Menulis Karya Ilmiah Yang Baik Dan Benar

download Menulis Karya Ilmiah Yang Baik Dan Benar

If you can't read please download the document

description

Panduan Menulis Karya Ilmiah Yang Baik Dan Benar

Transcript of Menulis Karya Ilmiah Yang Baik Dan Benar

9MENULIS KARYA ILMIAHKarya ilmiah adalah tulisan hasil berpikir ilmiah. Proses berpikir ilmiah terdiri atas identifikasi masalah, pembatasan masalah, penyusunan hipotesis, pengujian hipotesis, dan penarikan simpulan. Banyak ragam dan jenis tulisan yang termasuk karya ilmiah, misalnya makalah, artikel penelitian, artikel ilmiah populer, buku, modul, atau buku pelajaran.CONTOH KARYA ILMIAHBORAKS DAN FORMALIN PADA MAKANANKarya Tulis Ini Disusun dalam Rangka PembelajaranBahasa dan Sastra IndonesiaLOGO SEKOLAHOleh:Franky (XII IPAC-19)Kevin (XII IPAC -20)Patrick (XII IPAC -30)Raditya (XII IPAC -33)SEKOLAH MENENGAH ATAS ADVENTMALANGOktober, 2012HALAMAN PENGESAHANKarya tulis Boraks dan Formalin pada MakananDisusun oleh :Franky (XII IPAC-19)Kevin (XII IPAC -20)Patrick (XII IPAC -30)Raditya (XII IPAC -33)Telah disahkan padahari :tanggal :PembimbingKATA PENGANTARPuji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberkati kami sehingga karya tulis ini dapat terselesaikan dengan baik. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih bagi seluruh pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan karya tulis ini dan berbagai sumber yang telah kami pakai sebagai data dan fakta pada karya tulis ini.Kami mengakui bahwa kami adalah manusia yang mempunyai keterbatasan dalam berbagai hal. Oleh karena itu, tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan sangat sempurna. Begitu pula dengan karya tulis yang telah kami selesaikan. Kami bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca yang budiman. Kami akan menerima semua kritik dan saran tersebut sebagaibatu loncatan yang dapat memperbaiki karya tulis kami di masa dating, Sehingga karya tulis berikutnya dan karya tulis lain dapat diselesaikan dengan hasil yang lebih baik.Dengan menyelesaikan karya tulis ini kami mengharapkan banyak manfaat yang dapat dipetik dan diambil dari karya ini. Semoga dengan adanya karya tulis ini dapat mengurangi bahkan menghilangkan penggunaan boraks dan formalin sebagai pengawet pada makanan. Dengan begitu maka kesehatan akan lebih terjamin dan tidak ada lagi muncul berbagai penyakitbaru yang diakibatkan penggunaan bahan-bahan terlarang sebagai bahan baku makanan. Kami juga mengharapkan kinerja yang lebih baik dan tegas serta efektif dari pihak pengawas makanan yang merupakan bagian dari kepemerintahan, sehingga makanan yang dihasilkan dari Indonesia dapatlebih terjamin dan sehat.PenyusunHALAMAN MOTTOMotto yang kami pegang dalam penulisankarya ilmiah ini adalah :ORA ET LABORAHALAMAN PERSEMBAHANKarya ilmiah ini kami persembahkan untuk :Seluruh pembaca dan masyarakat Indonesia yang menginginkankemajuan bangsa dan kecerdasan bangsa.DAFTAR ISIHalaman Pengesahan .......................................................................................... 1Kata Pengantar .................................................................................................... 2Halaman Motto ................................................................................................... 3Halaman Persembahan ....................................................................................... 4Daftar Isi .............................................................................................................. 5Abstraksi .............................................................................................................. 6BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Masalah ..................................................................... 71.2 Pembatasan Masalah ......................................................................... 71.3 Perumusan Masalah ........................................................................... 81.4 Tujuan Penulisan ................................................................................ 