Tugas Bu Rahma Teori Darah
-
Upload
niethacliquers-coupel-poenya -
Category
Documents
-
view
26 -
download
0
Embed Size (px)
description
Transcript of Tugas Bu Rahma Teori Darah

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di dalam tubuh manusia ada alat transportasi yang berguna sebagai
pengedar oksigen dan zat makanan keseluruh sel-sel tubuh serta
mengangkut karbondioksida dan zat sisa ke organ pengeluaran.Alat
transportasi pada manusia terkoordinasi dalam suatu system yang di sebut
system peredaran darah.System peredaran darah manusia terdiri atas darah,
jantung dan pembuluh darah.
Darah adalah cairan yamg terdapat pada semua makhluk hidup
(kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi untuk mengirimkan zat-zat
oksigen yang di butuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan
kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus
atau bakteri.Istilah medis yang berkaitan dengan darah di awali dengan kata
hemo atau hemato yang berasal dari kata yunani yang berarti haema yang
berarti darah.
Darah manusia berwarna merah, namun dalam hal ini warna darah
ada dua jenis warna merah pada darah manusia. Warna merah terang
menandakan bahwa darah tersebut mengandung banyak oksigen, sedangkan
warna merah tua menandakan darah tersebut mengandung sedikit oksigen
atau dalam kata lain mengandung karbondioksida. Warna merah pada darah
disebabkan oleh adanya haemoglobin.Hemoglobin adalah protein
pernapasan (respiratory protein) yang mengandung besi atau Fe dalam heme
yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen.
Darah juga mengangkut bahan-bahan sisa metabolisme, obat-obatan
dan bahan kimia asing ke hati untuk di uraikan dan ke ginjal untuk di buang
ke air seni.
1

1.2 Rumusan Masalah
a. Apakah yang di maksud dengan darah itu?
b. Apa saja struktur dan komponen darah?
c. Penyakit-penyakit apa saja yang dapat terjadi pada darah manusia?
d. Apa fungsi dari darah itu?
e. Apa saja yang terdapat dari kandungan darah itu?
f. Apakah hemoglobin itu?
g. Bagaimana kadar hemoglobin dalam darah?
h. Apa saja struktur hemoglobin?
i. Bagaimana fungsi dari hemoglobin itu?
j. Apakah pengertian dari gula darah itu?
k. Bagaimana metabolisme dalam gula darah?
l. Bagaimana kah sumber dari gula darah?
m. Apa saja penyakit yang berhubungan dengan gula darah?
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian darah
b. Untuk mengetahui struktur dan komponen darah
c. Untuk mengetahui penyakit-penyakit apa saja yang dapat terjadi pada
darah manusia
d. Untuk mengetahui fungsi dari darah
e. Untuk mengetahui kandungan dari darah
f. Untuk memahami pengertian dari hemoglobin
g. Untuk mengetahui kadar hemoglobin dalam darah
h. Untuk memahami struktur hemoglobin
i. Mengetahui fungsi dari hemoglobin
j. Mengetahui pengertia dari gula darah
k. Untuk memahami sumber gula darah
l. Untuk mengetahui penyakit yang berhubungan dengan gula darah
2

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Darah
2.1.1 Pengertian
Darah adalah cairan di dalam pembuluh darah yang mempunyai
fungsi transportasi oksigen, karbohidrat dan metabolit, mengatur
keseimbangan asam basa, mengatur suhu tubuh dengan cara konduksi
(hantaran) yaitu membawa panas tubuh dari pusat produksi panas (hepar
dan otot) untuk di distribusikan keseluruh tubuh, serta pengaturan
hormone dengan membawa dan mengantarkan dari kelenjar kesasaran.
Jumlah darah dalam tubuh bervariasi tergantung dari berat badan
seseorang, pada orang dewasa yaitu 1/13 BB atau kira-kira 4,5-5 liter.
Faktor lain yang menentukan banyak darah adalah umur, pekerjaan,
keadaan jantung, dan pembuluh darah.
Darah adalah cairan yang ada pada manusia sebagai alat
transportasi berfungsi untuk mengirimkan zat-zat dan oksigen yang
dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil
metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh dari virus atau bakteri
Pada orang dewasa dan anak-anak, sel darah merah, sel darah
putih dan sel pembeku darah di bentuk dalam sumsum tulang.Sumsum
seluler yang aktif dinamakan sumsum merah dan sumsum yang tidak
aktif dinamakan sumsung kuning. Sumsum tulang merupakan salah satu
organ yang terbesar dalam tubuh karena ukuran dan beratnya hampir
sama dengan hati.
2.1.2 Struktur dan Komponen Darah
1. Plasma Darah
Plasma darah adalah cairan darah yang berwarna kekuningan.
Lebih kurang dari 92% dari plasma adalah air, sehingga sisanya
berupa garam dan molekul organik. Bahan terlarut yang ada dalam
plasma darah adalah protein plasma, garam-garam dalam, SO-24, gas-
gas, bahan makanan, garam mineral, produk limbah, bahan pengatur.
Bagian plasma darah yang berperan dalam pertahanan tubuh adalah
3

