Modul II Independensi & Homogenitas
-
Upload
deden-istiawan -
Category
Documents
-
view
58 -
download
0
Transcript of Modul II Independensi & Homogenitas
MODUL IIUji Independensi dan Uji HomogenitasDengan Chi Kuadrat
2.1. KompetensiPraktikum dalam modul ini, bertujuan agar mahasiswa dapat menggunakan konsep-konsep analisis data kategori secara benar, dan terampil dalam melakukan hitungan-hitungan yang berkaitan dengan uji independensi (kebebasan) dan uji homogenitas menggunakan chi kuadrat.
2.2. Dasar-dasar TeoriData kategorik adalah data kualitatif (bukan berupa angka, atau data yang bukan merupakan hasil pengukuran) sehingga untuk dapat dianalisis dengan menggunakan rumus matematika atau statistika perlu diberi kode (coding) berupa angka. Analisis matematika atau statistika yang digunakan adalah berdasarkan hasil membilang (counting) pada setiap kategori atau pasangan kategori. Klasifikasinya adalah Kategorik Nominal dan Kategorik Ordinal. Data kategorik nominal maupun ordinal dapat diubah menjadi data numerik dengan cara memberikan koding angka.Analisis data kategorik merupakan analisis yang menggunakan teknik perhitungan secara non- parametric. Hal yang pertama untuk mempelajari materi ini adalah kita harus mengetahui terlebih dahulumengenai 4 skala pengukuran, yaitu :1. Skala Nominal (klasifikasi): Skala ini menitik beratkan pada satu jenis pengelompokan. Contoh nya: Dalam status pendidikan: skala 1 untuk sekolah dan skala 2 untuk tidak sekolah. Dalam data agama: skala 1 untuk islam, skala 2 untuk katolik, skala 3 untuk Kristen, skala 4 untuk budha, skala 5 hindu, dan skala 6 untuk lainnya2. Skala Ordinal (ranking): Skala ini selain pengelompokan juga memperhatikan adanya hubungan. Contohnya: Pada data survey berupa kuesioner tentang kebijakan baru apakah sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju. Pemberian skala 5 untuk sangat setuju, skala 4 untuk setuju, skala 3 untuk ragu-ragu, skala 2 untuk tidak setuju, dan skala 1 untuk sangat tidak setuju. Dalam tingkat pendidikan yang disusun dalam urutan (1)Taman Kanak-kanak (TK), (2) Sekolah Dasar (SD), (3)Sekolah Menengah Pertama (SMP), (4) Sekolah Menengah Atas (SMA), (5) Diploma, (6) Sarjana. Analisis terhadap urutan data di atas menunjukkan bahwa SD memiliki tingkatan lebih tinggi dibandingkan dengan TK.3. Skala Interval: Skala ini selain melakukan pengelompokan, ranking juga mengukur adanya jarak, namun jarak di sini tidak memiliki arti. Contohnya: Didasari oleh asumsi yang kuat, skor tes prestasi belajar (misalnya IPK mahasiswa dan hasil ujian siswa) dapat dikatakan sebagai data interval. Dalam banyak kegiatan penelitian, data skor yang diperoleh melalui kuesioner (misalnya skala sikap atau intensitas perilaku) sering dinyatakan sebagai data interval setelah alternatif jawabannya diberi skor yang ekuivalen (setara) dengan skala interval, Misalnya: Skor (5) untuk jawaban Sangat Setuju, Skor (4) untuk jawaban Setuju, Skor (3) untuk jawaban Tidak Punya Pendapat, Skor (2) untuk jawaban Tidak Setuju, Skor (1) untuk jawaban Sangat Tidak Setuju4. Skala Ratio: Skala ini memerlukan pengelompokan, ranking, interval dan hasilnya memiliki arti. Sebagai contoh: Gaji yang diterima per bulan, merupakan skala rasio. Jumlah gaji Rp 50.000; merupakan 2 kali dari gaji sebesar Rp 25.000; dan jumlah gaji nol diartikan tidak ada gaji sama sekali. Panjang suatu benda yang dinyatakan dalam ukuran meter adalah data rasio.Benda yang panjangnya 1 meter berbeda secara nyata dengan benda yang panjangnya 2 meter sehingga dapat dibuat kategori benda yang berukuran 1 meter dan 2 meter (sifat data nominal). Ukuran panjang benda dapat diurutkan mulai dari yang terpanjang sampai yang terpendek (sifat data ordinal). Perbedaan antara benda yang panjangnya 1 meter dengan 2 meter memiliki jarak yang sama dengan perbedaan antara benda yang panjangnya 2 meter dengan 3 (sifat data interval).
Chi-square () merupakan salah satu uji statistik yang dilakukan untuk menguji hipothesis pada data kategorik (dua kategorik atau lebih), yang disajikan dalam bentuk tabel kontingensi. Tujuannya untuk mengetahui perbedaan proporsi suatu kelompok (significantly different) dengan proporsi kelompok lain, akan tetapi tidak dapat menunjukkan kelompok mana yang lebih baik.
Konsep uji Chi-square () adalah Perbandingan nilai observasi (Pengamatan) dengan nilai expected (Harapan). Makin besar perbedaan nilai observasi dengan expected maka kemungkinan ada perbedaan antara proporsi yang diuji.
