MANAJEMEN PEMASARAN JASA

22
MANAJEMEN PEMASARAN JASA

description

MANAJEMEN PEMASARAN JASA. BAB I DINAMIKA BISNIS JASA DAN PENTINGNYA PEMASARAN JASA. 1. PERKEMBANGAN INDUSTRI JASA. 2. BERBAGAI FAKTOR YANG MENDORONG PENTINGNYA PEMASARAN JASA. 3. TAHAP PERKEMBANGAN BISNIS JASA. 4. PENGERTIAN JASA. 5. KARAKTERISTIK DAN KLASIFIKASI JASA - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of MANAJEMEN PEMASARAN JASA

Page 1: MANAJEMEN PEMASARAN JASA

MANAJEMEN PEMASARAN JASA

Page 2: MANAJEMEN PEMASARAN JASA

BAB IDINAMIKA BISNIS JASA DAN PENTINGNYA PEMASARAN JASA

1. PERKEMBANGAN INDUSTRI JASA

2. BERBAGAI FAKTOR YANG MENDORONG PENTINGNYA PEMASARAN JASA

3. TAHAP PERKEMBANGAN BISNIS JASA

4. PENGERTIAN JASA

5. KARAKTERISTIK DAN KLASIFIKASI JASA Intangibility (tidak berwujud). Jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar, atau dicium sebelum jasa itu dibeli. Unstorability. Jasa tidak mengenal persediaan atau penyimpanan dari produk yang telah dihasilkan. Karakteristik ini juga disebut inseparability (tidak dapat dipisahkan), jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan. Cuztomization / Variability Jasa didesain khusus yang memiliki berbagai jenis, tipe untuk kebutuhan pelanggan, sebagaimana pada jasa asuransi dan kesehatan.

6. FAKTOR-FAKTOR YANG MENJADI KUNCI SUKSES JASA

Page 3: MANAJEMEN PEMASARAN JASA

1. PEMASARAN JASA DALAM KONTEKS PEMASARAN RELASIONAL (RELATIONSHIP MARKETING)

BBAB 2 PEMASARAN JASA DAN PEMASARAN

RELASIONAL

Pasar Internal

Pasar Koneksi

Pasar Pengaruh

Pasar Rekrutm

Pasar Pemasok Pasar

Pelangga

2. CONTOH KASUS: PRAKTIK PEMASARAN RELASIONAL PADA PEMASARAN JASA KONSULTAN

Page 4: MANAJEMEN PEMASARAN JASA

BAB III

PERUMUSAN MISI (MISSION STATEMENT) JASA

1. Pengertian Pernyataan/Rumusan Misi (Mission Statement

“The Mission Statement can be defined as a broad statement of characteristic (product and market), goals (Profit and growth), and philosophies of a business (Pearce & Robinson, 1991); or simply its purpose and philosophies (Byars, 1984)”

2. Unsur-unsur dalam Mision Statement

3. Tempat Mission Statement dalam Proses Perencanaan

4. Perlunya Menyatakan Mission Statement Secara Tertulis

5. Tujuan Adanya Mission Statement

6. Hal-hal yang Perlu Dihindari dalam Perumusan Mission

Statement

7. Contoh Kasus: Pengalaman British Airways Merumuskan Misi

8. Perumusan Misi Perusahaan Global

Page 5: MANAJEMEN PEMASARAN JASA

BAB IV SEGMENTASI DAN TARGETING PASAR JASA

1. Pendahuluan

“pelanggan seperti apakah yang harus dicari untuk menjadi target/sasaran dari jasa yang kita tawarkan?”

2. Pengertian Segmentasi Pasar

A. Pemasaran tanpa pembedaan

  B. Pemasaran dengan pembedaan

C. Pemasaran terkonsentrasi

3. Segmentasi Pasar Jasa dan Keterkaitannya dengan Targeting

dan Positioning

4. Targeting Pasar Sasaran

Page 6: MANAJEMEN PEMASARAN JASA

BAB V POSITIONING DAN DIFERENSIASI PRODUK JASA

 

1.  Pengertian

Positioning bicara mengenai bagaimana pemasar membedakan jasanya dibanding pesaing dalam benak konsumen.

Apa yang dimaksud positioning? Positioning mencakup perancangan penawaran, rancangan penawaran dan citra perusahaan agar target pasar mengetahui dan menganggap penting posisi perusahaan diantara pesaing. Namun positioning yang baik harus mencerminkan bagaimana/cara target pasar mendefinisikan nilai dan melakukan pemilihan produk jasa yang bersaing.

