FADLI TIRMISSI, S.PSI, M.M PEMINATAN

23
0 IPS KELAS SEMESTER 1 FADLI TIRMISSI, S.PSI, M.M PEMINATAN

Transcript of FADLI TIRMISSI, S.PSI, M.M PEMINATAN

Page 1: FADLI TIRMISSI, S.PSI, M.M PEMINATAN

0

IPS KELAS

SEMESTER 1

FADLI TIRMISSI, S.PSI, M.M

PEMINATAN

Page 2: FADLI TIRMISSI, S.PSI, M.M PEMINATAN

1

DAFTAR ISI

Daftar Isi ……………………………………………………………………………………………………………… 1

Bab I Pendapatan Nasional ……………………………………………………………………………. 2

A. Pengertian Pendapatan Nasional …………………………………………………… 2

B. Manfaat Perhitungan Pendapatan Nasional …………………………………… 3

C. Komponen-komponen Pendapatan Nasional …………………………………. 3

D. Metode Perhitungan Pendapatan Nasional ……………………………………. 3

E. Pendapatan Per Kapita ……………………………………………………………………. 4

F. Distribusi Pendapatan Nasional ………………………………………………………. 4

G. Evaluasi Bab I …………………………………………………………………………………… 4

Bab II Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi ……………………….. 5

A. Pengertian dan teori pertumbuhan ekonomi ………………………………… 5

B. Cara mengukur pertumbuhan ekonomi ………………………………………… 7

C. Pengertian Pembangunan Ekonomi ………………………………………………. 7

D. Perbedaan pembangunan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi …. 7

E. Perencanaan Pembangunan …………………………………………………………… 7

F. Faktor-faktor yang mempengaruhi Pembangunan Ekonomi ………… 8

G. Masalah pembangunan ekonomi di negara berkembang ……………… 8

H. Kebijakkan dan strategi pembangunan serta Indikator ………………….. 8

I. Keberhasilan …………………………………………………………………………………….. 8

J. Resesi ……………………………………………………………………………………………….. 9

K. Evaluasi Bab II …………………………………………………………………………………… 10

Bab III Ketenagakerjaan …………………………………………………………………………………… 12

A. Konsep Ketenagakerjaan ………………………………………………………………….. 12

B. Jenis-jenis tenaga kerja ……………………………………………………………………. 12

C. Indikator Ketenagakerjaan ……………………………………………………………….. 13

D. Peraturan Ketenagakerjaan di Indonesia ………………………………………….. 13

E. Upaya meningkatkan kualitas tenaga kerja ……………………………………… 13

F. Pengangguran …………………………………………………………………………………. 15

G. Cara-cara Mengatasi pengangguran ……………………………………………….. 16

H. Peran tenaga kerja dalam Pembangunan ……………………………………….. 16

I. Evaluasi Bab III …………………………………………………………………………………. 16

Bab IV Indeks Harga dan Inflasi ……………………………………………………………………….. 16

A. Indeks Harga …………………………………………………………………………………… 18

B. Inflasi ……………………………………………………………………………………………….. 18

C. Permintaan dan Penawaran Uang …………………………………………………… 20

D. Evaluasi Bab IV ………………………………………………………………………………… 22

Page 3: FADLI TIRMISSI, S.PSI, M.M PEMINATAN

2

Bab I

Pendapatan Nasional

A. Pengertian Pendapatan Nasional

Ada beberapa definisi tentang pendapatan nasional. Definisi-definisi itu adalah

sebagai berikut:

1. Pendapatan nasional adalah total nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan

oleh suatu perekonomian dalam periode tertentu yang dihitung berdasarkan

nilai pasar.

2. Pendapatan nasional juga dapat didefinisikan sebagai jumlah barang dan jasa

yang diproduksi oleh sebuah negara dalam setahun yang diukur dengan

satuan uang.

3. Pendapatan nasional merupakan jumlah total antara upah, sewa, bunga dan

keuntungan yang diterima per-tahun oleh warga negara.

4. Pendapatan nasional juga dapat berupa hasil dari faktor produksi, yaitu tanah,

tenaga kerja, modal dan perusahaan dalam tempo satu tahun atas usaha

memproduksi barang jasa yang dikonsumsi masyarakat dalam suatu negara.

5. Pendapatan nasional merupakan aliran pendapatan sejauh berasal dari faktor-

faktor produksi yang ditanamkan pada kekayaan nasional (aset) yang berupa

sumber daya alam dan fisik, hasil bumi, peralatan dan teknologi. Kekayaan

nasional merupakan dana pada suatu masa yang sudah ditentukan.

6. Pendapatan nasional juga disebut sebagai deviden nasional karena merupakan

pendapatan nasional yang mencerminkan pendapatan-pendapatan yang

dibagai atas empat faktor produksi, yaitu tanah yang disewa, upah tenaga kerja,

bunga atas modal dan keuntungan perusahaan.

7. Menurut Alfred Marshall, seorang ekonom klasik pendapatan nasional atau

deviden nasional adalah tenaga kerja dan modal dari suatu negara yang

mengolah sumber alamnya untuk memproduksi sejumlah “neto” komoditi,

baik material dan immaterial, termasuk jasa dan sejenisnya.

Konsep yang Berkaitan dengan Pendapatan Nasional

Konsep-konsep itu adalah sebagai berikut:

a. Produk Domestik Bruto (GDP)

b. Produk Nasional Bruto (GNP)

c. Produk Nasional Neto (NNP)

d. Pendapatan Nasional Neto (NNI)

e. Pendapatan Disposabel (Disposable Income)

f. PDRB (Produk Domestik Regional Bruto)

B. Manfaat Perhitungan Pendapatan Nasional

Secara umum, manfaat pendapatan nasional adalah sebagai informasi untuk:

a. menganalisis perkembangan pendapatan dari tahun ke tahun,

b. mengetahui struktur perekonomian suatu negara, apakah negara agraris atau

negara industri, dan

c. mengetahui kemajuan suatu negara dalam mencapai kemakmuran.