81.5 Metode Penelitian .............................................................................. 91.6 Hipotesa .............................................................................................. 91.7 Manfaat ............................................................................................... 9BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................................... 11BAB III METODE PENELITIAN3.1 Jenis Penelitian ................................................................................... 143.2 Sumber Data ....................................................................................... 143.3 Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 143.4 Teknik Analisis Data ............................................................................ 15BAB IV PEMBAHASAN4.1 Pengertian Boraks dan Formalin ......................................................... 164.2 Dampak Penggunaan Boraks dan Formalin Pada Makanan ................ 164.3 Makanan yang Biasanya Mengandung Formalin atau Boraks ............ 184.4 Peran pemerintah dalam memberantas boraks dan formalindi Indonesia ............................................................................................... 21BAB V PENUTUP ................................................................................................... 23DAFTAR PUSTAKADAFTAR ISIHalaman Pengesahan .......................................................................................... 1Kata Pengantar .................................................................................................... 2Halaman Motto ................................................................................................... 3Halaman Persembahan ....................................................................................... 4Daftar Isi .............................................................................................................. 5Abstraksi .............................................................................................................. 6BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Masalah ..................................................................... 71.2 Pembatasan Masalah ......................................................................... 71.3 Perumusan Masalah ........................................................................... 81.4 Tujuan Penulisan ................................................................................ 81.5 Metode Penelitian .............................................................................. 91.6 Hipotesa .............................................................................................. 91.7 Manfaat ............................................................................................... 9BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................................... 11BAB III METODE PENELITIAN3.1 Jenis Penelitian ................................................................................... 143.2 Sumber Data ....................................................................................... 143.3 Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 143.4 Teknik Analisis Data ............................................................................ 15BAB IV PEMBAHASAN4.1 Pengertian Boraks dan Formalin ......................................................... 164.2 Dampak Penggunaan Boraks dan Formalin Pada Makanan ................ 164.3 Makanan yang Biasanya Mengandung Formalin atau Boraks ............ 184.4 Peran pemerintah dalam memberantas boraks dan formalindi Indonesia ............................................................................................... 21BAB V PENUTUP ................................................................................................... 