2.  Langkah-langkah dalam Positioning

Tiga langkah melakukan positioning menurut Kotler:

1.        Mengenali keunggulan-keunggulan yang dapat ditampilkan dalam hubungan dengan pesaing.2.       Memilih keunggulan-keunggulan yang paling kuat/menonjol.Menyampaikan keunggulan-keunggulan itu secara efektif pada target pasar. kesalahan positioning:

1.        Under positioning, dimana konsumen tidak mengenali kekhususan produk/merek/atribut.

2.        Over positioning, dimana konsumen mempunyai gambaran yang terlalu sempit mengenai suatu atribut.

3.        Confused positioning, dimana konsumen tidak merasa pasti dengan citra produk karena terlalu banyak janji yang diberikan atau posisi yang terlalu sering berubah.

4. Doubtful positioning, dimana konsumen merasa ragu dengan janji produk tersebut seperti kemampuan produk, harga, dan hasilnya.

Page 7: MANAJEMEN PEMASARAN JASA

3.  Contoh kasus: Keberhasilan Diferensiasi Dan Positioning

Hotel Tugu

4.Melakukan Positioning Jasa Melalui Perubahan StrukturalRepositioning Pemimpin Pangsa PasarYang terbesar

Pemimpin Kualitas

Produk dan jasa yang paling andal/bagus Pemimpin Pelayanan

Yang paling responsive saat pelanggan menghadapi masalah Pemimpin Tehnologi

Yang pertama mengembangkan tehnologi baru Pemimpin Inovasi

Yang paling kreatif menerapkannya

Pemimpin Flexibilitas Yang paling mampu beradaptasi

Pemimpin Hubungan Yang paling teguh mengupayakan keberhasilan pelanggan

Pemimpin Prestise Yang paling eksklusif

Pemimpin Pengetahuan Keahlian fungsional, industri, atau teknis terbaik

Pemimpin Global Yang diposisikan terbaik untuk melayani pasar dunia

Pemimpin Penawaran Harga paling rendah

Pemimpin Nilai Kinerja terbaik

Page 8: MANAJEMEN PEMASARAN JASA

BAB VI BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX) JASA

1.  Marketing Mix Barang VS Jasa

2.  Elemen Marketing Mix Jasa

1. PRODUCT

2. PRICING

3. PLACE

4. PROMOTION

5. PEOPLE

6. PROCESS

7. CUSTOMER SERVICE

3.  Contoh Kasus: Praktik Pelaksanaan Marketing Mix Jasa DHL

WorldWide Express

Page 9: MANAJEMEN PEMASARAN JASA

BAB VII STRATEGI PRODUK DAN DISTRIBUSI JASA

1. Produk Jasa

Saat menyatakan produk dan jasa sering terjadi kerancuan terminology (pokok). Kata produk sebenarnya lebih mengacu pada keseluruhan konsep atas objek atau proses yang memberikan sejumlah nilai (value) kepada konsumen. Sedangkan istilah barang dan jasa merupakan sub kategori yang digunakan untuk menggambarkan dua jenis produk.

2. Tingkatan Produk Jasa

The core or generic product. Produk inti atau generik terdiri dari jasa dasar. Seperti tempat tidur pada jasa kamar hotel. The expected product. Produk yang diharapkan terdiri dari produk inti bersama pertimbangan keputusan pembelian minimal yang harus dipenuhi. Seperti ruang tunggu yang nyaman di bandara, lift yang bersih.  The augmented produk. Area yang memungkinkan suatu produk didiferensiasi terhadap produk yang lain. Seperti IBM menawarkan “excellent customer service”. The potential product. Produk potensial merupakan tampilan dan manfaat tambahan yang berguna bagi konsumen atau mungkin menambah kepuasan konsumen. Bagian ini dapat memberikan kelebihan guna meningkatkan switching cost sehingga konsumen berpikir ulang untuk beralih ke produk jasa lain. Seperti kemudahan bagi konsumen yang telah menjadi member jasa perusahaan.