Page 4: FADLI TIRMISSI, S.PSI, M.M PEMINATAN

3

Manfaat mempelajari pendapatan nasional adalah sebagai berikut.

a. Untuk menggambarkan jenis perekonomian dan strukturnya.

b. Membandingkan perekonomian antar negara dan antar daerah.

c. Membandingkan data pendapatan dari waktu ke waktu.

d. Membantu pemerintah merumuskan kebijakan di bidang ekonomi.

C. Komponen-komponen Pendapatan Nasional

a. Komponen Pendapatan Nasional atas dasar pendekatan pendapatan adalah

gaji dan upah pekerja, bunga, sewa, dan laba.

b. Komponen Pendapatan Nasional atas dasar pendekatan pengeluaran adalah

konsumsi masyarakat, konsumsi pemerintah, investasi, dan ekspor-impor.

c. Komponen pendapatan nasional atas dasar pendekatan produksi adalah

pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan, pertambangan dan

penggalian,industri pengolahan, listrik, gas, dan air bersih, bangunan atau

konstruksi, perdagangan, hotel, dan restoran, pengangkutan dan komunikasi,

keuangan, real estate, dan jasa perusahaan, jasa - jasa lain.

D. Metode Perhitungan Pendapatan Nasional

1. Pendekatan Pendapatan

Di mana:

Y = Pendapatan Nasional (National Income)

w = Pendapatan dari upah, gaji, dan pendapatan

lainnya sebelum pajak

r = Pendapatan bersih dari sewa (rental income)

i = Pendapatan dari bunga

p = Pendapatan dari keuntungan perusahaan dan

usaha perorangan.

2. Pendapatan Produksi

Di mana:

NT = nilai tambah

NO = nilai output

NI = nilai antara

3. Pendekatan Pengeluaran

Di mana:

Y = Pendapatan Nasional (National Income)

C = Pengeluaran konsumsi rumah tangga

G = Pengeluaran pemerintah untuk

membeli barang dan jasa

I = Pengeluaran investasi

(X-M) = Ekspor neto (Ekspor-Impor)

Y = w + r + i + p

NT = NO – NI

Y = C + G + I + (X – M)

Page 5: FADLI TIRMISSI, S.PSI, M.M PEMINATAN

4

E. Pendapatan Per Kapita

Pendapatan per kapita adalah pendapatan rata-rata penduduk suatu negara.

F. Distribusi Pendapatan Nasional

Distribusi pendapatan harus direncanakan sedemikian rupa agar menghasilkan

pembagian pendapatan yang adil dan merata. Pilihan Langkah Kebijakan dalam

Distribusi Pendapatan :

1. Pembayaran langsung serta penyediaan barang dan jasa

2. Meningkatkan aset kaum miskin

3. Penerapan pajak penghasilan progresif

G. Evaluasi Bab I

Jawablah pertanyaan berikut dengan benar !

1. Sebutkan tiga manfaat perhitungan pendapatan nasional ?

2. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional !

3. Jelaskan Jelaskan indicator yang digunakan untuk mengukur distribusi

pendapatan nasional !

4. Bagaiamana kriteria distribusi pendapatan nasional menurut bank dunia !

5. Jelaskan istilah-istilah di bawah ini !

a. Produk Domestik Bruto (GDP)

b. Produk Nasional Bruto (GNP)

c. Produk Nasional Neto (NNP)

d. Pendapatan Nasional Neto (NNI)

e. Pendapatan Disposabel (Disposable Income)

f. PDRB (Produk Domestik Regional Bruto)

Pengamatan

Dalam kondisi pandemi seperti sekarang ini, Apakah terjadi ketimpangan

pendistribusian pendapatan ataukah sudah merata? Berikanlah tanggapan kalian

mengenai kondisi tersebut.

Kondisi Lingkungan Tanggapan anda

Pendapatan per kapita = Pendapatan Domestik Bruto (PDB)

Jumlah Penduduk

Page 6: FADLI TIRMISSI, S.PSI, M.M PEMINATAN

5

Bab II

Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi

A. Pengertian dan teori pertumbuhan ekonomi

Pertumbuhan ekonomi adalah suatu keadaan di mana terjadi kenaikan PDB

suatu negara tanpa memandang apakah kenaikan tersebut lebih besar atau lebih

kecil dari tingkat.

Teori pertumbuhan ekonomi historis

1) Pertumbuhan ekonomi menurut Friedrich List

a) Tahap berburu

b) Tahap beternak

c) Tahap bertani

d) Tahap kombinasi bertani dan kerajinan

e) Tahap kombinasi bertani, kerajinan, dan perdagangan

2) Pertumbuhan ekonomi menurut Bruno Hildebrand

a) Perekonomian barter

b) Perekonomian kredit

c) Perekonomian uang

3) Pertumbuhan ekonomi menurut Karl Bucher

a) Perekonomian nasional

b) Perekonomian kota

c) Perekonomian rumah tangga

4) Pertumbuhan ekonomi menurut Werner Sombart

a) Masa perekonomian tertutup

b) Masa perekonomian kerajinan dan pertukaran

c) Masa perekonomian kapitalis

5) Pertumbuhan ekonomi menurut

Walt Whitman Rostow

a) Perekonomian Tradisional (The Traditional Society).

b) Perekonomian Transisi (The Precondition for Take Off).

c) Perekonomian Lepas Landas (The Take Off)

d) Perekonomian Menuju Kedewasaan (The Drive to Maturity).

e) Perekonomian dengan Tingkat Konsumsi yang Tinggi (The Age of High

Mass Consumption).

