BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Analisa Sistem

39
BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Analisa Sistem Dalam sistem tahapan yang paling penting untuk membesarkan sebuah sistem adalah tahapan analisis, dimana nanti akan dilakukan kegiatan kinerja, pemahaman persoalan yang terjadi, serta membutuhkan langkah-langkah atau rancangan yang diinginkan agar analisis yang dilakukan sesuai dengan yang diharapkan. Tahap analisis sebenarnya memiliki kegiatan yang terbagi menjadi dua bagian, antara nya tahap pengumpulan data serta analisa yang tersusun, usaha serta pertimbangan dan kendala yang akan di hadapi dalam pembuatan sistem, dan pastinya agar dapat menemukan solusi yang lain. Agar mendapatkan hasil yang memuaskan dari aplikasi yang kita buat adalah salah satu tujuan dari analisa dan perancangan. Dan agar bisa mendapatkan hasil yang tepat,cepat serta sangan gampang di digunakan, maka yang harus dilakukan yaitu menemukan gabungan perangkat lunak serta teknologi yang tepat juga. Analisis penyakit, data gejala,data pencegahan dengan solusi-solusinya merupakan bagian dari pembangunan pada analisa data. 4.1.1 Aliran Sistem Informasi ( ASI ) Baru Adapun aliran sistem informasi yang terdapat pada sistem konsultasi berbasis web saat ini dapat kita lihat pada gambar 4.1 50

Transcript of BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Analisa Sistem

Page 1: BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Analisa Sistem

50

BAB IV

ANALISA DAN PERANCANGAN

4.1 Analisa Sistem

Dalam sistem tahapan yang paling penting untuk membesarkan sebuah

sistem adalah tahapan analisis, dimana nanti akan dilakukan kegiatan kinerja,

pemahaman persoalan yang terjadi, serta membutuhkan langkah-langkah atau

rancangan yang diinginkan agar analisis yang dilakukan sesuai dengan yang

diharapkan.

Tahap analisis sebenarnya memiliki kegiatan yang terbagi menjadi dua

bagian, antara nya tahap pengumpulan data serta analisa yang tersusun, usaha

serta pertimbangan dan kendala yang akan di hadapi dalam pembuatan sistem,

dan pastinya agar dapat menemukan solusi yang lain.

Agar mendapatkan hasil yang memuaskan dari aplikasi yang kita buat

adalah salah satu tujuan dari analisa dan perancangan. Dan agar bisa mendapatkan

hasil yang tepat,cepat serta sangan gampang di digunakan, maka yang harus

dilakukan yaitu menemukan gabungan perangkat lunak serta teknologi yang tepat

juga.

Analisis penyakit, data gejala,data pencegahan dengan solusi-solusinya

merupakan bagian dari pembangunan pada analisa data.

4.1.1 Aliran Sistem Informasi ( ASI ) Baru

Adapun aliran sistem informasi yang terdapat pada sistem konsultasi

berbasis web saat ini dapat kita lihat pada gambar 4.1

50

Page 2: BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Analisa Sistem

51

Pasien Home konsultasi Home hasil

konsultasi

Gambar 4.1 Aliran Sistem Informasi ( ASI ) Baru

4.1.2 Data Jenis Penyakit dan Keterangan

Yang menjadi persoalan pada penelitian ini yaitu menyinggung demam

akibat parasit nyamuk. Peneliti juga menemukan penjelasan mengenai penyakit

tersebut karena membaca buku-buku mengenai penyakit akibat parasit nyamuk,

serta mewawancarai para pakar. Berikut penyakit akibat parasit nyamuk yang

akan dibahas bisa dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.1 Data Penyakit

ID PENYAKIT PENYAKIT

P001 Malaria

P002 Demam Berdarah

P003 Demam Chikungunya

Buka web,

Masuk

halaman

home

Regristrasi,

Input data

pasien

login

Memilih

gejala

penyakit

Proses

Hasil

konsultasi

Logout

Start

Page 3: BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Analisa Sistem

52

P004 Demam Penyakit Kuning

P005 Penyakit Kaki Gajah

4.1.3 Data Gejala Penyakit

Setelah mendapatkan hasil wawancara melalui pakar dan membaca buku-

buku mengenai penyakit akibat parasit nyamuk, terkumpul lah data gejala-gejala

dari demam akibat parasit nyamuk tersebut, Berikut bisa dilihat di tabel 4.2

Tabel 4.2 Data Gejala-gejala

Nama Penyakit ID Gejala Gejala Bobot

Malaria

G001. Rasa kedinginan disertai sakit kepala 0,7

G002 Menggigil 15 menit sampai 1 jam 0,6

G003 Kedingininan diikuti demam tinggi 0,2

G004 Badan lemah dan kadang-kadang

mengigau

0,7

G005 Demam berlangsung beberapa jam

sampai beberapa hari

0,5

Demam

Berdarah

G003 Kedingininan diikuti demam tinggi 0,2

G006 Sakit di beberapa bagian tubuh dan 0,5

G007 Sakit kepala 0,4

G008 Sakit tenggorokan 0,7

G009 Merasa sangat sakit dan Badan terasa

lemah

0,4

G010 Tangan serta kaki mengalami bintik

merah setelah itu langsung menyebar

keseluruh badan.

