[Modul 01] Rahma Dhani Prasetiyawati_10213060_Shift 6
-
Upload
rahma-dhani-prasetiyawati -
Category
Documents
-
view
222 -
download
0
Embed Size (px)
Transcript of [Modul 01] Rahma Dhani Prasetiyawati_10213060_Shift 6
![Page 1: [Modul 01] Rahma Dhani Prasetiyawati_10213060_Shift 6](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022021217/5695d37b1a28ab9b029e1489/html5/thumbnails/1.jpg)
7/24/2019 [Modul 01] Rahma Dhani Prasetiyawati_10213060_Shift 6
http://slidepdf.com/reader/full/modul-01-rahma-dhani-prasetiyawati10213060shift-6 1/8
MODUL 01
TERMOELEKTRIKRahma Dhani Prasetiyawati, Yulistiani Dewi Indriasari, Fikri Khairi, Nabilah Zuhairah, Wahyu
Sulaiman Suryanegara
10213060, 10213005, 10213030, 10213050, 10212023
Program Studi Fisika, Institut Teknologi Bandung, IndonesiaEmail: [email protected]
Asisten: Vessabhu Wijaya Kusumah/ 10211026Tanggal Praktikum: 07-10-2015
AbstrakTermoelektrik merupakan konversi langsung dari panas menjadi listrik atau sebaliknya. Termoelektrik
terdiri dari tiga efek: efek Seebeck, efek Peltier, dan efek Thomson. Pada praktikum ini, kita akan mengamati
fenomena yang terjadi pada efek Seebeck dan efek Peltier serta menentukan koefisien Seebeck untuk efek Seebeck
dan efek Peltier dari air dan kaki Reversible Thermoelectric Demonstrator (RTD). Untuk percobaan pertama,
kaki-kaki RTD dimasukkan ke air panas dan air dingin kemudian nilai tegangan serta temperatur dari air dan
kaki-kaki RTD dicatat setiap lima detik selama tiga menit. Pada percobaan kedua, RTD dihubungkan dengan
sebuah sumber tegangan DC dan kaki-kakinya dimasukkan ke dalam air yang memiliki suhu yang sama selama40 menit. Setelah itu, tegangan serta temperatur dari air dan kaki-kaki RTD dicatat dengan selang waktu lima
detik selama tiga menit. Hipotesis dari percobaan ini adalah adanya beda potensial saat kaki-kaki RTD masing-
masing dicelupkan ke air panas dan air dingin serta pada percobaan kedua, terdapat perbedaan nilai temperatur
air di masing-masing wadah setelah dialiri arus listrik akibat adanya panas yang dihasilkan oleh RTD. Hasil
dari percobaan ini menunjukkan kesesuaiannya dengan hipotesis. Koefisien Seebeck bernilai positif kecuali pada
percobaan efek Seebeck di air.
Kata kunci: Peltier, Seebeck, tegangan, temperatur, termoelektrik.
I.
Pendahuluan
Praktikum modul Termoelektrik bertujuanuntuk mengamati fenomena yang terjadi padaefek Seebeck dan efek Peltier serta
menentukan koefisien Seebeck untuk efekSeebeck dan efek Peltier dari air dan kaki
Reversible Thermoelectric Demonstrator (RTD).
