Model Penyakit Tuberculosis
-
Upload
anj-r-maniezz -
Category
Documents
-
view
281 -
download
0
Transcript of Model Penyakit Tuberculosis
5/17/2018 Model Penyakit Tuberculosis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/model-penyakit-tuberculosis 1/11
1
Syarat Cukup untuk Meminimalkan
Penyebaran Penyakit Tuberkulosis pada Suatu Komunitas
Eminugroho Ratna Sari
Program Studi Matematika, Universitas Negeri Yogyakarta
ABSTRAK. Pengobataan penyakit Tuberkulosis (TB) selalu diupayakan dan dikembangkan,
begitu juga usaha-usaha untuk mencegah terkena penyakit TB. Dalam paper ini dibahasmengenai formulasi model matematika mengenai penyebaran penyakit TB. Secara umum,
model matematika mengenai penyakit TB ini mempunyai dua jenis titik ekuilibrium yaitu titik
ekuilibrium bebas penyakit TB dan titik ekuilibrium endemik. Karena terdapat kemungkinan
terjadi endemik, maka dalam paper ini dibahas mengenai salah satu cara meminimalkan
menyebarnya penyakit TB pada suatu komunitas.
Kata kunci: Model Matematika, Titik Ekuilibrium, Tuberkulosis.
(dipresentasikan pada Seminar Nasional Pendidikan Matematika UNY, 27 November
2010)
PENDAHULUAN
Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit penyebab kematian penduduk di
negara-negara berkembang yang disebabkan oleh bakteri mycobacterium [1]. Gejala-
gejala penderita TB diantaranya batuk-batuk, sakit dada, nafas pendek, hilang nafsu
makan, berat badan turun, demam, kedinginan, dan kelelahan [2]. Objek TB biasanya
anak-anak dan orang yang lemah sistem kekebalan tubuhnya. Transmisi bakteri
tuberkulosis melalui inhalasi, yaitu perantaraan ludah atau dahak penderita yang
mengandung basil tuberkulosis. Pada waktu penderita batuk, butir-butir air ludah
beterbangan di udara dan terhisap oleh orang yang sehat dan masuk kedalam parunya
yang kemudian menyebabkan penyakit tuberkulosis [4].
Di Indonesia, TB merupakan masalah utama kesehatan masyarakat. Jumlah pasien
TB di Indonesia merupakan ke-3 terbanyak di dunia setelah India dan Cina dengan
jumlah pasien sekitar 10% dari total jumlah pasien TB didunia [5]. Resiko penularan
setiap tahun ( Annual Risk of Tuberculosis Infection = ARTI) di Indonesia cukup tinggi
dan bervariasi antara 1-3%. Pada daerah dengan ARTI sebesar 1%, berarti setiap tahun
diantara 1000 penduduk, 10 orang akan terinfeksi. Sebagian besar dari orang yang
5/17/2018 Model Penyakit Tuberculosis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/model-penyakit-tuberculosis 2/11
2
terinfeksi tidak akan menjadi penderita tuberkulosis, hanya sekitar 10% dari yang
terinfeksi yang akan menjadi penderita tuberkulosis (Depkes, 2004). Kejadian kasus
tuberkulosis paling banyak terjadi pada kelompok masyarakat dengan sosio ekonomi
lemah. Terjadinya peningkatan kasus ini disebabkan oleh daya tahan tubuh yang lemah,
status gizi dan kebersihan diri individu dan kepadatan hunian lingkungan tempat
tinggal.
Meskipun menular, tetapi orang tertular tuberkulosis tidak semudah tertular flu.
Penularan penyakit ini memerlukan waktu pemaparan yang cukup lama dan intensif
dengan sumber penyakit (penular). Seseorang yang kesehatan fisiknya baik,
memerlukan kontak dengan penderita TB aktif setidaknya 8 jam sehari selama 6 bulan,
untuk dapat terinfeksi. Sementara masa inkubasi TB sendiri, yaitu waktu yang
diperlukan dari mula terinfeksi sampai menjadi sakit, diperkirakan sekitar 6 bulan.
