Manajemen Modal Bank.docx

38
MANAJEMEN MODAL BANK A. PENGERTIAN MANAJEMEN MODAL BANK Pengertian modal menurut Dahlan Siamat (2000;56), “Modal bank adalah dana yang diinvestasikan oleh pemilik dalam rangka pendirian badan usaha yang dimaksudkan untuk membiayai kegiatan usaha bank disamping memenuhi peraturan yang ditetapkan” . Adapun pengertian modal menurut Komaruddin Sastradipoera (2004;297), “Modal bank sebagai sejumlah dana yang diinvestasikan dalam berbagai jenis usaha (ventura) perbankan yang relevan”. Sedangkan pengertian modal menurut N.Lapoliwa (2000;137),“Modal bank merupakan modal awal pada saat pendirian bank yang jumlahnya telah ditetapkan dalam suatu ketentuan atau pendirian 1

description

Manajemen modal bank-catatan kuliah

Transcript of Manajemen Modal Bank.docx

Page 1: Manajemen Modal Bank.docx

MANAJEMEN MODAL BANK

A. PENGERTIAN MANAJEMEN MODAL BANK

Pengertian modal menurut Dahlan Siamat (2000;56), “Modal bank adalah dana

yang diinvestasikan oleh pemilik dalam rangka pendirian badan usaha yang

dimaksudkan untuk membiayai kegiatan usaha bank disamping memenuhi

peraturan yang ditetapkan” . Adapun pengertian modal menurut Komaruddin

Sastradipoera (2004;297), “Modal bank sebagai sejumlah dana yang

diinvestasikan dalam berbagai jenis usaha (ventura) perbankan yang relevan”.

Sedangkan pengertian modal menurut N.Lapoliwa (2000;137),“Modal bank

merupakan modal awal pada saat pendirian bank yang jumlahnya telah ditetapkan

dalam suatu ketentuan atau pendirian bank”.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa modal bank merupakan

dana yang diinvestasikan oleh pemilik untuk membiayai kegiatan usaha bank

yang jumlahnya telah ditetapkan.

Modal bank ada sebagai cadangan atau back up dana bank jika bank

mengalami kesulitan. Semakin banyak modal bank, pertumbuhan bank akan

semakin baik walaupun modal bank sudah melebihi aturan sebagaimana

ditetapkan oleh bank otoritas (bank sentral). Modal bank dapat berupa modal inti,

laba tahun berjalan, laba ditahan, cadangan umum, dan modal pelengkap. Risiko

kesulitan bank dalam membayar kewajiban keuangan atau kesulitan likuiditas

disebabkan oleh lima factor yaitu :

a. Risiko ketidaklancaran kredit

Ketidaklancaran angsuran kredit dari debitur atau peminjam menyebabkan

dana yang disalurkan berupa kredit tidak kembali lagi pada bank sesuai

perjanjian kredit baik sebagian maupun semuanya. Akibatnya, bank tidak

memiliki cukup dana untuk memenuhi pembayaran atau pengeluaran dan

dana untuk kredit baru.

b. Risiko pendapatan investasi

1

Page 2: Manajemen Modal Bank.docx

Kemungkinan ketidakstabilan atau bahkan kerugian atas pendapatan yang

diterima oleh bank seperti perbedaan bunga yang didapat dengan bunga

yang dibayar akan mempengaruhi likuiditas bank.

c. Risiko kerugian operasional

Pendapatan operasional bank yang lebih kecil dari biaya, menyebabkan

bank tidak dapat menutup pengeluarannya.

d. Risiko kecurangan atau kenakalan

Kecurangan petugas bank biasanya terjadi karena petugas bank tidak

memahami bahwa dana yang ada dibank adalah utang bank yang mesti

harus aman sehingga jika diminta oleh masyarakat, dana tersebut masih

utuh dalam aset bank.

e. Risiko penurunan kepercayaan masyarakat

Jika kepercayaan masyarakat pada bank menurun, masyarakat bisa saja

menarik uangnya dibank dalam jumlah yang banyak dan atau penarikan itu

terus menerus sehingga bank tidak mampu memenuhinya (rush).

