Bhn Bisnis Plan

download Bhn Bisnis Plan

of 37

Transcript of Bhn Bisnis Plan

Lampiran 4 Pedoman Penyusunan Rencana Bisnis

FORMAT BUSINESS PLAN (FORMAT RENCANA USAHA)FORMAT PROPOSAL TERTULIS1. 1.1 1.2 1.3 COVER DEPAN Gambar dan Design menarik Gambar dan design cover depan proposal harus dapat mewakilkan jenis dan karakter dari usaha yang tercerminkan dari design dan warna yang sesuai. Logo / Lambang Usaha Digunakan untuk mempermudah dan membedakan usaha kita di mata konsumen dalam mengingatkan usaha kita dibandingkan dengan pesaing dan nama usaha yang sama. Informatif ( nama, alamat, contact no ) Berisi informasi nama usaha, domisili / alamat tempat usaha serta nomor telepon yang dapat dihubungi apabila calon investor ataupun konsumen ingin menghubungi. PENDAHULUAN Sejarah Berdirinya Usaha Sejarah berdirinya usaha menggambarkan kepada calon investor dasar atau landasan usaha ini berdiri apakah cukup kuat secara pengalaman dan keutuhan individu yang terlibat didalamnya. Visi & Misi Usaha Visi merupakan cita-cita yang ingin dicapai usaha dalam jangka panjang (What to Be? ) Misi merupakan cara-cara yang digunakan usaha dalam mencapai visi usaha (How to Be ?). Misi dapat berupa pernyataan kalimat atau kata yang mengingatkan pelaku usaha untuk bekerja sesuai Misi dalam mencapai Visi. ASPEK PEMASARAN Gambaran Umum Pasar ( STP ) Segmen Pasar merupakan gambaran umum dari konsumen usaha kita Target Pasar merupakan sasaran khusus bagi konsumen potensial dari usaha kita. Positioning adalah bagaimana kita menempatkan usaha kita diantara pesaing usaha yang sejenis. 3.2. Permintaan Perkiraan / prediksi jumlah permintaan konsumen terhadap produk. Proyeksikan permintaan konsumen dalam beberapa periode / tahun mendatang seperti kenaikan x % per tahun sesuai kenaikan jumlah penduduk Tahun Perkiraan Permintaan ( dalam Unit )

2. 2.1

2.2

3. 3.1

Portfolio

1

Lampiran 4 Pedoman Penyusunan Rencana Bisnis

3.3. Penawaran Penawaran dari produk pesaing sejenis di pasar Nama Perusahaan Kapasitas Produksi / Tahun Pesaing ( dalam Unit )

Proyeksi penawaran dalam beberapa periode / tahun mendatang. Proyeksi penawaran disesuaikan dengan permintaan seperti kenaikan x % per tahun sesuai pertumbuhan ekonomi. Tahun Perkiraan Penawaran ( dalam Unit )

3.4. Rencana Penjualan dan Pangsa Pasar Rencana Penjualan adalah rencana produk yang akan dijual dalam waktu 1 tahun disesuaikan dengan kondisi permintaan dan penawaran. Pangsa Pasar adalah bagian dari penjualan produk kita dibandingkan dengan penjualan total produk sejenis dalam industri Tahun Permintaan (A) Penawaran (B) Peluang (C = A-B) Rencana Penjualan Pangsa Pasar (E = DX100% / C)

3.5. Strategi Pemasaran Perusahaan dan Pesaing Strategi Pemasaran Perusahaan dilakukan berdasarkan analisa 7 P dengan alat analisis SWOT menurut Kottler yang terdiri atas : 3.5.1. Product Strategi mengenai bagaimana produk usaha kita dapat menarik hati konsumen untuk membelinya. Produk usaha kita dapat dibedakan berdasarkan mutu / kualitas, ukuran, desain, kemasan, dan kegunaan lebih dibandingkan pesaing. 3.5.2. Price Strategi mengenai bagaimana produk kita lebih menarik konsumen dari segi harga dibandingkan pesaing. Umumnya konsumen lebih tertarik kepada produk dengan harga yang lebih murah. Selainnya itu dari segi harga, kita dapat membedakan produk kita berdasarkan harga satuan dan harga grosir, syarat pembayaran, diskon/potongan harga, 3.5.3. Promotion Strategi mengenai bagaimana produk kita dapat dikenal oleh konsumen melalui beberapa cara : Advertising (Iklan) Beriklan dapat dilakukan melalui media berikut : - Media Cetak : Brosur, spanduk, poster, iklan majalah/koran.Portfolio

2

Lampiran 4 Pedoman Penyusunan Rencana Bisnis - Media TV dan Radio : Iklan TV, Jingle Iklan Radio Sales Promotion Promosi melalui acara / pameran yang digelar di tempat keramaian dimana konsumen produk berada dan juga dilakukan penjualan ditempat. Personal Selling Promosi melalui penjualan langsung ke tempat konsumen berada dengan menawarkan dan mencoba produk langsung. Public Relation Cara promosi ini cenderung untuk membuat image perusahaan baik dimata konsumen bukan mempromosikan produk secara langsung. Umumnya dilakukan oleh perusahaan besar. 3.5.4. Placement Merupakan cara untuk mendistribusikan produk kita untuk sampai ke tangan konsumen. Sistem distribusi yang dilakukan dapat secara langsung ke konsumen atau melalui pedagang perantara seperti wholesaler (pedagang besar) atau retailer (pedagang kecil). 3.5.5. People Merupakan kriteria sumber daya manusia secara umum yang dapat meningkatkan penjualan produk ke konsumen secara langsung ataupun tidak langsung. 3.5.6. Process Proses yang ditampilkan kepada konsumen agar konsumen tertarik untuk membeli. Proses yang dapat ditampilkan seperti proses produksi yang baik ataupun proses pelayanan terhadap konsumen. 3.5.7. Physical Evidence Penampilan fisik dari fasilitas pendukung atau sarana dalam menjual produk yang dapat dilihat langsung oleh konsumen. Seperti tempat yang menarik dan bersih untuk restoran. Note : Semua strategi pemasaran yang dibuat berdasarkan 7 P diatas haruslah dibandingkan dengan strategi pemasaran yang diterapkan oleh pesaing. Strategi pemasaran yang kita buat harus berbeda dan lebih unggul dalam menarik konsumen. Semua strategi pemasaran yang dibuat pastilah mempunyai anggaran / biaya sehingga perlu dicatat biaya yang dikeluarkan per bagian P. 4. 4.1 ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN Aspek Organisasi Nama Perusahaan / Usaha Nama Pemilik / Pimpinan Alamat kantor dan tempat usaha Bentuk Badan Hukum ( Kalo berbentuk Badan Hukum ) Struktur Organisasi Jabatan, Jumlah staf, Uraian Tugas, dan Penggajian

Portfolio

3

Lampiran 4 Pedoman Penyusunan Rencana Bisnis Jabatan Pimpinan 1. Direksi Staf 1. Bag. Pemasaran 2. Bag. Produksi 3. Bag. Keuangan Total Gaji / Bulan 4.2. Perijinan Perijinan yang perlu disiapkan sebelum usaha dimulai dan disertai dengan biaya pengurusannya. Apabila usaha kita tidak berbentuk badan hukum maka perijinan tidak kompleks tetapi hanya perlu perijinan dari wilayah sekitarnya (paling tidak sampai ijin kecamatan / kelurahan ) disertai keterangan dari pihak RT / RW dimana usaha kita berada. Sedangkan bila usaha kita akan berbentuk badan hukum maka perijinan yang diperlukan adalah : ijin prinsip (dari instansi terkait), SITU (Surat Ijin Tempat Usaha), TDP ( Tanda Daftar Perusahaan), Akta Pendirian Perusahaan, dll. Semua biaya diatas berkisar antara 5-7 jt untuk berbentuk PT (Perseroan Terbatas) tergantung wilayah usaha dan dikerjakan semuanya oleh NOTARIS. Kegiatan Pra Operasi dan Jadwal Pelaksanaan Kegiatan sebelum usaha dimulai disertai dengan jadwal pelaksanaan yang diatur berdasarkan periode tertentu ( mingguan atau bulanan ). KEGIATAN 1. Survey Pasar 2. Menyusun Rencana Usaha 3. Perijinan 4. Survai tempat usaha 5. Survai Mesin / Peralatan 6. Pemasangan Sarana Penunjang 7. Mencari tempat kerja 8. Uji Coba Produksi 9. Operasional JADWAL PELAKSANAAN ( Dalam Mingguan ) 1 2 3 4 Uraian Tugas Jumlah (A) (B) Gaji / Bulan (C) Total (BxC)

4.3

4.4

Inventaris Kantor dan Supply Kantor Inventaris kantor untuk barang yang umur produknya lebih dari 1 tahun.

