PEMBINGKAIAN BERITA KLARIFIKASI KEGAGALAN MAHFUD MD...

110
PEMBINGKAIAN BERITA KLARIFIKASI KEGAGALAN MAHFUD MD SEBAGAI CALON WAKIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA 2019 DI DETIK.COM Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh Fika Fensa Afiane NIM: 11140510000154 JURUSAN JURNALISTIK FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H/ 2019  

Transcript of PEMBINGKAIAN BERITA KLARIFIKASI KEGAGALAN MAHFUD MD...

PEMBINGKAIAN BERITA KLARIFIKASI KEGAGALAN

MAHFUD MD SEBAGAI CALON WAKIL PRESIDEN

REPUBLIK INDONESIA 2019 DI DETIK.COM

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh

Fika Fensa Afiane

NIM: 11140510000154

JURUSAN JURNALISTIK

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H/ 2019

 

 

 

 

iv

ABSTRAK

Fika Fensa Afiane

Pembingkaian Berita Klarifikasi Kegagalan Mahfud MD

sebagai Cawapres 2019 di Detik.com

Kegagalan Mahfud MD menjadi Calon Wakil Presiden Republik

Indonesia ramai menjadi sorotan di media massa karena kabar pencalonan dirinya

sudah menjadi perbincangan masyarakat jauh sebelum deklarasi pada tanggal 9

Agustus 2018. Detik.com merupakan media online yang aktif memberitakan isu

klarifikasi kegagalan Mahfud MD pada Pilpres 2019. Detik.com yang dimiliki

oleh Chairul Tanjung sekaligus pendukung Presiden Jokowi sedikit banyak

menaruh pengaruh pada setiap pemberitaan terlebih dengan isu Klarifikasi

kegagalan Mahfud MD. Dalam sebuah media, tentunya tidak hanya wartawan

yang bekerja untuk membuat sebuah pemberitaan. Media memiliki struktur

organisasi media, mulai dari pemilik, pemimpin redaksi, marketing, hingga

waratwan. Setiap pekerja tersebut memiliki pengaruh terhadap isi pemberitaan

serta memiliki andil untuk melakukan konstruksi. Konstruksi berita yang

dilakukan oleh media salah satunya adalah dengan melakukan pembingkaian atau

Framing.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penelitian dilakukan untuk

menjawab pertanyaan bagaimana framing pemberitaan klarifikasi kegagalan

Mahfud MD menjadi Cawapres dan Konstruksi pemberitaan pada berita tsb.

Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, dengan

paradigma konstruktivis. Metode analisis yang digunakan adalah framing

Zhondang Pan dan Gerald M.Kosicki dan Teori Konstruksi Realitas Sosial.

Terdapat empat struktur dalam Framing Pan Kosicki, yaitu struktur sintaksis,

struktur skrip, struktur tematik, struktur retoris. Empat struktur tersebut menjadi

alat bagi penulis untuk memahami bagaimana media mengemas peristiwa dengan

strategi pemakaian kata, kalimat, lead, hubungan antar kalimat. Dengan demikian

dapat terlihat cara yang digunakan oleh media untuk menonjolkan pemaknaan

dalam suatu peristiwa.

Hasil analisis menunjukkan bahwa pada isu klarifikasi kegagalan Mahfud

MD menjadi Cawapres RI, media online Detik.com terlihat lebih condong seperti

ingin menggiring opini pembaca untuk bersimpati kepada Mahfud MD dalam

pembingkaian setiap beritanya. Hal ini terlihat kuat pada penekanan struktur

sintaksis dalam elemen lead (lead what, lead pertanyaan, lead ringkasan) dalam

semua pemberitaannya. Kecondongan Detik.com kepada Mahfud MD juga terlihat

pada struktur retoris dalam elemen grafis sebagai contoh pada kata „memamerkan‟

yang diberikan tanda petik dalam salah satu beritanya. Dalam isu ini Detik.com

memberitakan awal mula dari nama Mahfud MD muncul sampai dengan

kegagalannya di menit terakhir sebelum Deklarasi. Kecenderungan Detik.com

dalam pemberitaan menjadi menggiring opini pembaca atau mengkonstruksi

pembaca atas pemberitaan ini.

Kata Kunci: Mahfud MD, Deklarasi penetapan Calon Wakil Presiden,

Framing, Detik.com

 

v

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah

SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nya, penulis diberikan kemudahan mulai

dari pembuatan proposal hingga penulisan skripsi ini. Shalawat serta salam

senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah

memberi pencerahan kepada umatnya, dari zaman kegelapan menuju zaman

terang menderang dan penuh ilmu seperti seperti sekarang.

Alhamdulillah, peneliti telah menyelesaikan skripsi ini sebagai tugas akhir

pendidikan Strata Satu (S1) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis

menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa

perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit bagi penulis

untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, selain ucapan syukur yang

dalam, saya juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Suparto, M.Ed,

Ph.d Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum, Dr. Hj. Roudhonah,

M.Ag., serta wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan, Dr. Suhaimi,

M.Si.

2. Ketua Konsentrasi Jurnalistik, Kholis Ridho, M.Si serta Sekretaris

Konsentrasi Jurnalistik, Dra. Hj. Musrifah Nurlaily, MA.

3. Terima Kasih banyak kepada Ibu Fita Fathurokhmah, M.Si sebagai

Dosen Pembimbing yang telah menyediakan waktu di tengah

kesibukannya untuk membimbing penulis sehingga skripsi ini selesai

dengan baik. Terima kasih atas bimbingan, ilmu, dan pencerahan yang

telah Ibu berikan selama mengerjakan skripsi.

4. Segenap dosen, karyawan dan staf Tata Usaha Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi, yang namanya tidak dapat penulis sebutkan

satu persatu. Terima kasih atas ilmu dan dedikasi yang diberikan

kepada peneliti.

5. Terimakasih Segenap pimpinan dan karyawan Perpustakaan Fakultas

Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi serta Perpustakaan Utama

 

vi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

memudahkan penulis untuk mendapatkan berbagai referensi dalam

penyelesaian skripsi ini.

6. Terima Kasih kepada Detik.com yang telah membantu penulis. Bapak

Nanang dan Bapak Ahmad Toriq yang bersedia meluangkan waktunya

untuk wawancara.

7. Terimakasih Yang paling utama untuk kedua orang tua. Serta kedua

Kakak Perempuan saya Fita dan Fira yang dengan penuh kasih sayang

selalu memberikan dukungan, doa dan menjadi tempat berkeluh kesah

sehingga akhirnya skripsi ini selesai.

8. Kepada Aditya Rahmawan, yang setiap waktu selalu ada dan

memberikan dukungan yang tidak pernah putus. Terima kasih selalu

menjadi pendengar yang baik dari awal pembuatan skripsi hingga

skripsi ini selesai.

9. Untuk sahabat terdekat penulis, member Kurus Bareng Ulfah

Armanida, Irna Syahputri, Nabilla Putri Maharani, Faradhita A Manaf

dan Angel Ibrahim. Terimakasih buat perjalanan semasa kuliah ini

yang penuh suka cita

10. Teman-teman Jurnalistik A dan B angkatan 2014, terima kasih atas

waktu yang telah kita habiskan bersama di masa perkuliahan.

Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, mendukung,

mendoakan dan meluangkan waktu untuk berbagi informasi daam menyusun

skripsi ini, sehingga skripsi ini selesai dengan baik. Semoga Allah SWT

membalas semua kebaikan dan budi baik mereka dengan balasan yang setimpal.

Peneliti menyadari bahwa dalam skripsi masih banyak kekurangan. Karena

itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat peneliti harapkan sehingga

skripsi ini menjadi jalan penerangan bagi peneliti dan bermanaat bagi pembaca.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Jakarta, Maret 2019

Fika Fensa Afiane

 

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ............................................. i

LEMBAR PERNYATAAN ......................................................................... ii

ABSTRAK .................................................................................................... iii

KATA PENGANTAR .................................................................................. iv

DAFTAR ISI ................................................................................................. vi

DAFTAR TABEL ........................................................................................ ix

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................. 4

C. Batasan Masalah................................................................... 4

D. Rumusan Masalah ................................................................ 4

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................ 5

F. Metodologi Penelitian .......................................................... 6

G. Tinjauan Kajian Terdahulu .................................................. 9

H. Sistematika Penulisan .......................................................... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................. 11

A. Landasan Teori ..................................................................... 11

1. Konstruksi Realitas Sosial Peter L Berger dan Thomas

Luckman ......................................................................... 11

2. Teori Framing Model Zhondang Pan dan Gerald

M. Kosicki ...................................................................... 14

3. Media Online .................................................................. 20

4. Konseptualisasi Berita .................................................... 21

B. Kerangka Berpikir ................................................................ 29

BAB III GAMBARAN UMUM............................................................... 30

A. Profil Detik.com ................................................................... 30

B. Profil Mahfud MD ............................................................... 33

 

viii

BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN ................................... 35

1. Berita Edisi 09 Agustus 2018 ............................................... 36

2. Berita Edisi 12 Agustus 2018 ............................................... 45

3. Berita Edisi 15 Agustus 2018 ............................................... 49

4. Beritas Edisi 16 Agustus 2018 ............................................. 55

BAB V PEMBAHASAN ........................................................................ 61

A. Analisis Hasil Temuan Teks Berita Detik.com .................... 61

1. Analisis Berita Judul : Jokowi-Mahfud MD, panggilan

Sejarah yang Pupus di Last Minute............................... 61

2. Analisis Berita Judul : Mahfud MD Jelaskan Drama

Batal Jadi Calon Wakil Presiden Pekan Depan ............ 63

3. Analisis Berita Judul : mahfud MD Ungkap Peran

Mensesneg, PD Sebut Jokowi Langgar UU ASN ......... 64

4. Analisis Berita Judul : Mahfud MD Diredam Pro

Jokowi, Diolah Kubu Prabowo-Sandiaga ..................... 65

B. Tahapan Konstruksi Sosial Detik.com dalam Memberitakan

Klarifikasi Kegagalan Mahfud MD menjadi Calon Wakil

Presiden ................................................................................ 67

1. Tahap Menyiapkan Materi Konstruksi........................... 67

2. Tahap Sebaran Konstruksi ............................................. 68

3. Tahap Pembentukan Konstruksi Realitas....................... 69

4. Tahap Konfirmasi........................................................... 70

C. Interpretasi............................................................................ 71

BAB VI PENUTUP .................................................................................. 74

A. Kesimpulan .......................................................................... 74

B. Saran ..................................................................................... 75

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 76

 

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Analisis Framing Model Zhondang Pan dan

Gerald M. Kosicki ....................................................................... 16

Tabel 4.1 Daftar Analisis Berita .................................................................. 35

Tabel 4.2 Headline Berita 1 ........................................................................ 36

Tabel 4.3 Lead Berita 1 ............................................................................... 36

Tabel 4.4 Latar Informasi Berita 1 .............................................................. 37

Tabel 4.5 Kutipan Sumber Berita 1 ............................................................. 38

Tabel 4.6 Pernyataan Berita 1 ..................................................................... 39

Tabel 4.7 Penutupan Berita 1 ...................................................................... 39

Tabel 4.8 5W+1H Berita 1 .......................................................................... 40

Tabel 4.9 Detail Berita 1 ............................................................................. 41

Tabel 4.10 Koherensi Berita 1 ....................................................................... 42

Tabel 4.11 Bentuk Kalimat Berita 1 .............................................................. 42

Tabel 4.12 Kata Ganti Berita 1 ...................................................................... 43

Tabel 4.13 Leksikon Berita 1 ........................................................................ 43

Tabel 4.14 Grafis Berita 1 ............................................................................. 44

Tabel 4.15 Kata Ganti Berita 1 ...................................................................... 44

Tabel 4.16 Headline Berita 2 ......................................................................... 45

Tabel 4.17 Lead Berita 2 ............................................................................... 45

Tabel 4.18 Kutipan Sumber Berita 2 ............................................................. 46

Tabel 4.19 Pernyataan Berita 2 ..................................................................... 46

Tabel 4.20 Penutup Berita 2 .......................................................................... 47

Tabel 4.21 5W+1H Berita 2 .......................................................................... 47

 

x

Tabel 4.22 Detail Berita 2 ............................................................................. 48

Tabel 4.23 Koherensi Berita 2 ....................................................................... 48

Tabel 4.24 Bentuk Kalimat Berita 2 .............................................................. 48

Tabel 4.25 Leksikon Berita 2 ........................................................................ 49

Tabel 4.26 Headline Berita 3 ......................................................................... 49

Tabel 4.27 Lead Berita 3 ............................................................................... 50

Tabel 4.28 Latar Informasi Berita 3 .............................................................. 50

Tabel 4.29 Kutipan Sumber Berita 3 ............................................................. 51

Tabel 4.30 Penutup Berita 3 .......................................................................... 51

Tabel 4.31 5W+1H Berita 3 .......................................................................... 52

Tabel 4.32 Detail Berita 3 ............................................................................. 53

Tabel 4.33 Koherensi Berita 3 ....................................................................... 54

Tabel 4.34 Bentuk Kalimat Berita 3 .............................................................. 54

Tabel 4.35 Grafis Berita 3 ............................................................................. 54

Tabel 4.36 Headline Berita 4 ......................................................................... 55

Tabel 4.37 Lead Berita 4 ............................................................................... 55

Tabel 4.38 latar Informasi Berita 4 ............................................................... 55

Tabel 4.39 Kutipan Sumber Berita 4 ............................................................. 56

Tabel 4.40 Pernyataan Berita 4 ..................................................................... 57

Tabel 4.41 Penutup Berita 4 .......................................................................... 57

Tabel 4.42 5W+1H Berita 4 .......................................................................... 58

Tabel 4.43 Koherensi Berita 4 ....................................................................... 59

Tabel 4.44 Bentuk Kalimat Berita 4 .............................................................. 59

Tabel 4.45 Grafis Berita 4 ............................................................................. 60

 

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir ..................................................... 29

 

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pemilihan Presiden kembali ramai diperbincangkan, beberapa pekan

lalu, deklarasi Calon Presiden(Capres) dan Calon Wakil Presiden(cawapres)

diumumkan, ada dua pasangan calon yang pertama, Joko Widodo dan Ma‟ruf

Amin. Pasangan kedua Prabowo dan Sandiaga Uno. Menjelang deklarasi

capres dan cawapres, terdapat polemik yang terjadi di kalangan elite politik.

Hal menarik yang sekarang menjadi perbincangan masyarakat dari

kubu Jokowi terdengar isu bahwa Jokowi akan naik dengan pasangannya

Mahfud MD, lalu mendekati detik- detik deklarasi Jokowi mengumumkan

pasangannya sebagai calon wakil Presiden yaitu Ketua Majelis Ulama

Indonesia ke-7 Ma‟ruf Amin. Kabar tersebut menjadi pro dan kontra di

publik.

Kegagalan Mahfud MD mendampingi Jokowi menjadi pertanyaan besar

masyarakat. Mahfud MD menjadi bintang tamu dalam acara Indonesia

Lawyer Club yang ditayangkan di salah satu stasiun televisi swasta yaitu Tv

One. Dalam acara tersebut Mahfud MD mencoba menjelaskan dan

meluruskan isu yang ramai perbincangkan di kalangan masyarakat.

Alasan penulis memilih isu pemberitaan Mahfud MD selain menjadi

trending topic nomor satu di media sosial youtube, berita tersebut juga

termasuk dalam berita yang kontroversi yang besar kemungkinan dapat

mempengaruhi perspektif masyarakat terhadap sosok Mahfud MD terkait isu

pemilihan calon Wakil Presiden 2019. Semua headline pada media massa pun

serentak memberitakan mengenai isu yang sama. Berdasarkan pengamatan

penulis, media online Detik.com selalu memberikan update terbaru dari isu

tersebut.

Tingginya minat masyarkat dalam pemberitaan isu Mahfud MD dapat

mempengaruhi kuantitas media massa dalam menerbitkan isu tersebut. Selain

itu hal ini juga dapat mempengaruhi rating media. Detik.com tentu

 

2

mengkonstruksi berita berbeda dengan media media lain, terlebih beberapa

media yang dimiliki oleh ketua partai politik. Konstruksi berita yang

dilakukan oleh media salah satunya adalah dengan melakukan pembingkaian

atau Framing

Seiring perkembangan era digital, media dan teknologi saling berkaitan.

Kemajuan teknologi memberikan pengaruh besar pada perkembangan media.

Dengan itu media harus mempertahankan eksistensinya. Salah satunya

dengan menyuguhkan informasi lewat media online. Media onlline memiliki

karakteristik yakni mampu menggabungkan ketiga jenis unsur teks, audio dan

visual serta perpaduan layanan interaktif, misalnya dengan pencarian berita

baru atau yang telah berlalu, forum diskusi, tanggapan langsung, dan

sebagainya.

Detik.com merupakan media online yang aktif memberitakan isu

klarifikasi kegagalan Mahfud MD pada Pilpres 2019, Detik.com juga

merupakan portal berita pilihan masyarakat yang dijadikan sebagai sumber

informasi. Dari pantauan www.alexa.com pada Agustus 2018 Detik.com

masuk kedalam 10 situs yang paling sering dikunjungi pengguna internet di

Indonesia. Detik.com sebuah portal web yang berisi berita dan artikel dalam

jaringan di Indonesia. Berbeda dari situs-situs berita berbahasa Indonesia

lainnya, Detik.com hanya mempunyai edisi dalam jaringan. Detik.com

merupakan yang terdepan dalam hal berita berita baru (breaking news). Sejak

3 Agustus 2011, Detik.com menjadi bagian dari PT Trans Corporation, salah

satu anak perusahaan CT Corp. Chairul Tanjung, pemilik CT Corp membeli

Detik.com secara total. Setelah diambil alih, maka selanjutnya jajaran redaksi

akan diisi oleh pihak-pihak dari Trans Corp.

Haris Sumadiria mendefinisikan berita adalah laporan tercepat

mengenai fakta atau ide terbaru yang benar, menarik dan peting bagi sebagian

besar khalayak, melalui media berkala seperti surat kabar, radio, televisi atau

media online internet.1 Untuk menyuguhkan sebuah informasi, wartawan

memiliki pandangannya sendiri untuk memaknai suatu isu yang ada, lalu

1 Drs. AS Haris Sumadiria, M.Si, Jurnalistik Indonesia, (Bandung: Simbiosa Rekatama

Media 2006), hal.65

 

3

menuangkannya dalam sebuah teks berita, wartawan mengkonstruksi sebuah

peristiwa tergantung pada sudut pandang masing-masing.

Dalam sebuah media, tentunya tidak hanya wartawan yang bekerja

untuk membuat sebuah pemberitaan. Media memiliki struktur organisasi

media, mulai dari pemilik, pemimpin redaksi, marketing, hingga waratwan.

Setiap pekerja tersebut memiliki pengaruh terhadap isi pemberitaan serta

memiliki andil untuk melakukan konstruksi atau pembingkaian(framing).

Framing merupakan pendekatan untuk mengetahui bagaimana

perspektif atau cara pandang yang digunakan oleh wartawan ketika

menyeleksi isu dan menulis berita. Cara pandang atau perspektif itu pada

akhirnya menentukan fakta apa yang diambil, bagian mana yang ditonjolkan

dan dihilangkan, serta hendak dibawa kemana berita tersebut.2

Tidak terlepas juga dari Detik.com yang membuat berita mengenai

kejadian ini hingga dijadikan sebuah topik utama dengan judul “Klarifikasi

Kegagalan Mahfud MD” yang berisi banyak sekali pembahasannya dan

penulis menganalisis empat berita dari topik tersebut yang memiliki

keterkaitan satu sama lain. Dalam pembahasan berita ini, terlihat bahwa

Detik.com ingin memberikan pemberitaan yang rinci terhadap masalah ini.

Dalam pemberitaan Kalrifikasi kegagalan Mahfud MD pada Detik.com

terlihat adanya pembingkaian teks yang condong kepada Mahfud MD dalam

setiap pemberitaannya. Oleh karena itu analisis framing digunakan untuk

menemukan pembingkaian seperti apa yang dilakukan oleh Detik.com dalam

isu ini. Pada penelitian ini, penulis ingin mengetahui bagaimana

pembingkaian pemberitaan klarifikasi kegagalan Mahfud MD sebagai

Cawapres 2019 mendatang pada Detik.com. Penulis menggunakan analisis

framing model Zhondang Pan dan Gerald M Kosicki karena pembingkaian

dalam berita berhubungan dengan makna. Bagaimana seseorang memaknai

suatu peristiwa, dapat dilihat dari perangkat tanda yang dimunculkan dalam

teks.

Berdasarkan uraian singkat di atas, penulis ingin mengetahui bagaimana

media online Detik.com membingkai teks berita klarifikasi kegagalan Mahfud

2 Alex Sobur, Analisis Teks Media Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana Analisis

Semiotika Analisis Framing (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), h.164

 

4

MD sebagai Cawapres 2019. Maka dari itu Penelitian ini Berjudul:

Pembingkaian Berita Klarifikasi Kegagalan Mahfud MD sebagai Calon

Wakil Presiden Republik Indonesia 2019 di Detik.com

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah ditulis, penulis memberikan

identifikasi masalah yang akan dijadikan bahan penelitian sebagai berikut:

Penelitian ini mengambil berita klarifikasi kegagalan Mahfud MD

mendampingi Joko Widodo pada pemilu 2019 mendatang. Detik.com menjadi

menarik karena memberitakan klarifikasi Mahfud MD secara detail dan setiap

beritanya mengambil sisi kedua belah pihak yang bersangkutan. Detik.com

selalu memberikan update dari isu tersebut sehingga Detik.com menjadi

media online yang sering diakses oleh masyarakat untuk memperoleh

informasi isu tersebut.

C. Batasan Masalah

Terdapat banyak hal yang dapat diteliti dari penulisan berita pada

Detik.com, namun agar pembahasan dari penelitian tidak meluas dan lebih

fokus serta terarah, penulis membatasi masalah penelitian pada penulisan

berita pada isu “ Klarifikasi KegagalanMahfud MD”. Pada isu ini Detik.com

memberitakan mulai dari awal kejadian tersebar isu nama Mahfud MD yang

akan mendampingi Jokowi hingga Klarifikasi oleh Mahfud MD,.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang tertulis di atas, maka perumusan

masalah ini adalah:

1. Bagaimana Framing Detik.com pada pemberitaan klarifikasi kegagalan

Mahfud MD sebagai Cawapres pada tanggal 9,12,15,16 Agustus 2018

berdasarkan model analisis framing Zhondang Pan dan Gerald

M.Kosicki?