Termoelektrik merupakan konversilangsung dari panas menjadi listrik atausebaliknya. Termoelektrik terdiri dari tiga efek:
efek Seebeck, efek Peltier, dan efek Thomson.Efek Seebeck adalah munculnya beda
tegangan di antara dua titik pada konduktor
atau semikonduktor yang merupakan efek dari beda suhu antara dua titik tersebut. Sedangkan
koefisien Seebeck menyatakan perubahantegangan termoelektrik pada tiap unit
perbedaan suhu di kedua ujung logam tersebut.Hubungan besarnya tegangan dan temperaturyang terukur dapat dirumuskan dalam
persamaan berikut:
Keterangan:
S : koefisien Seebeck
V : beda potensial/tegangan (V)
T : selisih temperatur (C)
Gambar 1. Percobaan untuk menunjukkan efek
Seebeck [1]
![Page 2: [Modul 01] Rahma Dhani Prasetiyawati_10213060_Shift 6](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022021217/5695d37b1a28ab9b029e1489/html5/thumbnails/2.jpg)
7/24/2019 [Modul 01] Rahma Dhani Prasetiyawati_10213060_Shift 6
http://slidepdf.com/reader/full/modul-01-rahma-dhani-prasetiyawati10213060shift-6 2/8
Koefisien Seebeck dapat memiliki tanda positif atau negatif. Tanda koefisien Seebeck
menunjukkan potensial ujung dingin terhadapujung panas. Apabila elektron berdifusi dariujung panas ke ujung dingin, maka ujung
dingin memiliki potensial negatif. Bila ujung
dingin berpotensial negatif, maka koefisienSeebecknya bernilai negatif. Berlaku jugasebaliknya.
Efek Peltier merupakan kebalikan dari efekSeebeck. Ketika arus listrik diberikan padasambungan logam yang berbeda, terjadi
perbedaan suhu di antara ujung-ujungsambungan logam tersebut. Salah satu
ujungnya panas sedangkan ujung lainnyadingin.
Gambar 2. Percobaan untuk menunjukkan efek
Peltier [1] Pada praktikum ini digunakan material
semikonduktor yang saling terhubung pada
RTD yaitu sambungan semikonduktor tipe-ndan tipe-p. Pada semikonduktor tipe-n, elektron
bertindak sebagai pembawa muatan mayoritas.Sedangkan semikonduktor tipe-p didominasioleh hole. Sambungan semikonduktor tipe-n
dan tipe-p ini kemudian ujung-ujungnya
dihubungkan dengan logam yang dipanaskandan didinginkan. Penggunaan materialsemikonduktor pada konfigurasi tersebut dapatmeningkatkan konversi energi daripada hanya
menggunakan logam.
Gambar 3. Mekanisme aliran elektron dan hole
serta arus pada percobaan termoelektrik [2]
II.
Metode Percobaan
Pada praktikum ini, dua percobaandilakukan. Percobaan pertama untuk
mengamati fenomena efek Seebeck dan percobaan kedua untuk mengamati fenomenaefek Peltier.
Pada percobaan pertama, segelas airterlebih dahulu dipanaskan hingga mencapai
suhu sekitar 80C. Setelah itu, air yang telahdipanaskan dimasukkan ke dalam gelas dan
pada gelas lainnya dimasukkan air dan es batu.RTD diletakkan di antara dua gelas tersebutdan kaki RTD dipastikan terendam oleh air di
masing-masing gelas. Empat probe Logger Pro dipasang untuk mengukur temperatur di air
panas, kaki RTD panas, air dingin, dan kakiRTD dingin. Nilai beda tegangan sertatemperatur dari air dan kaki-kaki RTD dicatatsetiap lima detik selama tiga menit. Setelah ituditentukan perbedaan suhu di antara air panas
dan air dingin serta di antara kaki panas dankaki dingin dari RTD.
Pada percobaan kedua, RTD dihubungkandengan sebuah sumber tegangan DC yangtegangan keluarannya tidak lebih dari 5 V dan
arus yang keluar tidak melebihi 2A. Kaki-kakidari RTD dimasukkan ke dalam dua gelas yang
berisi air bertemperatur sama. Diamkan selama30-45 menit lalu putuskan hubungan antaraRTD dengan sumber tegangan. Empat probe
Logger Pro kembali dimasukkan ke dalammasing-masing air dan dihubungkan dengan
masing-masing kaki RTD. Setelah itu, bedategangan serta beda temperatur dari air dankaki-kaki RTD dicatat dengan selang waktu
lima detik selama tiga menit.Hipotesis untuk percobaan pertama adalah
adanya beda tegangan yang dihasilkan saatkaki-kaki RTD dimasukkan ke dalam gelasyang masing-masing berisi air panas dan air
dingin yang nilainya bergantung pada koefisien
![Page 3: [Modul 01] Rahma Dhani Prasetiyawati_10213060_Shift 6](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022021217/5695d37b1a28ab9b029e1489/html5/thumbnails/3.jpg)
7/24/2019 [Modul 01] Rahma Dhani Prasetiyawati_10213060_Shift 6
http://slidepdf.com/reader/full/modul-01-rahma-dhani-prasetiyawati10213060shift-6 3/8
Seebeck. Hipotesis untuk percobaan keduaadalah terjadinya perbedaan temperatur di
antara kedua air yang awalnya memilikitemperatur yang sama akibat adanya bedategangan yang dihubungkan ke RTD.