serum. Serum mengandung beragam antibodi untuk melawan
antigen. Misalnya, aglutinin untuk menggumpalkan antigen
presipitin yang dapat mengendapkan antigen.
2. Sel-sel Darah Merah
Sel darah merah (eritrosit) adalah bagian utama dari sel-sel
darah. Ciri-ciri dari sel darah merah, anatara lain bentuknya
melingkar, pipih, dan cakram bikonkaf; sel yang telah matang tidak
mempunyai nukleus; berdiameter kurang dari 0,01 mm dan elastis.
Hemoglobin adalah suatu protein yang mengandung senyawa besi
hemin. Hemoglobin mempunyai daya ikat terhadap oksigen dan
karbondioksida dan berwarna merah. Sel-sel darah merah berasal
dari sel darah induk dan diproduksi didalam sumsum tulang merah.
Sel darah merah yang matang akan kehilangan nukleus dan
memperoleh molekul Hb. Umur sel darah merah lebih kurang 120
hari. Setelah sel-sel tersebut usang atau mati, kemudian dihancurkan
didalam organ hati/limpa dan ditelan oleh makrofag.
3. Sel-sel Darah Putih
Sel darah putih (leukosit) tidak berwarna, mempunyai
nukleus, kehilangan Hb, bentuknya tidak beraturan, dapat bergerak,
dan dapat merubah bentuk.perbandingan jumlah sel darah putih
dengan sel darah merah adalah 1:700. Fungsi utama leukosit adalah
memakan kuman penyakit atau benda asing lain yang masuk
kedalam tubuh. Selain itu juga sebagai pengangkut zat lemak. Sel
darah putih dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu granulosit
yang mempunyai nukleus yang banyak dan bersifat fagosit. Dan
agranulosit yang hanya mempunyai satu nukleus dan tidak
seluruhnya bersifat fagosit.
4. Keping Darah
Keping darah (trombosit) berbentuk tidak beraturan,
berukuran kecil, tidak berwarna dan tidak berinti. Trombosit
berfungsi untuk pembekuan darah. Keping darah berasal dari hasil
fragmentasi sel megakariosit di sumsum tulang merah. Setiap hari
4

tubuh manusia memproduksi rata-rata 200 miliar keping darah.
Dalam darah terkandung 150-300 ribu per mm kubik.
2.1.3 Kandungan Darah
1. Air : 91,0 %
2. Protein : 8,0 % (albumin, globulin, protombin dan fibrinigen)
3. Mineral : 0,9 % (natrium klorida, natrium bikarbonat, garam fosfat,
magnesium,kalsium, dan zat besi)
4. Bahan organik yaitu glukosa, lemak, urea, asam urat, kreatinin,
kolesterol,danasam amino
2.1.4 Fungsi Darah
1. Sebagai alat transportasi yaitu pembawa zat-zat makanan dari sistem
pencernaan keseluruh sel tubuh
2. Mengangkut oksigen dari sistem pernapasan, yaitu paru-paru
keseluruh tubuh;
3. Mengangkut sisa-sisa metabolisme, misalnya karbondioksida, dari
seluruh sel tubuh ke organ ekskresi, misalnya paru-paru.
4. Mengangkut hormon dari kelenjar hormon ke organ sasaran;
5. Memelihara keseimbangan cairan tubuh;
6. Mempertahankan tubuh terhadap penyakit menular dan infeksi
kuman-kuman atau antibody (oleh sel-sel darah putih);
7. Mengatur keseimbangan asam dan basa, untuk menghindari
kerusakan-kerusakan jaringan.
2.1.5 Penyakit-penyakit Pada Darah Manusia
1. Anemia / penyakit kurang darah
Anemia menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah merah
atau jumlah hemoglobin sel darah merah hingga di bawah normal
sehingga darah tidak dapat mengangkut oksigen dalam jumlah yang
diperlukan tubuh. Penyakit tersebut dapat disebabkan dari
pendarahan hebat, seperti akibat kecelakaan, berkurangnya
pembentukan sel darah merah, dan meningkatnya penghancuran sel
darah merah.
5

