Mega Laporkan - ftp.unpad.ac.id · laporan dari Pak Mahfud,” ujar Busyro. ... (Eko/*/X-6)...

1
NURULIA JUWITA SARI S EUSAI dilengserkan dari jabatan Bendaha- ra Umum Partai De- mokrat, Muhammad Nazaruddin mungkin bakal mengisi hari-hari kelabu. Poli- tikus muda Demokrat ini boleh jadi akan direpotkan dengan pemeriksaan oleh Komisi Pem- berantasan Korupsi (KPK). Pasalnya, Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD dan Sekjen Janedjri M Gaffar me- laporkan pemberian uang 120 ribu dolar Singapura atau setara dengan Rp830 juta ke KPK, kemarin. Setelah melaporkan Nazarud- din, kedua petinggi MK itu pua- sa bicara. Namun, Wakil Ketua KPK M Jasin membenarkan bahwa kehadiran mereka ke lembaganya untuk mengadu- kan Nazaruddin. “Iya memberi- tahukan itu,” kata Jasin. Janji KPK untuk memproses kasus pemberian uang Naza- ruddin ke KPK disampaikan Ketua KPK Busyro Muqoddas saat Rapat Dengar Pendapat KPK dengan Komisi III DPR RI pada Senin (23/5). “Ya, kami akan menindaklanjutinya se- segera mungkin kalau memang sudah menerima langsung laporan dari Pak Mahfud,” ujar Busyro. Jauh sebelumnya Mahfud melaporkan Nazaruddin ke Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, November 2010, meski jumpa pers bersama keduanya terkait dengan ka- sus itu baru dilangsungkan Jumat (20/5), di Istana Negara, Jakarta. Nama Nazaruddin juga dise- but dalam berita acara pemerik- saan Direktur Keuangan PT Anak Negeri Mindo Rosalina Manulang dalam kasus suap Wisma Atlet SEA Games di Palembang, Sumatra Selatan, sebesar Rp3,2 miliar, tetapi kemudian Rosalina meralatnya dan menyatakan tidak menge- nal bosnya itu. Melawan Gonjang-ganjing di tubuh partai yang dibidani Susilo Bambang Yudhoyono itu bukan malah redup, melainkan kian kencang setelah Nazaruddin dinonaktifkan. Ia justru menebar ancaman dengan membuka borok sejumlah elite partai. An- caman itu disampaikannya ke sejumlah media, kemarin. Politikus muda yang didu- ga terseret beberapa kasus itu tidak tanggung-tanggung lang- sung membidik Sekretaris De- wan Pembina Partai Demokrat yang juga Menpora Andi Mal- larangeng dan Sekretaris Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsuddin. Nazaruddin menyebut adik kandung Andi Mallarangeng, Choel Mallarangeng, terlibat dalam permainan proyek di Kemenpora. Nazaruddin sendiri dua kali berjanji menggelar konferensi pers terkait dengan ancamannya soal borok elite partai. Namun, kemudian dibatalkan dengan alasan datanya belum siap. Saat menanggapi tudingan, Andi Mallarangeng menjawab enteng. “Tuduhan itu mengada- ada. Biarkan saja semua diusut di KPK,” kata Andi. Bantahan juga disampaikan Choel. ”Keluarga kami tidak pernah mencari keuntungan dari jabatannya sebagai Menpora.” Langkah Nazaruddin meng- undang kekhawatiran kader Demokrat lainnya. Anggota tim investigasi Demokrat Ramadhan Pohan dan Ruhut Sitompul me- minta Nazaruddin untuk mene- rima keputusan Dewan Kehor- matan. “Sebab telah diputuskan secara matang,” ujar Pohan. Andaikan Nazaruddin berke- ras membongkar kasus-kasus korupsi politisi Demokrat, kata Ruhut, harus dilandasi niat baik. “Saya pesan, jangan lakukan t- nah dan pembunuhan karakter. Kami memang harus bersihkan semua.” (Eko/*/X-6) [email protected] Berita terkait hlm 2 Mahfud Laporkan Nazaruddin ke KPK Pemasangan Iklan & Customer Service: 021 5821303 No Bebas Pulsa: 08001990990 e-mail: [email protected] Rp2.900/eks (di luar P. Jawa Rp3.100/eks) Rp67.000/bulan (di luar P.Jawa + ongkos kirim) INDONESIA OPTIMISTIS HADAPI MALAYSIA Duel menghadapi Malaysia di babak penyisihan Grup B menjadi penting demi melicinkan jalan ke babak selanjutnya. Olahraga, Hlm 26 EUREKA, CARA ANAK BELAJAR BAHASA Mungkin saatnya Anda mengganti buku-buku teori asosiasi sebagai referensi mengikuti perkembangan berbahasa anak. Pop Riset, Hlm 12 SXC.HU AP/KEYSTONE, GEORGIOS KEFALAS RABU, 25 MEI 2011 | NO.11036 | TAHUN XLII | 28 HALAMAN EDITORIAL SUARA Muhammad Nazaruddin semakin nyaring dan kencang. Bagai satria bergitar, Bendahara Umum Partai Demokrat yang baru saja diberhentikan Dewan Kehormatan Partai Demokrat itu