MEDIAKOM - kemkes.go.id · Para suami juga dapat ... coba pijat payudara untuk menemukan apakah ......

72

Transcript of MEDIAKOM - kemkes.go.id · Para suami juga dapat ... coba pijat payudara untuk menemukan apakah ......

Page 1: MEDIAKOM - kemkes.go.id · Para suami juga dapat ... coba pijat payudara untuk menemukan apakah ... Berdiri di depan cermin dengan posisi bahu lurus dan kedua tangan
Page 2: MEDIAKOM - kemkes.go.id · Para suami juga dapat ... coba pijat payudara untuk menemukan apakah ... Berdiri di depan cermin dengan posisi bahu lurus dan kedua tangan
Page 3: MEDIAKOM - kemkes.go.id · Para suami juga dapat ... coba pijat payudara untuk menemukan apakah ... Berdiri di depan cermin dengan posisi bahu lurus dan kedua tangan

OKTOBER 2014 • Edisi 52 • MEDIAKOM 1 • •

Etalase

Penanggung Jawab:

drg. Murti Utami, MPH

Pemimpin Redaksi:

drg.Rarit Gempari, MARS

Sekretaris Redaksi:

Sri Wahyuni, S.Sos,MM

Redaktur/Penulis:

Zahrotiah, S.Sos, M. Kes,

Busroni S.IP, Prawito, SKM, MM

Resty Kiantini, SKM, M.Kes,

Giri Inayah,S.Sos,MKM,

Anjari Umarjianto,S.Kom,

Awallokita Mayangsari,SKM,

Waspodo Purwanto, Hambali,

Eko Budiharjo,

Juni Widiyastuti, SKM,

Dessyana Fa’as, SE, Desain Grais & FotoGrafer: drg. Anitasari, S,M,

Wayang Mas Jendra,S,Sn,

Sekretariat:

Endang Retnowaty, Iriyadi,

Zahrudin

Alamat Redaksi:

Pusat Komunikasi Publik,

Gedung Kementerian

Kesehatan RI, Ruang 109, Jl.

Hr Rasuna Said Blok X5 Kav.

4-9 Jakarta, 12950

Telp: 021-5201590, 52907416-9

Fax: 021-5223002,52960661

Call Center: 021-500567

Email: [email protected]

SUSUNANREDAKSIMEDIAKOM

Semula Eka Sri Utami (33) tak berencana memberikan air susu ibu secara

eksklusif pada bayinya. Semasa hamil dia justru sibuk mencari-cari susu

formula yang tepat untuk anak pertamanya. Tapi semua berbalik setelah

Raza Prasetyo keluar dari rahimnya 20 bulan lalu. “Entah kenapa saat

saya melahirkan, ketika bayi saya menyentuh payudara pertama kali,

saya seperti dapat hidayah. Saya merasa bersalah. Untuk menebus rasa bersalah

saya harus kasih ASI eksklusif,” kata Eka.

Eka yang semasa hamil tidak menyempatkan diri mencari tahu tentang seluk

beluk pemberian ASI eksklusif pun kemudian mulai membaca informasi seputar

pemberian air susu ibu. “Setelah 1,5 bulan saya baru cari-cari informasi, mumpung

masih longgar juga karena masih cuti,” katanya. Masa awal memberikan ASI

bukan hal mudah bagi Eka. “Karena ada kendala internal, saya enggak punya

puting. Jadi akhirnya ditarik-tarik, terus pas anaknya nenen ternyata makin dia isep

akan keluar semacam puting jadi masih bisa,” katanya.

Karena tempat kerja Eka tidak memiliki fasilitas untuk ibu menyusui, awalnya

dia memerah ASI di toilet. Tapi kemudian ia merasa tak enak hati dengan kawan-

kawan kerjanya karena sering meninggalkan ruangan.”Fasilitas menyusui sama

sekali enggak ada. Toilet cuma dua dan ramai terus. Jadi akhirnya kalau merah

di meja kerja, sambil mengenakan apron,” katanya. “Soalnya enggak boleh juga

sering-sering tinggalin meja kerja... Sebagai PR Manager enggak enak hati

sama tim kalau sering bolak-balik keluar, jadi mending mompa di ruangan meski

kantornya terbuka dan ada cowok juga,” tambah dia.

Kisah di atas menjelaskan kepada kita beberapa makna tentang fenomena

orang tua memberikan ASI kepada bayinya. Pertama; orang tua harus mempunyai

pengetahuan yang cukup tentang ASI dari awal sebelum hamil, bahkan lebih

bagus sejak muda-mudi sebelum menikah. Jika hal ini terjadi, niscaya akan lebih

baik lagi prosesi pemberian ASI kepada para bayi, karena beberapa kendala

akan segera teratasi sebelumnya. Kedua; mesti tersedia fasilitas memerah ASI

disetiap tempat kerja yang higienis. Berarti Badan publik / unit kerja/ pemberi kerja

harus menyediakan tempat memeras ASI dan tempat penyimpan sebelum dibawa

pulang. Seluruh kisah bagaimana lika-liku menyediakan ASI untuk sang buah hati

secara utuh kami sajikan pada rubrik media utama. Selanjutnya, kami ketengahkan

pula aneka berita ringan kesehatan yang bermanfaat untuk pembaca. Selamat

menikmati.•Redaksi

BELAJAR ASI

ALA

SRI EKA UTAMI

drg. Murti Utami, MPH

Page 4: MEDIAKOM - kemkes.go.id · Para suami juga dapat ... coba pijat payudara untuk menemukan apakah ... Berdiri di depan cermin dengan posisi bahu lurus dan kedua tangan

• • 2 MEDIAKOM • Edisi 52 • OKTOBER 2014

4

Daftar IsiINFO SEHAT 4-6- Makan Ikan Cegah Kehilangan Pendengaran

- Cegah & Kenali Kanker Payudara

KOLOM 7-9- Anjing “Menggila”, Rabies Mengancam

MEDIA UTAMA 10-23- Kini, Ibu Semakin Sadar Kebaikan Asi

- Siasat ASI Eksklusif Para Ibu Bekerja

- Memperluas Jangkauan Pelayanan

PERISTIWA 24-35- Atasi Dehidrasi dengan Gemzar

- BPOM Temukan Obat dan Kosmetik Ilegal di 154 Sarana Produksi

- Bahu Membahu Cegah Bunuh Diri

- Menkes Tinjau Rumah Sakit Vertikal

- Kemkes Berikan Penghargaan untuk Rumah Sakit Vertikal Terbaik

- Menkes: Gunakan Antibiotik Secara Rasional

- Misi Kesehatan Haji Siaga Antisipasi Penyakit Menular

- Tenaga Kesehatan Haji Siaga Layani Jemaah

REFORMASI BIROKRASI 36-37- JKN Ubah Mindset Budaya Kerja

TEROBOSAN 38-41- Melawan Ebola Dengan Robot

- Calon-Calon Vaksin Penangkal Ebola

POTRET 42-49- drg. Tini Suryanti Suhandi, M.Kes

- drg. Usman Sumantri, M.Sc

UNTUK RAKYAT 50-51- DPR Minta Penjelasan Soal Peserta JKN

- DPR Dorong Pembentukan BKKBD

DARI DAERAH 52-63- Kiat Hidup Sehat dan Bahagia Warga Senduro

- Goes Untuk Masyarakat Lumajang Sehat

- Ponirin, Juru Malaria Desa Tak Kenal Lelah Dari Jember

- Gemas Tabumil Sukorejo Dorong Ibu Dan Bayi Sehat Selamat

- Santri Husada Untuk Masyarakat Pesantren Sehat

KUIS 64-65

LENTERA 66-67- Tobatan Nasuha

- Belajar Hidup

RESENSI 68-69

13

32

34

27

24

Page 5: MEDIAKOM - kemkes.go.id · Para suami juga dapat ... coba pijat payudara untuk menemukan apakah ... Berdiri di depan cermin dengan posisi bahu lurus dan kedua tangan

OKTOBER 2014 • Edisi 52 • MEDIAKOM 3 • •

SURAT PEMBACA

38

42

52

56

Bertanya Seputar JKN

Apakah JKN masih berlaku? Apakah

peserta PBI itu mendapatkan

fasilitas dan perlakuan yang bagus?”

[email protected]

Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

merupakan program pemerintah

yang dikelola BPJS Kesehatan

masih berlaku hingga saat ini yang

didasari UU SJSN, UU BPJS, dan

Perpres No.111 Tahun 2013 tentang

Jaminan Kesehatan.

Peserta PBI akan mendapatkan

pelayanan yang sesuai dengan

peraturan perundang-undangan

yang telah ditetapkan oleh legislatif

dan eksekutif.

[email protected]

-------------------------------------------------

Bagaimana mengurus kartu JKN pak?

[email protected]

Untuk mengurus kartu JKN atau

kepesertaan BPJS Kesehatan, Ibu

bisa mendatangi langsung kantor

BPJS Kesehatan dengan membawa

fotocopy KTP, pas photo 3x4 2 lembar

berwarna, dan Kartu keluarga atau Ibu

bisa melalui mendaftarakan secara

online melalui website www.bpjs-

kesehatan.go.id serta mendaftarkan

melalui KCU Bank Mandiri, BNI, dan

BRI dengan membawa kelengkapan

berkas tersebut di atas.

[email protected]

-------------------------------------------------

Saya ingin tahu info ttg TB Paru

Elita (SMS: 085297391xxx)

TB paru adlh penyakit paru

yg disebabkan o/ bakteri

Mycobacterium tuberculosis yg

masuk kedlm saluran nafas.

Kemenkes mnetapkn regulasi:

Kepmenkes No.364 Th 2009 tntg

Pedoman Penanggulangan TB,

Permenkes No.565 Th 2011 tentang

Stratnas Pengendalian TB 2010-

2014, dan Permenkes No.13 Tahun

2013 tentang Pedoman Manajemen

Terpadu Pengendalian Tuberkulosis

Resistan Obat.

SMS Center (081281562620)

persyaratan pendaftaran JKN dan

alamat bpjs terdekat

Rosmiyati (SMS: 081316302xxx)

Ibu menyiapkan fotokopi KTP,

fotokopi Kartu Keluarga dan pas foto

berwarna ukuran 3 x 4 sebanyak

2 lembar, dan untuk alamat BPJS

Jakarta Barat berada di Jl. Palmerah

Barat 353 Blok B No.4, Komplek

Kampus Widuri atau Ibu bisa melalui

mendaftarakan secara online melalui

website www.bpjs-kesehatan.go.id

serta mendaftarkan melalui KCU

Bank Mandiri, BNI, dan BRI dengan

membawa kelengkapan berkas

tersebut di atas.

SMS Center (081281562620)

-------------------------------------------------

sama ga antara BPJS dan JKN?trus

saya harus daftar yg mana,,klo

di daerah bekasi,kantor,y daerah

mana?terimakasih

[email protected]

BPJS dan JKN sama saja

dikarenakan JKN (Jaminan

Kesehatan Nasional) yang

merupakan program pemerintah

yang diselenggarakan oleh BPJS

Kesehatan (Badan Penyelenggaran

Jaminan Sosial). Jika bapak

mendaftarkan diri sebagai

peserta BPJS Kesehatan, maka

bapak menjadi bagian di dalam

pelaksanaan program JKN. Untuk

menjadi peserta BPJS Kesehatan,

bapak menyiapkan fotokopi KTP,

fotokopi Kartu Keluarga dan pas foto

berwarna ukuran 3 x 4 sebanyak

2 lembar, dan untuk alamat BPJS

Kesehatan KC Kota Bekasi berada

di Jl. A Yani (Ruko Bekasi Mas Blok

C No.2) Bekasi 17141, Telp : (021)

8847071, Hotline Services : 0812

8582705 atau Bapak bisa melalui

mendaftarakan secara online melalui

website www.bpjs-kesehatan.go.id

serta mendaftarkan melalui KCU

Bank Mandiri, BNI, dan BRI dengan

membawa kelengkapan berkas

tersebut di atas.

[email protected]

Page 6: MEDIAKOM - kemkes.go.id · Para suami juga dapat ... coba pijat payudara untuk menemukan apakah ... Berdiri di depan cermin dengan posisi bahu lurus dan kedua tangan

Hasil studi yang

dipublikasikan di

American Journal

of Clinical Nutrition

menunjukkan bahwa

konsumsi ikan dua

porsi atau lebih

setiap pekan bisa

membantu mengurangi risiko kehilangan

pendengaran pada perempuan.

“Kehilangan pendengaran

angka kejadiannya tinggi dan sering

menimbulkan kondisi kesehatan kronis,”

kata Sharon Curhan dari Brigham and

Womens Hospital di Boston.

“Walaupun kemerosotan

pendengaran seringkali dianggap

sebagai aspek tak terelakkan dari

penuaan, identiikasi beberapa faktor risiko yang bisa diubah telah

memberi pandangan baru mengenai

kemungkinan pencegahan atau

penundaan kehilangan pendengaran,”

kata Curhan, yang memimpin studi

tentang nutrisi yang dikandung ikan itu.

Studi baru itu meneliti kaitan antara

konsumsi seluruh dan jenis tertentu

ikan, Omega-3 asam lemak tak jenuh

ganda (Polyunsaturated

Fatty Acids/PUFA), dan

kehilangan pendengaran

yang dilaporkan sendiri

oleh perempuan.

Dari 65.215

perempuan

yang diikuti

perkembang-

annya dari

tahun 1991

sampai 2009, sebanyak 11.606 kasus

kehilangan pendengaran dilaporkan.

Menurut hasil studi, ketika

dibandingkan dengan perempuan yang

jarang mengkonsumsi ikan, perempuan

yang makan ikan, dua porsi atau

lebih setiap pekan, memiliki risiko 20

persen lebih rendah untuk kehilangan

pendengaran.

Ketika diteliti secara individu,

konsumsi lebih banyak jenis ikan

tertentu memiliki kaitan dengan risiko

kehilangan pendengaran.

Konsumsi lebih banyak Omega-3

PUFA berantai panjang juga berkaitan

dengan risiko kehilangan pendengaran.

“Konsumsi setiap jenis ikan --seperti

tuna, atau kerang-- cenderung memiliki

hubungan dengan risiko yang lebih

rendah,” kata Curhan seperti dilansir

kantor berita Xinhua.

Ia menambahkan temuan itu

menunjukkan bahwa makanan adalah

hal yang penting dalam pencegahan

kehilangan pendengaran.•

MAKAN IKANCEGAH KEHILANGAN PENDENGARAN

INFO SEHAT

• • 4 MEDIAKOM • Edisi 52 • OKTOBER 2014

Page 7: MEDIAKOM - kemkes.go.id · Para suami juga dapat ... coba pijat payudara untuk menemukan apakah ... Berdiri di depan cermin dengan posisi bahu lurus dan kedua tangan

CEGAH &

KENALI

KANKER

PAYUDARA

Kanker payudara

merupakan

jenis kanker

pembunuh

perempuan

kedua setelah

kanker serviks

(kanker mulut atau leher

rahim) di Indonesia. Deteksi

dini pertumbuhan sel

abnormal pada payudara

bisa menekan dampak

penyakit ini.

Sampai sekarang

belum diketahui secara

pasti penyebab kanker

payudara. Menurut statistik,

kebanyakan penderita

kanker payudara adalah

perempuan berusia 50

tahun lebih. Faktor risiko

penyakit ini antara lain

riwayat penyakit dalam

keluarga, dan gaya hidup,

seperti kebiasaan makan

makanan yang mengandung

bahan kimia atau bersifat

karsinogen, alkohol, atau

merokok.

Salah cara yang bisa

dilakukan untuk mencegah

kanker payudara adalah

menerapkan pola makan

yang sehat karena menurut

perkiraan satu dari tiga

kasus kanker payudara

berhubungan dengan

pola makan. Pola makan

yang baik akan membantu

mempertahankan sistem

kekebalan tubuh, yang

merupakan pencegah

penyakit paling ampuh.

Konsumsi makanan

yang sehat seperti makanan

yang kaya serat dapat

membantu menurunkan

kadar prolaktin dan

estrogen, yang kemudian

dapat menekan fase

lanjut dari karsinogenesis

(pembentukan kanker).

Selain itu, mengurangi

makanan berlemak jenuh

juga dapat membantu

menurunkan risiko.

Sayur-sayuran yang kaya

vitamin A seperti wortel, labu

siam, ubi jalar, dan sayur-

sayuran berdaun hijau tua

seperti bayam, kangkung

dan sawi hijau mungkin

juga dapat membantu

menurunkan risiko.

DETEKSI DINI

Deteksi dini sangat

penting dalam penanganan

kanker payudara. Kematian

yang tinggi akibat penyakit

ini antara lain disebabkan

oleh kurangnya kesadaran

untuk mendeteksi gejala.

Penderita umumnya

mengetahui adanya

gangguan dan berkonsultasi

ke dokter setelah ada

keluhan-keluhan yang

berat, yang sering kali

berarti kanker sudah dalam

stadium lanjut. Padahal,

apabila penyakit ini sulit

disembuhkan ketika sudah

sampai stadium lanjut.

Indikasi keberadaan

kanker ini antara lain bisa

dilihat dari adanya benjolan

pada daerah payudara,

meski belum tentu semua

benjolan di sini adalah

kanker.

OKTOBER 2014 • Edisi 52 • MEDIAKOM 5 • •

Page 8: MEDIAKOM - kemkes.go.id · Para suami juga dapat ... coba pijat payudara untuk menemukan apakah ... Berdiri di depan cermin dengan posisi bahu lurus dan kedua tangan

Indikasi lainnya adalah

adanya benjolan pada

bagian ketiak, rasa nyeri

pada payudara, perubahan

warna atau tekstur payudara,

dan puting tertarik ke dalam

areola atau daerah di sekitar

puting susu yang berwarna

coklat. Pada beberapa

kasus, kanker payudara

juga dideteksi dari keluarnya

cairan berwarna kekuningan,

kehijauan atau bernanah

dari puting susu.

Para perempuan bisa

melakukan pemeriksaan

pada payudara secara

teratur (Periksa Payudara

Sendiri/Sadari) untuk

mendeteksi penyakit ini.

Pemeriksaan dianjurkan

dilakukan satu bulan sekali,

empat sampai tujuh hari

setelah menstruasi.

Gerakan Sadari dapat

dilakukan suami pada istri.

Para suami juga dapat

mengingatkan istri agar

melakukan pemeriksaan

Sadari secara teratur.

Diagnosis kanker

payudara bisa berdampak

pada kondisi psikologis

penderita. Pada tahap

lanjut, dampak emosi

dan psikologis dapat

menyebabkan seorang

penderita kanker mengalami

depresi, dan ini dapat

memperburuk keadaannya.

Dukungan dari keluarga

atau teman sangat penting

untuk membantu mereka

menghadapi kanker.

Bergabung dengan

kelompok penderita kanker

payudara juga bisa sangat

membantu menumbuhkan

semangat. Yayasan Kanker

Indonesia dapat membantu

pasien bergabung dengan

kelompok penderita, berbagi

semangat untuk melawan

kanker payudara.•

Kebanyakan

penderita kanker

payudara adalah

perempuan berusia

50 tahun lebih.

Faktor risiko

penyakit ini antara

lain '

riwayat penyakit

dalam keluarga, dan gaya

hidup.

Saat duduk atau berdiri

coba pijat payudara untuk

menemukan apakah

ada benjolan yang

mencurigakan. Raba daerah

ketiak sampai perut untuk

memeriksanya.

Pemeriksaan bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut:

Berdiri di depan cermin

dengan posisi bahu

lurus dan kedua tangan

di pinggang. Perhatikan

apakah ada perubaan isik payudara Anda, misalnya

perubahan bentuk, ukuran

atau warna payudara.

Angkat kedua tangan ke

atas dan perhatikan kembali

apakah ada perubahan isik payudara yang tampak.

Tekan puting susu dan lihat

apakah ada cairan yang

keluar dari puting susu.

Berbaring dan raba

payudara bagian kanan

dengan tangan kiri dan

sebagainya. Buat pola

memutar dan rasakan

apakah pada payudara

terdapat benjolan dan

lainnya.

INFO SEHAT

• • 6 MEDIAKOM • Edisi 52 • OKTOBER 2014

Page 9: MEDIAKOM - kemkes.go.id · Para suami juga dapat ... coba pijat payudara untuk menemukan apakah ... Berdiri di depan cermin dengan posisi bahu lurus dan kedua tangan

Dokter Ni Ketut

Yudyaratna,

M.Kes, Kepala

Puskesmas

Karambitan

2 Kabupaten Tabanan,

Provinsi Bali menuturkan

masyarakat di daerahnya

lebih suka melepas anjing

piaraan. Alasanya, anjing

rumahan yang diikat

cenderung agresif menggigit

manusia bila sewaktu-

waktu dilepas. Selain itu,

anjing yang diikat harus

sering diajak jalan-jalan

oleh tuanya. Jadi, para tuan

itu harus mengalokasikan

waktu khusus, padahal tidak

semua pemilik anjing senang

berjalan-jalan dengan

piaraannya itu.

“Sekalipun demikian,

masyarakat Bali sudah

semakin sadar dan

bertanggung jawab atas

kesehatan, khususnya dari

gigitan anjing. Sampai saat

ini saya belum mendapat

laporan masyarakat yang

meninggal karena rabies.

Sebab mereka sudah

memiliki kesadaran yang

tinggi. Bahkan ketika ada

yang tergigit anjing mereka

langsung ke puskesmas

minta vaksin anti rabies

(VAR),” ujar dokter yang

menunjukkan tanggung

jawab dan kesadaran

masyarakat sangat tinggi

akan kesehatan,” ujar Eka.

Kesadaran masyarakat

akan ancaman rabies

memang selayaknya

terus ditingkatkan, karena

meskipun penyakit ini sudah

dikenal lama, tetap saja

mengancam kesehatan

masyarakat, bukan saja

di Indonesia, namun

juga di seluruh dunia.

Bahkan untuk menjaga

kewaspadaan akan

bahayanya, dibuat hari

khusus untuk peringatan

bahaya rabies, yakni setiap

tanggal 28 September.

28 September diperingati

sebagai Hari Rabies

Sedunia. Sebuah hari

peringatan yang mengaitkan

pada penyakit zoonosis,

yakni penyakit yang menular

dari hewan ke manusia.

Saat ini, sekitar 150

negara telah terjagkit rabies,

dan sekitar 55.000 orang

setiap tahun meninggal

karena penyakit anjing

gila ini. Lebih dari 15 juta

orang yang tergigit hewan

penular rabies di dunia,

yang terindikasi, telah

mendapatkan pengobatan

proilaksis vaksin anti rabies (VAR) untuk mencegah

timbulnya rabies.

Sekitar 40 % dari orang

yang digigit hewan penular

rabies adalah anak anak

di bawah usia 15 tahun.

Sampai saat ini belum

terdapat obat yang efektif

untuk menyembuhkan

rabies. Angka kematian

kasusnya jika sudah

terjangkit adalah 100 %.

Akan tetapi rabies dapat

dicegah dengan pengenalan

dini gigitan hewan penular

rabies dan pengelolaan/

penatalaksanaan kasus

gigitan/pajanan sedini

mungkin. Jumlah kasus

rabies pada manusia rata-

rata per tahun di beberapa

negara Asia antara lain

KOLOM

ANJING “MENGGILA”, RABIES MENGANCAM Oleh Prawito *

AN

TA

RA

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama (kiri) menyapa

komunitas pecinta anjing ketika menghadiri peringatan Hari Rabies Sedunia di taman Langsat, Jakarta, Minggu (28/9). Kegiatan tersebut

diselenggarakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai

penyakit rabies dan langkah-langkah pencegehan untuk mewujudkan Indonesia bebas rabies tahun 2020

akrab dipanggil dr. Ratna itu.

Tingginnya kesaadaran

masyarakat Kabupaten

Tabanan akan kesehatan

dan ancaman anjing gila

dibenarkan oleh Bupati

Tabanan, Ni Putu Eka

Wiryastuti.

“Pernah suatu ketika

pembantu saya tergigit

anjing di rumah, Dia

langsung lari ke puskesmas

minta vaksin anti rabies,

padahal seluruh anjing

di rumah semua sudah

divaksinasi. Respon ini

OKTOBER 2014 • Edisi 52 • MEDIAKOM 7 • •

Page 10: MEDIAKOM - kemkes.go.id · Para suami juga dapat ... coba pijat payudara untuk menemukan apakah ... Berdiri di depan cermin dengan posisi bahu lurus dan kedua tangan

INFO SEHAT

• • 8 MEDIAKOM • Edisi 52 • OKTOBER 2014

seiring dengan kasus GHPR,

namun terlihat belum pernah

sesuai dengan jumlah

kasus GHPR nya setiap

tahun. Seperti di tahun 2009

GHPR jumlah 45.466 kasus

dan VAR 35.316, terdapat

selisih 10.150 kasus yang

belum mendapatkan VAR.

Sedangkan tahun 2010

terdapat 14.916 kasus, tahun

2011 terdapat 12.167 kasus,

tahun 2012 ada 10.419

kasus dan tahun 2013

meningkat kembali menjadi

15.077 kasus yang belum

tervaksinasi.

Dari data di atas ada

beberapa pertanyaan

yang menggelayut seperti:

mengapa vaksinasi VAR

tidak sejumlah kasus GHPR?

apakah tidak tercukupi

vaksin VAR terhadap kasus

GHPR? dan apakah kasus

GHPR yang tak tervaksinasi

VAR tersebut terjadi di

provinsi-provinsi yang

memang bebas rabies ?

Upaya pemberian VAR

sangat menentukan agar

kasus GHPR tidak terlanjur

menjadi LYSSA (rabies

pada Manusia) yang nota

bene virus rabiesnya sudah

menyerang otak dan tingkat

kematiannya 100 %. Dari

gambaran di atas terlihat

sejak tahun 2009 hingga

tahun 2013 jumlah kasus

India 20.000 kasus, China

2.500 kasus, Filipina 20.000

kasus, Vietnam 9.000 kasus

dan Indonesia168 kasus.

BAGAIMANA DI INDONESIA?

Ada tiga indikator yang

digunakan dalam memantau

upaya pengendalian Rabies,

yaitu : Kasus GHPR (Gigitan

Hewan Penular Rabies),

kasus GHPR teridikasi yang

diberi Vaksin Anti Rabies

(VAR), dan jumlah kasus klinis

Lyssa/Rabies. Situasi ketiga

indikator tersebut terlihat tren

nya seperti pada graik 1. Gigitan Hewan Penular

Rabies (mis.Anjing) di daerah

endemis Rabies segera

dilakukan penanganan yang

serius jika tidak berlanjut

ke situasi yang fatal.

Gambaran di atas tentang

GHPR di Indonesia dari

tahun 2009 ke tahun 2013

memperlihatkan tren yang

cenderung meningkat dengan

titik kulminasinya pada tahun

2012 (84.750 kasus). Dari

sejumlah kasus GHPR

tersebut, sesuai Juknis

penanganan GHPR perlu

dilakukan Vaksinasi dengan

VAR (Vaksin Anti Rabies).

Gambaran di atas,

menjelaskan pemberian

VAR cenderung meningkat

LYSSA cenderung menurun,

mulai dari 195 kasus menjadi

119 kasus.

Melihat kasus LYSSA

di atas muncul pertanyaan

yang menggelitik, antara lain

apakah kejadian penurunan

LYSSA terkait dengan

pemberian VAR, seperti

terlihat dari tahun 2009 ke

tahun 2012 pemberian VAR

meningkat dan diikuti oleh

penurunan kasus LYSSA?

Jika “ya”, hal yang

menarik adalah mengapa

tahun 2012 sampai tahun

2013 terjadi penurunan

pemberian VAR tidak

menyebabkan meningkatnya

kasus LYSSA? bahkan jika

dilihat dari jumlah GHPR

yang tidak mendapat VAR

terjadi peningkatan pula dari

10.419 kasus menjadi 15.077

kasus. Tentu, memerlukan

kajian lebih mendalam untuk

faktor pemicu lain yang ikut

berperan. Tantangan buat

sejawat peneliti zoonosis

untuk mengkaji lebih detail.

Monggo...!

SEBARAN LYSSA PROVINSI

Lyssa/rabies pada

manusia terjadi jika virus

rabies sudah menginfeksi

susunan syaraf tepi lalu

ke susunan syaraf pusat

di Otak, sehingga harapan

hidup penderita sangat

tipis. Distribusi kasus Lyssa

menurut provinsi seperti

pada tabel di bawah ini.

Gambaran tabel kasus

LYSSA di atas menunjukkan

bahwa sejak tahun 2010

hingga tahun 2013 masih

terdapat 4 Provinsi yang

kasusnya meningkat, yaitu:

Provinsi Riau, Sulawesi

Utara, Gorontalo dan

Sulawesi Tenggara. Dari ke

4 Provinsi tersebut tenyata

peningkatan ‘ekstrem’ terjadi

KOLOM

Sumber : Subdit. Pengendalian Zoonosis, Dit. PPBB, Ditjen PP& PL,

Kemenkes RI, 2014

GAMBAR 1.

GHPR, VAR dan LYSSA di Indonesia Tahun 2009-2013

1. Segera cuci luka dengan air mengalir serta

menggunakan sabun atau detergen.

2. Kemudian segera bawa ke pusat kesehatan atau rabies

center untuk pemberian vaksin anti rabies (VAR).

3. Lanjutkan terus pengobatan dengan melakukan

pemeriksaan.

4. Karena masa inkubasi rabies lama, sehingga perlu

waktu 2 minggu untuk melihat hasil suntikan vaksin,

apakah ada gejala-gejala seperti di atas.

