E-tugas Mklah Analisa Lap.keu

26
Analisa Laporan Keuangan Mengenai Profitabilitas MAKALAH Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Seminar Disusun oleh : 1. Nurul Hasanah 2. Evi Amelia JURUSAN AKUNTANSI KEUANGAN SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI KUSUMA NEGARA JAKARTA 2013

description

akutansi

Transcript of E-tugas Mklah Analisa Lap.keu

Analisa Laporan Keuangan Mengenai Profitabilitas

MAKALAHDiajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah SeminarDisusun oleh :1. Nurul Hasanah2. Evi Amelia

JURUSAN AKUNTANSI KEUANGANSEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI KUSUMA NEGARAJAKARTA2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat dan rahmat-Nya kepada kami, sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada dosen Seminar Bapak Drs. Budi Santoso,SE.MM.Ak yang telah memberikan bimbingan serta motivasinya kepada kami dalam penyusunan makalah ini.Makalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas Seminar serta yang paling terpenting adalah untuk meningkatkan pengetahuan kami sebagai mahasiswi yang berkenaan tentang Analisa Laporan Keuangan Mengenai Profitabilitas.Tentunya makalah ini masih sangat jauh dari kata sempurna, untuk itu kritik dan saran atas makalah ini, sangat kami harapkan.

BAB IPENDAHULUANSeorang investor yang ingin menginvestasikan modalnya pada perusahaan, haruslah mengetahui laporan keuangan perusahaan tersebut, hal ini berguna untuk mengambil keputusan memilih atau tidak memilih untuk berinvestasi.Dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi ini, investor haruslah menganalisis laporan keuangan perusahaan. Analisa laporan keuangan memusatkan pada teknik teknik yang digunakan oleh para analisis yang berada di luar perusahaan, walaupun manajer di dalam perusahaan juga banyak menggunakan metode yang sama.Hal yang harus diperiksa dalam laporan keuangan adalah neraca, laporan labarugi, laporan arus kas, laporan perubahan modal dan juga catatan atas laporan keuangan itu sendiri.Inti dari analisis laporan keuangan adalah penghitungan dan interpretasi dari rasio.Suatu rasio menyatakan hubungan antara jumlah yang satu dengan jumlah yang lain. Rasio yang digunakan untuk menganalisis laporan keuangan terbagi menjadi lima yaitu ;1. Rasio yang mengukur kemampuan membayar kewajiban lancar.2. Rasio yang mengukur kemampuan untuk menjual persediaan dan menagih hutang.3. Rasio yang mengukur kemampuan membayar hutang jangka panjang.4. Rasio yang mengukur profitabilitas.5. Rasio yang digunakan untuk menganalisis saham sebagai alat investasi.

Untuk itu, kami akan membahas mengenai analisalaporan keuangan pada makalah ini.

BAB IIKASUSPT Centrin Online adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang telekomunikasi, service layanan provider, tv kabel, dan lainnya. PT Centrin Online merupakan perusahaan yang telah terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia yang tentunya harus memiliki laporan keuangan. Dilihat dari analisa profitabilitas yang kami lakukan dengan membandingkan dengan perusahaan sejenis ( PT MNC Sky Vision), profitabilitas yang dihasilkan PT centrin Online berada di bawah profitabilitas pesaingnya. Padahal dari segi analisa kemampuan modal, PT Centrin Online jauh di atas perusahaan pesaingnya. Jika hal ini terus dibiarkan, maka modal yang dimiliki PT Centrin Online akan habis apabila setiap tahunnya tidak mendapatkan keuntungan. Hal ini lah yang akan kami jadikan dalam kasus pada makalah ini. Pada makalah bagian kasus ini, akan kami sertakan pula laporan keuangan PT Centrin Online dan PT MNC Sky Vision agar dapat dibuktiin kebenaran atas perhitungan analisa profitabilitas kami.

