Maternitas Bu Desak 1

28
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bayi baru lahir normal adalah bayi yang baru lahir dengan kehamilan atau masa gestasinya dinyatakan cukup bulan (aterm) yaitu 36 – 40 minggu. Bayi baru lahir normal harus menjalani proses adaptasi dari kehidupan di dalam rahim (intrauterine) ke kehidupan di luar rahim (ekstrauterin). Pemahaman terhadap adaptasi dan fisiologi bayi baru lahir sangat penting sebagai dasar dalam memberikan asuhan. Perubahan lingkungan dari dalam uterus ke ekstrauterin dipengaruhi oleh banyak faktor seperti kimiawi, mekanik, dan termik yang menimbulkan perubahan metabolik, pernapasan dan sirkulasi pada bayi baru lahir normal. Penatalaksanaan dan mengenali kondisi m sirkulasi pernapasannya sendiri, mendapatkan nutrisi per oral untuk mempertahankan kadar gula darah yang cukup, mengatur suhu tubuh dan melawan setiap penyakit /infeksi. B. Rumusan Masalah 1. Apakah pengertian adaptasi secara umum ? 2. Apakah pengertian adaptasi fisiologis bayi baru lahir ? 1 | Page

description

nyoh

Transcript of Maternitas Bu Desak 1

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangBayi baru lahir normal adalah bayi yang baru lahir dengan kehamilan atau masa gestasinya dinyatakan cukup bulan (aterm) yaitu 36 40 minggu. Bayi baru lahir normal harus menjalani proses adaptasi dari kehidupan di dalam rahim (intrauterine) ke kehidupan di luar rahim (ekstrauterin).Pemahaman terhadap adaptasi dan fisiologi bayi baru lahir sangat penting sebagai dasar dalam memberikan asuhan. Perubahan lingkungan dari dalam uterus ke ekstrauterin dipengaruhi oleh banyak faktor seperti kimiawi, mekanik, dan termik yang menimbulkan perubahan metabolik, pernapasan dan sirkulasi pada bayi baru lahir normal. Penatalaksanaan dan mengenali kondisi m sirkulasi pernapasannya sendiri, mendapatkan nutrisi per oral untuk mempertahankan kadar gula darah yang cukup, mengatur suhu tubuh dan melawan setiap penyakit /infeksi.B. Rumusan Masalah1. Apakah pengertian adaptasi secara umum ?2. Apakah pengertian adaptasi fisiologis bayi baru lahir ?3. Apa sajakah perubahan fisiologis pada bayi baru lahir ? C. Tujuan1. Mengetahui pengertian adaptasi secara umum2. Memahami pengertian adaptasi fisiologis bayi baru lahir3. Mengetahui dan memahami perubahan fisiologis bayi baru lahirBAB IIPEMBAHASAN

A. Pengertian dan Tujuan1. Pengertian AdaptasiPerubahan suatu makhluk hidup sebagai akibat dari reaksi terhadap perubahan lingkungannya2. Pengertian Adaptasi fisiologi fetusFisiologi neonatus merupakan ilmu yang mempelajari fungsi dan proses vital neonatus. Neonatus adalah individu yang baru saja mengalami proses kelahiran dan harus menyesuaikan diri dari kehidupan intrauterin ke kehidupan ekstrauterin. Selain itu, neonatus adalah indivisu yang sedang bertumbuh.3. Pengertian adaptasi neonatalAdaptasi neonatal (bayi baru lahir) adalah proses penyesuaian fungsional neonatus dari kehidupan di dalam uterus. Kemampuan adaptasi fungsional neonatus dari kehidupan di dalam uterus ke kehidupan di luar uterus. Kemampuan adaptasi fisiologis ini disebut juga homeostasis. Bila terdapat gangguan adaptasi, maka bayi akan sakit. Banyak perubahan yang akan dialami oleh bayi yang semula berada dalam lingkungan interna (dalam kandungan ibu) yang hangat dan segala kebutuhannya terpenuhi(Oksigen dan nutrisi)ke lingkungan eksterna (diluar kandungan ibu) yang dingin dan segala kebutuhannya memerlukan bantuan orang lain untuk memenuhinya.Adapun tujuan utama dari adaptasi fisiologi BBL adalah untuk mempertahankan hidupnya secara mandiri dengan cara :1. Bayi harus mendapatkan oksigen melalui sistem sirkulasi pernapasannya sendiri.2. Mendapatkan nutrisi per oral untuk mempertahankan kadar gula darah yang cukup.3. Mengatur suhu tubuh dan melawan setiap penyakit /infeksi.

