Masterplan PJU Bab 1 Pendahuluan
-
Upload
proporsi-sarasemi -
Category
Documents
-
view
981 -
download
121
description
Transcript of Masterplan PJU Bab 1 Pendahuluan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam upaya untuk mendorong perkembangan suatu wilayah dan
untuk menjalankan kegiatan pembangunan perlu didukung oleh adanya
infrastruktur perkotaan. Peningkatan infrastruktur perkotaan ditunjukkan oleh
ragam jenis, cakupan area layanan dan kapasitas layanan. Infrastruktur yang
diperlukan dalam pengembangan wilayah perkotaan diantaranya meliputi
sarana prasarana transportasi, listrik, telepon, air bersih, limbah dan
drainase, serta persampahan. Dalam pengembangan infrastuktur diperlukan
pola perencanaan yang sesuai dengan fungsi kota dan wilayah sekitarnya.
Pengembangan infrastruktur tersebut dapat berupa perluasan pelayanan
dengan pembangunan baru atau intensifikasi melalui pemeliharaan dan
perbaikan dari infrastruktur yang sudah ada. Selain itu perencanaan
pengembangan infrastruktur perkotaan kota perlu disesuaikan dengan
karakteristik wilayahnya.
Kabupaten Kutai sebelum pemekaran wilayah mempunyai luas
95.046,00 kilometer persegi, terdiri dari 38 Kecamatan dan 482
Desa/Kelurahan. Setelah mengalami pemekaran wilayah, maka luas wilayah
Kabupaten Kutai Kartanegara menjadi 27.263,10 kilimeter persegi dengan
wilayah administratif meliputi sebagian Wilayah Kabupaten Kutai sebelumnya
yang terdiri dari 18 Kecamatan dengan 226 Desa/Kelurahan, direncanakan
akan dimekarkan lagi menjadi 19 Kecamatan. Wilayah Kabupaten Kutai
Kartanegara pada tahun 2006 memiliki jumlah penduduk 542.223 jiwa.
Penyebaran penduduk terbanyak berada di Kecamatan Tenggarong
sejumlah 71.720 jiwa (13,14 persen) dan yang terkecil di Kecamatan Muara
1BAB I Masterplan Penerangan Jalan Umum (PJU)
Kabupaten Kutai Kartanegara 2008
Wis sejumlah 8.396 jiwa (atau 1,55 persen dari keseluruhan jumlah
penduduk Kutai Kartanegara). Kepadatan penduduk Kabupaten Kutai
Kartanegara pada tahun 2006 rata-rata mencapai 20 Jiwa per kilometer
persegi. Dengan adanya pemekaran ini maka pembangunan di Kabupaten
Kutai Kartanegara harus segera dilaksanakan termasuk didalamnya adalah
pengembangan infrastruktur perkotaan. Daerah perkotaan dipandang
sebagai sentra kegiatan pelayanan sehingga arus pergerakan dari dan ke
pusat kota juga tinggi demikian juga di sepanjang ruas-ruas jalan utama dan
jalur pendukung lainnya. Terkait dengan hal ini keberadaan infrastruktur
perkotaan khususnya penyediaan jaringan listrik menjadi kebutuhan pokok
dalam mendukung kegiatan di perkotaan. Diantaranya adalah penyediaan
penerangan jalan umum.
Penyediaan penerangan jalan umum pada dasarnya mempunyai
tiga fungsi yaitu fungsi keamanan, fungsi ekonomi dan fungsi keindahan.
