Mklah kebudayaan peradaban india
-
Upload
dewisejarah -
Category
Documents
-
view
1.049 -
download
7
Transcript of Mklah kebudayaan peradaban india
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
India terletak pada 10°-35°LU dan 75°-90°BT. Bagian selatan beriklim
tropis,dengan hampir seluruh datarannya merupakan bagian dari hamparan Dekan
(Deccan). Di kedua sisi hamparan ini terdapat banjaran pesisir yang berbukit-
bukit Ghats\Barat dan Ghats TimurAntara pegunungan Himalaya dan Hindu Kush
terdapat celah Kaiber (Kaybar Pass).
Di India juga muncul pusat peradaban awal di Asia, yaitu peradaban
Lembah Sungai Indus dan Lembah Sungai Gangga. Pada tahun 3000 SM,di
lembah sungai Indus ( India) telah berkembang suatu peradaban yang di kenal
sebagai Peradaban Mohenjo Daro dan Harappa. Selain peradaban lembah sungai
indus. Di India juga terdapat suatu peradaban lembah sungai Gangga. Lembah
Sungai Gangga sendiri terletak antara Pegunungan Himalaya dan Pegunungan
Windya-Kedna. Sungai itu bermata air di Pegunungan Himalaya dan mengalir
melalui kota-kota besar seperti Delhi, Agra, Allahabad, Patna, Benares, melalui
wilayah Bangladesh dan beruaram di teluk Benggal.Kedua peradaban tersebut
merupakan peradaban tinggi di India.
1.2.Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah berjudul “ Sejarah Peradaban
India Kuno” adalah sebagai berikut :
1.Bagaimana Keadaan Geografis India Kuno?
2.Jelaskan Peradaban India Kuno di Lembah Sungai Shindu (Indus) ?
3.Jelaskan Peradaban India Kuno di Lembah Sungai Gangga?
1
1.3.Tujuan
Sesuai dengan rumusan permasalahan sebagaimana yang telah
dikemukakan, maka tujuan adalah sebagai berikut :
1.Untuk mengetahui letak geografis India Kuno.
2.Untuk mengetahui Peradaban India Kuno di Lembah Sungai Shindu (Indus).
3.Untuk mengetahui Peradaban India Kuno di Lembah Sungai Gangga.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1..Keadaan Geografis India
India terletak pada 10°-35°LU dan 75°-90°BT. Bagian selatan beriklim
tropis,dengan hampir seluruh datarannya merupakan bagian dari hamparan Dekan
(Deccan). Di kedua sisi hamparan ini terdapat banjaran pesisir yang berbukit-
bukit Ghats\Barat dan Ghats TimurAntara pegunungan Himalaya dan Hindu Kush
terdapat celah Kaiber (Kaybar Pass). Celah Kaiber inilah yang di lalui oleh
masyarakat India untuk melakukan aktivitas hubungan dengan daerah-daerah lain
di Asia.Melalui celah itu bangsa-bangsa lain memasuki wilayah India seperti
bangsa Aria,Laskar Cyrus Agung,Islandar Zulkarnaen,bangsa Huna,Mahmud al
Ghasni,dan Timur Lenk. Di tengah-tengah daerah India terdapat pegunungan
Windya.Pegunungan ini membagi India menjadi dua bagian : India Utara dan
India Selatan.Pada daerah India bagian utara mengalir Sungai Shindu
(Indus),Gangga,Yamuna,dan Brahmaputera.Daerah itu merupakan daerah subur
sehingga sangat padat penduduknya.
Daerah India merupakan suatau jazirah benua Asia yang di sebut dengan
nama anak benua.Di sebelah utara daerah India terbentang pengunungan
Himalaya yang menjadi pemisah antara India dan daerah-daerah lain di
Asia.Sungai besar dan suci menghidupi India, seperti; Sindhu, Gangga, Yamuna,
Godavari dan Khrsna. Sungai ini erat hubunganya dengan keagamaan, juga
menyebabkan suburnya hamparan sebelah utara India.Diantara pegunungan
Himalaya dan dataran tinggi Dekan merupakan daerah subur Indo-Gangetik.
Pada bagian timur, Sungai Brahma Putra bergabung dengan Sungai
Gangga membentuk sebuah delta, yang merupakan hutan bakau terbesar di dunia.
India didekapoleh Teluk Bangali pada bagian timur, sedangkan padabagian barat
diapit oleh Pulau Andaman dan Nicolas,sedangkan Laut Arabia yang berada pada
3
barat India memiliki sebuah pulau karang yang dinamakan Pulau
Lakshadweep.Batas India adalah bagian utara terdapat Cina, Nepal dan Butan.
Bagian barat daya terdapat Afganistan,dan Pakistan. Sedangkan perbatasan timur
terdapat Myanmar dan Bangladesh. Pegunungan Palk dan SelatManar
memisahkan Negara tersebut dengan Srilangka.Hamparan Himalaya akan
membentuk India utara dan timur laut sedangkan lainnya merupakan
hamparanIndo-Gangetik yang subur.