23DAFTAR PUSTAKAABSTRAKKarya tulis ini menjelaskan tentang bagaimana sekarang ini banyak kejadian penggunaan boraks dan formalin sebagai bahan pengawet makanan. Di mana kedua bahan tersebut sangat dilarang digunakan sebagai bahan baku makanan. Dan jika penggunaannya terus dilakukan dan dikonsumsi dapat menyebabkan berbagai penyakit terutama kanker danbahkan kematian untuk tingkat yang lebih lanjut. Hal ini telah menjadi hal yang cukup serius dan menjadi suatu masalah yang berusaha diselesaikan dengan baik oleh berbagai pihak terutama pemerintah.Sebagai pusat utama kelangsungan negara, pemerintah harus dapat dengan bijak memutuskan dan bertindak bagaimana penanganan kasus tersebut. Terutama kasus pada pembuatan bakso dengan bahan pengawet boraks dan berbagai makanan seperti ikan asin serta tahu yang diawetkan dengan menggunakan formalin. Berbagai solusi kami tuliskan di sini. Tetapi solusi tersebut tidaklah semuanya dapat dijalankan dengan hasil yang cepatdan ada kemungkinan banyak faktor yang menyebabkan penyelesaian masalah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Karena masalah ini harus kembali lagi kepada masyarakatnya yang terlibat langsung.BAB IPENDAHULUANPada bab I ini akan dijelaskan mengenai latar belakang masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penulisan, metode penelitian, hipotesa dan manfaat.1.1 Latar Belakang MasalahSekarang ini banyak sekali bahan kimia dan berbagai campurancampuran lain dibuat dan diciptakan untuk membuat pekerjaan manusia dalam membuat makanan lebih efektif dan efisien. Tetapi di samping untuk makanan dibuat juga bahan kimia untuk pembuatan kebutuhan lain. Padahal bahan kimia tersebut tidak boleh dipergunakan dalam pembuatan makanan dan dapat berakibat fatal. Hal ini sangat penting dan juga memprihatinkan. Fenomena ini merupakan salah satu masalah dan kebobrokan bangsa yang harusdiperbaiki. Atas alasan di atas, maka kami menulis penelitian yang berjudul Boraks dan Formalin pada Makanan ini.1.2 Pembatasan MasalahBoraks adalah bahan kimia yang digunakan sebagai pengawet kayu, antiseptik kayu dan pengontrol kecoa. Sedangkan formalin adalah bahan kimia yang digunakan sebagai desinfektan, pembasmi serangga dan dalam industri tekstil serta kayu lapis. Kedua bahan kimia tersebut memang berguna jika digunakan sesuai fungsinya, tetapi menjadi sangat berbahaya bila digunakan dalam pembuatan pangan. Di mana pangan itu merupakan segala sesuatu yang menjadi bahan makanan manusia. Dan akibat dari penggunaan bahan-bahan kimia tersebut bisa jadi sangatlah fatal, dari kanker hingga menyebabkan kematian. Dalam karya tulis ini kami akan berusaha membahas pendeskripsian sedetail mungkin dari boraks dan formalin itu sendiri serta bagaimana kedua bahan kimia tersebut dapat digunakan sebagai salah satu bahan baku pembuatan pangan. Begitu pula dengan berbagai akibat dari penggunaan boraks dan formalin pada pangan tersebut serta bagaimana solusi yang harus dilakukan demi membasmi hal ini dan mencegah terjadi lagi.BAB IILANDASAN TEORIBoraks merupakan garam natrium yang banyak digunakan di berbagai industri nonpangan, khususnyaindustri kertas, gelas, pengawet kayu, dan keramik. Boraks biasa berupa serbuk kristal putih, tidak berbau, mudah larut dalam air, tetapi boraks tidak dapat larut dalam alkohol. Boraks biasa digunakan sebagai pengawet dan antiseptic kayu. Daya pengawet yang kuat dari boraks berasal dari kandungan asam borat didalamnya.Asam borat sering digunakan dalam dunia pengobatan dan kosmetika. Misalnya, larutan asam boratdalam air digunakan sebagai obat cuci mata dan dikenal sebagai boorwater. Asam borat juga digunakansebagai obat kumur, semprot hidung, dan salep luka kecil. Namun, bahan ini tidak boleh diminum ataudigunakan pada luka luas, karena beracun ketika terserap masuk dalam tubuh. Berikut beberapa pengaruh boraks pada kesehatan.a. Tanda dan gejala akut :Muntah-muntah, diare, konvulsi dan depresi SSP(Susunan Syaraf Pusat)b. Tanda dan gejala kronis Nafsu makan menurun Gangguan pencernaan Gangguan SSP : bingung dan bodoh Anemia, rambut rontok dan kanker.Sedangkan formalin merupakan cairan tidak berwarna yang digunakan sebagai desinfektan, pembasmiserangga, dan pengawet yang