Matriks UKL-UPL Perkebunan Dan Pabrik Kelapa Sawit PT. SDA
-
Upload
ibank-yahya -
Category
Documents
-
view
2.154 -
download
297
description
Transcript of Matriks UKL-UPL Perkebunan Dan Pabrik Kelapa Sawit PT. SDA
56
C. DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP SERTA UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Matriks Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan Budidaya Tanaman Perkebunan Tahunan Kelapa Sawit PT. Sandika Darma Abadi
SUMBER DAMPAK
JENIS DAMPAK BESARAN DAMPAK
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI
PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
KET BENTUK UPAYA PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP
LOKASI PENGELOLAAN LINGKUNGAN
HIDUP
PERIODE PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP
BENTUK UPAYA PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
LOKASI PEMANTAUAN LINGKUNGAN
HIDUP
PERIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN
HIDUP A. Tahap Pra Konstruksi 1. Pembebasan
Lahan (Perolehan dan Pembelian Lahan)
Persepsi masyarakat Hilangnya areal pertanian pangan yang produktif
- Selalu melaksanakan komunikasi timbal balik terhadap masyarakat dengan sistem sosialisasi
- Melakukan sosialisasi mengenai batas-batas tanah/lahan yang akan dibebaskan
- Melibatkan pemerintah desa/kecamatan setempat dan instansi terkait (Dinas Pertanahan Kabupaten Kutai Kartanegara) dalam proses pembebasan lahan
- Membuat kesepakatan nilai kompensasi/ganti rugi antara PT. SDA dengan masyarakat pemegang hak lahan
Desa Muara Kembang dan Desa Tama Pole
Selama kegiatan pembebasan lahan
- Melakukan pengamatan langsung di lapangan
- Wawancara mendalam dengan masyarakat,tokoh masyarakat dan pemuda
- Pengambilan data sekunder
Desa sekitar lokasi proyek yaitu Desa Muara Kembang dan Desa Tama Pole
Pemantauan dilakukan selama kegiatan pembebasan lahan berlangsung
a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA
b. Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar - Adm. Pertanahan Kab. Kukar - Pemerintah Desa Muara
Kembang dan Tama Pole - Kecamatan Muara Jawa
c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
2. Penerimaan Petani Plasma
- Peningkatan pendapatan masyarakat
- Sikap dan persepsi positif masyarakat
Jumlah penduduk desa yang menjadi mitra plasma
- Memberikan kesempatan kerja bagi petani plasma untuk turut bekerja mengelola kebun plasma
- Memberikan arahan dan pengawasan teknis pembangunan perkebunan kelapa sawit
Desa Muara Kembang dan Desa Tama Pole
Selama penerimaan petani plasma, konstruksi dan operasi
- Melakukan pengamatan langsung di lapangan
- Wawancara mendalam dengan masyarakat,tokoh masyarakat dan pemuda
- Pengambilan data sekunder
Desa sekitar lokasi proyek yaitu Desa Muara Kembang dan Desa Tama Pole
Pemantauan dilakukan selama kegiatan penerimaan petani plasma, konstruksi dan operasi
a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA
b. Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar - Dinas Perkebunan dan
Kehutanan Kab. Kukar - Disperindagkop Kab. Kukar - Pemerintah Desa Muara
Kembang dan Tama Pole - Kecamatan Muara Jawa
c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
3. Penerimaan Tenaga Kerja
- Peningkatan Kesempatan bekerja
- Kesejahteraan masyarakat
Tenaga kerja yang terserap pada saat konstruksi adalah sebanyak ±100 orang. Proses penerimaan tenaga kerja konstruksi akan diutamakan bagi masyarakat sekitar
- Memberikan informasi tentang peluang kerja secara transparan kepada masyarakat dan aparat desa di sekitar proyek.
- Membayar upah sesuai dengan ketentuan upah minimum provinsi (UMP) yang berlaku di Kabupaten Kutai Kartanegara.
- Melakukan koordinasi dengan perangkat desa setempat dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kutai Kartanegara.
Desa yang terdekat lokasi proyek yaitu Desa Muara Kembang dan Desa Tama Pole
Selama kegiatan penerimaan tenaga kerja berlangsung
- Wawancara mendalam dengan aparat desa, tokoh masyarakat dan masyarakat.
- Melalui pengolahan data sekunder terkait dengan penerimaan tenaga kerja dan kesempatan kerja
-
Desa yang terdekat lokasi proyek yaitu Desa Muara Kembang dan Desa Tama Pole
Pemantauan lingkungan dilakukan setiap 6 (enam) bulan sekali
a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA
b. Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar - Disnakertrans Kab. Kukar - Dinas Sosial Kab. Kukar - Pemerintah Desa Muara
Kembang dan Tama Pole - Kecamatan Muara Jawa
c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
4. Mobilisasi Peralatan
- Penurunan kualitas udara
Limbah yang dihasilkan dari kegiatan mobilisasi peralatan yaitu - Debu :
260 ug/Nm3
- Mengatur kecepatan kendaraan pada saat melintasi jalan umum dan sekitar lokasi proyek
- Melakukan kegiatan mobilisasi peralatan pada saat malam hari yaitu pada waktu masyarakat sedang istirahat/tidur
Sekitar lokasi proyek dan jalan umum yang dilalui
Selama kegiatan mobilisasi peralatan
- Pengamatan langsung - Pengambilan sampel
menggunakan dust collector - Mengawasi dan memonitor
pembersihan jalan.
Sekitar lokasi proyek dan jalan umum yang dilalui
Pemantauan dilakukan selama kegiatan mobilasasi peralatan berlangsung
a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA
b. Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar - Kantor Kebersihan dan
Pertamanan Kab. Kukar - Dinas Perhubungan Kab.
Kukar - Pemerintah Desa Muara
57
SUMBER DAMPAK
JENIS DAMPAK BESARAN DAMPAK
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI
PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
KET BENTUK UPAYA PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP
LOKASI PENGELOLAAN LINGKUNGAN
HIDUP
PERIODE PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP
BENTUK UPAYA PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
LOKASI PEMANTAUAN LINGKUNGAN
HIDUP
PERIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN
HIDUP - Melakukan penyemprotan
terlebih dahulu sebelum dilakukan pengerjaan fisik sehingga penyebaran debu partikulat dapat dilokalisir
- Membersihkan jalan yang dilalui dari tanah yang melekat pada jalan yang berpotensi menimbulkan debu akibat aktivitas kendaraan (truck) keluar masuk dari lokasi proyek
Kembang dan Tama Pole - Kecamatan Muara Jawa
c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
- Gangguan lalu lintas darat
Terjadinya kemacetan lalu lintas di jalan umum yang dilalui kendaraan pengangkut peralatan (tronton)
- Melakukan kegiatan mobilisasi peralatan pada saat malam hari yaitu pada waktu masyarakat sedang istirahat/tidur
- Membatasi jumlah kendaraan pengangkut peralatan dan material dengan cara memberi interval waktu sekitar 30 menit s/d 1 jam antar kendaraan.
