LAPORAN PRAKTIKUM,rahma

22
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI BIOTA AIR OSMOREGULASI Nama : Rahma A. Maddannuang Nim : L221 12 009 Kelompok : 1 (Satu) Asisten : 1. ZULFIANA 2. ASNAWIA 3. GUSTINA B

description

osmoregulasi

Transcript of LAPORAN PRAKTIKUM,rahma

LAPORAN PRAKTIKUMFISIOLOGI BIOTA AIR

OSMOREGULASI

Nama: Rahma A. MaddannuangNim: L221 12 009Kelompok: 1 (Satu)Asisten: 1. ZULFIANA 2. ASNAWIA 3. GUSTINA B

LABORATORIUM FISIOLOGI BIOTA AIRJURUSAN PERIKANANFAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANANUNIVERSITAS HASNUDDINMAKASSAR2014I. PENDAHULUANLatar BelakangFisiologi sebagai salah satu cabang ilmu biologi yang berkaitan dengan fungsi dan kegiatan dapat lebih mudah dipahami bila organisasi dan fungsi sel diketahui. Fisiologi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari fungsi, mekanisme dan cara kerja dari organ, jaringan dan sel-sel organisme. Fisiologi mencoba menerangkan faktor-faktor fisika dan kimia yang mempengaruhi seluruh proses kehidupan. Oleh karena luas bidang fisiologi, maka dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih khusus, diantaranya yaitu fisiologi hewan air dalam hal ini ikan dimana didalamnya terdapat salah satu yang akan dibahas adalah tentang osmoregulasi (Marwah,2013).Hasil perikanan adalah ikan dan binatang-binatang lainnya yang hidup di air tawar atau air asin atau pertemuan keduanya yang dapat dimakan atau digunakansebagai bahan makananMenurut Fujaya (2008) dalam susylowati (2012), osmoregulasi adalah upaya hewan air untuk mengontrol keseimbangan air dan ion antara tubuh dan lingkungannya, atau proses pengaturan tekanan osmose. Hal ini penting dilakukan, terutama oleh organisme perairan karena: (susylowati,2012)Harus terjadi keseimbangan antara substansi tubuh danlingkungan;Membran sel yang permeabel merupakan tempat lewatnya beberapa substansi yang bergerak cepat;Adanya perbedaan tekanan osmose antara cairan tubuh dan lingkungannya.

Tujuan dan KegunaanAda pun tujuan praktikum ini adalah Untuk mengetahui tingkah laku dari beberapa jenis ikan pada media yang sama, dan pada salinitas yang berbeda (laut, payau, tawar).Adapun kegunaan praktikum ini adalah Agar praktikan dapat mengetahui kemampuan ikan dalam menjaga keseimbangan tubuhnya dengan tekanan dari lingkungannya.

II. TINJAUAN PUSTAKAIkan Giru (Amphiprion Ocellaris)

Gambar 1. ikan giru (Amphiprion Ocellaris)

Menurut Allen (1997), dalam nufu (2009) klasifikasi clownfish adalah sebagai berikut :Kingdom : AnimaliaFilum : ChordatClass : ActinopterygiiOrdo : PerciformesFamili : PomacentridaeGenus : AmphiprionSpesies : Amphiprion ocellaris

Ikan giru atau ikan badut adalah ikan dari anaksuku Amphiprioninae dalam sukuPomacentridae. Sekitar dua puluh delapan spesies dikenali, salah satunya adalah genusPremnas, sementara sisanya dalam genus Amphiprion. Di alam bebas merekabersimbiosis dengan anemon laut. Ikan giru berwarna kuning, jingga, kemerahan ataukehitaman. Spesies terbesar mencapai panjang 18 cm, sementara yang terkecil hanyamencapai 10 cm. Seluruh jenis ini merupakan famili dari Pomacentridae. Dengandemikian, apabila ditelusuri mereka masih saudara dengan golongan damselfish sepertiChromis, Chrysiptera, dan Dascyllus (nufu, 2009)Menurut Allen (1997) dalam nufu (2009) Clownfish (Amphiprion ocellaris) atau sering disebut juga dengan anemonefish (ikanyang hidup diantara anemon) memiliki badan berwarna dasar kuning kecoklatan dengantiga belang berwarna putih (white band) dan sedikit warna hitam di bagian kepala, badandan pangkal ekor. Tulang di muka dan di bawah mata tidak berduri panjang, bergigipendek, jari-jari keras sirip punggungnya tidak sama panjang, memiliki 11 jari-jari padasirip dorsal dan 17 jari-jari pada pectoral, dan di alam dijumpai clownfish dapat mencapaipanjang 110 mm (Nufu, 2009)Secara umum ikan badut berukuran kecil. Maksimal mereka dapat mencapai ukuran 1015 cm. Berwarna cerah, tubuh lebar (tinggi), dan dilengkapi dengan mulut yang kecil.Sisiknya relatif besar dengan sirip dorsal yang unik. Pola warna pada ikan ini seringdijadikan dasar dalam proses identifikasi mereka, disamping bentuk gigi, kepala danbentuk tubuh. Variasi warna dapat terjadi pada spesies yang sama, khususnya berkenaandengan lokasi sebarannya. Sebagai contoh A clarkii merupakan spesies yang mempunyaipenyebaran paling luas, sehingga spesies ini mempunyai variasi warna yang palingbanyak (tergantung pada tempat ditemukan) dibandingkan dengan spesies ikan badutlainnya.Ikan badut diketahui merupakan ikan yang mempunyai daerah penyebaran relatif luas,terutama di daerah seputar Indo Pasific. Satu jenis, yaitu A bicinctus, diketahuimerupakan endemik Laut Merah. Mereka, pada umumnya, dijumpai pada laguna-lagunaberbatu di seputar terumbu karang, atau pada daerah koastal dengan kedalaman kurangdari 50 meter dan berair jernih. Di perairan Papua New Guinea, bisa ditemukan ikanbadut tidak kurang dari 8 spesies. Di alam, ikan badut mengkonsumsi zooplankton,udang-udangan dan algae yang dijumpai di habitat mereka (nufu,2009).Parameter kualitas air yang perlu diperhatikan dalam budidaya ikan badut menurut Anonim (2009) dalam unila, yaitu suhu (28-320C), salinitas (30-32 ppt), kesadahan (80-120 mg/l), pH (7-8), DO (>5 mg/l), amoniak (