B. Perubahan Fisiologis Bayi Baru LahirPeriode adaptasi terhadap kehidupan di luar rahim disebut Periode Transisi. Periode ini berlangsung hingga 1 bulan atau lebih setelah kelahiran untuk beberapa sistem tubuh. Transisi yang terjadi adalah pada sistem pernafasan, sistem sirkulasi, sistem termoregulasi, sistem perkemihan, sistem pencernaan, sistem kerja hepar, sistem imunitas, sistem integumen, sistem reproduksi, sistem tulang, sistem neuromusculer 1. KardiovaskulerMasa fetus darah dari plasenta melalui vena umbilicalis masuk ke tubuh janin. Sebagian darah dialirkan ke hati dan sebagian besar melalui duktus venosus akan mengalir ke vena cava inferior masuk ke atrium kanan, dari sini darah sebagian besar dialirkan melalui foramen ovale masuk ke atrium kiri kemudian baru masuk ke ventrikel kiri yang kemudian dipompakan ke aorta.Sebagian kecil darah dari atrium kanan yang mengalir ke ventrikel kanan dipompa ke paru-paru, karena terdapat tekanan dari paru-paru yang belum berkembang, darah yang mengalir melalui arteri pulmonalis ke paru hanya sebagian, dan yang sebagian akan mengalir melalui duktus arteriosus botali ke aorta. Darah dari aorta yang mengandung nutrisi dan oksigen akan mengalir ke seluruh tubuh sedangkan darah dari sel tubuh bersama sisa metabolisme akan dialirkan ke plasenta melalui arteri umbilikalis.Setelah bayi lahir, sistem kardiovaskuler mengalami perubahan yang mencolok dimana foramen ovale, duktus arterious dan duktus venosus menutup. Arteri umbilikalis, vena umbilikalis dan arteri hepatika menjadi ligamen. Nafas pertama yang dilakukan bayi baru lahir membuat paru-paru berkembang dan menurunkan resistensi vaskuler pulmoner, sehingga darah paru mengalir. Tekanan arteri pulmoner menurun menyebabkan tekanan arterium kanan menurun, aliran darah pulmoner kembali meningkat, masuk ke jantung bagian kiri , sehingga tekanan dalam arteri kiri meningkat. Perubahan tekanan ini menyebabkan foramen ovale menutup.Bila tekanan PO2 dalam darah arteri mencapai sekitar 50 mmHg, duktus arterious akan konstriksi (PO2 janin 27 mmHg). Kemudian duktus arterious menutup dan memotong tali pusat membuat arteri umbilikalis, vena umbilikalis dan duktus venosus segera menutup dan berubah menjadi ligamen.Denyut jantung bayi saat lahir berkisar antara 120-160 kali/menit, kemudian menurun 120-140 kali/menit. Tekanan darah bayi lahir rata-rata 78/42 mmHg. Tekanan darah bayi berubah dari hari ke hari. Tekanan sistolik bayi sering menurun sekitar 15mmHg selama 1 jam setelah kelahiran.

