Modul Pkn Xii Smt 1 b

download Modul Pkn Xii Smt 1 b

of 71

Transcript of Modul Pkn Xii Smt 1 b

Kata Pengantar

Kata Pengantar

Buku ini memuat dua modul mata pelajaran PKn kelas XII semester 1 (ganjil).Modul ini memuat materi pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang harus diselesaikan dalam jangka waktu satu semester,baik melalui program Tatap Muka (terbimbing) maupun melalui kegiatan Non Tatap muka. Modul ini merupakan salah satu bahan ajar yang memuat materi-materi pokok (esensial) yang disusun dan dirancang sesuai dengan tuntutan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP 2006) untuk SMA,sehingga tingkat kedalaman dan keluasan materinya sudah disesuaikan dengan tingkat kemampuan dan kondisi lingkungan peserta didik.Dalam mempelajari modul ini hendaknya memperhatikan hal-hal berikut :1.Keberhasilan siswa dalam mempelajari modul ini sangat tergantung dari kedisiplinan dan ketekunan membaca,memahami dan mematuhi langkah-langkah belajarnya.2.Belajar dengan modul dapat dilakukan secara mandiri (dibutuhkan keaktifan dan kreatifitas siswa),sedangkan peranan guru hanya sebagai pasilitator.3.Adapun langkah-langkah yang perlu diperhatikan oleh siswa dalam mempelajari modul ini adalah sebagai berikut : a. Baca dan pahami benar-benar tujuan pembelajaran yang terdapat dalam modul ini,kemudian perhatikan dan pelajari materi pokok dan uraian materinya. b. Bila mengalami kesulitan didalam mempelajari dan memahami isi modul ini,diskusikan dengan teman-temanmu,dan bila ternyata permasalahannya belum juga terpecahkan maka tanyakan langsung pada guru mata pelajaran pada saat tatap muka. c. Setelah kamu merasa memahami materi pelajaran tersebut cobalah kamu mengerjakan tugas/soal-soal yang terdapat pada bagian akhir modul ini. d. Periksalah hasil penyelesaian tugas/soal-soal tersebut melalui kunci jawaban yang tersedia,dan bila ada jawaban yang masih belum beul pelajari sekali lagi materi pembelajaran yang bersangkutan dan lakukan dengan obyektif.4. Urutan kegiatan di atas harus ditaati,agar para siswa lebih cepat berhasil dalam mempelajari,selamat mencoba.

MengetahuiSelong, Juli 2011Kepala SekolahPenyusun SAHLAN,S.Pd.,M.Pd.NIP.19671231 199103 1 123A. PENDAHULUAN

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah s.w.t yang telah memberikan petunjuk,kesehatan dan kesempatan sehingga penyusunan modul Pendidikan Kewarganegaraan kelas XII semester 1 (ganjil) ini dapat saya selesaikan tepat waktunya walaupun dalam bentuk yang sangat sederhana.Buku modul ini saya susun dengan maksud untuk membantu dan memudahkan siswa dalam belajar PKn terutama untuk menguasai dan memahami berbagai konsep dasar yang berhubungan dengan Standar kompetensi Menampilkan sikap positif terhadap Pancasila sebagai Idiologi terbukadengan Kompetensi Dasar:1. Mendeskripsikan Pancasila sebagai idiologi terbuka 2. Menganalisis Pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunan 3. Menampilkan sikap positif terhadap Pancasila sebagai idiologi terbuka.

Setelah mempelajari modul ini,kami harapkan kalian dapat memahami hakekat Pancasila sebagai idiologi terbuka sehingga dapat mengikuti perkembangan dan pengaruh kemajuan jaman tampa menghilangkan nilai-nilai luhur budaya bangsa.Dan semoga modul PKn ini dapat bermanfaat bagi peserta didik dan rekan-rekan guru,khususnya yang menggunakan modul ini sebagai bahan ajar di SMA/MA ,kritik dan saran yang bersifat konstruktif sangat kami harapkan dari para pembaca demi kesempurnaan buku modul ini pada edisi berikutnya.

B. Kegiatan Belajar

Kegiatan 1

Standar Kompetensi: 1. Menampilkan sikap positif terhadap Pancasila sebagai ideologi terbuKompetensi Dasar: 1.1 Mendeskripsikan Pancasla sebagai ideologi terbuka1.2 Menganalisis Pancasila sebagai sumber nilai dan paradigm pembangunan1.3 Menampilkan sikap positif terhadap Pancasila sebagai idiologi Terbuka

Pancasila Sebagai Idiologi Terbuka1.Tujuan : Setelah melaksanakan pembelajaran tentang Pancasila sebagai Idiologi Terbuka,siswa diharapkan dapat:1) Menjelaskan makna Pancasila sebagai idiologi negara.2) Mengidentifikasi sumber naskah Pancasila sebagai dasar negara yang terdapat dalam Pembukaan UUD 19453) Mengemukakan proses perumusan Pancasila sebagai idiologi negara4) Menguraikan fungsi pokok Pancasial sebagai dasar negara 5) Mendeskripsikan Pancasila sebagai idiologi terbuka6) Mengidentifikasi 3 ciri ideologi terbuka yang dikemukakan oleh Frans Magnis Suseno 7) Menganalisis Pancasila sebagai sumber nilai8) Mengklasifikasikan 3 nilai yang dikemukakan oleh Prof. Dr.Drs. Mr.Notonagoro, SH9) Menerapkan Pancasila sebagai sumber nilai dalam kehidupan sehari-hari 10) Menganalisis Pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunan 11) Menampilkan sikap dan prilaku positif yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari12) Menjelaskan cara bersikap positif yang sesuai dengan Pancasila sebagai idiologi terbuka.

Untuk memudahkan kalian dalam mempelajari pembahasan bab 1 ini perhatikanlah terlebih dahulu peta konsep di bawah ini :

Pancasila

Berfungsi sebagai

dicetuskan oleh diputuskan melalui disahkan oleh

DasarNegaraIdiologiJiwaBangsaPPKIPiagamJakartaBPUPKI

Terdiri dari

IdiologiTertutupIdiologiTerbuka

2. Materi Pokoka. Makna Pancasila sebagai Idiologi Negarab. Proses perumusan Pancasila sebagai idiologi negarac. Fungsi pokok Pancasial sebagai dasar negarad. Pancasila sebagai idiologi terbukae. Ciri-ciri ideologi terbuka f. Pancasila sebagai sumber nilaig. Pancasila sebagai paradigma pembangunan

1.Pancasila Sebagai Idiologi NegaraPancasila disamping sebagai Dasar Negara juga berfungsi sebagai Idiologi Negara.Pancasila sebagai Idiologi Negara artinya bahwa nilai-nilai Pancasila itu telah menjdi cita cita,ide,dasar dan sekaligus tujuan negara yang ingin diwujudkan dalam segenap asfek kehidupan.

2. Proses Perumusan Pancasila sebagai Dasar dan Idiologi Negara Pembentukan Rancangan Dasar Negara yang selanjutnya kita kenal dengan Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia dimulai sejak Jepang masih menjajah Indonesia.Jepang masuk dan menduduki Indonesia pada tanggal 9 Maret 1942, begitu mudahnya Jepang mengalahkan Belanda dari Indonesia, karena Jepang membawa semboyan 3 A (Jepang cahaya Asia, Jepang pemimpin atau saudara tua Asia dan Jepang pelindung Asia), dengan semboyan ini Jepang berpropaganda untuk menarik simpati bangsa Indonesia agar bersedia membantunya, karena Jepang datang ke Indonesia untuk membebaskan bangsa dan tanah air Indonesia dari belenggu penjajahan Belanda. Untuk meyakinkan propaganda Jepang maka diberikanlah kebebasan mengibarkan bendera Merah Putih dan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Tipu muslihat Jepang berhasil menarik simpati bangsa Indonesia, namun janji tinggal janji untuk memberi kebebasan bangsa Indonesia merdeka, ternyata penjajahan Jepang jauh lebih kejam dari penjajahan sebelumnya, sehingga menimbulkan antipati seluruh rakyat Indonesia yang selanjutnya berbalik melawan Jepang.Jepang menghadapi perlawanan dari dua arah, baik dari daerah jajahan (Indonesia) maupun oleh Sekutu, sehingga Jepang terdesak dan terus mengalami kekalahan, sebagai upaya untuk menarik simpati bangsa Indonesia, Jepang mengumumkan janji Indonesia merdeka di kelak kemudiaan hari, sebagai tindak lanjut dari janjinya itu maka pada tanggal 1 Maret 1945 akan dibentuk sebuah badan yang bernama Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang dalam bahasa Jepangnya bernama Dokuritsu Zyuunbi Tioosakai.Sebagai realisasinya BPUPKI: dibentuk tanggal 29 April 1945, dilantik tanggal 28 Mei 1945, dengan ketua : Dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat dengan dua orang Wakil : Ichibangase (Jepang) dan R.P. Soeroso dengan jumlah anggota 60 orang. Dengan tugas menyelidiki usaha-usaha persiapan kemerdekaan Indonesia.BPUPKI bersidang sebanyak dua kali yaitu sidang pertama dari tanggal 29 Mei 1 juni 1945 Menghasilkan rumusan rancangan dasar negara Pancasila,yaitu dengan urutan sbb:a. Mr.Muh.Yamin pada sidang BPUPKI tanggal 29 Mei 1945,menyampaikan rumusan asas dan dasar negara yang terdiri dari 5 asas/dasar.b. Mr.Soepomo,pada tanggal 31 Mei 1945 antara lain dalam pidatonya menyampaikan usulan lima dasar negara.c. Ir.Soekarno,dalam sidang BPUPKI pada tanggal 1 Juni 1945 mengusulkan rumusan dasar negara yang diberi nama Pancasila.d. Panitia kecil pada sidang PPKI tanggal 22 Juni 1945 memberi usulan dasar negara.yang menghasilkan rumusan Pancasila sebagaimana yang kita jumpai dalam Piagam Jakarta.e. Dan rumusan akhir Pancasila ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945 dalam sidang PPKI. dengan rumusan sebagai berikut :1. Ketuhanan Yang Maha Esa2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab3. Persatuan Indonesia4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.5. Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia

Dan sidang ke dua tanggal 10 16 Juli 1945 menghasilkan rumusan rancangan UUD.Pada tanggal 9 Agustus 1945 terbentuklah Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (Dokuritsu Zyuunbi Iinkai) dengan ketua Ir. Soekarno dan wakilnya Drs. Moch. Hatta. Dalam sidangnya pada tanggal 18 Agustus 1945, PPKI menetapkan : 1. UUD 1945 sebagai UUD Negara RI.2. Memilih dan mengangkat Ir.Sukarno sebagai Presiden dan Drs.Moh.Hatta sebagai wakil Presiden RI.3. Untuk sementara waktu Presiden dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh sebuah Komite Nasional.

3. Fungsi Pokok Pancasila Fungsi pokok Pancasila sebagai dasar negara dipertegas dalam Instruksi Presiden No. 12 Tahun 1968 pada tanggal 13 April 1968, yang menyebutkan antara lain Pancasila sebagai dasar negara adalah Pancasila yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945. Dalam hal fungsi pokok Pancasila sebagai dasar negara maka Pancasila dapat mengatur pemerintahan negara atau penyelenggara negara.

4. Pancasila sebagai Idiologi Terbukaa.Makna Idiologi Idiologi berasal dari kata Idea dan logos,idia berarti gagasan,konsep,pengertian dasar,dan cita-cita,sedangkan logos berarti ilmu,jadi idiologi secara harfiah berarti ilmu tentang gagasan atau cita-cita. Menurut kamus ilmiah populer,idiologi adalah cita-cita yang merupakan dasar salah satu sistem politik,paham,kepercayaan dan sebagainya. Dr.Alpian,idiologi adalah suatu pandangan atau sistem nilai yang menyeluruh dan mendalam tentang bagaimana cara yang sebaiknya,yaitu secara moral dianggap benar dan adil mengatur tingkah laku bersama dalam berbagai segi kehidupan.