Portfolio

4

Lampiran 4 Pedoman Penyusunan Rencana Bisnis Inventaris / Perangkat Kerja Merk Jumlah unit Harga Jumlah harga

Total Inventaris Kantor Supply Kantor merupakan biaya untuk menunjang kegiatan administrasi seperti ATK Alat Tulis Kantor ( umur ekonomis 1 tahun atau kurang ) Jenis Biaya Supply Kantor Total Supply Kantor 5. ASPEK PRODUKSI Total Biaya per Tahun

5.1. Produk Perencanaan yang perlu dilakukan menyangkut produk (output), terutama pada usaha manufaktur dan industri pengolahan adalah: A. Dimensi Produk Dimensi produk berkenaan dengan sifat dan ciri-ciri produk yang meliputi bentuk, ukuran, warna serta fungsinya. B. Nilai/Manfaat Produk Manfaat yang dapat ditawarkan oleh produk dapat dibagi dalam 5 tingkatan, yaitu: Manfaat inti (core benefit): adalah manfaat yang diberikan untuk pemenuhan terhadap kebutuhan utama konsumen, misalnya kebutuhan berbicara jarak jauh. Manfaat dasar (basic benefit): adalah manfaat dasar yang diberikan untuk memecahkan masalah kebutuhan utama, misalnya telepon. Manfaat yang diharapkan (expected benefit): adalah manfaat yang diharapkan lebih dari sekedar pemenuhan kebutuhan dasar, misalnya telepon yang dapat dibawa-bawa (HP). Manfaat di atas harapan (augmented benefit): adalah manfaat yang dapat diberikan lebih dari yang diharapankan oleh konsumen, misalnya HP yang dapat digunakan untuk SMS. Manfaat potensial (potential benefit): adalah semua manfaat yang mungkin dapat diberikan lebih dari sekedar augmented benefit, misalnya HP yang dapat digunakan sebagai lampu senter, kamera, video recorder, video calling, fax, internet, dsb. C. Kegunaan/Fungsi Produk Produk konsumsi, yaitu produk yang dibeli digunakan oleh konsumen akhir (pemakai akhir); meliputi:

dan

Portfolio

5

Lampiran 4 Pedoman Penyusunan Rencana Bisnis

Convenience goods, yaitu produk yang dibutuhkan sehari-hari dan mudah didapat, misalnya beras, gula, teh, permen, dll. Shopping goods, yaitu produk-produk yang dibedakan oleh kon-sumen berdasarkan kualitas, harga, tren, dan gaya. Contohnya adalah baju, telepon seluler, mobil, dsb. Specialty goods, yaitu produk yang mempunyai karakteristik unik dan mempunyai merek yang sudah terkenal; misalnya mobil mewah, jam tangan mewah, dsb. Unsought goods, adalah produk yang kurang dikenal atau dike-tahui umum tetapi kurang diminati, misalnya asuransi Produk industri, yaitu produk yang biasa dibeli oleh pelaku usaha produksi lainnya. Biasa dikenal dalam B to B (business to business). Dapat dibagi dalam 3 golongan, yaitu: Bahan baku dan suku cadang: merupakan bahan mentah yang akan diproses lebih lanjut. Barang modal: yaitu barang-barang yang berumur lebih dari 1 tahun dan tidak untuk dijual belikan. Perlengkapan dan jasa bisnis, yaitu produk tidak tahan lama yang membantu operasional perusahaan. 5.2. Proses Produksi Perencanaan proses produksi pada dasarnya menjelaskan tahapantahapan proses yang diperlukan untuk menghasilkan produk atau output yang dimaksud. Bentuk proses biasa digambarkan dalam lembaran skema atau diagram alur yang disertai dengan keterangan deskriptif. Kapasitas Produksi Perencanaan kapasitas produksi dilakukan untuk semua mesin, peralatan, dan faktor produksi lainnya sesuai dengan rencana jumlah produk akhir yang akan dihasilkan. Dengan sendirinya, kapasitas produksi sampai dengan tingkatan yang rinci semuanya akan mengacu pada hasil dari perhitungan peluang pasar atas produk yang bersangkutan. Kapasitas produksi biasa dinyatakan dalam unit per periode waktu tertentu (tahun, bulan, minggu, hari, atau jam). Untuk perencanaan strategis, proyeksi kapasitas dilakukan dalam jangka minimal 3 tahun ke depan, sesuai dengan rencana produksinya. Tahun Rencana produksi (dalam unit)

5.3.

5.4.

Tanah dan Bangunan

Portfolio

6

Lampiran 4 Pedoman Penyusunan Rencana BisnisPerencanaan tanah dan bangunan berkaitan dengan lokasi untuk kan-tor, tempat usaha, pabrik, gudang, tempat parkir, dll. Untuk keperluan perhitungan kelayakan finansial usaha, maka perlu diperhitungkan ukuran, harga beli atau sewanya.

5.5.

Pemasangan Sarana PenunjangInstalasi sarana penunjang berkaitan dengan tata letak (lay-out) yang termasuk dalam anggaran investasi. Pemasangan sarana penunjang ini meliputi listrik, air, telepon, internet, dan lain-lain.

Jenis Biaya 1. Pemasangan instalasi listrik 2. Pemasangan instalasi air (PAM) 3. Pemasangan instalasi telepon 4. Pemasangan instalasi internet 5. Dan lain-lain Total Biaya Pemasangan Sarana Penunjang : 5.6. Mesin dan Peralatan

Jumlah Biaya

Baik untuk skenario pembelian ataupun sewa, daftar mesin dan peralatan juga harus dirinci sedetail mungkin proyeksinya. Perencanaan ini tetap selalu berkaitan dengan kapasitas dan kompetensi teknis wirausahawan.

Nama Mesin/Peralat an

Merk

Jumlah Unit

Harga

Jumlah Harga

Total Pembelian Mesin/Peralatan 5.7. Bahan Baku dan Bahan PembantuPerencanaan bahan baku dan bahan pembantu merupakan bagian utama untuk perhitungan kebutuhan modal kerja. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah suplier, kuantitas, harga beli, persyaratan pembe-lian, ketersediaan, dan persediaan.

5.8. Tenaga Produksi (Tenaga Kerja Langsung) Nama Bahan Baku Me rk Jumlah Unit Harga Jumlah Harga

3. Total Pembelian Bahan BakuPortfolio

7

Lampiran 4 Pedoman Penyusunan Rencana Bisnis

Perencanaan tenaga kerja langsung (TKL), juga perlu memperhatikan hal-hal mengenai kualifikasi, tarif upah, jumlah tenaga yang dibu-tuhkan, dan

persyaratan kerja.

A. Sistem Harian: Jenis Kegiatan Tarif/Up ah per hari

Jumlah Tenaga Kerja

Jumlah Hari Kerja/Ta hun

Jumlah (Rp.)

3. Total Upah Tenaga Produksi Sistem Harian B. Sistem Borongan Jenis Kegiatan Tarif/U nit

Jumlah Produksi/Tahun

Jumlah Harga Beli

Total Upah Produksi Borongan: 5.9.

Tenaga Sistem

Biaya Umum Usaha/Pabrik Sebagai komponen biaya modal kerja yang terakhir, perlu juga direncanakan biaya-biaya penunjang (sarana dan prasarana), misalnya seba-gai berikut: Jumlah Biaya/Tahun

Jenis Biaya Umum Usaha/Pabrik Pemeliharaan mesin dan peralatan Suku cadang, bahan bakar, oli, dsb. Rekening listrik, air, telepon. Pemeliharaan bangunan Total Biaya Umum Usaha/Pabrik per tahun: 6. ASPEK KEUANGANPortfolio

8

Lampiran 4 Pedoman Penyusunan Rencana Bisnis 6.1. Strategi Sumber Pendanaan Usaha Salah satu komponen yang mendukung pembangunan nasional adaah tersedianya lembaga intermediasi yang mempunyai fungsi mengimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya. Lembaga inter-ediasi yang ada dibedakan dalam 3 kategori yakni : a. Berbentuk Bank tunduk pada Undang-Undang Pokok Perbankan b. Berbentuk Koperasi Simpan Pinjam tunduk pada Undang-Undang Koperasi c. Lembaga Keuangan Mikro lainnya yang belum diatur undangundang Lembaga keuangan mikro yang membantu mengembangkan iklim wirausaha di Indonesia diatur dalam Surat Edaran Menteri Keuangan No. SE-31/MK/2000 tanggal 5 Mei 2000 tentang Pelaksanaan Program PUKK. Dalam hal ini Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi mengacu kepada Surat Keputusan Menteri Keuangan No.316/KMK.016/1994 tanggal 27 Juni 1994 yang menggantikan Surat Keputusan Menteri BUMN/Kepala Badan Pembina BUMN No. Kep.216/M-PBUMN/1999 tanggal 28 September 1999. Sumber pendanaan dari Program Pembinaan Usaha Kecil dan Kope-asi (PUKK) berasal dari penyisihan laba BUMN termasuk saldo dana Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) tahun-tahun sebe-umnya yang merupakan sumber pendanaan utama dalam merealisir terwujudnya pemerataan kehidupan perekonomian masyarakat melaui kemitraan dengan para pengusaha kecil dan koperasi serta lingungan masyarakat sekitarnya. Pelaksanaan Program Pembinaan Usaha Kecil, Koperasi (PUKK) dan Bina Lingkungan dilaksanakan di dalam lingkup masyarakat yang bertujuan untuk mendorong tercapainya pertumbuhan ekonomi rak-yat, melalui pemerataan di sektor ekonomi dimana anggota masya-rakat golongan pengusaha kecil dan koperasi diberi kesempatan untuk melakukan perluasan usahanya, berdasarkan bantuan pinjaman untuk modal kerja / pinjaman lunak yang berasal dari penyisihan laba BUMN.

6.2. Proyeksi Keuangan Aspek finansial dari proposal bisnis harus dapat memperlihatkan potensi dana yang dimiliki, kebutuhan dana eksternal, perhitungan kelayakan usaha, termasuk di dalamnya 3 perfoema laporan keuangan: neraca, rugi-laba, dan cash flow. Secara ringkas, dapat diberikan format sederhana perhitungan kelayakan usaha secara finansial sebagai berikut: Sumber Pendanaan Persentase (%) Uraian (a) (b) 1. Modal Sendiri 2. Pinjaman Jumlah (1+2) B.Portfolio

A.

Jumlah (c = a + b)

Kebutuhan Pembiayaan/Modal Investasi 9

Lampiran 4 Pedoman Penyusunan Rencana Bisnis Uraian a. Tanah b. Bangunan c. Mesin/Peralatan d. Peralatan Kantor e. Alat angkut f. Infrastruktur g. Biaya pra operasi Jumlah Banyaknya (1) Harga/Uni t (2) Jumlah (3 = 1 x 2)

Kebutuhan Pembiayaan/Modal Kerja Banyaknya Harga/Uni Uraian t (1) (2) a. Bahan Baku b. Persediaan Bahan c. Produk dalam proses d. Piutang e. Uang Kas Jumlah Analisa Biaya Tetap Banyaknya Uraian (1) a. Gaji b. Penyusutan c. Bunga Pinjaman d. Biaya Pemasaran e. Biaya Lainnya Jumlah Analisa Biaya Tidak Tetap Banyaknya Harga/Unit Uraian (1) (2)Portfolio

C.

