Modul Anak Kel 7

14

Click here to load reader

Transcript of Modul Anak Kel 7

Page 1: Modul Anak Kel 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tujuan Pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat adalah meningkatkan

kesadaran, kemauan dam kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap orang agar

terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal di seluruh wilayah Indonesia.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan angka kesakitan ( morbilitas )

dan angka kematian ( mortalitas ) adalah dengan memberikan pelayanan kesehatan yang

efektif pada masyarakat tentang perawatan tali pusat pada bayi dan pendidikan tentang

cara memandikan bayi yang benar. Dalam melaksanakan upaya tersebut diperlukan

sumberdaya manusia yang mempunyai kemampuan untuk memberikan pelayanan yang

berkualitas yaitu dengan memberikan penyuluhan  tentang kesehatan kepada masyarakat

sehingga pengetahuan yang dimiliki oleh masyarakat  diharapkan dapat mempengaruhi

perilaku masyarakat terhadap kesehatan.

Kemampuan hidup sehat  dimulai sejak bayi karena pada masa ini terjadi

pertumbuhan dan perkembangan yang menentukan kualitas otak pada masa dewasa.

Supaya  terciptanya bayi yang sehat maka dalam perawatan tali pusat pada bayi baru lahir

dilakukan dengan benar – benar sesuai dengan prosedur kesehatan.

Perawatan tali pusat adalah melakukan  pengobatan dan peningkatan tali pusat

yang menyebabkan pemisahan fisik ibu dengan bayi. Dan kemudian tali pusat dirawat

dalam keadaan steril, bersih dan terhindar dari infeksi tali pusat. (Hidayat, 2008)

Memandikan bayi merupakan upaya yang dilakukan untuk menjaga agar tubuh

bayi bersih, terasa segar dan mencegah kemungkinan adanya infeksi. (Hidayat, 2008)

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Mahasiswa mampu memandikan bayi dan memberikan penanganan tentang

perawatan dan pemotongan tali pusat pada bayi baru lahir.

2. Tujuan Khusus

a. Memandikan Bayi

Page 2: Modul Anak Kel 7

1) Mahasiswa memahami dan mengetahui cara memandikan bayi yang benar

2) Mahasiswa mampu memandikan bayi baru lahir dengan benar dan sesuai

prosedur

b. Perawatan Tali Pusat

1) Mahasiswa memahami dan mengetahui cara perawatan tali pusat bayi

2) Mahasiswa mampu melakukan perawatan tali pusat bayi dengan benar dan

sesuai prosedur

Page 3: Modul Anak Kel 7

BAB II

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

A. Memandikan Bayi

B. Tali Pusat (Umbilical Cord)

1. Pengertian

Tali pusat atau Umbilical cord  adalah  saluran kehidupan bagi janin selama  dalam

kandungan, yang selama 9 bulan 10 hari menyuplai zat – zat gizi dan oksigen janin.

Namun saat bayi lahir saluran ini sudah tak diperlukan lagi sehingga harus dipotong

dan diikat atau dijepit.

2. Letak

Funiculus umbilicalis terbentang dari permukaan fetal plasenta sampai daerah

umbilicalis fetus dan berlanjut sebagai kulit fetus pada perbatasan tersebut. Funiculus

umbilicalis secara normal berinersi dibagian tengah plasenta.

3. Bentuk

Funiculus umbilicalis berbentuk seperti tali yang memanjang dari tengah plasenta

sampai ke umbilicalis fetus dan mempunyai sekitar 40 puntiran spiral.

4. Ukuran

Pada saat aterm funiculus umbilicalis panjangnya 40 – 50 cm dan diameternya 1 – 2

cm, hal ini cukup untuk kelahiran bayi tanpa menarik plasenta keluar dari rahim ibu.

Tali pusat menjadi lebih panjang jika jumlah air ketuban pada kehamilan trimester

pertama dan kedua relatif banyak. Jika oligohidromnion dan janin kurang gerak (pada

kelainan motorik janin ), maka umumnya tali pusat lebih pendek. Kerugian tali pusat

terlalu panjang adalah dapat terjadi lilitan disekitar leher atau tubuh janin atau

menjadi ikatan yang dapat menyebabkan oklusi pembuluh darah khususnya pada saat

persalinan.

