Pengaruh Manajemen Laba terhadap Biaya Modal Ekuitas ...€¦ · dalam mendeteksi manajemen laba...

31
1 PENDAHULUAN Penelitian tentang manajemen laba terhadap biaya modal ekuitas sudah berulang kali dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya salah satunya Leuz et al (2003) melakukan studi komparatif international tentang manajemen laba dan proteksi investor dengan menggunakan 31 negara termasuk Indonesia sebagai sampel dengan periode pengamatan tahun 1990 sampai 1999 yang bertujuan untuk memberikan bukti empirik adanya perbedaan manajemen laba di berbagai negara yang juga disebabkan oleh adanya perbedaan proteksi terhadap investor. Dari nilai-nilai rata-rata skor manajemen laba dengan sampel 31 negara, Indonesia menduduki peringkat menengah yaitu urutan ke 15 dan Amerika menduduki peringkat terendah. Akan tetapi jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN maka Indonesia merupakan peringkat tertinggi besar tingkat manajemen labanya. Dechow et al. (1996) dalam Utami (2005) mengkaji mengenai dampak dari tindakan manipulasi laba terhadap biaya modal ekuitas, kesimpulan yang diperoleh adalah biaya modal perusahaan yang terkena sangsi SEC (Securities Exchange Commission) karena diduga melakukan manajemen laba lebih tinggi secara signifikan dibandingkan dengan sampel kontrol. Penelitian yang dilakukan Utami (2005) mengenai kajian hubungan langsung informasi akrual dengan biaya modal ekuitas yang memperoleh hasil bahwa manajemen laba mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap biaya modal ekuitas, artinya bahwa semakin tinggi biaya modal ekuitas. investor menyadari bahwa praktek manajemen laba banyak dilakukan oleh emiten, maka ia akan melakukan antisipasi resiko dengan cara menaikkan tingkat imbal hasil saham yang dipersyaratkan. Kemudian Kharisma (2006) juga melakukan penelitian pengaruh praktik manajemen laba terhadap biaya modal ekuitas dengan hasil penelitian yang berbeda dengan penelitian Utami (2005) dimana hasil menunjukkan bahwa praktik manajemen laba yang dilakukan perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta mempunyai pengaruh negatif yang signifikan terhadap biaya modal ekuitas. Sedangkan dalam penelitian Chancera (2011)

Transcript of Pengaruh Manajemen Laba terhadap Biaya Modal Ekuitas ...€¦ · dalam mendeteksi manajemen laba...

Page 1: Pengaruh Manajemen Laba terhadap Biaya Modal Ekuitas ...€¦ · dalam mendeteksi manajemen laba dan biaya modal ekuitas. dimana proksi manajemen laba menggunakan akrual modal kerja

1

PENDAHULUAN

Penelitian tentang manajemen laba terhadap biaya modal ekuitas sudah

berulang kali dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya salah satunya Leuz et

al (2003) melakukan studi komparatif international tentang manajemen laba dan

proteksi investor dengan menggunakan 31 negara termasuk Indonesia sebagai

sampel dengan periode pengamatan tahun 1990 sampai 1999 yang bertujuan

untuk memberikan bukti empirik adanya perbedaan manajemen laba di berbagai

negara yang juga disebabkan oleh adanya perbedaan proteksi terhadap investor.

Dari nilai-nilai rata-rata skor manajemen laba dengan sampel 31 negara, Indonesia

menduduki peringkat menengah yaitu urutan ke 15 dan Amerika menduduki

peringkat terendah. Akan tetapi jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN

maka Indonesia merupakan peringkat tertinggi besar tingkat manajemen labanya.

Dechow et al. (1996) dalam Utami (2005) mengkaji mengenai dampak dari

tindakan manipulasi laba terhadap biaya modal ekuitas, kesimpulan yang

diperoleh adalah biaya modal perusahaan yang terkena sangsi SEC (Securities

Exchange Commission) karena diduga melakukan manajemen laba lebih tinggi

secara signifikan dibandingkan dengan sampel kontrol.