2. Bagaimana konstruksi realitas sosial pemberitaan klarifikasi kegagalan

Mahfud MD sebagai Cawapres pada tanggal 9,12,15,16 Agustus 2018 di

Detik.com?

 

5

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian:

a. Mengetahui Framing Detik.com pada pemberitaan klarifikasi

kegagalan Mahfud MD sebagai Cawapres pada tanggal 9,12,15,16

Agustus 2018 berdasarkan model analisis framing Zhondang Pan

dan Gerald M.Kosick.

b. Mengetahui konstruksi pemberitaan klarifikasi kegagalan Mahfud

MD sebagai Cawapres pada tanggal 9,12,15,16 Agustus 2018 di

Detik.com.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Akademis

- Manfaat bagi Mahasiswa, untuk menambah wawasan dan

pengetahuan lebih tentang media massa melalui media online,

terutama untuk media online kampus mengenai pembingkaian

terhadap berita yang dilakukan media online, khususnya dalam

isu Klarifikasi kegagalan Mahfud MD pada Pilpres 2019

- Manfaat bagi Universitas, semoga penelitian ini dapat berguna

dalam bidang kajian Ilmu Komunikasi, khususnya untuk media

massa jurnalistik. Penulis juga berharap penelitian ini bisa

menjadi koleksi penelitian ilmiah di Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

- Manfaat bagi Masyarakat, memberi wawasan tentang bingkai

berita pada suatu berita media online, agar masyarakat tidak

dengan begitu saja mengkonsumsi berita tetapi juga memiliki

kemampuan untuk memilah dan memilih berita serta

memberikan penilaian kritis terhadap berita yang disampaikan

media, terutama media online.

b. Manfaat Praktis dari penelitian ini adalah penggambaran bagaimana

pembingkaian berita dilakukan media dalam memberitakan sebuah

peristiwa. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membawa

 

6

pencerahan pada media dalam menjaga objektivitas pemberitaan dan

posisi netral dalam menyampaikan berita.

F. Metodologi Penelitian

1. Paradigma Penelitian

Paradigma dalam buku filsafat Ilmu komunikasi oleh Dani

Vardiansyah dilihat sebagai cara pandang seseorang terhadap diri dan

lingkungannya yang tak lain akan mempengaruhi dalam berpikir,

bersikap dan bertingkah laku.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan paradigma

konstruktivis, karena penelitian ini menggunakan analisis Framing yang

mana melihat wacana sebagai hasil dari konstruksi realitas sosial.

Paradigma konstruktivis menganggap pembuat teks berita sebagai

penentu yang akan mengarahkan pola pikir khalayak. Pertanyaan utama

dari paradigma konstruksi adalah bagaimana peristiwa di konstruksi, dan

dengan cara apa konstruksi itu dibentuk.3

Perbedaan konstruksi realitas dimulai dari level individu wartawan

yang bisa jadi mempunyai pandangan berbeda ketika melihat suatu

peristiwa. Bagaimana wartawan membingkai peristiwa yang dapat

diwujudkan dalam teks berita. Berita dalam pandangan konstruktivis

bukan merupakan fakta dalam arti sebenarnya, ia adalah produk interaksi

antara wartawan dengan fakta.4

Pada penelitian ini, konstruksi dilihat pada teks berita terkait

klarifikasi Mahfud MD di media online Detik.com, karena pada

konstruksi fakta itu diproduksi dan ditampilkan secara simbolik, sehingga

dapat menimbulkan subjektivitas media itu sendiri terkait isu yang

sedang diangkat.

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kualitatif. Bogdan dan Taylor mendefinisikan metode kualitatif adalah

sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data-data deskriptif

3Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi Ideologi, dan Politik Media, (Yogyakarta: PT

LkiS Pelangi Aksara, 2002), h.43 4Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi Ideologi, dan Politik Media, (Yogyakarta: PT

LkiS Pelangi Aksara, 2002), h.22

 

7

berupa kata-kata tertulis atau lisan dengan orang-orang dan perilaku yang

dapat diamati.5

Menurut Lexy J.Moleong bahwa penelitian kualitatif digunakan

atas pertimbangan berikut: pertama, metode ini lebih fleksibel karena

mudah disesuaikan ketika ditemukan kenyataan ganda atau jamak.

Kedua, hakikat hubungan antar peneliti dan responden disajikan secara

langsung dan ketiga, metode kualitatif ini lebih peka dan mudah

disesuaikan dengan penajaman pengaruh bersama dan terhadap pola-pola

nilai yang yang dihadapi. 6

Pada penelitian ini dengan menggunakan metode ini dilakukan

lebih mendalam dengan penangkapan suatu makna. Penelitian ini

membahas tentang bagaimana framing dan kecenderungan Detik.com

dalam mengkonstruksi suatu peristiwa menjadi berita, yaitu berita

klarifikasi kegagalan Mahfud MD menjadi Calon Wakil Presiden .

3. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode analisis Framing Zhongdang

Pan dan Gerald M. Kosicki, karena pada metode ini lebih fokus untuk

menganalisis teks media. Dalam pendekatan Zhondang Pan dan Kosicki,

perangkat framing dapat dibagi kedalam empat struktur besar, yaitu

sintaksis, skrip, tematik, dan retoris.

Maka dari itu penulis akan menganalisis isi teks berita pemberitaan

klarifikasi kegagalan Mahfud MD menjadi Calon Wakil Presiden

Republik Indonesia pada Pemilu 2019 di media online Detik.com

kemudian, penulis menyimpulkan hasil temuan dari analisis tersebut.

Hasil dari penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu memberikan gambaran

mengenai bagiamana media online Detik.com membingkai pada

pemberitaan tersebut.

4. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini media online Detik.com. Sedangkan

yang menjadi objek penelitian adalah teks berita yang dipublikasikan

5 Lexy j. Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung, PT remaja, 2007), h. 4.

6 Lexy j. Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung, PT remaja, 2007), h. 9-10

 

8

melalui portal berita Detik.com tentang pemberitaan klarifikasi kegagalan

Mahfud MD menjadi cawapres pada pemilu 2019.

5. Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu penelitian dilakukan pada bulan November – Februari 2019.

Tempat penelitian di Gedung Transmedia-Lantai 8-9 Jln. Kapten

Tendean kav. 12-14A, Jakarta Selatan, 12790.

6. Pedoman Penulisan Skripsi

Penelitian ini menggunakan pedoman penulisan skripsi berdasarkan

Keputusan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Nomor 507 Tahun

2017

7. Teknik Pengumpulan Data

a. Wawancara Mendalam

Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data

yang dilakukan dengan berhadapan secara langsung dengan yang

diwawancarai tetapi dapat juga diberikan daftar pertanyaan dahulu

untuk dijawab pada kesempatan lain.7

Teknik wawancara pada penelitian ini menggunakan

wawancara mendalam(in-depth interview). Wawancara dilakukan

dengan Wakil Redaktur Pelaksana DetikNews, Ahmad Toriq.

b. Dokumentasi

Dalam penelitian ini data dokumen diperoleh dari mengkaji

dokumen yang dimiliki media online Detik.com baik tertulis, gambar

atau foto, grafik dan lain sebagainya. Sifat utama data ini tak terbatas

pada ruang dan waktu sehingga memberi peluang untuk mengetahui

hal-hal yang pernah terjadi di waktu lampau mengenai objek yang

akan diteliti.

Pada penelitian ini penulis juga menggunakan data tekstual

yang diperoleh dari pemberitaan di Detik.com terkait berita

klarifikasi kegagalan Mahfud MD pada Pilpres 2019.

7 Dr. Juliansyah Noor, Metodelogi Penelitian, (Jakarta: Kencana Group,2011), h.138

 

9

8. Teknik Analisis Data

Hasil data penelitian akan dikumpulkan dan dijabarkan dengan

menggunakan model analisis Framing Zhondang Pan dan Gerald

M.Kosicki, dengan mengaitkan dua dimensi yang saling berkaitan, yaitu

dimensi psikologi dan dimensi sosiologi. Dalam perangkat Framing

Zhondang Pan dan Kosicki, membagi framing ke dalam empat struktur

besar, yaitu: pertama, struktr sintaksis. Sintaksis berhubungan dengan

bagaimana wartawan menyusun peristiwa sampai pernyataan, opini,

kutipan, pengamatan atas peristiwa ke dalam bentuk susunan umum

berita. Kedua, struktur skrip. Skrip berhubungan dengan bagaimana

wartawan mengisahkan atau menceritakan peristiwa ke dalam bentuk

susunan umum berita. Ketiga, struktur tematik. Tematik berhubungan

dengan bagaimana wartawan mengungkapkan pandangannya terhadap

peristiwa kedalam proposisi, kalimat atau hubungan antar kalimat yang

membentuk teks secara keseluruhan. Keempat, struktur retoris. Retoris

berhubungan dengan bagaimana wartawan menekankan arti tertentu ke

dalam berita.8

G. Tinjauan Kajian Terdahulu

Tinjauan Skripsi pada penelitian ini pertama, Skripsi karya Bianca Noor

Dayanti, Mahasiswi Konsentrasi Jurnalistik Multimedia Universitas

Multimedia Nusantara, lulus tahun 2015 dengan judul skripsi “Konstruksi

Realita Keputusan Mahkamah Konstitusi Dalam Sidang Sengketa Pilpres

2014 (Analisis Framing Zhondang Pan dan Gerald M. Kosicki disurat kabar

kompas, Media Indonesia dan Koran Sindo)” Persamaan dari Skripsi adalah

menggunakan perangkat analisis Framing yang sama yaitu analisis Framing

model Zhondang Pan dan Gerald M. Kosicki. Perbedaannya, terletak pada

objek pembahasan berita yang membahas mengenai berita keputusan

Mahkamah konstitusi dalam sidang sengketa pilpres 2014.

Kedua, Skripsi karya Donie Kadewandana, Mahasiswa Jurusan

Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, lulus

8 Eriyanto, Analisis Framing, Konstruksi, Ideologi, Dan Politik Media, (Yogyakarta:

LKIS,2011), h. 294

 

10

tahun 2008 dengan judul skripsi “Konstruksi Realitas Di Media Massa

(Analisis Framing Terhadap Pemberitaan Baitul Muslimin Indonesia PDIP-

di Harian Kompas dan Republika).” Persamaan dari Skripsi adalah

menggunakan perangkat analisis Framing yang sama yaitu analisis Framing

model Zhondang Pan dan Gerald M. Kosicki. Perbedaannya, terletak pada

objek pembahasan berita, pada penelitian ini pada pemberitaan Baitul

Muslimin oleh PDI-P. Skripsi karya Setya Malikh Turangga. Mahasiswa

Komunikasi Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan judul

“Analisis Framing Pemberitaan Instruksi Gubernur DKI Jakarta Terkait

Larangan Penyembelihan Hewan Kurban di Sembarangan Tempat oleh

Republika Online dan Kompas Online”. Persamaan dari Skripsi adalah

menggunakan perangkat analisis Framing yang sama yaitu analisis Framing

model Zhondang Pan dan Gerald M. Kosicki. Perbedaannya, terletak pada

objek pembahasan berita yang membahas pemberitaan Instruksi Gubernur

DKI Jakarta Terkait Larangan Penyembelihan Hewan Kurban di

Sembarangan Tempat.

H. Sistematika Penulisan

Bab I ini penulis memaparkan pendahuluan yang berisi, latar belakang

masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

metodelogi penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan. Pada bab

II penulis Mengurai Definisi analisis framing, framing Zhondang Pan dan

Gerral M. Kosicki, konseptualisasi berita, definisi media online. Selanjutnya

bab III gambaran umum membahas profil tentang sejarah berdirinya

Detik.com, struktur organisasi media online Detik.com, visi dan misi

Detik.com, profil deti.com

Pada bab IV temuan dan analisis penelitian akan berisikan hasil temuan

dan analisis data penelitian pemeberitaan klarifikasi Mahfud Md di

Detik.com. Selanjutnya, pada bab V pembahasan berisi uraian yang

mengaitkan antara latar belakang, rumusan masalah dan juga teori (jika

ditemukan). Diakhir bab VI penutup, penulis akan menyimpulkan seluruh

data yang diperoleh dari penelitian dan menyampaikan saran berdasarkan atas

proses dan hasil penelitian sebagai bab penutup pada bab enam. Bagian akhir

terdapat juga daftar pustaka serta lampiran- lampiran.

 

11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Konstruksi Realitas Sosial Peter L Berger dan Thomas Luckmann

Pekerja media pada hakikatnya adalah mengkonstruksikan realitas.

Isi media adalah hasil para pekerja media mengkonstruksikan berbagai

realitas yang dipilihnya, di antaranya realitas politik. Istilah konstruksi

realitas menjadi terkenal sejak diperkenalkan oleh Peter L Berger dan

Thomas Luckmann melalui bukunya “ The social Construction of

Reality: A Treatise In The Sociologycal of Knowledge” menjelaskan

bahwa inividu secara terus menerus menciptakan suatu realitas yang

dimiliki dan dialami bersama secara subjektif. Berger dan Luckmann

memulai penjelasan realitas sosial dengan memisahkan pemahaman

antara “kenyataan” dan “pengetahuan”.1

Mereka mengartikan realitas sebagai kualitas yang terdapat di

dalam realitas-realitas, yang diakui memiliki keberadaan yang tidak

bergantung kepada kehendak kita sendiri. Sementara pengetahuan

didefinisikan sebagai kapasitas bahwa realitas-realitas itu nyata dan

memiliki karakteristik seacara spesifik.

Teori dan pendekatan konstruksi sosial atas realitas yang

diperkenalkan Berger dan Luckman terjadi melalui tiga proses sosial

yaitu: eksternalisasi, objektivitas, dan internalisasi. Tiga proses ini terjadi

secara simultan antar individu dengan individu lainnya dalam lingkungan

masyarakat.

a. Eksternalisasi, merupakan proses penyesuaian diri atau ekspresi

dari manusia baik melalui kegiatan mental maupun fisik kedalam

dunia. Bagian ini merupakan tahapan mendasar yang terjadi dari

proses interaksi antara individu dengan masyarakat. Proses ini

dianggap bagian terpenting dalam kehidupan individu untuk menjadi

bagian dari sosio-kulturnya.

1 Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotika, Analisis Framing, (Bandung, PT Remaja Rosdakarya), h.91

 

12

b. Objektivitasi, merupakan tahapan kegiatan hasil eksternalisasi yang

dicapai melalui kegiatan mental maupun fisik, berapa pembentukan

tanda-tanda oleh manusia yang bertujuan sebagai isyarat dan

pemaknaan.

c. Internalisasi, merupakan tahap penafsiran dunia objektif dalam

kesadaran individu, sehingga subjektivitas individu dipengaruhi oleh

strktur dunia sosial.

Ketiga proses tersebut terjadi secara stimultan dan berdialektika

secara terus menerus pada diri individu dalam rangka pemahaman

tentang realitas. Menurut Berger, sebuah realitas tidak dibentuk secara

alamiah, tidak juga sebagai sesuatu yang tuhan turunkan, tetapi ia

dibentuk dan dikonstruksi.2 Dari Konten konstruksi sosial media massa,

proses kelahiran konstruksi sosial media massa melalui tahap-tahap

sebagai berikut:

1) Tahap Menyiapakan Materi Konstruksi

Menyiapkan materi konstruksi adalah tugas redaksi media

massa. Tugas tersebut didistribusikan pada desk editor. Setiap hari

isu-isu penting menjadi fokus media massa, terutama yang

berhubungan dengan tiga hal penting dalam penyiapan materi

konstruksi sosial, yaitu kedudukan, harta, dan perempuan. Terdapat

tiga hal penting dalam penyiapan materi konstruksi sosial, yaitu:

pertama keberpihakan media massa kepada kapitalisme, yang berarti

media massa dijadikan oleh kekuatan kapital sebagai mesin pencipta

uang. Kedua keberpihakan semu kepada masyarakat, yang disajikan

media dalam bentuk empati, simpati, dan bermacam partisipasi

kepada masyarakat yang bertujuan untuk menaikan rating. Ketiga

keberpihakan kepada kepentingan umum, yang dalam arti

sesungguhnya visi misi media massa tak pernah menunjukan jati

dirinya.

2Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, (Yogyakarta: PT.

Lkis Pelangi Aksara,2002), h.18

 

13

2) Tahapan Sebaran Konstruksi

Tahapan sebaran konstruksi media massa dilakukan melalui

strategi. Dalam tahap ini konsep aktualisasi menjadi pertimbangan

utama sehingga pembaca merasa tepat waktu dalam memperoleh

berita.3 Pada umumnya sebaran konstruksi menggunakan model satu

arah, media menyuguhkan informasi, dan konsumen hanya memiliki

satu pilihan untuk mengkonsumsi informasi tersebut. Prinsip dasar

dari sebaran konstruksi sosial media massa adalah informasi harus

sampai pada pemirsa dalam waktu yang cepat berdasarkan agenda

media.

3) Tahapan Pembentukan Konstruksi Realitas

Pembentukan Konstruksi Realitas

Pembentukan konstruksi realitas terjadi melalui tiga tahap,

pertama, tahap pembenaran sebagai satu bentuk konstruksi

media massa yang terbangun memiliki kecendurungan

membenarkan segala yang disajikan media massa sebgaia

sebuah realitas kebenaran. Kedua, adalah kesedian dikonstruksi

oleh media massa, bahwa pilihan seseorang untuk menjadi

pemirsa media massa karena ia bersedia pikirannya dikonstruksi

oleh media massa. Ketiga, menjadikan konsumsi media massa

sebagai pilihan konsumtif, dimana seseorang secara habit akan

tergantung pada media massa.

Pembentukan Konstruksi Citra

Konstruksi citra terbentuk dalam dua model, pertama,

model good news berupa konstruksi yang cenderung

mengkonstruksi pemberitaan yang baik. Kedua, model bad news

berupa konstruksi yang cenderung mengkonstruksikan

pemberitaan yang buruk.

3Burhan Bungin, Konstruksi sosial Media Massa, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group:

2008), h.197

 

14

4) Tahap Konfirmasi

Konfirmasi merupakan tahapan ketika media massa maupun

pemirsa memberi argumentasi serta akuntabilitas terhadap

pilihannya untuk terlibat dalam proses pembentukan konstruksi.

Tahapan ini penting bagi media karena sebagai bagian untuk

memberi argumentasi terhadap konstruksi sosial. Sedangkan bagi

pembaca tahapan ini sebagai penjelasan mengapa ia bersedia terlibat

dalam proses konstruksi sosial.4

Alasan – alasan yang sering digunakan dalam konfirmasi ini

adalah: (a). Kehidupan modern menghendaki pribadi yang sellau

berubah menjadi bagian dari produksi media massa. (b). Kedekatan

dengan media massa adalah life style orang modern sangat menyukai

popularitas. (c). Kehadiran media massa merupakan sumber

pengetahuan tanpa batas yang bisa diakses kapan saja.

2. Teori Framing Model Zhondang Pan dan Gerald M.Kosicki

Pan dan Kosicki mengenalkan framing sebagai salah satu alternatif

dalam menganalisis teks media massa. Mereka menjelaskan bahwa

analisis framing dilihat bagaimana wacana publik tentang suatu isu atau

kebijakan yang dikonstruksi atau di negosiasi. Menurut Pan Kosicki, ada

dua konsep framing yang saling berkaitan.

Zhondang Pan dan Gerald Kosicki mengoperasionalisasikan empat

dimensi struktural teks berita sebagai perangkat framing: sintaksis, skrip,

tematik, dan retoris. Ke empat dimensi struktural ini membentuk

semacam tema yang mempertautkan elemen-elemen semantik narasi

berita dalam suatu koherensi global.

Model ini berasumsi bahwa setiap berita mempunyai frame yang

berfungsi sebagai pusat organisasi ide. Frame merupakan suatu ide yang

dihubungkan dengan elemen yang berbeda dalam teks berita , kutipan

sumber, latar informasi, pemakaian kata atau kalimat tertentu ke dalam

4 Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa, (Jakarta: Kencana Prenada Media

Group: 2008), h.200

 

15

teks secara keseluruhan. Frame berhubungan dengan makna. Bagaimana

seseorang memaknai suatu peristiwa, dapat dilihat dari perangkat tanda

yang dimunculkan dalam teks.

Dalam pendekatan ini perangkat Framing dibagi menjadi empat

struktur besar. pertama, struktur sintaksis, kedua, struktur skrip, ketiga,

struktur tematik, keempat, struktur retoris.

Struktur sintaksis biasa diamati dari bagan berita. Sintaksis

berhubungan dengan bagaiaman wartawan menyusun peristiwa,

pernyataan, opini, kutipan, pengamatan atas peristiwa, ke dalam bentuk

susunan kisah berita. Dengan demikian, struktur sintaksis ini bisa diamati

dari bagan berita (headline yang dipilih, lead yang dipakai, latar

informasi yang didijadikan sandaran, sumber yang dikutip dan

sebagainya). Struktur skrip melihat bagaimana strategi bercerita atau

bertutur yang dipakai wartawan dalam mengemas peristiwa. Kemudian,

struktur tematik berhubungan dengan cara wartawan mengungkapkan

pandangannya atas peristiwa kedalam proposisi, kalimat, atau hubungan

antar kalimat yang membentuk teks secara keseluruhan. Struktur ini akan

melihat bagaiaman pemahaman itu diwujudkan kedalam bentuk yang

lebih kecil. Sedangkan struktur retoris berhubungan dengan cara

wartawan menekankan arti tertentu. Dengan kata lain, struktur retoris

melihat pemakaian pilihan kata, idiom, grafik, gambar, yang dipakai

guna memberi penekanan pada arti tertentu. 5 Skema Analisis Framing

model Zhondang Pan dan Gerald M.Kosicki pada tabel 2.6

5 Alex Sobur, M.Si, Analisis Teks Media, h.175-176

6 Eriyanto, Analisis framing konstruksi, Ideologi dan politik media, (Yogyakarta:

Lkis,2011), h.258

 

16

Tabel 2

Analisis Framing Model Zhondang Pan dan Gerald M.Kosicki

STRUKTUR PERANGKAT FRAMING UNIT YANG

DIAMATI

SINTAKSIS

Cara wartawan

menyusun kata

1. Skema berita Headline, lead. latar

informasi, kutipan,

sumber, pernyataan,

penutup.

