POMPA DESAK

15
Disusun Oleh : Dafid Casidy M.Hadi wibawa Rahman

Transcript of POMPA DESAK

Page 1: POMPA DESAK

Disusun Oleh :Dafid CasidyM.Hadi wibawaRahman

Page 2: POMPA DESAK

Pompa : adalah pesawat pengangkut zat cair atau alat pembangkit energi pada aliran zat cair.

Dengan adanya pompa berarti sistem aliran zat cair menerima energi (-W) dari sistem lingkungan. Energi yang diterima zat cair digunakan untuk mengganti tenaga yang hilang karena gesekan antara zat cair yang mengalir dengan dinding pipa (F), dan/atau untuk menaikkan kecepatan aliran ( ), dan/atau untuk menaikkan tekanan ( ), dan/atau untuk melawan ketinggian ( ). P

Secara Matematis Persamaan energi untuk pompa sebagai berikut:

Page 3: POMPA DESAK

Perpindahan zat cair dalam pompa desak didasarkan pada pembesaran (kerja isap) dan kemudian pengecilan (kerja kempa) kembali ruang dalam rumah pompa.

Kecepatan aliran volum (kapasitas) pada pompa desak berbanding lurus dengan jumlah pembesaran dan pengecilan ruang dalam rumah pompa tiap satuan waktu.

Kapasitas pompa desak secara umum dapat dikatakan tidak dipengaruhi oleh tekanan yang dibangkitkan (head) dalam pompa. Jadi dapat disimpulkan bahwa kenaikkan tekanan (head) yang dapat dicapai secara maksimum pada pompa desak tidak tergantung pada jumlah pembesaran dan pengecilan ruang dalam rumah pompa tiap satuan waktu.

Pada tekanan yang tinggi ada kemungkinan kapasitas sedikit berkurang hal ini kemungkinan disebabkan adanya kebocoran.

Page 4: POMPA DESAK

Pompa Desak Terbagi 2 jenis,yaitu : Pompa desak gerak berputar (Rotary

pumps) Pompa desak gerak bolak-balik

(Reciprocating pumps)

Page 5: POMPA DESAK

Pompa desak gerak berputar terbagi menjadi :

POMPA RODA GIGI (GEAR PUMP) POMPA LOBE (LOBE PUMP) POMPA DINDING (SLIDING-VANE PUMP) POMPA ULIR (SCREW PUMP)

Page 6: POMPA DESAK

Pompa desak gerak bolak balik terbagi menjadi:

POMPA TORAK POMPA PLUNYER (PLUNGER PUMP) POMPA MEMBRAN

Page 7: POMPA DESAK

Prinsip kerja : Berputarnya elemen dalam rumah pompa menyebabkan penurunan tekanan pada saluran isap, sehingga terjadi aliran cairan dari sumber masuk ke rumah pompa. Cairan tersebut akan mengisi ruang kosong yang ditimbulkan oleh elemen-elemen yang berputar dalam rumah pompa tersebut, cairan terperangkap dan ikut berputar. Pada saluran kempa terjadi pengecilan rongga, sehingga cairan terkempakan ke luar

Komponen : terdiri sebuah rumah pompa dengan sambungan saluran isap (suction) dan sambungan saluran kempa (discharge) dan didalam rumah pompa tersebut terdapat komponen yang berputar, yang dapat berupa roda gigi (gear pumps), atau silinder dengan sudu-sudu (sliding-vane pumps), atau ulir (screw pumps).

Page 8: POMPA DESAK

Cara Kerja : Ketika roda gigi berputar, terjadi penurunan tekanan pada rumah pompa sehingga cairan mengalir dan mengisi rongga gigi. Cairan yang terperangkap dalam rongga gigi terbawa berputar kemudian dikempakan dalam saluran pengeluaran, karena pada bagian ini terjadi pengecilan rongga gigi

Kegunaan : Untuk mencegah terjadinya kemacetan dan aus saat pompa digunakan maka zat cair yang dipompa tidak boleh mengandung padatan dan tidak bersifat korosif. Pompa dengan penggigian luar banyak digunakan untuk memompa minyak pelumas atau cairan lain yang mempunyai sifat pelumasan yang baik. Pompa dengan penggigian dalam dapat digunakan untuk memompa zat cair yang mempunyai kekentalan (viskositas) tinggi, seperti tetes, sirop, dan cat.