India bagian selatan sangat berbeda keadaannya dengan India bagian
utara.Daerah terdiri dari bukit-bukit dan gunung-gunung yang kering dan
tandus.Dataran tinggi di India selatan diberi nama Dataran Tinggi Dekkan.Dataran
Tinggi Dekkan jurang mendapat hujan sehingga daerahnya terdiri atas padang
rumput savana yang amat luas.
2.2.Peradaban Lembah Sungai Shindu (Indus)
A.Pusat Peradaban
Pada tahun 3000 SM,di lembah sungai Indus ( India) telah berkembang
suatu peradaban yang di kenal sebagai Peradaban Mohenjo Daro dan Harappa.Di
tempat ini bangsa Dravida meninggalkan salah satu dari beberapa kebudayaan
tertua di Dunia.Di tempat ini pula di temukan bukti-bukti adanya kehidupan
masyarakat yang sudah berperadaban maju.Kota Mohenjo-Daro di perkirakan
sebagi ibukota daerah lembah Sungai Shindu bagian Selatan dan Kota Harappa
sebagai ibukota lembah sungai Shindu bagian utara.Mohenjo-Daro dan Harappa
merupakan pusat peradaban bangsa India pada masa lampau.
Peradaban Lembah Indus diperkirakan sekitar 2500 SM di bagian barat
dari Asia Selatan, sekarang adalah di Pakistan dan India barat. Hal ini sering
disebut sebagai peradaban Harappa karena kota yang ditemukan pertama kali
adalah kota Harappa,baru Mohenjo daro. The Indus Valley adalah tempat yang
terbesar dari tempat kota peradaban kuno yaitu,di Mesir, Mesopotamia, India dan
Cina. Ia mulaiditemukan 1920-an. Sebagian besar dari reruntuhan desa, termasuk
kota-kota besar, merupakan tanda tanya tentang orang-orang dengan budaya yang
4
sangat tinggi dan sulit di jawab.Persamaan rencana konstruksi antara
Mohenjodaro dan Harappa menunjukkan bahwa mereka adalah bagian dari
pemerintahan dengan organisasi yang sangat kompak . Kedua kota dibangun sama
jenis dalam bentuk dan bahan dari batu bata. Kedua kota mungkin ada secara
bersamaan dan ukuran menunjukkan bahwa keduanya merupakan ibu kota
provinsi. Kontras dengan peradaban lainnya, kuburan di kota ini tidak indah, lebih
sederhana , ini bukti bahwa dalam peradaban ini tidak ada kelas-kelas sosial. Sisa-
sisa istana atau kuil-kuil di kota belum ditemukan. Tidak ada bukti yang
menunjukkan aktivitas militer, ada kemungkinan bahwa Harappa peradaban yang
damai .
Peradaban Harappa dimulai sekitar 2500 SM dan mulai menurun sekitar
2000 SM. Penyebab dari kehancuran tidak tentu. Satu teori menunjukkan bahwa
orang-orang Arya bermigrasi ke daerah ini. Orang-orang Arya mungkin telah
memasuki wilayah dengan kekerasan, membunuh para penduduk dan membakar
kota. Namun, teori lain yang didukung oleh bukti-bukti yang lebih baru,
menunjukkan bahwa peradaban ini mulai menurun sebelum tibanya orang Arya.
Penduduk di lembah Indus buyar sebelum orang Arya memasuki wilayah Indus
sebagai pengembara . Orang Arya mengambil alih wilayah ini sejak sebagian
besar penduduk sebelumnya menyingkir. Salah satu penyebab dari pengungsian
akibat dari masalah-masalah pertanian, erosi tanah, penipisan dari lapisan tanah
yang diakibatkan oleh arus Sungai Indus. Tidak banyak yang diketahui tentang
agama dari peradaban Harappa. Tidak seperti di Mesopotamia atau Mesir, yang
berlimpah dengan candi dan altar, candi dan altar tidak ditemukan di Harappa, tak
satupun yang bisa menyerupai sebuah candi atau apapun yang melibatkan
masyarakat dengan ibadah. Namun, sejumlah tokoh di berbagai stempel dan
patung mewakili beberapa jenis ibadah , ada wanita seperti dewi, jenis lelaki yang
memiliki kepala dengan tanduk lembu jantan. Dari berbagai benda seni yang
ditemukan di situs tersebut, tampak seolah-olah orang Harappa menyembah benda
atau alam animistik ,namun ini baru berupa terkaan sementara.
5
B.Pemerintahan
1.CandraGupta Maurya
Setelah berhasil menguasai Persia, pasukan Iskandar Zulkarnaen
melanjutkan ekspansi dan menduduki India pada tahun 327 SM melalui Celah
Kaibar di Pegunungan Himalaya. Pendudukan yang dilakukan oleh pasukan
Iskandar Zulkarnaen hanya sampai di daerah Punjab. Pada tahun 324 SM muncul
gerakan di bawah Candragupta. Setelah Iskandar Zulkarnaen meninggal tahun 322
SM, pasukannya berhasil diusir dari daerah Punjab dan selanjutnya berdirilah
Kerajaan Maurya dengan ibu kota di Pattaliputra.