Karena risiko tersebut menyebabkan bank mengalami kesulitan operasional,

maka dengan modal yang kuat kesulitan itu bisa diatasi. Disamping untuk

mengatasi risiko bank, modal bank juga berfungsi untuk :

a. Memenuhi keperluan operasional bank

Operasional bank memerlukan aktiva tetap dan inventaris yang cukup,

yang didanai dari modal sendiri (bukan dari masyarakat). bank sentral

telah mengatur pengadaan inventaris dan aktiva tetap, yaitu hanya dari

modal sendiri bank dengan mempertimbangkan supaya sebagian besar

modal sendiri dapat diproduktifkan oleh bank. Oleh karena itu semakin

kecil rasio inventaris dan aktiva tetap terhadap modal sendiri, bank akan

semakin sehat atau sebaliknya.

b. Memenuhi aturan yang ditetapkna oleh bank sentral

Modal bank dalam jumlah tertentu harus selalu ada. Jumlah tersebut diatur

oleh bank sentral dan penggunaannya untuk inventaris dan aktiva tetap

2

Page 3: Manajemen Modal Bank.docx

terhadap modal bank kesehatan bank akan semakin baik atau sebaliknya.

Oleh karena itu, kepatuhan terhadap aturan rasio maksimum aktiva tetap

dan inventaris terhadap modal bank sangat penting.

c. Melindungi dan menyerap kerugian

Disamping untuk mengatasi kemacetan operasional bank, modal bank

dapat juga digunakan untuk meningkatkan kemampuan bank dalam

bersaing karena dana tersebut tanpa bunga dan didapat dengan cara pasif

dan tidak beresiko.

Secara teknis, kewajiban bank dalam menyediakan jumlah modal minimal

dapat ditentukan dengan presentase tertentu dari jumlah modal terhadap jumlah

aktiva tertimbang menurut resiko (ATMR), yang umumnya ditentukan oleh bank

sentral. Ketentuan sampai saat ini tentang penyediaan modal minimum BPR

adalah 8% dari ATMR (SK.Dir. BI No.26/20/KEP/DIR tertanggal 29 mei 1993).

Penyesuaian jumlah modal minimum bank sering dilakukan karena adanya

perubahan nilai inventaris dan aktiva tetap serta adanya perubahan kolektibilatas

kredit, disamping untuk mempercepat pertumbuhan bank. Jika bank diperkirakan

akan menghadapi resiko dengan pertimbangan sifat asset dan hutang bank, bank

akan membentuk modal yang jumlahnya relative lebih besar dari 8% kali ATMR.

Jika asset bank ditanam dalam jangka panjang dengan jangka waktuh utang yang

lebih pendek, maka jumlah minimum modal bank cenderung lebih tinggi dari

aturan atau sebaliknya. Oleh karena itu setiap bank harus mengukur jumlah

kecukupan modalnya yang didasarkan pada alat untuk melakukan test terhadap

risiko yang ditimbulkan oleh aset atau penananman aktiva (adequency test model)

yang kemudian menjadi adequency standard, yaitu mengukur batas jumlah modal

yang diperlukan yang dikaitkan dengan risiko portofolio yang digunakan untuk

memantau sehat atau tidaknya sebuah bank. Jumlah modal diatas kecukupan

modal bank 8% didasarkan pada perhitungan :

3

Page 4: Manajemen Modal Bank.docx

Equity to total assets =

Equity to total deposit =

Equity to Risk Assets =

Equity to Loan And Discount =

Konsep adequncy didasarkan pada kerugian yang dialami oleh sebuah bank

dalam keadaan bank beroperasi secara dinamis. Potensi kerugian bank dibedakan

dalam keadaan normal (dapat diperkirakan sebelumnya) dan tidak normal (tidak

dapat diperkirakan sebelumnya). Untuk kerugian normal, ditutup dengan laba

tahun berjalan dan kerugian tahun sebelumnya ditutup dengan modal. Factor-

faktor kuantitatif yang diperlukan dalam menentukan capital adequency adalah :

a. Kualitas Manajemen

Merupakan factor utama untuk meniadakan risiko. Manajemen bank yang

berkualitas adalah manajemen yang memenuhi criteria-kriteria tertentu.