Jumlah (3 = 1 x 2)

D.

Harga/ Unit (3)

Jumlah (3 = 1 x 2)

E.

Jumlah (3 = 1 x 2) 10

Lampiran 4 Pedoman Penyusunan Rencana Bisnis a. Upah b. Biaya Bahan Jumlah F. Proyeksi Aliran Kas Usaha 1 2 Tahun 3 4 5 Uraian a. Sumber dana (in flow) b. Penggunaan dana (out flow) c. Arus kas bersih (net flow = a b) d. Keadaan kas awal e. Keadaan kas akhir (c + d) 6.3. Analisa Kelayakan Usaha Analisis investasi digunakan untuk mengukur nilai uang atau tingkat pengembalian dari investasi yang ditanamkan dalam suatu usaha pada masa yang akan datang. Hal ini sangat penting dilakukan sebelum implementasi investasi yang sering mempertaruhkan dana yang sangat besar. Dengan melakukan berbagai macam simulasi tersebut, akan diketahui besarnya faktor-faktor resiko yang akan dihadapi, dan yang mempengaruhi layak atau tidaknya suatu rencana investasi. Beberapa metode analisa yang dapat dipergunakan adalah : A. Metode Non-Discounted Cash FlowNon-Discounted Cash Flow adalah metode pengukuran investasi dengan melihat kekuatan pengembalian modal tanpa mempertimbangkan nilai waktu terhadap uang (time value of money). Metode yang dipergunakan adalah Pay Back Period (PBP) Method, dengan formula umum sbb:

Total Investasi Pay Back Period = --------------------------------------- x 1 tahun Net Income + DepreciationMetode PBP merupakan alat ukur yang sangat sederhana, mudah dimengerti dan berfungsi sebagai tahapan paling awal bagi penilaian suatu investasi. Model ini umum digunakan untuk pemilihan alter-natif-alternatif usaha yang mempunyai resiko tinggi, karena modal yang telah ditanamkan harus segera dapat diterima kembali secepat mungkin. Kelemahan utama dari metode PBP ini adalah: Tidak dapat menganalisa penghasilan usaha setelah modal kembali. Tidak mempertimbangkan nilai waktu uang

B. Metode Discounted Cash Flow

Portfolio

11

Lampiran 4 Pedoman Penyusunan Rencana BisnisDiscounted Cash Flow adalah metode pengukuran investasi dengan melihat nilai waktu uang (time value of money) dalam menghitung tingkat pengembalian modal pada masa yang akan datang. 1. Net Present Value (NPV) NPV didefinisikan sebagai selisih antara investasi sekarang dengan nilai sekarang (present value) dari proyeksi hasil-hasil bersih masa datang yang diharapkan. Dengan demikian, NPV dapat dirumuskan:

NPV = PV of Benefit PV of Capital Cost atau karena PV = (C / (1+i)n), maka: C C NPV = --------------------(1 + i)n (1 + i)n

+

di mana:

i N -C C

= = = =

bunga tiap periode periode (tahun, bulan) modal (capital) hasil bersih (proceed)

Kriteria yang dipergunakan dalam penilaian NPV adalah sbb:1). Jika NPV = 0 (nol), maka hasil investasi (return) usaha akan sama dengan tingkat bunga yang dipakai dalam analisis, atau dengan kata lain usaha tidak untung maupun rugi (impas). 2). Jika NPV = (negatif), maka investasi tersebut rugi atau hasilnya (return) di bawah tingkat bunga yang dipakai. 3). Jika NPV = + (positif), maka investasi tersebut mengun-tungkan atau hasilnya (return) melebihi tingkat bunga yang dipakai. Kelemahan utama dari metode NPV ini adalah bahwa ia tidak menganalisis pemilihan alternatif usaha-usaha dengan jumlah investasi yang berbeda.

2. Profitability Index (PI) Metode analisa PI sangat mirip dengan analisa NPV, karena keduanya menggunakan komponen perhitungan nilai-nilai sekarang (present value). Perbedaannya adalah bahwa satuan yang dipakai dalam NPV adalah nilai uang, sedangkan dalam PI adalah indeks. Rumus perhitungan PI adalah sebagai berikut: PV of Benefit Profitability Index = --------------------------PV of Capital Cost Kriteria penilaian investasi dengan menggunakan PI juga mirip dengan NPV, yaitu sebagai berikut: - Jika PI > 1, maka investasi dikatakan layak - Jika PI < 1, maka investasi dikatakan tidak layak

Portfolio

12

Lampiran 4 Pedoman Penyusunan Rencana Bisnis - Jika PI = 1, maka investasi dikatakan BEP 3. Internal Rate of Return (IRR) Internal Rate of Return didefinisikan sebagai besarnya suku bunga yang menyamakan nilai sekarang (present value) dari investasi de-ngan hasil-hasil bersih yang diharapkan selama usaha berjalan. Patokan yang dipakai sebagai acuan baik tidaknya IRR biasanya adalah suku bunga pinjaman bank yang sedang berlaku, atau suku bunga deposito jika usaha tersebut dibiayai sendiri. Perhitungan IRR secara manual cukup kompleks, karena harus menggunakan beberapa kali simulasi atau melakukan pola try and error. Namun demikian, untuk skenario dua nilai NPV yang telah diketahui sebelumnya, IRR dapat dirumuskan sebagai: IRR = i1 + (i2 i1) x

|

NPV1 ----------------------- x 100% (NPV1 NPV2)

|

di mana: NPV1 harus di atas 0 (NPV1 > 0) NPV2 harus di bawah 0 (NPV2 < 0) 6.4. Analisa Keuntungan Analisa keuntungan ditujukan terhadap rencana keuntungan (penetapan keuntungan) dengan menyesuaikan atau set-up harga dan volu-me penjualan yang dapat diserap oleh pasar dengan mempertimbang-kan kebijaksanaan dari pesaing. Analisa keuntungan ini harus selalu dilakukan dalam atau dengan acuan periode tertentu. 1. Break Even Point (BEP) Analisa BEP atau titik impas atau titik pulang pokok adalah suatu metode yang mempelajari hubungan antara biaya, keuntungan, dan volume penjualan/produksi. Analisa yang juga dikenal dengan isti-lah CPV (Cost-Profit-Volume) ini dilakukan untuk mengetahui tingkat keuntungan minimal yang harus dicapai, di mana pada tingkat terse-but perusahaan tidak mengalami keuntungan maupun kerugian. Dalam analisa BEP, faktor-faktor biaya dibedakan menjadi: - Biaya semi variabel, yaitu biaya yang akan ikut berubah jumlahnya dengan perubahan volume penjualan atau produksi, namun tidak secara proporsional. Biaya ini sebagian akan dibebankan pada pos biaya tetap, dan sebagian lagi akan dibebankan pada pos biaya variabel.

Portfolio

13

Lampiran 4 Pedoman Penyusunan Rencana Bisnis - Biaya variabel, adalah biaya yang akan ikut berubah secara pro-porsional dengan perubahan volume penjualan atau produksi. - Biaya tetap, adalah biaya yang tidak akan ikut berubah dengan perubahan volume penjualan atau produksi. Analisa BEP dihitung dengan formula sebagai berikut: Biaya Tetap BEP = --------------------------------------------- x 100% Hasil Penjualan Biaya Variabel atau dapat juga dituliskan sebagai: Biaya Tetap BEP = -------------------------------------Biaya Variabel 1 ----------------------Hasil Penjualan

|

|

2. Kontribusi Margin Kontribusi margin adalah selisih antara hasil penjualan dengan biaya variabel. Tujuan utama dari pengukuran kontribusi margin ini adalah analisa penentuan keuntungan maksimum atau kerugian mini-mum. Yang pertama perlu diketahui adalah rasio kontribusi margin, yaitu rasio antara biaya variabel dengan hasil penjualan. Lebih jelasnya, dapat dilihat dari rumusan berikut:

Biaya Variabel Rasio kontribusi margin = 1 -----------------------Hasil Penjualan Dengan demikian, rumusan untuk menetapkan penjualan minimal dari keuntungan yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut:

|

|

Biaya Tetap + Laba Minimal Penjualan = ----------------------------------Biaya Variabel 1 ------------------------Hasil Penjualan

|

|

Pada saat menyajikan rencana usaha kepada para investor maupun para kreditor, hal-hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan/pengusaha adalah sebagai berikut :Portfolio