malah lebih garang mendendangkan lirik yang menusuk ke mana-mana. Pemecatannya itu tidak membuatnya gentar dan tutup mulut. Dia melancarkan jurus pendekar mabuk, menebas kiri kanan, tak peduli kawan atau lawan terkena sabetannya. Dia mengumbar aneka borok berbagai pihak. Tidak hanya kebobrokan di luar partainya, tetapi dia juga membidik sesama kader Demokrat. Nazaruddin misal- nya menyebut Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD melakukan tnah soal pemberian uang persaha- batan 120 ribu dolar Singapura (Rp830 juta) kepada Sekjen Mahkamah Konstitusi Janedjri M Gaffar. Ke internal partai, Nazaruddin seolah melancarkan politik bumi hangus. Dia membuka aib menteri dan elite Partai Demokrat. Misalnya dia menyebutkan bahwa semua proyek di sebuah kementerian dikendalikan kerabat sang menteri. Nazarud- din juga menyentil bahwa banyak kader Demokrat melanggar etika. Ada yang menjual nama Partai Demokrat tatkala beperkara di Mahkamah Agung. Dia mengaku memiliki se- jumlah amunisi tentang kebobrokan kader-ka- der Demokrat yang siap diledakkan. Apresiasi memang patut diberikan kepada Partai Demokrat yang telah mengambil tindakan terhadap Nazaruddin terkait dengan kasus dugaan suap Sekre- taris Kemenpora Wafid Muharam dalam proyek Wisma Atlet SEA Games di Palembang serta misteri uang persahabatan 120 ribu dolar Singapura. Namun, langkah itu dinilai tidak cukup. Partai Demokrat dianggap tidak sepenuh hati karena tidak sekaligus mencopot Nazaruddin dari keanggotaan DPR. Nazaruddin tentu tidak sembarangan bernyanyi nyaring dan kencang. Kita ingatkan bahwa Nazarud- din menyimpan banyak informasi penting tentang banyak masalah. Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) harus secepatnya memberi perlin- dungan kepada Nazaruddin. Juga kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kita mendesak agar segera memeriksa Nazaruddin. Bukan mustahil Nazaruddin bisa menjelaskan banyak hal, tidak hanya kasus dugaan suap di Kemenpora, tetapi juga skandal di tempat lain. Sejumlah pihak memang meragukan Nazaruddin yang mengaku memiliki bukti kebobrokan kader Demokrat. Namun, kita percaya, Nazaruddin tidak sembarang bicara, sebab dia bukan sembarang orang. Dia bendahara umum partai berkuasa, sebuah jabatan yang sangat terhormat dalam hierarki partai. Wahai Nazaruddin, teruslah bernyanyi! Publik yakin kau masih memiliki banyak judul lagu baru. Nyanyi- kanlah satu per satu. KPK pasti merekam suaramu dan mendengarkannya kembali suatu hari nanti. Nyanyian Nazaruddin Silakan tanggapi Editorial ini melalui: mediaindonesia.com Wahai Nazaruddin, teruslah bernyanyi! Publik yakin kau masih memiliki banyak judul lagu baru.” MENGUNJUNGI galeri seni, menonton teater atau lm, dan pergi ke konser musik baik bagi kese- hatan dan kebahagiaan pria. Demikian hasil studi yang dipublikasikan di Journal of Epidemiology and Community Health. Peneliti menganalisis hasil dari kuesioner 50.797 orang dewasa selama tiga tahun. Mereka ditanyai mengenai aktivitas budaya dan kreativitas apa saja yang mereka kerjakan serta bagaimana kesehatan dan keba- hagiaan mereka. Hasilnya pria yang lebih banyak melaku- kan aktivitas budaya cenderung lebih sehat secara sik dan mental. Sebaliknya, perempuan yang gemar berolahraga dan terlibat langsung dalam seni jauh lebih sehat daripada mereka yang tidak. “Hasil ini menunjukkan penggunaan aktivitas kultural dalam perawatan kesehatan dapat dibenarkan. Hanya dengan menikmati produk-produk kebudayaan, kita dapat meningkatkan kesehatan kita jauh lebih besar ketimbang upaya-upaya kreatif lainnya,” kata seorang peneliti. (Telegraph/*/X-5) Budaya dan Kesehatan PAUSE MAJELIS hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus) menyatakan Gubernur Bengkulu (nonaktif) Agusrin M Najamudin tidak terbukti melakukan tindak pidana korupsi. Majelis pun memutuskan politikus Partai Demokrat tersebut bebas. “Terdakwa Agusrin M Naja- mudin tidak terbukti secara fakta dan tidak bersalah secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana korupsi yang dilakukan secara bersama-sama dengan