Fungsi keamanan berkaitan dengan fungsinya untuk melancarkan
transportasi jalan umum terutama di waktu malam dimana pengguna jalan
membutuhkan penerangan dengan kekuatan tertentu untuk menghindarkan
dari terjadinya kecelakaan di jalan. Kebutuhan daya (KW) penerangan pada
suatu ruas jalan sangat bervariasi tergantung pada geometri permukaan
jalan, lampu yang digunakan dan faktor refleksi permukaan jalan (Muhaimin,
2001). Penempatan penerangan jalan harus memandang pada aspek kelas
jalan, status jalan dan jarak antar penerangan jalan, dan kecepatan
kendaraan. Fungsi ekonomi jalan berkaitan dengan keberadaan penerangan
listrik di jalan umum yang akan membantu pada kelancaran distribusi barang
pada malam hari. Fungsi keindahan dipengaruhi oleh pengaturan letak dan
desain alat penerangan. Sebaiknya dalam pengaturan letak dan desain tidak
mengesampingkan unsur efisiensi dari tenaga listrik yang dipancarkan.
Berdasarkan ketiga fungsi di atas untuk pengembangan penerangan jaringan
listrik perlu dilakukan perhitungan-perhitungan yang matang terkait dengan
penentuan lokasi, jenis dan kapasitas penerangan dan desain alat
penerangan.
Sebagai langkah awal pengembangan dapat difokuskan pada
daerah perkotaan ibukota kabupaten kemudian pada tahap berikutnya
adalah daerah perkotaan untuk masing-masing ibukota kecamatan. Untuk
2BAB I Masterplan Penerangan Jalan Umum (PJU)
Kabupaten Kutai Kartanegara 2008
itulah penyusunan Master Plan Penerangan Jalan Umum ini perlu dilakukan
dalam rangka untuk menyiapkan grand desain dari penyediaan penerangan
jalan umum yang didukung dengan pentahapan pembangunannya. Namun
demikian dalam penyusunan master plan penerangan jalan umum ini tetap
harus mengacu pada rencana umum tata ruang wilayah kabupaten yang
telah disusun sebelumnya, dimana didalamnya telah termuat rencana
pengembangan infrastruktur wilayah khususnya terkait dengan listrik
(penerangan) beserta dengan informasi terkait dengan rencana
pengembangan jaringan jalan dan rencana alokasi pemanfaatan ruang.
1.2. Maksud, Tujuan dan Sasaran
Maksud pokok dari kegiatan Penyusunan Master Plan Penerangan
Jalan Umum Kabupaten Kutai Kartanegara ini adalah menyusun grand
design pengembangan penerangan jalan umum yang dilengkapi dengan
detail pengembangannya yang meliputi lokasi pengembangan dan jenis dan
tipe penerangan jalan umum beserta dengan tahapan pelaksanannya.
Sesuai dengan maksud pokok tersebut di atas, maka tujuan yang
dicapai dari penyusunan master plan penerangan jalan umum (PJU) ini
adalah:
1. Mengidentifikasi kriteria lokasi strategis titik-titik PJU;
2. Menyusun peta titik-titik eksisting PJU;
3. Menyusun peta titik-titik strategis PJU pada tiap ibukota kecamatan di
Kabupaten Kutai Kartanegara;
4. Menyusun kriteria jenis dan tipe lampu PJU berdasarkan lokasi titik-
titik PJU pada tiap ibukota kecamatan;
5. Menyusun peta prioritas pemasangan PJU kabupaten kutai
kartanegara pada tiap ibukota kecamatan;
6. Memberikan masukan kepada pemerintah kabupaten kutai
kartanegara dalam hal pembangunan;
Sasaran dari kegiatan penyusunan Master Plan Penerangan Jalan
Umum di Kabupaten Kutai Kartanegara adalah :
3
1. Tersusunnya rencana grand design pengembangan infrastruktur
dasar penerangan jalan umum di Kabupaten Kutai Kartanegara; BAB I
Masterplan Penerangan Jalan Umum (PJU) Kabupaten Kutai Kartanegara 2008
2. Teridentifikasinya lokasi pengembangan dan titik-titik strategis
pengembangan penerangan jalan umum sebagai pengembangan titik-
titik penerangan jalan umum yang sudah ada;
3. Tersusunnya kriteria dan kebutuhan jenis dan tipe lampu pada titik-titik
pengembangan beserta tahapan pemasangannya; dan
4. Tersusunnya masukan-masukan untuk pembangunan wilayah
Kabupaten Kutai Kartanegara.