Anemia biasanya banyak diderita oleh kaum perempuan. Hal
ini disebabkan karena setiap satu bulan sekali perempuan mengalami
pendarahan yang lumayan banyak yaitu saat menstruasi. Anemia
dapat menyebabkan kelelahan, kelemahan, kurang tenaga, dan
kepala terasa melayang.pengobatan yang diberikan pada pasien
anemia berupa tranfusi darah. Salah satu tindakan pencegahannya
adalah dengan rajin mengonsumsi makanan yang banyak
mengandung zat besi, misalnya bayam, atau bisa juga dengan
mengonsumsi suplemen penambah darah.
2. Hipertensi / penyakit darah tinggi
Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang diakibatkan oleh
adanya penyempitan pembuluh darah dengan sistolis sekitar 140-200
mmhg serta tekanandiastolisis kurang lebih antara 90-110 mmhg.
3. Hipotensi / penyakit darah rendah
Hipotensi adalah tekanan darah rendah dengan tekanan sistolis
di bawah 100 mmhg (milimeter hydrargyrum / mili meter air raksa)
(hydrargyrum = air raksa).
4. Varises / penyakit otot nimbul
Varises adalah pelebaran pada pembuluh vena yang membuat
pembuluh dasar membesar dan terlihat secara kasat mata yang
umumnya terdapat pada bagian lipatan betis.
5. Penyakit kuning bayi
Penyakit kuning pada anak bayi adalah kelainan akibat adanya
gangguankerusakan sel-sel darah oleh aglutinin sang ibu.
6. Sklerosis
Sklerosis adalah penyakit kelainan pada pembuluh nadi sistem
transportasiyang menjadi keras.
7. Miokarditis
Miokarditis adalah suatu kelainan akibat terjadinya radang pada
otot jantung.
6

8. Trombus/Embolus
Trombus adalah kelainan yang terdapat pada jantung yang
disebabkan olehadanya gumpalan di dalam nadi tajuk.
9. Leukimia/Penyakit kanker darah
Leukemia adalah kanker dari sel-sel darah.Penyakit tersebut
disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel darah putih yang tak terkendali.
Leukemia terjadi jika proses pematangan dari stem sel menjadi sel
darah putih dalam sumsum tulang menghasilkan perubahan ke arah
keganasan. Pengobatan yang bisa dilakukan adalah dengan
melakukan kemoterapi, kemoterapi berguna untuk menghambat
pertumbuhan sel-sel kanker. Selain kemoterapi, penderita leukimia
bisa juga melakukan transplantasi sumsum tulang, namun
transplantasi sumsum tulang adalah proses yang cukup rumit karena
memerlukan pendonor sumsum tulang dengan tingkat kecocokan
yang cukup tinggi.
10.Hemofilia
Hemofilia adalah penyakit yang bersifat menurun (genetik),
maksudnya dapat diturunkan pada keturunannya.Penderita penyakit
ini tidak dapat menghentikan pendarahan akibat luka karena
darahnya sukar membeku.Untuk pengobatan penderita hemofilia
sepertinya agak sulit dilakukan, karena penyakit ini adalah penyakit
keturunan.Pada pendarahan yang cukup serius, misalnya saja
mengalami kecelakaan, maka penderita hemofilia bisa saja
mengalami kematian karena darahnya sukar membeku.Sebaiknya
para penderita hemofilia berhati-hati dengan benda-benda tajam
ataupun sesuatu yang bisa menyebabkan mereka mengeluarkan
darah.Hemofilia hanya diderita oleh kaum laki-laki, tetapi gen ini
dibawa oleh perempuan.
7

