Bab 2. MKL - Keputusan Struktur Modal

download Bab 2. MKL - Keputusan Struktur Modal

of 37

Transcript of Bab 2. MKL - Keputusan Struktur Modal

MANAJEMEN KEUANGAN LANJUTANDosen : TEGUH YULIONO, ST., MM.Click to edit Master subtitle style

4/18/12

BAB 2 KEPUTUSAN STRUKTUR MODAL1. Konsep Leverage 2. Pendekatan EBIT - EPS 3. Rasio Coverage4/18/12 22

v

Bab ini akan membahas aspek yang lebih praktis dari struktur modal, yaitu bagaimana menentukan struktur modal yang optimal berdasarkan beberapa kriteria yang praktis. Kriteria tersebut adalah pendekatan

v

4/18/12

1. KONSEP LEVERAGEq

Leverage secara harfiah adalah pengungkit. Pengungkit biasanya digunakan untuk membntu mengangkat beban yang berat.

q

q

Dalam keuangan leverage dimaksudkan untuk meningkatkan 4/18/12

v

Operating Leverage / Leverage Operasi Diartikan sebagai seberapa besar perusahaan menggunakan beban tetap operasional Berasal dari biaya depresiasi, biaya produksi dan pemasaran yang bersifat tetap (mis. Gaji

v

4/18/12

v

Perusahaan yang menggunakan biaya tetap dalam proporsi yang tinggi dikatakan menggunakan operating leverage yang tinggi (DOL tinggi)

v

Perubahan penjualan yang kecil akan mengakibatkan perubahan 4/18/12

Misal , sebuah perusahaan mempertimbangkan tiga alternatif beban tetap Operasional sbb :A. Biaya Tetap Rendah

B. Biaya Tetap Sedang

C. Biaya Tetap Tinggi

4/18/12

Perbandingan laba untuk alternatif DOL, sebagai berikut :Penjual an/ Biaya Total

4/18/12

Un it

v

Dari grafik diatas, terlihat bahwa alternatif biaya tetap rendah mempunyai slope yang lebih tinggi, tetapi mempunyai intercept (biaya tetap) yang lebih rendah. Titik potong dengan penjualan yang berarti titik break even untuk

v

4/18/12

v

TBE (A) rendah 33.333 unit

= 10 juta/ (500 200) =

v

TBE (B) sedang = 15 juta/ (500 150) = 42.857 unit TBE (C) tinggi 50.000 unit = 20 juta/ (500 100) =

v

v

Perhitungan titik break even menunjukkan bahwa alternatif leverage operasi yang tinggi 4/18/12

v

Derajat leverage operasi (Degre of Operating Leverage) bisa diartikan sebagai efek perubahan penjualan terhadap pendapatan (profit). DOL = Profit / Profit Q/QDimana : C = margin kontribusi = (P V) P = harga produk per unit V = Biaya Variabel per unit

4/18/12

v

Pada tingkat Q = 80.000 unit, DOL untuk ketiga alternatif biaya tetap diatas dihitung sbb :

DOL A (rendah) = (500 200) (80.000)/(500 200) (80.000) 10 juta = 1,71 DOL B (sedang) = (500 150) (80.000)/(500 150) (80.000) 15 juta = 2,15 DOL C (tinggi) = (500 100) (80.000)/(500 100) (80.000) 20 juta = 2,67

v

4/18/12

Jika perusahaan mengalami peningkatan/penurunan Volume penjualan sebesar 100%, maka alternatif A, B

Soal LatihanPerusahaan PT. SENTOSA penjualan akan mencapai 450.000 unit pada tahun yang akan datang. Harga jual produk Rp. 4.000,- biaya tetap dalam satu tahun sebesar Rp. 300 juta. Biaya variabel per unit diperkirakan konstan sebesar Rp. 3.000,1.

Berapa Titik Break Even nya? Operating Leverage pada penjualan

2. 4/18/12Berapa

Financial Leverage / Leverage Keuanganv

Diartikan sebagai besarnya beban tetap keuangan (financial) yang digunakan oleh perusahaan.

v

Karena leverage keuangan berkaitan dengan struktur modal 4/18/12 perusahaan.

v

Sama seperti DOL, DFL juga seperti pisau bermata dua, jika EBIT meningkat, EPS akan meningkat secara signifikan, sebaliknya jika EBIT turun, EPS juga akan turun secara signifikan.