Penelitian yang dilakukan Utami (2005) mengenai kajian hubungan langsung

informasi akrual dengan biaya modal ekuitas yang memperoleh hasil bahwa

manajemen laba mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap biaya

modal ekuitas, artinya bahwa semakin tinggi biaya modal ekuitas. investor

menyadari bahwa praktek manajemen laba banyak dilakukan oleh emiten, maka ia

akan melakukan antisipasi resiko dengan cara menaikkan tingkat imbal hasil

saham yang dipersyaratkan.

Kemudian Kharisma (2006) juga melakukan penelitian pengaruh praktik

manajemen laba terhadap biaya modal ekuitas dengan hasil penelitian yang

berbeda dengan penelitian Utami (2005) dimana hasil menunjukkan bahwa

praktik manajemen laba yang dilakukan perusahaan-perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Jakarta mempunyai pengaruh negatif yang signifikan

terhadap biaya modal ekuitas. Sedangkan dalam penelitian Chancera (2011)

Page 2: Pengaruh Manajemen Laba terhadap Biaya Modal Ekuitas ...€¦ · dalam mendeteksi manajemen laba dan biaya modal ekuitas. dimana proksi manajemen laba menggunakan akrual modal kerja

2

memberikan hasil yang sama dengan penelitian Utami (2005) dimana manajemen

laba berpengaruh positif secara signifikan terhadap biaya modal ekuitas.

Dari hasil-hasil penelitian terdahulu dapat dikatakan bahwa pada saat ini

penerapan manajemen laba masih tetap dilakukan oleh manager dan kebanyakkan

investor seringkali menaruh perhatian pada informasi laba tanpa memperhatikan

sumber laba itu berasal sehingga menimbulkan peluang bagi para manajemen

untuk melakukan manipulasi data yang dapat mempengaruhi angka-angka pada

laporan keuangan. Dimana tindakan hal semacam ini biasanya disebut dengan

Manajemen laba yang merupakan campur tangan manajemen dalam proses

penyusunan laporan keuangan eksternal guna mencapai tingkat laba tertentu

dengan tujuan untuk menguntungkan dirinya sendiri (Setiawati dan Na’im, 2000).

Sedangkan, Modigliani and Miller (1958) dalam Agustini (2011) menjelaskan

biaya modal ekuitas sebagai biaya yang akan dikeluarkan untuk membiayai

sumber pembelanjaan.

Peneliti ingin mengkaji ulang mengenai pengaruh manajemen laba terhadap

biaya modal ekuitas dengan variabel kontrol ukuran perusahaan pada perusahaan

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan pemilihan variabel manajemen

laba, biaya modal ekuitas, ukuran perusahaan pada penelitian ini karena banyak

penelitian yang memfokuskan pada ketiga variabel tersebut dan terdapat

perbedaan hasil pada beberapa peneliti seperti pada penelitian yang dilakukan

oleh Utami (2005), Kharisma (2006), dan Chancera (2011)

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Kharisma (2006) dan

Utami (2005) mengenai pengaruh manajemen laba terhadap biaya modal ekuitas

pada perusahaan manufaktur. Alasan peneliti menggunakan perusahaan

manufaktur karena dari hasil peneliti sebleumnya yaitu Utami (2005) dan

Kharisma (2006) yang memberikan hasil empirik yang berbeda dimana pada

penelitian Utami mendapatkan hasil pengaruh signifikan positif sedangkan pada

penelitian Kharisma membuktikan pengaruh signifikan negatif, sehingga peneliti

tertarik untuk menguji kembali pada perusahaan manufaktur dengan beberapa

perbedaan yaitu dimana peneliti menambah periode pengamatan menjadi 3 (tiga)

tahun (2007-2009), dan Variabel ukuran perusahaan pada penelitian ini diukur

Page 3: Pengaruh Manajemen Laba terhadap Biaya Modal Ekuitas ...€¦ · dalam mendeteksi manajemen laba dan biaya modal ekuitas. dimana proksi manajemen laba menggunakan akrual modal kerja