2. Perubahan Sistem PernafasanSelama dalam uterus, janin mendapat oksigen dari pertukaran gas melalui plasenta dan setelah bayi lahir, pertukaran gas harus melalui paru-paru bayi.Organ yang bertanggung jawab untuk oksigensi janin sebelum bayi lahir adalah plsenta. Selama masa kehamilan bayi mengalami banyak perkembangan yang menyediakan infrastruktur untuk mulainya proses pernapasan. Pada masa kehamilan di trimester II atau III janin sudah mengembangkan otot-otot yang diperlukan untuk bernapas, alveoli juga berkembang dan sudah mampu menghasilkan surfaktan, fosfolipid yang mengurangi tegangan permukaan pada tempat pertemuan antara udara- alveoli. Ruang interstitial antara alveoli sangat tipis sehinga memungkinkan kontak maksimum antara kapiler dan alveoli untuk pertukaran udara.Pada saat bayi lahir, dinding alveoli disatukan oleh tegangan permukaan cairan kental yang melapisinya. Diperlukan lebih dari 25 mmHg tekanan negatif untuk melawan pengaruh tegangan permukaan tersebut dan untuk membuka alveoli untuk pertama kalinya. Tetapi sekali membuka alveoli, pernapasan selanjutnya dapat di pengaruhi pergerakan pernapasan yang relatif lemah. Untungnya pernapasan bayi baru lahir yang pertamakali sangat kuat, biasanya mampu menimbulkan tekanan negatif sebesar 50 mmHg dalam ruang intrapleura.Pada bayi baru lahir, kekuatan otototot pernapasan dan kemampuan diafragma untuk bergerak, secara langsung mempengaruhi kekuatan setiap inspirasi dan ekpirasi. Bayi yang baru lahir yang sehat mengatur sendiri usaha bernapas sehingga mencapai keseimbangan yang tepat antar-oksigen, karbon dioksida, dan kapasitas residu fungsional. Frekuensi napas pada bayi baru lahir yang normal adalah 40 kali permenit dengan rentang 3060 kali permenit (pernapasan diafragma dan abdomen) apabila frekuensi secara konsisten lebih dari 60 kali permenit, dengan atau tanpa cuping hidung, suara dengkur atau retraksi dinding dada, jelas merupakan respon abnormal pada 2 jam setelah kelahiran.

a. Perkembangan paru-paruParu-paru berasal dari titik tumbuh yang muncul dari pharynx yang bercabang dan kemudian bercabang kembali membentuk struktur percabangan bronkus proses ini terus berlanjut sampai sekitar usia 8 tahun, sampai jumlah bronkus dan alveolus akan sepenuhnya berkembang, walaupun janin memperlihatkan adanya gerakan napas sepanjang trimester II dan III. Paru-paru yang tidak matang akan mengurangi kelangsungan hidup BBL sebelum usia 24 minggu. Hal ini disebabkan karena keterbatasan permukaan alveolus, ketidakmatangan sistem kapiler paru-paru dan tidak tercukupinya jumlah surfaktan.b. Awal adanya napasFaktor-faktor yang berperan pada rangsangan nafas pertama bayi adalah :1) Hipoksia pada akhir persalinan dan rangsangan fisik lingkungan luar rahim yang merangsang pusat pernafasan di otak.2) Tekanan terhadap rongga dada, yang terjadi karena kompresi paru - paru selama persalinan, yang merangsang masuknya udara ke dalam paru - paru secara mekanis. Interaksi antara system pernapasan, kardiovaskuler dan susunan saraf pusat menimbulkan pernapasan yang teratur dan berkesinambungan serta denyut yang diperlukan untuk kehidupan.3) Penimbunan karbondioksida (CO2).Setelah bayi lahir, kadar CO2 meningkat dalam darah dan akan merangsang pernafasan. Berkurangnya O2 akan mengurangi gerakan pernafasan janin, tetapi sebaliknya kenaikan CO2 akan menambah frekuensi dan tingkat gerakan pernapasan janin.4) Perubahan suhu.Keadaan dingin akan merangsang pernapasan.

c. Surfaktan dan upaya respirasi untuk bernapasUpaya pernafasan pertama seorang bayi berfungsi untuk :1) Mengeluarkan cairan dalam paru-paru2) Mengembangkan jaringan alveolus paru-paru untuk pertama kali.Agar alveolus dapat berfungsi, harus terdapat survaktan(lemak lesitin /sfingomielin) yang cukup dan aliran darah ke paru paru. Produksi surfaktan dimulai pada 20 minggu kehamilan, dan jumlahnya meningkat sampai paru-paru matang (sekitar 30-34 minggu kehamilan). Fungsi surfaktan adalah untuk mengurangi tekanan permukaan paru dan membantu untuk menstabilkan dinding alveolus sehingga tidak kolaps pada akhir pernapasan.Tidak adanya surfaktan menyebabkan alveoli kolaps setiap saat akhir pernapasan, yang menyebabkan sulit bernafas. Peningkatan kebutuhan ini memerlukan penggunaan lebih banyak oksigen dan glukosa. Berbagai peningkatan ini menyebabkan stres pada bayi yang sebelumnya sudah terganggu.d. Dari cairan menuju udaraBayi cukup bulan mempunyai cairan di paru-parunya. Pada saat bayi melewati jalan lahir selama persalinan, sekitar sepertiga cairan ini diperas keluar dari paru-paru. Seorang bayi yang dilahirkan secarasectiocesaria kehilangan keuntungan dari kompresi rongga dada dan dapat menderita paru-paru basah dalam jangka waktu lebih lama.Dengan beberapa kali tarikan napas yang pertama udara memenuhi ruangan trakea dan bronkus BBL. Sisa cairan di paru-paru dikeluarkan dari paru-paru dan diserap oleh pembuluh limfe dan darah.

