Modul Azas

27
Modul Azas-Azas Manajemen Sandy Ade No comments I. KONSEP DASAR MANAJEMEN A. Pengertian Manajemen Manajemen menyentuh, mempengaruhi dan memasuki seluruh aspek kehidupan manusia. Dengan Manajemen manusia mampu mengenali kemampuannya berikut kelebihan dan kekurangan sendiri. Manajemen menunjukkan cara-cara yang lebih efektif dan efisien dalam peleksanaan pekerjaan. Manajemen memungkinkan kita mengurangi hambatan-hambatan dalam mencapai tujuan. Manajemen juga memberikan prediksi dan imajenasi agar kita dapat mengantisipasi perubahan yang serba cepat, sebagai dampak dari globalisasi. Manajemen atau Management (ingris) dengan kata kerjanya : to manage, diartikan sebagai Mengurusi atau mengelola. Stoner (1994) mengartikan manajemen sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin dan mengawasi usaha-uasaha dari anggota organisasi dan sumber-sumber organisasi lainnya untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Sementara Follet(1868-1933) mendefinisikan manajemen sebagai seni untuk melakukan sesuatu melalui orang lain. Manajemen merupakan rangkaian kegiatan terpadu, sistematis dan logis yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan terhadap pemanfaatan sumber daya organisasi secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan. Dengan demikian, manajemen merupakan suatu kebutuhan yang tak terelakkan sebagai alat, teknik atau metode dalam beraktivitas untuk memudahkan pencapaian tujuan manusia di dalam organisasi. Majemen diperlukan untuk mengelola sumber daya organisasi, seperti : Manusia, uang, Sarana dan prasarana, waktu, material, informasi, budaya organisasi, metode dan lainnya secara efisien dan efektif. Konsep Dasar Manajemen dapat difahami melalui aspek-aspek :

description

MANAJEMEN

Transcript of Modul Azas

Modul Azas-Azas ManajemenSandy AdeNo comments

I. KONSEP DASAR MANAJEMEN

A. Pengertian Manajemen

Manajemen menyentuh, mempengaruhi dan memasuki seluruh aspek kehidupan manusia. Dengan Manajemen manusia mampu mengenali kemampuannya berikut kelebihan dan kekurangan sendiri. Manajemen menunjukkan cara-cara yang lebih efektif dan efisien dalam peleksanaan pekerjaan. Manajemen memungkinkan kita mengurangi hambatan-hambatan dalam mencapai tujuan. Manajemen juga memberikan prediksi dan imajenasi agar kita dapat mengantisipasi perubahan yang serba cepat, sebagai dampak dari globalisasi.

Manajemen atau Management (ingris) dengan kata kerjanya :to manage, diartikan sebagai Mengurusi atau mengelola. Stoner (1994) mengartikan manajemen sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin dan mengawasi usaha-uasaha dari anggota organisasi dan sumber-sumber organisasi lainnya untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. SementaraFollet(1868-1933) mendefinisikan manajemen sebagai seni untuk melakukan sesuatu melalui orang lain.

Manajemen merupakan rangkaian kegiatan terpadu, sistematis dan logis yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan terhadap pemanfaatan sumber daya organisasi secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan.

Dengan demikian, manajemen merupakan suatu kebutuhan yang tak terelakkan sebagai alat, teknik atau metode dalam beraktivitas untuk memudahkan pencapaian tujuan manusia di dalam organisasi. Majemen diperlukan untuk mengelola sumber daya organisasi, seperti : Manusia, uang, Sarana dan prasarana, waktu, material, informasi, budaya organisasi, metode dan lainnya secara efisien dan efektif.

Konsep Dasar Manajemen dapat difahami melalui aspek-aspek :1.Lingkup ManajemenManajemen menyentuh semua bidang dan kegiatan manusia. Tidak ada satupun kegiatan manusia yang luput dari manajemen.

2.Unsur dan Fungsi ManajemenUnsur manajemen : Sebagai Alat (tools), subyek dan obyek tindakan. Sedangkan Fungsi Manajemen teridi dari : Planning, Organizing, Actuating dan Controlling. Atau Planning, Organizing, Leading, Controlling (Stoner).