SKRIP

Cara wartawan

menulis fakta

2. Kelengkapan berita 5W+1H

TEMATIK

Cara wartwan

menulis fakta

3. Detail

4. Maksud kalimat,

hubungan

5. Nominalisasi

antarkalimat

6. Koherensi

7. Bentuk Kalimat

8. Kata Ganti

Paragraf, Proposisi

RETORIS

Cara waratwan

menekankan fakta

9. Leksikon

10. Grafis

11. Metafor

12. Pengandaian

Kata idiom,

gambar/foto/ grafik

Pada tabel di atas terdapat empat struktur yang dapat diamati untuk

menunjukan framing dari suatu teks berita. Berikut uraian empat struktur

tersebut.

a. Struktur Sintaksis

Sintaksis adalah susunan kata atau frase dalam kalimat. Dalam

wacana berita, sintaksis menunjukan paa pengertian susunan dan

bagian berita headline, lead, latar informasi, sumber, penutup dalam

satu kesatuan teks berita secara keseluruhan. Bentuk sintaksis yang

paling populer adalah struktur piramida terbalik yang dimulai

dengan judul headline, lead, episode, latar, dan penutup. Elemen

sintaksis memberi petunjuk yang berguna tentang bagaimana

 

17

wartawan memaknai peristiwa dan hendak kemana berita tsb akan

dibawa. 7

Headline merupakan aspek sintaksis dari wacana berita.

Headline memiliki tingkat kemenonjolan yang tinggi yang

menunjukan kecenderungan berita. Headline mempunyai fungsi

framing yang kuat. Headline juga mempengaruhi bagaimana kisah

dimengerti untuk kemudian digunakan dalam bagaimana kisah

dimengerti untuk kemudian digunakan dalam membuat penegrtian

isu dan peristiwa sebagaimana mereka beberkan.

Lead merupakan perangkat sintaksis lain yang sering digunakan.

Lead yang baik umumnya memberikan sudut pandang dari berita,

menunjukan perspektif tertentu dari peristiwa yang diberitakan.

Latar merupakan bagian berita yang dapat mempengaruhi

makna yang ingin ditampilkan wartawan. Bagian berita lain yang

penting adalah pengutipan sumber berita. Dimaksud dengan untuk

membangun objektivitas prinsip keseimbangan dan tidak memihak.

Bagian berita lain juga penting yaitu pengutipan sumber berita,

pengutipan narasumber dilakukan sebagai bentuk objektivitas

informasi yang diberitakan. Dengan demikian maka informasi yang

ditulis oleh wartawan bukanlah pendapat individu melainkan

pendapat orang yang memiliki kaitan dengan isi pemberitaan.

Seharusnya media bisa untuk tidak memihak.

b. Struktur Skrip

Skrip bentuk umum dari struktur skrip ini adalah pola 5W+1H,

Skrip adalah salah satu strategi wartawan dalam mengkonstruk

berita, bagaimana suatu peristiwa dipahami melalui cara tertentu.

Skrip memberikan tekanan mana yang didahulukan, dan bagian

mana yang bisa kemudian sebagai strategi untuk menyembunyikan

informasi penting. untuk pemnyembunyian itu dilakukan dengan

menempatkan dibagian akhir agar terkesan kurang menonjol.

7 Eriyanto, Analisis framing konstruksi, Ideologi dan politik media, (Yogyakarta:

Lkis,2011), h.296

 

18

c. Struktur Tematik.

Tematik bagi Pan dan Kosicki, berita mirip sebuah pengujian

hipotesis. Peristiwa yang diliput, sumber yang dikutip, dan

pernyataan yang diungkapkan digunakan untuk membuat dukungan

yang logis bagi hipotesis yang dibuat.

Elemen – elemen yang di amati dari perangkat adalah koherensi.

koherensi adalah pertalian atau jalinan anatar kata, proposisi, atau

kalimat. Koherensi dapat menggabungkan dua buah kalimat atau

proposisi dengan fakta yang berbeda menjadi berhubungan ketika

seseorang menghubungkannya.

Ada beberapa macam koherensi, pertama yaitu koherensi sebab

akibat, proposisi atau kalimat satu dipandang akibat atau sebab oleh

proposisi lain. Kedua koherensi penjelas. Proposisi atau kalimat

dilihat disini sebagai penjelas proposisi atau kalimat lain. Ketiga,

koherensi pembeda. Proposisi atau kalimat satu dipandang kebalikan

atau lawan dari proposisi atau kalimat lain.8

d. Struktur Retoris

Retoris dari wacana berita menggambarkan pilihan gaya atau

kata yang dipilih oleh wartawan untuk menekankan arti yang ingin

ditekankan atau ditonjolkan wartawan. Wartawan menggunakan

perangkat retoris untuk membuat cerita, lebih menonjolkan pada sisi

tertentu dan meningkatkan gambaran yang diinginkan dari suatu

berita. struktur retoris dari wacana berita juga menunjukan

kecenderungan bahwa apa yang disampaikan tersebut adalah suatu

kebenaran.9

Ada beberapa elemen dari struktur retoris yang biasa digunakan

oleh wartawan. Pertama, leksikon, pemilihan, dan pemakaian kata-

kata tertentu untuk menandai atau menggambarkan suatu peristiwa.

Suatu fakta umumnya terdiri atas beberapa kata yang merujuk

kepada fakta. Kata meninggal mempunyai kata lain seperti mati,

8 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, (Yogyakarta LKIS

Group, 2012), h.303 9 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, (Yogyakarta LKIS

Group, 2012), h.304

 

19

gugur, meninggal, terbunuh, menghebuskan nafas terakhir, dan

sebagaianya. Diantara beberapa kata itu seseorang dapat memilih

diantara pilihan yang ada. Leksikon merupakan kosakata, kamus

yang sederhana, daftar istilah dalam suatu bidang disusun menurut

abjad dan dilengkapi dengan keterangannya, komponen bahasa yang

memuat semua informasi tentang makna dan pemakaian kata dalam

bahasa, kekakayaan kata yang dimiliki suatu bahasa.

Kedua, Elemen grafis biasanya juga muncul dalam bentuk foto,

gambar, dan tabel untuk mendukung gagasan atau untuk bagian lain

yang tidak ingin ditonjolkan. Elemen ini juga memberikan efek

psikologis, ia mampu mengontrol perhatian dan ketertarikan secara

intensif dan apakah suatu informasi itu dianggap penting dan

menarik sehingga harus dipusatkan dan difokuskan. Grafis biasanya

muncul lewat bagian tulisan yang dibuat lain dibandingkan tulisan

lain. Selain itu penggunaan huruf tebal, huruf miring, penggunaan

garis bawah, huruf yang dibuat dengan ukuran lebih besar. Bagian-

bagian yang ditonjolkan oleh media sengaja dilakukan untuk

menentukan pentingnya bagian tersebut. Bagian yang dicetak

berbeda adalah bagian yang dipandang penting oleh komunikator, ia

menginginkan khalayak menaruh perhatian lebih pada bagian

tersebut.

Ketiga, penggunaan metafora dapat menjadi petunjuk dalam

mengungkapkan makna suatu berita yang ingin disampaikan oleh

media. Dalam suatu wacana, seseorang tidak hanya menyampaikan

pesan pokok lewat teks, tetapi dapat menggunakan kiasan atau

ungkapan. Metafora dipakai wartawan sebagai startegi untuk

menjadi landasan pembenar atau pendapat kepada khalayak.

Wartawan akan menggunakna kepercayaan masyarakat, ungkapan

sehari-hari, pribahasa, pepatah, petuah leluhur, kata-kata kuno,

bahkan mungkin ungkapan yang diambil dari ayat-ayat suci yang

semuanya dipakai untuk memperkuat pesan utama.10

10

Eriyanto, Analisis Wacana:Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta LKIS Group,

2012), h.258

 

20

Keempat struktur tersebut menjadi suatu rangkaian atas

kecondongan wartawan dalam memahami suatu peristiwa dapat

diamati dari keempat struktur tersebut. Dengan demikian, media

dapat diamati dari bagiamana wartawan mengisahkan sebuah

peristiwa, kalimat yang dipakai, dan pilihan kata atau idiom yang

dipilih. Wartawan akan menggunakan semua startegi wacana saat

menulis berita dan akan menekankan makna tertentu atas peristiwa

tersebut untuk meyakinkan khalayak pembaca bahwa beirta yang ia

tulis itu benar.

3. Media Online

a. Defenisi Media Online

Media online merupakan media yang berbasis telekomunikasi

dan multimedia atau yang sering kita sebut dengan internet. Salah

satu web yang telah mengalami pertumbuhan pesat saat ini adalah

berita online. Penemuan World Web Wide (www) membuat revolusi

besar besaran di bidang jurnlisme dengan munculnya online (cyber

journalism).11

Jaman sekarang bila terjadi sebuah kejadian kemudian

di share lewat internet, selang beberapa detik kejadian tsb sudah

tersebar keseluruh dunia.

Online merupakan bahasa internet yang berarti informasi dapat

diakses di mana saja dan kapan saja selamaa ada jaringan internet(

konektivitas). Internet kependekan dari Interconnection networking

secara harfiah artinya jaringan antar koneksi. Berkat jaringan maka

komputer dapat diakses melalui komputer lainnya, internet menjadi

media dalam menyampaikan informasi dengan cepat media tersebut

dinamakan media online.

Karakter umum yang dimiliki media online, yaitu:

Pertama, kemudahan bagi pengakses untuk mengalihkan waktu

pengaksesan. Kedua, real time, langsung disajikan. Pengola website

dapat menulis setiap saat. Sehingga pembaca dapat menerima berita

setiap wakatu. Ketiga, unsur multimedia. Bentuk dan publikasi yang

11

Nurdin, Pengantar Komunikasi Massa, (Jakarta:Rajawali pers, 2011), h.15

 

21

lebih kaya. Sajiannya tidak klasik seperti media cetak. Ada banyak

fitur, serta ilustrasi tampilan yang membuat menarik pembaca.

Keempat, interaktif. Memungkinkan user terhubung dengan situs

lain seperti facebook dan twitter.

Menurut Zainal Abidin, masyarakat Indonesia digolongkan ke

dalam masyarakat informasi yang menghabiskan sebagian besar

waktunya dengan media komunikasi dan menggunakan teknologi

informasi, seperti telepon dan komputer. Masyarakat informasi

sendiri pun dimaksud dengan masyarakat yang berbasis data digital,

yang pada gilirannya akan mudah melakukan pertukaran data

informasi meski menggunakan saluran yang berbeda-beda untuk

berkomunikasi. 12

Lebih jauh mengenai internet, kecepatan dalam pengiriman dan

perolehan informasinya menyebabkan internet berfungsi sebagai

penyedia data yang shopisticate. Media online bisa difungsikan

sebagai perpustakaan dunia yang dapat diakses melalui satu pintu

yang namanya www.

4. Konseptualisasi Berita

a. Definisi Berita

Berasal dari bahasa sansekerta, yakni Vrit yang dalam bahasa

Inggris disebut writei, artinya sebenarnya ialah ada dan terjadi.

Dalam kamus besar, berarti laporan mengenai kejadian atau

peristiwa yang hangat.13

Menurut Charnley dan James M. Neal yang menuturkan,

berita adalah laporan tentang peristiwa, opini, kecenderungan,

situasi, kondisi, interpretasi yang penting, menarik masih baru dan

harus disampaikan secepatnya kepada khalayak.14

Menurut Williard C Blayer dalam Newspaper writing and

editing menulis,berita adalah sesutu yang termasa yang dipilih oleh

12

Suryawati Indah, Jurnalistik Suatu Pengantar, h.47 13

Arifin S Harahap, Jurnalistik Televisi: Teknis Memburu dan Menulis Berita, (Jakarta:

Indeks, 2006), h.49 14

Haris Summadiria, Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature, (Simbiosa

Rekatama Medan, 2005), h.64

 

22

reporter untuk dimuat dalam surat kabar karena dia menarik minat

atau mempunyai makna bagi pembaca surat kabar, atau karena dia

dapat menarik para pembaca untuk membaca berita tsb.

Menurut Paul De Massaner dalam buku Here’s the News:

Unesco Associate menyatakan, news atau berita adalah sebuah

informasi yang penting dan menarik perhatian serta minat khalayak

pendengar.

Dari semua definisi seperti yang tertera diatas, dapat ditarik

kesimpulan bahwa berita adalah laporan tercepat tentang suatu

peristiwa atau kejadian yang mengandung nilai berita dan disajikan

melalui media massa baik cetak maupun elektronik secara berkala

melalui media massa baik cetak maupun elektronik.

b. Klasifikasi Berita

Berita diklasifikasikan kedalam dua kategori: berita berat (hard

news) dan berita ringan (soft news). Selain itu berita juga dapat

dibedakan menurut lokasi peristiwanyanya, ditempat terbuka atau di

tempat tertutup. Sedangkan sifatnya, berita bisa dipilah menjadi

berita diduga dan berita tak terduga. Selebihnya berita juga bisa

dilihat menurut meteri isinya yang beraneka macam.15

Berita juga dibedakan menurut lokasi peristiwanya, berita

ditempat tertutup (indoor news), dan berita di tempat terbuka

(outdoor news). Soft news adalah berita ringan yang tidak sampai

menguncangkakn perhatian serta tidak menimmbulkan dampak yang

luas terhadap masyarakat. Sedangkan, hard news adalah berita yang

memiliki arti penting karena isi dari berita tersebut berisi kejadian-

kejadian yang memiliki dampak yang luas terhadap masyarakat.

Hard news atau soft news menunjuk pada kualitas berita, dan bukan

pada lokasi peristiwa.16

15

Haris Summdiria, Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature, (Simbiosa

Rekatama Medan, 2005), h.65 16

Tom. E, Dow. Tate, Sherri, A. Pengantar Dasar Jurnalisme (Scholastic Journalism),

(Jakarta; Kencana Prenada Media Group: 2008) h. 2-3

 

23

Berdasarkan materi isinya, berita dapat dikelompokan ke dalam:

1. Berita pernyataan pendapat, ide, atau gagasan (talking news)

2. Berita ekonomi (economic news)

3. Berita keuangan (financial news)

4. Berita politik (political news)

5. Berita Sosial Kemasyarakatan (social news)

6. Berita pendidikan (education news)

7. Berita hukum dan keadilan (law and justice news)

8. Berita olahraga(sport news)

9. Berita Kriminal (crime news)

10. Berita bencana dan tragedi (tragedy and disaster news)

11. Berita Perang (war News)

12. Berita ilmiah (scientifict News)

13. Beirta hiburan (enterainment news)

14. Berita tentang aspek-aspek ketertarikan manusiawi atau minat

insani (human interest news)

c. Nilai Berita

Dalam pengemasan sebuah berita harus mempertimbangkan

faktor nilai berita dalam pemberitaanya. Menurut Downie Jr dan

Kaiser nilai berita adalah kriteria dalam menyeleksi berita.17

Nilai

berita (news value) adalah unsur–unsur yang terdapat dalam sebuah

berita yang dapat menarik perhatian khalayak pembaca atau pemirsa.

Nilai berita juga menjadi acuan yang dapat digunakan oleh

para jurnalis, yakni para reporter dan editor untuk memutuskan fakta

yang pantas dijadikan berita dan memilih mana yang lebih baik.18

Menurut Reese ada beberapa nilai berita yaitu faktor

pentingnya sebuah pemberitaan (importance), faktor kemanusiaan

(human interest), faktor konflik atau kontroversi pada sebuah

pemberitaan (conflict/controversy), faktor ketidakbiasaan sebuah

berita yang diberitakan (the unusual), faktor ke aktualan

17

Hikmat Kusumaningrat, Jurnalistik Teori dan Praktik, (Bandung:Remaja

Rosdakarya,2006), h.58 18

Suryawati Indah, Jurnalistik Suatu Pengantar, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), h.76

 

24

berita(timeliness), dan terakhir faktor kedekatan sebuah pemberitaan

dengan audiens(proximity).19

Menurut Brian S. Brooks, George Kennedy, Darly R. Moen, dan

Don Ranly dalam news Repoerting and Editing menunjuk kepada

sembilan hal.

1. Keluarbiasaan(Unusualness), adalah berita yang luar biasa.

Dalam pandangan jurnalistik, berita bukanlah suatu peristiwa

biasa. Kalangan praktiksi jurnlaistik sangat menyakini, semakin

besar suatu peristiwa, semakin besar pula nilai berita yang di

timbulkannya. Nilai berita peristiwa luar biasa, paling tidak

dapat dilihat dari lima aspek: Lokasi peristiwa, waktu peristiwa

itu terjadi, jumlah korban, daya kejut peristiwa, dan dampak

yang ditimbulkan peristiwa tersebut. Baik dalam bentuk jiwa

dan harta, maupun menyangkut kemungkinan perubahan

aktivitas kehidupan masyarakat.

2. Kebaruan(Newness), adalah berita yang terbaru. Berita adalah

apa saja yang disebut hasil karya terbaru. Apapun perubahan

penting yang terjadi dan dianggap berarti, dan hal baru, apapun

namanya pasti memiliki nilai berita.

3. Akibat(Impact), berita segala sesatu yang berdampak luas. Suatu

peristiwa tidak jarang menimbulkan dampak besar dalam

kehidupan masyarakat. Dampak suatu pemebritaan bergantung

pada beberapa hal: seberapa banyak khalayak yang terpengaruh,

pemberitaan itu langsung mengena kepada khalayak atau tidak,

dan segera tidaknya efek berita itu menyentuh khalayak media

surat kabar, radio, atau televisi yang melaporkan.

4. Aktual(Timeliness), berita peritiwa yang sedang atau baru

terjadi. Sesuai dengan definisi jurnalistik media massa haruslah

memuat atau menyiarkan berita-berita aktual yang sangat

dibutuhkan oleh masyarakat. Kebaruan atau aktualitas itu

terbagi dalam tiga kategori: aktualitas kalender, akutualitas

19

Shoemaker and Reese, Mediating The Message: Theories of Influences on Mass Media

Content, (Longman, 1996), h.111

 

25

waktu, aktualitas masalah. (a) Aktualitas kalender; biasanya pers

dan media massa nasional menganggap penting menurunkan

tulisan, ulasan, laporan, siaran atau tayangan yang berkaitan

dengan hari hari bersejarah. contoh: 21 April hari Kartini, 2 Mei

Hari Pendidikan Nasional atau 20 Mei Hari Kebangkitan

Nasional. (b) Aktualitas waktu, laporan tercepat yang disiarkan

surat kabar dan media massa lain. seperti berita tentang bencana

alam seperti gempa atau banjir selalu mendapat tempat dan

waktu utama dalam pemberitaan media massa. (c) Aktualitas

masalah, aktualitas kalender, aktualitas waktu, aktualitas

masalah, ketiganya memengaruhi reporter dan editor dalam

memutuskan berita mana yang perlu segera diolah lebih lanjut

dan dihidangkan untuk diketahui masyarakat luas.

5. Kedekatan (Proximity). Kedekatan mengandung dua arti.

Kedekatan geogarfis dan kedekatan psikologis. Kedekatan

geografis menunjukan pada suatu peristiwa atau berita yang

terjadi di sekitar tempat tinggal kita. Kedekatan psikologis lebih

banyak di tentukan oleh tingkat keterikatan pikiran, perasaan

atau kejiwaan seseorang dengan suatu objek peristiwa atau

berita. Sebagai pegangan, ada dua hal harus menjadi

pertimbangan dalam menentukan berita bernilai kedekatan

geografis dan kedekatan psikologis. Pertama, suatu kejadian

atau peristiwa akan dianggap lebih penting sebagai berita bagi

orang atau kelompok masyarakat yang berdekatan dengan

tempat peristiwa itu terjadi.

6. Informasi (Information), menurut Wibur Scharamm, informasi

adalah segala yang bisa menghilangkan ketidakpastian.

7. Konflik (conflict), konflik atau segala sesuatu yang mengandung

unsur atau surat dengan dimensi pertentangan. Konflik atau

pertentangan, merupakan sumber berita yang tak pernah kering

dan tak akan pernah habis.

 

26

8. Orang Penting (Public Figure), tentang orang-orang penting,

orang-orang ternama.

9. Kejutan (Surprising), kejutan adalah sesuatu yang datangnya

tiba-tiba, diluar dugaan, tidak direncanakan, di luar perhitungan,

tidak diketahui sebelumnya. Kejutan bisa merujuk pada ucapan

dan perbuatan manusia. Nilai berita kejutan, ditentukan oleh

subjek pelaku, situasi saat itu, peristiwa sebelumnya, di bidang

perhatian, pengetahuan, serta pengalaman orang-orang atau

masyarakat disekitarnya.

5. Tinjauan Umum Tentang Pemilihan Umum

a. Pengertian Pemilihan Umum

Pemilu adalah salah satu ciri yang harus ada pada Negara

Demokrasi. Dengan demikian pemilu merupakan sarana yang

penting untuk rakyat dalam kehidupan bernegara, yaitu dengan

jalan memilih wakil-wakilnya yang pada gilirannya akan

mengendalikan roda pemerintahan. Hasil pemilihan umum

yang diselenggarakan dalam suasana keterbukaan dengan

kebebasan berpendapat dan kebebasan berserikat, dianggap

mencerminkan dengan cukup akurat mencerminkan aspirasi

dan partisipasi masyarakat.20

Menurut Harris G.Waren, Pemilu adalah kesempatan bagi

para warga negara untuk memilih pejabat-pejabat pemerintah

dan memutuskan apakah yang mereka inginkan untuk

dikerjakan oleh pemerintah. Sedangkan menurut A.Sudiharto,

pemilu adalah sarana demokrasi yang penting dan merupakan

perwujudan yang nyata untuk keikut sertaan rakyat dalam

kehidupan kenegaraan.21

Pengertian pemilihan umum dalam negara yang demokrasi

ini dapat dilihat dalam Undang-Undang nomor 7 Tahun 2017

tentang pemilu, sebagia berikut:

20

Miriam Budirjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, (PT. Gramedia Pustaka Utama,2008), h.461 21

Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik, Jakarta: PT Grasindo, 2001), h. 15

 

27

1. Pemilihan Umum yang selanjutnya disebut pemilu

adalah sarana kedaulatan rakyat untuk memilih anggota

Dewan Rakyat, anggota Dewan Perwakilan Daerah,

Presiden dan Wakil Presiden dan untuk memilih anggita

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yang dilaksanakan

secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil

dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia

berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

2. Dalam penyelenggaraan pemilu, penyelenggara pemilu

harus melaksanakan pemilu berdasarkan asas Mandiri,

Jujur, Adil, Berkepastian Hukum, Tertib, Terbuka,

Profesional, Akuntabilitas, Efektif dan efisien.

