MKL-MNC

download MKL-MNC

of 22

description

11

Transcript of MKL-MNC

  • MANAJEMEN KEUANGANPERUSAHAAN INTERNASIONAL

    (Suatu Tinjauan)

    PERTEMUAN KE-1

    DRS. JUNAIDI, ME

  • A. Definisi MKI dan MNCManajemen Keuangan Internasional atau MKI menurutHamdy Hady (2010:3) adalah ilmu dan seni yangmerupakan bagian dari ekonomi internasional yangmempelajari dan menganalisis pengelolaan fungsiPOAC (Planing, Organizing, Actuating and Controlling)sumber daya keuangan unit makro ekonomi (Negara/Pemerintah) dan unit mikro ekonomi (Perusahaan/Organisasi/ Perorangan) khususnya berkenaan denganpengaruh flutuasi kurs valas terhadap aktivitas ekonomikeuangan internasional (ekspor-impor, investasi-pembiayaan-anggaran-pendapatan, asuaransi-lindungnilai, laporan keuangan, dan kinerja keuangan)

    Manajemen Keuangan Internasional menekankanbahasan pada aktivitas Perusahaan Multinasional(Multinational Corporation atau MNC) yaitu perusahaanyang memiliki anak-anak perusahaan , cabang-cabang,dan afiliasi yang berlokasi di negara-negara lain(Eiteman, dkk: 2010:2).

  • Mendirikan anak-anak perusahaan, cabang-cabang, dan/atauafiliasi perusahaan di luar negeri untuk berekspansi kenegara-negara lain adalah dengan alasan:

    mencari pasar baru; memproduksi dan menjualnya dipasar luar negeri

    mencari suplai bahan baku baru; mengeksploitasi bahan-bahan yang dapat dijumpai di negara lain.

    meminimumkan biaya-biaya (cost minimizers);mencari dan berinvestasi pada fasilitas-fasilitasproduksi luar negeri yang biayanya lebih rendah

    memperoleh teknologi baru meningkatkan efisiensi produksi menghindari kendala/rintangan-rintangan politik dan

    regulasi mengurangi resiko dengan diversifikasi

    Alasan Ekspansi ke Luar Negeri

  • B. Tujuan MNC dan Kendala dalam Mencapai Tujuan1. Tujuan MNC

    Pasar Anglo-Amerika memiliki filosofi bahwatujuan perusahaan multinasional harus mengikutimodel maksimasi kekayaan pemegang saham(Shareholder wealth maximization), yang secaralebih spesifik, bahwa tujuan MNC adalah berusahakeras memaksimalkan pengembalian pemegangsaham sebagaimana diukur dengan jumlahkeuntungan modal dan dividen berdasarkan tingkatrisiko tertentu, dan sebaliknya meminimumkanrisiko bagi pemegang saham untuk tingkatpengembalian tertentu (Eiteman, dkk: 2010:4).

    2. Kendala-kendalaPada saat para manajer perusahaan multinasionalberupaya memaksimumkan nilai perusahaan,mereka dihadapi oleh kendala-kendala yang dapatdiklasifikasikan ke dalam kendala lingkungan,regulasi, dan etika (J Madura,2003 :15).

  • a. Kendala LingkunganTiap negara memiliki karakteristik-karakteristiklingkungannya sendiri yang unik. Sejumlah negaramungkin mengenakan lebih banyak restriksi atas anakperusahaan yang induknya berbasis di luar negeri. Izinusaha, ketentuan-ketentuan mengenai pembuanganlimbah produksi, dan perangkat-perangkat pengendalipolusi adalah sejumlah contoh kendala yang memaksaanak perusahaan mengeluarkan biaya tambahan.

    b. Kendala RegulasiTiap negara juga memiliki karakteristik-karakteristikregulasi yang unik menyangkut pajak, aturan-aturankonversi valuta, pengembalian laba, dan regulasi-regulasi lain yang dapat mempengaruhi arus kas anakperusahaan. Karena regulasi-regulasi ini dapatmempengaruhi arus kas, regulasi-regulasi ini harusdipertimbangkan oleh para manajer keuangan pada saatmerancang kebijakan. Selain itu, perubahan dalamregulasi-regulasi ini bisa juga meminta revisi ataskebijakan-kebijakan keuangan yang ada. Jadi, paramanajer keuangan tidak hanya harus mengenal kendala-kendala regulasi yang ada dalam suatu negara, namunjuga harus memonitor perubahan-perubahan yangmungkin muncul sepanjang waktu.