III.
Data dan Pengolahan Dataa)
Fenomena Efek Seebeck
Data percobaan untuk mengamatifenomena efek Seebeck terdapat pada Tabel 1(terlampir). Data dari tabel tersebut kemudiandiolah menjadi grafik perubahan tegangan
terhadap perubahan suhu air untuk efekSeebeck seperti pada Gambar 4 di bawah ini.
Gambar 4. Grafik perubahan tegangan terhadap
perubahan suhu air pada efek Seebeck Dari Gambar 4, terlihat bahwa beda
tegangan berbanding terbalik dengan
perbedaan temperatur dimana saat terjadikenaikan beda temperatur, nilai beda tegangan
mengalami penurunan. Grafik yang dihasilkancukup baik dengan nilai R-square sebesar0,9306. Nilai koefisien Seebeck yang
didapatkan dari regresi adalah -0,01227 V/C.Hal ini menunjukkan bahwa di air dingin
potensialnya negatif.
Gambar 5. Grafik perubahan tegangan terhadap
perubahan suhu kaki pada efek Seebeck
Gambar 5 merupakan plot perubahantegangan terhadap perubahan suhu di kaki-kaki
RTD untuk efek Seebeck. Grafik yangdihasilkan cukup baik dengan nilai R-square
sebesar 0,8184. Nilai koefisien Seebeck yang
didapatkan dari regresi adalah 0,01151 mV/C.Hal ini menunjukkan bahwa di kaki dingin
potensialnya positif.
b)
Fenomena Efek Peltier
Data percobaan untuk mengamatifenomena efek Seebeck terdapat pada Tabel 2(terlampir). Data dari tabel tersebut kemudiandiolah menjadi grafik perubahan tegangan
terhadap perubahan suhu air untuk efek Peltierseperti pada Gambar 6 di bawah ini.
Gambar 6. Grafik perubahan tegangan terhadap
perubahan suhu air pada efek Peltier Grafik yang dihasilkan (Gambar 6) tidak
cukup baik dengan nilai R-square sebesar0,04164. Hal ini akibat nilai perubahan
temperatur yang relatif sama untuk setiapwaktu sehingga didapatkan beberapa nilai bedategangan untuk beda temperatur yang sama.
Nilai koefisien Seebeck yang didapatkan dari
regresi adalah 2,505 mV/C. Hal inimenunjukkan bahwa di air dingin potensialnya
positif.
Gambar 7. Grafik perubahan tegangan terhadap
perubahan suhu kaki pada efek Peltier
![Page 4: [Modul 01] Rahma Dhani Prasetiyawati_10213060_Shift 6](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022021217/5695d37b1a28ab9b029e1489/html5/thumbnails/4.jpg)
7/24/2019 [Modul 01] Rahma Dhani Prasetiyawati_10213060_Shift 6
http://slidepdf.com/reader/full/modul-01-rahma-dhani-prasetiyawati10213060shift-6 4/8
Gambar 7 merupakan plot perubahantegangan terhadap perubahan suhu di kaki-kaki
RTD untuk efek Peltier. Grafik yang dihasilkancukup baik dengan nilai R-square sebesar0,6347. Nilai koefisien Seebeck yang
didapatkan dari regresi adalah 9,781 mV/C.