Chairudin (Kepala Dispenda Bengkulu) sebagaimana tercan- tum dalam dakwaan primer maupun dakwaan subsider,” ka- ta Ketua Majelis Hakim Syarifud- din, saat membacakan putusan di PN Jakpus, kemarin. Jaksa mendakwa Agusrin melakukan tindak pidana ko- rupsi dana pajak bumi dan ba- ngunan (PBB) dan bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) Provinsi Bengkulu senilai Rp20,162 miliar. Jaksa pun menuntut Agusrin divonis penjara 4,5 tahun. Agusrin telah mengembalikan uang tersebut. Namun, pengem- balian itu tidak menghilangkan tuntutan pidana. Dalam pertimbangan majelis hakim, Agusrin dinyatakan tidak terbukti menerima cek pelawat dari Chairudin. Juga tidak ada bukti Chairudin mem- berikan dana bagi hasil kepada Agusrin. Chairudin, kata majelis ha- kim, justru memalsukan tanda tangan Agusrin terkait dengan pembukaan rekening untuk menampung uang bagi hasil PBB dan BPHTB Bengkulu ta- hun 2006. Putusan bebas Agusrin disam- but gembira pendukung dan kerabat Agusrin yang telah me- menuhi ruang sidang sejak pukul 10.30 WIB. Mereka bertepuk tangan, bersorak-sorai, hingga bertakbir. Sebaliknya, jaksa langsung mengajukan kasasi atas putusan tersebut. “Kami yakin Agusrin tidak bebas murni,” kata salah satu jaksa penuntut, Zuhandi. Ia menilai ada banyak kejang- galan dalam putusan hakim. Kesaksian Herman Syahrial yang mengantar surat tidak dipertim- bangkan. “Dalam kesaksian itu dikata- kan surat yang diantarkan Her- man merupakan tanda tangan Agusrin, tapi hakim mengabai- kan ini,” jelasnya. (VB/X-7) BANK Indonesia (BI) akhirnya menetapkan sanksi bagi Bank Mega terkait dengan dua pem- bobolan dana nasabah yang ter- jadi di Kantor Cabang Pembantu (KCP) Bekasi Jababeka. Sanksi itu ditetapkan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia 23 Mei 2011 berupa penghentian akuisisi nasabah deposit on call (DoC) baru dan perpanjangan DoC lama, serta penghentian pembukaan jaringan kantor baru masing-masing selama satu ta- hun. “Mengenakan sanksi kepa- da PT Bank Mega Tbk dengan menghentikan penambahan na- sabah deposit on call (DoC) baru dan perpanjangan DoC lama, termasuk untuk produk sejenis seperti negotiable certificate of deposit (NCD), selama 1 (satu) tahun, serta menghentikan pem- bukaan jaringan kantor baru se- lama 1 (satu) tahun,” ujar Kepala Biro Hubungan Masyarakat DiAhmad Djohansyah dalam siaran persnya, tadi malam. Terkait itu, BI akan melakukan uji kepatuhan dan kelayakan manajemen dan pejabat eksekutif Bank Mega. Dalam segi manaje- men, BI menginstruksikan Bank Mega me-review seluruh kebi- jakan dan prosedur, khususnya aktivitas pendanaan termasuk penetapan target, limit, dan ke- wenangan kantor cabang, kan- tor cabang pembantu, kantor kas, dan individu, baik nominal maupun suku bunga, pengaturan wilayah kerja kantor, serta meka- nisme inisiasi baru. BI juga menginstruksikan Bank Mega memberhentikan pegawai di bawah pejabat eksekutif yang terlibat dua kasus tersebut. Juga segera membentuk escrow account senilai dana PT Elnusa (Rp111 miliar) dan dana Pemkab Batu- bara, Sumut, (Rp80 miliar) di KCP Bekasi Jababeka. “Pencairan escrow account itu hanya dapat dilakukan dengan persetujuan Bank Indonesia,” tambah Di. Corporate Secretary Bank Mega Gatot Aris Munandar menya- takan menerima sanksi itu dan akan berupaya meningkatkan kontrol, pengawasan yang me- madai, dan melaksanakan prinsip kehati-hatian perbankan. Pengamat ekonomi Prasetyan- toko menilai sanksi BI itu propor- sional. “Mengacu pada kasus Citibank yang lebih kompleks, memang harus diberi sanksi tegas kepada bank-bank yang melaku- kan pelanggaran. Sanksi yang diberikan kepada Bank Mega ini sudah proporsional.” (*/X-9) Gubernur Bengkulu Agusrin Divonis Bebas Bank Mega Dikenai Sanksi Nazaruddin diminta diam, jangan membuka borok rekannya di partai. Mengenakan sanksi kepada PT Bank Mega Tbk dengan menghentikan penambahan nasabah deposit on call baru.” Difi Ahmad Djohansyah Kepala Biro Hubungan Masyarakat MI/M IRFAN Muhammad Nazaruddin Bendahara Umum (nonaktif) PD MI/AGUNG WIBOWO Mahfud MD Ketua Mahkamah Konstitusi EBET