Waaler et al. (1962) merupakan matematikawan pertama yang memodelkan
penyakit TB menggunakan sistem persamaan diferensial diskrit. Penelitian
dikembangkan oleh Adetune (2007) dengan membahas perilaku dinamik penyakit TB.
Dalam paper ini, akan dibahas formulasi Model Matematika tuberkulosis dengan lebih
detail selanjutnya ditentukan titik ekuilibrium model. Berikutnya, dibahas mengenai
syarat cukup yang sebaiknya dipenuhi untuk meminimalkan penyebaran penyakit TB.
FORMULASI MODEL
Dalam model ini, populasi total ( N ) dibagi menjadi 4 kelas yaitu : kelas
Susceptible ( ( )S t ) menyatakan jumlah individu yang rentan terhadap TB, kelas Latent (
L t ) menyatakan jumlah individu yang terdeteksi TB, kelas Infectious ( I t )
menyatakan jumlah individu yang terinfeksi (telah menjadi TB aktif) dan menularkan
TB dan kelas Recovered ( R t ) menyatakan jumlah individu yang telah sembuh. Untuk
selanjutnya hanya ditulis S, L, I dan R.
Populasi kelas rentan akan bertambah karena adanya kelahiran dan imigrasi ( ),
serta populasi akan berkurang karena kematian alami ( ). Kontak langsung antara
individu ini dengan individu yang terinfeksi (dinotasikan dengan c) akan mengakibatkan
individu ini ikut terinfeksi dan berdampak berkurangnya jumlah populasi. Kemungkinan
individu yang kemudian terdeteksi TB sebesar 1 .
5/17/2018 Model Penyakit Tuberculosis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/model-penyakit-tuberculosis 3/11
3
Kelas L menyatakan individu yang telah terdeteksi TB tetapi belum menginfeksi,
artinya secara medis gejala penyakit TB belum berkembang. Populasi ini bertambah
oleh masuknya individu dari kelas susceptible yang telah terinfeksi. Sedangkan
berkurangnya populasi ini disebabkan oleh kematian alami ( ), perawatan medis
hingga sembuh ( 1r ) dan berkembangnya mycobacterium di dalam tubuh sehingga
individu ini dapat menularkan kepada orang lain (k ).
Individu yang terinfeksi dan dapat menularkan TB kepada orang lain berada pada
kelas I . Hal ini terjadi pada individu yang semula telah terdeteksi TB kemudian
mempunyai sistem imun yang rendah sehingga bakteri berkembang di dalam tubuh.
Individu ini dapat menginfeksi individu lain pada saat bersin, batuk atau saat bercakap-
cakap secara langsung. Berkurangnya kelas I karena kematian alami ( ) dan
penyembuhan penyakit ( 2r ).
Populasi pada kelas yang individunya telah sembuh dari penyakit TB diasumsikan
dapat terjangkit TB lagi sehingga masuk kembali ke kelas L sebesar 2 . Populasi dari
kelas ini ada oleh individu terinfeksi ( I ) yang sembuh dari penyakit sebesar 2r . Populasi
ini akan berkurang karena kematian alami sebesar .
Dari asumsi-asumsi diperoleh diagram alur mengenai Model Matematika
Tuberkulosis sebagai berikut
Gambar 1. Diagram transfer Model Matematika Tuberkulosis
Dari Gambar 1 diperoleh Model Matematika Tuberkulosis sebagai berikut
1
dS I S cS
dt A (1.a)
S L I R
2
1r
2r k
1
5/17/2018 Model Penyakit Tuberculosis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/model-penyakit-tuberculosis 4/11
4
1 1 2
dL I I cS k r L cR
dt A A (1.b)
2
dI kL d r I
dt
(1.c)
1 2 2
dR I r L r I R cR
dt A (1.d)
dengan A menyatakan total area yang ditempati populasi tertentu dan N S L I R
menyatakan jumlah total populasi.