1.3. Metode Untuk dapat menyusun Master Plan Penerangan Jalan Umum
Kabupaten Kutai Kartanegara dilakukan serangkaian langkah kerja. Langkah
kerja yang dilakukan diawali dengan analisis terhadap kebijakan daerah/kota
serta mengidentifikasi potensi dan permasalahan yang berkaitan dengan
pembangunan wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara. Dari tujuan yang telah
dirumuskan selanjutnya perlu dikembangkan pendekatan konsepsional
pengembangan penerangan jalan umum (JPU) yang dipakai sebagai dasar
menentukan strategi pengembangan PJU. Pada tahapan akhir, disusun
rencana Master Plan Penerangan Jalan Umum yang didukung oleh
kebijakan pembangunan wilayah lainnya.
1.3.1. Ruang Lingkup Kegiatan
Ruang lingkup kegiatan penyusunan Master Plan Penerangan Jalan
Umum (PJU) meliputi 3 (tiga) tahapan kegiatan, yaitu pengumpulan data dan
survai lapangan, analisis, dan penyusunan rencana. Dalam tahap terakhir ini
diperlukan komunikasi yang intensif antara pihak penyusun rencana dengan
pihak pengguna rencana (dalam hal ini adalah pemerintah daerah dan
masyarakat setempat) guna menghasilkan produk rencana yang efektif dan
efisien.
A. Pengumpulan Data dan Survei
Pada tahap awal penyusunan master plan PJU ini, dilakukan studi
pustaka dan kajian teknis. Studi pustaka dilakukan berkaitan dengan
pengumpulan informasi tentang hal-hal mengenai Rencana Tata Ruang
Wilayah Provinsi Kalimantan Timur dan Kabupaten/Kota; pengembangan
4BAB I Masterplan Penerangan Jalan Umum (PJU)
Kabupaten Kutai Kartanegara 2008
daerah perkotaan (berikut rencana detail tata ruang kota), dan hal-hal-hal
yang berkaitan dengan penerangan jalan umum. Di samping itu, kajian teknis
juga dilakukan terutama berkaitan dengan lingkup pekerjaan yang harus
dilakukan sesuai Kerangka Acuan Kerja untuk menetapkan program kerja,
organisasi kerja dan prosedur pelaksanaan pekerjaan.
Pelaksanaan survai lapangan dilakukan dalam tiga tahap, yaitu awal
(berkaitan dengan pengumpulan data awal baik sekunder maupun primer),
pertengahan (berkaitan dengan pengujian hasil analisis awal), dan akhir
(berkaitan dengan pengujian hasil produk rencana). sekunder yang
dikumpulkan pada tahap awal ini berupa laporan-laporan atau produk
rencana yang telah disusun sebelumnya dan data-data instansional
pendukung lainnya, sedangkan data primer dikumpulkan melalui observasi
dan wawancara mendalam (indepth interview) dengan masyarakat dan
terutama dengan key persons, seperti pejabat-pejabat daerah Kabupaten
Kutai Kartanegara yang terkait dengan proses pembangunan daerah. Data-
data yang dikumpulkan tersebut digunakan untuk menggambarkan kondisi
eksisting sumberdaya wilayah yang direncanakan, keberadaan sumberdaya
terkait dengan PJU, permasalahan terkait dengan pengembangan PJU dan
rencana pengembangan yang telah ada.
Tahap pertengahan ini berkaitan dengan pengujian hasil analisis
yang dilakukan, terutama berkaitan dengan pengujian lokasi pemetaan dari
masing-masing aspek dan satuan penelitian. Koreksi sangat diperlukan oleh
karena besarnya perbedaan informasi yang diberikan oleh instansi yang
berbeda untuk hal yang sama. Misalnya, data yang peroleh dari Podes dan
Kabupaten Kutai Kartanegara Dalam Angka, atau nama-nama desa yang
ada di peta rencana tata ruang dengan yang ada di peta rupa bumi. Kegiatan
sinkronisasi informasi merupakan kegiatan pokok dalam tahap pertengahan
ini. Pada tahap akhir, perhatian diarahkan pada sosialisasi hasil analisis dan
produk rencana pada para stakeholder untuk mencapai hasil yang optimal.
