Prof. Dr. Mahfud MD, S.H. Ketua Mahkamah Konstitusi
-
Upload
jaquelyn-porter -
Category
Documents
-
view
224 -
download
10
description
Transcript of Prof. Dr. Mahfud MD, S.H. Ketua Mahkamah Konstitusi
Prof. Dr. Mahfud MD, S.H.Ketua Mahkamah Konstitusi
MAHKAMAH KONSTITUSIREPUBLIK INDONESIA
KONSTITUSI DAN HAMKONSTITUSI DAN HAM
Solo - Jakarta, 1 April 2009Solo - Jakarta, 1 April 2009
Bahan Kuliah Hukum dan Konsitusi via Video Conference untuk Mahasiswa S3 FH UNSBahan Kuliah Hukum dan Konsitusi via Video Conference untuk Mahasiswa S3 FH UNS
Kuliah Program S3 UNS SoloKuliah Program S3 UNS Solo
Mahfud MD - 2Mahfud MD - 2
KONSTITUSIKONSTITUSI
Dasar pembentukan constituir Dasar pembentukan constituir
Dasar-dasar aturan main politik untuk menegakkan HAM dan membatasi kekuasaan dalam negara.
Dasar-dasar aturan main politik untuk menegakkan HAM dan membatasi kekuasaan dalam negara.
LATAR BELAKANG, ALUR PIKIRLATAR BELAKANG, ALUR PIKIR
Falsafati Falsafati Social contractSocial contractSocio legalSocio legal
Filsafat Filsafat Status NaturalisStatus Naturalis Negara + GerejaNegara + Gereja
Homohomoni lupusHomohomoni lupus
Social contractSocial contract
Thomas HobbesThomas HobbesJohn LockeJohn Locke
Non HAM/TotaliterNon HAM/Totaliter HAM/DemokrasiHAM/Demokrasi
KonstitusiDasar Aturan Main
KonstitusiDasar Aturan Main
Perlindungan HAMPerlindungan HAM Pembatasan kekuasaanPembatasan kekuasaan
Kekuasaan Residu HAM Pembatasan
Kekuasaan Residu HAM Pembatasan
Mahfud MD - 3Mahfud MD - 3
IdeologiIdeologi
DemokrasiDemokrasi
Espansi RajaEspansi Raja
Negara ≠ GerejaNegara ≠ Gereja
SekularisasiSekularisasi
DemokrasiDemokrasi
UUD 1945UUD 1945
Perdebatan ideologi di BPUPKI (I) Perdebatan ideologi di BPUPKI (I)
Yamin, 29 Mei = Lisan + Tulisan Yamin, 29 Mei = Lisan + Tulisan
Hilangnya usul 30 Mei Hilangnya usul 30 Mei
Soepomo, 31 Mei = Integralistik Soepomo, 31 Mei = Integralistik
Soekarno, 1 Juni = Pancasila Soekarno, 1 Juni = Pancasila
Panitia 9 / 22 Juni = Piagam Jakarta Panitia 9 / 22 Juni = Piagam Jakarta
Pengesahan di BPUPKI (II) 10 – 16 Juli 1945 Pengesahan di BPUPKI (II) 10 – 16 Juli 1945
Pengesahan di PPKI 18 Agustus 1945. Pengesahan di PPKI 18 Agustus 1945.
Mahfud MD - 4Mahfud MD - 4
PAHAM PRISMATIKAPAHAM PRISMATIKA
Fred W. Riggs, “Administration in Developing Countries”: Prismatik
Fred W. Riggs, “Administration in Developing Countries”: Prismatik
Pancasila = Modus Vivendi Pancasila = Modus Vivendi
Monodualis = Individualisme vs Komunalisme Monodualis = Individualisme vs Komunalisme
Negara Hukum = Rechtsstaat dan RoL Negara Hukum = Rechtsstaat dan RoL
Theokrasi dan sekularisme. Theokrasi dan sekularisme.
Mahfud MD - 5Mahfud MD - 5
BEBERAPA MISTERI (I)BEBERAPA MISTERI (I)
Pidato & usul tertulis Yamin Pidato & usul tertulis Yamin “Diragukan” Hatta dan Roeslan Abdulgani Buku Yamin, “Naskah Persiapan UUD”
(sambutan Soekarno, terbit tahun 1957) Agak tak masuk akal: lisan dan tertulis, isi
beda, pendek/ panjang; kalau ada yang tertulis tentu ada sejak pagi.