Terdapat 3 jenis kegunaan uji Chi-square () yaitu:1. Uji Goodness of fit (Kesesuaian) merupakan tests yang digunakan untuk menguji apakah suatu data yang telah kita peroleh ini sesuai (fit) dengan distribusi yang pilih. Goodness of fit adalah uji kecocokan misalnya apakah keadaan sekarang masih cocok dengan masa lalu2. Uji Independensi (Test of independence) merupakan suatu tes yang bertujuan untuk membuktikan bahwa variabel di kolom dan baris saling tidak berhubungan. Misalnya apakah ada hubungan antara pendidikan dan pengetahuan terhadap HIV / AIDs.3. Uji Homogenitas (Test of homogenitas) merupakan tests untuk membuktikan bahwa dalam populasi yang berbeda terdapat beberapa kesamaan proporsi karakteristik. Uji Homogenitas ini mempunyai ciri khasnya adalah apakah ada perbedaan proporsi dari beberapa sampel. Misalnya perokok pada mahasiswa hukum, mahasiswa Teknik, mahasiswa FK (ada 3 proporsi dari tiga sampel)
2.3. Uji Independensi (Test of independence)Dalam banyak hal kita sering dihadapkan pada masalah yang berkaitan dengan data yang bersifat kategorial. Yang dimaksud dengan kategori di sini adalah data yang telah dikelompokkan berdasarkan kategori unit-unit eksperimen tertentu dan dihitung jumlahnya berdasarkan pengategorian tersebut. Apabila data didasarkan menurut dua variabel kategori maka kita dapat menyusun tabel kontingensi 2 x 2. Misalkan dari data tersebut, kita ingin mengetahui independensi antara dua variabel, maka kita dapat menganalisisnya menggunakan uji chi kuadrat sebagai alternatif uji independensi.
Contoh 2.1Sebuah pabrik konveksi home industri mencatat ada 300 konveksi yang rusak dalam kurun satu bulan. Kerusakan ini kemudian dikelompokkan pada 4 jenis berdasarkan tingkat kerusakan (yaitu kerusakan I, II, III, dan IV). Si Manajer pabrik tersebut menduga bahwa jenis kerusakan berhubungan dengan shift karyawan yang terbagi menjadi 3, yaitu shift pagi, siang, dan malam. Untuk menguji dugaan Manajer pabrik, diperoleh data sesuai dengan Tabel 2.1.
Tabel 2.1. Data Produksi konveksi Home Industri ShiftTipe Kerusakan
IIIIIIIV
Pagi (1)1521451394
Siang(2)263134596
Malam(3)33174911110
746912829300
Dengan tingkat signifikansi 5%, Si Manajer pabrik akan mencoba menguji dugaannya.
Penyelesaian:1. Konversi DataSebelum input data ke worksheet Minitab, data pada Tabel 2.1 perlu dikonversi ke dalam bentuk Tabel 2.2 di bawah ini.
Tabel 2.2. Konversi Data Tabel 2.1.K1K2K3K4K5K6K7K8K9
No shift Tipe No shift tipeNo shift tipe
1111012120131
2111022120231
3111032120331
4111042120431
5111052120531
6111062120631
7111072120731
8111082120831
9111092120931
10111102121031
11111112121131
12111122121231
13111132121331
14111142121431
15111152121531
16121162121631
17121172121731
18121182121831
19121192121931
20121202122031
21121212222131
22121222222231
23121232222331
24121242222432
25121252222532
26121262222632
27121272222732
28121282222832
29121292222932
30121302223032
31121312223132
32121322223232
33121332223332
34121342223432
35121352223532
36121362223632
37131372223732
38131382223832
39131392223932
40131402224032
41131412224133
42131422224233
43131432224333
44131442224433
45131452224533
46131462224633
47131472224733
48131482224833
49131492224933
50131502225033
51131512225133
52131522325233
53131532325333
54131542325433
55131552325533
56131562325633
57131572325733
58131582325833
59131592325933
60131602326033
61131612326133
62131622326233
63131632326333
64131642326433
65131652326533
66131662326633
67131672326733
68131682326833
69131692326933
70131702327033
71131712327133
72131722327233
73131732327333
74131742327433
75131752327533
76131762327633
77131772327733
78131782327833
79131792327933
80131802328033
81131812328133
82141822328233
83141832328333
84141842328433
85141852328533
86141862428633
87141872428733
88141882428833
89141892428933
90141902429034
91141913129134
92141923129234
93141933129334
94141943129434
95211953129534
96211963129634
97211973129734
98211983129834
99211993129934
100212003130034
Keterangan: Kolom K2, K5, dan K8 adalah kolom shift dengan pemberian Label 1 menunjukkan nilai untuk shift Pagi Label 2 untuk shift Siang label 3 untuk shift Malam. Kolom K3, K6, K9 adalah kolom tipe/kerusakan dengan pemberian label 1 menunjukkan nilai untuk Kerusakan jenis I, Label 2 untuk kerusakan jenis II, Label 3 untuk kerusakan jenis III, label 4 untuk kerusakan jenis IV.
2. Input Data Ke MinitabSetelah konversi data, selanjutnya yang kita lakukan adalah input data dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut. Buka Minitab 15. Buka Worksheet 1***. Beri Nama kolom C1: No untuk nomor observasi, C2: Shift untuk kolom shift, dan C3: Kerusakan untuk kolom kerusakan/ tipe Isikan sel-sel pada kolom C1 sesuai data pada kolom K1, K4, K7 pada Tabel diatasIsi sel-sel pada kolom C2 sesuai data shift pada kolom K2, K5, K8 pada Tabel diatas.Isikan sel-sel kolom C3 sesuai data kerusakan pada kolom K3, K6, K9 pada Tabel diatas.Tampilan worksheet 1*** seperti Gambar dibawah ini
Gambar 2.1 Input data ke Minitab
Simpan file dengan nama: Chi2-1. Data dapat dibuka pada bonus CD dengan nama Chi2-1.MPJ.
3. Analisis Data Pilih menu Stat