PENGARUH EARNING PER SHARE, STRUKTUR MODAL, STRUKTUR ...repository.umrah.ac.id/441/1/Jurnal.pdf ·...
Embed Size (px)
Transcript of PENGARUH EARNING PER SHARE, STRUKTUR MODAL, STRUKTUR ...repository.umrah.ac.id/441/1/Jurnal.pdf ·...
PENGARUH EARNING PER SHARE, STRUKTUR MODAL,
STRUKTUR KEPEMILIKAN, PROFITABILITAS, DAN UKURAN
PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN
2013-2016
Tia Oggita
140462201020
Inge Lengga Sari Munthe, Prima Aprilyani Rambe
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
2018
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh earning per share, struktur modal,
struktur kepemilikan, profitabilitas, dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan baik
secara parsial maupun simultan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2013-2016. Teknik penelitian sampel dilakukan
dengan menggunakan metode purposive sampling, dan diperoleh 64 perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEI sebagai sampel penelitian. Jenis data yang digunakan adalah data
sekunder berupa laporan keuangan dan laporan harga saham yang diperoleh dari
www.idx.co.id. Metode analisis yang digunakan adalah uji asumsi klasik, uji hipotesis, dan
analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial
variabel earning per share berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Struktur modal tidak
berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Struktur kepemilikan tidak berpengaruh terhadap
nilai perusahaan. Profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Dan ukuran
perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Secara simultan earning per share,
struktur modal, struktur kepemilikan, profitabilitas, dan ukuran perusahaan berpengaruh
signifikan terhadap nilai perusahaan. Kemampuan variabel independen dalam menjelaskan
variabel dependen sebesar 58,6%, sedangkan sisanya sebesar 41,4% dijelaskan oleh
variabel independen lainnya diluar model penelitian.
Kata Kunci : Earning per share, struktur modal, struktur kepemilikan,
profitabilitas, dan ukuran perusahaan.
A. PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Perusahaan didirikan pasti mempunyai tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan
tersebut. Tujuan perusahaan tidak lain adalah menjadi perusahaan yang memiliki tingkat
http://www.idx.co.id/
kemajuan dan tingkat kesejahteraan perusahaan maupun pihak-pihak yang bersangkutan baik
secara langsung maupun tidak langsung dalam perusahaan terus mengalami peningkatan.
Selain itu tujuan perusahaan adalah mampu untuk terus bersaing didalam dunia bisnis
terutama perusahaan manufaktur yang telah go public. Perusahaan akan terus berusaha dalam
mencapai tujuan yang ingin dicapai, salah satu caranya adalah dengan meningkatkan nilai
perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para pemilik perusahaan, sebab
semakin tinggi nilai perusahaan maka harga saham juga semakin tinggi sehingga turut
meningkatkan kemakmuran pemegang saham (Kartiko, 2015). Nilai perusahaan dapat dilihat
dari harga pasar saham perusahaan di pasar saham. Pada penelitian ini nilai perusahaan
diindikasikan dengan menggunakan price to book value (PBV). Nilai perusahaan dapat
dilihat dari tingkat besarnya laba bersih, struktur modal, struktur kepemilikan, profitabilitas,
dan ukuran perusahaan yang dimiliki dan dihasilkan perusahaan. Informasi nilai perusahaan
itu sendiri dapat dilihat dari laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan secara berkala.
Tingkat laba bersih perusahaan menjadi salah satu indikator pertimbangan untuk
investor dalam mengambil keputusan investasi. Tingkat laba bersih perusahaan dapat dilihat
dari besarnya Earning Per Share (EPS) yang dihasilkan perusahaan. Semakin besar nilai
EPS, maka semakin besar pula laba bersih yang disediakan perusahaan untuk para pemegang
saham (Kartiko, 2015). Sehingga menarik investor untuk menanamkan saham atau modal
diperusahaan yang berpengaruh terhadap peningkatan nilai perusahaan.
Sumber dana perusahaan dapat berasal dari modal sendiri dan pinjaman dana yang
bersifat hutang jangka panjang. Indikator struktur modal yang digunakan pada penelitian ini
adalah debt to equity ratio (DER). DER adalah perbandingan antara kewajiban jangka
panjang dan ekuitas pemegang saham (Subramanyam,2010). Semakin besar nilai DER maka
semakin besar hutang yang dimiliki oleh perusahaan berarti struktur modal perusahaan
banyak berasal dari pinjaman dana pada pihak luar yang mencerminkan risiko perusahaan
relative tinggi. Semakin besar nilai DER ini berpengaruh terhadap penurunan nilai
perusahaan.
Struktur kepemilikan saham juga berpengaruh terhadap kinerja perusahaan yang
berarti mempengaruhi tujuan perusahaan untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Indikator
struktur kepemilikan yang digunakan pada penelitian ini adalah kepemilikan institusional.
Semakin tinggi kepemilikan institusional perusahaan akan berpengaruh terhadap peningkatan
pengawasan eksternal pada perusahaan. Sehingga mempengaruhi peningkatan terhadap nilai
perusahaan.
