modul 2 blok 2

11
Pencegahan Kejadian Luar Biasa (KLB) Penyakit Campak Judo Darfin 102013012 Fakultas Kedokteran UKRIDA, Jakarta Jln.Arjuna Utara No.6 Jakarta 11510. Telephone : (021) 5694-2061,fax :(021) 563-1731 [email protected]

description

zzzz

Transcript of modul 2 blok 2

Page 1: modul 2 blok 2

Pencegahan Kejadian Luar Biasa (KLB) Penyakit Campak

Judo Darfin

102013012

Fakultas Kedokteran UKRIDA, Jakarta

Jln.Arjuna Utara No.6 Jakarta 11510.

Telephone : (021) 5694-2061,fax :(021) 563-1731

[email protected]

Page 2: modul 2 blok 2

Pendahuluan

Sebelum saya menulis makalah tentang pencegahan kejadian luar biasa (KLB) campak ini terlebih dahulu saya akan menjelaskan tentang apa itu KLB.Berdasarkan undang-undang wabah(1969),Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah timbulnya suatu kejadian kesakitan/kematian dan atau meningkatnya suatu kejadian kesakitan/kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu kelompok penduduk dalam kurun waktu tertentu.Sedangkan penyakit campak adalah suatu infeksi virus yang sangat menular, yang ditandai dengan demam, batuk, konjungtivitis (peradangan selaput ikat mata/konjungtiva), ruam kulit bercak seluruh tubuh terkadang sampai borok- borok bernanah.Penyakit ini disebabkan karena infeksi virus campak golongan Paramyxovirus (Virus Morbili).

Didalam pembahasan pada makalah ini akan dijelaskan tentang cara pencegahan Kejadian Luar Biasa (KLB) tentang penyakit campak berdasarkan dari contoh kasus yang terdapat pada scenario di dalam makalah ini.

Dengan dibuat dan disusun makalah ini diharapkan baik penulis maupun pembaca dapat mengerti dan memahami bagaimana cara pencegahan Kejadian Luar Biasa (KLB) campak tersebut.

Page 3: modul 2 blok 2

KASUS

SKENARIO E

Pada bulan lalu Puskesmas Catur Marga melaporkan terjadinya luar biasa (KLB) penyakit campak.Angka attack rate 45% pada anak balita.Case fatality rate 20 per 1000.Menurut laporan tahunan Puskesmas cakupan imunisasi dasar sudah mencapai 90%.Kepala dinas kesehatan menanyakan mengapa masih terjadi KLB padahal cakupan imunisasi dasar sudah tinggi

Identifikasi istilah yang tidak diketahui:

1. Kejadian Luar Biasa adalah salah satu status yang diterapkan di Indonesia untuk mengklasifikasikan peristiwa merebaknya suatu wabah penyakit.

2. Attack rate adalah jumlah kasus baru penyakit dalam waktu wabah yang berjangkit dalam masyarakat di suatu tempat/ wilayah/ negara pada waktu tertentu.

3. Campak penyakit virus sangat menular yang ditandai dengan ruam, demam, batuk, pilek dan konjungtivitis.

4. Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang.

5. Case fatality rate adalah angka kematian kasus.

Rumusan Masalah:

Masih terjadinya KLB penyakit campak walaupun cakupan imunisasi sudah tinggi.

Hipotesis

Kurangnya peran serta masyarakat dalam promosi kesehatan mengakibatkan KLB campak.

Page 4: modul 2 blok 2

Pembahasan

Pada pembahasan dibawah ini akan dijelaskan terlebih dahulu secara lebih detail tentang apa itu Kejadian Luar Biasa (KLB).

KLB

Berdasarkan undang-undang wabah (1969), Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah timbulnya suatu kejadian kesakitan/kematian dan atau meningkatnya suatu kejadian kesakitan/kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu kelompok penduduk dalam kurun waktu tertentu. Suatu kejadian dapat ditetapkan sebagai KLB apabila ada unsur-unsur sbb:

-          Timbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal.

