas 3_pembiayaan Pembangunan_muhammad Fadli

    10/19

    Kajian Jurnal Analisa Pembiayaan Investasi ApartemenPuri Park View Tower E Kebon Jeruk, Jakarta Barat

    10

    Jika penerimaanbiaya = +, maka kegiatan bisa dilakukan, dimana eksternalitas

    negatif yang ditimbulkan bisa ditutupi atau diantisipasi dari penerimaan yang

    diperoleh

    Jika penerimaanbiaya = -, maka skenarionya:

    Kegiatan dihentikan, atau

    Kegiatan tetap bisa dilakukan, tapi dengan syarat kegiatan tersebut dipaksa

    meng-kompensasi sisanya dengan suatu agreement ataupun regulatory

    Dimana prinsip kalkulasi memperkirakan biaya selama konstruksi dan dan selama

    masa operasional.

    3.1.3 Sumber-sumber pembiayaan

    Sumber-sumber pembiayaan untuk investasi apartemen ini berasal dari modal sendiri

    dan dari luar yang dapat berasal dari saham, obligasi, kredit bank, leasing dan lain-lain.

    sumber dana perlu dianalisis untuk mendapatkan biaya modal yang optimal dan biaya

    paling ringan untuk investasi dalam proyek Puri Park View apartement.

    3.1.4 Strategi Pembiayaan

    Pada analisa karya ilmiah ini pengalokasian investasi dan pembiayaan dibagi menjadi

    2 yaitu modal sendiri dan juga pinjaman yang kombinasi metode pembiayaannya dijadikan 4

    yaitu :

    1.Modal Sendiri (100%)

    2.Modal Sendiri (30%), Pinjaman (70%)

    3.Modal sendiri (50%), Pinjaman (50%)

    4.Modal sendiri (70%), Pinjaman (70%)

    3.2 Kritik Terhadap Konsep Pembiayaan

    Dalam kasus ini sebenarnya dapat dilakukan beberapa langkah untuk mandapatkan

    pembiayaan-pembiayaan, dalam hal ini pembiayaan dalam studi kasus disini hanya dari satu

    sumber inkonvensional. Dapat dilakukan beberapa langkah strategis sebenarnya dalam

    pembiayaan kasus diatas yaitu melalui PPP (private public partnership) dimana melakukan

    kolaborasi dengan pemerintah mengenai pembiayaan, lalu dapat juga melalui hutang kepada

    Bank swasta yang akhirnya dapat meningkatkan penerimaan modal dan mengecilkan modal

    sendiri yang akhirnya meringkan biaya modal dan meringankan pengembalian modal karena

    biaya modal sendiri yang masih lebih besar dari pinjaman.

  • 7/26/2019 Tugas 3_pembiayaan Pembangunan_muhammad Fadli

    11/19

    Kajian Jurnal Analisa Pembiayaan Investasi ApartemenPuri Park View Tower E Kebon Jeruk, Jakarta Barat

    11

    BAB IV

    PEMBAHASAN

    4.1 Instrumen Pembiayaan

    Instrumen pembiayaan yang dapat digunakan untuk menangani kasus Pembiayaan

    Investasi Apartemen Puri Park View Tower E Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

    4.1.1 Kajian Struktur Anggaran Daerah/Pusat

    Anggaran adalah perkiraan atau rencana pengeluaran (biaya) dan semua pendapatan

    untuk menutup biaya tersebut dalam suatu jangka waktu tertentu yang disusun secara

    sistematis dalam bentuk-bentuk tertentu dengan prosedur tertentu.

    4.1.1.1 Data dan Komponen Investasi

    Biaya investasi terdiri dari biaya bangunan dan konstruksi, biaya tanah, biaya

    jasa profesi, biaya administrasi dan biaya lain-lain yang menjadi biaya

    investasi total.

    a. Biaya Bangunan dan Konstruksi

    Biaya bangunan dan konstruksi dihitung menggunakan unit satuan terpasang

    yang berdasarkan data yang didapat dari owner kemudian diolah dan gambar dari

    setiap lantai pada apartemen. Dari hasil perhitungan diperoleh biaya bangunan dan

    konstruksi sebesar Rp. 56.755.721.772.

    b. Biaya Tanah

    Dari hasil perbandingan harga tanah dengan metode perbandingan data pasar

    diketahui harga tanah pada apartemen Puri Park View ini sebesar Rp.

