IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMASARAN JASA ...marketing dijelasakan oleh Philip Kotler dan Amstrong dalam...

20
135 IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMASARAN JASA PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN KEPUASAN PELANGGAN DI MADRASAH ALIYAH TERPADU (MAT) DARUL FALLAH BOGOR Sarifudin 1 , Rehendra Maya 2 1 Prodi Manajemen Pendidikan Islam STAI Al Hidayah Bogor 2 Prodi Pendidikan Islam STAI Al Hidayah Bogor email: [email protected] e-mail: [email protected] Received: 09/07/2019, Accepted: 25/07/2019, Published: 31/07/2019 ABSTRACT The management of marketing education services will be good if done correctly and professionally. The aim of the marketing management of education services is to facilitate the institution in marketing its educational services to the community. The purpose of this study is to be able to find out how the implementation of the mix strategy in the marketing management of education services in the Darul Fallah Integrated Aliyah Madrasah (MAT) Bogor. This scientific research uses qualitative methods by collecting data from field observation activities, interviews with relevant sources, and taking documentation from the research site. The marketing mix of education services in MAT Darul Fallah Bogor includes: (1) Product strategy; (2) Price Strategy; (3) Place Strategy (location); (4) Promotion Strategy; (5) People Strategy; (6) Physical Evendece Strategy; and (7) Process Strategy. In addition, this study also discusses the development of marketing education services in MAT Darul Fallah Bogor from year to year and various kinds of educational services products offered so that consumers are more interested in seeing firsthand the advantages of this school. Keywords: management, marketing, education services, satisfaction. ABSTRAK Pengelolaan pemasaran jasa pendidikan akan baik jika dilakukan dengan benar dan profesional. Tujuan dari manajemen pemasaran jasa pendidikan untuk memepermudah lembaga dalam memasarkan jasa pendidikannya kepada mayarakat. Tujuan penelitian ini yaitu agar dapat mengetahui bagaimana implementasi strategi bauran dalam manajemen pemasaran jasa pendidikan di Madrasah Aliyah Terpadu (MAT) Darul Fallah Bogor. Penelitian ilmiah ini menggunakan metode kualitatif dengan mengumpulkan data dari kegiatan observasi lapangan, wawancara terhadap sumber yang relevan, dan pengambilan dokumentasi dari tempat penelitian. Pelaksanaan bauran pemasaran jasa pendidikan di MAT Darul Fallah Bogor antara lain: (1) Strategi produk; (2) Strategi Price; (3) Strategi Place (lokasi); (4) Strategi Promotion; (5) Strategi People; (6) Strategi Physical Evendece; dan (7) Strategi Process. Selain itu penelitian ini juga membahas tentang perkembangan pemasaran jasa pendidikan di MAT Darul Fallah Bogor dari tahun ke tahun dan berbagai macam produk jasa pendidikan yang ditawarkan agar konsumen lebih tertarik untuk melihat secara langsung keunggulan dari sekolah ini. Kata kunci: Manajemen, pemasaran, jasa pendidikan, kepuasan Islamic Management: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam P-ISSN: 2614-4018 Doi: 10.30868/im.v2i02.513 E-ISSN: 2614-8846

Transcript of IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMASARAN JASA ...marketing dijelasakan oleh Philip Kotler dan Amstrong dalam...

Page 1: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMASARAN JASA ...marketing dijelasakan oleh Philip Kotler dan Amstrong dalam buku Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa yaitu marketing management dapat dirumuskan

135

Islamic Management: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Vol. 02, No. 02, Juli 2019

IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMASARAN JASA PENDIDIKAN

DALAM MENINGKATKAN KEPUASAN PELANGGAN

DI MADRASAH ALIYAH TERPADU (MAT) DARUL FALLAH BOGOR

Sarifudin1, Rehendra Maya

2

1Prodi Manajemen Pendidikan Islam STAI Al Hidayah Bogor

2Prodi Pendidikan Islam STAI Al Hidayah Bogor

email: [email protected]

e-mail: [email protected]

Received: 09/07/2019, Accepted: 25/07/2019, Published: 31/07/2019

ABSTRACT

The management of marketing education services will be good if done correctly

and professionally. The aim of the marketing management of education services is

to facilitate the institution in marketing its educational services to the community.

The purpose of this study is to be able to find out how the implementation of the

mix strategy in the marketing management of education services in the Darul

Fallah Integrated Aliyah Madrasah (MAT) Bogor. This scientific research uses

qualitative methods by collecting data from field observation activities, interviews

with relevant sources, and taking documentation from the research site. The

marketing mix of education services in MAT Darul Fallah Bogor includes: (1)

Product strategy; (2) Price Strategy; (3) Place Strategy (location); (4) Promotion

Strategy; (5) People Strategy; (6) Physical Evendece Strategy; and (7) Process

Strategy. In addition, this study also discusses the development of marketing

education services in MAT Darul Fallah Bogor from year to year and various

kinds of educational services products offered so that consumers are more

interested in seeing firsthand the advantages of this school.

Keywords: management, marketing, education services, satisfaction.

ABSTRAK

Pengelolaan pemasaran jasa pendidikan akan baik jika dilakukan dengan benar dan

profesional. Tujuan dari manajemen pemasaran jasa pendidikan untuk

memepermudah lembaga dalam memasarkan jasa pendidikannya kepada

mayarakat. Tujuan penelitian ini yaitu agar dapat mengetahui bagaimana

implementasi strategi bauran dalam manajemen pemasaran jasa pendidikan di

Madrasah Aliyah Terpadu (MAT) Darul Fallah Bogor. Penelitian ilmiah ini

menggunakan metode kualitatif dengan mengumpulkan data dari kegiatan

observasi lapangan, wawancara terhadap sumber yang relevan, dan pengambilan

dokumentasi dari tempat penelitian. Pelaksanaan bauran pemasaran jasa

pendidikan di MAT Darul Fallah Bogor antara lain: (1) Strategi produk; (2)

Strategi Price; (3) Strategi Place (lokasi); (4) Strategi Promotion; (5) Strategi

People; (6) Strategi Physical Evendece; dan (7) Strategi Process. Selain itu

penelitian ini juga membahas tentang perkembangan pemasaran jasa pendidikan di

MAT Darul Fallah Bogor dari tahun ke tahun dan berbagai macam produk jasa

pendidikan yang ditawarkan agar konsumen lebih tertarik untuk melihat secara

langsung keunggulan dari sekolah ini.

Kata kunci: Manajemen, pemasaran, jasa pendidikan, kepuasan

Islamic Management: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam P-ISSN: 2614-4018

Doi: 10.30868/im.v2i02.513 E-ISSN: 2614-8846

Page 2: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMASARAN JASA ...marketing dijelasakan oleh Philip Kotler dan Amstrong dalam buku Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa yaitu marketing management dapat dirumuskan

136

Islamic Management: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Vol. 02, No. 02, Juli 2019

PENDAHULUAN

Pada era globalisasi sekarang seperti

ini, dalam dunia pendidikan terjadinya

persaingan antara satu lembaga dengan

lembaga pendidikan lainnya, sehingga

yang terjadi banyak lembaga pendidikan

yang ditinggalkan oleh penggunanya

dengan beberapa alasan. Oleh sebab itu,

dibutuhkan suatu kemampuan pengolahan

yang profesional agar bisa

mempraktekkan dalam pengolahan

pemasaran jasa pendidikan yang

bertujuan untuk mempertahankan dan

memenuhi kebutuhan konsumen serta

meningkatkan tujuan dari lembaga

pendidikan tersebut. Dewasa ini terjadi

persaingan antara sekolah umum dengan

madrasah (agama) terjadi sangat ketat.

Sekolah yang berbasis umum sering

membuka jurusan baru sehingga bisa

menambah kelas lagi dan akhirnya

semakain banyak kelas-kelas yang ada.

