Manajemen Organisasi

7
2.1. Manajemen Organisasi Manajemen organisasi adalah kegiatan atau proses pengalokasikan sumber dana secara optimal untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Tujuan dari suatu system organisasi yang baik, dimana setiap personil yang terlibat didalamnya bekerja sesuai dengan latar belakang dan kedudukan yang dimiliki. Adapun yang terlibat langsung di dalam proyek adalah pejabat pelaksana teknis kegiatan ( PPTK ), konsultan supervisi dan kontraktor. Hubungan kerja dari ketiga unsure berbentuk segitiga, dimana hubungan unsure satu dengan yang lainnya menggambarkan komunikasi dua arah dalam hal informasi, sedangkan perintah, laporan dan persetujuan disesuaikan dengan batasan tugas, tanggung jawab dan wewenang ( fungsi ) dari masing – masing unsure. Diantara fungsi dan tugas dari masing – masing unsure adalah sebagai berikut : Hubungan Konsultan dengan Pemilik Konsultan ditunjuk oleh pemilik dalam melaksanakan pekerjaan berdasarkan kontrak yang sudah disepakati dan konsultan memberikan jasa berupa pengawasan sedangkan pemilik berkewajiban melakukan pembayaran atau jasa sesuai dengan perjanjian kontrak kerja yang telah disepakati. Hubungan Kontraktor dengan Pemilik

Transcript of Manajemen Organisasi

Page 1: Manajemen Organisasi

2.1. Manajemen Organisasi

Manajemen organisasi adalah kegiatan atau proses pengalokasikan sumber dana

secara optimal untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Tujuan dari suatu system

organisasi yang baik, dimana setiap personil yang terlibat didalamnya bekerja sesuai

dengan latar belakang dan kedudukan yang dimiliki.

Adapun yang terlibat langsung di dalam proyek adalah pejabat pelaksana teknis

kegiatan ( PPTK ), konsultan supervisi dan kontraktor. Hubungan kerja dari ketiga unsure

berbentuk segitiga, dimana hubungan unsure satu dengan yang lainnya menggambarkan

komunikasi dua arah dalam hal informasi, sedangkan perintah, laporan dan persetujuan

disesuaikan dengan batasan tugas, tanggung jawab dan wewenang ( fungsi ) dari masing

– masing unsure. Diantara fungsi dan tugas dari masing – masing unsure adalah sebagai

berikut :

Hubungan Konsultan dengan Pemilik

Konsultan ditunjuk oleh pemilik dalam melaksanakan pekerjaan berdasarkan

kontrak yang sudah disepakati dan konsultan memberikan jasa berupa pengawasan

sedangkan pemilik berkewajiban melakukan pembayaran atau jasa sesuai dengan

perjanjian kontrak kerja yang telah disepakati.

Hubungan Kontraktor dengan Pemilik

Kontraktor ditunjuk oleh pemilik juga berdasarkan kontrak kerja yang telah

disepakati. Kewajiban kontraktor kepada pemilik adalah memberikan realisasi pekerjaan

yang sudah dilaksanakan sesuai dengan rencana dan pemilik melakukan pembayaran

keapda kontraktor sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.

Hubungan Konsultan dengan Kontraktor

Merupakan hubungan kerja, setiap kontraktor melakukan pekerjaan dan konsultan

melakukan pengawasan. Setiap instruksi yang diberikan harus dilaksanakan asal tidak

menyimpang dari kontrak kerja masing-masing dalam melakukan pekerjaan, kontraktor

harus berkoordinasi dengan pengawas agar pekerjaan berjalan sesuai dengan kontrak

yang digariskan.

Page 2: Manajemen Organisasi

Pemilik ProyekOwner

Konsultan( Supervisi )

Kontraktor

Gambar 2.2: Skema Organisasi Proyek

InstruksiKoordinasi

1. Pemilik Proyek

Pemilik proyek adalah pihak yang menguasai proyek atau kepada siapa proyek itu

diberikan pada akhirnya. Kegiatan Peningkatan Jalan Wilayah II ( Dana Penguatan

Desentralisasi Fiskal dan Percepatan Pembangunan Daerah – DPDF & PPD ) Paket

Peningkatan Jalan Tanah Badantung – Tanjung Ampalu ( P.040 ) ini dibiayai oleh APBD

Propinsi melalui Program Pembangunan Jalan dan Jembatan Wilayah II Dinas Prasarana

Jalan, Tata Ruang dan Permukiman Propinsi Sumatera Barat

Adapun fungsi dari Pemilik Proyek adalah:

a. Melengkapi seluruh informasi yang dibutuhkan selama pelaksanaan proyek.

b. Menerima laporan, keterangan serta merundingkan dan mempertimbangkan masalah

yang timbul di proyek.