Hal ini menunjukkan bahwa di kaki dingin potensialnya positif.
c)
Pengolahan Data
Hasil pengolahan data dari percobaan pertama dan kedua berupa nilai regresi dari
masing-masing kurva dapat dilihat pada Tabel3 berikut ini.Tabel 3. Nilai koefisien Seebeck untuk efek Seebeck
dan efek Peltier pada kaki RTD dan air
Koefisien
Seebeck (S)Kaki RTD Air
Efek Seebeck 0,01151 -0,01227Efek Peltier 9,781 2,505
IV.
Pembahasan
Hasil yang diperoleh dari percobaan pertama (efek Seebeck) dan kedua (efekPeltier) menunjukkan hasil yang berbeda-beda.
Nilai koefisien Seebeck yang diperoleh
terdapat pada Tabel 3. Nilai yang berbeda iniakibat dari kondisi untuk tiap percobaan yang
juga berbeda. Pada percobaan efek Seebeck diair, terdapat pengaruh dari wadah dan
lingkungan yang membuat nilai temperatur dan juga transfer temperatur ke kaki RTD sehinggaterjadi penurunan temperatur yang cukup
cepat. Pada percobaan efek Seebeck di kakiRTD, terdapat pengaruh dari perbedaantemperatur air dan es yang membuat perbedaan
temperatur di kaki RTD semakin besar. Untukkenaikan nilai tegangan yang sama, koefisien
Seebeck di air akan bernilai negatif karenaadanya penurunan nilai perbedaan suhu di air
dan koefisien Seebeck di kaki RTD bernilai positif karena terjadinya kenaikan nilai
perbedaan temperatur di kaki-kaki RTD.Pada percobaan efek Peltier, nilai
perbedaan suhu di air dan di kaki RTD selalumengalami kenaikan seiring dengan
bertambahnya beda potensial. Hal ini yangmembuat koefisien Seebeck pada perccobaan
efek Peltier bernilai positif.Metode yang lebih baik digunakan untuk
mendapatkan koefisien Seebeck adalah
menggunakan metode efek Seebeck dengan pengukuran di kaki RTD. Posisi kaki RTD
lebih dekat dengan semikonduktor yang beradadalam RTD sehingga nilai temperaturnya tidak
berbeda jauh dengan nilai temperatur logam
dalam RTD. Pengukuran menggunakan air
kurang begitu akurat karena air berhubunganlangsung dengan lingkungan sehinggatemperaturnya dapat terpengaruh olehtemperatur wadah dan juga udara sekitar.Selain itu, percobaan efek Seebeck lebih baikdigunakan dalam mencari koefisien Seebeck
dibandingkan dengan percobaan efek Peltierkarena pada percobaan efek Seebeck nilai
perbedaan temperaturnya cukup jauh sehinggadidapatkan nilai beda tegangan yang lebihakurat dibandingkan dengan efek Peltier yang
nilai perbedaan temperaturnya cukup kecil
akibat terbatasnya nilai tegangan masukan keRTD. Selain itu, percobaan efek Peltiermembutuhkan waktu yang lebih lamadibandingkan dengan percobaan efek Seebeck.
Koefisien Seebeck yang didapatkan bertanda positif untuk percobaan efek Seebeck
di kaki RTD dan percobaan efek Peltier di airdan kaki RTD. Koefisien bertanda negatifuntuk percobaan efek Seebeck di air. Hal ini
menunjukkan bahwa nilai beda potensial akannaik seiring dengan naiknya perbedaan
temperatur untuk percobaan selain efek
Seebeck di air. Sedangkan pada percobaan efekSeebeck di air sendiri nilai beda potensial akanmengalami penurunan saat terjadi kenaikan
perbedaan temperatur.
Terdapat beberapa logam yang memilikikoefisien Seebeck positif dan beberapa logamyang memiliki koefisien Seebeck negatifkarena nilai koefisien Seebeck bergantung pada
bahan dan konfigurasi elektronnya. Pada
semikonduktor tipe-p, koefisien Seebeck bernilai positif. Pada semikonduktor tipe-n,
koefisien Seebecknya bertanda negatif.