“Diragukan” Hatta dan Roeslan Abdulgani Buku Yamin, “Naskah Persiapan UUD”
(sambutan Soekarno, terbit tahun 1957) Agak tak masuk akal: lisan dan tertulis, isi
beda, pendek/ panjang; kalau ada yang tertulis tentu ada sejak pagi. Pancasila = produk Panitia 9 Pancasila = produk Panitia 9
Beda filosofi (Bung Karno) Tak logis usul dua kali tapi beda (Yamin) Tak pernah diterima resmi (Soepomo).
Beda filosofi (Bung Karno) Tak logis usul dua kali tapi beda (Yamin) Tak pernah diterima resmi (Soepomo).
Hasil kerja bersama sebagai modus vivendi/prismatika/kompromi.
Hasil kerja bersama sebagai modus vivendi/prismatika/kompromi.
Mahfud MD - 6Mahfud MD - 6
MISTERI 7 KATAMISTERI 7 KATA
Disepakati 10 – 16 Juli 1945 Disepakati 10 – 16 Juli 1945
16 Agustus 1945 Rengasdengklok (proklamasi mini) 16 Agustus 1945 Rengasdengklok (proklamasi mini)
17 Agustus 1945 proklamasi resmi 17 Agustus 1945 proklamasi resmi
18 Agustus 1945 pencoretan 7 kata, pengesahan 18 Agustus 1945 pencoretan 7 kata, pengesahan
Peran Hatta didatangi orang Timur Sikap 4 tokoh Islam (Ki Bagoes, Kasman, Wahid Hasyim, A. Hassan)
Peran Hatta didatangi orang Timur Sikap 4 tokoh Islam (Ki Bagoes, Kasman, Wahid Hasyim, A. Hassan)
Misteri Alasan Hatta Misteri Alasan Hatta Siapa orang dari Timur? Kesaksian Maeda (1995) Catatan BJ Bolland
Siapa orang dari Timur? Kesaksian Maeda (1995) Catatan BJ Bolland
Yang resmi mengikat “18 Agustus” Yang resmi mengikat “18 Agustus”
Blessing indisguised = Menjadi pengikat. Blessing indisguised = Menjadi pengikat.
Mahfud MD - 7Mahfud MD - 7
MISTERI PENJELASAN UUD 1945MISTERI PENJELASAN UUD 1945
Tak pernah ada dalam sidang BPUPKI - PPKI
Tak pernah ada dalam sidang BPUPKI - PPKI
Masuk dalam LN No. 7 Tahun II/1946 Masuk dalam LN No. 7 Tahun II/1946
Jadi lampiran Dekrit Presiden = Kepres No. 150/1959
Jadi lampiran Dekrit Presiden = Kepres No. 150/1959
Tak umum UUD ada penjelasan Tak umum UUD ada penjelasan
Isi penjelasan kurang sinkron dengan isi. Isi penjelasan kurang sinkron dengan isi.
Mahfud MD - 8Mahfud MD - 8
REFORMASI KONSTITUSIREFORMASI KONSTITUSI
UUD 1945 lahirkan otoriterisme (hasil penelitian)
UUD 1945 lahirkan otoriterisme (hasil penelitian)
1945 1959 Demokratis (ditinggalkan/ diganti)
1959 1966 otoriter (diberlakukan) 1966 1998 otoriter (diberlakukan).
1945 1959 Demokratis (ditinggalkan/ diganti)
1959 1966 otoriter (diberlakukan) 1966 1998 otoriter (diberlakukan).
Mahfud MD - 9Mahfud MD - 9
DEMOKRATIS SAAT TAK BERLAKUDEMOKRATIS SAAT TAK BERLAKU
Penyebab otoriterisme Penyebab otoriterisme
Executive heavy Multi Interpretable Besarnya atribusi kewenangan Terlalu percaya pada semangat orang.
Executive heavy Multi Interpretable Besarnya atribusi kewenangan Terlalu percaya pada semangat orang.
Mahfud MD - 10Mahfud MD - 10
ALASAN-ALASAN PERUBAHANALASAN-ALASAN PERUBAHAN
Sejak semula dimaksudkan sementara Sejak semula dimaksudkan sementaraa. Pidato Soekarno 18 Agustus 1945b. Isi Aturan Tambahan
a. Pidato Soekarno 18 Agustus 1945b. Isi Aturan Tambahan
Agar dibuat oleh wakil rakyat, bukan yang ditunjuk oleh negara
Agar dibuat oleh wakil rakyat, bukan yang ditunjuk oleh negara
Teori resultante KC Wheare. Teori resultante KC Wheare.