Page 9: POMPA DESAK

Gambar 2. Potongan pompa roda gigi dengan penggigian luar (external gear pump) 

Gambar 1. Skema prinsip kerja pompa roda gigi dengan penggigian luar (external gear pump)

Gambar 3. Skema prinsip kerja pompa roda gigi dengan penggigian dalam

Page 10: POMPA DESAK

Cara kerja : pompa lobe pada prinsipnya sama dengan cara kerja pompa roda gigi dengan penggigian luar. Pompa jenis ini ada yang mempunyai dua rotor lobe atau tiga rotor lobe.

Kegunaan : Pompa lobe dapat digunakan untuk memompa cairan yang kental (viskositasnya tinggi) dan mengandung padatan. Pemilihan dua rotor lobe atau tiga rotor lobe didasarkan atas ukuran padatan yang terkandung dalam cairan, kekentalan cairan, dan kontinyuitas aliran. Dua rotor lobe cocok digunakan untuk cairan kental, ukuran padatan yang relatif kasar dengan kontinyuitas kecepatan aliran yang tidak halus.

 

Gambar 4. Cara kerja pompa lobe 

Page 11: POMPA DESAK

Cara kerja : Pompa berporos tunggal yang di dalam rumah pompa berisi sebuah rotor berbentuk silinder yang mempunyai alur-alur lurus pada kelilingnya. ke dalam alur-alur ini dimasukkan sudu-sudu lurus yang menempel pada dinding dalam rumah pompa dan dapat berputar secara radial dengan mudah. Rotor ini dipasang asimetri dalam rumah pompa. Ketika rotor berputar tekanan dalam rumah pompa turun sehingga terjadi kerja isap dan pada saluran pemasukkan terjadi pembesaran ruang kosong, sehingga cairan dapat mengalir dari sumber dan mengisi rongga kosong dalam rumah pompa. Pada tempat pengeluaran terjadi pengecilan ruang kosong sehingga pada tempat ini terjadi kerja kempa. Dengan cara ini secara berturut-turut terjadi kerja isap dan kerja kempa.

Kegunaan : Pompa dinding vane dapat digunakan sebagai pompa vakum

Gambar 5. Skema prinsip kerja pompa sliding vane  

Page 12: POMPA DESAK

Cara kerja : Pompa jenis ini hanya dapat digunakan untuk tekanan pada saluran kempa lebih rendah dari tekanan pada saluran isap dan bila zat cair yang dipompa mempunyai kekentalan tinggi. Pada keadaan kering pompa ini tidak dapat mengisap sendiri, sehingga sebelum digunakan pompa ini harus terisi cairan yang akan dipompa (dipancing).

Kegunaan : Sama halnya dengan pompa roda gigi, pompa ulir ini cocok untuk memompa zat cair yang bersih dan mempunyai sifat pelumasan yang baik.

Page 13: POMPA DESAK

Gambar 6. Skema prinsip kerja pompa ulir berporos tunggal

Gambar 7. Skema prinsip kerja pompa ulir berporos ganda (double screw pump)

Gambar 8. Potongan pompa ulir berporos ganda

Gambar 9. Potongan ‘traveling cavity pump’ salah satu jenis pompa ulir

Page 14: POMPA DESAK

Pada pompa desak gerak bolak-balik, gerak putar dari mesin penggerak diubah menjadi gerak bolak-balik dari torak (piston), atau plunyer (plunger), atau membran yang terdapat dalam rumah pompa. Pompa desak gerak bolak-balik dapat digolongkan dalam tiga jenis yaitu: pompa torak, pompa plunyer, dan pompa membran.

Page 15: POMPA DESAK

Menurut cara kerjanya pompa torak dapat dikelompokkan dalam kerja tunggal dan kerja ganda. Sedangkan menurut jumlah silinder yang digunakan, dapat dikelompokkan dalam pompa torak sinder tunggal dan pompa torak silinder banyak.

 Untuk pompa torak kerja tunggal dan silinder tunggal, aliran cairan terjadi sebagai berikut. Bila batang torak dan torak bergerak ke atas, zat cair akan terisap oleh katup isap di sebelah bawah dan pada saat yang sama cairan yang ada disebelah atas torak akan terkempakan ke luar. Jika torak bergerak ke bawah katup isap akan tertutup dan katup kempa terbuka sehingga cairan tertekan ke atas torak melalui katup kempa. Dengan gerakan ini maka akan terjadi kerja isap dan kerja kempa secara bergantian. Aliran cairan yang dihasilkan terputus-putus.