Sedangkan sekolah yang berbasis agama

(madrasah) kurang diketahui atau kurang

peminat oleh sebagian masyarakat,

sehingga yang terjadi masyarakat

beranggapan bahwa sekolah madrasah

merupakan sekolah kelas kedua yang

kalah bersaing dengan sekolah umum,

hanya dari sebagian kalangan masyarakat

tertentu saja anaknya dimasukan ke

sekolah madrasah.

Pada saat ini setiap bangsa berlomba-

lomba untuk dapat meningkatkan kualitas

masyarakatnya, karena dengan

pendidikan dapat meningkatkan

peradaban yang bersangkutan menjadi

bangsa yang bermartabat (Sarifudin.

2019: 50). Oleh sebab itu, lembaga

pendidikan hendaknya dapat

meningkatkan kualitas dan mutu

pendidikan lulusannya. Sehingga

masayarakatpun selaku pengguna jasa

pendidikan tersebut akan berfikir selektif

dalam menentukan lembaga mana yang

harus dipilih untuk putra-putrinya.

Masayarakat sudah cerdas dalam memilih

lembaga pendidikan, mereka akan

memilih lembaga pendidikan yang

menurut mereka terjangkau dan tetunya

terbaik dan berkualitas. Oleh sebab itu

hendaknya lembaga pendidikan harus bisa

membuat inovasi yang baru demi

memenuhi kebutuhan dari pengguna. Bila

ada lembaga pendidikan yang tidak

mengikuti keinginan dari pengguna maka

secara otomatis lembaga pendidikan

tersebut akan ditinggalkan oleh

penggunanya.

Sekolah sebagai sebuah lembaga

yang menawarkan produk dari jasa

pendidikan yang mereka tawarkan kepada

masyarakat harus bisa mengambil hati

dan meyakinkan kepada masyarakat

bahwa lembaga pendidikan yang dia

Page 3: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMASARAN JASA ...marketing dijelasakan oleh Philip Kotler dan Amstrong dalam buku Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa yaitu marketing management dapat dirumuskan

137

Islamic Management: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Vol. 02, No. 02, Juli 2019

kelola adalah lembaga pendidikan yang

tepat. Oleh sebab itu, perlu adanya

inisiatif dari sekolah mulai dari

menganalisis segmentasi pasar,

melakukan perencanaan, pelaksanaan

yang baik, serta melakukan proses

pengendalian dan evaluasi. Sebuah

lembaga pendidikan hendaknya bisa

merancang dan menetapkan strategi-

strategi bauran pemasaran apa yang kira

mampu dapat meyakinkan pengguna jasa

pendidikan, seperti merencanakan

program-program kegiatan yaitu dengan

menjabarkan visi dan misi lembaga

pendidikan, serta melaksanakan rangkain

kegiatan dari program-program yang

direncanakan secara konsisten dan

sistematis.

Dalam pengolahan manajemen

pemasaran jasa pendidikan yang

ditawarkan oleh lembaga pendidikan

kepada masyarakat harus bisa

meyakinkan masyarakat, sehingga yang

terjadi minat masyarakat sebagai

pengguna merasa tertarik dengan strategi

yang ditawarkannya dan akhirnya

masyarakat pun menyekolahkan anaknya

ke lembaga pendidikan tersebut,

pemasaran jasa pendidikan adalah

menawarkan mutu layanan intektual

secara menyeluruh dan komprehensip.

Inti dari konsep pemasaran jasa

pendidikan adalah memuaskan konsumen

atau pengguna jasa pendidikan, dalam hal

ini peserta didik sebagai pengguna utama.

Komponen-komponen pendidikan harus

saling bekerjasama antara satu dengan

yang lain komponen-komponen

pendidikan tersebut seperti tujuan

pendidikan, isi pendidikan, metode

pendidikan, alat pendidikan, lingkingan

pendidikan, pendidik, dan peserta didik

(Ummu Kulsum, Sarifudin, Rahendra

Maya, 2019: 154).

Pendidikan juga memerlukan strategi

yang mantap dalam melaksanakan proses

pendidikan dengan melihat situasi dan

kondisi yang ada. Juga bagaimana agar

dalam proses tersebut tidak ditemui

hambatan serta gangguan baik internal

maupun eksternal yang menyangkut

kelembagaan atau lingkungan sekitarnya

(Rahendra Maya, 2016: 1189)

Strategi dalam memasarkan produk

lembaga pendidikan yang tepat adalah

dengan menerapkan prinsip fokus

bagaimana caranya agar masyarakat

sebagai pengguna terpuaskan. Salah satu

langka yang tepat adalah dengan

memberikan kesan atau citra yang baik

(positif) kepada masayarakat, maksud

dari memberikan kesan (citra) adalah

sebuah kesan positif yang diperoleh oleh

masyarakat sesuai dengan pengetahuan,

pemahaman, dan pengalaman seseorang

tentang sesuatu lembaga pendidikan.

Page 4: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMASARAN JASA ...marketing dijelasakan oleh Philip Kotler dan Amstrong dalam buku Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa yaitu marketing management dapat dirumuskan

138

Islamic Management: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Vol. 02, No. 02, Juli 2019

Citra tersebut terbentuk dari bagaimana

sebuah lembaga pendidikan menjalankan

kegiatan operasional pendidikan. Citra

yang baik yang ditimbul oleh sebuah

organisasi akan berdampak baik bagi

lembaga pendidikan tersebut, sedangkan

sebaliknya citra yang jelek akan

berdampak merugikan terhadap

organisasi tersebut (Sutisna, 2003: 331).

Dalam hal ini, pelanggan (peserta

didik) jasa pendidikan terbagi dalam dua

jenis, yaitu pelanggan internal dan

pelanggan eksternal. Yang dimaksud

dengan pelanggan internal ini adalah

terdiri atas dewan guru, pustakawan,

laboran, teknisi dan tenaga administrasi

dan tenaga kependidikan lainnya.

Sedangkan yang dimaksud dengan

pelanggan eksternal adalah terdiri dari

pelanggan primer (peserta didik),

pelanggan skunder (orang tua,

pemerintah, dan masyarakat), pelanggan

tersier (pemakai atau penerima dari

lulusan, baik dari lembaga pendidikan

yang lebih tinggi maupun dari dunia

usaha) (Mujamil Qomar, 2007: 200).

Kegiatan pemasaran jasa pendidikan

sangatlah urgen karena keberadaan

konsumen (pengguna) sebagai urat nadi

manajemen bisnis lembaga pendidikan.

Oleh sebab itu, agar pengolahan

manajemen pemasaran maka diperlukan

adanya kebijakan-kebijakan yang dapat

menyeimbangkan antara nilai mutu

sekolah berbanding lurus dengan tuntutan

dan harapan dari pengguna dalam hal ini

adalah masyarakat. Seperti adanya suatu

pengolahan terhadap kinerja guru, yaitu

berupa kegiatan supervisi. Malalui

pengawasan, sosialisasi, dan pelatihan

guru diharapkan memiliki kompetensi

sebagai pedoman dalam mengajar serta

telah memiliki keterampilan-keterampilan

dalam mengajar dan mendidik (Sarifudin,

2019: 51). Dalam tataran idealitas-

konseptualitas maupun realitas historis-

implementatifnya, guru dan murid

sebagai komponen utama pendidikan

harus memiliki karakter yang baik,

artinya guru harus menjadi guru yang

berkarakter dan murud harus menjadi

murid yang berkarakter pula. Tidak hanya

dengan bersandarkan kepada nilai umum

yang berlaku universal (Rahendra Maya,

2017: 23). Lembaga pendidikan yang ada

di Indonesia harus bekerja keras dalam

melaksanakan total quality management

(TQM), karena semua organisasi atau

lembaga yang ingin mempertahankan

keberhasilan harus berobsesi pada mutu

(Husaini Usman, 2006: 460).