Candragupta Maurya menjadi raja pertama Kerajaan Maurya.Pada masa
pemerintahannya,daerah kekuasaan Kerajaan Maurya diperluas ke arah
timur,sehingga sebagian besar daerah India bagian utara menjadi bagian dari
kekuasaannya.Dalam waktu singkat,wilayah kerajaan Maurya sudah mencapai
daerah yabg sangat luas,yaitu daearh Kashmir di sebelah barat dan lembah Sungai
Gangga di sebelah Timur.
2.Ashoka
Pada masa pemerintahan Ashoka (268-232) cucu Candragpta
Maurya,kerajaan Maurya mengalami masa yang gemilang.Kalingga dan Dekkan
berhasil di kuasai.Namun setelah ia menyaksikan korban bencana perang yang
maha dasyat di Kalingga,timbul penyesalan.Sejak saat itu,ia tidak lag melakukan
peperangan,bahkan ia mencita-citakan perdamaian dan kebahgiaan umat manusia.
Mula-mula Ashoka beragama Hindu, tetapi kemudian menjadi pengikut
agama Buddha.Setelah Ashoka meninggal kerajaannya terpecah belah menjadi
kerajaan kecil.Peperangan sering terjadidan baru pada abad ke-4 M muncul
seorang raja yang berhasil mempersatukan kerajaan yang terpecah belajh itu.Maka
berdiri Kerajaan Gupta denagn Candragupta I sebagai rajanya.
C.Perekonomian
Masyarakat lembah Sungai Indus sudah mengadakan hubungan dagang
dengan bangsa Sumeria di Mesopotamian dan bangsa-bangsa dari negeri-negeri
6
lainnya.Hal itu dibuktikan dengan penemuan-penemuan benda-benda dari lembah
Sungai Shindu Sumeria.
Kota Sutkagedon memainkan peranan penting dalam perdagangan antara
lembah Sungai Shindu dan bangsa Sumeria.Kota Sutkagedon merupakan kota
perbatasan yang terletak di Balukhistan.Perdagangan Sumeria melalui Sutkagedon
dapat dilaksanakan dengan dua cara.
1.Dengan jalan laut dapat dibuktikan melalui sebuah material dan pecahan benda-
benda yang membuat gambar perahu layar.
2.Dengan jalan darat yang dapat dilaksanakan baik dengan mempergunakan
tenaga kuda maupun unta.Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya terracotta
kereta kecil (teracoota = tanah liat yang di bakar).
D.Kepercayaan
Kepercayaan masayakarakat lembah Sungai Shindu bersifat Polytheisme
(memuja banyak Dewa).Dewa-dewa yang dipujanya seperti dea bertanda
besar,dan dewa perempuan yang melambangkan kemakmuran serta kesuburan
(Dewi Ibu)
Masyarakat Lembah Sungai Shindu juga menyembah binatang-bintang
sepert buaya ,gajah,dan lain-lain,serta menyembah pohon seprti pohon pipal
(beringin).Pemujaan tersebut dimaksudkan sebagai tanda terimakasih terhadap
kehidupan yang dinikmatinya,berupa kesejahteraan dan perdamaian.
E.Hilangnya Peradaban Sungai Indus
Peradaban Sungai Indus runtuh akibat serbuan bangsa Arya tahun 1000
SM melalui celah Khyber. Sejarah bangsa Arya diperoleh dari kitab Rigveda.
Setelah berhasil mengalahkan bangsa Dravida di Lembah Sungai Indus dan
menguasai daerah yang subur, akhirnya mereka hidup menetap
7
F.Peninggalann dan Hasil Kebudayaan Kota Mohenjodaro-Harappa
1.Tata Kota
Pembangunan Kota-Mohenjodaro dan Harappa di dasarkan suatu perencanaan tata
kota yang pasti dan teratur baik.Jalan-jalan di dalam kota sudah teratur dan lurus-
luruh dengan lebarnya mencapai sekitar 10 meter dan di sebelah kanan-kiri jalan
dengan lebarnya setengah meter.Gedung-gedung dan rumah tempat tinggal serta
pertokoan dibangun secara teratur dan berdiri kokoh.Gedung gedung dan rumah
tempat tinggal dan pertokoan itu sudah di buat dari batu bata lumpur.
Wilayah kota dibagi atas beberapa bagian atau blok.Masing-masing bagiab
atau blok berbentuk bujur sangkar atau empat persegi panjang.Tiap-tiap blok
dibagi oleh lorong-lorong yang satu sama lainnya saling berpotongan.Pada
tempat-tempat itulah penduduk membangun rumah tempat tinggal.Dan juga di
bangun gedung-gedung sebagai tempat untuk menjalankan pemerintahan.Lorong-
lorong dan jalan-jalan dilengakapi dengan saluran air,sebagai tempat menyalurkan
air dari rumah tangga ke sungai.Saluran-saluran itu di jaga dengan baik
kebersihannya sehingga tetap berfungsi dengan baik.