-          Peningkatan kejadian penyakit terus-menerus selama kurun 3 kurun waktu berturut-turut menurut penyakitnya (jam, hari,minggu)

-          Peningkatan kejadian penyakit/kematian 2 kali lipat atau lebih dibandingkan dengan periode sebelumnya

-          Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan 2 kali lipat atau lebih bila dibandingkan dengan angka rata-rata perbulan dalam tahun sebelumnya

Upaya Penanggulangan KLB:

Program Penanggulangan KLB adalah suatu proses manajemen yang bertujuan agar KLB tidak lagi menjadi masalah kesehatan masyarakat.Pokok program penanggulangan KLB adalah identifikasi ancaman KLB secara nasional, propinsi dan kabupaten/kota.Upaya penanggulangan terjadinya KLB dengan melakukan upaya perbaikan kondisi rentan KLB adalah sbb:

a. Penyelenggaraan SKDKLB.b. Kesiapsiagaan menghadapi kemungkinan adanya KLB.c. Tindakan penyelidikan dan penanggulangan KLB yang cepat dan tepat.

Kajian Epidemiologi Ancaman KLB

Untuk mengetahui adanya ancaman KLB, maka dilakukan kajian secara terus menerus dan sistematis terhadap berbagai jenis penyakit berpotensi KLB dengan menggunakan bahan kajian dan surveilans aktif dari setiap puskesmas meliputi:

a. Data surveilans epidemiologi penyakit berpotensi KLB.b. Kerentanan masyarakat, antara lain status gizi dan imunisasi.c. Kerentanan lingkungan.d. Kerentanan pelayanan kesehatan.e. Ancaman penyebaran penyakit berpotensi KLB dari daerah atau negara lain.f. Sumber data lain dalam jejaring surveilans epidemiologi.

Page 5: modul 2 blok 2

Pencegahan KLB

Peringatan kewaspadaan dini KLB dan atau terjadinya peningkatan KLB pada daerah tertentu dibuat untuk jangka pendek (periode 3-6 bulan yang akan datang) dan disampaikan kepada semua unit terkait di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Dinas Kesehatan Propinsi, Departemen Kesehatan, sektor terkait dan anggota masyarakat, sehingga mendorong peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap KLB di Unit Pelayanan Kesehatan dan program terkait serta peningkatan kewaspadaan masyarakat perorangan dan kelompokDinas Kesehatan Kabupaten/Kota menyelenggarakan kegiatan sebagai berikut :

1. Menyebar luaskan informasi perkembangan penyakit berpotensi KLB dan adanya ancaman KLB kepada program terkait di lingkungan.Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, dan sektor terkait di kabupaten/kota secara teratur setiap bulan.

2. Apabila teridentifikasi adanya ancaman KLB yang sangat penting dan mendesak kepada program terkait dilingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, sector terkait kabupaten/kota, Unit Pelayanan Kesehatan di Kabupaten/Kota, Dinas Kesehatan Propinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota berbatasan dan masyarakat

3. Memberikan informasi perkembangan penyakit berpotensi KLB dan adanya ancaman KLB dalam jangka panjang untuk mendorong kesiapsiagaan KLB secara teratur setiap tahun.

Didalam pembahasan diatas sudah dijelaskan tentang apa itu KLB menurut definisinya,cara penanggulangannya serta cara pencegahannya.Pada pembahasan dibawah ini akan dijelaskan bagaimana cara untuk menanggulangi dan cara pencegahan KLB penyakit campak sesuai dengan scenario diatas

Penyakit Campak

Penyakit Campak adalah suatu infeksi virus yang sangat menular, yang ditandai dengan demam, batuk, konjungtivitis (peradangan selaput ikat mata/konjungtiva), ruam kulit bercak seluruh tubuh terkadang sampai borok borok bernanah. Penyakit ini disebabkan karena infeksi virus campak golongan Paramyxovirus (Virus Morbili). Penularan infeksi terjadi karena menghirup percikan ludah penderita campak. Penderita bisa menularkan infeksi ini dalam waktu 2-4 hari sebelum rimbulnya ruam kulit dan 4 hari setelah ruam kulit ada. Penularan campak biasanya ditularkan sewaktu seseorang menyedot virus campak yang telah dibatukkan atau dibersinkan ke dalam udara oleh orang yang dapat menularkan penyakit.

Gejala penyakit campak dimulai dengan panas badan kemudian suhu makin meninggi waktu akan timbul gejala gejala pada kulit, Radang tenggorokan, pilek, batuk kering, radang selaput mata. Pada hari kelima timbul bercak merah pada kulit mula mula timbul dibelakang telinga, tengkuk, kemudian menyebar keseluruh tubuh. Bercak merata, kadang disertai borok bernanah, setelah kurang lebih tiga hari menghilang sesuai urutan kejadian.Bercak meninggalkan bekas kehitaman yang merupakan gejala khas penyakit campak.