Mahfud MD - 11Mahfud MD - 11
a. Produk Poleksosbud waktu dan tempat tertentu
b. Kesepakatan politik ≠ benar/salah, baik/buruk
c. Poleksosbud berubah, konstitusi berubah.
a. Produk Poleksosbud waktu dan tempat tertentu
b. Kesepakatan politik ≠ benar/salah, baik/buruk
c. Poleksosbud berubah, konstitusi berubah.
PERUBAHAN BENAR, TAPI TAK SEMPURNA
PERUBAHAN BENAR, TAPI TAK SEMPURNA
Karena kompromi dengan yang tak setuju sehingga harus ada kesepakatan dasar yang restriktif
Karena kompromi dengan yang tak setuju sehingga harus ada kesepakatan dasar yang restriktif
Waktunya jauh lebih lama (2 tahun 10 bulan, terus menerus)
Waktunya jauh lebih lama (2 tahun 10 bulan, terus menerus)
Sosialisasinya lebih meluas. Sosialisasinya lebih meluas.
Mahfud MD - 12Mahfud MD - 12
Mengundang pakar Kungker ke kampus-kampus Uji sahih ke daerah-daerah Komparasi ke luar negeri.
Mengundang pakar Kungker ke kampus-kampus Uji sahih ke daerah-daerah Komparasi ke luar negeri.
MAHKAMAH KONSTITUSIMAHKAMAH KONSTITUSI
Lembaga yudikatif yang independen dan sejajar dengan MA.
MK = peradilan ketatanegaraan.
MA = peradilan umum konvensional.
Dwi lembaga yudisial adalah produk perubahan UUD 1945.
Indonesia adalah negara demokrasi dan negara nomokrasi.
Lembaga yudikatif yang independen dan sejajar dengan MA.
MK = peradilan ketatanegaraan.
MA = peradilan umum konvensional.
Dwi lembaga yudisial adalah produk perubahan UUD 1945.
Indonesia adalah negara demokrasi dan negara nomokrasi.
Mahfud MD - 13Mahfud MD - 13
LATAR BELAKANG (MASA LALU) LATAR BELAKANG (MASA LALU)
Banyak UU yang bermasalah tapi tak ada judicial review.
Presiden dijatuhkan hanya dengan alasan politik (impeachment)
Konflik antarlembaga negara atau lembaga pemerintah hanya diselesaikan di bawah kewibawaan Presiden atau melalui administratief beroep.
Sengketa hasil pemilu melalui peradilan biasa yang tak begitu jelas.
Pembubaran parpol melalui MA dengan mekanisme yang tak begitu jelas.
Banyak UU yang bermasalah tapi tak ada judicial review.
Presiden dijatuhkan hanya dengan alasan politik (impeachment)
Konflik antarlembaga negara atau lembaga pemerintah hanya diselesaikan di bawah kewibawaan Presiden atau melalui administratief beroep.
Sengketa hasil pemilu melalui peradilan biasa yang tak begitu jelas.
Pembubaran parpol melalui MA dengan mekanisme yang tak begitu jelas.
Mahfud MD - 14Mahfud MD - 14
PERUBAHAN UUD 1945PERUBAHAN UUD 1945
1999-2002 UUD 1945 diamandemen (perubahan = amandemen)
Alasan: Membangun demokrasi dan nomokrasi. Konstitusi adalah resultante sesuai poleksosbud
saat dibuat. Resultante dapat diganti dengan resultante baru. Isi konstitusi tak harus ikut teori atau sistem
negara lain. HTN adalah apapun yang dimuat dalam
konstitusi negara ybs. MK sebagai lembaga yudisial dibentuk melalui
Amandemen III (2001).
1999-2002 UUD 1945 diamandemen (perubahan = amandemen)
Alasan: Membangun demokrasi dan nomokrasi. Konstitusi adalah resultante sesuai poleksosbud
saat dibuat. Resultante dapat diganti dengan resultante baru. Isi konstitusi tak harus ikut teori atau sistem
negara lain. HTN adalah apapun yang dimuat dalam
konstitusi negara ybs. MK sebagai lembaga yudisial dibentuk melalui
Amandemen III (2001).
Mahfud MD - 15Mahfud MD - 15
WEWENANG & KEWAJIBAN MKWEWENANG & KEWAJIBAN MK
Wewenang dan kewajiban MK diatur dalam
Wewenang dan kewajiban MK diatur dalam
1. Pasal 7B ayat (1) dan ayat (4) UUD 1945
2. Pasal 24C ayat (1) dan ayat (2).
3. Pasal 10 ayat (1) sampai dengan ayat (3)
UU No. 24 Tahun 2003.
