Menulis(karya ilmiah hasil pengmtan,penelitian)

28
SK : MENULIS 12. Mengungkapkan informasi dalam bentuk rangkuman/ringkasan, notulen rapat, dan karya ilmiah KD : 12.3 Menulis karya ilmiah seperti hasil pengamatan dan penelitian. Indokator : 1. mendaftar informasi-informasi yang perlu ditulis 2. menentukan gagasan yang akan dikembangkan menjadi karya tulis ilmiah 3. menyusun kerangka karya tulis ilmiah 4. mengembangkan kerangka menjadi karya tulis ilmiah dengan dilengkapi daftar pustaka 5. menyunting karya tulis ilmiah RINGKASAN MATERI MENULIS KARYA ILMIAH A. Pengertian Karya tulis ilmiah adalah karangan atau tulisan yang membahas suatu permasalahan tertentu berdasarkan sudut pandang keilmuan. Bahan penulisan diperoleh melalui pengamatan, penelitian (survei), studi kepustakaan, wawancara, angket, hasil eksprerimentasi, dan sebagainya. Contoh-contoh karya tulis ilmiah yang dapat Anda temukan, antara lain makalah (paper), skripsi, tesis, disertasi, atau berbentuk buku ilmiah. B. Karakteristik karya ilmiah 1. Merupakan hasil kajian literatur atau laporan pengamatan dan penelitiaan. 2. Menampilkan pemahaman penulis terhadap permasalahan yang dibahas. 3. Menampilkan kemampuan meramu berbagai sumber informasi ke dalam sebuah karya tulis yang utuh. C. Ciri-ciri karya tulis ilmiah 1. Logis, yaitu segala keterangan yang disajikan dapat diterima akal. 2. Sistematis, yaitu segala yang dikemukakan disusun dalam urutan yang menunjukan kesinambungan. 3. Objektif, yaitu keterangan yang disajikan menurut apa adanya. 4. Tuntas, yaitu masalah-masalah yang dimunculkan dikupas secara rinci dan lengkap. 5. Kebenarannya dapat diuji. 6. Berlaku umum, yaitu kesimpulan berlaku bagi semua populasi. 7. Memakai bahasa baku dan tata tulis yang sesuai dengan kaidah bahasa.

Transcript of Menulis(karya ilmiah hasil pengmtan,penelitian)

Page 1: Menulis(karya ilmiah hasil pengmtan,penelitian)

SK : MENULIS12. Mengungkapkan informasi dalam bentuk rangkuman/ringkasan, notulen rapat, dan karya

ilmiahKD : 12.3 Menulis karya ilmiah seperti hasil pengamatan dan penelitian.Indokator : 1. mendaftar informasi-informasi yang perlu ditulis

2. menentukan gagasan yang akan dikembangkan menjadi karya tulis ilmiah3. menyusun kerangka karya tulis ilmiah4. mengembangkan kerangka menjadi karya tulis ilmiah dengan dilengkapi daftar pustaka5. menyunting karya tulis ilmiah

RINGKASAN MATERIMENULIS KARYA ILMIAH

A. Pengertian Karya tulis ilmiah adalah karangan atau tulisan yang membahas suatu permasalahan tertentu

berdasarkan sudut pandang keilmuan. Bahan penulisan diperoleh melalui pengamatan, penelitian (survei), studi kepustakaan, wawancara, angket, hasil eksprerimentasi, dan sebagainya. Contoh-contoh karya tulis ilmiah yang dapat Anda temukan, antara lain makalah (paper), skripsi, tesis, disertasi, atau berbentuk buku ilmiah.

B. Karakteristik karya ilmiah1. Merupakan hasil kajian literatur atau laporan pengamatan dan penelitiaan.2. Menampilkan pemahaman penulis terhadap permasalahan yang dibahas.3. Menampilkan kemampuan meramu berbagai sumber informasi ke dalam sebuah karya tulis yang

utuh.

C. Ciri-ciri karya tulis ilmiah1. Logis, yaitu segala keterangan yang disajikan dapat diterima akal.2. Sistematis, yaitu segala yang dikemukakan disusun dalam urutan yang menunjukan kesinambungan.3. Objektif, yaitu keterangan yang disajikan menurut apa adanya.4. Tuntas, yaitu masalah-masalah yang dimunculkan dikupas secara rinci dan lengkap.5. Kebenarannya dapat diuji.6. Berlaku umum, yaitu kesimpulan berlaku bagi semua populasi.7. Memakai bahasa baku dan tata tulis yang sesuai dengan kaidah bahasa.

Page 2: Menulis(karya ilmiah hasil pengmtan,penelitian)

D. Langkah-langkah menulis karya tulis1. Menentukan tema atau topik karya tulis.

Contoh: Polusi udara

2. Membatasi topik karya tulis.Contoh: Polusi udara yang terjadi di kota basar.

3. Menentukan masalah dan tujuan penelitian.Contoh: Masalah yang akan disajikan dalam karya tulis sebagai berikut.a. Penyebab polusib. Dampak polusic. Cara mengurangi polusi

Karya tulis bertujuan agar setiap orang tidak melakukan perbuatan yang menyebabkan polusi dan menyadari betapa pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.

4. Mendaftar gagasan atau hal-hal yang akan dikembangkan dalam karya tulis berdasarkan tema atau topik yang harus dipilih.Contoh:a. Pengertian polusib. Bentuk-bentuk pencemaranc. Dampak polusi udarad. Upaya pemerintah untuk mengatasi polusie. Cara mengurangi polusi

5. Menyusun kerangka karya tulisSebuah karya tulis ilmiah terdiri atas tiga bagian berikut.a. Bagian awal

1) Halaman sampul luar2) Halaman judul3) Halaman pengesahan4) Kata pengantar

b. Bagian utama1) Pendahuluan

Pendahuluan berisi tentang latar belakang tema yang dibicarakan, perumusan masalah, dan tujuan penulisan.

2) IsiBagian isi dalam karya tulis berisi uraian lengkap dan rinci tentang tema atau masalah yang diungkapkan. Pengembangan permasalahan ini didukung data agar memberikan gambaran yang lebih jelas.