5. Fungsi Tali Pusat

a. Sebagai saluran yang menghubungkan antara plasenta dan bagian tubuh janin

sehingga janin mendapat asupan oksigen, makanan dan antibodi dari ibu yang

sebelumnya diterima terlebih dahulu oleh plasenta melalui vena umbilicalis.

Page 4: Modul Anak Kel 7

b. Saluran pertukaran bahan-bahan kumuh seperti urea dan gas karbon dioksida yang

akan meresap keluar melalui arteri umbilicalis.

6. Lama waktu Terlepasnya Tali Pusat

Tali pusat bayi berwarna kebiru-biruan dan panjangnya sekitar 2,5 – 5 cm segera

setelah dipotong. Penjepit tali pusat digunakan untuk menghentikan perdarahan.

Penjepit tali pusat ini dibuang ketika tali pusat sudah kering, biasanya sebelum ke luar

dari rumah sakit atau dalam waktu dua puluh empat jam hingga empat puluh delapan

jam setelah lahir. Sisa tali pusat yang masih menempel di perut bayi (umbilical

stump), akan mengering dan biasanya akan terlepas sendiri dalam waktu 1-3 minggu,

meskipun ada juga yang baru lepas setelah 4 minggu.

Tali pusat sebaiknya dibiarkan lepas dengan sendirinya. Jangan memegang-megang

atau bahkan menariknya. Bila tali pusat belum juga puput setelah 4 minggu, atau

adanya tanda-tanda infeksi, seperti; pangkal tali pusat dan daerah sekitarnya berwarna

merah, keluar cairan yang berbau, ada darah yang keluar terus- menerus, bayi demam

tanpa sebab yang jelas maka kondisi tersebut menandakan munculnya penyulit pada

neonatus yang disebabkan oleh tali pusat.

Page 5: Modul Anak Kel 7

BAB III

PRAKTIKUM MEMANDIKAN BAYI DAN PERAWATAN TALI PUSAT

A. Memandikan Bayi

1. Pengertian

Memandikan bayi merupakan upaya yang dilakukan untuk menjaga agar tubuh

bayi bersih, terasa segar dan mencegah kemungkinan adanya infeksi. Dalam

memandikan bayi yang harus diperhatikan adalah menjaga jangan sampai bayi

kedinginan serta kemasukan air ke hidung, mulut atau telinga yang dapat

menyebabkan aspirasi. (Hidayat, 2008)

Sedangkan Teknik untuk memandikan neonatus (bayi baru lahir) adalah dengan

teknik “Sponge bath” yaitu membersihkan neonatus dengan membasuh seluruh

bagian tubuh dari kepala sampai dengan ujung kaki tanpa dimasukkan dalam bak

mandi. Sponge bath dilakukan pada neonatus sampai tali pusat mengering dan putus.

Dengan metode ini neonatus sudah mendapatkan perawatan kebersihan yang adekuat,

dan akan menjaga keadaan tali pusat agar tidak basah serta membantu proses

pengeringan tali pusat. (Anonim, 2009)

2. Tujuan

a. Menjaga kebersihan kulit dan tubuh bayi

b. Merangsang peredaran darah

c. Memberi perasaan nyaman dan segar

d. Melatih bayi agar terbiasa akan kebersihan

e. Mencegah terjadinya infeksi

3. Indikasi

4. Kontraindikasi

5. Komplikasi

Page 6: Modul Anak Kel 7

6. Alat dan Bahan

a. Handuk dan waslap bersih

b. Sabun bayi dan shampoo

c. Alkohol 70%

d. Cotton bud atau kapas bersih

e. Kapas untuk membersihkan perineal

f. Waskom atau bak mandi bayi

g. Bengkok

h. Air hangat

i. Popok dan pakaian bersih

j. Keranjang untuk baju kotor

7. Prosedur Tindakan

a. Tahap Pra Interaksi

1) Baca catatan perawatan dan catatan medis klien

2) Rencanakan mandi sesuai dengan pola makan dan tidur, memandikan bayi

baru lahir pada pertengahan waktu makan memiliki beberapa keuntungan

yaitu bayi akan siap dalam prosedur.