Dalam pengertian sehari-hari idea disamakan artinya dengan cita-cita. Cita-cita yang dimaksud adalah cita-cita yang bersifat tetap dan harus dicapai sehingga cita-cita itu merupakan dasar, pandangan/paham. Hubungan manusianya dengan cita-citanya dinyatakan sebagai ideologi. Dengan demikian, ideologi mencakup pengertian tentang ide-ide, pengertian dasar, gagasan dan cita-cita dari manusia.Pengertian ideologi dapat disimpulkan sebagai berikut :1. ideologi merupakan seperangkat gagasan yang membentuk landasan teori ekonomi dan politik2. ideologi merupakan seperangkat gagasan yang dipegang oleh seseorang atau sekelompok orang atau suatu bangsa3. ideologi merupakan seperangkat gagasan atau keyakinan yang dapat menjadi pegangan dalam kehidupan manusiaJadi idiologi berisi nilai-nilai/seperangkat nilai yang dianggap baik,adil dan diterima di masyarakat itu.Sehingga idiologi mempunyai dua fungsi pokok dalam kehidupan masyarakat ,yaitu :1. Sebagai tujuan dan cita-cita yang hendak dicapai secara bersama oleh suatu masyarakat2. Sebagai pemersatu masyarakat dan dengan demikian dapat menjadi prosedur penyelesaian konplik yang terjadi.

b.Pancasila sebagai idiologi terbuka1. Latar belakang Pancasila sebagai idiologi terbuka Gagasan pertama tentang Pancasila sebagai idiologi terbuka secara formal dikemukakan sekitar tahun 1985 oleh Presiden Suharto.Meskipun semangatnya sendiri sudah ada sejak tahun 1945,sebagaimana yang tertulis dalam penjelasan UUD 1945 Pancasila sebagai idiologi terbuka artinya nilai-nilai dasar Pancasila bersifat tetap namun dapat dijabarkan secara dinamis dan kretif sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia. Adapun nilai yang berubah dan berkembang itu adalah nilai instrumental dan nilai praktis.

Pancasila sebagai idiologi terbuka memiliki tiga tingkatan nilai yaitu :a. Nilai DasarNilai dasar meliputi hakekat kelima sila Pancasila.Sebagai idiologi terbuka,nilai dasar inilah yang bersifat tetap dan melekat pada kelangsungan hidup negara. Contoh nilai dasar ini adalah : - Nilai Ketuhanan - Nilai kemanusiaan - Nilai persatuan - Nilai kerakyatan - Nilai keadilan.

b. Nilai Instrumental Nilai instrumental adalah pelaksanaan umum dari nilai dasar,yang umumnya berbentuk norma sosial dan norma hukum yang selanjutnya akan terkristalisasi dalam peraturan dan mekanisme lembaga-lembaga negara,

c. Nilai PraktisNilai praktis adalah nilai yang sesungguhnya kita laksanakan dalam kenyataan.Nilai praktis sesungguhnya menjadi batu ujian apakah nilai dasar dan nilai instrumental itu benar-benar hidup dalam masyrakat Indonesia.

Nilai Praktis - toleransisaling menghormati,bekerjasamacinta tanah airmusyawarah,dan kegiatan kegiata lainnya yang sejenis.Nilai InsrtumentalUUD 1945UUPPPerpresPerda

Nilai dasar kelima sila Pancasila (Pemb.UUD 1945)`

`

Pada era reformasi,kedudukan Pancasila sebagai idiologi bangsa tercantum dalam ketetapan MPR No.XIII/MPR/1998.Berdasarkan ketetapan MPR tersebut,dapat dinyatakan bahwa kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan idiologi nasional makin kuat dan tidak perlu diragukan lagi.

2. Pancasila adalah Idiologi terbuka dan DinamisMenurut Frans Magnis Suseno,suatu idiologi dikatakan idiologi terbuka apabila memiliki tiga hal sbb:a. Nilai-nilai dan cita-citanya bersumber dari kekayaan budaya masyarakat itu sendirib. Nilai itu bukan keyakinan sekelompok orang,tetapi hasil kesepakatan dari suatu konsensus bersama.c. Isinya tidak langsung operasional.

Berdasarkan ketiga hal tersebut di atas,maka Pancasila sudah memenuhi kreteria sebagai idiologi terbuka.Nilai-nilai Pancasila bersumber pada budaya masyarakat Indonesia sendiri,bukan diinpor dari idiologi asing.Nilai-nilai dalam idiologi Pancasila bukan hasil seseorang/sekelompok orang,tetapi hasil konsensus bersama terutama para pendiri negara.Nilai yang terkandung dalam idiologi Pancasila merupakan nilai dasar yang tidak langsung dioperasionalkan tetapi perlu dijabarkan kedalam nilai instrumental.Sedangkan menurut Alfian,Pancasila memenuhi syarat sebagai idiologi terbuka dan dinamis sebab nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila mengandung tiga dimensi yaitu :a. Dimensi realitasArtinya bahwa nilai nilai idiologi itu bersumber dari nilai-nilai riil yang hidup di dalam masyarakat Indonesia.Dan nilai-nilai itu benar-benar telah dijalankan,diamalkan,dan dihayati sebagai nilai dasar bersama.b. Dimensi idealisme Suatu idiologi perlu mengandung cita-cita yang ingin dicapai dalam berbagai bidang kehidupan.c . Dimensi Fleksibelitas Idiologi memiliki keluwesan yang memungkinkan untuk pengembangan pemikiran pemikiran baru yang relevan tentang dirinya tampa menghilangkan/mengingkari hakekat dan jati diri yang terkandung dalam nilai-nilai dasarnya.

5. Ciri-Ciri Idiologi TerbukaFrans Magnis Suseno menyatakan ideologi sebagai suatu sistem pemikiran yang dapat dibedakan menjadi dua yaitu : idiologi tertutup dan idiologi terbuka.1) Ideologi tertutup mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :a. nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi merupakan cita-cita sekelompok orang untuk mengubah dan memperbaharui masyarakat atau bangsa. Jadi bukan berasal dari masyarakat atau bangsa, namun berasal dari sekelompok orang yang punya kepentinganb. adanya sifat pemaksaan terhadap penerapan ideologi tersebutc. isinya bukan hanya nilai-nilai atau cita-cita tertentu melainkan terdiri atas tuntutan-tuntutan yang nyata, operasional dan diajukan dengan mutlak

2) Ideologi terbuka memiliki ciri-ciri sebagai berikut :a. nilai-nilai dan cita-citanya tidak dapat dipaksakan dari luar, tetapi digali dari moral budaya masyarakatnya sendirib. ideologinya bukan berasal dari sekelompok orang melainkan berasal dari musyawarah dan konsensus dari masyarakat atau bangsanya sendiric. nilai-nilai ideologi bersifat garis besar dan tidak langsung operasional

Kegiatan 2

Pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunan

1. Pancasila sebagai sumber nilai

1) Pengertian NilaiSecara etimologis,nilai/value berasal dari kata latin yaitu valere yang berarti berharga,baik dan berguna.Dengan demikian secara sederhana nilai(value)adalah sesuatu yang berharga,baik dan berguna bagi manusia.Nilai merupakan suatu penghargaan atau suatu kualitas terhadap suatu hal yang dapat menjadi dasar penentu tingkah laku manusia.Menurut kamus ilmiah populer,nilai adalah ide tentang apa yang baik,benar bijaksana dan apa yang berguna,sifatnya lebih absrtrak dari norma.

2) Ciri-Ciri Nilai.Nilai dapat dibedakan menjadi dua yaitu :a. Nilai yang mendarah daging,yaitu nilai yang telah menjadi kepribadian bawah sadar atau nilai yang mendorong timbulnya tindakan tanpa berpikir lagi,dan jika dilanggar timbul perasaan malu atau bersalah yang mendalam dan sukar dilupakanb. Nilai yang dominanMerupakan nilai yang dianggap lebih penting dari pada nilai-nilai lainnya.Beberapa pertimbangan dominan tidaknya nilai tersebut adalah sbb: Banyaknya orang yang menganut nilai tersebut Lamanya nilai itu dirasakan oleh para anggota kelompok tersebut Tingginya kedudukan (prestasi)orang-orang yang membawakan nilai tersebut.

3) Macam-macam NilaiMenurut Prof.Dr.Notonagoro menggolongkan nilai ke dalam tiga bagian yaitu :a. Nilai material,yaitu segala sesuatu yang berguna bagi unsur/jasmani manusia,contoh : makan dan minum.b. Nilai vital,yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat melaksanakan kegiatan atau aktifitas, contoh: alat yang dipergunakan untuk menyelesaikan tugas. Seperti sabit untuk memotong rumput, kuali untuk menggoreng, sapu untuk membersihkan lantai.c. Nilai kerohanian,yaitu segala sesuatu yang berguna bagi jiwa/rohani manusia,agama sebagai sumbernya. Seperti sembahyang atau ibadah

Nilai kerohanian ini dapat dibedakan menjadi empat macam yaitu :1. Nilai kebenaran atau kenyataan yang bersumber dari unsur akal (ratio,budi,dan cipta).2. Nilai keindahan yang bersumber dari unsur rasa manusia (perasaan dan estetis)3. Nilai moral/kebaikan yang bersumber unsur kehendak/kemauan (karsa/etika).4. Nilai religius,yaitu merupakan nilai ke-Tuhanan,kerohanian yang tinggi dan mutlak yang bersumber dari keyakinan atau kepercayaan manusia.

4) Pancasila sebagai Sumber Nilai.Bagi Bangsa Indonesia yang dijadikan sebagai sumber nilai dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara adalah Pancasila.Artinya bahwa seluruh tatanan kehidupan masyarakat,bangsa dan negara menggunakan Pancasila sebagai dasar moral/norma dan tolak ukur tentang baik buruk dan benar salahnya sikap,perbuatan,dan tingkah laku bangsa Indonesia.Nilai-nilai Pancasila itu merupakan nilai instrinsik yang kebenarannya dapat dibuktikan secara obyektif serta mengandung kebenaran yang universal.

- Pancasila dijadikan sebagai sumber nilai karena Pancasila itu disamping sebagai dasar negara juga sebagai idiologi negara ,yang didalamnya termuat nilai-nilai luhur yang merupakan kepribadian bangsa Indonesia Selain itu Pancasila juga memiliki : 1. nilai kebenaran, 2. nilai keindahan atau aestetika, 3. nilai moral atau etika, 4. nilai religius, 5. nilai materialSesuatu dikatakan mempunyai nilai apabila sesuatu itu berguna, benar (nilai kebenaran), indah (nilai keindahan atau aestetika), baik (nilai moral atau etika) dan religius (nilai agama)Adapun nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila adalah sebagai berikut :Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, terkandung nilai religius antara lain :1. Keyakinan terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esa dengan segala sifatnya Yang Maha Sempurna, Maha Kuasa, Maha Adil, Maha Bijaksana, dan lain-lain sifatnya yang suci2. Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dengan menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya3. Nilai sila I meliputi dan menjiwai sila II, III, IV dan V

Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab, terkandung nilai kemanusiaan, antara lain :1. Pengakuan terhadap adanya martabat manusia2. Perlakuan yang adil terhadap sesama manusia3. Pengertian manusia yang beradab yang memiliki daya cipta, rasa, karsa, dan keyakinan sehingga jelas adanya perbedaan antara manusia dan hewan4. Sila II diliputi dan dijiwai oleh sila I, serta menjiwai dan meliputi sila III, IV dan V

Sila Persatuan Indonesia, terkandung nilai persatuan bangsa, antara lain :1. Persatuan Indonesia adalah persatuan bangsa yang mendiami wilayah Indonesia2. Bangsa Indonesia adalah persatuan suku-suku bangsa yang mendiami wilayah Indonesia3. Pengakuan terhadap ke Bhinneka Tunggal Ika an suku bangsa (etnis) dan kebudayaan bangsa (berbeda-beda tetapi satu jiwa) yang memberikan arah dalam pembinaan kesatuan bangsa4. Nilai sila III dijiwai dan diliputi oleh sila I, dan II serta menjiwai dan meliputi sila IV dan V

Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan, terkandung nilai kerakyatan, antara lain :1. Kedaulatan negara adalah ditangan rakyat2. Pemimpin kerakyatan adalah hikmah kebijaksanaan yang dilandasi akal sehat3. Manusia Indonesia sebagai warga negara dan warga masyarakat Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama4. Musyawarah untuk mufakat dicapai dalam permusyawaratan wakil-wakil rakyat5. Nilai sila ke IV diliputi dan dijiwai oleh sila I, II, III dan meliputi dan menjiwai sila VSila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, terkandung nilai keadilan sosial, antara lain :1. Perwujudan keadilan sosial dalam kehidupan sosial atau kemasyarakatan meliputi seluruh rakyat Indonesia2. Keadilan dalam kehidupan sosial terutama meliputi bidang-bidang IPOLEKSOSBUDHANKAM3. Cita-cita masyarakat adil dan makmur, material dan spiritual, yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia4. Keseimbangan antara hak dan kewajiban, dan menghormati hak orang lain5. Cinta akan kemajuan dan pembangunan6. Nilai sila ke V diliputi dan dijiwai oleh sila I, II, III dan IV