Dewasa ini tidak sedikit lembaga

pendidikan yang ada di Indonesia

melakukan pengembangkan mutu

pendidikan, yaitu dengan

menggabungkan kurikulum pendidikan

Page 5: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMASARAN JASA ...marketing dijelasakan oleh Philip Kotler dan Amstrong dalam buku Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa yaitu marketing management dapat dirumuskan

139

Islamic Management: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Vol. 02, No. 02, Juli 2019

pemerintah dengan kurikulum lembaga

pendidikan itu sendiri. Yang pada intinya

adalah untuk memajukan mutu

pendidikan umat Islam. Hal ini sejalan

dengan apa yang dikemukakan oleh

Rahendra Maya dan Iko Lesmana, bahwa

pendidikan itu sendiri mampu mengatasi

kemunduran umat tersebut dan untuk

kemudian memajukannya, yaitu

memajukan keadaan umat Islam melalui

kemajuan pendidikan Islam (Rehendra

Maya dan Iko Lesmana. 2018: 293).

Salah satu contoh sekolah yang eksis

dalam pemasaran pendidikan Islam

adalah Madrasah Aliyah Terpadu (MAT)

Darul Fallah Bogor. Sekolah ini

merupakan sekolah yang cukup lama

berdiri yaitu pada tahun 1960. Sekolah ini

banyak melahirkan banyak alumni yang

tersebar di seluruh Indonesia.

Berdasarkan pembahasan di atas, maka

penulis sangat tertarik untuk mengkaji

suatu penelitian tentang implementasi

manajemen pemasaran jasa pendidikan di

MAT Darul Fallah Bogor.

TINJAUAN TEORITIS

Proses kegiatan manajemen biasanya

terdapat kegiatan perencanaan yang

dilakukan di awal, selanjutnya adalah

kegiatan pengorganisasian, kegiatan

penggerakan masing-tugas tugas yang

telah ditentukan, selanjutnya adalah

kegiatan pengawasan atau pengontrolan,

semua dari kegiatan tersebut diharapkan

berjalan secara efektif dan efesien demi

tercapainya tujuan yang diinginkan

dengan memanfaatkan segalah sumber

daya yang ada baik itu sumber daya

manusia maupun sumber daya yang

lainya. Pendapat George R. Terry

sebagaimana yang dijelaskan oleh

Mulyono, bahwa ada empat fungsi

manajemen, yaitu pertama planning yang

berarti kegiatan perencanaan, kedua

organizing yang berarti pengorganisasian,

ketiga actuating yang berarti penggerakan

atau pengarahan, dan keempat controlling

yang berarti pengendalian atau

pengawasan. Semua istilah tersebut

dalam ilmu manajemen disebut sebagai

istilah POAC (Mulyono, 2008: 22-23).

Dalam bahasa Inggris istilah

pemasaran bisa disebut sebagai

marketing, kata marketing sendiri sudah

diserap dalam bahasa Indonesia. Asal

kata pemasaran adalah pasar yang berarti

market (Buchari Alma, 2014:1). Kalimat

marketing dijelasakan oleh Philip Kotler

dan Amstrong dalam buku Manajemen

Pemasaran dan Pemasaran Jasa yaitu

marketing management dapat dirumuskan

sebagai the analisis planing,

implementation, and control program

designed ocreate, build, and maintain

beneficial exchanges with target buyers

Page 6: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMASARAN JASA ...marketing dijelasakan oleh Philip Kotler dan Amstrong dalam buku Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa yaitu marketing management dapat dirumuskan

140

Islamic Management: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Vol. 02, No. 02, Juli 2019

for the purpose of achieving

organizational objectives. Maksud dari

penjelasan di atas adalah sebuah proses

kegiatan menganalisa obyek, selanjutnya

merencanakan, mengimplementasikan

atau melaksanakan perencanaan tersebut,

dan mengawasi segalah bentuk program

kegiatan yang telah ditentukan. Maksud

dari semua kegiatan ini adalah untuk

memperoleh tingkat pertukaran yang

saling menguntungkan dengan pembeli

(pengguna) dalam rangka mencapai

tujuan organisasi yang bersangkutan

(Buchari Alma, 2014: 130).

Kegiatan pemasaran dapat diartikan

sebagai sebuah kegiatan sosial yang

berupa kegiatan-kegiatan manajerial

antara beberapa pihak baik itu individu

maupun kelompok yang diharapkan

mendapatkan kebutuhan atau keinginan

dengan melalui pertukaran dengan pihak

lain dan mengembangkan hubungan

pertukaran saling menguntungkan antara

pihak satu dengan lainnya. Perlu disadari

bahwa proses kegiatan pemasaran

biasanya dipengaruhi oleh beberapa

faktor tertentu misal manajerial, budaya,

politik, dan sosial. Akibat dari beberapa

pengaruh yang ada maka individu atau

pengguna mendapatkan kebutuhan dan

keinginan mereka dengan mencipkan,

menawarkan, dan bertukar sesuatu yang

bernilai satu sama lain (Ara Hidayat dan

Imam Machali, 2012: 223-224). Maka

dari itu, dapat ditarik kesimpulan bahwa

kegiatan pemasaran adalah kegiatan

sosial (bersama-sama) dan kegiatan

manajerial dimana terdiri dari individu

dan kelompok yang keduanya saling

mendapatkan kebutuhan dan keinginan

masing-masing yaitu dengan menciptakan

jasa, kemudian menawarkan, dan setelah

itu bertukar sesuatu yang memiliki nilai

satu sama lain yang saling

menguntungkan. Tujuan dari proses

pemasaran pada intinya adalah tidak

hanya berfungsi untuk mendistribusikan

produk atau jasa tapi melayani pengguna

atau pelanggan demi mendapatkan

kepuasan dari jasa yang ditawarkannya.

Lembaga pendidikan adalah sebuah

lembaga yang termasuk ke dalam

lembaga non profit organization.

Sedangkan istilah komersial dapat

diartikan dengan kegiatan mencari laba

atau keuntungan, atau bisa disebut

sebagai konsep negatif yang berarti

“dikomersilkan”, sehingga bisa

ditafsirkan dengan ada uang ada layanan,

pokoknya segala kegiatan harus

menghadirkan keuntungan yang

menghasilkan uang.

Pemasaran jasa pendidikan dapat

direalisasikan dengan mengoptimalkan

beberapa sumber saluran sejumlah media

baik itu media cetak maupun media

Page 7: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMASARAN JASA ...marketing dijelasakan oleh Philip Kotler dan Amstrong dalam buku Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa yaitu marketing management dapat dirumuskan

141

Islamic Management: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Vol. 02, No. 02, Juli 2019

elektronik. Maksud dari tujuan pemasaran

itu sendiri ada tiga yaitu pertama agar

terjadi perubahan pengetahuan positif

masyarakat terhadap lembaga tersebut,

kedua perubahan sikap yang baik

terhadap lembaga tersebut, dan ketiga

perubahan tindakan yang dikehendaki

dari perilaku masyarakat tentang lembaga

pendidikan tersebut (Soemanagara, 2006:

4). Tidak dipungkiri lagi bahwa sekolah

sebagai lembaga yang menawarkan

produk kepada pengguna (konsumen)

hendaknya selalu dengan sigap melayani

masyarakat (peserta didik, mahasiswa)

yang di kenal dengan istilah

“stakeholder” yang bertujuan agar pihak

yang dilayani tersebut mendapatkan

kepuasan, dengan alasan mereka sebagai

konsumen sudah membayar sebagai

konsekwensinya.

Sedangkan pengertian jasa bisa

disebut sebagai service yang memiliki

beberapa makna, mulai dari makna

pelayanan sesuatu ke seseorang yang

dikehendaki, sampai bisa bermakna

sebuah produk yang dihasilkan untuk

kepentingan konsumen. Adapun makna

jasa itu sendiri menurut beberapa ahli di

antaranya Lovelock dapat diasumsukan

ke dalam tiga hal sebagai berikut:

Pertama, suatu proses kegiatan

pendayagunaan sumber daya yang ada

dari kelompok tertentu yang

menghasilkan produk kemudian

ditawarkan kepada kelompok yang lain.