2.2 Hemoglobin
2.2.1 Pengertian
Hemoglobin adalah protein berupa pigmen merah pembawa O2
yang kaya akan zat besi. Memiliki afinitas (daya gabung) terhadap
oksigen dan dengan oksigen itu membentuk oxihemoglobin di dalam sel
darah merah. Dengan melalui fungsi ini maka oksigen dibawa dari paru-
paru ke jaringan-jaringan (Evelyn, 2009).
Hemoglobin merupakan komponen utama dari sel darah merah
(eritrosit) yang merupakan protein yang terkonjugasi, berfungsi untuk
menstranfer oksigen (O2) dan yang mengangkut karbondioksida (CO2).
Pada orang dewasa massa erosit mengandung sekitar 600 g Hb yang
dapat membawa 800 ml O2(Kiswari,2014).
Hemoglobin adalah molekul protein pada sel darah merah yang
berfungsi sebagai media transport oksigen dari paru-paru ke seluruh
jaringan tubuh dan membawa karbondioksida dari jaringan tubuh ke
paru-paru. Kandungan zat besi yang terdapat dalam hemoglobin
membuat darah berwarna merah
2.2.2 Kadar hemoglobin
Kadar hemoglobin adalah salah satu pengukuran tertua dalam
laboratorium kedokteran dan tes darah yang paling sering dilakukan.
Kisaran normal dari hemoglobin dipengaruhi oleh berbagai variabel dan
kadar harus diinterpretasikan dalam hubungannya dengan beberapa
faktor yaitu kehamilan, penduduk pada daerah dengan ketinggian yang
tinggi, merokok, latihan jasmani, penyakit yang berkaitan (Anemia,
polisitemia, dll).
Konsentrasi hemoglobin darah diukur berdasarkan intensitas
warnanya menggunakan fotometer dan dinyatakan dalam gram
hemoglobin/seratus milliliter darah (g/100ml) atau gram/desiliter (g/dl)
(Sylvia Anderson Price, 2005). Nilai normal kadar hemoglobin untuk
laki-laki 13,5-17 g/dl sedangkan untuk perempuan adalah 12-15 g/dl
(Joyce LeFever Kee, 2007).
8

WHO telah menetapkan batas kadar hemoglobin normal
berdasarkan umur dan jenis kelamin (WHO dalam Arisman, 2002).
1. Pria dewasa : 13.2 - 17.3 g/100 ml darah
2. Perempuan : 11.7 - 15.5 g/100 ml darah
3. Bayi baru lahir : 15.2 - 23.6 g/100 ml darah
4. Anak usia 1-3 tahun : 10.8 - 12.8 g/100 ml darah
5. Anak usia 4-5 tahun : 10.7 - 14.7 g/100 ml darah
6. Anak usia 6-10 tahun : 10.8 - 15.6 g/100 ml darah
2.2.3 Struktur Hemoglobin (Hb)
Pada pusat molekul terdiri dari cincin heterosiklik yang dikenal
dengan porfirin yang menahan satu atom besi, atom besi ini merupakan
situs/lokal ikatan oksigen.Porfirin yang mengandung besi disebut heme.
Nama hemoglobin merupakan gabungan dari heme dan globin, globin
sebagai istilah generik untuk protein globular.
1. Heme
Struktur ini terbentuk dari empat atom besi dalam bentuk atom
ferro (Fe2+) yang di kelilingi protoporfirin IX, karena zat besi dalam
bentuk ferri (Fe3+) tidak dapat mengikat o2 protoporfirin IX adalah
bentuk akhir dalam sintesis molekul heme. Ketika setiap kelompok
heme berkaitan dengan satu molekul o2, Hb akan berubah menjadi
oksihemoglobin (Hbo2). Ketika besi fe2+ teroksidasi menjadi fe3+
terbentuk nya methemoglobin (hemoglobin, hi) dan molekul
kehilangan kemampuan untuk membawa o2 atau co2 karena besi
dalam bentuk fe3+ tidak dapat mengikat secara refersible, dan rantai
polipeptida tidak di ubah. Normal nya setiap indivudu memiliki
1,5% methemoglobin (Kiswari, 2014).
2. Globin
Globin terdiri dari asam amino yang dihubungkan bersama
untuk membentuk rantai polipeptida.HbA terdiri rantai alfa yang
memiliki 141 asam amino dan rantai beta yang memiliki 146 asam
amino (Kiswari, 2014).
9