Page 10: MANAJEMEN PEMASARAN JASA

3. Merek dan Differensiasi Produk

High Low

High Low

Diferensiasi Produk/tamsilan

Gross Margin

High

Low

High

Low

Pasar Merek & Customer ServicePasar Komoditas

Luas Kompetisi

Price Differentiated

Page 11: MANAJEMEN PEMASARAN JASA

4. Bukti Fisik (Physical EvidenceBukti fisik dalam bisnis jasa dibagi menjadi 2 tipe:

Essential Evidence/Bukti Fisik, mewakili keputusan kunci yang dibuat penyedia jasa, misal tentang desain dan layout bangunan, tipe pesawat penerbangan, suasana ruang tunggu dokter (dilengkapi piagam, ijasah yang diraih) hal ini akan menambah produk surrounding secara signifikan.

 

Peripheral Evidence, ini memiliki sedikit nilai bila berdiri sendiri tetapi menambah tangibilitas pada nilai yang disediakan produk jasa. Contoh supermarket mempunyai aroma roti yang sedang dibakar di pintu masuk untuk menarik pelanggan, perusahaan penerbangan memajang lambang perusahaan pada tiap item dari tiket sampai pesawat, penerbangan menyediakan bantal, pilihan makanan dingin, buah segar, air mineral ditiap nampan.

5. Mengelola Pertumbuham (Growth

6. Distribusi JasaTerdapat 3 lokasi antara penyedia jasa dan konsumen:

1. Konsumen mendatangi penyedia jasa.

2. Penyedia jasa mendatangi konsumen.

3. Transaksi bisnis melalui ‘kepanjangan tangan’ perusahaan.

Page 12: MANAJEMEN PEMASARAN JASA

BAB VIII STRATEGI PENETAPAN HARGA JASA

1. Harga Jasa Penetapan harga jasa penting karena terkait dengan revenue, citra, kualitas, distribusi, dan lainnya.

2. Landasan Strategi Penetapan Harga

3. Tujuan Penetapan Harga1. Survival, tujuannya meningkatkan profit ketika perusahaan dalam kondisi pasar yang tidak menguntungkan. Sehingga perusahaan tetap bertahan hidup.

2.Profit Maximization, penentuan harga bertujuan untuk memaksimumkan profit dalam periode tertentu.

3.Sales Maximization, penentuan harga bertujuan untuk membangun market share dengan melakukan penjualan pada harga awal yang merugikan.

4.Prestige, penentuan harga bertujuan memposisikan jasa perusahaan sebagai jasa eksklusif.

5.ROI, penentuan harga disusun berdasar rencana pencapaian return on investment.

Page 13: MANAJEMEN PEMASARAN JASA

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penentuan Harga  Fixed Cost yaitu biaya yang tidak berubah meskipun ada perubahan pada tingkat output. Biaya ini dikenal dengan biaya of being in bussiness (bangunan, biaya gaji manajer, biaya pemeliharaan, sewa, depresiasi, gaji eksekutif, gaji administrasi, asuransi)Variable Cost yaitu biaya yang berubah seiring dengan kuantitas layanan jasa yang disediakan atau dijual. Biaya ini dikenal dengan biaya of doing bussiness (upah pekerja paruh waktu, listrik, air, overhead, komisi untuk penjualan).Semi Variable Cost yaitu biaya yang memiliki elemen sebagian bersifat tetap dan sebagian lagi bersifat variabel (biaya telepon, gaji pegawai yang bekerja lembur).

5. Perumusan Strategi Penetapan Harga

6. Strategi dan Taktik Penentuan Harga

7. Pedoman dalam Memilih Penentuan Harga yang Tepat

8. Contoh Kasus: Praktik Penentuan Harga Jasa Asuransi Jiwa

9. Contoh Kasus: Praktik Penetapan Harga Kamar Hotel/Cottage

Page 14: MANAJEMEN PEMASARAN JASA

BAB IX STRATEGI PROMOSI JASA

1. Peranan Promosi

a.    Iklan yang bersifat memberikan informasi (Informative Advertising), adalah iklan yang secara panjang lebar menerangkan produk jasa dalam tahap perkenalan untuk menciptakan permintaan atas produk tersebut. Contoh, iklan bank syariah yang baru berdiri dan menjelaskan tentang sistem operasi produk jasa yang ditawarkan.b.    Iklan membujuk (Persuasive Advertising), adalah iklan yang digunakan dalam situasi persaingan untuk menciptakan permintaan produknya melawan merek yang lain. Contoh: Perusahaan Asuransi Takaful mengiklankan kelebihan-kelebihan produknya dibanding dengan perusahaan asuransi konvensional.c.    Iklan pengingat (Reminder Advertising), adalah iklan yang diluncurkan saat produk mencapai tahap kedewasaan tujuannya agar konsumen selalu ingat akan produk tersebut. Contoh: perusahaan penerbangan Garuda Indonesia mengingatkan, bahwa sekarang lebih baik meskipun usianya sudah mapan.Iklan pemantapan (Reinforcement Advertising), adalah iklan yang berusaha meyakinkan pembeli bahwa mereka telah mengambil pilihan yang tepat. Contoh: lembaga pendidikan Primagama mempublikasikan bahwa 80% siswanya diterima di PTN.