3) PenutupBagian akhir karangan merupakan bagian penutup yang berisi pokok-pokok pikiran yang harus diingat pembaca. Selain itu, bagian penutup merupakan kesimpulan dari isi suatu karangan.

c. Bagian akhir1) Daftar pustaka

Daftar pustaka ditulis dengan urutan sebagai berikut.a) Nama punilis ditulis paling awal. Jika dua kata atau lebih, nama penulis dibalik.b) Tahun terbitc) Judul buku ditulis dengan huruf miring atau diberi garis bawah.d) Tempat terbit(kota tempat penerbit).e) Nama penerbit.

Tanda baca yang digunakan.a) Tanda koma (,) untuk menandai nama yang dibalik.b) Tanda titi (.) digunakan di antara nama penulis, tahun penulis, judul buku, dan nama

kota tempat penerbit.c) Tanda titik dua (:) digunakan di antara kota tempat penerbit dan nama penerbit.

2) Lampiran-lampiran

Page 3: Menulis(karya ilmiah hasil pengmtan,penelitian)

E. Contoh 1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar BelakangSetiap hari kita selalu merasakan polusi udara, baik di pinggir jalan raya, di rumah, di sekolah, dan

ditempat umum lainya. Semakin hari polusi udara semakin berkembang dan menyebabkan berbagai macam dampak bagi semua makhluk hidup.

Karena itu saya ingin meneliti lebih dalam tentang polusi udara ini, seperti sumber, zat, dampak dari polusi udara, dan lain-lain. Selain itu, saya juga akan memberikan saran untuk mencegah polusi udara.

Sekarang mungkin polusi termasuk dalam salah satu masalah besar, selain kemiskinan, kepadatan penduduk, dan kemacetan. Semua masalah itu saling berhubungan dan akan menyebabkan polusi udara yang semakin parah. Padahal manusia ingin menjadikan lingkungan menjadi bersih dan bebas polusi, tetapi manusia juga yang membuat polusi dan membuat lingkungan menjadi kotor.

B. Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka timbul masalah sebagai berikut.1. Apa yang menyebabkan polusi terjadi?2. Bagaimana dampak polusi udara terhadap makhluk hidup?3. Apa saja yang harus kita lakukan untuk mengurangi polusi udara?4. Apa saja yang harus kita hindari untuk mengurangi polusi udara?

C. Tujuan Tujuan pembahasan masalah karya tulis ini agar orang-orang menyadari betapa pentingnya lingkungan, tidak membuat polusi, dan melakukan tindakan untuk mengurangi polusi udara. Selain itu, masalah ini dibahas agar kita mengetahui lebih dalam tentang polusi udara.

BAB II PEMBAHASAN

A. PengertianPencemaran udara atau polusi udara adalah sesuatu yang dapat mengganggu kesehatan manusia

adanya perubahan lingkungan berupa udara atau gas secara fisik, sedangkan Wikipedia menjelaskan bahwa pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Di mana pun kita berada, kita pasti akan senang terhindar dari polusi udara. Lingkungan yang terhindar dari polusi udara akan menciptakan kenikmatan, kenyamanan, dan kesehatannya juga terjamin.

B. Bentuk-Bentuk Pencemaran Udara Pencemar udara dibedakan menjadi pencemar primer dan pencemar sekunder. Pencemar adalah

substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara. Karbon monoksida adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer karena ia merupakan hasil dari pembakaran. Pencemar sekunder adalah substansi yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer. Pembentukaan ozon dalam smog fotokimia adalah sebuah contoh dari percemaran udara sekunder.

C. Dampak Pencemaran UdaraDampak kesehatan

Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernafasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh melalui jenis pencemaran. Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran pernafasan bagian atas, sedangkan partikulatberukuran kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh.

Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernafasan lainnya. Beberapa zat pencemar dikategorikan sebagai toksik dan karsinogetik.

Studi ADB mamperkirakan dampak pencemaran udara di Jakarta yang berkaitan dengan kematian prematur, perawatan rumah sakit, berkurangnya hari kerja efektif, dan ISPA pada tahun 1998 senilai dengan 1,8 triliun rupiah dan akan meningkat menjadi 4,3 triliun rupiah pada tahun 2015.

Page 4: Menulis(karya ilmiah hasil pengmtan,penelitian)

Selain penyakit penafasan bisa juga penyakit mata, itu bisa terjadi apabila terjadi kebakaran hutan dan letusan gunung berapi, karena zat yang dibawa adalah asap yang mengandung debu dan zat yang beracun lainnya. Selain mata dan pernafasan, kulit juga bisa berpenyakit yang disebabkan oleh polusi udara akibat dari efek rumah kaca.1. Dampak terhadap tanaman

Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, deraksi dan bintik hitam. Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat proses fotosintesis.

2. Hujan asampH normal air hujan adalah 5,6 karena CO2 di atmosfer. Pencemara udara seperti SO2 dan NO2

yang bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan.Dampak hujan asam antara laina. mempengaruhi kualitas air permukaan,b. merusak tanaman,c. melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga memengaruhi kualitas air

tanah dan air permukaan, sertad. mersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan.

3. Efek rumah kacaEfek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon dan N2O di lapisan

troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan trofosfer dan menimbulkan fenomena pemanasan global.

4. Kerusakan lapisan ozonLapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung alami

bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di statosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.

Kerusakan lapisan ozon menyebabkan sinar UV-B matahari tidak terfilter dan dapat mengakibatkan kanker kulit serta penyakit pada tanaman.

D. Upaya Pemerintah (Jakarta) Mengatasi Pencemaran UdaraDalam upaya berperan serta mendukung Pemerintah DKI Jakarta untuk menciptakan Kota Jakarta

“Teguh Beriman”, pengelolaan lingkungan hidup yang serasi sangat diharapkan. Tujuannya dapat terwujud keselarasan hubungan antara manusia dengan lingkungannya.