2. Pancasila sebagai paradigma pembangunan

Kata paradigma berasal dari bahasa Inggris yaitu paradigm yang mengandung arti model,pola atau contoh.Dalam kamus umu bahasa Indonesia paradigma diartikan sebagai seperangkat unsur bahasa yang sebagian bersifat konstan (tetap) dan lainnya bersifat berubah ubah.Jadi paradigma dapat diartikan kerangka berpikir,kerangka bertindak,acuan,orientasi,sumber,tolak ukur,parameter arah dan tujuan.Mengapa Pancasila dijadikan sebagai paradigma pembangunan Nasional ?Jawabnya adalah karena Pancasila hendak dijadikan landasan,acuan,metode,nilai dan tujuan yang ingin dicapai pada setiap program pembangunan Negara Republik Indonesia.Pancasila sebagai paradigma artinya nilai-nilai dari Pancasila secara normatif menjadi dasar,kerangka,acuan dan tolak ukur segenap aspek pembangunan nasional yang di jalankan di Indonesia.Pembangunan nasional yang diarahkan sebagai upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia yang meliputi aspek jiwa,raga,pribadi,sosial,dan aspek ketahanan.Oleh karena itu pembangunan dilaksanakan diberbagai bidang yang mencakup segala aspek kehidupan yang meliputi pembangunan politik,ekonomi sosial budaya,pertahanan dan keamanan.

a. Sikap positif terhadap PancasilaBersikap positif terhadap Pancasila pada dasarnya adalah sejauh mana kita memahami nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila,untuk selanjutnya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.Pancasila adalah dasar negara dan Idiologi Bangsa Indonesia yang telah diuji keampuhannya dalam menjaga eksistensi kehidupan berbangsa dan bernegara.Pancasila dijadikan sebagai dasar negara karena sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia sendiri.Untuk itu Pancasila perlu diamalkan dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.Pengamalan ini dapat dilakukan dengan cara :1. Pengamalan secara obyektif yaitu dengan cara melaksanakan dan menaati peraturan perundang-undangan sesuai dengan norma hukum negara yang berlandaskan Pancasila.2. Pengamalan secara subyektif,yaitu dengan cara menjalankan nilai-nilai Pancasila yang berwujud norma etik secara pribadi atau kelompok sebagai pedoman bersikap dan bertingkah laku dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Adapun sikap positif yang dapat kita tampilkan dalam mendukung Pancasila dalam kehidupan sehari hari antara lain sebagai berikut :a) Mengamalkan nilai-nilai Pancasila,dalam berbagai kehidupan.Menaati peraturan perundang-undangan yang berlaku.b) Mengamalkan asas musyawarah dan kekeluargaan c) Menghargai persamaan harkat dan martabat antar sesama umat manusia.d) Mengutamakan kepentingan umum,bangsa dan negara daripada kepentingan pribadi/golongan.e) Suka bekerja keras.

b. Cara bersikap dan prilaku positif yang sesuai dengan Pancasila sebagai idiologi terbuka : Kita harus bersikap dan berprilaku yang menjunjung tinggi nilai nilai Ketuhanan Yang Maha Esa,seperti mengembangkan sikap toleransi antar umat beragama. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan,seperti menempatkan manusia lain sebagai mitra sesuai dengan harkat dan martabatnya. Menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan,setiap WNI harus tetap mempertahankan keutuhan dan tegak kokohnya negara Kesatuan RI. Menjunjung tinggi nilai-nilai permusyswaratan / perwakilan,yaitu kita menghormati dan Mengedepankan kedaulatan negara sebagai perwujudan kehendak seluruh rakyat. Menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan sosial sehingga kesejahteraan lahir dan bathin yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia tampa kecuali bisa terwujud.Sedangkan sikap positif yang dapat kita tampilkan dalam mendukung Pancasila dalam kehidupan sehari-hari antara lain sebagai berikut :a) Mengamalkan nilai Pancasila,dalam berbagai kehidupanb) Menaati peraturan perundang-undangan c) Mengamalkan asas musyawarah dan kekeluargaan d) Menghargai persamaan harkat dan martabat antar sesama umat manusiae) Mengutamakan kepentingan umum,bangsa dan negara dari pada kepentingan pribadi/golongan.suka bekerja keras dll.

Pengamalan Pancasila sebagai paradigma pembangunan telah ditegaskan dalam Ketetapan MPR No. VII/MPR/2001 tentang Visi Indonesia Masa Depan. Dalam ketetapan tersebut dinyatakan bahwa Visi Indonesia Masa Depan terdiri dari tiga visi, yaitu Visi Ideal, Visi Antara, dan Visi Tahunan.Pada Visi Antara dikemukakan bahwa Visi indonesia 2020 adalah terwujudnya masyarakat Indonesia yang religius, manusiawi, bersatu, demokratis, adil, sejahtera, mandiri, dan baik serta bersih dalam penyelenggaraan negara.

Glosariumidiologi: ilmu tentang gagasan atau cita-citaideal: sesuatu yang dicita-citakan,suatu harapan,yang diinginkandinamis: berkembang,sifat majufleksibel: sifat luwes,mampu menyesuaikan diri dengan perubahanidiologi terbuka: idiologi yang berinteraksi secara dinamis dengan perkembangan lingkungan sekitarnya.idiologi tertutup: idiologi yang telah memuat semua hal tentang kehidupan sehinggga tidak Perlu dijabarkan lagi tetapi tinggal dilaksanakan sajakonsensus: kesepakatan, persetujuannilai: sesuatu yang baik,berharga atau berguna bagi manusianilai dasar: nilai fundamental,nilai yang mendasari nilai lainnilai instrumrntal: nilai sebagai penjabaran dari nilai dasarnilai praktis: nilai yang berkaitan langsung dengan kehidupan nyatariel: nyata,berdasarkan pada kenyataan yang adaparadigma: suatu gagasan istem pemikiran,asumsi-asumsi teoritis yang umum,merupakan sumber hukum,metode serta cara penerapan dalam ilmu pengetahuan sehingga sangat menentukan sifat,ciri dan karakter ilmu pengetahuan tersebut.Pengam

Ringkasan materi

Pancasila sebagai Idiologi TerbukaIdiologi secara harfiah berarti ilmu tentang gagasan atau cita cita.Sedangkan idiologi terbuka berarti nilai-nilai dasar Pancasila bersifat tetap namun dapat dijabarkan secara dinamis dan kretif sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia.

Pancasila sebagai idiologi terbuka memiliki tiga tingkatan nilai yaitu :1.nilai dasar2. nilai instrumental3. nilai praksis.

Nilai pancasila yang bersifat tetap dan abadi adalah nilai dasar yang mencakup kelima nilai sila Pancasila,sedangkan nilai instrumental dan nilai praksisnya dapat diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan jaman.

Menurut Frans Magnis Suseno,suatu idiologi dikatakan idiologi terbuka apabila memiliki tiga hal sbb:a. Nilai-nilai dan cita-citanya bersumber dari kekayaan budaya masyarakat itu sendirib. Nilai itu bukan keyakinan sekelompok orang,tetapi hasil kesepakatan dari suatu konsensus bersamac. Isinya tidak langsung operasional.

Sebagai idiologi terbuka Pancasila harus mampu menyesuaikan diri dengan zaman.Pada sidang BPUPKI I (29 Mei 1945),muncul 3 tokoh nasionalis yang mengutarakan ide-ide pokok mengenai dasar negara RI ,yaitu Muh.Yamin,Soepomo,dan Soekarno.Pada tanggal 1 Juni 1945,atas usul Bung Karno,lahirlah istilah Pancasila.Pancasila yang dirumuskan oleh para pendiri negara ini memuat nilai-nilai luhur untuk menjadi dasar negara.

Secara sederhana nilai(value)adalah sesuatu yang berharga,baik dan berguna bagi manusia.Menurut Prof.Dr.Notonagoro menggolongkan nilai ke dalam tiga bagian yaitu :a. Nilai material,yaitu segala sesuatu yang berguna bagi unsur/jasmani manusia,contohmakan dan minumb. Nilai vital,yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat melaksanakan kegiatan atau aktifitas,contoh: alat yang dipergunakan untuk menyelesaikan tugas. Seperti sabit untuk memotong rumput, kuali untuk menggoreng, sapu untuk membersihkan lantaic. Nilai kerohanian,yaitu segala sesuatu yang berguna bagi jiwa/rohani manusia,agama sebagai sumbernya. Seperti sembahyang atau ibadah.

Pancasila dijadikan sebagai sumber nilai karena Pancasila itu disamping sebagai dasar negara juga sebagai idiologi negara ,yang didalamnya termuat nilai-nilai luhur yang merupakan kepribadian bangsa IndonesiaUntuk itu Pancasila perlu diamalkan dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.Pengamalan ini dapat dilakukan dengan cara :1. Pengamalan secara obyektif yaitu dengan cara melaksanakan dan menaati peraturan perundang undangan sesuai dengan norma hukum negara yang berlandaskan Pancasila2. Pengamalan secara subyektif,yaitu dengan cara menjalankan nilai-nilai Pancasila yang berwujud norma etik secara pribadi atau kelompok sebagai pedoman bersikap dan bertingkah laku dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Disamping dijadikan sebagai sumber nilai Pancasila juga dijadikan sebagai paradigma pembangunan. Mengapa Pancasila dijadikan sebagai paradigma pembangunan Nasional ?Jawabnya adalah karena Pancasila hendak dijadikan landasan,acuan,metode,nilai dan tujuan yang ingin dicapai pada setiap program pembangunan Negara Republik Indonesia.Pancasila sebagai paradigma artinya nilai-nilai dari Pancasila secara normatif menjadi dasar,kerangka,acuan dan tolak ukur segenap aspek pembangunan nasional yang di jalankan di Indonesia.

4.Tugas

Setelah mempelajari materi tentang :Pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunan ,pengertian dan macam-macam nilai kemudian jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut :1. Berikan alasan tentang Mengapa Pancasila dijadikan sebagai sumber nilai?sesuai dengan pendapatmu secara umum !Pendapat anda tentang Pancasila sebagai sumber nilai adalah 2. Pengertian nilai menurut Laboratorium Pancasila IKIP Malang adalah sesuatu yang berharga,yang berguna,yang indah,yang memperkaya bathin,yang menyadarkan manusia akan harkat dan martabatnya.Berikan penjelasan singkat apa yang dimaksud dengan :a.Yang berharga .. b.Harkat dan martabatnya .. .

3. Prof.Dr.Notonagoro berpendapat bahwa nilai dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu :nilai material,nilai vital dan nilai kerohanian.Berikan penjelasan singkat pada kolom di bawah ini :Nilai material

Nilai kerohanian

...

4. Berikan tanggapan/penjelasan,mengapa sebagai warga negara dirasakan penting untuk memahami konsepPancasila sebagai Paradigma Pembangunan?....5. Diskusikan tentang arti pentingnya Idiologi Pancasila bagi Negara Indonesia,kemudian hasilnya dilaporkan pada guru untuk memperoleh nilai.

a. Waktu pelaksanaan Hari/Tanggal: .. Tempat: .b. Hasil diskusi: .. .. .