5. Jika positif, maka harus kembali diulang pemberian

vaksinnya selama 4 tahapan (mulai nol lagi, hari ke-7,

hari ke-14 dan diberi vaksin booster pada hari ke-60).

6. Akan lebih baik jika ditambah dengan pemberian

serum anti rabies (SAR).

7. Jika mengikuti tahapan tersebut, peluang sembuhnya

tinggi karena memotong jalur virus ke otak.

Tahapan penanganan GHPR adalah sbb:

Page 11: MEDIAKOM - kemkes.go.id · Para suami juga dapat ... coba pijat payudara untuk menemukan apakah ... Berdiri di depan cermin dengan posisi bahu lurus dan kedua tangan

OKTOBER 2014 • Edisi 52 • MEDIAKOM 9 • •

pada provinsi Sulawesi Utara

dari 10 kasus menjadi 30-35

kasus. Mengapa bisa terjadi,

tampaknya perlu kajian lebih

dalam lagi.

PENGENDALIAN RABIES

Sepuluh negara yang

tergabung dalam ASEAN

(termasuk Indonesia)

pada Pertemuan Menteri

Pertanian dan Kehutanan ke

34 (TheThirty Fourth Meeting

of The ASEAN Ministers on

Agriculture and Forestry)

pada tanggal 27 September

tahun 2012 di Vientiane,

Lao PDR telah bersepakat

dan mendeklarasikan untuk

bebas rabies pada tahun

2020. Di Indonesia dari 34

Provinsi yang ada, hanya

10 provinsi yang dinyatakan

BEBAS RABIES, sisanya 24

Provinsi Endemis.

Pemeritah berkomitmen

dalam pengendalian

Zoonosis prioritas

(Rabies,Flu Burung,

Leptospirosis, Antraks, Pes

dan Brusellosis) ditandai

dengan dterbitkannya

Peraturan Presiden Nomor

30 Tahun 2011 tentang

Pengendalian Zoonosis.

Kemudian dibentuk Komisi

Nasional Pengendalian

Zoonosis tingkat Pusat,

Komisi Daerah (Komda)

Pengendalian Zoonosis

Koordinasi lintas sektor

seluruh pemangku

kepentingan dalam

perencanaan, pelaksanaaan,

monitoring dan evaluasi

serta perumusan

kebijakan pengendalian

zoonosis terpadu sesuai

dengan pendekatan

“SATU KESEHATAN”

(ONE HEALTH) dalam

pengendalian Zoonosis.

Khusus untuk

pengendalian rabies,

Pemerintah Indonesia

sebagai anggota Asean

bersama 9 negara Asean

lainnya menandatangani

Provinsi dan Komda

Pengendalian Zoonosis

Kabupaten/Kota.

Komnas dan Komda

ini merupakan wadah

deklarasi Asean bebas

rabies pada tahun 2020.

Deklarasi tersebut

dilakukan pada pertemuan

Menteri Pertanian dan

Kehutanan Asean ke 34

pada September 2012 di

Vientiane, Lao PDR.

Adapun sasaran

pengendalian rabies menuju

eliminasi rabies 2020 pada

manusia meliputi: cakupan

proilaksis Pra Pajanan /P PraP (Pre Exposure

Prophilaxis) pada kelompok

risiko tinggi sebesar 100%

dan cakupan proilaksis paska paparan / P PasP

(Post Exposure Prophilaxis)

100 % kasus gigitan

terindikasi yang dilaporkan.

STRATEGI ELIMINASI RABIES 2020

Untuk mencapai tujuan

percepatan Indonesia

eliminasi rabies tahun 2020,

diterapkan strategi terpadu

dengan pendekatan prinsip

”Satu Kesehatan” (One

Health) sebagai berikut: 1)

advokasi dan sosialisasi,

2) penguatan peraturan

perundangan dan kebijakan,

3) komunikasi risiko, 4)

peningkatan kapasitas, 5)

imunisasi masal pada HPR

anjing oleh Kementerian

Pertanian, 6) manajemen

populasi HPR anjing oleh

Kementerian Pertanian, 7)

proilaksis Pra dan Paska pajanan/ gigitan dengan

VAR dan tatalaksna kasus

pada manusia, 8) penguatan

surveilans dan respons

terpadu, 9) penelitian

operasional,10)Kemitraan

(pelibatan masyarakat, LSM,

tokoh agama, perusahaan

dan internasional).• *(Dari berbagai sumber

dan tulisan Evida-Debe)

Sumber : Subdit. Pengendalian Zoonosis, Dit. PPBB, Ditjen PP& PL, Kemenkes RI, 2014

NO PROVINSI 2010 2011 2012 20131 NAD 0 2 0 1

2 SUMUT 35 31 18 5

3 SUMBAR 5 7 14 8

4 RIAU 2 6 0 12

5 JAMBI 3 0 0 0

6 SUMSEL 2 0 1 0

7 BENGKULU 0 6 3 3

8 LAMPUNG 3 0 1 0

9 BANTEN 0 0 0 0

10 JABAR 1 0 1 0

11 BALI 82 23 8 1

12 NTT 25 12 7 6

13 SULUT 10 26 35 30

14 GORONTALO 2 3 6 8

15 SULTENG 3 21 4 8

16 SULTRA 0 5 3 12

17 SULSEL 4 0 9 6

18 SULBAR 5 0 0 1

19 KALSEL 0 2 0 0

20 KALTENG 1 2 5 0

21 KALTIM 0 1 0 2

22 MALUT 1 6 3 5

23 MALUKU 21 31 19 11

JUMLAH 206 184 137 119

DISTRUBUSI KASUS LYSSAmenurut provinsiTahun 2009 – 2013

Page 12: MEDIAKOM - kemkes.go.id · Para suami juga dapat ... coba pijat payudara untuk menemukan apakah ... Berdiri di depan cermin dengan posisi bahu lurus dan kedua tangan

Bombardir iklan susu formula pernah

menjadi ancaman. Ibu-ibu di Indonesia

sempat termakan iklan yang amat

provokatif bahwa susu formula lebih baik

untuk bayi mereka ketimbang Air Susu

Ibu (ASI). Iklan-iklan itu hadir seolah-olah

didukung dengan kampanye pemerintah

soal 4 Sehat 5 Sempurna yang

memasukkan susu sebagai penyempurna

hidup sehat.

“Ibu mana yang tidak mau kalau anaknya bisa pintar

seperti yang ada di iklan susu formula?” kata salah satu

pendiri Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Selvie Amalia.

“Itu iklan pembodohan. Anak tidak bisa langsung pintar

gambar misalnya hanya dengan minum susu. Iklan-iklan susu

juga tidak mencantumkan bahayanya padahal konsumen

harus diberi tahu resikonya,” tambah Selvie.

Lalu terkait kampanye 4 Sehat 5 Sempurna, lanjut Selvie,

minum susu yang disebut dalam kampanye tersebut sebagai

penyempurna justru membuat anak menjadi jarang makan.

“Karena kampanye itu, orang akhirnya harus minum susu

padahal kalau minum susu anak jadi jarang makan. Tetapi

sekarang kampanye tersebut sudah diubah menjadi pola gizi

seimbang,” jelasnya.

Selvie mengingatkan bahwa susu formula pada awalnya

dibuat karena kebutuhan saat dulu terjadi perang. Susu

formula, katanya, hanya pengganti karena saat itu sangat

emergensi, banyak ibu-ibu yang meninggal.

Sementara saat ini, kondisi genting seperti itu sudah lewat.

Selvie mengatakan bahwa ibu-ibu seharusnya paham bahwa

menyusui bukan sekedar

memberikan ASI pada bayi

mereka, tetapi juga sarana

memperkuat ikatan bathin

dengan sang anak.

“Ada unsur kedekatan

ibu dengan anak, ada

kenyamanan, rasa aman,

dan rasa sayang saat ibu

menyusui anaknya karena

ketika menyusui langsung ibu

memeluk bayinya dan saling

pandang,” kata Selvie.

“Di situlah terjadi proses

kasih sayang yang semakin

mengikatkan hubungan ibu

dan anak,” tambahnya.

Sementara dari

segi manfaat, Selvie

mengungkapkan bahwa

ASI memiliki nutrisi dengan

kandungan antibodi yang

tinggi.

“Kalau ibunya sedang

sakit, akan membentuk

antibodi. Dan antibodi itu

keluar melalui ASI yang

diminum bayinya. Semakin

ibu menyusui anaknya,

semakin bayi terlindungi dari

berbagai penyakit. Kalau

anak tidak disusui malah

bisa lebih parah,” jelas

Selvie.

“ASI itu cairan hidup yang

menyesuaikan kebutuhan

si bayi. Ia berubah seiring

dengan kebutuhan bayi,”

tegas Selvie yang juga

menjabat sebagai Kepala

Divisi AIMI itu.

PERAN AIMIMaka, pada tahun

2007 terbentuklah AIMI

sebagai kelompok para ibu

pendukung gerakan ASI.

AIMI beranggotakan ibu-ibu

yang berasal dari berbagai

macam profesi.

AIMI tidak hanya

berjuang agar

mengkampanyekan

pentingnya pemberian ASI

tetapi juga membuka ruang

konsultasi bagi ibu-ibu.

Sebagai asosiasi ibu

menyusui pertama berskala

nasional, AIMI sudah

• • 10 MEDIAKOM • Edisi 52 • OKTOBER 2014

[MEDIA UTAMA]

KINI, IBUSEMAKIN SADAR KEBAIKAN ASI

Page 13: MEDIAKOM - kemkes.go.id · Para suami juga dapat ... coba pijat payudara untuk menemukan apakah ... Berdiri di depan cermin dengan posisi bahu lurus dan kedua tangan

memiliki cabang-cabang di 12

daerah di Indonesia.

“Kami hadir untuk

empowering mother. Dulu

sudah banyak organisasi tapi

concern pada kesehatan dan

tidak fokus pada menyusui.

Setelah AIMI mulai bergerak

dan banyak kegiatan, kini

orang-orang juga sudah tambah

banyak bergerak membuat

komunitas sendiri,” tutur Selvie.

AIMI berawal dari sebuah

milis ASI yang terbentuk tahun

2006. Setelah beberapa kali

melakukan kopdar, tercetus

untuk membuat sebuah

asosiasi. Pada saat itu,

kata Selvie, akses internet

masih terbatas sementara

mereka ingin bergerak untuk

meningkatkan kesadaran

pentingnya ASI bagi Indonesia.

“Terlontar pikiran kalau

misalnya ibu-ibu yang

tergabung dalam milis masih

beruntung punya akses internet

sehingga mendapatkan

informasi yang baik,” ujar

Selvie.

OKTOBER 2014 • Edisi 52 • MEDIAKOM 11 • •

SEMAKIN SADAR KEBAIKAN ASI

Page 14: MEDIAKOM - kemkes.go.id · Para suami juga dapat ... coba pijat payudara untuk menemukan apakah ... Berdiri di depan cermin dengan posisi bahu lurus dan kedua tangan

“Tapi permasalahannya,

ASI bukan soal ibu saja

yang berperan namun

juga lingkungan, keluarga,

termasuk negara. Kami ingin

gerakan nyata tidak hanya

sekedar sharing, ini harus

ada wadahnya. Ini tantangan,

kami memang bergerak

bukan untuk sendiri tapi

bangsa ini,” tambahnya.

Sebagai asosiasi, AIMI

menggelar banyak kegiatan

seperti program rutin berupa

kelas edukasi, penggalangan

dana, pendampingan,

konsultasi, dan lainnya.

Seiring berjalannya

waktu, kesadaran ibu untuk

memberi ASI kepada bayinya

semakin meningkat. Maka

tantangan AIMI saat ini, ujar

Selvie, adalah mendorong

industri formula agar

melakukan pemasaran yang

santun.

“Masalah di Indonesia

saat ini, pemasaran

sudah tidak etis. Sasaran

mereka ibu-ibu, maka kami

perjuangan agar mereka

melakukan pemasaran yang

santun dan menghargai

bahwa seharunya bayi

menyusui pada ibunya,” jelas

ibu dua anak itu.

Ia juga berharap agar

pemerintah pusat maupun

daerah memberi dukungan

misalnya berupa peraturan

daerah untuk mendukung ibu

menyusui.

“Target kami tidak muluk-

muluk, kami hanya ingin bayi-

bayi yang ada di ndonesia

dapat haknya dan ibu-ibu

menikmati proses itu, tidak

terpaksa,” kata Selvie.

“Kami juga mendorong

agar tenaga kesehatan bisa

lebih memberi dukungan

pada ibu-ibu,” tambahnya.

KESADARAN MENINGKAT

Selvie mengungkapkan

ibu di Indonesia semakin

sadar untuk memberikan Air

Susu Ibu (ASI) pada bayinya

yang berusia 0-6 bulan.

“Ibu-ibu kini semakin

sadar yang terbaik untuk

anaknya adalah susu ibu

sendiri,” kata Selvie

Meskipun begitu,

berdasarkan data

Kementerian Kesehatan

tahun 2013, tercatat baru 42

persen ibu di Indonesia yang

memberikan ASI kepada

anaknya.

Penerapan UU No 36

tahun 2009 tentang kesehatan

dan PP No 33 tahun 2012

tentang pemberian air susu

ibu eksklusif yang mengatur

tentang kewajiban orang tua

memberikan ASI masih harus

terus didorong agar angkanya

semakin meningkat.

Selvie mengatakan

bahwa masih banyak ibu-ibu

yang menganggap tabu

memberikan ASI di ruang

publik.

“Padahal itu lebih baik

daripada anaknya jejeritan

meminta ASI,” ujar Selvie.

Oleh sebab itu, kata

Selvie, AIMI terus mendorong

disediakannya tempat Ibu

untuk menyusui di ruang

publik. Selvie menjelaskan,

ruang menyusui idealnya

harus dilengkapi dengan

sofa yang nyaman, tempat

ganti baju bayi, tempat

cuci tangan dan untuk di

gedung perkantoran, harus

disediakan lemari es.

Sayangnya, di gedung-

gedung perkantoran belum

banyak disediakan ruang

menyusui khusus sehingga

ibu-ibu biasaya memerah ASI

di toilet atau ruang tertutup.

“Tapi kalau di fasilitas

umum seperti mall, bandara,

terminal, stasiun sudah

banyak, hanya saja ada yang

terawat dan tidak terawat,”

ujar Selvie.

Selvie menjelaskan

bahwa AIMI terus mendorong

agar di gedung perkantoran

terutama di pabrik-pabrik

memberikan kesempatan dan

ruang agar ibu bisa memerah

ASI untuk stok bayi mereka.

“Banyak buruh pabrik

terpaksa masih membeli

susu formula. Mereka tidak

punya uang cukup untuk

susu formula tetapi terpaksa

karena tidak dikasih waktu,”

kata Selvie.

Padahal kantor atau

pabrik turut merasakan

manfaatnya apabila karyawan

mereka bisa memberi ASI

ekslusif pada anaknya.

“Kalau ibu menyusui

anak jadi jarang sakit, ibu jadi

jarang bolos sehingga ibu jadi

fokus pada pekerjaannya.

Kalau ibu menyusui anaknya

sampai dua tahun, anak

jadi sehat terus sehingga

karyawan relatif jarang izin

dengan alasan anak sakit,”

jelas Selvie.•

“Target kami tidak

muluk-muluk,

kami hanya ingin

bayi-bayi yang

ada di ndonesia

dapat haknya dan

ibu-ibu menikmati

proses itu, tidak

terpaksa.”

Selvie Amalia

HT

TP

://A

IMI-

AS

I.O

RG

[MEDIA UTAMA]

• • 12 MEDIAKOM • Edisi 52 • OKTOBER 2014

Page 15: MEDIAKOM - kemkes.go.id · Para suami juga dapat ... coba pijat payudara untuk menemukan apakah ... Berdiri di depan cermin dengan posisi bahu lurus dan kedua tangan

SIASAT ASI EKSKLUSIF PARA IBU BEKERJA

Semula Eka

Sri Utami

(33) tak

berencana

memberikan

air susu

ibu secara

eksklusif pada bayinya.

Semasa hamil dia justru

sibuk mencari-cari susu

formula yang tepat untuk

anak pertamanya. Tapi,

semua berbalik setelah Raza

Prasetyo keluar dari rahimnya

20 bulan lalu.

“Entah kenapa saat

saya melahirkan, ketika bayi

saya menyentuh payudara

pertama kali, saya seperti

dapat hidayah. Saya merasa

bersalah... Untuk menebus

rasa bersalah saya harus

kasih ASI eksklusif,” kata Eka.

Eka yang semasa

hamil tidak menyempatkan

diri mencari tahu tentang

seluk beluk pemberian ASI

eksklusif kemudian mulai

membaca informasi seputar

pemberian air susu ibu.

“Setelah 1,5 bulan saya baru

cari-cari informasi, mumpung

masih longgar juga karena

masih cuti,” katanya.

Masa awal memberikan

ASI bukan hal mudah bagi

Eka. “Karena ada kendala

internal, saya enggak punya

puting. Jadi akhirnya ditarik-

tarik, terus pas anaknya

nenen ternyata makin dia

isep akan keluar semacam

puting jadi masih bisa,”

katanya.

Saat harus kembali

bekerja di sebuah kantor

PR Agency di Kebayoran,

Jakarta Selatan, Eka

rutin memerah ASI dan

menyimpannya dalam botol-

botol di kulkas untuk stok.

Di kantornya Eka harus

beberapa kali memerah

ASI supaya bayinya yang

mengalami deisiensi Glukosa-6-Phosphat

Dehidrogenase (G6PD)--

defek enzim herediter dari

eritrosit-- punya cukup stok

ASI saat Eka bekerja.

Karena tempat kerja Eka

tidak memiliki fasilitas untuk

ibu menyusui, awalnya dia

memerah ASI di toilet. Tapi

kemudian ia merasa tak enak

hati dengan kawan-kawan

kerjanya karena sering

meninggalkan ruangan.

“Fasilitas menyusui

sama sekali enggak ada.

Toilet cuma dua dan ramai

terus. Jadi akhirnya kalau

merah di meja kerja, sambil

mengenakan apron,” katanya.

“Soalnya enggak boleh

juga sering-sering tinggalin

meja kerja... Sebagai PR

Manager enggak enak hati

sama tim kalau sering bolak-

balik ke luar, jadi mending

OKTOBER 2014 • Edisi 52 • MEDIAKOM 13 • •

Page 16: MEDIAKOM - kemkes.go.id · Para suami juga dapat ... coba pijat payudara untuk menemukan apakah ... Berdiri di depan cermin dengan posisi bahu lurus dan kedua tangan

mompa di ruangan meski

kantornya terbuka dan ada

cowok juga,” tambah dia.

Dia biasa menyimpan

botol-botol berisi ASI perahan

di kulkas yang ada di dapur

kantor dan membawanya

pulang ketika waktu kerja

usai.

Bulan Oktober sampai

November tahun lalu dia

mendapat tawaran jasa kurir

ASI dari satu perusahaan

penyedia jasa pengiriman

barang dan logistik yang juga

menyediakan layanan kurir

ASI.

“Aku termasuk salah satu

yang dapat layanan promosi,

bisa pakai jasa kurir gratis,”

katanya.

Selama masa itu, ia

menuturkan, kurir bisa

membawa ASI perahan dari

kantornya di daerah Blok M

ke rumahnya di Kramat Jati,

Jakarta Timur, dalam waktu

satu jam sehingga Raza bisa

menikmati ASI perahan yang

masih segar.

“Kurir bawa cooler bag...

dan itu satu jam sudah

sampai rumah. Lumayan,

sepertinya lebih segar,”

katanya.

Eka menjelaskan pula

bahwa saat beban dan

tekanan pekerjaan meningkat

kadang produksi ASInya

menurun. Dia berusaha

mengatasi masalah itu

dengan makan makanan

yang dia sukai dan melakukan

kegiatan-kegiatan yang

membuat hatinya senang.

“Kata orang makan sayur

katuk biar ASInya banyak,

tapi saya enggak mempan

karena saya enggak suka.

Jadi saya makan makanan

yang saya sukai saja, apa

saja, durian, jengkol, terus

nasi goreng,” katanya.

“Pokoknya saya berusaha

makan makanan bergizi yang

bikin hati seneng saja. Kalau

harus makan makanan yang

tidak kita sukai kan kita malah

jadi stres...dan itu ngaruh

banget ke produksi ASI,”

katanya.

Saat beban pekerjaan

banyak dan sudah mendekati

tenggat, Eka berusaha

menurunkan tingkat stres

dengan melakukan hal-hal

menyenangkan hatinya.

“Misalnya bawa karaoke...

Pokoknya makan dan

melakukan apapun yang

kita senangi. Kalau di kantor

banyak tekanan dari klien dan

deadline, cara saya supaya

enggak terlalu memikirkan

kerjaan saya dengar musik

saat mompa ASI dan yang

saya setel musik saya

sukai...,” jelasnya.

Seperti Eka, Rooslain

Wiharyanti juga harus

bersiasat supaya bisa

memberikan ASI eksklusif

kepada Deru Gandar

Ranukumbolo yang lahir 3

Mei 2010 dan Bara Murba

Tarumartani yang lahir 1 Juni

lalu.

Dia tidak banyak

menghadapi kesulitan pada

masa awal memberikan

ASI untuk Deru meski putra

pertamanya lahir cesar dan

dia tidak bisa melakukan

Inisiasi Menyusu Dini (IMD).

Deru sempat agak

kesulitan saat menyusu

karena belum menemukan

posisi yang enak dan belum

bisa mengemut puting

dengan benar, tapi masalah

itu teratasi dengan bantuan

suster dan bidan di rumah

sakit tempat Deru lahir.

“Untungnya suster

dan bidan di Rumah Sakit

Carolus, tempat Deru

lahir, sangat membantu,

membetulkan posisi sehingga

Deru dapat menyusu dengan

benar dan payudara saya

tidak pernah sakit yang

berarti sehingga mengganggu

kegiatan menyusui,” katanya.

Karena dia harus

kembali bekerja, dua bulan

sebelum masa tiga bulan cuti

melahirkannya berakhir dia

sudah mulai menyetok ASI

perahan.

Saat sudah kembali

bekerja, dia rajin memompa

ASI, minimal dua kali sehari.

“Waktu itu kantor

saya tidak menyediakan

ruangan khusus jadi saya

menggunakan ruangan

kosong yang ada. Kadang

di gudang, kadang di

perpustakaan, atau di

ruangan atasan yang

kosong,” katanya.

Rooslain mengatakan

bahwa beban pekerjaan dan

stres di tempat kerja kadang

membuat produksi ASInya

tidak sebanyak biasanya.

Namun kondisi itu tidak

banyak berpengaruh pada

stok ASI perahan dia.

“Kendala deadline

tidak terlalu berpengaruh

pada stok ASI, tapi lebih

ke kurangnya waktu yang

dihabiskan bersama

anak,” kata Rooslain, yang

memberikan ASI sampai

anak pertamanya, Deru,

berusia tiga tahun.

Sekarang, selama

menyusui anak keduanya,

Rooslain juga tidak banyak

menghadapi kendala berarti.

Dia tidak bisa melakukan

inisiasi menyusu dini karena

rumah sakit tempat Bara

lahir tidak mendukung

pemberian ASI eksklusif dan

tidak memperbolehkan bayi

dibawa ke luar ruangan bayi.

“Untuk menyusui juga

harus ibunya yang datang ke

ruang bayi. Jika tidak bisa,

HT

TP

://A

IMI-

AS

I.O

RG

[MEDIA UTAMA]

• • 14 MEDIAKOM • Edisi 52 • OKTOBER 2014

Page 17: MEDIAKOM - kemkes.go.id · Para suami juga dapat ... coba pijat payudara untuk menemukan apakah ... Berdiri di depan cermin dengan posisi bahu lurus dan kedua tangan

ASI perahan harus diserahkan

dalam botol susu dengan

jumlah dan ketentuan tertentu.

Tapi entah kenapa kendala-

kendala seperti itu bisa diatasi

dan tidak memengaruhi

kuantitas ASI saya,” katanya.

“Dibandingkan dengan

saat Deru, saat Bara stok

ASI Perahan selama cuti

lebih banyak karena dimulai

langsung setelah melahirkan

dan selama cuti. ASI yang

keluar saat melahirkan Bara

lebih banyak,” tambah dia.

Namun kadang, selama

bekerja, produksi ASInya

menurun sehingga stok ASI

perahan yang bisa dia bawa

pulang tidak sampai separuh

dari ASI yang dikonsumsi

Bara di rumah.

“Untungnya stok di rumah

lumayan, jadi belum ada

sistem kejar tayang, yang

diperah hari itu habis untuk

hari berikutnya,” katanya.

Masalah itu juga tidak

sampai membuat Rooslain

sampai harus mengirim ASIP

dari kantornya di Santa,

Kebayoran Baru, Jakarta

Selatan, ke rumahnya di

Cimanggis, Depok, yang

bisa ditempuh dalam

waktu satu sampai dua jam

menggunakan sepeda motor.

Dia berusaha mengatasi

penurunan produksi

ASI dengan menambah

porsi makan dan minum,

berusaha menghindari stres,

menjauhkan diri dari pikiran

negatif, curhat ke suami,

dan merapal mantra, “Pasti

cukup! Pasti cukup!”

Masalah Ria Desy

Saputra selama memberikan

ASI eksklusif untuk Audrey

Zhaira Friderika Razi (3,5 tahun) dan Muhammad

Rasyid Adhyatma Razi, yang

lahir 4 Juni lalu, lain lagi.

Keinginannya

memberikan ASI eksklusif

sempat terkendala pada

masa awal kelahiran putri

pertamanya pada 5 Mei 2011.

“Begitu lahir, jebret,

munculah kendala. Puting

lecet sampai berdarah. Luka

sesar belum pulih. Baby

blues. ASI tidak langsung

keluar, baru keluar pada hari

ketiga,” katanya.

Pada masa-masa panik

itu, suaminya Zen Isa,

memberi dia video-video

tentang cara menyusui yang

benar.

“Dari situ belajar cara

menyusui gimana, perlekatan

sudah bener enggak, posisi

badan bayi sudah bener

enggak. Dan karena puting

lecet berdarah dibelikan

nipple shield bantu saya

untuk susui. Terus pakai krim

untuk sembuhkan puting

yang lecet,” katanya.

Selain itu, produksi

ASInya melimpah sehingga

payudaranya sering

bengkak. Dia pun kemudian

menggunakan pompa untuk

memerah ASI, sekalian untuk

stok setelah bekerja. Setelah

masa cutinya habis dan

harus kembali bekerja, dia

memerah ASI di kantor.

“Karena di kantor enggak

ada ruang laktasi jadi pakai

ruang praktik dokter klinik.

Bawa tas ASI, pompa,

kemudian botol ASI dan

sama gel es,” kata Desy,

yang biasa menitipkan botol-

botol berisi ASI perahan ke

kulkas di ruang pimpinan

karena ruang kerjanya tak

dilengkapi kulkas.

ASI perahan tidak hanya

dia berikan untuk anaknya.

Kadang dia mendonorkan

ASI kepada teman atau

saudara yang membutuhkan.

Sewaktu menyusui

Zhaira, dia mendonorkan sebagian ASI kepada

saudara yang produksi

ASInya turun drastis setelah

minum obat maag akut.

“Waktu itu sampai kejar

tayang untuk donor karena

si bayi minumnya banyak

sekali,” kata Desy, yang

memberikan ASI kepada

Zhaira sampai usia dua tahun tiga bulan.

Ketika menyusui Rasyid,

produksi ASI dia jauh lebih

besar. Awal melahirkan dia

bisa memerah ASI sampai

lima botol bervolume 120

ml sampai 150 ml. Kali ini

dia juga menyumbangkan

sebagian air susunya kepada

bayi temannya.

“Ada ibu melahirkan

dan ASInya bermasalah,

seorang ibu di Jakarta

Selatan sesaman anggota

AIMI. Suaminya datang ke

rumah untuk mengambilnya.

Cuma sekali, langsung

ambil 10 botol yang masih

mengandung kolustrum,”

katanya.

Dia juga menyumbangkan

sebagian ASI kepada

seorang saudara di daerah

asalnya, Malang, Jawa Timur.

“Kendalanya cuma waktu

harus tugas ke daerah, ASI

terpaksa dibuang karena

enggak ada penyimpan dan

enggak bisa dibawa pulang,”

katanya.

BUTUH DUKUNGAN

Eka, Rooslain dan

Desy yakin benar dengan

kekuatan ASI. Mereka

melihat anak-anak mereka

tumbuh sehat, tidak mudah

sakit atau ketularan sakit

setelah memberikan ASI saja

OKTOBER 2014 • Edisi 52 • MEDIAKOM 15 • •

Page 18: MEDIAKOM - kemkes.go.id · Para suami juga dapat ... coba pijat payudara untuk menemukan apakah ... Berdiri di depan cermin dengan posisi bahu lurus dan kedua tangan

selama enam bulan pertama

kelahiran.

“Saya banyak baca

tentang pemberian ASI

selama hamil, jadi tahu

bahwa ASI itu nutrisi terbaik,”

kata Desy.

“Kenapa saya kasih ASI

eksklusif dan akan tetap

kasih sampai dua tahun?

Karena manfaatnya sangat

luar biasa. Apalagi anak saya

deisiensi G6PD... Dengan ASI, anak saya sehat-sehat

saja sampai sekarang.

Enggak gampang ketularan

penyakit,” kata Eka.

Selain lebih sehat dan

berkualitas dibandingkan

dengan susu formula mana

pun, Rooslain mengatakan,

memberikan ASI membuat

anak lebih tenang dan

memiliki kedekatan lebih

dengan ibunya.