1. Pasal 7B ayat (1) dan ayat (4) UUD 1945
2. Pasal 24C ayat (1) dan ayat (2).
3. Pasal 10 ayat (1) sampai dengan ayat (3)
UU No. 24 Tahun 2003.
Mahfud MD - 16Mahfud MD - 16
WEWENANG & KEWAJIBAN MKWEWENANG & KEWAJIBAN MK
Kewenangan MK: Kewenangan MK:
1. Menguji UU terhadap UUD (material dan formal)
2. Memutus SKLN yang kewenangannya diberikan oleh UUD.
3. Memutus pembubaran parpol.
4. memutus perselisihan hasil pemilu.
1. Menguji UU terhadap UUD (material dan formal)
2. Memutus SKLN yang kewenangannya diberikan oleh UUD.
3. Memutus pembubaran parpol.
4. memutus perselisihan hasil pemilu.
Mahfud MD - 17Mahfud MD - 17
WEWENANG & KEWAJIBAN MKWEWENANG & KEWAJIBAN MK
Kewajiban MK: Kewajiban MK:
1. memutus pendapat DPR mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden/wapres menurut UUD.
2. memutus pendapat DPR bahwa Presiden/Wapres tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden/Wapres (sebagaimana dimaksud Pasal 6 UUD).
1. memutus pendapat DPR mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden/wapres menurut UUD.
2. memutus pendapat DPR bahwa Presiden/Wapres tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden/Wapres (sebagaimana dimaksud Pasal 6 UUD).
Mahfud MD - 18Mahfud MD - 18
WEWENANG & KEWAJIBAN MKWEWENANG & KEWAJIBAN MK
Kewenangan Tambahan MK: Kewenangan Tambahan MK:
Mahfud MD - 19Mahfud MD - 19
Berdasarkan Pasal 236C UU No. 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang memberikan kewenangan kepada MK untuk menangani sengketa hasil Pemilukada.
Berdasarkan Pasal 236C UU No. 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang memberikan kewenangan kepada MK untuk menangani sengketa hasil Pemilukada.
ALASAN JUDICIAL REVIEWALASAN JUDICIAL REVIEW
Marshall: Marshall:
1. Hakim bersumpah menjunjung tinggi konstitusi.
2. Konstitusi adalah Induk semua hukum di dalam negara.
3. Hakim tak boleh menolak perkara.
1. Hakim bersumpah menjunjung tinggi konstitusi.
2. Konstitusi adalah Induk semua hukum di dalam negara.
3. Hakim tak boleh menolak perkara.
Mahfud MD: Mahfud MD:
4. UU adalah produk politik.4. UU adalah produk politik.
Mahfud MD - 20Mahfud MD - 20
PEMILU DAN PILKADAPEMILU DAN PILKADA
Semula sengketa hasil pilkada bukan kompetensi MK.
Alasan: Pilkada bukan pemilu yang disebut dalam UUD.
Di dalam UUD pemilu hanya mencakup pemilu untuk anggota DPR, DPD, DPRD, Presiden/Wapres.
UU No. 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilu memasukkan pilkada ke dalam rezim pemilu.
Tahun 2008 terjadi perubahan atas UU No. 32 Tahun 2004 yang mengalihkan kewenangan memutus sengketa pilkada dari MA ke MK.
Jadi pengalihan tersebut tidak ada kaitannya dengan kemampuan/ketidakmampuan MA menangani perkara tetapi karena alasan konstitusi dan hukum.
Semula sengketa hasil pilkada bukan kompetensi MK.
Alasan: Pilkada bukan pemilu yang disebut dalam UUD.
Di dalam UUD pemilu hanya mencakup pemilu untuk anggota DPR, DPD, DPRD, Presiden/Wapres.
UU No. 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilu memasukkan pilkada ke dalam rezim pemilu.
Tahun 2008 terjadi perubahan atas UU No. 32 Tahun 2004 yang mengalihkan kewenangan memutus sengketa pilkada dari MA ke MK.
Jadi pengalihan tersebut tidak ada kaitannya dengan kemampuan/ketidakmampuan MA menangani perkara tetapi karena alasan konstitusi dan hukum.