Uji Kompetensi

1. Idiologi berasal dari kata idea dan logos.Jadi idiologi secara harfiah dapat berarti ilmu tentang .a. gagasan-gagasan yang utamad. pengertian-pengertian yang mendesakb. hakekat kedudukan manusiae. gagasan,pemikiran,dan kehidupan yang mendalamc. kemaslahatan bagi manusia 2. Seperangkat nilai,ide dan cita-cita beserta pedoman dan metode melaksanakannya merupakan pengertian idiologi menurut .a. Moerdiono d. laboratorium IKIP Malangb. Dr.Alfian Gaffar e. encyklopedia internasional.c. kamus ilmiah populer3. Pernyataan berikut yang bukan merupakan ciri dari idiologi terbuka adalah . a. nilai-nilai yang terkandung di dalamnya bukan berasal dari masyarakat itu sendiri.b. nilai dan cita-citanya tidak dapat dipaksakan dari luarc. nilai-nilainya digali dan diambil dari moral budaya masyarakat itu sendirid. dasarnya bukan keyakinan sekelompok orang melainkan hasil musyawarah dan konsensus dari kelompok tersebute. nilai nilai idiologi tersebut bersifat garis-garis besarnya dan dasar sehingga isinya tidak langsung operasional.4. Pancasila sebagai Idiologi terbuka diungkapkan oleh Presiden Suharto secara formal pada tahun a. 1945d. 1959b. 1949e. 1985c. 19505. Mengapa Pancasila dikatakan sebagai idiologi terbuka ?a. nilai-nilainya bersifat tetap,namun dapat dijabarkan/dikembangkan secara dinamis dan kreatif.b. nilai-nilai dasarnya dapat diubah-ubah sesuai dengan keinginan masyarakatc. nilai nilai dasarnya tidak dapat diubah kapan pun dan oleh siapa pun.d. nilai dasar maupun nilai instrumentalnya dapat diubahe. nilai dasar,nilai instrumental maupun nilai praktisnya sama sekali tidak dapat diubah.6. Berikut ini yang bukan termasuk nilai instrumental dari Pancasila adalah .a. UUD 1945d. Pembukaan UUD 1945b. UUe. Perda.c. PP7. Pelaksanaan umum dari nilai dasar Pancasila yang selanjutnya akan terkristalisasi dalam peraturan dan mekanisme lembaga-lembaga negara disebut nilai .a. dasard. Pragmatisb. abadi e. Instrumentalc. praktis.8. Nilai-nilai Pancasila yang bersifat abadi adalah nilai Pancasila yang terdapat dalam .a. Pembukaan UUD 1945d. sistem pemerintahan RIb. Batang Tubuh UUD 1945e. hubungan antar lembaga-lembaga negarac. Penjelasan UUD 19459. Penegakan Pancasila sebagai idiologi terbuka pada pihak lain mengharuskan kita untuk mempertajam nilai-nilai Pancasila yang bersifat abadi,dan dipihak lain kita didorong untuk mengembangkan secara kretif dan dinamis untuk menjawab masalah .a. Politikd. Kebudayaanb. Ekonomie. tantangan jamanc. keamanan10. Supaya Pancasila dapat dipahami,dihayati dan diamalkan dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara,tidak cukup bila Pancasila bersifat teoritis melainkan juga perlu bersifat ..a. Dinamisd. Praktisb. Akademise .tertutupc. terbuka11. Adanya pengakuan dan keyakianan bangsa Indonesia terhadap Tuhan Yang Maha Esa sebagai pencipta alam semesta adalah sesuai dengan nilai Pancasila terutamanilai .a. Ketuhanand. Kerakyatanb. kemanusiaane. Keadilanc. persatuan12. Suatu kerangka fikir,kerangka bertindak ,acuan,orientasi,sumber,tolak ukur serta arah dan tujuan dalam berbagai bidang disebut .a. Idiologid. cita-cita negarab. paradigmae. paradigma pembangunanc. nilai13. Nilai-nilai dasar Pancasila secara normatif menjadi dasar,kerangka acuan dan tolak ukur segenap aspek pembangunan nasional.Hai ini berarti bahwa Pancasila sebagai ..a. dasar negarad. cita-cita nasionalb. idiologi bangsae. paradigma pembangunanc. filsafat negara.14. Sesuatu yang berharga,berguna,indah,memperkaya bathin,yang menyadarkan manusia akan harkat,dan martabat nya disebut .a. Nilaib.normac.morald.Baike.buruk15. Nilai yang telah menjadi kepribadian bawah sadar/yang mendorong tindakan tanpa berpikir lagi,jika dilanggar timbul perasaan malu atau bersalah yang mendalam dan sukar dilupakan disebut nilai yang ..a. Dominand. Praktisb. Vitale. Materialisc. mendarah daging16. Ketaatan pada peraturan perundang-undangan di Indonesia adalah wujud pengamalan Pancasila secara .a. Obyekd. Moralb. subyeke. Religiusc. legal17. Beberapa pertimbangan dominan tidaknya nilai yang ada pada masyarakat adalah.kecuali:a. lamanya nilai itu dirasakanb. banyaknya orang yang menganut nilai tersebutc. tingginya usaha untuk mempertahankan nilai itu d. sering tidaknya nilai itu digunakan oleh kelompok tertentue. tingginya kedudukan orang-orang yang membawa nilai tersebut.18. Segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan kegiatan atau aktivitas oleh Prof.Dr.Notonagoro digolongkan kedalam nilai .a. Vitald. kerohanianb. Materiale. religiousc. Moral19. Seluruh tatanan kehidupan masyarakat,bangsa dan negara menggunakan Pancasila sebagai dasar moral/norma dan tolak ukur tentang baik/buruk,dan benar salahnya sikap,perbuatan dan tingkah laku bangsa Indonesia karena Pancasila merupakan.bagi bangsa Indonesia.a. dasar Negarad. pandangan hidup bangsab. idiologi Negarae. paradigma pembangunanc. sumber nilai20. Berikut ini adalah sikaf positif yang dapat kita tampakkan dalam mendukung Pancasila dalam kehidupan sehari-hari kecuali .a. menaati peraturan perundang-undanganb. mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam berbagai kehidupan c. mengutamakan asas musyawarahd. menghargai persamaan harkat dan martabat antara sesama umat manusiae. mengutamakan kepentingan pribdi,partai atau golongan dari pada kepentingan umum.

MODUL

2

Standar Kompetensi :MengEvaluasi berbagai sistem pemerintahan

A. PENDAHULUAN

Pada modul sebelumnya kalian telah mempelajari Menampilkan sikap positif terhadap Pancasila sebagai idiologi terbuka,sedangkan pada modul sekarang ini kita akan mempelajari materi tentangMengevaluasi berbagai sistem pemerintahan.

Setelah mempelajari materi ini kalian diharapkan dapat: 1. Menganalisis sistem pemerintahan di berbagai negara,2. Menganalisis pelaksanaan sistem pemerintahan negara Indonesia,dan 3. Membandingkan pelaksanaan sistem pemerintahan yang berlaku di Indonesia dengan negara lain.

Untuk mencapai tujuan tersebut,materi yang akan dibahas dalam modul ini adalah :- Pengertian pemerintahan- Bentuk dan sistem pemerintahan- Sistem pemerintahan di beberapa negara- Sistem pemerintahan negara RI menurut UUD 1945- Kelebihan dan kelemahan pelaksanaan sistem pemerintahan negara RI- Pengaruh sistem pemerintahan yang dianut oleh suatu negara terhadap negara lain,- Perbandingan pelaksanaan sistem pemerintahan negara Indonesia dengan negara lain- Siakap warga negara terhadap pelaksanaan sistem pemerintahan Republik Indonesia.

Modul ini terdiri dari 3 kegiatan :1. Sistem pemerintahan di berbagai negara2. Pelaksanaan sistem pemerintahan Negara Indonesia3. Perbandingan pelaksanaan sistem pemerintahan yang berlaku di Indonesia dengan negara lain.

Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan modul ini adalah 10 X 45 menit,termasuk waktu untuk menyelesaikan tes akhir modul ini.Pelajarilah modul ini dengan tekun dan mudah-mudahan kalian berhasil.

B. KEGIATAN BELAJAR

Kegiatan 1 : Sistem Pemerintahan di Berbagai Negara

Standar Kompetensi: 2. Mengevaluasi berbagai sistem pemerintahanKompetensi Dasar: 2.1 Menganalisis sistem pemerintahan di berbagai negara

1.Tujuan :

Setelah menyelesaikan kegiatan 1 ini kalian diharapkan dapat : Menjelaskan pengertian sistem pemerintahan Mengidentifikasi pandangan C. F. Strong tentang hakekat pertanggungjawaban kekuasaan ekskutif Menyebutkan negara induk sistem pemerintahan Presidensial dan negara yang mendapatkan pengaruh sistem pemerintahan ini Menyebutkan negara induk sistem pemerintahan Parlementer dan negara yang mendapatkan pengaruh sistem pemerintahan ini Mengklasifikasikan sistem pemerintahan presidensial dan parlementer di berbagai negara. Menguraikan kelebihan dan kelemahan sistem pemerintahan presidensian dan parlrmenter. Menidentifikasi ciri sistem pemerintahan presidensial dan parlementer. - Membedakan sistem pemerintahan presidensial dan parlementer ditinjau dari stabilitas pemerintahan

Dalam bab ini kalian akan mempelajari sistem pemerintahan Indonesia dan membandingkannya dengan sistem pemerintahan beberapa negara di dunia.Untuk lebih jelasnya pembahasan dalam bab ini terangkum dalam pea konsep berikut.

Sistem Pemerintahan

dibagi atas

Sistem PresidensialSistemParlementer

bercirikan bercirikan

Dikepalai seorang PresidenEksekutif lebih kuat dari legislatifMenteri/kabinet bertanggung jawab pada PresidenRaja bersifat simbolisLegislatif lebih kuat dari eksekutifPerdana Menteri bertangung jawab Pada ParlemenUmumnya menerapkan sistem dua partai

Negara pendukungNegara pendukung

AmerikaIndonesiaPrancisInggrisRRCMalaysia

`

2.Materi Pokok :a. Pengertian Sistem Pemerintahanb. Sistem Pemerintahan Presidensial dan Parlementer.c. Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pemerintahan Presidensial dan Parlementer.d. Ciri-ciri Sistem Pemerintahan Presidensial dan Parlementer.e. Negara yang menjadi Induk Sistem Pemerintahan Presidensial dan Parlementer

3.Uraian Materi Pokok :

A. Sistem Pemerintahan Presidensial dan Parlementer

Sistem Pemerintahan Pengertian Sistem Pemerintahan : Sistem pemerintahan adalah system hubungan fungsional antara lembaga Negara dalam menjalankan kekuasaannya di dalam suatu negara untuk mencapai suatu tujuan. Pemerintahan dalam arti sempit adalah kegiatan pemerintahan yang dilakukan oleh badan eksekutif beserta jajarannya dalam rangka mencapai tujuan penyelenggaraan negara. Sedangkan pemerintahan dalam arti luas adalah kegiatan memerintah yang dijalankan oleh lembaga eksekutif,legislatif,dan yudikatif dalam rangka mencapai tujuan penyelengaraan negara. Sistem Pemerintahan Presidensial dan Parlementer .

Sistem pemerintahan disebut parlementer apabila badan eksekutif sebagai pelaksana kekuasaan eksekutif mendapat pengawasan langsung dari badan legislatif.Sedangkan system pemerintahan disebut presidensial apabila badan eksekutif berada diluar pengawasan langsung badan legislatif.Menurut C. F. Strong dalam hubungannya dengan: hakekat pertanggungjawaban kekuasaan ekskutif mengadakan pembagian atas dua hal :1. Pertanggungjawaban badan ekskutif (Menteri-Menteri di bawah Perdana Menteri) kepada badan Legeslatif / Parlemen, dimana badan Legeslatif ini dapat menjatuhkan pihak Ekskutif apabila ekskutif mendapat mosi tidak percaya. Pertanggungjawaban ekskutif ini melahirkan sistem pemerintahan parlementer2. Pertanggungjawaban badan Ekskutif (Menteri-Menterinya di bawah pimpinan Presiden sebagai kepala Pemerintahan) dapat dilakukan melalui suatu pengawasan dalam bentuk lain, seperti adanya pemilihan umum untuk memilih Presiden secara periodik.Pertanggungjawaban ekskutif ini melahirkan sistem pemerintahan presidensial

Dari pembagian pertanggungjawaban ekskutif di atas maka kita dapat mengadakan pembagian negara-negara atas dasar yang menganut sistem pemerintahan parlementer dan negara-negara yang menganut sistem pemerintahan presidensial

Ciri-ciri sistem pemerintahan presidensial :

Adapun ciri-ciri suatu negara yang menganut Sistem Pemerintahan Presidensial adalah sebagai berikut: Penyelenggara Negara berada pada tangan presiden.Presiden adalah kepala Negara dan sekaligus kepala pemerintahan. Kabinet dibentuk oleh presiden dan bertanggung jawab kepada presiden,bukan kepada parlemen. Presiden tidak bertanggung jawab kepada parlemen . Presiden tidak dapat membubarkan parlemen seperti dalam system parlementer. Parlemen memiliki kekuasaan legislative dan sebagai lembaga perwakilan. Presiden tidak berada dibawah pengawasan langsung parlemen.

Sedangkan ciri-ciri dari sistem pemerintahan parlementer adalah : Kekuasaan kepala negara merupakan kekuasaan nominal.yaitu merupakan pigur kepemimpinan formal dan serimonial Pelaksana dan penanggung jawab penyelenggaraan pemerintahan adalah perdana mmenteri bersama-sama dengan para menteri (kabinet) Parlemen sebagai badan legislatif dipilih untuk waktu yang bervariasi.

1. Kelebihan dari system pemerintahan presidensial Badan eksekutif lebih stabil kedudukannya karena tidak tergantung pada parlemen Masa jabatan eksekutif lebih jelas dengsn jsngks waktu tertentu. Penyusunan program kerja cabinet mudah disesuaikan dengan jangka waktu masa jabatannya. Legislatif bukan tempat kaderisasi untuk jabatan-jabatan eksekutif karena dapat diisi oleh orang luar termasuk anggota parlemen sendiri.2. Sedangkan kelemahan/kekurangannya adalah sebagai berikut : Kekuasaan eksekutif diluar pengawasan langsung legislative sehingga dapat menciptakan kekuasaan mutlak. Sistem pertanggung jawabannya kurang jelas. Pembuatan keputusan/kebijakan public umumnya hasil tawar menawar antara eksekutif dan legislative sehingga dapat terjadi keputusan yang tidak tegas dan memakan waktu yang lama.