Transcript of Mega Laporkan - ftp.unpad.ac.id · laporan dari Pak Mahfud,” ujar Busyro. ... (Eko/*/X-6)...

NURULIA JUWITA SARI

SEUSAI dilengserkan dari jabatan Bendaha-ra Umum Partai De-mo krat, Muhammad

Nazaruddin mungkin bakal mengisi hari-hari kelabu. Poli-tikus muda Demokrat ini boleh jadi akan direpotkan dengan pemeriksaan oleh Komisi Pem-berantasan Korupsi (KPK).

Pasalnya, Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD dan Sekjen Janedjri M Gaffar me-laporkan pemberian uang 120 ribu dolar Singapura atau setara dengan Rp830 juta ke KPK, kemarin.

Setelah melaporkan Nazarud-din, kedua petinggi MK itu pua-sa bicara. Namun, Wakil Ketua KPK M Jasin membenarkan bahwa kehadiran mereka ke lembaganya untuk mengadu-kan Nazaruddin. “Iya memberi-tahukan itu,” kata Jasin.

Janji KPK untuk memproses kasus pemberian uang Naza-ruddin ke KPK disampaikan Ketua KPK Busyro Muqoddas saat Rapat Dengar Pendapat KPK dengan Komisi III DPR RI pada Senin (23/5). “Ya, kami

akan menindaklanjutinya se-segera mungkin kalau memang sudah menerima langsung laporan dari Pak Mahfud,” ujar Busyro.

Jauh sebelumnya Mahfud melaporkan Nazaruddin ke Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, November 2010, meski jumpa pers bersama keduanya terkait dengan ka-sus itu baru dilangsungkan Jumat (20/5), di Istana Negara, Jakarta.

Nama Nazaruddin juga dise-but dalam berita acara pemerik-saan Direktur Keuangan PT Anak Negeri Mindo Rosalina Manulang dalam kasus suap Wisma Atlet SEA Games di Palembang, Sumatra Selatan, sebesar Rp3,2 miliar, tetapi kemudian Rosalina meralatnya dan menyatakan tidak menge-nal bosnya itu.

MelawanGonjang-ganjing di tubuh

partai yang dibidani Susilo Bambang Yudhoyono itu bukan malah redup, melainkan kian kencang setelah Nazaruddin dinonaktifkan. Ia justru menebar ancaman dengan membuka borok sejumlah elite partai. An-caman itu disampaikannya ke sejumlah media, kemarin.