4/18/12

4/18/12

menggunakan hutang lebih besar. Jika EBIT tinggi, maka penggunaan hutang meningkatkan EPS. Grafik berikut menunjukkan hubungan antara EBIT dengan EPS untuk setiap leverage.EPS

0 % 3 0 % 6 0 %

EB IT

4/18/12

v

Nampak bahwa leverage 60% dari nilai perusahaan mempunyai slope yang paling besar, yang berarti EPS akan lebih sensitif terhadap perubahan EBIT. Derajat leverage keuangan (Degree of Financial Leverage) bisa diartikan sebagai efek perubahan EBIT terhadap pendapatan (profit).

v

4/18/12

v

Semakin tinggi utang yang dipakai, semakin tinggi degree of financial leverage. Untuk alternatif A, pada tingkat EBIT sebesar Rp. 100.000,00, kenaikan EBIT sebesar 100%, akan mengakibatkan kenaikan laba bersih setelah pajak (EAT, Earning After Tax) sebesar 100%. Jika EBIT meningkat dari Rp. 100.000,00 menjadi Rp. 150.000.00, yang berarti kenaikan sebesar 50%, maka EAT akan meningkat sebesar 50% (1 x 50%). EAT pada EBIT Rp. 100.000,00 adalah Rp. 60.000,00. EAT meningkat sebesar 50% atau 4/18/12 meningkat sebesar Rp. 30.000,00 (0,5 x Rp.

v

v

v

v

Untuk alternatif C, pada tingkat EBIT sebesar Rp. 100.000,00, kenaikan EBIT sebesar 50% (menjadi Rp. 150.000,00, akan meningkatkan EAT sebesar 59% (1,18 x 50%). EAT pada tingkat EBIT sebesar Rp. 100.000,00 adalah Rp. 51.000,00. EAT akan meningkat sebesar 59% x Rp. 51.000,00 = Rp. 30.000,00 (selisih pembulatan).4/18/12

v

Soal LatihanPerusahaan PT. SENTOSA saat ini menggunakan hutang sebesar Rp. 550 juta dan membayar bunga 16% per tahun. Berapakah tingkat leverage financial pada saat perusahaan memperkirakan penjualan akan mencapai 450.000 unit. Dan jika Perusahaan meningkatkan produksi menjadi 600.000 unit berapa laba yang di 4/18/12

v

2. PENDEKATAN EBIT EPS memberikan Konsep leveragesemacam pendahuluan terhadap efek utang terhadap keuntungan dan risiko.

v

Dengan singkat kata, hutang yang tinggi menaikkan keuntungan yang 4/18/12

v

Misalkan PT ABC saat ini tidak mempunyai hutang. Harga per lembar saham perusahaan tersebut adalah Rp. 500,00, dengan jumlah saham yang beredar 100.000 lembar. Perusahaan sedang membutuhkan tambahan dana sebesar Rp. 10 juta. Perusahaan mempunyai dua pilihan : (1) menerbitkan saham baru, atau (2) menggunakan Hutang dengan tingkat bunga 20%. Misalkan perusahaan memperoleh EBIT (Earning Before 4/18/12 Interest and Taxes atau pendapatan sebelum

v

v

v

v

v

Tabel berikut ini meringkaskan EPS yang akan diperoleh jika perusahaan menggunakan saham baru dan menggunakan hutang.

4/18/12

v

Jika perusahaan memilih untuk menggunakan hutang, perusahaan harus membayar bunga sebesar Rp. 2 juta (20% x Rp. 10juta). Jumlah lembar saham yang beredar tidak bertambah, tetap sebesar 100.000 lembar. EPS yang diperoleh adalah Rp. 78,00 per lembar saham. Karena EPS untuk alternatif utang

v

v

4/18/12

v

Misalkan EBIT yang diperoleh adalah Rp. 9 juta, berikut ini perhitungan EPS untuk kedua alternatif tersebut.