Termoelektrik beserta kebalikannya dapatterjadi karena adanya konfigurasi tertentu pada
pembawa muatan yang menyusun bahantersebut. Pada semikonduktor tipe-n, ketika
dipanaskan elektron cenderung berdifusi padasisi yang lebih dingin sehingga sisi ini tampak
bermuatan negatif sedangkan sisi yang lebih
panas tampak bermuatan positif. Padasemikonduktor tipe-p, hole cenderung berdifusi
![Page 5: [Modul 01] Rahma Dhani Prasetiyawati_10213060_Shift 6](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022021217/5695d37b1a28ab9b029e1489/html5/thumbnails/5.jpg)
7/24/2019 [Modul 01] Rahma Dhani Prasetiyawati_10213060_Shift 6
http://slidepdf.com/reader/full/modul-01-rahma-dhani-prasetiyawati10213060shift-6 5/8
di sisi yang lebih dingin sehingga sisi initampak bermuatan positf sedangkan sisi yang
lebih panas tampak bermuatan negatif. Ketikasemikonduktor tipe-p dan tipe-n disambungsecara seri, elektron dapat mengalir sehingga
akan muncul arus.
Beda potensial pada efek Seebeck dan efekPeltier memiliki nilai yang berbeda karena
beda potensial pada efek Seebeck hanyadipengaruhi oleh perbedaan temperatur.Sedangkan pada efek Peltier, nilai beda
potensial dipengaruhi oleh sumber tegangan
yang dihubungkan di awal percobaan dan juga perubahan temperatur yang terjadi pada RTD.
Koefisien pada hasil percobaan efek Peltierdisebut juga sebagai koefisien Seebeck karena
besarannya sama. Koefisien Peltier merupakan
perbandingan beda tegangan dengan perbedaan
temperatur begitu pun koefisien Seebeck. Namun, koefisien Peltier memiliki koefisienyang berbeda tanda dengan koefisien Seebeckkarena prosesnya merupakan kebalikan dari
efek Seebeck.Salah satu aplikasi dari termoelektrik
adalah thermocouple meter yang digunakanuntuk mengukur tegangan. Prinsip kerja alat inidapat dilihat pada Gambar di bawah ini. Sinyal
tegangan AC yang terukur akan dialirkan padasuatu elemen kecil. Hal ini akan membuat
elemen tersebut memanas dan perbedaan
temperaturnya diukur oleh termokopel.Tegangan DC yang terbentuk di termokopelkemudian dialirkan menuju kumparan yangdapat bergerak. Bacaan pada kumparan berupa
nilai r.m.s yang nilainya berbeda dan tidaklinear dengan tegangan yang terukur. Sinyaldengan tegangan yang sangat tinggi, sampai 50MHz, dapat diukur menggunakan alat ini.[3]
Gambar 8. Thermocouple meter [3]
V.
Kesimpulan
Dua dari tiga efek termoelektrik dalah efekSeebeck dan efek Peltier. Pada efek Seebeck,
terjadi beda tegangan di ReversibleThermoelectric Demonstrator (RTD) akibat
adanya perbedaan nilai temperatur. Pada efekPeltier, terjadi perbedaan temperatur akibatadanya beda tegangan yang dihubungkan ke
RTD. Nilai koefisien Seebeck untuk masing-
masing percobaan menunjukkan nilai yang berbeda. Pada percobaan efek Seebeck,didapatkan nilai koefisien Seebeck sebesar -
0,01151 mV/C untuk pengukuran di kaki
RTD dan 0,01227 mV/C untuk pengukuran diair. Pada percobaan efek Peltier, didapatkan
nilai koefisien Seebeck sebesar 9,781 mV/Cuntuk pengukuran di kaki RTD dan 2,505
mV/C untuk pengukuran di air.
VI.