Sekarang marilah kita tinjau beberapa upaya Pemerintah DKI Jakarta untuk mengatasi pencemaran udara. Beberapa hal tersebut sebagai berikut.1. Membuat peraturan2. Penambahan fasilitas3. Penghijauan

E. Cara Mengurangi Polusi UdaraUntuk mengurangi polusi dari kendaraan bermotor, program bike to work atau berangkat kerja

menggunakan sepeda baik untuk dilakukan. Program ini sangat mengurangi polusi, karena sepeda tidak memberikan polusi udara. Selain itu, bike to work juga dapat menghemat biaya operasional bensin dan juga dapat berolahraga.

Selain bike to work, ada cara lain yaitu menggunakan transportasi umum seperti bus trans Jakarta dan transportasi lainnya. Dengan menggunakan transportasi umum dalam satu mobil terdapat puluhan orang, penggunaan mobil pribadi dapat dikurangi. Seperti bike to work penggunaan transportasi umum dapat menghemat dan dapat sedikit berolahraga dengan sedikit berjalan.

Kalau ingin tetap menggunakan mobil pribadi, Anda harus rajin servis mobil sesuai jadwal yang telah ditetapkan, yaitu setiap mobil menempuh 10.000 km. Selain servis, mobil juga harus melakukan uji emisi udara yang dapat dilakukan di bengkel, agar bisa lulus persyaratan Euro 2 yang sedang diterapkan pemerintah.

Setelah itu, kita harus menanam pohon di sekitar rumah atau halaman rumah agar udara menjadi sejuk dan terhindar dari polusi. Selain di rumah kalau bisa kita juga bisa menanamnya di pinggir jalan raya di sekitar perumahan kita.

Page 5: Menulis(karya ilmiah hasil pengmtan,penelitian)

Kalau untuk polusi dari asap pabrik, yang bisa kita lakukan adalah meletakkan kawasan industri di pinggiran kota dan jangan dekat dengan daerah permukiman. Kita juga bisa melakukan penanaman pohon atau membuat hutan kota di sekitar kawasan industri.

Polusi udara dapat juga bersumber dari alam seperti letusan gunung berapi atau kebakaran hutan. Untuk letusan gunung berapi kita tidak bisa menguranginya, tetapi kita bisa memprediksikannya. Kita harus menjauh dari sekitar gunung berapi tersebut. Kalau masih terkena debu letusan gunung berapi, kita bisa menggunakan masker. Kalau kebakaran hutan, kita bisa mencegahnya dengan cara tidak membuang puntung rokok di sekitar hutan dan tidak membakar sampah di hutan. Kebakaran hutan juga bisa terjadi karena pohon yang terkena sambaran petir dan terkena cahaya matahari yang terlalu panas dan terus-menerus. Kalau kebakaran hutan terjadi, kita hanya bisa mengatasi dengan mengungsi dan memakai masker.

Hal yang terakhir adalah menggunakan kendaraan yang sangat ramah lingkungan seperti mobil hybrid. Mobil ini sangat ramah lingkungan karena mesinnya gabungan dari sistem injeksi yang berbahan bakar bensin dengan baterai. Akan tetapi, pajak mobil hybrid di Indonesia sangat mahal sehingga harganya bisa menyentuh Rp 400.000.000,00, padahal kalau di Jepang harganya hanya Rp 200.000.000,00. Selain mobil hybrid, masih banyak kendaraan yang hemat lingkungan seperti mobil bertenaga hydrogen atau sinar matahari yang masih dalam penelitian.

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

A. KesimpulanKesimpulan dari karya tulis ilmiah ini bahwa polusi udara itu sangat penting dipikirkan agar tidak

merugikan bagi anak cucu di masa depan. Oleh karena itu, mulai sekarang kita harus melakukan pengurangan polusi udara dengan cara yang sudah dijelaskan dalam karya tulis ini. Dengan demikian, selain tidak merugikan anak cucu, juga tidak merugikan diri sendiri.

B. Saran Saran kepada pemerintah, agar semakin berusaha mengurangi polusi udara, meningkatkan

penghijauan, menambah hutan kta, mengadakan program transmigrasi agar tidak terlalu padat dan menimbulkan semakin banyak polusi udara, serta yang terakhir pajak mobil hybrid diturunkan.

Saran untuk kita semua setelah dijelaskan semoga kita menyadari betapa penting manfaat lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA

Ariati. 2007. Pendidikan Lingkungan Kehidupan Jakarta. Jakarta: Widya Utama.Ekasaputra, Dhani. 2007. “Back to Basic”, Auto Bild, 96:58, Desember. . 2007. “Bersiap Mengonsumsi BBM Terbarukan”, Auto Bild, 96:60, Desember.Mulia, Joni Lono. 2006. “Bersiaplah Menghadapi Euro2”, Auto Bild, 87:42, Agustus.Nappitupulu. 2004. Health and Economic Impact of Air Pollution of Jakarta. Jakarta: Economoic Record.Saktiyono. 2007. IPA Biologi SMP dan MTs Jilid 2. Jakarta: Esis.

CONTOH 2UPAYA MENGENDALIKAN HAMA ULAT API

PADA KELAPA SAWITDENGAN VIRUS BETHA NUDAURELIA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang MasalahPotensi pengembangan buah-buahan di Indonesia, khususnya buah-buahan tropika, sanagt tinggi. Kelapa

sawit merupakan sebagian dari komoditas buah yang mendapat prioritas untuk dikembangkan. Akan tetapi, dalam pengembangannya menghadapi berbagai kendala. Salah satunya adalah produktivitas yang masih rendah.

Rendahnya mutu dan produktivitas tersebut disebabkan oleh serangan organisme pengganggu tumbuhan

Page 6: Menulis(karya ilmiah hasil pengmtan,penelitian)

(OPT) sejak di penanaman sampai di penyimpanan, serta teknik budidaya yang kurang memadai.

Salah satu organisme yang menyerang kelapa sawit adalah ulat api (Lepidoptera). Ulat api merupakan pengganggu utama tanaman sawit yang menyebabkan hilangnya produksi hingga 70%. Ulat ini ada tiga jenis, yakni jenis Setothosea asigna, Setora nitens, Darna trima. Ketiganya adalah kelompok ulat pemakan daun sawit. Kehilangan produksi sawit bisa mencapai 90% jika serangan hama ini berlanjut setahun pascaserangan.