b. Kualitas Assets

Kecukupan modal bank dipengaruhi oleh likuiditas bank, karena kesulitan

likuiditas dapat diatasi dengan jumlah modal yang cukup. Untuk itu, setiap

bank akan berusaha agar likuiditasnya tinggi.

c. Sejarah Pendapatan Bank

4

Page 5: Manajemen Modal Bank.docx

Bank yang baik adalah bank yang pertumbuhan pendapatan

operasionalnya meningkat secara teratur karena pertumbuhan aktiva

produktifnya baik dengan angsuran pokok pinjaman dan pembayaran

bunga kredit yang baik. Dengan pertumbuhan pendapatan yang baik, bank

memiliki peningkatan kemampuan dalam memenuhi kecukupan modal

dengan baik atau sebaliknya.

d. Kualitas Watak Dan Pemilik Bank

Kualitas watak dan pemilik bank yang baik seperti memahami visi, misi,

sasaran dan tujuan bank akan mempercepat tercapainya kecukupan modal.

e. Potensi kegoncangan struktur penabung

Penabung memiliki potensi menggoyahkan bank dengan cara penarikan

simpanannya di bank. Kemampuan mengatasi goncangan tersebut

merupakan suatu keunggulan bank dalam mengatasi risiko atau

sebaliknya.

f. Kualitas prosedur operasioanl bank

prosedur operasioanl bank yang baik, kuat serta dlaksanakan dengan

konsisten oleh pejabat dan petugas bank, akna mengurangi kebocoran

keuangan bank sehingga dapat meniadakan risiko operasional.

g. Kapasitas bank dalam mendapat dana

Kemampuan bank dalam mendapatkan dana pihak ketiga atau DPK setiap

saat dapat diwujudkan dan bahkan bank dapat menigkatkan jumlah dana

dimaksud secara baik dan teratur dalam setiap masa sehingga risiko

likuiditas tidak terjadi.

Perencanaan kecukupan modal bank ditetapkan dan ditentukan secara periodic

dengan jumlah minimal tertentu. Jumlah modal minimal bank ditetapkan setelah

mempertimbangkan factor-faktor diatas dan sesuai dengan ketentuan minimal

yang ditetapkan oleh otoritas. Perencanaan kebutuhan modal merupakan hal

sangat penting apalagi jumlah modal diatas ketentuan minimal adalah sangat baik

sebagai back up risiko. Perencanaan kecukupan modal berkaitan dengan

5

Page 6: Manajemen Modal Bank.docx

perencanaan keseluruhan. Untuk memudahkan pemahaman tentang keterkaitan

itu, dapat dibantu dengan gambar :

6

Penyusunan rencana strategi :Perencanaan target keuntungan

Penentuan tujuan bank

(mis.pertumbuhan aset)

Pertumbuhan jangka panjang

Penentuan Rencana Tahunan:-Penentuan Pertumbuhan Tahunan-Penentuan Target Keuntungan Tahunan

Realitas Pendapatan

Penentuan Rencana Keuntungan Dg Meminimalkan Biaya

Target Dividend Per Periode

Penentuan Proyeksi Struktur Modal Per Periode

Penentuan Proyeksi Deviden Dalam Setahun

Target Struktur Modal Per Periode

Page 7: Manajemen Modal Bank.docx

Berdasarkan gambar proses perencanaan kecukupan modal diatas,

perencanaan kecukupan modal dalam sebuah bank dapat dilakukan dengan

penjualan saham kepada masyarakat dengan terlebih dahulu mennetukan harga

saham menurut harga pasar. Jika saham dapat terjual lebih tinggi dari harga

nominalnya, maka kelabihan itu disebut agio saham. Harga saham yang terjual

didasarkan pada analisis aliran kas yang akan datang, kemudian didskontokan

ketahun dasar sehingga didapat nilai bank pada tahun dasar. Analisis aliran kas

dilakukan degan pendekatan aset bersih, keuntungan dan pendekatan deviden.