3.Orientasi ManajemenSuatu organisasi dapat dikategorikan baik secara manajerial, bila memenuhi tiga hal, sbb. :(1)Mencapai profit setinggi-tingginya.(2)Terus mengupayakan pertumbuhan profitnya.(3)Menjaga keberlangsungannya.

Kesimpulan :Kegiatan apapun yang terorganisasi pasti memerlukan manajemen agar tujuan organisasi tercapai secara efektif dan efisien.Menajemen merupakan ilmu, seni dan proses dalam meneyelesaikan sesuatu hingga mencapai tujuan. Dalam pelaksanaanya, proses ini terdiri dari POAC/ POLC yang sering disebut sebagai proses fungsional manajemen.Manajemen secara operasional terdiri dari MSDM. Manajemen Produksi, manajemen pemasaran, manajemen keuangan, dll.

B. Perkembangan Ilmu Manajemen1. Aliran Klasik ( 1890 sekarang )2. Aliran Perilaku ( 1940 - sekarang )3. Aliran Ilmu Manajemen ( 1950 sekarang )4. Pendekatan Sistem ( 1950 sekarang )5. Pendekatan Kontigensi ( 1970 sekarang )

Aliran KlasikAliran ini memiliki dua cabang, yakni Manajemen Ilmiah dan Teori organisasi klasik. Aliran Manajemen Ilmiah memeiliki Tokoh-Tokoh , : Robert Owen ( 1771 -1858 ). Charles Babbage ( 1792-1871). FW Tylor (1856-1915). Henry L Gantt ( 1861-1919) serta Lilian Gilberth (1868-1924). Sedangkan Teory Organisasi Klasik, mempunyai tokoh-tokoh, sbb.: Henry Fayol (1841-1924 ) dikenal dengan fungsi manajemen : POCCC; G R. Terry (1977) dikenal dengan fungsi namajemen : POAC.

Alirang Prilaku:Aliran ini berupaya membantu manajer utnukmengatasi masalah organisasi melalui sisi prilaku pegawai. Tokoh penting aliran ini : Munstreberg (1863-1916 ). Elton Mayo (1880-1949)Aliran Ilmu Manajemen:Aliran ini mengedepankan penelitian ( research ) dalam mengatasi permasalahan organisasi

Pendekatan Sistem :Pendekatan ini memandang organisasi sebagai suatu kesatuan elemen atau bagian yang saling berhubungan.

Pendekatan Kontingensi :Pendekatan ini dikembangkan sebagai respon atas seringnya metode-metode yang efektifuntuk situasi tertentu, ternyata tidak efektif untuk situasi yang lain.

II. FUNGSI PERENCANAAN

A.Pengertian Perencanaan

Perencanaan sebagai suatu kumpulan keputusan untukmempersiapkantindakan-tindakan di masa mendatang ( Terry, 1986).

Perencanaan sebagai suatu proses menentukan sasaran yang ingin dicapai , tindakan yang seharusnya dilaksanakan, bentuk organisasi yang tepat untuk mencapaianya dan SDM yang bertangung jawab terhadap kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan ( Kadarman, 1996).

Perencanaan merupakan proses penyusunan rencana, yang terdiri dari analisis terhadap keadaan masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang, menetapkan goal, objectives dan actiaon plan untuk masa waktu tertentu, dengan menggunakan sumber daya organisasi secara efektif dan efisien.

Perencanaan merupakan proses dasar pengambilan keputusan dimana manajemen menentukan tujuan dan cara bagaimana untuk mencapainya. Dalam banyak hal perencanaan memegang peranan penting dari fungsi manajemen lainnya. Dengan perencanaan manajemen dapat menentukan : apa (What), Bilamana ( When ), Kenapa ( Why ), Dimana (Whrere) , Siapa ( Who ) Bagaimana (How ) dan Bagaimana (How ).

Stoner, membagi perencanaan ke dalam 4 tahap : Tahap 1 : Menetapkan serangkaian tujuan Tahap 2 : Merumuskan keadaan sekarang Tahap 3 : Identifikasi segala kemudahan dan hambatanTahap 4 : Mengembangkan serangkaian kegiatan untuk Pencapaian tujuan.