Kedua, suatu proses kegiatan aktifitas

yang bersipat ekonomi yang dilakukan

oleh kelompok tertentu dalam rangka

menciptakan nilai serta manfaat bagi

konsumen pada waktu dan tempat yang

telah ditentukan. Ketiga, sesuatu proses

kegiatan yang menghasilkan produk

untuk konsumen dengan tujuan untuk di

beli atau bisa di jual ke pelanggan (David

Wijaya, 2016: 1).

Sebagaimana yang dikatakan oleh

Kotler (2003: 428) dalam buku

Pengolahan Pendidikan yang dikarang

oleh Arah Hidayat dan Imam Machali,

menjelaskan tentang kata jasa sebagai

setiap produk perbuatan atau kinerja yang

dipromosikan oleh suatu pihak pada pihak

yang lainnya yang saling menguntungkan,

jasa pendidikan yang ditawarkan oleh

lembaga pendidikan biasanya mempunyai

beberapa prinsip salah satunya adalah

tidak berwujud/terlihat selain itu tidak

menyebabkan kepindahan kepemilikan

dari satu pihak ke pihak lain. Adapun

karakteristik jasa pendidikan yang

dikeluarkan oleh lembaga pendidikan

adalah di antaranya: 1) Tidak

berwujud/terlihat (intangible) oleh panca

indra, sehingga yang terjadi adalah

konsumen tidak dapat melihat, mencium,

meraba, bahkan mendengar, dan

Page 8: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMASARAN JASA ...marketing dijelasakan oleh Philip Kotler dan Amstrong dalam buku Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa yaitu marketing management dapat dirumuskan

142

Islamic Management: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Vol. 02, No. 02, Juli 2019

merasakan sebelum mereka menggunakan

jasa tersebut; 2) Tidak terpisahkan

(inseparability) antara yang satu dengan

yang lain, maksudnya adalah jasa tidak

dapat dipisahkan dari sumbernya dan juga

tidak dipisahkan dengan konsumen

karena tujuan dari jasa pendidikan itu

sendiri adalah untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat sebagai pengguna;

3) Bervariasi (variability) atau banyak

macam, jenis dan sering berubah-rubah,

maksudnya adalah jasa pendidikan sering

kali berubah-ubah tergantung siapa,

kapan, dan dimana penyajiannya; 4)

Sering mudah musnah (perishability) atau

hilang, dapat didefinisikan yaitu dengan

tidak dapat diperjualbelikan pada masa

selanjutnya; 5) Jasa tidak dapat disimpan

dan dikonsumsi pada saat dihasilkan,

maksudnya dari tidak bisa disimpan

adalah jasa pendidikan tersebut

digunakan pada saat itu juga tidak bisa

digunakan untuk masa yang akan datang,

adapun maksud dari tidak bisa

dikonsumsi adalah jasa pendidikan

bukanlah produk yang berjenis makanan

melainkan berupa skill, pengetahuan dan

lain-lain; 6) Konsumen merupakan

salahsatu bagian internal terpenting dari

proses produksi jasa, karena konsumen

adalah pengguna dari jasa yang telah

ditawarkan; 7) Setiap orang atau apapun

yang ikut berhubungan dengan konsumen

mempunyai andil dalam memberikan

peran; 8) Karyawan atau staff sebagai

penghubung merupakan bagian terpenting

dari proses produksi jasa, oleh sebab itu

diharapkan dalam pengangkatan

karyawan harus bisa dilihat dari

kualifikasi dan kompetensinya, karena hal

itu akan mempengaruhi mutu dari jasa

pendidikan tersebut; dan 9) Kualitas

pembuatan jasa tidak dapat diperbaiki

(rehab) pada saat proses produksi karena

produk di jasa terjadi secara real time

(Ara Hidayat dan Imam Machali, 2012:

228-229).

Lockhart (2005) bahwa hal-hal yang

dapat mendorong pemasaran jasa

pendidikan terbagi dalam lima faktor, di

antaranya: 1) Meningkatnya kompetisi

(persaingan positif) yang ada; 2)

Perubahan demografi; 3) Ketidak

percayaan masyarakat terhadap sebagian

lembaga pendidikan yang ada; 4)

Penyelidikan media masa baik media

elektronik maupun media cetak; dan 5)

Keterbatasan sumber yang ada (David

Wijaya, 2012: 2-3). Perlu disadari bahwa

pemasaran jasa pendidikan bukan

merupakan suatu program atau kegiatan

bisnis yang dilakukan oleh lembaga

pendidikan agar sekolah yang dikelola

tersebut mendapat siswa sebanyak-

banyaknya, tetapi melainkan merupakan

tangungjawab semua pihak. Pada intinya

Page 9: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMASARAN JASA ...marketing dijelasakan oleh Philip Kotler dan Amstrong dalam buku Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa yaitu marketing management dapat dirumuskan

143

Islamic Management: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Vol. 02, No. 02, Juli 2019

dalam pemasaran jasa pendidiknan,

lembaga pendidikan bertujuan untuk

memuaskan konsumen sebagai pengguna.

Kegiatan pendidikan merupakan kegiatan

sirkulasi anatara pihak satu dengan

beberapa pihak lain yang saling

mempengaruhi dan berkelanjutan untuk

mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Karenanya harus memiliki langkah

pembelajaran yang berdasarkan teori-teori

tertentu (Sarifundin, 2018: 101).

Realita pasar yang sangat beragam

karakternya itu perlu disiapkan atribut-

atribut apa saja untuk memenuhi

kebutuhkan masyarakat sebagai pengguna

pendidikan agar apa yang dinginkan

tercapai dengan baik. Pasar sebagai tempat

menawarkan produk jasa pendidikan,

dalam pedapat dibagi berdasarkan sebagai

beriku: Pertama, berdasarkan demografi

seperti usia, jenis kelamin, penghasilan,

agama, dan lain-lainnya; kedua berdasarkan

geografi yaitu berdasarkan wilayah seperti

negara, kota atau komplek perumahan, dan

lain-lainnya; ketiga berdasarkan psikografi

seperti berdasarkan kelas sosial, gaya

hidup, kepribadian, dan lain-lainnya; dan

keempat berdasarkan perilaku (kesempatan,

manfaat yang dicari, tingkat pemakaian,

status loyalitas (Nugroho J. Setiadi, 2003:

61-63).

Kegiatan inti pemasaran jasa

pendidikan, yaitu adalah adanya strategi

bauran pemasaran. Dalam bauran tersebut

terdapat unsur-unsur yang harus saling

mendukung antara satu dengan yang

lainnya. Jika ke semua unsur tersebut

dipadukan akan menciptakan strategi

pemasaran yang jitu efektif dalam

merebut hati pengguna dan pada akhirnya

memenangkan persaingan yang ada.

Terdapat tujuh prinsip dalam bauran

pemasaran, yaitu:

1. Product (produk)

Bahwa produk adalah segalah sesuatu

yang ditawarkan oleh produsen ke pasar

yang bertujuan untuk memenuhi

kebutuhan dan keinginan masayarakat,

atau dengan kata lain adalah memberikan

sejumlah nilai kepada konsumen dalam

hal memenuhi kebutuhannya. Adapun

maksud dari produk bila dilihat dari

kontek jasa pendidikan adalah berupa jasa

yang ditawarkan oleh lembaga

pendidikan ke masyarakat dalam hal ini

adalah pelanggan. Hal yang ditawarkan

adalah berupa reputasi, prospek, dan

variasi pilihan. Suatu lembaga pendidikan

sebagai yang mengeluarkan produk dapat

menawarkan reputasi, prospek, mutu

pendidikan yang baik, prospek, dan

peluang yang cerah bagi para peserta

didik untuk menentukan pilihan-pilihan

yang diinginkannya demi keberhasilan di

masa yang akan datang. Dalam hal ini

lembaga pendidikan harus bisa

Page 10: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMASARAN JASA ...marketing dijelasakan oleh Philip Kotler dan Amstrong dalam buku Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa yaitu marketing management dapat dirumuskan

144

Islamic Management: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Vol. 02, No. 02, Juli 2019

menghasilkan kompetensi lulusan, yaitu

kualifikasi dari kemampuan lulusan dari

lembaga pendidikan tersebut yang

mencangkup sikap (afektif), pengetahuan

(pedagogik), dan keterampilan (skill).