Nilai sebuah bank di tahun dasar dibagi dengan share saham yang outstanding

yang akan diterbitkan atau yang akan dijual oleh bank, didapat nilai saham yaitu :

a. Pendekatan net asset

P =

Dimana :

P = nilai saham

An = Net Assets

Es = Jumlah saham yang diterbitkan

b. Pendekatan keuntungan

P =

P = nilai saham

Np = Net Profit

Es = Jumlah saham yang diterbitkan

c. Pendekatan deviden

P =

7

Page 8: Manajemen Modal Bank.docx

Np = Keuntungan (Net Profit)

D = Devidend

Es = Jumlah saham yang diterbitkan

B. KOMPONEN - KOMPONEN MODAL BANK

Modal Inti (primary capital)

Komponen modal inti terdiri atas modal disetor, modal sumbangan pemilik,

agio saham, cadangan, laba tahun lalu, dan laba tahun berjalan.

1. Modal disetor, yaitu modal yang disetor secara efektif oleh pemiliknya.

2. Agio saham, yaitu selisih lebih setoran modal yang diterima oleh bank

sebagai akibat harga saham yang melebihi nilai nominalnya.

3. Cadangan Umum, yaitu cadangan yang dibentuk dari penyisihan laba

yang ditahan atau dari laba bersih setelah dikurangi pajak, dan mendapat

persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham atau Rapat Anggota sesuai

dengan ketentuan pendirian atau anggaran dasar masing -masing bank.

4. Cadangan Tujuan, yaitu bagian laba setelah dikurangi pajak yang

disisihkan untuk tujuan tertentu dan telah mendapat persetujuan Rapat

Umum Pemegang Saham atau Rapat Anggota.

5. Laba yang ditahan (retained earnings), yaitu saldo laba bersih setelah

dikurangi pajak yang oleh Rapat Umum Pemegang Saham atau Rapat

Anggota diputuskan untuk tidak dibagikan.

6. Laba tahun lalu, yaitu laba bersih tahun-tahun lalu setelah dikurangi

pajak, dan belum ditetapkan penggunaannya oleh Rapat Umum

Pemegang Saham atau Rapat Anggota.

Jumlah laba tahun lalu yang diperhitungkan sebagai modal inti hanya

sebesar 50 %. Dalam hal bank mempunyai saldo rugi tahun-tahun lalu,

maka seluruh kerugian tersebut menjadi faktor pengurang dari modal inti.

7. Laba tahun berjalan, yaitu laba yang diperoleh dalam tahun buku berjalan

setelah dikurangi taksiran utang pajak. Jumlah laba tahun buku berjalan

8

Page 9: Manajemen Modal Bank.docx

yang diperhitungkan sebagai modala inti hanya sebesar 50%. Dalam hal

pada tahun berjalan bank mengalami kerugian, maka seluruh kerugian

tersebut menjadi faktor pengurang dari modal inti.

8. Bagian kekayaaan bersih anak perusahaan yang laporan keuangannya

dikonsolidasikan (minority interest), yaitu modal inti anak perusahaan

setelah dikompensasikan dengan nilai penyertaan bank pada anak

perusahaan tersebut. Yang dimaksud dengan anak perusahaan adalah

bank lain, lembaga keuangan atau lembaga pembiayaan yang mayoritas

sahamnya dimiliki oleh bank.

Modal Pelengkap (secondary capital)

Modal Pelengkap terdiri atas modal pinjaman dari pihak lain/pemegang saham,

lembaga atasannya/subordinasi, cadangan yang dibentuk yang tidak berasal dari

laba setelah pajak serta pinjaman yang sifatnya dipersamakan dengan modal.