2. Bauran Promosi

3. Langkah Pengembangan Komunikasi/Promosi yang Efektif

4. Contoh Kasus: Praktek Strategi Promosi Hotel Shangri-la Jakarta

Page 15: MANAJEMEN PEMASARAN JASA

BAB X STRATEGI SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DALAM

PERUSAHAAN JASA

1. Peran Penting Sumber Daya Manusia (SDM) dalam

Perusahaan Jasa

Robert J. Eaton, CEO Chrysler Corporation, Amerika Serikat, pernah mengatakan: “The only we can beat the competition is with people”.

2. Pengelolaan SDM Perusahaan Jasa

Contactors,

Modifiers,

Influencers,

 Isolateds,

3. Membangun Customer Service

4. Proses Manajemen SDM dalam Operasi Jasa

5. Contoh Kasus: Praktik Strategi SDM dan Customer Service

Page 16: MANAJEMEN PEMASARAN JASA

BAB XI MANAJEMEN KUALITAS JASA

1. Urgensi Kualitas Jasa

2. Siapakah Pelanggan (Customer)

3. Pengertian Kualitas (Quality)

1. Kinerja (Performance).

2. Keragaman produk (Features).

3. Keandalan (Reliability).

4. Kesesuaian (Comformance).

5. Daya Tahan/Ketahanan (Durability).

6. (Serviceability).

7. Estetika (Aesthetics).

8. Kualitas yang dipersepsikan (Perceived Quality).

4. Memahami Kualitas Jasa (Service Quality 1.        Tangibles, atau bukti fisik

2.       Reliability, atau keandalan 3.       Responsiveness, atau ketanggapan. 4.       Assurance, atau jaminan dan kepastian 5.       Empathy,

5. Analisis Kesenjangan Kualitas Pelayanan (SERVQUAL

Page 17: MANAJEMEN PEMASARAN JASA

BAB XII KEPUASAN PELANGGAN DAN IMPLIKASINYA

TERHADAP PERILAKU PURNA PENGGUNAAN JASA

1. Kepuasan Pelanggan dan Kualitas Jasa

Kepuasan menurut kotler (1997) dinyatakan sebagai tingkat perasaan di mana seseorang menyatakan hasil perbandingan atas kinerja produk/jasa yang diterima dan yang diharapkan.

2. Implikasi Kepuasan Terhadap Perilaku Purna Pembelian

(Post Purchased Behavior)

1. Loyalty (kesetiaan kepada perusahaan),

2. Switch (keinginan berganti produk),

3. Willingness to pay more (kemauan untuk membayar lebih harga produk),

4. External Response to problem (respon ke eksternal bila menghadapi masalah), dan

5. Internal Response to problem (respon ke perusahaan bila menghadapi masalah).

Page 18: MANAJEMEN PEMASARAN JASA

BAB XIII PENGORGANISASIAN DAN IMPLEMENTASI

PEMASARAN JASA

1. Orientasi Pasar dalam Penyusunan Struktur Organisasi

PemasaranPerusahaan jasa pemasaran yang berorientasi pasar/pelanggan perlu didukung pengorganisasian yang tepat agar berhasil dalam implementasi marketingnya.

Suatu organisasi pemasaran harus menghindari tingkat birokrasi yang terlampau rumit dengan level hierarki yang banyak. Level organisasi yang baik adalah yang mendatar (flat) dan bukannya vertikal.

    Bentuk vertikal membuat posisi frontline dan top manager berjauhan sehingga lamban dalam planning dan decision making.

Flat membuat tanggung jawab kepada konsumen dan keputusan operasional berpindah dari fungsi staf & manajemen ke frontline/ujung tombak. Dan prioritas kunci kesuksesan bergeser dari top menuju frontline.