Pustaka
[1] Electropaedia. Semiconductors Without the
Quantum Physics. Tersedia:www.mpoweruk.com [10 Oktober 2015][2] Electropaedia. Direct Conversion of Heat
Energy to Electrical Energy Thermocouple Electric Generators. Tersedia:
www.mpoweruk.com [10 Oktober 2015][3] Morris, Alan S. 2001. Measurements and
Instrumentation Principles 3rd Edition. Oxford:Butterworth-Heinemann.
![Page 6: [Modul 01] Rahma Dhani Prasetiyawati_10213060_Shift 6](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022021217/5695d37b1a28ab9b029e1489/html5/thumbnails/6.jpg)
7/24/2019 [Modul 01] Rahma Dhani Prasetiyawati_10213060_Shift 6
http://slidepdf.com/reader/full/modul-01-rahma-dhani-prasetiyawati10213060shift-6 6/8
![Page 7: [Modul 01] Rahma Dhani Prasetiyawati_10213060_Shift 6](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022021217/5695d37b1a28ab9b029e1489/html5/thumbnails/7.jpg)
7/24/2019 [Modul 01] Rahma Dhani Prasetiyawati_10213060_Shift 6
http://slidepdf.com/reader/full/modul-01-rahma-dhani-prasetiyawati10213060shift-6 7/8
LampiranTabel 1. Data percobaan efek Seebeck
Waktu
(s)
Tair panas
(
C)
Tkaki panas
(
C)
Tair dingin
(
C)
Tkaki dingin
(
C)
Tair
(
C)
Tkaki RTD
(
C)
V
(Volt)
0 77.8 45.1 4.6 17.7 73.2 27.4 -1.0779
5 77.7 44.9 4.6 17.6 73.1 27.3 -1.07510 77.5 44.8 4.7 17.7 72.8 27.1 -1.074
15 77.4 44.5 4.7 17.7 72.7 26.8 -1.0724
20 77.2 44.2 4.7 17.7 72.5 26.5 -1.0706
25 77.2 44.3 4.8 18 72.4 26.3 -1.0687
30 77 44.5 4.8 17.9 72.2 26.6 -1.0679
35 76.8 44.6 4.9 17.9 71.9 26.7 -1.0667
40 76.6 44.6 4.7 17.9 71.9 26.7 -1.0662
45 76.5 44.9 4.6 17.8 71.9 27.1 -1.0649
50 76.4 45.1 4.8 17.8 71.6 27.3 -1.0642
55 76.3 45.3 4.9 17.7 71.4 27.6 -1.0628
60 76.2 45.8 4.8 17.5 71.4 28.3 -1.0617
65 76 45.9 4.9 17.4 71.1 28.5 -1.0597
70 75.8 46 4.8 17.3 71 28.7 -1.0584
75 75.7 46.1 4.7 17.1 71 29 -1.0574
80 75.7 46.2 4.9 17 70.8 29.2 -1.0557
85 75.5 46.2 4.9 16.9 70.6 29.3 -1.054
90 75.3 46.2 4.9 16.9 70.4 29.3 -1.0534
95 75.2 46.1 5 16.8 70.2 29.3 -1.0524
100 75.1 46.1 4.8 16.6 70.3 29.5 -1.0515
105 75 46.2 4.9 16.5 70.1 29.7 -1.0509
110 74.8 46.1 5 16.6 69.8 29.5 -1.0541
115 74.6 46.1 4.8 16.3 69.8 29.8 -1.0528
120 74.6 46.3 4.7 15.8 69.9 30.5 -1.053
125 74.5 46.4 4.6 15.3 69.9 31.1 -1.0531
130 74.4 46.5 4.6 15.1 69.8 31.4 -1.0527