14

Lampiran 4 Pedoman Penyusunan Rencana Bisnis 1. Usahakan rencana bisnis yang disusun tidak terlalu tebal tetapi lengkap, artinya mencakup berbagai informasi yang dibutuhkan oleh evaluator baik dari piahk investor maupun kreditor untuk melakukan pengambilan keputusan. Uraian lebih rinci sebaiknya dibuat dalam bentuk lampiran. Kuratko dan Hodgetts (2004) menyarankan agar tebal rencana bisnis tidak lebih dari 50 halaman. 2. Penampilan rencana bisnis harus dibuat menarik karena investor dan kreditor akan memperoleh kesan pertama terhadap perusahaan yang sedang mencari pendanaan dari penampilan rencana bisnis yang diajukan kepada mereka. 3. Sampul depan rencana bisnis harus memuat nama perusahaan, alamat, nomor telpon perusahaan, dan bulan serta tahun rencana bisnis dikeluarkan. Hal tersebut untuk memudahkan calon investor atau kreditor melakukan komunikasi dengan perusahaan atau pada saat mereka memberikan jawaban balasan terhadap rencana bisnis yang disampaikan perusahaan. Pada bagian dalam dari sampul, harus dituliskan jumlah salinan/copy bisnis yang diedarkan. Hal ini akan memberi kesan kepada calon investor maupun kreditor bahwa mereka adalah pihak yang diprioritaskan oleh perusahaan dalam memperoleh penawaran rencana bisnis. 4. Rencana bisnis yang baik harus mencantumkan ringkasan eksekutif (executive summary) yang dapat disampaikan dalam 2-3 halaman yang memuat penjelasan mengenai keadaan usaha saat ini. Ringkasan tersebut dapat berisi produk dan jasa yang dihasilkan, manfaat produk bagi pelanggan, ramalan keuangan, tujuan perusahaan dalam jangka panjang (lebih dari lima tahun), jumlah dana yang dibutuhkan, serta manfaat yang akan diterima oleh investor. 5. Penyusunan rencana bisnis harus diorganisasikan dengan baik. Rencana usaha yang baik akan mencantumkan risiko utama dari suatu bisnis yang akan dijalankan. Skip to main content

Search formSearch

HOME PROFIL PRODUK BERITA KONTAK

You are herePortfolio

15

Lampiran 4 Pedoman Penyusunan Rencana Bisnis Home

PT Visi Karya Agritama

PT VISI KARYA AGRITAMA menyediakan berbagai macam pupuk diantaranya: pupuk majemuk granular, soil conditioner (humic acid), pupuk organik granul, pupuk hayati, pupuk tunggal, pupuk majemuk mixing dan lainnya, untuk keperluan perkebunan dan pertanian dengan harga terjangkau serta stok dalam jumlah sangat banyak. Donwload Company Profile kami : Bahasa Inggris - Bahasa Indonesia. Download Brosur Produk Kami : Humate Fertitani, Herbisida Weed Off, Herbisida Brush Off, POC Orisae, Humic Plus Fertitani, Produk Fertitani, Jagung Manis Hartha, Jagung Manis Mulia, Jagung Manis Premium Selain itu kami juga memproduksi benih dengan merek tiga daun, memasarkan produk import dari USA berupa Pupuk Vitazyme serta produk Solar Cell dari China. PT. Visi Karya Agritama memiliki kantor pusat yang terletak di Jakarta Selatan, dan memiliki tiga pabrik yang terletak di Mojokerto (Jawa Timur), Pamanukan (Jawa Barat), serta di Cianjur (Jawa Barat). Pabrik di Mojokerto khusus memproduksi pupuk NPK Granular, dengan kapasitas produksi 100 ton/hari. Pabrik di Pamanukan juga memproduksi pupuk NPK Granular dengan kapasitas produksi 40 ton/hari. Sedangkan Pabrik di Cianjur khusus memproduksi pupuk cair dan soil conditioner (humic acid), dengan kapasitas produksi untuk pupuk cair 40 ton/hari, sedangkan humic acid 20 ton/hari. Pupuk produksi kami telah melalui uji efektivitas baik di laboratorium maupun di lapangan oleh lembaga yang telah terakreditasi secara nasional (SNI & KAN). Produk kami sangat baik untuk meningkatkan hasil produksi. Disamping itu, tidak saja melakukan penjualan, kami juga melakukan layanan ujicoba, dan pemeliharaan agar hasil yang dicapai lebih optimal. Sampai saat ini perusahaan terus melakukan pengembangan usaha, seperti:

Portfolio

16

Lampiran 4 Pedoman Penyusunan Rencana Bisnis

Memperluas jaringan usaha keseluruh wilayah Indonesia, terutama yang merupakan sentra pertanian dan perkebunan. Melakukan riset, baik secara internal maupun bekerjasama dengan lembaga penelitian, seperti Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Bogor, Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), dan lain-lain. Memperbesar kapasitas produksi, seperti perencanaan penambahan pembangunan pabrik di daerah lainnya di Indonesia. Senantiasi melakukan inovasi serta menghasilkan produk berteknologi. Meningkatkan dan memperkuat SDM. Mendatangkan produk Luar bermutu dan bermanfaat.

PT. Visi Karya Agritama mempunyai misi :

Membangun kerjasama kemitraan dengan para rekanan pengusaha pertanian dan perkebunan dalam menyediakan pupuk yang tepat, dengan harga ekonomis dalam rangka peningkatan produktivitas pertanian rakyat dan perkebunan di Indonesia. Memproduksi pupuk dengan kualitas terbaik, supply produk yang kontinyu serta harga bersaing. Membantu pemerintah dan masyarakat dalam menanggulangi masalah lingkungan hidup. Menciptakan lapangan kerja di bidang bisnis sarana produksi pertanian.

VISI Adapun visi dari PT. Visi Karya Agritama adalah : Menjadi leading company di Indonesia dalam memasarkan dan memproduksi produk-produk pupuk yang baik, mengikuti perkembangan teknologi modern dan tepat guna. Motto Sedangkan motto PT. Visi Karya Agritama adalah green solution TENAGA AHLI Dalam melaksanakan visi dan misi, kami didukung oleh sumber daya manusia (SDM) yang professional serta memiliki kompetensi dan kualifikasi keahlian dalam bidangnya masingmasing, antara lain : Ahli Tanah dan Pengembangan Sumber Daya Lahan, Ahli Budidaya Tanaman Pangan dan Perkebunan (Agronomist), Ahli Bioteknologi Pertanian, serta Ahli Analisa Mengenai Dampak Lingkungan. Tim ahli nantinya akan menentukan komposisi dan dosis anjuran pada masing-masing tanaman maupun lokasi penanaman, sehingga komposisi dan dosis yang dianjurkan sesuai dengan kebutuhan dan memenuhi kaidah pemupukan, yaitu tepat jenis, tepat waktu, tepat dosis dan tepat cara.

Head Office:Portfolio

17

Lampiran 4 Pedoman Penyusunan Rencana Bisnis Jl Warung Jati Barat No. 14A Jati Padang Jakarta Selatan 12540 Phone +6221-78849277 Fax +6221-78849279Donwload Company Profile kami : Bahasa Inggris - Bahasa Indonesia - Video Company Profile .

Factory Mojokerto Jl. Raya Mojosari Pacet Km 6, Desa Sampang Agung Kecamatan Kutorejo. Kabupaten Mojokerto. Factory Pamanukan Jl. Raya Eyang Tirtapraja Depan SMPN 1 Pamanaukan, Subang Jawa barat. Factory Cianjur Jl. Raya Bandung Cianjur, KM 53, Selajambe.Download Brosur Produk Kami : Humate Fertitani - Herbisida Weed Off - Herbisida Brush Off - POC Orisae - Humic Plus Fertitani - Produk Fertitani - Jagung Manis Hartha - Jagung Manis Mulia - Jagung Manis Premium - Pupuk NPK Agritama - Decomposer Fertitani - Concentrate Humic - Organic Fertilizer Wisgroow - Pupuk Organik Granul OriSAE - Solar Cell

2012 PT Visi Karya Agritama, All rights reserved

PENGEMBANGAN PUPUK ORGANIK DALAM MENDUKUNG PASOKAN PUPUK TAHUN 2011Pemerintah melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 tahun 2010 tanggal 13 April 2010 tentang Revitalisasi Industri Pupuk meminta Departemen, Badan dan Institusi terkait untuk mempercepat revitalisasi industri pupuk di Indonesia. Pemerintah menghendaki adanya peningkatan daya saing industri pupuk pada tingkat nasional, regional dan global, baik untuk pupuk anorganik, organik maupun pupuk hayati. Keinginan Pemerintah itu dilandasi kondisi perpupukan nasional yang masih kekurangan pasok, distribusi kurang lancar dan harga di tingkat petani sering melampaui harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan Pemerintah. Persoalan yang masih membelit industri pupuk nasional adalah belum optimalnya produksi pupuk sehingga terjadi ketimpangan antara demand dan supply, dimana demand (permintaan/kebutuhan) pupuk dalam negeri masih lebih besar dibanding supply (kemampuan pasok) pabrik pupuk. Ada beberapa faktor utama yang menyebabkan terjadinya kesenjangan demand-supply pupuk. Pertama, sebagian besar pabrik pupuk milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sudah tua (di atas 20 tahun) sehingga boros energi, terlalu tinggi menyerap bahan baku gas, dan rendah utilitasnya. Kedua, kesulitan mendapatkan pasokan bahan baku gas alam dengan harga yang ekonomis terutama untuk pupuk Urea dan ZA. Ketiga, beberapa jenis pupuk (KCl/MOP dan Rock Phosphat) masih mengandalkan impor, baik bahan baku maupun produknya. Keempat, permintaan petani terhadap pupuk terus meningkat seiring dengan keberhasilan program revitalisasi di sektor pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan budidaya. Menurut prediksi Kementerian Perindustrian, kebutuhan pupuk anorganik nasional di tahunPortfolio

