Manifestasi Kliniss

2
1. Manifestasi Klinis Manifestasi klinis inkontinensia menurut Grace (2007) dibagi berdasarkan jenisnya, antara lain : a.Inkontinensia Stress : keluarnya urin selama batuk, mengedan, dan sebagainya. Gejala-gejala ini sangat spesifik untuk inkontinensia stres. b.Inkontinensia Urgensi : ketidakmampuan menahan keluarnya urin dengan gambaran seringnya terburu-buru untuk berkemih. c.Enuresis Nokturnal : 10% anak usia 5 tahun dan 5% anak usia 10 tahun mengompol selama tidur. Mengompol pada anak yang lebih tua merupakan sesuatu yang abnormal dan menunjukkan adanya kandung kemih yang tidak stabil. d.Gejala Infeksi Urin (frekuensi, disuria, nokturia), obstruksi (pancaran lemah, menetes), trauma (termasuk pembedahan, misalnya reseksi abdominoperineal), fistula (menetes terus-menerus), penyakit neurologis (disfungsi seksual atau usus besar) atau penyakit sistemik (misalnya diabetes) dapat menunjukkan penyakit yang mendasari. Manifestasi klinis lain dari inkontinensia adalah : a. Inkontinensia urgensi Disfungsi neurologis Sistisis Obstruksi pintu keluar kandung kemih b. Inkontenesia stress Tonus otot panggul yang buruk Defisiensi sfreingter uretra, congenital atau didapat Kelebihan berat badan c. Inkontinensia overflow Disfungsi neutrologis Penyakit endokrin Penurunan kelenturan dinding kandung keih

description

Manifestasi Kliniss Inkontinensia Urin

Transcript of Manifestasi Kliniss

Page 1: Manifestasi Kliniss

1. Manifestasi Klinis

Manifestasi klinis inkontinensia menurut Grace (2007) dibagi berdasarkan jenisnya, antara lain :

a. Inkontinensia Stress : keluarnya urin selama batuk, mengedan, dan sebagainya. Gejala-gejala

ini sangat spesifik untuk inkontinensia stres.

b. Inkontinensia Urgensi : ketidakmampuan menahan keluarnya urin dengan gambaran

seringnya terburu-buru untuk berkemih.

c. Enuresis Nokturnal : 10% anak usia 5 tahun dan 5% anak usia 10 tahun mengompol selama

tidur. Mengompol pada anak yang lebih tua merupakan sesuatu yang abnormal dan

menunjukkan adanya kandung kemih yang tidak stabil.

d. Gejala Infeksi Urin (frekuensi, disuria, nokturia), obstruksi (pancaran lemah, menetes), trauma

(termasuk pembedahan, misalnya reseksi abdominoperineal), fistula (menetes terus-

menerus), penyakit neurologis (disfungsi seksual atau usus besar) atau penyakit sistemik

(misalnya diabetes) dapat menunjukkan penyakit yang mendasari.

Manifestasi klinis lain dari inkontinensia adalah :

a. Inkontinensia urgensi

Disfungsi neurologis

Sistisis

Obstruksi pintu keluar kandung kemih

b. Inkontenesia stress

Tonus otot panggul yang buruk

Defisiensi sfreingter uretra, congenital atau didapat

Kelebihan berat badan

c. Inkontinensia overflow

Disfungsi neutrologis

Penyakit endokrin

Penurunan kelenturan dinding kandung keih

Obstruksi pintu keluar kandung kemih

Sumber :

Grace, Pierce A, Neil R. Borley. 2007. At a Glance Ilmu Bedah, Ed .3. Jakarta : Penerbit Erlangga

Kenny Maharani 135070201111016