3

menggunakan total asset bukan menggunakan nilai kapitalisasi pasar karena

pengukuran yang digunakan oleh Kharisma (2006) dengan menggunakan nilai

kapitalisasi pasar hasilnya menunjukkan memiliki pengaruh negatif yang

signifikan terhadap biaya modal ekuitas. Akan tetapi penelitian ini terdapat

kesamaan dengan penelitian sebelumnya yaitu model yang akan digunakan sama

dalam mendeteksi manajemen laba dan biaya modal ekuitas. dimana proksi

manajemen laba menggunakan akrual modal kerja dengan penjualan sedangkan

untuk biaya modal ekuitas menggunakan model Ohlson (1995) dan objek

penelitian yang dilakukan sama pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI). Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi

perkembangan ilmu pengetahuan akuntansi terkait dengan biaya modal ekuitas, dan

berguna bagi emiten yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam

memperoleh biaya modal ekuitas. serta bagi investor dapat dijadikan sebagai gambaran

dalam pengambilan keputusan yang terkait dengan penenaman modal.

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat

pengaruh manajemen laba terhadap biaya modal ekuitas pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009 dan apakah

terdapat pengaruh manajemen laba terhadap biaya modal ekuitas dengan ukuran

perusahaan sebagai variabel kontrol pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009.

Page 4: Pengaruh Manajemen Laba terhadap Biaya Modal Ekuitas ...€¦ · dalam mendeteksi manajemen laba dan biaya modal ekuitas. dimana proksi manajemen laba menggunakan akrual modal kerja

4

TINJAUAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

Manajemen Laba (Earning management)

Sulistyanto (2008) menjelaskan bahwa ada dua perspektif penting yang dapat

dipergunakan untuk menjelaskan mengapa manajemen laba dilakukan oleh

seorang manajer yaitu:

1. Perspektif informasi merupakan pandangan yang menyatakan bahwa

manajemen laba merupakan kebijakan manajerial untuk mengungkapkan

harapan pribadi manajer tentang arus kas perusahaan di masa datang.

2. Perspektif oportunitis merupakan pandangan bahwa manajemen laba

merupakan perilaku oportunitis manajer untuk mengelabui investor dan

memaksimalkan kesejahteraannya karena menguasai informasi lebih banyak

dibandingkan pihak lain.

Kedua perspektif ini mempunyai hubungan sebab akibat yang mendorong

terjadinya manajemen laba artinya manajemen laba sebenarnya upaya oportunis

seseorang untuk mempengaruhi informasi yang disajikannya dengan

memanfaatkan ketidaktahuan orang lain mengenai informasi yang sebenarnya.

Rahmawati (2008) manajemen laba merupakan intervensi manajemen (agent)

dalam proses penyusunan laporan keuangan eksternal sehingga menaikkan atau

menurunkan laba akuntansi untuk mendapatkan beberapa keuntungan privat

sedangkan menurut Copeland (1968:10) Manajemen laba sebagai “some ability to

increase or decrease reported net income at will” yang artinya adalah manajemen

laba mencakup usaha manajemen untuk memaksimumkan, atau meminimumkan

laba, termasuk perataan laba sesuai dengan keinginan manajemen.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen laba merupakan

salah satu faktor bagi para manejer mempermainkan laba dalam laporan keuangan

untuk kepentingan pribadi tanpa mempertimbangkan pihak-pihak pemakai

laporan keuangan yang hanya percaya pada angka-angka yang tertera dilaporan

keuangan.

Page 5: Pengaruh Manajemen Laba terhadap Biaya Modal Ekuitas ...€¦ · dalam mendeteksi manajemen laba dan biaya modal ekuitas. dimana proksi manajemen laba menggunakan akrual modal kerja

5

Biaya Modal Ekuitas (Cost of equity Capital)

Biaya modal ekuitas dapat dianggap sebagai tingkat pengembalian yang

diinginkan oleh penyandang dana untuk menanamkan dananya ke dalam

perusahaan (Novianty, 2009). Menurut Kharisma (2006) biaya modal merupakan

suatu konsep yang penting dalam analisis struktur modal karena biaya modal itu

sendiri timbul akibat adanya penggunaan sumber-sumber modal jangka panjang

dalam struktur modal perusahaan. Penggunaan sumber-sumber modal

memerlukan suatu kombinasi untuk menghasilkan biaya modal yang rendah dari

masing-masing sumber modal. Sedangkan Husnan (1997) dalam Kharisma

(2006), menambahkan bahwa biaya modal dalam bentuk modal sendiri

merupakan tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh pemilik dana tersebut

sebelum mereka menyerahkan dananya ke perusahaan.