Profitabilitas berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan untuk jangka
panjang karena profitabilitas mencerminkan ukuran laba yang dihasilkan oleh perusahaan.
Pada penelitian ini profitabilitas dihitung menggunakan Return On Equity (ROE). Rasio ini
mengkaji sejauh mana suatu perusahaan mempergunakan sumber daya yang dimiliki untuk
mampu memberikan laba atas ekuitas (Fahmi, 2015). Semakin tinggi ROE maka akan
semakin baik reputasi yang dimiliki perusahaan sehingga berpengaruh pada kenaikan nilai
perusahaan.
Ukuran perusahaan mencerminkan besarnya total asset yang dimiliki menunjukkan
bahwa semakin baik kemampuan perusahaan dalam menanggung risiko yang kemungkinan
dimiliki oleh perusahaan. Besarnya total asset juga sebagai tolak ukur kepercayaan investor
dan pihak luar terhadap perusahaan sehingga akses dana perusahaan akan lebih mudah. Oleh
sebab itu, semakin besar ukuran perusahaan maka nilai perusahaan akan semakin naik.
Dalam penelitian Kartiko (2015), yang berjudul Pengaruh Earnings Per Share,
Struktur Modal, Return On Equity, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013. Hasil
penelitiannya menunjukkan secara simultan earnings per share , strktur modal, return on
equity, dan ukuran perusahaan mempunyai pengaruh terhadap nilai perusahaan. Penelitian
yang dilakukan Yuniyanti, Topowijono, dan Sri (2016), yang berjudul Pengaruh Struktur
Modal, Struktur Kepemilikan, dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan
Sektor Industri Dasar dan Kimia yang Tetdaftar Di BEI Tahun 2011-2014. Hasil
penelitiannya menunjukkan secara simultan variabel DER, kepemilikan institusional,
kepemilikan manajerial dan ROE berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
Penelitian lain yang dilakukan Maryani (2016), yang berjudul Pengaruh Likuiditas,
Profitabilitas, Kebijakan Dividen Kebijakan Hutang , dan Kepemilikan Manajerial Terhadap
Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di BEI Tahun 2010-2013.
Hasil penelitiannya menunjukkan secara simultan CR, ROE, DPR, DER dan kepemilikan
manajerial berpengaruh signifikan terhadap PBV.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk membahas dan mengangkat
judul penelitian Pengaruh Earning Per Share, Struktur Modal, Struktur Kepemilikan,
Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2013-2016.
Perumusan Masalah
1. Apakah earning per share berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2013-2016?
2. Apakah struktur modal yang diproksikan dengan DER (Debt to Equity Ratio)
berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
BEI tahun 2013-2016?
3. Apakah struktur kepemilikan berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2013-2016?
4. Apakah profitabilitas yang diproksikan dengan ROE (Return on equity) berpengaruh
terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun
2013-2016?
5. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2013-2016?
6. Apakah earning per share,struktur modal, struktur kepemilikan, profitabilitas, dan
ukuran perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2013-2016?
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh earning per share terhadap nilai perusahaan pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2013-2016.
2. Untuk mengetahui pengaruh struktur modal yang diproksikan dengan DER (Debt to
Equity Ratio) terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
BEI tahun 2013-2016.
3. Untuk mengetahui pengaruh struktur kepemilikan terhadap nilai perusahaan pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2013-2016.
4. Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas yang diproksikan dengan ROE (Return on
equity) terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI
tahun 2013-2016.
5. Untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2013-2016.
6. Untuk mengetahui pengaruh earning per share,struktur modal, struktur kepemilikan,
profitabilitas, dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2013-2016.
B. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
Kajian Pustaka
Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan merupakan kinerja perusahaan yang dicerminkan oleh harga saham
yang dibentuk oleh permintaan dan penawaran di pasar modal yang merefleksikan penilaian
masyarakat terhadap kinerja perusahaan (Harmono, 2014:233), dalam Yuniyanti,Topowijono
dan Sri (2016). Nilai perusahaan berarti dapat dilihat dari harga saham perusahaan, jika harga
saham perusahaan tinggi maka nilai perusahaan akan meningkat. Harga saham yang
digunakan umumnya mengacu pada harga penutupan (clossing price), dan merupakan harga
yang terjadi pada saat saham diperdagangkan di bursa.
Earning Per Share
Earning per Share (EPS) merupakan ukuran penting yang digunakan untuk mengukur
kinerja perusahaan. Menurut Reni dan Suyanto (2015), Earning Per Share (EPS) adalah
keuntungan perusahaan yang bisa dibagikan kepada pemegang saham. Tapi dalam
prakteknya, tidak semua keuntungan ini dapat dibagikan, ada sebagian yang ditahan sebagai
laba ditahan.
Struktur Modal
Struktur modal adalah bagian dari keputusan pendanaan perusahaan. Struktur modal
adalah cara bagaimana perusahaan mendanai aktivanya (Weston & Copeland, 1995), dalam
Kartiko (2015). Sedangkan menurut Hery (2016), rasio struktur modal merupakan rasio yang
menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kemajibannya. Rasio
struktur modal diperlukan untuk kepentingan analisis kredit atau analisis risiko keuangan.