digunakan dalam industri tekstil dan kayu. Formalin memiliki bau yang sangat menyengat, dan mudah larut dalam air maupun alkohol. Beberapa pengaruh formalin terhadap kesehatan adalah sebagai berikut.a. Jika terhirup akan menyebabkan rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan , sukar bernafas, nafas pendek, sakit kepala, dan dapat menyebabkan kanker paru-paru.b. Jika terkena kulit akan menyebabkan kemerahan pada kulit, gatal, dan kulit terbakarc. Jika terkena mata akan menyebabkan mata memerah, gatal, berair, kerusakan mata, pandangan kabur, bahkan kebutaand. Jika tertelan akan menyebabkan mual, muntah-muntah, perut terasa perih, diare, sakit kepala,pusing, gangguan jantung, kerusakan hati, kerusakan saraf, kulit membiru, hilangnya pandangan,kejang, bahkan koma dan kematian.Boraks dan formalin akan berguna dengan positif bila memang digunakan sesuai dengan seharusnya,tetapi kedua bahan itu tidak boleh dijadikan sebagai pengawet makanan karena bahan-bahan tersebutsangat berbahaya, seperti telah diuraikan diatas pengaruhnya terhadap kesehatan. Walaupun begitu,karena ingin mencari keuntungan sebanyak-banyaknya, banyak produsen makanan yang tetapmenggunakan kedua bahan ini dan tidak memperhitungkan bahayanya. Pada umumnya, alasan paraprodusen menggunakan formalin dan boraks sebagai bahan pengawet makanan adalah karena kedua bahan ini mudah digunakan dan mudah didapat, karena harga nya relatif murah dibanding bahan pengawet lain yang tidak berpengaruh buruk pada kesehatan. Selain itu, boraks dan formalin merupakan senyawa yang bisa memperbaiki tekstur makanan sehingga menghasilkan rupa yang bagus, misalnya bakso dan kerupuk.Beberapa contoh makanan yang dalam pembuatannya sering menggunakan boraks dan formalin adalahbakso, kerupuk, ikan, tahu, mie, dan juga daging ayam.Landasan TeoriDalam penulisan laporan penelitian landasan teori merupakan salah satu bagian penting yang harus kalian cari dan tulis. Landasan teori berguna untuk lebih memperkuat penemuan-penemuan kalian setelah terjun ke lapangan nanti. Dalam menulis landasan teori yang perlu kalian ingat adalah relevansi dan kemutakhiran. Kemutakhiran di sini maksudnya adalah kalian harus memberikan informasi yang sesuai dengan perkembangan yang berlaku saat ini. Sedangkan relevansi adalah kesesuaian permasalahan yang kalian bahas dengan buku atau sumber referensi lain yang kalian gunakan.Kalian dapat memperoleh bahan-bahan untuk landasan teori dari berbagai sumber. Misalnya jurnal, karya tulis orang lain, buku, majalah, internet dan juga hasil temuan ilmiah yang telah dipublikasikan. Nah, di sinilah kegunaan dari kegiatan kalian sebelumnya yakni mengumpulkan bahan dan menyeleksinya. Selain itu yang perlu kalian ingat dan lakukan adalah tulis sumber setiap referensi yang kalian dapat dengan lengkap dalam daftar pustaka.Perhatikanlah isi dari landasan teori berikut ini.1) Kutipan teori-teori dan pernyataan para pakar2) Pendapat kalian yang didukung pernyataan para pakar dan teori3) Hasil pengkajian berbagai rujukanContohCara pengolahan tanah di desa SingosariCara perawatan padi di desa SingosariTingkat pendidikan para petaniKandungan dalam boraks dan formalinBAB IIIMETODE PENELITIANPada bab ini akan dijelaskan mengenai jenis penelitian, sumber data, teknik pengumpulan datadan teknik analisis data.3.1 Jenis PenelitianJenis penelitian yang kami gunakan adalah penelitian korelatif. Penelitian korelatif adalah penelitian yang menghubungkan data-data yang ada. Sesuai dengan pengertian tersebut, kami menghubungkan data-data yang kami dapat antara yang satu dengan yang lain. Selain itu kami juga menghubungkan data-data yang ada dengan landasan teori yang kami gunakan, sehingga penelitian ini menjadi penelitian yang benar dan tepat.3.2 Sumber DataSumber data kami adalah beberapa siswa SMP Kanisius, yang kira-kira kami ambil sampel adalah 40 siswa.3.3 Teknik Pengumpulan dataAdapun teknik pengumpulan data yang kami gunakan dalam penelitian ini adalah angket. Dengan angket kami dapat menyimpulkan, melalui jumlah koresponden yang menjawab pertanyaan tertentu dan membandingkan jumlah koresponden yang menjawab dengan jawaban yang berbeda padapertanyaan yang sama. Dan setiap dari pertanyaan itu akan saling berkaitan.3.4 Teknik Analisis DataTeknik analisis data yang kami lakukan melalui tiga langkah. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut. Pertama, kami menghimpun, menyeleksi dan mengklasifikasi semua data dan landasan teori yang diperlukan. Kemudian kami mulai menghitung jumlah data, mengklasifikasikan jawabanjawaban dari setiap pertanyaan pada angket berdasarkan jumlah responden yang memilih. Kedua, sesuai dengan jenis penelitian kami, kami menghubungkan data-data yang satu dengan yang lain dan juga dengan landasan teori yang ada. Langkah yang ketiga, kami menuangkannya dalam laporan penelitian ini.---Metode Penelitian---Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mengumpulkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian mempunyai ciri-ciri ilmiah yang harus kalian perhatikan. Ciri-ciri ilmiah tersebut yakni, rasional, empiris, dan sistematis. Dalam metode penelitian terdapat beberapa macam, seperti metode deskriptif, metode komparatif dan metode pustaka.Metode deskriptifMetode deskriptif adalah metode yang melihat data sesuai apa adanya yang ada di lapangan. Metode ini berguna memberikan gambaran tentang gejala atau keadaan tertentu. Misalnya tentang kenakalan remaja SMP, Penggunaan teknologi, dan lainlain.Metode komparatifMetode komparatif adalah metode yang membandingkan dua sumber atau lebih yang kalian dapat dari lapangan. Misalnya perbandingan kelulusan kelas IX Advent tahun 2010 dengan kelas IX Advent tahun 2011.Metode PustakaMetode pustaka dilihat dari namanya kalian pasti sudah mengetahui. Metode pustaka ini menggunakan referensi berupa buku, majalah, hasil penelitian sebelumnya dan jenis-jenis sumber yang tertulis lainnya.Tahukah kalian tentang jenis-jenis sumber data? Ayo coba kalianperhatikan penjelasan berikut ini!Jenis-jenis sumber data ada 3, biasanya disebut dengan 3Pdalam bahasa inggris, yaitu:1. P = Person, sumber data berupa orang. Sumber data ini bisa memberikandata berupa jawaban lisan melalui wawancara atau jawaban tertulis melaluiangket.2. P = Place, sumber data berupa tempat. Sumber data ini menyajikan tampilanberupa keadaan diam (ruangan, kelengkapan alat, wujud benda, warna, danlain-lain) dan bergerak (aktivitas, kinerja, gerak tari, kegiatan belajarmengajar,dan sebagainya).3. P = Paper, sumber data berupa simbol. Sumber data ini menyajikan datadataberupa huruf, angka, gambar, atau simbol-simbol lain.Kalian harus ingat semua data yang terdapat dalam bab hasil dan pembahasan harus tertuju ada rumusan masalah yang telah kalian buat.BAB IVHASIL DAN PEMBAHASANPada bab ini akan dijelaskan mengenai apa itu boraks dan formalin, dampak penggunaan boraks danformalin pada makanan dan jenis-jenis makanan yang mengandung boraks dan formalin yangkesemuanya itu dilengkapi dengan hasil angket sebelumnya.4.1 Pengetahuan akan Boraks dan FormalinMenurut hasil angket kami, didapatkan bahwa yang mengetahui secara pasti apa itu boraks dan formalin adalah 29 orang dan yang tidak mengetahui begitu pasti apa itu boraks dan formalin adalah 11 orang, dari total 40 angket yang dibagikan. Hal itu menunjukkan bahwa responden yang mengetahui secara persis apa itu boraks dan formalin lebih banyak daripada yang tidak mengetahui secara pasti. Jika dimasukkan dalam persen maka 72,5% responden menyatakan mengetahui boraks dan formalin, sedangkan 27,5% lainnya tidak begitu mengetahui tentang boraks dan formalin. Hasil ini menunjukkan bahwa penyuluhan dan pengetahuan akan boraks dan formalin harus lebih sering disosialisasikan, agar diharapkan kita semua mengetahui secara pasti apa itu boraks dan formalin, sehingga dapat menggunakannya secara benar, sesuai dengan fungsinya. Maka diharapkan juga dengan pengetahuanakan boraks dan formalin tersebut, kasus penggunaan boraks dan formalin pada bahan makanan dapat dikurangi bahkan menghilang dari masyarakat.4.2 Dampak Penggunaan