Dari penjelasan diatas diperoleh biaya modal ekuitas merupakan suatu

tingkat pengembalian yang diharapkan oleh para investor atas dana yang

dipergunakan oleh perusahaan dimasa akan datang.

Ukuran Perusahaan ( SIZE)

Menurut Sudarmadji dan Sularto (2007), serta Solechan (2009), Pikaso

(2009) Ukuran perusahaan merupakan suatu ukuran besar kecilnya suatu

perusahaan. Dimana ukuran perusahaan dapat dinyatakan dalam total aktiva,

jumlah penjualan, rata-rata tingkat penjualan, dan rata-rata total aktiva. Dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan total asset sebagai pengukuran ukuran

perusahaan.

Pengukuran Manajemen Laba

Menurut Sulistyanto (2008) secara umum ada tiga kelompok model empiris

manajemen laba yang diklasifikasikan atas dasar basis pengukuran yang

digunakan yaitu:

a. Model yang berbasis akrual agregat (agregat accrual)

Merupakan suatu model yang pengukurannya dengan menggunakan

Discretionary accrual sebagai proksi manajemen laba. Model ini

Page 6: Pengaruh Manajemen Laba terhadap Biaya Modal Ekuitas ...€¦ · dalam mendeteksi manajemen laba dan biaya modal ekuitas. dimana proksi manajemen laba menggunakan akrual modal kerja

6

dikembangkan oleh Healy (1985), De Angelo (1986), Jones (1991), Dechow,

Sloan, dan Sweeney (1995), serta Kang dan Suvaramakhrishna (1995).

b. Akrual khusus (Spesific Akrual)

Merupakan suatu pendekatan yang dengan menggunakan perhitungan akrual

sebagai proksi manajemen laba yang dengan item laporan keuangan tertentu

dari industri tertentu pula. Dikembangkan oleh McNichols dan Wilson (1988),

Petroni (1992), Beaver dan Engel (1996), Beneish (1997), serta Beaver dan

McNichols (1998)

c. Distribusi laba (Distribution of earnings)

Dikembangkan oleh Burgtahler dan Dichev (1997), Degeorge (1999), serta

Myers dan Skinner (1999)

Dari ketiga model diatas Sulistyanto (2008) menjelaskan bahwa model

aggregrate accrual yang diterima secara umum dengan menggunakan

discretionary accrual sebagai model yang memberikan hasil paling kuat dalam

mendeteksi manajemen laba dengan alasan model empiris ini sejalan dengan

akuntansi berbasis akrual (accrual basis of accounting) yang selama ini banyak

dipergunakan oleh dunia usaha. Model akuntansi ini merupakan pencatatan yang

membuat munculnya komponen akrual yang mudah untuk dipermainkan besar

kecilnya

Model ini dikembangkan oleh Healy (1985), De Angelo (1986), dan Jones

(1991). Selanjutnya Dechow, Sloan, dan Sweeney (1995) mengembangkan model

Jones menjadi model Jones yang di modifikasi. Model-model ini menggunakan

total akrual dan model regresi untuk menghitung akrual yang diharapkan dan

akrual yang tidak diharapkan.

Model healy (1985) merupakan model yang relatif sederhana karena

menggunakan total akrual sebagai proksi manajemen laba. Padahal total akrual

merupakan penjumlahan discretionary accrual dan non discretionary accrual.

Discretionary accrual merupakan komponen akrual yang dapat diatur dan

direkayasa sesuai dengan kebijakan manajerial, sementara nondiscretionary

accrual merupakan komponen akrual yang tidak dapat diatur dan direkayasa

Page 7: Pengaruh Manajemen Laba terhadap Biaya Modal Ekuitas ...€¦ · dalam mendeteksi manajemen laba dan biaya modal ekuitas. dimana proksi manajemen laba menggunakan akrual modal kerja

7

sesuai dengan kebijakan manajer perusahaan dimasukkan sebagai proksi

manajemen laba seolah menganggap manajer dapat mengatur dan merekayasa

semua komponen akrual tanpa terkecuali. Model De Angelo (1986)

dikembangkan dengan menggunkan perubahan dalam total akrual sebagai proksi

manajemen laba. Model Jones menggunakan sisa regresi total akrual dari

perubahan penjualan dan property, plant, and equipment sebagai proksi

manajemen laba.