Politikus muda yang didu-ga terseret beberapa kasus itu tidak tanggung-tanggung lang-sung membidik Sekretaris De-wan Pembina Partai Demokrat yang juga Menpora Andi Mal-larangeng dan Sekretaris Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsuddin.

Nazaruddin menyebut adik kandung Andi Mallarangeng, Choel Mallarangeng, terlibat dalam permainan proyek di Kemenpora.

Nazaruddin sendiri dua kali berjanji menggelar konfe ren si pers terkait dengan ancam an nya soal borok elite partai. Na mun, kemudian dibatalkan dengan alasan datanya belum siap.

Saat menanggapi tudingan, Andi Mallarangeng menjawab enteng. “Tuduhan itu mengada-

ada. Biarkan saja semua diusut di KPK,” kata Andi.

Bantahan juga disampaikan Choel. ”Keluarga kami tidak pernah mencari keuntungan dari jabatannya sebagai Menpora.”

Langkah Nazaruddin meng-undang kekhawatiran kader Demokrat lainnya. Anggota tim investigasi Demokrat Ramadhan Pohan dan Ruhut Sitompul me-minta Nazaruddin untuk mene-rima keputusan Dewan Kehor-matan. “Sebab telah diputuskan secara matang,” ujar Pohan.

Andaikan Nazaruddin berke-ras membongkar kasus-kasus korupsi politisi Demokrat, kata Ruhut, harus dilandasi niat baik. “Saya pesan, jangan lakukan fi t-nah dan pembunuhan ka rak ter. Kami memang harus ber sihkan semua.” (Eko/*/X-6)

[email protected] terkait hlm 2

Mahfud LaporkanNazaruddin ke KPK

Pemasangan Iklan & Customer

Service:021 5821303

No Bebas Pulsa:08001990990

e-mail:[email protected]

Rp2.900/eks(di luar P. Jawa Rp3.100/eks)

Rp67.000/bulan(di luar P.Jawa

+ ongkos kirim)

INDONESIA OPTIMISTIS HADAPI MALAYSIADuel menghadapi Malaysia di babak penyisihan Grup B menjadi penting demi melicinkan jalan ke babak selanjutnya.

Olahraga, Hlm 26

EUREKA, CARA ANAK BELAJAR BAHASAMungkin saatnya Anda mengganti buku-buku teori asosiasi sebagai referensi mengikuti perkembangan berbahasa anak.

Pop Riset, Hlm 12SXC.HUAP/KEYSTONE, GEORGIOS KEFALAS

RABU, 25 MEI 2011 | NO.11036 | TAHUN XLI I | 28 HALAMAN

EDITORIAL

SUARA Muhammad Nazaruddin semakin nyaring dan kencang. Bagai satria bergitar, Bendahara Umum Partai Demokrat yang baru saja diberhentikan Dewan Kehormatan Partai Demokrat itu malah lebih garang mendendangkan lirik yang menusuk ke mana-mana.

Pemecatannya itu tidak membuatnya gentar dan tutup mulut. Dia melancarkan jurus pendekar mabuk, menebas kiri kanan, tak peduli kawan atau lawan terkena sabetannya.

Dia mengumbar aneka borok berbagai pihak. Tidak hanya kebobrokan di luar partainya, tetapi dia juga membidik sesama kader Demokrat. Nazaruddin misal-nya menyebut Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD melakukan fi tnah soal pemberian uang persaha-batan 120 ribu dolar Singapura (Rp830 juta) kepada Sekjen Mahkamah Konstitusi Janedjri M Gaffar.

Ke internal partai, Nazaruddin seolah melancarkan politik bumi hangus. Dia membuka aib menteri dan elite Partai Demokrat. Misalnya dia menyebutkan

bahwa semua proyek di sebuah kementerian dikendalikan kerabat sang menteri. Nazarud-din juga menyentil bahwa banyak kader Demokrat melanggar etika. Ada yang menjual nama Partai Demokrat tatkala beperkara di Mahkamah Agung. Dia mengaku memiliki se-jumlah amunisi tentang kebobrokan kader-ka-der Demokrat yang siap diledakkan.