Selama ini, pengendalaian hama ulat api pada kelapa sawit tetap mengandalkan bahan-bahan kimia seperti pestisida. Sebenarnya, cara manual atau memakai pestisida untuk membasmi ulat api termasuk mahal dan tidak selalu efektif. Pestisida dapat memberi dampak negatif terhadap lingkungan karena turut membunuh predator yang sebenarnya menguntungkan petani. Belum lagi bahaya menghirup pestisida saat menyemprot dan pencemaran lingkungan yang diakibatkannya.

Berdasarkan hal tersebut, peneliti mencoba melakukan pengendalian hama ulat api dengan metode bilogi, yaitu dengan memanfaatkan virus Betha nudaurelia dan multiple Nuclear Polyhedrosis Virus (MNPV). Kedua virus ini diketahui menyerang jenis ulat api secara bersamaan.

Metode ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 12 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 1995, tentang pengendalian OPT berdasarkan prinsip Pengendalian Hama Terpadu (PHT). PHT merupakan upaya pengendalian populasi atau tingkat serangan OPT dengan menggunakan satu atau lebih teknik pengendalian yang dikenbangkan dengan suatu kesatuan. Kegunaannya adalah mencegah timbulnya kerugian secara ekonomis dan kerusakan lingkungan hidup.

B. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut.

1. Bagaimana proses penyerangan hama ulat api pada kelapa sawit?2. Bagaimanakah pengendalian hama ulat api pada kelapa sawit dengan virus?

C. TujuanSesuai dengan permasalahan di atas, tujuan yang dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Mendeskripsikan proses penyerangan hama ulat api pada kelapa sawit.2. Mendeskripsikan pengendalian hama ulat api pada kelapa sawit dengan virus.

D. Manfaat PenelitianPenelitian ini manfaat sebagai berikut.

1. Bagi petani, penelitian ini dapat digunakan sebagai alternative penanggulangan hama ulat api pada kelapa sawit.

2. Bagi pengembangan teknologi pertanian, penelitian ini dapat dijadikan dasar untuk menciptakan obat pembasmi hama tanaman yang efektif dan tidak berefek samping.

3. Bagi tenaga penyuluh, penelitian ini dapat dijadikan bahan dalam mem,berika penyuluhan kepada para petani kelapa sawit lainnya.

4. Bagi peneliti, penelitian ini dapat dijadikan kajian awal untuk melalukan penelitian lanjutan.

BAB IILANDASAN TEORI

A. Ihwal Kelapa SawitKelapa sawit adalah tanaman perkebunan / industri berupa pohon batang lurus dari famili Palmae. Tanaman

tropis yang dikenal sebagai penghasil minyak sayur ini berasal dari benua Amerika. Brasil dipercaya sebagai tempat pertama kali kelapa sawit tumbuh. Dari tempat asalnya, tanaman ini menyebar ke Afrika, Amerika Ekuatorial, Asia Tenggara, dan pacifik selatan. Benih kelapa sawit pertama yang ditamnam di Indonesia pada tahun 1884 berasal dari Mauritius, Afrika. Perkebunan kelapa sawit pertama dibangun di Tanahitam, Hulu, Sumatra Utara oleh Schadt (seorang Jerman) pada tahun 1911.

Pulau Sumatra, terutama Sumatra Utara, Lampung, dan Aceh merupakan pusat penanaman kelapa sawit yang pertama kali terbentuk di Indonesia. Walaupun demikian, sentra penanaman ini berkembang ke Jawa Barat (Garut Selatan, Banten Selatan), Kalimantan Barat dan Timur, Riau, Jambi, dan Irian Jaya. Pada tahun 1995, luas perkebunan kelapa sawit 2, 025 juta. Pada tahun 2005 diperkirakan luas perkebunan menjadi 2,7 juta hektar dengan produksi minyak sebesar 9,9 ton/ tahun.

Klasifikasi kelapa sawit adalah sebagai berikut. Divisi : Spermatophyta; subdivisi: Angiospermae; kelas : Dicotyledonae; keluarga : Palmaceae; subkeluarga: Cocoideae; genus: Elaeis; spesies : Elaeis guineensis Jacq.

Produk utama pohon kelapa sawit yang dimanfaatkan adalah tandan buahnya yang menghasilkan minyak dari

Page 7: Menulis(karya ilmiah hasil pengmtan,penelitian)

daging buah dan kernel (inti sawit). Minyak kelapa sawit adalah bahan untuk pembuatan:

1. mentega, minyak goring, dan kue/ biscuit.2. bahan industri bacaantil, farmasi, kosmetika, dan gliserin.3. sabun, deterjen, dan pomade.Syarat pertumbuhan kelapa sawit adalah sebagai berikut.

a. Secara alami, kelapa sawit tumbuh di tanah berawa (swamps) di sepanjang bantaran sungai dan di tempat sangat basah. Di dalam hujan tropis, tanaman ini tidak dapat tumbuh karena terlalu lembab dan tidak mendapat sinar matahari karena ternaungi kanopi tumbuhan yang lebih tinggi.

b. Sinar matahari harus langsung mengenai daun kelapa sawit. Lama penyinaran matahari rata-rata 5-7 jam per hari.

B. Hama Ulat apiLepidoptera atau ulat api adalah salah satu hama yang menyerang kelapa sawit. Disebut ulat api karena ulat

tersebut memiliki bulu duri. Begitu tersentuh, bulu duri patah dan mengeluarkan cairan yang terasa panas di kulit. Ulat ini juga disebut jelatang.

Ulat ini menyerang bagian daun kelapa sawit. Serangan ulat api (Setothosea asigna) dapat menghabiskan daun kelapa sawit dengan cepat.tanaman tidak dapat menghasilkan tandan selama 2-3 tahun. Jenis ulat api Setora nitens menyerang bagian daun sehingga hanya tinggal menyisakan lidinya.