“Namun, bukan berarti ibu

yang tidak bisa memberikan

ASI eksklusif itu buruk,”

katanya serta menambahkan,

kadang ada ibu yang karena

kondisi tertentu terpaksa

tidak bisa memberikan

ASI eksklusif dan harus

memberikan susu formula

kepada anaknya.

Mereka bertiga

mengatakan bahwa dukungan

dari suami, keluarga dan

lingkungan sekitar mereka

sangat penting dalam

pemberian ASI eksklusif.

“Alhamdulilah keluarga

dukung. Suami sangat

dukung. Orangtua enggak

masalah. Kalau ada masalah

kita duduk bareng cari solusi,”

kata Eka.

Usaha Desy untuk

memberikan ASI secara

eksklusif kepada dua

anaknya juga mendapat

dukungan penuh dari

suaminya, Zein Isa.

“Menjelang persalinan

dia yang mengikutkan saya

ke milis ASI for Baby yang

kemudian menuntun saya

untuk bergabung dengan

Asosiasi Ibu Menyusui

Indonesia (AIMI) dan dari situ

saya banyak tahu masalah

ibu menyusui dan cara

mengatasinya,” kata dia.

Rooslain, yang sebelum

melahirkan sudah mendapat

banyak informasi tentang

seluk beluk pemberian

air susu ibu, juga berhasil

memberikan ASI sampai tiga

tahun kepada Deru karena

dukungan besar dari suami

dan orang-orang di sekitarnya.

“Wisnu yang ikut memberi

pengertian kepada mertua

yang ingin memberikan

minuman atau makanan di

luar ASI. Kebetulan saat itu

kami masih tinggal bersama

mertua,” kata Rooslain

tentang suaminya.

“Saat menyusui Bara,

peran Wisnu lebih banyak

lagi karena dia lebih banyak

mendampingi saat melahirkan

di rumah sakit dan saat cuti

tiga bulan. Bahkan hingga kini

Wisnu masih terlibat dalam

mengasuh Bara dengan

memberi ASI perahan,”

katanya.

Selain dukungan dari

keluarga dan orang-orang

terdekat, para ibu yang

bekerja juga membutuhkan

dukungan fasilitas dari tempat

bekerja supaya mereka bisa

memberikan ASI eksklusif

kepada anak-anak mereka.

Eka mengatakan

penyediaan ruang laktasi

di kantor tempat mereka

menghabiskan seperempat

hari lebih untuk bekerja,

terpisah dari bayi merek,

sangat penting.

Sementara Rooslain

mengatakan, harus ada

ruangan yang nyaman untuk

menyusui serta kelonggaran

jam kerja dan cuti melahirkan

jika ingin lebih mensukseskan

program ASI eksklusif selama

enam bulan.

“Dukungan dari

lingkungan kerja, tempat

memompa ASI yang nyaman,

dengan tempat duduk dan

cuci tangan, serta kulkas

untuk menyimpan ASI sangat

dibutuhkan,” tambah Desy.

Selain itu, Eka

menjelaskan, peran

pemerintah sangat

dibutuhkan dalam

memberikan penyuluhan

tentang manfaat ASI dan kiat-

kiat memberikan ASI secara

eksklusif selama enam bulan

bagi para ibu bekerja.

“Beri penyuluhan bahwa

manfaat ASI sangat luar

biasa bagi ibu bekerja dan

itu juga bisa mengurangi

risiko ibu menyusui enggak

masuk kantor. Soalnya kalau

enggak kasih ASI, anak jadi

sering sakit...jadi sering cuti.

Dengan kasih ASI risiko itu

enggak akan ada,” katanya.

CARA PALING EFEKTIF

Menurut Organisasi

Kesehatan Dunia (World

Health Organization/WHO),

pemberian ASI merupakan

cara paling efektif untuk

memastikan anak tetap sehat.

ASI adalah makanan

idel untuk bayi baru lahir,

memberikan semua nutrisi

yang mereka butuhkan untuk

tumbuh sehat.

Selain kaya nutrisi, aman,

tersedia setiap saat dan

terjangkau, ASI mengandung

antibodi yang membantu

melindungi bayi dari penyakit-

penyakit yang umumnya

diderita anak seperti diare

dan pneumonia, dua

TIP

S-S

EH

AT

-KE

LU

AR

GA

-BU

ND

A.B

LO

GS

PO

T.C

OM

[MEDIA UTAMA]

• • 16 MEDIAKOM • Edisi 52 • OKTOBER 2014

Page 19: MEDIAKOM - kemkes.go.id · Para suami juga dapat ... coba pijat payudara untuk menemukan apakah ... Berdiri di depan cermin dengan posisi bahu lurus dan kedua tangan

penyebab kematian utama

anak di seluruh dunia.

Jika setiap anak langsung

mendapatkan air susu ibu

dalam satu jam kelahiran,

dan hanya mendapat air

susu ibu selama enam bulan

kehidupannya, dan terus

mendapatkan ASI sampai usia

dua tahun, sekitar 800.000

anak akan bisa diselamatkan

setiap tahun, kata badan

kesehatan dunia itu.

Keuntungan ASI bagi

kesehatan anak juga

berlanjut sampai mereka

dewasa. Remaja dan orang

dewasa yang semasa bayi

mendapat ASI juga memiliki

risiko kelebihan berat badan

dan obesitas lebih rendah.

Mereka juga cenderung

punya risiko lebih rendah

mengalami diabetes tipe-

2 dan mendapatkan hasil

lebih tinggi dalam tes-tes

intelegensia.

Pemberian ASI juga

bermanfaat bagi para ibu.

Pemberian ASI secara

eksklusif berhubungan

dengan metode pengendalian

kelahiran secara alamiah,

memberikan 98 persen

perlindungan dalam enam

bulan pertama kelahiran.

Pemberian ASI juga bisa

mengurangi risiko kanker

payudara dan ovarium,

serta membantu perempuan

lebih cepat menurunkan

berat badan seperti pada

masa sebelum hamil,

serta menurunkan tingkat

obesitas.

Secara global, menurut

data WHO, kurang dari 40

persen bayi usia kurang dari

enam bulan mendapatkan

ASI eksklusif selama enam

bulan.

Di Indonesia, menurut

data Riset Kesehatan Dasar,

pemberian ASI saja dalam 24

jam terakhir dan tanpa riwayat

diberikan makanan dan

minuman selain ASI pada bayi

umur enam bulan meningkat

dari 15,3 persen (2010)

menjadi 30,2 persen (2013).

Menurut data itu, inisiasi

menyusu dini kurang dari

satu jam setelah bayi lahir

meningkat dari 29,3 persen

(2010) menjadi 34,5 persen

(2013) dengan angka teringgi

di Nusa Tenggara Barat (52,9

persen) dan terendah di

Papua Barat (21,7 persen).

WHO aktif

mempromosikan pemberian

ASI eksklusif sebagai

sumer nutrisi terbaik untuk

bayi dan anak-anak.

Organisasi kesehatan

itu merekomendasikan

pemberian ASI secara

eksklusif selama enam bulan

pertama kehidupan bayi.

Menurut badan dunia itu,

pemberian ASI sebaiknya

dimulai dalam satu jam

kelahiran dan diberikan

“sesuai permintaan”, sesering

yang diinginkan bayi saat

siang maupun malam dan

penggunaan botol atau

empeng harus dihindari.

Saat bayi berusia enam

bulan, makanan padat

tambahan seperti sayur dan

buah yang ditumbuk halus

harus mulai diperkenalkan

sebagai pelengkap

pemberian air susu ibu

sampai dua tahun atau lebih.

Dan dukungan untuk

ibu sangat esensial dalam

pemberian air susu ibu.

Memberikan ASI harus

dipelajadi dan banyak

perempuan menghadapi

kesulitan saat memulainya.

Puting sakit, ketakutan tidak

bisa memberikan air susu

dalam jumlah cukup umum

terjadi.

Banyak ibu yang harus

kembali bekerja setelah

melahirkan kemudian

meninggalkan pemberian

ASI, baik sebagian atau

sepenuhnya, karena mereka

tidak punya cukup waktu atau

tempat untuk memberikan

ASI, serta memerah dan

menyimpan ASI perahan.

Para ibu membutuhkan

tempat yang aman, bersih

dan privat di dalam atau di

dekat tempat kerja mereka

untuk melanjutkan pemberian

ASI. Melakukan penyesuaian

kondisi di tempat kerja, seperti

membayar uang cuti hamil

dan melahirkan, pengaturan

kerja paruh waktu, tempat

penitipan bayi, fasilitas untuk

memerah dan menyimpan air

susu ibu, dan memberikan

jeda untuk menyusui akan

sangat membantu.

Di samping itu, fasilitas

kesehatan yang mendukung

pemberian ASI dengan

menyediakan konselor

bagi para ibu baru bisa

mendorong peningkatan

praktik pemberian ASI

eksklusif.

Para ibu yang bekerja

membutuhkan dukungan-

dukungan semacam itu

dari pemerintah, yang bisa

membuat regulasi untuk

memastikan fasilitas yang

dibutuhkan para ibu untuk

memberikan ASI secara

eksklusif tersedia.

“Itu juga akan bisa

menghemat anggaran negara

untuk membiayai yang sakit,”

demikian Eka Sri Utami.•

HT

TP

://M

OM

NZ

HA

.BLO

GS

PO

T.C

OM

OKTOBER 2014 • Edisi 52 • MEDIAKOM 17 • •

Page 20: MEDIAKOM - kemkes.go.id · Para suami juga dapat ... coba pijat payudara untuk menemukan apakah ... Berdiri di depan cermin dengan posisi bahu lurus dan kedua tangan

Menyediakan

layanan

kesehatan

untuk

sekitar

237 juta

penduduk Indonesia yang

tinggal di daratan seluas

1,9 juta kilometer persegi

yang meliputi 17.504 pulau

MEMPERLUAS JANGKAUAN PELAYANAN

bukanlah hal mudah.

Pemerintah terus

berusaha menyediakan

pelayanan kesehatan

berkualitas bagi seluruh

warga, antara lain dengan

membangun fasilitas

kesehatan, menyediakan

obat-obat yang ampuh

dan aman, mendidik dan

merekrut tenaga kesehatan

terampil, dan membangun

sistem jaminan kesehatan

nasional.

Riset Kesehatan Dasar

(Riskesdas) 2013 melihat

beberapa indikator akses

pelayanan kesehatan,

termasuk di antaranya

dengan menanyakan

keberadaan delapan

jenis fasilitas pelayanan

kesehatan yang terdiri atas

rumah sakit pemerintah;

rumah sakit swasta;

puskesmas atau puskesmas

pembantu; praktek dokter

atau klinik; praktek bidan

atau rumah bersalin;

posyandu; pos kesehatan

desa atau pos kesesehatan

pesantren; dan pondok

bersalin desa (polindes)

kepada warga.

Riskesdas juga

mendata keterjangkauan

terhadap fasilitas pelayanan

kesehatan dengan melihat

jenis moda transportasi,

waktu tempuh, dan biaya

menuju fasilitas kesehatan.

Secara nasional

proporsi rumah tangga yang

mengetahui keberadaan

[MEDIA UTAMA]

• • 18 MEDIAKOM • Edisi 52 • OKTOBER 2014

Page 21: MEDIAKOM - kemkes.go.id · Para suami juga dapat ... coba pijat payudara untuk menemukan apakah ... Berdiri di depan cermin dengan posisi bahu lurus dan kedua tangan

rumah sakit pemerintah

sebanyak 69,6 persen;

rumah sakit swasta 53,9

persen; praktek bidan atau

rumah bersalin 66,3 persen;

dan posyandu 65,2 persen.

Proporsi rumah tangga

yang menggunakan sepeda

motor menuju rumah sakit

pemerintah di perkotaan

53,6 persen dan perdesaan

46,5 persen. Proporsi

penggunaan kendaraan

umum menuju rumah sakit

di perkotaan 28,0 persen

dan perdesaan 35,5 persen.

Sementara rumah tangga

yang menggunakan lebih

dari satu moda transportasi

di perkotaan 8,5 persen dan

di perdesaan 11,4 persen.

Proporsi rumah tangga

dengan waktu tempuh

menuju fasilitas kesehatan

ke rumah sakit pemerintah

lebih dari 60 menit sebanyak

18,5 persen dan ke rumah

sakit swasta sebanyak 12,4

persen.

Namun waktu tempuh

ke fasilitas kesehatan lain

seperti puskesmas atau

puskesmas pembantu,

praktek dokter atau klinik,

praktek bidan atau rumah

bersalin, poskesdes atau

poskestren, polindes dan

posyandu paling lama hanya

15 menit.

Persentase rumah

tangga yang membutuhkan

biaya transportasi paling

banyak Rp10.000 untuk

menuju rumah sakit

pemerintah sebanyak 63,6

persen; rumah sakit swasta

71,6 persen; puskesmas

atau puskesmas pembantu

91,3 persen; dokter praktek

atau klinik 90,5 persen;

praktek bidan atau rumah

bersalin 95,2 persen;

poskesdes atau poskestren

97,4 persen; polindes 97,8

persen dan posyandu 97,8

persen.

PEMBIAYAAN KESEHATAN

Pemerintah mulai

menjalankan sistem jaminan

pembiayaan kesehatan lewat

Program Jaminan Kesehatan

Masyarakat (Jamkesmas)

pada 2005. Sasarannya

masyarakat miskin dan

tidak mampu. Program itu

ditujukan untuk melindungi

masyarakat miskin dan tidak

mampu tidak jatuh lebih

miskin ketika sakit.

Pelayanan kesehatan

yang diberikan kepada

peserta Jamkesmas

mencakup pelayanan dasar

di puskesmas dan pelayanan

tindak lanjut di rumah sakit.

Pemerintah menunjang

pelaksanaan program itu

dengan meningkatkan

jumlah fasilitas pelayanan

kesehatan dasar dan

lanjutan, baik pemerintah

maupun swasta.

Menurut data Riskesdas

2013, sebanyak 50,5

persen penduduk Indonesia

belum memiliki jaminan

kesehatan. Askes/ASABRI

dimiliki oleh sekitar enam

persen penduduk dan

Jaminan Sosial Tenaga

Kerja (Jamsostek) 4,4

persen penduduk, dan

asuransi kesehatan swasta

dan tunjangan kesehatan

perusahaan masing-masing

mencakup 1,7 persen

penduduk. Jamkesmas baru

meliputi 28,9 penduduk

dan program-program

Jaminan Kesehatan Daerah

(Jamkesda) meliputi 9,6

persen penduduk.

Sejak 1 Januari 2014,

pemerintah menjalankan

program Jaminan Kesehatan

Nasional (JKN). Masyarakat

miskis yang sebelumnya

terdaftar sebagai peserta

Jamkesmas otomatis

menjadi peserta Jaminan

Kesehatan Nasional

penerima bantuan iuran

(PBI) dari pemerintah.

Menurut data Badan

Penyelenggara Jaminan

Sosial (BPJS) Kesehatan,

jumlah peserta JKN sampai

bulan Agustus 2014

mencapai 126,9 orang. BPJS

Kesehatan menargetkan

jumlah peserta program

jaminan pembiayaan

kesehatan itu mencapai

121,6 juta orang sampai

akhir 2014. BPJS Kesehatan

ingin menjangkau 130-an

juta penduduk pada akhir

2014.

Pemerintah menargetkan

seluruh penduduk menjadi

peserta JKN tahun 2019

sehingga masyarakat tidak

lagi menemukan kendala

mengakses pelayanan

kesehatan karena tak punya

biaya.

Seiring dengan

pelaksanaan program

tersebut, pemerintah

meningkatkan daya

dukung fasilitas pelayanan

kesehatan mulai dari

tinggkat dasar sampai

tingkat lanjutan supaya

dapat melayani para peserta

jaminan kesehatan sesuai

dengan ketentuan yang

OKTOBER 2014 • Edisi 52 • MEDIAKOM 19 • •

Page 22: MEDIAKOM - kemkes.go.id · Para suami juga dapat ... coba pijat payudara untuk menemukan apakah ... Berdiri di depan cermin dengan posisi bahu lurus dan kedua tangan

telah ditetapkan. Ketentuan

tersebut ditetapkan untuk

memudahkan mendapat

pelayanan kesehatan yang

cepat dan akurat sesuai

kaidah medis.

Menurut data BPJS

Kesehatan, sampai bulan

Oktober 2014 jumlah fasilitas

kesehatan yang terlibat

dalam pelayanan kesehatan

bagi peserta JKN antara

lain meliputi 801 fasilitas

optik, 1.359 apotek, 1.574

rumah sakit, 3.590 dokter

praktik perorangan, 1.890

klinik pratama, 758 klinik

TNI, 569 klinik Polri, 9.768

puskesmas, dan 836 praktik

dokter gigi.

Menurut hasil Riskesdas

yang datanya dikumpulkan

pada Mei-Juni 2013,

sebanyak 10,4 persen

penduduk Indonesia

dalam satu bulan terakhir

melakukan rawat jalan dan

rerata biaya Rp35.000. DI

Yogyakarta merupakan

provinsi tertinggi yang

melakukan rawat jalan (16,3

persen) dengan biaya rata-

rata Rp35.000. Bengkulu

merupakan provinsi terendah

dalam pemanfaatan fasilitas

rawat jalan (3,5 persen)

dengan pengeluaran rerata

Rp35.000. Sementara rata-

rata pengeluaran biaya rawat

jalan terbesar Rp100.000 di

Papua.

Biaya rawat jalan

kebanyakan (67,9 persen)

masih dibayar oleh pasien

sendiri atau keluarga (out of

pocket), baru 14,2 persen

yang dibayar lewat program

Jamkesmas dan 5,8 persen

dari Jamkesda. Pembiayaan

dari asuransi swasta masih

sangat rendah (0,7 persen)

sementara pembiayaan

pelayanan kesehatan

yang dibayar lewat Askes/

ASABRI sebesar 3,2 persen,

Jamsostek 2,0 persen,

tunjangan kesehatan

perusahaan 1,8 persen, dan

sumber lainnya 3,3 persen.

Selain itu, dalam satu

tahun terakhir 2,3 persen

penduduk Indonesia

melakukan rawat inap

dengan biaya rerata

Rp1,7 juta. Penduduk DI

Yogyakarta juga paling

banyak menggunakan

layanan rawat inap (4,4

persen) dengan rerata

biaya Rp2 juta dalam satu

tahun. Sementara penduduk

Bengkulu, Lampung, dan

Kalimantan Barat tercatat

paling rendah menggunakan

layanan rawat inap, masing-

masing 0,9 persen. Besar

biaya rawat inap di tiga

provinsi tersebut berbeda-

beda, Bengkulu Rp1 juta,

Lampung Rp2 juta dan

Kalimantan Barat Rp1,45

juta. Pengeluaran untuk

rawat inap terbesar di DKI

Jakarta, Rp5 juta.

Biaya rawat inap pada

semua fasilitas kesehatan

kebanyakan masih dibayar

sendiri oleh pasien (53,5

persen). Baru 15,6 persen

yang dibiayai Jamkesmas

15,6 persen, Jamkesda

mencakup 6,4 persen, dan

Askes/ASABRI 5,4 persen.

KESEHATAN REPRODUKSI

Pemerintah terus

meningkatkan kualitas

dan jangkauan pelayanan

kesehatan reproduksi, dari

yang menyangkut pelayanan

kesehatan reproduksi

remaja, kesehatan ibu hamil

sampai masa nifas, dan

kontrasepsi.

Permasalahan kesehatan

reproduksi antara lain

muncul setelah adanya

perkawinan/hidup bersama.

Menurut data Riskesdas

2013, sebanyak 2,6 persen

perempuan umur 10-54

tahun menikah pertama

kali pada umur kurang dari

15 tahun dan 23,9 persen

menikah pada umur 15-19

tahun.

Menikah pada usia

sedini itu berdampak pada

kesehatan reproduksi

karena semakin muda

umur menikah semakin

panjang rentang waktu untuk

bereproduksi.

Menurut data Riskesdas

2013, angka kehamilan

penduduk perempuan 10-54

tahun adalah 2,68 persen,

dengan angka kehamilan

pada umur kurang 15 tahun

0,02 persen dan kehamilan

pada umur remaja (15-19

tahun) sebesar 1,97 persen.

Pengaturan kelahiran

lewat program keluarga

berencana (KB) dilakukan

untuk mengurangi

munculnya masalah

kesehatan akibat kehamilan

dan persalinan serta

menekan angka kematian

ibu.

[MEDIA UTAMA]

• • 20 MEDIAKOM • Edisi 52 • OKTOBER 2014

Page 23: MEDIAKOM - kemkes.go.id · Para suami juga dapat ... coba pijat payudara untuk menemukan apakah ... Berdiri di depan cermin dengan posisi bahu lurus dan kedua tangan

Pemakaian alat KB

modern yang dinyatakan

dengan prevalensi

penggunaan kontrasepsi

(Contraceptive Prevalence

Rate/CPR) modern di antara

wanita usia kawin berumur

15-49 tahun.

Hasil Riskesdas 2013

menunjukkan pemakaian

cara/alat KB di Indonesia

sebesar 59,7 persen dan

CPR modern 59,3 persen.

Sebagian besar wanita usia

subur menggunakan cara KB

suntikan (34,3 persen), dan

merupakan penyumbang

terbesar pada kelompok non

Metode Kontrasepsi Jangka

Panjang (MKJP) dan jenis

hormonal.

Pelayanan KB di

Indonesia sebagian besar

diberikan oleh bidan (76,6

persen) di fasilitas pelayanan

kesehatan swasta yaitu

tempat praktek bidan (54,6

persen).

Selain itu, setiap ibu

hamil menghadapi risiko

kematian. Pemerintah

berusaha menurunkan

tingkat kematian ibu dan

meningkatkan status

kesehatan ibu hamil sampai

bersalin melalui pelayanan

ibu hamil sampai masa nifas.

Pemerintah mendorong

ibu-ibu hamil rutin

memeriksakan kehamilan

ke fasilitas pelayanan

kesehatan untuk mengetahui

pertumbuhan janin dan

status kesehatan ibu.

Hampir seluruh ibu

hamil di Indonesia (95,4

persen) sudah melakukan

pemeriksaan kehamilan

(K1). Sebanyak 83,5 persen

memeriksakan kehamilan

minimal empat kali selama

masa kehamilan. Sementara

cakupan pemeriksaan

kehamilan pertama pada

trimester pertama 81,6

persen dan frekuensi

Antenatal Care (ANC) 1-1-2

atau K4 (minimal 1 kali pada

trimester pertama, minimal

1 kali pada trimester kedua

dan minimal 2 kali pada

trimester 3) sebesar 70,4

persen.

Tenaga yang paling

banyak memberikan

pelayanan ANC adalah

bidan (88 persen) dan

tempat pelayanan ANC

paling banyak diberikan di

praktek bidan (52,5 persen).

Sementara konsumsi zat

besi selama hamil ditemukan

sebesar 89,1 persen.

Pemerintah berusaha

menurunkan angka kematian

ibu melahirkan dengan

menjalankan Program

Perencanaan Persalinan

dan Pencegahan Komplikasi

(P4K) sejak tahun 2007. P4K

diawali dengan menempel

stiker untuk meningkatkan

peran aktif suami, keluarga

dan masyarakat dalam

merencanakan persalinan

yang aman dan menghadapi

komplikasi bagi ibu hamil,

termasuk perencanaan KB

dan persalinan.

Program ini berkontribusi

dalam upaya meningkatkan

jumlah ibu hamil yang

melakukan persalinan

dengan bantuan tenaga

kesehatan. Persalinan oleh

tenaga kesehatan yang

tahun 2005 sebanyak 72,67

persen dari jumlah ibu hamil

telah meningkat menjadi 87

persen pada 2009.

Kondisi kritis bisa terjadi

saat kegawatdaruratan

persalinan karena itu

pemerintah mendorong para

ibu melakukan persalinan

di fasilitas kesehatan.

Hasil Riskesdas 2013

menunjukkan persalinan

di fasilitas kesehatan baru

70,4 persen, masih terdapat

29,6 persen persalinan yang

dilakukan di rumah atau

tempat lain.

Sementara persalinan

yang dilakukan dengan

bantuan tenaga kesehatan

yang kompeten seperti

dokter spesialis, dokter

umum dan bidan secara

keseluruhan mencapai

87,1 persen, namun masih

bervariasi antar provinsi.

Pelayanan kesehatan

masa nifas dimulai dari

enam jam sampai 42 hari

setelah melahirkan (KF1)

sudah dinikmati 81,9 persen

ibu bersalin dan 51,8 persen

ibu bersalin sudah mendapat

pelayanan kesehatan

selama periode tujuh sampai

28 hari (KF2). Selain itu

43,4 persen ibu mendapat

layanan kesehatan nifas

selama 29 sampai 42 hari

(KF3). Akan tetapi angka

nasional untuk KF lengkap

yang dicapai baru sebesar

32,1 persen dan ibu bersalin

yang mendapat pelayanan

KB pasca bersalin sebanyak

59,6 persen.

KESEHATAN ANAK

Pemerintah menjalankan

sejumlah program untuk

memastikan setiap anak

terlahir selamat dan tumbuh

sehat. Program peningkatan

derajat kesehatan anak

antara lain dilakukan dengan

memberikan imunisasi dan

OKTOBER 2014 • Edisi 52 • MEDIAKOM 21 • •

Page 24: MEDIAKOM - kemkes.go.id · Para suami juga dapat ... coba pijat payudara untuk menemukan apakah ... Berdiri di depan cermin dengan posisi bahu lurus dan kedua tangan

kapsul vitamin A dosis tinggi.

Tahun 2013, cakupan

imunisasi dasar lengkap

sudah 58,9 persen. Cakupan

pemberian kapsul vitamin A

dosis tinggi juga meningkat

dari 71,5 persen (2007)

menjadi 75,5 persen (2013).

Sementara kunjungan

neonatus pada 6-48 jam

pertama (KN1) telah

dilakukan pada 71,3 persen

bayi yang lahir pada 2013,

hampir tidak berbeda

dengan kondisi tahun 2010

(71,4 persen). Walaupun

KN1 meningkat dibanding

2010 (31,8 persen), tetapi

kunjungan neonatus lengkap

sampai dengan 28 hari baru

dilakukan pada 39,3 persen

bayi lahir.

Informasi tentang

berat badan lahir dan

panjang badan lahir anak

balita didasarkan kepada

dokumen/catatan yang

dimiliki oleh anggota rumah

tangga, baik dari buku

Kesehatan Ibu Anak (KIA),

Kartu Menuju Sehat (KMS),

atau buku catatan kesehatan

anak lainnya. Menurut data-

data itu, masih terdapat 10,2

persen bayi dengan berat

badan lahir rendah (BBLR)

atau kurang dari 2.500 gram.

Angka ini lebih rendah dari

angka tahun 2010 (11,1

persen).

Sementara persentase

bayi dengan panjang badan

lahir pendek (<48 cm) cukup

tinggi, yaitu 20,2 persen. Jika

dikombinasikan antara BBLR

dan panjang badan lahir

pendek, maka terdapat 4,3

persen balita dengan BBLR

dan badan lahir pendek

dan prevalensi tertinggi ada

di Papua (7,6 persen) dan

terendah di Maluku (0,8

persen).

Pemantauan

pertumbuhan balita yang

dilakukan setiap bulan

menunjukkan bahwa

persentase balita umur 6-59

bulan yang tidak pernah

ditimbang dalam enam

bulan terakhir cenderung

meningkat dari 25,5 persen

(2007), 23,8 persen (2010)

menjadi 34,3 persen (2013).

Guna meningkatkan

kesehatan anak, pemerintah

juga mendorong peningkatan

pemberian air susu ibu (ASI)

secara eksklusif selama

enam bulan dan pemberian

ASI lanjutan sampai anak

berumur dua tahun.

Sepanjang tahun 2004-

2008, cakupan pemberian

ASI Eksklusif selama enam

bulan meningkat dari 58,9

persen menjadi 62,2 persen.

Persentase pemberian ASI

eksklusif dalam 24 jam

terakhir dan tanpa riwayat

pemberian makanan dan

minuman selain ASI pada

umur enam bulan sebesar

30,2 persen.

Pemerintah juga

mendorong pelaksanaan

inisiasi menyusu dini

(IMD), menginisiasi bayi

menyusu secepatnya

setelah lahir dengan cara

menengkurapkan bayi di

dada ibunya sehingga kulit

bayi dan ibu melekat dan

membiarkannya minimal satu

jam atau sampai menyusu

awal selesai. IMD dapat

menurunkan 22 persen

kematian bayi baru lahir.

Persentase penerapan

inisiasi menyusu dini kurang

dari satu jam setelah bayi

lahir sebanyak 34,5 persen,

tertinggi di Nusa Tenggara

Barat (52,9 persen) dan

terendah di Papua Barat

(21,7 persen).

PELAYANAN FARMASI

Menurut data Riskesdas

2013, sebanyak 103.860

orang atau 35,2 persen dari

seluruh rumah tangga di

Indonesia menyimpan obat

untuk swamedikasi, dengan

proporsi tertinggi di DKI

Jakarta (56,4 persen). Rerata

sediaan obat yang disimpan

hampir tiga macam.

[MEDIA UTAMA]

• • 22 MEDIAKOM • Edisi 52 • OKTOBER 2014

Page 25: MEDIAKOM - kemkes.go.id · Para suami juga dapat ... coba pijat payudara untuk menemukan apakah ... Berdiri di depan cermin dengan posisi bahu lurus dan kedua tangan

Dari 35,2 persen rumah

tangga yang menyimpan

obat, proporsi rumah tangga

yang menyimpan obat keras

sebanyak 35,7 persen dan

antibiotika 27,8 persen.

