Makalah Maternitas
-
Upload
brian-mokolomban -
Category
Documents
-
view
339 -
download
0
Transcript of Makalah Maternitas
5/12/2018 Makalah Maternitas - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-maternitas-55a35ab5ec542 1/25
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Persalinan dalah tugas dari seorang ibu yang harus dihadapi dengan tabah,
walaupun tidak jarang mereka merasa cemas dalam menghadapi masalah tersebut.
Oleh karena itu, mereka memerlukan penolong yang dapat dipercaya, yang dapat
dipercaya, yang dapat memberikan bimbingan dan selalu siap di depan dalam
mengatasi kesukaran.
Dalam makalah ini akan di jelaskan mengenai proses kelahiran.
1.2 Perumusan Masalah
Karena latar belakang diatas maka rumusan masalah adalah sebagai berikut:
“Bagaimana Proses Kelahiran Bayi?”
1.3 Tujuan
Tujuan Umum :
- Untuk mengetahui proses kelahiran
Tujuan Khusus :
1. Untuk mengidentifikasi kelahiran normal
2. Untuk mengetahui tahap-tahap proses kelahiran normal
5/12/2018 Makalah Maternitas - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-maternitas-55a35ab5ec542 2/25
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Persalinan Normal
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup
dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar.
Persalinan biasa atau normal (eutosia) adalah proses kelahiran janin pada
kehamilan cukup bulan (aterm 40 minggu), pada janin letak memanjang dan
presentasi belakang kepala, yang disusul dengan pengeluaran plasenta dan seluruh
proses kelahiran itu berakhir dalam waktu kurang dari 24 jam, tanpa tindakan atau
pertolongan buatan dan tanpa komplikasi.
2.2 Proses Persalinan
Proses persalinan terbagi menjadi 4 kala :
1. Kala I : Pembukaan serviks.
2. Kala II : Pengeluaran janin.
3. Kala III : Kala pengeluaran plasenta.
4. Kala IV : Hingga 1 jam setelah plasenta lahir
2.2.1 Kala I
Tanda-tanda dan gejala inpartu :
1. Penipisan dan pembukaan serviks.
2. Kontraksi uterus yang mengakibatkan perubahan serviks (frekuensi
minimal 2 kali dalam 10 menit)
3. Keluar cairan lender bercampur darah melalui vagina
4. Adanya HIS
Perbedaan his sesungguhnya dan his palsu
HIS sesungguhnya
1. Rasa sakit :
- Teratur
- Interval makin
pendek
- Semakin lama
HIS palsu
1. Rasa sakit :
- Tidak teratur
- Interval panjang
- Kekuatan tetap
5/12/2018 Makalah Maternitas - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-maternitas-55a35ab5ec542 3/25
3
semakin kuat
- Dirasakan paling
sakit di daerah
punggung- Intensitas makin
kuat kalau
penderita berjalan
2. Keluar cairan lendir
bercampur darah melalui
vagina
3. Serviks membuka dan
menipis
- Dirasakan kuat di daerah perut
- Tak ada perubahan walaupun
penderita berjalan
2. Tidak keluar cairan lendir bercampur
darah melalui vagina
3. Serviks tertutup dan tidak ada
pembukaan
Fase-fase dalam persalinan kala I :
Fase laten : pembukaan servik berlangsung lambat, sampai pembukaan
berlangsung 2 jam, cepat menjadi 9 cm.
Fase aktif : berlangsung selama 6 jam dibagi atas 3 sub fase :
1. Periode akselerasi : berlangsung 2 jam, pembukaan menjadi 4 cm.
2. Periode dilatasi maksimal (steady) selama 2 jam, pembukaan
berlangsung 2 jam, cepat menjadi 9 cm.
3. Periode deselerasi berlangsung lambat dalam waktu 2 jam pembukaan
menjadi 10 cm.
Proses persalinan pada kala I :
1.
Dimulai pada waktu serviks membuka karena his: kontraksi uterusyang teratur, makin sering, makin nyeri; disertai pengeluaran darah-
lendir (tidak lebih banyak dari darah haid)
2. Berakhir pada waktu pembukaan serviks telah lengkap (pada
pemeriksaan dalam bibir porsio tidak dapat diraba lagi). Selaput
ketuban biasanya pecah pada akhir kala I.
3. Lamanya tergantung paritas ibu : primigravida kira-kira 12 jam,
multigravida kira-kira 7 jam.
5/12/2018 Makalah Maternitas - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-maternitas-55a35ab5ec542 4/25
4
4. Mekanisme pembukaan serviks adalah sebagai berikut : kontraksi
segmen atas uterus dan retraksi (renggangan) segmen bawah uterus
yang mengakibatkan pembukaan serviks. Akhirnya segmen bawah
uterus makin menipis, dan segmen atas uterus (korpus) makin menebal.
Perbedaan siap bersalin dan belum akan bersalin
Betul-betul bersalin Belum bersalin
- Mules-mules teratur(1jam 5
kali)
- Makin lama makin sering.
- Makin lama makin nyeri dan
ma- kin lama.
- Nyeri dimulai dari belakang
menjalar ke depan.
- Berjalan menambah nyeri.
- Berhubungan dengan
pengeras- an uterus.
- Keluar darah lendir.
- Serviks mendatar dan
membuka
- Bagian terbawah sudah turun.
- Kepala tidak dapat
digerakkan pada waktu
mules.
- Sedativa tidak menghentikan
mules-mules.
- Tidak teratur.
- Tidak ada perubahan.
- Tidak ada perubahan.
- Nyeri terutama di depan.
- Tidak ada perubahan.
- Tidak ada hubungan.