  • c. Kendala EtikaSuatu praktek bisnis yang dianggap tidak etis pada suatunegara dapat dianggap etis pada negara lain. Tentangetika bisnis ini tidak ada standar etika bisnis yangseragam dan berlaku bagi semua negara. Masing-masingnegara mempunyai etika bisnis yang berbeda antar satudengan lainnya. Sebagai contoh, perusahaan-perusahaanmultinasional AS mengenal praktek-praktek bisnis umumyang terjadi di sejumlah negara berkembang yangdinyatakan illegal di AS. Suap-suap yang diberikankepada pemerintah dalam rangka mendapatkanperlakuan pajak khusus atau perlakuan-perlakuanistimewa lain adalah sebuah contoh. Perusahaanmultinasional dengan demikian menghadapi dilemma.Jika mereka tidak ikut serta dalam praktek semacam ini,mereka mungkin akan kehilangan daya saing. Tetapi, jikamereka ikut serta, mereka akan mendapatkan reputasiyang buruk di negara-negara yang tidak menyetujuipraktek-praktek semacam itu.

  • C. Teori Bisnis Internasional1. Teori Keunggulan Komparatif

    Teori ini menyatakan bahwa masing-masing negaramemiliki keunggulan untuk berspesialisasi dalamproduk-produk yang bisa diproduksi dengan biayayang relatif efisien. Sejumlah negara seperti Jepangdan AS memiliki keunggulan dalam teknologi,sementara Meksiko, Korea Selatan, Jamaika, danIndonesia memiliki keunggulan dalam biaya buruh.Karena keunggulan ini tidak dapat dipindahkan denganmudah, suatu negara biasanya menggunakankeunggulan mereka untuk berspesialisasi dalamproduk-produk yang bisa diproduksi dengan biayayang relatif efisien. Hal ini menjelaskan mengapanegara-negara seperti Jepang dan AS merupakanprodusen komponen komputer yang besar, sementaraMeksiko dan Jamaika merupakan produsen produkpertanian dan barang-barang kerajinan. Karena adanyakeunggulan komparatif ini, dapat dimengerti mengapaperusahaan mampu masuk ke dalam pasar asing.

  • 2. Teori Pasar Tidak SempurnaTeori ini menyatakan bahwa karena adanya biayadari transfer tenaga kerja dan sumber daya lainbagi tujuan produksi, perusahaan mungkinberupaya menggunakan faktor-faktor produksi luarnegeri jika faktor-faktor ini lebih murah daripadafaktor-faktor lokal. Transfer tenaga kerja dan sumberdaya lainnya, bahkan dana, umumnya terkenarestriksi biaya dan restriksi-restriksi lain, karenafaktor-faktor produksi tidak begitu bersifat mobiledan dapat ditransfer ke mana saja. Oleh karena pasar-pasar dari berbagai sumberdaya yang digunakandalam produksi tidak sempurna, perusahaan akanberupaya memanfaatkan sumberdaya yang dimilikinegara lain. Pasar yang tidak sempurna menyediakaninsentif bagi perusahaan untuk menggali kesempatan-kesempatan yang ada di luar negeri.Perusahaan-perusahaan multinasional berupaya kerasuntuk mengambil keuntungan dari ketidaksempurnaan pada pasar domestik (nasional) untukbarang-barang, faktor-faktor produksi, dan financialassets. Ketidak sempurnaan-ketidak sempurnaan padapasar untuk barang-barang tersebut ditranslasikan kedalam peluang-peluang pasar bagi perusahaanmultinasional.

  • 3. Teori Siklus ProdukTeori yang menyatakan bahwa sebuah perusahaanawalnya berusaha memantapkan dirinya dalam pasarlokal dan kemudian berekspansi ke pasar luar negerisebagai reaksi terhadap permintaan asing atas produk-produknya.Teori Siklus Produk ditunjukkan pada gambar 1.1. dibawah ini.

  • D. Metode Bisnis Internasional1. Perdagangan Internasional (Ekspor Impor )Merupakan pendekatan konservatif yang digunakanoleh perusahaan untuk melakukan penetrasi pasarluar negeri (dengan ekspor) melalui agen ataudistributor dalam menghadapi demand di luar negeriyang sangat tidak pasti atau untuk mendapatkanbahan baku berharga murah (dengan impor).

    Pada awalnya perusahaan mungkin tidak/belummenjadi global (go internasional), namun parapesaing, suppliers dan buyers-nya beroperasi/beradadi negara lain. Hal ini sering merupakan kuncipendorong suatu perusahaan kearah perdaganganinternasional. Perusahaan merespon terhadap faktor-faktor globalisasi melalui impor input dari supplierssatu negera dan melakukan ekspor penjualan kepadabuyers negara lain. Fase ini disebut faseperdagangan internasional.