18

Lampiran 4 Pedoman Penyusunan Rencana Bisnis 2011 adalah sebanyak 9,3 juta ton pupuk urea, 4,5 juta ton pupuk super phosphate (SP-36), 1,6 juta ton pupuk ZA, dan 8,8 juta ton pupuk NPK. Sementara proyeksi produksi nasional pada tahun yang sama adalah pupuk urea sebanyak 8,05 juta ton, pupuk SP-36 sebanyak 1,0 juta ton, pupuk ZA 0,65 juta ton, dan pupuk NPK sebanyak 5,89 juta ton. Angka prediksi tersebut menunjukkan masih besarnya kesenjangan antara demand dan supply pupuk di Indonesia. Oleh karena itu, Pemerintah berusaha mempercepat revitalisasi industri pupuk melalui replacement pabrik yang sudah tua dan mendirikan pabrik pupuk baru. Dari program revitalisasi tersebut diharapkan mulai tahun 2015 kesenjangan demand dan supply pupuk nasional mulai teratasi terutama untuk pupuk urea yang merupakan pupuk utama. Selain program revitalisasi industri pupuk kimia (anorganik), Pemerintah juga mendorong pengembangan pupuk organik dan pupuk hayati sebagai alternatif penanggulangan masalah kekurangan pasok pupuk di dalam negeri. Kedua jenis pupuk ini, selain dapat mensubstitusi sebagian pupuk anorganik, juga dinilai sebagai pupuk alami yang ramah lingkungan dan dapat memperbaiki kondisi kesuburan tanah. Sebagai stimulan, sebagian kecil pupuk organik akan diproduksi oleh BUMN Pupuk, yaitu PT. Pupuk Sriwidjaja, PT. Pupuk Kalimantan Timur, PT. Pupuk Kujang, dan PT. Petrokimia Gresik. Selanjutnya, sebagian besar kebutuhan pupuk organik dapat diproduksi oleh perusahaan swasta, industri kecil dan menengah (IKM) baik berupa usaha sendiri maupun membangun pola usaha kemitraan dengan BUMN Pupuk. Menurut prediksi Kementerian Perindustrian, kebutuhan pupuk organik di Indonesia pada tahun 2011 adalah sebanyak 12,394 juta ton. Pabrik pupuk BUMN pada tahun yang sama diproyeksikan hanya memproduksi pupuk organik sebanyak 2,601 juta ton. Kekurangan pupuk organik sebanyak 9,793 juta ton diserahkan kepada masyarakat dan kalangan pengusaha swasta untuk bisa memenuhinya. Jumlah kebutuhan pupuk organik akan terus meningkat setiap tahunnya, sehingga di tahun 2015 jumlah kebutuhannya diperkirakan menjadi 13,4 juta ton. Padahal, kemampuan produksi pupuk organik dari pabrik BUMN di tahun 2015 tersebut diperkirakan hanya mencapai jumlah 4,69 juta ton. Dengan demikian masih terdapat kekurangan pasok pupuk organik sebesar 8,71 juta ton. Besarnya selisih antara jumlah kebutuhan dan kemampuan produksi pupuk organik dari pabrik pupuk BUMN tersebut merupakan peluang usaha yang prospektif bagi masyarakat dan kalangan pengusaha di Indonesia. Market size pupuk organik tahun 2011 hampir mencapai Rp8,7 triliun. Tahun 2012, market size pupuk diproyeksikan meningkat menjadi Rp10,1 triliun, tahun 2013 meningkat lagi menjadi Rp11,6 triliun, dan tahun 2014 mencapai Rp13,2 triliun. Dari analisis market share, peluang pasar pupuk organik bagi sektor swasta mandiri terbuka luas dari Rp6,86 triliun di tahun 2011 menjadi Rp8,60 triliun di tahun 2014

CONTOH RENCANA BISNIS : PERUSAHAAN SUSU KEDELAI SARI ALAMIPosted by sugiartoagribisnis pada 11 Desember 2010 RINGKASAN EKSEKUTIFPortfolio

19

Lampiran 4 Pedoman Penyusunan Rencana Bisnis Perusahaan Susu Kedelai SARI ALAMI direncanaka bertempat di Perumahan Telang Indah Gg. 3 Blok G no. 2 milik Sugiarto. Struktur organisasinya terdiri dari pimpinan kemudian di bawahnya diikuti bagian-bagian yang dibantu pekerja. Bagian-bagian itu antara lain ; bagian produksi, bagian pengadaan bahan baku, bagian keuangan, dan bagian pemasaran. Usaha ini dipilih karena prospek pengolahan kedelai menjadi susu kedelai sekarang ini cukup menjanjikan, kandungan gizi yang terkandung didalamnya memiliki kandungan gizi yang dibutuhkan manusia serta mudah dalam pembuatanya. Hanya dengan teknologi dan peralatan yang sederhana, serta tidak diperlukannya keterampilan khusus, siapapun dapat melakukan pengolahan kedelai menjadi susu kedelai. Susu kedelai yang telah diproduksi akan dipasarkan dengan dibungkus plastik ukuran kg. Pada plastik akan disablon dengan label: Susu Kedelai SARI ALAMI. Sasaran pasar poduk susu kedelai ini utamanya adalah mahasiswa kampus universitas Trunojoyo dan Masyarakat sekitar Kamal-Bangkalan. Tempat penjualannya di kampus, bisa dititip di etalase Fakultas Pertanian atau di Kopma, di toko atau warung-warung di sekitar perumahan Telang-KamalBangkalan, atau bahkan di supermarket- supermarket terdekat. Adapun harga jual dari produk susu kedelai ini adalah Rp. 3.000 @ ukuran plastik kg. Promosi akan dilakukan dengan menempel pamflet-pamflet di pinggir jalan dan tempat-tempat strategis lainnya. Selain itu juga akan memanfaatkan buletin yang terbit di kampus dan media internet sebagai sarana e-business. Peluang pasar untuk produk yang berbahan dasar kedelai ini sangatlah besar melihat budaya masyarakat yang konsumtif dan peluang pasar yang menjanjikan. Selain itu daya beli komsumen terhadap produk ini cukup bervariasi dari konsumen elite hingga konsumen menegah bawah. Produk ini dapat dikonsumsi oleh semua golongan karena harganya yang relatif terjangkau serta memiliki nilai kepuasan yang tinggi. Total biaya usaha ini adalah Rp. 15.298.625 perbulan dan penerimaan per bulan Rp. 18.300.000 , sehingga pendapatan perbulannya adalah Rp. 3.001.375. Dengan R/Cratio sebesar 1,197 dapat dilihat bahwa bisnis yang dipilih layak untuk dilakukan karena pelaku usaha dapat meraup keuntungan dari usaha yang dilakukan (R/C ratio > 1). I. DESKRIPSI USAHA A. Data perusahaan Nama Tempat Basis operasi Bentuk usaha (UMKM) : Perusahaan Susu Kedelai SARI ALAMI : Perumahan Telang Indah Gg. 3 Blok G no. 2 : Kamal-Bangkalan : Perdagangan dengan pengembangan Usaha Mandiri Kecil & Menengah

B. Data Pengusaha

Portfolio

20

Lampiran 4 Pedoman Penyusunan Rencana Bisnis Nama : Sugiarto

Tempat,Tanggal Lahir : Sumenep, 28 januari 1991 Pendidikan Universitas Trunojoyo :Sedang menempuh S1 Pogram Study Agribisnis Fakultas Pertanian

C. Struktur Organisasi & Job Discription

Job Dscriptions

1. Pimpinan (Manager) - pemilik sekaligus pimpinan - bertanggung jawab teradap jalannya usaha - koordinasi, pengawas, dan mengarahkan seluruh kegiatan - pengambil keputusan -sebagai quality control 2. Bagian Produksi - kepala bagian produksi mengkondisikan pekerja di bawahnya untuk bekerja sesuai jobdis - bertanggung jawab terhadap persiapan dan proses produksi - bertanggung jawab terhadap makanan yang dipesan konsumen - menjaga kebersihan produk dalam proses produksi - cekatan dalam menjaga mutu produk, baik cita rasa, aroma, ataupun tekstur - mengemas hasil produksi 3. Bagian Pengadaan Bahan Baku - kepala bagian pengadaan bahan baku mengkondisikan pekerja di bawahnya untuk bekerja sesuai jobdis - mencari informasi keberadaan bahan baku - melakukan pembelian bahan baku - menjaga mutu bahan sebelum diolah (ketika masih dalam penyimpanan)Portfolio

21

Lampiran 4 Pedoman Penyusunan Rencana Bisnis 4.Bagian Keuangan -kepala bagian keuangan mengkondisikan pekerja di bawahnya untuk bekerja sesuai jobdis - melaksanakan kegiatan keuangan dan administrasi - mencatat/pembukuan keuangan perusahaan - mengadakan dana untuk proses pembelian bahan dan proses - membuat laporan keuangan harian, mingguan, bulanan, triwulan, tahunan - bertanggung jawab terhadap sistem keuangan 5.Bagian Pemasaran -kepala bagian pemasaran mengkondisikan pekerja di bawahnya untuk bekerja sesuai jobdis -mempromosikan dan memasarkan produk -mendistribuskan produk ke tempat pemasaran, misalnya; toko, warung, atau bahkan super market terdekat -melayani dengan ramah, menanggapi komplain konsumen dengan ramah dan senyum D. Alasan Pemilihan Bisnis Usaha pembuatan susu kedelai ini dipilih karena susu kedelai dikenal sebagai minuman fungsional, sebagai minuman yang bergizi tinggi, minuman yang merupakan hasil ekstraksi dari kedelai ini terutama sekali karena kandungan proteinnya, disamping mengandung lemak, karbohidrat, kalsium, phosphor, zat besi, provitamin A, Vitamin B kompleks (kecuali B12), dan air. Susunan asam amino hampir sama dengan susu sapi. Untuk itu produk ini tampaknya perlu diperhitungkan dalam menyusun pola menu sehari-hari bagi insan yang memperhatikan kesehatan. Oleh karena itu prospek usaha pengolahan kedelai menjadi susu kedelai sekarang ini cukup menjanjikan, kandungan gizi yang terkandung didalamnya memiliki kandungan gizi yang dibutuhkan manusia. Kadar protein kedelai mencapai 35,6 % (berat kering), dan pada varitas unggul kadar proteinnya dapat mencapai 40 % 43 %. Kebutuhan protein yang bersumber dari protein hewani sebesar 55 gram per hari dapat dipenuhi dengan 157,14 gram. Selain itu tingginya harga susu sapi menjadi peluang/prospek usaha dengan menjadikan susu kedelai menjadi barang substitusi (pengganti) susu sapi, karena harga susu kedelai lebih murah daripada susu produk hewani sementara kandungan gizinya hamper sama. Faktor lain yang menjadikan usaha susu kedelai prospektif adalah mudah dalam pembuatanya. Dengan teknologi dan peralatan yang sederhana, serta tidak diperlukannya keterampilan khusus, siapapun dapat melakukan pengolahan kedelai menjadi susu kedelai. II. ANALISIS PEMASARANPortfolio