- Tidak keluar apa-apa.
- Tidak ada perubahan.
- Belum turun.
- Kepala tetap bebas.
- Sedativa dapat
menghentikan mules-mules.
Pada primigravida retraksi (regangan, penipisan) mendahului
pembukaan serviks, sedangkan pada multigravida berlangsung
bersama-sama. Inilah yang menentukan lamanya kala I.
Kecepatan pembukaan pada sepertiga pertama lambat, dan pada dua
per tiga kedua cepat. Pembukaan lengkap - 10 cm.
5. His
Frekuensi : 10 kali/10 menit pada permulaan persalinan 2-3 kali /menit
pada akhir kala 1.
5/12/2018 Makalah Maternitas - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-maternitas-55a35ab5ec542 5/25
5
Lamanya : kurang lebih satu menit.
Nyerinya : berasal dari reganagan serviks yang membuka.
Terjadi kalau tekanan intrauterine melebihi 20 mmHg.
Biasanya dimulai dari tulang belakang yang menjalar ke depan.
Kontraksi uterus dimulai pada tempat kira-kira batas tuba dengan
uterus.
Akibatnya terhadap janin : setiap kontraksi dapat menghambat aliran
darah dari plasenta ke janin.Kalau tekanannya melebihi 75 mmHg akan
menyumbat aliran darah sama sekali. Kalau his terlampau kuat,
terlampau lama, atau terlampau sering dapat menimbulkan gawat janin.
6. Darah lendir
Darah lendir bercampur lendir yang keluar dari uterus akibat
pergeseran selaput ketuban dengan dinding uterus pada waktu
pembukaan seviks.
2.2.2 Kala II
1. Dimulainya, hanya dapat diketahui dengan pemeriksaan dalam, dengan
menemukan serviks yang membuka lengkap (pembukaan lengkap,
pembukaan 10 cm).
Tanda-tanda kliniknya lainnya ialah :
- Nyeri his yang sangat hebat
- Pasien merasa “ingin mengejan”
- “darah– lendir” bertambah banyak
- Selaput ketuban pecah
- Perasaan seperti “mau buang air besar”
- Hemoroid fisiologik mulai tampak
2. Berakhir dengan lahirnya janin
3. Lamanya
Pada primigravida kira-kira 1 jam, multipara ½ jam.
4. Mengejan
Disebapkan oleh turunnya kepala yang menekan rectum. Berakibat
meningkatnya tekanan intraabdominal yang memperkuat kontraksi uterus.
Jangan dibiarkan kalau serviks belum membuka lengkap atau dilakukandi
luar his, karena regangan yang berlebihan pada ligamentum serviks
5/12/2018 Makalah Maternitas - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-maternitas-55a35ab5ec542 6/25
6
lateralis dapat menimbulkan prolapsus uteri (turun peranakan) dikemudian
hari.
5. Perineum yang menggembung
Terjadi pada waktu kepala janin mencapai itroitus vaginae. Bertambah
gembung pada setiap kontraksi uterus, yang dapat mengakibatkan robekan
perineum, kecuali kalau dilakukan episiotomi.
6. Kepala mulai tampak diantara labia minora (crowning).
7. Mekanisme persalinan
2.2.3 Kala III
Penyebab terpisahnya plasenta dari dinding uterus adalah kontraksi uterus
(spontan atau dengan stimulus) setelah kala dua selesai. Berat plasenta
mempermudah terlepasnya selaput ketuban, yang terkelupas dan dikeluarkan.
Tempat perlekatan plasenta menentukan kecepatan pemisahan dan metode
ekspulsi plasenta. Selaput ketuban dikeluarkan dengan penonjolan bagian ibu
atau bagian janin.
Pada kala III, otot uterus (miometrium)berkontraksi mengikuti penyusutan
volume rongga uterus setelah lahirnya bayi. Penyusutan ukuran ini
menyebabkan berkurangnya ukuran tempat perlekatan plasenta. Karena tempat
perlekatan menjadi semkin kecil, sedangkan ukuran plasenta tidak berubah
maka pasenta akan terlipat, menebal dan kemudian lepas dari dinding uterus.
Setelah lepas, plasenta akan turun ke bagian bawah uterus atau ke dalam
vagina.
Setelah janin lahir, uterus mengadakan kontraksi yang mengakibatkan
penciutan permukaan kavum uteri, tempat implantassi plasenta. Akibatnya,
plasenta akan lepas dari tempat implantasinya. Berat plasenta pada kelahiran
cukup bulan kira – kira 500-700 gr.
Cara – cara Pelepasan Plasenta
1. Metode Ekspulsi Schultze
Pelepasan ini dapat dimulai dari tengah (sentral) atau dari pinggir
plasenta. Ditandai oleh makin panjang keluarnya tali pusat dari vagina
(tanda ini dikemukakan oleh Ahfled) tanpa adanya perdarahan per
vaginam. Lebih besar kemungkinannya terjadi pada plasenta yang melekat
di fundus.
5/12/2018 Makalah Maternitas - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-maternitas-55a35ab5ec542 7/25
7
Pelepasan dimulai pada bagian tengah dari plasenta dan terjadi
hematoma retroplasentair yang selanjutnya mengangkat plasenta dari
dasarnya. Plasenta dengan hematoma diatasnya sekarang jatuh kebawah
dan menarik lepas selaput janin. Bagian plasenta yang tampak pada vulva
adalah permukaan foetal sedangkan hematoma sekarang berada dalam
kantong yang berputar balik. Pada pelepasan secara schultze tidak ada
perdarahan sebelum plasenta lahir atau sekurang-kurangnya terlepas
seluruhnya. Baru seluruh plasenta lahir darah sekonyong-konyong
mengalir. Pelepasan secara schultze paling sering kita jumpai.