2.2.4 Fungsi Hemoglobin
Fungsi utama dari hemoglobin adalah untuk mengangkut oksigen
dari paru-paru, dimana tekanan oksigen tinggi sedangkan pada jaringan
tubuh lain nya tekanan oksigen lebih rendah, hemoglobin dapat menarik
karbondioksida keluar dari jaringan untuk kemudian di buang dari dalam
tubuh. Pada tekanan oksigen 100 mmhg dalam kapiler paru sebanyak 95-
98% hemoglobin dapat mengikat oksigen dalam tubuh. Apabila tekanan
oksigen sekitar 20 mmhg maka akan mudah terjadi pelepasan oksigen
dari dalam hemoglobin. satu molekul hemoglobin dapat mengikat satu
molekul oksigen di tempat yang kaya akan oksigen (alveoli paru-paru)
(kiswari, 2014).
Menurut DepKes RI fungsi hemoglobin adalah
1. Mengatur pertukaran oksigen dan karbondioksida dalam jaringan
tubuh
2. Menyebarkan oksigen dari paru-paru keseluruh tubuh yang akan
diubah menjadi bahan bakar
3. Membawa karbondioksida dari jaringan seluruh tubuh sebagai hasil
metabolisme ke paru-paru untuk di ekresikan.
2.3 Gula Darah
2.3.1 Pengertian gula darah
Pengertian Glukosa darah atau kadar gula darah adalah istilah yang
mengacu kepada tingkat glukosa di dalam darah. Konsentrasi gula darah,
atau tingkat glukosa serum, diatur dengan ketat di dalam tubuh. Glukosa
yang dialirkan melalui darah adalah sumber utama energi untuk sel-sel
tubuh. Glukosa (kadar gula darah), suatu gula monosakarida, karbohidrat
terpenting yang digunakan sebagai sumber tenaga utama dalam tubuh.
Glukosa merupakan prekursor untuk sintesis semua karbohidrat lain di
dalam tubuh seperti glikogen, ribose dan deoxiribose dalam asam
nukleat, galaktosa dalam laktosa susu, dalam glikolipid, dan dalam
glikoprotein dan proteoglikan ( Murray R. K. et al., 2003).
10

Glukosa darah adalah gula yang terdapat dalam darah yang
terbentuk dari karbohidrat dalam makanan dan di simpan sebagai
glikogen dihati dan otot rangka ( Joicye Leefever, 2007). Energi untuk
sebagian besar fungsi sel dan jaringan berasal dari glukosa.
Pembentukkan energi alternatif juga dapat berasal dari metabolisme asam
lemak, tetapi jalur ini kurang efisien dibandingkan dengan pembakaran
langsung glukosa, dan proses ini juga menghasilkan metabolit-metabolit
asam yang berbahaya apabila dibiarkan menumpuk, sehingga kadar
glukosa dalam darah dikendlikan oleh beberapa mekanisme homeostatik
yang dalam keadaan sehat dapat mempertahankan kadar dalam rentan 70-
110 mg/dl dalam keadaan puasa (Ronald A.Sacher, Richard A.Mc
Phearson, 2004).
Setelah pencernaan makanan yang mengandung banyak glukosa,
secara normal kadar glukosa darah akan meningkat, namun tidak
melebihi 170 mg/dl. Banyak hormon ikut serta dalam mempertahankan
kadar glukosa darah yang adekuat baik dalam keadaan normal maupun
sebagai respon terhadap stres. Pengukuran glukosa darah sering
dilakukan untuk memantau keberhasilan mekanisme regulatorik ini.
Penyimpangan yang berlebihan dari normal baik terlalu tinggi atau
terlalu rendah, menandakan terjadinya gangguan homeostatis dan sudah
semestinya mendorong tenaga analis kesehatan melakukan pemeriksaan
untuk mencari etiologinya. (Ronald A.Sacher, Richard A.Mc Phearson,
2004).
Di dalam darah kita didapati zat gula. Gula ini gunanya untuk
dibakar agar mendapatkan kalori atau energy. Sebagian gula yang ada
dalam darah adalah hasil penyerapan dari usus dan sebagian lagi dari
hasil pemecahan simpanan energi dalam jaringan. Gula yang ada di usus
bisa berasal dari gula yang kita makan atau bisa juga hasil pemecahan zat
tepung yang kita makan dari nasi, ubi, jagung, kentang, roti, dan lain-lain
(Djojodibroto, 2001).
Gula darah adalah bahan bakar tubuh yang di butuhkan untuk kerja
otak, sistem saraf, dan jaringan tubuh yang lain. Gula darah yang terdapat
11

