ABI Manifestasi Oral HIV-AIDS.pdf

27
goeno subagyo Manifestasi Infeksi HIV-AIDS Di Mulut

Transcript of ABI Manifestasi Oral HIV-AIDS.pdf

Page 1: ABI Manifestasi Oral HIV-AIDS.pdf

goeno subagyo

Manifestasi Infeksi HIV-AIDS

Di Mulut

Page 2: ABI Manifestasi Oral HIV-AIDS.pdf

Jejak-jejak HIV-AIDS

di mulut

● Mulut adalah organ yang

unik

● Mikroorganisme penghuni

nya banyak; flora normal

dan patogen

● Lesi mulut dijumpai pada hampir 50 %

orang terinfeksi HIV dan 80% pada AIDS.

Page 3: ABI Manifestasi Oral HIV-AIDS.pdf

Jejak-jejak HIV-AIDS

di mulut

● Orang dengan HIV (penurunan jumlah CD4)

rentan menderita infeksi oral dan lesi oral

sebagai manifestasi dari infeksi HIV

● 70-90% dari orang HIV memiliki lesi mulut

● EC Clearinghouse-WHO - Klasifikasi lesi oral

berdasarkan tingkat hubungannya dengan

infeksi HIV-AIDS

Page 4: ABI Manifestasi Oral HIV-AIDS.pdf

HAART – Lesi mulut

● Prevalensi infeksi oportunistik dan

morbiditas HIV-AIDS menurun

● Menekan replikasi virus HIV

● Restorasi dan pemulihan kekebalan –CD4

● Prevalensi infeksi oportunistik, pola dan

keparahan manifestasi HIV di mulut dapat

berubah.

Page 5: ABI Manifestasi Oral HIV-AIDS.pdf

Klasifikasi lesi mulut terkait infeksi

HIV-AIDS

●GROUP I : lesions that are strongly associated

with HIV infection.

● GROUP II: lesions less commonly associated

with HIV infection

● GROUP III: lesion rarer than those on groups

I and II

Page 6: ABI Manifestasi Oral HIV-AIDS.pdf

Oral lesions that are strongly

associated with HIV infection

● Oral Candidiasis

● Hairy Leukoplakia

● Kaposi’s Sarcoma

● Non-Hodgkin’s Lymphoma

● Linear Gingival Erythema

● Necrotizing Ulcerative Gingivitis

● Necrotizing Ulcerative Periodontitis

Page 7: ABI Manifestasi Oral HIV-AIDS.pdf

Oral Candidiasis

• Frekuensi candidiasis mulut mempunyai

korelasi dengan penurunan jumlah CD4 limfosit

dan viral load HIV yang meningkat.

• Pseudomembraneous

candidiasis (55.8 to 69.7%),

• Erythematous candidiasis

(EC) (25.7–50%),

• Angular cheilitis (13.7–

27.1%), and hyperplastic

candidiasis (0–1.7%).

.

Page 8: ABI Manifestasi Oral HIV-AIDS.pdf

Pseudo-membranous Candidiasis

• Bercak atau plak putih

atau krem terletak di

setiap bagian rongga

mulut dan hilang saat

diusap dan permukaan

di bawahnya tampak

eritematosa dan mudah

berdarah.

• Burning sensation

Page 9: ABI Manifestasi Oral HIV-AIDS.pdf

Pseudo-membranous Candidiasis

• prevalensinya secara signifikan meningkat pada

individu dengan jumlah CD4+<200 sel/mm3 dan

viral load-HIV>3000 copies/mL.

Page 10: ABI Manifestasi Oral HIV-AIDS.pdf

Erythematous Candidiasis

area merah (atrofik) di palatum dan dorsum lidah,

kadang-kadang pada mukosa labial dan bukal.

Page 11: ABI Manifestasi Oral HIV-AIDS.pdf

Candidiasis

•Anguler cheilitis

● Denture stomatitis

Page 12: ABI Manifestasi Oral HIV-AIDS.pdf

Oral Hairy Leukoplakia

● Infeksi Epstein-Barr

virus

● Lesi paling umum

pada orang terinfeksi

HIV,(15 -20% )

● Indikator penurunan

kekebalan, jumlah

CD4 < 235 cell/mm3

Page 13: ABI Manifestasi Oral HIV-AIDS.pdf

Oral Hairy Leukoplakia

● Asimptomatic,

● Prevalensi 0.42 to 38%

● Mempunyai nilai

prognostik perkembangan

menjadi AIDS.

Page 14: ABI Manifestasi Oral HIV-AIDS.pdf

Kaposi’s Sarcoma

• Keganasan berasal dari

endhotelium vaskuler

• Penyebab human herpes

virus 8 (HHV-8).

• Asimptomatik

• Menifestasi oral terjadi

hampir 7.5-10 % dari

penderita AIDS.