3. Pelaksaan pemilihan umum, bertujuan:

a. Memperkuat sistem ketatanegaraan yang demokratis

b. Mewujudkan pemilu yang adil dan berintergritas

c. Menjamin konsistensi pengaturan sistem pemilu

d. Memberikan kepastian hukum dan mencegah

duplikasi dalam pengaturan pemilu

e. Mewujudkan pemilu yang efektif dan efisien

b. Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden

Dalam sebuah Negara yang menganut demokrasi

Presidensial, Jabatan Presiden sangatlah penting, selain sebagai

kepala Negara juga sebagai kepapa pemerintahan. Oleh karena

itu banyak hal sangat tergantung pada kepimimpinan Presiden.

Kegagalan Presiden bisa mengakibatkan sistem Demokrasi itu

sendiri gagal diterapkan dalam praktek. Oleh karena demikian

pentingnya jabatan Presiden, sehingga cara memilihnya pun

menjadi penting. Sebab, ia pasti akan mempengaruhi tingkat

efektivitas politik Presiden terpilih.22

22

Triwahyuningsih, Pemilihan Presiden Langsung dalam Kerangka Negara Demokrasi

Indonesia, (Yogyakarta: Tiara Wacana), h.12

 

28

Pengertian Pilpres sendiri sudah termuat dalam Undang-

Undang nomor 42 Tahun 2008 Tentang “Pemilihan Umum

Presiden dan Wakil Presiden” dan tercantum dalam Pasal 1

ayat 1 yaitu tentang ketentuan umum:

Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, selanjutnya

disebut pemilu Presiden dan Wakil Presiden, adalah pemilihan

umum untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden dalam

Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila

dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945.

c. Penetapan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden

Dalam Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang

Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, yang

selajutnya disebut UU Pilpres, terdapat beberapa hal teknis

yang diatur untuk menyelenggarakan pemilihan umum

Presiden dan Wakil Presiden, salah satunya ialah mengenai

teknis pencalonan Presiden dan Wakil Presiden.

Di dalam pasal 1 ayat(4), pasal 8, pasal 9, dan pasal 13 ayat

(1) UU Pilpres secara bersamaan dapat memberikan

pemahaman bahwa satu-satunya mekanisme atau jalur untuk

menjadi calon Presiden dan calon Wakil Presiden adalah

melalui usulan partai politik atau gabungan partai politik

peserta pemilu. Dengan kata lain, hak untuk mengajukan

Pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden adalah hak

ekslusif partai peserta pemilu dan tidak diperkenankan atau

tidak ada kemungkinan sama sekali bagi pasangan Calon

Presiden dan Calon Wakil Presiden perseorangan atau

independen di luar dari yang di usulkan partai politik atau

gabungan partai politik tersebut, dan yang diusulkan oleh

organisasi non-Partai.23

23

Hanta Yuda A.R., Presidensialisme Setengah Hati, (Jakarta: PT.Gramedia Pustaka

Utama, 2010), H.94

 

29

B. Kerangka Berpikir

Gambar 2

Bagan Kerangka Berpikir

ANALISIS FRAMING BERITA KLARIFIKASI KEGAGALAN

MAHFUD MD MENJADI CAWAPRES PADA PEMILU 2019

DI MEDIA ONLINE DETIK.COM

Teori Konstruksi Realitas Sosial

( Peter L. Berger dan Thomas Luckman)

Model Framing Zhondang Pan dan Gerald M. Kosicki

Struktur Skrip

cara wartawan

mengisahkan

fakta

Struktur Retoris

Cara wartawan

menekankan berita

Struktur

Tematik

cara wartawan

menulis fakta

Struktur Sintaksis

cara wartawan

menyusun fakta

Tahapan

Menyiapkan

Materi

Konstruksi

Tahapan Sebaran

Konstruksi

Tahapan

Pembentukan

Konstruksi

Realitas

Tahap

Konfirmasi

 

30

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Profil Detik.com

1. Sejarah Singkat

Detik terlahir dari sebuah perusahaan Arganet Multicitra Siberkom

atau yang lebih dikenal dengan nama Agrakom. Agrakom merupakan

sebuah penyediaan jasa konsultasi pengembangan dan pengelolaan web.

Detik berawal dari sebuah Tabloid DeTIK. Tabloid DeTIK bermuatan isu

politik dengan pemberitaannya yang kritis terhadap pemerintahan. Pada

saat indonesia mengalami krisis moneter tabloid detik secara tiba-tiba

dibredel oleh Pemerintah karena dianggap merugikan pemerintahan.

Saat reformasi tahun 1998, masyarakat sangat membutuhkan

informasi, tercetuslah ide untuk membuat sebuah media yang berbasis

online dan tidak lagi menggunakna karakteristik media cetak yang

harian, mingguan, atau bulanan melainkan bersifat seperti Breaking

news.

Hari lahir detik.com ditetapkan pada tanggal 9 Juli 1998, yang

didirikan oleh beberapa mantan wartawan media yaitu Budiono Darsono

(mantan wartawan tabloid DeTIK), Yayan Sopyan (mantan wartawan

tabloid DeTIK), Abdul Rahman (mantan wartawan tempo) dan Didi

Nurgrahadi.

Pada 3 Agustus 2011 CT Corp mengakuisi detik.com (PT Agranet

Multicitra Siberkom/Agrakom). Mulai pada tanggal itulah secraa resmi

detik.com berada di bawah Trans Corp. Chairul tanjung, pemilik CT

Corp membeli detik.com secara total atau keseluruhan dengan nilai

US$60 juta atau Rp 521-540 miliar. Setelah diambil alih, maka

selanjutnya jajaran direksi akan diisi oleh pihak-pihak dari Trans Corp

sebagai perpanjangan tangan CT Corp di ranah media.

Nama detik.com memiliki filosofi yaitu Never Stand Still (Takkan

Pernah Berhenti). Budi Rahman menyatakan bahwa filosofi tersebut

bermakna agar Detik.com dapat mengikuti perkembangan teknologi dan

 

31

selalu menampilkan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh pembaca

yang lebih cepat dan lebih lengkap.

Ditengah persaingan industri media online saat ini, detik.com terus

eksis dan semakin inovatif sehingga berhasil menempatkan posisinya di

hati khalayak. Hal ini dibuktikan dengan keberhasilan detik.com yang

menempati peringkat ke empat setelah Google.com, Youtube.com dan

Google.co.id menurut Alexa.com.

2. Visi dan Misi

a. Visi Detik.com

Menjadi tujuan utama bagi orang indonesia untuk mendapatkan

konten dan layanan digital, baik melalui internet maupun

seluler/mobile.

b. Misi Detik.com

Memiliki komitmen tinggi untuk memberikan kepuasan kepada

pelanggan.

Memberikan kesejahteraan kepada karyawan dan menjadi

tempat yang baik untuk berkarier.

Memberikan hasil optimal yang berkesinambungan bagi

pemegang saham.

c. Nilai Detik.com

Cepat dan Akurat

Kreatif dan Inovatif

Integritas

Kerjasama

Independen

3. Situs-situs Detik.com

a. detikNews (news.detik.com) Berisi informasi berita politik-peristiwa

b. detikFinance (finance.detik.com) Memuat berita ekonomi dan

keuangan

c. detikFood (food.detik.com) Informasi tentang resep makanan dan

kuliner

 

32

d. detikHot (hot.detik.com) Berisi info gosip artis/selebritis dan

infotaiment

e. detiki-Net (inet.detik.com) Memuat informasi teknologi

f. detikSport (sport.detik.com) Berisi info olahraga termasuk sepakbola

g. detikHealth (health.detik.com) Memuat info dan artikel kesehatan

h. detikTV (tv.detik.com) Memuat info mengenai berita video( tv

berita)

i. detikFoto (foto.detik.com) Memuat berita foto

j. detikOto (oto.detik.com) Memuat informasi mengenai otomotif

k. detikTravel (travel.detik.com) Memuat informasi tentang liburan dan

pariwisata

l. detikSurabaya (surabaya.detik.com) Info Surabaya dan Provinsi

Jawa Timur

m. detikBandung (bandung.detik.com) Informasi tentang Bandung dan

Provinsi Jawa Barat

n. detikforum (forum.detik.com) Tempat diskusi online antar

komunitas pengguna Detik.com

o. blogdetik (blog.detik.com) Tempat pengakses mengisi info atau

artikel, foto, video di halaman blog pribadi

p. wolipop (wolipop.detik.com) Berisi informasi tentang wanita dan

gaya hidup.

q. TanyaSaja (tanyasaja.detik.com) Tempat para pengakses bertanya

jawab mengenai hal apapun

r. DetikMap (map.detik.com) semacam alat/tool untuk melihat peta

lokasi

s. IklanBaris (iklanbaris.detik.com) berisikan iklan yang langsung diisi

konsumen

t. MyTRANS (www.mytrans.com) Live Streaming Trans TV dan

Trans7, serta video program-program acara Trans TV dan Trans7

u. Harian Detik (detikharian.detik.com) Berisi berita dalam bentuk

koran digital yang diterbitkan 2x sehari pada pukul 06.00 WIB &

16.00 WIB

 

33

4. Profil Detik.com1

Nama : Detikcom

Alamat Redaksi : Gedung Transmedia – Lantai 8-9

Jalan Kapten Tendean Kav. 12-14 A, Jakarta

Selatan, 12790

Telepon : (021) 79187722

B. Profil Mahfud MD

Mahfud MD adalah salah satu pakar ilmu hukum dan ilmu politik di

Indonesia. Mahfud dilahirkan di Desa Omben, Kecamatan Omben Sampang,

Madura, Jawa Timur pada tanggal 13 Mei 1957. Inisial MD di belakang nama

Mahfud adalah singkatan dari nama ayahnya, Mahmodin. Ketika berumur

tujuh tahun, ia dimasukan ke Sekolah Dasar Negeri pada pagi hari. Sore hari,

ia belajar di Madrasah Ibtidaiyyah. Malam sampai pagi hari, Mahfud belajar

agama di surau. Mahfud lalu dikirim ke Pondok Pesantren Somber Lagah di

Desa Tegangser laok, untuk mendalami agama. Ketika itu ia masih kelas V

SD. Sekolahnya pun dilanjutkan di Pondok Pesantren tersebut. Pada tahun

1978, Mahfud tamat dari Pendidikan Hakim Islam Negeri setara dengan

Madrasah Aliyah/SMA, ia meneruskan pendidikan ke Fakultas Hukum

Universitas Islam Indonesia dirangkapnya dengan kuliah di Fakultas Sastra

dan Budaya Universitas Gajah Mada Jurusan Sastra Arab.

Lulus dari fakultas Hukum, Mahfud tertarik untuk ikut bekerja dan

mengajar di Universitas Islam Indonesia sebagai dosen dengan status Pegawai

Negeri Sipil(PNS). Pada tahun 1985 Mahfud mengikuti Program Pasca

Sarjana S-2 dalam bidang Ilmu Politik di UGM. Selepas lulus Program S-2

Ilmu Politik, kemudian Mahfud mengikuti pendidikan Doktor S-3 dalam Ilmu

Hukum Tata Negara di UGM sampai di tahun 1993, Mahfud lulus sebagai

doktor. Didukung oleh karya tulisannya yang banyak, baik dalam bentuk

buku, jurnal, maupun makalah ilmiah, dari Lektor Madya, Mahfud langsung

menjadi Guru besar di usianya yang menginjak 41 tahun. Jabatan Struktural

di pemerintahan (eksekutif) diraih Mahfud ketika awal tahun 2000,

1 http://www.detik.com/dapur/redaksi di akses tanggal 12 Desember 2018, pada pukul

14.44 WIB

 

34

pemerintah mengangkatnya menjadi Plt. Staf Ahli Menteri Negera Urusan

Hak-Hak Asasi Manusia (eselon 1B), kemudian diangkat lagi menjadi Deputi

Menteri Negera Urusan HAM (eselon IA). Dengan Keputusan Pemerintah

No. 234/M Tahun 2000 Mahfud menjadi anggota kabinet ketika diangkat

menjadi Menteri Pertahanan Riuntuk kemudian tahun2001 diangkat menjadi

Menteri Kehakiman dan HAM.

Selesai menjadi Menteri, Mahfud ikut memimpin Partai Kebangkitan

Bangsa dalam jabatan Wakil Ketua Umum. Dari sanalah Mahfud MD dapat

Masuk ke Lembaga Perwakilan Rakyat (legislatif) ketika terpilih menjadi

anggota DPR/MPR berdasarkan pemilu 2014. Setalah itu ia masuk ke

lembaga yudikatif, karena pada tahun 2008 terpilih menjadi Hakim Konstitusi

dan kemudian terpilih juga sebagai Ketua Mahkamah Kosntitusi selama dua

periode (2008-2011 dan 2011-2013).

 

35

BAB IV

DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

Data pemberitaan klarifikasi kegagalan Mahfud MD sebagai Calon Wakil

Presiden Republik Indonesia mendampingi Jokowi pada pemilihan Presiden 2019

di media online Detik.com

Tabel 4.1

Berita Tanggal Berita Judul Berita

Berita 1 09 Agustus 2018

Jokowi–Mahfud MD,

Panggilan Sejarah yang

Pupus di Last Minute.

Berita 2 12 Agustus 2018 Mahfud MD Jelaskan

Drama Batal jadi

cawapres pekan depan.

Berita 3 15 Agustus 2018 Mahfud MD Ungkao

Peran Mensesneg, PD

Sebut Jokowi Langgar

UU ASN..

Berita 4 16 Agustus 2018 Mahfud MD Diredam

Pro Jokowi, diolah kubu

Prawabo dan Sandiaga

Berdasarkan data diatas terdapat empat berita yang berkaitan dengan

pemberitaan klarifikasi kegagalan Mahfud MD di Detik.com. Kegagalan Mahfud

MD mendampingi Jokowi pada Pemilihan Presiden mendatang menjadi sorotan

masyarakat, terlebih setelah Mahfud MD menceritakan kejadian yang sebenarnya

terjadi saat itu. Pada bab ini penulis akan membahas mengenai pembingkain berita

yang dilakukan oleh Detik.com menggunakan teori Framing Zhondang Pan dan

Gerald Kosicki dengan melihat empat struktur framing yaitu sintaksis, skrip,

tematik, retoris.

 

36

1. Berita Edisi 09 Agustus 2018

a. SINTAKSIS

Tabel 4.2

Headline berita 1

Judul berita Detik.com pada tanggal 9 Agustus 2018 dengan judul

“Jokowi-Mahfud MD, Panggilan Sejarah yang Pupus di Last Minute”.

Pada judul Detik.com menggunakan kata Panggilan sejarah dapat

dikatakan bahwa wartawan ingin memberitahu kepada publik jika

menurut Mahfud MD peristiwa ini merupakan hal bersejarah dalam

hidup Mahfud MD. Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia kata „Sejarah‟

mempunyai arti kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada

masa lampau. Pupus di Last Minute, penekanan kata di Last minute,

wartawan bermaksud menyampaikan secara detail bahwa harapan

Mahfud MD dalam mendampingi Jokowi sebagai Cawapres, lenyap di

menit terakhir sebelum deklarasi.

Tabel 4.3

Lead berita 1

Unit yang

Diamati

Temuan Pada Teks

Lead Sad ending buat Mahfud MD Sudah diberi harapan jadi

cawapres, tapi 'dicampakkan' pada last minute. Begitu

dramatis bak sinetron televisi yang membuat benak

penonton berkecamuk.

Pada berita ini Lead yang digunakan lead what. Lead pada teks

berita, merupakan rangkaian opini dari wartawan yang menggunakan

majas hiperbola dengan menekankan fakta yang ada, terlihat dari

penggunaan kata-kata yang dapat diartikan berlebihan oleh pembaca.

Pada awal pemberitaan wartawan menggunakan kata Sad Ending, jika

Unit

yang

Diamati

Temuan pada Teks

Judul /

headline

Jokowi-Mahfud MD, Panggilan Sejarah yang Pupus di Last

Minute

 

37

dibahasa Indonesia kan mempunyai arti berakhir sedih. Disini terlihat

wartawan menunjukan rasa iba kepada Mahfud MD, kata Dicampakkan

menggunakan awalan di- yang merupakan kata kerja pasif yang berarti

dilempar/dibuang yang mana mengartikan bahwa Mahfud MD sebagai

korban.

Tabel 4.4

Latar Informasi berita 1

Unit yang

Diamati

Temuan Pada Teks

Latar

Infomasi

Drama Mahfud batal jadi cawapres, yang membuat banyak

orang terbelalak, jadi penutup balada yang bermula saat

Ketum PPP M Romahurmuziy merespons viralnya

cawapres Jokowi berinisial huruf 'M'. Memang sedikit

bernada candaan, namun pernyataan ini membuat

cawapres Jokowi berinisial 'M' makin viral, apalagi ada

Waketum PD Roy Suryo juga menyebut nama-nama yang

sama, sambil melempar guyonan soal sosok 'Mr A'

pendamping Prabowo yang ternyata belakang diketahui

juga tidak presisi.

Sebenarnya awak media sempat bertanya langsung kepada

Jokowi soal sosok cawapres Jokowi. Yang menguat kala

itu memang nama Mahfud dan Ma'ruf Amin. Nah, Jokowi

menanggapi dengan senyuman dan melempar candaan

Dari dua Latar informasi yang digunakan oleh Detik.com

memberikan keterangan bahwa awal mula tersebar nama pendamping

Jokowi pada Pilpres 2019 berinisial huruf M diawali dengan respon dari

MRomahurmuziy sebagai Ketua Umum PPP yang mana menjadi partai

pendukung Jokowi, di Sosial Media Twitter menyebut banyak nama dan

salah satu nya adalah Mahfud MD. Kemudian pada latar informasi

selanjutnya Detik.com memasukan hasil tanggapan langsung dari Jokowi

soal sosok cawapres.

 

38

Tabel 4.5

Kutipan Sumber berita 1

Unit yang

Diamati

Temuan Pada Teks

Kutipan sumber “Sejak beberapa saat yang lalu beredar bahwa

cawapres Jokowi berawalan M. Itu betul. Ma'ruf Amin,

Muhaimin, Mahfud MD, Moeldoko Mulyani, Mbak

Susi, Mas Airlangga, bahkan M Romahurmuziy bisa

juga, he-he-he.... Mas dan mbak lainnya sudah pasti

juga. Nah, awalannya M, kan," kata Romahurmuziy

lewat akun Twitter-nya.

"Pertama, tentu panggilan sejarah ya, saya kan aktivis

juga, pengin juga ada di medan perjuangan. Kedua

tentu kepercayaan Pak Jokowi kepada saya. Kalau

memilih saya, tentu kan percaya kepada saya. Ketiga,

elektabilitas Pak Jokowi untuk menang itu sangat bisa,"

kata Mahfud.

Dari kedua kutipan sumber, Detik.com memilih memasukan hasil

opini dari Romahurmuziy yang berada di sosial media. Dengan memilih

kutipan sumber tersebut detik berupaya menekankan fakta bahwa nama

Mahfud MD memang sudah diketahui publik untuk naik menjadi

pendamping Joko Widodo pada Pilpres 2019. Selanjutnya Detik.com

memilih memasukan pernyataan Mahfud MD tentang dirinya yang sudah

diminta untuk bersiap. Kutipan sumber pada berita ini terlihat bahwa

detik berusaha memberikan fakta-fakta yang terjadi sebelum deklarisi

pendamping Joko Widodo.

 

39

Tabel 4.6

Pernyataan berita 1

Unit yang

Diamati

Temuan Pada Teks

Pernyataan Tak hanya itu juga, ia juga mengungkap kriteria cawapres

Jokowi yang kemudian oleh sejumlah pakar politik dinilai

mengarah pada Mahfud MD. Harapan Mahfud jadi

cawapres makin besar setelah ada elite PDIP yang

membuka peluang itu dengan mengatakan 'boleh juga'.

Dalam pernyataan, Detik.com membuat pembaca yakin, bahwa

nama Mahfud MD memang sudah diketahui publik sehingga memilih

pernyataan dari Romahurmuziy untuk memperkuat bahwa pada elit

politik dari kelompok Jokowi memang sudah memberikan tanda bahwa

kemungkinan Mahfud MD akan mendampingi Jokowi pada pemilihan

Presiden mendatang.

Tabel 4.7

Penutup berita 1

Unit yang

Diamati

Temuan Pada Teks

Penutup Ya, Mahfud batal jadi cawapres Jokowi, dan saat ditanya

soal kenapa Mahfud batal jadi cawapres, Jokowi diam

seribu kata. Lalu apa yang sebenarnya terjadi? Apa yang

membuat panggilan sejarah pupus bagi Mahfud?

Lalu apakah Jokowi-Ma'ruf Amin mampu menandingi

Prabowo-Sandiaga Uno, yang hampir final di kubu

seberang?

Pada penutup berita Detik.com memilih, melemparkan pertanyaan

untuk pembaca setelah sebelumnya Detik.com menjabarkan bahwa

memang publik mengatahui Mahfud MD akan mendampingi Jokowi.

 

40

b. SKRIP

Tabel 4.8

5W+1H berita 1

SKRIP What Drama Mahfud batal jadi

cawapres, yang membuat

banyak orang terbelalak, jadi

penutup balada yang bermula

saat Ketum PPP M

Romahurmuziy merespons

viralnya cawapres Jokowi

berinisial huruf 'M'. Memang

sedikit bernada candaan,

namun pernyataan ini

membuat cawapres Jokowi

berinisial 'M' makin viral,

apalagi ada Waketum PD Roy

Suryo juga menyebut nama-

nama yang sama, sambil

melempar guyonan soal sosok

'Mr A' pendamping Prabowo

yang ternyata belakang

diketahui juga tidak presisi.

Who Joko Widodo

Romahnurmuziy

Mahfud MD

Where Di Tesate, sekitar Menteng.

When Kamis, 9 Agustus 2018

Why Konon, sejumlah pimpinan

parpol menolak Mahfud pada

menit-menit akhir dan

diambillah Maruf Amin.

How Sementara itu, Jokowi sedang

berkumpul dengan sembilan

pimpinan parpol koalisinya di

Restoran Pelataran Menteng,

mengambil keputusan penting

soal cawapres

pendampingnya. Sebelum

surat resmi pengusungan

 

41

Jokowi diteken dan dicap

ketum parpol, semua menduga

duetnya adalah Jokowi-

Mahfud. Namun siapa nyana,

pada last minute, nama itu

justru berubah. Semua orang

terkejut!

Pada bagian unsur skrip dalam berita merupakan sebuah susunan

dalam menceritakan berita tersebut. Unsur skrip bisa menjadi salah satu

strategi wartawan dalam membangun berita. Dalam skrip wartawan akan

menjelaskan bagaimana suatu peristiwa dipahami melalui cara tertentu

dengan susunan tertentu. Jika dilihat Detik.com mencoba menjelaskan

secara detail bagaimana kejadian Mahfud MD sebelum deklarasi dengan

memberikan kelengkapan 5W+1H dalam berita.

c. TEMATIK

Tabel 4.9

Detail berita 1

Detail

(kalimat)

“...Ini belum apa-apa. Yang makin dramatis adalah kala

Mahfud diminta mengukur baju putih. Mahfud menyebut

itu adalah baju favorit Pak Jokowi....”