Apresiasi memang patut diberikan kepada Partai Demokrat yang telah mengambil tindakan terhadap Nazaruddin terkait dengan kasus dugaan suap Sekre-taris Kemenpora Wafid Muharam dalam proyek Wisma Atlet SEA Games di Palembang serta misteri uang persahabatan 120 ribu dolar Singapura.

Namun, langkah itu dinilai tidak cukup. Partai Demokrat dianggap tidak sepenuh hati karena tidak sekaligus mencopot Nazaruddin dari keanggotaan DPR.

Nazaruddin tentu tidak sembarangan bernyanyi nyaring dan kencang. Kita ingatkan bahwa Nazarud-din menyimpan banyak informasi penting tentang banyak masalah. Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) harus secepatnya memberi perlin-dungan kepada Nazaruddin.

Juga kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kita mendesak agar segera memeriksa Nazaruddin. Bukan mustahil Nazaruddin bisa menjelaskan banyak hal, tidak hanya kasus dugaan suap di Kemenpora, tetapi juga skandal di tempat lain.

Sejumlah pihak memang meragukan Nazaruddin yang mengaku memiliki bukti kebobrokan kader Demokrat. Namun, kita percaya, Nazaruddin tidak sembarang bicara, sebab dia bukan sembarang orang. Dia bendahara umum partai berkuasa, sebuah jabatan yang sangat terhormat dalam hierarki partai.

Wahai Nazaruddin, teruslah bernyanyi! Publik yakin kau masih memiliki banyak judul lagu baru. Nyanyi-kanlah satu per satu. KPK pasti merekam suaramu dan mendengarkannya kembali suatu hari nanti.

NyanyianNazaruddin

Silakan tanggapiEditorial ini melalui:mediaindonesia.com

Wahai Nazaruddin,

teruslah bernyanyi! Publik yakin kau masih memiliki banyak judul lagu baru.”

MENGUNJUNGI galeri seni, menonton teater atau fi lm, dan pergi ke konser musik baik bagi kese-hatan dan kebahagiaan pria. Demikian hasil studi yang dipublikasikan di Journal of Epidemiology and Community Health.

Peneliti menganalisis hasil dari kuesioner 50.797 orang dewasa selama tiga tahun. Mereka ditanyai mengenai aktivitas budaya dan kreativitas apa saja yang mereka kerjakan serta bagaimana kesehatan dan keba-hagiaan mereka. Hasilnya pria yang lebih banyak melaku-kan aktivitas budaya cenderung lebih sehat secara fi sik dan mental. Sebaliknya, perempuan yang gemar berolahraga dan terlibat langsung dalam seni jauh lebih sehat daripada mereka yang tidak.

“Hasil ini menunjukkan penggunaan aktivitas kultural dalam perawatan kesehatan dapat dibenarkan. Hanya dengan menikmati produk-produk kebudayaan, kita dapat meningkatkan kesehatan kita jauh lebih besar ketimbang upaya-upaya kreatif lainnya,” kata seorang peneliti.(Telegraph/*/X-5)

Budaya dan Kesehatan PAUSE

MAJELIS hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus) menyatakan Gubernur Bengkulu (nonaktif) Agusrin M Najamudin tidak terbukti melakukan tindak pidana korupsi. Majelis pun memutuskan politikus Partai Demokrat tersebut bebas.

“Terdakwa Agusrin M Naja-mudin tidak terbukti secara fakta dan tidak bersalah secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana korupsi yang dilakukan secara bersama-sama dengan

Chairudin (Kepala Dispenda Bengkulu) sebagaimana tercan-tum dalam dakwaan primer maupun dakwaan subsider,” ka-ta Ketua Majelis Hakim Syarifud-din, saat membacakan putusan di PN Jakpus, kemarin.

Jaksa mendakwa Agusrin melakukan tindak pidana ko-rup si dana pajak bumi dan ba-ngun an (PBB) dan bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) Provinsi Bengkulu senilai Rp20,162 miliar. Jaksa

pun menuntut Agusrin divonis penjara 4,5 tahun.

Agusrin telah mengembalikan uang tersebut. Namun, pengem-balian itu tidak menghilangkan tuntutan pidana.

Dalam pertimbangan majelis hakim, Agusrin dinyatakan tidak terbukti menerima cek pelawat dari Chairudin. Juga tidak ada bukti Chairudin mem-berikan dana bagi hasil kepada Agusrin.