BAB IIIBATASAN MASALAHAgar pembahasan tidak terlalu melebar ke hal yang lebih luas, maka pada makalah ini akan dibatasi hanya pada :1. Pengertian Laporan Keuangan2. Tujuan Pelaporan Keuangan3. Bentuk Bentuk Laporan Keuangan4. Pengertian Analisa Laporan Keuangan5. Faktor-Faktor Dalam Menganalisa dan Menilai Posisi Keuangan6. Pembahasan Kasus

BAB IVLANDASAN TEORI4.1 Pengertian Laporan Keuangan Menurut Jamers O. Gill dan Moira Chatton (2005:2) laporan keuangan merupakan saran utama membuat laporan informasi keuangan keapada orang-orang dalam perusahaan (manajemen dan para karyawan) dan kepada masyarakat di luar perusahaan (bank, investor, pemasok, dan sebagainya)Menurut Chairul Marom (2001:2) adalah produk dari manajemen dalam rangka mempertanggung jawabkan penggunaan sumber daya dan sumber dana yang dipercayakan kepadanya.Menurut Sofyan Syafri Harahap (1997:1) adalah media informasi yang merangkum semua aktivitas perusahaan. Jika informasi ini disajikan dengan benar, informasi tersebut sangat berguna bagi siapa saja untuk mengambil keputusan tentang perusahaan yang dilaporkan tersebut.4.2 Tujuan Laporan Keuangan1. Bagi pemilik perusahaanBagi pemilik perusahaan, laporan keuangan dimaksudkan untuk: Menilai prestasi atau hasil yang diperoleh manajemen. Mengetahui hasil deviden yang akan di terima. Menilai posisi keuangan perusahaan dan pertumbuhannya. Mengetahui nilai saham dan laba perlembar saham. Sebagai dasar untuk memprediksi kondisi perusahaan dimasa datang. Sebagai dasar untuk mempertimbangkan, menambah atau mengurangi investasi.

2. Bagi manajemen perusahaanBagi manajemen perusahaan, laporan keuangan dimaksudkan untuk Alat untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan kepada pemilik. Mengukur tingkat biaya dari setiap kegiatan operasi perusahaan. Mengukur tingkat efesiensi dan tingkat keuntungan perusahaan. Menilai hasil kerja individu yang diberi tugas dan tanggung jawab. Menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan perlu tidknya kebijaksanaan baru.3. Bagi InvestorBagi investor ,laporan keuangan dimaksudkan untuk: Menilai kemungkinan menanamkan dana dalam perusahaan Menilai kemungkinan menanamkan divestasi (menarik investasi dari perusahaan).

4. Bagi kreditur Bagi kreditur , laporan keuangan digunakan untuk: Menilai kondisi keuangan dan hasil usaha perusashaan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Menilai kualitas jaminan kredit/investasi untuk meropang kredit yang akan diberikan. Menilai kemampuan likuditas, solvabilitas, rentabilitas perusahaan sebagai dasar pertimbangan keputusan kredit.

5. Bagi Pemerintah Bagi pemerintah, laporan keuangan dimaksudkan untuk: Menetapkan jumlah pajak. Menetapkan kebijakan baru Menilai apakah perusahaan tersebut memerlukan bantuan atau tidak. Bagi lembaga pemerintahan lainnya bisa menjadi bahan penyusunan data dan statistik.4.3 Bentuk-Bentuk Laporan Keuangan1. Neraca (balance sheet)Neraca (Balance sheet) (soemarso, 2004 : 55) adalah daftar aktiva, kewajiban, dan modal suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Daftar ini juga menunjukkan tenteng kekayaan yang dipunyai perusahaan serta sumber pembelanjaannya. Neraca menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada suatu saat tertentu.2. Laporan Laba rugi (income statement)Laporan laba rugi (income statement) (soemarso,2004 : 55) adalah ikhtisar pendapatan dan beban suatu perusahaan untuk suatu jangka waktu tertentu. Laporan laba rugi menunjukkan hasil usaha suatu perusahaan dalam jangka waktu tertentu.3. Laporan Perubahan modal (statement of owners equity)Laporan perubahan modal (statement of owners equity) (soemarso,2004 :54) adalah ikhtisar tentang perubahan modal suatu perusahaan yang terjadi selama jangka waktu tertentu.