TITIK EKUILIBRIUM
Berdasarkan Sistem (1) diperoleh 2 jenis titik ekuilibrium yaitu titik ekuilibrium
bebas penyakit dan endemik. Kedua jenis titik ekuilibrium tersebut dibahas dalam
lemma-lemma berikut.
Lemma 1
Jika 0 I (artinya tidak ada individu yang terinfeksi dan menularkan TB kepada
individu yang lain), maka Sistem (1) mempunyai titik ekuilibrium bebas penyakit,
0 ,0,0,0 E
.
Bukti:
Diperhatikan Sistem (1).
Jika ruas kanan dari masing-masing persamaan pada Sistem (1) dibuat sama dengan nol
serta diasumsikan tidak ada individu yang terinfeksi ( 0 I ), maka diperoleh 0 L R
dan S
. Dalam hal ini ditulis 0 ,0,0,0 E
. Artinya populasi bebas dari
penyakit TB. □
Lemma 2
Jika 0 I (artinya terdapat individu yang terinfeksi dan menularkan TB kepada
individu yang lain), maka Sistem (1) mempunyai titik ekuilibrium endemik,
* * * *
1, , , E S L I R .
Bukti:
Diperhatikan Sistem (1).
5/17/2018 Model Penyakit Tuberculosis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/model-penyakit-tuberculosis 5/11
5
Jika ruas kanan dari masing-masing persamaan pada Sistem (1) dibuat sama dengan nol
serta diasumsikan terdapat individu yang terinfeksi ( 0 I ), maka dari Persamaan (1.b)
diperoleh
1d r I L
k
. (2)
Dari Persamaan (1.a) diperoleh
1
S I
c A
. (3)
Dari Persamaan (1.d) diperoleh
11 2
2
d r r r I k
R I
c A
. (4)
Selanjutnya, jika Persamaan (2), (3) dan (4) disubstitusi ke 0dL
dt , maka diperoleh
11 2
1
1 2 2
1 2
0
d r r r I
d r k I I c c k r I
I I A A k c c A A
Nilai I memenuhi persamaan kuadrat
2
0 1 2 0a I a I a (5)
dengan
0 1 2 2 1 2 1 1 2a cr c d r k r d r c c
1 1 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2
2 1 1
a c k c cr ck cr d r A k r d r A c
k r d r c A
2 1 2 1 2 1a c k A cr k A A k r d r .
Jadi diperoleh titik ekuilibrium endemik, katakan * * * *
1 , , , E S L I R , dengan
*
1
S I
c A
, 1* d r I
Lk
,
11 2
*
2
d r r r I
k R
I c A
dan*
I memenuhi
Persamaan (5). □
5/17/2018 Model Penyakit Tuberculosis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/model-penyakit-tuberculosis 6/11
6
KONDISI MEMINIMALKAN PENYEBARAN PENYAKIT TB
Selanjutnya, akan diselidiki kestabilan titik ekuilibrium 0 ,0,0,0 E
. Namun
sebelumnya akan diberikan Kriteria Routh Hurwitz dan lemma yang diturunkan dari
Kriteria Routh Hurwitz sebagai berikut.
Teorema Kriteria Routh-Hurwitz (Hahn, 1967)
Semua akar Polinomial Matriks A, 3
1
2
1
1
00
nnnn
A babaP ,
mempunyai bagian real negatif jika dan hanya jika memenuhi
010a , 02 , 030
a , . . . , 00
na , untuk n ganjil dan 0
n ,
untuk n genap,
dengan 01 b ; 2 det
10
10
aa
bb; 3 det
10
210
210
0 bb
aaa
bbb
dan seterusnya.
Lemma 3
Diberikan matriks22 x
A .
Bagian real semua nilai eigen matrik A bernilai negatif jika dan hanya
(i) trace 0 A dan (ii) det 0 A .