Proksi manajemen laba yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

model spesifikasi akrual yaitu: akrual modal kerja yang digunakan Utami (2005).

Menurut Peasnell et al. (2000) dalam Utami (2005) pemakaian akrual modal kerja

lebih tepat dengan penjualan. Alasan pemakaian penjualan sebagai deflator akrual

modal kerja karena manajemen laba banyak terjadi pada akun penjualan (Nelson

et al, 2000).

Pengukuran Biaya Modal Ekuitas

Menurut Botosan dan Plumlee (2000) dalam Kharisma (2006) pengukuran

biaya modal ekuitas dipengaruhi oleh model penilaian perusahaan yang

digunakan, yaitu:

1. Model penilaian pertumbuhan konstan ( Constant of Growth valuation

models)

Dasar pemikiran yang digunakan dalam model penilaian pertumbuhan

konstan ini adalah nilai saham sama dengan nilai tunai (present value) dari semua

deviden yang akan diterima di masa yang akan datang (diasumsikan pada tingkat

pertumbuhan konstan) dalam waktu yang tidak terbatas. Penentuan biaya laba

ditahan dengan pendekatan ini mengacu pada penilaian saham biasa dengan

pertumbuhan konstan atau normal. Kelemahan dari pendekatan ini adalah bahwa

tingkat pertumbuhan deviden konstan. Ini dalam kenyataannya mungkin tidak

selalu tepat.

Page 8: Pengaruh Manajemen Laba terhadap Biaya Modal Ekuitas ...€¦ · dalam mendeteksi manajemen laba dan biaya modal ekuitas. dimana proksi manajemen laba menggunakan akrual modal kerja

8

2. Capital Asset Pricing Model (CAPM)

Berdasarkan model CAPM, biaya modal saham biasa adalah tingkat return

yang diharapkan oleh investor sebagai kompensasi atas resiko yang tidak dapat

didiversifikasi yang diukur dengan beta.

3. Model Ohlson

Model Ohlson digunakan untuk mengestimasi nilai perusahaan dengan

berdasarkan pada nilai buku ekuitas ditambah dengan nilai tunai dari laba

abnormal. Dalam mengestimasi biaya modal ekuitas Botosan (1997) dalam Utami

(2005) pada dasarnya memakai model Ohlson. Model ini akan digunakan dalam

proksi biaya modal ekuitas dimana berdasarkan penelitian Botosan (1997)

menghitung ekspektasi biaya modal ekuitas dengan menggunakan estimasi laba

per lembar saham untuk periode empat tahun ke depan (t=4) dan memakai data

forecast laba per saham yang dipublikasikan oleh Value Line. Di Indonesia

publikasi data forecast laba per saham tidak ada. Oleh karena itu, estimasi laba

per saham penelitian ini menggunakan random walk model. Alasan untuk

menggunakan estimasi model random didasarkan pada hasil penelitian Rini

(2002) dalam Utami (2005) yang menyimpulkan bahwa model tersebut dapat

digunakan sebagai alternatif dalam mengukur prakiraan laba. Hal ini sejenis

dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Qizam (2001) dalam Utami (2005)

yang menyimpulkan bahwa laba tahunan Indonesia mengikuti random walk.

Model random walk ini digunakan sebagai alternatif dalam mengukur prakiraan

laba.

Penelitian ini menggunakan model yang sama dengan penelitian sebelumnya

baik dalam proksi manajemen laba dengan akrual modal kerja dengan penjualan

maupun biaya modal ekuitas dengan model ohlson dengan alasan karena dalam

mengkaji kembali pengaruh manajemen laba terhadap biaya modal ekuitas dengan

variabel kontrol ukuran perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di

BEI pada periode 2007-2009, peneliti ingin melihat apakah dengan menggunakan

model yang sama akan memperoleh hasil yang sama dengan peneliti sebelumnya.