3. Sistem GastrointestinalSebelum lahir, janin cukup bulan mempraktikkan perilaku mengisap dan menelan. Pada saat lahir, reflek muntah dan batuk yang matur telah lenyap. Kemampuan bayi baru lahir cukup bulan untuk menelan dan mencerna sumber makanan dari luar cukup terbatas. Sebagaian besar keterbatasan tersebut membutuhkan berbagai enzim dan hormon pencernaan yang dapat di saluran cerna (mulai dari mulut sampai dengan usus).Kamampuan absorpsi karbohidrat pada bayi baru lahir kurang efisien, sedangkan absorpsi monosakarida ( glukosa ) telah efisien. Regurgitasi pada bayi baru lahir disebabkan oleh sfingter jantung, sambungan esophagus bawah, dan lambung yang tidak sempurna. Kapasitas lambung pada bayi baru lahir cukup bulan sangat terbatas, kurang dari 30cc. hal ini di sebabkan karena usus bayi baru lahir relatif tidak matur dan sistem otot yang menyusun organ tersebut lebih tipis dan kurang efisien di bandingkan orang dewasa sehingga gelombang peristaltiknya sukar untuk di prediksi. Lipatan dan vili dinding usus belum berkembang sempurna. Sel epitel yang melapisi usus halus bayi baru lahir tidak berganti dengan cepat sehingga meningkatkan absorpsi yang paling efektif. Awal pemberian makan oral menstimulasi lapisan usus agar matur dengan meningkatkan pergantian sel yang cepat dan produksi enzim mikrovilus. Epitel sel yang tidak matur mempengaruhi usus untuk melindungi dirinya dari zat-zat yang sangat berbahaya.Pada awal kehidupan, bayi baru lahir menghadapi proses penutupan usus ( permukaan epitel usus menjadi tidak permeable terhadap antigen ). Sebelum penutupan usus bayi akan rentan terhadap infeksi virus / bakteri dan juga terhadap stimulasi allergen melalui penyerapan molekul-molekul besar oleh usus. Kolon bayi baru lahir kurang efisien dalam menyimpan cairan daripada kolon orang dewasa sehingga bayi cenderung mengalami kompilasi kehilangan cairan, misalnya gangguan diare.

4. Sistem PerkemihanPada bulan ke 4 kehidupan jani, ginjal terbentuk didalam rahim, urin sudah terbentuk dan diekskresikan kedalam cairan amnion. Pada kehamilan cukup bulan, ginjal menempati sebagian besar dinding abdomen posterior, fungsi ginjal sudah sama dengan fungsi pada orang dewasa sehingga pada saat lahir didalam kandung kemih bayi terisi sedikit urin sehingga kemungkinan bayi baru lahir tidak akan miksi sampai dalam waktu 12 jam sampai 24 jam. Berkemih akan sering terjadi setelah periode ini, dalam 24 jam bayi akan berkemih antara 6-10 kali dengan wana urin pucat yang merupakan indikasi bahwa bayi kecukupan intake urin. Bayi baru lahir akan mengeksresikan urin antara 15-20 ml perkilogram berat badan per hari. Glomerulus mulai terbentuk pada usia fetus 8 minggu. Ginjal fetus mulia berfungsi pada kehamilan 3 bulan, namun belum optimal. Setelah tali pusta diikat, banyak darah mengalir ke ginjal sehingga fungsi ginjal baik.