Teori pertumbuhan ekonomi klasik

Pokok-pokok pikiran ekonomi klasik mengenai tatanan ekonomi masyarakat

adalah sebagai berikut.

1) Kebijakan pasar bebas, setiap individu maupun unit-unit usaha harus diberi

kebebasan dalam menjalankan kegiatan ekonomi.

2) Kegiatan ekonomi yang didasarkan mekanisme pasar akan lebih efektif tanpa

campur tangan pemerintah.

3) Nilai dan harga barang, tingkat upah, tingkat sewa tanah, dan laba

ditentukan oleh mekanisme permintaan dan penawaran.

Page 7: FADLI TIRMISSI, S.PSI, M.M PEMINATAN

6

Pertumbuhan ekonomi menurut Adam Smith

1) Pertumbuhan produksi ditentukan sumber daya alam, sumber daya manusia

(penduduk), dan sumber modal.

2) Pertumbuhan penduduk menurut Adam Smith akan mendorong

pertumbuhan ekonomi.

Pertumbuhan ekonomi menurut David Ricardo

1) Jumlah sumber daya alam terbatas.

2) Tenaga kerja bertambah atau berkurang tergantung dari pemberian upah.

Apabila upah yang diberikan melebihi tingkat upah alamiah atau minimal,

tenaga kerja akan bertambah, dan sebaliknya jika upah yang diberikan sama

dengan upah alami atau dibawah upah alami, tenaga kerja akan berkurang.

3) Akumulasi modal terjadi jika keuntungan yang didapat pemilik modal

melebih keuntungan minimal.

4) Kemajuan teknologi terjadi sepanjang masa.

5) Peranan sektor pertanian sangat dominan.

Teori pertumbuhan ekonomi Neoklasik

1) Pertumbuhan ekonomi menurut Harrod - Domar

a) Barang modal telah digunakan secara penuh.

b) Besarnya tabungan proporsional dengan

fluktuasi pendapatan nasional.

c) Perbandingan antara modal dan hasil produksi

(capital output ratio) adalah tetap.

d) Perekonomian hanya terdiri dari dua sektor

yakni rumah tangga dan perusahaan

(perekonomian tertutup).

Pertumbuhan ekonomi menurut Solow-Swan

Perekonomian berada pada tingkat penggunaan tenaga kerja penuh (full

employment) dan tingkat pencapaian guna penuh (full utilitization) dari faktor-

faktor produksinya. Artinya, perekonomian akan terus berkembang tergantung

ketersediaan faktor-faktor di atas.

Teori pertumbuhan ekonomi Schumpeter

Schumpeter menekankan peranan pengusaha atau wirausahawan sangat

penting dalam memengaruhi pertumbuhan ekonomi. Menurut Schumpeter,

ketika tingkat kemajuan ekonomi semakin tinggi maka kemungkinan untuk

melakukan inovasi semakin terbatas.

Page 8: FADLI TIRMISSI, S.PSI, M.M PEMINATAN

7

B. Cara mengukur pertumbuhan ekonomi

Perhitungannya dilakukan dengan rumus sebagai berikut.

C. Pengertian Pembangunan Ekonomi

Menurut Michael P. Todaro pembangunan harus dipahami sebagai suatu

proses multi-dimensi yang melibatkan perubahan besar dalam struktur sosial,

sikap populer dan lembaga rasional percepatan pertumbuhan

ekonomi,pengurangan kesenjangan dan pemberantasan kemiskinan absolut.

Sedangkan menurut Profesor Dudley Seers bahwa keberhasilan

pembangunan ekonomi ditentukan oleh jawaban atas tiga pertanyaan

berikut.

a. Apakah pembangunan itu telah mengurangi kemiskinan?

b. Apakah yang dilakukan terhadap pengangguran?

c. Apakah yang dilakukan terhadap kesenjangan?

D. Perbedaan pembangunan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi

Pembangunan ekonomi (economic development) adalah pertumbuhan

ekonomi yang diikuti perubahan-perubahan dalam struktur ekonomi dan corak

kegiatan ekonomi.

Pertumbuhan ekonomi (economic growth) adalah suatu kondisi yang

memungkinkan terjadinya peningkatan produk domestik bruto dari suatu

negara atau daerah. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator

keberhasilan pembangunan ekonomi.

E. Perencanaan Pembangunan

Ada beberapa pemdapat para ahli mengenai pengertian perencanaan

pembangunan, antara lain:

1) Lionel Robbins mendefinisikannya sebagai control atau penekanan bersama

atas kegiatan produksi dan tukar menukar pribadi.

2) Menurut F. A. Hayek perencanaan pembangunan ekonomi adalah arah

aktivitas produksi oleh sebuah otoritas sentral.

3) Hugh Dalton berpendapat secara luas mengenai hal tersebut, arah tujuan

yang sengaja ditentukan oleh orang-orang yang bertanggung jawab atas

sumber daya kegiatan ekonomi.

Pt = PDBRt – PDBRt –1 x 100%

PDBRt – 1

Page 9: FADLI TIRMISSI, S.PSI, M.M PEMINATAN

8

F. Faktor-faktor yang mempengaruhi Pembangunan Ekonomi Pembangunan

Ekonomi

1. Tanah dan kekayaan alam

2. Kuantitas dan kualitas penduduk dan tenaga kerja

3. Kepemilikan barang modal dan penguasaan teknologi

4. Sistem sosial dan sikap masyarakat

G. Masalah pembangunan ekonomi di negara berkembang

1. Rendahnya tingkat kehidupan (Low Level of Living).

2. Tingginya pertambahan penduduk (High Rates of Population Growth).

3. Tingginya tingkat pengangguran (High Rates of Unemployment).

4. Pasar dan informasi yang tidak sempurna.

5. Ketergantungan yang besar dan kerentanan dalam hubungan internasional

(Dominance, Dependence, and Vulnerability in International Relation).