    16.575.000/m2. Dengan luas tanah sebesar 6237m2 maka biaya tanah yang dikeluarkan

    adalah sebesar Rp. 103.378.275.000.

    c. Jasa Profesi

    Biaya jasa profesi sebesar 3%-6% dari biaya konstruksi. Pada biaya jasa profesi

    ini diambil 5% dari biaya bangunan dan konstruksi yaitu sebesar Rp. 2.837.786.089.

    d.

    Biaya Administrasi

    Biaya administrasi sebesar 1% - 5% dari biaya konstruksi. Dalam perhitungan

    biaya administrasi Apartemen Puri Park View digunakan sebesar 5% dari biaya bangunan

    dan konstruksi yaitu sebesar Rp. 2.837.786.089.

    e. Biaya Lainlain

    Pada biaya lain-lain digunakan 5% - 15% dari biaya konstruksi. Dalam

    perhitungan biaya lain-lain pada Apartemen Puri Park View ini digunakan nilai sebesar

    5% dari biaya bangunan dan konstruksi yaitu sebesar Rp. 2.837.786.089.

    f. Biaya Investasi Total

  • 7/26/2019 Tugas 3_pembiayaan Pembangunan_muhammad Fadli

    12/19

    Kajian Jurnal Analisa Pembiayaan Investasi ApartemenPuri Park View Tower E Kebon Jeruk, Jakarta Barat

    12

    Biaya investasi total didapatkan dari penjumlahan biaya bangunan dan konstruksi,

    biaya tanah, biaya jasa profesi, biaya administrasi dan biaya lain-lain. Dari

    perhitungan didapatkan biaya investasi total sebesar Rp. 168.647.355.038.

    4.1.1.2 Pendapatan Apartemen

    a. Penjualan Unit Apartemen

    Pendapatan ini diperoleh dari penjualan unit apartemen dan service charge.

    Apartemen tersebut memiliki 4 tipe kamar yang terdiri dari: 1 bedroom, 2 bedroom, 3

    bedroom dan penthouse dengan harga yang berbeda-beda. Harga per unit untuk 1BR:

    375 jt, 2BR: 775 jt, 950 jt, 1,5 M. Penjualan apartemen dilakukan selama 3 tahun,

    Jumlah unit keseluruhan adalah 515 unit. Rencana penjualan diasumsikan setiap tahun

    pada tahun ke-1 1BR terjual 50%, 2BR 20%, 3BR 100%, tahun ke-2 1BR terjual

    50%, 2BR 60%, tahun ke-3 2BR terjual 20% dan penthouse 100%.

    Dari hasil perhitungan diperoleh nilai pendapatan dari penjualan unit

    apartemen pada tahun ke-1 senilai Rp. 86.300.000.000 , pada tahun ke-2 penjualan

    apartemen senilai Rp.210.200.000.000, pada tahun ke-3 penjualan apartemen senilai

    Rp. 66.550.000.000.

    b. Service Charge

    Service charge adalah biaya yang harus dikeluarkan pemilik apartemen untuk

    perawatan gedung, fasilitas umum, taman, kebersihan dan keamanan. Service charge

    pada apartemen sebesar Rp. 20.0000/m2. Pendapatan service charge ini didapatkan

    setelah apartemen dioperasikan.