Kondisi itu menunjukkan

tingkat penggunaan obat

secara tidak rasional.

Proporsi penduduk

Indonesia yang mengobati

sendiri dalam satu bulan

terakhir dengan membeli obat

ke toko obat atau ke warung

tanpa resep dokter adalah

26,4 persen dan rerata

mengeluarkan uang Rp5 ribu.

Penduduk Gorontalo tercatat

yang paling tinggi melakukan

pengobatan sendiri (38,1

persen) dengan pengeluaran

Rp2 ribu dan yang terendah

di Papua (8,7 persen) dengan

rerata pengeluaran terbesar

untuk melakukan pengobatan

sendiri (Rp20 ribu).

Secara nasional

sebanyak 31,9 persen rumah

pernah mendengar atau

mengetahui mengenai obat

generik. Sebanyak 82 persen

rumah tangga menganggap

obat generik sebagai

obat murah; 71,9 persen

menganggapnya sebagai

obat program pemerintah;

dan 42,9 persen menilai obat

generik berkhasiat sama

dengan obat bermerek.

Selain itu 21,0 persen

rumah tangga menganggap

obat generik adalah obat

tanpa merek dagang.

Warga perkotaan maupun

perdesaan paling banyak

mengetahui informasi

tentang obat generik dari

tenaga kesehatan (63,1

persen).

Dengan kondisi yang

demkian, promosi mengenai

obat generik secara strategik

masih harus terus dijalankan,

demikian pula dengan

promosi penggunaan obat

secara rasional.

KESEHATAN LINGKUNGAN

Upaya pemerintah

untuk mencegah masalah

kesehatan juga dilakukan

dengan meningkatkan

akses terhadap sumber air

minum yang aman serta

memperbaiki sanitasi.

Proporsi rumah tangga

yang memiliki akses

terhadap sumber air minum

yang aman di Indonesia

menurut hasil Riskesdas

2013 sebesar 66,8 persen

dengan rincian 64,3 persen

di perkotaan dan 69,4 persen

di perdesaan.

Rumah tangga yang

menggunakan air minum

keruh masih 3,3 persen,

air berasa 2,6 persen, air

berbusa 0,5 persen, dan

air berbau 1,4 persen.

Proporsi rumah tangga

yang mengolah air sebelum

diminum di sebanyak 70,1

persen, kebanyakan dengan

cara dimasak dan sisanya

dijemur di bawah sinar mata

hari atau disaring, atau

ditambah dengan larutan

tawas.

Proporsi rumah tangga

di Indonesia menggunakan

fasilitas buang air besar

(BAB) milik sendiri sebanyak

76,2 persen, milik bersama

sebanyak 6,7 persen, dan

fasilitas umum 4,2 persen.

Tapi masih ada rumah

tangga yang tidak memiliki

fasiltas BAB dan BAB

sembarangan sebesar 12,9

persen.

Sementara rumah

tangga yang memiliki akses

terhadap fasilitas sanitasi

layak sebanyak 58,9 persen,

yang tertinggi di DKI Jakarta

(78,2 persen).

Keberadaan fasilitas

penampungan limbah juga

masih terbatas. Rumah

tangga yang membuang

air limbah langsung ke

got masih 46,7 persen.

Selain itu masih ada 15,5

persen rumah tangga yang

menggunakan penampungan

tertutup di pekarangan, 13,2

persen menggunakan tempat

penampungan terbuka di

pekarangan, dan 7,4 persen

menampung limbah di luar

pekarangan.

Sampah rumah tangga

umumnya masih dibakar

(50,1 persen) dan hanya

24,9 persen yang diangkut

oleh petugas. Sisanya

ditimbun dalam tanah,

dibuat kompos, dibuang ke

kali/parit/laut dan dibuang

sembarangan.

Pemerintah masih harus

melanjutkan pekerjaan

untuk menyediakan

lingkungan yang sehat,

meningkatkan promosi

kesehatan, menyediakan

pelayanan kesehatan yang

berkualitas dan menjangkau

seluruh lapisan masyarakat,

dan memperluas jaminan

pembiayaan kesehatan demi

menciptakan masyarakat

Indonesia yang lebih sehat.•

OKTOBER 2014 • Edisi 52 • MEDIAKOM 23 • •

Page 26: MEDIAKOM - kemkes.go.id · Para suami juga dapat ... coba pijat payudara untuk menemukan apakah ... Berdiri di depan cermin dengan posisi bahu lurus dan kedua tangan

Pusat Kesehatan

Haji Kementerian

Kesehatan

meluncurkan

Gerakan Minum

Air Zam-Zam dan Makan

Kurma (GEZMAR) untuk

mengatasi masalah dehidrasi

atau kekurangan cairan serta

mengendalikan penyakit

Diabetes Melitus (DM) pada

jamaah haji Indonesia.

Kepala Pusat Kesehatan

Haji Kementerian Kesehatan

yang juga Kepala Bidang

Kesehatan Haji Indonesia

Dr. dr. Fidiansjah, Sp.KJ,

MPH meluncurkan program

tersebut di Jarwal Makkah,

Arab Saudi, pada 13

September.

Kepala Seksi Kesehatan

Daerah Kerja Makkah dr. M.

Ilyas Ambo Tuwo, Sp.PD,

Sp.P (K) menyatakan bahwa

minum air zam-zam penting

untuk mengatasi dehidrasi

bagi jemaah haji Indonesia,

terutama bagi jemaah

berusia lanjut yang mudah

mengalami dehidrasi selama

berada di Tanah Suci.

“Dan makan kurma yang

banyak mengandung kalori

baik untuk jemaah haji yang

menderita Diabetes Mellitus,”

katanya.

Kepala Daerah Kerja

Makkah Dr. Endang Jumali,

LC, MA mengatakan

GEMZAR sesuai dengan

anjuran Rasulullah SAW.

Semasa hidup Nabi

Muhammad SAW minum

air zam-zam setelah

melaksanakan shalat dhuha

dan makan tujuh butir kurma

pada siang hari.

Bersamaan dengan

peluncuran GEMZAR, Kepala

Bidang Kesehatan Panitia

Penyelenggara Ibadah Haji

Arab Saudi secara simbolis

air zam-zam, kurma, dan

lealet berisi kandungan dan khasiat kurma kepada

perwakilan Ketua Sektor di

Daerah Kerja Makkah dan

perwakilan Ketua Kelompok

Terbang yang sudah tiba di

Daerah Kerja Makkah.

Menurut surat

elektronik yang diterima

Pusat Komunikasi Publik

Kementerian Kesehatan,

acara peluncuran gerakan

itu juga dihadiri oleh Kepala

Seksi Kesehatan Daerah

Kerja Mekkah, Kepala Seksi

Bimbingan Ibadah dan

Pengawasan Kelompok

Bimbingan Ibadah Haji

Daerah Kerja Makkah, serta

para penanggung jawab

dan staf medis di Balai

Pengobatan Haji Indonesia.•

ATASI DEHIDRASI DENGAN GEMZAR

PERISTIWA

• • 24 MEDIAKOM • Edisi 52 • OKTOBER 2014

Page 27: MEDIAKOM - kemkes.go.id · Para suami juga dapat ... coba pijat payudara untuk menemukan apakah ... Berdiri di depan cermin dengan posisi bahu lurus dan kedua tangan

di Jawa Timur dengan nilai

Rp1,08 miliar, dan pabrik

obat tradisional ilegal

di Jakarta dengan nilai

keekonomian Rp1 miliar.

Dari 154 sarana produksi

dan distribusi tersebut,

BPOM menemukan 173

item obat ilegal, 1.520 obat

tradisional ilegal dan 1.963

item kosmetik ilegal.

“Modus tindak pidana

yang dilakukan pelaku

kejahatan antara lain adalah

mencampurkan bahan baku

obat ke bahan obat herbal,

mencantumkan nomor izin

edar iktif pada kemasan produk, serta mengedarkan

atau menjual produk yang

sama sekali tidak memiliki

izin edar,” kata Kepala

BPOM Roy A. Sparringa di

Jakarta, Kamis (11/9).

Obat-obat tradisional

ilegal tersebut menurut hasil

BPOM TEMUKAN OBAT DAN KOSMETIK ILEGAL DI 154 SARANA PRODUKSI

Juni hingga Agustus 2014.

Dalam operasi yang

dilakukan di 31 wilayah

kerja Balai dan Balai Besar

POM di seluruh Indonesia

itu, aparat antara lain

menemukan pabrik obat

tradisional dengan nilai

keekonomian Rp20 miliar

di Tangerang serta gudang

obat ilegal dengan nilai

keekonomian Rp1,43 miliar

di Bandar Lampung.

Selain itu petugas

menemukan distributor obat

suntik ilegal yang berkedok

apotek rakyat di Jakarta

dengan nilai keekonomian

Rp1,25 miliar, gudang obat

tradisional tanpa izin edar

Badan Pengawas

Obat dan Makanan

(BPOM) bersama

kepolisian serta

Direktorat Jenderal

Bea dan Cukai menemukan

obat tradisional dan kosmetik

ilegal di 154 sarana produksi

dan distribusi dalam Operasi

Storm V yang berlangsung

AN

TA

RA

OKTOBER 2014 • Edisi 52 • MEDIAKOM 25 • •

PERISTIWA

Page 28: MEDIAKOM - kemkes.go.id · Para suami juga dapat ... coba pijat payudara untuk menemukan apakah ... Berdiri di depan cermin dengan posisi bahu lurus dan kedua tangan

pengujian di laboratorium

mengandung bahan kimia

obat seperti paracetamol,

deksametason, fenilbutason,

serta sildenail, yang bisa dikonsumsi bisa

mengakibatkan gangguan

kesehatan berupa kerusakan

fungsi hati dan ginjal, serta

gagal jantung yang dapat

berujung kematian.

Aparat Kepolisian dan

BPOM menyita seluruh

produk jadi, bahan baku,

kemasan, serta alat-alat

yang digunakan di sarana

produksi dan distribusi obat,

obat tradisional dan kosmetik

ilegal tersebut.

Barang-barang itu akan

digunakan sebagai barang

bukti dan akan dimusnahkan

setelah ada penetapan

pengadilan.

Dari 154 kasus

tersebut, 57 kasus sudah

ditindaklanjuti secara

pro-justitia oleh Penyidik

Pegawai Negeri Sipil BPOM/

Polri, dan 97 kasus sedang

dalam penelusuran lebih

lanjut untuk mendapat bukti

permulaan yang cukup.

Saat ini satu orang telah

ditetapkan sebagai tersangka

dan ditahan di Bareskrim Polri.

Roy menjelaskan, BPOM

mendapat bantuan dari NCB

Interpol, bantuan penindakan

dari Direktorat Tindak Pidana

Narkoba, Direktorat Tindak

Pidana Tertentu, dan Biro

Korwas PPNS Bareskrim

Polri, serta Direktorat

Reserse Kriminal Khusus

Polda di seluruh Indonesia

dalam perencanaan dan

pelaksanaan operasi

pengawasan obat dan

kosmetik ilegal itu.

“Peran aktif masyarakat

dengan melaporkan adanya

peredaran obat, obat

tradisional, dan kosmetik

ilegal juga memegang

peranan penting dalam

target operasi,” katanya.

Operasi Storm

merupakan operasi

internasional dengan sasaran

sediaan farmasi ilegal.

Operasi itu digagas oleh

International Criminal Police

Organization (ICPO) Interpol,

dan dilaksanakan oleh hampir

semua negara Asia Tenggara

dan beberapa negara Asia.

Di Indonesia, BPOM

selaku koordinator Satuan

Tugas Pemberantasan Obat

dan Makanan Ilegal ditunjuk

oleh NCB Interpol Indonesia

menjadi focal point Operasi

Storm V Tahun 2014.

Kepolisian dan Direktorat

Jenderal Bea dan Cukai

juga mendukung BPOM

melaksanakan Operasi

Storm V mulai bulan Juni

hingga Agustus 2014,

yang dilakukan dalam

serangkaian tahapan mulai

dari perencanaan operasi,

investigasi, penindakan,

hingga proses penyidikan.

BPOM meningkatkan

kegiatan cegah tangkal

melalui intensiikasi Gerakan Nasional Waspada Obat dan

Makanan Ilegal (GN-WOMI)

untuk menekan peredaran

produk illegal.

BPOM juga bekerja

sama dengan pemerintah

daerah provinsi dan

kabupaten/kota di seluruh

Indonesia, asosiasi profesi,

dan lembaga swadaya

masyarakat dalam

melakukan pengawasan,

serta menggalakkan

kegiatan Kelompok Kerja

Nasional (Pokjanas)

Penanggulangan Obat

Tradisional Mengandung

Bahan Kimia Obat.

BPOM mengimbau

masyarakat melapor

bila menemukan hal

yang mencurigakan

terkait peredaran obat

dan makanan ilegal di

wilayah Indonesia dengan

menghubungi Contact

Center Halo BPOM 500533,

SMS 081219999533, email

[email protected], atau

Unit Layanan Pengaduan

Konsumen (ULPK) Balai

Besar/Balai POM di seluruh

Indonesia.•

AN

TA

RA

“Peran aktif masyarakat dengan

melaporkan adanya peredaran obat,

obat tradisional, dan kosmetik ilegal

juga memegang peranan penting

dalam target operasi,”

Roy A. Sparringa

PERISTIWA

• • 26 MEDIAKOM • Edisi 52 • OKTOBER 2014

Page 29: MEDIAKOM - kemkes.go.id · Para suami juga dapat ... coba pijat payudara untuk menemukan apakah ... Berdiri di depan cermin dengan posisi bahu lurus dan kedua tangan

Organisasi

Kesehatan

Dunia (World

Health

Organization/

WHO) menyatakan lebih dari

800.000 orang meninggal

dunia karena bunuh diri

setiap tahun, atau sekitar

satu orang setiap 40 detik,

dan sekitar 75 persen di

antaranya terjadi di negara-

negara berpendapatan

rendah sampai menengah.

Di Indonesia, menurut

data WHO tahun 2010,

angka bunuh diri mencapai

1,6 hingga 1,8 per 100.000

jiwa dan tanpa upaya

bersama angka itu bisa

tumbuh dari tahun ke tahun.

WHO memperkirakan,

angka bunuh diri di Indonesia

bisa bertambah menjadi 2,4

per 100.000 jiwa jika tidak

ada upaya-upaya nyata

untuk mencegahnya.

Pada pembukaan

Pertemuan Koordinasi Tim

Lintas Sektor Program

Kesehatan Jiwa Pada

Kelompok Berisiko dalam

rangka Hari Pencegahan

Bunuh Diri Sedunia di

Jakarta pada 15 September,

Direktur Bina Kesehatan

Jiwa Kementerian

Kesehatan dr. Eka Viora,

Sp.KJ mengatakan bunuh

diri merupakan masalah

kompleks.

Bunuh diri, ia

menjelaskan, tidak

terjadi karena penyebab

atau alasan tunggal tapi

merupakan interaksi

kompleks dari faktor biologik,

genetik, psikologik,sosial,

budaya dan lingkungan.

“Sulit untuk menjelaskan

mengenai penyebab

mengapa orang memutuskan

untuk melakukan bunuh diri,

sedangkan yang lain dalam

kondisi yang sama bahkan

lebih buruk tetapi tidak

melakukannya. Meskipun

demikian, tindakan bunuh

diri atau percobaan bunuh

diri pada umumnya dapat

dicegah,” katanya.

Ia lantas menjelaskan

beberapa gejala dini

yang harus diperhatikan

untuk mendeteksi dini

kemungkinan percobaan

bunuh diri pada individu

seperti kesedihan,

kecemasan, perubahan

suasana perasaan,

keresahan (kebingungan),

dan cepat marah.

tanggal 10 September

sebagai Hari Pencegahan

Bunuh Diri Sedunia sejak

2003.

Menurut badan dunia

itu, layanan perawatan

lanjutan dari tenaga

kesehatan melalui kontak

langsung lewat telepon atau

kunjungan ke rumah orang

yang mencoba bunuh diri

serta dukungan komunitas

sangat penting dalam upaya

pencegahan bunuh diri

karena orang yang sudah

mencoba bunuh diri berisiko

besar melakukannya lagi.

WHO merekomendasikan

pelibatan instansi-

instansi pemerintah

terkait dalam upaya untuk

mengembangkan respons

komprehensif terkoordinasi

guna mencegah bunuh diri.•

BAHU MEMBAHU CEGAH BUNUH DIRI

Gejala dini yang lain,

ia melanjutkan, berupa

penurunan minat terhadap

aktivitas sehari-hari seperti

kebersihan, penampilan,

makan, sulit tidur, sulit untuk

mengambil keputusan, serta

perilaku menyakiti diri sendiri

seperti tidak mau makan,

melukai diri dan mengisolasi

diri.

“Bunuh diri dapat

dicegah, semua anggota

masyarakat dapat

melakukan tindakan yang

akan menyelamatkan

kehidupan dan mencegah

bunuh diri pada individu dan

keluarga, sangat dibutuhkan

kerjasama yang erat

antara individu, keluarga,

masyarakat, profesi dan

pemerintah untuk bersama

mengatasi masalahnya,”

tandasnya.

Organisasi Kesehatan

Dunia menganggap

bunuh diri sebagai

masalah serius

dan bersama

International

Association

of Suicide

Prevention

(IASP)

menetapkan

OKTOBER 2014 • Edisi 52 • MEDIAKOM 27 • •

Page 30: MEDIAKOM - kemkes.go.id · Para suami juga dapat ... coba pijat payudara untuk menemukan apakah ... Berdiri di depan cermin dengan posisi bahu lurus dan kedua tangan

Menteri

Kesehatan dr.

Nafsiah Mboi,

Sp.A, MPH

didampingi

Direktur Jenderal Bina

Upaya Kesehatan

Kementerian Kesehatan

Prof. dr. Akmal Taher, SpU

(K) meninjau tiga rumah sakit

khusus vertikal di Jakarta

pada Senin (8/9).

Menteri Kesehatan

mengunjungi Rumah

Sakit Jantung dan

Pembuluh Darah (RSJPD)

Harapan Kita, yang telah

mengembangkan berbagai

layanan unggulan seperti

Pusat Aorta dan Perifer,

Pusat Aritmia, Pusat

Congenital Heart Disease,

Primary PerCutaneous

MENKES TINJAURUMAH SAKIT

VERTIKAL

PERISTIWA

• • 28 MEDIAKOM • Edisi 52 • OKTOBER 2014

Page 31: MEDIAKOM - kemkes.go.id · Para suami juga dapat ... coba pijat payudara untuk menemukan apakah ... Berdiri di depan cermin dengan posisi bahu lurus dan kedua tangan

Intervention, dan Minimal

Invasive Surgery.

Dia juga mengunjungi

Rumah Sakit Ibu dan Anak

(RSAB) Harapan Kita yang

juga telah mengembangkan

berbagai layanan unggulan,

termasuk NICU dan Klinik

Khusus Tumbuh Kembang,

Klinik Infertilitas Bayi

Tabung, dan Klinik Senyum

Anak Sehat.

Selain itu para pejabat

meninjau Rumah Sakit

Kanker (RSK) Dharmais

yang telah mengembangkan

layanan palliative care dan

pengembangan layanan

unggulan untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat akan

layanan medik spesialistik,

memperkuat fungsi

pendidikan dan penelitian

dan meningkatkan mutu

pelayanan.

Di era pelaksanaan

Jaminan Kesehatan

Nasional (JKN) yang

mengutamakan upaya

kendali mutu dan kendali

biaya, ia mengatakan, rumah

sakit khusus hendaknya

memperkuat pelayanan

dengan Pemberdayaan

Komite Medik dalam

penyusunan Panduan

Praktek Klinik dan Clinical

Pathway untuk setiap

pelayanan.

Menteri Kesehatan

juga menegaskan bahwa

keberhasilan pelaksanaan

JKN sangat bergantung

pada komitmen seluruh

sumber daya manusia, baik

tenaga kesehatan maupun

non-kesehatan, yang

berada di fasilitas pelayanan

kesehatan.

“Utamakan patient

safety dan berikan

pelayanan yang terbaik

kepada seluruh lapisan

masyarakat. Pelayanan

terbaik hendaknya tidak

hanya diberikan dalam

aspek pelayanan medik dan

keperawatan akan tetapi

juga dalam aspek sikap dan

perilaku, seperti keramahan,

perhatian, empati, kesediaan

berkomunikasi dengan

pasien dan keluarganya

secara terbuka, dan

komunikatif tentang masalah

kesehatan yang dihadapi

pasien,” katanya.

Usai berdialog dengan

para direksi dan staf ketiga

rumah sakit, Menteri

Kesehatan meninjau Ruang

Intesive Care Unit (ICU)

dan Instalasi Gawat Darurat

klinik/ruang rawat onkologi

anak.

“Ketiga rumah sakit ini

merupakan rumah sakit

rujukan nasional yang

berfungsi sebagai pengampu

rumah sakit lain di berbagai

provinsi. Saya minta agar

ketiga rumah sakit ini benar-

benar mampu menjadi center

of excellence di bidang

unggulannya,” kata Menteri

Kesehatan.

Ia meminta rumah

sakit khusus vertikal

Kementerian Kesehatan

bisa memperbanyak

OKTOBER 2014 • Edisi 52 • MEDIAKOM 29 • •

Page 32: MEDIAKOM - kemkes.go.id · Para suami juga dapat ... coba pijat payudara untuk menemukan apakah ... Berdiri di depan cermin dengan posisi bahu lurus dan kedua tangan

KEMKES BERIKAN PENGHARGAAN UNTUK RUMAH SAKIT VERTIKAL TERBAIK

Kementerian Kesehatan

memberikan penghargaan

kepada rumah sakit vertikal

panutan terbaik dalam

era pelaksanaan Jaminan

Kesehatan Nasional (JKN).

Menteri Kesehatan dr. Nafsiah

Mboi, Sp.A, MPH, menyerahkan

penghargaan The Best Role Model

Rumah Sakit Vertikal Kementerian

Kesehatan dalam Era Pelaksanaan

JKN kepada pengelola rumah sakit

penerima penghargaan di Kantor

Kementerian Kesehatan Jakarta,

Senin malam (8/9).

Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP)

Sanglah, Bali, menjadi pemenang

pertama untuk kategori Rumah Sakit

Umum, disusul RSUP Fatmawati

Jakarta dan RSUP Dr. Kariadi

Semarang pada posisi kedua dan

ketiga.

Sementara pemenang pertama

penghargaan kategori Rumah Sakit

Khusus, Rumah Sakit Ortopedi Prof.

DR.R. Soeharso Surakarta, sedang

pemenang kedua dan ketiganya

berturut-turut Rumah Sakit Jiwa Dr.

Radjiman Wediodiningrat atau Rumah

Sakit Jiwa Lawang, dan Rumah Sakit

Pusat Jantung Pembuluh Darah

(RSJPD) Harapan Kita, Jakarta.

“Saya sampaikan apresiasi kepada

6 rumah sakit vertikal Kemenkes yang

berhak menyandang predikat The Best

Role Model,” kata Menteri Kesehatan.

Ia mengatakan rumah sakit

vertikal berperan penting dalam

menyukseskan pelaksanaan

JKN karena memiliki beberapa

keistimewaan, antara lain dalam hal

kompetensi sumber daya manusia dan

kelengkapan fasilitas pelayanan.

Selain itu, ia melanjutkan, rumah

sakit vertikal juga menjalankan fungsi

sebagai rumah sakit pendidikan utama

dan rumah sakit rujukan.

“Terwujudnya mutu pelayanan

yang terbaik dan terwujudnya

kepuasan pasien yang tinggi di

lingkungan rumah sakit vertikal secara

bermakna menentukan kepuasan

peserta JKN atas pelayanan

kesehatan yang diperoleh dan turut

menentukan suksesnya pelaksanaan

JKN,” katanya.

Pemikiran itu, menurut dia,

menjadi dasar penilaian untuk

menentukan The Best Role Model

Rumah Sakit Vertikal dalam pelayanan

JKN. Penilaian dilakukan terhadap

proses bisnis dalam memberikan

pelayanan JKN secara optimal di

rumah sakit vertikal.

Menurut Direktur Jenderal Bina

Upaya Kesehatan Kementerian

Kesehatan Prof. dr. Prof. Akmal Taher,

SpU (K), penilaian dilakukan pada

sistem pendaftaran, sistem manajemen

pelayanan, sistem penagihan klaim

(IGD) RSJPD Harapan Kita; Klinik

Khusus Tumbuh Kembang dan Ruang

Perawatan Pasien JKN di RSAB

Harapan Kita; serta Ruang Rawat

Onkologi Anak dan Poli Paliatif Care

RSK Dharmais.

PREVALENSI

Menurut hasil Riset Kesehatan

Dasar (Riskesdas) tahun 2013,

prevalensi kanker di Indonesia 1,4 per

1000 penduduk atau sekitar tiga juta

orang.

Sementara prevalensi hipertensi

sebanyak 25,8 persen pada penduduk

usia 18 tahun lebih dan prevalensi

penyakit jantung coroner 1,5 persen

dari penduduk berusia 15 tahun ke

atas atau sekitar 2,6 juta penduduk

selama kurun waktu itu.

Biaya untuk penanganan kanker

dan penyakit jantung di Indonesia

juga sangat tinggi. Dalam pembiayaan

Jaminan Kesehatan Masyarakat tahun

2012, pengobatan kanker menempati

urutan keempat setelah hemodialisa,

thalassemia, dan TBC, dengan total

biaya Rp144,7 miliar. Keadaan ini

tentu menjadi beban ekonomi dan

sosial masyarakat.

Untuk menekan beban pelayanan

kesehatan akibat masalah-masalah

kesehatan itu, diperlukan penguatan

pelaksanaan upaya promotif-preventif,

termasuk upaya deteksi dini penyakit

tidak menular.

Tantangan lain yang harus

dihadapi di bidang kesehatan adalah

upaya menurunkan angka kematian

ibu dan bayi. Menurut hasi Survei

Demograi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, Angka Kematian

Ibu (AKI) di Indonesia mencapai 359

per 100.000 kelahiran hidup pada

2012. Angka Kematian Bayi pada

tahun yang sama sebanyak 32 per

1.000 kelahiran hidup.

Sesuai target Tujuan

Pembangunan Milenium (Millenium

Development Goals/MDGs) tahun

2015, pemerintah harus menurunkan

AKI menjadi 102 per 100.000 kelahiran

hidup dan AKB menjadi 23 per 1.000

kelahiran hidup.•

PERISTIWA

• • 30 MEDIAKOM • Edisi 52 • OKTOBER 2014

Page 33: MEDIAKOM - kemkes.go.id · Para suami juga dapat ... coba pijat payudara untuk menemukan apakah ... Berdiri di depan cermin dengan posisi bahu lurus dan kedua tangan

JKN, dan sistem penanganan

komplain. Penilaian

seluruhnya meliputi 17

variabel dari kriteria penilaian

dengan bobot yang berbeda-

beda.

“Diharapkan penilaian

ini juga akan mendorong

rumah sakit vertikal untuk

menerapkan pelayanan

JKN yang komprehensif,

terintegrasi dan berorientasi

pada pasien, sehingga dapat

dijadikan contoh bagi rumah

sakit vertikal lain dan rumah

sakit non-vertikal di Tanah

Air,” kata Menteri Kesehatan.

Ia berpesan kepada

jajaran pengelola rumah sakit

vertikal di seluruh Indonesia

untuk meningkatkan kualitas

pelayanan dan berusaha

memberikan pelayanan

yang sebaik-baiknya kepada

seluruh peserta JKN dan

secara intensif melakukan

sosialisasi dan diskusi

interaktif mengenai sistem

JKN dan kebijakan internal

terkait dengan para dokter

dan karyawan/karyawati

rumah sakit.

Menteri Kesehatan juga

meminta pengelola rumah

sakit vertikal melengkapi

rumah sakit dengan sarana

dan prasarana yang

diperlukan, termasuk sistem

teknologi informasi untuk

mendukung pelayanan;

menyusun dan menerapkan

clinical pathway sebagai

acuan dalam memberikan

pelayanan sebagai alat

pengendali mutu dan

biaya rumah sakit; serta

menstandardisasikan

penggunaan alat dan obat,

termasuk mendisiplinkan

penggunaannya dan

mengaktifkan tim audit klinis

rumah sakit.

Ia menjelaskan pula

bahwa cakupan JKN

semakin lama semakin

meningkat. Hingga 4

dari 2.353 rumah sakit di

Indonesia, termasuk 33

rumah sakit vertikal di bawah

Kementerian Kesehatan.

“Saya harap jumlah

fasilitas kesehatan baik di

tingkat pertama maupun

rujukan secara bertahap

dapat terus ditingkatkan,

sehingga akses seluruh

peserta JKN pada

pelayanan kesehatan yang

komprehensif dan bermutu

juga semakin meningkat,”

kata Menteri Kesehatan.•

September 2014, tercatat

127.309.887 orang telah

menjadi peserta JKN.

Jumlah peserta

JKN sebanyak itu tentu

memerlukan fasilitas

kesehatan pendukung yang

memadai baik di tingkat

pertama maupun rujukan

tingkat lanjut.

Sampai sekarang fasilitas

pelayanan kesehatan

yang bisa memberikan

layanan bagi peserta JKN

meliputi 1.551 rumah sakit

“Diharapkan penilaian ini juga akan

mendorong rumah sakit vertikal

untuk menerapkan pelayanan JKN

yang komprehensif, terintegrasi dan

berorientasi pada pasien."