2. Price (harga)

Maksud dari penjelasan price (harga)

yaitu sejumlah kewajiban uang yang

harus ditunaikan oleh konsumen atau

pengguna untuk mendapatkan suatu

produk yang diinginkan. Price dalam

konteks ini adalah seluruh biaya

pengeluaran dari pengguna untuk

mendapatkan jasa pendidikan yang

diinginkan. Adapun contoh-contoh price

itu sendidri seperti uang bangunan, SPP,

dan jenis pembayaran lainnya.

3. Place (lokasi)

Berarti lokasi atau tempat keberadaan

lembaga pendidikan dalam menyeleng-

garakan aktifitas pendidikan. Dalam hal

ini diharapkan lokasi atau tempat

penyelenggaraan pendidikan berada di

wilayah yang mudah diakses oleh

pengguna jasa pendidikan. Selain itu,

berada di wilayah yang strategis, nyaman,

dan mudah dijangkau dari penjuru

manapun.

4. Promotion (promosi)

Maksudnya adalah suatu kegiatan yang

dilakukan oleh lembaga pendidikan

dalam hal mengkomunikasikan atau

menawarkan penjualan produk berupa

jasa pendidikan yang berhubungan

langsung dengan masyarakat sebagai

pengguna. Tujuan dari promosi itu sendiri

adalah untuk menyampaikan informasi

yang jelas kepada masayarakat berkaitan

dengan produk jasa pendidikan yang

ditawarkan, dalam penyampaian

diharapkan bisa meyakinkan konsumen

atau pengguna akan keunggulan jasa

pendidikan yang ditawarkan. Dalam

melakukan kegiatan ini sebuah lembaga

pendidikan biasanya mempromosikan

lembaganya lewat media elektronik,

media cetak, dan media-media lainnya.

5. People (orang)

Orang dalam konteks pengolahan

manajemen pemasaran jasa pendidikan

dapat diartikan sebagai sumber daya

manusia (karyawan) yang terlibat secara

langsung seperti tenaga pendidik (guru)

maupun tenaga kependidikan seperti staf

admnistrasi dan karyawan-karyawan

lainnya. Pemilihan sumber daya manusia

ini sangatlah urgen karena bisa

berdampak terhadap keberhasilan tujuan

dari pendidikan tersebut. Oleh sebab itu,

dalam pengolahan sumberdaya manusia

hendaknya dijalankan secara profesional

berdasarkan kualifikasi dan

kompetensinya.

Page 11: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMASARAN JASA ...marketing dijelasakan oleh Philip Kotler dan Amstrong dalam buku Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa yaitu marketing management dapat dirumuskan

145

Islamic Management: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Vol. 02, No. 02, Juli 2019

6. Physical Evendece (bukti fisik)

Adalah bukti adanya lingkungan fisik

tempat jasa pendidikan itu dalam

mengelolah lembaga pendidikan yang

secara langsung penyelenggaraan

berhubungan dengan konsumennya.

Dalam hal ini ada dua macam katagori

bukti fisik yaitu, pertama adalah berupa

keberadaan gedung atau bangunan

sekolah, kelas, gedung perpustakaan,

lapangan olahraga, ruangan-ruangan, dan

lain-lain. Adapun yang kedua adalah

berupa bukti yang bersifat pendukung

dalam proses penyelenggaran pendidikan

atau bisa disebut sebagai nilai tambah dan

memiliki peran yang sangat penting

dalam proses jasa pendidikan seperti nilai

rapot, catatan-catatan peserta didik, dan

lain-lain.

7. Process (proses)

Maksudnya adalah prosedur atau

mekanisme yang harus dilakukan dalam

rangkaian kegiatan aktivitas untuk

menyampaikan jasa yang diciptakan dari

produsen ke konsumen atau pengguna.

Dalam konteks jasa pendidikan proses

adalah proses pendidikan yang

mendukung terselenggaranya proses

kegiatan belajar mengajar guna

terealisasinya tujuan produk dalam hal ini

adalah lulusan yang diinginkan oleh

lembaga (Arah Hidayat dan Imam

Machali, 2012: 238-241).

Begitu pentingnya pengolahan

manajemen pemasaran jasa pendidikan,

maka perlu dibuatkan langakah-langkah

yang strategis dalam pemasaran jasa

pendidikan khususnya di lembaga

pendidikan yang bercirikan Islam, di

antaranya adalah: pertama identifikasi

pasar, maksudnya adalah suatu proses

pengidentifikasian dan kegiatan

menganalis keadaan pasar dalam hal ini

masyarakat sebagai pengguna, sehingga

lembaga pendidikan dapat mengetahui

keadaan kondisi dan ekspektasi

(kebutuhan-kebutuhan) pasar termasuk di

dalamnya adalah berupa atribut-atribut

pendidikan yang menjadi kepentingan

dan kebutuhan konsumen pendidikan.

Dalam hal ini sekolah Islam dinyatakan

memiliki potensi yang cukup tinggi dalam

upaya ikut serta mencerdaskan kehidupan

bangsa dan mensukseskan program

pemerintah berupa kegaiatan wajib

belajar nasioanal yang telah dicanangkan.

1. Segmentasi pasar dan kegiatan

Positioning

Segmentasi pasar maksudnya adalah

kegiatan membagi suatu pasar menjadi

kelompok-kelompok pembeli yang

dibedakan menjadi kelompok pembeli

yang memiliki karakteristik, atau

memiliki tingkah laku yang biasanya

pembeli tersebut membutuhkan produk

yang berbeda-beda antara satu dengan

Page 12: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMASARAN JASA ...marketing dijelasakan oleh Philip Kotler dan Amstrong dalam buku Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa yaitu marketing management dapat dirumuskan

146

Islamic Management: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Vol. 02, No. 02, Juli 2019

yang lainnya. Sedangkan yang dimaksud

dengan positioning adalah suatu kegiatan

merancang suatu produk agar dapat selalu

diingat oleh pengguna dan agar mendapat

kesan positif dari konsumen dalam hal ini

adalah pengguna.

2. Diferensiasi produk

Kegiatan diferensiasi adalah suatu cara

pembedaan produk atau jasa antara yang

satu dengan yang lain, cara ini merupakan

cara yang sangat efektif suatu lembaga

pendidikan dalam mencari perhatian

pasar. Kegiatan ini pada intinya bertujuan

untuk membuat menarik dari konsumen

dari produk yang ditawarkan. Diferensiasi

merupakan salah satu dari tiga strategi

pemasaran jasa pendidikan sebagai

strategi bersaing, karena: a) Diferensiasi

dapat melakukan kegiatan penawaran

yang berbeda-beda dibandingkan

penawaran dari competitor yang ada; b)

Keunggulan biaya maksudnya adalah

strategi mengefisienkan penghematan dari

seluruh pengeluaran biaya produksi atau

jasa sehingga bisa di jual lebih murah jika

dibading dengan pesaing yang ada; c)

Fokus, maksudnya adalah melakukan

strategi pemasaran dalam menggarap satu

target khusus; dan d) Komunikasi

pemasaran antara pihak yang terkait.