“Dengan baju putih yang baru dijahit itu Mahfud

melenggang ke sekitar Menteng, tepatnya di Tesate. Di

sana ia sempat bertemu sejumlah media, berbicara

optimisme jadi pendamping Jokowi.....”

Detik.com menggunkan detail guna untuk mempertegas fakta fakta

yang ada, dengan menggunkana kata „baju putih‟ terlihat bahwa ingin

memberi tanda bahwa dari segi kesiapan seragam sudah jelas Mahfud

MD mengikuti prosedur yang ada sebelum deklarasi diumumkan, pada

detail berita yang pertama detik memunculkan opini wartawan yang

seolah olah seperti itu kejadiannya, kata “ yang makin dramatis adalah

 

42

kala Mahfud diminta.....” membuat seolah kejadian ini menjadi kejadian

yang paling menyedihkan dengan menggunakan kata dramatis yang

dapat diartikan bersifat drama yang melibatkan konflik atau emosi.

Tabel 4.10

Koherensi berita 1

Koherensi Sementara itu, koalisi Jokowi sedang mempersiapkan

cawapresnya, kubu seberang sudah mulai membuat

kejutan dengan drama 'jenderal kardus' sampai

munculnya duet Prabowo-Sandiaga yang menguat pada

tengah malamnya.

Koherensi yang digunakan oleh detik menggunakan kata

„sementara itu‟ yang memliki arti „dalam waktu itu‟, artinya adalah

kejadian yang terjadi dalam waktu bersamaan. Pada bagian ini, detik

menakankan bahwa saat kubu Jokowi mendeklarasikan pasangannya dan

menuai kontroversi, ternyata pihak Prabowo dengan pencalonan

pasangannya juga sedang dalam polemik yang rumit.

Tabel 4.11

Bentuk Kalimat berita 1

Bentuk

Kalimat

Drama Mahfud batal jadi cawapres, yang membuat banyak

orang terbelalak, jadi penutup balada yang bermula saat

Ketum PPP M Romahurmuziy merespons viralnya cawapres

Jokowi berinisial huruf 'M'. Memang sedikit bernada

candaan, namun pernyataan ini membuat cawapres Jokowi

berinisial 'M' makin viral, apalagi ada Waketum PD Roy

Suryo juga menyebut nama-nama yang sama, sambil

melempar guyonan soal sosok 'Mr A' pendamping Prabowo

yang ternyata belakang diketahui juga tidak presisi.

Bentuk kalimat pada berita ini menggunakan paragraf deduktif,

karena pada bagian awal sudah dijelaskan inti masalah kemudian di akhir

pargraf merupakan penekanan atau penjelasan dari mengapa nama

Mahfud MD bisa menjadi perbincangan masyarakat, yang mana diakhir

Maruf Amin yang terpilih sebagia pendamping Jokowi pada pemilihan

Presiden 2019.

 

43

Tabel 4.12

Kata Ganti berita 1

Kata „Kubu‟ menurut kamus besar Bahasa Indonesia sekolompok

pendukung atau pengembira. Pada berita ini menjelaskan batalnya

Mahfud MD menjadi cawapres Jokowi, tetapi Detik.com memilih

masukkan fakta tentang Prabowo-Sandiaga yang isunya tidak terdengar

publik, seolah membuat pembaca untuk tidak hanya fokus kepada

kegagalan Mahfud MD yang berada di pihak jokowi, tetapi juga harus

melihat dari kelompok/tim Prabowo – Sandiaga.

d. RETORIS

Tabel 4.13

Leksikon berita 1

Retoris Leksikon Sad ending buat Mahfud MD. Sudah

diberi harapan jadi cawapres, tapi

'dicampakkan' pada last minute. Begitu

dramatis bak sinetron televisi yang

membuat benak penonton berkecamuk.

Memang sedikit bernada candaan, namun

pernyataan ini membuat cawapres Jokowi

berinisial 'M' makin viral, apalagi ada

Waketum PD Roy Suryo juga menyebut

nama-nama yang sama, sambil melempar

guyonan soal sosok 'Mr A' pendamping

Prabowo yang ternyata belakang diketahui

juga tidak presisi.

Kata

Ganti

Sementara itu, koalisi Jokowi sedang mempersiapkan

cawapresnya, kubu seberang sudah mulai membuat kejutan

dengan drama 'jenderal kardus' sampai munculnya duet

Prabowo-Sandiaga yang menguat pada tengah malamnya.

 

44

Pada elemen leksikon, di paragraf pertama detik menggunakan

kata „berkecamuk‟ dalam kamus besar Bahasa Indonesia memiliki arti

merasuk dengan ganas. Disini telihat bahwa detik melihat tanggapan

pembaca seolah-olah menjadi pertanyaan besar hal apa yang mendasar

atas kegagalan Mahfud MD menjadi calon wakil Presiden. Kemudian

pada paragraf dua, terdapat kata viral yang memiliki arti menyebar

dengan cepat, Detik.com menakankan bahwa insial huruf M yang akan

dijadikan sebagai pendamping Jokowi merupakan pernyataan yang

keluar dari kelompok Jokowi sendiri.

Tabel 4.14

Grafis berita 1

Grafis Harapan Mahfud jadi cawapres makin besar setelah ada elite

PDIP yang membuka peluang itu dengan mengatakan 'boleh

juga'.

Drama terus bergulir hingga kemudian 'diamini' oleh Presiden

Jokowi.

Penggunaan kata „boleh juga‟ Detik.com menyatakan terdapat

harapan besar untuk Mahfud MD menjadi pendamping Jokowi dengan

ketarangan dari elite partai PDIP itu sendiri. Kata „drama‟ dan „diamini‟

seolah menekan bahwa detik menyebut kejadian ini sebagai hal yang

didalamnya melibatkan konflik dan emosi, dengan banyak nya spekulasi

nama yang disebut hanya dengan inisial nya saja membuat siapapun

namanya berkemungkinan terjadi, seperti kata diamini yang dilakukan

oleh Presiden yang membuat publik beropini siapa calon wakil Presiden.

Tabel 4.15

Kata Ganti berita 1

Metafora Begitu dramatis bak sinetron televisi yang membuat

benak penonton berkecamuk.

Detik.com menggunakan “....Begitu dramatis bak sinetron televisi

yang membuat benak penonton berkecamuk.” Menganggap kegagalan

Mahfud MD menjadi sorotan masyarakat yang pada akhirnya detik

menyampaikan pesan melalui makna kiasan, semua makna yang

digunakan berfungsi untuk memperkuat pesan utama yang ada.

 

45

2. Berita Edisi 12 Agustus 2018

a. SINTAKSIS

Tabel 4.16

Headline berita 2 UNSUR UNSUR YANG

DIAMATI

TEMUAN PADA TEKS

SINTAKSIS Headline Mahfud MD Jelaskan Drama Batal

Jadi Cawapres Pekan Depan

Pada bagian headline, Detik.com menggunakan kata „drama‟ dalam

kamus besar Bahasa Indonesia memiliki arti cerita atau kisah yang

melibatkan konflik atau emosi didalamnya. Penggunaan kata „drama‟

menunjukkan bahwa detik menyebut kejadian yang terjadi juga

melibatkan emosi dan juga konflik di kalangan masyarakat, sehingga

pembaca juga memiliki anggapan yang sama dengan detik dengan

menganggap kejadian batal jadi cawapres Mahfud MD adalah sebuah

drama politik.

Tabel 4.17

Lead berita 2 UNSUR UNSUR YANG

DIAMATI

TEMUAN PADA TEKS

Lead Mahfud MD sudah legawa tak dipilih

jadi cawapres pendamping Jokowi.

Meski demikian, Mahfud akan

menjelaskan fakta-fakta di menit akhir

keputusan Jokowi memilih cawapres.

Detik.com pada elemen lead menggunakan lead what, pada lead ini

lebih mengedepankan unsur apa yang terjadi. Biasanya nilai berita apa

digunakan jika lebih kuat dibandingkan dengan unsur lain. Pada berita ini

detik menonjolkan sikap Mahfud MD yang gagal menjadi pendamping

Jokowi pada pemilihan Presiden 2019, dan kembali membahas hal apa

yang terjadi di menit akhir keputusan Jokowi memilih cawapres.

 

46

Tabel 4.18

Kutipan Sumber berita 2

Kutipan

sumber

"Saya sudah legowo, semua sudah berlalu sebagai realitas

politik. Tapi reaksi masyarakat yang menganggap saya

dizalimi semakin meluas: ada yang menangis, ada yang

memobilisasi perubahan pilihan politik dengan marah.

Jadinya, Minggu depan akan saya jelaskan kronologinya

agar tak kisruh," kata Mahfud dalam akun twitternya,

@mohmahfudmd,

"Kalau opini terserah masing-masing saja, saya tak bisa

mengendalikan," ujarnya merespons akun @mpuanon.

Pada kutipan sumber yang pertama diambil dari hasil tanggapan

Mahfud MD di media sosial yang menyebutkan kenyataan yang ada

Mahfud sudah menerima, tetapi masyarakat yang sepertinya mulai

berpendapat yang salah terhadap yang terjadi. Dalam pemilihan kutipan

sumber Detik.com seperti ingin memberitahu atau menekankan bahwa

ada hal-hal yang harus diungkapkan langusng oleh Mahfud MD agar

jelas dan tidak terjadi kesalahan dalam berpendapat.

Tabel 4.19

Pernyataan berita 2

Pernyataan Mahfud mengatakan dirinya akan menyampaikan fakta-

fakta seputar pemilihan cawapres Jokowi. Dia tak akan

beropini.

Pada paragraf ke tiga, elemen pernyataan menekankan pada

penyenyampaian Mahfud MD yang akan menggiring opini publik, dan

Detik.com seperti membuat pembaca sependapat bahwa yang

disampaiakan Mahfud MD nanti adalah fakta yang sebenarnya, terkait

kegagalan Mahfud MD dalam mendampingi Jokowi pada pemilihan

Presiden 2019.

 

47

Tabel 4.20

Penutup berita 2

Penutup Mahfud MD sebelumnya digadang-gadang jadi cawapres

Jokowi. Dia bahkan sudah diminta bersiap oleh tim Jokowi.

CV juga sudah diminta dan diserahkan. Namun di menit

akhir Jokowi memilih Ma'ruf Amin

Pada elemen penutup berita ini, Detik.com menjabarkan proses

yang dilalaui Mahfud MD saat sebelum gagal menjadi calon Wakil

Presiden, di elemen pentup Detik.com seperti ingin membangun opini

masyarakat untuk berpendapat yang sama yaitu prihatin atas hal yang

terjadi kepada Mahfud MD.

b. SKRIP

Tabel 4.21

5W+1H berita 2 SKRIP What Mahfud MD sudah legawa tak dipilih

mnejadi cawapres pendamping

Jokowi.

Who Mahfud MD

Where Media sosial twitter

When Minggu ,12 Agustus 2018

Why -

How -

Pada bagian skrip, Detik.com hanya memasukan unsur what, who,

where, dan when untuk kelengkapan berita, pada elemen ini Detik.com

memilih tanggapan Mahfud MD yang ada di sosial media untuk

menekankan fakta yang ada bahwa Mahfud MD telah Legawa.

 

48

c. TEMATIK

Tabel 4.22

Detail berita 2

Detail “Mahfud MD sudah legawa tak dipilih jadi cawapres

pendamping Jokowi...”

Pada elemen detail, terdapat kata sudah „legawa‟ yang memiliki

arti tulus hati dan ikhlas. Dengan kata sudah legawa Detik.com seperti

menekankan bahwa kegagalan menjadi cawapres bagi Mahfud MD

merupakan realitas politik yang telah ikhlas diterima oleh Mahfud MD.

Elemen detail juga merupakan startegi bagaimana wartawan

mengekspresikan sikap.

Tabel 4.23

Koherensi berita 2

Koherensi “....CV juga sudah diminta dan diserahkan. Namun di

menit akhir Jokowi memilih Ma'ruf Amin.”

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia „namun‟ merupakan kata

hubung antar kalimat yang menandai perlawanan. Pada kalimat:

“Mahfud MD sebelumnya digadang-gadang jadi cawapres Jokowi.

Dia bahkan sudah diminta bersiap oleh tim Jokowi. CV juga sudah

diminta dan diserahkan. Namun di menit akhir Jokowi memilih Ma'ruf

Amin.”

Merupakan dua kalimat yang dihubungkan dengan kata hubung

namun yang memiliki makna berlawanan. Pada elemen ini Detik.com

ingin adanya penekanan fakta sebelumnya, kemudian melakukan

penekanan makna kembali, bahwa Mahfud MD gagal di menit terakhir ,

gagal menjadi cawapres.

Tabel 4.24

Bentuk Kalimat berita 2

Bentuk

Kalimat

Mahfud MD sudah legawa tak dipilih jadi cawapres

pendamping Jokowi. Meski demikian, Mahfud akan

menjelaskan fakta-fakta di menit akhir keputusan Jokowi

memilih cawapres.

 

49

Bentuk kalimat pada berita ini adalah deduktif. Bentuk kalimat

deduktif adalah paragraf yang menempatkan gagasannya pada awal

paragraf. Biasanya paragraf deduktif terdiri dari sebuah pertanyaan

umum yang disambung dengan penjelasan- penjelelasan dikalimat

selanjutnya. Dalam hal ini detik mengatakan bahwa Mahfud MD sudah

legawa atas gagalnya menjadi cawapres, kemudia detik menekankan

kembali dikalimat selanjutnya bahwa Mahfud MD gagal dimenit terakhir.

d. RETORIS

Tabel 4.25

Leksikon berita 2

Leksikon Mahfud MD sebelumnya digadang-gadang jadi cawapres

Jokowi. Dia bahkan sudah diminta bersiap oleh tim Jokowi

Pada elemen leksikon, terdapat kata „digadang-gadang‟. Kata

„gadang‟ dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti besar.

Dalam penggunaan kata „digadangkan‟ dalam berita ini terlihat ingin

menegaskan bahwa pihak Jokowi sebelumnya sudah memberikan tanda

kalau Mahfud akan dijadikan pendamping jokowi menjadi cawapres.

3. Berita edisi 15 Agustus 2018

a. SINTAKSIS

Tabel 4.26

Headline berita 3

Headline Mahfud MD Ungkap Peran Mensesneg, PD Sebut Jokowi

Langgar UU ASN.

Pada bagian headline “Mahfud MD Ungkap Peran Mensesneg, PD

Sebut Jokowi Langgar UU ASN” judul berita tersebut telihat bahwa isi

berita merupakan hasil dari ungkapan Mahfud MD terkait kegagalannya

dalam mendampingi Jokowi kemudian dari kelompok Partai Demokrat

ikut memberikan komentar. Dari berita ini terlihat bahwa Detik.com tetap

memberikan ruang untuk masing masing kelompok dalam bersuara.

Headline yag merupakan hal yang pertama dibaca oleh pembaca memang

dibuat semenarik mungkin agar sesorang bisa ingat dan headline

mencerminkan apa yang yang menjadi isi berita.

 

50

Tabel 4.27

Lead berita 3

Lead Pengakuan buka-bukaan Mahfud MD disambar Partai

Demokrat (PD). Wasekjen PD Rachland Nashidik menyebut

Jokowi harus bertanggung jawab atas pelanggaran Undang-

Undang Aparatur Sipil Negara (UU ASN). Maksudnya?

Pada berita ini lead yang digunakan lead question. Elemen lead, di

akhir paragraf Detik.com memberikan pertanyaan kepada pembaca. Pada

bagain ini Detik.com berupaya menggugat sesuatu persoalan yang masih

samar, kemudian mempunyai tujuan lebih pada membahas lebih dalam

perihal pelanggaran yang disebut.

Tabel 4.28

Latar Informasi berita 3

Latar

informasi

"Dari pengakuan Prof Mahfud MD di ILC semalam,

publik kini mengetahui sejumlah menteri dan Staf Khusus

Presiden telah bekerja sebagai kepanjangan tangan politik

Presiden dalam menentukan siapa calon wakil presiden. Ini

adalah pelanggaran Undang-Undang yang serius," kata

Rachland kepada wartawan, Rabu (15/8/2018).

Elemen latar Detik.com memilih penjabaran informasi dari

ungkapan langsung dari Rachland. Dalam paragraf 2 ini terlihat bahwa

Detik.com ingin mengungkapkan salah satu penunjang terjadinya kontra

dalam kejadian kegagalan Mahfud MD menjadi cawapres, yang menjadi

perhatian Partai Demokrat adalah bahwa adanya campur tangan dari

Aparatur Sipil Negara terhadap pemilihan cawapres dari kelompok

Jokowi, kejadian ini disebut pelanggaran dikarekankan di dalam

Undang-Undang Dasar.

 

51

Tabel 4.29

Kutipan Sumber berita 3

Kutipan

sumber

"Beberapa waktu lalu, kita mendengar kabar pemerintah

mewajibkan pegawai ASN netral, bahkan melarang me-

'like' berita di media sosial yang berbau kampanye politik.

Bandingkan itu dengan pegawai ASN yang menjadi

kepanjangan tangan politik seorang calon presiden. Terima

kasih pada Pak Mahfud, publik kini mengetahui bahwa

standar ganda telah dilakukan Istana. Dan Undang-Undang

yang seharusnya dijaga, dipatuhi, dan dijalankan Presiden,

telah ia langgar," ulas Rachland

"Dengan mayoritas partai politik berkumpul di belakang

Jokowi, kita tak bisa berharap DPR berani bersikap kritis

pada pelanggaran Undang-Undang yang dilakukan Jokowi.

Tapi publik harus tahu dan mencatat ini di dalam

memorinya,"

Kutipan sumber pada berita ini diambil dari pihak Rachland yang

berada di luar kelompok Jokowi, dari kutipan sumber terlihat detik

memberikan ruang kepada Rachland untuk berkomentar dengan ada yang

terjadi kepada Mahfud MD. Dari sini terlihat bahwa Detik ingin

menggiring opini publik bahwa apa yang terjadi bukan hal yang biasa –

biasa saja, melainkan hal yang harus mendapat perhatian lebih agar di

pemilu selanajutnya tidak ada hal-hal seperti ini.

Tabel 4.30

Penutup berita 3

Penutup "Dengan mayoritas partai politik berkumpul di belakang

Jokowi, kita tak bisa berharap DPR berani bersikap kritis

pada pelanggaran Undang-Undang yang dilakukan Jokowi.

Tapi publik harus tahu dan mencatat ini di dalam

memorinya,"

 

52

Pada bagian penutup, Detik.com masih memberikan tanggapan

Rachland yang dijadikan penutup berita. Dalam hal ini Rachland

mengkritisi bahwa Dewan Perwakilan Rakyat yang seharusnya menjadi

„wakil rakyat‟ dapat menindak tegas kejadian ini, mengingat bahwa DPR

tidak boleh memihak manapun.

b. SKRIP

Tabel 4.31

5W+1H berita 3

SKRIP What Wasekjen PD Rachland Nashidik

menyebut Jokowi harus bertanggung

jawab atas pelanggaran Undang-Undang

Aparatur Sipil Negara (UU ASN).

Who Rachland Nashidik

Where -

When 15 Agustus 2018

Why Pelanggaran Undang-Undang Aparatur

Sipil Negara pada peran aktif Mensesneg

Pratikno dan kordinator staf khusus

Presiden Teten Masduki dalam proses

komunikasi dengan Mahfud MD sebagai

cawapres

How “....kata Rachland, dikuatkan oleh Pasal 9

dalam Undang-Undang yang sama, yang

menegaskan pegawai ASN harus bebas

dari pengaruh semua golongan dan partai

politik.”

Pada bagian Skrip 5W+1H merupakan hal yang penting dalam

berita, pada elemen skrip unsur why yang dimuat oleh Detik.com

menghasilkan kesan yang kuat kepada pembaca bahwa terjadinya

pelanggaran Undang-Undang Aparatur Sipil Negara dalam kegagalan

Mahfud MD yang melibatkan kordinator staf khusus Presiden dan

Mensesneg.

 

53

c. TEMATIK

Tabel 4.32

Detail berita 3

TEMATIK Detail Pasal 2 huruf F Undang-Undang

Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN

mewajibkan netralitas ASN. Hal

tersebut, kata Rachland, dikuatkan

oleh Pasal 9 dalam Undang-Undang

yang sama, yang menegaskan pegawai

ASN harus bebas dari pengaruh semua

golongan dan partai politik.

“...masih kata Rachland, bukan saja

setiap pegawai ASN dilarang

memihak pada, dan dipengaruhi oleh,

kepentingan politik siapapun...”

Pada elemen detail, paragraf 5 dan 6 berita terdapat penekanan kata

yang dilakukan oleh Detik.com.

“Hal tersebut, kata Rachland, dikuatkan oleh Pasal 9 dalam Undang-

Undang yang sama, yang menegaskan pegawai ASN harus bebas dari

pengaruh semua golongan dan partai politik.”

Pada penekanan kata diatas, Detik.com seperti ingin menagaskan bahwa

pernyataan yang ada pada isi berita merupakan tanggapan dari Rachland

sendiri. Kemudian pada paragraf selanjutnya yaitu paragraf 6 detik

kembali menekankan „masih kata Rachland‟

“...masih kata Rachland, bukan saja setiap pegawai ASN dilarang

memihak pada, dan dipengaruhi oleh, kepentingan politik siapapun...”

Detik.com menegaskan kembali kepada pembaca, dalam hal ini

Detik.com terlihat sependapat dengan pernytaaan Rachland dan seakan

seperti ingin menggiring opini pembaca untuk satu pendapat yang sama.

 

54

Tabel 4.33

Koherensi berita 3

Koherensi “..bukan saja setiap pegawai ASN dilarang memihak pada,

dan dipengaruhi oleh, kepentingan politik siapapun...”

Pada elemen ini kata yang dipilih adalah „bukan saja‟, merupakan

kata hubung pertentangan dalam kalimat majemuk setara. Pada paragraf ke

6 Detik.com menggunakna kata „bukan saja‟ untuk menunjukan adanya

ketidaksetujuan Rachland terhadap kejadian. Rachland di bentuk oleh

Detik.com sebagai tokoh yang memiliki pendapat yang bertentangan

terkait apa saja yang boleh dan tidak noleh dilakukan Aparatur Sipil

Negara.