22

Lampiran 4 Pedoman Penyusunan Rencana Bisnis 1. Product (produk) Produk yang direncanakan untuk diproduksi adalah susu kedelai. Susu kedelai yang telah diproduksi akan dipasarkan dengan dikemas dalam plastik ukuran kg. Pada plastik akan disablon dengan label: Susu Kedelai SARI ALAMI. Produk yang dihasilkan memiliki manfaat dan kualitas yang tinggi. Sudah diketahui bahwa produk yang terbuat dari ekstrak kedelai ini memiliki kandungan gizi yang bermanfaat untuk proses metabolisme tubuh. 2. Place (lokasi/distribusi) Usaha ini berlokasi di Perumahan Telang Indah Gg. 3 Blok G no. 2. Adapun sasaran pasar poduk susu kedelai ini adalah mahasiswa di kampus universitas Trunojoya dan Masyarakat sekitar Kamal-Bangkalan. Tempat penjualannya di kampus, bisa dititip di etalase Fakultas Pertanian atau di Kopma, di toko atau warung-warung di sekitar perumahan Telang-KamalBangkalan, atau bahkan di supermarket- supermarket terdekat. 3. Price (harga) Penentuan harga jual dilakukan dengan cara menghitung biaya produksi ditambah biaya lainlain dan tren yang berlaku. Jika produk yang menjadi idola (tren) harganya pun bisa dinaikan dari standar harga normal (misal pada saat cuaca panas atau ketika bulan puasa besar kemungkinan produk ini akan dibanjiri konsumen). Adapun rencana harga jual dari produk susu kedelai ini adalah Rp. 3.000 @ ukuran plastik kg. 4. Promotion (promosi) Promosi akan dilakukan untuk mengenalkan produk ini kepada konsumen. Promosi akan dilakukan dengan menempel pamflet-pamflet di pinggir jalan dan tempat-tempat strategis lainnya. Selain itu juga akan memanfaatkan buletin yang terbit di kampus dan media internet sebagai sarana e-business. Untuk promosi melalui internet akan dipromosikan lewat facebook dan situs-situs e-business lainnya seperti: berniaga.com dll. serta melalui blog pemilik usaha yaitu ; sugiartoagribisnis.wordpress.com . III. ANALISIS OPERASIONAL 1. Desain Produk Susu kedelai yang telah diproduksi akan dipasarkan dengan dikemas. Pengemasan di sisni dilakukan karena memiliki peranan yang sangat penting dalam dunia usaha, karena pengemasan tidak sekedar memberi wadah dari dari produk yang dihasilkan tapi lebih pada pengembanan muatan misi dalam rangka persaingan pasar dan juga peningkatan penjualan. Di mana onsumen akan cenderung tertarik dengan produk yang dikemas dengan rapi dan menarik.

Portfolio

23

Lampiran 4 Pedoman Penyusunan Rencana Bisnis Fungsi kemasan tidak sebatas digunakan sebagai pelindung produk melainkan juga sangat mendukung terjaganya kualitas produk serta adanya peningkatan kelas (penampilan) imej yang baik. Jenis bahan kemasan yang digunakan adalah plastik ukuran kg. Selain itu, pada kemesan juga akan diberi label. Pemberian label di sini tidak hanya sekedar tulisan, tapi di dalamnya terkandung pesan-pesan tertentu yang disampaikan pada konsumen. Dengan harapan produknya dapat dikenal oleh konsumen luas, sehingga mudah dicari ketika dibutuhkan. Selain itu label juga berfungsi sebagai jaminan atas kualitas produk, sarana untuk merk dagang, logo perusahaan, nama dan alamat perusahaan, dan berat atau volume produk. Informasi yang ingin disampaikan kepada konsumen tersebut terangkum dalam tulisan yang dicetak pada kemasan produk. Maka pada kemasan plastik akan disablon dengan label: Susu Kedelai SARI ALAMI dan juga logo perusahaan, nama dan alamat perusahaan, dan berat atau volume produk. 2. Proses Produksi 1. 1. Bahan: 1. Kedelai 2. Vanili 3. Gula pasir 4. Garam 5. Maizena 6. Air mineral (galonan) 2. Cara membuat:

Kedelai dicuci dan dibersihkan dari kotoran-kotoran seperti pasir, tangkai, dan kulit kedelai, kemudian direndam kurang lebih 2 jam. Rebus kedelai yang telah bersih selama kira-kira 15 menit, lalu rendam dalam air bersih selama kira-kira 12 jam. o Cuci sampai kulit arinya terkelupas. o Lalu giling kedelai tersebut menggunakan mesin giling. Campur kedelai yang sudah halus dengan air panas. Aduk-aduk campuran sampai rata. Saring campuran dengan kain saring, sehingga diperoleh larutan/sari untuk susu kedelai. Tambakan gula pasir, vanili, coklat, dan garam ke dalam larutan susu, lalu aduk sampai rata dan panaskan hingga mendidih. Setelah dingin susu kedelai yang sudah mengalami beberapa proses atau langkahlangkah di atas maka dikemasdan kini siap untuk di pasarkan. IV. ANALISIS PELUANG PASAR & PESAING

1. Analisis Peluang Pasar Peluang pasar untuk produk yang berbahan dasar kedelai ini sangatlah besar melihat budaya masyarakat yang konsumtif dan peluang pasar yang menjanjikan. Selain itu daya beli komsumen terhadap produk ini cukup bervariasi dari konsumen elite hingga konsumen

Portfolio

24

Lampiran 4 Pedoman Penyusunan Rencana Bisnis menegah bawah. Produk ini dapat dikonsumsi oleh semua golongan karena harganya yang relatif terjangkau serta memiliki nilai kepuasan yang tinggi. Metode pemasaran Susu Kedelai SARI ALAMI ini adalah dengan menyebarkan brosurbrosur pada masyarakat pada permulaan usaha serta metode getok tular, dengan membuat para konsumen merasa puas terhadap sajian produk dan pelayanan prima yang disuguhkan perusahaan akan mampu membuat mereka menyebarkannya pada orang sekampungnya (dari mulut kemulut). Sasaran pasar poduk susu kedelai ini utamanya adalah mahasiswa kampus universitas Trunojoyo dan Masyarakat sekitar Kamal-Bangkalan. Tempat penjualannya di kampus, bisa dititip di etalase Fakultas Pertanian atau di Kopma, di toko atau warung-warung di sekitar perumahan Telang-Kamal-Bangkalan, atau bahkan di supermarket- supermarket terdekat. Untuk menembus tingkat pasar yang optimal, maka diperlukan sekali untuk memikirkan strategi yang akan ditempuh untuk membangun usaha agar mendapatkan respon yang bagus dari konsumen di pasar bersaing. dengan menganaliasa lingkungan internal dan eksternal yang ada di pasar domestik akan mempermudah bagi perusahaan dalam menyusun strategi yang baik dan efisien. 2. Tingkat Persaingan Melihat situasi di tempat yang akan dimasuki produk, sepertinya produk susu kedelai ini akan laku di pasaran. Hal ini dikarenakan harganya yang terjangkau dan sangat pas untuk ukuran dompet mahasiswa. Selain itu pesaing yang akan menyaingi produk ini tampaknya belum ada khususnya di kampus Universitas Trunojoyo. . V. ANALISIS KEUANGAN 1) Analisa Biaya Usaha a. Biaya tetap Masa Jumlah Jumlah harga Penyusutan Penyusutan Harga (Rp) pakai (unit) (Rp) (Th) (Bln) (Th) 1 1 2 5 6 4 10.000.000 10.000.000 10 2.750.000 Rp. 5000 5.000 17.000 25.000 2.750.000 10.000 25.000 102.000 100.000 10 1 2 2 2 1.000.000 275.000 5.000 12.500 51.000 50.000 83.333,33 22.916,67 416,67 1.041,67 4.250,00 4.166,67

No Uraian 1 2 3 3 4 5 Rumah produksi Diesel giling Kain 1 meter Gunting Bak Keranjang

Portfolio

25

Lampiran 4 Pedoman Penyusunan Rencana Bisnis 6 Kompor 7 Panci Total b. Biaya variabel No Uraian 1 Bahan baku Kedelai Gula pasir Vanili Coklat 2 Bahan pendukung Gas LPG Plastik ukuran kg Solar Sablon label plastik 3 Tenaga kerja Pencuci kedelai Perebus + Penyaring + Pengemas Penggiling Pengantar utk dipasarkan Administrasi keuangan Pengadaan bahan Total Jumlah(unit) 10 kg 4 kg 2 bungkus 2 kaleng 8 tabung 1 bendel 4 liter 1 bendel 2 orang 2 orang 1 orang 1 orang 1 orang 2 orang Harga( Rp) 6000 8.000 2000 15.000 17.500 5.000 4.500 3.000 20.000 20.000 30.000 20.000 25.000 25.000 Jumlah harga (Rp) 60.000 24.000 4.000 30.000 140.000 5.000 18.000 3.000 40.000 40.000 30.000 20.000 25.000 50.000 489.000 4 4 150.000 75.000 600.000 6 300.000 6 13.887.000 100.000 50.000 8.333,33 4.166,67 128.625,00

Biaya variabel perbulan adalah Rp. 489.000 x 30 = Rp. 14.670.000 c. Biaya lain lain (perbulan) no Uraian 1 Transportasi 2 Promosi 3 Listrik Total Jumlah biaya usaha No Jenis biaya 1 Biaya tetap 2 Biaya variabelPortfolio