0,5

Demam

Chikungunya

G003 Kedingininan diikuti demam tinggi 0,2

G006 Nyeri kepala, tenggorokan dan di

beberapa bagian tubuh saja.

0,5

G011 Demam sudah berlangsung dua

sampai empat hari.

0,7

G012 Linu pada persendian serta panas,

kemudian nyeri pada tulang-tulang,

pegal dan ngilu.

0,6

Demam

Penyakit Kuning

G005 Demam panas dingin, 0,5

G006 Bebrapa bagian tubuh mengalami

sakit.

0,5

G007 Kepala mengalami sakit. 0,4

G008 Tenggorokan mengalami sakit. 0,7

G013 kehilangan nafsu makan, 0,3

Page 4: BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Analisa Sistem

53

Nama Penyakit ID Gejala Gejala Bobot

G014 Mual dan muntah, 0,3

G015 Demam tinggi dan denyut nadi

lemah

0,6

G016 Nyeri dada 0,6

G017 Muntah yang diikuti dengan

pendarahan dari mulut, hidung,

0,7

G018 Nyeri mata 0,3

G019 Nyeri perut 0,3

Penyakit

Filariasis

limfatik (.Kaki

Gajah.)

G020 Mengalami pembengkakan yang

permanen di kaki,lengan serta buah

dada juga..

0,8

4.1.4 Penerapan Metode Dempster Shafer

Ada beberapa fakta yang sebenarnya banyaknya persoalan yang tidak bisa

diselesaikan dengan lengkap dan stabil, dan ada banyak juga fikiran denga teori

yang lengkap serta stabil. Bertambahnya fakta atau kenyataan baru dapat

mengakibatkan tidak stabilnya teori tersebut. Pemikiran tersebut biasa disebut

dengan logika yang formal (.non monotonis.). dengan melakukan pemikiran

metode Dempster Shafer bisa menjadi solusi dalam menangani ketidakstabilan

tersebut.

Adapun langkah-langkah proses perhitungan metode dempster shafer

yaitu:

∑ ........................................................................... (1)

Dan Plausibility dinotasikan sebagai berikut :

l - l - ∑ ....................................................... (2)

Dimana :

Bel (X) = Belief (X)

Pls (X) = Plausibility (X)

Page 5: BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Analisa Sistem

54

m (X) = mass function dari (X)

m (Y) = mass function dari (Y)

Adapun gambaran alur sistem (flowchart) dari penerapan metode dempster

shafer dalam penerapan artificial intelligence dalam mendiagnosa penyakit akibat

parasit nyamuk dengan metode dempster shaper, bisa dilihat di gambar 4.1 :

Gambar 4.2 Flowchart Penerapan Metode Dempster Shafer

4.2 Analisa Proses

Informasi yang didapat dari beberapa sumber dan pakar seperti dokter,

buku-buku dan internet tentang demam akibat parasit nyamuk sangat dibutuhkan

untuk pembangunan aplikasi pakar ini. Kemudian hasil dari penelitian nanti akan

di jelaskan menggunakan aturan (.rule.) agar dapat menemukan solusi dan

kesimpulan dari penyakit akibat parasit nyamuk tersebut. Sebenarnya aturan ini

Page 6: BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Analisa Sistem

55

memiliki dua bagian utama, seperti bagian kondisi dan kesimpulan. Struktur

aturan ini menyatukan satu atau lebih kondisi di bagian IF (.yang menguji

kebenaran dari serangkaian data.) dan bagian THEN memiliki satu dan lebih

kesimpulan.,

Database yang isinya terdapat kenyataan mengenai demam akibat parasit

nyamuk juga salah satu kebutuhan dalam aplikasi pakar selain aturan. Dalam

menyelesaikan persoalan dalam demam akibat parasit nyamuk, diperlukan teori

inferensi atau kesimpulan, karena dengan aturan dan database saja tidak cukup.

Teori kesimpulani yang penulis gunakan untuk melakukan penelitian dalam

membanguan sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit akibat parasit nyamuk

adalah Dempster.Shafer. Teori Dempster.Shafer merupakan metode yang

membuktikan menurut kepercayaan dan logika, bisanya dipakai dalam

menggabungkan pisahan informasi (data) yang mengkakulasikan peluang

terjadinya kejadian. Menurut data-data itu, akan ditentukan jenis parasit atau

demam akibat parasit nyamuk apa yang diderita oleh pasien.

4.2.1 Pohon Pelacakan

dari data yang sudah ada telah ditemukan jenis gangguan pada gejala. Jadi

tahap berikutnya yang harus dilakukan yaitu dengan merancang teori pelacakan

sehingga bisa memudahkan pengelompokan jenis penyakit menurut gejalanya.