Bukti:
Misalkan
2221
1211
aa
aa A , sehinggga diperoleh polinomial karakteristik:
122122112211
2
2221
2111aaaaaa
aa
aa I A
. (6)
Dengan demikian dari Polinomial Karakteristik (6) diperoleh 221100 ,1 aaba
Atrace , 122122111 aaaaa det A dan 01 b .
Selanjutnya, dengan menggunakan Teorema (Kriteria Routh Hurwitz) diperoleh:
(i) 00010 baa
000 022110 Atrace Atracebaab .
(ii) 02 10
10
2aa
bb A
Atrace
det1
0 Atrace det 0 A
det 0 A , karena dari (i) 0 Atrace . □
5/17/2018 Model Penyakit Tuberculosis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/model-penyakit-tuberculosis 7/11
7
Berdasarkan lemma di atas, berikut akan dibahas mengenai kestabilan titik
ekuilibrium 0 E dalam lemma berikut.
Lemma 4
Jika 1 2 1k r d r k c A
, maka titik ekuilibrium0
E stabil asimtotik
global.
Bukti:
Matrik Jacobian Sistem (1) adalah
1
1 1 1 2 2
2
1 2 2 2
0 0
0 0
0
I Sc c
A A I S R I
c k r c c c J A A A A
k d r
R I r r c c
A A
.
Matriks Jacobian di sekitar titik ekuilibrium 0 E adalah
0
1
1 1
2
1 2
0 0
0 0
0 0
0
E
c A
J k r c
A
k d r
r r
(7)
Polinomial karakteristik dari Matriks (7) adalah
00 E J I
1
1 1
2
1 2
0 0
00 0
0 0
0
c A
k r c A
k d r
r r
5/17/2018 Model Penyakit Tuberculosis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/model-penyakit-tuberculosis 8/11
8
2 1 1
2
0k r c
A
k d r
. (8)
Misal
1 1
2
k r c A M
k d r
.
Dari Matriks M diperoleh
1 2( ) 0trace M k r d r
dan 1 2 1det M k r d r k c A
.
Karena diketahui 1 2 1k r d r k c A
, maka diperoleh det 0 M .
Jadi, menurut Lemma 3, nilai eigen Matriks M bernilai negatif. Dengan demikian,
semua nilai eigen Matriks 0 E J bernilai negatif. Akibatnya, titik ekuilibrium 0 E stabil
asimtotik global. Artinya, jika pada awalnya jumlah individu yang rentan terhadap TB
cukup dekat dengan
, jumlah individu yang terdeteksi, jumlah individu yang
terinfekasi dan jumlah individu yang sembuh cukup sedikit, maka seiring berjalannya
waktu jumlah idividu yang rentan akan dekat dengan
, jumlah individu yang
terdeteksi, jumlah individu yang terinfeksi dan jumlah individu yang sembuh akansangat sedikit sehingga mendekati nol dan tidak ada lagi pada komunitas. □
Oleh karena terdapat kemungkinan terjadi endemik untuk penyakit TB, maka
berikut diberikan suatu cara untuk meminimalisir terjadinya penyebaran TB tersebut.
Dalam hal ini, populasi kelas L dan kelas I berkurang, yaitu pada saat 0dL
dt dan
0
dI
dt . Jadi,
5/17/2018 Model Penyakit Tuberculosis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/model-penyakit-tuberculosis 9/11
9
1 1 2 0 I I
cS k r L cR A A
(9)
dan 2 0kL d r I (10)
Dari Pertidaksamaan (10) diperoleh
2
k I L
d r
. (11)
Dari Pertidaksamaan (9) diperoleh
1 2
1
cS cR I A
k r L
. (12)
Jadi, berdasarkan Pertidaksamaan (11) mengakibatkan Pertidaksamaan (12) menjadi
1 2 1 2
1 1 2
cS cR I cS cR k A
k r L k r d r
atau
1 2
1 2
cS cRk A
k r d r
.