- Bekerja sama dengan Dinas Perhubungan dan Polisi Lalu Lintas dalam mobilisasi peralatan
Sekitar lokasi proyek dan jalan umum yang dilalui
Selama kegiatan mobilisasi peralatan
- Mengawasi dan memonitor jarak dan waktu antar kendaraan pengangkut peralatan dan material
- Memberi rambu-rambu lalu lintas di jalan umum dan jalan sekitar lokasi proyek
- Bekerja sama dengan dinas perhubungan dalam pelaksanaan mobilisasi peralatan
Sekitar lokasi proyek dan jalan umum yang dilalui
Pemantauan dilakukan selama kegiatan mobilasasi peralatan berlangsung
a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA
b. Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar - Polisi Lalu Lintas Sek. Muara
Jawa - Dinas Perhubungan Kab.
Kukar - Pemerintah Desa Muara
Kembang dan Tama Pole - Kecamatan Muara Jawa
c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
- Sikap dan persepsi negatif masyarakat
Jalan umum yang sering digunakan oleh masyarakat mengalami kerusakan sebesar 50% atau dikategorikan rusak sedang hingga berat
- Tidak melakukan mobilisasi peralatan pada saat musim hujan atau hari hujan
- Melakukan pengerasan jalan dengan menambahkan batuan halus dipermukaan jalan yang sering digunakan oleh masyarakat
- Segera memperbaiki jalan yang rusak akibat mobilisasi peralatan
Sekitar lokasi proyek dan jalan umum yang dilalui
Selama kegiatan mobilisasi peralatan
- Pengamatan langsung - Mengawasi dan memonitor
titik-titik rawan kerusakan jalan.
Sekitar lokasi proyek dan jalan umum yang dilalui dan badan jalan yang mengalami kerusakan
Pemantauan dilakukan selama kegiatan mobilasasi peralatan berlangsung
a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA
b. Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar - Pemerintah Desa Muara
Kembang dan Tama Pole - Kecamatan Muara Jawa
c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
B. Tahap Konstruksi 1. Pembibitan - Limbah padat Limbah yang dihasilkan
dari kegiatan mobilisasi peralatan yaitu - Debu :
235 ug/Nm3
- Persebaran partikulat debu dan meningkatnya emisi gas buang
Lokasi pembibitan Selama kegiatan pembukaan lahan pembibitan
- Monitoring perawatan kendaraan
- Melakukan pengukuran dengan menggunakan sound level meter sehingga diketahui intensitas kebisingan yang disebabkan oleh aktivitas alat berat
Lokasi pembibitan Pemantauan dilakukan selama kegiatan mobilasasi peralatan berlangsung
a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA
b. Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar
c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
- Peningkatan intensitas kebisingan
Tingkat kebisingan yang dihasilkan yaitu 75 dB (A) Kep. Men LH No. 48/1996
Melakukan perawatan kendaraan secara berkala terutama pada mesin dan saluran pembuangan
Lokasi pembibitan Selama kegiatan pembukaan lahan pembibitan
Melakukan pengukuran dengan menggunakan sound level meter sehingga diketahui intensitas kebisingan yang disebabkan oleh aktivitas alat berat
Lokasi pembibitan Pemantauan dilakukan selama kegiatan pembukaan lahan pembibitan
a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA
b. Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar - Dishutbun Kab. Kukar - Pemerintah Desa Muara
Kembang dan Tama Pole - Kecamatan Muara Jawa
c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
- Peningkatan aliran permukaan
Peningkatan debit di badan air penerima disekitar lokasi kegiatan
- Melakukan upaya konservasi pada saat kegiatan pembersihan lahan terutama
Lokasi pembibitan Selama kegiatan pembukaan lahan pembibitan
- Memantau laju sedimentasi, agar tindakan konservasi tanah dan air benar-benar dilakukan.
Lokasi pembibitan Pemantauan dilakukan selama kegiatan pembukaan
a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA
58
SUMBER DAMPAK
JENIS DAMPAK BESARAN DAMPAK
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI
PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
KET BENTUK UPAYA PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP
LOKASI PENGELOLAAN LINGKUNGAN
HIDUP
PERIODE PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP
BENTUK UPAYA PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
LOKASI PEMANTAUAN LINGKUNGAN
HIDUP
PERIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN
HIDUP pada saat curah hujan tinggi hingga menyebabkan genangan air di badan jalan.
pada daerah dengan kelas kelerengan landai dan agak curam dengan membuat teras pada garis kontur.
- Menanam tanaman penutup tanah (cover crop) jenis legum.
- Membuat saluran pemotong air pada sisi dalam teras.
- Melakukan pengambilan sampel dengan cara mengendapkan contoh air sungai pada botol sampel dengan volume tertentu dan kemudian dihitung TSSnya.
- Melakukan pengamatan langsung terhadap laju aliran permukaan terutama disaat musim penghujan
lahan pembibitan b. Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar - Dishutbun Kab. Kukar - Pemerintah Desa Muara
Kembang dan Tama Pole - Kecamatan Muara Jawa
c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
- Limbah padat - Kadar TSS : 100 mg/l - Kadar BOD : 45 mg/l - Kadar COD : 85 mg/l
- Menggunakan sumber air bersih
- Mengatur penggunaan bahan kimia (pupuk dan pestisida)
Lokasi pembibitann - Selama kegiatan pembukaan lahan pembibitan
- Selama kegiatan pemeliharaan di pembibitan
- Melakukan pengambilan sampel air di sumber air dekat lokasi pembibitan dan kadar COD BOD tidak melebihi baku mutu
Lokasi pembibitan Selama kegiatan pembibitan
a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA
b. Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar - Dishutbun Kab. Kukar
c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
2. Pembangunan jaringan jalan kebun dan saluran drainase
- Limbah gas Limbah gas yang dihasilkan setiap jamnya yaitu - CO :
30.100ug/Nm3 - NO2 :
405 ug/Nm3 - HC :
55 ug/Nm3
- Pemilihan sistem, metode dan teknologi pembukaan lahan yang diperkirakan dapat meminimalkan timbulnya debu.
- Penggunaan masker anti debu secara kontinu bagi pekerja, atau pada aktifitas yang berdekatan dengan sumber pencemar.
- Melakukan perawatan kendaraan secara berkala terutama pada mesin dan saluran pembuangan
Didalam lokasi proyek
- Untuk perawatan kendaraan dilakukan 2x sebulan
- Selama kegiatan pembangunan jalan dan saluran drainase dan pembukaan lahan
- Monitoring perawatan kendaraan
- Melakukan pengambilan sampel untuk dianalisis dan tidak melebihi ambang baku mutu sesuai PP. No. 41/1999
Didalam lokasi proyek
Selama tahap konstruksi
a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA
b. Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar - Dishub Kab. Kukar
c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
- Peningkatan intensitas kebisingan
Tingkat kebisingan yang dihasilkan yaitu 78 dB (A)
Kep. Men LH No. 48/1996
Melakukan perawatan kendaraan secara berkala terutama pada mesin dan saluran pembuangan
Didalam lokasi proyek
- Untuk perawatan kendaraan dilakukan 2x sebulan
- Selama kegiatan pembangunan jalan dan saluran drainase dan pembukaan lahan
- Monitoring perawatan kendaraan
- Melakukan pengukuran dengan menggunakan sound level meter sehingga diketahui intensitas kebisingan yang disebabkan oleh aktivitas alat berat
Didalam lokasi proyek
Selama tahap konstruksi
a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA
b. Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar - Dishub Kab. Kukar
c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
- Peningkatan aliran permukaan
Peningkatan debit di badan air penerima disekitar lokasi kegiatan pada saat curah hujan tinggi hingga menyebabkan genangan air di badan jalan.