6. Rendahnya tingkat produktivitas (Low level of Production).

7. Ketergantungan pada sektor pertanian-primer (Substantial Dependence on

Agricultural-Primary Production).

H. Kebijakkan dan strategi pembangunan serta Indikator Keberhasilan

Visi Pembangunan Nasional tahun 2005–2025 adalah Indonesia mampu

menjadi bangsa yang mandiri, maju, adil, dan makmur. Sementara itu, misi

pembangunan nasional adalah sebagai berikut.

1) Mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya,

dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila.

2) Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.

3) Mewujudkan masyarakat demokratis berlandaskan hukum.

4) Mewujudkan Indonesia aman, damai, dan bersatu.

5) Mewujudkan pemerataan pembangunan dan berkeadilan.

6) Mewujudkan Indonesia asri dan lestari.

7) Mewujudkan Indonesia menjadi negara kepulauan yang mandiri, maju, kuat,

dan berbasiskan kepentingan nasional.

8) Mewujudkan Indonesia berperan penting dalam pergaulan dunia

internasional.

Tahapan skala prioritas utama danstrategi RPJM secara ringkas adalah

sebagai berikut.

1) RPJM ke-1 (2005–2009) diarahkan pada penataan kembali dan membangun

Indonesia di segala bidang dengan tujuan menciptakan Indonesia yang aman

dan damai, adil dan demokratis, serta tingkat kesejahteraan rakyatnya

meningkat.

2) RPJM ke-2 (2010–2014) ditujukan pada pemantapan penataan kembali

Indonesia di segala bidang yang menekankan pada upaya peningkatan

kualitas sumber daya manusia termasuk pengembangan kemampuan iptek,

serta penguatan daya saing perekonomian.

Page 10: FADLI TIRMISSI, S.PSI, M.M PEMINATAN

9

3) RPJM ke-3 (2015–2019) ditujukan pada pemantapan pembangunan secara

menyeluruh di berbagai bidang dengan menekankan pencapaian daya saing

kompetitif perekonomian berlandaskan keunggulan sumber daya alam dan

sumber daya manusia berkualitas, serta kemampuan iptek yang terus

meningkat.

4) RPJM ke-4 (2020–2025) ditujukan pada kegiatan mewujudkan masyarakat

Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur melalui percepatan

pembangunan di berbagai bidang dengan menekankan terbangunnya

struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif di

berbagai wilayah yang didukung oleh SDM berkualitas dan berdaya saing.

Arah kebijakan umum pembangunan nasional adalah sebagai berikut.

1) Arah kebijakan umum bertujuan melanjutkan pembangunan untuk

mencapai Indonesia yang sejahtera.

2) Arah kebijakan umum untuk memperkuat pilar-pilar demokrasi dengan

penguatan yang bersifat kelembagaan dan mengarah pada tegaknya

ketertiban umum, penghapusan

segala macam diskriminasi, pengakuan dan penerapan hak asasi manusia, serta

kebebasan yang bertanggung jawab. Arah kebijakan umum untuk memperkuat

dimensi keadilan dalam semua bidang termasuk pengurangan kesenjangan

pendapatan, pengurangan kesenjangan pembangunan antardaerah (termasuk

desa-kota), dan kesenjangan gender.

2. Indikator Keberhasilan Pembangunan Ekonomi

Ada tiga indikator utama mengukur keberhasilan pembangunan ekonomi. Ketiga

indikator itu adalah indikator moneter, indikator nonmoneter, dan indikator

campuran.

a. Indikator moneter meliputi pendapatan per kapita dan indikator

kesejahteraan ekonomi bersih atau Net Economic Welfare (NEC).

b. Indikator nonmoneter diambil dari beberapa hal pokok yang berkaitan

dengan kehidupan masyarakat. Indikator nonmoneter meliputi indikator

sosial dan indeks kualitas hidup.

c. Indikator campuran mencakup Indikator Susenas Inti dan Indeks

Pembangunan Manusia (Human Development Index).

Selain indikator-indikator di atas, garis kemiskinan (poverty line) dan kebutuhan

dasar minimum (basic minimum needs) juga digunakan sebagai indikator

pembangunan.

I. Resesi

Dalam buku Ekonomi Makro (2020) karya Abdul Rahman Suleman, resesi

ekonomi adalah penurunan signifikan dalam kegiatan ekonomi yang berlangsung

selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Resesi terjadi ketika ekonomi

suatu negara mengalami produk domestik bruto (PDB) negatif.

Page 11: FADLI TIRMISSI, S.PSI, M.M PEMINATAN

10

Resesi dianggap sebagai bagian tak terhindarkan dari siklus bisnis yang

terjadi dalam ekonomi suatu negara. Resesi ekonomi memberikan pengaruh

kepada penurunan pada seluruh kegiatan ekonomi, seperti investasi, lapangan

pekerjaan, dan penurunan keuntungan perusahaan.

Resesi dapat disebabkan oleh sejumlah faktor, berikut di antaranya:

1. Guncangan ekonomi yang tiba-tiba

2. Utang yang berlebihan Ketika individu atau bisnis berutang terlalu banyak

3. Gelembung aset Ketika keputusan investasi didorong oleh emosi, hasil

ekonomi yang buruk akan mengikuti.

4. Terlalu banyak inflasi

5. Terlalu banyak deflasi

6. Perubahan teknologi Penemuan baru meningkatkan produktivitas dan

membantu perekonomian dalam jangka panjang

J. Evaluasi Bab II

Latihan Soal 1 : Jawablah pertanyaan berikut dengan benar !

