Materi Retensi Urine

26
Non Traumatic 1. Hematuri 2. Renal Colic 3. Urinary Retension 4. Acute Scrotum Traumatic 1. Renal trauma 2. Ureteral Injury 3. Bladder Trauma 4. Urethral Injury

Transcript of Materi Retensi Urine

Page 1: Materi Retensi Urine

Non Traumatic1. Hematuri2. Renal Colic3. Urinary Retension4. Acute Scrotum

Traumatic1. Renal trauma2. Ureteral Injury3. Bladder Trauma4. Urethral Injury

Page 2: Materi Retensi Urine

VU berisi 300 – 400 cc

Peregangan VU

Mengaktifkan reseptor regang yg membawa impuls ke korda spinalis

Merangsang persarafan parasimpatis

VU berkontraksi secara volunter

Relaksasi otot2 perineal dan m. sfingter uretra

Kontraksi m. detrusor

Perbedaan tekananTek. VU > tek. uretra

Urin dipancarkan keluar melalui uretra

Page 3: Materi Retensi Urine
Page 4: Materi Retensi Urine

Suatu keadaan dimana penderita tidak bisa kencing spontan dan kandung kencing dalan keadaan penuh terisi urine.

Kondisi Retensio Urine harus dibedakan dengan Anurine.

Page 5: Materi Retensi Urine
Page 6: Materi Retensi Urine

Mekanik Myogenik Neurogenik Infeksi Trauma Psikis

Page 7: Materi Retensi Urine

Pada umunya karena ObstruksiBenigna prostat hyperplasia, CA prostatPhymosis atau paraphymosisStriktur meatus / striktu uretraBatu uretra, batu buli-buliObstruksi oleh bekuan darahBenda asing

Page 8: Materi Retensi Urine

Obstruksi BPH / Carsinoma Prostat

Page 9: Materi Retensi Urine
Page 10: Materi Retensi Urine

Obstruksi oleh phymosis atau paraphymosis

Page 11: Materi Retensi Urine

Striktur meataus /

striktur uretra

Page 12: Materi Retensi Urine

Adanya benda asing / bekuan darah

Page 13: Materi Retensi Urine

Batu buli-buli / batu uretra

Page 14: Materi Retensi Urine

Myogenik, disebabkan oleh otot buli-buli yang lemah atau pada imobilisasi yang lama

Neurogenik, disebabkan oleh adanya kelemahan persarafan atau adanya rasa nyeri post op pada pasien herniotomi, hemorrhoidektomi

Psikis, pada kondisi stress berat Infeksi Sistitis Uretritis oleh Gonorrhoe

Page 15: Materi Retensi Urine

Trauma, terutama bila terjadi robekan pada buli-buli atau pada uretra

Page 16: Materi Retensi Urine

Diawali dengan urine mengalir lambat.

Kemudian terjadi akumulasi urine yang makin lama menjadi parah karena pengosongan kandung kemih tidak efisien.

Terjadi distensi abdomen akibat dilatasi kandung kemih.

Terasa ada tekanan, kadang terasa nyeri dan merasa ingin BAK.

Pada retensi berat bisa mencapai 3000 cc.

Page 17: Materi Retensi Urine

1. Initial Management- Urethral Catheterisation- Suprapubic catheter (SPC)

2. Late Management:- Threating the underlying cause

Page 18: Materi Retensi Urine

Retensi urine berhubungan denganadanya hambatan urethra, kelemahan otot detrusor.

Nyeri akut berhubungan dengan radang urethra, distensi bladder.

Gangguan pola eliminasi urine berhubungan infeksi bladder, gangguan neurology, hilangnya tonus jaringan perianal, efek terapi.

Resiko infeksi berhubungan dengan terpasangnya kateter urethra.

Ansietas berhubungan dengan status kesehatan. Kurang pengetahuan tentang kondisi, kebutuhan

pengobatan berhubungan dengan tidak mengenal informasi masalah tentang area sensitive.

Page 19: Materi Retensi Urine

Tujuan:Dapat berkemih dengan jumlah yang cukup dan tidak teraba distensi kandung kemih.

Intervensi keperawatan: Dorong pasien untuk berkemih tiap 2-4 jam dan bila

tiba-tiba dirasakan. Rasional  : meminimalkan retensi urine, distensi

berlebihan pada kandung kemih. Observasi aliran urine, perhatikan ukuran dan

kekuatan. Rasional  : berguna untuk mengevaluasi obstruksi dan

pilihan intervensi. Awasi dan catat waktu dan jumlah tiap berkemih. Rasional  : retensi urine meningkatkan tekanan dalam

saluran perkemihan atas yang dapat mempengaruhi fungsi ginjal.

Dorong masukan cairan sampai 3000 ml/hari. Rasional  : peningkatan aliran cairan mempertahankan

perfusi ginjal dan membersihkan ginjal dan kandung kemih dari pertumbuhan bakteri.