3) Siapkan ruangan

4) Tetapkan tujuan dilakukan prosedur

5) Siapkan alat – alat

6) Cuci tangan

b. Tahap Orientasi

1) Berikan salam, panggil klien dengan namanya

2) Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada keluarga klien

c. Tahap Kerja

1) Berikan kesempatan keluarga bertanya sebelum kegiatan dilakukan

2) Kaji temperatur tubuh serta tanda dan gejala adanya distress pernafasan

3) Memandikan :

a) Pastikan bayi dalam posisi nyaman dalam pegangan atau terbaring dalam

incubator

Page 7: Modul Anak Kel 7

b) Periksa kembali temperatur air dengan suhu 37 – 38 derajat celcius/

hangat – hangat kuku, air dalam waskom hanya digunakan untuk menyeka

(sponge bath) dan membersihkan rambut.

4) Mulai memandikan :

a) Usap mata dari kantus dalam ke kantus luar, gunakan air bersih dan bagian

berbeda untuk tiap – tiap mata.

b) Bersihkan wajah dengan lembut, gunakan air biasa / tanpa menggunakan

sabun.

c) Membersihkan rambut :

i. Pegang bayi dengan aman, gunakan ”football hold”, basahi rambut

dengan air secara lembut

ii. Usapkan shampoo bayi dengan menggunakan lap, bilas rambut dan

keringkan kulit kepala dengan cepat

d) Membersihkan telinga luar, bersihkan dengan gerakan memutar dan

gunakan bagian yang berbeda untuk tiap – tiap- telinga.

e) Membersihkan tubuh dan ekstremitas :

i. Setelah melepas selimut mandi/ pakaian bayi, bersihkan leher, dada,

lengan dan punggung dengan cara yang sama

ii. Bersihkan tubuh dengan sabun dan air, bilas dengan hati-hati dan

keringkan bagian tubuh yang dibersihkan sebelum berpindah ke bagian

yang lain

f) Membersihkan genetalia :

i. Bayi perempuan : bersihkan labia secara perlahan-lahan dengan arah

dari depan ke belakang.

ii. Bayi laki-laki : terik kulup dengan lembut dan sejauh-jauhnya,

bersihkan ujun glands dengan gerakan memutar dan kembalikan kulup

dengan segera setelah dibersihkan.

iii. Bersihkan dan keringkan daerah perineal

g) Gunakan alkohol untuk perawatan tali pusat dan jika sudah waktu untuk

diangkat, angkat tali pusat agar perawatan lebih adekuat.

Page 8: Modul Anak Kel 7

h) Gunakan popok dengan lipatan ke depan dan berada dibawah tali pusat,

biarkan tali pusat dalam keadaan terbuka.

i) Gunakan pakaian bayi yang tepat sesuai dengan kondisi lingkungan.

d. Tahap Terminasi

1) Bersihkan dan kembalikan peralatan mandi, rapikan ruangan senyaman

mungkin dan kembalikan alat-alat pada tempat semula

2) Perhatikan respon bayi

3) Cuci tangan

4) Evaluasi kegiatan yang telah dilakukan sesuai dengan tujuan yang diharapkan

e. Dokumentasi

1) Catat waktu dilakukan tindakan

2) Catat tindakan yang telah dilakukan

3) Catat respon bayi serta penemuan penting saat dilakukan tindakan seperti

hipotermi, distress pernafasan, dll.

B. Perawatan Tali Pusat

1. Pengertian

Perawatan tali pusat merupakan tindakan keperawatan yang bertujuan merawat

tali pusat pada bayi baru lahir agar tetap kering dan mencegah terjadinya infeksi.