Volume Jumlah 1 1 1

Unit Bln Bln Bln

Harga per unit Jumlah harga 200.000 100.000 200.000 200.000 100.000 200.000 500.000

Jumlah biaya (Rp/bln) 128.625 14.670.000 26

Lampiran 4 Pedoman Penyusunan Rencana Bisnis 3 Lain lain Total 2). Penerimaan, pendapatan dan R/C ratio usaha No Jumlah produksi 200 kemasanAmpas 2 kg Total Pendapatan (laba) perbulan = total revenue total cost = 18.300.000 15.298.625 = 3.001.375 R/C ratio = total revenue : total cost = 18.300.000 : 15.298.625,01 = 1,197 Berdasarkan hasil dari Tabel Analisis Biaya dan penghitungan diatas dapat dilihat bahwa bisnis yang dipilih layak untuk dilakukan karena pelaku usaha dapat meraup keuntungan dari usaha yang dilakukan (R/C ratio > 1). VI. ANALISIS SWOT 1.Strengths (Kekuatan) a) b) c) d) e) f) g) h) Proses pembuatannya mudah dan sederhana Kualitas rasa dan tekstur produk yang khas (beda dengan yang lain). Harga jual murah meriah Tempat penjualan dan konsumen telah tersedia Memanfaatkan e-Business untuk mempromosikan produk melalui internet. Tempat produksi ada di wilayah perumahan yang rata-rata kost mahasiswa Kemasan menarik dan berlabel Kualitas produk terjamin Harga perunit Penerimaan per hari Penerimaan per bulan (Rp) (Rp) (Rp) 3.0005.000 600.00010.000 18.000.000300.000 500.000 15.298.625

18.300.000

Portfolio

27

Lampiran 4 Pedoman Penyusunan Rencana Bisnis 2.Weaknesses (Kelemahan) a) Harga bahan baku (kedelai) yang relatif tidak menentu (stabil) bahkan beberapa waktu yang lalu sempat menglami kelangkaan. b) c) d) e) f) g) Manejemen perusahaan masih sederhana Terdapat endapan pada susu kedelai. Jika tidak tepat prosesnya terdapat tahu di lapisan atas susu Kuarang cukup modal mengingat kita sebagai mahasiswa Proses produksi bentrok dengan jadwal kuliah Ketidak tahuan masyarakat terhadap kandungan gizi yang diliki susu kedelai

3.Opportunities (Peluang ) a) Pertumbuhan pasar dimungkinkan meningkat b) Peluang pasar untuk mendapatkan konsumen yang menjanjikan c) Belum ada pesaing khususnya untuk pemasaran di kampus d) Keterbukaan untuk menggunakan teknologi baru ke depannya untuk membuat kemajuan besar dibidang produksi khususnya. e) Cuaca Madura khususnya Bangkalan yang panas membuat orang ingin mengkonsumsi minuman yang segar 4. Threats (Ancaman) a) Selera konsumen yang selalu berubah ubah mempunyai pengaruh yang besar terhadap pembelian produk b) c) d) Susu kedelai tidak bisa disimpan lama dan akan merugikan jika tidak laku dalam sehari Munculnya pesaing baru Banyaknya variasi minuman ringan

PROPOSAL APPOMaret 17, 2012 oleh ghambertani PROPOSAL PERMOHONAN BANTUAN

Portfolio

28

Lampiran 4 Pedoman Penyusunan Rencana Bisnis ALAT PEMBUAT PUPUK ORGANIK (APPO) KELOMPOK TANI SUMBER REJEKI DUSUN KARANGGAYAM I DESA KARANGGGAYAM KECAMATAN SRENGAT KABUPATEN BLITAR JAWA TIMUR 2012 KATA PENGANTAR Rendahnya kadar bahan organik tanah mengakibatkan lahan menjadi miskin unsur hara dan kemampuan mengikat air menjadi rendah, akibatnya tanah menjadi keras dan padat sehingga menghambat perkembangan mikroorganisme dalam tanah maupun pengembangan akar tanaman. Kondisi saat ini, petani pada umumnya membakar sisa hasil panen atau mengangkut ke luar lahan guna mempercepat persiapan pertanaman berikutnya maupun kepentingan lainnya. Untuk mengubah kebiasaan tersebut serta kaitannya dengan pengembangan penggunaan pupuk organik di tingkat petani, maka kami berinisiatif untuk mengajukan bantuan alat pembuat pupuk organik. Dengan fasilitas ini petani akan terbantu dalam hal penyediaan pupuk organik memanfaatkan sisa tanaman atau jerami sebagai bahan baku dan juga selain bertani kami juga memelihara sapi yang kotorannya sangat bagus untuk pupuk organik. Demikian permohonan kami besar kiranya arapan kami mendapatkan bantuan tersebut mengingat sangat dibutuhkannya mesin tersebut.. Karanggayam, Januari 2012 Penyusun KELOMPOK TANI SUMBER REJEKI DUSUN KARANGGAYAM I DESA KARANGGAYAM KECAMATAN SRENGAT KABUPATEN BLITAR JAWA TIMUR No : 010/KT-R/-PHMN/2012 Karanggayam, Januari 2012 Lamp : 1 Bendel Hal : Permohonan Bantuan Alat Pembuat Pupuk Organik Kepada Yth : Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupatan Blitar Di Blitar Dengan hormat, Puji syukur marilah kita panjatkan kehadhirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga kita masih bisa beraktifitas sebagaimana mestinya. Dalam rangka mengembangkan ekonomi kerakyatan serta peningkatan pemberayaan mayarakat Indonesia, khususnya petani menuju tercapainya kesejahteraan hidup petani. SehubunganPortfolio

29

Lampiran 4 Pedoman Penyusunan Rencana Bisnis dengan hal tersebut diatas, karena keterbataan modal kelompok tani untuk mengembangkan ekonomi anggota serta pemanfaatan sumber daya alam yang ada, maka kami mengajukan permohonan bantuan mesin hand traktor. Demikian permohonan ini kami ajukan, atas perhatian dan tindak lanjutnya kami ucapkan terima kasih. Mengetahui, Kepala Desa Karngggayam Ketua Kelompok NUR HAMIM LAMIDI SETIYONO Mantri Tani Kec. Srengat PPL Desa Karanggayam HIKMA WAHYUDI, SP. MMA CHOMSATUN, SP NIP. 19730311 201212 1 009 NIP. 19700408 199803 2 006 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Dasar Pemikiran Negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 bertujuan antara lain mencerdaskan kehidupan bangsa dan mewujudkan kesejahteraan warga negara. Pemerintah bertekad untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan mengurangi angka kemiskinan. Dikarenakan Indonesia adalah negara agraris, tema tersebut diwujudkan salah satunya dengan peningkatan pelayanan dasar dan pembangunan pedesaan serta percepatan pertumbuhan yang berkualitas dengan memperkuat daya tahan ekonomi yang didukung oleh pembangunan pertanian yang maju. 1.2 Latar Belakang Sebelum ditemukannya pupuk anorganik, petani Indonesia telah mengenal dan menggunakan pupuk organik sebagai bahan penyubur tanamannya, baik berupa pupuk hijau, abu hasil pembakaran maupun kotoran hewan. Sejak Revolusi Hijau, introduksi pupuk anorganik pada tahun 70-an langsung diminati oleh petani dan meninggalkan kebiasaan menggunakan pupuk organik dan menjadi sangat tergantung pada pupuk anorganik. Sejalan dengan perkembangan penerapan berbagai teknologi dalam upaya peningkatan mutu intensifikasi khususnya dengan penggunaan benih unggul bermutu, maka penggunaan pupuk anorganik menjadi kebutuhan prioritas petani dalam kegiatan usahataninya. Hal ini terlihat dari dosis pemupukan cenderung terus meningkat bahkan di beberapa wilayah melebihi dosis yang direkomendasikan. Intensifnya pertanaman mengakibatkan menipisnya kadar bahan organic tanah sehingga tanah menjadi keras dan padat (tidak porous). Kondisi seperti ini mengakibatkan pemupukan yang dilakukan petani semakin tidak efektif dan dosis pemupukan tidak efisien. Secara harfiah, keadaan ini sudah mendesak untuk segera diatasi dengan filosofi peningkatan efisiensi penggunaan pupuk dengan mengembangkan penggunaan pupuk organik untuk mengoptimalisasi peningkatan produktivitas yang berkelanjutan. Untuk mendorong hal tersebut, Pemerintah (Departemen Pertanian) menetapkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 28/Permentan/SR.130/5/2009 tentang Pupuk Organik, Pupuk Hayati dan Pembenah Tanah dan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 40/Permentan/OT.140/4/2007 tentang Rekomendasi Pemupukan N, P dan K pada Padi Sawah Spesifik Lokasi. Dengan landasan kebijakan di atas, pemerintah (Departemen Pertanian)Portfolio