Struktur modal pada penelitian ini diukur dengan debt to equity ratio (DER). DER
merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur besarnya proporsi utang terhadap modal.
Struktur Kepemilikan
Institusi adalah pihak yang memiliki kemampuan profesional dalam pembuatan
keputusan dan untuk menetapkan baik atau buruknya kinerja perusahaan. Kepemilikan
institusional merupakan presentase saham yang dimiliki oleh pemilik institusi dan
kepemilikan blockholder. Blockholder merupakan kepemilikan individu atas nama
perorangan diatas 5%, tetapi tidak termasuk ke dalam golongan kepemilikan insider. Apriada
(2013:22), dalam Yuniyanti, Topowijono, dan Sri (2016), kepemilikan institusional
merupakan proporsi kepemilikan saham oleh investor institusi. Investor institusional diyakini
memiliki kemampuan untuk memonitor tindakan manajemen lebih baik dibandingkan
investor individual.
Profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba. Para investor
menanamkan saham pada perusahaan adalah untuk mendapatkan return.. Profitabilitas pada
penelitian ini diukur dengan return on equity (ROE). Menurut Kartiko (2015), Return on
equity merupakan rasio yang sangat penting bagi pemilik perusahaan (common stockholder),
karena rasio ini menunjukkan tingkat kembalian yang dihasilkan oleh manajemen dari modal
yang disediakan oleh pemilik perusahaan.
Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang dapat
dinyatakan dengan total aset yang dimiliki. Jika perusahaan memiliki aset yang besar, maka
pihak manajemen perusahaan lebih leluasa dalam mempergunakan aset untuk meningkatkan
nilai perusahaan dan menjalankan kegiatan operasional perusahaan (Dewi dan Ary, 2013),
dalam Kartiko (2015). Perusahaan dengan ukurannya yang besar akan meningkatkan
kepercayaan investor untuk menanamkan modal pada perusahaan karena investor yakin
kelangsungan hidup usahanya lebih terjamin dan risiko kebangkrutan itu kemungkinan kecil
daripada perusahaan yang memiliki ukuran kecil.
Kerangka Pemikiran
H1
H2
H3
H4
H5
H6
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Hipotesis
H1 :Diduga terdapat pengaruh antara earning per share (EPS) terhadap nilai perusahaan.
H2 :Diduga terdapat pengaruh antara struktur modal terhadap nilai perusahaan.
H3 :Diduga terdapat pengaruh antara struktur kepemilikan terhadap nilai perusahaan.
H4 :Diduga terdapat pengaruh antara profitabilitas terhadap nilai perusahaan.
H5 :Diduga terdapat pengaruh antara ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan.
H6 :Diduga earning per share (EPS), struktur modal, struktur kepemilikan, profitabilitas,
dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Earning Per Share (X1)
Struktur Modal (X2)
Struktur Kepemilikan
(X3)
Profitabilitas (X4)
Ukuran Perusahaan (X5)
Nilai Perusahaan
(Y)
C. METODOLOGI PENELITIAN
Variabel Dependen (Y)
Nilai perusahaan pada penelitian ini diukur dengan price to book value (PBV). Fahmi
(2012), merumuskan PBV sebagai berikut:
Variabel Independen
Earning Per Share (EPS) (X1)
Earning Per Share (EPS) adalah bentuk pemberian keuntungan yang diberikan
kepada para pemegang saham dari setiap lembar saham yang dimiliki (Fahmi, 2012),
perhitungan EPS dirumuskan sebagai berikut:
Struktur Modal (X2)
Struktur modal dalam penelitian ini diukur dengan debt to equity ratio (DER). DER
dihitung sebagai hasil bagi antar total utang dengan modal (Hery, 2015), perhitungan DER
dirumuskan sebagai berikut:
Struktur Kepemilikan (X3)
Kepemilikan institusional diungkapkan melalui jumlah kepemilikan saham yang
dimiliki institusi dibagi dengan jumlah saham perusahaan yang beredar. Secara sistematis
perhitungan kepemilikan institusional tersebut dirumuskan sebagai berikut (Masdupi, 2005),
dalam Yuniyanti, Topowijono, dan Sri (2016):
Profitabilitas (X4)
Profitabilitas pada penelitian ini diukur dengan Return On Equity (ROE). ROE
digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah laba bersih yang akan dihasilkan dari
setiap rupiah dana yang tertanam dalam total ekuitas (Hery, 2015), perhitungan ROE
dirumuskan sebagai berikut:
Ukuran Perusahaan (X5)
Ukuran perusahaan adalah besarnya aset yang dimiliki oleh M ,
2008), dalam Kartiko (2015), ukuran perusahaan diukur dengan nilai logaritma dari total
aktiva. Rumus ukuran perusahaan yaitu:
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah metode dokumentasi yaitu suatu
proses pencatatan dan perekaman data yang berhubungan dengan manfaat penelitian, yaitu
meliputi data laporan keuangan yang diperoleh dari www.idx.co.id di Bursa Efek Indonesia.