Mahfud MD - 21Mahfud MD - 21
SIFAT PUTUSAN MKSIFAT PUTUSAN MK
Putusan MK bersifat final dan mengikat. Alasan: Masalahnya harus segera
dilaksanakan, tak bisa ditunda. Risiko kesalahan: mungkin saja ada,
tetapi vonis MK tetap final dan mengikat.
Putusan MK bersifat final dan mengikat. Alasan: Masalahnya harus segera
dilaksanakan, tak bisa ditunda. Risiko kesalahan: mungkin saja ada,
tetapi vonis MK tetap final dan mengikat.
1. Pilihan vonis itu tergantung pada perspektif dan teori yang dipakai hakim.
2. Hukmul haakim yarfa’ul khilaaf.
3. Tidak ada alternatif yang lebih baik untuk menghilangkan sifat final.
1. Pilihan vonis itu tergantung pada perspektif dan teori yang dipakai hakim.
2. Hukmul haakim yarfa’ul khilaaf.
3. Tidak ada alternatif yang lebih baik untuk menghilangkan sifat final.
Mahfud MD - 22Mahfud MD - 22
HAKIM MK HAKIM MK
Berjumlah 9 orang: 3 orang diajukan DPR, 3 orang diajukan Pemerintah/Presiden, 3 orang diajukan MA.
Syarat-syarat (1 s/d 4 isi UUD; 4 dst isi UU No. 24 Tahun 2004):
Berjumlah 9 orang: 3 orang diajukan DPR, 3 orang diajukan Pemerintah/Presiden, 3 orang diajukan MA.
Syarat-syarat (1 s/d 4 isi UUD; 4 dst isi UU No. 24 Tahun 2004):
1. berkepribadian tak tercela (di dalam UU No. 24/2003 sebelum kata berkepribadian ditambah kata mempunyai integritas).
2. adil. 3. negarawan yang menguasai konstitusi & ketatanegaraan.4. tidak merangkap sebagai pejabat negara lainnya.
1. berkepribadian tak tercela (di dalam UU No. 24/2003 sebelum kata berkepribadian ditambah kata mempunyai integritas).
2. adil. 3. negarawan yang menguasai konstitusi & ketatanegaraan.4. tidak merangkap sebagai pejabat negara lainnya.
Mahfud MD - 23Mahfud MD - 23
5. warga negara Indonesia.
6. berpendidikan sarjana hukum.
7. berusia minimal 40 tahun saat diangkat
8. tidak pernah dipidana penjara (yang inkracht) karena tindak pidana yang diancam pidana 5 tahun atau lebih.
9. tidak sedang dinyatakan pailit oleh pengadilan.
10. mempunyai pengalaman kerja di bidang hukum minimal 10 tahun.
11. bersedia menjadi hakim konstitusi.
12. tidak merangkap sebagai anggota parpol, pengusaha, advokat, atau pegawai negeri.
5. warga negara Indonesia.
6. berpendidikan sarjana hukum.
7. berusia minimal 40 tahun saat diangkat
8. tidak pernah dipidana penjara (yang inkracht) karena tindak pidana yang diancam pidana 5 tahun atau lebih.
9. tidak sedang dinyatakan pailit oleh pengadilan.
10. mempunyai pengalaman kerja di bidang hukum minimal 10 tahun.
11. bersedia menjadi hakim konstitusi.
12. tidak merangkap sebagai anggota parpol, pengusaha, advokat, atau pegawai negeri.
HAKIM MK HAKIM MK
Mahfud MD - 24Mahfud MD - 24
Prof. Dr. Mahfud MD, S.H.Ketua Mahkamah Konstitusi
MAHKAMAH KONSTITUSIREPUBLIK INDONESIA
KONSTITUSI DAN HAMKONSTITUSI DAN HAM
Solo - Jakarta, 15 April 2009Solo - Jakarta, 15 April 2009
Bahan Kuliah Hukum dan Konsitusi via Video ConferenceBahan Kuliah Hukum dan Konsitusi via Video Conference
Lanjutan Kuliah Program S3 UNS SoloLanjutan Kuliah Program S3 UNS Solo
KEMERDEKAAAN DIRAIH KARENA HAM KEMERDEKAAAN DIRAIH KARENA HAM
Kemerdekaaan: hak segala bangsa Kemerdekaaan: hak segala bangsa
Kemanusiaan yang adil dan beradab Kemanusiaan yang adil dan beradab
Perdebatan HAM di BPUPKI. Perdebatan HAM di BPUPKI.