Dan kategori penyakit yang memiliki sama gejala jadi bisa langsung dapat

digabungkan pada penyakit yang sama, kemudian bisan membantu untuk

pembuatan aturan. Bisa dilihat pada gambar 4.3

Page 7: BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Analisa Sistem

56

Gambar 4.3 Pohon Pelacakan

4.2.2 Penerapan Metode Dempster Shafer Pada Diagnosis Penyakit Akibat

Parasit Nyamuk

Agar nilai belief dapat ditentukan para pakar sangat dibutuhkan dalam

teori dempster.shafer, dan adanya sebuah nilai kepercayaan kemudian akan

muncul nilai ketidakpercayaan agar dapat diketahui nilai p1(x)=1 – bel bahwa

nilai tersebut merupakan nilai bobot yang pakar input, agar dapat mengetahui nilai

dua gejala tersebut, nilai X terlebih dahulu lah yang harus dicari. Proses pengujian

sistem yaitu pengguna yang akan menjalankan sistem diagnosis demam akibat

parasit nyamuk diwajibkan agar m milih “Ya” untuk g jala jika m ngalami, dan

kalau tidak m ngalami tinggal jawab “Tidak”. Diagno a g jala yang dialami

pasien terdapat di tabel .4.3 berikut :

Tabel 4.3 Diagnosa Gejala yang dialami Penderita

ID Gejala Gejala Ya Tidak

G001 Rasa kedinginan disertai sakit kepala X

G002 Menggigil kurang lebih lima belas menit X

Page 8: BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Analisa Sistem

57

ID Gejala Gejala Ya Tidak

sampai satu jam

G003 Kedingininan disertai panas tinggi X

G004 Badan lemas dan mengigau X

G005 Demam bisa terjadi sampai berhari-hari X

G006 Beberapa bagian tubuh terasa sakit X

G007 Kepala terasa sakit X

G008 Tenggorokan juga terasa sakit

G009 Merasa sangat sakit dan Badan terasa lemah

G010 Tangan serta kaki mengalami bintik merah

setelah itu langsung menyebar keseluruh

badan.

X

G011 Demam sudah berlangsung dua sampai empat

hari.

X

G012 Linu pada persendian serta panas, kemudian

nyeri pada tulang-tulang, pegal dan ngilu.

X

G013 Tidak nafsu makan X

G014 Mual diiringi muntah

G015 Panas tinggi kemudian melemahnya dneyut

nadi

G016 Nyeri dada X

G017 Muntah yang diikuti dengan pendarahan dari

mulut, hidung,

X

G018 Nyeri mata X

G019 Nyeri perut X

G020 Mengalami pembengkakan yang permanen di

kaki,lengan serta buah dada juga..

X

Berikut contoh pemecahan kasus penerapan metode Dempster shafer

dalam menentukan penyakit akibat parasite nyamuk. Seperti table diatas adalah

sebagai berikut :

IF Sakit Tenggorokan

AND Merasa sangat sakit dan Badan terasa lemah

AND Mual dibarengin muntah

AND panas tinggi serta melemahnya denyut nadi

THEN Vektor Malaria

Page 9: BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Analisa Sistem

58

Gejala 1 : Sakit Tenggorokan

Cara pertama menghitung nilai belief dan plausibility menurut gejala Sakit

Tenggorokan (G008), dengan rumus:

m1 (G008) = 0.7

m1 {θ}=1-m1 (G008)

= 1-.0.7=.0.3

Gejala 2 : Merasa sangat sakit dan Badan terasa lemah

jika ditemukan gejala baru, dengan gejala sangat merasa sakit diketahui adanya

gejala baru, yaitu adanya gejala Merasa sangat sakit dan Badan terasa lemah

{G009} dengan kemungkinan penyakit Demam Berdarah (P002),

maka :

m2 {G009} = 0,4

m2 {} = 1-0.4=0.6

Selanjutnya nilai dentitas baru akan dihitung untuk menggabungkan m3

seperti dibawah ini :

m2 {.P002.}0,4 m2 {..} 0,6

m1 {.P002.} 0,7 {P001} 0,28 {.P002.} 0,42

m1 {} 0,3 { P001} 0,12 {} 0,18

Sehingga dapat dihitung nilai dentitas m3 sebagai berikut :

m3 {P001}= , , ,

- = 0,82

m3 {} = ,

- = 0,18

Gejala 3 : Mual dan muntah - muntah.

Page 10: BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Analisa Sistem

59

Apabila diketahui adanya gejala baru, yaitu adanya gejala Mual dan

muntah - muntah (G014) dengan kemungkinan Demam Penyakit Kuning (P004).

maka :

m4 {G014} = 0,6

m4 {} = 1-0,6 = 0,4

Sehingga diperoleh aturan kombinasi m4 sebagai berikut:

m4 {P004} 0,6 m4 {} 0,4

m3 {P002} 0,82 {} 0,492 {P002} 0,328

m3 {} 0,18 {P004} 0,108 {} 0,072

Sehingga dapat dihitung dentitas m5 sebagai berikut :

m5 {P002} = ,

- , =

,

, = 0,787401575

m5 {P004} = ,

- , =

,

, = 0,02125

m5 {} = ,

- , =

,

, = 0,14173

Gejala 4: Demam tinggi dan denyut nadi lemah

Apabila diketahui adanya gejala baru, yaitu adanya gejala Demam tinggi

dan denyut nadi lemah {G015} dengan kemungkinan penyakit batu ginjal (P004).