Teknik Penentuan Populasi dan Sampel
Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) tahun 2013-2016. Populasi berjumlah 144 perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI tahun 2010-2013.
Sampel
Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunkan purposive sampling yaitu teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Sampel penelitian berjumlah 64 perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 20102013. Kriteria pemilihan sampel adalah:
1. Merupakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2013-2016.
2. Perusahaan manufaktur yang mempublikasikan laporan keuangannya secara kontinyu
selama periode 2013-2016.
3. Perusahaan yang melaporkan harga sahamnya dari tahun 2013-2016.
4. Perusahaan manufaktur tidak pernah mengalami kerugian selama periode 2013-2016.
5. Perusahaan manufaktur yang memiliki modal saham yang dimiliki oleh pihak
institusional perusahaan secara berturut-turut dari tahun 2013-2016.
6. Perusahaan manufaktur menggunakan rupiah (Rp) sebagai mata uang periode 2013-
2016.
Metode Analisis
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis data
kuantitatif.
Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaranatau deskripsi suatu data yang dilihat dari
nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis,
dan skewness.
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Menurut (Ghozali, 2013) untuk menguji apakah distribusi dari data residualnya
normal atau tidak, dapat dilakukan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S).
Uji K-S dengan membuat hipotesis :
H0 : Data residual berdistribusi normal.
HA : Data residual berdistribusi tidak normal.
Jika sig < 0,05, maka H0 tidak diterima.
Jika sig > 0,05, maka H0 diterima.
Uji Multikolinearitas
Menurut (Ghozali, 2013), uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (variabel independen). Untuk
mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas dalam penelitian ini, jika nilai tolerance
menunjukkan < 0.10 atau sama dengan VIF (Variance Iflation Factor) > 10, maka berarti
menunjukkan adanya multikolonieritas. Jika nilai tolerance menunjukkan > 0.10 atau sama
http://www.idx.co.id/
dengan VIF (Variance Iflation Factor) < 10, maka berarti menunjukkan tidak adanya
multikolonieritas.
Uji Autokorelasi
Menurut Ghozali (2013), uji autokorelasi bertujuan menguji model regresi linear ada
korelasi antara residual / kesalahan pengganggu pada periode t dengan residual / kesalahan
pengganggu pada periode sebelumnya (t-1). Model regresi yang baik adalah model regresi
yang bebas autokorelasi atau tidak terdapat autokorelasi. Salah satu cara untuk mendeteksi
autokorelasi dengan Run Test.
Menurut Wahyono (2012), pengujian dengan menggunakan uji Run Test dengan ketentuan
sebagai berikut:
Jika Sig > 0.05, maka Ho diterima.
Jika Sig < 0.05 maka Ho ditolak.
Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali (2013), uji rank spearman dilakukan dengan cara meregresikan
antara variabel independen dengan nilai absolut residualnya. Jika nilai signifikansi antara
variabel independen dengan absolut residual lebih dari 0,05 maka tidak terjadi masalah
heteroskedastisitas.
Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda adalah analisis untuk mengukur besarnya pengaruh
antara earning per share (EPS), struktur modal, struktur kepemilikan, profitabilitas, dan
ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan. Maka persamaan regresi dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
Dimana:
Uji Hipotesis
Setelah pengujian koefisien, untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen
mempengaruhi variabel dependen, yaitu dengan pengujian uji koefisien determinasi, uji t dan
uji f.
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Menurut Ghozali (2013), koefisien regresi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien
determinasi adalah antar nol dan satu. Nilai R2 kecil berarti kemampuan variabel-variabel
independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang
mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hamper semua informasi
yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.
Y : Nilai Perusahaan X4 : Profitabilitas
: Konstanta X5 : Ukuran Perusahaan
X1 : Earning Per Share (EPS) 1-5 : Koefisien variabel independen
X2 : Struktur Modal e : Error
X3 : Struktur Kepemilikan
Y + 1X1 + 2X2 + 3X3 + 4X4 + 5X5 + e
Uji Simultan (Uji-F)
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau
variabel bebas mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau
variabel terikat (Ghozali, 2013). Tingkat signifikansi yang digunakan adalah sebesar 5%,
dengan derajat kebebasan df = (n-k-1), dimana (n) adalah jumlah observasi dan (k) adalah
jumlah variabel.
Uji Parsial (Uji-T)
Uji T statistik pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh variabel independen
mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013).
Pengujian dilakukan menggunakan uji-t dengan tingkat signifikansi yang digunakan sebesar
5% dengan derajat kebebasan df = (n-k-1), dimana (n) adalah jumlah observasi dan (k) adalah
jumlah variabel.
D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Unit Analisis/Observasi
Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi nilai perusahaan (PBV), earning per
share (EPS), struktur modal (DER), kepemilikan Institusional (KI), profitabilitas (ROE) dan
ukuran perusahaan, maka akan dapat diketahui nilai minimum, nilai maksimum, rata-rata
(mean) dan standar deviasi dari setiap variabel.