Mahfud MD - 26Mahfud MD - 26
MUATAN DALAM UUD 1945 ASLI MUATAN DALAM UUD 1945 ASLI
Tak banyak mengadopsi, ringkas, belum ada DUHAM
Tak banyak mengadopsi, ringkas, belum ada DUHAM
Tak bicara apa pun (Soetandyo) Tak bicara apa pun (Soetandyo)
HAM direduksi jadi HAW, cenderung partikularistik:
HAM direduksi jadi HAW, cenderung partikularistik:
1. Menekankan kemerdekaaan kita saja
2. Pasal-pasalnya partikular Indonesia.
1. Menekankan kemerdekaaan kita saja
2. Pasal-pasalnya partikular Indonesia.
Mahfud MD - 27Mahfud MD - 27
HAM & HAW DALAM UUD 1945 ASLIHAM & HAW DALAM UUD 1945 ASLI
Sama berpijak pada manusia tapi berbedaSama berpijak pada manusia tapi berbeda HAM bersifat kodrati HAM bersifat kodrati
1. Menekankan kemerdekaaan kita saja
2. Pasal-pasalnya partikular Indonesia.
1. Menekankan kemerdekaaan kita saja
2. Pasal-pasalnya partikular Indonesia.
HAW hanya bisa didapat jika manusia sudah jadi WN
HAW hanya bisa didapat jika manusia sudah jadi WN
1. Padahal kewarganegaraan diatur dengan UU
2. Dalam sistem yang executive heavy pengaturan menjadi perampasan
3. Implementasi pasal 28 mengecilkan HAM.
1. Padahal kewarganegaraan diatur dengan UU
2. Dalam sistem yang executive heavy pengaturan menjadi perampasan
3. Implementasi pasal 28 mengecilkan HAM.
Mahfud MD - 28Mahfud MD - 28
HAM KE HAW DALAM UUD 1945:HAM KE HAW DALAM UUD 1945:
Membalik konsep: Kekuasaan adalah Residu HAM,
Menjadi konsep : HAM sebagai Residu Kekuasaan
Sebab dalam praktik cakupan HAM direduksi oleh UU
Membalik konsep: Kekuasaan adalah Residu HAM,
Menjadi konsep : HAM sebagai Residu Kekuasaan
Sebab dalam praktik cakupan HAM direduksi oleh UU
Mahfud MD - 29Mahfud MD - 29
RESIDU KARENA KOMPROMIRESIDU KARENA KOMPROMI
Debat di BPUPKI = Dua Kutub
Soekarno & Soepomo = tolak individualisme Barat, terapkan asas kekeluragaan, tak perlu HAM dalam UUD.
Hatta & Yamin = HAM harus masuk dalam UUD untuk menjamin kebebasan.
Kompromi = masuk dalam UUD tapi umum dan diatur dengan UU.
Debat di BPUPKI = Dua Kutub
Soekarno & Soepomo = tolak individualisme Barat, terapkan asas kekeluragaan, tak perlu HAM dalam UUD.
Hatta & Yamin = HAM harus masuk dalam UUD untuk menjamin kebebasan.
Kompromi = masuk dalam UUD tapi umum dan diatur dengan UU.
Mahfud MD - 30Mahfud MD - 30
Mahfud MD - 31Mahfud MD - 31
PROBLEMA LAPANGANPROBLEMA LAPANGAN
Pembalikan residu timbulkan kekerasan politik
Pembalikan residu timbulkan kekerasan politik
1. Hak berbicara (kebebasan pers, UU Anti subsversi)
2. Hak berorganisasi (pembelengguan parpol dan ormas melalui korporatisme)
3. Diskriminasi primordialisme (etnis tertentu)
1. Hak berbicara (kebebasan pers, UU Anti subsversi)
2. Hak berorganisasi (pembelengguan parpol dan ormas melalui korporatisme)
3. Diskriminasi primordialisme (etnis tertentu)
Timbulnya kontroversi Universalisme dan Partikularisme.
Timbulnya kontroversi Universalisme dan Partikularisme.
KONSEP HAM DUNIA INTERNASIONALKONSEP HAM DUNIA INTERNASIONAL
1948: UDHR (Rights) = (dianggap, prima facie) Barat, individualistik, universalisme
1989, 1997: UDHR (Responsibilities) = Kearifan Timur, Komunalistik, Partikularistik
UDH Rersponsibilities:
1948: UDHR (Rights) = (dianggap, prima facie) Barat, individualistik, universalisme
1989, 1997: UDHR (Responsibilities) = Kearifan Timur, Komunalistik, Partikularistik
UDH Rersponsibilities:
1. 1989 = pembentukan International Council, melibatkan 60 tokoh internasional, termasuk 24 mantan kepala negara/pemerintahan.