Page 3: Manajemen Organisasi

c. Menyetujui jadwal kerja untuk tahapan berikutnya.

Tugas-tugas pejabat pembuat komitmen adalah

a. Memimpin dan melaksanakan proyek.

b. Bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Prasarana Jalan, Tata Ruang dan

Permukiman Propinsi Sumatera Barat.

c. Bertanggung jawab pada segi keuangan maupun fisik pelaksanaan proyek.

Pejabat pelaksana teknis kegiatan ( PPTK ) adalah sebagai wakil dari Program

Pembangunan Jalan dan Jembatan Wilayah II Dina Prasarana Jalan, Tata Ruang dan

Permukiman Propinsi Sumatera Barat yang memberikan kepercayaan penuh kepada

konsultan pengawas untuk melakukan tugas pengawasan kerja. Dalam hal ini PPTK

menerima laporan pengawasan pelaksanaan pekerjaan yang disusun oleh konsultan

pengawas dan berhak meneliti kebenarannya, di lain pihak pejabat pelaksana teknsi

kegiatan dapat juga mengadakan pengawasan langsung terhadap suatu pekerjaan

lapangan bila mana terjadi penyimpangan-penyimpangan atau kekeliruan pekerjaan

yang didak sesuai dengan kontrak sehingga daapt melakukan teguran langsung

terhadap konsultan pengawas serta memerintahkan kepada Kontraktor Pelaksana

untuk memperbaiki penyimpangan-penyimpangan yang terjadi tersebut.

Dalam melaksanakan pekerjaan Kontraktor diharuskan untuk dapat

mengantisipasi semua kesalahan yang ditemui di lapangan, akan tetapi bila mendapat

kesulitan yang serius, maka Kontraktor harus melaporkan kepada Konsultan dan

selanjutnya Konsultan Pengawas akan melaporkan kepada PPTK untuk dicari jalan

keluarnya. Setelah didapat cara untuk mengatasi masalah itu maka Konsultan

Pengawas akan memberikan saran dan bimbingan teknis kepada kontraktor didalam

pelaksanaan pekerjaan tersebut.

2. Konsultan Pengawas

Adapun tujuan diadakan Konsultan Pengawas adalah untuk mengawasi pekerjaan

yang dilaksanakan kontraktor. Dengan kata lain untuk mendapatkan hasil kerja yang

memenuhi syarat sesuai dengan kontrak. Konsultan pengawas Kegiatan Peningkatan

Jalan Wilayah II ( Dana Penguatan Desentralisasi Fiskal dan Percepatan Pembangunan

Page 4: Manajemen Organisasi

Daerah – DPDF & PPD ) Paket Peningkatan Jalan Tanah Badantung – Tanjung Ampalu (

P.040 ) Propinsi Sumatera Barat, tugasnya adalah :

a. Membantu pelaksanaan proyek dalam melaksanakan tugas dan kewajiban

mengendalikan pelaksanaan pekerjaan agar dapat diselesaikan sesuai dengan

persyaratan dan ketentuan yang tercantum dalam dokumen kontrak serta jadwal yang

telah ditetapkan.

b. Memutuskan apakah pekerjaan dapat dilanjutkan atau tidak.

c. Melakukan pengawasan secara umum terhadap jalannya pekerjaan serta mengawasi

hasil pekerjaan apakah sesuai dengan bestek.

d. Memerintahkan kepada pelaksana untuk mengambil tindakan atau mencari jalan

keluar apabila pekerjaan mengalami keterlambatan atau tidak sesuai dengan Time

Schedule.

e. Memutuskan apakah pekerjaan telah sesuai dengan bestek dan pengawas berhak

memerintahkan kepada Kontraktor untuk memperbaiki pekerjaan.

3. Kontraktor

Kontraktor adalah perusahaan yang telah ditunjuk melaksanakan

pekerjaan/proyek yang diterimanya dan menerima pembayaran yang telah disetujui

bersama melalui suatu perjanjian.

Adapun tugas dan kewajiban dari Kontraktor sebagai pelaksana proyek

adalah :

a. Melaksanakan pekerjaan sesuai syarat-syarat teknis yang baik dan dokumen kontrak

yang telah disepakati.

b. Melaksanakan program yang seefektif mungkin sesuai dengan batas waktu dan biaya

yang telah disepakati.

c. Melengkapi segala hal yang mencakup tentang pelaksanaan seperti tenaga kerja,

bahan-bahan dan alat –alat sesui dengan kebutuhan.

d. Taat mengikuti petunjuk pengawas tentang pengaturan waktu, tempat dan cara.

e. Membuat usulan-usulan perubahan yang dianggap perlu kepada Pejabat Pelaksana

Teknis Kegiatan.

Page 5: Manajemen Organisasi