Mklah Pngthuan Bhn Tknik
-
Upload
muhammad-jayanda-agustian -
Category
Documents
-
view
215 -
download
0
description
Transcript of Mklah Pngthuan Bhn Tknik
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..........................................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................2
A. LATAR BELAKANG...................................................................................................2
B. TOPIK PEMBAHASAN..............................................................................................2
C. TUJUAN..................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3
A. PENGERTIAN...........................................................................................................3
B. KONTRUKSI.............................................................................................................4
C. TIPE dan CARA KERJA DAPUR ELEKTRO / EAF (ELECTRIC ARC FURNANCE)............6
D. KARAKTEISTIK.........................................................................................................7
BAB III PENUTUP................................................................................................................9
A. KESIMPULAN..........................................................................................................9
DAFTAR RUJUKAN............................................................................................................10
1
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada era modern ini kemajuan teknologi berkembang dengan pesat.
Seperti halnya dalam bidang industry. Contohnya dalam proses peleburan baja.
Dalam peleburan baja menggunakan banyak cara. Seperti penggunaan dapur
elektro pada pengolahannya.
Untuk mendapatkan baja berkualitas tinggi yang digunakan untuk baja
konstruksi dan baja perkakas, maka baja-baja yang dihasilkan dengan
cara Linz-Donawitz dan Semens-Martin harus diolah lagi kedalam proses
pemuliaan. Salah satu proses pemuliaan dengan menggunakan tanur busur listrik
(EAF).
Proses ini bertujuan :
Menghilangkan kotoran-kotoran yang tersisa seperti belerang, posfor dan
gas-gas. Bila dikehendaki, memadukan dengan Khrom (Cr), nikel (Ni),
vanadium (V) wolfram (W), molybden (Mo) dan lain-lain tanpa mengalami
kerugian.
Dengan cara elektro, hasil yang dikehendaki adalah baja mulia atau baja paduan.
B. TOPIK PEMBAHASAN
Makalah ini membahas tentang proses peleburan baja dengan menggunakan dapur
elektro / dapur istrik. Dapur elektro / dapur listrik memiliki proses kerja,
karakteristik dan lain-lain.
C. TUJUAN
Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
pengetahuan bahan teknik. Penyusunan makalah ini juga untuk mengetahui proses
peleburan baja menggunakan dapur elektro / listrik. Bagaimana cara kerja sebuah
dapur listrik dan komponen- komponennya. Sehingga kita dapat mengetahui
karakteristik, pengembangan, dari sebuah dapur elektro / dapur listrik.
2
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Pengolahan Baja Cara Elektro. Untuk mendapatkan baja
berkualitas tinggi yang digunakan untuk baja konstruksi dan baja perkakas, maka
baja-baja yang dihasilkan dengan cara Linz-Donawitz dan Semens-Martin harus
diolah lagi kedalam proses pemuliaan.
Proses ini bertujuan :
Menghilangkan kotoran-kotoran yang tersisa seperti belerang, posfor dan
gas-gas. Bila dikehendaki, memadukan dengan Khrom (Cr), nikel (Ni),
vanadium (V) wolfram (W), molybden (Mo) dan lain-lain tanpa mengalami
kerugian.
Dengan cara elektro, hasil yang dikehendaki adalah baja mulia atau baja
paduan.
Jalannya proses :
Bahan asal Dimuliakan Hasil
- Baja LD atau SM
cair atau padat
dengan panas listrik
busur nyala atau
imbas (induksi)
Baja mulia/baja
elektro- tanpa
paduan
- Baja LD atau SM
bekas
- Paduan rendah
- paduan tinggi
Tanur Busur Listrik (EAF) adalah peralatan / alat yang digunakan untuk
proses pembuatan logam / peleburan logam, dimana baja bekas dipanaskan dan
dicairkan dengan busur listrik yang berasal dari elektroda ke baja bekas di dalam
tanur.
Ada dua macam arus listrik yang bisa digunakan dalam proses peleburan
dengan EAF, yaitu arus searah (direct current ) dan arus bolak – balik (alternating
current). Dan yang biasa digunakan dalam proses peleburan adalah arus bolak-
balik dengan 3 fase menggunakan electroda graphite.
Salah satu kelebihan EAF dari basic oxygen furnance adalah kemampuan
EAF untuk mengolah scrap menjadi 100 % baja cair. Menurut survei sebanyak
3
33% dari produksi baja kasar (crude steel) diproduksi menggunakan Tanur busur
listrik (EAF). Sedangkan kapasitas porduksi dari EAF bisa mencapai 400 ton.