Ciri-ciri sistem pemerintahan parlementer :

Adapun ciri-ciri dari suatu negara yang menganut Sistem Pemerintahan Parlementer adalah:a. Kekuasaan legeslatif (DPR) lebih kuat daripada kekuasaan ekskutif (pemerintah = menteri-menteri bersama-sama perdana mentri)b. Menteri-menteri (kabinet) harus mempertanggungjawabkan semua tindakannya kepada DPR, ini berarti kabinet harus mendapat kepercayaan (mosi) dari parlemen (DPR = legeslatif), ini berarti menganut mekanisme pertanggungjawaban menteric. Program-program kebijaksanaan kabinet harus disesuaikan dengan tujuan politik sebagian besar anggota parlemen. Apabila kabinet melakukan penyimpangan terhadap program-program kebijaksanaan yang dibuat, maka anggota parlemen dapat menjatuhkan kabinet dengan jalan memberikan mosi tidak percaya kepada pemerintah, dan menteri yang mendapat pernyataan mosi tidak percaya dari parlemen harus menyerahkan jabatannya kepada kepala negara.d. Kedudukan kepala negara (raja, ratu, pangeran, kaisar atau presiden sebagai kepala negara) hanya sebagai lambang atau simbol yang tidak dapat diganggu gugat dan tidak bertanggung jawab atas tindakan kabinete. Terdapat hubungan yang erat antara ekskutif dan legeslatif (parlemen) dan bahkan keduanya saling mempengaruhi satu sama lainf. Ekskutif yang dipimpin oleh Perdana Menteri dibentuk oleh parlemen dari partai politik pemenang pemilu dan menduduki kursi paling banyak di parlemeng. Kepala negara tidak dapat dituntut pertanggungjawabannya secara konstitusional sebab kepala negara hanya simbol negara atau personifikasi dari negara. Namun dalam keadaan perselisihan antara ekskutif dan legeslatif membahayakan keselamatan negara. Kepala negara (Presiden atau Raja) dapat membubarkan parlemen dan mempercepat pemiluh. Dalam sistem dua partai, yang ditunjuk sebagai pembentuk kabinet dan perdana menteri, ketua partai politik yang memenangkan pemilihan umum, sedangkan partai politik yang kalah akan bertindak sebagai oposisi

Kelebihan dan kelemahan dari system pemerintahan parlementer1. Kelebihannya yaitu: Pembuatan kebijakan dapat ditangani secara lebih cepat karena mudah terjadi penyusaaian pendapat antara eksekutif dsn legislative. Garis tanggung jawab dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan public jelas Adanya pengawasan yang kuat dari parlemen terhadap cabinet sehingga cabinet menjadi berhati-hari dalam menjalankan pemerintahan.2. Kelemahannya adalah : Kedudukan badan eksekutif sangat tergantung pada mayoritas dukungan parlemen sehingga sewaktu-waktu cabinet dapat dijatuhkan oleh parlemen. Kelangsungan kedudukan badan eksekutif /cabinet tidak bias ditentukan berakhir sesuai masa jabatannya karena sewaktu waktu cabinet dapat bubar Kabinet dapat mengendalikan parlemen Parlemen menjadi tempat kaderisasi bagi jabatan-jabatan eksekutif.

Induk sistem pemerintahan presidensial dan parlementer serta pengaruhnya terhadap negara lainnya di dunia.

1. Induk Sistem Pemerintahan PresidensialAmerika Serikat sebagai induk sistem pemerintahan presidensial, sebenarnya memiliki ciri pokok suatu kombinasi antara demokrasi dan kekuasaam perseorangan. Sebagai negara yang pertama-tama memiliki konstitusi negara tertulis dalam arti yang tersusun dalam sebuah dokumen resmi yang dibuat dalam suatu sidang Kongres Amerika Serikat yang dihadiri oleh wakil-wakil dari negara-negara yang hendak membentuk negara Amerika Serikat. Di pengaruhi oleh teori Trias Politika, maka kekuasaan dalam negara Amerika Serikat dilakukan oleh tiga badan yaitu badan Ekskutif yang dipegang oleh Presiden (menganut sistem pemerintahan Presidensial), badan Legesltif yang dipegang oleh Kongres yang terdiri dari Senat (setiap negara bagian mengirim dua orang Senatornya) dan Hause of Refresentaves (DPR yang dipilih melalui pemilihan umum), sedangkan badan Yudikatif (Yudisiil) dipegang oleh sebuah badan peradilan dimana puncaknya dilaksanakan oleh the Supreme Court (Mahkamah Agung).Sistem pemerintahan Presidensial yang di Amerika Serikat ini terutama dianut dan berpengaruh terhadap negara-negara bekas jajahan Amerika Serikat seperti Philipina, dan juga negara-negara Amerika Latin, sedangkan Indonesia yang juga menganut sistem pemerintahan Presidensial tidak langsung mengcopy sistem yang dianut oleh Amerika Serikat dengan sistem pemisahan kekuasaan namun menyesuaikan dengan kepribadian bangsa yang kekeluargaan dan musyawarah mufakat dengan sistem pembagian kekuasaan

2. Induk Sistem Pemerintahan ParlementerInggris menganut pola negara dengan ciri Demokratis, Parlementer dan Liberal. Bahwa pola pertama ini mengandung ciri demokratis dapat dibuktikan dengan adanya pemilihan umum para pejabat negara yang dilakukan bebas dan rahasia, kecuali Raja Inggris (sebagai Kepala Negara) dan Hause of Lords (Parlemen yang berasal dari keluarga kerajaan dan para bangsawan Inggris) yang dipilih secara turun temurun. Para pejabat seperti Raja dan Hause of Lords yang tidak dipilih secara pemilihan umum yang bebas, dalam kenyataannya tidak mempunyai kekuasaan secara riil. Pejabat-pejabat tersebut pada hakekatnya hanyalah pajangan atau simbol belaka. Adapun ciri liberal pada pemerintahan di Inggris dapat kita lihat pada doktrin atau ajaran Individualistisme (mengagung-agungkan kebebasan individu atau pribadi seseorang). Dengan doktrin ini, maka sebagai salah satu syarat yang penting dengan adanya pembatasan para pejabat dalam melaksanakan kekuasaannya.Pengaruh sistem ketatanegaraan atau sistem pemerintahan parlementer yang terdapat di Inggris pada umumnya dianut oleh negara-negara bekas jajahan Inggris, negara bekas jajahan Inggris walaupun sudah merdeka tetap menjalin hubungan ke Kerajaan Inggris dengan membentuk negara persekemakmuran atau The British Commowealth of Nations dimana Mahkota Kerajaan Inggris sebagai payungnya, seperti Malaysia, Australia, New Seland, Papua Newgini, Singapura, Brunai Darusallam, India dan beberapa negara di kawan Benua Afrika. Sedangkan negara lain di luar jajahan Inggris yang ikut menerapkan sistem pemerintahan parlementer seperti Perancis, Belanda, Italia, Jepang, Jerman dan Indonesia pada Konstitusi RIS 1949 dan UUD Sementara 1950.

Tugas :

Berilah penjelasan/tanggapan terhadap pernyataan-pernyataan berikut !

No.PernyataanTanggapan/Penjelasan

1

2

3

4.

5.Negara Indonesia merupakan negara kesatuan yang berbentuk republik.Bentuk negara kesatuan merupakan negara bersusunan tunggal.Amerika Serikat memiliki sistem pemerintahan yang sama dengan negara Indonesia.Apabila suatu negara ingin berkembang harus menggunakan bentuk pemerintah-an republik.Menteri bertanggung jawab kepada par-lemen.

...........

Tugas Kelompok

Buatlah kelompok diskusi yang beranggotakan 4 orang untuk membahas mengenai Bentuk Negara,Bentuk Pemerintahan,dan sistem Pemerintahan Indonesia yang Ideal.Kemudian laporkan hasilnya kepada guru untuk mendapat penilaian.1.Waktu pelaksanaan Hari/Tanggal: Tempat:..2.Hasil Diskusi: .. ........KEGIATAN BELAJAR

Kegiatan 2

Standar Kompetensi: 2. Mengevaluasi berbagai sistem pemerintahanKompetensi Dasar: 2.2 Menganalisis pelaksanaan sistem pemerintahan negara Indonesia

1. Tujuan : Setelah mempelajari materi ini kalian diharapkan dapat : Mengidentifikasi sistem pemerintahan yang dianut dalam UUD 1945 pada awal kemerdekaan dengan menunjukkan buktinya dalam pasal-pasal UUD 1945 Menyebutkan 7 kunci pokok sistem pemerintahan negara RI awal kemerdekaan berdasarkan penjelasan resmi UUD 1945 Menyebutkan lembaga negara menurut UUD 1945 periode 18 Agustus 1945 Mengidentifikasi sistem pemerintahan yang dianut oleh Konstitusi RIS 1949 dengan menunjukkan dasar hukumnya Mengidentifikasi sistem pemerintahan yang dianut oleh UUDS 1950. dengan menunjukkan dasar hukumnya Menyebutkan lembaga negara yang harus ada berdasarkan UUDS 1950 Membandingkan sistem pemerintahan di bawah UUD 1945 pada masa orla, orba dan reformasi setelah diamandemen secara demokratis Menganalisis kemajuan yang diperoleh pada masa orde reformasi dalam bidang politik khusus pada jabatan presiden setelah adanya amandemen UUD 1945 Mengklasifikasi segi positif pelaksanaan sistem pemerintahan pada masa orba Membedakan UUD 1945 sebelum dan sesudah diamandemen ditinjau dari lembaga negaranya Menganalisis kelemahan dari sistem pemerintahan presidensial sesudah amandemen UUD 1945 ditinjau dari posisi kedudukan menterinya

2. Materi Pokok a. Sistem Pemerintahan Negara Indonesia b. Perbandingan sistem pemerintahan menurut UUD 1945 sebelum dan sesudah amandemen c. Kelebihan dan Kelemahan Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Negara RI.

B. Sistem Pemerintahan Negara Indonesia

1. Sistem Pemerintahan di bawah UUD 1945, 18 Agustus 1945

Dalam dinamika atau perkembangan pasang surut ketatanegaraan atau sistem pemerintahan RI dapat kita lihat dari naskah resmi UUD yang pernah berlaku di Indonesia mulai dari 18 Agustus 1945 sampai sekarang.Sistem pemerintahan Negara Republik Indonesia menurut UUD 1945, tidak menganut suatu sistem pemerintahan dari negara manapun, melainkan merupakan ciri khas kepribadian bangsa Indonesia sendiri. Kalau diperhatikan sistimatika dari sejak pembentukan UUD 1945 (BPUPKI) yang dijadikan dasar pembentukan sistem pemerintahan Negara Republik Indonesia dapat kita ketahui dari Batang tubuh dan Penjelasan Resmi dari UUD 1945 bahwa negara Republik Indonesia menganut Sistem pemerintahan PresidensialPada bagian Batang Tubuh UUD 1945 kita dapat jumpai pada pasal 4 ayat 1 yang menyatakan Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut Undang - Undang Dasar . Sedangkan pada pasal 5 ayat 2 menyatakan Presiden menetapkan peraturan pemerintah untuk menjalankan undang-undang sebagaimana mestinya . Pada pasal 17 ayat 1 menyatakan Presiden dibantu oleh menteri-menteri negara. Pasal 17 ayat 2 menyebutkan: Menteri-menteri diangkat dan diberhentikan oleh PresidenPada Penjelasan Resmi UUD 1945, pada awal dibentuknya UUD 1945 yang ditetapkan 18 Agustus 1945 oleh PPKI dapat kita jumpai adanya penegasan tentang Tujuh Kunci Pokok Sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai berikut :

1) Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum,2) Sistem Konstitusional,3) Kekuasaan yang tertinggi ditangan MPR,4) Presiden adalah penyelenggara pemerintahan negara tertinggi di bawah Majelis,5) Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR,6) Menteri Negara adalah pembantu Presiden , Menteri Negara tidak bertanggung jawab kepada DPR,7) Kekuasaan kepala negara tidak tak terbatas

Adapun lembaga negara menurut UUD 1945 periode 18 Agustus 1945 adalah 1. MPR,2. DPR,3. Presiden dan Wk. Presiden,4. MA,5. BPK, 6. DPA