Boraks dan Formalin Pada MakananMelalui hasil angket yang telah kami sebarkan sebelumnya, didapat hasil bahwa jumlah responden yang mengerti akan dampak angket hamper sama dengan responden yang tidak begitu tahu tentang dampak boraks dan formalin pada makanan. Adapun jumlah responden yang tahu dampak boraks dan formalin pada makanan adalah 18 orang dan yang tidak begitu tahu sebanyak 20 orang sedangkan yang sama sekali tidak tahu ada 2 orang. Jika dituangkan dalam presentasi adalah sebagai berikut : 1. Jawaban A : 45%2. Jawaban B : 5%3. Jawaban C : 50%Dari hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagian besar responden masih rancu atau bingung tentang apa dampak boraks dan formalin bagi tubuh tersebut. Lalu apa sebenarnya dampak boraks dan formalin dalam makanan bila dikonsumsi tubuh kita?a. FormalinFormalin tidak boleh digunakan sebagai bahan pengawet untuk pangan. Akibatnya jika digunakan pada pangan dan dikonsumsi oleh manusia akan menyebabkan beberapa gejala diantaranya adalah tenggorokan terasa panas dan kanker yang pada akhirnya akan mempengaruhi organ tubuh lainnya,serta gejala lainnya. Pengaruh Formalin Terhadap Kesehatan :Jika terhirupRasa terbakar pada hidung dan tenggorokan , sukar bernafas, nafas pendek, sakit kepala, kanker paru-paru.Jika terkena kulitKemerahan, gatal, kulit terbakarJika terkena mataKemerahan, gatal, mata berair, kerusakan mata, pandangan kabur, kebutaanJika tertelanMual, muntah, perut perih, diare, sakit kepala, pusing, gangguan jantung, kerusakan hati, kerusakan saraf, kulit membiru, hilangnya pandangan, kejang, koma dan kematian.b. BoraksEfek toksiknya akan terasa bila boraks dikonsumsi secara kumulatif dan penggunaannya berulang-ulang.Pengaruh terhadap kesehatan :Tanda dan gejala akut :Muntah, diare, merah dilendir, konvulsi dan depresi SSP (Susunan Syaraf Pusat)Tanda dan gejala kronisNafsu makan menurunGangguan pencernaanGangguan SSP : bingung dan bodoh, Anemia, rambut rontok dan kanker.Formalin dan boraks merupakan bahan tambahan yang sangat berbahaya bagi manusia karena merupakan racun. Bila terkonsumsi dalam konsentrasi tinggi racunnya akan mempengaruhi kerja syaraf. Secara awam kita tidak tahu seberapa besar kadar konsentrat formalin dan boraks yang dianggap membahayakan. Oleh karena ada baiknya kita hindari makanan yang mengandung formalin dan boraks. Jauhkan anak-anak dari makanan yang mengandung boraks dan formalin. Formalin dan boraks tidak boleh digunakan dalam makanan.b. BoraksEfek toksiknya akan terasa bila boraks dikonsumsi secara kumulatif dan penggunaannya berulangulang.Pengaruh terhadap kesehatan :Tanda dan gejala akut :Muntah, diare, merah dilendir, konvulsi dan depresi SSP (Susunan Syaraf Pusat)Tanda dan gejala kronisNafsu makan menurunGangguan pencernaanGangguan SSP : bingung dan bodohAnemia, rambut rontok dan kanker.Formalin dan boraks merupakan bahan tambahan yang sangat berbahaya bagi manusia karenamerupakan racun. Bila terkonsumsi dalam konsentrasi tinggi racunnya akan mempengaruhi kerja syaraf. Secara awam kita tidak tahu seberapa besar kadar konsentrat formalin dan boraks yang dianggap membahayakan. Oleh karena ada baiknya kita hindari makanan yang mengandung formalin dan boraks. Jauhkan anak-anak dari makanan yang mengandung boraks dan formalin. Formalin dan boraks tidak boleh digunakan dalam makanan.4.3 Makanan yang Biasanya Mengandung Formalin atau BoraksBerdasarkan hasil penelitian melalui angket yang telah kami sebarkan, jumlah responden yang menganggap bahwa tahu dan bakso adalah makanan yang paling sering diberi formalin sebanyak 33 orang, sedangkan yang memilih ikan sebanyak 6 orang, dan 1 orang memilih kerupuk. Sedangkan menurut makanan-makanan yang biasa mengandung boraks dan formalin yang biasanya mereka konsumsi, jumlah responden yang memilih tahu dan bakso sebanyak 28 orang, 10 orang memilih ikan dan 2 orang memilih kerupuk.Data ini menunjukkan bahwa kebanyakan siswa SMA Kanisius beranggapan bahwa tahu dan bakso merupakan makanan yang biasanya diberi formalin atau boraks. Tahu dan bakso