1. Jelaskan salah satu teori pertumbuhan ekonomi ?

2. Sebutkan tahapan perencanaan pembangunan nasional menurut UU No. 25

tahun 2004 !

3. Jelaskan apa saja masalah pembangunan ekonomi di negara berkembang !

4. Jelaskan perbedaan antara pertumbuhan ekonomi dan pembangunan

ekonomi !

5. Jelaskan indicator keberhasilan pembangunan ekonomi !

Page 12: FADLI TIRMISSI, S.PSI, M.M PEMINATAN

11

Latihan Soal 2 : Jawablah pertanyaan dibawah ini sesuai dengan yang kamu fahami !

1. Apa itu Resesi ?

2. Apa saja faktor terjadinya resesi ?

3. Bagaimana cara menghindari resesi ?

4. Apakah Indonesia hari ini sedang mengalami resesi ? sebutkan alasannya!

5. Ketika terjadi resesi apa yang harus kita lakukan !

Pengamatan

Dalam kondisi pandemi dan kesulitan seperti sekarang ini, Kita masih mendapatkan

jajanan gorengan seharga Rp 500 atau 3 gorengan / Rp 2000. Ini bukti bahwa Indosesia

masih dapat bertahan dalam kondisi resesi. Tuangkan pengamatan anda, tentang

kondisi ekonomi kita saat ini, dan berikan tanggapan, apakah kira-kira Indonesia akan

memasuki masa resesi atau tidak !

Kondisi Lingkungan Tanggapan anda

Page 13: FADLI TIRMISSI, S.PSI, M.M PEMINATAN

12

Bab III

Ketenagakerjaan

A. Konsep Ketenagakerjaan

Ketenagakerjaan merupakan segala sesuatu yang berkaitan dengan pekerja/buruh,

baik menyangkut hal-hal yang ada sebelum masa kerja, selama masa bekerja,

maupun sesudah masa bekerja.

Kesempatan kerja adalah lapangan kerja/ lowongan kerja yang tersedia bagi

angkatan kerja

B. Jenis-jenis Tenaga Kerja

Penduduk

Penduduk usia kerja

(Tenaga Kerja)

Angkatan kerja

Menganggur Bekerja

Sedang bekerja

Bekerja dengan jam normal

Setengah menganggur

Sementara tidak bekerja

Bukan angkatan kerja

SekolahMengurus rumah

tangga

Penerima pendapatan

Penduduk di luar usia kerja (Bukan Tenaga

Kerja)

Tenaga Kerja

Menurut Kualitas

Berpendidikan/ Tedidik

Berketerampilan/ Terlatih

Pekerja keras/ tidak terdidik dan tidak terlatih

Menurut Status/ ikatan

Pekerja Lepas

Pekerja Kontrak

Pekerja Tetap

Page 14: FADLI TIRMISSI, S.PSI, M.M PEMINATAN

13

C. Indikator Ketenagakerjaan

D. Peraturan Ketenagakerjaan di Indonesia

• Peraturan atau perundang-undangan dimaksud untuk memberikan rasa aman

bagi pelaku ekonomi dalam melaksanakan kegiatannya.

• UU no 13 tahun 2003

E. Upaya meningkatkan kualitas tenaga kerja

Sebelum memasuki dunia kerja, seorang tenaga kerja harus sudah memiliki sejumlah

nilai lebih berupa tingkat pendidikan dan keterampilan tertentu. Untuk itu perlu ada

usaha untuk meningkatkan mutu tenaga kerja dari pihak:

• Pemerintah

• Swasta (perusahaan)

• Individu

Sistem pembayaran upah di Indonesia tergantung pada berbagai kondisi, antara lain:

1. Permintaan dan Penawaran Tenaga Kerja

Jika penawaran lebih besar daripada permintaannya, upah cenderung turun. Begitu

pula sebaliknya, ceteris paribus.

Rasio Ketergantungan (Dependecy Ratio) : menunjukkan besar beban tanggungan kelompok usia produktif atas penduduk usia nonproduktif

DR =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑢𝑠𝑖𝑎 𝑛𝑜𝑛 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑓

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑢𝑠𝑖𝑎 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑓 x 100

Tingkat Partisispasi Angkatan Kerja (TPAK): hubungan angkatan kerja dnegan kesempatan kerja yang tersedia

TPAK =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑢𝑠𝑖𝑎 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 x 100%

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) :

Perbandingan antara jumlah penduduk yang sedang mencari pekerjaan dan jumlah

angkatan kerja

TPT =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛𝑔𝑔𝑢𝑟𝑎𝑛

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 x 100%

Tingkat Produktivitas Tenaga Kerja:

Tingkat Produktivitas Tenaga

Kerja=𝑃𝐷𝐵

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 x 100%

Page 15: FADLI TIRMISSI, S.PSI, M.M PEMINATAN

14

2. Kesepakatan Pemberi Kerja dan Penerima Kerja

Ketentuan waktu kerja dan sistem pengupahan diatur dalam UU no 13 tahun

2003.

3. Upah Minimum

Berdasar Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2000 tentang kewenangan pemerintah

dan kewenangan provinsi sebagai daerah otonom, maka diberlakukan upah

minimum provinsi atau upah minimum kabupaten/kota. Gubernur Provinsi Jawa

Barat menetapkan Upah Minimum Provinsi (UMP) Jawa Barat 2020 sebesar Rp

1,810,350. Hal tersebut tercantum dalam Surat Edaran Nomor 561/75/Yanbangsos.

Dengan ditetapkannya UMP Jawa Barat, maka upah minimum kabupaten/kota (UMK)

2020 di Jawa Barat harus lebih besar dari UMP Jawa Barat.