Secara rinci modal pelengkap dapat berupa :

1. Cadangan revaluasi aktiva tetap, yaitu cadangna yang dibentuk dari selisih

penilaian kembali aktiva tetap yang telah medapat persetujuan Direktorat

Jendral Pajak

2. Cadangan penghapusan aktiva yang diklasifikasikan, yaitu cadangan yang

dibentuk dengan cara membebani laba rugi tahun berjalan, denga maksud

untuk menampung kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat dari

tidak diterimanya kembali sebagain atau seluruh aktiva produktif. Dalam

kategori, cadangan ini termasuk cadangan piutang ragu-ragu dan cadangan

penurunan nilai surat-surat berharga. Jumlah cadangan penghapusan aktiva

yang diklasifikasikan yang dapat diperhitungkan adalah maksimum

sebesar 1,25% dari jumlah aktiva tertimbang menurut resiko.

3. Modal kuasi yang menurut BIS disebut hybrid (debt/equity) capital

instrumen, yaitu modal yang didukung oleh instrumen atau warkat yang

memiliki sifat seperti modal atau utang dan mempunyai ciri-ciri :

Tidak dijamin oleh bank yang bersangkutan, dipersamakan dengan

9

Page 10: Manajemen Modal Bank.docx

modal (subordinated) dan telah dibayar penuh.

Tidak dapat dilunasi atau ditarik atas inisiatif pemilik, tanpa

persetujuan Bank Indonesia.

Mempunyai kedudukan yang sama dengan modal dalam hal jumlah

kerugian bank melebihi retained earnings dan cadangan-cadangan

yang termasuk modal inti, meskipun bank belum dilikuidasi

pembayaran bunga dapat ditangguhkan apabila bank dalam keadaan

rugi atau laba tidak mendukung untuk membayar bunga tersebut.

Dalam pengertian modal kuasi ini termasuk cadangan modal yang

berasal dari penyetoran modal yang efektf oleh pemilik bank yang

belum didukung oleh modal dasar (yang sudah mendapat pengesahan

dari instansi yang berwenang) yang mencukupi.

4. Pinjaman subordinasi, yaitu pinjaman yang mempunyai syarat-syarat

sebagai berikut :

Ada perjanjian tetulis antara bank dengan pemberi pinjaman.

Mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Bank Indonesia. Dalam

hubungan ini pada saat bank mengajukan permohonan persetujuan,

bank harus menyampaikan program pembayaran kembali pinjaman

subordinasi tesebut.

Tidak dijamin oleh bank yang bersangkutan dan telah dibayar penuh.

Minimal berjangka waktu 5 (lima) tahun.

Pelunasan sebelum jatuh tempo harus mendapat persetujuan dari BI,

dan dengn pelunasan tersebut permodalan bank tetap sehat. Hak

tagihnya dalam hal terjadinya likuidasi berlaku paling akhir dari

segala pinjaman yang ada (kedudukannya sama dengan modal).

Jumlah pinjaman subordinasi yang diperhitungkan sebagai modal

untuk sisa jangka waktu 5 (lima) tahun terakhir adalah jumlah

pinjaman subordinasi dikurangi amortisasi yang dihitung dengan

menggunakan metode garis lurus (prorata). Maksimum pinjaman

10

Page 11: Manajemen Modal Bank.docx

subordinasi yang dapat dijadikan komponen modal pelengkap adalah

sebesar 50% dari modal inti. Sesuai dengan ketentuan pada Pasal 4

Ayat 3 Surat Keputusan Direksi BI No. 23/67/KEP/DIR tanggal 28

februari 1991 di atas, seluruh modal pelengkap tersebut pada nomer 1

sampai dengan nomer 4 hanya dapat diperhitungkan sebagai modal

yang setinggi-tingginya 100% dari jumlah modal inti.

C. TATA CARA PERHITUNGAN KEBUTUHAN MODAL MINIMUM

BANK

Perhitungan kebutuhan modal bank didasarkan pada ATMR. Dalam

menghitung ATMR terhadap masing-masing akun aktiva diberikan bobot risiko

yang besarnya didasarkan pada kadar risiko yang terkandung pada aktiva itu

sendiri atau pada golongan peminjam dan sifat agunannya. Bobot risiko

umumnya ditentukan otoritas moneter bardasarkan kemunkinan keamanan

aktiva.