- Melakukan upaya konservasi pada saat kegiatan pembersihan lahan terutama pada daerah dengan kelas kelerengan landai dan agak curam dengan membuat teras pada garis kontur.
- Menanam tanaman penutup tanah (cover crop) jenis legum.
- Membuat saluran pemotong air pada sisi dalam teras.
Didalam lokasi proyek
Selama kegiatan pembangunan jaringan jalan kebun dan saluran drainase
- Melakukan pengambilan sampel air di sumber air dekat lokasi pembibitan dan kadar TSS, COD, BOD tidak melebihi baku mutu
Di dalam lokasi Selama kegiatan pembangunan jaringan jalan kebun dan saluran drainase
a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA
b. Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar - Dishutbun Kab. Kukar
c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
3. Penyiapan Lahan tanam
a. Pembersi-han lahan
- Limbah gas Kadar gas polutan yang dihasilkan operasional alat berat yaitu - CO :
30.100ug/Nm3 - NO2 :
405 ug/Nm3
- Pemilihan sistem, metode dan teknologi pembukaan lahan yang diperkirakan dapat meminimalkan timbulnya debu.
- Penggunaan masker anti debu secara kontinu bagi
Di dalam lokasi proyek
Selama kegiatn pembersihan lahan
- Monitoring perawatan kendaraan
- Melakukan pengukuran dengan menggunakan sound level meter sehingga diketahui intensitas kebisingan yang disebabkan oleh aktivitas alat
Di dalam lokasi proyek
Selama kegiatn pembersihan lahan
a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA
b. Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar - Dishutbun Kab. Kukar
c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
59
SUMBER DAMPAK
JENIS DAMPAK BESARAN DAMPAK
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI
PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
KET BENTUK UPAYA PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP
LOKASI PENGELOLAAN LINGKUNGAN
HIDUP
PERIODE PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP
BENTUK UPAYA PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
LOKASI PEMANTAUAN LINGKUNGAN
HIDUP
PERIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN
HIDUP - HC :
55 ug/Nm3 pekerja, atau pada aktifitas yang berdekatan dengan sumber pencemar.
- Melakukan perawatan kendaraan secara berkala terutama pada mesin dan saluran pembuangan
berat
- Peningkatan intensitas kebisingan
Tingkat kebisingan yang dihasilkan yaitu 78 dB (A)
Kep. Men LH No. 48/1996
Melakukan perawatan kendaraan secara berkala terutama pada mesin dan saluran pembuangan
Didalam lokasi proyek
- Untuk perawatan kendaraan dilakukan 2x sebulan
- Selama kegiatan pembangunan jalan dan saluran drainase dan pembukaan lahan
- Monitoring perawatan kendaraan
- Melakukan pengukuran dengan menggunakan sound level meter sehingga diketahui intensitas kebisingan yang disebabkan oleh aktivitas alat berat
Didalam lokasi proyek
Selama tahap konstruksi
a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA
b. Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar - Dishub Kab. Kukar
c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
- Penurunan kualitas air permukaan
- Kadar TSS : 100 mg/l - Dan warna air yang
agak keruh
- Melakukan upaya konservasi pada saat kegiatan pembersihan lahan terutama pada daerah dengan kelas kelerengan landai dan agak curam dengan membuat teras pada garis kontur.
- Menanam tanaman penutup tanah (cover crop) jenis legum.
- Membuat saluran pemotong air pada sisi dalam teras.
Lokasi penanaman/blok kebun
- Selama kegiatan pembersihan lahan penanaman
- Melakukan pengambilan sampel air di sumber air ddan badan sungai terdekat yang berada di sekitar lokasi penanaman dan dianalisis dengan hasil yang tidak melebihi baku mutu
Lokasi penanaman/blok kebun
Selama kegiatan pembersihan lahan untuk penanaman
a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA
b. Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar - Dishutbun Kab. Kukar
c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
b. Penanaman tanaman penutup tanah
- Kesempatan kerja Tenaga kerja yang dibutuh kan : 76 HK/Ha
Pembayaran upah disesuaikan dengan Upah Minimum Provinsi (UMP)
- Kantor kebun - Kantor pusat
Selama kegiatan penyiapan lahan tanam
- Monitoring sistem pembayaran upah
- Tidak melakukan kecurangan dalam pencatatan hari kerja
- Kantor kebun Selama kegiatan penyiapan lahan tanam
a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA
b. Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar - Disnakertrans Kab. Kukar
c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
4. Pembangunan sarana dan prasarana
- Limbah gas Limbah gas yang dihasilkan setiap jamnya yaitu - CO :
30.100ug/Nm3 - SO2 :
405 ug/Nm3 - NO :
55 ug/Nm3
- Pemilihan sistem, metode dan teknologi pembukaan lahan yang diperkirakan dapat meminimalkan timbulnya debu.
- Penggunaan masker anti debu secara kontinu bagi pekerja, atau pada aktifitas yang berdekatan dengan sumber pencemar.
- Melakukan perawatan kendaraan secara berkala terutama pada mesin dan saluran pembuangan
Didalam lokasi proyek
- Untuk perawatan kendaraan pengangkut material dilakukan 2x sebulan
- Selama kegiatan pembangunan jalan dan saluran drainase dan pembukaan lahan
- Monitoring perawatan kendaraan pengangkut material
- Melakukan pengambilan sampel untuk dianalisis dan tidak melebihi ambang baku mutu sesuai PP. No. 41/1999
Didalam lokasi proyek
Selama kegiatan pembangunan sarana dan prasarana
a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA
b. Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar - Dishub Kab. Kukar
c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
- Peningkatan intensitas kebisingan
Tingkat kebisingan yang dihasilkan yaitu 78 dB (A) Kep. Men LH No. 48/1996
Melakukan perawatan kendaraan secara berkala terutama pada mesin dan saluran pembuangan
Didalam lokasi proyek
- Untuk perawatan kendaraan dilakukan 2x sebulan
- Selama kegiatan pembangunan jalan dan saluran drainase dan pembukaan lahan
- Monitoring perawatan kendaraan pengangkut material
- Melakukan pengukuran dengan menggunakan sound level meter sehingga diketahui intensitas kebisingan yang disebabkan oleh aktivitas alat berat
Didalam lokasi proyek
Selama kegiatan pembangunan sarana dan prasarana
a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA
b. Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar - Dishub Kab. Kukar
c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
- Limbah Padat Terdapatnya limbah padat sisa-sisa penggunaan material
- Membersihkan limbah padat seperti potongan kayu, tumpahan semen, kaleng-
Di dalam lokasi proyek yaitu di sekitar bangunan
- Pengangkutan limbah padat yang berada di TPS apabila kapasitas TPS
- Memantau dan mencatat limbah padat yang dihasilkan selama kegiatan pembangunan
Di dalam lokasi proyek yaitu di sekitar bangunan
Selama kegiatan pembangunan sarana dan
a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA
60
SUMBER DAMPAK
JENIS DAMPAK BESARAN DAMPAK
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI
PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
KET BENTUK UPAYA PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP
LOKASI PENGELOLAAN LINGKUNGAN
HIDUP
PERIODE PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP
BENTUK UPAYA PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
LOKASI PEMANTAUAN LINGKUNGAN
HIDUP
PERIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN
HIDUP yang berserakan di sekitar pembangunan sarana dan prasarana kebun
kaleng cat dll yang berserakan - Membuat Tempat Pembuangan
Sementara (TPS) yang akan diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
sarana dan prasarana
sudah penuh sarana dan prasarana - Mengidentifikasi limbah padat
yang dihasilkan apakah termasuk golongan limbah B3
sarana dan prasarana
prasarana b. Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar - Dishutbun Kab. Kukar
c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
5. Penanaman kelapa sawit
- Penurunan kualitas udara ambien
Limbah gas yang dihasilkan oleh truk pengangkut tanaman kelapa sawit yaitu SO2, CO dan NO
- Penggunaan masker anti debu secara kontinu bagi pekerja, atau pada aktifitas yang berdekatan dengan sumber pencemar.