PROVINSI KETERANGAN

2019 2020 Persentase

Kenaikan (%)

SK Gubernur

JAWA

BARAT

Rp 1,668,372 Rp 1,810,350 8,51% Surat Edaran Nomor

561/75/Yanbangsos

Berdasarkan rekomendasi bupati dan wali kota serta Dewan Pengupahan Provinsi

Jawa Barat, Gubernur Jawa Barat telah menetapkan besaran UMK 2020 di 27

Kabupaten dan Kota yang ada di wilayah Provinsi Jawa Barat, lewat Surat Edaran

Nomor 561/75/Yanbangsos, yang mulai berlaku per tanggal 1 Januari 2020.

Berikut adalah daftar Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) Jawa Barat 2020 :

PROVINSI KABUPATEN /

KOTAMADYA

UMK 2020

Jawa Barat Kota Banjar Rp 1,831,884

Kabupaten Cianjur Rp 2,534,798

Kabupaten Cirebon Rp 2,196,416

Kota Cirebon Rp 2,219,487

Kota Sukabumi Rp 2,530,182

Kota Tasikmalaya Rp 2,264,093

Kabupaten Bekasi Rp 4,498,961

Kabupaten Kuningan Rp 1,882,642

Kabupaten Garut Rp 1,961,085

Kabupaten Majalengka Rp 1,944,166

Kota Bandung Rp 3,623,778

Kabupaten Bogor Rp 4,083,670

Kabupaten Tasikmalaya Rp 2,251,787

Kabupaten Ciamis Rp 1,880,654

Kabupaten Pangandaran Rp 1,860,591

Kabupaten Indramayu Rp 2,297,931

Kabupaten Bandung Rp 3,139,275

Page 16: FADLI TIRMISSI, S.PSI, M.M PEMINATAN

15

Kabupaten Bandung Barat Rp 3,145,427

Kabupaten Sumedang Rp 3,139,275

Kota Cimahi Rp 3,139,274

Kota Depok Rp 4,202,105

Kota Bogor Rp 4,169,806

Kabupaten Sukabumi Rp 3,028,531

Kota Bekasi Rp 4,589,708

Kabupaten Karawang Rp 4,594,324

Kabupaten Purwakarta Rp 4,039,067

Kabupaten Subang Rp 2,965,468

F. Pengangguran

1. Tingkat Pengangguran

Penganggur adalah orang yang tidak mempunyai pekerjaan, sedang mencari

pekerjaan, atau sedang mempersiapkan suatu usaha baru.

Tingkat pengangguran adalah perbandingan antara jumlah penganggur dan

jumlah angkatan kerja dalam kurun waktu tertentu yang dinyatakan dalam

persentase.

2. Jenis Pengangguran dan Penyebabnya

a. Jenis Pengangguran Menurut Faktor Penyebab Terjadinya

• Pengangguran konjungtur/siklis adalah pengangguran akibat turunnya

kegiatan perekonomian

• Pengagguran struktural adalah pengangguran akibat perubahan struktur

atau komposisi perekonomian

• Pengangguran friksional adalah pengangguran akibat kesulitan temporer

dalam mempertemukan pemberi kerja dan pelamar kerja

• Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang disebabkan oleh

pergantian tenaga manusia oleh mesin

b. Jenis Pengangguran Menurut cirinya

• Pengangguran terbuka adalah saat orang sama sekali tidak bekerja dan

berusaha mencari kerja

• Setengah menganggur adalah saat orang bekerja tapi tenaganya kurang

termanfaatkan

• Pengangguran terselubung adalah saat tenaga kerja tidak bekerja optimal

• Pengangguran musiman adalah pengangguran saat pergantian musim.

Contohnya saat menunggu panen

3. Dampak Pengangguran terhadap Pembangunan Nasional

a. Apabila tingkat pengangguran tinggi, maka nilai komponen upah akan

semakin kecil. Dengan demikian nilai pendapatan nasional dan pendapatan

per kapita akan semakin kecil (Ekonomi)

b. Apabila tingkat pengangguran tinggi, jumlah orang yang membayar pajak

penghasilan berkurang. Akibatnya penerimaan negara berkurang (Ekonomi)

c. Semakin lama orang menganggur, semakin besar beban psikologis yang

harus ditanggung (Psikologi)

Page 17: FADLI TIRMISSI, S.PSI, M.M PEMINATAN

16

d. Semakin banyak orang menganggur, semakin besar biaya sosial yang harus

ditanggung. Contohnya biaya keamanan dan biaya peradilan atas

peningkatan kriminalitas (Pendidikan)

G. Cara-cara Mengatasi Pengangguran

a. cara-cara mengatasi pengangguran siklis antara lain peningkatan daya beli

masyarakat, misalnya pemerintah membuka proyek yang bersifat umum

seperti membangun jembatan, irigasi. Selain itu memperluas pasar barang

dan jasa.

b. cara-cara mengatasi pengangguran struktural adalah dengan pengadaan

pendidikan dan pelatihan, memindahkan tenaga kerja ke tempat yang

membutuhkan, meningkatkan mobilitas tenaga kerja, dan mendirikan industri

padat karya

c. cara-cara mengatasi pengangguran friksional adalah mengusahakan informasi

lengkap tentang penawaran kerja. Pengangguran friksional tidak bisa benar-

benar dihilangkan hanya dikurangi

d. cara-cara mengatasi pengangguran musiman yaitu pemberian informasi

lowongan kerja pada bidang lain dan melatih agar memiliki keterampilan

untuk bekerja saat menunggu musim tertentu

Kebijakan pemerintah :

1. Wajib belajar 9 tahun

2. Program padat karya

3. Pelatihan tenaga kerja dan kewirausahaan

4. Program transmigrasi

5. Program Kredit Usaha rakyat (KUR)

6. Perbaikan sistem informasi kerja dari Kemenakertrans dan pihak swasta

7. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)

H. Peran tenaga kerja dalam Pembangunan

Menurut UU no 13 tahun 2003 pasal 4, pembangunan ketenagakerjaan bertujuan :

a. Memberdayakan dan mendayagunakan tenaga kerja secara optimal dan

manusiawi

b. Mewujudkan pemerataan kesempatan kerja dan penyediaan tenaga kerja

yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan nasional dan daerah

c. Memberikan perlindungan kepada tenaga kerja dalam mewujudkan

kesejahteraan

d. Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya

I. Evaluasi Bab III

Latihan Tugas 1 : Jawablah pertanyaan berikut dengan benar !