B. Tahapan PerencanaanBerdasarkan pengertian di atas, dapat ditentukan Tahapan perencanaan sebagai berikut :a. Melakukan analisis SWOTb. Menentukan Goal, Objectives dan Action Planc. Mempertimbangakan asumsi-asumsi berdasarkan kejadian /fenomena yang akan berpengaruh pada rencana. Memprediksi situasi dan kondisi lingkungan organisasi, baikinternal maupun eksternal yang akan terjadi manakala rencanayang telah disusun, dilaksanakan.d.Melakukan Identifikasidan Kompensasi Tindakan-Tindakan Alternatif.e.Melakukan pengambilan keputusan : menetapakan suatu alternative pilihan.f.Merumuskan renana-rencana turunan berikut anggarannya.g.Melakukan pengawasan terhadap sebelum, pada saat dan sesudah rencana dilaksanakan.

C. Hierarki Perencanaan

Ditinjau dari proses dan hasilnya, perencanaan memiliki hirarki (Terry, 1986 dan Kadarman,et.al.,1996) sebagai berikut :a.Perencanaan Visi, Misi dan Tujuanb.Perencanaan Sasaranc.Perencanaan srategid.Perencanaan kebijakane.Perencanaan Prosedurf.Perencanaan Peraturang.Perencanaan Programh.Perencanaan Anggaran

C. Jenis Perencanaan

Dalam suatu organisasi, rencana dirinci melalui tingkatan-tingkatan yang membentuk hierarki dan paralel dengan struktur organisasi. Terdapat dua tipe utama perencanaan, yaitu :1.Tipe Rencana Strategik, yaitu rencana yang dirancang untuk memnuhi tujuan organisasi yang luas, mengimplementasikan misi yang memberikan alasan khas kebenaran organisasi;2.Tipe Rencana Operasional, yaitu penguraian rinci bagaiman rencana strategik akan dicapai. Rencana operasional memiliki dua tipe, yaitu :1)Rencana sekali pakai, dalam hal ini rencana dikembangkan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu dan tidak digunakan lagi bila sudah tercapai tujuannya. coNtoh a; program, proyek, anggaran dan rencana detail;2)Rencana tetap, dalam hal ini rencana disusun dalam rangka mengantisipasi kejadian yang terus berualang , contioh : kebijaksanaan, prosedure dan metoda serta peraturan-peraturan.

Hierarki rencana organisasi

TUJUAN

RENCANA STRATEGIK

PERENCANAAN STRATEGIK & OPERASIONAL

Pertencanaan Strategik merupakan proses perencanaan jangka panjang yang dirumuskan dan digunakan untuk menentukan dan mencapai sasaran organisasi. Dalam perencanaan strategik peranan manajemen puncak sangat menentukan.

Perencanaan Operasional merupakan kegiatan saat ini dan tujuan utamanya adalah efisiensi (melakukan pekerjaan dengan benar) dan bukan efektifitas (melakukan pekerjaan yang benar).

Rencana Strategik dirancang untuk mencapai tujuan organisasi yang luas, sedangkan rencana operasional berisikan perincian tentang bagaimana rencanarencana strategik itu dilaksanakan.

PROPSES PERENCANAAN STRATEGIK1.Perumusan tujuan2.Pengenalan tujuan dan strategi saat ini3.Analisis lingkungan4.Analisis sumber daya5.Mengenal peluang dan tantangan strategi6.Analisis kebutuhan perubahan strategi7.Pembuatan keputusan strategi8.Pelaksanaan strategi9.Pengukuran dan pengendalian kemajuan

TIGA TINGKAT STRATEGI1. Tingkat korporate ( Perusahaan multi bisnis )2. Tingkat Business (Unit bisnis )3. Tingkat Fungsional ( Keuangan, pemasaran, produksi, dll )

PEMBUATAN KEPUTUSANPembuatan keputusan adalah proses identifikasi dan pemilihan alternatif serangkaian kegiatan yang sesuai dengan situasi yang ada. Pada umunya terdapat tiga sikon dimana seseorang membuat keputusan, yaitu :1.Keputusan dibuat dalam sikon kepastian ( certainty)2.Keputusan dibuat dalan sikon resiko ( risk)3.Keputusan dibuat dalam sikon tidak pasti ( uncertainty )

PROSES PEMBUATAN KEPUTUSAN1.Pemahaman perumusan masalah2.Pengumplan dan analisis data3.Pengembangan alternatif-alternatif yang ada4.Pemilihan alternatif terbaik5.Implementasi keputusan dan evaluasi.