C. Virus Betha Nudaurelia Virus Betha Nudaurelia merupakan musuh alami ulat bulu atau ulat api. Virus ini termasuk dalam keluarga Tetraviridae dalam genus Betatetravirus. Adapun tipe spesies virus ini meliputi Nudaurelia capensis b virus (NbV) dan Antheraea eucalypti virus (AeV).

Virus Betha Nudaurelia dijadikan program probacaani tanaman kelapa sawit dari serangan ulat api. Virus Betha Nudaurelia dapat menyebabkan infeksi di dalam usus ulat api melalui makanan yang dimakannya. Virus tersebut akan bekerja dan merusak usus. Ulat yang terkena virus biasanya akan mati dalam kurun waktu 3-4 hari.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan waktu PenelitianPenelitian dilaksanakan di Pematang Siantar pada tanggal 15-20 September 2005

B. Subjek PenelitianSubjek penelitian adalah hama tanaman kelapa sawit yang bernama ulat api.

C. Instrumen PenelitianInstrumen penelitian berupa larva ulat api yang sudah terinveksi virus.

D. Prosedur PenelitianProsedur penelitian menggunakan langkah-langkah sebagai berikut.

1. Menentukan beberapa pohon kelapa sawit yang telah diserang ulat api.2. Mengumpulkan larva ulat api yang terinveksi virus Betha Nudaurelia .3. Melumatkan larva tersebut sampai lembut4. Menyemprotkan larva yang telah dilumatkan kepada ulat api yang sehat.5. Melakukan pengamatan pascapenyemprotan dalam beberapa hari.

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Proses Penyerangan Ulat Api Terhadap Kelapa Sawit dan efeknyaUlat api adalah salah satu jenis hama tanaman kelapa sawit. Hama ini menyerang daun kelapa sawit sampai

kadang-kadang yang tertinggal hanya lidinya. Jika 50% daun rusak, produksi tandan buah segar turun 58%. Tahun

Page 8: Menulis(karya ilmiah hasil pengmtan,penelitian)

kedua tinggal 22%. Tahun ketiga hanya 11%. Itu jika serangannya hanya sekali. Padahal, jika melihat siklus ulat api, mampu empat kali terjadi eksplosif.

Spesies ulat api yang sering menyerang perkebunan kelapa sawit Sumatra Utara ialah Setothosea asigna, Setora nitens, Darna trima. Meskipun dari segi fisik agak berbeda, ketiga ulat tersebut memiliki sifat yang _amper sama. Setothosea asigna aktif pada malam hari. Siangnya, ia hinggap di cabang tua. Kepalanya mengarah ke bawah. Warnanya abu-abu kecokelatan dengan ukuran jantan 41 mm dan betina 17mm. larva Setora nitens yang baru muncul dan masih mengumpul, akan memakan sisa kulit telur, kemudian menyebar dan mengikis daging daun. Serangga dewasa berwarna hijau kekuningan dengan warna lembayung sepanjang punggung. Begitu masuk stadium kepompong, warnanya kuning kemerahan.

Adapun Darna trima berwarna cokelat tua. Larva berkepompong di pangkal cabang daun atau di tanah dan memakan daging daun dengan dengan menyisakan epidermisnya. Areal yang terserang spesies ini dari jauh terlihat seperti terbakar karena epidermis daun mongering.

B. Pengendalian Hama Ulat pada Kelapa Sawit dengan VirusBanyak virus yang terinveksi serangga. Virus yang selalu dijumpai pada ulat api adalah virus Betha Nudaurelia.

Virus ini ternyata memiliki peranan efektif untuk mengendalikan hama ulat api pada tanaman kelapa sawit. Ulat api yang bernama Setothosea asigna, Setora nitens, Darna trima terbukti bias terinveksi virus Betha Nudaureli, bahkan efektivitasnya dapat mencapai 100%.

Cara yang dilakukan untuk mengendalikan hama ulat api ini adalah dengan mengumpulkan larva yang telah terinveksi virus, kenudian dilumatkan dan disemprotkan pada larva atau ulat yang sehat.. Semprotan yang mengandung virus tersebut setelah termakan oleh ulat berkembang di dalam ususnya dan kemudian merusak usus tersebut. Ulat akan mati dalam waktu tiga sampai empat hari setelah terinveksi. Gejalanya pada Setothosea asigna, antara lain ulat mulai tidak aktif, warnanya pudar, mengembang dan pecah, lalu keluar cairan berwarna susu sehingga disebut juga penyakit susu. Pada Setora nitens ulat yang terinfeksi akan mengerut. Warna biru di punggung menghilang dan berubah menjadi cokelat muda. Akhirnya, larva melembek dan mengeluarkan cairan cokelat. Adapun pada Darna trima, larva langsung berhenti makan. Tubuh akan lembek dan akhirnya pecah mengeluarkan susu kecokelatan.

Cara membuat bahan penyemprotan, yaitu dengan memasukkan ulat atau larva yang telah terinfeksi ke dalam air destilata, kemudian dihancurkan dan disaring dengan kain kelambu. Larutan yang disebut biang ini hanya dibuat jika akan melakukan penyemprotan. Dari 1 kg ulat api terinfeksi da 1 liter aquades akan diperoleh 1,25 liter larutan biang. Dengan demikian, pemakaian 400 ml larutan biang dicampur dengan 200-280 liter air cukup untuk satu hektar tanaman kelapa sawit.

Untuk mendapatkan biang yang berkualitas, hendaknya mencari kualitas virus yang baik. Kualitas virus yang baik biasanya terdapat dalam ulat yang belum jatuh ke tanah. Masalahnya, ulat yang sudah jatuh akan terkontaminasi dengan bakteri yang merusak virus. Di samping itu, ulat yang terkena sinar ultraviolet juga menjadikan virus tidak baik karena sinar ultraviolet tersebut telah menimbulkan degradasi.

Untuk mendapatkan ulat yang terinfeksi di kebun kelapa sawit tentu pekerjaan yang sangat melelahkan. Akan tetapi, ada cara yang sederhana, yaitu mengumpulkan ulat-ulat sehat dan melepaskannya dicabang-cabang daun tertentu. Cabang itu lalu dikerudungi kelambu. Semprotkan larutan biang ke kerudung kelambu tadi. Dengan begitu, akan diperoleh bibit biang. Bibit ini bias disimpan dalam freezer pada suhu 20 º C. Stok tersebut dapat bertahan sampai tiga tahun.