Untuk itu kegiatan pokok yang dilakukan adalah mengadakan pertemuan-
pertemuan dengan stakeholder untuk mengadakan koreksi-koreksi pada
produk rencana.
5
BAB I Masterplan Penerangan Jalan Umum (PJU)
Kabupaten Kutai Kartanegara 2008
B. Analisis Data Setelah didapatkan kondisi dan potensi yang dimiliki saat ini dan yang
akan dikembangkan sesuai dengan konsep dasar pengembangan
infrastruktur dasar penerangan jalan umum, dilakukan analisis optimasi dan
kebutuhan pengembangan meliputi analisis lokasi dan titik-titik
pengembangan serta analisis jenis dan tipe penerangan jalan umum .
Seperti halnya pada tahap pengumpulan data dan survai, analisis juga dibagi
ke dalam tiga tahap, yaitu awal, pertengahan dan akhir. Pada tahap awal
tentunya berisi kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan analisis kondisi dan
potensi wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara. Tahap pertengahan berkaitan
dengan iventarisasi kondisi eksisting dan pemetaan wilayah perencanaan,
dan analisis tahap akhir adalah berkaitan dengan kegiatan finalisasi produk
rencana yang berupa album peta dan laporan akhir.
C. Menyusun Rencana
Rumusan rencana pengembangan disusun sebagai bagian akhir dari
produk masterplan yang berisikan rencana lokasi dan titik pengembangan
penerangan jalan umum, rencana jenis dan tipe penerangan jalan umum
termasuk didalamnya kapasitas lampu dan desain lampu. Sebagaimana
yang tertuang dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) produk rencana Master
Plan Penerangan Jalan Umum ini disusun untuk jangka waktu 5 (lima) tahun
ke depan. Di samping itu, penyusunan rencana juga menyangut beberapa
rekomendasi terkait dengan pembangunan Kabupaten Kutai Kartanegara
yang mengkaitkan pengembangan penerangan jalan umum dengan rencana
pengembangan lainnya.
1.3.2. Cakupan Wilayah Perencanaan Secara keseluruhan ruang lingkup wilayah perencanaan untuk Mater
Plan Penerangan Jalan Umum Kabupaten Kutai Kartanegara meliputi
ibukota kecamatan-kecamatan yang ada di Kabupaten Kutai Kartanegara.
Dengan demikian, ada 18 ibukota kecamatan yang menjadi target
penyusunan rencana. Ke-18 ibukota kecamatan tersebut adalah Samboja
(Kecamatan Samboja), Muara Jawa (Kecamatan Muara Jawa), Sanga-sanga
(Kecamatan Sanga-sanga), Loa Janan (Kecamatan Loa Janan), Loa Kulu
6BAB I Masterplan Penerangan Jalan Umum (PJU)
Kabupaten Kutai Kartanegara 2008
(Kecamatan Loa Kulu), Muara Muntai (Kecamatan Muara Muntai), Muara
Wis (Kecamatan Muara Wis), Kota Bangun (Kecamatan Kota Bangun),
Tenggarong (Kecamata Tenggarong), Sebulu (Kecamatan Sebulu),
Tenggarong Seberang (Kecamatan Tenggarong Seberang), Anggana
(Kecamatan Anggana), Muara Badak (Kecamatan Muara Badak), Marang
Kayu (Kecamatan Marang Kayu), Muara Kaman (Kecamatan Muara Kaman),
Kehala (Kecamatan Kenohan), Kembang Janggut (Kecamatan Kembang
Janggut), dan Tabang (Kecamatan Tabang). Distribusi keruangan masing-
masing ibukota kecamatan tersebut dapat dilihat dalam Gambar 1.1 di
bawah ini.
