Manajemen Nyeri
-
Upload
imas-anggraeni -
Category
Documents
-
view
60 -
download
0
Transcript of Manajemen Nyeri
Sebagai perawat maternitas yang merawat wanita pada persalinan dan kelahiran, manajemen nyaeri
persalinan penting untuk dipelajari. Adapaun manajemen nyaeri tersebut terbagi menjadi terapi
nonfarmakologi dan terapi farmakologi. (bobak, 2006)
1. Metode nonfarmakologi
Penatalaksanaan non farmakologi merupakan teknik alternative dan tambahan dari pemakaian
obat obatan. Tujuannya adalah untuk meredakan rasa nyeri, dan biasanya diajarkan pada kelas
kelas persiapan melahirkan. Adapun teknik teknik non farmakologi yang biasa digunakan pada
persalinan adalah :
a. Relaksasi
Relaksasi otot skeletal dipercaya dapat menurunkan nyeri dengan cara merileks kan
ketegangan otot yang menungjang nyeri. Teknik relaksasi dapat mendorong aliran darah ke
uterus untuk meningkatkan oksigenasi fetus, mendorong kontraksi uterus secara efisien, serta
mengurangi ketegangan yang dapat meningkatkan persepsi nyeri dan menurunkan tolerasni
nyeri.
b. Cutaneous stimulation
Stimulasi pada kutan memiliki berbagai macam teknik yang dpat diaplikasikan. Adapaun
teknik teknik tersebut adalah teknik pijat dengan diri sendiri dan teknik pijat dengan orang
lain. Keduanya dipercaya dapat mengurangi rasa nyeri pada masa persalinan.
c. Stimulasi mental
Teknik ini merupakan teknik mempengaruhi pikiran seorang ibu hamil dalam mengatasi
stimulasi rasa nyerinya. Contohnya adalah teknik imaginary. Teknik ini meminta klien untuk
berimajinasi dalam membayangkan hal hal menyenangkan. Seorang perawat dapat membantu
ibu hamil untuk menciptakan imajinasi yang dapat membuatnya rileks dan santai. Teknik
imaginary ini pada umumnya memerlukan suasana dan ruangan yang tenang, sehingga dapat
membantu ibu hamil berkonsentrasi.
d. Yoga
Yoga yang dirancang khusu untuk ibu hamil akan meningkatkan stamina dan kekuatan tubuh.
Selain itu yoga juga dapat melenturkan tubuh sehingga nyeri sendi yang sering dirasakan ibu
hamil bias berkurang. Teknik pernafasan yang diajarkan dalam yoga juga bias membuat
merasa rileks dan focus selama hamil.
e. Acupuncture dan acupressure
Acupuncture dilakukan dengan menggunakan titik titik khusus yang dapat mengurangi nyeri
dan menambah efek dari analgesic. Sedangkan acupressure dilakukan dengan jari jari untuk
menekan titik titik acupuncture. Acupuncture mudah dilakukan selama persalinan dan tidak
membatasi mobilitas klien.
2. Metode farmakologi
Metode farmakologi untuk mengatasi nyeri pada masa persalinan, biasanya memiliki pengaruh
pada janin yang ada didalam Rahim ibu hamil. Sehingga dalam pemberiannya perlu mendapat
perhatian khusus dari ibu hamil dan juga tenaga kesehatan yang memberikan perawatan selama
menangani nyeri yang dirasakan ibu hamil semasa persalinan (Perry, 2010)
a. Obat obatan sistemik
Obat2an jenis ini mempunyai efek menyeluruh pada system, karena biasanya obat2an ini
didistribusikan ke seluruh tubuh. Adapun yang tergolong jenis obat2an sistemik adalah :
1) Opoid analgesic
Jenis obat ini mengurangi persepsi rasa sakit tanpa menyebabkan kehilangan
kesadaran. Opoid analgesic yang disuntikan menjadi tipe obat2an sistemik yang
menjadi pilihan pada persalinan. Beberapa contoh obat2an yang sering digunakan
adalah meperidine (Demerol), butorphanol (stadol), dan nalbuphine (nubain). Efek
samping dari kategori obat opoid ini adalah adanya deprsei pernapasan yang biasanya
muncul pada saat kelahiran baru. Selain itu obat ini biasanya hanya diberikan pada
dosis yang sedikit namun sering melalui rute intravena.
2) Opoid antagonis
Obat yang termasuk kategori opoid antagonis adalah naloxone (narcan), dan
naltrexone (trexan). Opoid antagonis bermanfaat jika persalinan berlangsung lebih
cepat dari yang diperkirakan dan jika bayi diduga akan lahir saat efek narkotika
berada dipuncak. Antagonis ini dapat diberikan kepada ibu melalui selang infus atau
melalui injeksi IM diotot gluteus.
3) Sedative
Jenis obat yang tergolong sedative seperti barbiturate tidak secara rutin diberikan
karena dapat menyebabkan efek depresan pada neonates. Akan tetapi pemakaian
pada dosis kecil diberikan untuk mempromosikan istirahat yang cukup pada wanita
yang kelelahan semasa persalinan. Berfungsi untuk menurunkan ansietas,
meningkatkan relaksasi dan menginduksi rasa kantuk hanya pada masa prodromal
atau pada tahap awal persalinan, dan jika tidak terdapat nyeri.
b. Anastesia dan analgesia blok saraf
1. Anastesia infiltrasi local
2. Blok pudendal
3. Anastesia subraknoid (spinal)
4. Blok epidural
c. Anestesi umum : jarang menjadi indikasi kelahiran pervaginam tanpa komplikasi. Dapat
diperlukan jika ada kontraindikasi terhadap analgesi atau anastesi blok saraf.
d. Analgesi inhalasi