maka :

m6 {G015} = 0,6

m6 {} = 1-0,6 = 0,4

Sehingga diperoleh aturan kombinasi untuk m7 sebagai berikut:

m6 {P004} 0,6 m6 {} 0,4

m5 {P002} 0, 787401575 {} 0,472440945 {P002} 0,31496063

m5 { P004} 0, 02125 {P004} 0,01275 {P004} 0,0085

m5 {} 0,14173 {P003} 0,085038 {} 0,056692

Page 11: BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Analisa Sistem

60

Sehingga dapat dihitung nilai dentitas m7 yaitu :

m7 {P002} = .,

.- , =

,

, = 0,597014926

m7 {P003} = , , ,

- , =

,

, = 0,201471284

m7 {} = ,

- , =

,

, = 0,107460955

Dari perhitungan diatas, maka nilai dentitas yang paling kuat adalah

terhadap penyakit batu Demam Berdarah {P002} yaitu sebesar 0, 597014926 atau

59% yang didapatkan dari keempat gejala yaitu G008, G009, G014, G015.

4.3 Perancangan Sistem Secara Umum

4.3.1 Perancangan UML

UML (.Unified.Modelling.Language) merupakan perancangan yang

digunakan dalam memutuskan proses kerja program “.Penerapan Teori Dempster

Shafer dalam aplikasi atau sistem pakar diagnosa demam akibat parasit nyamuk

berbasis Web yang menggunakan bahasa pemrograman PHP serta Mysql.”yang

didalam juga memakai Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram,

Collaboration Diagram, State Diagram, Activity Diagram, serta Deployment

Diagram.

Program astah biasanya digunakan dalam pembangunan UML. Dan

sebenarnya UML (.Unified.Modelling.Language) digunakan dalam pembuatan

sistem pakar penyakit akibat parasit nyamuk dan upaya pencegahannya adalah

sebagai berikut:

4.3.1.1 Use Case Diagram

Page 12: BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Analisa Sistem

61

Memakai serta memanfaatkan sistem yang sudah dirancang merupakan

proses dari gambaran Use Case,.dan aktor merupakan pengguna yang sedang

berhubungan kepada sistem. Seperti apa cara yang digunakan oleh pengguna atau

aktor kepada sistem dapat digambarkan melalui Use Case ini.

1. Skenario Use.Case.Diagram

Pada sistem berikut memiliki 3 pengguna dan 10 usecase diagram. Penjelasan

detailnya dapat dilihat pada usecase spesifikasi berikut:

1. Form Login Admin

Identifikasi

Aksi aktor Reaksi Sistem

Nama Login

Tujuan Sebagai admin masuk kesistem

Deskripsi Proses masuk admin sebenarnya adalah cara

autentifikasi untuk dipakai sistem selaku admin.

Alat Admin

Usecase yang berkaitan

Skenario utama (Proses Berhasil)

1. Mengisi form login 2. Mengautentifikasi data.login terhadap.data

admin kepada database

3. Jika tepat akan menunjukan halaman utama

Skenario.Alternatif (.proses.gagal.)

1. Pesan login tidak benar akan ditampilkan

2. Mengisi kembali form

login

3. Mengautentifikasi data login dengan data

admin pada database

4. Jika benar maka halaman utama akan

ditampilkan.

Page 13: BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Analisa Sistem

62

Kondisi.akhir Admin bisa mengerjakan kegiatan pada aplikasi

dengan kewenangan yang sudah ada selaku

admin.

2. Form Kelola Penyakit

Identifikasi

Aksi Aktor Reaksi Sistem

Nama Kelola penyakit

Tujuan Admin login ke sistem

Deskripsi Cara kelola penyakit adalah cara mengubah

penyakit akibat parasit nyamuk, baik menambah

, mengedit, atau menghapus penyakit

Alat Admin

Usecase yang berkaitan

Skenario (Proses Berhasil)

1. Klik tambah informasi 2. Admin dapat menambahkan penyakit yang

dibutuhkan oleh user

3. Klik hapus informasi 4. Admin dapat menghapus penyakit yang

sudah tidak dibutuhkan oleh user

1. Klik edit 2. Admin dapat mengedit data penyakit yang

sudah ada

Skenario Alternatif (Proses gagal)

1. Menampilkan pesan tambah gejala gagal

2. Klik tambah gejala 3. Admin dapat menambahkan penyakit baru

kembali

4. Klik edit gejala 5. Admin dapat mengedit kembali gejala yang

Page 14: BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Analisa Sistem

63

sudah ada

6. Klik hapus gejala 7. Admin dapat menghapus kembali gejala

yang sudah ada

Kondisi.akhir Admin bisa mengerjakan kegiatan pada aplikasi

dengan kewenangan yang sudah ada selaku

admin.