Page 6: modul 2 blok 2

Cara Pencegahan KLB Campak

Imunisasi dan Pemberian Vaksin

Imunisasi campak adalah salah satu dari 5 imunisasi yang diwajibkan oleh pemerintah bagi balita.Vaksin campak dapat diberikan saat anak berusia 9 bulan atau lebih. Walaupun vaksinasi Campak tidak menghindarkan 100% si anak dari campak di kemudian hari, namun anak yang telah divaksinasi umumnya memiliki gejala dan komplikasi yang ringan jika terkena kedua penyakit tersebut kelak. Jadi vaksinasi masih merupakan pendekatan penting bagi penanganan primer dari penyakit campak, khususnya bagi anak.

Imunisasi diberikan untuk mendapatkan kekebalan terhadap penyakit campak secara aktif. Vaksin campak yang beredar di Indonesia dapat diperoleh dalam bentuk kemasan kering tunggal atau dalam kemasan kering kombinasi dengan vaksin gondong dan rubella. Kemasan ini dikenal dengan nama vaksin MMR (Measles-Mumps-Rubella). Dalam bentuk MMR, dosis pertama diberikan pada usia 12-15 bulan, dosis kedua diberikan pada usia 4-6 tahun.

Pada tahun 1963 telah dibuat dua macam vaksin campak, yaitu: (1) vaksin yang berasal dari virus campak yang hidup dan dilemahkan (tipe Edmonstone B) dan (2) vaksin yang berasal dari virus campak yang dimatikan (virus campak yang berada dalam larutan formalin yang dicampur dengan garam aluminiun). Sejak tahun 1967 vaksin yang berasal dari virus campak yang telah dimatikan tidak digunakan lagi oleh karena efek proteksinya hanya bersifat sementara dan dapat menimbulkan gejala atypical measles yang hebat.

Dosis baku minimal untuk pemberian vaksin campak yang dilemahkan adalah 1.100 TCID-50 atau sebanyak 0.5 ml. Tetapi dalam hal vaksin hidup, pemberian dengan 20 TCID-50 saja mungkin sudah dapat memberikan hasil yang baik. Cara pemberian yang dianjurkan adalah subkutan (penyuntikan di bawah kulit), walaupun dari data yang terbatas dilaporkan bahwa pemberian secara intramuscular (penyuntikan ke dalam otot rangka, sejauh mungkin dengan syaraf utama) tampaknya mempunyai efektivitas yang sama dengan subkutan.

Program imunisasi campak di Indonesia dimulai tahun 1982, dan pada tahun 1991 Indonesia telah mencapai imunisasi dasar lengkap (Universal Child Immunization=UCI) secara nasional; meskipun demikian masih ada beberapa daerah yang cakupan imunisasi campaknya masih rendah sehingga sering terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) campak.

Page 7: modul 2 blok 2

Kesimpulan

Seperti kita semua telah ketahui bahwa penyakit campak dapat menimbulkan.Kejadian Luar Biasa (KLB).Oleh sebab itu berdasarkan dari kasus diatas dapat disimpulkan bahwa penyakit campak merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh Paramysovirus.Penyakit ini sangat mudah menular melalui udara.Penyakit ini berbahaya karena dapat menimbulkan komplikasi yang berakibat pada kematian.Pencegahan penyakit ini sangat efektif dilakukan dengan vaksinasi campak sehingga orang yang telah disuntik memiliki kekebalan terhadap penyakit ini.Selain itu masyarakat pun harus senantiasa ikut serta dalam promosi kesehatan penyakit campak ini,karena peran masyarakat sangatlah penting untuk mencegah KLB penyakit campak ini terjadi lagi.

Page 8: modul 2 blok 2

DAFTAR PUSTAKA

1. Setianingrum, Findra. 2010. Campak;Manifestasi Klinis-Tatalaksana. Artikel

Imiah Kedokteran. (Online), (http://www.exomedindonesia.com/referensi-

kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/kulit/2010/11/27/campak-manifestasi-

klinis-tatalaksana/ , diakses 13 Maret 2011).

2. Mansjoer, Arif M,, dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid

2. Jakarta : Media Aesculapius.

3. Muchlastriningsih, Enny. 2005. Kecenderungan Kasus Campak Selama

Empat Tahun (1997-2000) di Indonesia. Cermin Dunia Kedokteran. No. 148:

35-36.

4. Chandra B. Ilmu kedokteran pencegahan komunitas. Jakarta: EGC;2009.

5. Wibowo TA. Investigasi wabah. Diunduh dari www.kmpk.ugm.ac.id pada

tanggal 23 November 2011.