ABI Manifestasi Oral HIV-AIDS.pdf
-
Upload
aryoga-samudra-asmara -
Category
Documents
-
view
103 -
download
10
Transcript of ABI Manifestasi Oral HIV-AIDS.pdf
goeno subagyo
Manifestasi Infeksi HIV-AIDS
Di Mulut
Jejak-jejak HIV-AIDS
di mulut
● Mulut adalah organ yang
unik
● Mikroorganisme penghuni
nya banyak; flora normal
dan patogen
● Lesi mulut dijumpai pada hampir 50 %
orang terinfeksi HIV dan 80% pada AIDS.
Jejak-jejak HIV-AIDS
di mulut
● Orang dengan HIV (penurunan jumlah CD4)
rentan menderita infeksi oral dan lesi oral
sebagai manifestasi dari infeksi HIV
● 70-90% dari orang HIV memiliki lesi mulut
● EC Clearinghouse-WHO - Klasifikasi lesi oral
berdasarkan tingkat hubungannya dengan
infeksi HIV-AIDS
HAART – Lesi mulut
● Prevalensi infeksi oportunistik dan
morbiditas HIV-AIDS menurun
● Menekan replikasi virus HIV
● Restorasi dan pemulihan kekebalan –CD4
● Prevalensi infeksi oportunistik, pola dan
keparahan manifestasi HIV di mulut dapat
berubah.
Klasifikasi lesi mulut terkait infeksi
HIV-AIDS
●GROUP I : lesions that are strongly associated
with HIV infection.
● GROUP II: lesions less commonly associated
with HIV infection
● GROUP III: lesion rarer than those on groups
I and II
Oral lesions that are strongly
associated with HIV infection
● Oral Candidiasis
● Hairy Leukoplakia
● Kaposi’s Sarcoma
● Non-Hodgkin’s Lymphoma
● Linear Gingival Erythema
● Necrotizing Ulcerative Gingivitis
● Necrotizing Ulcerative Periodontitis
Oral Candidiasis
• Frekuensi candidiasis mulut mempunyai
korelasi dengan penurunan jumlah CD4 limfosit
dan viral load HIV yang meningkat.
• Pseudomembraneous
candidiasis (55.8 to 69.7%),
• Erythematous candidiasis
(EC) (25.7–50%),
• Angular cheilitis (13.7–
27.1%), and hyperplastic
candidiasis (0–1.7%).
.
Pseudo-membranous Candidiasis
• Bercak atau plak putih
atau krem terletak di
setiap bagian rongga
mulut dan hilang saat
diusap dan permukaan
di bawahnya tampak
eritematosa dan mudah
berdarah.
• Burning sensation
Pseudo-membranous Candidiasis
• prevalensinya secara signifikan meningkat pada
individu dengan jumlah CD4+<200 sel/mm3 dan
viral load-HIV>3000 copies/mL.
Erythematous Candidiasis
area merah (atrofik) di palatum dan dorsum lidah,
kadang-kadang pada mukosa labial dan bukal.
Candidiasis
•Anguler cheilitis
● Denture stomatitis
Oral Hairy Leukoplakia
● Infeksi Epstein-Barr
virus
● Lesi paling umum
pada orang terinfeksi
HIV,(15 -20% )
● Indikator penurunan
kekebalan, jumlah
CD4 < 235 cell/mm3
Oral Hairy Leukoplakia
● Asimptomatic,
● Prevalensi 0.42 to 38%
● Mempunyai nilai
prognostik perkembangan
menjadi AIDS.
Kaposi’s Sarcoma
• Keganasan berasal dari
endhotelium vaskuler
• Penyebab human herpes
virus 8 (HHV-8).
• Asimptomatik
• Menifestasi oral terjadi
hampir 7.5-10 % dari
penderita AIDS.
• Biasa muncul bila jumlah
CD4+ < 200.
Kaposi’s Sarcoma
Pasien HIV-positif dengan lesi intraoral
Kaposi sarkoma disertai dengan kandidiasis
Kaposi’s Sarcoma
•Sepertiga KS melibatkan orofaring dan paling sering di
palatum.
•KS di rongga mulut dapat
mengalami ulserasi, nyeri
perdarahan, atau fungsi
oral dan dental prosthesis
terganggu, yang dapat
berpengaruh pada status
gizi, kepatuhan terhadap
terapi medis, dan kualitas
hidup.
Non-Hodgkin’s Lymphoma
•• Orang HIV-positif memiliki
lebih dari dua kali lipat
risiko keganasan.
• NHL merupakan tumor
ganas kedua yang
menyertai HIV AIDS
setelah KS
• 3 % penderita HIV
menderita NHL.
Non-Hodgkin’s Lymphoma
• Pembengkakan padat, elastis, agak kemerahan
atau keunguan, dengan atau tanpa ulserasi.
• Cepat tumbuh
• Status imunitas menurun
• Gingiva, vestibulum bukal
area retromolar
• Nekrosis gingiva gigi
yang terlibat goyah.
Linear gingival erythema
• Lesi eritematous seperti
pita sepanjang tepi
gingiva
• Tidak memberi respon
terhadap perawatan
profilaksis rutin.
• Nyeri atau berdarah.
•Mungkin melibatkan
Candida.
Necrotizing Ulcerative Gingivitis
● Nekrosis satu atau
lebih papila interdental.
● Attachment loss:
nekrosis dan ulserasi
gingiva.
● Mudah berdarah
● Nyeri
● Halitosis.
Necrotizing Ulcerative Periodontitis
• Periodontitis dengan ulserasi atau nekrosis
jaringan periodontal dan tulang alveolar.
• Kerusakan lokal
• Pocket minimal
• Tidak respon terhadap
terapi konvensional
• Halitosis
• Gigi goyah
Lesi mulut sebagai indikator
infeksi HIV
• Lesi-lesi mulut dijumpai pada hampir 50 %
orang terinfeksi HIV dan 80% pada individu
yang terdiagnose AIDS
• Indikator awal adanya penurunan imunitas
• Prediksi perkembangan HIV ke AIDS
•Menentukan waktu untuk terapi infeksi
oportunistik dan terapi anti HIV (ARV)
•Membantu evaluasi perkembangan penyakit
Makna klinis lesi mulut terkait
infeksi HIV
● Dalam kasus status HIV invidu tidak atau belum
diketahui; maka adanya lesi mulut memberikan
indikasi kuat adanya infeksi HIV.
● Untuk seseorang yang hidup dengan HIV+
tetapi belum mendapat terapi; adanya lesi mulut
dapat menandakan perkembangan penyakitnya.
● Sedang bagi mereka yang hidup dengan HIV+
dan mendapatkan HAART; adanya lesi di mulut
dapat menandakan adanya kegagalan /efek
samping terapi.
Faktor Risiko - Lesi Mulut
• Gaya hidup
Merokok
Minum alkohol
• Kebersihan mulut
• Xerostomia
• Latar belakang
penyakit sistemik
• Pemakaian obat, dll.
perangai
klinis
lesi mulut
Anamnesis,
pemeriksaan klinis
Penutup
• Deteksi dini HIV-AIDS dapat dilakukan melalui
lesi mulut.
• Dengan anamnesis dan pemeriksaan klinis
komprehensif; identifikasi, diagnosis, lesi mulut
terkait HIV dapat dilakukan.
• Diagnosis dini HIV-AIDS akan memungkinkan
terapi profilaksis untuk infeksi oportunistik
maupun HAART dapat segera dilakukan.
TERIMA KASIH