Menteri Kesehatan dr. Nafsiah Mboi,

Sp.A, MPH

OKTOBER 2014 • Edisi 52 • MEDIAKOM 31 • •

Page 34: MEDIAKOM - kemkes.go.id · Para suami juga dapat ... coba pijat payudara untuk menemukan apakah ... Berdiri di depan cermin dengan posisi bahu lurus dan kedua tangan

Menteri

Kesehatan

(Menkes)

dr. Nafsiah

Mboi, Sp.A,

MPH mengingatkan

masyarakat dan dokter

agar menggunakan dan

meresepkan antibiotik secara

rasional, tidak sembarangan.

“Masih banyak

dokter, spesialis,

bahkan masyarakat

yang menggunakan

antibiotika padahal tidak

dibutuhkan,” katanya saat

meresmikan Fasilitas

Produksi Sediaan Onkologi

PT Fonko International

Pharmaceuticals di Cikarang,

Jawa Barat, Senin (22/9).

Ia lantas mencontohkan

pemberian antibiotik yang

tidak rasional, yaitu ketika

dokter meresepkan pasien

yang sakit lu, batuk, dan pilek biasa yang disebabkan

oleh virus.

“Seharusnya pada kasus

ini tidak perlu diberikan

antibiotik,” katanya.

Menteri Kesehatan juga

menemukan fakta bahwa

penggunaan antibiotik

secara tidak rasional tidak

hanya terjadi pada manusia,

tapi juga dalam budidaya

peternakan dan perikanan.

“Ini juga sangat

berbahaya. Bahwa

kita tahu penggunaan

antibiotika baik di perikanan,

peternakan, maupun di

manusia yang tidak rasional

dan tidak dengan dosis

yang tepat lambat laun

akan menyebabkan pada

saat sewaktu-waktu kita

membutuhkan antibiotika

namun sudah tidak ada yang

mempan lagi,” jelasnya.

Ia kemudian

menceritakan kisah tentang

seorang ibu berusia 28

tahun yang mudah sakit,

dan berulang kali tubuhnya

panas lalu sembuh lagi.

Ibu itu akhirnya bertemu

dengan dokter dan menjalani

pemeriksaan darah.

Hasilnya mengejutkan, ada

tujuh antibiotik yang sudah

resisten.

Hal itu terjadi karena

dia sering pindah-pindah

dokter dan mengonsumsi

banyak antibiotik. Masih

ada satu antibiotik yang

bisa menolong dia ketika

terinfeksi bakteri.

Dokter yang merawat

perempuan itu akhirnya

tidak memberikan antiobiotik

namun meresepkan vitamin

serta komponen-komponen

lain untuk meningkatkan

daya tahan tubuh

berdasarkan pemeriksaan

laboratorium. Ibu itu pun

sembuh.•

MENKES:GUNAKAN ANTIBIOTIK SECARA RASIONAL

Menkes pada

acara Peresmian Pabrik Obat Fonko

di Cikarang

PERISTIWA

• • 32 MEDIAKOM • Edisi 52 • OKTOBER 2014

Page 35: MEDIAKOM - kemkes.go.id · Para suami juga dapat ... coba pijat payudara untuk menemukan apakah ... Berdiri di depan cermin dengan posisi bahu lurus dan kedua tangan

MISI KESEHATAN HAJI SIAGA ANTISIPASI PENYAKIT MENULAR

Organisasi

Kesehatan

Dunia (World

Health

Organization/

WHO) memberikan perhatian

khusus pada kegiatan ibadah

haji tahun 2014 M/1435.

WHO fokus

memperhatikan

pembangunan jejaring

koordinasi di antara Misi

Kesehatan negara-negara

pengirim jemaah haji

dengan pemerintah Arab

Saudi, khususnya dalam

menghadapi penyabaran

virus sindrom pernafasan

akibat virus corona baru

(Middle East Respiratory

Syndrome-Corona Virus/

MERS-CoV) dan Ebola.

Badan kesehatan

dunia menyelenggarakan

pertemuan antar negara

pengirim jemaah haji Tahun

2014 M/1435 di Jeddah

pada 16-17 September

2014 untuk mengetahui

kesiapsiagaan setiap

negara dalam menyediakan

pelayanan kesehatan bagi

jemaah untuk mengantisipasi

penularan penyakit.

Pertemuan itu dihadiri

oleh 10 dari 100 negara

yang mengirimkan jemaah

haji dengan jumlah jemaah

terbesar di dunia yakni

Indonesia, Sudan, Nigeria,

Malaysia, Yaman, India,

Bangladesh, Pakistan, Turki,

Irak, Iran, Mesir dan Arab

Saudi selaku tuan rumah.

Selama musim hasi

terjadi pergerakan massa

yang sangat besar. Oleh

karena itu setiap negara

diharapkan mewaspadai

penularan panyakit MERS-

CoV dan Ebola selama

musim haji dan setelah

penyelenggaraan haji,

setelah jemaah kembali ke

negara asal.

Surveilans biasa saja

tidak akan efektif untuk

mengamati pergerakan

massa selama prosesi haji

di Arab Saudi. Langkah-

langkah diperlukan untuk

mengantisipasi penyebaran

MERS-CoV dan Ebola.

Pemerintah Arab Saudi

dan WHO menekankan setiap

negara pengirim jemaah haji

untuk memperhatikan tiga hal

dalam menghadapi dua infeksi

virus yang sedang mewabah

itu yakni meningkatkan

kesiapsiagaan pelayanan

kesehatan individu maupun

komunitas; meningkatkan

surveilans terhadap penyakit

baru dan penyakit menular;

serta meningkatkan koordinasi

antar Misi Kesehatan negara

pengirim jemaah haji dan

Kementerian Kesehatan Arab

Saudi.

Pertemuan yang

berlangsung selama dua hari

itu menghasilkan beberapa

rekomendasi yaitu bahwa

transparansi dan ketepatan

waktu dalam penyampaian

informasi tentang kasus

penyakit menular;

menjadikan perlindungan

terhadap penyakit menular

selama haji sebagai

tanggung jawab bersama;

edukasi pola hidup bersih

dan sehat sejak sebelum

keberangkatan haji sampai

kembali ke negara asal;

serta pemberian perhatian

khusus terhadap jemaah haji

dengan usia lanjut.

Sebagai titik terdepan

deteksi dini dan manajemen

kasus Misi Kesehatan

tiap negara juga harus

memberikan pelatihan

khusus mengenai penyakit

menular kepada setiap

anggota tim Misi Kesehatan.

Misi Kesehatan diminta

mengikuti standar deinisi kasus yang ditetapkan; selalu

menjaga sterilitas peralatan

kesehatan di fasilitas

pelayanan; serta selalu

menekankan pentingnya

Alat Pelindung Diri (APD)

bagi semua anggota tim Misi

Kesehatan, demikian menurut

surat elektronik yang diterima

Pusat Komunikasi Publik

Kementerian Kesehatan dari

Misi Kesehatan Indonesia di

Arab Saudi.•

OKTOBER 2014 • Edisi 52 • MEDIAKOM 33 • •

Page 36: MEDIAKOM - kemkes.go.id · Para suami juga dapat ... coba pijat payudara untuk menemukan apakah ... Berdiri di depan cermin dengan posisi bahu lurus dan kedua tangan

TENAGA KESEHATAN HAJI SIAGA LAYANI JEMAAH

Tenaga kesehatan di

Misi Kesehatan Haji

Indonesia siap siaga

melayani jemaah

yang membutuhkan

pelayanan selama

menunaikan ibadah di Arab

Saudi.

Di setiap kelompok

terbang (kloter), ada satu

dokter dan dua perawat

yang mendampingi dan siap

melayani jemaah haji selama

perjalanan dari Tanah Air ke

Tanah Suci.

Selain itu ada delapan

tenaga kesehatan yang

terdiri atas tiga dokter (dokter

umum, spesialis penyakit

dalam dan spesialis paru) di

setiap Kantor Sektor, yang

membawahi beberapa kloter.

Ada pula tenaga-tenaga

kesehatan yang bertugas

setiap Daerah Kerja Panitia

Penyelenggara Ibadah

Haji, yakni di Daerah Kerja

Jeddah, Madinah dan

Makkah.

Para dokter yang

bertugas di Tanah Suci

secara rutin mengunjungi

anggota jemaah yang

berisiko tinggi mengalami

gangguan kesehatan untuk

mengontrol kondisi mereka.

“Kami akan menjemput

bola. Ini pengembangan dari

sebelumnya,” kata Kepala

Seksi Kesehatan Daerah

Kerja Makkah, Muhammad

Ilyas, di Balai Pengobatan

Haji Indonesia (BPHI)

Daerah Kerja Makkah.

Ilyas mengatakan

kunjungan ke jemaah

tidak hanya dilakukan

pada saat mereka sakit

atau menunjukkan gejala

sakit saja karena jemaah

seringkali tidak mau atau

enggan memberitahu gejala

sakit yang dialami.

Para dokter secara

bergilir akan melakukan

kunjungan ke tempat jemaah

menginap supaya tetap

ada yang berjaga di pos

kesehatan sektor.

Ia juga mengatakan

bahwa dokter kloter yang

mendampingi jemaah sejak

dari Tanah Air tetap lebih

banyak berperan dalam

PERISTIWA

• • 34 MEDIAKOM • Edisi 52 • OKTOBER 2014

Page 37: MEDIAKOM - kemkes.go.id · Para suami juga dapat ... coba pijat payudara untuk menemukan apakah ... Berdiri di depan cermin dengan posisi bahu lurus dan kedua tangan

memantau kondisi kesehatan

jemaah.

Tak hanya dokter dan

tenaga kesehatan saja

yang siaga melayani. Para

pengantar obat pun siap

mengantarkan obat ketika

jemaah membutuhkannya.

Para Tenaga Pengantar

Obat (Tepat) siaga 24 jam

untuk melayani jemaah

haji Indonesia yang

membutuhkan obat di

Makkah, Arab Saudi.

Petugas pengantar obat

yang mengenakan rompi

dan topi berwarna hijau

akan mengantarkan obat

yang dibutuhkan jemaah

menggunakan sepeda.

Personel Tepat adalah

warga Indonesia yang sudah

bermukim di Arab Saudi

sehingga sudah mengetahui

rute dan lalu lintas di Tanah

Suci.

Ilyas mengatakan

program itu diluncurkan

untuk mengantisipasi

kemacetan karena jemaah

haji dari pelosok dunia sudah

memasuki Makkah.

“Akan macet, sehingga

kita coba antisipasi,” katanya

seperti dilansir kantor berita

ANTARA.

Pada setiap sektor

penginapan jamaah haji

Indonesia akan ditempatkan

satu personel Tepat yang

siaga 24 jam mengantarkan

obat dari Sektor ke

penginapan setiap kloter

jemaah.

Para petugas pengantar

obat tersebut juga disiapkan

untuk melayani jamaah pada

puncak haji, saat wukuf di

Arafah dan mabit di Mina.

Jika nanti penggunaan

sepeda tidak diperbolehkan

di Arafah dan Mina,

maka para petugas akan

mengantarkan obat jamaah

dengan berjalan kaki.

Sampai Senin (22/9),

sudah ada 122.234 orang

dari total jemaah haji reguler

seluruh embarkasi sebanyak

157.041 orang yang sudah

berangkat ke Arab Saudi.

Sebanyak 119.629 orang di

antaranya sudah sampai di

Tanah Suci.

Anggota jemaah haji

yang berisiko tinggi karena

berusia 60 tahun lebih yang

masuk asrama sebanyak

33.943 orang (28 persen),

dan yang berisiko tinggi

karena penyakit faktor risiko

(PFR) sebanyak 58.103

orang (52,84 persen).

Persentase jemaah haji

berisiko tinggi (usia 60 tahun

lebih) paling banyak berasal

dari embarkasi Padang

(41,73 persen) dan jemaah

berisiko tinggi dengan

PFR terbanyak berasal

dari embarkasi Palembang

(64,88 persen).

Di luar jemaah yang

tak bisa berangkat karena

masalah visa, total anggota

jemaah haji yang gagal

berangkat sampai 22

September 2014 sebanyak

51 orang dan jumlah yang

gagal berangkat karena

hamil sebanyak sembilan

orang.

Sementara jemaah yang

wafat berdasarkan data

22 September pukul 04.00

WIB tercatat sebanyak 36

orang. Rinciannya, lima

orang meninggal dunia di

Embarkasi dan 31 orang

meninggal dunia di Arab

Saudi dengan penyebab

kematian tertinggi penyakit

kardiovaskular (51,61

persen).•

OKTOBER 2014 • Edisi 52 • MEDIAKOM 35 • •

Page 38: MEDIAKOM - kemkes.go.id · Para suami juga dapat ... coba pijat payudara untuk menemukan apakah ... Berdiri di depan cermin dengan posisi bahu lurus dan kedua tangan

REFORMASI BIROKRASI

• • 36 MEDIAKOM • Edisi 52 • OKTOBER 2014

Sebelum ada

Jaminan Kesehatan

Nasional (JKN),

keputusan

pelayanan kepada

pasien sering ditentukan

hanya oleh seorang dokter.

Periksa yang dilakukan,

teknologi yang digunakan,

dan obat yang akan

diberikan, semua tertumpu

pada dokter. Terserah

dokter, tanpa harus ada

campur tangan dari pihak

lain. Akibatnya, sering

muncul keluhan tagihan

pembayaran akhir yang

di luar batas kewajaran.

Bahkan sering ditemukan

penyakit dengan diagnosa

yang sama, tapi beda dokter

yang menangani, menjadi

beda harga tagihan akhir.

Mengapa bisa terjadi?

Karena beda dokter, dapat

beda jenis pemeriksaan yang

diberikan, beda teknologi

yang digunakan dan beda

pula obat yang diberikan.

Contoh: satu dokter

merekomendasikan 5 jenis

pemeriksaan laboratorium

dan memberikan 3 jenis

obat paten. Sementara

itu, dokter yang lain hanya

merekomendasikan 3

pemeriksaan laboratorium

dan menggunakan obat

generik. Bisa diduga dokter

yang terakhir akan memberi

tagihan yang lebih murah.

Menghadapi perbedaan

seperti ini, masyarakat hanya

dapat pasrah terhadap

dokter yang melayani.

Karena masyarakat tidak

punya cukup pengetahuan

untuk memberikan koreksi,

apalagi terkait teknik medis.

Masyarakat sebagian besar

“pasrah bongkoan” kepada

dokter yang menangani.

Tapi, setelah ada

JKN banyak peran para

pihak yang berkontribusi

memutuskan regulasi

pelayanan kesehatan.

Dokter hanya melayani

pasien berdasarkan regulasi

yang sudah ditetapkan

dengan acuan indikasi

medis. Regulasi sendiri

hasil kontribusi berbagai

pihak, yakni klinisi, dokter,

apoteker, manajemen rumah

sakit, BPJS kesehatan,

pemerintah, dan tentu saja

peserta JKN.

Sebelum ada JKN,

semua risiko biaya menjadi

beban pasien. Bagi pasien

yang mampu, mungkin

beban itu tidak menjadi

masalah. Faktanya ternyata

di negeri ini lebih banyak

pasien yang tidak mampu

disbanding yang mampu.

Beban pasien yang tidak

mampu kian menjadi-jadi

jika harus dilakukan tindakan

terhadap si pasien. Tak

heran jika kemudian muncul

istiliah masyarakat “sadikin”,

sakit sedikit langsung miskin,

karena harus mengeluarkan

biaya pengobatan yang

besar. Kaum sadikin ini bisa

menual barang, bahkan

rumah tempat tinggal hanya

untuk berobat.

Adanya JKN juga

membuat terjadinya sistem

berbagi biaya. Setelah JKN,

ada berbagi risiko biaya

kepada semua peserta

JKN. Mereka yang sakit

mendapat perawatan dan

pengobatan tanpa harus

mengeluarkan biaya karena

biaya sudah ditanggung oleh

semua peserta JKN yang

akan dibayarkan oleh BPJS

kesehatan kepada rumah

sakit atau sarana kesehatan

yang memberikan pelayanan

kesehatan kepada pasien

peserta JKN.

Pembiayaan dalam JKN

memakai Indonesia Case

Base Groups (INA-CBGs)

yaitu sebuah aplikasi yang

digunakan rumah sakit

untuk mengajukan klaim

pada pemerintah. INA-

CBG merupakan sistem

pembayaran dengan sistem

“paket”, berdasarkan

penyakit yang diderita

pasien. Sistem INA CBGs

dalam pelayanan kesehatan

adalah industri yang unik,

JKN Ubah Mindset Budaya Kerja

Page 39: MEDIAKOM - kemkes.go.id · Para suami juga dapat ... coba pijat payudara untuk menemukan apakah ... Berdiri di depan cermin dengan posisi bahu lurus dan kedua tangan

OKTOBER 2014 • Edisi 52 • MEDIAKOM 37 • •

karena sistemnya sangat

komplek. Sekalipun demikian

tetap berdasarkan aturan

dan prosedur yang telah

ditentukan, sehingga setiap

pelayanan jenis penyakit

mempunyai pembiayaan

yang sama, sebab pola

pembayaran/biaya ditentukan

dan disepakati sebelum

pelayanan diberikan.

Setiap tarif disusun

berdasarkan pengelompokan

diagnosis penyakit dan

prosedur atau tindakan yang

dikaitkan dengan biaya

perawatan. Kemudian setiap

satu kelompok memiliki ciri

klinis dan pemakaian sumber

daya/biaya perawatan yang

sama/mirip, berupa tarif

paket yang meliputi seluruh

komponen biaya rumah

sakit. Sistem ini sering

disebut dengan pembayaran

prospektif.

Sebagai contoh,

seorang pasien masuk

UGD, kemudian petugas

melakukan diagnosa. Hasil

diagnosa memberi penjelasan

pasien tersebut masuk

ke salah satu kelompok

penyakit. Diagnosa juga akan

menentukan pemeriksaan

laboratorium yang akan

digunakan dan obat yang

akan diberikan kepada

pasien. Hasil total diagnosa

itu akan keluar sesuai kode

tertentu. Kode tersebut yang

akan menentukan besaran

biaya. Misal diketahui hasil

diagnose si pasien menderita

diabetes. Sekalipun sama

sama diabetes, kalau beda

keparahannya akan berbeda

harganya.

Penentuan tarif itu

beradasarkan kelas rumah

sakit, kelas perawatan dan

regionalnya. Penetapan

regionalisasi sebagai upaya

untuk mengejar indek

kemahalan. Ada 6 kelas

kelompok rumah sakit yakni

RS Kelas D, RS Kelas C,

RS Kelas B Non Pendidikan

dan Pendidikan, RS Kelas A,

RS Umum Rujukan Nasional

dan RS Khusus Rujukan

Nasional. Sedangkan kelas

perawatan ada 3 yakni kelas

3, kelas 2 dan kelas 1.

Prinsip dasar

paradigmaSejak JKN dimulai,

maka perubahan paradigma

menjadi keharusan.

Mulai dari petugas BPJS,

petugas fasilitas kesehatan,

hingga masyarakat.

Perubahan berikir ini sulit dan memerlukan waktu

berproses, sehingga pada

fase awal JKN masih

banyak penolakan di sana-

sini, khususnya dari para

tenaga kesehatan di fasilitas

kesehatan.

Menurut Kepala Pusat

Pembiayaan Jaminan

Kesehatan, Kemkes dr.

Donald Pardede beberapa

kasus penolakan itu terjadi

karena belum dipahaminya

aturan dan sistem yang

berkaitan dengan JKN.

Disamping itu, masih ada

beberapa aturan yang perlu

diperbaiki, disesuaikan dengan

kondisi lapangan. Misalnya

berkenaan dengan pola tarif

beberapa paket CBG jenis

penyakit tertentu, seperti

bedah tulang (ortopedi).

“Menyikapi beberapa

masalah penolakan tersebut,

saya berkenyakinan mereka

akan berubah dengan

sendirinya. Sebab JKN

ini arus besar yang akan

mendorong semua orang

yang terlibat harus berubah.

Bila tidak berubah pasti

akan terjadi kesulitan dalam

melaksanakan tugas secara

individu. Ketidakpatuhan

pada perubahan individu

akan mempengaruhi

mekanisme tata kerja

sistem secara keseluruhan.

Sebagai contoh, ada dokter

yang tidak menuliskan

secara utuh diagnosa

yang dilakukan dapat

menyebabkan penetapan

harga yang di bawah harga

paket atau under coding. Bila

banyak under coding dapat

menyebabkan kerugian

dalam remunerasi dan unit

pelayanan secara umum,”

ujar dr. Donald.

Menurut Kapus P2JK,

Eisiensi dan efektiitas menjadi penting di unit

pelayanan kesehatan. Eisien dalam penggunaan obat,

alat medik habis pakai dan

pemeriksaan penunjang.

Namun, tuntutan eisiensi, tidak boleh mengurangi

mutu pelayanan. Mutu terkait

dengan kepatuhan terhadap

standar pelayanan, bukan

pada kepuasan pelanggan.

“Eiensi, bukan mengurangi pemeriksaan,

pemberian obat dan

penggunaan alat medis habis

pakai yang dibutuhkan. Sebab

kalau hal ini dilakukan dapat

menyebabkan pasien tidak

segera sembuh. Akibatnya

menambah panjang waktu

rawat inap, pasti juga akan

menambah biaya yang

dibutuhkan. Sehingga unit

pelayanan kesehatan dapat

mengalami kerugian,” kata

Donald.• (Pra)

I II III IV V

Banten Sumatera Barat NAD Kalimantan Selatan Bangka Belitung

DKI Jakarta Riau Sumatera Utara Kalimantan Tengah NTT

Jawa Barat Sumatera Selatan Jambi Kalimantan Timur

Jawa Tengah Lampung Bengkulu Kalimantan Utara

DI Yogyakarta Bali Kepulauan Riau Maluku

Jawa Timur NTB Kalimantan Barat Maluku Utara

Sulawesi Utara Papua

Sulawesi Tengah Papua Barat

Sulawesi Tenggara

Gorontalo

Sulawesi Barat

Sulawesi Selatan

REGIONALISASI

Page 40: MEDIAKOM - kemkes.go.id · Para suami juga dapat ... coba pijat payudara untuk menemukan apakah ... Berdiri di depan cermin dengan posisi bahu lurus dan kedua tangan

MELAWAN EBOLA DENGAN ROBOT

TEROBOSAN

• • 38 MEDIAKOM • Edisi 52 • OKTOBER 2014

Page 41: MEDIAKOM - kemkes.go.id · Para suami juga dapat ... coba pijat payudara untuk menemukan apakah ... Berdiri di depan cermin dengan posisi bahu lurus dan kedua tangan

AN EBOLA DENGAN ROBOT

WW

W.D

OT

TR

U-D

.CO

M

OKTOBER 2014 • Edisi 52 • MEDIAKOM 39 • •

DSeorang dokter dari South

Carolina, Amerika Serikat,

melakukan perjalanan ke

Liberia untuk memerangi

virus Ebola dengan robot

pembasmi kuman.

Atas permintaan dari

pemerintah Liberia, Dr. Jeffery L. Deal

dari Center for Global Health di Medical

University of South Carolina memulai

perjalanan ke Monrovia, Liberia, untuk

melatih staf rumah sakit menggunakan

perangkat pembasmi kuman portabel TRU-D

SmartUVC.

Penemu TRU-D itu membawa dua

perangkat yang tingginya lebih dari empat

kaki untuk membantu membasmi kuman di

lingkungan pelayanan kesehatan, tempat

pasien-pasien menjalani perawatan.

Total Room Ultraviolet Disinfector (TRU-D)

menggunakan modiikasi cahaya pembasmi kuman untuk menyerang bakteri dan virus.

Energi sinar Ultra Violet (UV) memodiikasi struktur DNA virus pathogen, seperti Ebola,

sehingga mereka tidak bisa bereproduksi

kembali dan karena itu tidak bisa berkoloni

dan membahayakan pasien.

Penggunaan alat itu punya efek desinfeksi

sampai 99,9 persen.

“Kami mengembangkan teknologi TRU-D

SmartUVC untuk memerangi dampak infeksi

di rumah sakit,” kata direktur anthropologi dan

studi air di Center for Global Health itu dalam

siaran pers yang dikutip Fox News.

“Tidak seperti penyakit lain, Ebola

menyerang petugas rumah sakit lebih dari

kelompok manapun,” katanya.

Robot TRU-D digunakan di area

isolasi pasien seperti ruang operasi

dan ruang perawatan intensif. Robot itu

menggunakan teknologi Sensor360™, yang

memperhitungkan waktu yang diperlukan

untuk bereaksi dengan variabel ruangan

seperti ukuran, geometri, relektivitas permukaan serta jumlah dan lokasi

perlengkapan di ruangan.

TRU-D mengirimkan dosis letal sinar

UV-C selama siklus tunggal dari pusat lokasi.

Sebelum perangkat itu diaktifkan, semua laci

di dalam ruangan dibuka, semua pintu ditutup

dan tanda-tanda keamanan ditaruh di luar

ruangan untuk memastikan tidak ada orang

yang masuk.

Robot kemudian diaktifkan dari jarak jauh.

Deal bekerja sama dengan para pejabat

Liberia dan National Task Force on Ebola.•

Page 42: MEDIAKOM - kemkes.go.id · Para suami juga dapat ... coba pijat payudara untuk menemukan apakah ... Berdiri di depan cermin dengan posisi bahu lurus dan kedua tangan

CALON-CALONVAKSIN PENANGKALEBOLA M

enurut hasil studi yang

dipublikasikan dalam jurnal Nature

Medicine, satu vaksin eksperimental

Ebola terbukti efektif memberikan

perlindungan setidaknya selama

lima pekan pada monyet di laboratorium, tapi

membutuhkan tambahan vaksin penguat untuk

meningkatkan proteksinya menjadi 10 bulan.

Studi itu merupakan yang pertama kali

melaporkan bahwa satu rejimen vaksin bisa

menghasilkan “kekebalan tahan lama” terhadap

Ebola, melindungi empat dari empat monyet

selama 10 bulan.

TEROBOSAN

• • 40 MEDIAKOM • Edisi 52 • OKTOBER 2014

Page 43: MEDIAKOM - kemkes.go.id · Para suami juga dapat ... coba pijat payudara untuk menemukan apakah ... Berdiri di depan cermin dengan posisi bahu lurus dan kedua tangan

Vaksin itu menggunakan

adenovirus simpanse,

yang berhubungan

dengan adenovirus yang

menyebabkan infeksi saluran

pernafasan atas pada

manusia.

Adenovirus menginfeksi

sel-sel hewan yang

mendapat vaksinasi,

membuat mereka mengambil

gen dan memproduksi

protein-protein Ebola, yang

kemudian menggerakkan

sistem kekebalan untuk

menyerang protein-protein

virus Ebola ketika terjadi

infeksi.

Dalam studi baru yang

dipimpin oleh Nancy Sullivan

dari National Institute of

Allergy and Infectious

Diseases (NIAID), para

peneliti berusaha melihat

apakah dosis ganda vaksin

dalam rejimen yang disebut

prime-boost (penguat

utama) akan mengatasi dua

kebutuhan klinis berbeda.

CALON-CALONAKSIN PENANGKAL

empat dari empat monyet

yang mendapat vaksinasi

diberi virus Ebola dengan

dosis letal lima pekan

kemudian bertahan dan

tidak ada virus Ebola yang

terdeteksi dalam darah

mereka. Sementara semua

monyet yang tidak mendapat

vaksinasi mati dalam enam

hari.

Kebutuhan klinis yang

lain adalah melindungi

seseorang yang tinggal di

zona wabah Ebola sampai

sebulan.

Di sini, vaksin adeno

goyah pada satu dosis:

ketika delapan monyet yang

mendapat vaksinasi dipapar

dengan virus Ebola, 10 bulan

kemudian enam di antaranya

mati.

Dengan satu kelompok

monyet baru, para peneliti

mengikuti pemberian vaksin

adeno awal dan delapan

pekan kemudian memberikan

suntikan penguat dengan

manusia Selasa (2/9) dan

yang dikembangkan oleh

Johnson & Johnson (J&J)

yang berencana memulai uji

keamanan pada awal 2015.

UJI VAKSIN LAIN

Hasil studi baru

menunjukkan, satu vaksin

GSK yang sekarang

sedang diujicobakan pada

para relawan sehat akan

memberikan perlindungan

terhadap infeksi Ebola

dalam jangka pendek,

tapi bisa ditambah untuk

mendapatkan perlindungan

jangka panjang.

Uji coba vaksin

GSK pada manusia

menggunakan dosis

tunggal vaksin adenovirus.

Fauci mengatakan,

regulator membutuhkan uji

keamanan untuk memeriksa

setiap elemen rejimen

secara terpisah sehingga

kemungkinan ada kejadian

yang merugikan bisa dilacak

dengan mudah.

GSK juga berencana

menguji versi dua-dosis

pendorong prime boost, kata

juru bicara perusahaan Mary

Ann Rhyne.

J&J dan NewLink

Genetics juga termasuk

di antara perusahaan

yang mempercepat usaha

menyediakan vaksin

dan perawatan untuk

infeksi Ebola, virus yang

menyebabkan wabah

terburuk yang pernah

diketahui di Afrika Barat

dan mengakibatkan lebih

dari 2.000 orang meninggal

dunia.

Vaksin Ebola J&J

tersusun atas adenovirus

dan penguat MVA buatan

Bavarian Nordic.

“Setelah penguatan,

perlindungan tidak hanya

lebih kuat tapi juga bertahan

lebih lama,” kata juru bicara

J&J Daniel De Schryver.

Vaksin eksperimental

Ebola yang ketiga

menggunakan sistem yang

berbeda, patogen ternak

yang disebut Vesicular

Stomatitis Virus (VSV).