3. Form Kelola Gejala

Identifikasi

Aksi Aktor Reaksi Sistem

Nama Kelola gejala

Tujuan Masukkedalam sistem sebagai admin

Deskripsi Proses kelola informasi merupakan proses

mengubah gejala, baik menmbah, mengedit atau

menghapus gejala

Alat Admin

Usecase yang berkaitan

Skenario (Proses Berhasil)

1. Klik tambah gejala 2. Admin dapat menambahkan gejala baru

3. Klik hapus gejala 4. Admin dapat menghapus gejala yang sudah

ada

5. Klik edit gejala 6. Admin dapat mengedit gejala yang sudah ada

Skenario Alternatif (Proses gagal)

1. Menampilkan pesan tambah gejala gagal

2. Klik tambah gejala 3. Admin dapat menambahkan gejala baru

Page 15: BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Analisa Sistem

64

kembali

4. Klik hapus gejala 5. Admin dapat menghapus kembali gejala

yang sudah ada

6. Klik edit gejala 7. Admin dapat mengedit kembali gejala yang

sudah ada

Kondisi.akhir Admin bisa mengerjakan kegiatan pada aplikasi

dengan kewenangan yang sudah ada selaku

admin.

4. Form Data Relasi

Identifikasi

Aksi Aktor Reaksi Sistem

Nama Data relasi

Tujuan Admin masuk ke sistem

Deskripsi cara kelola informasi adalah cara mengubah

data relasi, baik menmbah, atau menghapus

data relasi

Alat Admin

Usecase yang berkaitan

Skenario (Proses Berhasil)

1. Klik tambah data relasi 2. Admin bisa menambahkan data relasi.

3. Klik hapus data relasi 4. Admin dapat menghapus relasi yang sudah

ada

Page 16: BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Analisa Sistem

65

Skenario Alternatif (Proses gagal)

1. Menampilkan pesan tambah relasi gagal

2. Klik tambah data relasi 3. Admin dapat menambahkan relasi baru

kembali

4. Bila cocok akan menampilkan halaman

menu kelola relasi

5. Klik hapus relasi 6. Admin dapat menghapus kembali relasi

yang sudah ada

7. Jika benar halaman menu data relasi akan

ditampilkan

Kondisi.akhir Admin bisa mengerjakan kegiatan pada aplikasi

dengan kewenangan yang sudah ada selaku

admin.

5. Form Tentang Pasien

Identifikasi

Aksi Aktor Reaksi Sistem

Nama Tentang Pasien

Tujuan Admin login ke sistem

Deskripsi cara kelola informasi adalah cara 2 pilihan

data pasien dan data konsultasi, untuk data

pasien admin dapat menghapus data pasien

jika tidak diperlukan. Data konsultasi

admin dapat melakukan proses hapus data

konsultasi jika tidak dibutuhkan lagi.

Alat Admin

Page 17: BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Analisa Sistem

66

6. Form Login Pasien

Identifikasi

Aksi.Aktor Reaksi.Sistem

Nama Login

Tujuan Pasien masuk kesistem

Deskripsi Cara masuk Pasien adalah cara Autentifikasi agar

pasien dapat memakai sistem

Usecase yang berkaitan

Skenario (Proses Berhasil)

1. Klik data pasien 2. Admin dapat menghapus data pasien

3. Klik data konsultasi 4. Admin dapat menghapus data

konsultasi

Skenario Alternatif (Proses gagal)

1. Klik data pasien 2. Admin dapat menghapus data pasien

3. Bila cocok akan menampilkan halaman

menu kelola relasi

4. Klik data konsultasi 5. Admin dapat menghapus kembali

relasi yang sudah ada

6. Jika benar halaman menu data relasi

akan ditampilkan.

Kondisi.akhir Admin bisa mengerjakan kegiatan pada

aplikasi dengan kewenangan yang sudah

ada selaku admin.

Page 18: BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Analisa Sistem

67

Alat Pasien

Usecase yang berkaitan

Skenario (Proses Berhasil)

Aksi.Aktor Reaksi.Sistem

1. Mengisi.form.login 2. Mengautentifikasi data.login.dengan.data

Pasien dengan database

3. Bila Cocok akan menampilkan Halaman Menu

Utama

Skenario.Alternatif (.Proses.gagal.)

Aksi.Aktor Reaksi.Sistem

1. Menampilkan.pesan.login.tidak.benar

2. mengisi.kembali.form

login

3. mengautentifikasi data login dengan data

Pasien pada database

4. jika benar halaman utama akan ditampilkan.

Kondisi.akhir Admin bisa mengerjakan kegiatan pada aplikasi

dengan kewenangan yang sudah ada selaku

admin.

3. Form Konsultasi

Identifikasi

Aksi Aktor Reaksi Sistem

Nama Konsultasi

Tujuan Pasien.login kesistem

Deskripsi Cara pengisian formulir yang berisi biodata agar

Page 19: BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Analisa Sistem

68

menjadi pasien

Alat Pasien

Usecase yang berkaitan

Skenario (Proses Berhasil)

1. Mengisi form biodata

pasien

2. Mengautentifikasi biodata dengan data

pasien pada database

3. Bila cocok akan menampilkan halaman

menu utama

1. Mengisi form gejala 4. Centang.gejala.sesuai.dengan.gejala

yang.dirasakan.oleh.pasien

Skenario Alternatif (Proses gagal)

1. Data pesan masih kosong akan

ditampilkan

2. Mengisi..kembali..form..isi

biodata

3. Mengautentifikasi biodata dengan data

pasien pada database

4. Jika benar maka halaman utama akan

ditampilkan.