    4.1.1.3 Pengeluaran

    a. Biaya Operasional Apartemen Puri Park View

    Perhitungan Biaya Listrik Apartemen Puri Park View

    Untuk bangunan termasuk apartemen untuk kebutuhan listrik yang cukup

    efesiensi adalah sebesar 307 kWh/m2/tahun. Luas bangunan yang tidak termasuk

    unit apartemen adalah 4273m2. Dari data tersebut bisa diketahui jumlah penggunaan

    energi listrik dan biaya pengeluaran pemakaian listrik untuk Apartemen PuriPark View

    pada Tabel 4.1

    Tabel 4.1Penggunaan Energi Listrik dan Biaya Pengeluaran Pemakaian Listrik Untuk

    Apartemen Puripark View

    Tahun Kebutuhan Listrik TDL Total per tahun

    (kwh/tahun) Per/kWh

    Tahun ke-1 1.311.846 1.352 1.780.722.316

    Tahun ke-2 1.311.846 1.352 1.778.279.590

  • 7/26/2019 Tugas 3_pembiayaan Pembangunan_muhammad Fadli

    13/19

    Kajian Jurnal Analisa Pembiayaan Investasi ApartemenPuri Park View Tower E Kebon Jeruk, Jakarta Barat

    13

    Tahun ke-3 1.311.846 1.400 1.840.887.659

    Tahun ke-4 1.311.846 1.400 1.840.887.659

    Tahun ke-5 1.311.846 1.400 1.840.887.659

    Untuk tarif dasar listrik tahun 2014 2018 diperoleh dari hasil regresi tarif dasar

    listrik muiltiguna tahun 2009-2013 yang ditetapkan oleh PT. PLN persero. Rincian tarif listrik

    dapat dilihat pada Tabel 4.2.

    Tabel 4.2Harga Tarif Dasar Listrik

    Tahun TDL/kWh (Rp)

    2009 1104

    2010 1100

    2011 1100

    2012 1100

    2013 1352

    Sumber: PT. PLN

    Dari hasil regresi tarif dasar listrik pada Tabel 4.2 dapat diperoleh rumus y = 49,6x-

    98594 yang nantinya digunakan untuk mencari tarif dasar listrik pada tahun-tahun berikutnya

    Tabel 4.3. Grafik hasil regresi tarif dasar listrik dapat dilihat pada Gambar 4.1 Kenaikan tarif

    listrik ini berubah per 3 tahun. Setelah didapatkan tarif dasar listrik pertahunnya maka

    dapat dihitung biaya pengeluaran pemakaian listrik pada Apartemen Puri Park View. Tarif

    dasar listrik pada tahun tahun berikutnya yang didapat dari hasil regresi adalah sebagai

    berikut :

    Tabel 4.3Hasil Regresi Tarif Dasar Listrik

    Tahun TDL/kWh (Rp)

    a Y = 49,6x98594

    2014 1352

    2015 1352

    2016 1400

    2017 1400

    2018 1400

    Perhitungan Biaya Air Apartemen Puri Park View

    Biaya air yang dihitung adalah biaya yang digunakan untuk kebutuhan fasilitas

    umum, taman dan kamar mandi umum. Kebutuhan air untuk setiap penghuni

    apartemen tidak dihitung karena merupakan beban yang harus ditanggung oleh

    setiap penghuni dari pemilik hunian tersebut. Menurut Juwana [10], kebutuhan air

  • 7/26/2019 Tugas 3_pembiayaan Pembangunan_muhammad Fadli

    14/19

    Kajian Jurnal Analisa Pembiayaan Investasi ApartemenPuri Park View Tower E Kebon Jeruk, Jakarta Barat

    14

    dapat dihitung dengan pendekatan luasan bangunan. Untuk apartemen kebutuhan air

    per harinya adalah 20 liter/hari/m2

    Jika kebutuhan air per hari adalah 20 liter/ hari/ m2, maka kebutuhan air

    per tahunnya adalah 7300 liter/ tahun/ m2 atau 7,3 m3/ tahun/ m2. Berdasarkan

    keterangan dari PDAM Jakarta, tarif air yang berlaku pada tahun 2014 yaitu sebesar

    6000/m3 untuk golongan IIIB. Tarif air ini tidak mengalami perubahan. Untuk

    pengeluaran biaya air Apartemen Puri Park View per tahunnya adalah sebesar Rp.