Page 9: Pengaruh Manajemen Laba terhadap Biaya Modal Ekuitas ...€¦ · dalam mendeteksi manajemen laba dan biaya modal ekuitas. dimana proksi manajemen laba menggunakan akrual modal kerja

9

PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Pengaruh Manajemen Laba terhadap Biaya modal ekuitas

Stolowy dan Breton (2000) melakukan studi pustaka tentang manipulasi akun

(account manipulation), yang mencakup manajemen laba, perataan laba, dan

Creative Accounting menjelaskan bahwa manipulasi akun dilakukan semata-mata

didasarkan pada keinginan manajemen untuk mempengaruhi persepsi investor

atas resiko perusahaan. Resiko tersebut dapat dipecah dalam dua komponen yaitu:

(1) resiko yang dihubungkan dengan variasi imbal hasil, yang diukur dengan laba

per lembar saham (Earnings per share), dan (2) resiko yang dihubungkan dengan

struktur keuangan perusahaan, yang diukur dengan debt equity ratio.

Beneish (2005) dalam Kharisma (2006) menambahkan bahwa mispricing

akrual meningkat dikarenakan investor “tertipu” oleh perilaku oportunistik dari

para manajer yang pada akhirnya menyebabkan investor tidak mengantisipasi

dengan benar akan tingkat imbal hasil saham yang dipersyaratkan. Dengan

demikian tujuan manajemen laba itu sendiri adalah untuk memperbaiki ukuran

kedua resiko tersebut. Maka, Semakin tinggi tingkat manajemen laba

menunjukkan semakin tinggi resiko imbal hasil saham dan konsekuensinya

investor akan menaikkan rate biaya modal ekuitas. Dari penjelasan diatas maka

hipotesis penelitian yang akan diuji adalah:

H01 = Manajemen laba tidak berpengaruh terhadap biaya modal ekuitas

Ha1= Manajemen laba berpengaruh terhadap biaya modal ekuitas

Pengaruh Manajemen Laba terhadap Biaya Modal Ekuitas dengan Ukuran

Perusahaan Variabel Kontrol

Studi yang dilakukan oleh Botosan (1997) dalam Utami (2005) memberikan

hasil bahwa ukuran perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

biaya modal ekuitas. perusahaan yang berskala besar akan lebih mudah

memperoleh pinjaman dibandingkan dengan perusahaan kecil dimana perusahaan

Page 10: Pengaruh Manajemen Laba terhadap Biaya Modal Ekuitas ...€¦ · dalam mendeteksi manajemen laba dan biaya modal ekuitas. dimana proksi manajemen laba menggunakan akrual modal kerja

10

yang besar memiliki pertumbuhan yang relative lebih besar dibandingkan

perusahaan kecil sehingga tingkat pengembalian saham perusahaan besar lebih

besar dibandingkan tingkat pengembalian saham pada perusahaan kecil

(Solechan, 2009). Dari penjelasan Solechan dapat dikatakan bahwa ukuran

perusahaan mempunyai pengaruh signifikan terhadap biaya modal ekuitas karena

biaya modal ekuitas merupakan tingkat pengembalian yang harus dihasilkan oleh

perusahaan atas investasi proyek untuk mempertahan kan nilai perlembar saham

( Novianty, 2009). sehingga hipotesis penelitian yang akan diuji adalah:

Ho2 = manajemen laba tidak berpengaruh terhadap biaya modal ekuitas dengan

variabel kontrol ukuran perusahaan.

Ha2 = manajemen laba berpengaruh terhadap biaya modal ekuitas dengan variabel

kontrol ukuran perusahaan

MODEL PENELITIAN

Penelitian ini meneliti mengenai pengaruh manajemen laba terhadap biaya

modal ekuitas dengan variabel kontrol ukuran perusahaan. Model penelitian ini

digunakan sama dengan model Kharisma (2006) adalah sebagai berikut:

Manajemen laba

(earnings management)

Biaya Modal Ekuitas

(Cost of Equity Capital)

Variabel Kontrol:

Ukuran perusahaan

Page 11: Pengaruh Manajemen Laba terhadap Biaya Modal Ekuitas ...€¦ · dalam mendeteksi manajemen laba dan biaya modal ekuitas. dimana proksi manajemen laba menggunakan akrual modal kerja

11

METODE PENELITIAN

Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2009. Pengambilan sampel dalam

penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Adapun kriteria yang

digunakan sebagai sampel penelitian ini adalah: Perusahaan memiliki data yang

lengkap baik dalam proksi manajemen laba, biaya modal, dan ukuran perusahaan

tahun 2007-2009 dan data yang memiliki outlier dihilangkan. Data outlier yang

dimaksudkan dalam penelitian ini adalah data yang ekstrim terlalu tinggi atau

terlalu rendah diantara variabel satu dengan variabel lainnya. Terlalu tinggi disini

dalam manajemen laba seperti salah satu contoh perusahaan yang data outliernya

belum dihilangkan yaitu Siwani Makmur 20.92245 pada tahun 2009, dan terlalu

rendah seperti perusahaan Taisho Pharmaceutical Indonesia -5,58681 tahun 2008.