Tabel 4.34

Bentuk Kalimat berita 3

Bentuk

Kalimat

Pengakuan buka-bukaan Mahfud MD disambar Partai

Demokrat (PD). Wasekjen PD Rachland Nashidik menyebut

Jokowi harus bertanggung jawab atas pelanggaran Undang-

Undang Aparatur Sipil Negara (UU ASN).

Bentuk kalimat terdapat di paragraf 1 yang termasuk kedalam

bentuk kalimat deduktif, karena bentuk penulisan kalimat di mana inti

kalimat(umum) dibagian muka, kemudian disusul dengan keterangan

tambahan.

d. RETORIS

Tabel 4.35

Grafis berita 3 Grafis “....bahkan melarang me-'like' berita di media sosial yang

berbau kampanye politik. Bandingkan itu dengan pegawai

ASN yang menjadi kepanjangan tangan politik seorang

calon presiden. Terima kasih pada Pak Mahfud....”

Pada elemen Grafis, kata „men-like‟ pada berita ini diberikan tanda

kutip pada kata tersebut. Dalam hal ini Detik.com seperti ingin

memberitahu kepada pembaca tentang pendapat Rachland bahwa

 

55

seorang ASN tidak boleh berpendapat yang memihak kelompok

manapun, dan tidak boleh dipengaruhi oleh siapapun.

4. Berita edisi 16 Agustus 2018

a. SINTAKSIS

Tabel 4.36

Headline berita 4 UNSUR UNSUR YANG

DIAMATI

TEMUAN PADA TEKS

SINTAKSIS Headline Mahfud MD Diredam Pro Jokowi,

Diolah Kubu Prabowo-Sandiaga

Pada bagian headline, detik menyebutkan semua pihak yang terkait

dalam pemilihan Presiden 2019. Hal tesebut membuat pembaca harus

membaca isi berita tersebut, agar tidak terjadi salah paham.

Tabel 4.37

Lead berita 4 Lead Partai-partai koalisi pendukung Joko Widodo coba meredam

polemik tak terpilihnya Mahfud MD sebagai cawapres calon

petahana. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dengan tegas

menyebut polemik Mahfud MD telah usai.

Pada bagian lead, Detik.com memilih menggunakan lead ringkasan

berisi ringkasan dari semua isi yang ada di dalam berita. Lead ini juga

dapat dikatakan sebagai lead yang isi berita dipadatkan. Lead ini

menggiring pemahaman bahwa yang terjadi dengan Mahfud MD telah

usai dan tidak ada masalah dari kelompok manapun.

Tabel 4.38

Latar Informasi berita 4

Latar

informasi

Mahfud MD sempat buka-bukaan di program ILC tvOne.

Mahfud bercerita soal ditemui orang-orang Istana dalam hal

ini orang terdekat Presiden Jokowi. Hanya saja ujung-

ujungnya dia tak jadi dipilih Jokowi sebagai pendamping

Latar informasi yang ada pada paragraf 7 mengungkapkan bahwa

setelah kegagalan Mahfud MD menjadi cawapres , Mahfud memberikan

keterangan kepada masyarakat tentang apa yang terjadi, sehingga

 

56

meluruskan opini yang beredar. Diakhir paragraf detik menekankan

dengan segala kegiatan yang ada, MahfudMD batal menjadi cawapres.

Tabel 4.39

Kutipan Sumber berita 4 Kutipan

sumber

"Segala sesuatunya sudah selesai, ungkapan ekspresi dari

Pak Mahfud MD juga sudah disampaikan dengan baik dan

tiba saatnya kita untuk bergandengan tangan melangkah ke

depan untuk bangsa dan negara," ujar Hasto di kantor DPP

NasDem, Rabu (15/8).

“Penjelasan Pak Mahfud di ILC cukup gamblang, dan saya

berharap bisa menjadi penjelasan pamungkas untuk

mengakhiri polemik seputar pemilihan cawapres," kata Raja

Juli, Rabu (15/8)

"Bahkan Pak Mahfud memuji Jokowi dengan 4 sifat dan

keteladanan pemimpin, seperti berani mengambil keputusan,

cepat merespons, dan menyelesaikan masalah. Mahfud juga

bilang Pak Jokowi bersih, anak-anaknya tidak terlibat

proyek-proyek pemerintah," tutur Toni.

"Dari pengakuan Prof Mahfud MD di ILC semalam, publik

kini mengetahui sejumlah menteri dan Staf Khusus Presiden

telah bekerja sebagai kepanjangan tangan politik Presiden

dalam menentukan siapa calon wakil presiden. Ini adalah

pelanggaran Undang-Undang yang serius," kata Rachland

kepada wartawan, Rabu (15/8).

Narasumber yang dipilih Detik.com dari kedua kelompok yang

memberikan tanggapan terhadap kejadian Mahfud MD gagal menjadi

Cawapres. Pada narasumber yang pertama yaitu hasto, menekankan

bahwa segala polemik yang ada sudah selesai. Narasumber ke dua dan

ketiga pun menyetujui sikap Mahfud MD saat memberikan klarifikasi.

 

57

Narasumber ke empat, detik memilih tanggapan Rachland untuk

mengkritisi bagian lain dari sikap Mahfud MD saat memberikan

klarifikasi.

Tabel 4.40

Pernyataan berita 4

Pernyataan PDIP juga kemudian 'memamerkan' kemesraan Ketum

PDIP Megawati Soekarnoputri dan Mahfud MD saat sama-

sama menghadiri rapat Badan Pembinaan Ideologi

Pancasila (BPIP).

Pengakuan buka-bukaan Mahfud MD disambar Partai

Demokrat (PD). Wasekjen PD Rachland Nashidik

menyebut Jokowi harus bertanggung jawab atas

pelanggaran Undang-Undang Aparatur Sipil Negara (UU

ASN).

Pada pernyataan diatas, Detik.com berusaha untuk menunjukan

kepada pembaca bahwa setelah kegagalan Mahfud MD , PDIP yang

merupakan partai dari Jokowi yang di ketuai oleh Megawati

Soekarnoputri telah bertemu dengan sama-sama menghadiri rapat.

Pernyataan kedua, Detik.com memilih keterangan dari pihak lawan, yaitu

Rachland Nashidik yang mnegtakan terdapat pelanggaran UU ASN.

Dengan hal ini Detik.com seperti ingin menggiring opini publik, bahwa

kedua belah pihak masih sama sama memperbaiki citra masing masing

kelompok.

Tabel 4.41

Penutup berita 4

Penutup “Dari pengakuan Prof Mahfud MD di ILC semalam, publik

kini mengetahui sejumlah menteri dan Staf Khusus Presiden

telah bekerja sebagai kepanjangan tangan politik Presiden

dalam menentukan siapa calon wakil presiden. Ini adalah

pelanggaran Undang-Undang yang serius," kata Rachland

kepada wartawan, Rabu (15/8).

 

58

Pada bagian penutup Detik.com memilih pernyataan dari Rachland

yang membahas tentang pelanggaran UU ASN, dimana terlihat

Detik.com ingin pembaca juga mengetahui tanggapan dari Rachland.

b. SKRIP

Tabel 4.42

5W+1H berita 4

SKRIP What Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dengan

tegas menyebut polemik Mahfud MD

telah usai. Wasekjen PD menyebut ada

pelanggaran UU ASPN

Who Hasto Kristiyanto

Andre Rosiade

Rachland Nashidik

Where Kantor DPP NasDem

When 15 Agustus 2018

Why Dari pengakuan Prof Mahfud MD di

ILC semalam, publik kini mengetahui

sejumlah menteri dan Staf Khusus

Presiden telah bekerja sebagai

kepanjangan tangan politik Presiden

dalam menentukan siapa calon wakil

presiden.

How -

Unsur what, who, when, where, why dan how dalam sebuah berita

merupakan salah satu unsur yang sangat penting untuk melihat isi dari

berita tersebut. Pada bagian what Detik.com memasukan dua keternagan

yang bertolak belakang .

“Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dengan tegas menyebut polemik

Mahfud MD telah usai. Wasekjen PD menyebut ada pelanggaran

UU ASPN”

 

59

Dari kelompok Jokowi menyebut bahwa polemik sudah usai, tetapi

dari pihak Prabowo masih terus mengatakan adanya pelanggaran UU

ASN.

c. TEMATIK

Tabel 4.43

Koherensi berita 4

Koherensi Mahfud bercerita soal ditemui orang-orang Istana dalam hal

ini orang terdekat Presiden Jokowi. Hanya saja ujung-

ujungnya dia tak jadi dipilih Jokowi sebagai pendamping.

Pada elemen Koherensi, paragraf 7. Terdapat kata hanya saja yang

merupakan kata hubung pertentangan dalam kalimat majemuk setara,

kata hubung yang membedakan dua klausa yang berbeda dalam satu

kalimat.

“Mahfud bercerita soal ditemui orang-orang Istana dalam hal ini

orang terdekat Presiden Jokowi. Hanya saja ujung-ujungnya dia tak jadi

dipilih Jokowi sebagai pendamping.

Pada kalimat diatas, telihat jelas bahwa detik menekankan bahwa

Mahfud MD memang telah ditemui oleh orang terdekat presiden, dan di

akhir menit, gagal mendampingi Jokowi.

Tabel 4.44

Bentuk Kalimat berita 4

Bentuk

Kalimat

Partai-partai koalisi pendukung Joko Widodo coba

meredam polemik tak terpilihnya Mahfud MD sebagai

cawapres calon petahana. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto

dengan tegas menyebut polemik Mahfud MD telah usai

Bentuk kalimat pada beirta ini, deduktif. Paragraf deduktif,

pernyataan umum diikuti dengan penjelasan khusus. Pada bagian awal

diapparkan partai koalisi pendukung Jokowi terus mencoba meredam

polemik yang etrjadi oleh Mahfud MD, kemudian diakhir Detik.com

menekankan Hasto selaku Sekjen PDIP juga mengatakan polemik telah

usai.

 

60

d. RETORIS

Tabel 4.45

Grafis berita 4

Grafis PDIP juga kemudian 'memamerkan' kemesraan Ketum

PDIP Megawati Soekarnoputri dan Mahfud MD saat sama-

sama menghadiri rapat Badan Pembinaan Ideologi Pancasila

(BPIP).

Kata pamer dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti

menunjukan atau membanggakan sesuatu yang dimiliki kepada orang

lain dengan maksud memperlihatkan kelebihan atau keunggulan untuk

menyombongkan diri. Pada paragraf 3 disini Detik.com ingin

membangun opini pembaca bahwa sudah tidak ada lagi kesalahpahaman

antara Mahfud MD dengan pihak Jokowi, hal ini diperkuat dengan

pernyataan Hasto yang menyatakan bahwa Mahfud MD pun telah

bertemu dengan ketum PDIP Megawati.

 

61

BAB V

PEMBAHASAN

A. Analisis Hasil Temuan Teks Berita Detik.com

Media memiliki perspektif atau cara pandang yang pada akhirnya

menentukan fakta apa yang akan diambil dan bagian mana yang tidak

ditampilkan. Penelitian ini penulis menggunakan metode Analisis Framing.

Seperti yang telah dipaparkan Zhondang Pan dan Gerald M.Kosicki, bahwa

terdapat empat struktur yang merupakan suatu rangkaian yang dapat

menunjukan framing dari suatu media. Kecenderungan atau kecondongan

wartawan dalam memahami suatu peristiwa yang dapat diamati dari keempat

struktur tersebut yaitu, sintaksis (cara wartawan menyusun kata), skrip (cara

wartawan mengisahkan fakta), tematik (cara wartawan menuliskan fakta), dan

retoris (cara wartawan menekankan fakta).

1. Analisis Berita Judul: Jokowi-Mahfud MD, Panggilan Sejarah yang

Pupus di Last Minute. ( edisi 09 Agustuus 2018)

a. Struktur Sintaksis

Dalam analisis level struktur sintaksis pada pemberitaan diatas,

dari judul berita sudah jelas bahwa Detik.com memberitakan Mahfud

MD yang gagal mendampingi Jokowi pada menit terakhir deklarasi.

Pada berita ini Detik.com menceritakan bagaimana kejadian kegagalan

Mahfud MD, awal mula nama Mahfud MD bisa diketahui masyarakat

sampai pada aktivitas yang telah dilakukan Mahfud MD untuk menjadi

Calon Wakil Presiden.

Pada berita ini berisikan juga narasumber dari kelompok Jokowi

yang memberikan sinyal kepada masyarakat perihal pendamping

Jokowi. Kemudian, berita ini juga dipenuhi oleh opini wartawan yang

mengarahkan pembaca untuk ikut melihat permasalahan dari sudut

pandang wartawan. Dilihat dari tabel 4.2 pada awal berita wartawan

menuliskan opininya. Pada bagian tersebut seolah-olah semua yang

melihat kejadian ini merasa sedih yang mendalam. Di bagian akhir,

wartawan mencoba untuk mengutarakan opininya seperti apa yang

 

62

ingin diutarakan publik dengan membuat kalimat pertanyaan sebagai

penutup berita.

b. Struktur Skrip

Frame Detik.com pada kejadian kegagalan Mahfud MD menjadi

calon Wakil Presiden diwujudkan dengan bagaimana Detik.com

mengisahkan dalamnya kesedihan Mahfud MD dan sebagian

masyarakat. Kemudian, bagaimana peristiwa terjadi (skrip). Wartawan

menuliskan berita fakta apa yang terjadi dengan Mahfud MD agar

pembaca mengetahui kisah faktanya, dengan memberikan kelengkapan

unsur-unsur berita 5W+1H dalam berita tersebut.

c. Struktur Tematik

Secara tematik, paragraf demi paragraf berita ini hanya

mengusung satu ide saja, yaitu kegagalan mahfud MD menjadi Calon

Wakil Presiden di menit terakhir sebelum deklarasi, pernyataan ini

diperkuat wartawan di judul berita, bahwa kegagalan itu terjadi di

menit terakhir sebelum deklarasi. Disini terlihat bahwa berita ini secara

sepihak memasukan fakta mulai dari isu nama Mahfud MD sebagai

Calon Wakil Presiden sampai pengukuran baju dan menunggu di

sekitaran tempat deklarasi berlangsung, ini berupaya memposisikan

kelompok Jokowi mengalami kesalahan dalam proses komunikasi dan

Mahfud MD sebagai pihak yang tidak tahu menau kenapa bisa terjadi.

d. Struktur Retoris

Pada paragraf pertama berita, secara retoris berita ini berpihak

pada Mahfud Md, seolah Detik.com bersimpati dengan apa yang

terjadi. Penggunaan kata „dicampakan‟ secara konotatif menyiratkan

makna diperlakukan secara semena-mena atau mendapatkan perlakuan

terbuang/tersingkirkan dengan begitu saja, jadi pada berita ini

Detik.com menekankan bahwa Mahfud MD sebagai orang yang

mendapat perlakuan tidak menyenangkan. Dari judul berita juga dapat

ditangkap bahwa yang dimaksud wartawan adalah sebuah momentum

yang menurut Mahfud MD adalah sebuah panggilan sejarah justru

lenyap pada menit terakhir.

 

63

2. Analisis Berita Judul: Mahfud MD Jelaskan Drama Batal Jadi Calon

Wakil Presiden Pekan Depan. ( 12 Agustus 2018)

a. Struktur Sintaksis

Dengan mengamati judul dan lead saja, sudah terlihat gambaran

bahwa berita ini dimaksudkan untuk menjelaskan bahwa segala hal

yang terjadi dengan Mahfud MD akan dijelaskan oleh Mahfud MD

langsung dalam kondisi sudah menerima keadaan dengan sabar dan

juga ikhlas, diperkuat dengan menggunakan kutipan pernyataan dari

Mahfud MD di akun media sosial milik Mahfud MD.

Penggunaan sudut pandang dari Mahfud MD sebagai satu-satunya

sumber berita, memperkuat indikasi bahwa berita ini ditulis sebagai

keadaan nyata Mahfud MD setelah deklarasi, bahwa Mahfud MD

menyatakan kejadian ini sebagai realitas politik yang telah ia

ikhlaskan.

b. Struktur Skrip

Dengan memperhatikan struktur skrip, berita ini tidak memenuhi

kelengkapan unsur how dan why, sebuah kekurangan yang cukup besar

dalam penulisan sebuah berita. Memberitakan Mahfud MD dengan

hanya menggunakan pernyataan Mahfud MD sebagai kutipan sumber

memperlihatkan bahwa artikel berita ini hanya merupakan upaya

penyampaian pernyataan Mahfud MD kepada publik saja.

c. Struktur Tematik

Secara keseluruhan, berita ini hanya mengusung satu tema yaitu

bahwa Mahfud MD akan menjelaskan drama batal jadi Calon Wakil

Presiden dengan keadaan sudah ikhlas dan menganggap sebuah realitas

politik. Pada paragraf pertama terdapat kata sudah legawa yang

menekankan bahwa Mahfud MD berada di kondisi yang telah legawa

atau ikhlas.

Di sini dapat kita lihat kembali dengan jelas bahwa wartawan

bermaksud menyampaikan pernyataan Mahfud MD kepada pembaca.

Tidak terlihat untuk memberikan keterangan atau laporan yang lebih

lengkap.

 

64

d. Struktur Retoris

Upaya ingin menjelaskan kejadian kegagalan jadi Calon Wakil

Presiden oleh Mahfud MD dapat kita lihat dengan mengutip

pernyataan yang disampaikan Mahfud Md di media sosial bahwa

dirinya menganggap semua ini sebagai realitas politik dan sudah

menerima dengan ikhlas. Dalam hal ini, wartawan dengan sengaja

menggiring opini pembaca untuk melihat persoalan ini dari satu sudut

pandang saja.

Secara retoris, berita ini berupaya membangun citra yang baik

dari tokoh Mahfud MD, bahwa kegagalan menjadi Calon Wakil

Presiden adalah sebuah realitas politik yang dapat terjadi kapan saja

yang didasari oleh kepentingan politik semata-mata.

3. Analisis Berita Judul: Mahfud MD Ungkap Peran Mensesneg, PD

Sebut Jokowi Langgar UU ASN ( 15 Agustus 2018)

a. Struktur Sintaksis

Melihat judul berita ini, terlihat keinginan wartawan untuk

menghubungkan antara hasil penjelasan Mahfud MD dengan

tanggapan dari kelompok Prabowo. Lead yang digunakan juga

mendukung isi berita lainnya pada bagian lead juga Detik.com

memberikan pertanyaan kepada publik.

Terlihat bahwa Detik.com memberikan ruang opini untuk

pembaca setelah membaca berita. Keseluruhan struktur sintaksis

seperti membangun penggambaran pelanggaran yang ramai

diperbincangkan. Kutipan yang digunakan wartawan adalah

pernyataan dari Rachland wasekjen PD, penggunaan satu sudut

pandang dari Rachland Nashidik sebagai satu satunya sumber berita,

memperkuat indikasi bahwa artikel ini ditulis sebagai bentuk

pembenaran terhadap tanggapan perihal Jokowi melanggar UU ASN.

b. Struktur Skrip

Unsur why dalam berita ini didasarkan pada pernyataan Rachland

Nashidik bahwa terdapat pelanggaran pada kegagalan Mahfud MD

menjadi Calon Wakil Presiden. Dari pernyataan pada berita ke tiga di

 

65

tabel 4.4 tersebut jelas wartawan menekankan memang tidak ada boleh

campur tangan dari Aparatur Sipil Negara. Ketidak lengkapan berita

ini juga terlihat dengan tidak adanya unsur how yang seharusnya

memberikan gambar lebih.

c. Struktur Tematik

Secara tematik, berita ini berupaya untuk memberikan gambaran

Rachland Nashidik sebagai sosok yang menanggapi peristiwa yang

terjadi pada Mahfud MD. Pernyataan Rachland yang kontra terhadap

kejadian ini dimulai dari paragraf pertama sampai paragraf penutup.

Pada paragraf awal wartawan sudah memasukan pernyataan dari

Rachland. Paragraf-paragraf selanjutnya wartawan konsisten dengan

pernyataan yang ada tetapi melakukan penekakan pernyataan dengan

menggunakan „kata Rachland‟, „masih kata Rachland‟. Pada elemen

penutup di tabel 4.4 wartawan juga masih memasukan pernyataan dari

Rachland.

d. Struktur Retoris

Di struktur retoris terlihat upaya untuk sekali lagi menegaskan

kepada pembaca bahwa menurut Rachland Nashidik, Jokowi

melanggar UU ASN, tetapi dikarenakan kelompok Jokowi banyak

partai politik pendukung, rasanya mengkritisi suatu hal yang salah

merupakan hal yang tak bisa diharapkan kebijakannya.

4. Analisis Berita Judul: Mahfud MD Diredam Pro Jokowi, Diolah

Kubu Prabowo-Sandiaga. ( 16 Agustus 2018)

a. Struktur Sintaksis

Pada struktur sintaksis, dapat dilihat bahwa dalam berita ini

memasukan pihak dari Jokowi untuk memberikan keterangan, seperti

yang terlihat pada judul. Dalam berita ini wartawan juga memasukan

kutipan sumber dari pihak jokowi, yaitu Hasto Kristiyanto.

Penggunaan sudut pandang serta pernyataan dari pihak Jokowi

sebagai salah satu sumber berita, memperkuat indikasi bahwa berita ini

ditulis untuk melihat perkembangan dari pihak Jokowi terkait gagal

dipilihnya Mahfud MD untuk menjadi Calon Wakil Presiden.

 

66

b. Struktur Skrip

Jika meninjau struktur skrip berita ini, terlihat bahwa tidak

terdapat unsur how yang seharusnya menjadi pelengkap sebuah berita.

Pada struktur skrip, unsur yang paling kuat adalah unsur what yang

diambil dari pernyataan Hasto Kristiyanto yang menegaskan bahwa

polemik Mahfud MD telah usai, pada bagian itu juga hasto

mengatakan ungkapan ekspresi dari Mahfud MD juga sudah

disampaikan dengan baik. Dalam berita ini wartawan menekankan kata

„memamerkan‟, yang memiliki arti mempertujukan membanggakan.