BAB V

PENUTUP

A. KesimpulanBerdasrkan permasalahan dan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Ulat api yang terdiri dari tiga jenis, yaitu Setothosea asigna, Setora nitens, Darna trima adalah jenis hama kelapa sawit yang menyerang daunnya. Proses penyerangannya biasanya dilakukan malam hari dengan memakan daging daun dan tinggal menyisakan lidinya. Proses penyerangan tersebut dapat terjadi empat tahun sekali.

2. Virus Betha Nudaurelia adalah salah satu jenis virus yang dapat menimbulkan infeksi pada ulat api. Caranya, yaitudengan melumatkan ular yang telah terinfeksi, kenudian dicampur dengan air dan disemprotkan pada ulat

Page 9: Menulis(karya ilmiah hasil pengmtan,penelitian)

yang masih segar. Dengan begitu, dalam beberapa hari, ulat yang segar akan mati terinfeksi virus.

B. SaranSaran yang dapat disampaikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Para petani dapat memanfaatkan penelitian ini untuk menaggulangi hama ulat api pada kelapa sawit.2. Para pengembang bioteknologi pertanian dapat menjadikan pertanian ini sebagai dasar untuk menciptakan obat

pembasmi hama tanaman yang efektif dan tidak berefek samping. 3. Para penyuluh dapat memanfaatkan penelitian ini sebagai bahan dalam memberikan penyuluhan kepada para

petani kelapa sawit.4. Para peneliti dapat memanfaatkan penelitian ini sebagai kajian awal untuk melakukan penelitian lebih lanjut.

(Diadaptasi dari Majalah Trubus, Juli 1991)

ATURAN NASKAH KARYA ILMIAH

A. Kertas1. HVS kuarto (21,5 x 8 cm2)2. sampul kertas tebal/kertas sampul

B. Huruf1. Jenis Times New Roman

Page 10: Menulis(karya ilmiah hasil pengmtan,penelitian)

2. Ukuran 123. Spasi 2

C. Jumlah halaman1. makalah 5 – 10 halaman2. skripsi tidak kurang dari 30 halaman

D. Tata letak/tata tulis

1. Penulisan judul-judul PRAKATA/KATA PENGANTAR

DAFTAR ISIBAB I PENDAHULUAN => ditulis dengan huruf kapitalBAB II PEMBAHASAN => di tengah-tengah + 6 cm dari tepi atasBAB III PENUTUPDAFTAR PUSTAKALAMPIRAN

2. Batas pengetikan: tepi atas 4; kiri 4; kanan 2,5; bawah 3, kecuali halaman judul 6 cm dari tepi atas

Page 11: Menulis(karya ilmiah hasil pengmtan,penelitian)

+ 6 cm

PRAKATA

3 cm

E. Penulisan halaman1. Angka yang digunakan

a. Romawi kecil : untuk halaman judul, prakata, daftar isi, daftar tabel, daftar grafik, daftar bagan, daftar singkatan dan lambang

b.Angka Arab : untuk halaman-halaman mulai bab pendahuluan, daftar pustaka, lampiran-lampiran

2. Letak penulisan halamana. Halaman-halaman yang ada judulnya di bawah, tepat di tengah-

tengahb.Halaman-halaman lain di atas, tepat di tengah-tengah

F. Penomoran bab, subbab, subsubbabBAB I

4 cm

Page 12: Menulis(karya ilmiah hasil pengmtan,penelitian)

A. 1. 2.

a. b.

1) 2)

a) b)

b.1 b.2

B. C.

BAB I1.1 1.21.3 1.3.1 1.3.2 a. b. 1) 2) a) b) (1) (2) (a) (b)BAB II

G. Penyajian 1. Pengartuan Hasil Studi Pustaka

Page 13: Menulis(karya ilmiah hasil pengmtan,penelitian)

Pernyataan yang sesuai dan diambil (rumus, definisi, perincian, dsb.) ditulis dalam sebuah kartu.

Manfaat amoniak

Subandi, 2006. “Teknologi Pupuk” dalam Teknologi. 12 (Januari,II). No. 2. Jakarta. (halaman 40)

Amoniak selain digunakan sebagai pembuat urea, juga merupakan barang komoditas yang dikirim ke luar negeri.

2. Penampilan kutipana. Nama pengarang ditulis sebelum bunyi kutipan

Buat pengantar kalimat yang sesuai tulis nama akhir pengarang tahun terbit, titik dua, halaman (dalam tanda kurung) tuliskan kutipanContoh: Tentang manfaat amoniak, Subandi(2006:40) menyatakan bahwa selain digunakan sebagai pembuat urea, juga merupakan barang komoditas yang dikirim ke luar negeri.

b.Nama pengarang ditulis sesudah bunyi kutipanBuat pengantar kalimat yang sesuai tuliskan kutipantulis nama akhir pengarang, tanda koma, tahun terbit, titik dua, halaman dalam tanda kurung dan diakhiri tanda titik. Contoh: Tentang manfaat amoniak dinyatakan bahwa selain digunakan sebagai pembuat urea, juga merupakan barang komoditas yang dikirim ke luar negeri(Subandi,2006:40).

c. Ketentuan tersebut (a dan b) juga berlaku untuk sumber dengan dua pengarang.

d. Jika pengarang lebih dari dua orang, hanya disebutkan pengarang pertama dengan memberikan et al. atau dkk.

e. Jika untuk masalah yang sama menggunakan buku lebih dari satu maka penulisannya sbb.