2. Metode Ekspulsi Matthew-Duncan
Ditandai oleh adanya perdarahan dari vagina apabila plasenta mulai
terlepas. Umumnya perdarahan tidak melebihi 400 ml. Bila lebih hal ini
patologik.Lebih besar kemungkinan pada implantasi lateral. Apabila
plasenta lahir, umumnya otot-otot uterus segera berkontraksi, pembuluh-
pembuluh darah akan terjepit, dan perdarahan segera berhenti. Pada
keadaan normal akan lahir spontan dalam waktu lebih kurang 6 menit
setelah anak lahir lengkap.
Pelepasan dimulai dari pinggir plasenta. Darah mengalir antara selaput
janin dan dinding rahim, jadi perdarahan sudah ada sejak sebagian dari
plasenta lepas dan terus berlangsung sampai plasenta lepas secara
keseluruhan. Pelepasan secara ducan sering terjadi pada plasenta letak
rendah. (buku askeb pada masa bersalin)
Apabila plasenta lahir, umumnya otot-otot uterus segera berkontraksi,
pembuluh-pembuluh darah akan terjepit, dan perdarahan segera berhenti. Pada
keadaan normal akan lahir spontan dalam waktu lebih kurang 6 menit setelah
anak lahir lengkap.
Tanda – Tanda Klinis Pelepasan Plasenta
1. Semburan darah
Semburan darah ini disebabkan karena penyumbat retroplasenter pecah
saat plasenta lepas. Darah yang terkumpul di belakang plasenta akan
membantu mendorong plasenta keluar di bantu oleh gaya gravitasi.
Apabila kumpulan darah (retroplasental pooling) dalam ruang di antara
dinding uterus dan permukaan dalam plasenta melebihi kapasitas
tampungnya maka darah tersembur keluar dari tepi plasenta yang terlepas.
5/12/2018 Makalah Maternitas - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-maternitas-55a35ab5ec542 8/25
8
Tanda ini kadang – kadang terlihat dalam waktu satu menit setelah bayi
lahir dan biasanya dalam 5 menit.
2. Pemanjangan tali pusat
Tali pusat terlihat menjulur keluar melalui vulva. Hal ini disebabkan
karena plasenta turun ke segmen uterus yang lebih bawah atau rongga
vagina.
3. Perubahan bentuk uterus dan tinggi fundus
Perubahan bentuk ini disebapkan oleh kontraksi uterus
Terjadi, setelah bayi lahir dan sebelum miometrium mulai berkontraksi,
uterus berbentuk bulat penuh dan tinggi fundus biasanya di bawah pusat.
Setelah uterus berkontraksi dan plasenta terdorong ke bawah, uterus
berbentuk segitiga atau seperti buah pear atau alpukat dan fundus berada di
atas pusat.
Perubahan dalam posisi uterus, yaitu uterus naik di dalam abdomen.
Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa sesaat setelah plasenta lepas TFU
akan naik, hal ini disebabkan oleh adanya pergerakan plasenta ke segmen
uterus yang lebih bawah.
Tehnik Pengecekan Pelepasan Plasenta
Selain mengamati tanda – tanda klinis diatas, petugas kesehatan juga
dapat melakukan prasat untuk mengecek pelepasan plasenta.
Prasat – prasat yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Prasat Kustner.
Tangan kanan meregangkan atau menarik sedikit tali pusat. Tangan
kiri menekan daerah di atas simfisis. Bila tali pusat ini masuk kembali
ke dalam vagina, berarti plasenta belum lepas dari dinding uterus. Bila
tetap atau tidak masuk kembali ke dalam vagina, berarti plasenta lepas
dari dinding uterus. Prasat ini hendaknya dilakukan secara hati-hati.
Apabila hanya sebagian plasenta terlepas, perdarahan banyak akan
dapat terjadi.
2. Prasat Strassman
Perasat ini dilakukan dengan mengetok-ngetok fundus uterus
dengan tangan kiri dan tangan kanan meregangkan tali pusat sambil
merasakan apakah ada getaran yang ditimbulkan dari gerakan tangan
kiri, jika terasa ada getaran berarti plasenta sudah lepas.
5/12/2018 Makalah Maternitas - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-maternitas-55a35ab5ec542 9/25
9
3. Prasat Klein
Si ibu disuruh mengedan. Tali pusat tampak turun ke bawah. Bila
pengedanannya dihentikan dan tali pusat masuk kembali ke dalam
vagina, berarti plasenta belum lepas dari dinding uterus.
4. Prasat Manuaba
Tangan kiri memegang uterus pada segmen bawah rahim,
sedangkan tangan kanan memegang dan mengencangkan tali pusat.
Kedua tangan ditarik berlawan, dapat terjadi :
- Tarikan terasa berat dan tali pusat tidak memanjang, berarti
plasenta belum lepas.
- Tarikan terasa ringan dan tali pusat memanjang berarti plasenta
sudah terlepas.
5. Prasat Crede
- Empat Jari-jari pada dinding rahim belakang, ibu jari fundus depan
tengah.
- Lalu pijat rahim dan sedikit dorong ke bawah, tapi jangan terlalu
kuat, seperti memeras jeruk.
- Lakukan sewaktu ada His.
- Jangan tarik tali pusat, karena bisa terjadi inversion uteri.