Versi yang

dikembangkan oleh Badan

Kesehatan Publik Kanada

dan lisensinya diberikan

kepada NewLink Genetics

itu dijadwalkan menjalani

uji keamanan pada relawan

sehat musim gugur tahun

ini.

Selain itu, Profectus

BioSciences juga

mengembangkan vaksin

VSV.

Thomas Geisbert

dari University of Texas

Medical Branch meneliti

vaksin Ebola berbasis

VSV yang dikembangkan

oleh Profectus. Dia

mempertanyakan

kepraktisan dua suntikan

rejimen vaksin.

“Kau benar-benar

membutuhkan injeksi vaksin

tunggal yang beraksi cepat

untuk melindungi satu

komunitas selama wabah

atau mempersiapkan orang-

orang yang pertama kali

harus merespons kejadian

itu serta tenaga kesehatan,”

katanya.

Hanya vaksin VSV

yang menunjukkan

kemampuan untuk

memberikan perlindungan

terhadap monyet-monyet di

laboratorium yang mendapat

vaksin setelah terinfeksi

Ebola.

“Ini membuatnya lebih

berguna daripada vaksin

yang lain. Untuk wabah,

ini bekerja cepat,” kata

Geisbert seperti dilansir

kantor berita Reuters.•

Kebutuhan klinis yang

pertama, menurut Direktur

NIAID Dr Anthony Fauci,

adalah memberikan

perlindungan terhadap

Ebola dengan segera ketika

seseorang menuju ke daerah

wabah Ebola.

Dalam studi penggunaan

vaksin adenovirus yang

secara esensial sama

dengan vaksin buatan

GlaxoSmithKline (GSK) itu,

pembawa virus lain yang

disebut Modiied Vaccine Ankara (MVA) dan membawa

gen Ebola yang sama.

Kali ini, keempat monyet

yang terinfeksi masih

terlindungi dalam 10 bulan.

Vaksin yang digunakan

dalam studi itu serupa

dengan vaksin yang

sedang dikembangkan

oleh GSK, yang memulai

uji keamanan vaksin pada

OKTOBER 2014 • Edisi 52 • MEDIAKOM 41 • •

Page 44: MEDIAKOM - kemkes.go.id · Para suami juga dapat ... coba pijat payudara untuk menemukan apakah ... Berdiri di depan cermin dengan posisi bahu lurus dan kedua tangan

POTRET

• • 42 MEDIAKOM • Edisi 52 • OKTOBER 2014

Bagaimana

penganggaran kesehatan

saat ini ?

Selama ini berbicara

anggaran pembangunan

kesehatan itu hanya yang

berasal dari Kemkes saja,

padahal yang namanya dana

pembangunan kesehatan

itu menyeluruh. Semua

yang berkaitan dengan

biaya penyelenggaraan

pembangunan kesehatan

itu anggaran pembangunan

kesehatan. Bicara anggaran,

harus mengkaitkan dengan

Rencana Pembangunan

Janka Menengah Nasional

(RPJMN) dan Rencana

Strategis (Restra)

pembangunan kesehatan.

Alhamdulillah sekarang

Restra sudah terintegrasi

dengan berbagai program

kesehatan. Nah, Restra ini

harus mendapat dukungan

anggaran yang baik dari

Anggaran Penadapatan

dan Belanja Negara

(APBN) maupun Anggaran

Pendapatan dan Belanja

Daerah (APBD). Kedua

anggaran tersebut harus

mendukung secara

terintegrasi.

Sayang, APBD selama

Staf Ahli Menteri (SAM) Bidang Pembiayaan

dan Pemberdayaan Kementerian

Kesehatan, drg. Tini Suryanti Suhandi,

M.Kes, melihat rencana strategis (Restra)

dan anggaran masih berjalan sendiri-

sendiri, sekalipun sudah mulai ada perbaikan. Apakah

posisinya sebagai staf ahli saat ini masih mampu

mengintegrasikan atau paling tidak menyinkronkan

Restra dan anggaran? Untuk mengetahui hal

tersebut, berikut ini disajikan hasil wawancara

Mediakom dengan mantan Kepala Biro Perencanaan

dan Anggaran Kemkes ini.

Page 45: MEDIAKOM - kemkes.go.id · Para suami juga dapat ... coba pijat payudara untuk menemukan apakah ... Berdiri di depan cermin dengan posisi bahu lurus dan kedua tangan

OKTOBER 2014 • Edisi 52 • MEDIAKOM 43 • •

ini belum terintegrasi.

Untuk itu harus ada peta

anggaran daerah. Melalui

peta ini dapat dilihat daerah

mana yang mempunyai

dana kesehatan baik dan

daerah mana yang dana

kesehatanya kurang. Selain

itu juga harus melihat situasi

penyakit yang berkembang di

daerah. Contoh ada daerah

yang punya masalah malaria

atau sistomiasis, sementara

dana untuk menanggulangi

penyakit kurang. Disisi

lain ada daerah yang tidak

punya masalah penyakit, tapi

dananya besar, seperti DKI

Jakarta. Semua kondisi ini

dipetakan. Peta inilah yang

pertama harus ada, sehingga

kemana anggaran itu harus

ditempatkan dengan tepat

dapat terjadi.

Berapa besar anggaran

kesehatan saat ini ?

Berdasar UU 36 tentang

kesehatan, mengamanahkan

anggaran kesehatan itu

minimal 5% dari APBN, tetapi

sekarang ini baru kira-kira

2-2,5% dari APBN. Tapi

jangan terkecoh dengan

anggaran APBN, sebab

masih banyak anggaran

kesehatan yang berada

di luaran sana. Semua ini

harus juga dilihat secara

cermat. Tapi, kedepan

mustinya lebih fokus pada

upaya promotif dan preventif.

Saya belum tahu apakah

tugas di Staf Ahli Menteri

Bidang Pembiayaan dan

Pemberdayaan ini bertugas

menganalisa peta anggaran

tersebut.

Mestinya, staf ahli

menteri itu kan tink tank-

nya Menteri Kesehatan.

Sehingga harus memikirkan

tentang peta pembiyaan dan

juga peta pemberdayaan.

Harus ada peta, berapa

anggaran pusat dan berapa

anggaran daerah, termasuk

peruntukan untuk apa saja

dan kebutuhannya.

Bagaimana rencana konsep pemberdayaan masyarakat ke depan ?

Khusus pemberdayaan,

harus memetakan apakah

seluruh daerah kabupaten/

kota memiliki arah yang

sama dalam pemberdayaan

masyarakat. Daerah mana

yang sudah bergerak pada

aktivitas pemberdayaan dan

daerah mana yang belum.

Restra dan Pembiayaan Harus Terintegrasi

drg. Tini Suryanti Suhandi, M.Kes

Page 46: MEDIAKOM - kemkes.go.id · Para suami juga dapat ... coba pijat payudara untuk menemukan apakah ... Berdiri di depan cermin dengan posisi bahu lurus dan kedua tangan

POTRET

• • 44 MEDIAKOM • Edisi 52 • OKTOBER 2014

Selama ini belum terlihat

peta tersebut. Memang,

Kementerian Kesehatan

sudah banyak melakukan

pemberdayaan, tapi selama

ini masih dilakukan oleh

Kementerian Kesehatan

sendiri. Mustinya harus

mengintegrasikan program

pemberdayaan masyarakat

dari Kementerian Dalam

Negeri atau Kementerian

Sosial. Sehingga masyarakat

tidak bingung dengan

program pemerintah tentang

pemberdayaan masyarakat.

Saya kira itu yang menjadi

fokus saya dalam bekerja.

Jadi nanti muncul

program pemberdayaan

masyarakat yang terintegrasi

baik pusat maupun daerah.

Program pemberdayaan

ini harus muncul untuk

wilayah yang mempunyai

iskal rendah. Untuk

itu semua pihak harus

mau bekerjasama untuk

mengintegrasikan program

pemberdayaan masyarakat.

Seperti program Bina Upaya

Kesehatan, Pengendalian

Penyakit dan Penyehatan

Lingkungan, Bina Gizi dan

Kesehatan Ibu & Anak harus

terintegrasi.

Nah, untuk

mengintegrasikan program

tersebut harus ada

kekuatan. Tapi, apakah

Staf Ahli Menteri (SAM) ini

mempunyai kekuatan untuk

mengintegrasikan?. Pernah

saya bertanya kepada Ibu

Menteri, masukan atau

program apakah yang

pernah ibu dapat dari SAM?,

tidak ada, katanya. Atas

jawaban Menteri seperti itu,

saya bingung. Mengapa

Ibu tempatkan saya di sini

(SAM)? Menkes berkata,

ya...saya coba kamu orang

yang punya inovasi apa yang

dapat kamu berikan kepada

menteri. Jadi menurut

saya musti ada policy

brief yang harus diberikan

kepada menteri. Tapi, harus

duduk bersama mencari

kesepakatan apa yang akan

menjadi program.

Apa tantangan

dalam menyusun

peta pembiayaan dan

pemberdayaan?

Pasti banyak tantangan,

karena saya tidak dapat

bekerja sendiri, jadi harus

ada dukungan semua unit.

Rencana peta yang akan

disusun itu setiap provinsi.

Jadi dalam satu provinsi

ada stake holder terkait

berkumpul menyusun peta

itu. Dalam peta itu akan

terlihat apa masalah, kendala

Berdasar UU

36 tentang

kesehatan,

mengamanahkan

anggaran

kesehatan itu

minimal 5% dari

APBN, tetapi

sekarang ini baru

kira-kira 2-2,5%

dari APBN

Page 47: MEDIAKOM - kemkes.go.id · Para suami juga dapat ... coba pijat payudara untuk menemukan apakah ... Berdiri di depan cermin dengan posisi bahu lurus dan kedua tangan

OKTOBER 2014 • Edisi 52 • MEDIAKOM 45 • •

dan biayanya. Berikutnya

baru menyusun rencana

aksi yang paling cocok

untuk wilayah sesuaikan

dengan kemampuan biaya.

Atau ada pihak lain yang

bersedia menyediakan biaya,

membantu SDM seperti dari

peguruan tinggi.

Di Indonesia itu ada 13

perguruan tinggi, meraka

diajak kerjasama. Nah,

masing-masing perguruan

tinggi itu bertanggung jawab

terhadap provinsi mana.

Untuk hal ini ada beberapa

kendala, terutama suport

dana, stake holder terkait di

daerah dan pendampingan

dari pusat. Bila kendala

ini dapat dipenuhi, saya

yakin peta pembiayaan dan

pemberdayaan masyarakat

di provinsi dapat diwujudkan.

Dalam langkah awal,

akan fokus pada 9 provinsi

prioritas. Wilayahnya meliputi

seluruh jawa dan sumatera.

Salah satu kreiterianya

provinsi yang berpenduduk

minimal 7,5 juta. Dengan

jumlah penduduk yang besar

ini akan dapat berpengaruh

secara signiikan terhadap peningkatan MDGs. Ini

arahnya, kalau dikerjakan

juga sudah cukup berat.

Bagaimana solusi terhadap kendala

anggaran, stakeholder dan

kerjasama ?

Untuk kerjasama saya

sudah bicara dengan

perguruan tinggi Prof.

Laksano. Terkait anggaran

MPASS. Mekanismenya,

para stakeholder dari

perguruan tinggi dan

daerah menyusun road map

selama 5 tahun, kemudian

diserahkan kepada Dinas

Kesehatan. Perguruan tinggi

paling tidak akan mengawal

selama 2 tahun. Selanjutnya,

Mestinya, staf ahli

menteri itu kan tink

tank-nya Menteri

Kesehatan.

Sehingga harus

memikirkan

tentang peta

pembiyaan

dan juga peta

pemberdayaan.

Harus ada peta,

berapa anggaran

pusat dan

berapa anggaran

daerah, termasuk

peruntukan untuk

apa saja dan

kebutuhannya.

mereka akan menjalankan

road map secara mandiri.

Sehingga mereka

dengan mudah mencari

pendanaanya, karena sudah

ada road map. Sebenarnya

merupakan “pekerjaan gila”

yang pasti susah, karena

butuh orang yang konsen.

Apalagi di SAM sendirian,

tapi saya akan coba dulu.

Kalau dulu, (waktu masih

Biro Perencanaan dan

Anggaran), bicara begini

sudah menjadi konsep, ada

yang membantu mengonsep.

Tapi sekarang sendirian,

mengonsep sendiri. Batuin

dong..he..he..he..

Tapi, kalau

pemberdayaan masyarakat,

kita memastikan berintegrasi

dan terkoordinasi dengan

stakeholder yang lain.

Contoh JKN, masyarakat

miskin sudah mendapat iuran

pemerintah melalui program

penerima bantuan iuran

(PBI), sarana kesehatan

diperbaiki, sekarang tinggal

pemberdayaan masyarakat

untuk secara mandiri

berperilaku hidup sehat.

Bagimana konsep pemberdayaan dengan

yang dilakukan promkes ?Promkes lebih banyak

pemberdayaan masyarakat,

sedangkan saya lebih

fokus pada memotret

pemberdayaan dari luar,

seperti apa petanya. Kalau

mau bekerja pada suatu

wilayah, maka harus tahu

dulu bagaimana petanya.

Setelah itu baru tahu

actionnya. Apa yang mau

dikerjakan.

Mengapa saya sangat

konsen pada pembiayaan?

Saya pernah ngobrol-

ngobrol soal penganggaran,

saat musrenbangnas,

terkadang tidak tepat

sasaran dan jumlahnya

sering tidak rasional,

dibanding permohonannya.

Jadi, menurut saya

anggaran itu banyak, hanya

penggunaannya kurang

tepat sasaran. Untuk

meminimalkan hal tersebut,

harus ada Restra terlebih

dahulu. Kemudian anggaran

mengacu kepada Restra

yang telah ditetapkan.

Restra itulah yang harus

diperkenalkan ke daerah.

Bukankah selama ini

sudah ada Restra ?

Betul, Restra ya

Restra. Penganggaran ya

penganggaran, karena tidak

pernah diperkenalkan dan

disambungkan.

Kendala tidak

nyambungnya dimana ?

Saya baru lihat, Restra

jalan sendiri, anggaran

jalan sendiri. Tidak saling

mendukung. Jadi bagaimana

Restra mau tercapai, karena

tidak didukung dengan

anggaran. Teman-teman

masih menganggarkan apa

yang dia kerjakan selama ini,

tidak memenuhi anggaran

untuk Restra yang telah

ditetapkan. Itu yang belum,

sulit sekali menarik ke arah

itu. Sekalipun demikian,

sekarang sudah mulai

membaik. Semua pelan-

pelan sudah mengarahkan

anggaran pada Restra.

Jadi apa target jangka

pendek ?

Target jangka pendek

terbentuk peta pembiayaan

dan pemberdayaan

terintegrasi. Khusus

pemberdayaan, langkah

awal kita duduk dengan

promkes dan pusdatin.

Promkes mempunya program

dan pusdatin mempunyai

datanya, kita duduk dululah

merumuskan, mau kemana?

Tapi, SAM itu tidak punya

kekuatan. Berbeda dengan

Biro Perencanaan karena

ujungnya anggaran, unit

masih mudah dikoordinir

dan dimobilisir bertemu

melakukan penyusunan

program dan anggaran.

Bagaimana dengan

SAM Pembiayaan dan

Pemberdayaan? Lihat saja

nanti....!• (pra)

Page 48: MEDIAKOM - kemkes.go.id · Para suami juga dapat ... coba pijat payudara untuk menemukan apakah ... Berdiri di depan cermin dengan posisi bahu lurus dan kedua tangan

POTRET

• • 46 MEDIAKOM • Edisi 52 • OKTOBER 2014

drg. Usman Sumantri, M.Sc

Mengembangkan SDM Kesehatan

untukIndonesia Sehat

Page 49: MEDIAKOM - kemkes.go.id · Para suami juga dapat ... coba pijat payudara untuk menemukan apakah ... Berdiri di depan cermin dengan posisi bahu lurus dan kedua tangan

OKTOBER 2014 • Edisi 52 • MEDIAKOM 47 • •

Sedikit banyak

mimpi itu kini

mulai terwujud,

seiring dengan

terbentuknya

Badan

Penyelenggara

Jaminan Sosial Kesehatan

(BPJS) Kesehatan dan

terselenggaranya Jaminan

Kesehatan Nasional (JKN)

mulai 1 Januari 2014 lalu.

Melalui JKN, setiap orang

kini bisa memiliki jaminan

kesehatan baik mereka yang

membayar iuran asuransi

sendiri atau mereka yang

iuran asuransinya dibayar

oleh pemerintah.

Usman Sumantri

berkisah, lahirnya program

jaminan kesehatan adalah

cerita panjang. “Pada

1997, pusat pembiayaan

dan jaminan kesehatan itu

belum ada, jadi saya lah

yang mencetak dari nol.

Dari belum ada struktur di

Kementerian Kesehatan,”

katanya kepada Mediakom,

di Kantor Kementerian

Kesehatan, Jalan Rasuna

Said Jakarta, Selasa (21/10).

Dan kini setelah

program JKN tinggal

running, alumnus Fakultas

Kedokteran Gigi Universitas

Indonesia itu mendapat

amanah lain yang lebih

besar, yakni menyiapkan dan

mengembangkan sumber

daya manusia kesehatan

yang mumpuni dan

berkualitas.

Menteri Kesehatan RI,

dr. Nafsiah Mboi, Sp.A,

MPH, pada 13 Oktober

2014 lalu, melantik drg.

Usman Sumantri, M.Sc

menjadi Kepala Badan

Pengembangan dan

Pemberdayaan Sumber

Daya Manusia Kesehatan

(BPPSDMK) Kemenkes

RI. Dengan jabatan baru

yang diembannya saat ini,

Usman tidak boleh lagi

hanya berpikir tentang

bagaimana agar orang

sakit bisa berobat ke pusat

layanan kesehatan, tapi lebih

jauh harus mengupayakan

agar bagaimana sumber

daya manusia kesehatan di

Indonesia bisa menciptakan

masyarakat yang lebih sehat.

“(Jabatan baru ) ini

adalah soal bagaimana

kesehatan masyarakat tetap

jalan dan mempertahankan

orang yang 85 persen

itu tetap sehat, karena

ditangani oleh tenaga-tenaga

kesehatan yang punya

kompetensi tinggi,” katanya.

Menurut Usman,

pekerjaan besar yang harus

dihadapi dunia kesehatan

di masa datang bukan

hanya soal mengusahakan

pengobatan (kuratif) yang

bagus, tapi yang lebih

mendesak adalah soal

promotif dan preventif

(pencegahan) yang juga

harus bagus.

Oleh karena itu, tugas

BPPSDMK bukan hanya

soal bagaimana menyiapkan

tenaga dokter, bidan dan

perawat yang mumpuni,

tapi juga juga menyiapkan

tenaga kesehatan

lingkungan yang tangguh.

Ini lah yang menjadi tugas

besar BPPSDMK ke depan,

kata dokter gigi, yang

mengaku putra Betawi asli

itu.

Menurut Usman ,

agar derajat kesehatan

meningkat, masyarakat

membutuhkan pasar yang

sehat, kali yang bersih,

industri yang tidak mengotori

lingkungan, ataupun restoran

yang menyediakan makanan

sehat.

Pekerjaan besar

mewujudkan masyarakat

Indonesia yang sehat itu,

membutuhkan tenaga

kesehatan lingkungan yang

kompeten, yang bisa menata

sektor-sektor itu memenuhi

standar kesehatan. “Kalau

kita mau jadikan rakyat

sehat ya harus ditata semua

itu tadi, termasuk restoran

misalnya harus disertiikasi. Oleh karena itu kita juga

harus siapkan tenaga-tenaga

kesehatan lingkungannya,

analis, gizi, dan seterusnya,”

katanya.

BPPSDMK, kata Usman,

ke depan akan fokus

pada penyiapan tenaga

kesehatan berkualitas yang

mempunyai kompetensi

dan memiliki standar mutu

yang sama. Saat ini baru

sebagian tenaga kesehatan

yang telah memiliki standar

mutu dan kompetensi

yang relatif baik. Tenaga

kesehatan seperti dokter,

bidan dan perawat harus

menempuh uji kompetensi

untuk mendapatkan surat

tanda registrasi (STR).

Tenaga kesehatan yang

telah memiliki STR dinilai

telah memenuhi persyaratan

yang ditetapkan serta telah

diregistrasi.

Selanjutnya standardisasi

ini, akan diperluas untuk

tenaga kesehatan yang lain.

“Ini semuanya untuk safety,”

katanya.

Menurut Usman, soal

kualitas tenaga kesehatan,

sebenarnya Indonesia sudah

cukup memadai. Untuk

dokter misalnya, jika pada

2007-2009 passing grade

standar uji kompetensi

dokter masih 40-an, tapi

sekarang sudah 70-an. “Jadi

posisi sekarang, dokter

untuk tingkat nasional sudah

bagus, “ katanya.

Tenaga Kesehatan Daerah Terpencil Kurang

Pekerjaan besar lain

yang harus dituntaskan oleh

BPPSDMK, tambah Usman,

adalah penempatan tenaga

kesehatan untuk daerah

terpencil, kepulauan dan

pulau-pulau terluar.

Sebenarnya, secara

Selama hampir 20 tahun, drg.

Usman Sumantri, M.Sc menjadi

aktor penting dalam rintisan program

jaminan kesehatan nasional.

Mimpinya waktu itu, seluruh lapisan

masyarakat bisa menikmati jaminan

kesehatan secara layak, tanpa

kecuali. Semua orang punya jaminan

kesehatan, supaya kalau mereka

mengalami musibah sakit, mereka

tidak terbebani biaya besar.

Page 50: MEDIAKOM - kemkes.go.id · Para suami juga dapat ... coba pijat payudara untuk menemukan apakah ... Berdiri di depan cermin dengan posisi bahu lurus dan kedua tangan

POTRET

• • 48 MEDIAKOM • Edisi 52 • OKTOBER 2014

kuantitas jumlah tenaga

kesehatan di Indonesia

sudah mendekati rasio

yang cukup ideal. Saat

ini rasio dokter terhadap

penduduk secara nasional

adalah 4: 10.000, atau satu

dokter untuk 2500 orang.

Tapi masalahnya, sebaran

tenaga kesehatan dinilai

belum merata. Kebanyakan

tenaga kesehatan masih

terpusat di Jawa-Bali,

sementara di daerah

lain kekurangan tenaga

kesehatan.

Saat ini ada Puskesmas

di Jawa yang dokternya

sampai enam, tapi di banyak

tempat ada juga Puskesmas

yang dokternya tidak ada.

Sebanyak 8,3 persen

Puskesmas masih belum

memiliki dokter dari total

9.599 Puskesmas yang ada

di Indonesia.

Bio DataNAMA

drg. Usman Sumantri, M.Sc

JABATAN

Kepala Badan

Pengembangan dan

Pemberdayaan Sumber

Daya Manusia Kesehatan

(BPPSDMK) Kemenkes RI

TEMPAT LAHIRJakarta

TANGGAL LAHIR12 Agustus 1959

PENDIDIKAN

Fakultas Kedokteran Gigi

Universitas Indonesia

Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas

Indonesia

PENGALAMAN KERJA

2006 – 2010 Kepala Bidang

Kepesertaan Pusat

Pembiayaan dan Jaminan

Kesehatan

Pusat Pembiayaan dan

Jaminan Kesehatan,

Setjen Kemenkes RI

2010 – 2014 Kepala Pusat

Pembiayaan dan Jaminan

Kesehatan, Setjen

Kemenkes RI

2014 Kepala Pusat Pendidikan

dan Pelatihan Tenaga

Kesehatan, BPPSDMK

2014 – sekarang Kepala Badan PPSDM

Kesehatan, Kemenkes RI

BPPSDMK sangat

mendorong penempatan

tenaga-tenaga kesehatan

untuk daerah-daerah

terpencil, kepulauan

dan pulau terluar untuk

mendekatkan masyarakat

terhadap akses pelayanan

kesehatan. Dan bagi tenaga

kerja yang telah ditempatkan

di daerah-daerah tersebut

pihaknya memberikan

insentif berupa kesempatan

belajar dan internship,

terutama untuk tenaga

kesehatan dokter, dokter gigi

dan bidan.

“Kita utamakan untuk

(tenaga kesehatan) di

daerah terpencil untuk

belajar, nanti kalau sudah

selesai kita kembalikan,”

katanya. Namun,

persoalannya, tidak semua

tenaga kesehatan dari

daerah terpencil yang ikut

pendidikan tersebut lulus

dalam tes seleksi. “Jadi

mereka itu malah banyak

yang nggak lulus, padahal

kita inginnya mereka,

supaya mereka bisa kembali

ke daerah lagi,” katanya.

Padahal, pihaknya tidak bisa

mentolelir standar yang telah

ditetapkan, karena itu terkait

dengan safety.

Oleh karena itu,

terobosan yang paling

mungkin dilakukan ke

depan adalah dengan cara

menggaji dokter yang siap

mau kelapangan dengan

salary cukup besar. “Nah

mungkin nanti bisa bekerja

sama dengan BPJS

(Kesehatan). Mereka yang

mau bekerja di ujung-ujung

itu harus mendapatkan uang

lebih banyak dibandingkan

dengan dokter di perkotaan,”

katanya.

Namun demikian,

menurut Usman, berjalannya

terobosan ini akan sangat

tergantung dari kebijakan

dan kesiapan BPJS

Kesehatan, terutama

masalah dananya.

Kesulitan lain, kewenangan

distribusi tenaga kesehatan

saat ini ada pada pemerintah

daerah dan tidak semua

pemerintah daerah

memiliki kapasitas dan

kemampuan yang baik

untuk menyediakan tenaga

kesehatan secara merata di

wilayahnya.

“Mungkin dengan

adanya Undang-Undang

(tentang pemerintahan

daerah) yang baru, ada

kebijakan-kebijakan yang

bisa kita perbaiki. Sekarang

provinsi punya kewenangan

mutlak dan tanggung

jawab dalam pengaturan

tenaga kesehatan. Jadi

provinsi berhak merealokasi

dan redistribusi tenaga

BPPSDMK ke depan akan fokus

pada penyiapan tenaga kesehatan

berkualitas yang mempunyai

kompetensi dan memiliki standar

mutu yang sama.

Page 51: MEDIAKOM - kemkes.go.id · Para suami juga dapat ... coba pijat payudara untuk menemukan apakah ... Berdiri di depan cermin dengan posisi bahu lurus dan kedua tangan

OKTOBER 2014 • Edisi 52 • MEDIAKOM 49 • •

kesehatan lintas kabupaten

dalam satu wilayah provinsi.

Tapi ini masih tergantung ke

kepala daerah,” katanya.

Menyongsong AEC 2015

Sebagai orang yang

bertanggungjawab dalam

pembinaan dan pengawasan

mutu SDM Kesehatan,

Usman juga berkomitmen

untuk menyiapkan tenaga

kesehatan yang siap

bersaing dalam rangka

Asean Economic Community

(AEC) pada 2015.

AEC, katanya,

merupakan komitmen global.

Pada 2015, mau tidak

mau Indonesia harus siap

dengan pertukaran tenaga

kesehatan. Namun Usman,

memastikan, pertukaran itu

sifatnya harus resiprokal.

“Harus kita tuntut

standar yang sama. Nah

sampai sekarang ini belum

putus. Makanya dengan uji

kompetensi , kita harapkan

ada satu standar di antara

negara Asean,” katanya.

Ia mengharapkan

nantinya tenaga kesehatan

yang masuk ke Indonesia

harus sudah punya STR.

“Itu suatu jaminan, negara

menjamin, bahwa dia

memang kompeten dan

sudah teregistrasi. Dan yang

kedua, dia harus sudah

internship,” tegasnya.

Untuk meningkatkan

daya saing tenaga kesehatan

Indonesia, kata Usman,

BPPSDMK juga secara

konsisten mengintervensi

kurikulum pada fakultas-

fakultas kedokteran, fakultas

kedokteran gigi, fakultas

kesehatan masyarakat dan

semacamnya. Tujuannya

agar lulusan pendidikan

kesehatan memenuhi

standar dan uji kompetensi.

Di samping itu, agar

bisa bekerja di fasilitas

kesehatan di Indonesia,

tenaga kesehatan asing,

kata Usman, juga harus

menempuh uji kompetensi

untuk mendapatkan STR.

STR untuk tenaga asing

hanya berlaku satu tahun.

“Jadi nggak dikasih STR

seperti tenaga kesehatan

kita. Habis satu tahun,

mereka harus ikut evaluasi

lagi,” katanya.

Masuknya tenaga

kesehatan asing itu juga

harus berdasarkan alasan

alih ilmu pengetahuan

dan teknologi (iptek) serta

kebutuhan negara. “ Kalau

mereka mau praktik, kita

tidak bisa kasih untuk yang

dokter umum biasa, tapi

kualiikasi pendidikannya harus spesialis. Itu terkait

dengan tujuan transfer iptek

tadi,” tambahnya.

Dengam pola seperti

itu diharapkan, tenaga

kesehatan Indonesia tidak

akan tersisih. Sebaliknya

memiliki kemampuan yang

semakin meningkat, karena

ada transfer ternologi dari

tenaga kesehatan asing.•

drg. Usman Sumantri, M.Sc berbincang dengan Menteri Kesehatan RI, dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH saat dilantik menjadi Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan

Sumber Daya Manusia Kesehatan (BPPSDMK)

Kemenkes RI.

Page 52: MEDIAKOM - kemkes.go.id · Para suami juga dapat ... coba pijat payudara untuk menemukan apakah ... Berdiri di depan cermin dengan posisi bahu lurus dan kedua tangan

UNTUK RAKYAT

• • 50 MEDIAKOM • Edisi 52 • OKTOBER 2014

Komisi IX

DPR kembali

meminta penjelasan

tentang jumlah

peserta Penerima

Bantuan Iuran (PBI) dalam

program Jaminan Kesehatan

Nasional (JKN).