2.Sanitasi (Kesehatan)
Teknik-teknik atau cara pembangunan rumah yang telah memperhatikan
faktor-faktor kesehatan dan kebersihan lingkungan.Kamar-kamar dilengkapi
dengan jendela-jendela yang lebar dan berhubungan langsung dengan udara
bebas,sehingga perputaran dan peragantian udara cukup lancar.Di samping
8
itu,saluran pembuangan limbah dari kamar mandi dan jamba yang ada di dalam
rumah dihubungkan langsung dengan jaringan saluran umum yang di bangun dan
mengalir di bawah jalan,di mana pada setiap lorong terdapat saluran air menuju ke
sungai.
3.Sistem Pertanian dan Pengairan
Daerah-daerah yang berada di sepanjang lembah sungai Shindu merupakan
daerah-daerah yang subur.Di sepanjang lembah Sungai Shindu itu,masyarakat
mengusahakan pertanian,sehingga pertanian menjadi mata pencaharian utama
masyarakat India.Pada perkembangan selanjutnya,masyarakat telah berhasil
menyalurkan air yang mengalir di lembah Sungai Shindu sampai jauh ke daerah
pedalaman.Usaha ini dilakukakan dengan membuat saluran-saluran irigasi dan
mulai membangun daerah pertanian di wilayah pedalaman.
Pembuatan saluran irigasi dan pembangunan daerah-daearh pertanian
menunjukkan bahwa masyarakat lembah Sungai Shindu telah memiliki tingkat
peradaban yang tinggi.Hasil-hasil pertanian yang utama adalah :
padi,gula,jelai,kapas,dan teh.
4.Teknologi
Mereka telah mampu membuat barang-barang terbuat dari emas dan
perak,alat-alat rumah tangga,alat-alat pertanian,kain dari kapas serta bangunan-
bangunan.Kemampuan ini dapat diketahui melalui peninggalan-peninggalan
budaya yang ditemukan,seperti bangunan kota Mohenjo-Daro dan
Harappa,berbagai macam patung,perhiasan emas dan perak,dan berbagai macam
materai dengan lukisannya yang bermutu tinggi.Juga di temukan alat-alat
peperangan seperti tomba,pedang,dan anak panah.Di samping itu,ditemukan juga
alat-alat peninggalan budaya.
9
Dari hasil penggalian di karca kota Harappa ditemukan beberapa arca yang
masih sempurna bentuknya dan dua buah Torso (arca yang telah hilang
kepalanya).Bagian dari satu Torso mula-mula bertangan empat dan berkepala
tiga.Berdiri di atas kaki kanan dengan kaki terangkat.(Patung ini mirip dengan
patung Siwa Nataraya dari zaman kesenian Cola,India Selatan).
Arca
Di Kota Mohenjo-Daro ditemukan arca seorang pendeta berjanggut.Arca
ini memakai pita yang melingkari kepalanya dan berpakain yang
berhiaskan gambar-gambat yang menyerupai daun semanggi.Hiasan
dengan daun semanggi juga lazim di pakai di daerah
Mesopotamia,Mesir,dan Kreta.Arca yang lain ditemukan berbentuk gadis
penari yang terbuat dari perunggu.
Alat-alat rumah tangga dan senjata
Masyarakat Lembah Sungai Shindu telah mengenal teknik
perundagian.Peralatan-peralatan rumah tangga dan senjata telah terbuat
dari benda-benda logam seperti perunggu.Pengetahuan teknik perundagian
itu tidak di kenal oleh setiap orang sehingga untuk mendapatkan benda-
benda tersebut muncul sistem perekonomian.
2.3.Peradaban Lembah Sungai Gangga
A.Pusat Peradaban
Lembah Sungai Gangga terletak antara Pegunungan Himalaya dan
Pegunungan Windya-Kedna. Sungai itu bermata air di Pegunungan Himalaya dan
mengalir melalui kota-kota besar seperti Delhi, Agra, Allahabad, Patna, Benares,
melalui wilayah Bangladesh dan beruaram di teluk Benggala. Sungai Gangga
bertemu dengan sungai Kwen Lun. Dengan keadaan alam seperti ini tidak heran
bila Lembah Sungai Gangga sangat subur.
10
Pendukung peradaban Lembah Sungai Gangga adalah bangsa Aria yang
termasuk bangsa Indo German. Mereka datang dari daerah Kaukasus dan
menyebar ke arah timur. Bangsa Aria memasuki wilayah India antara tahun 2000-
1500 SM, melalui celah Kaiber di pegunungan Himalaya. Mereka adalah bangsa
peternak dengan kehidupannya terus mengembara. Tetapi setelah berhasil
mengalahkan bangsa Dravida di Lembah Sungai Shindu dan menguasai daerah
yang subur, mereka akhirnya bercocok tanam dan hidup menetap. Selanjutnya
mereka menduduki Lembah Sungai Gangga dan terus mengembangkan
kebudayaannya.
Pada dasarnya peradaban dan kehidupan bangsa Hindu telah tercantum
dalam kitab suci Weda (Weda berarti pengetahuan), juga dalam kitab Brahmana
dari Upanisad. Ketiga kitab itu menjadi dasar kehidupan orang-orang Hindu.Kitab
suci Weda merupakan kumpulan dari hasil pemikiran para pendeta (Resi).