Pengeluaran Plasenta
Plasenta yang sudah terlepas oleh kontraksi rahim akan didorong ke
segmen bawah rahim, ke dalam bagian atas vagina. Dari tempat ini
plasenta didorong keluar oleh tenaga mengejan, 20 % secara spontan dan
selebihnya memerlukan pertolongan. Plasenta dikeluarkan dengann
melakukan tindak manual, bila :
- Pendarahan lebih dari 400 sampai 500 cc.
- Terjadi retensio plasenta.
- Bersamaan dengan tindakan yang disertai narkosa.
- Dari anamnesa terdapat plasenta suksenturiata.
Pemeriksaan Plasenta dan Selaputnya
Setelah plasenta lahir bersama selaputnya, selanjutnya dilakukan
pemeriksaan yang cermat terhadap :
- Kotiledon, yang berjumlah 20 buah.
- Permukaan plasenta janin
5/12/2018 Makalah Maternitas - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-maternitas-55a35ab5ec542 10/25
10
- Kemungkinan terdapat plasenta seksenturiata
Tertinggalnya sebagian jaringan plasenta dapat menyebapkan :
- Perdarahan puperinium yang berkepanjangan.
- Bahaya infeksi
- Terjadi polip plasenta
- Degenerasi ganas menjadi karsinoma.
2.2.4 Kala IV
Diagnosis
Dua jam pertama setelah persalinan merupakan waktu yang kritis bagi ibu dan
bayi. Keduanya baru saja mengalami perubahan fisik yang luar biasa. Si ibu
melahirkan bayi dari perutnya dan bayi sedang menyesuaikan diri dari dalam
perut ibu ke dunia luar.
Petugas/bidan harus tinggal bersama ibu dan bayi untuk memastikan bahwa
keduanya dalam kondisi yang stabil dan mengambil tindakan yang tepat untuk
melakukan stabilasi.
Penanganan
- Periksa fundus setiap 15 menit pada jam pertama dan setiap 20-30 menit
selama jam kedua. Jika kontraksi tidak kuat, masase uterus sampai menjadi
keras. Apabila uterus berkontraksi, otot uterus berkontraksi, otot uterus
akan menjepit pembuluh darah untuk menghentikan perdarahan. Hal ini
dapat mengurangi kehilangan darah dan mencegah perdarahan pasca
persalinan.
- Periksa tekanan darah, nadi, kandung kemih, dan perdarahan setiap 30
menit selama jam kedua.
- Anjurkan ibu untuk minum demi mencegah dehidrasi. Tawarkan ibu
makanan dan minuman yang dia sukai.
- Bersihkan perineum ibu dan kenakan pakaian ibu yang bersih dan kering.
- Biarkan ibu beristirahat, ia telah bekerja keras melahirkan bayinya. Bantu
ibu pada posisi yang nyaman.
- Biarkan bayi berada pada ibu untuk meningkatkan hubungan ibu dan bayi,
sebagai permulaan dengan menyusui bayinya.
- Bayi sangat siap segera setelah kelahiran. Hal ini sangat tepat untuk
memulai memberikan ASI. Menyusui juga membantu uterus berkontraksi.
5/12/2018 Makalah Maternitas - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-maternitas-55a35ab5ec542 11/25
11
- Jika ibu perlu ke kamar mandi, ibu boleh bangun, pastikan ibu dibantu
karena masih dalam keadaan lemah atau pusing setelah persalinan. Pastikan
ibu sudah buang air kecil dalam 3 jam pascapersalinan.
- Ajari ibu atau anggota keluarga tentang :
Bagaimana memeriksa fundus dan menimbulkan kontraksi.
Tanda-tanda bahaya bagi ibu dan bayi.
Tindakan yang tidak bermanfaat bahkan kemungkinan membahayakan
Tindakan Deskripsi dan keterangan
Tampon vagina
Tampon vagina menyerap darah tetapi tidak meng-
hentikan perdarahannya. Seorang ibu dapat terus
mengalami perdarahan dengan tampon di dalam
vagina. Hal ini bahkan merupakan sumber
terjadinya infeksi.
Gurita atau
sejenisnya
Selama dua jam pertama segera setelah pasca-
persalinan, adanya gurita akan menyulitkan petugas
pada saat memeriksa fundus apakah berkontraksi
dengan baik.
Memisahkan ibu dan
bayi
Bayi benar-benar siaga selama dua jam pertama
setelah kelahiran. Hal ini merupakan waktu yang
baik bagi ibu dan bayi saling berhubungan. Berikan
kesempatan bagi keduanya untuk pemberian ASI
Menduduki sesuatu
yang panas
Duduk di atas bara yang panas dapat menyebabkan
vaso- dilatasi, menurunkan tekanan darah ibu dan
menambah perdarahan. Juga dapat menyebabkan
dehidrasi
5/12/2018 Makalah Maternitas - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-maternitas-55a35ab5ec542 12/25
12
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 LAPORAN PENDAHULUAN
A. Definisi
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun ke
dalam jalan lahir. (Prawirohardjo, 2001).
Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban di dorong keluar melalui
jalan lahir. (Prawirohardjo, 2001).
Pesalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi
pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi
belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu
maupun pada janin. (Prawirohardjo, 2001).
Pesalinan normal (partus spontan) adalah proses lahirnya bayi pada letak
belakang kepala yang dapat hidup dengan tenaga ibu sendiri dan uri,tanpa alat serta
tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung kurang dari 24 jam melalui
jalan lahir.
Persalinan dibagi dalam 4 kala, yaitu :
Kala I : Dimulai dari saat persalinan mulai sampai pembukaan lengkap (10
cm). Proses ini terbagi dalam 2 fase : Fase Laten (8 jam) serviks membuka
sampai 3 cm dan Fase aktif (7 jam) serviks membuka dari 3 cm sampai 10 cm.