- Melakukan perawatan kendaraan secara berkala terutama pada mesin dan saluran pembuangan
Di dalam lokasi kebun - Untuk perawatan kendaraan dilakukan 2x sebulan
- Selama kegiatan pengangkutan bibit kelapa sawit
- Monitoring perawatan truk pengangkut bibit sawit
- Mengamati dan memperhatikan asap yang dikeluarkan truks pengangkut tersebut selama beroperasi kemudian dilakukan pengambilan sampel emisi gas knalpot truk pengangkut tersebut
Di dalam lokasi kebun, workshop/bengkel
Selama kegiatan pengangkutan bibit kelapa sawit
a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA
b. Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar - Dishub Kab. Kukar
c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
- Limbah padat Terdapatnya ceceran polybag di sekitar lubang tanam / areal penanaman
- Membersihkan limbah padat seperti potongan kayu, tumpahan sem en, kaleng-kaleng cat dll yang berserakan
- Membuat Tempat Pembuangan Sementara (TPS) yang akan diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
Di dalam lokasi proyek yaitu di blok kebun dan pembibitan
Pada saat pengangkutan limbah padat yang berada di TPS apabila kapasitas TPS sudah penuh
- Memantau dan mencatat limbah padat yang dihasilkan selama kegiatan pembangunan sarana dan prasarana
- Mengidentifikasi limbah padat yang dihasilkan apakah termasuk golongan limbah B3
Di dalam lokasi proyek yaitu di blok kebun dan pembibitan
Selama kegiatan penanaman kelapa sawit
a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA
b. Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar - Dishutbun Kab. Kukar
c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
- Kesempatan kerja Jumlah tenaga yang dibutuhkan yaitu 66 HOK/Ha
- Pembayaran upah disesuaikan dengan Upah Minimum Provinsi (UMP)
- Mengacu kepada UU RI No 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
- Kantor kebun - Kantor pusat
Selama kegiatan penyiapan lahan tanam
- Monitoring sistem pembayaran upah
- Tidak melakukan kecurangan dalam pencatatan hari kerja
- Kantor kebun Setiap bulan selama kegiatan penyiapan lahan tanam
a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA
b. Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar - Disnakertrans Kab. Kukar
c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
- Peningkatan pendapatan
Adanya peningkatan pendapatan masyarakat yang bekerja di kebun PT. SDA
- Membantu pekerja atau masyarakat dalam hal menyimpan dan menabung uang dengan memfasilitasi penyetoran ke Bank yang bekerja sama dengan PT. SDA
- Bekerja sama dengan Bank untuk menyediakan fasilitas dalam hal penyetoran dan penarikan uang dikantor kebun.
Kantor kebun dan pemukiman masyarakat
Selama kegiatan penanaman kelapa sawit
- Melakukan wawancara terhadap masyarakat mengenai jumlah pendapatan yang diperoleh selama b ekerja di PT. SDA
- Bekerjasama dengan pemerintah desa dan kecamatan dalam mengamati tingkat pendapatan masyarakat
Kantor kebun dan pemukiman masyarakat
Setiap 6 bulan sekali a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA
b. Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar - Pemerintah desa - Pemerintah kecamatan
c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
- Gangguan lalu lintas Adanya kemacetan di jalan umum yang berada di sekitar lokasi kebun
- Memasang rambu-rambu di jalan umum
- Membangun portal atau pos pengamanan sebagai pos pengawas arus lalu lintas jalan.
- Mendahulukan kendaraan umum atau milik masyarakat yang lewat melalui jalan umum tersebut
- Melakukan pengangkutan bibit kelapa sawit pada jam-jam yang tidak mengundang kemacetan seperti jam 9 s/d 10
- Membatasi jumlah ret truck pengangkut bibit kelapa sawit
Jalan umum yang berada di sekitar lokasi kebun
Selama kegiatan pengangkutan tanaman kelapa sawit ke areal tanam
- Memonitoring jumlah truck pengangkut bibit kelapa sawit
- Melakukan pemeriksaan dan pengecekan kondisi jalan umum yang dapat menyebabkan kemacetan seperti kondisi jalan rusak
- Mengontrol kondisi rambu-rambu dan portal serta pos yang telah dibangun
Jalan umum yang berada di sekitar lokasi kebun
Sebulan sekali a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA
b. Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar - Pemerintah desa - Pemerintah kecamatan
c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
61
SUMBER DAMPAK
JENIS DAMPAK BESARAN DAMPAK
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI
PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
KET BENTUK UPAYA PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP
LOKASI PENGELOLAAN LINGKUNGAN
HIDUP
PERIODE PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP
BENTUK UPAYA PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
LOKASI PEMANTAUAN LINGKUNGAN
HIDUP
PERIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN
HIDUP 6. Pembangunan
unit pengolah Limbah gas - Limbah gas yang
dihasilkan oleh truk pengangkut material bangunan pabrik
- Aktivitas alat berat yang menghasilkan gas CO, NOx & SOx
- Penggunaan masker anti debu secara kontinu bagi pekerja, atau pada aktifitas yang berdekatan dengan sumber pencemar.
- Melakukan perawatan kendaraan secara berkala terutama pada mesin dan saluran pembuangan
Di dalam lokasi kebun
- Untuk perawatan kendaraan dilakukan 2x sebulan
- Selama kegiatan pengangkutan bibit kelapa sawit
- Monitoring perawatan truk pengangkut bibit sawit
- Mengamati dan memperhatikan asap yang dikeluarkan truks pengangkut tersebut selama beroperasi kemudian dilakukan pengambilan sampel emisi gas knalpot truk pengangkut tersebut
Di dalam lokasi kebun, workshop/bengkel
Selama kegiatan pengangkutan bibit kelapa sawit
a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA
b. Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar - Dishub Kab. Kukar
c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
Limbah padat Terdapatnya ceceran material bangunan unit pengolahan / pabrik
- Membersihkan limbah padat seperti potongan kayu, tumpahan sem en, kaleng-kaleng cat dll yang berserakan
- Membuat Tempat Pembuangan Sementara (TPS) yang akan diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
Lokasi pembangunan unit pengolah / pabrik
Selama pembangunan pabrik - Memantau dan mencatat limbah padat yang dihasilkan selama kegiatan pembangunan pabrik
- Mengidentifikasi limbah padat yang dihasilkan apakah termasuk golongan limbah B3
Lokasi pembangunan unit pengolah / pabrik
Selama pembangunan pabrik
a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA
b. Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar - Dishutbun Kab. Kukar
c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
Peningkatan kebisingan Tingkat kebisingan yang dihasilkan yaitu 78 dB (A) Kep. Men LH No. 48/1996
Melakukan perawatan kendaraan secara berkala terutama pada mesin dan saluran pembuangan
Didalam lokasi proyek
- Untuk perawatan kendaraan dilakukan 2x sebulan
- Selama kegiatan pembangunan jalan dan saluran drainase dan pembukaan lahan
- Monitoring perawatan kendaraan pengangkut material
- Melakukan pengukuran dengan menggunakan sound level meter sehingga diketahui intensitas kebisingan yang disebabkan oleh aktivitas alat berat
Didalam lokasi proyek
Selama kegiatan pembangunan sarana dan prasarana
a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA
b. Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar - Dishub Kab. Kukar
c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
Rekruitmen Tenaga Kerja
Kesempatan kerja Jumlah tenaga yang dibutuhkan yaitu 84 HOK/Ha
- Pembayaran upah disesuaikan dengan Upah Minimum Provinsi (UMP)
- Mengacu kepada UU RI No 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
- Kantor kebun - Kantor pusat
Selama pembangunan unit pengolahan atau pabrik kelapa sawit
- Monitoring sistem pembayaran upah
- Tidak melakukan kecurangan dalam pencatatan hari kerja
- Kantor kebun - Kantor pusat
Setiap bulan selama pembangunan unit pengolahan atau pabrik
a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA
b. Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar - Disnakertrans Kab. Kukar
c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
Peningkatan pendapatan
Adanya peningkatan pendapatan masyarakat yang bekerja di kebun PT. SDA
- Membantu pekerja atau masyarakat dalam hal menyimpan dan menabung uang dengan memfasilitasi penyetoran ke Bank yang bekerja sama dengan PT. SDA
- Bekerja sama dengan Bank untuk menyediakan fasilitas dalam hal penyetoran dan penarikan uang dikantor kebun.