• Biasa muncul bila jumlah

CD4+ < 200.

Page 15: ABI Manifestasi Oral HIV-AIDS.pdf

Kaposi’s Sarcoma

Pasien HIV-positif dengan lesi intraoral

Kaposi sarkoma disertai dengan kandidiasis

Page 16: ABI Manifestasi Oral HIV-AIDS.pdf

Kaposi’s Sarcoma

•Sepertiga KS melibatkan orofaring dan paling sering di

palatum.

•KS di rongga mulut dapat

mengalami ulserasi, nyeri

perdarahan, atau fungsi

oral dan dental prosthesis

terganggu, yang dapat

berpengaruh pada status

gizi, kepatuhan terhadap

terapi medis, dan kualitas

hidup.

Page 17: ABI Manifestasi Oral HIV-AIDS.pdf

Non-Hodgkin’s Lymphoma

•• Orang HIV-positif memiliki

lebih dari dua kali lipat

risiko keganasan.

• NHL merupakan tumor

ganas kedua yang

menyertai HIV AIDS

setelah KS

• 3 % penderita HIV

menderita NHL.

Page 18: ABI Manifestasi Oral HIV-AIDS.pdf

Non-Hodgkin’s Lymphoma

• Pembengkakan padat, elastis, agak kemerahan

atau keunguan, dengan atau tanpa ulserasi.

• Cepat tumbuh

• Status imunitas menurun

• Gingiva, vestibulum bukal

area retromolar

• Nekrosis gingiva gigi

yang terlibat goyah.

Page 19: ABI Manifestasi Oral HIV-AIDS.pdf

Linear gingival erythema

• Lesi eritematous seperti

pita sepanjang tepi

gingiva

• Tidak memberi respon

terhadap perawatan

profilaksis rutin.

• Nyeri atau berdarah.

•Mungkin melibatkan

Candida.

Page 20: ABI Manifestasi Oral HIV-AIDS.pdf

Necrotizing Ulcerative Gingivitis

● Nekrosis satu atau

lebih papila interdental.

● Attachment loss:

nekrosis dan ulserasi

gingiva.

● Mudah berdarah

● Nyeri

● Halitosis.

Page 21: ABI Manifestasi Oral HIV-AIDS.pdf

Necrotizing Ulcerative Periodontitis

• Periodontitis dengan ulserasi atau nekrosis

jaringan periodontal dan tulang alveolar.

• Kerusakan lokal

• Pocket minimal

• Tidak respon terhadap

terapi konvensional

• Halitosis

• Gigi goyah

Page 22: ABI Manifestasi Oral HIV-AIDS.pdf

Lesi mulut sebagai indikator

infeksi HIV

• Lesi-lesi mulut dijumpai pada hampir 50 %

orang terinfeksi HIV dan 80% pada individu

yang terdiagnose AIDS

• Indikator awal adanya penurunan imunitas

• Prediksi perkembangan HIV ke AIDS

•Menentukan waktu untuk terapi infeksi

oportunistik dan terapi anti HIV (ARV)

•Membantu evaluasi perkembangan penyakit

Page 23: ABI Manifestasi Oral HIV-AIDS.pdf

Makna klinis lesi mulut terkait

infeksi HIV

● Dalam kasus status HIV invidu tidak atau belum

diketahui; maka adanya lesi mulut memberikan

indikasi kuat adanya infeksi HIV.

● Untuk seseorang yang hidup dengan HIV+

tetapi belum mendapat terapi; adanya lesi mulut

dapat menandakan perkembangan penyakitnya.

● Sedang bagi mereka yang hidup dengan HIV+

dan mendapatkan HAART; adanya lesi di mulut

dapat menandakan adanya kegagalan /efek

samping terapi.

Page 24: ABI Manifestasi Oral HIV-AIDS.pdf

Faktor Risiko - Lesi Mulut

• Gaya hidup

Merokok

Minum alkohol

• Kebersihan mulut

• Xerostomia

• Latar belakang

penyakit sistemik

• Pemakaian obat, dll.

perangai

klinis

lesi mulut

Anamnesis,

pemeriksaan klinis

Page 25: ABI Manifestasi Oral HIV-AIDS.pdf

Penutup

• Deteksi dini HIV-AIDS dapat dilakukan melalui

lesi mulut.

• Dengan anamnesis dan pemeriksaan klinis

komprehensif; identifikasi, diagnosis, lesi mulut

terkait HIV dapat dilakukan.

• Diagnosis dini HIV-AIDS akan memungkinkan

terapi profilaksis untuk infeksi oportunistik

maupun HAART dapat segera dilakukan.

Page 26: ABI Manifestasi Oral HIV-AIDS.pdf

TERIMA KASIH

Page 27: ABI Manifestasi Oral HIV-AIDS.pdf