Kelebihan lain dari EAF ini adalah energi yang dikeluarkan busur listrik terhadap
logam bahan baku sangant besar, menyebabkan terjadinya okisdasi besar pada
logam cair. Hal ini menyebabkan karbon yang terkandung di dalam logam bahan
baku teroksidasi sehingga kadar karbon dalam logam tersebut menjadi berkurang.
Bentuk fisik dari dapur (EAF) ini cukup rendah sehingga dalam hal pengisian
bahan bakunya pun sangat mudah. Dalam hal pengoperasiannya pun EAF juga
tidak terlalu sulit karena hanya memerlukan beberapa orang operator yang
memantau proses peleburan dan penggunaan listrik pada dapur tersebut.
B. KONTRUKSI
Gambar 1. Tanur Imbas
Struktur dari Tanur busur listrik adalah Tungku oval (bagian bawah),
dinding tanur yang berbentuk selinder, dan tutup tanur yang bisa bergerak
menutup dan membuka untuk proses pengisian. Pada tutup tanur terdapat 3 buah
lubang yang merupakan dudukan elektroda grafit, yang terdiri dari mekanisme
penjepit elektroda. Sedangkan elektroda tidak bertopang pada tutup tanur
melainkan bertopang pada rangka tersendiri dan rangka tersebut memiliki
4
mekanisme pengangkat dan untuk menurunkan elektroda pada posisi – posisi
yang dapat diatur pada waktu pengoperasian. Untuk mengurangi rugi kalor (heat
loses) pada tutup tanur, maka tutup tanur dilapis dengan isolator panas.
Gambar 2. Tanur Busur Nyala
Pada dinding pelindung tanur terdapat batu tahan api sebagai isolator
panas bagian dalam yang dihasilkan tanur tersbut. Pada dinding tanur ini tidak
diperlukan lagi lining karena pada bagian ini tidak lagi bersentuhan dengan cairan.
Sedangkan kotruksi luar dari dinding di tutupi oleh pelat baja dengan ketebalan
tertentu. Pada dinding bagian luar ini juga terdapat sistem pendingin yang
menggunakan fluida air sebagai media pendinginan.
Pada bagian tungku oval (spherical hearth) terdapat 3 lapisan yaitu
lapisan lining kemudian lapisan batu tahan api dan sebagai kontruksi bagian luar
digunakan pelat baja dengan ketebalan tertentu. Pada bagian ini juga
terdapat tapping spout atau yang lebih dikenal dengan istilah saluran penuangan,
yang digunakan untuk proses penungan cairan yang akan di cetak atau diatur
komposisinya di ladle furnance. Pada bagian yang berhadapan dengan tapping
spout adalah slaging door atau yang lebih dikenal dengan pintu slag, yang
digunakan untuk mengeluarkan slag. Untuk mengatur posisi penuangan dan
pengeluaran slag, terdapat mekanisme pada dasar bagian luar tanur yang
berbentuk roda gigi berpasangan yang digerakkan oleh screw bar.
5
C. TIPE dan CARA KERJA DAPUR ELEKTRO / EAF (ELECTRIC ARC
FURNANCE)
Banyak tipe dapur listrik yang digunakan, tetapi secara praktek hanya tipe
berikut yang digunakan dalam industry pembuatan baja :
1. AC direct-arc electric furnace (dapur busur listrik – arus bolak balik)
2. DC direct-arc electric furnace (dapur busur listrik – arus searah )
3. Induction electric furnace (dapur induksi).
Pada dapur busur listrik – arus bolak balik, arus melewati suatu elektroda
turun ke bahan logam melalui suatu busur listrik, kemudian arus tersebut dari
bahan logam mengalir keatas melalui busur listrik melalui busur listrik menuju
elektroda lainnya. Untuk peleburan baja dapat dilakukan arus satu, dua atau tiga
fasa. Umumnya digunakan arus 3 fasa.
Dalam dapur listrik – arus searah, arus listrik melewati satu elektroda turun
kebahan yang akan dilebur melelui busur listrik, yang kemudian mengalir menuju
elektroda pasangannya yang berada dibawah dapur.
Dapur listrik ini dikembangkan oleh Dr. Paul Heroult ( USA ). Dapur
busur listrik Heroult yang pertama dibuat untuk memproduksi baja, dibangun
oleh Halcomb steel company di Syracuse, New York pada tahun 1906.