Kontraksi lebih kuat dan sering selama Fase aktif.
Kala II : Dimulai dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi lahir. Proses
ini biasanya berlangsung 2 jam pada primi dan 1 jam pada multi.
Kala III : Dimulai segera setelah lahir sampai lahirnya plasenta, yangberlangsung tidak lebih dari 30 menit.
Kala IV : Dimulai saat lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama postpartum.
B. Penyebap Persalinan
a. Teori penurunan hormon.
½ minggu sebelum partus mulai terjadi penurunan kadar hormon esterogen
dan progesteron. Progesteron bekerja sebagai penegang otot-otot polos rahim
5/12/2018 Makalah Maternitas - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-maternitas-55a35ab5ec542 13/25
13
dan estrogen berfungsi untuk meninggikan kerentanan otot rahim. Pada akhir
kehamilan kadar progesteron menurun sehingga menyebapkan timbulnya His.
b. Teory plasenta menjadi tua.
Turunnya kadar hormon estrogen dan progesteron menyebapkan kekejangan
pembuluh darah yang menimbulkan kontraksi rahim.
c. Teori oxcitocin.
Pada akhir kehamilan kadar oxcitocin bertambah. Oleh karena itu timbul
kontraksi otot-otot rahim.
d. Keregangan otot-otot.
Seperti halnya dengan kandung kencing dan lambung bila dindingnya teregang
oleh karena isinya bertambah maka timbul kontraksi untuk mengeluarkan
isinya.
Demikian pula dengan rahim, maka dengan majunya kehamilan makin
teregang otot-otot dan otot-otot rahim makin rentan.
e. Teori Prostaglandin
Prostaglandin yang dihasilkan oleh decidua, disangka menjadi salah satu sebab
permulaan persalinan.
Hasil dari percobaab menunjukkan bahwa Prostaglandin F2 dan E2 yang
diberikan secara intra vena, intra dan extraamnial menimbulkan kontraksi
myometrium pada setiap umur kehamilan. Hal ini juga di sokong dengan
adanya kadar Prostaglandin yang tinggi baik dalam air ketuban maupun darah
perifer pada ibu-ibu hamilsebelum melahirkan atau selama persalinan. f. Teori iritasi mekanik.
Di belakang servik terletak ganglion servikale (Fleksus Frankenhausen). Bila
ganglion ini di geser dan di tekan, misalnya oleh kepala janin akan timbul
kontraksi uterus.
C. Tanda – Tanda Permulaan Persalinan 1. Lightening/setting/dropping yaitu kepala turun memasuki PAP terutama pada
primigravida. 2. Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri menurun. 3. Perasaan sering atau susah kencing karena tertekan oleh bagian bawah janin.
4. Perasaan sakit di perut dan pinggang oleh adanya kontraksi-kontraksi lemah
dari uterus, kadang-kadang disebut “Fase Labor Pains”
5/12/2018 Makalah Maternitas - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-maternitas-55a35ab5ec542 14/25
14
5. Servik menjadi lembek, mulai mendatar dan sekresinya bertambah bisa
bercampur darah (bloody show) D. Mekanisme Persalinan
Proses persalinan terdiri dari 4 kala, yaitu :
1. Kala I (kala pembukaan)
In partu (partu mulai) ditandai dengan keluarnya lender bercampur darah,
servik mulai membuka dan mendatar, darah berasal dari pecahnya pembuluh
darah kapiler, kanalis servikalis.
Kala pembukaan dibagi menjadi 2 fase :
Fase laten : pembukaan servik berlangsung lambat, sampai pembukaan
berlangsung 2 jam, cepat menjadi 9 cm.
Fase aktif : berlangsung selama 6 jam dibagi atas 3 sub fase :
4. Periode akselerasi : berlangsung 2 jam, pembukaan menjadi 4 cm.
5. Periode dilatasi maksimal (steady) selama 2 jam, pembukaan
berlangsung 2 jam, cepat menjadi 9 cm.
6. Periode deselerasi berlangsung lambat dalam waktu 2 jam pembukaan
menjadi 10 cm.
Akhir kala 1 servik mengalami dilatasi penuh, uterus servik dan vagina
menjadi saluran yang continue, selaput amnio ruptur, kontraksi uterus kuat tiap
2-3 menit selama 50-60 detik untuk setiap kontraksi, kepala janin turun ke
pelvis.
2. Kala II (pengeluaran janin)
His terkoordinir cepat dan lebih lama, kira-kira 2-3 menit sekali, kepala janin
telah turun dan masuk ruang pinggul, sehingga terjadilah tekanan pada otot-
otot dorsal panggul yang secara reflek menimbulkan rasa ngedan karena
tekanan pada rectum sehingga merasa seperti ingin BAB dengan tanda anus
membuka. Pada waktu his kepala janin mulai kelihatan, vulva membuka dan
perineum meregang. Dengan his mengedan yang terpimpin akan lahir dan
diikuti oleh seluruh badan janin.
Kala II pada primi 1.5-2 jam, pada multi 0,5-1 jam.
3. Kala III (pengeluaran plasenta)
Setelah bayi lahir, kontraksi uterus berhenti sebentar, uterus teraba keras
dengan fundus uteri sehingga pucat, plasenta menjadi tebal 2x sebelumnya.
Beberapa saat kemudian timbul his untuk pelepasan dan pengeluaran uri.
5/12/2018 Makalah Maternitas - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-maternitas-55a35ab5ec542 15/25
15
Dalam waktu 5-10 menit, seluruh plasenta terlepas, terdorong keluar vagina
dan akan lahir secara spontan atau dengan sedikit dorongan dari atas
simpisis/fundus uteri, seluruh proses berlangsung 5-30 menit setelah bayi lahir.