7BAB I Masterplan Penerangan Jalan Umum (PJU)
Kabupaten Kutai Kartanegara 2008
Gambar 1.1 Lokasi Ibukota-ibukota Kecamatan di Kabupaten Kutai Kartanegara
Sumber: Kutai Kartanegara Dalam Angka 2007
8BAB I Masterplan Penerangan Jalan Umum (PJU)
Kabupaten Kutai Kartanegara 2008
1.3.3. Lingkup Keluaran
Keluaran dari kegiatan penyusunan Master Plan Kabupaten Kutai
Kartanegara adalah : 1. Identifikasi kriteria lokasi strategis titik-titik PJU
2. Gambaran kondisi eksisting titik-titik PJU
3. Pemetaan titik-titik strategis PJU pada tiap ibukota kecamatan di
kabupaten Kutai Kartanegara
4. Identifikasi kriteria jenis dan tipe lampu PJU berdasarkan lokasi titik-
titik PJU pada tiap ibukota kecamatan
5. Pemetaan prioritas pemasangan PJU Kabupaten Kutai Kartanegara
pada tiap ibukota kecamatan
6. Rekomendasi pembangunan daerah Kabupaten Kutai Kartanegara
dalam bidang Penerangan Jalan Umum
Selain itu, Produk/keluaran dari Master Plan Kabupaten Kutai
Kartanegara yang diharapkan adalah album gambar yang berisi peta-peta
yang memuat rencana pengembangan penerangan jalan umum yang dapat
dilengkapi pula dengan gambar-gambar sketsa penunjang.
1.3.4. Bahan dan Alat Penelitian A. Bahan
1. Peta Administratif Kabupaten Kutai Kartanegara
2. Peta Jaringan Jalan Kabupaten Kutai Kartanegara
3. Peta Penggunaan Lahan Kabupaten Kutai Kartanegara
4. Peta Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara
5. Peta Jaringan Listrik Kabupaten Kutai Kartanegara
6. Kabupaten Kutai Kartanegara Dalam Angka 2005-2007
7. Data-data hasil survei lapangan
B. Alat 1. GPS
2. Kamera Digital
3. Tabel data lapangan
9
4. Meteran
BAB I
Masterplan Penerangan Jalan Umum (PJU) Kabupaten Kutai Kartanegara 2008
1.3.5. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan 1. Penyusunan Kriteria Lokasi Strategis Titik-titik Penerangan Jalan
Umum Pada tahap awal dilakukan iventarisasi titik-titik penerangan
jalan umum (PJU) yang ada (kondisi eksisting), yang kemudian
dilakukan pemetaan untuk melihat distribusi keruangannya untuk
masing-masing ibukota kecamatan di wilayah Kabupaten Kutai
Kartanegara. Setelah itu dilakukan kajian-kajian untuk menetapkan
kriteria-kritearia yang akan digunakan dalam penentuan lokasi
strategis penerangan jalan umum. Beberapa parameter yang
digunakan dalam penentuan titik-titik strategis tersebut adalah : Jalan
(Kelas, Status), Jenis Penggunaan Lahan, kepadatan penduduk per
desa/kelurahan, arahan perkembangan permukiman, dan Rencana
Tata Ruang Wilayah. Untuk memudahkan analisis, maka teknik
analisis yang akan digunakan adalah analisis kuantitatif dengan
metode skoring (pengharkatan) dengan pembobotan.
2. Pemetaan Titik-titik Strategis Penerangan Jalan Umum Pada tahap selanjutnya dilakukan pemetaan terhadap titik-titik
strategis penerangan jalan umum berdasarkan kriteris-kriteria yang
telah disusun sebelumnya untuk seluruh wilayah Kabupaten Kutai
Kartanegara. Peta-peta yang disusun tersebut diurutkan sesuai nomer
urut kecamatan yang ada dalam urutan yang dikeluarkan oleh Biro
Pusat Statistik. Peta ini berupa peta analog dan peta digital yang
dilengkapi dengan atribut-atribut data spasial sesuai dengan kriteria
yang digunakan.