Kondisi akhir Umum harus melakukan pengisian biodata

yang sesuai, agar dapat melakukan

konsultasi

8. From Jenis Penyakit ( Informasi )

Identifikasi

Aksi Aktor Reaksi Sistem

Nama Jenis penyakit ( informasi )

Tujuan Pasien login kesistem.

Deskripsi Cara informasi jenis penyakit ini membantu

seorang pasien untuk bisa melihat jenis

Page 20: BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Analisa Sistem

69

Dari skenarrio dan definisi usecase diatas dapat dibuat usecase diagram

sebagai berikut.

Gambar 4.2 Use Case Diagram

Gambar 4.4 Use Case Diagram

4.3.1.2 Class..Diagram

Biasanya dalam menampilkan kelas tabel, field serta operasi melalui program ke

database sering menggunakan class Diagram ini.

a. Definisi.Class

perincian yang ada kalau perusahaan akan mendapatkan satu objek yang

merupakan inti dari peningkatan serta desain yang mengarah pada objek. Class

penyakit apa yang dibahas dididalam sistem

pakar

Alat Pasien

Usecase yang berkaitan

Skenario (Proses Berhasil)

1. Klik jenis penyakit 2. Pasien dapat melihat informasi

Kondisi akhir Pasien dapat melihat jenis dari penyakit

Page 21: BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Analisa Sistem

70

diagram memaparkan bentuk serta gambaran class, balutan atau package dan

objek serta containment yang saling menghubungkan satu sama lain, pewarisan

serta perkumpulan. Bentuk class diagram yang dirancang terdapat di gambar 4.5

Gambar.4.5.Class Diagram.Gambar

Class diagram pada gambar diatas yang terdapat pada kecerdasan buatan

yang memakai teori Dempster.Shafer . user dalam system.ini.adalah.pengguna

yang dapat melihat sistem dan melakukan konsultasi, data user tersebut disimpan

pada tabel data pasien dan pada tabel konsultasi digunakan untuk menentukan

Page 22: BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Analisa Sistem

71

gejala-gejala apa saja yang ada, semua informasi yang ditambahkan admin dan

tabel kelola gejala.

4.3.1.3 Sequence.Diagram

Sequence.diagram ini memberikan gambaran saling berhubungan dengan

objek yang didalam serta yang disekitar sistem.(.termasuk.use,display,.dll.) seperti

pesan yang menggambarkan kepada waktu. Untuk memaparkan suatu peristiwa

pada skenario yang sudah ditetapkan kedalam sistem untuk metode pemakaian

pada bahasa pemrograman merupakan hal yang biasa digunakan dengan

Sequence..diagram.

Diagram.Sequence data Pasien pada Admin menjelaskan karakter serta

skenario yang diperbuat pengguna/aktor dalam menjalankan hapus sudah tidak

aktif lagi. Berikut adalah sequence diagram manajemen pertanyaan kepada admin

terdapat pada gambar dibawah ini:

Gambar 4.6 Sequence Diagram Data Pasien

Sequence.Diagram data tanya jawab.(konsultasi) pada Admin

digambarkan karakter serta skenario.yang berada di form hasil konsultasi yang

dikerjakan pasien. Pengguna admin bisa melakukan hapus apa bila sudah tidak

Page 23: BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Analisa Sistem

72

dibutuhkan lagi. Berikut adalah sequence diagram manajemen data konsultasi

pada admin terdapat pada gambar dibawah ini:

Gambar.4.7 Sequence.Diagram Data Konsultasi

Sequence.Diagram Kelola Penyakit pada Admin menggambarkan karakter

yang dikerjakan seorang pengguna/aktor saat mengerjakan perubahan informasi

tentang penyakit. Berikut adalah sequence diagram kelola penyakit pada admin

terdapat pada gambar dibawah ini:

Gambar.4.8 Sequence Diagram.Kelola Penyakit

Sequence Diagram.Kelola Gejala terhadap Admin menjelaskan karakter

yang dikerjakan pengguna admin dalam mengerjakan penambahan,.perubahan,

Page 24: BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Analisa Sistem

73

penghapusan data gejala atau keluhan. Berikut adalah sequence diagram kelola

gejala pada admin berikut ini:

Gambar.4.9 Sequence.Diagram Kelola Gejala

Sequence.Diagram.Konsultasi pada Pasien ini menjelaskan mengenai apa

saja perilaku yang dapat dikerjakan pengguna untuk melakukan tanya jawab

terhadap sistem pakar, berikut adalah sequence diagram diagram pada pasien

terdapat pada gambar dibawah ini :

Gambar.4.10 Sequence Diagram Konsultasi Pasien

Sequence Diagram Informasi (Jenis Penyakit) pada Pasien ini

menggambarkan perilaku apa yang bisa dikerjakan pengguna dalam melihat

Page 25: BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Analisa Sistem

74

informasi kepada aplikasi pakar, berikut adalah sequence diagram diagram pada

pasien terdapat pada gambar dibawah ini :

Gambar 4.11 Sequence Diagram Lihat Informasi pada Pasien

4.3.1.4 Activity.Diagram

Terdapat ada beberapa aliran aktifitas pada sistem yang dibangun, yang

masing-masing memiliki aliran berawal, dari bagaimana mungkin terjadi sampai

bagaimana berakhirnya, merupakan gambaran yang ada pada Activity.diagram.

secara garis besar activity diagram bisa menjelaskan semua kegiatan yang dapat

dikerjakan bukan pengguna / non user kepada aplikasi seperti mengerjakan

registrasi.