4. Laporan Arus Kas (statement of cash flows)Menurut Chairul Marom (2001:16) menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan kebutuhan perusahaan dalam memanfaatkan dana tersebut, yang diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.4.4 Pengertian Analisa Laporan KeuanganAnalisa laporan keuangan memusatkan pada teknik teknik yang digunakan oleh para analisis yang berada di luar perusahaan, walaupun manajer di dalam perusahaan juga banyak menggunakan metode yang sama.Menurut Drs. Lukman Syamsuddin (2002:27) merupakan perhitungan ratio-ratio untuk menilai keadaan keuangan perusahaan di masa lalu, saat ini dan kemungkinannya di mana mendatang. 4.5 Faktor-Faktor Dalam Menganalisa dan Menilai Posisi Keuangan1. Likuiditas Menunjukan kemampuan perusahaan untyuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera di penuhi atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keungan pada saat ditagih2. SolvabilitasMenunjukan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan apabila perusahaan tersebut dilikuidasi.3. Rentabilitas atau ProfitabilitasMenunjukan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.4. Stabilitas usahaMenunjukan kemampuan perusahaan untuk melakukan usahanya dengan stabil, yang diukur dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar beban bunga atas utang-utangnya dan akhirnya membayar kembali tepat pada waktunya.Rasio Keuangan dapat dikategorikan sebagai berikut (Drake, 2007; Edum-Fotwe et al.3):a. Rasio likuiditas (liquidity ratios) (contoh: current ratio, solvency ratio): digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban (obligation) jangka pendeknya dan menentukan waktu serta cakupan tindakan yang diperlukan.

b. Rasio profitabilitas (profitability ratios) (contoh: profit margin, return on assets, return on equity, and earnings per share): digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian (return) investasi perusahaan atau laba dari operasi.

c. Rasio aktivitas (activity ratios) (contoh: assets turnover and stock turnover). Digunakan untuk mengindikasikan seberapa efektif penggunaan dan pembagian aset perusahaan serta berapa kali dalam setahun persediaan dihabiskan.

d. Rasio pengungkit (leverage ratios) (contoh: gearing and interest cover): digunakan untuk mengindikasi pengembangan yang diekspos perusahaan atas risiko keuangannya. Tidak semua rasio keuangan harus digunakan ketika melakukan analisis terhadap suatu perusahaan. Pilihan rasio yang digunakan bergantung pada kebutuhan serta tujuan analisis. Sebagai contoh: pemasok dan kreditor jangka pendek lebih suka konsen pada current liquidity, sementara pemegang saham lebih menyukai rasio profitabilitas untuk menentukan tingkat pengembalian investasi; sementara perbankan akan lebih suka pada profitability dan leverage ratios untuk persetujuan kredit (Halim et al., 2011).

Formulasi Rasio Keuangana) Rasio LikuiditasRasio Likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini dapat dihitung melalui sumber informasi tentang modal kerja yaitu pos-pos aktiva lancar dan hutang lancar (Harahap, 1998).

1. Current Ratio/Rasio LancarKemampuan untuk membayar kewajiban yang harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar.CR = Aktiva Lancar Liabilitas Lancar

2. Quick Ratio / Acid Test Ratio / Rasio CepatKemampuan untuk membayar kewajiban yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebih liuid (quick assets).QR = Kas + Efek + Piutang Liabilitas Lancar

3. Cash Ratio (Ratio of Immediate Solvency) / Rasio Kas atas Hutang LancarKemampuan untuk membayar kewajiban yang segera yang harus dipenuhi dengan Kas yang tersedia dalam perusahaan dan Efek yang dapat segera dicairkan. RIS = Kas + Effek Liabilitas Lancar