2. Sistem Pemerintahan Konstitusi RIS 1949Dalam periode ini yang dijadikan sebagai pegangan adalah Konstitusi Republik Indonesia Serikat 1949 (KRIS 1949). UUD ini terdiri dari Mukadimah, 197 pasal dan 1 lampiran. Dalam pasal 1 ayat 1 disebutkan bahwa Republik Indonesia yang Serikat yang merdeka dan berdaulat ialah suatu negara hukum yang demokrasi dan berbentuk federal.Kekuasaan kedaulatan di dalam Negara Republik Indonesia Serikat dilakukan oleh Pemerintah bersama-sama dengan Dewan perwakilan Rakyat dan Senat sesuai dengan pasal 1 ayat 2 Konstitusi RIS 1949, Badan pemegang kedaulatan ini juga merupakan badan pembentuk undang-undang yang menyangkut hal-hal yang khusus mengenai satu, beberapa atau semua negara bagian atau bagiannya. Mengatur pula hubungan khusus antara negara RIS dengan daerah-daerah yang tersebut dalam pasal 2 dan pasal 127 a. Pembuatan undang-undang tanpa Senat tetapi hanya dilakukan oleh pemerintah dan DPR merupakan produk undang-undang yang tidak mengatur masalah hubungan negara RIS dengan negara bagianTernyata yang dimaksudkan dengan Pemerintah dalam Konstitusi RIS 1949 berdasarkan pasal 68 ayat 2 : Presiden dengan seorang atau beberapa atau semua menteri menurut tanggung jawab khusus atau tanggung jawab umum .Sistem pemerintahannya adalah Parlementer berdasarkan pasal 118 ayat 2 menyebutkan sebagai berikut Presiden tidak dapat diganggu gugat. Tanggung jawab kebijaksanaan pemerintah berada ditangan menteri, tetapi apabila kebijakan menteri/para menteri ternyata tidak dapat dibenarkan oleh DPR, maka menteri/menteri-menteri itu harus mengundurkan diri, atau DPR dapat membubarkan menteri-menteri (kabinet) tersebut dengan alasan mosi tidak percaya.Menurut ketentuan pasal-pasal yang tercantum dalam Konstitusi RIS 1949, sistem pemerintahan yang dianutnya sistem pemerinhtahan parlementer. Pada sistem ini, kabinet bertanggung jawab kepada parlemen (DPR), dan apabila pertanggung jawabannya itu tidak diterima oleh parlemen atau DPR, maka kabinet secara perseorangan atau secara bersama-sama harus mengundurkan diri atau membubarkan diri, jadi kedudukan kabinet sangat tergantung pada parlemen (DPR).

3. Sistem Pemerintahan di Bawah UUDS 1950Negara Kesatuan menjadi pilihan pada masa berlakunya UUD Sementara 1950, hal tersebut ditegaskan dalam pasal 1 ayat 1 UUDS 1950 yang berbunyi Republik Indonesia yang merdeka dan berdaulat ialah suatu negara hukum yang demokratis dan berbentuk kesatuan .Bentuk negara kesatuan merupakan kehendak rakyat Indonesia, hal ini dikemukakan dalam Undang-Undang No. 7 tahun 1950, sedangkan pada Mukadimah UUDS 1950 menyebutkan Maka demi ini kami menyusun kemerdekaan kami itu dalam suatu piagam negara yang berbentuk Republik kesatuan ... Pada pasal 45 UUDS 1950 disebutkan Presiden ialah Kepala Negara . Sedangkan UUDS 1950 menganut sistem pemerintahan parlementer dapat kita temukan dalam pasal 83 ayat 1 dan 2 yang menyebutkan :1) Presiden dan Wakil Presiden tidak dapat diganggu gugat2) Menteri-menteri bertanggung jawab atas seluruh kebijaksanaan pemerintah, baik bersama-sama untuk keseluruhannya, maupun masing-masing untuk bagiannya sendiri-sendiriBerdasarkan pasal 83 ayat 1 dan 2 UUDS 1950, jelaslah bahwa yang bertanggung jawab atas seluruh kebijaksanaan pemerintahan adalah menteri-menteri kepada parlemen atau DPR. Sedangkan pasal 83 ayat 1 dan 2 UUDS 1950 dipertegas lagi oleh pasal 84 UUDS 1950 yang berbunyi Presiden berhak membubarkan DPR . Pembubaran DPR oleh Presiden diikuti dengan perintah segera melaksanakan pemilihan umum untuk memilih DPR dalam waktu 30 hari setelah pembubaran DPR4. Sistem Pemerintahan di Bawah UUD 1945, 5 Juli 1959Berdasarkan pasal 134 UUDS 1950 menegaskan Konstituante (Sidang pembuat UUD) bersama-sama Pemerintah selekas-lekasnya menetapkan UUD Republik Indonesia yang akan menggantikan UUDS 1950. Mengingat UUD 1950 masih bersifat sementara, maka harus segera ada UUD yang tetap. Berdasarkan UUDS 1950 pembentukan badan Konstituante haruslah melalui pemilihan umum. Pemilihan umum untuk anggota Konstituante, baru dapat terlaksana pada tanggal 15 Desember 1955, dan Konstituante untuk pertama kali bersidang pada tanggal 10 Nopember 1956 dalam sidang ini dibuka oleh Presiden Soekarno di Bandung. Pada sidang Konstituante inilah untuk pertama kalinya Presiden Soekarno memperkenalkan istilah Demokrasi Terpimpin. Ternyata Konstituante selalu gagal dalam merumuskan dan menetapkan UUD yang difinitifBerdasarkan kondisi seperti itulah maka Presiden mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang pada intinya untuk kembali ke UUD 1945 dan membubarkan Konstituante. Dengan berlakunya kembali UUD 1945, serta belum adanya lembaga negara pendukung dari UUD 1945 yang diberlakukan kembali, maka :1) Diadakan pembaharuan anggota DPR melalui Penetapan Presiden No. 3 tahun 19602) Penyusunan DPR-GR dan pemberhentian DPR hasil pemilu 1955 dengan Penetapan Presiden No. 4 tahun 19603) Mengeluarkan Penetapan Presiden No. 2 tahun 1959 tentang pembentukan MPRS dan susunan keanggotaan MPRS dengan Penetapan Presiden No. 12 tahun 19604) Mengeluarkan Penetapan Presiden No. 3 tahun 1959 tentang DPAS

5. Sistem Pemerintahan di Bawah UUD 1945, Masa Orde BaruDinamika politik pada periode Orde Baru, dapat dilihat berdasarkan aktivitas politik kenegaraan sebagai berikut : Lahirnya Tri Tuntutan Rakyat (Tritura) yaitu 1. bubarkan PKI, 2. bersihkan Kabinet Dwi Kora dari PKI, 3. turunkan harga barang/perbaiki ekonomi Pemerintah Orba lebih menekankan pada pembangunan dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, kemudian stabilitas nasional dan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya yang terkenal dengan Tri Logi Pembangunan Pada awal pemerintahan Orba, parpol dan media massa diberi kebebasan untuk melancarkan kritik dan mengungkapkan realita dalam masyarakat, lama kelamaan dibuatkan aturan tentang setiap penyiaran baik elektronika maupun catak harus melalui badan sensor yang ketat dan apabila ada pelanggaran maka Surat Ijin Usaha Perusahaan (SIUP) bisa dicabut. Begitu pula terhadap partai politik setelah keluarnya Undang-Undang No. 15 tahun 1969 tentang pemilu dan Undang-Undang No. 16 tahun 1969 tentang Susunan dan Kedudukan anggota MPR, DPR dan DPRD terjadilah kekuasaan otoriter soeharto karena 1/3 kursi anggota MPR dan 1/5 kursi anggota DPR, DPRD melalui pengangkatan tidak melalui pemilu, yang diangkat adalah ABRI dan golongan fungsional serta utusan daerah yang mendukung kekuasaan Presiden hanya caranya sangat rapi dan dikuatkan oleh Undang-Undang dan hal ini berlangsung sampai pemilu 1999. Kemenangan Golongan Karya (Golkar) pada pemilu 1971 mengurangi oposisi terhadap pemerintah dikalangan sipil, karena Golkar sangat dominan, sementara partai politik lainnya berada di bawah pengawasan pemerintah, selanjutnya Golkar ini sebagai motor penggerak Soeharto untuk melanggengkan kekuasaannya selama 32 tahun yang juga mendapat dukungan kuat dikalangan TNI dan Polri. Pemilu 1971 yang diikuti oleh 10 kontestan (9 parpol dan 1 Golkar) akhirnya pada pemilu 1977, 1982, 1987, 1992, 1997 hanya diikuti oleh 3 kontestan yaitu PDI, PPP dan Golkar. Karena sejak dikeluarkannya UU No. 3 tahun1975 tentang Partai Politik dan Golongan Karya maka 9 partai dilebur (difusikan) menjadi dua partai yaitu yang bercirikan Islam menjadi Partai Persatuan Pembangunan dan yang bercirikan Nasionalisme dan Demokrasi menjadi Partai Demokrasi Indonesia. Selama pemerintah Orba, parpol dan lembaga dewan sangat lemah karena selalu dalam bayangan dan kontrol yang kuat, kekuasaan pemerintah di bawah Soeharto sangat kuat, kehidupan berpolitik rakyat mati suri, sedikit kritik berarti siap untuk menanggung akibatnya yaitu hilang dan tidak ada kabar beritanya. Anggota dewan yang berani berbicara tajam di recall dengan alasan menjaga stabilitas nasional untuk mewujudkan salah satu dari tri logi pembangunan Karena penyelenggaran kekuasaan pemerintahan masa Orba nyaris tanpa kontrol maka menjadi makanan empuk kroni dan pamilinya untuk mengerogoti kekuasaannya maka dimanfaatkan untuk mengeruk kekayaan negara dengan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN)

Sistem Pemerintahan menurut UUD 1945 pada masa orde baru sudah memenuhi tuntutan yang ada pada ketentuan UUD 1945, hal dapat terselenggara semenjak pelaksanaan pemilu yang pertama pada tahun 1971. Pada pemilihan umum yang pertama dan pada pemilihan umum-pemilihan umum seterusnya berdasarkan UUD 1945 lembaga negara menurut UUD 1945 sudah difinitif (sudah sesuai dengan pasal-pasal UUD 1945)Lembaga Negara yang harus ada berdasarkan UUD 1945 : MPR. DPR, Presiden dan Wakil Presiden, DPA, MA dan BPK. Lembaga negara semacam ini memiliki tugas dan wewenang berdasarkan UUD 1945. dan semenjak UUD 1945 diamandemen dan dalam pelaksanaan pemilihan umum tahun 2003 lembaga negara seperti tersebut di atas mengalami perubahan. Berdasarkan UUD 1945 hasil amandemen lembaga negara yang ada : MPR, DPR, DPD, Presiden dan Wakil Presiden, MA, MK, KY, BPK, lembaga negara ini semua sudah terpenuhi sesuai dengan peraturan perundangan yang ada menurut UUD 1945

6. Sistem Pemerintahan di Bawah UUD 1945, Masa ReformasiSistem Pemerintahan masa Orde Reformasi, dapat dilihat berdasarkan aktivitas politik kenegaraan sebagai berikut : Kebijakan pemerintah yang memberi ruang gerak yang lebih luas terhadap hak-hak untuk mengeluarkan pendapat dan pikiran baik lisan maupun tulisan sesuai pasal 28 UUD 1945 dapat terwujud dengan dikelarkannya UU No 2 / 1999 tentang Partai Politik yang memungkinkan Multipartai Upaya untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa serta bertanggung jawab dibuktikan dengan keluarnya Ketetapan MPR No. IX/MPR/1998 yang ditindaklanjuti dengan UU N0. 30 / 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (kini sedang menangani kasus KPU) Lembaga legeslatif dan organisasi sosial politik sudah memiliki keberanian untuk menyatakan pendapatnya terhadap ekskutif yang cenderung seimbang dan proporsional Lembaga MPR sudah berani mengambil langkah-langkah politis melalui sidang tahunan dengan menuntut adanya laporan pertanggungjawaban tugas lembaga negara (progress report), UUD 1945 diamandemen, Pimpinan MPR dan DPR dipisahkan jabatannya, berani memecat Presiden dalam sidang istimewanya Dalam amandemen UUD 1945 masa jabatan Presiden paling banyak dua kali masa jabatan, Presiden dan Wakil Presiden dipilih langsung oleh rakyat mulai dari pemilu 2004 dan yang terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden pertama pilihan langsung rakyat adalah Soesilo Bambang Yudoyono dan Yoesuf Kala, MPR tidak lagi lembaga tertinggi negara melainkan lembaga negara yang kedudukannya sama denga Presiden, MA, BPK, kedaulatan rakyat tidak lagi ditangan MPR melainkan menurut UUDDi dalam amandemen UUD 1945, ada penegasan tentang Sistem Pemerintahan Presidensial tetap dipertahankan dan bahkan diperkuat dengan mekanisme pemilihan Presiden dan Wakil Presiden secara langsung. Sehubungan dengan penegasan pelaksanaan Sistem Pemerintahan Presidensial, maka pasal-pasal yang berhubungan dengan sistem pemerintahan tersebut dilakukan amandemen untuk pertama kali diantaranya :1) Pasal 5 ayat 1 menegaskan : Presiden berhak mengajukan rancangan undang-undang . Pasal ini dahulunya berbunyi : Presiden memegang kekuasaan membentuk undang-undang dengan persetujuan DPR2) Pasal 7 menegaskan : Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan selama lima tahun dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan . Pasal ini merupakan bentuk perubahan yang sangat signifikan dari ketentuan yang sebelumnya UUD 1945 diamandemen yang menegaskan : Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatannya selama lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali. Perubahan ini dikatakan cukup signifikan karena sebelum pasal ini dilakukan perubahan, pasal ini dijadikan dasar hukum (konstitusional) bagi Soeharto untuk dipilih berulang kali sebagai Presiden.3) Pasal 17 ayat 2 menegaskan : Menteri-menteri diangkat dan diberhentikan oleh presiden .4) Pasal 20 ayat 1 menegaskan : Dewan perwakilan Rakyat memegang kekuasaan membentuk undang-undang .