Jadi dalam berita ini Detik.com terlihat seperti ingin menggambarkan

bahwa setelah kegagalan Mahfud MD menjadi pendamping Jokowi,

PDIP sebagai Partai dari Jokowi berusaha memperlihatkan sudah tidak

ada masalah yang berkelanjutan antar kedua belah pihak.

c. Struktur Tematik

Secara tematik, berita ini mengajak pembaca untuk melihat

setelah polemik batalnya Mahfud MD menjadi Calon Wakil Presiden

dan sekarang antara Mahfud MD dan pihak Jokowi berjalan dengan

baik. Pada paragraf pertama Hasto menyebutkan polemik telah usai, di

paragraf kedua, langsung terdapat pernyataan dari Hasto seusai

polemik yang terjadi saatnya bergandengan tangan melangkah ke

depan untuk bangsa dan negara. Namun pada paragraf terakhir

wartawan memasukan pernyataan dari Rachland perihal campur tangan

Aparatur Sipil Negara. Pada bagian pentup Detik.com memasukan ke

dua pihak yang terkait satu sama lain.

d. Struktur Retoris

Dalam struktur retoris, terlihat bahwa wartawan menggambarkan

Hasto dengan tegas mengatakan pihak Mahfud MD dan pihak Jokowi

tidak ada masalah yang berarti karena semua telah usai, penggunaan

kata „memamerkan‟ secara konotatif menyiratkan makna sengaja

diperlihatkan dengan maksud dan tujuan tertentu. Dari judul dapat

ditangkap bahwa pihak Jokowi berusaha menjaga hubungan baik

dengan Mahfud MD , tetapi pihak Prabowo ikut berkomentar. Terlihat

 

67

disini dengan memasukan 2 pernyataan yang bertolak belakang

Detik.com berusaha memberikan ruang untuk pembaca untuk menilai

realitas politik yang ada.

B. Tahapan Konstruksi Sosial Detik.com dalam memberitakan klarifikasi

Kegagalan Mahfud MD menjadi Calon Wakil Presiden

1. Tahap Menyiapkan Materi Konstruksi

Pada tahap ini, media menyeleksi isu/peristiwa yang akan

diberitakan. Menurut Burhan Bungin dalam buku Konstruksi Sosial Media

Massa, isu penting yang menjadi fokus media massa berkaitan dengan

persoalan yang menyangkut tiga hal yaitu, harta, tahta, wanita. Fokus

pada kedudukan termasuk juga persoalan jabatan, pejabat, dan kinerja

birokrasi dan layanan publik. Itulah sebab dari Detik.com memberitakan

tentang berita klarifikasi kegagalan Mahfud MD sebagai Calon Wakil

Presiden, karena peristiwa tersebut merupakan fokus media dalam

memberitakan yang berkaitan dengan isu penting mengenai tahta.

“Isu-isu pemilihan Presiden di tahun 2019 yang kita sebut tahun

politik tentunya menarik untuk masyarakat, semua kontektasi

pemilihan pemimpin itu melibatkan kepentingan bangsa, tentu

sangat menarik dan perhatiannya sangat tinggi. Tokoh yang terlibat

sangat menarik….”1

Hasil wawancara diatas menjelaskan alasan Detik.com memberitakan

isu kegagalan Mahfud MD menjadi Calon Wakil Presiden. Salah satu

alasan Detik.com dalam memberitakan isu ini, karena tahun 2019 adalah

tahun politik yang melibatkan kepentingan bangsa karena terdapat salah

satu penyelenggaraan pemilihan Presiden pada tahun ini. Detik.com juga

menggambarkan betapa pentingnya isu isu yang ada di tahun 2019 yang

dilihat dari bagaimana Detik.com memilih tokoh-tokoh penting dalam

setiap pemberitaan salah satunya Mahfud MD yang sudah dianggap

sebagai sosok penting dalam politik Indonesia

Dalam hal ini Detik.com menunjukan keberpihakan semu kepada

masyarakat. Menurut Burhan Bungin keberpihakan media kepada

masyarakat merupakan keberpihakan yang semu, karena apa yang

1Wawancara pribadi dengan Ahmad Toriq, Wakil Redaktur Pelaksana DetikNews, 8

Februari 2019, transkip wawancara no. 7 di Lampiran.

 

68

dikonstruksi oleh media dengan memberikan dukungan kepada masyarakat

bertujuan untuk menjual berita dan menaikkan rating penjualan, yang

akhirnya menguntungkan kepentingan media atau pemilik modal. Jadi,

berita yang disajikan oleh media tidak ada yang tulus untuk

memperjuangkan kepentingan masyarakat. Karena berita yang disajikan

melalui beberapa tahap konstruksi yang berdasarkan atas kepentingan

media itu sendiri.

Berita yang disajikan oleh media yang berpihak pada masyarakat dan

kepentingan umum, merupakan keuntungan antara media dengan

pembaca. Media diuntungkan dengan kenaikan rating yang didapat dari

pembaca. Pembaca juga diuntungkan dengan berita yang disajikan oleh

media massa. Namun sebagian pembaca tidak menyadari bahwa setiap

berita yang disjaikan merupakan hasil konstruksi media untuk kepentingan

media tersebut. Jika dilihat dari hasil wawancara dengan Ahmad Toriq

selaku Wakil Redakstur DetikNews yang berisi:

“Lumayan, misalnya penentuan angle / framing

yang ingin dicapai diawal apa, jadi wartawan

berangkat dengan pertanyaan-pertanyaan yang

dititipkan oleh editor, dikasih masukan

tektoknya seperti ini, anglenya seperti ini.”2

Detik.com berusaha untuk memilih angle yang menarik untuk

mendapatkan rating yang tinggi untuk setiap berita yang disajikan. Lalu,

Detik.com juga mencoba untuk menyediakan pertanyaan-pertanyaan yang

dapat mengiring narasumber untuk menjawab pertanyaan sesuai dengan

pembingkaian berita yang ingin dicapai dan dapat menguntungkan

Detik.com sendiri dalam pemberitaan mengenai isu ini.

2. Tahap Sebaran Kosntruksi

Menurut Peter L.Berger dan Luckmann dalam buku Burhan Bungin

yang berjudul Konstruksi Sosial Media Massa, prinsip dasar sebaran

konstruksi media ialah real time, dimana proses aktualisasi menjadi

2 Wawancara pribadi dengan Ahmad Toriq, Wakil Redaktur Pelaksana DetikNews, 8

Februari 2019, transkip wawancara no. 4 di Lampiran.

 

69

pertimbangan utama sehingga pembaca merasa tepat waktu mengkonsumsi

berita yang disajikan oleh media. Jadi, semua informasi harus sampai

pada pembaca secepatnya berdasarkan pada agenda media, menjadi prinsip

sebaran konstruksi media.

“Kecepatan dan akurat itu sebanding, kalau

kedalaman isi berita bukan Detik.com. Kita hanya

fokus di running news, berita pendek-pendek.”3

Dari hasil wawancara, Detik.com merupakan media yang

mengedepankan „real time‟ yang merupakan prinsip utama sebaran

konstruksi media. Berbeda dengan surat kabar harian cetak yang lebih

mengedepankan penyajian fakta – fakta yang lebih lengkap dan mendalam.

Detik.com sebagai media online mengedepankan kecepatan dan akurat

dalam setiap pemberitaan yang disajikan, terlihat dari berita klarifikasi

kegagalan Mahfud MD yang disajikan setiap hari dan memberikan update

setiap perkembangan kasus tersebut.

3. Tahap Pembentukan Konstruksi Realitas

Pada tahap pembentukan konstruksi dalam buku Konstruksi Sosial

Media Massa terdapat pembentukan konstruksi citra, pembentukan

konstruksi citra adalah bangunan yang diinginkan oleh tahap konstruksi.

Terdapat dua model konstruksi citra. Pertama, model good News. Kedua,

model bad news.

Nampak pada hasil wawancara oleh Ahmad Toriq dari isi

pemberitaan isu ini, model konstruksi citra yang digunakan oleh

Detik.com.com adalah model bad news.

“….Itu yang coba kita ungkapkan apa sih yang terjadi

sebenarnya saat di menit terakhir itu sehingga seorang

Mahfud yang sudah menggunakan kemeja putih,

sudah mengukur baju, sudah hampir sampai ke tempat

deklarasi, ternyata tidak jadi dipilih.” 4

Dalam hasil wawancara ini dapat dilihat bahwa Detik.com

mengkonstruk Mahfud dalam pemberitaan ini seakan-akan menjadi

3Wawancara pribadi dengan Ahmad Toriq, Wakil Redaktur Pelaksana DetikNews, 8

Februari 2019, transkip wawancara no. 5 di Lampiran. 4 Wawancara pribadi dengan Ahmad Toriq, Wakil Redaktur Pelaksana DetikNews, 8

Februari 2019, transkip wawancara no. 11 di Lampiran.

 

70

korban. Model bad news sendiri adalah sebuah konstruksi yang cenderung

mengkonstruksi kejelekkan atau cenderung memberi citra buruk pada

objek pemberitaan. Dengan terus-menerusnya Detik.com memberitakan

Mahfud MD dan meletakkannya sebagai korban, dapat secara tidak

langsung membuat image Mahfud MD menjadi kurang baik di mata

masyarakat.

4. Tahap konfirmasi

Tahap konfirmasi menurut Burhan Bungin dalam buku Konstruksi

Sosial Media Massa adalah tahapan ketika media massa maupun pembaca

dan pemirsa memberi argumentasi dan akuntabilitas terhadap pilihannya

untuk terlibat dalam tahap pembentukan konstruksi. Bagi media, tahapan

ini perlu sebagai bagian untuk memberi argumentasi terhadap alasan-

alasannya dalam mengkonstruksi suatu peristiwa. Sedangkan bagi

khalayak atau pembaca, tahapan ini juga sebagai bagian untuk

menjelaskan mengapa ia terlibat dan bersedia hadir dalam proses

konstruksi sosial.

“…. Lobi di menit terakhir bahwa inikan

informasi yang kita terima kan Jokowi sudah memilih

partai partai yang tidak setuju dan ternyata pada

akhirnya pilihannya di kalahkan oleh keinginan

partai….”5

Alasan Detik.com memberitakan mengenai isu ini adalah untuk

mencari tahu apa masalah yang terjadi di lapangan mengenai isu ini. Disini

Detik.com mencoba untuk mengkonstruk berita ini dengan cara

menjabarkan secara rinci kronologi yang di alami oleh Mahfud MD pada

hari tersebut dan mencoba untuk menggiring opini publik agar sependapat

dengan Detik.com yang meletakkan Mahfud MD sebagai korban dalam isu

ini. Dalam hal ini pula, Detik.com juga berusaha untuk menjabarkan apa

dan kenapa yang terjadi hingga terjadi sebuah kesalahpahaman antara

pihak Mahfud MD dengan pihak Jokowi.

5 Wawancara pribadi dengan Ahmad Toriq, Wakil Redaktur Pelaksana DetikNews, 8

Februari 2019, transkip wawancara no. 11 di Lampiran.

 

71

C. Interpretasi

Detik.com melalui empat pemberitaanya dalam isu klarifikasi kegagalan

Mahfud MD menjadi calon Wakil Presiden Calon Wakil Presiden Republik

Indonesia, penulis menemukan adanya sebuah pembingkaian berita yang lebih

condong kepada Mahfud MD. Hal ini terlihat kuat pada penekanan struktur

sintaksis dalam elemen lead, dalam semua pemberitaannya. Struktur sintaksis

sendiri merupakan bagaimana cara wartawan menyusun fakta dalam berita

yang akan disajikan. Lead juga merupakan perangkat pada struktur sintaksis

yang sering digunakan, di perangkat lead juga akan memberikan sudut

pandang dari berita, dan menunjukan perspektif tertentu dari peristiwa yang

diberitakan.

Pada bagian lead, dalam penyusunan atau pemilihan kata Detik.com

dapat menggiring opini pembaca untuk setuju dengan apa yang ditulis, seperti

yang dilakukan pada pemberitaan klarifikasi kegagalan Mahfud MD menjadi

Calon Wakil Presiden. Terlihat dari berita satu, wartawan menunjukan rasa

simpati kepada Mahfud MD, dengan penggunaan majas hiperbola, sehingga

dapat menggiring opini bahwasanya peristiwa ini perlu disedihkan bersama-

sama. Ketika pembaca membaca pertama kali sudah langsung merasakan

kesedihan juga seperti pada berita yang Detik.com sajikan.

Pada berita kedua, Detik.com juga menonjolkan sikap Mahfud MD

yang gagal menjadi pendamping Jokowi pada pemilihan Presiden 2019, dan

kembali membahas hal apa yang terjadi di menit akhir keputusan Jokowi

memilih Calon Wakil Presiden. Penekanan kata di bagian lead dapat

memberikan sudut pandang berita tsb. Dalam tabel 4.27 berita ini, lead yang

digunakan lead question, Detik.com berupaya menggugat sesuatu persoalan

yang masih samar, kemudian mempunyai tujuan lebih pada memberitahu

secara dalam, ini dapat dilihat dari paragraf selanjutnya dalam berita yang

memberikan pembahasan masalah lebih dalam. Pemilihan kata di lead ini juga

membuat pembaca yang pada awalnya hanya fokus kepada kegagalan Mahfud

MD tetapi dengan adanya berita ini jadi memberitahu pembaca bahwa adanya

pelanggaran UU ASN. Berita terakhir, dalam tabel 4.37 bagian lead terlihat

seperti menggiring pemahaman bahwa yang terjadi dengan Mahfud MD telah

 

72

usai dan tidak ada masalah dari kelompok manapun. Meskipun pada elemen

lead Detik.com berusaha menjadikan lead tersebut sebagai isi berita yang

dipadatkan, di bagian isi berita Detik.com menggunakan narasumber dari

kelompok Jokowi yang memberikan keterangan terkait keadaan Mahfud MD

dengan partai PDIP dalam keadaan baik, kemudian detik juga memasukin

kutipan sumber dari keterangan kelompok Prabowo dari partai Demokrat yang

bertentangan dengan kondisi yang ada.

Pembingkaian berita di Detik.com pada isu Mahfud MD juga terlihat

pada struktur retoris dalam elemen grafis. Pada berita satu dalam tabel 4.3,

kata „dicampakkan‟ dibuat dengan huruf dicetak miring dan diberi tanda petik.

Tanggal 15 Agustus tabel 4.35 terdapat kata „me-like‟ yang diberi tanda petik.

Selanjutnya tanggal 16 Agustus juga terdapat kata yang diberikan tanda petik

ditengah teks berita yaitu kata „memamerkan‟, dari elemen grafis tersebut,

penulis melihat adanya tulisan yang ingin ditonjolkan oleh Detik.com diantara

tulisan-tulisan lainnya. Tulisan tersebut dibuat berbeda supaya menarik minat

pembaca dan menjadi penekanan pada fakta berita.

Detik.com dalam strategi pembingkaian, isu kegagalan Mahfud MD

menjadi Calon Wakil Presiden ini menekankan pada struktur sintaksis dalam

elemen kutipan sumber. Dalam kutipan sumber detik terlihat selalu memihak

pada Mahfud MD, karena pemilihan sumber yang digunakan Detik.com hanya

mengedepankan one side issue, Detik.com hanya memasukan orang-orang

atau narasumber yang bersimpati dengan Mahfud MD.

Menurut Burhan Bungin dalam buku Konstruksi Sosial Media Massa

terdapat tiga hal penting dalam menyiapkan materi konstruksi. Pertama,

keberpihakan media massa kepada kapitalis. Dalam hal ini diartikan, media

massa digunakan oleh kekuatan kapital-kapital untuk menjadikan media massa

sebagai mesin pencipta uang dan pelipatgandaan modal. Kedua, keberpihakan

semu kepada masyarakat, merupakan bentuk dari keberpihakan ini adalah

dalam bentuk empati, simpati dan berbagai partisipasi kepada masyarakat,

tetapi ujung-ujungnya juga untuk „menjual berita‟ dan menaikkan rating untuk

kepentingan kapitalis. Ketiga, keberpihakan pada kepentingan umum, bentuk

keberpihakan ini sebenarnya adalah visi setiap media massa, namun akhir-

 

73

akhir ini visi tersebut tak pernah menunjukan jati dirinya hanya slogan

mengenai visi tersebut yang masih terdengar.

Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa media melakukan konstruksi

sosial dengan berbagai cara sehingga realitas tersebut dapat dilihat secara

objektif. Sehingga pada akhirnya individu akan mengkonstruksi realitas yang

ada dan merekonstruksikan kembali ke dalam dunia realitasnya. Dari analisis

yang dipaparkan penulis menyimpulkan bahwa adanya sebuah pembingkaian

berita yang lebih condong kepada Mahfud MD dan adanya upaya konstruksi

pembaca oleh Detik.com untuk melihat momentum politik yang terjadi dengan

Mahfud MD.

 

74

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan metode analisis

framing Zhondang Pan dan Gerald M. Kosicki terkait pemberitaan klarifikasi

kegagalan Mahfud MD menjadi cawapres 2019 pada media online Detik.com

edisi 9, 12, 15, dan 16 Agustus 2018, maka penulis dapat menarik kesimpulan

sebagai berikut:

Detik.com melalui empat pemberitaanya dalam isu klarifikasi kegagalan

Mahfud MD menjadi Calon Wakil Presiden Republik Indonesia, penulis

menemukan adanya sebuah pembingkaian berita yang lebih condong kepada

Mahfud MD, hal ini terlihat dari bagaimana Detik.com mengkonstruk sosok

Mahfud MD sedemikian rupa hingga Mahfud MD terlihat sebagai tokoh

utama pada isu ini, hal ini dilakukan oleh Detik.com untuk menggiring pikiran

pembaca agar bersimpati kepada Mahfud MD. Hal ini terlihat kuat pada

penekanan struktur sintaksis dalam elemen lead, dalam semua

pemberitaannya. Hal itu juga terlihat pada struktur retoris dalam elemen

grafis, dari elemen grafis tersebut, penulis melihat adanya tulisan yang ingin

ditonjolkan oleh Detik.com diantara tulisan-tulisan lainnya. Tulisan tersebut

dibuat berbeda supaya menarik minat pembaca dan menjadi penekanan pada

fakta berita.

Detik.com dalam strategi pembingkaian, isu kegagalan Mahfud MD

menjadi Calon Wakil Presiden ini menekankan pada struktur sintaksis dalam

elemen kutipan sumber. Dalam kutipan sumber Detik.com terlihat selalu

memihak pada Mahfud MD, karena pemilihan sumber yang digunakan

Detik.com hanya mengedepankan one side issue, Detik.com hanya memasukan

orang-orang atau narasumber yang bersimpati dengan Mahfud MD. Nampak

jelas Detik.com berupaya mengkonstruksi pembaca dengan menganggap

penting peristiwa yang terjadi dengan Mahfud MD untuk melihat momentum

politik. Detik.com terlihat condong dengan memberikan ruang yang lebih

 

75

besar kepada Mahfud MD untuk berpendapat dan memberikan klarifikasi

terkait isu ini.

B. Saran

Detik.com yang hanya menampilkan one side issue hampir disetiap

pemberitaannya, kemudian Detik.com selalu memasukan opini wartawan

dalam seluruh berita seharusnya Detik.com harus lebih bisa menghadirkan

unsur cover both side kedepannya untuk meningkatkan pemberitaannya.

Kepada khalayak pembaca disarankan agar lebih jeli dan teliti dalam

memilih berita dan lebih kritis dalam memaknai pesan yang disampaikan

dalam pemberitaan. Pengaruh yang diterima media terkadang membuat

pergeseran makna yang mestinya disadari dengan baik oleh masyarakat.

 

76

DAFTAR PUSTAKA

Budirjo, Miriam. Dasar-Dasar Ilmu Politik. PT. Gramedia Pustaka Utama. 2008.

Bungin, Burhan . Konstruksi sosial Media Massa. Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2008.

Eriyanto. Analisis Framing: Konstruksi Ideologi dan Politik Media. Yogyakarta:

PT. Lkis Pelangi Aksara, 2002.

Eriyanto. Analisis Wacana pengantar analisis wacana. Yogyakarta: PT. Lkis

Pelangi Aksara, 2002.

Harahap, Arifin S. Jurnalistik Televisi: Teknis Memburu dan Menulis Berita.

Jakarta: Indeks, 2006.

Kusumaningrat, Hikmat. Jurnalistik Teori dan Praktik. Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2006.

Moleong, Lexy J. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2007.

Noor, Juliansyah. Metodelogi Penelitian. Jakarta: Kencana Group, 2011.

Nurdin. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta:Rajawali pers, 2011.

Peter Y Salim, Yeni Salim. Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer. (Jakarta:

Modern English Press). 2002.

Reese, Shoemaker. Mediating The Message: Theories of Influences on Mass

Media Content. N.Y. Longman, 1996.

Rusminto, Eko. Analisis Wacana Kajian Teoritis dan Praktis. (Yogyakarta: Graha

Ilmu). 2015.

Sobur, Alex. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana,

Analisis Semiotika, Analisis Framing. Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2001.

Summadiria, Haris. Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature. Bandung:

Simbiosa Rekatama, 2005.

Surbakti, Ramlan. Memahami Ilmu Politik. Jakarta: PT Grasindo. 2001.

 

77

Suryawati, Indah. Jurnalistik Suatu Pengantar Teori dan Praktik. Bogor: Ghalia

Indonesia, 2011.

Syamsul, Asep. Jurnalistik Praktis untuk Pemula. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya. 2003.

Tom. E, Dow. Tate, Sherri, A. Pengantar Dasar Jurnalisme (Scholastic

Journalism), (Jakarta; Kencana Prenada Media Group) 2008.