3. Pelayanan sekolah

Pelayanan sekolah hendaknya bisa

memuaskan kehendak konsumen sebagai

pengguna jasa pendidikan. Kesenjangan

yang sering terjadi adalah adanya

perbedaan persepsi kualitas maupun

artibut pendidikan. Adapun ciri-ciri

organisasi jasa yang baik: a) Memiliki

konsep yang jelas yaitu fokus pada

konsumen yang ada; b) Selalu

berkomitmen terhadap kualitas dari

managemen puncak; c) Perlu adanya

penetapan standar yang tinggi dalam hal

jasa pendidikan; d) Perlu adanya sistem

yang bertugas untuk memonitor kinerja

jasa pendidikan; e) Perlu adanya suatu

sistem agar memuaskan keluhan

pelanggan jasa pendidikan; dan f)

Memuaskan para karyawan yang ada

pada lembaga pendidikan tersebut sama

puasnya dengan pelanggan jasa

pendidikan (Arah Hidayat dan Imam

Machali, 2012: 243-247)

Citra atau dalam bahasa Inggrisnya

“image” memiliki pengertian sebagai

impresi perasaan (sikap) atau konsepsi

seseorang yang ada pada publik

(masyarakat) mengenai perusahaan,

mengenai suatu obyek, orang atau bahkan

mengenai lembaga tertentu. Citra yang

timbul tidak dapat dicetak atau dibuat

seperti memproduksi barang-barang,

melainkan dapat dihadirkan dengan cara

dengan memberikan kesan yang diperoleh

sesuai dengan pengetahuan, pemahaman

sesorang pada sesuatu yang dialaminya.

Page 13: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMASARAN JASA ...marketing dijelasakan oleh Philip Kotler dan Amstrong dalam buku Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa yaitu marketing management dapat dirumuskan

147

Islamic Management: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Vol. 02, No. 02, Juli 2019

(Alma, 2003: 92). Kotler (1982:57)

mengartikan image sebagai “..is the sum

of beliefs, ideas, and impressions that

aperson has an object”.

Untuk dapat menarik perhatian

publik, maka perlu dengan cara

pembentukan image (citra) yang baik

terhadap lembaga pendidikan

(sekolah/madrasah), baik bisa berbentuk

penyediaan sarana prasarana seperti

bangunan fisik maupun daya tarik

pengelolaan kegiatan-kegiatan yang

besifat akademik, kegiatan keagamaan,

dan kegiatan lainnya, di antaranya

sebagai berikut: 1) Merenovasi bangunan-

bangunan sekolah agar bisa menarik

perhatian masyarakat dalam mengenal

lebih dalam MAT Darul Fallah Bogor; 2)

Mengadakan dan mengoprasikan

perlengkapan dan peralatan yang ada agar

dapat berguna bagi masyarakat dan

akhirnya masyarakatpun mengetahui

betul keberadaan lembaga tersebut; 3)

Bekerjasama dengan media elektronik,

cetak dan media-media lainya; 4)

Seorang kepala sekolah/madrasah

hendaknya selalu gencar mengadakan

pidato-pidato resmi, menghadiri

pertemuan-pertemuan ilmiah, dan

menginformasikan lembaganya ke

masyarakat dengan baik; 5) Hendaknya

aktif dalam memberikan konsultan

(bimbingan) dan nasehat-nasehat yang

diperlukan sebagai layanan masyarakat;

dan yang 6) Berperan aktif dalam

mengadakan peringatan hari-hari besar

keagamaan misalnya PHBI; isro’ mi’roj,

maulud nabi, tahun baru Islam, dan lain-

lain (Arah Hidayat dan Imam Machali,

2012: 248-249).

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam penelitian yang berlokasi di

MAT Darul Fallah Bogor yang terletak di

daerah Kabupaten Bogor, tepatnya di

Jalan Raya Bogor-Ciampea KM 12 Bogor

16620, peneliti menggunakan metode

pendekatan kualitatif deskriptif. Sekolah

ini sebagai sebuah lembaga pendidikan

setingkat menengah atas yang bercirikan

Islam, kemandiran, dan kewirausahaan,

yang berada di bawah naungan Yayasan

Pesantren Pertanian Darul Fallah. Dalam

penelitian ini, sumber data primer dari

penelitian ini adalah berasal dari

wawancara dengan pihak-pihak terkait

seperti kepala sekolah dan dewan guru

MAT Darul Fallah Bogor. Sedangkan

data sekunder ialah sumber yang

mendukung serta hubungan penelitian

yang dibahas dimana sumber data

sekunder dalam penelitian ini di

antaranya bersumber dari buku-buku,

dokumentasi, dan kepustakaan sumber-

sumber lainnya yang mendukung serta

berkaitan dengan masalah dalam

Page 14: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMASARAN JASA ...marketing dijelasakan oleh Philip Kotler dan Amstrong dalam buku Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa yaitu marketing management dapat dirumuskan

148

Islamic Management: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Vol. 02, No. 02, Juli 2019

penelitian tersebut. Selain wawancara,

dalam penelitian ini peneliti

mengumpulkan data dengan

menggunakan kegiatan observasi dan

studi dokumentasi yang semua data-data

tersebut berasal dari pengamatan secara

langsung.

IMPLEMENTASI BAURAN

PEMASARAN JASA PENDIDIAN DI

MAT DARUL FALLAH BOGOR

Penelitian ini dilaksanakan pada

bulan Maret sampai Juni 2019. MAT

Darul Fallah Bogor merupakan lembaga

pendidikan tingkat menengah atas dengan

slogan “Dari Kampung Kembali ke

Kampung”, berada di bawah naungan

sebuah yayasan yang bernama Yayasan

Pesantren Pertanian Darul Fallah.

Strategi Bauran Pemasaran di MAT

Darul Fallah Bogor

1. Strategi Product

MAT Darul Fallah Bogor sebagai

lembaga pendidikan menawarkan kepada

masyarakat sebagai penguna jasa

pendidikan yaitu sebagaimana tertuang

dalam visi misi MAT Darul Fallah Bogor

sebagai berikut “Terwujudnya madrasah

unggul yang mampu menghasilkan

peserta didik yang beriman, bertakwa,

cerdas, mandiri serta mempunyai

wawasan lingkungan yang baik,” sesuai

dinamika global dengan tetap peduli

lingkungan dan berwawasan kebangsaan,

melalui pelayanan prima, trasparan, dan

akuntabel. Program yang ditawarkan pun

memiliki dua varian yakni program

relguler akademik dan juga program

penguatan IMTAQ.

MAT Darul Fallah yang sudah berdiri

sejak lama yaitu pada tahun 1960 sudah

banyak mencetak alumni-alumni yang

berkualitas dan memberikan kepercayaan

bagi konsumen pendidikan yang inginkan

anaknya setelah lulus dari sekolah

memiliki akhlak, agama, dan kemampuan

akedemik dan non akademik yang sangat

baik. Sebagai sekolah swasta yang

memiliki mutu pendidikan yang sangat

baik karena para siswanya dibekali jiwa

kewirausahaan dan kemandiriaan.

Sekolah ini pula sudah terkenal hampir di

seluruh Indonesia, hal ini dibuktikan

dengan asal siswa-siswinya selain berasal

Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan

Bekasi (JABODETABEK), juga banyak

siswa-siswa yang berasal dari wilayah-

wilayah yang ada di Indonesia seperti

berasal dari Aceh, Sumatra Utara, Riau,

Jambi, Sumatera Selatan, Sumatera Barat,

Bengkulu, Lampung, Jawa Tengah,

Daerah Istimewah Yogyakarta (DIY),

Maluku, Nusa Tenggarah Barat, Nusa

Tenggarah Timur, Bali, Irian, Kalimantan

Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan

Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi

Page 15: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMASARAN JASA ...marketing dijelasakan oleh Philip Kotler dan Amstrong dalam buku Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa yaitu marketing management dapat dirumuskan

149

Islamic Management: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Vol. 02, No. 02, Juli 2019

Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi

Timur,Gorontalo, Sulawesi Utara,

Maluku, dan provinsi-provinsi lainnya.

Sedangkan prospek siswa MAT Darul

Fallah adalah para alumninya dapat

bersaing dengan siswa lain yang dan

dapat menjadikan manusia yang

beragama, dan yang paling diutamakan

adalah membentuk siswa yang berjiwa

kemandirian dan berjiwa kewirausahaan

dalam bidang pertanian, perikanan dan

pertenakan.