Tentang manfaat amoniak dinyatakan bahwa selain digunakan sebagai pembuat urea, juga merupakan barang komoditas yang dikirim ke luar negeri (Subandi,2006:40; nama, thn:hlm; nama,thn:hlm).

f. Jika kutipan hanya lima baris atau kurang dari lima baris, penulisannya dimasukkan dalam teks.Contoh:

Page 14: Menulis(karya ilmiah hasil pengmtan,penelitian)

Amoniak selain digunakan sebagai bahan pembua urea, juga merupakan barang komoditas yang sampai saat ini merupakan komoditas dalam negeri dan momoditas ekspor

“Amoniak dikirimkan secara kontinu untuk memenuhi keperluan PT Petro Kimia Gresik dan diekspor ke Filipina, India, Thailand, Korea Selatan, dan Jepang.”

g. Jika lebih dari lima baris, penulisannya di bawah teks dengan jarak satu spasi, menjorok sekitar lima huruf, tanpa diberi tanda petik.Contoh:

Ternyata ular itu banyak sekali jenisnya serta memiliki ciri yang bermacam-macam, seperti dikatakan oleh Suhono (2007:43) sebagai berikut.

Di Pulau Jawa dikenal 110 jenis ular, baik yang berbisa maupun yang tidak berbisa dengan taring di muka berjumlah 30 jenis, 18 jenis di antaranya terdiri dari ular-ular laut. .................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

3. Kutipan dari internetDi Pulau Jawa dikenal 110 jenis ular, baik yang berbisa maupun yang tidak berbisa dengan taring di muka berjumlah 30 jenis, 18 jenis di antaranya terdiri dari ular-ular laut. ........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................(Sumber: www.detik.com)

H. Contoh Kulit Luar

satu spasi

satu spasi

Page 15: Menulis(karya ilmiah hasil pengmtan,penelitian)

4 cm

PERANAN RESEPSIONISDALAM PELAYANAN TERHADAP TAMU

DI HOTEL MANDARIN, JAKARTA

Skripsi yang Disusun untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat Ujian Diploma III/Sarjana Muda

OlehThomas Dedi Hermawan

Nomor Pokok 12345

Jurusan PerhotelanAkademi Perhotelan dan Pariwisata Sanjaya

Jakarta2006

4 cm

I.

Page 16: Menulis(karya ilmiah hasil pengmtan,penelitian)

¼ bagian

PRAKATA

...........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................dst.

Jakarta, 1 Februari 2012

Penyusun

Berlaku juga untuk halaman daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan halaman-halaman lain.

Page 17: Menulis(karya ilmiah hasil pengmtan,penelitian)

Contoh 2 karya tulis.

Topik: Pengelolaan mata air bagi kesejahteraan masyarakat

1. Mendata pokok-pokok penting yang akan kita tuliskan ke dalam makalah. Pokok-pokok penting itulah yang akan menjadi acuan kita saat menulis kerangka karangan. Pokok-pokok penting tersebut dapat kita tuliskan seperti berikut.

1. Kebutuhan masyarakat terhadap air bersih semakin meningkat.2. Sampai saat ini hanya 60 persen rumah tangga yang mendapatkan

suplai air dari PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum). Sisanya mendapat air dari sumur yang dibuat sendiri atau dari penjual air keliling. Sementara di pedesaan, PDAM hanya melayani sekitar 10 persen rumah tangga. Sisanya dilayani oleh mekanisme penyediaan sendiri (self-supply) yang disediakan oleh masyarakat maupun rumah tangga itu sendiri.

3. Masyarakat telah banyak berinsiatif dalam pengadaan sumber air untuk kebutuhan sehari-hari. Contohnya adalah mayarakat Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung.

4. Luas wilayah Desa Cibodas adalah 1.273,440 hektare. Jumlah penduduknya 9.294 yang terbagi ke dalam 2.739 kepala keluarga. Pada tahun 1984, desa ini menjuarai lomba desa tingkat provinsi dan menjuarai lomba desa swasembada.

5. Pada tahun 1988 Desa Cibodas dengan bantuan dari Pemda Provinsi Jawa Barat memulai pembangunan sarana air bersih. Mereka mendapat sumbangan berupa pipa induk sepanjang 6,8 km. Selain itu, mereka pun mendapat bimbingan teknik dan administrasi. Pembangunan pun dilakukan dalam beberapa tahap.

6. Kini, akses penyediaan air masyarakat Cibodas semakin meningkat dan mendatangkan kesejahteraan bagi masyarakat.

Page 18: Menulis(karya ilmiah hasil pengmtan,penelitian)

2. Menulis kerangka ceritaI. Tanggung jawab pemerintah terhadap penyediaan air bersih

- PP No. 16/2005 dan instruksi Menteri Dalam Negeri No. 8/1998- Kondisi kebutuhan air masyarakat Jawa Barat

II. Inisiatif masyarakat- Tekanan luar biasa dalam pemenuhan kebutuhan air- Kerja keras masyarakat

III. Desa Cibodas, Lembang- Kondisi- Prestasi

IV. Proses Pembangunan Badan Pengelola Air Bersih dan Sanitasi Cibodas- Tahun 1998 BPABS mulai dibangun.- Perkembangan BPABS hingga sekarang

V. Manfaat BPABS bagi masyarakat- Kesejahteraan masyarakat- Kelestarian lingkungan

3. Mengembangkan kerangka karya ilmiah

Pengelolaan Air Bersih Berbasis Masyarakat di Desa CibodasMata Air Sumber Kesejahteraan Bersama

Oleh Suci Rahayu

Peraturan Pemerintah No. 16/2005 mengenai Sistem Pengembangan Air Minum (SPAM) menyebutkan, pemerintah dan pemerintah daerah bertanggung jawab terhadap pemenuhan air minum bagi kebutuhan pokok minimal untuk sehari-hari.

Saat ini, menurut PDAM, hanya sekitar 60 persen rumah tangga mendapatkan suplai air dari PDAM. Sisanya mendapatkan air dari sumber lain seperti sumur atau dari penjual air keliling. Adapun di daerah perdesaan PDAM hanya melayani sekitar 10 persen untuk rumah tangga dan sisanya dilayani oleh mekanisme penyediaan sendiri (self-supply) yang disediakan oleh masyarakat maupun rumahtangga itu sendiri. (Indonesia, Averting an Infrastructure Crisis : A Framework for Policy and Action; 2004).