Page 26: BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Analisa Sistem

75

Gambar 4.12 Activity.Diagram Umum

Pada Activity.diagram.admin menjelaskan semua kegiatan yang dapat

dikerjakan admin kepada system.

Page 27: BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Analisa Sistem

76

Gambar 4.13 Activity.Diagram Admin

Page 28: BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Analisa Sistem

77

Pada activity.diagram user menjelaskan semua kegiatan yang dapat

dikerjakan pengguna kepada sistem seperti melakukan tanya jawab atau

konsultasi.

Gambar 4.14 Activity Diagram Pasien

Page 29: BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Analisa Sistem

78

4.3.1.5 Deployment.Diagram

Deployment.diagram menunjukan penempatan system menurut fisik.

Node adalah salah satu nama yang biasa bagi semua segala bentuk

sumber.komputas. Ada dua bentuk node antara lain processor (yaitu node yang

dalat melakukan putusan sebuah elemen dan software sehingga dapat sebagai host

serta memuat perangkat lunak lainnya) serta.device (.saling berhubungan terhadap

dunia luar.). Bagi dua kubus sudah mewakili setiap node. 2 kubus yang saling

dihubungkan dengan garis menjelaskan hubungan diantara kedua node.

\

Gambar 4.15 Deployment Diagra

4.4 Perancangan Database

Dalam perancangan database sistem pendukung keputusan untuk

menentukan bobot hasil dari alternatif yang ada, terhadap empat tabel class

diagram. pada tabel memiliki record yang telah terurai menjadi beberapa field,

Page 30: BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Analisa Sistem

79

serta bisa mengumpulkan data agar dapat menjadi informasi dalam masing-

masing record. Gambaran pada database tersebut yaitu :

1. Tabel User

Tabel ini dipakai agar dapat menyimpan informasi pada pengguna apabila sudah

melaksanakan registrasi.

Tabel 4.4 User

No Field Type Keterangan

1. Id_pasien Vachar(8) Primary.key

2. kd_pasien Varchar.(40) Kode pasien

3. nm_pasien Varchar.(40) Nama pasien login ke aplikasi pakar

4. Password Varchar.(30) Kata sandi agar dapat login pada

sistem pakar

5. Email Varchar.(30) Email yang dipakai dalam mendaftar

kedalam system

6. Tgl lahir Date Untuk.tanggal.lahir

7. Jk Varchar.(10) Indentifikasi jens kelamin pemilik

user

8. Alamat Text Alamat tempat tinggal user

9. Nohp varchar(14) Nomor hp

10. Umur Int(2) Umur user

11. Pekerjaan Varchar(40) Nama lengkap user

Page 31: BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Analisa Sistem

80

2. Tabel.Gejala

menampung data-data lengkap yang berhubungan dengan gejala merupakan

fungsi dari tabel.gejala. Terdiri dari beberapa field dengan struktur seperti tabel

dibawah ini:

Tabel.4.5.Gejala

No Field Type Keterangan

1. Id_gejala Vachar(4) Primary key

3. Kd_gejala Varchar (25) Kode gejala

2. Nm_gejala Varchar (20) Berisi gejala dari penyakit akibat

parasit nyamuk

3. Bobot Double Berisi nilai bobot gejala

3. Tabel Penyakit

Pada tabel ini menjelaskan mengenai pengetahuan berupa permasalahan yang

berkaitan pada gejala penyakit akibat parasit nyamuk yang terdapat pada sistem

pakar ini.

Tabel 4.6.Penyakit

No Field Type Keterangan

1 Id_penyakit Int (25) Primary.key

2 Kd_penyakit Varchar.(5) Kode pada gejala

3. nm_penyakit Varchar.(25) Berisi tentang kelainan yang

bersangkutan dengan gejala

penyakit akibat parasit nyamuk

3 Keterangan Text Berisi tentang penjelasan mengenai

penyakit akibat parasit nyamuk

4 Solusi Text Berisi tentang solusi dari penyakit

akibat parasit nyamuk

Page 32: BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Analisa Sistem

81

4. Tabel Relasi

Tabel ini berisi tentang pengetahuan berupa relasi masing-masing gejala dengan

penyakit akibat parasit nyamuk yang ada dalam sistem pakar berikut :

Tabel.4.7 Data Relasi

No Field Type Keterangan

1 Id_relasi Int.(11) Primary key

2 Id_penyakit Int.(11) Id.penyakit

3. Id_gejala Int.(11) Id.gejala

3 Bobot Double Berisi tentang bobot dari nilai gejala

4.4.1 Flowchart Program

Salah satu jenis diagram yang merupakan aliran kerja sistem pada program

yang menjelaskan dengan jelas langkah-langkah dari proses program.