2. Strategi Price

Strategi price yang dilakukan di MAT

Darul Fallah suda baik. Hal ini dibuktikan

dengan banyaknya pada pendaftar yang

ingin sekolah di MAT Darul Fallah

Bogor. Biaya pendidikan di MAT Darul

Fallah Bogor terjangkau di antaranya

uang masuk sebesar 11.000.000,- dan

biaya perbulan sebesar 750.000,-. Adapun

untuk pembiayaan sekolah MAT Darul

Fallah selain dari para orang tua siswa,

MAT Darul Fallah Bogor juga selama ini

mencarikan beasiswa bagi siswa yang

kurang mampu dan berprestasi yaitu

dengan berkerjasama dengan Dewan

Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), dan

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).

3. Strategi Place

Luas tanah yang dimiliki oleh MAT

Darul Fallah ini luas yaitu 26,5 hektar,

yang berlokasi tidak jauh dengan salah

satu perguruan tinggi nasional ternama di

Indonesia yaitu Institut Pertania Bogor

(IPB) dan tidak jauh dari pusat kota

dengan akses jalan yang sangat ramah

dan mudah untuk dijangkau. Di lokasi

tersebut dengan fasilitas area lahan

sekolah dan gedung yang luas dan

suasana sejuk dan asri di sekolah ini yang

memiliki banyak pohon rindang sebagai

asupan oksigen sehat bagi para

masyarakat sekolah. Tentunya dengan

suasana yang sejuk dan asri membuat

konsentrasi belajar siswa sangat baik

dengan suasana ramah dan yaman ini

siswa akan mudah memahami materi

pelajaran yang diberikan kepada mereka.

Meskipun berada di pusat kota yang

lumayan panas, ketika sudah berada di

sekolah ini kesejukan akan menyambut,

menjadi modal lokasi yang sangat baik

bagi sekolah MAT Darul Fallah Bogor

ini.

4. Strategi Promotion

Ada beberapa strategi promosi yang

secara umum yang digunakan oleh MAT

Darul Fallah dalam jasa pendidikan, yaitu

strategi pemasaran dengan berkerjasama

dengan beberapa lembaga dalam

perekrutan siswa baru seperti dengan

Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia

(DDI) dan Badan Zakat Nasional

(BAZNAS). Selain itu, MAT Darul

Fallah mengoptimalkan peran alumni

Page 16: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMASARAN JASA ...marketing dijelasakan oleh Philip Kotler dan Amstrong dalam buku Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa yaitu marketing management dapat dirumuskan

150

Islamic Management: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Vol. 02, No. 02, Juli 2019

yaitu dengan dibentuknya Ikatan Alumni

MAT Darul Fallah. Organisasi ini

diharapkan berperan aktif dalam

perekrutan siswa baru. Strategi

kekeluargaan ikatan alumni adalah

strategi pemasaran sekolah yang dibantu

oleh para alumni yang sudah menjadi

bagian dari keluarga besar sekolah ini.

Dengan kuatnya ikatan alumni mereka

dapat mempromosikan sekolahnya

kepada kelurga, teman, dan halayak ramai

lainya. Dengan begitu promosi ini lebih

bersumber dari testimoni alumni yang

sudah pernah merasakan pelayanan

kualitas sekolah ini. Selain itu, strategi

berbasis Teknologi Elektronik mengikuti

perkembangan zaman dengan semakin

banyaknya media sosial penghubung

manusia lain yang mudah, murah, dan

cepat, maka MAT Darul Fallah

menggunakan sosial media sebagai sarana

promosi sekolah mulai dari, facebook,

instagram, youtoobe, dan sebagainya

hingga penyiaran lewat radio. Dengan

begini promosi seperti ini akan semakin

luas dan efektif dari segi waktu dan dana.

5. Stategi People

Dalam melaksanakan kegiatan pendidikan

di MAT Darul Fallah Bogor didukung

oleh tenaga pendidik dan tenaga

kependidikan yang sesuai kompetensi dan

kualifikasinya. Hal ini dibuktikan dengan

semua tenaga pengajar berpendidikan

Strata Satu (S1), ada pula yang

berpendidikan Strata Dua (S2) dan Strata

Tiga (S3). Begitu pula dengan tenaga

kependidikan yang mayoritas

berpendidikan Strata Satu (S1). Untuk

meningkatkan kualitas kompetensi

pelayanan pendidikan manajemen, MAT

Darul Fallah Bogor selalu mendorang

para karyawanya untuk mengikuti

kegiatan-kegiatan yang bersifat positif

dan menunjang kompetensi, seperti

pelatihan, seminar, workshop, dan

kegiatan-kegiatan lainnya.

6. Strategi Physical evidance

Selain memiliki luas tanah yang sangat

luas yaitu 26,5 hektar, MAT Darul Fallah

juga memiliki bukti fisik yang

ditampilkan. MAT Darul Fallah memiliki

fasilitas sekolah yang baik dan terawat

dan mampu mencukupi kebutuhan para

siswanya, fasilitasnya antara lain, masjid

dengan kapasitas 1000 orang, laboratorim

MIPA, laboratorium komputer, ruang

ujian berbasis komputer (UNBK),

laboratorium bahasa, ruang audio visual,

perpustakaan, lapangan sekolah, gedung

olahraga, ruang UKS, ruang-ruang

praktikum, dan ruang-ruang lainnya.

7. Strategi Process

Dari aspek kurikulum, MAT Darul Fallah

mengikuti standar yang telah ditetapkan

oleh kementerian Pendidikan Nasional.

Hal ini dapat terlihat dari muatan mata

Page 17: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMASARAN JASA ...marketing dijelasakan oleh Philip Kotler dan Amstrong dalam buku Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa yaitu marketing management dapat dirumuskan

151

Islamic Management: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Vol. 02, No. 02, Juli 2019

pelajaran maupun kegiatan yang

dilakukan di sekolah ini. Selain itu,

kurikulum MAT Darul Fallah itu sendiri

yaitu Kewirausahaan dan Kemandiriaan

dimana kedua kurikulum tersebut

merupakan ciri khas dari MAT Darul

Fallah. Kegiatan pembelajaran dilakukan

secara integrasi dan juga belajar langsung

dari muatan belajar praktikum. Pelajaran

yang di tanamkan setiap hari dengan

adanya kelas khusus menghafal dan

membaca Alquran dengan baik dan benar.

Setiap keluhan, usulan, dan aspirasi yang

disampaikan oleh para wali murid

ditampung dengan baik dan dibicarakan

secara formal dan bersifat kekeluargaan.

KESIMPULAN

Dari penelitian di atas dapat

disimpulkan bahwa implementasi bauran

pemasaran pendidikan di MAT Darul

Fallah Bogor adalah sebagai berikut:

Pertama, dari strategi produk yang

ditawarkan oleh sekolah MAT Darul

Fallah Bogor kepada pelanggan secara

global dapat direalisasikan dalam visi

sekolah tersebut yakni “Terwujudnya

madrasah unggul yang mampu

menghasilkan peserta didik yang

beriman, bertakwa, cerdas, mandiri serta

mempunyai wawasan lingkungan yang

baik.” Program yang ditawarkan MAT

Darul Fallah adalah kepada para peserta

didik agar memiliki mutu pendidikan

yang baik karena selain dibekali supaya

menjadi manusia yang beragama juga

dibentuk menjadi pribadi yang berjiwa

kemandirian dan kewirausahaan dalam

bidang pertanian, perikanan dan

pertenakan.