5. Perubahan Sistem ImunitasPada kehamilan 8 minggu telah ditemukan limfosit, dengan tuanya kehamilan maka limfosit juga banyak di temukan dalam ferifer dan terdapat pula limfe. Sel sel limfoid membentuk molekul immunoglobulin gamma G yang merupakan gabungan immunoglobulin gamma A dan gamma M. Gamma G dibentuk paling banyak setelah 2 bulan bayi dilahirkan. Gamma G globulin janin di dapat dari ibu melalui plasenta. Bila terjadi infeksi maka janin mengadakan reaksi dengan plasmasitosis, penambahan penambahan folikel limfoid dan sintesis gamma M immunoglobulin. Gamma A immunoglobulin telah dapat dibentuk pada kehamilan 2 bulan dan banyak ditemukan segera setelah lahir, khususnya sekret dari traktus digestifus,respiratorus,kelenjar ludah,pancreas dan traktus urogenital.Gamma M immunoglobulin meningkat segera setelah bayi dilahirkan setara dengan keadaan flora normal dalam saluran pencernaan. Akan tetapi bayi hanya dilindungi oleh Gamma G immunoglobulin dari ibu dan terbatas kadarnya juga kurangnya Gamma A immunoglobulin yang menyebabkan neonatus berkemungkinan besar rentan infeksi dan sepsis.Sistem imunitas bayi baru lahir masih belum matang, sehingga menyebabkan neonatus rentan terhadap berbagai infeksi dan alergi. Sistem imunitas yang matang akan memberikan kekebalan alami maupun yang di dapat. Kekebalan alami terdiri dari struktur pertahanan tubuh yang mencegah atau meminimalkan infeksi.Berikut beberapa contoh kekebalan alami :a. Perlindungan oleh kulit membran mukosab. Fungsi saringan saluran napasc. Pembentukan koloni mikroba oleh klit dan ususd. Perlindungan kimia oleh lingkungan asam lambung

Kekebalan alami juga disediakan pada tingkat sel yaitu oleh sel darah yang membantu BBL membunuh mikroorganisme asing. Tetapi pada BBL se-sel darah ini masih belum matang, artinya BBL tersebut belum mampu melokalisasi dan memerangi infeksi secara efisien.Kekebalan yang didapat akan muncul kemudian. BBL dengan kekebalan pasif mengandung banyak virus dalam tubuh ibunya. Reaksi antibodi keseluruhan terhadap antigen asing masih belum dapat dilakukan sampai awal kehidupa anak. Salah satu tugas utama selama masa bayi dan balita adalah pembentukan sistem kekebalan tubuh.Bayi memiliki imunoglobulin waktu lahir, namun keberadaannya dalam rahim terlindung membatasi kebutuhan untuk bereaksi pada kekebalan trhadap antigen tertentu. Ada tiga macam imunoglobulin (Ig) atau antibodi (huruf menunjukan masing-masing golongan ),yaitu IgG,igA, dan IgM. Hanya IgG yang cukup kecil melewati pembatas plasenta , IgG merupakan golongan antibodi yang sangat penting dan kira-kira 75% dari seluruh antibodi. IgG mempunyai kekebalan terhadap infeksi kuman virus tertentu. Pada waktu lahir, tingkat IgG bayi sama dengan atau sedikit lebih banyak daripada ibu. Tingkat Ig ini memberikan kekebalan pasif selama beberapa bulan kehidupan.IgM dan IgA tidak melintasi pembatas plasenta, namun dibuat oleh janin. Tingkat IgM pada periode kehamilan besarnya 20% dari IgM orang bisa dan diperlukan waktu 2 tahun untuk dapat menyamai tingkat orang dewasa. Tingkat IgM yang relative rendah membuat bayi rentan terkena infeksi. IgM juga penting sebab sebagian besar antibodi yang terbentuk pada sewaktu terjadi respons primer adalah golongan ini. Tingkat IgA sangat rendah dan diproduksi dalam waktu yang lama walaupun tingkat salive sekresi mencapai tingkat oreang dewasa dalam kurun waktu 2 bulan. IgA melindungi dari infeksi saluran pernafasan , saluran usus lambung ,dan mata. Sedangkan ,imunoglobulin jenis lainnya, yaitu IgD dan IgE, tidak begitu berkembang pada masa awal bayi/neonatus.