Pemikiran-pemikiran para pendeta (Resi) itu dibukukan oleh Resi Wiyasa.
Empat bagian Kitab Weda
· Reg-Weda, berisi syair-syair pemujaan kepada dewa-dewa.
· Sama-Weda, memuat nyanyian-nyanyian yang dipergunakan untuk memuja
dewa-dewa.
· Yayur-Weda, memuat bacaan-bacaan yang diperlukan untuk keselamatan.
· Atharwa-Weda, memuat ilmu sihir untuk menghilangkan marabahaya.
Keempat buku itu ditulis pada tahun 550 SM dalam bahasa Sansekerta.
Ajaran agama Hindu memuja banyak dewa (polytheisme). Dewa utama yang
dipuja dalam agama Hindu adalah Dewa Brahma sebagai pencipta, Dewa Wisnu
sebagai pemelihara atau pelindung, Dewa Siwa sebaga pelebur
(pembinasa/penghancur). Di samping itu, juga dipuja dewa-dewa seperti Dewi
Saraswati (Dewi Kesenian), Dewi Sri (Dewi Kesuburan), Dewa Baruna (Dewa
Laut), Dewa Bayu (Dewa Angin), Dewa Agni (Dewa Api), dan lain-lain.Umat
Hindu yang ada di India berjiarah ke tempat-tempat suci seperti kota Benares,
yaitu sebuah kota yang dianggap sebagai tempat bersemayamnya Dewa Siwa.
11
Sungai Gangga juga dianggap keramat dan suci oleh umat Hindu. Menurut
kepercayaan umat Hindu India, “air Sungai Gangga” dapat menyucikan diri
manusia dan menghapus segala dosa.
Agama Budha muncul ketika beberapa golongan menolak dan menentang
pendapat kaum Brahmana. Golongan ini dipimpin oleh Sidharta Gautama (531
SM).Sidharta Gautama adalah putera mahkota dari kerajaan Kapilawastu (Suku
Sakia). Ia termasuk kasta Ksatria. Setelah kurang lebih tujuh tahun mengalami
berbagai cobaan berat, penyesalan dan penderitaan, akhirnya ia mendapatkan sinar
terang di hati sanubarinya dan menjadilah Sidharta Gautama Sang Budha (artinya
Yang Disinari).
Pertama kali Sang Budha berkotbah di Taman Rusa (Benares). Agama
Budha tidak mengakui kesucian kitab-kitab Weda dan tidak mengakui aturan
pembagian kasta di dalam masyarakat. Oleh karena itu ajaran agama Budha
sangat menarik bagi golongan kasta rendah. Kitab suci agama Budha bernama
Tripitaka (Tipitaka).
B.Pemerintahan
Perkembangan sistem pemerintahan di Lembah Sungai Gangga
merupakan kelanjutantan sistem pemerintahan masyarakat di daerah Lembah
Sungai Indus. Runtuhnya Kerajaan Maurya menjadikan keadaan kerajaan menjadi
kacau dikarenakan peperangan antara kerajaan-kerajaan kecil yang ingin
berkuasa. Keadaan yang kacau, mulai aman kembali setelah munculnya kerajaan-
kerajaan baru. Kerajaan-kerajaan tersebut di antaranya Kerajaan Gupta dan
Kerajaan Harsha.
1.Kerajaan Gupta
Kerajaan Gupta didirikan oleh Raja Candragupta I (320-330 M) dengan
pusatnya di lembah Sungai Gangga. Kerajaan Gupta mencapai masa yang paling
gemilang ketika Raja Samudra Gupta (cucu Candragupta I) berkuasa. Ia menetap
di kota Ayodhia sebagai ibu kota kerajaannya.Raja Samudragupta digantikan oleh
anaknya yang bernama Candragupta II (375-415 M). Candragupta II terkenal
sebagai Wikramaditiya. Pada masa pemerintahan Candragupta II terkenal seorang
pujangga yang bernama Kalidasa dengan karangannya berjudul Syakuntala.
12
Masa kejayaan Kerajaan Gupta terjadi pada masa pemerintahan
Samudragupta (Cucu Candragupta 1). Pada masa pemerintahannya Lembah
Sungai Gangga dan Lembah Sungai Indus berhasil dikuasainya dan Kota Ayodhia
ditetapkan sebagai ibukota kerajaan.Pengganti Raja Samudragupta adalah
Candragupta II, yang dikenal sebagai Wikramaditiya. Ia juga bergama Hindu,
namun tidak memandang rendah dan mempersulit perkembangan agama Budha.
Bahkan pada masa pemerintahannya berdiri perguruan tinggi agama Buddha di
Nalanda. Di bawah pemerintahan Candragupta II kehidupan rakyat semakin
makmur dan sejahtera..Kesusastraan mengalami masa gemilang. Pujangga yang
terkenal pada masa ini adalah pujangga Kalidasa dengan karangannya berjudul
"Syakuntala". Perkembangan seni patung mencapai kemajuan yang juga pesat.