“Tentang kepesertaan PBI

mohon untuk dilengkapi data,

sebenarnya yang menjadi

peserta Jamkesda dengan

anggaran yang ditanggung

APBN ada berapa? Dan

angka 96,4 juta ini pastilah

angka belum semuanya,”

kata Anggota Komisi IX

DPR Rieke Diah Pitaloka

saat Rapat Kerja Komisi IX

dengan Menteri Kesehatan

Nafsiah Mboi membahas

Anggaran Tahun 2015 di

Gedung DPR, Jakarta,

Selasa (2/9).

Rieke mengatakan

dengan kondisi keuangan

sekarang seharusnya

minimal bisa 120 juta

orang yang iuran jaminan

kesehatannya bisa

ditanggung pemerintah

menggunakan dana

Anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara (APBN).

“Oleh karena itu, maka

tidak bisa hanya dilihat

apakah ini bisa dihapus atau

dikurangi karena kalau kita

mau jujur mari kita buka data

BPS,” katanya.

Rieke mengaku selalu

mengulang-ngulang

pertanyaan tentang sumber

data peserta JKN yang

digunakan oleh Badan

Penyelenggara Jamianan

Sosial (BPJS) Kesehatan,

apakah sumbernya dari data

Rumah Tangga Miskin Badan

Pusat Statistik (BPS).

Ia mengatakan, menurut

Kementerian Kesehatan

jumlah rumah tangga miskin

19,1 juta sehingga bila

dikalikan empat totalnya 76,4

juta jiwa, itulah yang dipakai

data Jaminan Kesehatan

Masyarakat 2008 sampai

dengan 2012.

Padahal, ia melanjutkan,

menurut data BPS tahun

2011 jumlah Rumah Tangga

Miskin sebanyak 25,2 juta

jiwa.

“Logikanya, jika dikalikan

empat berarti 100,8 juta.

Berapa angka kelahiran

baru, data dari BKKBN terjadi

pertambahan empat sampai

lima juta per tahun, karena

family planning-nya tidak

berjalan dengan baik,” kata

politisi Partai Demokrasi

Indonesia Perjuangan itu.

“Apakah memang

kemudian kita mau meng-

eliminasi orang-orang

yang sebetulnya berhak.

Bahkan tidak perlu ada

BPJS, tidak perlu ada SJSN,

kalau mereka termasuk fakir

miskin, orang terlantar itu

harus ditanggung negara,”

tambah dia.

Pada akhir masa

tugasnya, Rieke juga minta

dukungan Kementerian

Kesehatan agar

penganggaran tahun kemarin

yang membuat penghuni

Panti Sosial yang jumlahnya

Menteri Kesehatan Republik

Indonesia, dr. Nafsiah Mboi, Sp.A., MPH menghadiri acara Rapat Paripurna Dewan ke-31 di gedung Dewan Perwakilan Rakyat

(DPR), Menkes menyampaikan

bahwa pemerintah setuju untuk

menetapkan RUU Kesehatan Jiwa

DPR MINTA PENJELASAN SOAL

PESERTA JKN

Page 53: MEDIAKOM - kemkes.go.id · Para suami juga dapat ... coba pijat payudara untuk menemukan apakah ... Berdiri di depan cermin dengan posisi bahu lurus dan kedua tangan

OKTOBER 2014 • Edisi 52 • MEDIAKOM 51 • •

Komisi IX DPR mendorong

pembentukan Badan

Kependudukan dan Keluarga

Berencana Daerah (BKKBD) di

seluruh kabupaten di Indonesia.

Undang-Undang No. 52 Tahun 2009

tentang Perkembangan Kependudukan

dan Pembangunan Keluarga mengatur

perubahan Badan Koordinasi Keluarga

Berencana Nasional menjadi Badan

Kependudukan dan Keluarga Berencana

Nasional (BKKBN) serta pembentukan

BKKBD.

Namun hampir lima tahun setelah

pemberlakuan undang-undang itu, ternyata

masih banyak kabupaten yang belum

memiliki BKKBD.

“Dari 300-an Kabupaten,

berapa yang sudah terbentuk

BKKBD? Mengapa kelembagaan

kependudukan tidak ada? Kenapa

masalahnya? Apakah diperlukan Perpres

maka BKKBD itu terbentuk?” kata anggota

Komisi IX DPR Surya Chandra Surapati

saat Rapat Dengar Pendapat Komisi IX

dengan Kepala BKKBN Fasli Djalal di

Gedung DPR Jakarta, Senin (1/9).

“Tahun 2019 nanti kita akan kembali

menyelenggarakan Pemilu. Jika data

kependudukannya masih seperti saat ini,

maka akan kembali carut marut. Kemudian

menjelang bonus demograi, maka data kependudukannya harus akurat, by name

by address,” katanya.

Politisi dari Partai Demokrasi Indonesia

Perjuangan itu menambahkan bahwa

data kependudukan yang akurat makin

dibutuhkan saat penerapan Sistem

Jaminan Sosial Nasional.

“Mengapa registrasi vital tidak

dihidupkan? Lahir, mati, pindahnya

penduduk harus tercatat,” katanya.

Ia menjelaskan, pada tahun 1990-an

ada proyek percontohan pelaksanaan

registrasi kelahiran, kematian dan

perpindahan penduduk, salah satunya di

Kabupaten Muara Enim tahun 1994.

“Namun sudah 20 tahun tidak ada

kelanjutan,” kata Surya.

Surya meminta BKKBN memikirkan

penerapan registrasi kelahiran, kematian

dan perpindahan penduduk di tingkat

kabupaten oleh BKKBD sebagaimana

diamanatkan UU 52 Tahun 2009.

Dia juga meminta BKKBN memberi

masukan kepada pemerintah agar

membuat peraturan presiden yang

memerintahkan kabupaten membentuk

BKKBD.

“Jangan tergantung pada BPS, karena

BPS merupakan pengumpul data. Yang

diperluka adalah pengolah datanya,

informasi kependudukan untuk menjadi

masukan kepada pembangunan yang

betul-betul berorientasi pada manusia. Kita

harus berubah orientasi pembangunan

kita, indeks pembangunan manusia harus

dengan data akurat,” katanya.

Ia menambahkan, BKKBN bisa

berkoordinasi dengan Kementerian

Dalam Negeri dalam pencatatan data

kependudukan yang akurat melalui

BKKBD.

DPR DORONG

PEMBENTUKAN BKKBD

sekitar dua juta orang

kehilangan hak mendapat

jaminan kesehatan dari

pemerintah tidak terulang.

“Ini bukan hanya

kegagalan DPR. Tapi

harus diakui juga sebagai

kegagalan Kementerian

Kesehatan. Kita tidak

bisa lagi memperjuangkan

adanya dana cadangan

untuk dua juta orang,”

tegasnya.

Dia juga berharap

selanjutnya tidak ada lagi

kasus-kasus rumah sakit

yang menolak menangani

pasien karena mereka tidak

terdata sebagai peserta JKN.

Rieke mengajak

pemerintah benar-benar

mengkaji lagi data warga

miskin yang harus menerima

bantuan iuran JKN dari

pemerintah dalam rapat yang

dipimpin Ketua Komisi IX

DPR Ribka Tjiptaning.

“Ini bukan sekedar

angka, tapi orang, 120 juta

orang minimal. Itu yang kami

ajukan,” kata Rieke.

Rieke menjelaskan,

Komisi IX DPR berusaha

keras memasukkan semua

warga kurang mampu bisa

menjadi penerima bantuan

iuran dalam program JKN

yang dikelola oleh BPJS

Kesehatan.

“Tetapi jika keyakinan ini

tidak ada di teman-teman

Kementerian Kesehatan, lalu

bagaimana 120 juta orang,”

katanya.

Ia kembali menegaskan

bahwa menurut

undang-Undang Sistem

Jaminan Sosial Nasional

(SJSN) pemberlakuan

prinsip portabilitas dalam

layanan kesehatan

berlaku untuk seluruh

rakyat Indonesia. “Dimana

pun rakyat berada, dijamin

kesehatannya,” kata dia.•

Kantor BKKBD Kabupaten Sukabumi

di Jalan Pelabuhan,

Sukabumi.DO

K.

BK

KB

D K

AB

. S

UK

AB

UM

I

Page 54: MEDIAKOM - kemkes.go.id · Para suami juga dapat ... coba pijat payudara untuk menemukan apakah ... Berdiri di depan cermin dengan posisi bahu lurus dan kedua tangan

DARI DAERAH

• • 52 MEDIAKOM • Edisi 52 • OKTOBER 2014

Posyandu Permata Bunda,

argaKIAT HIDUP SEHAT DAN BAHAGIA WARGA SENDURO

• • 52 MEDIAKOM • Edisi 52 • OKTOBER 2014

Page 55: MEDIAKOM - kemkes.go.id · Para suami juga dapat ... coba pijat payudara untuk menemukan apakah ... Berdiri di depan cermin dengan posisi bahu lurus dan kedua tangan

Pembangunan rs di bantaeng

OKTOBER 2014 • Edisi 52 • MEDIAKOM 53 • •

“Bagaimana zaman jadi begini

Banyak orang bingung akibat lupa

Lupa tata krama dan sopan santun

Disebabkan karena sudah banyak

yang lalai

Kalau ingin menjadi orang mulia

Jangan lupa nasehat orang tua

Berbakti kepada yang Maha Kuasa

Laksanakan perintah agama

Memuji Tuhan itu utama

Berguna untuk sesama

Saling tolong menolong dengan

saudara dan teman

Orang lalai sering dikatakan sukses

Padahal yang paling sukses itu orang

yang ingat dan waspada”

KIAT HIDUP SEHAT DAN BAHAGIA

SENDURO

OKTOBER 2014 • Edisi 52 • MEDIAKOM 53 • •

Page 56: MEDIAKOM - kemkes.go.id · Para suami juga dapat ... coba pijat payudara untuk menemukan apakah ... Berdiri di depan cermin dengan posisi bahu lurus dan kedua tangan

DARI DAERAH

• • 54 MEDIAKOM • Edisi 52 • OKTOBER 2014

Kunsijati memimpin bernyanyi di posbindu senduro

Syair gubahan

Kunsijati,

Ketua Forum

Karang Werda

Bakti Pertiwi,

Pos Pembinaan Terpadu

Senduro, Kabupaten

Lumajang, Jawa Timur, ini

sering dinyanyikan bersama

saat Kunsijati berkumpul

dengan para lansia. Syair ini

mengingatkan para lansia

agar tetap beribadah untuk

menyiapkan bekal akhirat

dan menjalani hidup di dunia

dengan senang, gembira,

sehat dan bermanfaat untuk

sesama di hari tua.

Sekalipun sudah lansia,

mereka tetap semangat dan

tampak gembira menjalani

hidup. Tak ada keluh kesah,

apalagi putus asa. Kusnijati,

seorang ibu yang sudah

ditinggal suami karena

meninggal dunia ini tetap

berkarya. Sebagai pensiunan

guru SDN, ia punya resep

menjalani hidup di masa

tua dengan tetap sehat dan

bahagia.

Menurut Kunsijati, hidup

tua, sehat dan bahagia itu

karunia. Tak semua orang

mendapat kesempatan.

“Jadi untuk mendapatnya

menurut saya harus mampu

menata hati, menatap

mantap menghadap Tuhan

Yang Maha Esa, tunduk

patuh dan berserah diri

kepadaNya, sebagai upaya

untuk meningkatkan iman

kepada Allah SWT. Hidup

tak boleh memaksakan

diri, sabar dan menerima

apa yang telah diberikan

Allah. Apapun yang sudah

kita terima dari Allah harus

kita syukuri, Alhamdulillah.

Selanjutnya, harus banyak

dzikir, sibuk mengingat

kepada Allah. Mengingat

atas penciptaan, kematian,

karunia, dosa dan maksiat

yang kita perbuat dan

mohon ampun kepadaNya

atas kekhilafan tersebut,”

katanya.

Menurut wanita yang

sudah berumur 73 tahun

ini kalau kita sudah sibuk

berdzikir kepadaNya, tidak

terlalu banyak memikirkan

dunia, maka Allah itu tahu

apa yang menjadi kebutuhan

kita. Tanpa memintapun,

Allah akan memenuhi yang

kita butuhkan.

Resep lain Kunsijati,

adalah mengatur pola

makan. Ia senantiasa

berupaya makan makanan

yang sehat dengan gizi

seimbang. “Makanlah ketika

lapar dan berhenti makan

sebelum kenyang. Tapi ini

susah, terkadang jika sedang

makan bareng-bareng suka

lupa, kelewat kenyang,”

katanya.

Selanjutnya, Kunsijati

menyebut istirahat yang

cukup dan berolah raga

yang teratur. “Saya itu

sejak kecil kuat berolah

raga, di sini ada bapak guru

olah raga yaitu bapak Soi. Saya mendapat pujian dari

pak Soi karena juara satu lomba renang. Itu dia pak

Soi guru olah raga saya,” katanya sambil menunjuk

seorang pria yang di

hadapanya.

“Kalau sekarang sudah

nenek-nenek lebih banyak

senam, rekreasi bersama

manula yang lain. Sebab

rekreasi itu suasana

berbeda, lebih riang dan

menyenangkan”, ujar bu Kun

sambil tertawa.

Menurut Emi Hasniwati,

kader penanggung jawab

lansia di Kecamatan

Senduro, Posbindu Senduro

ini padat dengan berbagai

aktivitas masyarakat, mulai

dari kegiatan balita, remaja,

hingga manusia usia lanjut

(Manula).

“Awalnya hanya kegiatan

“Makanlah ketika

lapar dan berhenti

makan sebelum

kenyang. Tapi ini

susah, terkadang

jika sedang

makan bareng-

bareng suka

lupa, kelewat

kenyang,”

Kunsijati

Page 57: MEDIAKOM - kemkes.go.id · Para suami juga dapat ... coba pijat payudara untuk menemukan apakah ... Berdiri di depan cermin dengan posisi bahu lurus dan kedua tangan

OKTOBER 2014 • Edisi 52 • MEDIAKOM 55 • •

lansia, tetapi seiring dengan

ketersediaan tempat dan

sarana, kemudian diikuti

kegiatan lain. Bahkan saat

hari lansia, 29 Mei yang

lalu, kami mengadakan bakti

sosial bekerjasama dengan

Kalbe Farma,” ujar Emi.

Menurut Farid Rahman,

Kepala Desa setempat,

kader lansia di daerahnya

punya semangat yang tinggi,

sering mendorong hadirnya

inisiatif baru di tengah

masyarakat, baik yang terkait

program kesehatan atau

program lainnya.

“Posbindu ini

mempunyai kegiatan yang

beragam, mulai kesehatan,

kerohanian, kesenian, olah

raga dan rekreasi. Untuk

menunjang kegiatan para

lansia yang jumlahnya

kurang lebih 60 orang,

mereka rela menyisihkan

Rp1000 setiap kali hadir

dalam pertemuan,” ujar

Farid.

Menurut Farid, yang

juga anak mantan kepala

desa ini, Senduro pernah

menjadi juara pertama

tingkat Provinsi Jatim tahun

2009. Posyandu Asparaga

Kecamatan Senduro ini

melalui program kesenian

memiliki kelompok seni

tembang kenangan, juga

mempunyai kegiatan

koperasi dengan modal awal

Rp10 juta. Sekarang modal

itu terus bergulir memacu

ekonomi masyarakat.

Sementara itu,

dr.Marshall, Kepala

Puskesmas Senduro,

mengatakan, semua

perangkat pemerintah

mendukung kegiatan

masyarakat yang berbasis

Upaya Kesehatan Berbasis

Masyarakat (UKBM).

“Saya sangat senang

dan menghargai kegiatan

di Posbindu Senduro

ini, karena semua

pelaksana kegiatan kader

bersama masyarakat dan

posnyandu lansia sebagai

pendukung utama”, ujar dr.

Marshall.•(pra)

dr.Marshall, Kepala Puskesmas Senduro

“Saya sangat

senang dan

menghargai

kegiatan di

Posbindu Senduro

ini, karena semua

pelaksana

kegiatan kader

bersama

masyarakat

dan posnyandu

lansia sebagai

pendukung

utama”

dr. Marshall

Posbindu Asparaga Senduro

Page 58: MEDIAKOM - kemkes.go.id · Para suami juga dapat ... coba pijat payudara untuk menemukan apakah ... Berdiri di depan cermin dengan posisi bahu lurus dan kedua tangan

DARI DAERAH

• • 56 MEDIAKOM • Edisi 52 • OKTOBER 2014

Menempuh lebih

dari 1000 km

Surabaya–

Jakarta dalam

waktu 11

hari dengan menggunakan

sepeda, tentu bukan

perkara mudah. Menyadari

hal itu, komunitas goes

yang diberi nama Sulawa

Suta dari Lumajang, terus

berlatih agar mampu

menaklukan medan yang

berat tersebut. Mereka

berlatih di berbagai tempat.

Diantaranya di kawasan

Ranu Pakis, Ranu Klakah

dan Ranu Bedali. Wilayah

ini akan dikembangkan

menjadi tempat rekreasi,

wisata kuliner dengan moda

transportasi sepeda. Satu

GOES UNTUK MASYARAKAT LUMAJANG SEHAT

tempat berjarak tempuh

sekitar 1,5 jam dengan roda

empat atau 3 jam dengan

menggunakan sepeda.

Komunitas goes

Lumajang memberi contoh

pola hidup bersih dan sehat

kepada masyarakat dengan

olah raga bersepeda.

Sepeda mempunyai

jangkauan lebih panjang

dibanding jalan kaki,

sehingga lebih banyak

masyarakat yang akan

menyaksikan dan terlibat

dalam goes ini.

Menurut Sekretaris

Daerah Kabupaten

Lumajang dr. H. Buntaran

Suprianto, M.Kes., ide goes

ini diawali dengan sebuah

kegiatan bersepeda pada

peringatan HKN 48 tahun

2012 yang dikenal dengan

Surojaka, rute Surabaya-

Jakarta.

“Goes ini juga punya

misi memperkenalkan

Lumajang, sekalipun ini

tidak menutup kemungkinan

ikut memperkenalkan

Jawa Timur. Sehingga

masyarakat mengenal

Lumajang gemar bersepeda,

bahkan spektakuler karena

menempuh jarak 1000 km.

Kita sudah menyiapkan 17

orang yang akan ikut goes

tahun 2014 ini. Mereka

juga sudah berlatih dengan

berbagai medan yang

disesuaikan dengan rute

jalur selatan Surabaya-

Jakarta,” ujar dr. Buntaran.

Menurut Buntaran,

medan yang akan

ditempuh akan banyak

tanjakan, sehingga

latihan menggunakan

medan tanjakan seperti

arah Senduro dan Gode

Alit. Kedua medan ini

mempunyai medan yang

hampir sama dengan

tanjakan menuju Jakarta.

“Dengan berbagai latihan

itu Insya Allah kelak bulan

November 2014 kita dapat

menaklukan tanjakan

itu menuju Jakarta”, ujar

penggemar sepeda ini.

Indra, salah seorang

anggota tim komunitas

goes, menuturkan, anggota

goes yang terdiri dari

unsur tenaga kesehatan

Page 59: MEDIAKOM - kemkes.go.id · Para suami juga dapat ... coba pijat payudara untuk menemukan apakah ... Berdiri di depan cermin dengan posisi bahu lurus dan kedua tangan

OKTOBER 2014 • Edisi 52 • MEDIAKOM 57 • •

akan menyesuaikan

keberangkatannya dari

Surabaya menuju Jakarta

dengan acara puncak HKN

di Jakarta. Diharapkan,

komunitas goes akan

bergabung dengan peserta

di Jakarta merayakan HKN

ke 50, November yang akan

datang.

Lumajang sudah

mempunyai banyak

komutias sepeda, tapi

setelah ada Surojaka

keterlibatan masyarakat

Lumajang dalam olahraga

sepeda lebih masif. Para

karyawan di seluruh Satuan

Kerja Pemerintah Daerah

Lumajang terlibat. Mereka

sudah mempunyai maskot

sendiri-sendiri.

“Pernah goes Lumajang

Surojaka diikuti oleh

5000 peserta. Mereka

mengatasnamakan

komunitas dan kaosnya

masing-masing. Jadi

kelihatan meriah dan

semangat. Masyarakat

Lumajang terpacu untuk

bergabung. Ternyata

antusianya besar sekali,

bahkan dari birokrat telah

memberi nama dirinya

masing-masing. Misal ada

yang namanya Gemes

(gemar mengayuh sepeda

sehat) dari Dinas Kesehatan,

Semut Ireng dari Dinas

Nakertrans PU, Limosin

dari Dinas Peternakan,” ujar

Buntaran bangga.

Menurut Buntaran,

seluruh komunitas goes

dengan maskotnya

masing-masing itu,

apabila bergabung dalam

jumlah besar, mereka

menamakan diri dengan

MCC kependekan dari

Mahameru Cicling Club,

mengambil nama puncak

gunung yang paling tinggi

dan teraktif di pulau Jawa.

MCC merupakan wadah

pemersatu seluruh grup

sepeda di SKPD.

Kegiatan bersepeda

mengambil rute pegunungan

itu kini memunculkan istilah

puncak B 29, yang antara

lain berkat sosialisasi di

twitter. B 29 itu bukit yang

mempunyai ketinggian 2.900

km dari permukaan laut.

Djarot, salah satu

anggota tim 17 mengatakan,

Lumajang mempunyai even

yang bernama Jawala atau

Sepeda Jelajah Wisata Alam

Lumajang. Kegiatan ini untuk

menampung seluruh klub

dalam Kota dan Luar Kota.

Lokasinya berpindah-pindah

dari berbagai kecamatan

setiap tiga bulan sekali.

Acara ini untuk mendukung

program pariwisata di satu

kecamatan atau di satu desa

wisata.

Menurut Sesda

Lumajang Buntaran

Suprianto, untuk

mendukung kegiatan goes,

Pemda menyediakan dana

khusus yang masuk RKA

Dinas Kantor Menpora,

khususnya untuk hadiah-

hadiah. Tapi untuk kegiatan

goes Sulawa Suta, tim yang

akan goes Surabaya-Jakarta

mendanai secara mandiri

kegiatan yang bertepatan

dengan HKN ke 50 itu.

“Pemkab akan

mendukung kendaraan

yang akan dipakai dan

izin-izin yang dibutuhkan

peserta. Sebab seluruh

peserta ini birokrat, jadi

harus ada dukungan Pemda,

khususnya Bupati. Selama

ini Bupati selalu mendukung,

karena goes ini kegiatan

promosi untuk Lumajang,”

ujar Buntaran.

Lumajang yang

mempunyai moto “aman,

tertib, bersih, sehat, rapi dan

indah ( ATIB BERSERI)” ini

telah mempromosikan diri

dengan berbagai kegiatan

pola hidup bersih dan sehat

melalui olah raga, kuliner

dan periwisata. Promosi ini

dipelopori oleh Buntaran.

Bagi mantan Kepala

Dinas Kesehatan Kabupaten

Lumajang ini, pola hidup

bersih dan sehat melalui

olah raga, khususnya

bersepeda sudah menjadi

Dr. Buntaran dan tim goes.Ide goes ini diawali dengan sebuah kegiatan bersepeda pada

peringatan HKN 48 tahun 2012 yang dikenal dengan Surojaka, rute Surabaya-Jakarta.

dr. Bayu Wibisono.upaya kesehatan berbasis

masyarakat (UKBM) Lumajang

digerakan melalui kegiatan pos kesehatan desa, pos kesehatan pesantren, pos pembinaan terpadu dan kampanye pola hidup bersih dan sehat.

Page 60: MEDIAKOM - kemkes.go.id · Para suami juga dapat ... coba pijat payudara untuk menemukan apakah ... Berdiri di depan cermin dengan posisi bahu lurus dan kedua tangan

DARI DAERAH

• • 58 MEDIAKOM • Edisi 52 • OKTOBER 2014

menu harian, bahkan

sudah menjadi tupoksi.

Minimal setiap hari 1 jam

mengayuh sepeda dengan

jarak tempuh 13,5 km,

sebelum berangkat kerja.

“Program ini sangat tepat,

karena bersinergi dengan

program Kabupaten yang

mencanangkan satu

kecamatan satu desa

wisata,” ujar dr. Buntaran.

UKBM

Menurut Sekretaris

Dinas Kesehatan Lumajang,

dr. Bayu Wibisono, upaya

kesehatan berbasis

masyarakat (UKBM)

Lumajang digerakan melalui

kegiatan pos kesehatan

desa, pos kesehatan

pesantren, pos pembinaan

terpadu dan kampanye pola

hidup bersih dan sehat.

“Untuk itu seluruh

sumberdaya harus

dikerahkan pada program

pemberdayaan masyarakat,

khususnya bidang

kesehatan. Termasuk

program PNPM Mandiri yang

sebagian besar digunakan

untuk pembangunan isik pos kesehatan desa,” ujar

dr. Bayu.

Menurut dr. Bayu

Lumajang yang terdiri

dari 225 desa ini, telah

menyiapkan 100 ambulan

desa, satu desa 1 ambulan.

Kami berharap dengan

adanya mobil ambulan

dapat membantu proses

pelayanan kesehatan

masyarakat, terutama

yang sedang mengalami

kegawatdaruratan, seperti

ibu melahirkan yang

perlu rujukan. Program

ambulanisasi ini dapat

membantu menurunkan

angka kematian ibu dan bayi

di Lumajang.•(Pra) RANU PAKIS

RANU KLAKAH

RANU BEDALI

“Goes ini juga

punya misi

memperkenalkan

Lumajang,

sekalipun ini

tidak menutup

kemungkinan ikut

memperkenalkan

Jawa Timur."

dr. H. Buntaran

Suprianto, M.Kes.

Page 61: MEDIAKOM - kemkes.go.id · Para suami juga dapat ... coba pijat payudara untuk menemukan apakah ... Berdiri di depan cermin dengan posisi bahu lurus dan kedua tangan

OKTOBER 2014 • Edisi 52 • MEDIAKOM 59 • •

Ponirin, warga asli

Desa Bandi Alit,

menjadi tenaga

sukarelawan juru

malaria di Pos

Malaria Desa (Posmaldes)

Bandi Alit, Jember. Dia

menempati bangunan

sederhana yang digunakan

sebagai posmaldes yang

dibangun PTP Ledok Ombo.

Perusahaan ini bergerak

dalam perkebunan karet.

Sampai kini, gedung itu tak

punya biaya perawatan dan

operasional. Ponirin tetap

bekerja, walau jasanya

belum mendapat perhatian

dari pemerintah.

Menurut Kasi

Pemberantasan Penyakit

Dinkes Jember Jawa Timur

Jono Wasinudin, S.Kep. Pos

Malaria Desa (posmaldes)

Jember terletak di Desa

Bandi Alit, Kecematan

Tempurejo, dekat dengan

Samudera Hindia. Untuk

menjangkau tempat tersebut

membutuhkan perjuangan

yang panjang. Hanya dapat

ditempuh dengan kendaraan

roda dua, itu pun harus

dengan susah payah karena

jalan rusak dan beriliku.

Tugas kader posmaldes

seperti Ponirin yaitu

memonitor pekerja yang

baru pulang dari luar jawa,

termasuk memonitor lagun

(sungai yang masuk ke laut)

yang menjadi perindukan

nyamuk anopheles.

Posmaldes Bandi Alit

memiliki 2 orang kader yaitu

Ponirin dan Dul Jamal.

Mereka berdua bertugas

membersihkan lagun, agar

tidak ada kotoran lumut

dan mengalirkan air sungai

PONIRIN, JURU MALARIA DESA TAK KENAL LELAH DARI JEMBER

Page 62: MEDIAKOM - kemkes.go.id · Para suami juga dapat ... coba pijat payudara untuk menemukan apakah ... Berdiri di depan cermin dengan posisi bahu lurus dan kedua tangan

DARI DAERAH

• • 60 MEDIAKOM • Edisi 52 • OKTOBER 2014

masuk laut. Biasanya banyak

pasir yang menutup aliran

sungai menuju laut.

Menurut Jono, selain

membersihkan lagun Ponirin

juga bertugas sebagai

surveillance. Kalau ada

pekerja dari luar jawa

datang, Ponirin mengunjungi

pekerja tersebut kemudian

mengambil serum dan

memeriksa apakah dalam

tubuh yang bersangkutan

terdapat plasmodium.

“Mereka berdua ini masih

tenaga sukarelawan, belum

PNS. Mereka bekerjasama

dengan pegawai kebun

melakukan pendataan

penduduk yang menempati

wilayah sekitar lagun

tersebut,” kata Jono.

Lebih lanjut Jono

menjelaskan, pernah

tahun 2012 terjadi

peristiwa mengejutkan saat

pemeriksaan terhadap 15

orang pekerja yang baru

pulang dari Kaltim. 4 orang

meninggal dunia, 9 orang

sakit dan hanya 2 orang

yang sehat. Ternyata,

ke 15 orang tersebut

memang baru pulang dari

Kalimantan Timur. Dokter

yang memeriksa menduga

mereka terkena plasmodium

di Kalimantan Timur sebelum

pulang ke Jember.

“Dana merupakan

kendala utama dalam

monitoring perindukan lagun

ini. Sebab hanya tersedia

Rp 2 juta rupiah per tahun

untuk operasional dari

provinsi. Semua dana hanya

untuk membayar honor 2

orang juru malaria tersebut.

Sayang, Ponirin yang sudah

K2 tahun kemarin tidak

masuk CPNS. Khawatir

mundur, kasihan, ” ujar Jono

melas.