Poses pembuatan keputusan

Pemahaman situasi internal -eksternal

Apa perlu keputusan ?

Tidak

Apa keputusan rutin ?

Ya Tidak

Buat keputusan yang tidak diprogram melalui pemecahan

YaMengikuti aturan keputusan yang diprogram

III. FUNGSI PENGORGANISASIAN

A.Pengertian Pengorganisasaian

1.Dalam arti fungsi atau kelembagaan ( institution), yaitu orgasasi merupakan alat atau tempat setiap anggota organisasi berkumpul bekerja sama utnuk mencapai tujuan. Dengan kata lain, organsasi merupakan alat untuk mencapai tujuan anggota organisasi.2.Dalam arti proses pengorganisasian, yaitu pengaturan dan pengalokasian pekerjaan dan sumber daya diantara anggota organisasi secara bersenergi, sehingga tujuan organisasi dapat dicapai secara efisien. Pengorganiasasian berarti para manajer tersebut mengkoordinir sumber daya organisasi. Efektifitas organisasi tergantung pada kemampuan manajer rngerahkan SDO untuk mencapai tujuan.

Secara istilah, pengorganisasian berasal dari kata organisasi. Secara sempit orgaisasi diartikan sebagai wadah (statis), tempat dimana sekelompok orang menggunakan wadah tersebut untk mencapaitujuannya. Secara luas organisasi diartikan sebagai proses (dinamis) dimana sebuah entitas manusia melakukan kegiatan secara terintegrasi, atau bekerjasama secara efisien dan efektif dalam upaya mencapai tujuan.

Secara lebih lengkap, pengorganisasian dapat diartikan sebagai proses penetapan struktur peran-peran melalui penentuan aktivitas-aktivitas yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi, dan bagian-bagiannya. Pengelompokan, aktivitas, penugasan, pendelegasian wewenang, pengkoordinasian atar kelompok baik secara vertikan maupun horizontal dalam struktur organisasi.

B.Perinsip pengorganisasian1.Perumusan tujuan2.Kesatuan arah3.Pembagian kerja4.Pendelegasian wewenang dan Tanggung jawab5.Koordinasi6.Rentang kendali7.Tingkat Pengawasan

C.Struktur Organisasi1.Organisasi Lini2.Organisasi Lini dan Staf3.Organisasi Lini fan Fungsional4.Organisasi matriks

D.Teknik Pengorganisasian1.Pendekatan tujuana.Analisis tujuanb.Perumusan tujuanc.Perumusan gambaran keadaan sekarangd.Identifikasi kemudahan dan hambatane.Pengembangan serangkaian kegiatan

2.Pendekatan SistemPendekatan ini memandang organisasi sebagai system yang meekankan pada input, proses, out put, out come, umpan balik dan lingkungan.

3.Pendekatan LigkunganPendekatan ini medorong munculnya kemempuan beradaptasi dengan lingkungan yang selalu berubah.

E.Delapan Komponen Kritis Organisasi1.Struktur Organisasi2.Prosedur3.SDM4.Uang5.Informasi6.Teknologi7.Budaya Organisasi8.Materal9.pemasaran10.Metode11.Regulasi ( Nasional Internasional )

F. PROSES PENGORGANISASIAN

1.Pemerincian pekerjaan2.Pembagian pekerjaan3.Pemisahan pekerjaan ( Pendepartementasian)4.Koordinasi pekerjaan5.Monitoring ran ReorganisasiG. DISAIN ORGANISASI

Terdapat 4 faktor yang mempengaruhi struktur organisasi, yaitu :1.Strategi atau rencana untuk mencapai tujuan organisasi2.Teknologi yang digunakan utnuk melaksanakan strategi3.Orang yang dipekerjakan pada semua tingkat dan fungsi4.Ukurang organisasi secara keseluruhan.