4. The Net Working Capital to Sales Ratio / Rasio modal kerja bersih terhadap penjualan Rasio ini merupakan rasio dari modal kerja bersih (current assets minus liabilities) terhadap penjualan, mengindikasikan likuiditas aset perusahaan (setelah dibandingkan dengan kewajiban jangka pendek) dikaitkan dengan kebutuhan likuiditasnya (direpresentasikan dengan penjualan) (Drake, 2007)WCS = Aktiva Lancar Liabilitas LancarPenjualan

5. Working Capital To Total Asset Ratio Mengukur likuiditas dari total aktiva dan posisi modal kerja (netto)WAR = Aktiva Lancar Liabilitas LancarJumlah Aktiva

6. Current Assets to Assets Ratio /Rasio Aktiva lancar dan Total AktivaMenunjukkan posisi aktiva lancar atas total aktivaCATA = Aktiva LancarTotal Aktiva

7. Current Assets to Liabilities Ratio / Rasio Aktiva lancar dan Total HutangMenunjukkan porsi aktiva lancar atas total kewajiban perusahaanCAL = Aktiva LancarLiabilitas

Seperti telah disebutkan diatas tidak semua rasio harus digunakan dalam analisis melainkan berdasarkan kebutuhan. Misalnya dalam rasio likuiditas ini Drake (2007) merekomendasikan digunakan tiga analisis rasio likuiditas yaitu: current ratio, quick ratio, dan net working capital to sales ratio.

b) Rasio ProfitabilitasRasio profitabilitas disebut juga rasio Rentabilitas. Menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang (Sofyan Safri, 1998; Arifin & Sumaryono, 2007).

1. Operating Income Ratio / Operating Profit Margin Menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba operasi sebelum bunga dan pajak yang dihasilkan oleh setiap rupiah penjualan.OPM = Penjualan Netto HPP BiayaPenjualan Netto

2. Net Profit Margin / Sales Margin Menunjukkan keuntungan netto atau laba bersih per rupiah penjualan. Semakin besar angka yang didapat menunjukkan kinerja yang semakin baik.

NPM = Laba Bersih Setelah Pajak (EAT)Penjualan Netto

3. Gross Profit Margin / Contribution MarginMenunjukkan kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba bruto per rupiah penjualan. Laba yang akan digunakan untuk menutupi biaya-biaya tetap atau biaya operasi lainnya. Dengan rasio ini perusahan dapat mengontrol pengeluaran untuk biaya tetap dan operasi sehingga perusahaan dapat menikmati laba.GPM = Penjualan Netto HPP Penjualan Netto

4. Operating RatioMenunjukkan biaya operasi per rupiah penjualan, semakin kecil rasio ini menunjukkan kinerja yang semakin baik.OR = HPP + Biaya Admin, Penjualan, UmumPenjualan Netto

5. Earning Power of Total Investment (Rate of Return on Total Assets)Menunjukkan kemampuan manajemen dalam mengelola modal perusahaan yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi semua investor (pemegang obligasi + saham).EP = EBIT Total Aktiva

6. Net Earning Power Ratio (Rate of Return on Investment/ROI)Menunjukkan kemampuan modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bersih.NEP = Laba Bersih Setelah Pajak (EAT)Total Aktiva

7. Rate of Return for The Owners (Rate of Return on Net Worth)Menunjukkan kemampuan modal pemilik untuk menghasilkan keuntungan pada pemegang saham preferen dan saham biasa.RRO = Laba Bersih Setelah Pajak (EAT)Jumlah Modal

c) Rasio AktivitasRasio Aktivitas digunakan untuk mengukur seberapa efektif perusahaan menggunakan sumber daya yang dimiliki. Menggambarkan pula aktivitas yang dilakukan perusaan dalam menjalankan operasinya baik dalam kegiatan penjualan, pembelian dan kegiatan lainnya.