  • Keuntungan melakukan ekspor : kebutuhan modal dan start-up costs yang rendah risiko yang rendah diikuti dengan return yang cepat belajar tentang kondisi supply dan demand, kompetisi,

    saluran distribusi, lembaga keuangan, serta teknik-tekniknya pada saat ini dan masa yang akan datangadalah menyenangkan.

    Kerugian melakukan ekspor: tidak mampu untukmerealisasikan penjualan penuh potensial suatu produk.

    Sejalan dengan berkurangnya ketidakpastian danterbentuknya keberhasilan dalam perdagangan internasional,perusahaan-perusahaan bergerak dari fase perdaganganinternasional ke fase multinasional. Perusahaan padaakhirnya akan harus mendirikan afiliasi-afiliasi penjualandan layanan luar negeri (berhubungan langsung denganagen-agen dan distributor luar negeri ketimbangmenggunakan agen ekspor). Perusahaan- perusahaanmungkin juga membentuk subsidiary penjualan dan fasilitas-fasilitas pelayanan baru untuk dapat dikendalikan olehmereka sendiri.

  • Pembentukan cabang subsidiary penjualan tersebut memilikibeberapa keuntungan dan kerugian.Keuntungan: penjualan potensial yang lebih tinggi; mempertahankan kontrol atas produksi, marketing dan

    distribusi.Kerugian: komitmen sumberdaya yang lebih besar; entry yang lebih lambat; resiko negara dan biaya-biaya tinggi.

    2. Contract-based entrya. Perjanjian lisensiMerupakan suatu kesepakatan dimana perusahaan lokaldi sebuah negara memproduksi barang-barang sesuaidengan spesifikasi dari perusahaan pemberi lisensi;setelah barang terjual, perusahaan lokal mengambilsebagian laba. Sebagai contoh, sebuah produsenminuman ringan meminjamkan formula dan merkdagangnya ke sebuah perusahaan asing, agar perusahaanasing tersebut dapat memproduksi dan menjualminuman ringan yang dimaksud di negara lain.Produsen minuman ringan tersebut akan menerima feeatau sebagian laba perusahaan asing tersebut.

  • Keuntungan lisensi: pemberian lisensi memungkinkan perusahaan untuk

    menggunakan teknologi mereka dalam pasar luar negeritanpa harus berinvestasi dalam jumlah yang besar, dantanpa biaya transportasi seperti halnya mengekspor.lebih cepat dan mudah untuk memasuki pasar luarnegeri;

    resiko-resiko finansial dan hukum lebih kecil; menghindari rintangan-rintangan impor dan investasi.

    Kerugian lisensi : Profit rendah; kesulitan dalam mempertahankan standar mutu produk; masalah-masalah pengawasan ekspor oleh perusahaan

    yang diberi lisensi; hilangnya revenues potensial akibat posisi kompetitif

    yang kuat dari perusahaan yang diberi lisensi ketikaperjanjian lisensi usang/tidak berlaku lagi.

  • b. Perjanjian Waralaba (franchising)Merupakan kesepakatan dimana sebuah perusahaanmenyediakan strategi penjualan atau pelayanan tertentu,bantuan, dan mungkin juga investasi awal kepadafranchisee (perusahaan yang diberi franchise) denganimbalan fee secara periodik. Sebagai contoh, McDonald,Pizza Hut, Dairy Queen, dan lain-lain, memilikiwaralaba-waralaba yang dimiliki dan dikelola olehpenduduk lokal di banyak negara.KeuntunganWaralaba: sama seperti pemberian lisensi, pemberian hak

    waralaba memungkinkan perusahaan memasukipasar luar negeri tanpa harus mengeluarkan danainvestasi yang besar;

    lebih cepat dan mudah untuk memasuki pasar luarnegeri;

    resiko-resiko finansial dan hukum lebih kecil; Menghindari rintangan-rintangan impor & investasi.Kerugian waralaba: profit rendah; kesulitan dalam mempertahankan standar mutu

    produk; masalah-masalah pengawasan ekspor oleh per-

    usahaan yang diberi lisensi; hilangnya revenues potensial akibat posisi kompetitif

    yang kuat dari perusahaan yang diberi lisensi ketikaperjanjian lisensi usang/tidak berlaku lagi.