    24.307.905

    Perhitungan Gaji Karyawan

    Untuk perhitungan besarnya gaji karyawan pengelola yang akan dikeluarkan

    tiap tahunnya oleh pihak manajemen pengelola,ada kenaikan Upah Minimum Regional

    (UMR) tiap tahunnya. Kenaikan rata-rata UMR taiap tahunnya adalah 19% sehingga

    akan didapat biaya gaji karyawan pertahunnya dengan gaji karyawan per tahun yang

    dikalikan dengan jumlah pegawai di Apartemen sejumlah 51 orang yang terdiri dari:

    10 orang security, 8 orang Administrasi dan finansial, 25 orang house keeping dan

    8 orang maintenance. Jadi untuk biaya keamanan termasuk pada biaya gaji karyawan.

    Pada tahun ke-1 gaji karyawan sebesar Rp. 124.506.351, tahun ke-2 Rp.148.162.558,

    tahun ke-3 Rp.176.313.444, tahun ke-4 Rp.209.812.998, tahun ke-5 Rp.249.677.468.

    Biaya Maintenence

    Biaya pemeliharaan Apartemen Puri Park View ini digunakan untuk aktivitas

    perbaikan lift, pengecatan ulang, dan lain sebagainya yang dilakukan setiap setahun

    sekali. Menurut Wahyudhi[7] biaya pemeliharaan tersebut sebesar 15% dari service

    charge apartemen. Pada tahun ke-1 biaya untuk maintenence sebesar Rp. 145.440.000,

    tahun ke-2 Rp. 145.440.000, tahun ke-3 Rp. 452.160.000, tahun ke-4 Rp. 552.600.000

    dan tahun ke-5 Rp. 552.600.000.

    4.1.2 Sumber Pembiayaan Konvensional

    Sumber pembiayaan konvensional adalah Sumber-sumber pembiayaan pembangunan

    yang berasal dari pendapatan dalam APBN / APBD. Sumber pembiayaan konvensional terdiri

    dari pajak, bukan pajak, hibah, pendapatan asli daerah (PAD), dana perimbangan dan lain-

    lain pendapatan yang sah.

    Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau

    badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan

    imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesarbesarnya

    kemakmuran rakyat.

  • 7/26/2019 Tugas 3_pembiayaan Pembangunan_muhammad Fadli

    15/19

    Kajian Jurnal Analisa Pembiayaan Investasi ApartemenPuri Park View Tower E Kebon Jeruk, Jakarta Barat

    15

    PNBP adalah seluruh penerimaan Pemerintah Pusat yang tidak berasal dari

    penerimaan perpajakan. Penerimaannya bersumber dari pengelolaan dana Pemerintah,

    sumber daya alam, hasil-hasil pengelolaan kekayaan Negara yang dipisahkan, pelayanan yang

    dilaksanakan Pemerintah, penerimaan berdasarkan putusan pengadilan dan yang berasal dari

    pengenaan denda administrasi, hibah dan lainnya yang diatur dalam Undang-undang

    tersendiri.

    Pendapatan asli daerah (PAD) adalah semua penerimaan yang diperoleh daerah dari

    sumber-sumber dalam wilahnya sendiri yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai

    dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku (Halim, 2004:96). Sektor pendapatan

    daerah memegang peranan yang sangat penting, karena melalui sektor ini dapat dilihat sejauh

    mana suatu daerah dapat membiayai kegiatan pemerintah dan pembangunan daerah.

    4.1.3 Sumber Pembiayaan Non Konvensional

    Sumber pembiayaan non konvensinal berasal dari kerja sama pihak pemerintah

    dengan stakeholder yang terkait swasta maupun masyarakat. instrumen pembiayaan non

    konvensional inilah yang biasanya menjadi sumber pembiayaan alternatif apabila pemerintah

    mengalami kendala pendanaa dan melakukan suatu pembangunan.

    Sumber pembiayaan non konvensional terdiri atas:

    Betterment levies

    Pajak yang dikenakan pada pihak-pihak yang terkena eksternalitas (+) akibat

    pembangunan sektor publik

    Development impact fee

    Pengeluran yang dilakukan oleh konsumen akibat adanya eksternalitas (-) dari suatu

    pembangunan oleh pihak swasta

    LC/LR

    Penyediaan sarana dan prasarana oleh pemerintah dan masyarakat/swasta

    Development exactions

    Pungutan dalam rangka pembangunan prasarana terhadap developer yang ditentukan

    berdasarkan negosiasi/perjanjian antara developer dengan institusi yang mewakili aktifitas

    masyarakat

    Excess Condemnation

    Sejumlah tanah yang disisihkan untuk pembangunan prasarana sebagian lainnya di

    berikan ke developer utk komersial, devlper berkewajiban membayar prasarana

    Lain-lain

    Yaitu arisan, zakat, sumbangan sosial masyarakat dan SMF.