Chairudin, kata majelis ha-

kim, justru memalsukan tanda tangan Agusrin terkait dengan pembuka an rekening untuk menampung uang bagi hasil PBB dan BPHTB Bengkulu ta-hun 2006.

Putusan bebas Agusrin disam-but gembira pendukung dan kerabat Agusrin yang telah me-me nuhi ruang sidang sejak pukul 10.30 WIB. Mereka bertepuk ta ngan, bersorak-sorai, hingga bertakbir.

Sebaliknya, jaksa langsung

mengajukan kasasi atas putusan tersebut. “Kami yakin Agusrin tidak bebas murni,” kata salah satu jaksa penuntut, Zuhandi.

Ia menilai ada banyak kejang-gal an dalam putusan hakim. Kesaksian Herman Syahrial yang mengantar surat tidak dipertim-bangkan.

“Dalam kesaksian itu dikata-kan surat yang diantarkan Her-man merupakan tanda ta ngan Agusrin, tapi hakim mengabai-kan ini,” jelasnya. (VB/X-7)

BANK Indonesia (BI) akhirnya menetapkan sanksi bagi Bank Mega terkait dengan dua pem-bobolan dana nasabah yang ter-jadi di Kantor Cabang Pembantu (KCP) Bekasi Jababeka.

Sanksi itu ditetapkan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia 23 Mei 2011 berupa penghentian akuisisi nasabah deposit on call (DoC) baru dan perpanjangan DoC lama, serta penghentian pem bukaan jaringan kantor baru ma sing-masing selama satu ta-hun.

“Mengenakan sanksi kepa-da PT Bank Mega Tbk dengan menghentikan penambahan na-sabah deposit on call (DoC) baru dan perpanjangan DoC lama, termasuk untuk produk sejenis seperti negotiable certificate of deposit (NCD), selama 1 (satu) ta hun, serta menghentikan pem-bukaan jaringan kantor baru se-lama 1 (satu) tahun,” ujar Kepala Biro Hubungan Masyarakat Difi Ahmad Djohansyah dalam siaran persnya, tadi malam.

Terkait itu, BI akan melakukan uji kepatuhan dan kelayakan manajemen dan pejabat eksekutif Bank Mega. Dalam segi manaje-men, BI menginstruksikan Bank Mega me-review seluruh kebi-jakan dan prosedur, khususnya aktivitas pendanaan termasuk penetapan target, limit, dan ke-

we nangan kantor cabang, kan-tor cabang pembantu, kantor kas, dan individu, baik nominal maupun suku bunga, pengaturan wilayah kerja kantor, serta meka-nisme inisiasi baru.

BI juga menginstruksikan Bank Mega memberhentikan pegawai di bawah pejabat eksekutif yang terlibat dua kasus tersebut. Juga segera membentuk escrow account senilai dana PT Elnusa (Rp111 miliar) dan dana Pemkab Batu-bara, Sumut, (Rp80 miliar) di KCP Bekasi Jababeka. “Pencairan escrow account itu hanya dapat dilakukan dengan persetujuan Bank Indonesia,” tambah Difi .

Corporate Secretary Bank Mega Gatot Aris Munandar menya-takan menerima sanksi itu dan akan berupaya meningkatkan kontrol, pengawasan yang me-madai, dan melaksanakan prinsip kehati-hatian perbankan.

Pengamat ekonomi Prasetyan-toko menilai sanksi BI itu propor-sional. “Mengacu pada kasus Citibank yang lebih kompleks, memang harus diberi sanksi tegas kepada bank-bank yang melaku-kan pelanggaran. Sanksi yang diberikan kepada Bank Mega ini sudah proporsional.” (*/X-9)

Gubernur Bengkulu Agusrin Divonis Bebas

Bank MegaDikenai Sanksi

Nazaruddin diminta diam, jangan membuka borok rekannya di partai.

Mengenakan sanksi kepada

PT Bank Mega Tbk dengan menghentikan penambahan nasabah deposit on call baru.”

Difi Ahmad Djohansyah Kepala Biro Hubungan Masyarakat

MI/M IRFAN

Muhammad Nazaruddin Bendahara Umum (nonaktif) PD

MI/AGUNG WIBOWO

Mahfud MD Ketua Mahkamah Konstitusi

EBET