Manajemen Nyeri

4
Sebagai perawat maternitas yang merawat wanita pada persalinan dan kelahiran, manajemen nyaeri persalinan penting untuk dipelajari. Adapaun manajemen nyaeri tersebut terbagi menjadi terapi nonfarmakologi dan terapi farmakologi. (bobak, 2006) 1. Metode nonfarmakologi Penatalaksanaan non farmakologi merupakan teknik alternative dan tambahan dari pemakaian obat obatan. Tujuannya adalah untuk meredakan rasa nyeri, dan biasanya diajarkan pada kelas kelas persiapan melahirkan. Adapun teknik teknik non farmakologi yang biasa digunakan pada persalinan adalah : a. Relaksasi Relaksasi otot skeletal dipercaya dapat menurunkan nyeri dengan cara merileks kan ketegangan otot yang menungjang nyeri. Teknik relaksasi dapat mendorong aliran darah ke uterus untuk meningkatkan oksigenasi fetus, mendorong kontraksi uterus secara efisien, serta mengurangi ketegangan yang dapat meningkatkan persepsi nyeri dan menurunkan tolerasni nyeri. b. Cutaneous stimulation Stimulasi pada kutan memiliki berbagai macam teknik yang dpat diaplikasikan. Adapaun teknik teknik tersebut adalah teknik pijat dengan diri sendiri dan teknik pijat dengan orang lain. Keduanya dipercaya dapat mengurangi rasa nyeri pada masa persalinan. c. Stimulasi mental Teknik ini merupakan teknik mempengaruhi pikiran seorang ibu hamil dalam mengatasi stimulasi rasa nyerinya. Contohnya adalah teknik imaginary. Teknik ini meminta klien untuk berimajinasi dalam membayangkan hal hal menyenangkan. Seorang

Transcript of Manajemen Nyeri

Page 1: Manajemen Nyeri

Sebagai perawat maternitas yang merawat wanita pada persalinan dan kelahiran, manajemen nyaeri

persalinan penting untuk dipelajari. Adapaun manajemen nyaeri tersebut terbagi menjadi terapi

nonfarmakologi dan terapi farmakologi. (bobak, 2006)

1. Metode nonfarmakologi

Penatalaksanaan non farmakologi merupakan teknik alternative dan tambahan dari pemakaian

obat obatan. Tujuannya adalah untuk meredakan rasa nyeri, dan biasanya diajarkan pada kelas

kelas persiapan melahirkan. Adapun teknik teknik non farmakologi yang biasa digunakan pada

persalinan adalah :

a. Relaksasi

Relaksasi otot skeletal dipercaya dapat menurunkan nyeri dengan cara merileks kan

ketegangan otot yang menungjang nyeri. Teknik relaksasi dapat mendorong aliran darah ke

uterus untuk meningkatkan oksigenasi fetus, mendorong kontraksi uterus secara efisien, serta

mengurangi ketegangan yang dapat meningkatkan persepsi nyeri dan menurunkan tolerasni

nyeri.

b. Cutaneous stimulation

Stimulasi pada kutan memiliki berbagai macam teknik yang dpat diaplikasikan. Adapaun

teknik teknik tersebut adalah teknik pijat dengan diri sendiri dan teknik pijat dengan orang

lain. Keduanya dipercaya dapat mengurangi rasa nyeri pada masa persalinan.

c. Stimulasi mental

Teknik ini merupakan teknik mempengaruhi pikiran seorang ibu hamil dalam mengatasi

stimulasi rasa nyerinya. Contohnya adalah teknik imaginary. Teknik ini meminta klien untuk

berimajinasi dalam membayangkan hal hal menyenangkan. Seorang perawat dapat membantu

ibu hamil untuk menciptakan imajinasi yang dapat membuatnya rileks dan santai. Teknik

imaginary ini pada umumnya memerlukan suasana dan ruangan yang tenang, sehingga dapat

membantu ibu hamil berkonsentrasi.

d. Yoga

Yoga yang dirancang khusu untuk ibu hamil akan meningkatkan stamina dan kekuatan tubuh.

Selain itu yoga juga dapat melenturkan tubuh sehingga nyeri sendi yang sering dirasakan ibu

hamil bias berkurang. Teknik pernafasan yang diajarkan dalam yoga juga bias membuat

merasa rileks dan focus selama hamil.

e. Acupuncture dan acupressure

Acupuncture dilakukan dengan menggunakan titik titik khusus yang dapat mengurangi nyeri

dan menambah efek dari analgesic. Sedangkan acupressure dilakukan dengan jari jari untuk

Page 2: Manajemen Nyeri

menekan titik titik acupuncture. Acupuncture mudah dilakukan selama persalinan dan tidak

membatasi mobilitas klien.

2. Metode farmakologi

Metode farmakologi untuk mengatasi nyeri pada masa persalinan, biasanya memiliki pengaruh

pada janin yang ada didalam Rahim ibu hamil. Sehingga dalam pemberiannya perlu mendapat

perhatian khusus dari ibu hamil dan juga tenaga kesehatan yang memberikan perawatan selama

menangani nyeri yang dirasakan ibu hamil semasa persalinan (Perry, 2010)

a. Obat obatan sistemik

Obat2an jenis ini mempunyai efek menyeluruh pada system, karena biasanya obat2an ini

didistribusikan ke seluruh tubuh. Adapun yang tergolong jenis obat2an sistemik adalah :

1) Opoid analgesic

Jenis obat ini mengurangi persepsi rasa sakit tanpa menyebabkan kehilangan

kesadaran. Opoid analgesic yang disuntikan menjadi tipe obat2an sistemik yang

menjadi pilihan pada persalinan. Beberapa contoh obat2an yang sering digunakan

adalah meperidine (Demerol), butorphanol (stadol), dan nalbuphine (nubain). Efek

samping dari kategori obat opoid ini adalah adanya deprsei pernapasan yang biasanya

muncul pada saat kelahiran baru. Selain itu obat ini biasanya hanya diberikan pada

dosis yang sedikit namun sering melalui rute intravena.

2) Opoid antagonis

Obat yang termasuk kategori opoid antagonis adalah naloxone (narcan), dan

naltrexone (trexan). Opoid antagonis bermanfaat jika persalinan berlangsung lebih

cepat dari yang diperkirakan dan jika bayi diduga akan lahir saat efek narkotika

berada dipuncak. Antagonis ini dapat diberikan kepada ibu melalui selang infus atau

melalui injeksi IM diotot gluteus.

3) Sedative

Jenis obat yang tergolong sedative seperti barbiturate tidak secara rutin diberikan

karena dapat menyebabkan efek depresan pada neonates. Akan tetapi pemakaian

pada dosis kecil diberikan untuk mempromosikan istirahat yang cukup pada wanita

yang kelelahan semasa persalinan. Berfungsi untuk menurunkan ansietas,

meningkatkan relaksasi dan menginduksi rasa kantuk hanya pada masa prodromal

atau pada tahap awal persalinan, dan jika tidak terdapat nyeri.

b. Anastesia dan analgesia blok saraf

1. Anastesia infiltrasi local

Page 3: Manajemen Nyeri

2. Blok pudendal

3. Anastesia subraknoid (spinal)

4. Blok epidural

c. Anestesi umum : jarang menjadi indikasi kelahiran pervaginam tanpa komplikasi. Dapat

diperlukan jika ada kontraindikasi terhadap analgesi atau anastesi blok saraf.

d. Analgesi inhalasi