1. Sebutkan dan Jelaskan jenis-jenis Tenaga Kerja ?

2. Jelaskan runglingkup dan tujuan uu Ketenagakerjaan no. 13 tahun 2003 ? dalam UU ?

3. Bagaimana Upaya pemerintah dalam mengurangi Pengangguran ?

4. Berapa UMK Kabupaten Garut ?

5. Apa dampak terjadinya pengangguran bagi pembangunan nasional ?

Page 18: FADLI TIRMISSI, S.PSI, M.M PEMINATAN

17

Latihan Tugas 2 : Pertanyaan berikut merupakan Pengetahuan Umum tentang

Teknis Tenagakerja, Jawaban dapat kamu dapatkan bertanya kepada Orang

Dewasa yang telah bekerja atau melalui Searching Google !

1. Apa yang kamu ketahui tentang Yayasan penyalur Tenaga Kerja dan

perbedaannya dengan Outsourching ?

2. Apa perbedaan Kontrak kerja PKWT dan PKWTT ?

3. Apa perbedaan Peraturan Perusahaan dan Peraturan Kerja Berdasarkan

Kesepakatan Bersama ?

4. Apa perbedaan anta Take Home Pay dan Gaji Pokok !

5. Apa perbedaan fungsi BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan+Pensiun ?

6. Apa kegunaan Vaklaring atau Surat Keterangan Kerja, Ketika kamu berhenti

bekerja ?

Pengamatan

Dampak Covid 19 terhadap tenaga kerja 2020, adalah PHK / pengurangan tenagakerja.

Tugas observasi : Temukan tetangga atau kenalan kamu untuk diwawancarai.

Tanyakan pertenyaan di bawah ini ? lalu tulis jawabannya !

Nama Narasumber : ……………………………………..……… (L/P)

Umur : …………………………………………… Tahun

Nama Perusahaan tempat Bekerja : ……………………………………………………..

Pertanyaan Jawaban

1. Bagaimana tahapan saudara

melamar kerja dan mendapatkan

Kontrak kerja tahun pertama ?

2. Sejak kapan saudara mulai bekerja,

dan tahun berapa saudara berhenti

bekerja (PHK) ?

3. Apa yang saudara rasakan ketika

mulai bekerja dengan Jam kerja

sesuai Peraturan Perusahaan ?

4. Apa kenyamanan yang dirasakan

saat bekerja di perusahaan ini ?

5. Apa yang tidak disukai saat bekerja

di perusahaan ini ?

6. Apa alasan perusahaan mem PHK

saudara ?

7. Bagaimana perasaan saudara Ketika

mengganggur dan belum dapat

pekerjaan yang baru ?

Page 19: FADLI TIRMISSI, S.PSI, M.M PEMINATAN

18

Bab IV

Indeks Harga dan Inflasi

A. Indeks Harga

1. Pengertian Indeks Harga

Indeks harga adalah perbandingan antara harga rata-rata pada tahun yang

dihitung dan harga rata-rata pada tahun dasar.

2. Tujuan Penghitungan Indeks Harga

• Indikator yang digunakan dalam mengukur kegiatan ekonomi secara umum

• IHPB dapat memberi gambaran tren dalam perdagangan

• IHK dapat digunakan untuk penetapan gaji

• Sebagai pedoman pembelian bagi perusahaan-perusahaan yang memiliki

persediaan dalam jumlah besar dan teratur

• Indeks harga yang berlaku bagi petani memberi gambaran apakah petani

semakin makmur atau melarat

3. Metode Penghitungan Indeks Harga

a. Indeks harga agregatif tidak tertimbang

𝑃𝑂𝑁 =𝛴𝑃𝑛

𝛴𝑃𝑜𝑥 100

b. Indeks harga agregatif tertimbang

𝐼𝐿 =𝛴𝑃𝑛𝑄𝑂

𝛴𝑃𝑜𝑄𝑂𝑥 100

Dimana:

Pon = angka indeks harga tahun n atas dasar tahun o

Pn = harga pada tahun yang dihitung indeksnya

Po = harga tahun dasar

Qo = jumlah/kuantitas tahun dasar

IL = indeks Laspeyres

B. Inflasi

1. Pengertian Inflasi

Inflasi adalah suatu keadaan perekonomian dimana harga-harga secara umum

mengalami kenaikan. Kenaikan itu berlangsung dalam jangka panjang

2. Penyebab Inflasi

a. Inflasi karena kenaikan permintaan (demand pull inflation)

Kenaikan permintaan menggeser kurva D menuju D1, sementara penawaran tetap

(S). Titik keseimbangan baru (B) pada harga P1 dan jumlah Q1.

Page 20: FADLI TIRMISSI, S.PSI, M.M PEMINATAN

19

b. Inflasi karena biaya produksi (cost-pull inflation)

Ketika biaya produksi naik, sementara permintaan tetap, maka jumlah yang

ditawarkan berkurang. Kurva penawaran S bergeser ke S1. Pada titik keseimbangan

baru (B) , harga meningkat menjadi P1.

c. Inflasi karena jumlah uang beredar bertambah

Jika jumlah barang tetap, sementara jumlah uang beredar bertambah, maka

harga-harga akan naik.