Ditinjau dari sudut unsur struktur organisasi, terdapat 5 unsur, sbb. :1.Spesialisasi aktivitas2.Standarisasi aktivitas3.Koordinasi aktivitas4.Sentralisasi dan desentralisasi pengambilan keputusan, dan5.Ukuran unit organisasi.

H. BAGAN ORGANISASI

1.Menurut wewenang :

a. Bagan organisasi garis

Presdir

Manager

Manager

Manager

Dir

Dir.

Dir

b. Bagan Organisasi Fungsi

Dirut

Manager

Manager

Manager

Dir

Dir.

Dir

c. Bagan Organisasi Garis dan Staf

Dirut

Staf

Manager

Manager

Dir

Dir.

Dir

d. Bagan Organisasi Komite

Dirut

Kabag

Kabag

Kabag

Kabag

Kabag

e. Bagan Organisasi Matrik

Dirut

Dir

Dir.

Proyek AManag

Proyek B

Proyek C

2.Menurut bentuk atau cara menggambarkan bagan Organisasia.Bagan organisasi bentuk Piramidb.Bagan organisasi bentuk vertikalc.Bagan organisasi bentuk Horizontald.Bagan organisasi bentuk lingkaran

3. Menurut isi bagan oranisasi dibedakan menjadi :a.Strukturb.Aktivitas tugasc.Jabatand.Namae.Pangkat atau jabatanf.Fotog.KodePEMBAGAIAN KERJA DAN DEPARTEMENTASI

1.Pembagaian kerjaPembagaian kerja merupakan penajabaran tugas pekerjaan sehingga setiap orang dalam organisasi bertangung jawab dan melaksanakan aktivitas-aktivitas tertentu.

Pembagain kerja harus dilakukan berdasarkan pertimbangan spesialisasi. Pertimbangan spesialisasi adalah kedalaman pekerjaan (job depth) dan cakupan pekerjaan ( job scope ).

Pembagain pekerjaan merupakan salah satu azas umum manajemen yang perlu dilaksanakan pada setiap organisasi. Aalasannya, adalah :a.Terdapat macam dan jumlah pekerjaan yang harus diselesaikanb.Banyaknya orang yang terlibat kerjasamac.Setiap orang mempunyai bakat, minak dan kemampuan yang berbeda terhadap pekerjaan.

Manfaat pembagaian kerja , antara lain :a.Spesialisasi mendorong tumbunhnya profesionalisme/keahlian khususb.Memudahkan pengontriolanc.Memudahkan koordinasid.Dapat meningkatkan efisiensi.

2.Departementasi

Departementasi adalah upaya pengelompokkan aktivitas pekerjaan dalam organisasi. Aktivitas pekerjaan tersebut saling berhubungan, seruipa dan logis serta serempak.

Departementasi mewakili struktur formal suatu organisasi yang dapat digambarkan dalam bentuk bagan.

Terdapat beberapa dasar /alasan pembentukan depatrtementasia.berdasarkan fungsi ( dibentuk berdasarkan fungsi, seperti bagian produksi, keuangan dll)b.berdasarkan produk/jasac.wilayah/teritoriald.langganane.prosesf.proyek dan matriks

ORGANISASI INFORMAL

Menurut Herbert A. Simon, mendiskripsikan bahwa organisasi informal sebagai hubungan-hubungan antar pribadi dalam organisasi yang dapat mempengaruhi keputsan-keputusan. Tetapi hubungan tersebut tidak konsisten dan tidak tampak dalam struktur formal organisasi. Organisasi informal dapat dilihat dari tujuannya, kepentingan sosial dan lokasi dari para anggota serta faktor-faktor yang berkaiatan lainnya.

RENTANG KENDALI ORGANISASI

Rentang kendali atau span of control, span of responsibility dan span of supervision berkaiatan dengan lingkup pengawasan. Rentang kendali menunjukkan jumlah bawahan yang dapat diawasi atasan secara efektif. Dari berbagai penelitrian tidak ada yang dapat memberikan jumlah yang pasti tentang berapa jumlah rentang kendali tersebut.