Kantor kebun dan pemukiman masyarakat
Selama pembangunan unit pengolahan atau pabrik kelapa sawit
- Melakukan wawancara terhadap masyarakat mengenai jumlah pendapatan yang diperoleh selama b ekerja di PT. SDA
- Bekerjasama dengan pemerintah desa dan kecamatan dalam mengamati tingkat pendapatan masyarakat
Kantor kebun dan pemukiman masyarakat
Setiap 6 bulan sekali a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA
b. Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar - Pemerintah desa - Pemerintah kecamatan
c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
7. Pengopera sian genset dan pompa penyaluran air
Limbah gas Limbah gas dihasilkan dari kegiatan pengoperasian genset sebagai sumber energi listrik berupa gas COx, NH3, SOx, yang berpotensi menurunkan kualitas udara di lokasi kegiatan dan lingkungan sekitarnya. Pengoperasian genset terus-menerus sepanjang hari selama kegiatan
- Mengurangi emisi gas buang dari mesin genset, merawat mesin genset secara rutin, melakukan uji emisi genset secara rutin.
- Penggunaan masker anti debu secara kontinu bagi pekerja, atau pada aktifitas yang berdekatan dengan sumber pencemar yang melebihi ambang batas.
Lokasi pengelolaan dilakukan di ruang genset dan rumah pompa.
Selama kegiatan operasi berlangsung.
- Pengukuran kualitas udara dengan impinger dan dust collector, kemudian dilakukan anailisis laboratorium.
- Pengukuran emisi gas buang genset.
Lokasi pemantauan dilakukan di ruang genset, tapak proyek dan pemukiman terdekat.
Setiap 6 bulan sekali selama kegiatan operasi berlangsung.
a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA
b. Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar - Dishutbun Kab. Kukar
c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
62
SUMBER DAMPAK
JENIS DAMPAK BESARAN DAMPAK
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI
PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
KET BENTUK UPAYA PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP
LOKASI PENGELOLAAN LINGKUNGAN
HIDUP
PERIODE PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP
BENTUK UPAYA PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
LOKASI PEMANTAUAN LINGKUNGAN
HIDUP
PERIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN
HIDUP berlangsung sehingga dampaknya berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Tolok ukur dampak yang digunakan adalah Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor Kep-13/MENLH/III/1995 tentang Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak
- Peningkatan kebisingan
Tingkat kebisingan genset adalah sebesar 95 dBA dan berlangsung dalam waktu yang lama dapat memberikan dampak peningkatan intensitas kebisingan
- Melengkapi pekerja dengan perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja (PPE), khususnya pelindung pendengaran.
- Tidak melakukan pekerjaan yang menimbulkan kebisingan tinggi pada malam hari, dimana masyarakat di sekitarnya sedang tidur/beristirahat.
- Memasang silencer pada knalpot genset.
- Menempatkan genset di dalam rumah genset yang tertutup.
Lokasi pengelolaan dilakukan di ruang genset dan rumah pompa.
Selama kegiatan operasional perkebunan berlangsung.
Pengukuran dengan menggunakan sound level meter dengan tujuan Untuk mengetahui intensitas kebisingan yang disebabkan oleh kegiatan operasi.
Lokasi pemantauan dilakukan di ruang genset, tapak proyek dan pemukiman terdekat.
Setiap 6 bulan sekali selama kegiatan operasi berlangsung.
a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA
b. Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar - Dishutbun Kab. Kukar
c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
C. Tahap Operasi 1. CSR Persepsi Masyarakat Adanya dukungan dan
support terhadap segala pelaksanaan kegiatan proyek PT. SDA
- Melakukan sosialisasi rencana kegiatan comdev kepada masyarakat dengan melibatkan aparat kelurahan/desa, kecamatan dan aparat terkait lainnya.
- Memberikan porsi lebih banyak kegiatan untuk pelatihan keterampilan dan pendidikan.
- Membangun fasilitas sosial yang tepat guna dan tepat sasaran
Pemukiman desa sekitar lokasi proyek
Disesuaikan dengan rencana dan kebutuhan masyarakat desa
Melakukan wawancara terhadap masyarakat mengenai tanggapan program CSR yang telah dilaksanakan oleh PT. SDA
Pemukiman desa sekitar lokasi proyek
Setiap 6 bulan sekali a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA
b. Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar - Dinsos Kab. Kukar - Pemerintah Desa Muara
Kembang dan Desa Tama Pole
- Kecamatan Muara Jawa c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
2. Pemeliharaan Tanaman
- Gangguan kesehatan Munculnya angka kesakitan terhadap tenaga kerja pada tahap pemeliharaan tanaman
- Melengkapi pekerja dengan perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja seperti sarung tangan, masker, dan alat keselamatan lainnya
- Menggunakan pestisida sesuai dengan petunjuk dan SOP.