Tabel 4.1
Hasil Statistik Deskriptif
Sumber: output spss 20 data diolah (2018)
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Uji Normalitas
Tabel 4.2
Hasil Uji Normalitas
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
EPS 200 ,25 58,89 11,5616 11,06591
DER 200 ,27 1,54 ,7985 ,29769
KI 200 ,57 1,00 ,8220 ,10211
ROE 200 ,03 ,61 ,3309 ,12241
TA 200 ,37 9,58 1,9398 1,91016
PBV 200 ,28 2,99 1,3059 ,62316
Valid N (listwise) 200
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 200
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation ,47623623
Most Extreme Differences
Absolute ,050
Positive ,050
Negative -,042
Kolmogorov-Smirnov Z ,710
Asymp. Sig. (2-tailed) ,695
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: output spss 20 data diolah (2018)
Data hasil uji statistik di atas pada tabel 4.2 setelah di outlier, besarnya nilai
Kolmogorov-Smirnov adalah 0,710 dan signifikannya 0,695 > 0,05, maka H0 dapat diterima,
yang berarti data residual berdistribusi normal.
Sumber : output spss 20 data diolah (2018)
Gambar 4.1
Grafik Normal Probability Plot (Setelah di Outlier)
Pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal dan
penyebarannya mendekati geras diagonal. Maka dapat disimpulkan bahwa data dalam model
regresi berdistribusi normal.
Uji Multikolonieritas
Tabel 4.3
Hasil Uji Multikolonieritas (Setelah di Outlier) Coefficients
a
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1
(Constant)
EPS ,528 1,893
DER ,919 1,088
KI ,948 1,055
ROE ,778 1,285
TA ,612 1,634
a. Dependent Variable: PBV
Sumber : output spss 20 data diolah (2018)
Dari tabel diatas, hasil uji multikolonieritas menunjukkan hasil variabel EPS, variabel
struktur modal yang diproksikan dengan DER, variabel struktur kepemilikan yang
diproksikan dengan kepemilikan institusional, variabel profitabilitas yang diproksikan dengan
ROE, dan variabel uuran perusahaan memiliki nilai tolerance > 0.10 dan nilai VIF < 10,
maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolonieritas.
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Tabel 4.4
Hasil Uji Rank Spearman (Uji Heteroskedastisitas)
(Setelah di Outlier) Correlations
EPS DER KI ROE TA Unstandardized
Residual
Spe
a
r
m
a
n
'
s
r
h
o
EPS
1,000 -,208** -,034 ,636
** ,465
** ,016
Sig. (2-tailed) . ,003 ,637 ,000 ,000 ,817
N 200 200 200 200 200 200
DER
Correlation
Coefficient -,208
** 1,000 -,005 -,201
** ,093 ,035
Sig. (2-tailed) ,003 . ,944 ,004 ,191 ,624
N 200 200 200 200 200 200
KI
Correlation
Coefficient -,034 -,005 1,000 ,067 -,196
** ,004
Sig. (2-tailed) ,637 ,944 . ,349 ,005 ,954
N 200 200 200 200 200 200
ROE
Correlation
Coefficient ,636
** -,201
** ,067 1,000 ,312
** ,010
Sig. (2-tailed) ,000 ,004 ,349 . ,000 ,883
N 200 200 200 200 200 200
TA
Correlation
Coefficient ,465
** ,093 -,196
** ,312
** 1,000 -,043
Sig. (2-tailed) ,000 ,191 ,005 ,000 . ,549
N 200 200 200 200 200 200
Unstandardized
Residual
Correlation
Coefficient ,016 ,035 ,004 ,010 -,043 1,000
Sig. (2-tailed) ,817 ,624 ,954 ,883 ,549 .
N 200 200 200 200 200 200
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber : output spss 20 data diolah (2018)
Dari hasil uji diatas diketahui bahwa korelasi nilai signifikansi dari absolut residual
masing-masing variabel independen > 0.05 maka dapat disimpulkan pada model regresi tidak
ditemukan adanya masalah heteroskedastisitas.
Hasil Uji Autokorelasi
Tabel 4.5
Hasil Uji Autokorelasi (Setelah di Outlier) Runs Test
Unstandardized
Residual
Test Valuea 1,39501
b
Cases < Test Value 199
Cases >= Test Value 1
Total Cases 200
Number of Runs 3
Z ,101
Asymp. Sig. (2-tailed) ,920
a. Median
Sumber : output spss 20 data diolah (2018)
Berdasarkan hasil diatas menunjukkan dari nilai sig sebesar 0,920 > 0,05. Hal ini
berarti model regresi tidak terjadi autokorelasi.