135 74.3 46.7 4.5 15 69.8 31.7 -1.0524
140 74.1 46.8 4.6 15 69.5 31.8 -1.051
145 73.9 46.9 4.5 14.9 69.4 32 -1.0491
150 73.9 47.2 4.6 15 69.3 32.2 -1.0459
155 73.8 47.3 4.7 15.1 69.1 32.2 -1.0419
160 73.6 47.4 4.5 15.2 69.1 32.2 -1.0385
165 73.5 47.7 4.7 15.3 68.8 32.4 -1.0353
170 73.2 47.9 4.6 15.4 68.6 32.5 -1.0326
175 73.1 48.1 4.6 15.5 68.5 32.6 -1.0289
180 73 48.2 4.7 15.8 68.3 32.4 -1.0259
![Page 8: [Modul 01] Rahma Dhani Prasetiyawati_10213060_Shift 6](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022021217/5695d37b1a28ab9b029e1489/html5/thumbnails/8.jpg)
7/24/2019 [Modul 01] Rahma Dhani Prasetiyawati_10213060_Shift 6
http://slidepdf.com/reader/full/modul-01-rahma-dhani-prasetiyawati10213060shift-6 8/8
Tabel 2. Data percobaan efek Peltier
Waktu
(s)
Tair 1
(
C)
Tkaki 1
(
C)
Tair 2
(
C)
Tkaki 2
(
C)
Tair
(
C)
Tkaki RTD
(
C)
V
(mVolt)
0 23.6 25.6 26.4 28.5 2.8 2.9 86.29
5 23.6 25.6 26.4 28.5 2.8 2.9 79.02
10 23.6 25.6 26.3 28.4 2.7 2.8 75.2115 23.6 25.6 26.4 28.5 2.8 2.9 71.43
20 23.6 25.6 26.4 28.5 2.8 2.9 68.48
25 23.6 25.6 26.3 28.4 2.7 2.8 65.29
30 23.6 25.7 26.4 28.5 2.8 2.8 62.71
35 23.6 25.6 26.4 28.4 2.8 2.8 60.48
40 23.6 25.6 26.4 28.4 2.8 2.8 58.49
45 23.6 25.5 26.4 28.3 2.8 2.8 56.65
50 23.6 25.6 26.4 28.3 2.8 2.7 54.81
55 23.6 25.6 26.4 28.4 2.8 2.8 53.51
60 23.6 25.6 26.3 28.3 2.7 2.7 52.19
65 23.6 25.6 26.4 28.3 2.8 2.7 50.99
70 23.6 25.5 26.4 28.3 2.8 2.8 49.91
75 23.7 25.7 26.4 28.3 2.7 2.6 48.8
80 23.6 25.5 26.3 28.2 2.7 2.7 48
85 23.6 25.6 26.4 28.2 2.8 2.6 47.13
90 23.6 25.6 26.4 28.2 2.8 2.6 46.43
95 23.7 25.6 26.3 28.1 2.6 2.5 45.79
100 23.6 25.6 26.4 28.1 2.8 2.5 45.2
105 23.6 25.6 26.4 28 2.8 2.4 44.63
110 23.6 25.6 26.4 28.1 2.8 2.5 44.11
115 23.6 25.6 26.4 28 2.8 2.4 43.57
120 23.6 25.6 26.4 28 2.8 2.4 43.16
125 23.6 25.7 26.4 28 2.8 2.3 42.77
130 23.6 25.6 26.3 27.9 2.7 2.3 42.36
135 23.6 25.6 26.3 27.9 2.7 2.3 41.96
140 23.6 25.7 26.4 27.9 2.8 2.2 41.61
145 23.7 25.6 26.4 27.7 2.7 2.1 41.24
150 23.6 25.7 26.4 27.9 2.8 2.2 40.98
155 23.6 25.7 26.3 27.7 2.7 2 40.68
160 23.7 25.7 26.4 27.7 2.7 2 40.36
165 23.7 25.8 26.4 27.7 2.7 1.9 40.16
170 23.6 25.7 26.4 27.7 2.8 2 39.93
175 23.6 25.7 26.4 27.6 2.8 1.9 39.68
180 23.7 25.7 26.4 27.6 2.7 1.9 39.43