Graicunnas pada tahun 1933, telah mencoba membuat artikel tentang hal tersebut, kemudian dipublikasikan oleh Luther Gulick dan Lindall F. Urwick dengan judul Papers on the science of administration. Graicunnas diantaranya memberikan rumusa/formula tentang berapa jumlah hubungan yang terjadi antara atasan dengan bawahan, sbb. :R = n ( 2 + n 1 ) R : total macam hubungan langsungn : jumlah bawahan

Graicunas membedakan 3 macam hubungan, yaitu :1.Hubungan langsung2.Hubungan kelompok3.Hubungan silang

DELEGASI WEWENANG

Delegasi Wewenang merupakan proses pemberian wewenang dan tangung jawab dari pimpinan kepada bawahannya. Setiap delegasi selalu melibatkan tiga hal utama, yaitu :a.Wewenang ( authority)b.Tangungjawab ( responsibility)c.Pelaporan ( accuntability)

Seorang pimpinan mendelegasikan wewenang kepada bawahannya, berarti pimpinan tersebut memberi wewenang dan tanggung jawab kepada bawahannya dan bawahannya punya tanggung jawab untuk memberikan laporan kepada atasan. Jadi yang dapat didelegasikan adalah wewenang dan tanggung jawab, sedangkan pertanggungjawaban (accuntability) tidak dapat dideleghasikan.

Perinsip klasik yang sering dijadikan dasar untuk delegasi yang efektif, adalah :1.Tanggung jaab; wewenang dan pertangguingjawaban.2.Perinsip sekalar/garis wewenang (harus ada garis wewenang yang jelas mengalir mulai dari tingkat paling atas hingga ke tingkat paling bawah ).3.Kesatuan perintah ( hanya ada satu orang atasan ).

SENTRALISASI DAN DESENTRALISASI

Salah satu elemen penting yang mempengaruhi delegasi wewenang adalah desentralisasi.

Sentralisasi adalah penyebaran wewenang dan kekuasaan di manajemen tingkat atas. Pada umumnya organisasi kecil selalu memusatkan wewenang di manajemen tingkat atas.

Desentralisasi adalah penyebaran wewenang kepada manajemen tingkat bawah. Desentralisasi sangat bergantung pada kualitas penyebaran dan wewenang yang dimiliki para manajer, serta sifat keputusan keputusan yang mereka buat pada setiap tingkat organisasi.

IV FUNGSI PENGARAHAN

A. Pengertian PengarahanMembahas fungsi pengerahan identik dengan membahas kepemimpinan. Kepemimpinan merupakan seni atau proses mempengaruhi dan mengarahkan orang lain agar mereka mau berusaha mencapai tujuan yang dikehendaki. Kepemimpinan yang efektif merupakan kepemimpinan ang menghasilkan pergerakan dalam minat jangka panjang.

Berdasarkan pengertian tersebut, bahwa pemimpin bertuga memotivasi , mendorong dan emberi keyakinan kepad orang yang dipimpinna dalam suatu entitas atau kelompok.

B.Motivasi

MOTIF, merupakan suatu dorongan kebutuhan dalam diri seseorang yang harus dipenuhi agar orang tersebut dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungannya.

MOTIVASI, merupakan kondisi yang menggerakkan seseorang agar mampu mencapai tujuan dari motifnya. Motivasi Dapat juga diartikan sebagai energi untuk membangkitkan dorongan dalam dirinya ( drive arusal ).

MOTVASI KERJA, merupakan kondisiyang berpengaruh , membangkitkan, mengarahkan, dan memelihara prilaku yang berhubungan dengan lingkungan kerjanya.

Berdasarkan hal tersebut Motivasi dapat difahami dari faktor diri (intern) dan faktor luar/lingkungan ( ekstern ).

TEORI MOTIVASI

1.Content TheoriesTeori ini menekankan pada pengertian tentang faktor-faktor yang terdapat pada individu yang menyebabkan mereka bertindak dengan cara tertentu. Ia mencoba untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti : Kebutuhan-kebutuhan apa yang dapat memuaskan seseorang ?. Apa yang mendorong mereka untuk bertindak ?.

MASLOW (1943)Kebutuhan manusia memiliki hierarki sbb. :1)Fisiologis ( fhysiological needs).2)Rasa aman ( safety and scurity needs ).3)Sisial atau rasa memiliki ( kebutuhan untuk diterima oleh kelompok, berinteraksi, mencintai, berafiliasi ).4)Harga Diri ( esteem ).. dihormati, dihargai orang lain5)Aktualisasi Diri (self actualization ) eksistensi diri, melalui menggunaan kemempuan, keahlian dan potensi.