Begitu juga dengan biaya modal ekuitas salah satu contoh perusahaan yang

memiliki data terlalu rendah adalah perusahaan Jakarta Kyoei Steel Works -

35,6353 tahun 2008 dan terlalu tinggi perusahaan Tiga Pilar Sejahtera Food

19,00367 tahun 2009 dan ukuran perusahaan yang hasil data nya terlalu tinggi

seperti salah satu perusahaan Astra Internasional 88.938.000 tahun 2009, terlalu

rendah perusahaan Myoh Technology 6.931 tahun 2009. Sehingga pada Tahun

2007 terdapat 88 perusahaan, Tahun 2008 terdapat 97 perusahaan, dan Tahun

2009 terdapat 116 perusahaan yang datanya outlier baik di variabel manajemen

laba, biaya modal ekuitas, maupun ukuran perusahaan (size). Dibawah ini terdapat

tabel pengambilan sampel sebagai berikut:

Page 12: Pengaruh Manajemen Laba terhadap Biaya Modal Ekuitas ...€¦ · dalam mendeteksi manajemen laba dan biaya modal ekuitas. dimana proksi manajemen laba menggunakan akrual modal kerja

12

Tabel 1.

Pengambilan Sampel

Sumber : ICMD perpustakaan UKSW

Berdasarkan kriteria diatas, maka sampel yang akan digunakan dalam penelitian

ini ada sebanyak 104 perusahaan ( Lampiran 1).

Metode Pengumpulan Data

Data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data laporan keuangan

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama

tahun 2007-2009. Data –data tersebut merupakan data skunder yang diperoleh

dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD).

No. Keterangan Jumlah

Perusahaan

1. Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan

menerbitkan laporan keuangan tahunan untuk periode

2007-2009

430

2. Perusahaan yang tidak memiliki data dalam proksi manajemen

laba, biaya modal ekuitas, dan ukuran perusahaan periode

2007-2009

25

3 Perusahaan yang memiliki data lengkap manajemen laba,

biaya modal ekuitas, ukuran perusahaan 405

4 Perusahaan yang memiliki data outlier 301

5 Jumlah Sampel yang Dipakai dalam Penelitian 104

Page 13: Pengaruh Manajemen Laba terhadap Biaya Modal Ekuitas ...€¦ · dalam mendeteksi manajemen laba dan biaya modal ekuitas. dimana proksi manajemen laba menggunakan akrual modal kerja

13

Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu: variabel independen

dan variabel dependen dan 1 variabel kontrol. Variabel independen disini adalah

manajemen laba, dimana variabel ini di pengaruhi oleh variabel lainnya. Variabel

independen ini menggunakan model Utami (2005) yaitu: rasio akrual modal kerja

dengan penjualan

Manajemen laba (ML) = akrual modal kerja (t) / penjualan

periode (t)

Akrual modal kerja = ∆ AL - ∆ HL - ∆ kas

Keterangan:

∆AL = perubahan aktiva lancar pada periode t

∆HL = Perubahan hutang lancar pada periode t

∆kas = Perubahan kas dan ekuivalen kas pada periode t

Variabel dependen penelitian ini adalah biaya modal ekuitas. Biaya modal

ekuitas di proksi dengan menggunakan model Ohlson (1995) yang telah

dimodifikasi model Utami (2005). Rumus biaya modal ekuitas yang di

pergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Keterangan:

pt = harga saham pada periode t

Bt = nilai buku per lembar saham periode t

X t-1 = laba perlembar saham pada periode t + 1

r = biaya modal ekuitas

Page 14: Pengaruh Manajemen Laba terhadap Biaya Modal Ekuitas ...€¦ · dalam mendeteksi manajemen laba dan biaya modal ekuitas. dimana proksi manajemen laba menggunakan akrual modal kerja