4/18/12

v

Kita bisa menghitung titik EBIT 'break-even' di mana alternatif saham baru akan menghasilkan EPS yang sama dengan alternatif hutang. Berikut ini tersebut. formula untuk perhitungan

v

(EBIT* - B1) (1 Tc) Dp1 = (EBIT* - B2) (1 Tc) Dp24/18/12

N1

N2

v

Untuk contoh di atas, berikut perhitungan EBIT yang akan menyamakan EPS untuk kedua alternatif tersebut.[(EBIT* 0) (1 0,4) 0]100.000 = [(EBIT* 2 juta) (1 0,4) 0]120.00060.000 EBIT* = [(0,6 EBIT* - 1,2 juta)]120.000 60.000 EBIT* = (72.000EBIT* - 144.000 juta)

4/18/12

EPS jika EBIT = Rp12 juta (Break-even antara Saham Baru dan Hutang)

4/18/12

v

Pendekatan EBIT-EPS dalam struktur modal bermanfaat untuk memberikan gambaran seberapa besar EBIT yang harus diperoleh jika manajer keuangan ingin memperoleh EPS tertentu.

v

Jika probabilitas memperoleh EBIT di atas EBIT* tinggi, maka penggunaan hutang bisa disarankan. Sebaliknya, jika probabilitasnya kecil, manajer keuangan barangkali akan lebih baik menggunakan saham. 4/18/12

Soal LatihanPerusahaan PT. BERKAH membutuhkan dana tambahan sebesar Rp. 500 juta. Saat ini saham perusahaan yang beredar sebanyak 500.000 lembar dengan harga Rp. 2.000,-/lembar. Perusahaan berencana menerbitkan saham baru, tetapi ada usulan untuk mengambil hutang saja dengan beban bunga 20%. EBIT perusahaan pada tahun lalu sebesar RP. 800 juta, dan beban pajak perusahaan 30%, 4/18/12

3. RASIO COVERAGEv

Rasio coverage ingin melihat seberapa jauh kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban yang bersifat tetap. Semakin tinggi angka tersebut, semakin tinggi (aman) kemampuan perusahaan bisa memenuhi kewajibannya. Rasio coverage bisa dihitung sebagai berikut :

v

v

4/18/12

v

Formula di atas hanya memasukkan pembayaran bunga, padahal perusahaan, dalam beberapa situasi, harus juga membayar cicilan pembayaran. Alternatif lain untuk menghitung rasio coverage adalah dengan memasukkan cicilan pembayaran utang. Cicilan pembayaran utang mempunyai kewajiban yang sama dengan bunga hutang. Jika perusahaan gagal membayarkan hutang, perusahaan bisa dibangkrutkan. Rasio debt-service coverage dipakai cicilan untuk

v

v

v

v

4/18/12

v

Cicilan hutang disesuaikan karena cicilan hutang tidak bisa dipakai sebagai pengurang pajak. Di samping beban tetap dari bunga, perusahaan bisa memperoleh beban tetap lainnya. Leasing (sewa) merupakan contoh beban tetap bukan bunga. Beban tetap leasing mempunyai kewajiban yang sama dengan beban tetap hutang. Karena itu, leasing seharusnya juga dimasukkan ke dalam persamaan-persamaan di atas. fixed charge coverage (FCC) memasukkan

v

v

v

v

v

4/18/12 Rasio

v

Manajer keuangan bisa menggunakan rasio-rasio tersebut pada menghitung target struktur modal. Lebih spesifik, jika perusahaan mempunyai target rasio coverage tertentu, atau pihak perbankan (kreditor) menetapkan rasio coverage tertentu, maka penggunaan utang harus dianalisis efeknya terhadap rasio tersebut. Jika utang baru mengakibatkan pembayaran bunga yang meningkat, maka barangkali akan lebih baik jika utang baru tersebut dibatalkan.

v

v

v

Baik tidaknya suatu rasio juga bisa dilihat dari 4/18/12 perbandingan dengan angka lain, misal rata-rata

Soal LatihanPT. BERKAH akan mengambil hutang untuk tambahan modal sebesar Rp. 500 juta dengan beban bunga 20% dan jangka waktu pembayaran 4 tahun dan cicilan sama setiap tahun. EBIT perusahaan pada tahun lalu sebesar RP. 800 juta, dan beban pajak perusahaan 30%. Hitunglah rasio Debt Service Coverage (DSC)4/18/12

TERIMA KASIH TERIMAKASIH

TERIMA TERIMA KASIH KASIHKASIH

TERIMA KASIH

TERIMA TERIMA KASIH

TERIMA TERIMA KASIH 4/18/12

TERIMA KASIH TERIMA

KASIH TERIMA