3. Analisa Kesesuaian Antara Titik-titik Penerangan Jalan yang Sudah Ada dengan Titik-titik Strategis yang Telah Ditetapkan
Pada tahap ini dilakukan pemetaan terhadap titik-titik
penerangan jalan umum yang sudah ada atau sudah terpasang di
wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara yang selanjutnya akan
dioverlay dengan peta titik-titik strategis penerangan jalan umum yang
telah ditetapkan untuk melihat kesesuaiannya. Apabila telah sesuai
10BAB I Masterplan Penerangan Jalan Umum (PJU)
Kabupaten Kutai Kartanegara 2008
maka titik tersebut tidak perlu diubah, namun apabila belum sesuai
akan dianalisis lebih lanjut, apakah perlu dilakukan perubahan atau
tidak.
4. Analisa Ketersediaan Jaringan dan Sumberdaya Energi (Listrik) pada Setiap Titik-titik Strategis Penerangan Jalan yang telah ditetapkan
Pada tahap ini dilakukan pemetaan terhadap ketersediaan
jaringan listrik yang akan digunakan untuk mensuplai energi pada titik-
titik penerangan jalan yang sudah ditetapkan sebelumnya. Dari
analisis ini akan dapat diketahui titik-titik strategis mana yang sudah
didukung oleh ketetsediaan jaringan listrik dan titik-titik strategis mana
yang belum tersedian jaringan listriknya.
5. Identifikasi kriteria jenis dan tipe lampu PJU berdasarkan lokasi titik-titik PJU pada tiap ibukota kecamatan
Pada tahap ini akan dilakukan kajian dan analisis untuk
menentukan kriteria jenis dan tipe lampu berdasarkan kriteria-kriteria
yang sudah disusun pada tahap awal dan juga disesuaikan dengan
ketersediaan jaringan listrik yang ada.
6. Penentuan Prioritas Pemasangan Penerangan Jalan Umum untuk
Jangka Pendek, Menengah dan Panjang Pada tahap ini akan dilakukan kajian dan analisis untuk
menentukan prioritas pemasangan penerangan jalan umum untuk
jangka pendek, menengah dan panjang, yang nantinya akan
digunakan sebagai acuan dalam perencanaan penerangan jalan
umum di Kabupaten Kutai Kartanegara.
11BAB I Masterplan Penerangan Jalan Umum (PJU)
Kabupaten Kutai Kartanegara 2008
1.3.6. Sistematika Pelaporan
Produk/keluaran dibagi dalam tiga tahap pelaporan, sebagai berikut:
1. Laporan pendahuluan (inception report)
Laporan ini berisi tentang penjelasan rinci yang memuat latar belakang,
maksud, tujuan dan sasaran, metode yang meliputi lingkup kegiatan,
cakupan wilayah perencanaan, lingkup keluaran, sistematika pelaporan,
rencana kerja, rencana daftar isi.
2. Laporan antara (interim report)
Laporan antara berisi antara lain hasil survei dan pendataan berisi tentang
gambaran lokasi, kondisi wilayah dan kecenderungan perkembangannya,
kondisi eksisting infrastruktur dasar listrik khususnya penerangan jalan
umum dan kebutuhan pengembangannya.
3. Laporan Draft akhir (Draft final report)
Laporan berisi antara lain rencana pengembangan penerangan jalan umum
Kabupaten Kutai Kartanegara dalam bentuk draft untuk kemudian
didiskusikan dengan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara .
4. Gambar/peta rencana
Gambar/peta dibuat dalam bentuk album gambar/peta.
5. Laporan akhir (Final report)
Laporan ini berisi rencana pengembangan penerangan jalan umum
Kabupaten Kutai Kartanegara
6. Soft Copy
Diserahkan dalam bentuk CD (compact Disc) berisi rekaman seluruh
materi produk-produk hasil penyusunan pekerjaan dari awal hingga akhir
kegiatan, data dasar, laporan, gambar, foto dan peta.
12
BAB I
Masterplan Penerangan Jalan Umum (PJU) Kabupaten Kutai Kartanegara 2008