- Menggunakan peralatan pemeliharaan sesuai dengan SOP
- Memberikan pelatihan P3K jika terjadi kecelakaan kerja akibat penggunaan pestisida sebelum ditindak lanjut oleh pihak puskesmas atau rumah sakit
Lokasi kebun dan gudang tempat penyimpanan pestisida
Selama kegiatan pemeliharaan
- Mengawasi penggunaan pestisida oleh tenaga kerja
- Melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum dan sesudah terhadap tenaga kerja yang menggunakan pestisida
Lokasi kebun dan gudang tempat penyimpanan pestisida
Selama kegiatan pemeliharaan
a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA
b. Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar - Dinas Kesehatan Kab. Kukar
c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
63
SUMBER DAMPAK
JENIS DAMPAK BESARAN DAMPAK
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI
PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
KET BENTUK UPAYA PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP
LOKASI PENGELOLAAN LINGKUNGAN
HIDUP
PERIODE PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP
BENTUK UPAYA PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
LOKASI PEMANTAUAN LINGKUNGAN
HIDUP
PERIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN
HIDUP - Kesempatan kerja Jumlah tenaga yang
dibutuhkan yaitu 90 HOK/Ha
- Pembayaran upah disesuaikan dengan Upah Minimum Provinsi (UMP)
- Mengacu kepada UU RI No 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
- Kantor kebun - Kantor pusat
Selama pembangunan unit pengolahan atau pabrik kelapa sawit
- Monitoring sistem pembayaran upah
- Tidak melakukan kecurangan dalam pencatatan hari kerja
- Kantor kebun - Kantor pusat
Setiap bulan selama pembangunan unit pengolahan atau pabrik
a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA
b. Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar - Disnakertrans Kab. Kukar
c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
- Peningkatan pendapatan
Adanya peningkatan pendapatan masyarakat yang bekerja di kebun PT. SDA
- Membantu pekerja atau masyarakat dalam hal menyimpan dan menabung uang dengan memfasilitasi penyetoran ke Bank yang bekerja sama dengan PT. SDA
- Bekerja sama dengan Bank untuk menyediakan fasilitas dalam hal penyetoran dan penarikan uang dikantor kebun.
Kantor kebun dan pemukiman masyarakat
Selama kegiatan penanaman kelapa sawit
- Melakukan wawancara terhadap masyarakat mengenai jumlah pendapatan yang diperoleh selama b ekerja di PT. SDA
- Bekerjasama dengan pemerintah desa dan kecamatan dalam mengamati tingkat pendapatan masyarakat
Kantor kebun dan pemukiman masyarakat
Setiap 6 bulan sekali a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA
b. Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar - Pemerintah desa - Pemerintah kecamatan
c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
3. Pemanenan - Kesempatan kerja Jumlah tenaga yang dibutuhkan yaitu 18 orang pada panen pertama dan akan bertambah 2x lipat setiap tahunnya
- Pembayaran upah disesuaikan dengan Upah Minimum Provinsi (UMP)
- Mengacu kepada UU RI No 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
- Kantor kebun - Kantor pusat
Selama kegiatan pemanenan - Monitoring sistem pembayaran upah
- Tidak melakukan kecurangan dalam pencatatan hari kerja
- Kantor kebun - Kantor pusat
Setiap bulan selama kegiatan panen
a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA
b. Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar - Disnakertrans Kab. Kukar
c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
- Peningkatan pendapatan
Adanya peningkatan pendapatan masyarakat yang bekerja di kebun PT. SDA
- Membantu pekerja atau masyarakat dalam hal menyimpan dan menabung uang dengan memfasilitasi penyetoran ke Bank yang bekerja sama dengan PT. SDA
- Bekerja sama dengan Bank untuk menyediakan fasilitas dalam hal penyetoran dan penarikan uang dikantor kebun.
Kantor kebun dan pemukiman masyarakat
Selama kegiatan pemanenan kelapa sawit
- Melakukan wawancara terhadap masyarakat mengenai jumlah pendapatan yang diperoleh selama b ekerja di PT. SDA
- Bekerjasama dengan pemerintah desa dan kecamatan dalam mengamati tingkat pendapatan masyarakat
Kantor kebun dan pemukiman masyarakat
Setiap 6 bulan sekali a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA
b. Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar - Pemerintah desa - Pemerintah kecamatan
c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
4. Pengangkutan TBS
Limbah gas Limbah gas yang dihasilkan oleh truk pengangkut TBS yaitu SO2, CO dan NO
- Penggunaan masker anti debu secara kontinu bagi pekerja, atau pada aktifitas yang berdekatan dengan sumber pencemar.
- Melakukan perawatan kendaraan secara berkala terutama pada mesin dan saluran pembuangan
- Membatasi kecepatan maksimal truk pengangkut TBS
Di dalam lokasi kebun
- Untuk perawatan kendaraan dilakukan 2x sebulan
- Selama kegiatan pengangkutan bibit kelapa sawit
- Monitoring perawatan truk pengangkut bibit sawit
- Mengamati dan memperhatikan asap yang dikeluarkan truks pengangkut tersebut selama beroperasi kemudian dilakukan pengambilan sampel emisi gas knalpot truk pengangkut tersebut
Di dalam lokasi kebun, workshop/bengkel
Selama kegiatan pengangkutan bibit kelapa sawit
a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA
b. Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar - Dishub Kab. Kukar
c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
5. Pengolahan TBS
- Penurunan kualitas udara dan kebisingan
Besaran dampak yang dihasilkan akan dilihat berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999 tentang Baku Mutu Udara Ambien Nasional atau peraturan dan perundangan lainnya yang berkaitan dengan baku mutu kualitas udara untuk industri kelapa sawit yang relevan dan
- Pemasangan dust collector untuk menangkap debu ikatan dalam sisa gas pembakaran, kemudian dialirkan melalui cerobong asap setinggi 12 m dari permukaan tanah. Debu dari dust collector secara reguler ditampung dan dibuang ke lapangan untuk penimbunan daerah rendahan sekitar kebun.
Unit pengolah TBS (pabrik)
Selama pengoperasian pabrik - Hasil pengujian emisi memenuhi baku mutu yang ditetapkan (NO2 < 800 mg/Nm3, SO2 < 1.000 mg/Nm3, debu < 350 mg/Nm3, opasitas < 35%).
- Hasil pengujian udara ambien memenuhi baku mutu yang ditetapkan (CO < 30.000 mg/Nm3, NOx < 400 mg/Nm3, SOx < 900 mg/Nm3, kebisingan PKS <80 dBA, kebisingan
Pabrik dan Land Application
Setiap 6 bulan sekali a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA
b. Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar
c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
64
SUMBER DAMPAK
JENIS DAMPAK BESARAN DAMPAK
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI
PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
KET BENTUK UPAYA PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP
LOKASI PENGELOLAAN LINGKUNGAN
HIDUP
PERIODE PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP
BENTUK UPAYA PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
LOKASI PEMANTAUAN LINGKUNGAN
HIDUP
PERIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN
HIDUP berlaku - Pengujian emisi dari
cerobong boiler dan genset setiap semester.
- Penggunaan penutup telinga (ear plug), secara kontinyu bagi pekerja, atau pada aktifitas yang berdekatan dengan sumber pencemar
pemukiman < 55 dBa).
- Limbah Padat Limbah padat yang dihasilkan yaitu tandan kosong kelapa sawit (20-23 %), serat (10-12 %), dan tempurung / cangkang (7-9 %) dan lumpur selulosa dari kolam limbah
- Memanfaatkan tandan kosong sebagai mulsa
- Memanfaatkan tandan kosong sebagai kompos dan pupuk organik
- Pembuatan kompos bokasih dari limbah tandan kosong kelapa sawit yang merupakan hasil fermentasi bahan organik yang terdiri dari jerami, sampah, pupuk kandang, sekam padi, serbuk gergaji, rumput-rumputan dan lain lain.
- Pemanfaatan tandan kosong untuk pembuatan papan semen dari serat tandan kosong secara bioteknologi
- Pemanfaatan cangkang sawit menjadi arang dan arang aktif
Unit pengolah TBS (pabrik)
Selama pengoperasian pabrik - Melakukan pemantauan terhadap pengolahan tandan kosong
- Memantau jumlah lumpur selulosa yang dihasilkan dari kolam limbah agar tidak meluap dan memenuhi kolam pengolahan limbah dengan cara membuang lumpur tersebut.