6. Sistem TermogulasiBayi baru lahir belum dapat mengatur suhu tubuh mereka, sehingga akan mengalami stress dengan adanya perubahan-perubahan lingkungan. Pada saat bayi meninggalkan lingkungan rahim ibu yang hangat, bayi tersebut kemudian masuk ke dalam lingkungan ruang bersalin yang jauh lebih dingin. Suhu dingin ini menyebabkan air ketuban menguap lewat kulit, sehingga mendinginkan darah bayi. Pada lingkungan yang dingin, pembentukan suhu tanpa mekanisme menggigil merupakan usaha utama seorang bayi yang kedinginan untuk mendapatkan kembali panas tubuhnya. Pembentukan suhu tanpa menggigil ini merupakan hasil penggunaan lemak coklat terdapat di seluruh tubuh, dan mereka mampu meningkatkan panas tubuh sampai 100 %. Untuk membakar lemak coklat, seorang bayi harus menggunakan glukosa guna mendapatkan energi yang akan mengubah lemak menjadi panas. Lemak coklat tidak dapat diproduksi ulang oleh bayi baru lahir dan cadangan lemak coklat ini akan habis dalam waktu singkat dengan adanya stress dingin. Semakin lama usia kehamilan, semakin banyak persediaan lemak coklat bayi. Jika seorang bayi kedinginan, dia akan mulai mengalami hipoglikemia, hipoksia dan asidosis. Oleh karena itu, upaya pencegahan kehilangan panas merupakan prioritas utama dan bidan berkewajiban untuk meminimalkan kehilangan panas pada bayi baru lahir. Disebut sebagai hipotermia bila suhu tubuh turun dibawah 360C. Suhu normal pada neonatus adalah 36,537,00C.Bayi baru lahir mudah sekali terkena hipotermia yang disebabkan oleh :a. Pusat pengaturan suhu tubuh pada bayi belum berfungsi dengan sempurna.b. Permukaan tubuh bayi yang relatife lebih luas.c. Tubuh bayi terlalu kecil untuk memproduksi dan menyimpan panas.d. Bayi belum mampu mengatur possisi tubuh dan pakaiannya agar ia tidak kedinginan.Hipotermia dapat terjadi setiap saat apabila suhu disekeliling bayi rendah dan upaya mempertahankan suhu tubuh tidak diterapkan secara tepat, terutama pada masa stabilisasi yaitu 6 12 jam pertama setelah lahir. Misal: bayi baru lahir dibiarkan basah dan telanjang selama menunggu plasenta lahir atau meskipun lingkungan di sekitar bayi cukup hangat namun bayi dibiarkan telanjang atau segera dimandikan.Gejala hipotermi :a. Sejalan dengan menurunnya suhu tubuh, bayi menjadi kurang aktif, letargis, hipotonus, tidak kuat menghisap ASI dan menangis lemah.b. Pernapasan megap-megap dan lambat, denyut jantung menurun.c. Timbul sklerema : kulit mengeras berwarna kemerahan terutama dibagian punggung, tungkai dan lengan.d. Muka bayi berwarna merah terange. Hipotermia menyebabkan terjadinya perubahan metabolisme tubuh yang akan berakhir dengan kegagalan fungsi jantung, perdarahan terutama pada paru-paru, ikterus dan kematian.Terdapat empat mekanisme kemungkinan hilangnya panas tubuh dari bayi baru lahir kelingkunganya.1) Konduksi Panas dihantarkan dari tubuh bayi ketubuh benda di sekitarnya yang kontak langsung dengan tubuh bayi. (Pemindahan panas dari tubuh bayi ke objek lain melalui kontak langsung). Contoh hilangnya pans tubuh bayi secara konduksi, ialah menimbang bayi tanpa alas timbangan, tangan dpenolong yang dingin memegang bayi baru lahir, menggunakan stetoskop dingin untuk pemeriksaan bayi baru lahir.2) KonveksiPanas hilang dari bayi ke udara sekitanya yang sedang bergerak (jumlah pans yang hilang tergantung pad kecepatan dan suhu udara). Contoh hilanya panas tubuh bayi secara konveksi, ialah membiarkan atau menempatkan bayi baru lahir dekat jendela, membiarkan bayi baru lahir diruangan yang terpasng kipas angin.3) RadiasiPanas di pancarkan dari bayi baru lahir, keluar tubuhnya kelingkungan yang lebih dingin (Pemindahan panas anatar dua objek yang mempunyai suhu berbeda). Contoh bayi mengalami kehilangan panas tubuh secara radiasi, ialah bayi baru lahir di biarkan dalam ruangan dengan Air onditioner (AC) tanpa di berikan pemanas(Radiant Warmer), bayi baru lahir dibiarkan keadaan telanjang, bayi baru lahir di tidurkan berdekatan dengan ruangan yang dingin, misalnya dekat tembok. 4) EvaporasiPanas hilang melalui proses penguapan tergantung kepada kecepatan dan kelembababan udara (perpindahan panas dengan cara merubah cairan menjadu uap). Evaporasi di pengaruhi oleh jumlah panas yang di pakai tingkat kelembaban udara, aliran udar yang melewati apabila bayi baru lahir di biarkan suhu kamar 250C, maka bayi akan kehilangan panas melalui konveksi, radiasi dan evaporasi 200 perkilogram berat badan (Perg BB), sedangkan yang di bentuk hanya satu persepuluhnya.