  • 3. Investment-based entryKeuntungan Investment-based entry : potensial untuk penjualan yang lebih tinggi; potensial untuk biaya-biaya yang lebih rendah; mendiversifikasi manufacturing base dan meng-

    harmoniskan biaya-biaya valas menjadi revenues; menghindari kuota-kuota impor dan tariff.Kerugian Investment-based entry : komitnen sumberdaya yang lebih tinggi; exit costs yang lebih tinggi; harus mampu mengatasi perbedaan-perbedaan budaya; harus mampu mengatasi rintangan-rintangan investasi.a. Usaha Patungan (joint venture)Merupakan suatu usaha yang dimiliki dan dioperasikan secarabersama oleh dua perusahaan atau lebih (yang saling berbagitanggung jawab dan laba). Sebagian besar usaha patunganmemungkinkan dua perusahaan mengaplikasikan keunggulankomparatif mereka masing-masing ke dalam suatu proyektertentu, kemungkinan menghindari rintangan-rintanganinvestasi, lebih sedikit eksposur atas country risks, namunmemiliki potential loss terhadap kontrol atas intellectualproperty.Sebagai contoh, Xerox Corp. dan Fuji Co. (Jepang) terlibatdalam usahan patungan yang memungkinkan Xerox memasukipasar Jepang dan memungkinkan Fuji memasuki bisnisfotocopy.

  • b. Akuisisi Perusahaan Asing yang telah adaMerupakan salah satu cara untuk memasuki pasar luarnegeri yang memungkinkan sebuah perusahaan mengen-dalikan bisnis luar negerinya secara penuh, dan men-dapatkan pangsa pasar dalam jumlah besar secara cepat.Perusahaan-perusahaan sering mengakuisisi perusahaanlain di luar negeri sebagai salah satu cara untuk memasuki(penetrasi) pasar luar negeri. Akuisisi memungkinkanperusahaan-perusahaan untuk mengendalikan bisnis-bisnis luar negeri secara penuh, dan mendapatkan pangsapasar dalam jumlah besar secara cepat.

    Biasanya suatu akuisisi atas perusahaan yang telah adalebih berresiko ketimbang metode-metode diatas lainnyakarena membutuhkan investasi yang cukup besar. Selainitu, jika operasi-operasi di luar negeri tersebut tidakdilakukan dengan baik, perusahaan akan sulit untukmenjual perusahaan tersebut pada harga yang layak.Beberapa perusahaan terlibat dlm akuisisi internasionalsecara parsial dengan tujuan untuk dapat memperolehbagian dalam operasi-operasi luar negeri. Cara inimemerlukan investasi yang lebih kecil ketimbang akuisisiinternasional penuh (full international acquisitions) danresiko dari akuisisi tersebut biasanya lebih kecil. Namun,perusahaan tidak akan memiliki kendali/kontrol penuhatas operasi-operasi luar negeri yang diakuisisi secaraparsial tersebut.

  • c. Pembentukan subsidiary baru di luar negeriPerusahaan-perusahaan dapat juga melakukan penetrasipasar luar negeri dengan cara mendirikan operasi-operasibaru di luar negeri untuk memproduksi dan menjualproduk-produknya. Seperti akuisisi diatas, metode inimemerlukan investasi yang cukup besar. Pembentukansubsidiary baru lebih disukai ketimbang akuisisi karenaoperasi- operasi anak perusahaan dapat dimodifikasi sesuaidengan kebutuhan perusahaan induk. Selain itu, jumlahinvestasi yang dibutuhkan lebih kecil dari biaya akuisisi.Namun, perusahaan tidak akan memperoleh rewards apapundari investasi tersebut sampai subsidiary beroperasi danmemiliki (customer base) basis pelanggan.

    E. Peningkatan GlobalisasiPeningkatan globalisasi tidak hanya relevan bagiperusahaan-perusahaan multinasional saja, akan tetapijuga bagi perusahaan-perusahaan domestik murni.Perusahaan domestic mungkin akan mendapatkanpersaingan yang lebih keras dari perusahaan-perusahaaan asing, khususnya jika mereka berlokasi dinegara-negara yang hambatan-hambatan perdagangan-nya telah dikurangi atau dihapuskan.

  • 1. Pertumbuhan Perdagangan InternasionalVolume internasional terus meningkat sepanjang waktubagi sebahagian besar negara. Walaupun Jepang sangattergantung pada ekspor, Jepang mampu memper-tahankan pertubuhan ekonominya bahkan pada saatnegara pengimpor produknya mengalami perlambatanpertumbuhan. Jepang mendiversifikasi ekspornya keberbagai negara sehingga tidak akan dipengaruhisecara signifikan oleh kondisi ekonomi suatu negaratertentu.