Analisis Regresi Linier Berganda
Tabel 4.6
Hasil Uji Regresi Linier Berganda (Setelah di Outlier) Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -,049 ,039 -1,266 ,207
EPS -,352 ,093 -,237 -3,777 ,000
DER -,029 ,046 -,030 -,632 ,528
KI -,040 ,036 -,052 -1,103 ,271
ROE ,702 ,048 ,755 14,589 ,000
TA ,310 ,057 ,317 5,432 ,000
a. Dependent Variable: PBV
Sumber : output spss 20 data diolah (2018)
PBV = -0,049- 0,352 EPS - 0,029 DER - 0,040 KI + 0,702 ROE + 0,310 TA + e
Uji Hipotesis
Hasil Uji Signifikan Parsial (Uji Statistik t)
Tabel 4.7
Hasil Uji t atau Uji Parsial (Setelah di Outlier) Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -,049 ,039 -1,266 ,207
EPS -,352 ,093 -,237 -3,777 ,000
DER -,029 ,046 -,030 -,632 ,528
KI -,040 ,036 -,052 -1,103 ,271
ROE ,702 ,048 ,755 14,589 ,000
TA ,310 ,057 ,317 5,432 ,000
a. Dependent Variable: PBV
Sumber : output spss 20 data diolah (2018)
Berdasarkan hasil uji t pada tabel 4.8 dapat dijelaskan pengaruh variabel independen
secara parsial terhadap variabel dependen sebagai berikut :
w f 1
negatif sebesar -0,352 , nilai thitung sebesar -3,777 dengan signifikansi 0,000. Karena
signifikansi 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan HA diterima.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa EPS berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Dengan
demikian hipotesis pertama (H1) diterima.
D w f 2 DER bernilai
negatif sebesar -0,029, nilai thitung sebesar -0,632 dengan signifikansi 0,528. Karena
signifikansi 0,528 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan HA ditolak.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa DER tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Dengan demikian hipotesis kedua (H2) ditolak.
Pengaruh kepemilikan institusional (KI) terhadap nilai perusahaan diketahui bahwa
f 3 f -0,040, nilai thitung sebesar -1,103 dengan signifikansi
0,271. Karena signifikansi 0,271 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan HA
ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa KI tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Dengan demikian hipotesis ketiga (H3) ditolak.
Pengaruh ROE terhadap nilai perusahaan diketahu w f 4
positif sebesar 0,702, nilai thitung sebesar 14,589 dengan signifikansi 0,000. Karena
signifikansi 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan HA diterima.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa ROE berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Dengan
demikian hipotesis keempat (H4) diterima. Pengaruh ukuran perusahaan (TA) terhadap
w f 5 f 0,310, nilai thitung
sebesar 5,432 dengan signifikansi 0,000. Karena signifikansi 0,000 < 0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa H0 ditolak dan HA diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa TA
berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Dengan demikian hipotesis kelima (H5) diterima.
Hasil Uji Simultan (Uji Statistik F)
Tabel 4.11
Hasil Uji F atau Uji Simultan (Setelah di Outlier) ANOVA
a
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression 66,605 5 13,321 57,258 ,000b
Residual 45,133 194 ,233
Total 111,738 199
a. Dependent Variable: PBV
b. Predictors: (Constant), TA, DER, KI, ROE, EPS
Sumber : output spss 20 data diolah (2018)
Berdasarkan hasil uji F pada tabel diatas, dapat dilihat Fhtung sebesar 57,258 dan Ftabel
2,26 0,05, f 5, f y 200 f 0,000.
Dengan demikian dapat diketahui bahwa Fhitung > Ftabel (57,258 > 2,26) dengan signifikansi
0,000 < 0,05 yang menunjukkan secara bersama-sama EPS, DER, KI, ROE dan UP
berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
Uji Koefisien Determinasi
Tabel 4.12
Hasil Uji Adjusted R Square (Setelah di Outlier) Model Summary
b
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 ,772a ,596 ,586 ,48233426
a. Predictors: (Constant), TA, DER, KI, ROE, EPS
b. Dependent Variable: PBV
Sumber : output spss 20 data diolah (2018)
Berdasarkan tabel 4.10 di atas nilai Adjusted R Square, diperoleh nilai koefisien
determinasi sebesar 0,586. Hal ini berarti bahwa variabel independen (EPS, DER, KI, ROE
dan ukuran perusahaan), mampu menjelaskan nilai perusahaan sebesar 58,6%. Sedangkan
sisanya 41,4%, dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
Pembahasan dan Interpestasi
1. Pengaruh EPS terhadap Nilai Perusahaan
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa EPS berpengaruh signifikan negatif
, f -0,352, nilai sig
0,000 < 0,05 dan t hitung < t tabel (-3,777 < 1,97190). Hasil ini relevan dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Kartiko (2015), menyatakan bahwa EPS berpengaruh
signifikan negatif terhadap nilai perusahaan.
Hal ini menunjukkan bahwa apabila nilai EPS mengalami peningkatan maka nilai
perusahaan akan mengalami penurunan. Itu terjadi karena didalam penelitian ini terdapat
beberapa perusahaan yang melakukan stock split (pemecahan saham) sehingga informasi laba
yang ditunjukkan melalui EPS tidak mencerminkan harga saham yang menjadi perhitungan
nilai perusahaan.