Perbandingan Sistem Pemerintahan Menurut UUD 1945 Sebelum dan Sesudah Amandemen

1. Sistem Pemerintahan Menurut UUD 1945 Sebelum AmandemenPokok-pokok sistem pemerintahan negara Indonesia berdasarkan UUD 1945 sebelum diamandemen tertuang dalam penjelasan resmi UUD 1945 tentang tujuh kunci pokok sistem pemerintahan negara RI.Pokok-pokok sistem pemerintahan negara RI menurut penjelasan resmi UUD 1945, sebagai berikut :1) Indonesia adalah negara yang berdasar atas hukum (rechtstaat)2) Sistem Konstitusional3) Kekuasaan negara yang tertinggi di tangan Majelis Permusyawaratan Rakyat4) Presiden adalah penyelenggara pemerintahan negara yang tertinggi di bawah MPR5) Presiden tidak betanggung jawab kepada DPR6) Menteri negara adalah pembantu presiden, menteri negara tidak bertanggung jawab kepada DPR7) Kekuasaan kepala negara tidak tak terbatas

Berdasarkan tujuh kunci pokok sistem pemerintahan, sistem pemerintahan Indonesia menurut UUD 1945 menganut sistem pemerintahan presidensial. Sistem ini dijalankan semasa pemerintahan Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden SoehartoCiri sistem pemerintahan presidensial pada masa soeharto : adanya kekuasaan yang sangat besar pada lembaga kepresidenan. Sistem pemerintahan yang dijalankan oleh Presiden Republik Indonesia berdasar UUD 1945 pada masa pemerintahan Soeharto (sebelum diamandemen) memiliki kekuasaan sebagai berikut :1) Pemegang kekuasaan legeslatif, yaitu membentuk undang-undang2) Pemegang kekuasaan sebagai kepala pemerintahan dan kepala negara3) Presiden dipilih dan diangkat oleh MPR sebagai lembaga tertinggi negara4) Panglima tertinggi Angkatan Bersenjata5) Pemegang kekuasaan untuk mengangkat dan melantik para anggota MPR dari utusan daerah dan golongan6) Pemegang kekuasaan untuk mengangkat para menteri dan pejabat negara7) Pemegang kekuasaan untuk menyatakan perang, membuat perdamaian, dan perjanjian dengan negara lain, serta menyatakan keadaan bahaya8) Pemegang kekuasaan untuk mengangkat duta dan konsul serta menerima duta dan konsul dari negara lain9) Pemegang kekuasaan untuk memberi gelar, tanda jasa dan lain-lain tanda kehormatan10) Pemegang kekuasaan untuk memberi grasi, amnesti, abolisi dan rehabilitasi

Hampir semua kewenangan presiden yang diatur dalam UUD 1945 dilakukan tanpa melibatkan pertimbangan atau persetujuan DPR sebagai wakil rakyat. Karena tidak adanya pengawasan dan tanpa persetujuan DPR, kekuasaan presiden sangat besar dan cenderung dapat disalahgunakan.

Akibat (kelemahan) yang terjadi dari kekuasaan presiden yang besar tersebut adalah :1) Terjadinya pemusatan kekuasaan negara pada satu lembaga negara yaitu presiden2) Pengawasan DPR sangat lemah3) Pejabat negara yang diangkat cendrung menjilat dan menjadi pelindung presiden dan keluarganya4) Kebijakan yang dibuat cenderung menguntungkan orang-orang yang dekat dengan presiden5) Menciptakan perilaku KKN dikalangan pejabat dan orang-orang yang dekat dengan Kekuasaan6) Terjadi personifikasi bahwa presiden dianggap negara. Sikap menyalahkan presiden, mengeritik presiden dianggap menentang negara atau makar7) Rakyat dibuat makin tidak berdaya, tiada kuasa, dan cenderung tunduk pada kekuasaan presiden semata sehingga demokrasi mati suri

Segi positif (dampak yang pernah dirasakan) dari kekuasaan presiden yang sangat besar sebagai berikut :1) Presiden dapat mengendalikan seluruh penyelenggaraan pemerintahan 2) Pemerintahan kompak dan solid3) Pemerintahan lebih stabil4) Negara lebih aman5) Harga-harga lebih terkendali

2. Sistem Pemerintahan Menurut UUD 1945 Sesudah Amandemen

Secara garis besarnya sistem pemerintahan menurut UUD 1945 hasil amandemen dapat disimpulkan sebagai berikut :1) Indonesia menganut Sistem Pemerintahan Presidensial murni (prsiden sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan), karena Presiden dan / atau Wakil presiden dipilih langsung rakyat (masa jabatan 5 tahun), dalam menjalankan tugasnya dapat dikritik dan bahkan sering dijadikan dagelan politik dalam acara TV (negeri impian di Metro TV)2) Menteri-menteri diangkat dan diberhentikan oleh Presiden3) Menteri-menteri bertanggung jawab kepada Presiden dan tidak kepada Parlemen atau DPR4) DPR atau Parlemen (legeslatif) berfungsi sebagai pengawas jalan Pemerintahan (ekskutif)5) Parlemen terdiri dari dua kamar yaitu DPR dan DPD yang dipilih langsung rakyat dan selanjutnya menjadi anggota MPR6) Kedudukan Ekskutif dan Legeslatif sama-sama kuat dan tidak dapat saling menjatuhkan7) Adanya lembaga peradilan terhadap Presiden dan / atau Wakil Presiden yang dilaksanakan oleh Mahkamah Konstitusi (MK) sebagai lembaga Yudikatif, jadi Presiden dan / atau Wakil Presiden hanya dapat dijatuhkan apabila melanggar hukum (yuridis)8) Kekuasaan Yudikatif terdiri dari Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi dan Komisi YudisialSistem pemerintahan negara Indonesia menurut UUD 1945 yang diamandemen pada dasarnya masih menganut sistem pemerintahan presidensial. Hal ini dibuktikan bahwa Presiden Indonesia adalah kepala negara sekaligus kepala pemerintahan. Presiden berada di bawah pengawasan langsung dari DPR, tetapi Presiden tidak bertanggung jawab terhadap DPR (parlemen).

Kedudukan DPR pada amandemen UUD 1945 semakin kuat karena :1) DPR dapat mengajukan usul pemberhentian Presiden kepada MPR2) Presiden dalam mengangkat pejabat negara perlu mendapat pertimbangan dan /atau persetujuan DPR.Pejabat negara a.l : Kepala Kejaksaan Agung, Kapolri, Duta, Konsul, Gubernur BI, Panglima TNI3) Presiden dalam mengeluarkan kebijakan tertentu perlu pertimbangan dan/atau persetujuan DPR.Contoh : pembuatan perjanjian internasional, pemberian gelar, tanda jasa, tanda kehormatan, pemberian amnesti dan abolisi4) DPR diberi kekuasaan lebih besar dalam hal membentuk undang-undang dan hak budget (anggaran)

Dengan memperhatikan penyelenggaraan sistem pemerintahan negara RI sebelum dan sesudah UUD 1945 diamandemen dapat kita lihat adanya beberapa perubahan baru diantaranya : adanya pemilihan presiden dan wakil presiden langsung dan berimplikasi terhadap pemilihan Gubernur, Bupati/Wali kota dan wakilnya secara langsung, adanya sistem bikameral, adanya mekanisme checks and balance, pemberian kekuasaan yang lebih besar kepada parlemen untuk melakukan pengawasan dan fungsi anggaran

3. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pemerintahan RI menurut UUD 1945

Kelebihan Penerapan Sistem Pemerintahan Presidential1) Pemerintahan (Presiden) akan lebih stabil, karena Menteri-Menterinya bertanggung jawab terhadap yang mengangkat dan memberhentikannya2) Kedudukan Pemerintah ( Ekskutif ) sama kuat dengan Parlemen, karena sama-sama tidak dapat saling menjatuhkan3) Presiden sebagai Kepala Pemerintahan ( Ekskutif ), bertanggung jawab kepada yang memilihnya atau yang mengangkatnya sehingga dapat melaksanakan tugas sampai habis masa jabatannya4) Tidak ada badan atau lembaga oposisi5) Apabila ada perselisihan antara Ekskutif dan Legeslatif maka yang memutuskan adalah lembaga Yudikatif6) Preiden hanya bisa dijatuhkan secara yuridis (bila melanggar hukum) bukan secara politis (dalam laporan pertanggungjawaban pada akhir tahun) bila melanggar hukum akan disidang oleh Mahkamah Konstitusi

Kekurangan Penerapan Sistem Pemerintahan Presidential1. Kekuasaan Parlemen terbatas pada kontrol atau pengawasan saja terhadap pelaksanaan pemerintahan karena tidak dapat menjatuhkan Presiden (Ekskutif)2. Presiden cendrung otoriter karena pengangkatan dan pemberhentian menteri dapat dilakukan sewaktu-waktu oleh Presiden (hak prerogative Presiden) dan Menteri dalam melaksanakan tugasnya harus sesuai dengan program kerja Presiden3. Tidak adanya pemisahan yang tegas antara lembaga negara seperti dalam ajaran pemisahan kekuasaan (sparation of power) dari Trias Politika, karena Indonesia menganut sistem pembagian kekuasaan (distribution of power)

Struktur Kenegaraan Negara Republik Indonesia

1. Sebelum Amandemen UUD 1945Berdasarkan ketetapan MPRS No.XX/MPRS/1966 tentang memorandum DPR-GR Mengenai Sumber Hukum Republik Indonesia dan Tata Urutan Peraturan Perundangan Negara RI,yang kemudian dikukuhkan kembali dengan ketetapan MPR No.V/MPR/1973dan ketetapan MPR No.IX/MPR/1978,struktur kekuasaan di dalam negara RI adalah sbb:

Jiwa dan PandanganHidup Bangsa

Pembukaan UUD1945 1945

Undang-Undang Dasar 1945

MPR

MABPKDPRDPAPRESIDEN

2. Stuktur Kenegaraan (setelah amandemen UUD 1945)Struktur Kenegaraan di dalam negara Republik Indonesia setelah amandemen UUD 1945 menurut Prof.Dr.Jimlly Asshiddiqie dan I Dewa Gede Palguna SH.,MH.adalah sebagai berikut :

UNDANG-UNDANGDASAR 1945

KEHAKIMANMK MA KYPRESIDENWAPRESMPRDPD DPRBPK

LegislatifEksekutifYudikatif

Tugas : 1

Dengan mempelajari sistem pemerintahan yang ada di Indonesia kita dapat memahami adanya bermacam-macam corak pemerintahan yang penah dilaksanakan di Indonesia sesuai dengan situasi dan kondisi pada waktu itu.1.Carilah kelebihan dan kekurangan dari pelaksanaan pemerintahan pada setiap periode!2.Carilah cara yang terbaik untuk mengatasi kekurangan atau hambatan dalam pelaksanaan Pemerintahan tersebut.3.Diskusikan pendapatmu dengan teman sekelompokmu dan tuliskan hasil didkusi tersebut .Tugas : 2

Sudah 10 tahun reformasi berlangsung,namun belum menghasilkan sesuatu yang berarti bagi kesejahteraan rakyat.Bentuklah kelompok diskusi,kemudian diskusikanlah faktor-faktor apa saja yang menghambat proses reformasi untuk mrwujudkan masyarakat madani?Buatlah laporan hasil diskusimu !

Uji Kompetensi1. Bandingkanlah sistem pemerintahan di bawah UUD 1945 pada masa orla, orba dan reformasi setelah diamandemen secara demokratis (cari persamaannya, perbedaannya dan kesimpulannya) !2. Identifikasilah kemajuan yang diperoleh pada masa orde reformasi dalam bidang politik khusus pada jabatan presiden setelah adanya amandemen UUD 19453. Identifikasilah sudah berapakali semenjak UUD 1945 diberlakukan kembali dengan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 sampai dengan UUD 1945 masa reformasi MPR melaksanakan Sidang Istimewa ?4. Klasifikasikanlah segi positif pelaksanaan sistem pemerintahan pada masa orba !5. Bagaimanakah perbedaan UUD 1945 sebelum dan sesudah diamandemen ditinjau dari lembaga negaranya !6. Bagaimanakah perbedaan UUD 1945 sebelum dan sesudah diamandemen ditinjau dari lembaga negaranya !

