Manajemen Organisasi
-
Upload
iyet-dara-minang -
Category
Documents
-
view
145 -
download
0
Transcript of Manajemen Organisasi
2.1. Manajemen Organisasi
Manajemen organisasi adalah kegiatan atau proses pengalokasikan sumber dana
secara optimal untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Tujuan dari suatu system
organisasi yang baik, dimana setiap personil yang terlibat didalamnya bekerja sesuai
dengan latar belakang dan kedudukan yang dimiliki.
Adapun yang terlibat langsung di dalam proyek adalah pejabat pelaksana teknis
kegiatan ( PPTK ), konsultan supervisi dan kontraktor. Hubungan kerja dari ketiga unsure
berbentuk segitiga, dimana hubungan unsure satu dengan yang lainnya menggambarkan
komunikasi dua arah dalam hal informasi, sedangkan perintah, laporan dan persetujuan
disesuaikan dengan batasan tugas, tanggung jawab dan wewenang ( fungsi ) dari masing
– masing unsure. Diantara fungsi dan tugas dari masing – masing unsure adalah sebagai
berikut :
Hubungan Konsultan dengan Pemilik
Konsultan ditunjuk oleh pemilik dalam melaksanakan pekerjaan berdasarkan
kontrak yang sudah disepakati dan konsultan memberikan jasa berupa pengawasan
sedangkan pemilik berkewajiban melakukan pembayaran atau jasa sesuai dengan
perjanjian kontrak kerja yang telah disepakati.
Hubungan Kontraktor dengan Pemilik
Kontraktor ditunjuk oleh pemilik juga berdasarkan kontrak kerja yang telah
disepakati. Kewajiban kontraktor kepada pemilik adalah memberikan realisasi pekerjaan
yang sudah dilaksanakan sesuai dengan rencana dan pemilik melakukan pembayaran
keapda kontraktor sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.
Hubungan Konsultan dengan Kontraktor
Merupakan hubungan kerja, setiap kontraktor melakukan pekerjaan dan konsultan
melakukan pengawasan. Setiap instruksi yang diberikan harus dilaksanakan asal tidak
menyimpang dari kontrak kerja masing-masing dalam melakukan pekerjaan, kontraktor
harus berkoordinasi dengan pengawas agar pekerjaan berjalan sesuai dengan kontrak
yang digariskan.
Pemilik ProyekOwner
Konsultan( Supervisi )
Kontraktor
Gambar 2.2: Skema Organisasi Proyek
InstruksiKoordinasi
1. Pemilik Proyek
Pemilik proyek adalah pihak yang menguasai proyek atau kepada siapa proyek itu
diberikan pada akhirnya. Kegiatan Peningkatan Jalan Wilayah II ( Dana Penguatan
Desentralisasi Fiskal dan Percepatan Pembangunan Daerah – DPDF & PPD ) Paket
Peningkatan Jalan Tanah Badantung – Tanjung Ampalu ( P.040 ) ini dibiayai oleh APBD
Propinsi melalui Program Pembangunan Jalan dan Jembatan Wilayah II Dinas Prasarana
Jalan, Tata Ruang dan Permukiman Propinsi Sumatera Barat
Adapun fungsi dari Pemilik Proyek adalah:
a. Melengkapi seluruh informasi yang dibutuhkan selama pelaksanaan proyek.
b. Menerima laporan, keterangan serta merundingkan dan mempertimbangkan masalah
yang timbul di proyek.
c. Menyetujui jadwal kerja untuk tahapan berikutnya.
Tugas-tugas pejabat pembuat komitmen adalah
a. Memimpin dan melaksanakan proyek.
b. Bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Prasarana Jalan, Tata Ruang dan
Permukiman Propinsi Sumatera Barat.
c. Bertanggung jawab pada segi keuangan maupun fisik pelaksanaan proyek.