2. 1997 = laporan panitia kecil pimpinan Helmut Schmidt dan Deklarasi.
3. Intinya = HAM melahirkan kewajiban dan tanggungjawab.
1. 1989 = pembentukan International Council, melibatkan 60 tokoh internasional, termasuk 24 mantan kepala negara/pemerintahan.
2. 1997 = laporan panitia kecil pimpinan Helmut Schmidt dan Deklarasi.
3. Intinya = HAM melahirkan kewajiban dan tanggungjawab.
Mahfud MD - 32Mahfud MD - 32
HAM DALAM REFORMASI KONSTITUSIHAM DALAM REFORMASI KONSTITUSI
Arah: membalik hubungan residual antara HAM dan kekuasaan
Mengadopsi berbagai konvensi internasional
Menyeimbangkan universaalisme dan partikularisme
Menekankan imbangan kewajiban dan tanggungjawab atas hak.
Arah: membalik hubungan residual antara HAM dan kekuasaan
Mengadopsi berbagai konvensi internasional
Menyeimbangkan universaalisme dan partikularisme
Menekankan imbangan kewajiban dan tanggungjawab atas hak.
Mahfud MD - 33Mahfud MD - 33
MUATAN UUD DAN UU-HAMMUATAN UUD DAN UU-HAM
Di dalam UUD maupun di dalam UU HAM (UU 39/1999) menekankan pentingnya kewajiban, HAM bisa dibatasi untuk melindungi HAM orang lain.
Di dalam UUD maupun di dalam UU HAM (UU 39/1999) menekankan pentingnya kewajiban, HAM bisa dibatasi untuk melindungi HAM orang lain.
1. Pasal 1 (2) UU 39/1999: disamping hak ada kewajiban dasar
2. Lihat juga ketentuan-ketentuan pasal 67-70 UU 39/19993. Pasal 28J (1) UUD 1945: wajib menghormati HAM orang
lain4. Pasal 28J (2) UUD 1945: HAM dibatasi dengan alasan-
alasan tertentu5. Peradilan menegakkan hak dan kewajiban asasi itu.
1. Pasal 1 (2) UU 39/1999: disamping hak ada kewajiban dasar
2. Lihat juga ketentuan-ketentuan pasal 67-70 UU 39/19993. Pasal 28J (1) UUD 1945: wajib menghormati HAM orang
lain4. Pasal 28J (2) UUD 1945: HAM dibatasi dengan alasan-
alasan tertentu5. Peradilan menegakkan hak dan kewajiban asasi itu.
Mahfud MD - 34Mahfud MD - 34
DALAM HUKUM KEWARGANEGARAAN:DALAM HUKUM KEWARGANEGARAAN:
1. Penghilangan dikotomi asli vs tak asli
2. Asli hanya identitas asal, tapi hak disamakan
3. Semua yang lahir di Indonesia atau anak WNI jadi warga negara
1. Penghilangan dikotomi asli vs tak asli
2. Asli hanya identitas asal, tapi hak disamakan
3. Semua yang lahir di Indonesia atau anak WNI jadi warga negara
a. Menerima dwikewarganegaraan terbatasb. Menerima anak yang lahir tak sah sebagai WNIc. Menerima anak sebagai WNI meski salah satu
orang tuanya WNA
a. Menerima dwikewarganegaraan terbatasb. Menerima anak yang lahir tak sah sebagai WNIc. Menerima anak sebagai WNI meski salah satu
orang tuanya WNA
4. Penghilangan SBKRI.4. Penghilangan SBKRI.
Mahfud MD - 35Mahfud MD - 35
PEMBELOKAN ARUSPEMBELOKAN ARUS
Dulu negara yang banyak melanggar HAM, Sekarang warga masyarakat banyak melanggar
HAM Banyak warga negara tak sadar kewajiban HAM Banyak perlawanan terhadap putusan
pengadilan Komitmen pengadilan juga masih menjadi
persoalan Aparat dibuat serba salah: diam dianggap tak
becus, bertindak dituduh melanggar HAM.
Dulu negara yang banyak melanggar HAM, Sekarang warga masyarakat banyak melanggar
HAM Banyak warga negara tak sadar kewajiban HAM Banyak perlawanan terhadap putusan
pengadilan Komitmen pengadilan juga masih menjadi
persoalan Aparat dibuat serba salah: diam dianggap tak
becus, bertindak dituduh melanggar HAM.