30

Lampiran 4 Pedoman Penyusunan Rencana Bisnis telah memprakarsai pengembangan penggunaan pupuk organik melalui kegiatan pengembangan penggunaan bahan organik sisa tanaman atau jerami dan pupuk kandang untuk diolah menjadi kompos/pupuk organik melalui pemanfaatan limbah insitu. 1.3 Tujuan Tujuan diadakannya pengadaan alat pembuat pupuk organik bagi anggota kelompok tani Sumber Rejeki adalah : a. Mendorong percepatan pengembangan penerapan pupuk organik di tingkat petani. b. Meningkatkan optimalisasi penggunaan pupuk organik. c. Mendorong peningkatan pendapatan petani melalui peningkatan produksi maupun efisiensi biaya usaha tani. d. Memenfaatkan pupuk kandang yang kami miliki karena selain bertani kami juga memelihara ternak sapi dan ayam. e. Melaksanakan program pemerintah. 1.4 Sasaran Sasaran dalam upaya pengadaan alat pembut pupuk organik adalah: a. Meningkatnya penggunaan pupuk organik di tingkat petani, b. Meningkatnya optimalisasi penggunaan pupuk organik, c. Meningkatnya produktivitas dan kualitas hasil produksi. d. Berkurangnya biaya usaha tani sebagai akibat efisiensi penggunaan pupuk BAB II KEADAAN Kelompok tani Sumber Rejeki bersekretariat di Dusun Karanggayam I Rw 02 desa Karanggayam jarak dari pemerintah desa kurang lebih 1 km. Semua anggota kelompok bermata pencaharian sebagai petani baik pangan maupun sayuran, selain itu juga beternak ayam dan sapi sebagai penghasilan tambahan. Dengan kehidupan yang sederhana dengan kebanyakan masih berpendidikan sekolah dasar tetapi masih menjalankan kehidupan bergotong royong dan beragama Islam yang dianutnya. Sarana transportasi berupa angkutan umum dengan prasarana jalan yang sudah lancar dan masuk kendaraan, sehingga pengangkutan hasil pertanian cukup lancar. Kelompok tani Sumber Rejeki berdiri berdasarkan kepentingan bersama dalam mengelola lahan pertanian berupa sawah di Dusun Karanggayam I Desa Karnggayam dengan luas areal sawah 21 Ha. 2.1. Data Wilayah Desa Karanggaym berada di wilayah Kecamatan Srengat Kabupaten Blitar. Sedangkan batas wilayahnya adalah : - Sebelah barat : Desa Kunir, Kec. Wonodadi - Sebelah timur : Desa Pakisrejo dan Desa Purwokerto - Sebelah utara : Desa Kerjen - Sebelah selatan : Sungai Brantas, Kab. Tulungagung 3.2. Data Lahan Kelompok tani kami mempunyai luas lahan : - Sawah : 21,215 Ha - Tegal : - HaPortfolio

31

Lampiran 4 Pedoman Penyusunan Rencana Bisnis - Pekarangan : 4,714 Ha Jumlah : 25,929 Ha 3.3. Data Kelompok -Nama Kelompok : SUMBER REJEKI -Tanggal Berdiri : 6 Maret 2008 -Jumlah Anggota : 35 orang BAB III RENCANA KEGIATAN PENGADAAN APPO 3.1 Bahan Organik Angggota Kelompok Tani Sumber Rejeki selain bertani juga memelihara ternak. Oleh karena itu kami mempunyai bahan yang digunakan untuk membuat pupuk organik. Tetapi karena tidak ada alat untuk membuat pupuk organik petani langsung membawa pupuk kandang yang masih mentah langsung ke sawah. Sebagai akibat dari pupuk yang masih mentah tanaman menjadi rusak dan menimbulkan banyak penyakit. 3.2. Pemberdayaan Kelembagaan Petani Dalam rangka pemberdayaan kelompok tani Sumber Rejeki upaya yang sedang dilakukan adalah meningkatkan aktivitas petani, penumbuhan kerjasama anggota dalam kelompok tani dan kerjasama antar kelompok tani, serta meningkatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan para petani dalam menerapkan teknologi anjuran, pemupukan yang optimal menggunakan pupuk organik. 3.3. Peningkatan Produksi Pertanian Dengan tersedianya alat pembuat pupuk organik di kelompok tani Sumber Rejeki diharapkan mampu meningkatkan produktivitas pupuk organik. Diarapkan juga dapat mingkatkan produksi pertanian. BAB IV KEBUTUHAN DAN PELAKSANAAN 4.1. Alat. Alat yang dibutuhkan dalam pengadaan mekanisasi pertanian adalah alat pembuat pupuk organik. 4.2. Pelaksanaan. Pelaksanaan pengadaan alat pembuat pupuk organik di kelompok tani Sumber Rejeki Dusun Karanggayam I Desa Karanggayam diharapkan pelaksanaannya dapat terselenggara pada tahun 2012. 4.3. Kondisi Lokasi Kondisi Lokasi Untuk pelaksanaan pengadaan alat pembuat pupuk organik pada kelompok tani Sumber Rejeki sebagai berikut a. Tersedianya bahan yang digunakan untuk membuat pupuk oraganik b. Keinginan para anggota kelompok.yang ingin memperbaiki struktur lahan persawahan. .

Portfolio

32

Lampiran 4 Pedoman Penyusunan Rencana Bisnis BAB V HARAPAN DARI ADANYA ALAT PEMBUAT PUPUK ORGANIK Sebagai upaya yang sesuai dengan keinginan dan tujuan kegiatan melalui pengadaan alat pembuat pupuk organik adalah : a. Adanya peningkatan hasil produksi dengan digunakannya pupuk organik. b. Hasil panen yang menggunakan pupuk organik akan lebih mahal daripada yang menggunakan pupuk kimia. c. Dengan harga hasil panen yang lebih mahal akan meningkatkan kesejahteraan petani. d. Peningkatan mutu dari hasil pertanian karena menggunakan pupuk organik. e. Dengan mnggunakan pupuk organik, lahan persawahan akan bagus kembali. f. Mensukseskan program pemerintah untuk kembali menggunakan pupuk organik. g. Mengurangi dampak lingkungan akibat pupuk kimia yang merusak ekosistem. BAB VI PENUTUP Demikian proposal ini kami buat, berdasarkan keinginan kami dalam melaksanakan program pemerintah dalam penggunaan pupuk organik. Semoga dengan adanya alat pembuat pupuk organik ini dapat mensukseskan harapan pemerintah yang mengurangi subsidi pupuk kimia. Dengan adaya alat ini kami tidak akan bergantung lagi pada pupuk kimia. Mudah-mudahan upaya pengadaan alat pembuat pupuk organik ini dapat perhatian pemerintah melalui bantuan alat pembuat pupuk organik untuk mendukung kegiatan para petani dalam mengelola usaha taninya. Atas segala perhatiannya kami sampaikan ucapan terimakasih. A. Rencana Program Kerja CV Ali Alam Persada Program kerja yang direncanakan dan dilaksanakan oleh CV Ali Alam Persada Kabupaten Bandung mencakup tiga kategori program, yaitu program jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Program-program yang telah disusun dan akan dilaksanakan oleh CV Ali Alam Persada pada Periode 2008 2013 adalah sebagai berikut : 1. Program Kerja Jangka Pendek Periode Tahun 2008 Penyusunan Program kerja Penyusunan RAB Penyusunan Profosal Penyusnan perizinan Produksi pupuk organik cair Produksi pupuk organik padat Penyunan strategi pemasaran Mendirikan konsultan pertanin

Portfolio

33

Lampiran 4 Pedoman Penyusunan Rencana Bisnis Melengkapi peralatan kantor Membuat label 2. Program Jangka Menengah periode 2008 - 2010 Produksi pupuk organik cair (punik) Produksi pupuk organik padat Memperluas pemasaran pupuk organik cair Mempersentasekan pupuk organik cair Membuat outlet tanaman hias Pembuatan demplot Mendirikan Kantor Konsultan Pertanian

Portfolio

34

Lampiran 4 Pedoman Penyusunan Rencana Bisnis 3. Program Kerja Jangka Panjang 2008 2013 Membeli rumah untuk kantor Membeli tanah untuk penelitian Memasarkan pupuk organik cair keseluruh jawa Barat Membuat jaringan pemasaran dengan bentuk kemitraan Mendiikan pabrik pupuk organik B. Tujuan Program Tujuan yang diharapkan melalui program kerja CV Ali Alam Persada Adalah : 1. Meningkatkan hasil pertanian yang berwawasan lingkungan 2. Meringankan kebutuhan pupuk para petani 3. Meningkatkan pembangunan pertanian berwawasan lingkungan 4. Mensejahterakan para petani pada khususnya dan umumnya bagi masyarakat 5. Membantu dalam proyek-proyek pemerintah khusunya dalam bidang pertanian C. Hasil Yang Diharapkan Hasil yang diharapkan dari program-program CV Ali Alam Persada adalah : 1. Perusahaan harus mampu memahami dan mengenali masalah-masalah soasil ekonomi yang dihadapinya , memahami dan mengenali potensi dan kekuatan yang dimilikinya, memahami dan mengenali lingkungannya yang dapat membantu memecahkan permasalahan yang dihadapi, serta mampu merumuskan apa yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah yang dihadapi. 2. Menjalin kerjasama dengan petani, koperasi, pengusaha dan pemerintah 3. Mengurangi ketergantungan petani bahan kimia dan beralih memakai pupuk organik

D. Ruang Lingkup Program Kerja Ruang lingkup Program kerja CV Ali Alam Persada adalah 1. Memproduksi Pupuk organik cair (punik) 2. Memproduksi pupuk organik padat 3. Konsultan pertanian Menerima Konsultasi pertanian

Portfolio

35

Lampiran 4 Pedoman Penyusunan Rencana Bisnis Proyek Analisa keuangan Jurnal 4 . Menjual tanaman hias 5. Pelaku Usaha pertanian 6. Menyusun rencana kerja pelaksanaan program 7. Monitoring dan evaluasi 8. Pelaporan E. Sasaran Program Kerja Sasaran dari program-program yang akan dilaksanakan oleh CV Ali Alam Persada meliputi pihak-pihak yang terkait langsung dengan proses produksi, distibusi dan konsumsi pertanian. Produsen usaha pertanian, meliputi a. Petani Petani Sayuran Petani Buah-buahan Petani Tanaman Hias Petani Perkebunan Petani tanaman pangan Petani Obat - obatan b. Pengusaha Sayuran Buah buahan Tanaman Hias Perkebunan Tanaman Pangan Obat-obatan c. e. f. Asosiasi bidang pertanian Organisasi pertanian Toko pertanianPortfolio

d. Kelompok tani

36

Lampiran 4 Pedoman Penyusunan Rencana Bisnis g. Disributor pupuk h. Pemerintah (kabupaten, propinsi dan pusat)

Portfolio

37