Hal ini terlihat dari pahatan-pahatan dan patung-patung terkenal menghiasi kuil-
kuil di Syanta.
Setelah meninggalnya Candragupta II, kerajaan Gupta mulai mundur.
Bahkan berbagai suku bangsa dari Asia Tengah melancarkan serangan terhadap
kerjaan Gupta. Maka hampir dua abad, India mengalami masa kegelapan dan baru
pada abad ke-7 M tampil seorang raja kuat yang bernama Harshawardana.
2.Kerajaan Harsha
Ibu kota Kerajaan Harsa adalah Kanay. Salah seorag rajanya yaitu
Harshawatdhana,adalah seorang pujangga besar.Pada zamannya kesusteraan dan
masa kekuasaannya berkembang pesat. Pujangga yang terkenal di masa kekuasaan
Harshawardana bernama pujangga Bana dengan buku karangannya berjudul
Harshacarita.
Pada mulanya raja Harsha memeluk agama Hindu,tetapi kemudia
memeluk agama Budha.Wihara dan Stupa banyak di bangun di tepi Sungai
Gngga,juga di tempat-tempat penginapan dan rumah-rumah sakit didirikan untuk
memberikan pertolongan dengan Cuma-Cuma.Candi-candi yang rusak di
perbaiki,bahkan candi-candi baru juga di bangun.
Setelah masa pemerintahan Raja Harshawardana hingga abad ke-11 M
tidak pernah diketahui adanya raja-raja yang berkuasa. India mengalami masa
kegelapan.
13
C.Masyarakat Lembah Sungai Gangga
Bangsa Aria berhasil mengambil alih kekuasaan politik, sosial dan
ekonomi. Akan tetapi, dalam kebudayaan terjadi percampuran (asimilasi) antara
Aria dan Dravida. Percampuran budaya itu melahirkan kebudayaan Weda.
Kebudayaan inilah yang melahirkan agama dan kebudayaan Hindu atau
Hinduisme. Daerah perkembangan pertamanya di lembah Sungai Gangga yang
kemudian disebut Aryawarta (negeri orang Aria) atau Hindustan (tanah milik
orang Hindu).
Bangsa Aria berusaha untuk tidak bercampur dengan bangsa Dravida yang
merupakan penduduk asli India. Mereka menyebut bangsa Dravida adalah anasah
artinya tidak berhidung atau berhidung pesek dan dasa artinya raksasa. Untuk
memelihara kemurnian keturunannya, diadakan sistem pelapisan (kasta) yang
dikatakannya bersumber pada ajaran agama. Bangsa Aria berhasil mengambil alih
kekuasaan politik, sosial dan ekonomi. Akan tetapi, dalam kebudayaan terjadi
percampuran (asimilasi) antara Aria dan Dravida. Percampuran budaya itu
melahirkan kebudayaan Weda. Kebudayaan inilah yang melahirkan agama dan
kebudayaan Hindu atau Hinduisme. Daerah perkembangan pertamanya di lembah
Sungai Gangga yang kemudian disebut Aryawarta (negeri orang Aria) atau
Hindustan (tanah milik orang Hindu).
Untuk mempertahankan kekuasaannya di tengah kehidupan masyarakat,
bangsa Arya berusaha menjaga kemurnian ras. Artinya, mereka melarang
14
perkawinan campur dengan bangsa Dravida. Untuk itulah, bangsa Arya
menciptakan sistem kasta dalam kemasyarakatan.
Sistem kasta didasarkan pada kedudukan, hak dan kewajiban seseorang dalam
masyarakat. Pembagian golongan atau tingkatan dalam masyarakat Hindu terdiri
dari empat kasta atau caturwarna, yakni :
Brahmana (pendeta), bertugas dalam kehidupan keagamaan;
Ksatria (raja, bangsawan dan prajurit), berkewajiban menjalankan pemerintahan
termasuk mempertahankan negara,
Waisya (pedagang, petani, dan peternak), dan
Sudra (pekerja-pekerja kasar dan budak).
Kasta Brahmana, Kastria, Waisya terdiri dari orang-orang Aria. Kasta Sudra
terdiri dari orang-orang Dravida. Selain keempat kasta di atas, ada lagi kasta
Paria/Candala atau Panchama. Panchama yang berarti “kaum terbuang”. Kasta ini
dipandang hina, karena melakukan pekerjaan kotor, orang jahat dan tidak boleh
disentuh, lebih-lebih bagi kaum Brahmana.
D.Sistem Kepercayaan
Agama Hindu
Agama dan kebudayaan Hindu lahir pertama kali di India sekitar tahun
1500 SM. Agama dan kebudayaan Hindu ini mengalami pertumbuhan pada
zaman Weda. Kebudayaan Hindu merupakan perpaduan antara kebudayaan
bangsa Aria dari Asia Tengah yang telah memasuki India dengan kebudayaan
bangsa asli India (Dravida). Hasil percampuran itulah yang disebut agama Hindu
atau Hinduisme. Daerah perkembangan pertamanya di lembah Sungai Gangga
yang disebut Aryawarta (negeri orang Aria) dan Hindustan (tanah milik orang
Hindu). Sejak berkembangnya kebudayaan Hindu di India maka lahir agama
Hindu. Dari India, agama Hindu menyebar ke seluruh dunia dan banyak
memengaruhi kebudayaan-kebudayaan di dunia, termasuk Indonesia.