Berdasarkan hasil penelitian pada orang dewasa, diketahui sbb.1)Fisiologis 80 %2)Rasa Aman 70 %3)Memiliki dan mencintai 50 %4)Harga diri 40 %5)Aktualisasi 10 %

2.Process TheoriesMenekankan pada bagaimana dan dengan tujuan-tujuan apa para individu dimotivasi. Dasar dari teori proses ini adalah pengertian tentang expectancy ( harapan).

3.Reinforcementg TheoriesTeory penguatan, sering disebut juga dengan conditioning atau behavior modivication. Bagaimana konsekuensi tidakan di masa lalau mempengaruhi tindakan di masa yang akan datang dalam suatu proses belajar (learning process).

PANDANGAN SISTEM TENTANG MOTIVASI DALAM ORGANISASI

Porter dan Miles menyarankan bahwa suatu system perspective dari motivasi akan berguna bagi para manajer. Bahwa sebuah system mencakup 3 variabel yang mempengaruhi motivasi dama organisasi :

1.Karakteristik individu : minat (interest), sikap (attitude), kebutuhan (needs) yangdibawa dalam situasi kerja.2.Karekteristik Pekerjaan : Cir-citi (attributes), Tanggunga jawab, jenis tugas, sejauh mana pekerjaan memberi kepuasan.3.Karakteristik Situasi Kerja : faktor-faktor dalam lingkungankerja.

TEKNIK MOTIVASI KERJA

1.Teknik pemenuhan kebutuhan pegawai2.Teknik komunikasi persuasive ( mempengaruhipegawai secara ekstralogis : Attention (perhatian), Desire (Hasrat), Interest (Minat), Decision (Keputusan), Action (Tindakan), Satisfaction (Kepuasan) . ADIDAS.

C. KOMUNIKASI

Peran Komunikasi sangat menentukan keberhasilan kegiatan atau fungsi pengarahan.

Dalam praktek, sebahagian besar waktu pimpinan dihabiskan untuk kegiatan berkomunikasi, berupa rapat, bertelepon, mendikte, memerintah,eminta informasi, dlsb. Ini membuktikan bahwa komunikasi sangat penting dalam pencapaian tujuan.Pengertian komunikasiNewman dan Summer (1961) mengartikan komunikasi sebagai pertukaran fakta, ide, opini atau emosi melalui kata-kata, surat-surat, simbol atau pesan.Terry dan Franklin ( 1982 ) mengartikan komunikasi sebagai seni untuk mengembangkan dan memperoleh pengertian antar orang; merupakan proses pertukaran informasi dan perasaan antar dua orang atau lebih .

Proses Komunikasi1.Pengirim,2.Pesan yang dikirim/berita3.Penerima

PENGIRIMPESANPENERIMA

Jenis-Jenis Komunikasi1.Lisan dan tertulis2.Verbal dan non-verbal3.Kebawah, ketas dan menyamping4.Formal dan Informal5.Satu arah, dua arah dan banyak arah.

Komunikasi dalam Perilaku OrganisasiTerdapat tiga hal penting dalam mempelajari komunikasi yang terjadi dalam organisasi :

1.Informasi menjadi sumber komunikasi2.Bagaimana proses komunikasi tersebut3.Komunikasi antar orang dalam organisasi.

Terdapat tiga saluran komunikasi dalam organisasi : Vertikal, horizontal dan diagonal.(pejabat lini dan staf)

Hambatan Komunikasi dalam organisasi :

1.Tingkat hierarki manajerial2.Wewenang manajerial3.Spesialisasi dalam organisasi

Cara mengatasi habatan komunikasi dalam organisasi :

1.Mengatasi hambatan organisasional-Jangan menambah atau mengurangi pesan-Tanpa mengingat kedudukan

2.Mengatasi hambatan individual-Informasi jelas dan rinci-Katakata sederhana mudah dimengerti-Berfikir fositif, jernih, jauhi buruk sangka-Usahakan jangan berkomunikasi ketika sengan emosiC.KEPEMIMPINANKepemimpinan merupakan salah satu bagian penting dalam pelaksanaan fungsi pengarahan. Kepemimpinan dapat diartikan dalam tiga kelompok, sbb. :