1. Total Assets Turnover Menunjukkan seberapa jauh kemampuan semua aktiva menciptakan penjualan.

TAT = Penjualan Netto Total Assets

2. Accounts Receivable Turnover Menunjukkan seberapa cepat penagihan piutang dalam suatu periode tertentu. Semakin besar semakin baik.

ART = Penjualan Kredit Rata rata Piutang

Rata-rata piutang dapat dihitung dengan (saldo awal+saldo akhir)/2. Rata-rata piutang dapat pula diganti dengan saldo akhir piutang.Receivable turn over dapat dikonversikan ke hari:

ART Days = 360 Rasio Turn Over Piutang

Dalam perhitungan jumlah hari dalam satu tahun ada yang menggunakan 365 hari(Drake, 2007).

3. Average Collection PeriodeSeberapa lama perusahaan melakukan penagihan piutang. Semakin pendek periodenya semakin baik. Rasio ini sejalan dengan informasi yang digambarkan receivable turn over.

ACP = Piutang Rata-rata x 360 Penjualan Kredit

4. Inventory TurnoverMenunjukkan seberapa cepat perputaran persediaan dalam siklus produksi normal.

ITR = Harga Pokok Penjualan Rata-rata Persediaan

5. Fixed Asset Turnover Menunjukkan kemampuan aktiva tetap menciptakan penjualan tinggi.FAT = Penjualan Aktiva Tetap Bersih

6. Average Days InventoryUntuk mengukur periode (hari) rata-rata persediaan barang dagangan berada di gudang.

ADI = Persediaan Rata-rata x 360 Harga Pokok Penjualan

7. Working Capital TurnoverMengukur kemampuan modal kerja (neto) yang berputar pada suatu periode siklus kas yang terdapat di perusahaan.

WCT = Penjualan Netto Aktiva Lancar Kewajiban Lancar

d) Leverage Ratio / Solvability RatioRasio ini menggambarkan hubungan antara hutang perusahaan terhadap modal maupun asset. Rasio ini dapat melihat seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh hutang atau pihak luar dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh modal (equity). Perusahaan yang baik mestinya memiliki komposisi modal yang lebih besar daripada hutang. Rasio leverage juga dianggap bagian dari rasio solvabilitas.

1. Total Debt to Total Assets Bagian aktiva yang digunakan untuk menjamin kewajiban (hutang).

DA = Total Liabilitas Total AktivaPerlu pula dipahami bahwa total aktiva dapat pula diketahui dari total liabilitas ditambah total ekuitas.

2. Long-Term Debt to Assets Ratio Rasio ini mengindikasikan proporsi dari aset perusahaan yang didanai dengan hutang jangka panjang.

LDR = Hutang Jangka PanjangTotal Assets

3. Total Debt to Equity Ratio Bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan hutang.

DE = Liabilitas Ekuitas

4. Long Term Debt to Equity RatioMenunjukkan bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk hutang jangka panjang.

LDE = Kewajiban Jangka PanjangEkuitas

5. Tangible Assets Debt CoverageMenunjukkan besarnya aktiva tetap tangible yang digunakan untuk menjamin setiap rupiah kewajiban jangka panjang.

TADC = Aktiva Intangible Liabilitas Lancar Liabilitas Jangka PanjangAtauTADC = Aktiva Berwujud Liabilitas Lancar Liabilitas Jangka Panjang

6. Time Interest Earned RatioMenunjukkan besarnya jaminan keuntungan untuk membayar bunga kewajiban jangka panjang.

TIR = EBIT Bunga Liabilitas Jangka Panjang

7. Capital Adequacy Ratio (CAR) / Rasio Kecukupan ModalRasio ini menunjukkan kecukupan modal yang ditetapkan oleh lembaga pengatur yang khusus berlaku bagi industri-industri yang berada di bawah pengawasan pemerintah, misalnya Bank dan Asuransi. Rasio ini dimaksudkan untuk menilai keamanan dan kesehatan perusahaan dari sisi modal pemiliknya. Di Indonesia standar CAR adalah 9-12%. Rasio modal terhadap aktiva tertimbang menurut resiko / ATMR (Total Risk Weighted Assets) ini berlaku di bank. Penentuan ATMR oleh Bank Indonesia. Menunjukkan sejauh mana modal pemilik saham dapat menutupi aktiva berisiko.