15
Gambar.Candi Kailasa
Menurut pendapat para ahli sejarah, berdasarkan temuan berbagai
peninggalan sejarah, diyakini bahwa bekas kota Mahenjo-Daro (Larkana) dan
Harappa (Punjab) di lembah Sungai Indus merupakan tempat timbul dan
berkembangnya agama Hindu.
Agama Hindu tumbuh bersamaan dengan kedatangan bangsa Arya (Indo-
Jerman) ke India kira-kira tahun 1500 SM. Mereka datang melewati celah Kaiber.
Celah tersebut terletak di pegunungan Hindu Kush, sebelah barat laut India. Itulah
sebabnya celah Kaiber terkenal dengan sebutan “Pintu Gerbang India”. Kemudian
bangsa Arya mendesak bangsa Dravida dan Munda yang telah mendiami daerah
tersebut.
Akhirnya bangsa Arya berhasil menempati daerah celah Kaiber yang
sangat subur. Bangsa Dravida mendiami Dataran Tinggi Dekan (India Selatan).
Bangsa Munda mendiami daerah-daerah pegunungan. Pemeluk agama Hindu
mengenal tiga dewa tertinggi yang disebut Trimurti, yakni Brahma (dewa
pencipta), Wisnu (dewa pelindung), dan Syiwa (dewa perusak). Dewa-dewi
lainnya antara lain : Agni (dewa api), Bayu (dewa angin), Surya (dewa matahari),
Candra (dewa bulan), Indra (dewa perang), Saraswati (dewi pengetahuan dan
seni), Lakshmi (dewi keberuntungan), dan Ganesha (dewa pengetahuan dan
penolong).
Sumber ajaran Hindu adalah kitab Weda, yang bermakna pengetahuan Hindu.
Kitab-kitab penganut Hindu:
Kitab Weda
16
Terdiri dari 4 Samhita atau himpunan, yaitu:
1) Reg Weda (merupakan kitab yang tertua), berisi puji-pujian kepada dewa
2) Sama Weda, berisi nyanyian-nyanyian suci yang merupakan pujian pada waktu
melaksanakan upacara
3) Yajur Weda, berisi doa-doa yang diucapkan pada waktu upacara sesaji.
4) Atharwa Weda, berisikan doa-doa bagi penyembuhan penyakit dan nyanyian
sakti kaum brahmana.
Kitab Brahmana
Berisi penjelasan kitab Weda, yang disusun oleh para pendeta.
Kitab Upanishad
Berisi petunjuk-petunjuk, agar orang dapat melepaskan diri dari samsara, dan
dapat mencapai moksa (kebahagiaan abadi).
Kitab yang berisikan cerita kepahlawanan:
1)Mahabharata, karya Wiyasa berisikan cerita peperangan antara Pandawa
melawan Kurawa. Keduanya masih keluarga seketurunan, yang memperebutkan
tahta kerajaan Astina. Perebutan akhirnya dimenangkan oleh Pandawa.
2) Ramayana, karya Walmiki menceritakan peperangan antara Rama dengan
Rahwana. Peperangan ini akhirnya dimenangkan oleh Rama. Cerita Ramayana
melambangkan kejujuran (dilambangkan Rama) melawan keangkaramurkaan
(dilambangkan Rahwana).
Inti ajaran agama Hindu didasarkan pada karma, reinkarnasi dan moksa.
Karma adalah perbutan baik buruk dari manusia ketika di dunia yang menentukan
kehidupan berikutnya. Reinkarnasi ialah penjilmaan kembali kehidupan manusia
sesuai dengan karmanya. Bila seseorang berbuat baik akan lahir kembali ke
tingkat yang lebih tinggi; sebaliknya jika berbuat buruk mengakibatkan
reinkarnasi ke tingkat yang lebih rendah, misalnya lahir sebagai hewan. Keadaan
hidup-mati kembali merupakan persitiwa hidup yang menderita (samsara). Moksa
ialah tingkat hidup tertinggi yang terlepas dari ikatan keduniawian atau terbebas
dari reinkarnasi.
Agama Hindu mengenal pembagian masyarakat atas kasta-kasta, yaitu
Brahmana, terdiri dari golongan pendeta, bertugas mengurus soal kehidupan
17
keagamaan; Ksatria, terdiri dari golongan bangsawan dan prajurit, berkewajiban
menjalankan pemerintahan termasuk mempertahankan negara; Waisya, bertugas
untuk berdagang, bertani, dan beternak; Sudra, bertugas untuk melakukan
pekerjaan-pekerjaan kasar, seperti budak dan pelayan. Adanya sistem kasta
(caturwarna) tersebut pada dasarnya merupakan pembagian tugas dan kelas dalam
masyarakat Hindu yang didasarkan atas keturunan. Perkawinan antar kasta
dilarang, terhadap yang melanggar dikeluarkan dari kasta (out cast) dan masuk
dalam golongan atau kasta Paria.