memang cukup dikenal sering diberi formalin maupun boraks, namun bukan mereka makanan yang paling sering diberi formalin maupun boraks. Berdasarkan penelitian Badan Pengawas Obat dan Makanan Indonesia tahun 2005, penggunaan boraks formalin pada ikan dan hasil laut menempati peringkat teratas. Yakni, 66 persen dari total 786 sampel. Sementara mi basah menempati posisi kedua dengan 57 persen. Tahu dan bakso berada di urutan berikutnya yakni 16 persen dan 15 persen. Dan dari pertanyaan nomor tiga pada angket ternyata responden banyak menjawab bahwa mereka paling sering mengkonsumsi tahu dan bakso.Padahal, menurut kebanyakan dari mereka tahu dan bakso adalah makanan yang biasanya mengandung boraks atau formalin. Mengapa mereka masih tetap sering mengonsumsinya meskipun menganggap bahwa tahu dan boraks yang paling sering mengandung formalin dan boraks? Mungkin hal ini disebabkan karena siswa SMP Kanisius percaya bahwa para pedagang di Kanisius pasti tidak memberikan formalin maupun boraks pada dagangannya, maka mereka tidak takut untuk mengonsumsinya. Namun tetap saja, boraks dan formalin sangatlah berbahaya bila termakan. Walaupun berdasarkan hasil penelitian Badan Pengawasan Obat dan Makanan Indonesia tahun 2005 penggunaan boraks dan formalin paling banyak adalah pada ikan dan hasil laut, namun jumlah 16 persen dan 15 persen tetap merupakan jumlah yang besar. Kita harus berhati-hati dalam memilih makanan yang akan kita makan, terutama makananmakanan yang sedang marak diberi boraks maupun formalin. Oleh karena itu, di bawah ini kami paparkan mengenai ciri-ciri dari beberapa makanan yang diberi boraks maupun formalin:a. Mi basahPenggunaan formalin pada mi basah akan menyebabkan mi tidak rusak sampai dua hari pada suhu kamar (25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es (10 derajat Celsius). Baunya agak menyengat, bau formalin. Tidak lengket dan mie lebih mengkilap dibandingkan mie normal. Penggunaan boraks pada pembuatan mi akan menghasilkan tekstur yang lebih kennyal.b. TahuTahu merupakan makanan yang banyak digemari masyarakat, karena rasa dan kandungan gizinya yang tinggi. Namun dibalik kelezatannya kita perlu waspada karena bisa saja tahu tersebut mengandung bahan berbahaya. Perhatikan secara cermat apabila menemukan tahu yang tidak mudah hancur atau lebih keras dan kenyal dari tahu biasa, kemungkinan besar tahu tersebut mengandung bahan berbahaya, bisa formalin maupun boraks. Selain itu, tahu yang diberi formalin tidak akan rusak sampai tiga hari pada suhu kamar (25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es (10 derajat Celsius). Tahu juga akan terlampau keras, namun tidak padat. Bau agak mengengat, bau formalin.C. BaksoBakso tidak rusak sampai lima hari pada suhu kamar (25 derajat Celsius). Teksturnya juga sangat kenyal.D. Ikan segarIkan segar yang diberi formalin tekstur tubuhnya akan menjadi kaku dan sulit dipotong. Ia tidak rusak sampai tiga hari pada suhu kamar (25 derajat Celsius). Warna insang merah tua dan tidak cemerlang, bukan merah segar dan warna daging ikan putih bersih.E. Ikan asinIkan asin yang mengandung formalin akan terasa kaku dan keras, bagian luar kering tetapi bagian dalam agak basah karena daging bagian dalam masih mengandung air. Karena masih mengandung air, ikan akan menjadi lebih berat daripada ikan asin yang tidak mengandung formalin. Tidak rusak sampai lebih dari 1 bulan pada suhu kamar (25 derajat Celsius). Tubuh ikan bersih, cerah. 