dalam tubuh di hasilkan oleh makanan yang mengandung karbohidrat,
protein dan lemak. Rata-rata kadar gula darah normal 8 jam sebelum
makan atau setelah bangun pagi (70-110 mg/dl), gula darah 2 jam setelah
makan (100-150 mg/dl), dan gula darah acak (70-125 mg/dl)
Gula dalam darah terutama diperoleh dari fraksi karbohidrat yang
terdapat dalam makanan. Gugus/molekul gula dalam karbohidrat dibagi
menjadi gugus gula tunggal (monosakarida) misalnya glukosa dan
fruktosa, dan gugus gula majemuk yang terdiri dari disakarida (sukrosa,
laktosa) dan polisakarida (amilum, selulosa, glikogen).
Nilai normal glukosa dalam darah adalah 3,5-5,5 mmol/L. (James,
Baker, & Swain, 2008). Dalam keadaan normal, kadar gula dalam darah
saat berpuasa berkisar antara 80 mg%-120 mg%, sedangkan satu jam
sesudah makan akan mencapai 170 mg%, dan dua jam sesudah makan
akan turun hingga mencapai 140 mg% (Lanywati, 2001)
2.3.2 Metabolisme gula darah
Metabolisme merupakan segala proses reaksi kimia yang terjadi di
dalam makhluk hidup. Proses yang lengkap dan komplit sangat
terkoordinatif melibatkan banyak enzim di dalamnya, sehingga terjadi
pertukaran bahan dan energi. Adapun metabolisme yang terjadi dalam
tubuh yang mempengaruhi kadar gula darah, yaitu :
a. Metabolisme karbohidrat
Karbohidrat bertanggung jawab atas sebagian
besar intake makanan sehari-hari, dan sebagian besar karbohidrat
akan diubah menjadi lemak. Fungsi dari karbohidrat dalam
metabolisme adalah sebagai bahan bakar untuk oksidasi dan
menyediakan energi untuk proses-proses metabolisme lainnya.
( William F. Ganong, 2009 ). Karbohidrat dalam makanan terutama
adalah polimer-polimer hexosa, dan yang penting adalah glukosa,
laktosa, fruktosa dan galaktosa Kebanyakan monosakarida dalam
tubuh berada dalam bentuk D-isomer. Hasil yang utama dari
12

metabolisme karbohidrat yang terdapat dalam darah adalah glukosa. (
William F. Ganong, 2010 ).
Glukosa yang dihasilkan begitu masuk dalam sel akan mengalami
fosforilasi membentuk glukosa-6-fosfat, yang dibantu oleh enzim
hexokinase, sebagai katalisator. Hati memiliki enzim yang disebut
glukokinase, yang lebih spesifik terhadap glukosa, dan seperti halnya
hexokinase, akan meningkat kadarnya oleh insulin, dan berkurang
pada saat kelaparan dan diabetes. Glukosa-6-fosfat dapat
berpolimerisasi membentuk glikogen, sebagai bentuk glukosa yang
dapat disimpan, terdapat dalam hampir semua jaringan tubuh, tetapi
terutama dalam hati dan otot rangka. ( William F. Ganong, 2010)
b. Metabolisme gula darah
Gula darah setelah diserap oleh dinding usus akan masuk dalam
aliran darah masuk ke hati, dan disintesis menghasilkan glikogen
kemudian dioksidasi menjadi CO2 dan H2O atau dilepaskan untuk
dibawa oleh aliran darah ke dalam sel tubuh yang memerlukannya.
Kadar gula dalam tubuh dikendalikan oleh suatu hormon yaitu
hormon insulin, jika hormon insulin yang tersedia kurang dari
kebutuhan, maka gula darah akan menumpuk dalam sirkulasi darah
sehingga glukosa darah meningkat. Bila kadar gula darah ini
meninggi hingga melebihi ambang ginjal, maka glukosa darah akan
keluar bersama urin ( glukosuria ).( Depkes RI, 2008 )
Beberapa jaringan di dalam tubuh, misalnya otak dan sel darah
merah, bergantung pada glukosa untuk memperoleh energi. Dalam
jangka panjang, sebagian besar jaringan juga memerlukan glukosa
untuk fungsi lain misalnya membentuk gugus ribose pada nukleotida
atau bagian karbohidrat pada glikoprotein. Oleh karena itu, agar dapat
bertahan hidup manusia harus memiliki mekanisme untuk
memelihara kadar gula darah.
13