  • 7/26/2019 Tugas 3_pembiayaan Pembangunan_muhammad Fadli

    16/19

    Kajian Jurnal Analisa Pembiayaan Investasi ApartemenPuri Park View Tower E Kebon Jeruk, Jakarta Barat

    16

    4.2 Skema Penanganan Kasus

    Skema penanganan kasus, meliputi: analisis finansial sederhana, pemilihan sumber

    pembiayaan yang relevan, dan strategi peng-implementasian sumber-sumber pembiayaan

    yang terpilih

    4.2.1 Analisis Finansial Sederhana

    Sesuai dengan jurnal yang dikaji, bahwa analisis financial pembangunan untuk

    pembiayaan pembangunan proyek adalah menggunakan teori NPV (Net Present Value) atau

    selisih antara benefit (penerimaan) dengan cost (pengeluaran) yang telah dipresentvaluekan.

    Apabila NPV>0 maka proyek dikatakan layak, sedangkan sebaliknya bila NPV0

    maka proyek dikatakan layak, dan kasus pembiayaan investasi proyek apartemen bisa bisa

    terselesaikan.

    4.2.2 Pemilihan Sumber Pembiayaan

    Pemilihan sumber biaya pembangunan untuk menangani kasus pembiayaan investasi

    apartemen ini ialah dengan modal usaha sendiri dan modal pinjaman yaitu pembiayaan proyek

    yang berasal dari kredit langsung dari bank/institusi keuangan lain atau bisa juga dari dana

    dari pasar uang dan modal. Pemilik proyek juga harus memperhitungkan bunga pinjamannya.

    Dan menentukan berapa tahun jangka waktu pelunasan atau pembayaran

    pinjaman+bunganya.

    4.2.3 Strategi Pengimplentasian

    Seperti pada kasus Pembiayaan Investasi Apartemen Puri Park View Tower E Kebon

    Jeruk, Jakarta Barat. Strategi pengimplentasian sumber pembiayaan dengan 4 alternatif cara

    yang sudah tertulis pada sub bab analisia pembiayaan. Yaitu yang pertama adalah sumber

    pembiayaan dari modal sendiri, yang kedua adalah kerjasama dengan bank yaitu 30% modal

    sendiri + 70% pinjaman, yang ketiga adalah 50-50, 50% modal sendiri + 50% dari pinjaman,

    dan yang terakhir adalah 70% modal sendiri + 30% dari pinjaman. Setelah dianalisis dengan

  • 7/26/2019 Tugas 3_pembiayaan Pembangunan_muhammad Fadli

    17/19

    Kajian Jurnal Analisa Pembiayaan Investasi ApartemenPuri Park View Tower E Kebon Jeruk, Jakarta Barat

    17

    teori NPV, pihak pemilik proyek bisa menentukan salah satu alternatif cara dalam pembiayaan

    pembangunan proyek yang sesuai dengan kemampuan financial dari pemilik proyek untuk

    menangani kasus pembiayaan investasi.

  • 7/26/2019 Tugas 3_pembiayaan Pembangunan_muhammad Fadli

    18/19

    Kajian Jurnal Analisa Pembiayaan Investasi ApartemenPuri Park View Tower E Kebon Jeruk, Jakarta Barat

    18

    BAB V

    KESIMPULAN

    5.1 Kesimpulan

    Biaya investasi total untuk proyek pembangunan apartemen Puri Park View Tower E

    Kebon Jeruk, Jakarta Barat mencapai Rp. 168.647.355.038..