CAR = Ekuitas ATMR

BAB VPEMBAHASANPerbandingan Rasio PT. Centrin Online Tbk dengan Perusahaan Sejenis (PT. MNC SKY VISION)Analisis Profitabilitas (Profitability Analysis)Jenis Ratio (Perhitungan)PT. Centrin Online 2008PT. Centrin Online 2009PT. Centrin Online 2010PT. Centrin Online 2011Perusahaan Sejenis2011Analisis

Gross Profit Margin laba kotor / sales2008 = 38.703.284 / 79.665.803 = 48,5%2009 = 31.115.655 / 66.174.492 = 47,02%2010 = 35.054.783 / 60.757.216 = 57,69%2011 = 34.281.492 / 60.866.133 = 56,32%Perusahaan sejenis2011 = 420.125 / 1.737.846 = 24%

48,5%

47,02%

57,69%

56,32%

24%

Tahun 2008-2011 baik

Operating Profit MarginLaba operasi / sales2008 = 1.766.365 / 79.665.803 = 2,22%2009 = (1.430.254) / 66.174.492 = (2,16%)2010 = (1.826.675) / 60.757.216 = (3,01%)2011 = 533.058 / 60.866.133 = 0,88%Perusahaan sejenis2011 = 106.997 / 1.737.846 = 6%

2,22%

(2,16%)

(3,01%)

0,88%

6%

Tahun 2008-2011 buruk

Net Profit MarginLaba bersih / sales2008 = (18.960.698)/79.665.803 = (23,80%)2009 = 10.760.896 / 66.174.492 = 16,26%2010 = 3.633.611 / 60.757.216 = 5,98%2011 = (11.734) / 60.866.133 = (0,019)%Perusahaan sejenis2011 = 65.339 / 1.737.846 = 4%

(23,80)%

16,26%

5,98%

(0,019)%

4%

Tahun 2008 dan 2011 buruk,Tahun2009 dan 2010 baik

Return on AssetsLaba bersih / total assets2008 = (18.960.698) / 94.248.795 = (20,12%)2009 = 10.760.896 / 102.767.658 = 10,47%2010 = 3.633.611 / 327.559.625 = 1,10%2011 = (11.734) / 105.416.183 = (0,011%)Perusahaan sejenis2011 = 65.339 / 3.447.663 = 2%

(20,12%)

10,47%

1,10%

(0,011%)

2%

Tahun 2008,2010,dan 2011 buruk,Tahun 2009 baik,

Return on EquityLaba bersih / ekuitas2008 = (18.960.698) / 76.878.435 = (24,66%)2009 = 10.760.896 / 88.631.961 = 12,14%2010 = 3.633.611 / 91.675.048 = 3,96%2011 = (11.734) / 90.315.861 = (0,01%)Perusahaan sejenis2011 = 65.339 / 958.231 = 7%

(24,66%)

12,14%

3,96%

(0,01%)