Gambar 4.16 flowchart menu utama

Start

Tampilkan

halaman utama

Pilih

Home

Pilih Jenis

Penyakit

Pilih

Regristrasi Tampilkan

halaman

Regristrasi

Tampilkan

halaman Jenis

Penyakit

Tampilkan

halaman home

End

Page 33: BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Analisa Sistem

82

4.5 Perancangan Interface

Sistem yang dapat memperhitungkan kemauan user , merupakan aplikasi

yang dapat mencukupi serta memudahkan untuk digunakan adalah desain antar

muka. Desain ini juga menggambarkan tampilan halaman website yang akan

dirancangan. Pada halaman awal terdapat perintah (link) yang dapat memanggil

dan membuka halaman selanjutnya, dan begitu pula pada halaman-halaman yang

lainnya.

Beberapa desain yang akan dibuat pada sistem sebagai gambaran kasarnya

terdapat pada gambar dibawah ini :

a. Tampilan.Home

Tampilan utama yang merupakan home berisi sedikit informasi tentang

penyakit yang diangkat penulis serta terdiri dari menu home sebagai tampilan

awal jika seseorang meakses sistem ada form jenis penyakit, serta form registrasi

bagi umum yang ingin berkonsultasi dengan sistem.pakar.

Gambar.4.17 Tampilan Menu Home

Page 34: BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Analisa Sistem

83

b. Login.Admin

Login admin terdapat dalam form.login menyediakan khusus bagi admin

kalau mau login pada sistem serta melaksanakan tugasnya disana.

Gambar 4.18 Tampilan Login Admin

c. Home Admin

Home admin adalah tampilan menu depan yang dikhusukan untuk admin

,yang berisi button profil admin yang digunakan untuk proses perubahan tentang

data dirinya, data pasien untuk proses mengubah data, kelola informasi untuk

menambahkan informasi apa saja yang dibutuhkan oleh pasien, kelola gejala

untuk menambahkan gejala baru apa saja yang muncul, serta tombol logout untuk

keluar dari halaman tersebut.

Gambar 4.19 Tampilan Home Admin

Page 35: BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Analisa Sistem

84

d. Kelola Penyakit

Pada tampilan ini menjelaskan mengenai data.penyakit, dimana admin bisa

menambah penyakit baru serta dapat mengubah dan menghapus data penyakit

yang sudah ada. Dapat dilihat desain tampilan profil di gambar berikut 4.18.

Gambar 4.20 Tampilan Kelola Penyaki

e. Kelola gejala

Pada tampilan ini menjelaskan mengenai data.penyakit, dimana admin bisa

menambah penyakit baru serta dapat mengubah dan menghapus data penyakit

yang sudah ada tetapi tidak begitu berpengaruh pada penyakit tersebut.

Page 36: BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Analisa Sistem

85

Gambar 4.21 Tampilan Kelola Gejala

f. Tentang Pasien

Data pasien ada dua opsi , yang pertama yaitu data pasien, yang kedua

adalah data konsultasi. Data pasien yang sudah melakukan registrasi, disana dapat

dilakukan kegiatan tambah,edit dan hapus. Data konsultasi merupakan data hasil

dari konsultasi pasien yang tersimpan.

Data pasien 1

Dimana didalam nya menyimpan data pasien yang sudah konsultasi. Admin dapat

melakukan aksi hapus jika data sudah tidak diperlukan lagi.

Page 37: BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Analisa Sistem

86

Gambar 4.22 Tampilan Data Pasien

g. Data konsultasi

Dimana pada data konsultasi berisi tentang data hasil konsultasi pasien. Admin

dapat melakukan aksi hapus jika data sudah tidak diperlukan lagi.

Gambar 4.23 Tampilan Data Konsultasi

h. Tampilan Registrasi

Halaman ini merupakan tampilan yang harus diisi sebelum melakukan

Page 38: BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Analisa Sistem

87

konsultasi oleh user non member, karena agar bisa melakukan konsultasi dengan

sistem, user non member harus melakukan pendaftaran dahulu. Desain tampilan

registrasi bisa dilihat dibawah ini pada gambar 4.23.

Gambar 4.24 Tampilan Registrasi

i. Home Pasien

Merupakan tampilan menu utama khusus untuk pasien yang berisi button

Profil pasien yang bersisi data dirinya, Diagnosa untuk melakukan sesi tanya

jawab dengan sistem, dan informasi yang dapat menambah wawasan pasien.

Gambar 4.25 Tampilan Home Pasien

Page 39: BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Analisa Sistem

88

j. Konsultasi

Pada tampilan konsultasi ini adalah tampilan pasien yang telah

melaksanakan tanya jawab kepada sistem, kemudian setelah itu sistem akan

melakukan diagnosis penyakit menurut pada gejala yang sudah dimasuk kan,

kemudian sistem dapat langsung memberikan solusi langsung terhadap pasien

mengenai penyakit yang di deritanya.

Gambar 4.26 Tampilan Konsultasi