3. Jenis-jenis Inflasi

a. Berdasar keparahannya

• Inflasi ringan

• Inflasi sedang

• Inflasi berat

• Inflasi sangat berat

b. Berdasar sumbernya

• Dari luar negeri

• Dari dalam negeri

c. Berdasar penyebabnya

• Karena kenaikan permintaan

• Karena kenaikan biaya produksi

4. Menghitung Inflasi

Indeks harga tahun yang dihitung = ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔

ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑑𝑎𝑠𝑎𝑟 x 100

5. Dampak dan Cara Mengendalikan Inflasi

a. Dampak inflasi

• Terhadap pendapatan: inflasi dapat menguntungkan produsen namun

merugikan seseorang yang pendapatannya tetap

• Terhadap ekspor: harga barang ekspor semakin mahal sehingga daya saing

berkurang

• Terhadap minat orang untuk menabung: pendapatan riil berkurang karena

jumlah bunga berkurang karena inflasi

• Terhadap kalkulasi harga pokok: harga yang ditetapkan dapat terlalu kecil

atau terlalu besar

Page 21: FADLI TIRMISSI, S.PSI, M.M PEMINATAN

20

b. Cara Mengendalikan Inflasi

• Kebijakan moneter

Kebijakan moneter diambil dengan maksud untuk mengurangi jumlah uang

beredar di masyarakat yang dilakukan Bank Indonesia

o Kebijakan penetapan persediaan kas, yaitu meningkatkan persediaan

kas bank umum

o Kebijakan diskonto, yaitu meningkatkan suku bunga

o Operasi pasar terbuka, yaitu jual beli Surat Utang Negara kepada

masyarakat

• Kebijakan fiskal

Kebijakan fiskal adalah langkah untuk memengaruhi penerimaan dan

pengeluaran pemerintah.

o Menghemat pengeluaran pemerintah

o Menaikkan tarif pajak

• Kebijakan lainnya

Kebijakan lain selain kebijakan moneter dan kebijakan fiskal, antara lain

o Meningkatkan jumlah produksi dan menambah jumlah barang di pasar

o Menetapkan harga maksimum untuk beberapa barang

C. Permintaan dan Penawaran Uang

R.J. Thomas menyatakan :

“uang adalah suatu benda yang dengan mudah dan umum diterima oleh

masyarakat untuk pembayaran barang, jasa, dan barang berharga lainnya,

dan untuk pembayaran utang”

Sir Dennis Holme Robertson menyatakan :

“uang adalah sesuatu yang bisa diterima dalam pembayaran untuk

mendapatkan barang”.

• Permintaan uang

Permintaan uang adalah jumlah unit moneter yang ingin dipegang sebagai harta

tunai. Dua alasan untuk memegang uang adalah transaction demand dan asset

demand

• Kurva permintaan uang

Hal yang mempengaruhi permintaan uang adalah biaya menyimpan uang yang

ditentukan oleh tingkat bunga.

Kurva permintaan uang memiliki slope negatif karena jika tingkat bunga

meningkat, permintaan uang turun, dan sebaliknya, ceteris paribus.

Page 22: FADLI TIRMISSI, S.PSI, M.M PEMINATAN

21

Tingkat bunga dan permintaan uang dalam hal ini adalah riIl yaitu setelah

penyesuaian perubahan tingkat harga.

• Pergeseran kurva permintaan uang

Selain tingkat bunga riil, ada faktor-faktor yang dapat menggeser kurva

permintaan ke kanan atau ke kiri. Faktor-faktor tersebut antara lain nilai kekayaan

masyarakat dan perubahan pendapatan nasional. Kedua faktor tersebut

berhubungan positif dengan permintaan uang

b. Penawaran uang

Penawaran uang adalah jumlah uang yang tersedia dalam suatu perekonomian.

Penawaran uang adalah tugas Bank Indoesia yang dilaksanakan melalui kebijakan

moneter.

L = M1 + M2 + M3 + near money

Dimana

L = Penawaran

M1 = uang logam, uang kertas, dan rekening giro

M2 = M1 ditambah tabungan non giral dan rekening bank kurang likuid

M3 = M2 ditambah kesepakatan pembelian kembali jangka panjang,

deposito jangka panjang, dan aset lain

Near money = kekayaan bentuk lain yang bisa dikonversi dalam bentuk likuid,

misalnya obligasi BI

• Kurva penawaran uang

Kurva penawaran uang memiliki slope positif karena berhubungan positif dengan

tingkat bunga riil, ceteris paribus

Page 23: FADLI TIRMISSI, S.PSI, M.M PEMINATAN

22

• Pergeseran kurva penawaran uang

Faktor yang dapat mempengaruhi pergeseran penawaran uang adalah inflasi,

sehingga pemerintah menurunkan jumlah uang beredar

Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan uang

a. Kebutuhan bertransaksi

b. Kebutuhan berjaga-jaga

c. Kebutuhan berspekulasi

Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran uang

a. Tingkat bunga

b. Tingkat inflasi

c. Tingkat produksi dan pendapatan nasional

d. Kondisi kesehatan dunia perbankan

e. Nilai tukar rupiah

D. Evaluasi Bab IV

Latihan Tugas 1 : Jawablah pertanyaan berikut dengan benar !

1. Jelaskan unsur-unsur yang dapat menyebabkan inflasi ?

2. Jelaskan inflasi berdasarkan asalnya ?

3. Jelaskan motif seseorang dalam memegang uang tunai menurut J. M. Keynes ?

4. Jelaskan mekanisme politik diskonto dalam mengatasi jumlah uang yang

beredar?

5. Jelaskan strategi yang digunakan untuk mewujudkan kebijakkan fiscal ?