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Kartiko (2015) yang menyatakan bahwa
Informasi laba yang ditunjukkan melalui EPS tidak mencerminkan harga saham yang
merupakan dasar perhitungan nilai perusahaan. Perilaku investor yang sedemikian rupa dapat
menyebabkan ketidakberaturan di pasar modal atau anomali pasar. Anomali pasar
menciptakan hubungan yang tidak rasional antara informasi publik yang tersedia dengan
harga saham, hal tersebut menjadikan sulit untuk dijelaskan.
2. Pengaruh DER terhadap Nilai Perusahaan
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa DER tidak berpengaruh signifikan negatif
terhadap nilai perusahaan, dimana nilai sig 0,528 > 0,05 dan t hitung < t tabel (-0,632 <
1,97190). Hasil ini relevan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kartiko (2015),
menyatakan bahwa DER tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Hal ini dapat terjadi karena didalam penelitian ini ada beberapa perusahaan yang
memiliki nilai modal lebih kecil dari nilai hutang yang menunjukkan bahwa perusahaan
tersebut kurang mampu memenuhi kewajibannya dengan modal yang dimilikinya. Sehingga
indikator DER dianggap kurang berpengaruh dalam perhitungan nilai perusahaan karena
tidak mempengaruhi harga saham.
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Kartiko (2015), yang menyatakan
bahwa besarnya nilai modal perusahaan yang relatif lebih besar dari hutang menjadikan nilai
DER semakin rendah dan membuat kemampuan perusahaan manufaktur dalam memenuhi
kewajibannya tidak diragukan lagi. Struktur modal yang sedemikian rupa membuat investor
tidak lagi khawatir perusahaan tidak mampu memenuhi kewajibannya. Sehingga indikator
DER dianggap kurang berpengaruh dalam keputusan investasi dan tidak memengaruhi harga
saham yang menjadi dasar perhitungan nilai perusahaan.
3. Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Nilai Perusahaan
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa KI tidak berpengaruh terhadap nilai
perusahaan, dimana nilai sig 0,271 > 0,05 dan t hitung < t tabel (-1,103 < 1,97190). Hasil ini
relevan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ucchati dan Agung (2016), menyatakan
bahwa KI tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Hal ini dapat terjadi karena didalam penelitian ini ada beberapa perusahaan yang
berafiliasi pihak institusionalnya masih memiliki hubungan istimewa atau hubungan
kekeluargaan sehingga menyebabkan kinerja perusahaannya kurang optimal dikarenakan
tidak tegasnya dalam menjalankan kebijakan. Sehingga indikator kepemilikan institusional
dianggap kurang berpengaruh dalam perhitungan nilai perusahaan karena tidak
mempengaruhi harga saham.
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Ucchati dan Agung (2016), yang
menyatakan bahwa kepemilikan saham oleh pihak institusional didominasi oleh pihak-pihak
yang tidak independen (berafiliasi satu sama lain) sehingga fungsi kepemilikan institusional
sebagai pengawas bagi manajemen tidak bisa berjalan semestinya walaupun kepemilikan
saham oleh pihak institusional tinggi. Kondisi ini menyebabkan agency problem tidak bisa
ditekan dan dapat berimbas pada market value perusahaan yang menurun.
4. Pengaruh ROE terhadap Nilai Perusahaan
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ROE berpengaruh terhadap nilai
perusahaan, dimana nilai sig 0,000 < 0,05 dan t hitung > t tabel (14,589 > 1,97190). Hasil ini
relevan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mirry, Topowijono dan Sulasmiyati
(2016), menyatakan bahwa ROE berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Hal ini dapat terjadi karena didalam penelitian ini banyak perusahaan yang memiliki
nilai ekuitas lebih besar dari nilai laba setelah pajak yang menyebabkan besarnya nilai ROE.
Besarnya nilai ROE menunjukkan besarnya tingkat pengembalian laba yang akan diterima
investor. Sehingga indikator ROE dianggap berpengaruh terhadap keputusan investasi bagi
investor yang menyebabkan kepercayaan investor terhadap perusahaan meningkat dan
investor tertarik untuk membeli saham perusahaan. Hal ini mempengaruhi peningkatan harga
saham. Ini berarti ROE berpengaruh dalam perhitungan nilai perusahaan.
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Kartiko (2015), yang menyatakan bahwa
tingkat pengembalian tinggi terhadap saham, maka kepercayaan investor terhadap suatu
perusahaan akan semakin meningkat. Dengan meningkatnya kepercayaan investor, maka
nilai PBV juga akan meningkat sehingga ROE berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
5. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap
nilai perusahaan, dimana nilai sig 0,000 < 0,05 dan t hitung < t tabel (5,432 > 1,97190).
Hasil ini relevan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kartiko (2015), menyatakan
bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Dalam penelitian menunjukkan bahwa besarnya ukuran perusahaan menjadi tolak
ukur bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi. Perusahaan yang memiliki ukuran
perusahaan yang besar kemungkinan tingkat kebankrutan yang akan terjadi rendah. Sehingga
kepercayaan investor meningkat terhadap perusahaan, investor menjadi tertarik untuk
membeli saham perusahaan. Sehingga mempengaruhi peningkatan harga saham. Ini berarti
ukuran perusahaan berpengaruh dalam perhitungan nilai perusahaan.