KEGIATAN BELAJAR

Kegiatan 3

Standar Kompetensi: 2. Mengevaluasi berbagai sistem pemerintahanKompetensi Dasar: 2.3 Membandingkan sistem pemerintahan di Indonesia dengan negara lain

1. Tujuan :Setelah mempelajari materi ini kalian diharapkan dapat : - Mengklasifikasikan bentuk negara yang ada di dunia - Menyebutkan 3 bentuk pemerintahan republik - Membandingkan bentuk dan sistem pemerintahan dari negara Indonesia, Mesir, Inggris, India dan China

2. Materi Pokok Perbandingan Sistem Pemerintahan Indonesia dengan Negara lain Bentuk Negara Bentuk Pemerintahan Sistem Pemerintahan

3. Uraian Materi

C. Perbandingan Sistem Pemerintahan Indonesia dengan Negara lain

Sebelum kita membahas perbandingan antara sistem pemerintahan Indonesia dengan negara lain ada baiknya kita memahami terlebih dahulu bentuk negara, bentuk pemerintahan dan sistem pemerintahan dari suatu negara pada umumnya

a. Bentuk NegaraSecara garis besarnya di dunia ini kita mengenal ada dua bentuk negara : negara kesatuan dan negara serikat (federasi)1. Negara KesatuanNegara Kesatuan, merupakan negara merdeka dan berdaulat yang pemerintahannya diatur oleh pemerintah pusat.Di dalam negara kesatuan, pemerintah pusat mempunyai wewenang untuk mengatur seluruh wilayahnya melalui pembentukan daerah-daerah (provinsi, kabupaten atau kota). Sistem pelaksanaan pemerintahan negara dapat berupa desentralisasi atau sentralisasiBentuk negara kesatuan pada umumnya mempunyai ciri-ciri atau sifat-sifat seperti berikut :a) Kedaulatan negara mencakup ke dalam dan ke luar yang ditangani oleh pemerintah pusatb) Negara hanya mempunyai satu Undang Undang Dasar (UUD), satu kepala negara, satu dewan mentri dan satu dewan perwakilan rakyatc) Hanya ada satu kebijaksanaan yang menyangkut persoalan politik, ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan keamananIndonesia sebagai negara kesatuan yang berbentuk republik sesuai dengan pasal 1 ayat 1 UUD 1945. Ini berarti bentuk negara Indonesia kesatuan dan bentuk pemerintahannya republik2. Negara Serikat (Federasi atau Bondstaat)Negara Serikat (Federasi) merupakan suatu bentuk negara yang terdiri atas gabungan beberapa negara bagian. Negara-negara bagian hanya menyerahkan sebagian urusan pemerintahannya kepada pemerintah federal (pusat) yang menyangkut kepentingan bersama, seperti urusan keuangan, pertahanan negara, pos, telekomunikasi dan hubungan luar negeri. Negara-negara bagian pada negara serikat tidak berdaulat namun memiliki kekuasaan asli. Negara-negara bagian pada negara serikat dikatakan memiliki kekuasaan asli karena negara bagian berhubungan langsung dengan rakyatnya.Contoh negara serikat diantaranya : Amerika Serikat, Australia, Swiss, India, Jerman, MalaysiaBentuk negara serikat pada umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut :a) Tiap negara bagian berstatus tidak berdaulat, namun memiliki kekuasaan aslib) Kepala Negara dipilih oleh rakyat dan bertanggung jawab kepada rakyatc) Pemerintah pusat memperoleh kedaulatan dari negara-negara bagian untuk urusan ke luar dan sebagian urusan di dalam negerid) Setiap negara bagian berwenang membuat UUD sendiri selama tidak bertentangan dengan pemerintah pusate) Kepala negara memiliki hak veto (pembuatan keputusan) yang diajukan oleh parlemen

b. Bentuk PemerintahanSecara garis besarnya di dunia ini kita mengenal ada dua bentuk pemerintahan : monarki (kerajaan) dan republik1. Bentuk Pemerintahan Monarki (Kerajaan)Bentuk pemerintahan Monarki berlaku apabila suatu negara dikepalai oleh seorang raja, ratu, syah, atau kaisar yang bersifat turun menurun dan untuk jabatan seumur hidup. Leon Duguit dalam bukunya Traite de Droit Constitutional membedakan pemerintahan dalam bentuk monarki dan republik. Perbedaan antara pemerintahan bentuk monarki dan republik menurut leon Duguit, kalau kepala negara ditunjuk berdasarkan hak turun menurun, maka kita berhadapan dengan monarki. Kalau kepala negaranya ditunjuk tidak berdasarkan turun temurun, tetapi dipilih, maka kita berhadapan dengan republikDalam praktek-praktek ketatanegaraan, bentuk pemerintahan monarki dapat dibedakan :

a) Monarki AbsolutMonarki absolut merupakan bentuk pemerintahan dalam suatu negara yang dikepalai oleh seorang raja, ratu, syah, atau kaisar yang kekuasaan dan wewenangnya tidak terbatas. Perintah raja merupakan undang-undang yang harus dipatuhi oleh rakyatnya. Pada diri raja terdapat kekuasaan ekskutif, legeslatif dan yudikatif yang menyatu dalam ucapan dan perbuatannya. Contohnya: Prancis semasa Louis XIV dengan semboyannya yang terkenal Letat Cest Moi (negara adalah saya)b) Monarki KonstitusionalMonarki konstitusional merupakan bentuk pemerintahan dalam suatu negara yang dikepalai oleh seorang raja yang kekuasaannya dibatasi oleh undang-undang dasar (konstitusi).Proses monarki konstitusional sebagai berikut :1. adakalanya proses monarki konstitusional itu datang dari raja itu sendiri karena ia takut dikudeta (kekuasaannya direbut atau digulingkan oleh rakyat). Contoh : negara Jepang dengan hak octrooi2.adakalanya proses monarki konstitusional terjadi karena adanya revolusi rakyat terhadap rajanya. Contoh inggris, Yordania, Denmark, Saudi Arabia, dan Brunai Darusalam

c) Monarki ParlementerMonarki Parlementer merupakan bentuk pemerintahan dalam suatu negara yang dikepalai oleh seorang raja dengan menempatkan parlemen (DPR) sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam bidang pemerintahan. Dalam monarki parlementer, kekuasaan ekskutif dipegang oleh kabinet (perdana menteri) dan bertanggung jawab kepada parlemen. Fungsi raja hanya sebagai kepala negara (simbol kekuasaan) yang kedudukannya tidak dapat diganggu gugat. Bentuk monarki parlementer sampai sekarang masih tetap dilaksanakan di Inggris, Belanda dan Malaysia

2. Bentuk Pemerintahan RepublikRepublik berasal dari kata res publica yang artinya kepentingan umum. Pemerintahan republik merupakan pemerintahan yang berasal dari rakyat dan dipimpin oleh seorang presiden untuk masa jabatan tertentuDalam pelaksanaannya bentuk pemerintahan republik dapat dibedakan menjadi republik absolut, republik konstitutional dan republik parlementer

c. Sistem PemerintahanSistem pemerintahan sebenarnya merupakan sistem pertanggungjawaban ekskutif, jika pertanggungjawabannya terhadap presiden maka akan melahirkan sistem pemerintahan presidensial dan jika pertanggungjawaban kepada parlemen menganut sistem pemerintahan parlementer

Perbandingan Sistem Pemerintahan Indonesia Dengan Berbagai Negaraa. Perbandingan Sistem Pemerintahan Indonesia dengan Negara di Kawasan Amerika

No.KategoriIndonesiaAmerika SerikatBrazil

1.

2.

3.

4.

5.

6.Bentuk negara

Bentuk pemerintahan

Sistem pemerintahan

Eksekutif

Legislatif/Parlemen

YudikatifKesatuan dengan otonomi luas mempunyai 33 provinsi.

Republik

Presidensial untuk masa jabatan 5 tahun.

Presiden sebagai kepala negara dan kepala pemeritahan dipilih langsung oleh rakyat.

Bikameral, yaitu DPR dan DPD. Anggota DPR dan DPD menjadi anggota MPR.

Mahkamah Agung, badan peradilan di bawahnya, dan Mahkamah Konstitusi.Federal dengan 50 negara bagian dan satu distrik.

Republik

Presidensial untuk masa jabatan 4 tahun.

Presiden sebagai kepala negara dan kepala pemeritahan dipilih langsung oleh rakyat.

Bikameral, yaitu Kongres terdiri atas Senat dan The House Of Representatives.

Supreme Court, United States Courts of Appeal, United States District Courts, State and Country Courts.

Federal dengan 26 negara bagian dan satu distrik federal.

Republik

Presidensial untuk masa jabatan 4 tahun.

Presiden sebagai kepala negara dan kepala pemeritahan dipilih langsung oleh rakyat.

Bikameral, yaitu Kongres Nasional terdiri atas Federal Senate dan The Chamber of Deputies.

Supreme Federal Tribunal, Higher Tribunal ofJustice, Regional Federal Tribunals.

b. Perbandingan Sistem Pemerintahan Indonesia dengan Negara di Kawasan Afrika

NoKategoriIndonesiaAfrika SelatanMesir

1.

2.

3.

4.

5.

6.Bentuk negara

Bentuk pemerintahan

Sistem pemerintahan

Eksekutif

Legislatif/Parlemen

YudikatifKesatuan dengan otonomi luas mempunyai 33 provinsi.

Republik

Presidensial untuk masa jabatan 5 tahun.

Presiden sebagai kepala negara dan kepala pemeritahan dipilih langsung oleh rakyat.

Bikameral, yaitu DPR dan DPD. Anggota DPR dan DPD menjadi anggota MPR.

Mahkamah Agung, badan peradilan di bawahnya, dan Mahkamah Konstitusi.Kesatuan dengan 9 provinsi.

Republik

Presidensial untuk masa jabatan 5 tahun.

Presiden sebagai kepala negara dan kepala pemeritahan dipilih langsung oleh Majelis Nasional.

Bikameral terdiri atas Majelis Nasional dan Dewan Nasional Provinsi.

Constitutional Court, Supreme Court of Appeals, High Courts, Magistrate Courts.

Kesatuan dengan 26 governorates (semacam provinsi).

Republik

Presidensial untuk masa jabatan 6 tahun.

Presiden sebagai kepala negara. Perdana Mentri sebagai kepala pemeritahan. Presiden diajukan oleh Majelis Rakyat yang dikuatkan oleh referendum. Perdana Mentri ditunjuk oleh presiden.

Bikameral terdiri atas Majelis Rakyat (Majelis al-Shab) dan Dewan Penasehat (Majelis al-Shura).

Supreme Constitutional Court.

c. Perbandingan Sistem Pemerintahan Indonesia dengan Negara di Kawasan Eropa

NoKategoriIndonesiaInggrisPrancis

1.

2.

3.

4.

5.

6.Bentuk negara

Bentuk pemerintahan

Sistem pemerintahan

Eksekutif

Legislatif/Parlemen

YudikatifKesatuan dengan otonomi luas mempunyai 33 provinsi.

Republik

Presidensial untuk masa jabatan 5 tahun.

Presiden sebagai kepala negara dan kepala pemeritahan dipilih langsung oleh rakyat.

Bikameral, yaitu DPR dan DPD. Anggota DPR dan DPD menjadi anggota MPR.Mahkamah Agung, badan peradilan di bawahnya, dan Mahkamah Konstitusi.Kesatuan.

Monarki Konstitusional.

Parlementer untuk masa jabatan 5 tahun.

Monarki konstitusional.Ratu/raja sebagai kepala negara dan perdana mentri sebagai kepala pemerintahan

Bikameral terdiri atas Majelis Tinggi (House of Lord) dan Majelis Rendah (House of Commons).Supreme Courts of England, Wales and Northern Ireland; Scotlands Court of Session and Court of the Justiciary..

Kesatuan dengan 23 daerah (region).

Republik

Presidensial untuk masa jabatan 5 tahun.

Presiden sebagai kepala negara dipilih langsung oleh rakyat, sedangkan perdana mentri diusulkan mayoritas Majelis Nasional dan diangkat presiden.

Bikameral, yaitu Senat dan Majelis Nasional (national Assembly).

Supreme Court of Appeals, Constitutional Council, Council of State..

d. Perbandingan Sistem Pemerintahan Indonesia dengan Negara di Kawasan Asia

NoKategoriIndonesiaIndiaChina

1.

2.

3.

4.

5.

6.Bentuk negara

Bentuk pemerintahan

Sistem pemerintahan

Eksekutif

Legislatif/Parlemen

Yudik