7%

Tahun 2008,2010,2011 buruk,Tahun 2009 baik

KETERANGAN :1. Secara keseluruhan, kemampuan manajemen dalam memperoleh laba buruk dibanding dengan perusahaan sejenis atau pesaing.1. Buruknya kemampuan manajemen itu harus dicari sebabnya. Setelah ditemukan sebabnya kemudian dihapuskan agar manajemen dapat berprestasi sesuai yang diharapkan, atau sama dengan kemampuan pesaing.1. Pada umumnya kemampuan manajemen itu dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :1. Kekurangan keterampilan dan pengetahuan, akibatnya ia tidak dapat bekerja secara optimal.1. Kondisi kerja yang kurang baik atau situasi tidak kondusif.1. Sikapnya terhadap pemilik dan organisasi tidak positif.1. Sumber daya perusahaan tidak mencukupi untuk operasi.1. Pemilik kurang menghargai manajer dan karyawannya, mereka memperlakukannya sebagai alat.SOLUSI :Sebagai auditor, yang harus dilakukan dalam menghadapi masalah ini adalah:1. Auditor menyarankan kepada PT Centrin Online untuk menggunakan register kas atau titik penjualan. Serta secara periodik mengawasi prosedur penjualan tunai, membatasi pengesahan cek atas penerimaan dengan segera, segera menyusun pradaftar penerimaan melalui pos, secara independen mengecek kesesuaian antara kas dan cek dengan lembar perhitungan kas dan pradaftar, menyiapkan rekonsiliasi bank yang independen secara periodik, dan rekonsiliasi bank independen. Auditor harus memastikan penjualan hanya dicatat berdasarkan faktur penjualan dan dengan mencocokan dokumen pengiriman serta pesanan penjualan yang membuktikan penjualan tersebut dan tanggal transaksi. Mengulangi (run to run)penjumlahan dengan mencocokan jumlah saldo awal piutang ditambah penjualan yang telah diposting, dengan saldo akhir piutang. Auditor juga melakukan pengecekan yang independen secara periodik atas kesesuaina buku pembantu piutang usaha atau file induk dengan akun pengendali buku besar.

2. Untuk pemilik perusahaan, seharusnya pemilik dapat membangun suasana kerja yang nyaman bagi para manajemen dan karyawannya, pemilik harus dapat menghargai manajemen serta karyawannya agar mereka merasa dihargai dan dianggap keberadaannya, sehingga pekerja akan tergugah untuk dapat memajukan perusahaan serta akan menunjukan loyalitas kepada perusahaan. Pemilik juga menyediakan sumber daya perusahaan yang mencukupi serta memberikan mereka pelatihan keterampilan seperti mengadakan seminar, training, memanggil motivator, sehingga keterampilan, pengetahuan, dan semangat mereka akan bertambah dalam meningkatkan laba perusahaan.

3. Untuk manajemen dan karyawan, pihak manajemen harus memonitor kas harian, termasuk penerimaan kas, kelayakan jumlah, dan jumlah pengkreditan ke piutang usaha. Serta aktif menindaklanjuti piutang yang telah jatuh tempo. Pihak manajemen dan karyawan juga harus memajukan perusahaan dengan bersedia untuk melakukan pelatihan yang akan diadakan oleh pemilik perusahaan serta membangun adanya kerjasama dengan pemilik perusahaan sehingga akan timbul rasa saling menghargai dan kenyamanan dalam bekerja.

BAB VIPENUTUP

6.1KesimpulanAnalisa laporan keuangan adalah salah satu kegiatan yang penting dan sangat bermanfaat bgi pihak manajemen dalam memantau kegiatan perusahaan untuk mencapai masa depan yang lebih baik serta bermanfaat bagi pihak eksternal perusahaan, khususnya para investor sebagai penilaian serta jaminan atas investasi yang akan diberikan kepada perusahaan yang dapat dilihat dari rasio rasio keuangan yang telah di hitung.

6.2SaranDalam makalah ini dapat kami sarankan bagi perusahaan yang ingin analisa laporan keuangannya bernilai baik atau bagus, sebaiknya lebih meningkatkan lagi kinerja manajemen dan kinerja keuangan perusahaan. Serta bagi pihak investor, sebaiknya lebih teliti lagi dalam melihat dan menilai hasil analisa laporan keuangan perusahaan yang akan di berikan modal atau investasinya.

DAFTAR PUSTAKAHorngren,Harrison, Robinson & Secokusumo. 1998. AKUNTANSI DI INDONESIA buku kedua. Jakarta: Salemba Empat.S. R, Soemarso. 2004. Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: Salemba Empat.