Pengeluaran plasenta disertai dengan pengeluaran darah kira-kira 100-200 cc.
Cara – cara Pelepasan Plasenta
3. Metode Ekspulsi Schultze
Pelepasan ini dapat dimulai dari tengah (sentral) atau dari pinggir plasenta.
Ditandai oleh makin panjang keluarnya tali pusat dari vagina (tanda ini
dikemukakan oleh Ahfled) tanpa adanya perdarahan per vaginam. Lebih
besar kemungkinannya terjadi pada plasenta yang melekat di fundus.
Pelepasan dimulai pada bagian tengah dari plasenta dan terjadi hematoma
retroplasentair yang selanjutnya mengangkat plasenta dari dasarnya.
Plasenta dengan hematoma diatasnya sekarang jatuh kebawah dan menarik
lepas selaput janin. Bagian plasenta yang tampak pada vulva adalah
permukaan foetal sedangkan hematoma sekarang berada dalam kantong
yang berputar balik. Pada pelepasan secara schultze tidak ada perdarahan
sebelum plasenta lahir atau sekurang-kurangnya terlepas seluruhnya. Baru
seluruh plasenta lahir darah sekonyong-konyong mengalir. Pelepasan
secara schultze paling sering kita jumpai.
4. Metode Ekspulsi Matthew-Duncan
Ditandai oleh adanya perdarahan dari vagina apabila plasenta mulai
terlepas. Umumnya perdarahan tidak melebihi 400 ml. Bila lebih hal ini
patologik.Lebih besar kemungkinan pada implantasi lateral. Apabila
plasenta lahir, umumnya otot-otot uterus segera berkontraksi, pembuluh-
pembuluh darah akan terjepit, dan perdarahan segera berhenti. Pada
keadaan normal akan lahir spontan dalam waktu lebih kurang 6 menit
setelah anak lahir lengkap.
Pelepasan dimulai dari pinggir plasenta. Darah mengalir antara selaput
janin dan dinding rahim, jadi perdarahan sudah ada sejak sebagian dari
plasenta lepas dan terus berlangsung sampai plasenta lepas secara
keseluruhan. Pelepasan secara ducan sering terjadi pada plasenta letak
rendah. (buku askeb pada masa bersalin)
Apabila plasenta lahir, umumnya otot-otot uterus segera berkontraksi,
pembuluh-pembuluh darah akan terjepit, dan perdarahan segera berhenti. Pada
5/12/2018 Makalah Maternitas - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-maternitas-55a35ab5ec542 16/25
16
keadaan normal akan lahir spontan dalam waktu lebih kurang 6 menit setelah
anak lahir lengkap.
4. Kala IV
Pengawasan selama 2 jam setelah bayi lahir dan uri lahir, mengamati keadaan
ibu terutama terhadap bahaya pendarahan post partum. Dengan menjaga
kondisi kontraksi dan retraksi uterus yang kuat dan terus-menerus. Tugas ini
dapat dibantu dengan obat-obatan oksitosin.
Observasi yang dilakukan :
Tingkat kesadaran ibu
Pemeriksaan tanda-tnda vital (tekanan darah, nadi, pernafasan).
Terjadinya perdarahan
Perdarahan dianggap normal bila jumlahnya tidak melebihi 400-500 cc.
Lamanya perdarahan pada primi dan multi adalah
Kala Primi Multi
I
II
III
13 jam
1 jam
½ jam
7 jam
½ jam
¼ jam
Lama persalinan 14 ½ jam 7 ¾ jam
E. Gerakan – Gerakan Utama Dalam Persalinan 1. Engagement
Diameter biparietal melewati PAP Nullipara terjadi pada 2 minggu sebelum persalinan Multipara terjadi pada permulaan persalinan Kebanyakan kepala masuk PAP dengan sagitalis melintang pada PAP
Flexi Ringan. 2. Descent (Turunnya Kepala)
Turunnya presentasi pada inlet
Disebapkan oleh 4 hal :
1. Tekanan cairan ketuban
2. Tekanan langsung dari fundus uteri
3. Kontraksi diafragma dan otot perut (kala II)
4. Melurusnya badan janin akibat kontraksi uterus.
5/12/2018 Makalah Maternitas - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-maternitas-55a35ab5ec542 17/25
17
3. Flexion
Majunya kepala mendapat tekanan dari serviks, dinding panggul atau dasar
panggul.
4. Internal Rotation
Bagian terendah memutar ke depan ke bawah symphisis
Usaha untuk menyesuaikan posisi kepala dengan bentuk jalan lahir
(Bidang tengah dan PBP)
Terjadinya bersama dengan majunya kepala
Rotasi muka belakang secara lengkap terjadi setelah kepala di dasar
panggul
5. Extension
Defleksi kepala
Karena sumbu PBP mengarah ke depan dan atas
Dua kekuatan kepala
Kekuatan kedepan atas mendesak ke bawah
Tahanan dasar panggul menolak ke atas
Setelah sub occiput tertahan pada pinggir bawah symphisis sebagai
Hympomoclion
6. External Rotation
Setelah kepala lahir, kepala memutar kembali ke arah panggul anak untuk
menghilangkan torsi leher akibat putaran paksi dalam
Ukuran bahu menempatkan pada ukuran muka belakang dari PBP.
7. Expulsi
Bahu depan di bawah symphisis sebagai hypomoklion. lahir bahu
belakang, bahu depan, kemudian seluruh badan.