Mahfud MD - 36Mahfud MD - 36
PERADILAN ATAS PELANGGARAN HAMPERADILAN ATAS PELANGGARAN HAM
Salah satu inti negara hukum: ada perlindungan HAM
Kalau HAM dilanggar ada peradilan yang menegakkan
Semua peradilan = untuk tegakkan HAM
Peradilan dipilah-pilah jalurnya dengan kompetensi yang berbeda
Tak ada satu pun pelanggaran HAM yang tak bisa diadili.
Salah satu inti negara hukum: ada perlindungan HAM
Kalau HAM dilanggar ada peradilan yang menegakkan
Semua peradilan = untuk tegakkan HAM
Peradilan dipilah-pilah jalurnya dengan kompetensi yang berbeda
Tak ada satu pun pelanggaran HAM yang tak bisa diadili.
Mahfud MD - 37Mahfud MD - 37
PELANGGARAN HAM OLEH PEMERINTAHPELANGGARAN HAM OLEH PEMERINTAH
Jenis: Jenis:1. Regeling judicial review2. Beschikking PTUN3. Materiale daad Peradilan Umum
1. Regeling judicial review2. Beschikking PTUN3. Materiale daad Peradilan Umum
Alasan: Alasan:1. Onrechtmatige overheads daad (melanggar
hukum)
2. Willekeur, abuse of power (menyalahgunakan kekuasaan)
3. Detornement de Povoir (melampaui wewenang)
1. Onrechtmatige overheads daad (melanggar hukum)
2. Willekeur, abuse of power (menyalahgunakan kekuasaan)
3. Detornement de Povoir (melampaui wewenang)
Mahfud MD - 38Mahfud MD - 38
MK SEBAGAI FORUM PREVILEGIATUMMK SEBAGAI FORUM PREVILEGIATUM
Menyeimbangkan demokrasi dan nomokrasi (Pasal 1 ayat [2] dan [3])
Menyeimbangkan demokrasi dan nomokrasi (Pasal 1 ayat [2] dan [3])
1. Menghidupkan judicial review2. Menjadi forum previlegiatum dalam
impeachment
1. Menghidupkan judicial review2. Menjadi forum previlegiatum dalam
impeachment
Perluasan Kewenangan Perluasan Kewenangan
1. Mengadili SKLN2. Memutus pembubaran partai politik3. Memutus perselisihan hasil pemilu4. Memutus perselisihan pemilukada (tambahan
UU 12/2008)
1. Mengadili SKLN2. Memutus pembubaran partai politik3. Memutus perselisihan hasil pemilu4. Memutus perselisihan pemilukada (tambahan
UU 12/2008)
Mahfud MD - 39Mahfud MD - 39
PRINSIP-PRINSIPPENEGAKAN HUKUM HAM
PRINSIP-PRINSIPPENEGAKAN HUKUM HAM
Negara hukum Pancasila dan konsep prismatika Negara hukum Pancasila dan konsep prismatika
1. Menjaga keutuhan ideologi dan teritori 1. Menjaga keutuhan ideologi dan teritori
2. Menjaga hak, menyadari kewajiban 2. Menjaga hak, menyadari kewajiban
3. Menerima putusan pengadilan (tapi pengadilanya harus fair) 3. Menerima putusan pengadilan (tapi pengadilanya harus fair)
4. Mengutamakan kepentingan bersama, tanpa menghilangkan kepentingan individu.
4. Mengutamakan kepentingan bersama, tanpa menghilangkan kepentingan individu.
5. Menjaga Bersikap demokratis dan sportif dalam menerima keputusan yang ditetapkan secara demokratis, tidak destruktif.
5. Menjaga Bersikap demokratis dan sportif dalam menerima keputusan yang ditetapkan secara demokratis, tidak destruktif.
6. Menjaga kelangsungan pemerintahan yang dibentuk secara konstitusional dan mengoreksinya berdasar rambu-rambu yang juga konstitusional
6. Menjaga kelangsungan pemerintahan yang dibentuk secara konstitusional dan mengoreksinya berdasar rambu-rambu yang juga konstitusional
7. Menjaga Negara wajib melindungi eksistensi negara dan keselamatan bangsa berdasar konstitusi dan hukum.
7. Menjaga Negara wajib melindungi eksistensi negara dan keselamatan bangsa berdasar konstitusi dan hukum.
Mahfud MD - 40Mahfud MD - 40
Terima KasihTerima Kasih
Mahfud MD - 41Mahfud MD - 41