Artinya, untuk meminimalisir terjadinya endemik penyakit TB, total area yang dihuni
oleh populasi tertentu ( A) harus lebih besar dari kemungkinan hidup individu dari kelas
terdeteksi ke kelas terinfeksi 1
k
k r
serta jumlah individu yang terinfeksi selama
individu tersebut berada dalam masa inkubasi
1 2
2
cS cR
d r
.
STUDI KASUS
Berikut diberikan simulasi dari Sistem 1 menggunakan program Maple. Nilai-
nilai parameter diberikan sebagai berikut: 0,015 , 1 2 1,5r r , 1 2 2 ,
0,00396k , 3,805 .
Akibatnya diperoleh
5/17/2018 Model Penyakit Tuberculosis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/model-penyakit-tuberculosis 10/11
10
Gambar 2. Simulasi dari Sistem 1 jika diberikan 90 I dengan syarat awal 0 5000S dan
perubahan area hunian, A.
Diperhatikan bahwa pada saat area hunian 20, jumlah populasi yang rentan terhadap TB
sangat cepat berkurang karena pengaruh penyakit sehingga mereka dengan mudah
terinfeksi. Ketika area hunian ditambah, jumlah populasi yang rentan terhadap TB akan
berkurang lebih lambat. Artinya kemungkinan terinfeksi TB lebih sedikit, sehingga
kemungkinan terjadi endemic juga berkurang. Apabila jumlah populasi yang rentan
terhadap TB lebih lambat berkurang (populasi kelas rentan meningkat), maka populasi
yang terinfeksi maupun terdeteksi TB aktif akan berkurang, sehingga penyakit TB dapat
diminimalisir.
KESIMPULAN
Diberikan model penyebaran penyakit TB seperti pada Sistem (1). Dari uraian di
atas, dapat diketahui bahwa terdapat dua jenis titik ekuilibrium yaitu titik ekuilibrium
bebas penyakit, 0 ,0,0,0 E
, dan titik ekuilibrium endemik, * * * *
1 , , , E S L I R .
Apabila terjadi endemik, dapat diminimalkan penyebarannya yaitu total area yang
dihuni harus lebih besar dari kemungkinan hidup individu dari kelas terdeteksi ke kelas
terinfeksi serta jumlah individu yang terinfeksi selama individu tersebut berada dalam
masa inkubasi.
untuk A = 20untuk A = 200
untuk A = 2000
P o p u l a s i S u s c e p t i b l e
5/17/2018 Model Penyakit Tuberculosis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/model-penyakit-tuberculosis 11/11
11
DAFTAR PUSTAKA
[1] Anonim, Tuberculosis, http://en.wikipedia.org/wiki/Tuberculosis
[2] Anonim, Seminar Hari Tuberculosis, http://www.itb.ac.id/news/2100.xhtml
[3] Adetune, I. A., 2007, The Mathematical Models Of The Dynamical Behaviour Of
Tuberculosis Disease In The Upper East Region Of The Northen Part Of Ghana: A
Case Study Of Bawku, Research Journal of Applied Sciences 2 (9): 943 – 946.
[4] Anonim, Survei Prevalensi Tuberkulosis (SPTBC),
http://www.litbang.depkes.go.id/~surkesnas2/index2.php?option=com_content&do_
pdf=1&id=6
[5] Retno Asti Werdhani, Patofisiologi, Diagnosis, Dan Klafisikasi Tuberkulosis,
Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas, Okupasi, dan Keluarga, FKUI
[6] Drh. Hiswani, M.Kes, Tuberkulosis Merupakan Penyakit Infeksi Yang Masih
Menjadi Masalah Kesehatan Masyarakat,
http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-hiswani6.pdf
[7] Hahn, W, 1967, Stability of Motion, Springer-Verlag, New York.
[8] Waaler, H., A. Geser and S. Anderson, 1962, The Use Of Mathematical Models In
The Study Of Epidemiology Of Tuberculosis. Am. J. Public Health, 52: 1002 –
1012.