    2. Pertumbuhan Investasi Asing LangsungInvestasi asing lansung ( direct foreign investment DFI ) perusahaan di AS di luar negeri dan dariperusahaan-perusahaan non AS di AS. Kedua jumlahtersebut mewakili akuisis dan pendirian anak-anakperusahaan di luar negeri atau mewakili investasidalam asset-asset riil di negara asing. Posisi DFI di ASdan diluar AS telah meningkat secara substansial, yangmembuktikan bahwa globalisasi telah meningkat.

    3. Hubungan Antara Globalisasi dgn KemampulabaanApabila keterlibatan bisnis-bisnis suatu negara tinggi,dengan suatu kinerja yang superior, maka akan mampumemberikan kemampuan laba yang superior bagiperusahaan.

  • F. Peluang dan Risiko Internasional1. Peluang Internasional

    Karena produksi diluar negeri bisa menciptakankeunggulan biaya atau pertumbuhan menjadi lebihbesar lagi bagi perusahaan-perusahaan yang terlibatdalam bisnis internasional. Perusahaan dalam bisnisinternasional akan mengambil keuntungan darikeunggulan-keunggulan biaya dan peluang-peluangluar negeri, perusahaan yang memasuki pasar luarnegeri dapat juga mengurangi exposure merekaterhadap ekonomi lokal, yaitu dengan mendiversifikasibisnis ke negara-negara lain, akan mengurangisensitivitas kinerja mereka terhadap kinerjaperekonomian negara asal.Sebagai contoh, walaupun resesi di AS bisamenurunkan permintaan pelanggan kepada produksebuah perusahaan, permintaan di luar AS mungkintidak terpengaruh.

    2. Risiko InternasionalWalaupun bisnis internasional dapat mengurangiexposure sebuah MNC terhadap kondisi-kondisiekonomi negar asal, bisnis internasioanl biasanya jugameningkatkan exposure MNC terhadap :

  • a. Resiko Pergerakan Nilai TukarSebagian besar bisnis internasional meminta pertukaransatu valuta dengan valuta yang lain untuk melakukanpembayaran. Karena nilai tukar valuta yang lain untukmelakukan pembayaran dan terus menerus berfluktuasi,maka jumlah kas yang dibutuhkan untuk melakukanpembayaran juga tidak pasti. Konsekuensinya, jumlah unitvaluta negara asal yang dibutuhkan untuk membayar bahanbaku dari luar negeri bisa berubah walaupun pemasoknyatidak merubah harga.Fluktuasi nilai tukar dapat juga mempengaruhi permintaanluar negeri terhadap produk perusahaan . Pada saat nilaitukar valuta negara asal menguat, produk-produk yangdidenominasi dalam valuta tersebut menjadi lebih mahalbagi pelanggan-pelanggan luar negeri, yang bisamenyebabkan menurunnya permintaan, dan selanjutnya,penurunan arus kas masuk.Bagi perusahaan-perusahaan multinasional yang memilikianak perusahaan di luar negeri, fluktuasi nilai tukar akanmempengaruhi nilai dari arus kas yang dipulangkan olehanak perusahaan kepada induknya. Pada saat valuta negaraperusahaan induk menguat, dana yang dikirimkan akanbernilai kecil dalam valuta negara asal.

  • b. Kondisi kondisi Ekonomi Luar NegeriPerusahaan multinasioanal memasuki pasar asing untukmenjual produk dalam pasar tersebut. Jadi arus kasperusahaan multinasional dipengaruhi oleh kondisi-kondisi ekonomi luar negeri.

    c. Risiko PolitikPada saat perusahaan multinasional membentuk anakperusahaan di negara lain, mereka terbuka terhadaprisiko politik, yaitu tindakan-tindakan politik yangdiambil oleh pemerintah atau publik setempat yang dapatmempengaruhi arus kas perusahaan ( risiko politik seringkali dipandang sebagai bagian dari risiko negara ataucountry risk).Sebagai contoh, sebuah pemerintah tamu mungkinmengenakan pajak yang lebih tinggi bagi anak-anakperusahaan dari perusahaan multinasional AS sebagaibalasan tindakan pemerintah AS.

  • TERIMAKASIHTERIMAKASIH

    Slide1Slide2Slide3Slide4Slide5Slide6Slide7Slide8Slide9Slide10Slide11Slide12Slide13Slide14Slide15Slide16Slide17Slide18Slide19Slide20Slide21Slide22