Pejabat pelaksana teknis kegiatan ( PPTK ) adalah sebagai wakil dari Program
Pembangunan Jalan dan Jembatan Wilayah II Dina Prasarana Jalan, Tata Ruang dan
Permukiman Propinsi Sumatera Barat yang memberikan kepercayaan penuh kepada
konsultan pengawas untuk melakukan tugas pengawasan kerja. Dalam hal ini PPTK
menerima laporan pengawasan pelaksanaan pekerjaan yang disusun oleh konsultan
pengawas dan berhak meneliti kebenarannya, di lain pihak pejabat pelaksana teknsi
kegiatan dapat juga mengadakan pengawasan langsung terhadap suatu pekerjaan
lapangan bila mana terjadi penyimpangan-penyimpangan atau kekeliruan pekerjaan
yang didak sesuai dengan kontrak sehingga daapt melakukan teguran langsung
terhadap konsultan pengawas serta memerintahkan kepada Kontraktor Pelaksana
untuk memperbaiki penyimpangan-penyimpangan yang terjadi tersebut.
Dalam melaksanakan pekerjaan Kontraktor diharuskan untuk dapat
mengantisipasi semua kesalahan yang ditemui di lapangan, akan tetapi bila mendapat
kesulitan yang serius, maka Kontraktor harus melaporkan kepada Konsultan dan
selanjutnya Konsultan Pengawas akan melaporkan kepada PPTK untuk dicari jalan
keluarnya. Setelah didapat cara untuk mengatasi masalah itu maka Konsultan
Pengawas akan memberikan saran dan bimbingan teknis kepada kontraktor didalam
pelaksanaan pekerjaan tersebut.
2. Konsultan Pengawas
Adapun tujuan diadakan Konsultan Pengawas adalah untuk mengawasi pekerjaan
yang dilaksanakan kontraktor. Dengan kata lain untuk mendapatkan hasil kerja yang
memenuhi syarat sesuai dengan kontrak. Konsultan pengawas Kegiatan Peningkatan
Jalan Wilayah II ( Dana Penguatan Desentralisasi Fiskal dan Percepatan Pembangunan
Daerah – DPDF & PPD ) Paket Peningkatan Jalan Tanah Badantung – Tanjung Ampalu (
P.040 ) Propinsi Sumatera Barat, tugasnya adalah :
a. Membantu pelaksanaan proyek dalam melaksanakan tugas dan kewajiban
mengendalikan pelaksanaan pekerjaan agar dapat diselesaikan sesuai dengan
persyaratan dan ketentuan yang tercantum dalam dokumen kontrak serta jadwal yang
telah ditetapkan.
b. Memutuskan apakah pekerjaan dapat dilanjutkan atau tidak.
c. Melakukan pengawasan secara umum terhadap jalannya pekerjaan serta mengawasi
hasil pekerjaan apakah sesuai dengan bestek.
d. Memerintahkan kepada pelaksana untuk mengambil tindakan atau mencari jalan
keluar apabila pekerjaan mengalami keterlambatan atau tidak sesuai dengan Time
Schedule.
e. Memutuskan apakah pekerjaan telah sesuai dengan bestek dan pengawas berhak
memerintahkan kepada Kontraktor untuk memperbaiki pekerjaan.
3. Kontraktor
Kontraktor adalah perusahaan yang telah ditunjuk melaksanakan
pekerjaan/proyek yang diterimanya dan menerima pembayaran yang telah disetujui
bersama melalui suatu perjanjian.
Adapun tugas dan kewajiban dari Kontraktor sebagai pelaksana proyek
adalah :
a. Melaksanakan pekerjaan sesuai syarat-syarat teknis yang baik dan dokumen kontrak
yang telah disepakati.
b. Melaksanakan program yang seefektif mungkin sesuai dengan batas waktu dan biaya
yang telah disepakati.
c. Melengkapi segala hal yang mencakup tentang pelaksanaan seperti tenaga kerja,
bahan-bahan dan alat –alat sesui dengan kebutuhan.
d. Taat mengikuti petunjuk pengawas tentang pengaturan waktu, tempat dan cara.
e. Membuat usulan-usulan perubahan yang dianggap perlu kepada Pejabat Pelaksana
Teknis Kegiatan.