E.Bentuk Kebudayaan Lembah Sungai Gangga
Kebudayaan Lembah Sungai Gangga merupakan campuran antara
kebudayaan bangsa Arya dengan kebudayaan bangsa Dravida. Kebudayaan ini
lebih dikenal dengan kebudayaan Hindu. Daerah-daerah yang diduduki oleh
bangsa Indo-Arya sering disebut dengan Arya Varta (Negeri Bangsa Arya) atau
Hindustan (tanah milik bangsa Hindu). Bangsa Dravida mengungsi ke daerah
selatan, kebudayaannya kemudian dikenal dengan nama kebudayaan Dravida.
Di Lembah Sungai Gangga inilah kebudayaan Hindu berkembang, baik di
wilayah India maupun di luar India. Masyarakat Hindu memuja banyak dewa
(Politeisme). Dewa-dewa tersebut, antara lain, Dewa Bayu (Dewa Angin), Dewa
Baruna (Dewa Laut), Dewa Agni (Dewa Api), dan lain sebagainya. Dalam agama
Hindu dikenal dengan sistem kasta, yaitu pembagian kelas sosial berdasarkan
warna dan kewajiban sosial. Dalam perkembangan selanjutnya, sistem kasta inilah
yang menyebabkan munculnya agama Buddha. Hal ini dipelopori oleh Sidharta
Gautama.
Agama Buddha mulai menyebar ke masyarakat India setelah Sidharta
Gautama mencapai tahap menjadi Sang Buddha. Agama Buddha terbagi menjadi
dua aliran, yaitu Buddha Mahayana dan Buddha Hinayana. Peradaban Sungai
Gangga meninggalkan beberapa bentuk kebudayaan yang tinggi seperti
kesusastraan, seni pahat, dan seni patung. Peradaban dari lembah sungai ini
kemudian menyebar ke daerah-daerah lain di Asia termasuk di Indonesia
18
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Daerah India merupakan salah satu tempat munculnya peradaban tertua di
dunia khususnya di Asia. Daerah India merupakan suatu Jazirah Benua Asia yang
disebut dengan nama anak benua.Di tengah-tengah daerah India terdapat
Pegunungan Windya. Pegunungan ini membagi India menjadi dua bagian, yaitu
India Utara dan India Selatan.Di India terdapat suatu peradaban tertinggi yaitu
peradaban Lembah Sungai Indhus dan Lembah Sungai Gangga. Peradaban
Lembah Sungai Indus teratas peradaban kota Mohenjodaro-Harappa.
Munculnya peradaban Harappa lebih awal dibanding kitab Veda, saat itu
bangsa Arya belum sampai India. Waktunya adalah tahun 2500 sebelum masehi,
bangsa Troya mendirikan kota Harappa dan Mohenjondaro serta kota megah
lainnya didaerah aliran sungai India. Tahun 1500 sebelum masehi, suku Arya baru
menjejakkan kaki di bumi India Kuno. Asal mula peradaban India, berasal dari
kebudayaan sungai India, mewakili dua kota peninggalan kuno yang paling
penting dan paling awal dalam peradaban sungai India, yang sekarang letaknya di
kota Mohenjodaro, propinsi Sindu Pakistan dan kota Harappa dipropinsi Punjabi.
Kebudayaan Lembah Sungai Gangga merupakan campuran antara kebudayaan
bangsa Arya dengan kebudayaan bangsa Dravida. Kebudayaan ini lebih dikenal
dengan kebudayaan Hindu. Di Lembah Sungai Gangga inilah kebudayaan Hindu
berkembang, baik di wilayah India maupun di luar India. Masyarakat Hindu
memuja banyak dewa (Politeisme). Agama Buddha mulai menyebar ke
masyarakat India setelah Sidharta Gautama mencapai tahap menjadi Sang
Buddha. Peradaban Sungai Gangga meninggalkan beberapa bentuk kebudayaan
yang tinggi seperti kesusastraan, seni pahat, dan seni patung. Peradaban dari
lembah sungai ini kemudian menyebar ke daerah-daerah lain di Asia termasuk di
Indonesia.
19
DAFTAR PUSTAKA
Badrika,i Wayan.2006.Sejarah.Jakarta : Erlangga
Atma.2012.http://attarmasiejaya77.blogspot.com/2012/03/peradaban-lembah-
sungai-indus.html. diakses tanggal 20 Mei 2012 (Sumberdari Internet)
Nasir.2011.http://nasir9.wordpress.com/2011/01/09/sejarah/. diakses tanggal 20
Mei 2012 (Sumberdari Internet)
Ridwan.2009.http://ridwan-site.blogspot.com/2009/05/peradaban-lembah-sungai-
indus.html. diakses tanggal 20 Mei 2012 (Sumberdari Internet)
Ridwan.2009.http://ridwan-site.blogspot.com/2009/05/peradaban-lembah-sungai-
gangga-india.html. diakses tanggal 20 Mei 2012 (Sumberdari Internet)
20