2. Membangun Organisasi yang Berorientasi Pelanggan

3. Struktur Inovatif Pemasaran dan Struktur Organisasi

yang Mendukung Perusahaan Jasa

4. Konflik Dalam Organisasi Jasa

Page 19: MANAJEMEN PEMASARAN JASA

5. Mengidentifikasi Konflik Antar FungsiAdapun proses konflik adalah sebagai berikut:

Tahap 1: Potential Opposition/IncompatibilityMerupakan tahap kehadiran suatu kondisi yang memungkinkan meningkatnya terjadinya suatu konflik Tahap 2: Cognition and PerzonalizationBila pada tahap pertama ada kondisi kuat yang memungkinkan terjadinya konflik maka aktualisasinya terjadi pada tahap ini. Dalam tahap 2 ini ada dua jenis konflik yang terjadi yaitu perceived conflict dan felt conflict. Perceived conflict adalah suatu kesadaran yang dialami baik secara individu ataupun kelompok dari adanya keberadaan kondisi yang memungkinkan meningkatnya probabilitas terjadinya suatu konflik. Sedangkan felt conflict adalah adanya perasaan emosional yang ikut dalam konflik yang dapat menyebabkan perasaan anxiety, tenseness, hostility, dan frustasi. Tahap 3 IntentionsSuatu tahap di mana adanya suatu hubungan dan intervensi antara persepsi dan emosi dari individu atau kelompok. Tahap 4 BehaviourSuatu tahap di mana konflik menjadi sesuatu hal yang feasible dan pada tahap ini terjadi suatu statement atau pernyataan, aksi dan reaksi. Pada tahap ini diperlukan manajemen konflik yaitu penggunaan suatu teknik resolusi dan stimulasi guna menyelesaikan suatu level konflik. Tahap 5 OutcomesPada tahap ini maka hasil yang dapat dilihat adalah dari sisi hasil secara fungsional dan disfungsional.

6. Pendekatan Penyelesaian Konflik

Page 20: MANAJEMEN PEMASARAN JASA

BAB XIV SISTEM INFORMASI KUALITAS JASA

1. Peningkatan Kualitas Jasa Melalui Sistem Informasi1. Pelanggan luar yang pernah merasakan pelayanan perusahaan (eksternal customer).

2. Pelanggan perusahaan pesaing (competitor’s customer).

3. Pelanggan yang ada di dalam perusahaan (pegawai) dalam melakukan pelayanannya kepada pelanggan di luar perusahaan (internal customer).

2. Integritas Sistem Informasi Kualitas Jasa Dalam Perusahaan

3. Mendengarkan Konsumen-Sebuah Konsep dari Sistem

Informasi Kualitas Jasa

4. Pendekatan-pendekatan untuk Riset Jasa

5. Keterlibatan Personal dalam Mendengarkan Konsumen

6. Mengembangkan Sistem Informasi Kualitas Jasa

Page 21: MANAJEMEN PEMASARAN JASA

BAB XV PEMASARAN JASA DALAM KONTEKS E-BISNIS: CONTOH KASUS SITUS-SITUS INTERNET DI

INDONESIA

1. Fenomena E-Bisnis Ekonomi dunia sekarang bergerak di era Cybernaomics global.

Bisnis jasa melalui E-business akan terus berkembang sejalan dengan prediksi bahwa sebagian besar perusahaan telekomunikasi akan mentransformasi bisnisnya ke dalam bisnis Internet.

2. Pengertian Situs

3. Sekilas Gambaran Dunia Internet

4. Berbagai Bisnis Jasa yang Ditawarkan Situs

1. Jasa pencarian alamat

2. Jasa pengiriman surat e-mail.

3. Jasa pemberian informasi di surat kabar dan majalah, serta info-info lain yang penting yang diinginkan oleh pelanggan

4. Program bicara langsung (chat) di Internet lewat tulisan.

5. Teleconference

6. Jasa pembayaran kepada bank atau perusahaan tertentu lewat nomor credit card yang langsung dihubungkan lewat bank.

5. Karakteristik Pemasaran Jasa Situs

6. Elemen-elemen Marketing Mix Situs Internet

Page 22: MANAJEMEN PEMASARAN JASA

BAB XV CONTOH-CONTOH APLIKASI

1.  Upaya Mengatasi Persoalan yang Telah Terjadi

2.  Tindakan untuk Penyembuhan

3.  Upaya Memberi Pelayanan yang Fleksibel

4. Tindakan Spontanitas