2.3.3 Sumber gula darah
Setelah makan, karbohidrat dalam makanan berfungsi sebagai
sumber utama glukosa darah. Sewaktu kadar glukosa darah kembali ke
rentang puasa dalam 2 jam setelah makan, glikogenolisis dirangsang dan
mulai memasok glukosa ke darah. Kemudian, glukosa juga dihasilkan
melalui glukoneogenesis. Selama puasa 12 jam, sumber utama glukosa
adalah glikogenolisis. Namun setelah puasa sekitar 16 jam, glikogenolisis
dan glukoneogenesis memiliki peran yang sama dalam memelihara
glukosa darah. Tiga puluh jam setelah makan, simpanan glikogen di
dalam hati habis. Akibatnya, glukoneogenesis adalah satu – satunya
sumber glukosa darah. Mekanisme tersebut yang menyebabkan lemak
digunakan sebagai bahan bakar utama dan yang memungkinkan kadar
glukosa darah dipertahankan selama masa kekurangan makanan
menyebabkan protein tubuh dapat dipertahankan. Karena itu, manusia
dapat bertahan hidup tanpa mendapat makanan dalam jangka waktu
lama, sering melebihi satu bulan bahkan lebih.
2.3.4 Kadar glukosa darah dalam keadaan kenyang
Faktor utama yang berperan dalam mengatur kadar glukosa darah
adalah konsentrasi glukosa darah itu sendiri, dan hormone terutama
insulin dan glucagon. Ketika makan terjadi peningkatan kadar glukosa
darah yang kemudian meransang sel B pankreas untuk meningkatkan
sekresi insulin. Asam amino tertentu, terutama arginin dan leusin, juga
merangsang pengeluaran insulin dari pancreas. Kadar glukagon yang
diskresikan sel A pankreas, dalam darah mungkin meningkat atau
menurun, bergantung pada isi makanan. Kadar glukagon menurun
sebagai respons terhadap makanan tinggi karbohidrat, tetapi kadar
glucagon meningkat sebagai respons terhadap makan makanan tinggi
protein.
Setelah makan makanan campuran khusus yang mengandung
karbohidrat, protein dan lemak, kadar glucagon relatif tetap sedangkan
kadar insulin meningkat.
14

2.3.5 Kadar glukosa darah pada keadaan puasa
Selama puasa, kadar glukosa darah menurun, insulin menurun dan
kadar glucagon meningkat. Perubahan hormone – hormone ini
menyebabkan hati menguraikan glikogen (glikogenolisis) dan
membentuk glukosa melalui proses glukoneogenesis sehingga kadar
glukosa darah dapat dipertahankan.
Kadar glukosa darah pada berbagai tahapan puasa
Glukosa (mg/dL)
Glukosa 700 g/hari iv 100
Puasa 12 jam 80
Kelaparan 3 hari 70
Kelaparan 5-6 minggu 65
2.3.6 Absorbsi glukosa darah
Tubuh setelah mendapat intake makanan yang mengandung gula
akan melakukan proses pencernaan, dan absorbsi akan berlangsung
terutama di dalam duodenum dan jejunum proksimal, setelah absorbsi
akan terjadi peningkatan kadar gula darah untuk sementara waktu dan
akhirnya kembali pada kadar semula baseline. ( Sylvia Anderson Price,
2008 ). Besarnya kadar gula yang diabsorbsi sekitar 1 gram/kg BB tiap
jam. Kecepatan absorbsi gula di dalam usus halus konstan tidak
tergantung pada jumlah gula yang ada atau kadar dimana gula berada.
Untuk mengetahui kemampuan tubuh dalam memetabolisme
karbohidrat dapat ditentukan dengan Tes Toleransi Glukosa Oral
(TTGO). ( Sylvia Anderson Price, 2009 )
2.3.7 Glikolisis
Glikolisis adalah proses penguraian molekul glukosa yang memiliki 6
atom karbon, secara enzimatik untuk menghasilkan 2 molekul piruvat
yang memiliki 3 atom karbon. Glikolisis dapat terjadi diluar tubuh
setelah sampel darah dikeluarkan daridalam tubuh, bila tanpa zat
penghambat glikolisis maka komponen yang ada dalam sampel darah
seperti eritrosit, leukosit, dan juga kontaminasi bakteri dapat
15