4.4 Peran pemerintah dalam memberantas boraks dan formalin di IndonesiaWalaupun penyebaran boraks dan formalin di Indonesia sudah luas sekali dan sudah menjadi umum, pemerintah masih tidak mengambil langkah yang tegas dalam menangani hal ini. Buktinya bisa didapat, bahwa ternyata penggunaan formalin dan boraks sebagai bahan pengawet makanan masih merajalela. Sebenarnya, pemerintah sudah berusaha mengambil tindakan, yaitu dengan melalui Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM)Beberapa langkah sudah diambil oleh BPOM, seperti : melarang panganan permen merek white rabbit creamy, kiamboy, classic cream, black currant, dan manisan plum; mengeluarkan permenkes no. 722/1998 tentang bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam pangan; dan melakukan sosialisasi penggunaan bahan tambahan makanan yang diizinkan dalam proses produksi makanan & minuman sesuai UU No. 23/1992 untuk aspek keamanan pangan, & UU No. 71/1996. Tetapi upaya yang dilakukan Badan POM tersebut, hanya dianggap gertakan oleh para pedagang, karena Badan POM hanya mengeluarkan undang-undang dan aturan. Tetapi Badan POM tidak melakukan tindakan tegas seperti memberi sanksi tegas bagi pedagang yang masih menggunakan boraks dan formalin, bahkan badan ini masih kurang gencar dalam melakukan razia. Dari data angket yang kami sebarkan ke beberapa responden, terdapat pertanyaan: Menurut anda apakah peran pemerintah sudah ada dalam pemberantasan formalin? Dan dari pertanyaan itu, sebanyak 4 orang menjawab upaya pemerintahsudah banyak, sebanyak 17 orang menjawab upaya pemerintah sudah lumayan, dan terakhir 19 orang menjawab upaya pemerintah tidak ada sama sekali.Dari hasil angket di atas, dapat disimpulkan bahwa upaya pemerintah masih kurang, karena lebih banyak orang yang beranggapan bahwa upaya pemerintah masih sangat kurang. Ini mungkin disebabkan karena memang pemerintah kurang serius / tegas dalam menangani masalah ini, padahal ini adalah masalah yang serius, karena dapat membahayakan kesehatan manusia. Pemerintah seharusnya lebih gencar dalam menangani masalah ini.BAB VPENUTUPDalam bab ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan dan saran.5.1 KesimpulanBerdasarkan uraian pada bab IV dapat disimpulkan bahwa:a. Sebagian besar dari kita telah mengetahui tentang boraks dan formalin secara pasti, tetapi ada juga sebagian kecil lainnya yang belum begitu mengetahui apa itu boraks dan formalin.b. Masih ada sebagian dari kita yang belum mengetahui secara pasti dampak penggunaan boraks dan formalin pada produk makanan, walaupun sebagian ada yang mengetahui secara pasti.c. Menurut responden tahu dan bakso adalah makanan yang paling sering menjadi sasaran penggunaan boraks dan formalin. Tetapi menurut penelitian BPOM pada tahun 2005, ikan adalah bahan makanan yang paling sering menjadi sasaran boraks dan formalin.d. Pemerintah masih sangat kurang dan tidak tegas dalam mengatasi masalah penggunaan boraks dan formalin, sehingga masih banyak kasus mengenai hal ini terjadi.5.2 SaranBerdasarkan kesimpulan dan keseluruhan makalah ini kami ingin memberikan beberapa saran sebagai berikut:Berikan penyuluhan lebih lanjut kepada masyarakat mengenai boraks dan formalin, pengertian, fungsinya, serta dampaknya apabila tidak digunakan sesuai fungsinya. Pengawasan yang lebih ketat oleh pemerintah dan pengambilan tindakan tegas, seperti mengirimkan pengawas-pengawas pemerintah ke daerah-daerah tertentu dan membuat undang-undangmengenai boraks dan formalin.Masyarakat harus lebih jeli dalam memilih makanan dan tidak membelinya bila sepertinyamengandung bahan formalin maupun boraks. Kesadaran dari masyarakat untuk membantu pemberantasan dan pencegahan penggunaan boraks dan formalin pada bahan makanan. Seperti melaporkan kepada yang berwajib jika melihat ada orang lain yang sengaja menggunakan boraks dan formalin pada makanan yang dijualnya, dan juga tidak secara sembarangan menjual boraks dan formalin, tanpa mengetahui latar belakang pembeliannya.DAFTAR PUSTAKAKurniawan, Danang. 2010. Gizi dan Kesehatan. Jakarta:ErlanggaPurwati, Anik. 2011. Membuka Cakrawala Dunia dengan Menulis Laporan Penelitian.Malang:UM Press.http://www.beritaindonesia.co.id (diakses 11 Maret 2011)http://www.depkes.go.id (diakses 22 Maret 201)http://www.disnakkeswan-lampung.go.id (diakses 22 Maret 2011)http://id.wikipedia.org (diakses 15 April 2011)http://www.gizi.net (diakses 23 April 2011)KETIKA ORANG BERPIKIR TIDAK BISA SEJAK AWAL TANPA MENCOBA TERLEBIH DAHULU, MAKA SADAR ATAU TIDAK BERARTI TELAH MENUTUP KEMAMPUANNYA UNTUK BISA SETERUSNYA. DISINILAH PERBEDAAN ORANG SUKSES DAN GAGAL!SELAMAT MENULIS, TUANGKAN IDE KREATIF KALIAN!