Kedua, strategi price, biaya

pendidikan di MAT Darul Fallah Bogor

sangat terjangkau di antaranya uang

masuk sebesar 11.000.000,- dan biaya

perbulan sebesar 750.000,- suda termasuk

SPP dan makan tiga kali. Adapun sumber

pembiayaan MAT Darul Fallah Bogor

yang lainnya berasal dari program-

program kerjasama beasiswa bagi siswa

yang kurang mampu namun berprestasi

yaitu dengan berkerjasama dengan

Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia

(DDII), Badan Amil Zakat Nasional

(BAZNAS), dan beasiswa-beasiswa

lainnya.

Ketiga, strategi place adalah luas

tanah yang dimiliki oleh MAT Darul

Fallah Bogor sangatlah luas yaitu 26,5

hektar, berada di lokasi tidak jauh dari

pusat kota dengan akses jalan yang

mudah untuk di jangkau. MAT Darul

Fallah Bogor memiliki fasilitas area lahan

parkir dan gedung yang luas dan suasana

sejuk dan asri karena di sekelingnya

banyak pepohonan yang rindang

Page 18: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMASARAN JASA ...marketing dijelasakan oleh Philip Kotler dan Amstrong dalam buku Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa yaitu marketing management dapat dirumuskan

152

Islamic Management: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Vol. 02, No. 02, Juli 2019

Keempat, strategi promosi MAT

Darul Fallah Bogor yaitu yaitu melalui

media sosial, alumni yang tersebar di

seluruh Indonesia. Selain itu

berkerjasama dengan beberapa lembaga

dalam perekrutan siswa baru seperti

dengan Dewan Dakwah Islamiyah

Indonesia (DDII), Badan Amil Zakat

Nasional (BAZNAS).

Kelima, stategi People, yaitu dengan

merekrut tenaga pendidik dan tenaga

kependidikan yang sesuai kompetensi dan

kualifikasinya yaitu mayoritas karyawan

berpendidikan minimal Strata Satu (S1).

Selain itu pihak MAT Darul Fallah Bogor

mendorong para karyawannya untuk

meningkatkan kompetensi dan kualifikasi

yaitu dengan melanjutkan pendidikan ke

jenjang yang lebih tinggi dan mengikuti

kegiatan-kegiatan pengembangan diri,

seperti pelatihan, seminar, workshop, dan

kegiatan-kegiatan lainnya.

Keenam, strategi Physical Evidance,

MAT Darul Fallah Bogor memiliki

fasilitas yang lengkap, seperti Masjid

dengan kapasitas 1000 orang, laboratorim

MIPA, laboratorium komputer, ruang

ujian berbasis komputer (UNBK),

laboratorium bahasa, ruang audio visual,

perpustakaan, lapangan sekolah, gedung

olahraga, ruang UKS, ruang praktikum

dan lain-lain.

Ketujuh, strategi Process, dari aspek

kurikulum, sekolah MAT Darul Fallah

Bogor mengikuti standar yang telah

ditetapkan oleh kementerian Pendidikan

Nasional dan ditambah dengan kurikulum

Kewirausahaan dan Kemandirian.

Kegiatan pembelajaran dilakukan secara

integrasi dan juga belajar langsung dari

muatan belajar praktikum. Pelajaran yang

ditanamkan pada siswa bertujuan untuk

menumbuhkan rasa kemandirian dan

kewirausahaan. Proses belajar mengajar

bersifat kekeluargaan.

Begitu pentingnya pemasaran jasa

pendidikan, maka peneliti menyarankan

agar manajemen pengolahan dilaksanakan

dengan profesional karena karena input

pendidikan merupakan investasi masa

depan yang sangat penting. Lembaga

pendidikan dalam hal ini MAT darul

Fallah Bogor hendaknya terus menerus

meningkatkan mutu pendidikan, karena

dengan peningkatan mutu yang

ditawarkan akan berdampak pada

kepuasan masyarakat sebagai pengguna

sehingga bisa menjadi umpan balik

lembaga pendidikan tersebut dalam

memasarkan jasa pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

Sumber dari Jurnal

Kulsum, U., Sarifudin, dan Maya, R.

(2019). Implementasi Manajemen

Infrastruktur Pendidikan di SMP

Islam HASMI Bogor. Proceeding.

Page 19: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMASARAN JASA ...marketing dijelasakan oleh Philip Kotler dan Amstrong dalam buku Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa yaitu marketing management dapat dirumuskan

153

Islamic Management: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Vol. 02, No. 02, Juli 2019

The 2nd

Annual Conference on

Islamic Education Management:

THE SCIENTIFIC PARADIGM OF

ISLAMIC EDUCATION

MANAGEMENT. Manado:

ACLEM, PPMPI, IAIN MANADO,

dan PERMA PENDIS INDONESIA.

Maya, R. (2016). Revitalisasi

Keteladanan dalam Pendidikan

Islam: Upaya Menjawab Peluang dan

Tantangan Pendidikan Islam di Era

Masyarakat Ekonomi ASEAN

(MEA). Edukasi Islami: Jurnal

Pendidikan Islam, 05(09).

Maya, R. (2017). Karakter (Adab) Guru

dan Murid Perspektif Ibn Jamâ'ah Al-

Syâfi'î. Edukasi Islami: Jurnal

Pendidikan Islam, 06(12).

Maya, R., dan Lesmana, I. (2018).

Pemikiran Prof. Dr. Mujamil Qomar,

S.Ag tentang Manajemen Pendidikan

Islam. Islamic Management: Jurnal

Manajemen Pendidikan Islam, 01(02)

Sarifudin. (2018). Manajemen Facebook

dalam Proses Pembelajaran

Pendidikan. Islamic Management:

Jurnal Manajemen Pendidikan Islam,

01(01).

Sarifudin. (2019). Implementasi Supervisi

Kepala Sekolah terhadap Kinerja

Guru dalam upaya Meningkatkan

Kualitas Pembelajaran. Islamic

Management: Jurnal Manajemen

Pendidikan Islam, 02(01).

Sumber dari Buku

Alma, B. (2005). Pemasaran Stratejik

Jasa Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Alma, B. (2009). Manajemen Corporate

dan Strategi Pemasaran Jasa

Pendidikan Fokus pada Mutu dan

Layanan Prima. Bandung: Alfabeta.

Alma, B. (2014). Manajemen Pemasaran

dan Pemasaran Jasa. Bandung:

Alfabeta.

Asmani, J.M. (2015). Manajemen Efektif

Marketing Sekolah Pertama.

Yogyakarta: Diva Press.

Haryati, Y. dan Muhsin, M. (2014).

Manajemen Sumber Daya

Pendidikan, Bandung: CV Pustaka

Setia.

Hidayat, A dan Machali, I. (2012).

Pengelolaan Pendidikan.

Yogyakarta: Kaukaba.

Setiadi, J.N. (2003). Perilaku Konsumen:

Konsep dan Implikasi untuk Strategi

dan Penelitian Pemasaran, Jakarta:

Prenada Media.

Mulyono. (2008). Manajemen

Administrasi dan Organisasi

Pendidikan, Yogyakarta: Ar-Ruzz

Media.

Qomar, M. (2007). Manajemen

Pendidikan Islam: Strategi Baru

Pengelolaan Lembaga Pendidikan

Islam, Jakarta: Erlangga.

Soemanagara. (2006). Strategic

Marketing Communication: Konsep

Strategi dan Terapan. Bandung:

Alfabeta.

Sutisna. (2003). Perilaku Konsumen dan

Komunikasi Pemasaran. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya.

Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI.

(2011). Manajemen Pendidikan,

Bandung: Alfabeta

Usman, H. (2006). Manajemen: Teori,

Teknik, dan Riset Pendidikan.

Jakarta: Bumi Aksara.

Wijaya, D. (2012). Pemasaran Jasa

Pendidikan, Jakarta: Salemba Empat.

Wijaya, D. (2016). Pemasaran Jasa

Pendidikan, Jakarta: PT Bumi

Aksara.

Page 20: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMASARAN JASA ...marketing dijelasakan oleh Philip Kotler dan Amstrong dalam buku Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa yaitu marketing management dapat dirumuskan

154

Islamic Management: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Vol. 02, No. 02, Juli 2019