5/12/2018 Makalah Maternitas - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-maternitas-55a35ab5ec542 18/25
18
3.2 PENGKAJIAN
A. Data Subjektif
Tujuan: Mengumpulkan informasi tentang riwayat kesehatan, kehamilan dan
persalinan. Informasi ini digunakan untuk menentukan diagnosis untuk
mengembangkan rencana asuhan atau perawatan yang sesuai.
1. Nama, umur dan alamat
2. Gravida dan para
3. Hari pertama haid terakhir
4. Kapan bayi akan lahir (menurut taksiran ibu)
5. Riwayat alergi obat-obatan tertentu.
6. Riwayat kehamilan sekarang.
Apakah ibu pernah melakukan pemeriksaan antenatal? Jika ya,
periksa kartu antenatalnya.
Pernakah ibu mendapat masalah selama kehamilannya? (misalnya
perdarahan, hipertensi)?
Kapan mulai kontraksi teratur? Seberapa sering kontraksi terjadi?
Apakah ibu masih merasakan gerakan bayi?
Apakah selaput ketuban sudah pecah? Jika ya apa warna cairan
ketuban? Apakah kental atau encer? Kapan saat selaput ketuban
pecah? (periksa perineum ibu untuk memeriksa cairanketuban
dipakaiannya)
Kapankah ibu terakhir kali makan atau minum?
Apakah ibu mengalami kesulitan untuk berkemih?
7. Riwayat kehamilan sebelumnya.
Apakah ada masalah selama persalinan atau kelahiran sebelumnya
(bedah caesar, persalinan dengan ekstraksi vakum atau vorseps,
induksi oksitosin, hipertensi yang diinduksi oleh kehamilannya,
preeklampsi/eklampsia, perdarahan pasca persalinan)?
Berapa berat badan bayi yang paling besar pernah ibu lahirkan?
Apakah ibu mempunyai bayi bermasalah pada kehamilan/persalinan
sebelumnya?
8. Riwayat medis lainnya (masalah pernafasan, hipertensi, gangguan
jantung, berkemih, dll)
5/12/2018 Makalah Maternitas - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-maternitas-55a35ab5ec542 19/25
19
9. Masalah medis saat ini (sakit kepala, gangguan penglihatan, pusing atau
nyeri epigastrium bagian atas). Jika ada periksa tekanan darahnya dan
protein dalam urine ibu.
10. Pertanyakan tentang hal-hal yang belum jelas atau berbagai bentuk
kekhawatiran lainnya.
11. Riwayat perkawinan.
Ditanyakan kawin berapa kali, umur/lama perkawinan, jarak perkawinan
dengan kehamilan, perkawinan pada masyarakat desa sering pada usia
muda, yaitu sekitar usia menarche resiko melahirkan BBLR sekitar 2 kali
lipat dalam 2 tahun setelah menarche disamping itu akan terjadi kompetisi
makanan antara janin dan ibunya sendiri yang masih dalam masa
pertumbuhan dan adanya perubahan hormonal yang akan terjadi selama
kehamilan.semua ini akan menyebapkan kebanyakan wanita di negara
berkembang mempunyai TB yang pendek.
12. Pola kebiasaan sehari-hari
a. Nutrisi
Ditanyakan apa yang ibu konsumsi selama inpartu
b. Eliminasi
Ditanyakan adanya perasaan sering/susah kencing selama kehamilan
dan poses persalinan. Pada akhir trimester III dapat terjadi konstipasi.
c. Istirahat/tidur
Waktu istirahat harus lebih lama dari pada keadaan biasa. Bagi wanita
hamil membutuhkan 10-11 jam.
d. Kebersihan
Kebersiahan meliputi kebersihan tubuh. Pakaian dan lingkungan,
menjaga kebersihan sangat penting agar kesehatan ibu tetap
terpelihara.
13. Data psikologis
Wanita hamil diharapkan selalu disertai perasaan aman dan tenang dalam
menghadapi kehamilan dan persalinannya yang akan datang.
14. Latar belakang sosial budaya
Pada wanita hamil dari golongan sosial ekonomi rendah pada
umumnya tergolong kategori resiko besar
5/12/2018 Makalah Maternitas - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-maternitas-55a35ab5ec542 20/25
20
Adanya pantangan wanita hamil tentang makanan tertentu dapat
mengakibatkan kekurangan gizi pada ibi hamil
Pada masyarakat tradisional, wanita mempunyai status lebih rendah
dari pada laki-laki, sehingga kurang energi protein (KEP) pada wanita
lebih tinggi dengan akibat tingginya angka kematian bayi.
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
- Bagaimana keadaan mum penderita, keadaan gizi, kelainan bentuk badan,
kesadaran.
- Adanya anemia, cynose, loterus atau dypnoe
- Keadaan jantung dan paru-paru
- Reflek terutama lutut
- Pemeriksaan.
1. Tinggi badan dan berat badan.
Ibu hamil yang tinggi badannya kurang dari 145 cm terlebih pada
kehamilan pertama, tergolong resiko tinggi karena kemungkinan besar
memiliki panggul yang sempit. Berat badan ibu perlu dikontrol secara
teratur dengan peningkatan berat badan selama hamil antara 10-12 kg.
2. Tekanan darah diukur pada akhir kala II yaitu setelah anak dilahirkan
biasanya tekanan darah akan naik kira-kira 10 mmHg
3. Suhu badan, nadi, dan pernafasan.
Pada penderita dalam keadaan biasa suhu badan antara 36O-37
OC, bila
suhu lebih dari 37,5OC
-37,8
OC masih dianggap normal karena
kelelahan.
Keadaan nadi biasanya mengikuti keadaan suhu, bila suhu naik nadi
akan bertambah pula dapat disebapkan karena adanya perdarahan.