    Pada analisa karya ilmiah ini pengalokasian investasi dan pembiayaan dibagi menjadi

    2 yaitu modal sendiri dan juga pinjaman yang kombinasi metode pembiayaannya

    dijadikan 4 yaitu :

    1.Modal Sendiri (100%)

    2.Modal Sendiri (30%), Pinjaman (70%)

    3.Modal sendiri (50%), Pinjaman (50%)

    4.Modal sendiri (70%), Pinjaman (70%)

    Setelah dilakukan analisa dan pembahasan, alternatif pembiayaan terbaik adalah

    dengan 30% modal sendiri dan 70% pinjaman yang memiliki biaya modal paling

    ringan sebesar 10,98% pada leverage positif yang berarti masih meringankan

    pengembalian modal dalam keadaan biaya modal untuk modal sendiri lebih besar

    dari pada pinjaman, sedangkan jika bunga pinjaman lebih besar daripada modal

    sendiri maka alternatif pembiayaan yang dipilih adalah dengan 100% modal sendiri

    yang memiliki biaya modal yang paling ringan sebesar 8,85%. Tetapi pada 100%

    modal sendiri tidak memberikan tingkat pengembalian Leverage) yang paling ringan

    atau yang paling positif.

    5.2 Rekomendasi

    Rekomendasi yang kami berikan untuk kajian investasi ini antara lain :

    Untuk perhitungan bentuk pembiayaan sebaiknya diperhitungkan juga alternatif

    sumber pembiayaan lainnya terutama yang dari sumber pembiayaan non

    konvensional.

    Melakukan analisa sensitivitas pada perubahan suku bunga untuk selanjutnya

    dilihat bagaimana pengaruhnya terhadap tingkat penerimaan untuk investasi.

  • 7/26/2019 Tugas 3_pembiayaan Pembangunan_muhammad Fadli

    19/19

    Kajian Jurnal Analisa Pembiayaan Investasi ApartemenPuri Park View Tower E Kebon Jeruk, Jakarta Barat

    19

    DAFTAR PUSTAKA

    Ningsih, M. D. P dan Utomo C. 2014. Analisa Pembiayaan Investasi Apartemen Puri Park

    View Tower E Kebon JerukJakarta Barat, Jurnal Teknik POMITS Vol. 3, No. 2, ISSN: 2337-

    3539, Surabaya

    Ariastita, P. G. 2015. Presentasi Mata Kuliah Pembiayaan Pembangunan: Sumber-sumber

    Pembiayaan, Surabaya.

    http://www.bpkp.go.id/perekonomian/konten/263/penerimaan-negara-bukan-pajak.bpkp

    http://www.pajak.go.id/content/belajar-pajak

    http://www.kajianpustaka.com/2015/06/pendapatan-asli-daerah-pad.html

    http://go-blognya-tyar.blogspot.co.id/2011/11/pengertian-apartemen.html

    http://ekonomi.kabo.biz/2011/02/pengertian-struktur-modal.html

    http://infomanajerna.blogspot.co.id/2012/12/biaya-modal-1.html

    http://www.kajianpustaka.com/2014/02/pengertian-unsur-tujuan-jenis-pembiayaan.html

    http://www.bpkp.go.id/perekonomian/konten/263/penerimaan-negara-bukan-pajak.bpkphttp://www.pajak.go.id/content/belajar-pajakhttp://go-blognya-tyar.blogspot.co.id/2011/11/pengertian-apartemen.htmlhttp://ekonomi.kabo.biz/2011/02/pengertian-struktur-modal.htmlhttp://infomanajerna.blogspot.co.id/2012/12/biaya-modal-1.htmlhttp://www.kajianpustaka.com/2014/02/pengertian-unsur-tujuan-jenis-pembiayaan.htmlhttp://www.kajianpustaka.com/2014/02/pengertian-unsur-tujuan-jenis-pembiayaan.htmlhttp://infomanajerna.blogspot.co.id/2012/12/biaya-modal-1.htmlhttp://ekonomi.kabo.biz/2011/02/pengertian-struktur-modal.htmlhttp://go-blognya-tyar.blogspot.co.id/2011/11/pengertian-apartemen.htmlhttp://www.pajak.go.id/content/belajar-pajakhttp://www.bpkp.go.id/perekonomian/konten/263/penerimaan-negara-bukan-pajak.bpkp