Tabel 5.1. Persentase Bobot Resiko

Persentase Bobot

ResikoPos-Pos dalam Neraca Bank

0%

1. Kas

2. Emas dan Mata uang emas

3. Tagihan kepada, atau tagihan yang dijamin oleh atau surat

berharga yang diterbitkan atau dijamin oleh :

a.Pemerintah Pusat RI

b.Bank Indonesia

c.Bank Sentral Negara OECD dan non-OECD

d.Pemerintah Pusat Negara OECD dan non-OECD

20% 1. Tagihan kepada, atau tagihan yang dijamin oleh,atau surat

berharga yang diterbitkan atau dijamin oleh :

a. Bank-bank didalam negeri (termasuk kantor cabang bank

11

Page 12: Manajemen Modal Bank.docx

asing)

b. Pemerintah daerah di Indonesia

c. Lembaga non-departemen di RI

d. Bank-bank pembangunan multilateralseperti :

ABD,IDB,IBRD,AFDB dan EIB

e. Bank-bank diluar negeri

f. Perusahaan milik pemerintah pusat Negara OECD

2. Giro, deposito derjangka, sertifikat deposito, tabungan serta

tagihan lainnya kepada bank lain.

3. Kredit kepada atau yang dijamin oleh bank lain atau peemrintah

daerah

50%

Tagihan dalam rangka inkaso kredit kepemilikan rumah (KPR) yang

dijamin oleh hipotek pertama dengan tujuan untuk dihuni kredit pada

real esatate tidak termasuk didalam kriteria ini.

100%

1. Tagihan kepada, atau tagihan yang dijamin oleh,atau surat

berharga yang diterbitkan atau dijamin oleh :

a. Perum atau Perjan

b. BUMN atau BUMD

c. Perusahaan milik pemerintah pusat Negara non-OECD

d. Koperasi

e. Perusahaan swasta

f. Perorangan

g. Lain-lain

2. Penyetoran yang tidak dikonsolidasikan

3. Aktiva tetap dan inventaris (nilai buku)

4. Rupa-rupa aktiva

5. Antar kantor aktiva

Berdasarkan tabel 5.1 terlihat bahwa pos-pos aktiva dengan tingkat likuid yang

12

Page 13: Manajemen Modal Bank.docx

tinggi memiiki bobot yang lebih kecil demikian sebaliknya.

Penghitungan Kebutuhan Modal Minimum

Langkah-langkah perhitungan penyediaan modal minimum bank adalah

sebagai berikut:

1. ATMR aktiva neraca dihitung dengan cara mengalikan nilai nominal

masing-masing aktiva yang bersangkutan dengan bobot resiko dari

masing-masing pos aktiva neraca tersebut.

2. ATMR aktiva administrative dihitung dengan cara mengalikan nilai

nominal rekening administrative yang bersangkutan dengan bobot resiko

dari masing-masing pos rekening tersebut.

3. Total ATMR = ATMR aktiva neraca + ATMR aktiva administrative

4. Rasio modal bank dihitung dengan cara membendingkan antara modal

bank (modal inti + modal pelengkap) dan total ATM. Rasio tersebut dapat

dirumuskan sebagai berikut :

CAR =

5. Hasil perhitungan rasio di atas, kemudian dibandingkan dengan kewajiban

penyediaan modal minimum (yakni sebesar 8%)

6. Jika hasil perbandingan antara perhitungan rasio modal dan kewajiban

penyediaan modal minimum sama dengan 100%, atau lebih, modal bank

yang bersangkutan telah memenuhi ketentuan CAR

Misalnya : berapa jumlah minimum yang harus dimilik bank apabila bank

central menetapkan minimal CAR = 8 % bank memiliki ATMR sebesar Rp 2000

Milyar

Modal bank ( minimal ) = ATMR x CAR

= 2000 x 0.08

13

Page 14: Manajemen Modal Bank.docx

= 160 Milyar

Hasil perhitungan rasio diatas, kemudian dibandingkan dengan kewajiban

penyediaan modal minimum ( yakni sebesar 8 % ). Berdasarkan hasil

perbadingan tersebut, dapatlah diketahui apakah bank yang bersangkutan telah

memenuhi ketentuan CAR ( kecukupan modal ) atau tidak. Jika hasil

perbandingan antara perhitungan rasio modal dan kewajiban penyediaan modal

minimum sama dengan 100% atau lebih, modal bank yang bersangkutan telah

memenuhi ketentuan CAR ( kecupan modal ). Sebaliknya, bila hasilnya kurang

dari 100%, modal bank tersebut tidak memenuhi ketentuan CAR.