Gambar 3. Skema penampang dapur busur listrik – arus bolak balik.
6
Pada dapur induksi, arus listrik diinduksikan kedalam baja dengan osilasi
medan magnet. Berdasarkan frekwensinya, dapur induksi dikelompokkan sebagai
berikut:
1. Dapur induksi frekwensi rendah. Menggunakan prinsip trafo, dimana
bahan logam yang akan dilebur bertindak sebagai kumparan sekunder,
sedang gulungan dengan inti besi bertindak sebagai kumparan primer.
2. Dapur induksi frekwensi medium atau tinggi. Arus dengan frekwensi
mediumatau tinggi dilewatkan kumparan yang meliliti bejana ( crucible )
yang berisi bahan logam yang akan dilebur.
D. KARAKTEISTIK
Gambar 4. Peleburan Baja Dalam Dapur Listrik (EAF).
Dapur listrik dapat digunakan untuk pembuatan baja, baik dengan proses
asam maupun basa. Hampir semua dapur listrik yang digunakan untuk melayani
produksi baja, baja cetak dan industry pengecoran saat ini menggunakan pelapis
bata tahan api basa.
Dapur listrik dapat digunakan untuk memproduksi hampir semua jenis
baja. Untuk kapasitas dibawah 1.500.000 ton/tahun, dapur listrik lebih ekonomis
digunakan daripada kombinasi blast furnace dan proses oxygen steel making basa.
Hal tersebut khususnya berlaku pada daerah dimana tersedia banyak scrap dan
harga tenaga listrik yang murah. Dapur listrik lebuh fleksibel untuk melayani
7
operasi produksi yang intermittent (misal, akibat permintaan pasar yang
fluktuatif).
Dapur listrik mempunyai keterbatasan antara lain sebagai berikut :
1. Tidak mampu memproduksi baja dengan kandungan unsure residual
rendah dari scrap yang mempunyai unsure residual yang tinggi.
2. Satu dapur listrik tidak dapat melayani secara kontinyu dan berurutan satu
mesin cetak kontinyu ( minimum diperlukan 2 dapur listrik )
3. Dapur listrik tidak ekonomis digunakan untuk produksi melebihi
1.500.000 ton baja/tahun, pada satu daerah.
Kandungan nitrogen dalam baja biasanya dua kali lebih tinggi daripada baja yang
dihasilkan oleh proses oxygen steel making, baik basa maupun asam.
8
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pengolahan Baja Cara Elektro. Untuk mendapatkan baja
berkualitas tinggi yang digunakan untuk baja konstruksi dan baja perkakas, maka
baja-baja yang dihasilkan dengan cara Linz-Donawitz dan Semens-Martin harus
diolah lagi kedalam proses pemuliaan.
Proses ini bertujuan :
Menghilangkan kotoran-kotoran yang tersisa seperti belerang, posfor dan gas-
gas.
Bila dikehendaki, memadukan dengan Khrom (Cr), nikel (Ni), vanadium (V)
wolfram (W), molybden (Mo) dan lain-lain tanpa mengalami kerugian.
Dengan cara elektro, hasil yang dikehendaki adalah baja mulia atau baja
paduan.
Dapur listrik mempunyai keterbatasan antara lain sebagai berikut :
1. Tidak mampu memproduksi baja dengan kandungan unsure residual
rendah dari scrap yang mempunyai unsure residual yang tinggi.
2. Satu dapur listrik tidak dapat melayani secara kontinyu dan berurutan satu
mesin cetak kontinyu ( minimum diperlukan 2 dapur listrik )
3. Dapur listrik tidak ekonomis digunakan untuk produksi melebihi
1.500.000 ton baja/tahun, pada satu daerah.
Kandungan nitrogen dalam baja biasanya dua kali lebih tinggi daripada baja yang
dihasilkan oleh proses oxygen steel making, baik basa maupun asam.
9
DAFTAR RUJUKAN
Rekamurom. 2012. Dapur listrik. (Online).
(http://rekamurom.blogspot.com/2012/03/dapur-listrik.html). Diakses pada tanggal 30
September 2014.
Ikhsan. 2013. Peleburan baja dalam dapur listrik eaf dan pengertian electric arc.
(Online). (iksanmustofast.wordpress.com/2013/05/26/peleburan-baja-dalam-dapur-
listrik-eaf-pengertian-electric-arc/). Diakses pada tanggal 30 September 2014.
10