Awasi tanda-tanda vital. Rasional  : kehilangan fungsi ginjal mengakibatkan

penurunan eliminasi cairan dan akumulasi sisa toksik. Berikan obat-obatan antispasmodic. Rasional  : menghilangkan spasme kandung kemih.

Page 20: Materi Retensi Urine

Tujuan:Menyatakan nyeri hilang dan mampu untuk melakukan istirahat dengan tenang

Intervensi keperawatan: Kaji nyeri, lokasi dan intensitas. Rasional  : memberikan informasi untuk

membantu dalam menentukan pilihan / keefektivan intervensi.

Perhatikan tirah baring bila diindikasikan. Rasional  : tirah baring mungkin diperlukan

pada awal selama fase retensi akut. Masukkan kateter untuk kelancaran

drainase. Rasional  : pengaliran kandung kemih

menurunkan tegangan dan kepekaan kelenjar.

Kolaborasi dalam pemberian obat sesuai indikasi, contoh eperidin.

Rasional  : untuk menghilangkan nyeri berat dan memberikan relaksasi mental dan fisik.

Page 21: Materi Retensi Urine

Tujuan:Setelah dilakukan intervensi diharapkan berkemih dengan jumlah yang normal dan tanpa adanya retensi.

Intervensi keperawatan: Kaji haluaran urine dan system kateter. Rasional  : retensi urine dapat terjadi karena adanya

spasme kandung kemih. Perhatikan waktu, jumlah berkemih, dan ukuran aliran. Rasional  : berkemih dapat berlanjut menjadi masalah

untuk beberapa waktu karena edema urethra dan kehilangan tonus.

Dorong pasien untuk berkemih bila terasa adanya dorongan.

Rasional  : berkemih dengan dorongan mencegah retensi urine.

Dorong pemasukan cairan sesuai toleransi. Rasional  : mempertahankan hidrasi adekuat dan

perfusi ginjal untuk aliran urine. Intruksikan pasien untuk latihan perineal, contoh

mengencangkan bokong, menghentikan dan memulai aliran urine.

Rasional  : membantu meningkatkan control kandung kemih / sfinkter / urine.

Page 22: Materi Retensi Urine

Tujuan:Mencapai waktu penyembuhan dan tidak mengalami tanda infeksi

Intervensi keperawatan: Pertahankan system kateter steril, berikan

perawatan kateter regular dengan sabun dan air, berikan salep antibiotic di sekitar sisi kateter.

Rasional  : mencegah pemasukan bakteri dan infeksi.

Awasi tanda tanda vital, perhatikan demam ringan, menggigil, nadi dan pernafasan cepat, gelisah.

Rasional  : untuk mengetahui hemodinamika pasien.

Observasi sekitar kateter suprapubik. Rasional  : kateter suprapubik meningkatkan

resiko infeksi yang diindikasikan dengan eritema.

Kolaborasi pemberian antibiotika Rasional : Penghambatan mikroorganisme

Page 23: Materi Retensi Urine

Tujuan:Tampak rileks, menyatakan pengetahuan yang akurat tentang situasi.Menunjukkan rentang tepat tentang perasaan dan penurunan rasa takutnya.

Intervensi keperawatan: Berikan informasi tentang prosedur dan apa yang

akan terjadi, contoh kateter, iritasi kandung kemih.

Rasional  : membantu pasien memahami tujuan dari apa yang akan dilakukan dan mengurangi masalah karena ketidak tahuan.

Pertahankan perilaku nyata dalam melakukan prosedur atau menerima pasien.

Rasional  : menyatakan penerimaan dan menghilangkan rasa malu pasien.

Dorong pasien atau orang terdekat untuk menyatakan masalah / perasaan.

Rasional  : mendefinisikan masalah, memberikan kesempatan untuk menjawab pertanyaan dan solusi pemecahan masalah.

Beri informasi pasien yang telah diberikan sebelumnya.

Rasional  : memungkinkan pasien untuk menerima kenyataan dan menguatkan kepercayaan pada pemberi perawatan atau informasi.

Page 24: Materi Retensi Urine

Tujuan:Menyatakan pemahaman proses penyakit.Melakukan perubahan perilaku yang perlu.Berpartisipasi dalam program pengobatan.

Intervensi keperawatan: Dorong pasien untuk menyatakan rasa takut

dan atau perasaan perhatian. Rasional  : membantu pasien memahami

perasaan dapat merupakan rehabilitasi vitas\l. Kaji ulang tanda atau gejala yang memerlukan

tindakan atau evaluasi medik. Rasional  : intervensi cepat dapat mencegah

komplikasi lebih serius. Berikan informasi bahwa kondisi tidak ditularkan

secara seksual. Rasional  : mungkin merupakan ketakutan yang

tidak dibicarakan. Anjurkan menghindari makanan berbumbu,

kopi, dan minuman mengandung alkohol. Rasional  : peningkatan tiba-tiba pada aliran

urine dapat menyebabkan distensi kandung kemih dan kehilangan tonus kandung kemih, mengakibatkan episode retensi urinaria akut.

Page 25: Materi Retensi Urine
Page 26: Materi Retensi Urine