Menurut Jono, belajar

dari kasus pekerja yang

baru pulang dari Kalimantan

Timur, seluruh warga Jember

yang baru pulang kerja dari

luar Jawa agar melaporkan

diri ke puskesmas setempat

untuk mendapatkan

pemeriksaan darah. Khusus

di wilayah Bandi Alit dapat

langsung melapor ke

posmaldes.

“Dinas Kesehatan

melakukan kunjungan ke

posmaldes 3 bulan sekali

untuk melakukan monitoring

kegiatan posmaldes.

Operasional yang digunakan

menggunakan dana BOK.

Ponirin yang kebetulan

lulusan SMA juga bertugas

mangambil serum, melihat

mikroskop saat melakukan

pemeriksaan serum darah

masyarakat dan dapat

menyimpulkan hasil, ” kata

Jono.

Jono berharap, Ponirin

yang sudah bekerja

penuh pengabdian ini

mendapat perhatian dari

Ponirin dan lab sederhana posmaldes

“Dana merupakan kendala utama dalam

monitoring perindukan lagun ini. Sebab

hanya tersedia Rp 2 juta rupiah per tahun

untuk operasional dari provinsi."

Jono Wasinudin, S.Kep.

Dinas Kesehatan Provinsi,

khususnya mengangkat

menjadi CPNS. Ponirin

juga telah berjasa kepada

masyarakat, karena selalu

mendapat tanggung jawab

mengantar ke puskesmas

bagi warga yang sakit.

Berdasarkan pencatatan

program malaria Dinas

Kesehatan Kabupaten

Jember, telah melakukan

pemeriksaan 767 sedian

darah sejak tahun 2012.

Dari pemeriksaan itu tercatat

155 menderita malaria dan

5 orang meninggal dunia.

Sebagian besar mereka

menderita malaria dengan

plasmodium vivax.•(Pra)

Page 63: MEDIAKOM - kemkes.go.id · Para suami juga dapat ... coba pijat payudara untuk menemukan apakah ... Berdiri di depan cermin dengan posisi bahu lurus dan kedua tangan

OKTOBER 2014 • Edisi 52 • MEDIAKOM 61 • •

Gemas Tabumil SukorejoDorong Ibu dan Bayi Sehat Selamat

Gerakan

masyarakat

cinta ibu

hamil (Gemas

Tabumil)

melalui sentuhan

tangan dingin bidan Ari

Tri Vitaningtyas, telah

melahirkan generasi baru

sehat dan menangani ibu

yang melahirkan dengan

selamat.

Ari melalui kader

gerbangmas memonitor

setiap ibu hamil di wilayah

Sukorejo hingga melahirkan

ditangani tenaga kesehatan

Poskesdes. Karena

ketangguhan mengabdi

mengantarkan Ari menjadi

tenaga kesehatan teladan

tingkat provinsi Jawa Timur.

Pos Kesehatan Desa

(Poskesdes) Sukorejo

merupakan satu dari 7

poskesdes di Kecamatan

Pasrujambe, Lumajang, drg.

Indra Aliyaniini melayani 4 dusun, dengan jumlah

penduduk 3.610 jiwa,

sebagian besar bersuku

Madura. Poskesdes

ini Memiliki 2 tenaga

kesehatan yakni bidan

Ari Tri Vitaningtyas dan

perawat Hendrawan Dwi

Handoyo, ditambah 29 kader

gerbangmas, 1 dukun bayi

terlatih dan 4 orang kader

lansia.

Hendrawan Dwi

Handoyo sebagai perawat

harus melayani kesehatan

masyarakat di empat dusun.

Setiap pekan Hendrawan

mengkhususkan satu dusun.

Mulai dari kunjungan rumah

yang mempunyai masalah

kesehatan, kegiatan desa

siaga dan penyuluhan

kesehatan kepada siswa TK,

SD, PAUD dan Madarasyah

Islam yang ada di wilayah

Pos Kesehatan Desa

(Poskesdes) Sukorejo,

Pasurjambi, Kabupaten

Lumajang.

“Khusus kegiatan desa

siaga, kami mengadakan

penyuluhan tentang

pentingnya cuci tangan pakai

sabun, perilaku hidup bersih

dan sehat, serta bersama

masyarakat melakukan

pemberantasan sarang

nyamuk (PSN). Khusus

kunjungan masyarakat,

diutamakan pada mereka

yang sedang menderita

TB paru-paru agar tidak

menyebar. Untuk tahun 2014

ditemukan 2 orang BTA

positif dan tahun sebelumnya

ada 4 orang, tentu kalau

yang suspek lebih banyak.

Selain itu penyakit kusta ada

satu orang, tapi sekarang

sudah sembuh,” ujar Hendra.

Menurut Hendra,

untuk memberdayakan

masyarakat, dirinya bersama

kader turun mengunjungi

Page 64: MEDIAKOM - kemkes.go.id · Para suami juga dapat ... coba pijat payudara untuk menemukan apakah ... Berdiri di depan cermin dengan posisi bahu lurus dan kedua tangan

DARI DAERAH

• • 62 MEDIAKOM • Edisi 52 • OKTOBER 2014

SANTRI

HUSADAUNTUK

MASYARAKAT

PESANTREN

SEHAT

Ariin, Santri Husada Pos Kesehetan Pesantren (Poskestren) Nurul Huda Tekung, Kabupaten

Lumajang mengaku merasa senang menjadi

santri husada karena bisa mendapatkan berbagai

pengetahuan tentang kesehatan.

“Saya memperoleh ilmu dan pengalaman baru bidang

kesehatan, sehingga mudah-mudahan saya lebih besar

perannya di tengah masyarakat,” kata Ariin.Santri husada adalah pemberdayaan para santri sebagai

kader kesehatan. Santri yang dipilih menjadi santri husada

merupakan santri senior. Mereka memberikan layanan

kesehatan lingkungan, penyuluhan kepada para santri dan

pengecekan jentik nyamuk kamar mandi dan kebersihan WC.

Secara bergiliran mereka juga piket di kantor Pertolongan

Pertama pada Kecelakaan (P3K) Poskestren yang berlokasi di

halaman depan Pesantren Nurul Huda.

Ariin bersama 20 Santri Husada telah mendapat pelatihan P3K, pemeriksaan kesehatan lingkungan, penyuluhan dan

pencegahan penyakit menular dari Puskesmas Tekung.

Selama praktek pelayanan kesehatan di poskestren, santri

husada mendapat pedampingan dari puskesmas setempat.

Ustad Samsul Huda Pimpinan Pondok Pesantren Nurul

Huda menjelaskan, sejak memiliki poskestren, para santrinya

tidak lagi terkena penyakit wabah seperti batuk, panas, mata

dan penyakit kulit.

“Sebelumnya, bila ada satu santri terkena batuk, seluruh

santri batuk. Sering terdengar lomba batuk saat sholat

berjamaah. Ketika suasana hening, mereka batuk bergantian.

Demikian juga ketika ada anggota santri yang sakit kulit. Tapi,

setelah mengembangkan poskestren, penyakit itu tak muncul

lagi,” kata Samsul.

Untuk meningkatkan kesehatan masyarakat santri, setiap

pekan sekali perawat dan bidan puskesmas mengunjungi

rumah dan lingkungan tinggal masyarakat, melihat

tempat penampungan air, saluran air dan lingkungan.

Setelah itu dilakukan kerja bakti masal warga

melakukan pemberantasan sarang nyamuk.

Menurut Kepala Puskesmas Pasurjambe, drg. Indra

Aliyani setiap satu bulan sekali pihaknya melakukan pertemuan di Kecamatan bersama ibu-ibu PKK. Dalam

pertemuan tersebut disepakati PSN satu bulan sekali,

setelah diawali senam bersama.

“Untuk desa Sukorejo ini ada sekitar 27 kader yang

membantu menggerakan masyarakat. Para kader

tersebut terhimpun dalam posyandu gerbangmas dan

posyandu balita. Setia Posnyandu gerbangmas ada 7

kader dan posyandu balita ada 5 kader. Masing-masing

dusun terdapat 1 posnyandu,” ujar Indra.

Bidan Ari Tri Vitaningtyas menuturkan kegiatan

Gerakan Masyarakat Cinta Ibu Hamil (Gemas Tabumil)

desa Sukorejo. Ia mengawali dengan membentuk

satgas Gemas Tabumil pada setiap RW, kemudian

menyusun rencana kerja terpadu, mensosialisasikan

Gemas Tabumil kepada masyarakat, melakukan

pendataan sasaran gerakan sayang ibu, melakukan

konseling, penyuluhan dan pemasangan stiker program

perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi

(P4K) pada setiap rumah ibu hamil.

“Untuk mendukung Gemas Tabumil, saya

menggalakan program dana sosial bersalin, membina

kemitraan bidan dan dukun, pembinaan kualitas

pelayanan kesehatan desa. Khusus gerakan sayang

ibu, tahun kemarin mendapat juara 2 tingkat provinsi

tahun 2013 dan tahun ini kabarnya masih mendapat

nominasi. Selanjutnya provinsi akan berkunjung kemari,”

kata Bidan Ari.

Menurut Ari yang pernah menjadi nakes teladan

tingkat provinsi ini, program pendampingan ibu hamil

dilakukan oleh kader. Satu kader untuk satu RW. Melalui

proses pendampingan ini, seluruh ibu hamil mendapat

persilinan oleh tenaga kesehatan, tidak ada lagi yang

dilakukan oleh dukun.

“Poskesdes ini dapat memberi layanan persalinan

kepada masyarakat yang hamil, jarang di rujuk ke

puskesmas, karena lebih jauh dan menempuh jalan

yang sulit. Saya stand by di poskesdes ini 24 jam.

Sehingga dapat melayani setiap saat. Bahkan kalau

ada ibu hamil yang akan melahirkan, pasti para dukun

akan menghubungi. Ibu hamil memang lebih dekat

dengan dukun dibanding bidan, tapi persalinan tetap

dilakukan oleh tenaga kesehatan didampingi dukun,”

ujar bidan Ari.

Kini, Gemas Tabumil menjadi program unggulan

poskesdes Sukorejo. Program ini mampu menggiring

semua ibu hamil untuk memeriksakan diri kepada

tenaga kesehatan, dan bersalin dilayanan kesehatan,

sehingga ibu dan bayi sehat selamat pada saat

kehamilan, melahirkan dan pada masa nifas.•(Pra)

Page 65: MEDIAKOM - kemkes.go.id · Para suami juga dapat ... coba pijat payudara untuk menemukan apakah ... Berdiri di depan cermin dengan posisi bahu lurus dan kedua tangan

OKTOBER 2014 • Edisi 52 • MEDIAKOM 63 • •

pesantren melakukan

screening dan pembimbingan

kepada para santri husada.

Disamping itu puskesmas

juga memberikan obat-

obatan sederhana kepada

poskestren. Jika ada santri

yang membutuhkan obat

secara cepat, dapat dipenuhi.

Salah satu dampak

positif dari program santri

husasa adalah berkurangnya

kebiasaan merokok di

pesantren. Samsul yang

sudah tidak merokok ini

mengaku merasa senang,

karena seluruh santri juga

sudah menandatangi

komitmen tidak merokok

di lingkungan pondok

pesantren.

“Para santri juga sudah

mulai menerapkan budaya

hidup bersih dan sehat di

lingkungan pesantren. Sejak

ada poskestren, tepatnya

awal 2013 tingkat kesakitan

para santri turun. Hal ini juga

karena ditunjang perbaikan

sarana sanitasi berupa kamar

mandi dan tempat wudhu

bantuan dari Pemerintah

Daerah setempat,” kata Ustd

Samsul.

Guna mendukung

program poskestren, seluruh

masyarakat pesantren

menyepakati pengumpulan

dana sehat sebesar Rp1000,-

/ bulan. Dana yang terkumpul

digunakan kegiatan

operasional poskestren,

diantaranya kegiatan jumat

bersih dan kesehatan

lingkungan.

“Yang membanggakan

para santri semangat

melaksanakan program

"Sejak ada poskestren, tepatnya awal

2013 tingkat kesakitan para santri

turun. Hal ini juga karena ditunjang

perbaikan sarana sanitasi berupa

kamar mandi dan tempat wudhu

bantuan dari Pemerintah Daerah

setempat.” Ustad Samsul

INFO

PUBL

IKLU

MAJ

ANG.

BLOG

SPOT

.COM

Wakil Bupati Lumajang, Drs. H. As’at M.Ag sudah meresmikan sebanyak 4 Pos Kesehatan

Pondok Pesantren (Poskestren) yang tersebar di Kabupaten Lumajang.

poskestren. Walau baru

berdiri, poskestren Nurul

Huda sudah menyandang

strata pratama menuju strata

mandiri,” ujar Samsul.

Untuk menjamin

keberlangsungan program

poskestren, pesantren

merekut para alumni santri

husada guna mengabdi di

pesantren untuk beberapa

waktu.

“Dengan demikian

pengalaman santri husada

dapat di tularkan kepada para

santri baru menjadi santri

husada berikutnya,” kata

ustad Samsul.•(Pra)

Page 66: MEDIAKOM - kemkes.go.id · Para suami juga dapat ... coba pijat payudara untuk menemukan apakah ... Berdiri di depan cermin dengan posisi bahu lurus dan kedua tangan

• • 64 MEDIAKOM • Edisi 52 • OKTOBER 2014

Kuis TTS

isik dan biologis tertentu25. Orang yang status profesionalnya

memelajari tentang budaya

masyarakat suatu etnis tertentu.

26. Regu (Ing)

28. Pengawal kedaulatan NKRI

29. Bertiga

30. Peraturan

31. Harapan

32. Kejang (spasm) otot yang bersifat

mendadak

35. Komputer pribadi

36. Kencing nanah

37. Pemeriksaan

39. Kata ganti orang ketiga

40. Simpul

42. Hilang atau rusaknya sebagian

MENDATAR

2. Ketidakmampuan untuk hamil

8. Kalah tanpa bertanding

10. Badan Intelejen Negara

11. Administrasi

12. Kencang, lebat

13. Mereka yang berumur antara 15

sampai dengan 30 tahun.

15. Asia Afrika

16. Standard nasional untuk sistem

manajemen mutu produk/barang

17. Naba Nabi

18. Sanggup, daya

19. Pati

22. Bagian utama

24. Kategori individu yang secara

turun temurun memiliki ciri-ciri

dari jaringan tubuh

43. Jenis ikan laut yang bergizi tinggi

47. Atribut, ciri

48 dan 58. Ilmuwan Belanda peraih

Nobel dalam Fisiologi atau

Kedokteran yang pernah meneliti

penyebab beri-beri di Indonesia.

51. Ongkos

52. Organisasi para dokter

53. Mata uang kita

54. Kuliner

55. Gelar sarjana

56. Trinitrotoluena

MENURUN

1. Kelebihan lemak tubuh yang

terakumulasi sedemikian rupa

PERTANYAAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9

10 11

12 13 14 15

16 17

18 19 20 21 22

23 24

25 26 27

28

29 30 31 32 33 34

35 36 37

38 39 40 41

42 43 44

45 46 47

48 49 50 51

52 53

54 55

56 57 58

Page 67: MEDIAKOM - kemkes.go.id · Para suami juga dapat ... coba pijat payudara untuk menemukan apakah ... Berdiri di depan cermin dengan posisi bahu lurus dan kedua tangan

Jawaban di terima paling lambat di terima redaksi

Tanggal 30 November 2014,2 orang pemenang dari setiap edisi akan mendapatkan hadiah

kamera atau handphone Lenovo A369i.

Nama pemenang akan diundi dan diumumkan melalui Majalah

Mediakom Edisi akhir tahun Edisi 53, November 2014.

Semakin banyak mengikuti mediakuis, semakin besar peluang

untuk menang. Ayo kirimkan kuis sebanyak-banyaknya.

Kuis ini tidak berlaku bagi Keluarga Besar Pusat

Komunikasi Publik Kemenkes RI.

OKTOBER 2014 • Edisi 52 • MEDIAKOM 65 • •

MediaKuissehingga menimbulkan

dampak merugikan

bagi kesehatan

2. Ukuran/patokan

3. Ilmu pengetahuan yang

berhubungan dengan

obat-obatan

4. Negara yang

terbentang luas dari

sebelah timur Eropa

hingga sebelah utara

Asia

5. Lunas

6. Tempat pemakaman

umum

7. Ilmu yang berkenaan

dengan data

9. Indung telur

14. Lembaga tinggi negara

20. Sejumlah uang yang

dihabiskan dalam

periode tertentu untuk

melaksanakan suatu

program

21. Kondisi pada kulit dan

selaput lendir akibat

kontak berkepanjangan

dengan iritan

23. Buah yang kaya akan

nutrisi terutama lemak

27. Eksis

29. Pemusatan latihan

33. Bagian mata yang

paling peka terhadap

cahaya

34. Menderita muntah-

muntah disertai buang

air besar berkali-kali

35. Tablet

38. Bagian tumbuhan yang

biasanya terdapat di

dalam tanah

41. Kondisi lensa mata

yang berkabut

44. Hasrat, keinginan kuat

45. Poros

46. Orang yang belajar di

sekolah khusus untuk

menolong perempuan

saat melahirkan

48. Diulang: sejenis ikan

sotong

49. Negara Persia

50. Nomor induk pegawai

55. Di dalam (Ing.)

Kirimkan jawaban kuis dengan

mencantumkan biodata lengkap

(nama, alamat, kota/ kabupaten, provinsi,

kode pos dan no telp yang mudah dihubungi)

dan nomor edisi majalah pada pojok kiri atas

atau nama edisi majalah pada subjek email.

PERTANYAAN

1. Penyakit EBOLA saat ini sedang menjadi perhatian dunia.

Penyakit ini banyak muncul di Negara Afrika. Jelaskan apa itu

penyakit EBOLA?

2. Apa yang menyebabkan penyakit EBOLA menjadi perhatian

dunia?

3. Bagaimana cara penularan penyakit EBOLA?

4. Apa yang perlu kita lakukan untuk mencegah penularan

EBOLA?

JAWABAN DAPAT DIKIRIM MELALUI :

Email : [email protected]

(Subject : Mediakuis)

Fax : 021 - 52921669

Pos : Pusat Komunikasi Publik,

Gedung Kemenkes

Jl. HR. Rasuna Said Blok X5, Kav. 4-9,

Jakarta Selatan

Page 68: MEDIAKOM - kemkes.go.id · Para suami juga dapat ... coba pijat payudara untuk menemukan apakah ... Berdiri di depan cermin dengan posisi bahu lurus dan kedua tangan

LENTERA

• • 66 MEDIAKOM • Edisi 52 • OKTOBER 2014

Tobatan Nasuha

Oleh : Prawito

Kita sering

mendengar

perselingkuhan

atau zina.

Pelakunya bisa

seseorang dosen dengan

mahasiswa, pejabat dengan

staf atau sekretarisnya,

atau seorang suami/isteri

dengan mantan kekasih

atau teman kerja. Tak sedikit

juga terdengar gunjingan

selingkuh dari kalangan

masyarakat religius seperti

sebutan ustad, ustazah,

santri, pendeta, biarawan,

biarawati, biksu dan lainnya.

Bahkan ada juga zina yang

dilakukan antar keluarga

seperti sekandung, sepupu

bahkan anak dengan bapak

atau ibunya sendiri.

Kita juga sering

mendengar berita tentang

penyalahgunaan narkotika

dan obat terlarang (Narkoba).

Berbagai profesi pernah

disebut media sebagai

pengedar atau pengguna

Narkoba, mulai dari polisi,

dokter, perawat, jaksa, hakim,

artis, guru, dosen dan masih

banyak lainnya. Penggunaan

dan pengedaran narkoba ini

semakin masif menerjang

kalangan miskin maupun

kaya, terpelajar atau tidak.

Fenomena pengguna

narkoba seperti gunung es.

Mereka yang tak terlihat lebih

banyak lagi.

Sebagian besar pelaku

selingkuh dan pelaku

penyalahgunaan narkoba

sangat paham bila dua hal

itu dilarang oleh norma dan

agama. Mereka pun tahu

kalau kegiatan itu memiliki

daya rusak yang sangat

tinggi. Merusak diri sendiri

dan orang lain. Merusak

dari sisi ekonomi, sosial dan

moral. Anehnya, mereka

tetap saja melakukannya

seakan-akan tidak tahu

akan mudlarat dari zina dan

narkoba tersebut. Bahkan

ada yang menjadi pengawas

atas perilaku merusak ini,

baik secara formal maupun

informal, tapi mengapa banya

orak masih bisa terseret juga

ke lembah zina dan narkoba?

Salah satu jawabnya, karena

mereka mengikuti hawa

nafsu.

“Maka pernahkah

kamu melihat orang yang

menjadikan hawa nafsunya

sebagai tuhannya dan

Allah membiarkannya sesat

dengan sepengetahuanNya.

Allah telah mengunci

pendengaran dan hatinya

serta meletakkan tutup

atas penglihatannya. Maka,

siapakah yang mampu

memberinya petunjuk setelah

Allah membiarkannya sesat

? Mengapa kamu tidak

mengambil pelajaran ?” ( Qs

Al Jasiyah (45) ayat 23)

Coba aktifkan panca

indera dan hati kita.

Panca indera memberi

akses terhadap informasi.

Kemudian informasi itu

masuk dalam hati dan

menjadi hidayah, penerang

hidup, membedakan baik dan

buruk. Masuknya hidayah

dalam hati akan mendorong

seseorang untuk berpikir,

bersikap dan berperilaku

baik, sesuai norma dan

agama.

Tapi, ketika seseorang

sudah menjadikan hawa

nafsu menjadi Tuhannya,

maka panca indra tersebut

tidak berfungsi secara

maknawi, tertutup. Lantas

dari mana lagi celah hidayah

itu akan masuk?. Tak ada

lagi. Karena mata mereka

sudah menjadi buta, tak

dapat melihat apapun,

kecuali narkoba dan

selingkuh sebagai sebuah

kenikmatan. Narkoba dan

selingkuh tampak sebagai

perilaku yang menarik,

menyenangkan, menjanjikan

kebahagian dan ketenangan.

Pendengaran telah

tertutup, tuli dengan

setuli tulinya. Tak mampu

mendengar nasehat apapun

dari orang lain, bahkan

nasehat dari bisikan hati

sendiri. Begitulah kalau

sudah tertutup, benar-benar

tak dapat mendengar.

Sebagai contoh, Rio seorang

pekerja kasar yang sedang

asik mendengar musik

dengan headset, duduk di

atas rel kereta api stasiun

Kranji Bekasi, sambil

menggeleng-gelengkan

kepala. Ketika ada kereta

lewat temannya lari dan

berteriak mengajak Rio pergi.

Tapi tak ada respon, apalagi

lari menjauh dari rel. Rio

tak mendengar teriakan itu.

Jebrettt..langsung meninggal

di tempat.

Setelah mata buta,

telinga tuli kemudian hatinya

juga terkunci, maka tak dapat

menerima hidayah. Bila

demikian sempurnalah sudah

ketertutupan itu. Siapapun

tak dapat membukanya,

kecuali Allah SWT. Sehingga,

sampai kapanpun mereka

tidak akan sadar, terbuka

mata, telingga dan hatinya

sampai ajal tiba.

Apakah betul Allah

mengunci pendengaran,

penglihatan dan hati

seseorang? Sebenarnya

Allah tidak menguci, tapi

manusia sendiri yang

mengunci. Sebab selama

ini mereka sudah mendapat

nasehat, penjelasan,

ceramah, peringatan dan

tausiyah dari orang lain

tentang buruk, bahaya

dan berdosa melakukan

zina dan menggunakan

narkoba, tapi dia sendiri

tak berniat berhenti dengan

berbagai alasan. Akibatnya

mereka terlanjur ketagihan

Page 69: MEDIAKOM - kemkes.go.id · Para suami juga dapat ... coba pijat payudara untuk menemukan apakah ... Berdiri di depan cermin dengan posisi bahu lurus dan kedua tangan

OKTOBER 2014 • Edisi 52 • MEDIAKOM 67 • •

dan sangat sulit untuk

diberhentikan. Disinilah

mereka terkunci, tanpa

sengaja.

Jika mereka ada kemuan

memperbaiki, tentu akan

Allah mudahkan. Sangat

beruntung, kalau kemudian

Allah memberi hidayah,

sebelum ajal tiba. Sekalipun

awalnya terkunci. Mereka

akan menyadari keselahan,

kemudian bertobat. Tobatan

nasuha. Bagi mereka akan

mendapat ampunan dan

keberkahan hidup. Nah,

bagaimana syarat tobatan

nasuha?

Sekurang-kurangnya ada

tiga syarat yakni; menyesali

perbuatan buruknya,

meninggalkan sama sekali

dan tidak mengulangi lagi

perbuatan buruk tersebut

dan mengganti perbuatan

buruk dengan perbuatan

yang baik sebanyak-

banyaknya.

Pasang surut selalu

ada dalam perjalanan

hidup seseorang.

Adakalanya taat,

terkadang ingkar

dan lalai. Seorang

pecandu narkoba

atau pelacur bahkan

bisa sadar, insyaf

dan menjadi baik.

Lebih baik dari

pada mantan

orang baik-baik

yang justru

tergoda nafsu menjadi

pencandu narkoba

atau pelacur. Maka,

segeralah bertobat,

sebelum ajal tiba.

Tobat lah dengan

tobatan nasuha.•

Page 70: MEDIAKOM - kemkes.go.id · Para suami juga dapat ... coba pijat payudara untuk menemukan apakah ... Berdiri di depan cermin dengan posisi bahu lurus dan kedua tangan

RESENSI BUKU

68 MEDIAKOM • Edisi 52 • OKTOBER 2014

Jakarta : Kementerian Kesehatan, 2012

65 hal; Ilus; 21 X 15 cm.

ISBN

Direktorat Jenderal Bina Gizi dan

Kesehatan Ibu dan Anak

1. COMMUNITY HEALTH SERVICES

2. NUTRITION

3. 613.2 Ind p

SALAH satu sasaran dari 4 sasaran

pembangunan kesehatan dalam rencana

pembangunan jangka panjang menengah

nasional (RPJMN) 2010-2014 adalah

menurunkan prevalensi gizi kurang menjadi

15% dan menurunkan prevalensi pendek

menjadi 32%.

Pendekatan yang dilakukan untuk mencapai tersebut

adalah melalui pencegahan dan pemulihan gizi kurang pada

balita dan ibu hamil yaitu melalui pemantauan pertumbuhan

balita di posyandu, penyuluhan dan

konseling air susu ibu dan makanan

pendamping ASI, pemberian makanan

tambahan (PMT) pemulihan pada balita gizi

kurang dan ibu hamil KEK (kurang energi

kronis).

Dalam mendukung upaya-upaya

tersebut, mulai tahun 2012, Kementerian

Kesehatan menyediakan anggaran

bantuan operasional kesehatan (BOK)

yang antara lain dapat digunakan untuk

pembinaan posyandu dan penyuluhan

serta penyediaan makanan tambahan

untuk pemulihan gizi pada balita gizi

kurang dan ibu hamil KEK.

Buku ini berisi penjelasan tetang

makanan tambahan bagi balita gizi kurang berusia 6-59

bulan dan ibu hamil KEK yang berbasis bahan lokal, dan

buku ini disusun sebagai acuan bagi para penyelenggara

PMT pemulihan di seluruh daerah di Indionesia.•

Panduan penyelenggaraan pemberian makanan tambahan pemulihan bagi balita gizi kurang dan ibu hamil KEK : Bantuan Operasional Kesehatan

Jakarta : Kementerian Kesehatan, 2013

50 hal, Ilus; 15 X 23 cm.

ISBN 978-602-235-337-9

Direktorat Jenderal Bina Gizi dan

Kesehatan Ibu dan Anak

1. NUTRITIONAL REQUIRMaENT

2. BREAST FEEDING

3. 613.269 Ind p

STRATEGI Nasional Peningkatan

Pemberian Makan Bayi dan Anak

merekomendasikan pemberian makanan

yang baik dan tepat bagi bayi dan anak

0-24 bulan adalah :

1. Mulai menyusu dalam 1 jam setelah lahir

2. Menyusu eksklusif sampai usia 6 bulan

3. Memberikan makanan pendamping ASI(MP-ASI) mulai

usia 6 bulan

4. Meneruskan menyusu sampai anak usia

2 tahun atau lebih.

Buku ini mencantumkan hal-hal

yang berkaitan dengan : latar belakang,

pengertian MP-ASI, Gizi dan pertumbuhan

bayi dan anak 6-23 bulan, pengembangan

MP-ASI lokal dan beberapa contoh resep

MP-ASI lokal. Buku ini dapat dijadikan

pedoman bagi para tenaga kesehatan

dalam memberikan penyuluhan atau

bimbingan tentang pemberian MP-ASI

secara baik dan benar kepada kader atau

langsung kepada ibu-ibu.

Buku ini disusun bersama dengan

melibatkan Ikatan Dokter Anak Indonesia

(IDAI), Persatuan Ahli Gizi Indonesia

(PERSAGI), Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Indonesia, Poltekes Kemenkes Jakarta II Jurusan Gizi dan

lintas program di lingkungan Kementeraian Kesehatan. •

Pedoman pemberian makanan pendamping ASI berbasis pangan lokal

Page 71: MEDIAKOM - kemkes.go.id · Para suami juga dapat ... coba pijat payudara untuk menemukan apakah ... Berdiri di depan cermin dengan posisi bahu lurus dan kedua tangan
Page 72: MEDIAKOM - kemkes.go.id · Para suami juga dapat ... coba pijat payudara untuk menemukan apakah ... Berdiri di depan cermin dengan posisi bahu lurus dan kedua tangan