(Hidayat, 2008)

Perawatan tali pusat merupakan tindakan untuk memberikan perawatan tali pusat

pada bayi baru lahir sampai tali pusat mengering dan lepas dengan spontan. (Anonim,

2009)

2. Tujuan

a. Mencegah terjadinya infeksi

b. Mempercepat proses pengeringan tali pusat

c. Mempercepat terlepasnya tali pusat

Page 9: Modul Anak Kel 7

3. Indikasi

a. Melembabkan kulit bayi serta mencegah kulit bayi merah dan sensitive

b. Mandikan bayi setalah suhu bayi 36,5o C atau setelah 2 jam untuk menjaga suhu

tubuh bayi tetap normal.

c. Dan menjaga kenyamanan bayi. (supriatna, 2009)

4. Kontraindikasi

5. Komplikasi

Dampak negatif dari perawatan tali pusat yang tidak benar adalah bayi akan

mengalami penyakit Tetanus Neonaturum dan dapat mengakibatkan kematian

(docstoc. 2009)

6. Alat dan Bahan

a. Alkohol 70 % dalam tempatnya

b. Kasa steril 1 buah

c. Betadine 10 %

7. Prosedur Tindakan

a. Setelah dimandikan dan dikeringkan, bayi dibaringkan diatas meja khusus atau

tempat tidur.

b. Perawat mencuci tangan

c. Buka kasa pembungkus tali pusat, bila susah di buka, kasa pembungkus terlebih

dahulu dibasahi dengan lidi waten alcohol 70%

d. Bila tali pusat masih basah/lembab bersihkan tali pusat dengan lidi waten alcohol

70% dari pangkal menuju ujung tali pusar sampai bersih.

e. Kemudian oleskan betadine 10% seperti cara diatas (dari pangkal ke ujung tali

pusat)

f. Tali pusat kemudian di bungkus dengan kasa steril (bentuk segitiga) dan ikatkan

dengan cara lipatkan.

g. Kemudian pakaian bayi dikenakan dan dirapikan

h. Cuci tangan kembali

Page 10: Modul Anak Kel 7

i. Dokumentasi kondisi tali pusat, apakah ada tanda-tanda infeksi, kemerahan,

bengkak, pengeluaran bau yang tidak sedap, dll.

8. Yang Perlu Diperhatikan pada Perawatan Tali Pusat

a. Perawatan tali pusat dilakukan secara rutuin setiap selesai mandi dan sewaktu-

waktu bila diperlukan.

b. Daerah sekitar tali pusat harus selalu dalam keadaan kering dan bersih untuk

mencegah terjadinya infeksi

c. Dilarang menggunakan plester untuk menguatkan ikatan karena bisa terjadi iritasi

pada kulit bayi.

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

Page 11: Modul Anak Kel 7

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2009. Perawatan Tali Pusat Bayi Baru Lahir. Diakses pada 8 Maret 2012 pada

http://www.google.co.id/url?

sa=t&rct=j&q=perawatan+tali+pusat+bayi+baru+lahir&source=web&cd=2&ved=0CDEQ

FjAB&url=http%3A%2F%2Fisjd.pdii.lipi.go.id%2Fadmin%2Fjurnal

%2F23062332.pdf&ei=adVZT53BAs3jrAentIX8Cw&usg=AFQjCNFOnF2J4AsHXxxgJe

297k8fbhC2lw&cad=rja

Anonim. 2009. Memandikan Neonatus dan Bayi. Diakses pada 8 Maret 2012 pada

http://tutorialkuliah.blogspot.com/2009/01/memandikan-neonatus-dan-bayi.html

Hapsari. 2009. Perawatan dan Pemotongan Tali Pusat. Diakses pada 8 Maret 2012 pada

http://superbidanhapsari.wordpress.com/2009/12/14/makalah-%E2%80%9C-perawatan-

dan-pemotongan-tali-pusat-%E2%80%9C/

Hidayat, A. Aziz Alimul. 2008. Asuhan Neonatus, Bayi, dan Balita. Jakarta: EGC

http://www.docstoc.com/docs/80490314/gambaran-pengetahuan-ibu-tentang-perawatan-tali-

pusat-pada-bayi-baru-lahir

http://supriatna-duniainfo.blogspot.com/2009/07/memandikan-bayi-by.html