- Melakukan pemisahan lumpur dengan teknik pengapungan (flotation)
Unit pengolah TBS (pabrik) dan kolam pengolahan limbah
Setiap 6 bulan sekali a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA
b. Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar
c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
- Limbah Gas gas hasil pembakaran serat dan cangkang untuk pembangkit energi serta gas metan dan CO2 yang dihasilkan oleh kolam-kolam pengolahan limbah cair
- Pemasangan dust collector untuk menangkap debu ikutan dalam sisa gas pembakaran yang kemudian dialirkan melalui cerobong asap setinggi ± 25 m dari permukaan tanah.
- Debu dari dust collector secara reguler ditampung dan dibuang ke lapangan untuk penimbunan daerah rendahan sekitar kebun
Komplek Unit pengolah TBS (pabrik) dan kolam pengolahan limbah
Selama pengoperasian pabrik - Melakukan pemantauan terhadap kondisi dust collector
- Melakukan perawatan terhadap dust collector
- Melakukan pemantauan tingkat gas CO2 dan Metan yang dihasilkan dari kolam pengolahan limbah cair
Komplek Unit pengolah TBS (pabrik) dan kolam pengolahan limbah
Setiap 6 bulan sekali a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA
b. Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar
c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
- Limbah Cair Limbah yang dihasilkan yaitu air buangan kondensat (8-12 %) dan air hasil pengolahan (13-23 %)
- Membuat kolam stabilisasi biasa
- Melakukan proses biologis dan Sistem Aplikasi lahan (Land Application) seperti : Dengan melakuikan teknik
penyemprotan (sprinkler) yaitu limbah cair yang telah diolah disemprotkan ke areal tanaman kelapa sawit
Sistem flat bed yaitu mengalirkan limbar dari kolam limbah melalui pipa ke bak-bak distribusi yang berukuran 4m x 4m x 1m ke parit sekunder (flat bed) yang berukuran 2.5m x 1.5m x 0.25m yang dibuat setiap 2 baris tanaman
Komplek Unit pengolah TBS (pabrik) dan kolam pengolahan limbah
Selama operasional pabrik Membuat sumur pantau untuk memantau aplikasi limbah cair sebagai sumber air dan pupuk Limbah cair untuk aplikasi limbah cair tidak boleh melebihi baku mutu limbah cair sesuai dengan Perda Prov. Kaltim No. 2 tahun 2011 tentang Pengelolaan Kualitas Air
Komplek Unit pengolah TBS (pabrik) dan kolam pengolahan limbah
Setiap 6 bulan sekali a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA
b. Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar
c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
65
SUMBER DAMPAK
JENIS DAMPAK BESARAN DAMPAK
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI
PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
KET BENTUK UPAYA PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP
LOKASI PENGELOLAAN LINGKUNGAN
HIDUP
PERIODE PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP
BENTUK UPAYA PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
LOKASI PEMANTAUAN LINGKUNGAN
HIDUP
PERIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN
HIDUP - Peningkatan bau Besaran dampak yang
dihasilkan akan dilihat berdasarkan Kep. Men LH No. 50 tahun 1996 tentang Baku Mutu Tingkat Kebauan
- Penggunaan masker secara kontinyu bagi pekera atau aktivitas yang berdekatan dengan sumber pencemar (pabrik)
Lokasi pengelolaan di area sekitar pabrik pengolahan TBS dan pengolahan limbah
Selama pengoperasian pabrik Melakukan uji tingkat kebauan berdasarkan Kep. Men LH No. 50/1996 pada di sekitar pabrik dan lokasi pengolahan limbah
Pengelolaan di area sekitar pabrik pengolahan TBS dan pengolahan limbah
3 bulan sekali a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA
b. Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar
c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
- Penurunan kualitas air permukaan
Tidak terjadinya penurunan kualitas air permukaan berdasarkan Perda Prov. Kaltim Nomor 2 Tahun 2011, tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
Upaya pengelolaan mengacu kepada Perda Prov. Kaltim Nomor 02 tahun 2011 Bab IV tentang Pengelolaan Kualitas Air
Unit pengolah TBS (pabrik) dan land Application
1 x dalam setahun selama pabrik beroperasi
Upaya pemantauan mengacu kepada Perda Prov. Kaltim Nomor 02 tahun 2011 Bab. IV Pasal 14
Pabrik dan Land Application
Setiap 6 bulan sekali a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA
b. Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar
c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
- Peningkatan Kesempatan kerja dan peluang berusaha
- Penerimaan tenaga kerja di dalam pabrik
- Adanya kios-kios atau warung-warung di sekitar lokasi pabrik sebagai tempat masyarakat untuk berjualan
- Memberikan kesempatan bagi masyarakat, khususnya petani/pekebun yang terkena dampak langsung kegiatan pabrik kelapa sawit, untuk dapat bekerja sebagai karyawan sesuai dengan kualifikasi dan kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan,
- Memberikan pelatihan dan bimbingan usaha pada masyarakat terkena dampak, mengenai peluang usaha yang baru, di luar sektor pertanian;
- Berpartisipasi dalam menyediakan dan melengkapi sarana dan prasarana perekonomian, sehubungan dengan peningkatan aktifitas pekerjaan yang berlangsung.
- Memfasilitasi warga masyarakat yang terkena dampak, untuk diprioritaskan sebagai angkatan kerja yang diperlukan pada tahap operasi;
- Memberikan informasi tentang peluang kerja secara transparan kepada warga dan tokok masyarakat di sekitar proyek;
- Berpartisipasi dalam membentuk lembaga desa atau divisi pengelolaan lingkungan di pihak pemrakarsa, yang bertanggungjawab terhadap pertumbuhan perekonomian masyarakat di sekitar wilayah studi.
- Melakukan koordinasi dengan perangkat desa setempat, dalam melakukan perencanaan, dan pelaksanaan program
Pengelolaan lingkungan dilakukan di desa-desa yang tercakup dalam areal PKS PT SDA (Pemrakarsa) yaitu di Bagian SDM Kantor PT SDA.
Setahun sekali selama pengoperasian pabrik atau disesuaikan dengan penambahan tenaga kerja
Melakukan wawancara dengan tenaga kerja operasi mengenai asal daerah dan tingkat upah yang diterima, termasuk juga melakukan survai terhadap masyarakat di desa-desa lingkup wilayah proyek perkebunan tersebut mengenai proses perekrutan tenaga kerja operasi oleh pihak pemrakarsa (PT. SDA).
Desa sekitar yaitu Desa Muara Kembang dan Desa Tama Pole
Setahun sekali selama pengoperasian pabrik atau disesuaikan dengan penambahan tenaga kerja
a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA
b. Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar - Disnakertrans Kab. Kukar - Pemerintah Desa Muara
Kembang dan Desa Tama Pole
- Kecamatan Muara Jawa c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
66
SUMBER DAMPAK
JENIS DAMPAK BESARAN DAMPAK
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI
PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
KET BENTUK UPAYA PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP
LOKASI PENGELOLAAN LINGKUNGAN
HIDUP
PERIODE PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP
BENTUK UPAYA PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
LOKASI PEMANTAUAN LINGKUNGAN
HIDUP
PERIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN
HIDUP kemitraan dengan masyarakat setempat sekitar wilayah studi.