Pada klien yang akan bersalin, pernafasannya agak pendek karena
kelelahan, kesakitan dan karena membesarnya perut. Pernafasan normal
antara 80 – 100 X /menit, kadang meningkat dan menjadi normal
kembali setelah persalinan. Semuanya diperiksa setiap 4 jam.
5/12/2018 Makalah Maternitas - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-maternitas-55a35ab5ec542 21/25
21
2. Pemeriksaan khusus
1. Inspeksi
a. Kepala
Meliputi keadaan rambut, warna pada sclera mata, warna konjungtiva.
b. Leher
Apakah ada pembesaran kelenjar tiroid bila ibu menderita
hypertiroidisme maka dapat mempengaruhi kehamilan yaitu berakhir
dengan keguguran, persalinan premature dapat terjadi kompensasio
kordir, terutama kala pengusiran.
c. Dada
- Payudara menjadi lebih besar
- Apakah air susu pada ibu sudah keluar?
- Apakah puting sudah menonjol?
d. Perut
- Menentukan tinggi fundus uteri
- Memantau kontraksi uterus
- Memantau denyut jantung janin
- Menentukan presentasi
- Menentukan penurunan bagian terbawah janin
e. Genitalia
Dilakukan vagina toucher meliputi :
- Pengeluaran pada vulva
- Pembukaan
- Effecement
- Apakah ketuban sudah pecah atau belum
- Bagian terkecil janin
- Bagian terdahulu
- Hodge
2. Palpasi
a. Leher
Apakah ada pembesaran kelenjar tiroid atau vena jugularis
b. Payudara
Apakah ada benjolan abnormal, colostrums keluar atau tidak
c. Abdomen
5/12/2018 Makalah Maternitas - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-maternitas-55a35ab5ec542 22/25
22
Raba kontraksi uterus dan frekuensinya dalam 10 menit
- Leopolt I : untuk menentukan TFU dan bagian janin dalam fundus
- Leopolt II : untuk menentukan batas samping rahim kanan/kiri,
letak punggung janin.
- Leopolt III : untuk menentukan bagian terbawah janin apakah
sudah masuk PAP
- Leopolt IV : untuk menentukan bagian terbawah janin seberapa
jauh sudah masuk PAP.
3. Pemeriksaan penunjang
Meliputi :
- Pemeriksaan darah
- Urine
- Feses
- Kadang pemeriksaan serologi
5/12/2018 Makalah Maternitas - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-maternitas-55a35ab5ec542 23/25
23
3.3 Diagnosa dan Intervensi Keperawatan
1. Nyeri b/d kontraksi uterus
Intervensi :
- Kaji sifat dan derajat ketidaknyamanan
- Beri informasi yang tepat tentang perawatan selama periode pasca partum
- Inspeksi perbaikan episotomi atau luka
- Lakukan tindakan kenyamanan serta penggunaan teknik relaksasi
- Beri analgesic sesuai kebutuhan
2. Resiko tinggi terhadap infeksi maternal b/d kontaminasi fekal
Intervensi :
- Tekankan pada klien tentang pentingnya mencuci tangan
- Gunakan teknik aseptic saat pemeriksaan vagina
- Lakukan perawatan perineal setelah eliminasi
- Kaji sekresi vagina
3. Perubahan eliminasi urine b/d perubahan masukan dan kompresi mekanik kandung
kemih
Intervensi :
- Palpasi diatas simpisis pubis
- Catat dan bandingkan masukan dan pengeluaran
- Anjurkan berkemih, sedikitnya 1-2 jam
- Kaji kekeringan kulit dan membrane mukosa
4. Keletihan b/d ketidaknyamanan atau nyeri ditandai dengan pengungkapan
kemampuan berkonsentrasi terganggu, emosi labil, perubahan kemampuan koping.
Intervensi :
- Kaji derajat keletihan
- Sediakan lingkungan yang redup dan tidak membingungkan klien
- Pertahankan informasi tentang kemajuan persalian
5. Perubahan ikatan proses keluarga b/d transisi / peningkatan anggota keluarga
Intervensi :
- Anjurkan klien untuk menggendong, menyentuh bayi
- Anjukan ayah untuk menggendong bayi
- Observasi dan catat interaksi bayi
- Anjurkan dan bantupemberian asi, tergantung pada pilihan klien
5/12/2018 Makalah Maternitas - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-maternitas-55a35ab5ec542 24/25
24
BAB III
PENUTUP
3.1 Saran
Bagi ibu hamil
Sebaiknya ibu hamil dalam proses kelahirannya dibantu dengan tenaga medis agar
dalam persalinannya dapat berjalan normal.
Bagi penyusun
Diharapkan penyusun lebih mendalami proses kelahiran dalam bidangnya.
3.2 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan yang telah dilakukan dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
“ tenaga medis harus mengetahui proses kelahiran agar bisa menolong persalinan
dengan baik dan benar. “
5/12/2018 Makalah Maternitas - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-maternitas-55a35ab5ec542 25/25
25
DAFTAR PUSTAKA
1. Bagian Obstetri dan Ginekologi, Unpad Pimpinan Persalinan Biasa. Obstetri
Fisiologi. 19802. Asuhan Persalinan Normal, Jakarta : JNPKKR
3. Asuhan Bayi Baru Lahir, Jakarta : Pusdiknakes – WHO – JHPIEGO. 2001
4. Saifudin AB, Adrian SZG, Wikhjosastro GH, Waspodo D. Buku Acuan Nasional
Pelayanan Kesehatan Maternal Neonatal.
5. Tjokronegoro, Arjatmo. Persalinan Normal. Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia, cetakan keenam. 2005