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Kartiko (2015), yang menyatakan bahwa
perusahaan dengan sumber daya (aset) yang besar dapat menghasilkan laba yang optimal dari
skala produksi yang dimilikinya. Laba yang optimal adalah ekspektasi investor karena return
dari investasi saham berasal dari sebagian laba yang mampu dihasilkan perusahaan.
E. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Earning Per Share (EPS) berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2013-2016.
2. Struktur modal (DER) tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2013-2016.
3. Struktur kepemilikan (KI) tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2013-2016.
4. Profitabilitas (ROE) berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2013-2016.
5. Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2013-2016.
6. Secara simultan Earning Per Share (EPS), Struktur modal (DER), Struktur
kepemilikan (KI), Profitabilitas (ROE), dan Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap
nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2013-2016.
Saran
1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah atau mengganti variabel
independen dalam penelitian ini dengan variabel lain yang dianggap dapat
memberikan hasil penelitian lebih akurat serta memiliki pengaruh yang lebih dominan
terhadap nilai perusahaan.
2. Peneliti-peneliti selanjutnya diharapkan dapat menggunakan sampel perusahaan selain
perusahaan manufaktur dan memperpanjang periode penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Ayu, Nita Widyasari dkk. (2015). Pengaruh Good Corporate Governance (Gcg) Dan
Pengungkapan Corporate Social Responsibility (Csr) Terhadap Nilai Perusahaan
(Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei Periode 2011-2013).
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 26 No.1 September 2015|
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id.
Fahmi, Irham. (2015). Analisis laporan keuangan. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Gde, Luh Krisna Dewi & Ayu Aryista Dewi. (2016). Pengaruh Diversitas Dewan Komisaris
Dan Direksi Pada Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Sektor Keuangan Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2013. E-Jurnal Akuntansi Universitas
Udayana Vol.16.1. Juli (2016): 812-836 ISSN: 2302-8556.
Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS Edisi 7.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hery. (2016). Analisis Laporan Keuangan Pendekatan. Yogyakarta: CAPS (Center for
Academic Publishing Service).
Kartiko, Kukuh Dani. (2015). Pengaruh Earnings Per Share, Struktur Modal, Return On
Equity, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi.Kode Jurnal:
jpmanajemendd150611.
Manoppo, Heven & Fitty Valdi Arie. (2016). Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan
dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2011-2014. Jurnal EMBA, Vol.4 No.2 Juni 2016.
Maryani, Leni. (2016). Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas, Kebijakan Dividen, Kebijakan
Utang dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2013. Jurnal
Akuntansi.Universitas Maritim Raja Ali Haji.
Reni, Silvi Cusyana & Suryanto. (2015). Pengaruh Earning per Share, Debt to Equity Ratio,
Suku Bunga dan Inflasi terhadap Price to Book Value pada Perbankan di Bursa Efek
Indonesia. Jurnal Riset Akuntansi dan Perpajakan, JRAP Vol. 1 no. 2, hal 160-170
ISSN 2339 1545.
Sri, Ayu Mahatma Dewi & Ary Wirajaya. (2013). Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas
Dan Ukuran Perusahaan Pada Nilai Perusahaan. E-Jurnal Akuntansi Universitas
Udayana 4.2 (2013): 358-372 ISSN: 2302-8556.
Subramanyam, K. R. & John J.Wild. (2010). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Salemba
Empat.
Sudarma, Made. 2004. Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham, Faktor Internal dan Faktor
Eksternal terhadap Struktur Modal dan Nilai Perusahaan. Disertasi. Jurnal Akuntansi
Universitas Brawijaya Malang.
Sugiarto, Melanie. 2011. Pengaruh Struktur Kepemillkan dan Kebijakan Dividen terhadap
Nilai Perusahaan dengan Kebijakan Hutang sebagai Intervening. Jurnal Akuntansi
Kontemporer, 3(1): 125.
Supranto, J. (2008). Statistik: Teori dan Aplikasi Edisi ketujuh. Jakarta: Erlangga.
Uccahati, Ayu Warapsari & Agung Suaryana. (2016). Pengaruh Kepemilikan Manajerial dan
Institusional Terhadap Nilai Perusahaan dengan Kebijakan Utang Sebagai Variabel
Intervening. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol.16.3. September (2016):
2288-2315 ISSN: 2302-8556.
Wahyono, T. (2012). Analisis Statistik Mudah dengan SPSS 20. Jakarta : PT Elex Media
Komputindo.
Yuniyanti, Mirry Pasaribu dkk. (2016). Pengaruh Struktur Modal, Struktur Kepemilikan dan
Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Sektor Industri Dasar dan
Kimia yang Terdaftar di Bei Tahun 2011-2014. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol.
35 No. 1 Juni 2016.
www.idx.co.id