- Peningkatan pendapatan
- Meningkatnya pendapatan per kapita, tingkat konsumsi dan biaya hidup masyarakat.;
- Berkembangnya sarana dan prasarana perekonomian, yang dapat diketahui dengan bertambah ramainya kegiatan perekonomian seperti pasar, kios / warung kelontong, aktifitas ekonomi, serta kegiatan produktif lainnya;
- Memberikan kesempatan bagi masyarakat/petani/pekebun yang terkena dampak langsung kegiatan pabrik kelapa sawit, untuk dapat bekerja sebagai pekerja, yang sesuai dengan kualifikasi dan kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan;
- Memberikan pelatihan dan bimbingan usaha pada masyarakat terkena dampak, mengenai peluang usaha yang baru,
- Memaksimalkan penggunaan tenaga kerja dan keterlibatan pengusaha lokal dalam memanfaatkan kesempatan kerja dan peluang berusaha yang baru akibat operasional perkebunan dan PKS PT. SDA;
- Memberikan bimbingan dan pelatihan manajemen tentang kewirausahaan (interpreneurship) kepada masyarakat;
- Melakukan pemberdayaan ekonomi terhadap masyarakat sekitar rencana kegiatan
- Berpartisipasi dalam menyediakan dan melengkapi sarana dan prasarana perekonomian, sehubungan dengan peningkatan aktifitas pekerjaan yang berlangsung;
- Memberikan informasi tentang peluang kerja dan usaha kepada warga dan tokoh masyarakat setempat di sekitar proyek;
- Berpartisipasi dalam membentuk lembaga desa atau divisi pengelolaan lingkungan di pihak pemrakarsa, yang bertanggungjawab terhadap pertumbuhan perekonomian masyarakat di sekitar wilayah studi.
- Melakukan koordinasi dengan perangkat desa dan kecamatan setempat, dalam melakukan perencanaan, dan pelaksanaan program kemitraan dengan masyarakat setempat
Lokasi pengelolaan dilakukan di desa-desa yang dekat dengan lokasi rencana kegiatan
Periode pengelolaan dilakukan selama tahap operasi,
- Melakukan survai lapangan dan wawancara dengan penduduk di desa-desa sekitar lokasi PKS PT SDA mengenai cara penerimaan tenaga kerja operasional, wawancara dengan para pekerja tahap operasi terkait dengan tingkat upah dan jaminan sosial lainnya, tugas pokok dan kualifikasi tenaga kerja.
- Melakukan observasi lapangan mengenai ketersediaan sarana dan prasarana perekonomian di tingkat desa sekitar lokasi rencana kegiatan
Pemantauan lingkungan dilakukan di desa-desa yang tercakup di dalam wilayah PKS PT. SDA yaitu Desa Muara Kembang dan Desa Tama Pole atau pada desa-desa yang menjadi binaan PT SDA, serta di bagian SDM Kantor Pemrakarsa (PT. SDA).
Pemantauan lingkungan dilakukan secara kontinyu melalui fasilitator desa yang menjadi lokasi binaan PT SDA dan dilaporkan setiap 6 bulan sekali kepada pemerintah setempat
a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA
b. Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar - Disnakertrans Kab. Kukar - Pemerintah Desa Muara
Kembang dan Desa Tama Pole
- Kecamatan Muara Jawa c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
67
SUMBER DAMPAK
JENIS DAMPAK BESARAN DAMPAK
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI
PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
KET BENTUK UPAYA PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP
LOKASI PENGELOLAAN LINGKUNGAN
HIDUP
PERIODE PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP
BENTUK UPAYA PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
LOKASI PEMANTAUAN LINGKUNGAN
HIDUP
PERIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN
HIDUP 6. Pendistribusi
an CPO dan PKO
Persepsi masyarakat Meningkatnya angkatan kerja dan kesempatan berusaha bagi masyarakat lokal khususnya yang terkena dampak secara langsung, yang dapat diketahui dari penelitian berkala, pendapatan perkapita, tingkat konsumerisme masyarakat, biaya hidup, dan pendapatan asli daerah setempat.
- Memberikan kesempatan bagi masyarakat yang terkena dampak langsung dari rencana kegiatan pada tahap operasi, untuk dapat bekerja sebagai karyawan sesuai dengan kualifikasi dan kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan;
- Memfasilitasi warga masyarakat yang terkena dampak, untuk diprioritaskan sebagai angkatan kerja yang diperlukan;
- Memberikan informasi tentang peluang kerja secara transparan kepada masyarakat di sekitar proyek;
- Memberikan informasi kepada tokoh masyarakat (formal dan informal), perihal kesempatan kerja yang tersedia.
- Melakukan pendekatan kepada masyarakat dalam bentuk partisipatif
Di pemukiman sekitar lokasi kegiatan
Selama kegiatan pendistribusian CPO dan PKO berlangsung
- Melakukan pengamatan langsung di lapangan
- Mendata angkatan kerja dan lapangan kerja
- Melakukan wawancara mendalam dengan masyarakat terkait dengan pengelolaan lingkungan yang dilakukan
Di pemukiman sekitar lokasi kegiatan
Selama kegiatan pendistribusian CPO dan PKO berlangsung
a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA
b. Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar - Disnakertrans Kab. Kukar - Pemerintah Desa Muara
Kembang dan Desa Tama Pole
- Kecamatan Muara Jawa c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
D. Tahap Pasca Operasi 1. Pelepasan
tenaga kerja Penurunan kesempatan kerja dan peluang berusahads
Munculnya persepsi masyarakat terhadap sumber dampak baik itu persepsi positif maupun negatif
- Memberikan informasi mengenai rencana pemrakarsa dalam pemutusan hubungan kerja (PHK) pegawai dan ketentuan-ketentuannya jauh-jauh hari
- Proses PHK dilakukan secara tidak serentak tetapi berangsur-angsur
- Membayar pesangon pegawai sesuai dengan peraturan yang berlaku.;
- Melakukan koordinasi dengan perangkat desa setempat, dalam melakukan perencanaan dan pelaksanaan program pemutusan hubungan kerja
Pemukiman di sekitar lokasi proyek yaitu pemukiman masyarakat desa muara kembang dan desa tama pole
Sesuai dengan kebutuhan pada saat sebelum dan saat pasca operasi berjalan
- Melakukan observasi lapangan dan wawancara dengan penduduk warga desa sekitar lokasi PKS PT.SDA mengenai ketersediaan kesempatan kerja dan peluang berusaha setelah berakhirnya operasi kegiatan PT. SDA di lokasi tersebut, termasuk juga melakukan wawancara dengan eks pekerja PT. SDA mengenai proses pemutusan hubungan kerja oleh pihak pemrakarsa (PT. SDA).
- Melakukan wawancara dengan tokoh masyarakat dan aparat desa setempat dengan topik pembahasan mengenai pertumbuhan angkatan kerja, tingkat pengangguran, urbanisasi, dan lainnya
Pemukiman di sekitar lokasi proyek yaitu pemukiman masyarakat desa muara kembang dan desa tama pole
2x dalam setahun selama lima tahun setelah berakhirnya kegiatan PT. SDA
a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA
b. Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar - Disnakertrans Kab. Kukar - Pemerintah Desa Muara
Kembang dan Desa Tama Pole
- Kecamatan Muara Jawa c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
68
Gambar 18. Peta Upaya Pengelolaan Lingkungan
69
Gambar 19. Peta Upaya Pemantauan Lingkungan