menyebabkan kadar glukosa darah menurun. Glikolisis juga dapat
terjadi karena pengaruh suhu dan lama penyimpanan.
2.3.8 Penyakit yang berhubungan dengan gula darah
a. Hiperglikemia
Karena penyakit kelenjar tiroid/gondok. Pada pembesaran kelenjar
tiroid/gondok maka akan terjadi peningkatan kadar glucose darah.
Kenaikan kadar glucose darah disebabkan hiper aktifitas dari
hormone yang dikeluarkan kel gondok (tiroksin). Hiperglikemi
karena kelainan kelenjar otak (hipofise, hipotalamus)
Hiperglikemi karena kekurangan, kelemahan aktifitas hormone
insulin yang diproduksi dan dikeluarkan oleh pancreas. Kelainan ini
disebut Diabetes Mellitus.
b. Hipoglikemia
Hipoglikemia atau penurunan kadar gula darah merupakan keadaan
dimana kadar glukosa darah berada dibawah normal , yang terjadi
karena ketidakseimbangan antara makanan yang dimakan , aktivitas
fisik dan obat-obatan yang digunakan. Syndrome hipoglikemia
ditandai dengan gejala klinis antara lain : penderita merasa pusing ,
lemas , gemetar , pandangan menjadi kabur dan gelap , berkeringat
dingin , detak jantung meningkat dan terkadang sampai hilang
kesadaran ( syok hipoglikemia ).
16

BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Darah merupakan suatu cairan yang sangat penting bagi manusia karena
berfungsisebagai alat transportasi serta memiliki banyak kegunaan lainnya
untuk menunjang kehidupan. Tanpa darah yang cukup seseorang dapat
mengalami gangguan kesehatan dan bahkan dapat mengakibatkan kematian.
Sistem peredaran darah pada manusia merupakan sistem yang tertutup
karena selalu beredar di dalam pembuluh darah saja.Peredaran darah pada
manusia juga disebut sistem peredaran darah ganda karena beredar ke
seluruh bagian tubuh serta melewati jantung sebanyak dua kali.
Hemoglobin merupakan komponen utama dari sel darah merah (eritrosit)
yang merupakan protein yang terkonjugasi, berfungsi untuk menstranfer
oksigen (O2) dan yang mengangkut karbondioksida (CO2). Pada orang
dewasa massa erosit mengandung sekitar 600 g Hb yang dapat membawa
800 ml O2
Fungsi utama gula dalam tubuh ialah untuk menghasilkan energi. Bila
tubuh diibaratkan mobil, maka gula darah adalah bensinya. Gula yang
berasal dari makanan akan masuk ke dalam aliran darah. Kemudian gula-
gula tersebut akan masuk ke dalam otot. Di dalam otot dan seluruh sel-sel
tubuh, gula akan diubah menjadi energi. Energi ini yang menjamin
kelangsungan hidup sel-sel, menghasilkan panas tubuh, menghasilkan
gerakan tubuh, dan sebagainya.
1.1 Saran
Dengan selesainya makalah ini diharapkan agar para pembaca
khususnya mahasiswa Universitas Kadiri dapat lebih mengetahui
dan memahami tentang Darah Hemoglobin dan Gula Darah serta dapat
mengaplikasikannya dalam dunia kebidanan.
17

DAFTAR PUSTAKA
Kiswari, dr. Rukman. 2014. Hematologi dan Transfusi. Jakarta: Erlangga
Syaifuddin. 2009. Fisiologi tubuh manusia. Jakarta : Salemba Medika
Kosasih, E.N. 2008. Tafsiran hasil pemeriksaan laboratorium klinik. Tangerang: Karisma
Blog Dokter. 2007. Hemoglobin. Bersumber dari:
http://www.blogdokter.net/2008/06/13/hemoglobin/ [Diakses tanggal 11
Maret 2016]
Diana Poedji. 2016. Laporan Praktikum Golongan darah. Academia. Bersumber
dari
:https://www.academia.edu/8070112/Laporan_Praktikum_Golongan_Dara
h[Diakses tanggal 11 Maret 2016]
Jillian agustin. 2010. Dasar Teori Golongan Darah. Scribd. Bersumber dari:
https://www.scribd.com/doc/43468118/Dasar-Teori-Golongan-
Darah[Diakses tanggal 11 Maret 2016]
Chintya Sanjaya. 2013. Hemoglobin. Scribd. https://www.scribd.com/doc/131705912/Dasar-Teori-HB[Diakses tanggal 11 Maret 2016]
18