D. SUKU BUNGA DANA BANK

Secara umum, masyarakat menyimpan uang dibank dipengaruhi oleh tingkat

bunga uang, pendapatan masyarakat, dan pertumbuhan ekonomi. Dana yang

semata-mata untuk tujuan transaksi dan berjaga-jaga dikategorikan sebagai dana

murah karena bunganya sangat ernedah, seperti dalam bentuk giro dan tabungan,

sebaliknya dana yang dipengaruhi oleh perubahan tingkat bunga uang

diketegorikan sebagai dana mahal karena penyimpanannnya semata-mata ingin

mendapatkan hail bunga riil yang tinggi seperti tabungan berjangka atau deposito

da pinjaman.

Dengan anggapan kondisi perbankan adalah normal, kecenderungan dana yang

ada di bank lebih banyak dalam bentuk dana mahal dibanding dengan dana

murah. Tingkat bunga uang dibedakan menjadi suku bunga nominal, suku bunga

riil, dan suku bunga efektif. Suku bunga nominal dapat dihitung dengan cara:

in =

dimana :

in = tingkat bunga nominal

ir = tingkat bunga riil

▲P/P = tingkat inflasi

14

Page 15: Manajemen Modal Bank.docx

= hubungan tingkat bunga dan inflasi

Umumnya hubungan tingkat bunga dan inflasi diabaikan sehingga tingkat

bunga riil menjadi :

in = atau ir =

Jika si penyimpan dana di bank memperkirakan bahwa bank akan tertimpa

suatu gangguan/default, maka rumus perhitungan tersebut menjadi :

in = atau ir =

dimana :

k= default premium dan k bagi bank swasta adalah lebih tinggi dari bank

pemerintah

Akibat adanya default, suku bunga deposito bank swasta lebih tinggi dari bank

pemerintah. Tinggi rendahnya suku bunga uang berhubungan denga jangka waktu

simpanna,sehingga suku bunga di bank antara simpanna satu dengan simpanan

lainnya sering berbeda-beda atau term of interest rate structure simpanan bank

berbeda-beda. Hubungan suku bunga dan jangka waktu simpanan dipengaruhi

oleh perkiraan tinggi rendahnya suku bunga dimasa yang akan datang, suku bunga

diluar negeri, peningkatan ekonomi, dan factor lainnya. Jika diperhitungkan akan

ada suku bunga dimasa yang akan datang, perhitungan tersebut menjadi :

ir =

dimana :

k= default premium dan k bagi bank swasta adalah lebih tinggi dari bank

pemerintah

s = interest risk premium

15

Page 16: Manajemen Modal Bank.docx

Contoh:

Suku bunga uang untuk kredit 10% per tahun, karena mampu menutup :

Penyesuaian inflasi 5%

Gangguan terhadap bank (default premium) 1%

Perubahan bungan dimasa datang (interest rate risk premium) 1%

Ongkos modal 2%

Keuntungan 1%

Tingkat Bunga Nominal 10%

Jika hasil bunga nominal di atas dikurangi dengan pajak (tax), maka hasil

bunga bank akan berkurang atau sebaliknya. Perhitungan diatas akan menjadi:

ir – tx = in – DP/P + k + s

Dengan dasar perhitungan diatas, bunga kredit yang disalurkan oleh bank akan

diatas atau lebih tinggi dari 20%. Penentuan jumlah bunga tersebut dimaksudkan

untuk memperoleh keuntungan bunga, terbentuknya cadangan dan tertutupnya

biaya serta pengeluaran bank lainnya.

16