1)Sebagai orang yang dibedakan dalam kelompoknya :Fiedler (1967) mendfinisikan pimpinan seseorang yang berada dalam kelompok, sebagai pemberi tugas atau sebagai pengarah dan mengkoordinasikan kegiatan kelompok yang relevan, serta dia sebagai penanggung jawab utamanya. Berdasarkan pengertian pimpinan tersebut, Fiedler mendefinisikan kepemimpinan sebagai kemampuan memberikan pengarahan dan koordinasi kepada bawahan dalam mencapaim tujuan organisasi, serta kesediaan untuk menjadi penanggung jawab utama dari kegiatan kelompok yang dipimpinnya.2)Kecakapannya sebagai seni membujuk bawahan untuk menyelesaikan tugas-sugasnya dengan giat dan penuh kepercayaan. Koontz and ODonnell, Davis (1981) mendefinisikan kepemimpinan sebagai kemempuan untuk membujuk orang lain dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara antusias.3)Hubungannya.Terry dan Frankin (1982) mendefinisikan kepemimpinan dengan hubungan dimana seseorang mempengaruhi orang lain untuk mau bekerja sama melaksanakan tugas-tugas yang saling berkaiatan guna mencapai tujuan yang diinginkan pemimpin dan atau kelompok.Faktor-faktor yang membuat seseorang menjadi pemimpin :1.Intelegensia /Pendidikan2.Kondisi fisik3.Kepribadian4.Status sosial dan pengalaman5.Orientasi pada tugas/pekerjaan ( Ralph Stogdil, 12948)

Gaya Kepemimpinan :1.Gaya Demokratis2.Gaya Otoriter3.gaya Karismatik4.Gaya Kompromistik

Di Indonesia dikenal dengan gaya kepemimpinan yang dipengaruhi oleh kebudayaan Jawa ( menonjol ) :1.Ing Arso Sung Tulodo2.Ing Madio Mangun Karso3.Tut Wuri Handayani.

Faktor Yang mempengaruhi Gaya dan Efektifitas Kepemimpinan :

Hasil penelitian Tanembaum dan Schmidt (1996) menunjukkanbahwa gaya kepemimpinan dan efektifitas kepemimpinan dipengaruhi oleh :1.Kpribadaian, pengalaman, latar belakang dan harapan pemimpin.2.Atasan langsung3.Bawahan4.Persyaratan tugas5.Iklim organisasi dan kebijakan6.Perilaku dan harapan teman

V FUNGSI PENGAWASAN

A.Pengertian PengawasanPengawasan atau pengendalian sebagai suatu upaya sistematis untk menetapkan standar prestasi kerja dengan tujuan perencanaan untukmendesain system umpan balik informasi , menetukan apakah ada penyimpangan dan mengukur signifikansi penyimpangan tersebut; mengambil tindakan koreksi yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan telah digunakan dengan cara yang paling efektif dan efisien guna macapai tujan perusahaan.

B.Langkah-langkah Pengawasan

1.Menetapkan stanndar danmetode pengukuran prestasi kerja2.Melakukan pengukuran prestasi kerja3.menetapkan apakah prestasikerja sesuai dengan standar4.Mengambil tindakan korektif

C.Prasyaratan Pengawasan

1.Pengawasan membutuhkan perencanaan2.Pengawasan membutuhkan struktur organisasi yang jelas3.Pengawasan membutuhkan keahlian4.Pengawasan membutuhkan transparansi dan kepercayaan5.Membutuhkan Kekuatan/kekuasaan/kewenangan.D.Teknik Pengawasan1.Pengawasan langsung2.Pengawasan tidak langsungE.Objek Pengawasan1.Pengawasan sebelum dilaksanakan2.Pengawasan saat dilaksanakan3.Pengawasan setelah dilaksanakanF.Sukyek pengawasan1.Pengawas Internal ( Fungsional dan Struktural )2.Pengawasan Eksternal ( Masyarakat, LSM, Organisasi resmi, Konsultan, dll ).