Untuk mencegah kehilangan panas pada bayi baru lahir, antar lain mengeringkan bayi secara seksama, menyelimuti bayi dengan selimut atau kain bersih, kering dan hangat, menutup bagian kepala bayi, menganjurkan ibu untuk memeluk dan menyusukan bayinya.

7. Sistem MetabolismeUntuk memfungsikan otak memerlukan glukosa dalam jumlah tertentu. Dengan tindakan penjepitan tali pusat dengan klem pada saat lahir seorang bayi harus mulai mempertahankan kadar glukosa darahnya sendiri. Pada setiap bayi baru lahir, glukosa darah akan turun dalam waktu cepat (1 sampai 2 jam).Koreksi penurunan kadar gula darah dapat dilakukan dengan 3 cara :a. Melalui penggunaan ASI b. Melaui penggunaan cadangan glikogenc. Melalui pembuatan glukosa dari sumber lain terutama lemak

BBL yang tidak mampu mencerna makanan dengan jumlah yang cukup, akan membuat glukosa dari glikogen (glikogenisasi). Hal ini hanya terjadi jika bayi mempunyai persediaan glikogen yang cukup. Bayi yang sehat akan menyimpan glukosa dalam bentuk glikogen terutama di hati, selama bulan-bulan terakhir dalam rahim.Bayi yang mengalami hipotermia, pada saat lahir yang mengakibatkan hipoksia akan menggunakan cadangan glikogen dalam jam-jam pertama kelahiran. Keseimbangan glukosa tidak sepenuhnya tercapai dalam 3-4 jam pertama kelahiran pada bayi cukup bulan. Jika semua persediaan glikogen digunakan pada jam pertama, maka otak dalam keadaan berisiko. Bayi yang lahir kurang bulan (prematur), lewat bulan (post matur), bayi yang mengalami hambatan pertumbuhan dalam rahim dan stres janin merpakan risiko utama, karena simpanan energi berkurang (digunakan sebelum lahir).Gejala hipoglikemi dapat tidak jelas dan tidak khas meliputi kejang-kejang halus, sianosis, apneu, tangis lemah, letargi,lunglai dan menolak makanan. Hipoglikemi juga dapat tanpa gejala pada awalnya. Akibat jangka panjang hipoglikemi adalah kerusakan yang meluas di seluruh di sel-sel otak.

8. Sistem IntegumenSemua struktur kulit hadir pada saat lahir. epidermis dan dermis yang longgar terikat dan sangat tipis. vernix caseosa (seperti Keju, substansi keputihan) menyatu dengan epidermis dan berperan sebagai pelindung. Kulit bayi sangat sensitif dan mudah terkena injury. Bayi mempunyai kulit bewarna merah untuk beberapa jam setelah lahir, setelah itu akan menjadi warna kulit yang normal. Kulit bayi sering timbul bercak atau belang, khususnya pada bagian ekstremitas. Tangan dan kaki timbul sedikit cyanosis (acrocyanosis), yang disebabkan oleh ketidakstabilan vasomotor dan kapiler stasis. Acrosyanosis adalah hal yang normal dan timbul sementara pada 7-10 hari pertama, khususnya pada keadaan terkena cahaya atau terkena dingin.Bayi baru lahir yang sehat mempunyai penampilan yang gemuk, karena sebagian besar jumlah jaringan lemak (subcutaneous tissue) dan kadar air pada ekstraseluler. Rambut lanugo yang baik dapat dilihat di sebagian besar bagian wajah, bahu, dan punggung. Edema pada wajah dan ecchymosis (memar) atau petechiaedapat dilihat sebagai hasil dari presentasi wajah, kelahiran dengan pengguntingan jalan lahir, atau kelairan dengan vacum ekstrasi.Lipatan dapat ditemukan ditemukan ditelapak tangan, garis simian, lipatan tunggal pada telapak tangan, sering ditemukan pada bayi asia atau bayi pada down syndrome.