Menurut instruksi Menteri Dalam Negeri No. 8/1998, secara ideal setiap keluarga rata-rata memerlukan air bersih sedikitnya 10 meter kubik per bulan. Namun, kenyataannya banyak keluarga miskin saat ini yang tidak mempunyai akses terhadap air bersih dan sanitasi dasar atau tidak dapat memenuhi kebutuhan minimum tersebut. Padahal, saat ini jumlah keluarga miskin menurut Bappeda Jabar tahun 2006 di Jawa Barat sudah mencapai 5,45 juta jiwa atau sekitar 13,5 persen dari total penduduk Jawa Barat. Bisa

Page 19: Menulis(karya ilmiah hasil pengmtan,penelitian)

dibayangkan bagaimana semakin terpuruknya kehidupan mereka. Oleh karena itu, diperlukan inisiatif-inisiatif baru yang dapat meningkatkan kembali jangkauan penyediaan air bersih bagi masyarakat miskin.

Berbasis Masyarakat Berdasarkan penelusuran Environmental Services Program (ESP) USAID

yang dilaksanakan oleh Kelompok Kerja Komunikasi Air (K3A), saat ini cukup banyak inisiatif-inisiatif masyarakat yang bermunculan akibat tekanan yang luar biasa dalam memenuhi kebutuhan akan air. Ketika satu per satu cadangan air menghilang, beberapa kelompok masyarakat bahu-membahu membuat sebuah sistem pengairan sendiri dan dikelola oleh masyarakat, inilah yang terjadi di Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

Sejarah pembangunan air bersih ini bertolak dari prestasi Desa Cibodas pada tahun 1984 yang menjuarai lomba desa tingkat provinsi, juga di tahun yang sama menjuarai desa swasembada. Pada tahun 1986, desa ini menjuarai perlombaan kebersihan tingkat provinsi. Dari pengalaman tersebut warga desa mendapat hadiah dari gubernur–yang pada waktu itu dijabat Aang Kunaefi– berupa pembangunan sarana air bersih.

Desa Cibodas merupakan daerah dataran tinggi dengan luas wilayah mencapai 1.273,440 ha dan jumlah penduduknya 9.294 jiwa yang terbagi dalam 2.739 KK. Kondisi wilayahnya yang berupa areal perbukitan di sekitar Bukit Tunggul dengan hutan dan perkebunan kina PTPN VIII di sekelilingnya membawa dampak positif, berupa banyaknya sumber-sumber air yang melimpah. Di antaranya mata air Sanggadulang, Seke Saladah, dan Legok Onah. Kondisi ini mendorongwarga untuk memanfaatkan sumber-sumber mata air tersebut.

Pada 1988 Desa Cibodas dengan bantuan dari Provinsi Jabar dan sebuah NGO memulai pembangunan sarana air bersih dan mendapatkan sumbangan berupa pipa induk sepanjang 6,8 km. Selain pemberian pipa induk, masyarakat juga mendapat bimbingan teknik dan administrasi. Setelah melalui musyawarah dan kesepakatan-kesepakatan, dimulailah pembangunan yang dilaksanakan beberapa tahap.

Hasil pembangunan tahap pertama yang selesai November 1989 berupa saluran pipa induk sepanjang 7,7 km dengan debit 11 liter/detik dan saluran ke RW sepanjang 8.040 meter dengan bak penampung sebanyak 15 unit, menghasilkan sambungan ke rumah sebanyak 242 sambungan. Pembangunan sarana air bersih pada tahap pertama ini juga merupakan swadaya masyarakat berupa uang dan tenaga pelaksana pembangunan. Caranya, penduduk yang akan menyambungkan pipa sampai ke rumah dikenakan biaya pemasangan sebesar Rp100.000,00.

Dengan selesainya pembangunan tahap pertama, penduduk bisa menikmati sarana air bersih di rumah masing-masing sehingga tidak perlu repot lagi mengambil ke mata air. Dahulu masyarakat mengambil air

Page 20: Menulis(karya ilmiah hasil pengmtan,penelitian)

langsung dari mata air dan harus menempuh jarak kurang lebih 2 km. Masyarakat Cibodas menyebut bak penampung dengan kata "buleng", berupa bak penampung besar yang terbuat dari ferrocement atau bambu semen. Seminggu sekali buleng ini diperiksa oleh seorang teknisi.

Untuk terpeliharanya pembangunan dan administrasi air bersih, dibentuklah pengelola air ini yang diberi nama dan membentuk Badan Pengelola Air Bersih dan Sanitasi (BPABS) Cibodas dengan struktur kepengurusan terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, dan teknisi-teknisi.

Pembangunan sarana air bersih ini tidak cukup sampai di situ. Dengan berkembangnya penduduk dan untuk meningkatkan pembangunan, sarana air bersih ini dikembangkan pembangunannya dengan penambahan bak penampung dan sambungan ke rumah menjadi 1.435 sambungan.

Dengan administrasi yang rapi, saat ini BPABS Cibodas yang mengelola sistem air bersih berbasis masyarakat telah mendapat keuntungan yang tidak sedikit. Keuntungan tersebut disalurkan bagi pembangunan desa dan kesejahteraan masyarakat. Bahkan sampai saat ini jumlah mata air bertambah dari semula mengandalkan dua mata air, menjadi tiga mata air. Secara rutin BPAB Cibodas memeriksa kualitas airnya di lab uji air. Jumlah pelanggan BPAB Cibodas dari tahun ke tahun terus bertambah.

Upaya-upaya peningkatan akses air bagi masyarakat yang telah dilakukan oleh sekelompok masyarakat di Desa Cibodas patut dihargai. Itu juga jadi contoh, di tengah kondisi kian menurunnya kualitas lingkungan, masyarakat secara swadaya ternyata bisa membuat dan menjalankan sebuah sistem dengan baik.

Selain pengelolaan air melalui sistem administrasi yang baik, pelestarian sumber-sumber air patut pula semakin gencar dilakukan sebagai upaya menjaga kesinambungan dan keberadaan sumber air. Akankah sistem berbasis masyarakat ini bertahan dan semakin meluas di tengah gencarnya upaya privatisasi SDA?