Triwahyuningsih Pemilihan Presiden Langsung dalam Kerangka Negara

Demokrasi Indonesia. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Yuda, Hanta. Presidensialisme Setengah Hati. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka

Utama. 2010

Website

http://www.detik.com/dapur/redaksi di akses tanggal 12 Desember 2018, pada

pukul 14.44 WIB

https://news.detik.com/berita/d-4158739/jokowi-mahfud-md-panggilan-sejarah-

yang-pupus-di-last-minute?_ga=2.178418982.341735976.1552753088-

1712141005.1535172808 / diakses tanggal 16 Agustus 2018

https://news.detik.com/berita/d-4162493/mahfud-md-jelaskan-drama-batal-jadi-

cawapres-pekan-depan?_ga=2.119804938.341735976.1552753088-

1712141005.1535172808 / diakses tanggal 16 Agustus 2018

https://news.detik.com/berita/d-4167871/mahfud-md-ungkap-peran-mensesneg-

pd-sebut-jokowi-langgar-uu-

asn?_ga=2.176953383.341735976.1552753088-1712141005.1535172808 /

diakses tanggal 16 Agustus 2018

https://news.detik.com/berita/d-4168594/mahfud-md-diredam-pro-jokowi-diolah-

kubu-prabowo-sandiaga?_ga=2.185151659.341735976.1552753088-

1712141005.1535172808 / diakses tanggal 16 Agustus 2018

Peraturan Undang-Undang:

Undang-Undang nomor 42 Tahun 2008 Tentang Pemilihan Umum Presiden dan

Wakil Presiden

Undang-Undang nomor 12 Tahun 2003 tentang Pemilihan Presiden

Undang-Undang nomor 15 tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Pemilihan

Umum

Undang-Undang nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilihan umum

 

78

Jurnal:

Ahmad Farhan Subhi, Pengusulan Pasangan Calon Presiden dan Wakil

Presiden Sebagai Peserta Pemilu Menurut Undang-Undang Pilpres (Jurnal

Cita Hukum Vol II No 2 Desember 2015.) Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

 

LAMPIRAN

Susunan Redaksional Detik.com

Direktur Pemberitaan Ahmad Ridwan Dalimunthe

Pemimpin Redaksi/ Penanggung

Jawab

Iin Yumianti

Wakil Pemimpin Redaksi Andi Abdullah Sururi, Ardhi

Suryadhi, Elvan Dany Sutrisno

Kepala Peliputan Ahmad Toriq ( Jakarta )

Triyono Wahyu Sudibyo ( Daerah

Luar Negeri)

Detik News Fajar Pratama ( Redaktur

Pelaksana)

Hestiana Dharmastuti ( Wakil

Redaktur Pelaksana)

Detik Finance Angga Aliya ZRF ( Radaktur

Pelaksana)

Detik Sport Doni Wahyudi ( Redaktur

pelaksana)

Kris Fatoni ( Wakil Redaktur

Pelaksana)

Detik Hot Nurul Ken Yunita ( Redaktur

Pelaksana)

Nugraha Rodiana ( Wakil

 

Redaktur Pelaksana)

Detik Inet Achmad Rouzni Noor II

(Redaktur Pelaksana)

Fino Yurio Kristo ( Wakil

Redaktur Pelaksana)

Detik Health AN Uyung Pramudiarja (

Redaktur Pelaksana)

Wolipop Eny Kartikawati ( Redaktur

Pelaksana)

Hestianingsih ( Wakil Redaktur

Pelaksana)

Detik Food Odilia Winneke ( Redaktur

Pelaksana)

Detik Travel Fitraya Rahmadhanny ( Redaktur

Pelaksana)

Afif Farhan ( Wakil Redaktur

Pelaksana)

Detik Oto Dadan Kuswaraharja ( Redaktur

Pelaksana)

M. Luthfi Andika ( Wakil

Redaktur Pelaksana)

DetikX Irwan Nughroho ( Redaktur

Pelaksana)

Sapto Pradityo( Wakil Redaktur

 

Pelaksana)

Detik Foto Dikhy Sasra ( Redaktur

Pelaksana)

20 Detik Gagah Wijoseno ( Redaktur

Pelaksana)

Fuad Fariz ( Wakil Redaktur

Pelaksana)

Triono Wahyu Sudibyo ( Wakil

Redaktur Pelaksana)

Brand Newsroom Mega Putra Ratya ( Head)

Redaktur Bahasa Habib Rifai, Hadi Payuda

 

Transkip Wawancara

Nama Narasumber : Ahmad Toriq

Jabatan : Wakil Redaktur Pelaksana DetikNews

Tempat : Gedung Transmedia- Latai 8-9,

Jalan Kapten Tendean, Jakarta Selatan.

Hari/Tanggal : Jumat, 8 Februari 2019

Pukul :17.43 WIB

1. Bagaimana Detik.com menentukan sebuah berita layak atau tidak

untuk dipublikasikan?

Mengandung nilai kebaruan, unik, menarik, ada kepentingan masyarakat

dalam berita.

2. Apakah ada kriteria tertentu dalam menetapkan sebuah judul berita?

Sama dengan hal yang sebelumnya, ada kebaruan, menarik, unik,

terkadang Click Bait yang seperti inkan perlu, namanya juga industri .

3. Siapa saja yang terlibat dalam penulisan suatu berita?

Editor,verifikator. Jadi disini kita ada verifikator jika ada berita masuk,

misalkan di E-mail, kemudian sampainya ke editor, sama editor diedit

termasuk ngecheck bahasa, tata logika, dll sampai berita menjadi bagus.

Setelah itu diserahkan ke verifikator tadi, di periksa kembali apa yang

sudah dikerjakan editor baru setelah itu berita baru bisa di publish.

4. Seberapa besar keterlibatan seseorang editor/ redaktur dalam

penulisan berita ?

Lumayan, misalnya penentuan angle / framing yang ingin dicapai diawal

apa, jadi wartawan berangkat dengan pertanyaan-pertanyaan yang

dititipkan oleh editor, dikasih masukan tektoknya seperti ini, anglenya

seperti ini. Bisa sampai kesana apalagi untuk wartawan wartawan baru.

5. Dalam pembuatan berita nilai apa yang akan lebih dikedepankan

Detik.com kecepatan atau kedalaman isi berita?

Kecepatan dan akurat itu sebanding, kalau kedalaman isi berita bukan

detik. Kita hanya fokus di runing news , berita pendek-pendek. Biasanya

 

di malam hari dan besok pagi nya detik ada roundup, kita rangkum

keseluruhan berita di hari itu yang menarik.

6. Bagaimana cara Detik.com mengemas berita agar menarik untuk di

baca?

Click Bait satu diantaranya, selainya berdasarkan fakta pokok intinya itu.

Bedanya Detik.com dengan media yang lain adalah detik sudah

mempunyai nama besar dan kredibilitas bahwa saat orang memikirkan

berita online udah pasti detik. Jadi, tanpa perlu boombastis pun kita sudah

terbaca, beda dengan media lain yang baru atau mungkin mencari

kredibilitas, kita tidak terlalu mencari ke boombastisan, standarnya sesuai

fakta, masih menarik, antara judul dan isi berita harus sinkron kita gak

boleh keluar dari situ.

7. Apa yang menarik sehingga Detik.com mengangkat berita klarifikasi

kegagalan Mahfud MD?

Isu-isu pemilihan Presiden di tahun 2019 yang kita sebut tahun politik

tentunya menarik untuk masyarakat, semua kontektasi pemilihan

pemimpin itu melibatkan kepentingan bangsa, tentu sangat menarik dan

perhatiannya sangat tinggi. Tokoh yang terlibat sangat menarik, Mahfud

MD ini selian sudah dikenal malamelintang selama ini di panggug politik

dan panggung Nasional, dia juga nge top di media sosial, jadi sosoknya

sangat menarik jadi kita runing dari mulai tahapan saat dia di isukan

sampai pada akhirnya gagal semunya adalah momemtum-momemtum

politik yang menarik dan menurut saya perlu diketahui oleh rakyat, karena

kalau dalam kontestasi pemilihan pemimpin semua aspek dinilai, moral,

gestur politik, dan hal hal lain di politik tuh bisa menjadi perhatian

masyarakat dan pertimbangan untuk menjadi pemimpin, itu yang kita

sajikan bahwa saat anda ingin memilih pemimpin, and aharus tau semua

soal calon pemimpin anda.

8. Bagaimana pemilihan kata dalam berita tsb?

Diksi standar aja sih, engga terlalu istimewa. Seperti rutin yang kita

lakukan aja sesuai fakta dan sebisa mungkin menjadi menarik.

 

9. Bagaimana Detik.com menggunakan majas( gaya bahasa) dalam

menekankan pentingnya berita itu?

Bagi detik bahasa itu tidak kaku, bahasa itu selama dia hidup dituturkan

masyarakat itu tidak masalah, kita tidak ada aturan harus menggunakan

EYD banget, tidak. EYD hanya menjadi patokan. Kata sad ending kan

juga bahasa yang cukup sering digunakan, oleh anak muda. Luwes aja.

10. Apa saja yang menjadi pertimbangan Detik.com dalam memilih

narasumber?

Semua pihak pihak terkait, yang berwenang capres cawapres itu kita

wawancara.

11. Apa yang Detik.com wacanakan / apa yang detik harapkan dengan

memberitakan kegagalan Mahfud MD sebagai cawapres ?

Ya, proses politik. Loby di menit terakhir bahwa inikan informasi yang

kita terima kan Jokowi sudah memilih partai partai yang tidak setuju dan

ternyata pada akhirnya pilihannya di kalahkan oleh keinginan partai. Itu

yang coba kita ungkapkan apa sih yang terjadi sebenarnya saat di menit

terakhir itu sehingga seorang Mahfud yang sudah menggunakna kemeja

putih , sudah mengukur baju, sudah hampir sampai ke tempat deklarasi,

ternyata tidak jadi dipilih.

12. Bagaimana Detik.com menjaga ke objektivitasan berita tsb ?

Sesuai fakta yang pasti. Biasa aja. Dalam menentukan narasumber kita

tidak terpaku dalam dua pihak, tapi disatu berita bisa hanya ada satu pihak

saja setelahnya runingannya pasti ada pihak lain . jadi penyajian nya tidak

harus di satu berita, tapi bisa di berita lain yang terkait.

13. Bagaimana pendapat Detik.com tentang kegagalan Mahfud MD

menjadi cawapres?

Tidak berharap apa apa, tapi kita ingin masyarakat tahu proses nya seperti

ini, bahwa ada fenomena politik seperti ini, ada seorang yang hampir jadi

cawapres tapi tidak jadi. Seperti yang saya katakan tadi dalam moment

pemilihan pemimpin anda harus tahu wholepackage pemimpin yang anda

pilih. Jadi semua aspek menjadi penting.

 

14. Apa kriteria dalam memilih wartawan yang akan turun kelapangan

meliput dan kemudian menuliskan beritanya?

Untuk peristiwa besar kaya gini sih waktu itu kita sudah perencanaan deh,

siapa yang disana, yang kita utamakan memang wartawan yang liputan

politik dan selama ini nempel ke jokowi, jadi wartawan istana. Bisa begitu,

soal kedekatan.

 

Foto Bersama dengan Wakil Redaktur DetikNews, Ahmad Toriq

Berita 1

 

Berita 2

Berita 3

 

Berita 4

 

Jokowi-Mahfud Md, Panggilan Sejarah yang Pupus di Last Minute

Kamis 09 Agustus 2018, 19:36 WIB

Sad ending buat Mahfud Md. Sudah diberi harapan jadi cawapres, tapi

'dicampakkan' pada last minute. Begitu dramatis bak sinetron televisi yang membuat

benak penonton berkecamuk.

Drama Mahfud batal jadi cawapres, yang membuat banyak orang terbelalak, jadi

penutup balada yang bermula saat Ketum PPP M Romahurmuziy merespons viralnya

cawapres Jokowi berinisial huruf 'M'. Memang sedikit bernada candaan, namun

pernyataan ini membuat cawapres Jokowi berinisial 'M' makin viral, apalagi ada

Waketum PD Roy Suryo juga menyebut nama-nama yang sama, sambil melempar

guyonan soal sosok 'Mr A' pendamping Prabowo yang ternyata belakang diketahui juga

tidak presisi.

"Sejak beberapa saat yang lalu beredar bahwa cawapres Jokowi berawalan M. Itu

betul. Ma'ruf Amin, Muhaimin, Mahfud Md, Moeldoko Mulyani, Mbak Susi, Mas

Airlangga, bahkan M Romahurmuziy bisa juga, he-he-he.... Mas dan mbak lainnya sudah

pasti juga. Nah, awalannya M, kan," kata Romahurmuziy lewat akun Twitter-nya.

Tak hanya itu juga, ia juga mengungkap kriteria cawapres Jokowi yang kemudian

oleh sejumlah pakar politik dinilai mengarah pada Mahfud Md. Harapan Mahfud jadi

cawapres makin besar setelah ada elite PDIP yang membuka peluang itu dengan

mengatakan 'boleh juga'.

Drama terus bergulir hingga kemudian 'diamini' oleh Presiden Jokowi. "Depannya

pakai 'M'," kata Jokowi menjawab pertanyaan wartawan di Istana Merdeka, Jakarta Pusat,

Rabu (8/8/2018).

Sebenarnya awak media sempat bertanya langsung kepada Jokowi soal sosok

cawapres Jokowi. Yang menguat kala itu memang nama Mahfud dan Ma'ruf Amin. Nah,

Jokowi menanggapi dengan senyuman dan melempar candaan.

"Mbak Puan juga pakai 'M'. Mas Airlangga juga pakai 'M'," kata Jokowi tersenyum.

Sementara itu, koalisi Jokowi sedang mempersiapkan cawapresnya, kubu seberang sudah

mulai membuat kejutan dengan drama 'jenderal kardus' sampai munculnya duet Prabowo-

Sandiaga yang menguat pada tengah malamnya.

Saat duet Prabowo-Sandiaga menguat, ternyata diam-diam Mahfud sudah

diminta stan by oleh Jokowi. Dan pada pagi harinya, Mahfud resmi ditelepon menteri dari

 

Istana untuk mengumpulkan CV. Itu bagi Mahfud adalah permintaan resmi dirinya jadi

cawapres Jokowi.

Ini belum apa-apa. Yang makin dramatis adalah kala Mahfud diminta mengukur baju

putih. Mahfud menyebut itu adalah baju favorit Pak Jokowi.

"Diminta mengukur kemeja putih itu favorit Pak Jokowi," kata Mahfud saat

berbincang dengan detikcom tak lama sebelum Jokowi dan pimpinan sembilan parpol

koalisi menyepakati Ma'ruf Amin sebagai cawapresnya, Kamis (9/8/2018).

Mahfud pun sudah menyatakan kesediaannya jadi pendamping Jokowi. Ia

menganggap ini sebagai panggilan sejarah dan yakin memenangi pilpres bersama Jokowi.

"Pertama, tentu panggilan sejarah ya, saya kan aktivis juga, pengin juga ada di

medan perjuangan. Kedua tentu kepercayaan Pak Jokowi kepada saya. Kalau memilih

saya, tentu kan percaya kepada saya. Ketiga, elektabilitas Pak Jokowi untuk menang itu

sangat bisa," kata Mahfud.

Dengan baju putih yang baru dijahit itu Mahfud melenggang ke sekitar Menteng,

tepatnya di Tesate. Di sana ia sempat bertemu sejumlah media, berbicara optimisme jadi

pendamping Jokowi.

Sementara itu, Jokowi sedang berkumpul dengan sembilan pimpinan parpol

koalisinya di Restoran Pelataran Menteng, mengambil keputusan penting soal cawapres

pendampingnya. Sebelum surat resmi pengusungan Jokowi diteken dan dicap ketum

parpol, semua menduga duetnya adalah Jokowi-Mahfud. Namun siapa nyana, pada last

minute, nama itu justru berubah. Semua orang terkejut!

Konon, sejumlah pimpinan parpol menolak Mahfud pada menit-menit akhir dan

diambillah Ma'ruf Amin. Jokowi pun langsung mendeklarasikan duet bersama Ma'ruf

Amin pada Pilpres 2019.

Ya, Mahfud batal jadi cawapres Jokowi, dan saat ditanya soal kenapa Mahfud batal

jadi cawapres, Jokowi diam seribu kata. Lalu apa yang sebenarnya terjadi? Apa yang

membuat panggilan sejarah pupus bagi Mahfud?

Lalu apakah Jokowi-Ma'ruf Amin mampu menandingi Prabowo-Sandiaga Uno, yang

hampir final di kubu seberang?

 

Mahfud Md Jelaskan Drama Batal Jadi Cawapres Pekan Depan

Minggu 12 Agustus 2018, 13:40 WIB

Mahfud Md sudah legawa tak dipilih jadi cawapres pendamping Jokowi. Meski

demikian, Mahfud akan menjelaskan fakta-fakta di menit akhir keputusan Jokowi

memilih cawapres.

"Saya sudah legowo, semua sudah berlalu sebagai realitas politik. Tapi reaksi

masyarakat yang menganggap saya dizalimi semakin meluas: ada yang menangis, ada

yang memobilisasi perubahan pilihan politik dengan marah. Jadinya, Minggu depan akan

saya jelaskan kronologinya agar tak kisruh," kata Mahfud dalam akun twitternya,

@mohmahfudmd, yang dikutip detikcom, Minggu (12/8/2018). Mahfud merespons akun

@dr_tompi.

Mahfud mengatakan dirinya akan menyampaikan fakta-fakta seputar pemilihan

cawapres Jokowi. Dia tak akan beropini.

"Kalau opini terserah masing-masing saja, saya tak bisa mengendalikan," ujarnya

merespons akun @mpuanon.

Mahfud Md sebelumnya digadang-gadang jadi cawapres Jokowi. Dia bahkan sudah

diminta bersiap oleh tim Jokowi. CV juga sudah diminta dan diserahkan. Namun di menit

akhir Jokowi memilih Ma'ruf Amin.

 

Mahfud Md Ungkap Peran Mensesneg, PD Sebut Jokowi Langgar UU ASN

Rabu 15 Agustus 2018, 17:29 WIB

Pengakuan buka-bukaan Mahfud Md disambar Partai Demokrat (PD).

Wasekjen PD Rachland Nashidik menyebut Jokowi harus bertanggung jawab atas

pelanggaran Undang-Undang Aparatur Sipil Negara (UU ASN). Maksudnya?

"Dari pengakuan Prof Mahfud Md di ILC semalam, publik kini mengetahui

sejumlah menteri dan Staf Khusus Presiden telah bekerja sebagai kepanjangan

tangan politik Presiden dalam menentukan siapa calon wakil presiden. Ini adalah

pelanggaran Undang-Undang yang serius," kata Rachland kepada wartawan, Rabu

(15/8/2018).

Rachland mengacu pada peran aktif Mensesneg Pratikno dan Koordinator

Staf Khusus Presiden Teten Masduki dalam proses komunikasi dengan Mahfud

Md sebagai cawapres. Menurut Rachland, Pratikno dan Teten tergolong ASN.

"Setiap orang yang bekerja atas dasar kontrak dengan instansi pemerintah dan

karena pekerjaannya mendapat gaji adalah Aparatur Sipil Negara (ASN). Menteri

dan Staf Khusus Presiden termasuk ke dalamnya," ujarnya.

Pasal 2 huruf F Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN

mewajibkan netralitas ASN. Hal tersebut, kata Rachland, dikuatkan oleh Pasal 9

dalam Undang-Undang yang sama, yang menegaskan pegawai ASN harus bebas

dari pengaruh semua golongan dan partai politik.

Dalam pengertian itu, masih kata Rachland, bukan saja setiap pegawai ASN

dilarang memihak pada, dan dipengaruhi oleh, kepentingan politik siapapun. Ia

juga dilarang menjadi bagian dari kepentingan politik manapun, termasuk

kepentingan Jokowi sebagai Calon Presiden.

"Beberapa waktu lalu, kita mendengar kabar pemerintah mewajibkan pegawai

ASN netral, bahkan melarang me-'like' berita di media sosial yang berbau

kampanye politik. Bandingkan itu dengan pegawai ASN yang menjadi

kepanjangan tangan politik seorang calon presiden. Terima kasih pada Pak

Mahfud, publik kini mengetahui bahwa standar ganda telah dilakukan Istana. Dan

Undang-Undang yang seharusnya dijaga, dipatuhi, dan dijalankan Presiden, telah

ia langgar," ulas Rachland.

 

Jokowi, dia melanjutkan, sepatutnya menyadari politik dan negosiasi politik

bukan wilayah pekerjaan Aparatur Sipil Negara. Harusnya Jokowi

mempercayakan itu sepenuhnya pada pengurus partai politik yang ada di

sekelilingnya.

"Dengan mayoritas partai politik berkumpul di belakang Jokowi, kita tak bisa

berharap DPR berani bersikap kritis pada pelanggaran Undang-Undang yang

dilakukan Jokowi. Tapi publik harus tahu dan mencatat ini di dalam memorinya,"

 

Kamis 16 Agustus 2018, 08:18 WIB

Mahfud Md Diredam Pro Jokowi, Diolah Kubu Prabowo-Sandiaga

Ahmad Toriq, Haris Fadhil – detikNews

Jakarta - Partai-partai koalisi pendukung Joko Widodo coba meredam polemik tak

terpilihnya Mahfud Md sebagai cawapres calon petahana. Sekjen PDIP Hasto

Kristiyanto dengan tegas menyebut polemik Mahfud Md telah usai.

"Segala sesuatunya sudah selesai, ungkapan ekspresi dari Pak Mahfud Md juga

sudah disampaikan dengan baik dan tiba saatnya kita untuk bergandengan tangan

melangkah ke depan untuk bangsa dan negara," ujar Hasto di kantor DPP NasDem, Rabu

(15/8).

PDIP juga kemudian 'memamerkan' kemesraan Ketum PDIP Megawati

Soekarnoputri dan Mahfud Md saat sama-sama menghadiri rapat Badan Pembinaan

Ideologi Pancasila (BPIP).

PSI sebagai salah satu parpol pendukung Jokowi menggarisbawahi pujian Mahfud

ke Jokowi. Bagi Toni, Mahfud tak menunjukkan kekecewaan dalam penjelasannya. Dia

menangkap ada pernyataan gamblang Mahfud tetap mendukung Jokowi.

"Penjelasan Pak Mahfud di ILC cukup gamblang, dan saya berharap bisa menjadi

penjelasan pamungkas untuk mengakhiri polemik seputar pemilihan cawapres," kata Raja

Juli, Rabu (15/8).

"Bahkan Pak Mahfud memuji Jokowi dengan 4 sifat dan keteladanan pemimpin,

seperti berani mengambil keputusan, cepat merespons, dan menyelesaikan masalah.

Mahfud juga bilang Pak Jokowi bersih, anak-anaknya tidak terlibat proyek-proyek

pemerintah," tutur Toni.

Sebelumnya Mahfud Md sempat buka-bukaan di program ILC tvOne.

Mahfud bercerita soal ditemui orang-orang Istana dalam hal ini orang terdekat

Presiden Jokowi. Hanya saja ujung-ujungnya dia tak jadi dipilih Jokowi sebagai

pendamping.

Anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra Andre Rosiade menilai

Jokowi tak punya pendirian dalam menentukan cawapres.

"Pak Jokowi kita lihat ya, dalam menentukan cawapresnya saja goyah, tidak

kuat pendirian," kata Andre Rosiade, Rabu (15/8).

Pengakuan buka-bukaan Mahfud Md disambar Partai Demokrat (PD).

Wasekjen PD Rachland Nashidik menyebut Jokowi harus bertanggung jawab atas

pelanggaran Undang-Undang Aparatur Sipil Negara (UU ASN).

 

"Dari pengakuan Prof Mahfud Md di ILC semalam, publik kini mengetahui

sejumlah menteri dan Staf Khusus Presiden telah bekerja sebagai kepanjangan

tangan politik Presiden dalam menentukan siapa calon wakil presiden. Ini adalah

pelanggaran Undang-Undang yang serius," kata Rachland kepada wartawan, Rabu

(15/8).