9. Sistem ReproduksiSaat lahir ovarium bayi wanita berisi beribu-ribu sel germinal primitif yang akan berkurang sekitar 90% sejak bayi lahir hingga dewasa. Peningkatan kadar esterogen selama masa hamil yang diikuti dengan penurunan setelah bayi bayi lahir mengakibatkan pengeluaran bercak darah melalui vagina. Genetalia eksterna biasanya edematosa disertai hiperpigmentasi. Pada bayi prematur, klitoris menonjol dan labia mayora kecil dan terbuka.Testis turun kedalam skrotum pada 90% bayi baru lahir laki0laki. Prepusium yang ketat sering kali dijumpai pada bayi baru lahir. Muara uretra dapat tertutup prepusium dan tidak dapat ditarik kebelakang selama 3-4 tahun. Sebagai respon terhadap esterogen ibu, ukuran genetalia bayi baru lahir cukup bulan dapat meningkat begitu juga pigmentasinya. Terhadap rugae yang melapisi kantong skrotum.Hidrokel sering terjadi dan akan mengecil tanpa pengobatan. Pembengkakan payudara pada bayi baru lahir disebabkan oleh peningkatan esterogen selama masa kehamilan. Pada beberapa bayi baru lahir terlihat rabas encer (witchs milk), ini tidak memiliki makna klinis, tidak perlu diobati dan akan hilang seiring dengan penurunan hormon ibu dalam tubuh bayi.

BAB IIIPENUTUP

A. SimpulanAdapatasi bayi baru lahir (BBL) adalah penyesuaian diri individu (BBL) dari keadaan yang sangat tergantung menjadi mandiri secara fisiologis.Banyak perubahan yang akan dialami oleh bayi yang semula berada dalam lingkungan interna (dalam kandungan Ibu) yang hangat dan segala kebutuhannya terpenuhi (O2 dan nutrisi) ke lingkungan eksterna (diluar kandungan ibu) yang dingin dan segala kebutuhannya memerlukan bantuan orang lain untuk memenuhinya.Periode adaptasi ini disebut sebagai periode transisi, yaitu dari kehidupan di dalam rahim ke kehidupan di luar rahim. Periode ini berlagsung sampai 1 bulan atau lebih. Transisi yang paling nyata dan cepat terjadi adalah pada sistem pernafasan dan sirkulasi, sistem termoregulasi, dan dalam kemampuan mengambil serta menggunakan glukosa.Perubahan fisiologis yang terjadi pada bayi baru lahir meliputi : Perubahan sistim pernapasan / respirasi, Perubahan pada sistem peredaran darah, Pengaturan Suhu, Metabolisme Glukosa, Perubahan sistem gastrointestinal dan Sistem kekebalan tubuh/ imun.

B. Saran1. Setelah memahami tentang bayi baru lahir tentunya bisa dilakukan penerapan yang baik untuk dapat melakukan pemeriksaan yang spesifik pada bayi baru lahir sehingga dapat menetapkan diagnosis yang benar agar dapat dilakukan perawatan yang lebih intensif jika ditemukan adanya masalah.2. Semua tenaga kesehatan dapat bekerja sama untuk dapat memberikan perawatan yang benar terkait dengan bayi baru lahir.

DAFTAR PUSTAKA

Dewi,L.Nanny Vivian.(2010).Asuhan Neonatal Bayi dan Bidan.Jakarta:Salemba MedikaLowdermilk,dkk(2010).Maternity Nursing.Canada.Mosby ElsevierSudarti,dkk.(2012).Asuhan Kebidanan Neonatus,Bayi,dan Anak Balita.Yogyakarta:Nuha Medikahttp://putriyacipugh.blogspot.com/p/211-adaptasi-bayi-baru-lahir-terhadap.htmlhttp://sudraja.blogspot.com/2012/04/adaptasi-fisiologis-bayi-baru-lahir.html

1 | Page