14

Untuk mengestimasikan laba per lembar saham pada periode t + 1 digunakan

model Random walk, sebagai berikut:

E (xt+1) = xt + δ ..…………………………………………………. (2)

Keterangan :

E (xt-1) = Estimasi laba per lembar saham pada periode t + 1

Xt = laba per lembar saham akrual pada periode t

δ = Drift term yang merupakan rata-rata perubahan laba per lembar

saham selama 5 tahun

Tujuan estimasi laba satu tahun ke depan (t+1) digunakan data rata-rata

perubahan laba per lembar saham untuk lima tahun atau sejak go public jika

emiten belum genap lima tahun menjadi perusahaan public. Dengan demikian

estimasi biaya modal ekuitas pada persamaan (1) dapat disederhanakan menjadi

sebagai berikut :

Pt = Bt + (1+r) [ xt+1 – r Bt] ..………………………………………..… (3)

xt+1 = laba per lembar saham periode t+1 yang diestimasi dengan random

walk seperti pada persamaan (2)

setelah disederhanakan secara matematik maka persamaan (3) menjadi:

(pt – Bt ) (1+r) = (xt+1 – r Bt)

r = (Bt + Xt-1 – Pt) / (Pt)

Variable Kontrol

Dari penelitian sebelumnya seperti Botosan (1997), Utami (2005), dan

Chancera (2011) ukuran perusahaan memiliki pengaruh terhadap biaya modal

dimana ukuran perusahaan itu merupakan ukuran ketersediaan informasi.

Biasanya informasi perusahaan besar lebih mudah diperoleh dibandingkan

perusahaan yang lebih kecil. sehingga ukuran perusahaan dijadikan variabel

kontrol dalam penelitian ini dengan proksi yang digunakan adalah total asset.

Page 15: Pengaruh Manajemen Laba terhadap Biaya Modal Ekuitas ...€¦ · dalam mendeteksi manajemen laba dan biaya modal ekuitas. dimana proksi manajemen laba menggunakan akrual modal kerja

15

Alasan peneliti menggunakan total asset karena asset mencerminkan kekayaan

perusahaan sehingga semakin banyak asset semakin banyak modal yang

ditanamkan oleh para investor (Sudarmadji dan Sularto, 2007)

Metode Analisis

Dalam penelitian ini regresi yang digunakan ada 2 yaitu regresi tunggal akan

pengaruh manajemen laba terhadap biaya modal ekuitas dan regresi ganda

meneliti pengaruh manajemen laba terhadap biaya modal ekuitas dengan ukuran

perusahaan sebagai variabel kontrol

1. Analisis Regresi Tunggal

Metode analisis ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh manajaemen laba

terhdap biaya modal ekuitas. Sehinga model yang digunakan adalah :

r = α0 + α1ML

keterangan:

r = biaya modal ekuitas

ML = proksi manajemen laba

α = konstanta dan 1,2,3 = koefisien regresi, e = error estimate

2. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda ini bertujuan untuk melihat apakah ada variabel

independen lain bisa berpengaruh terhadap biaya modal. Variabel independen lain

yang digunakan dalam penelitian ini adalah Ukuran perusahaan sehingga model

yang digunakan adalah :

r = α0 + α1 ML + α2 Size + e

dalam hal ini,

Size = Total Asset

Page 16: Pengaruh Manajemen Laba terhadap Biaya Modal Ekuitas ...€¦ · dalam mendeteksi manajemen laba dan biaya modal ekuitas. dimana proksi manajemen laba menggunakan akrual modal kerja

16

METODE ANALISIS DATA

Agar mendapatkan hasil penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian,

maka diperlukan metode analisis data yang benar.

1. Pengujian Asumsi Klasik

Salah satu syarat untuk bisa menggunakan regresi berganda adalah

terpenuhinya asumsi klasik yang untuk mendapatkan nilai pemeriksa yang tidak

bisa dan efisien (Best Linear Unbias Estimator / BLUE) dari satu persamaan

regresi berganda dengan metode kuadrat terkecil (Least Squares) perlu dilakukan

pengujian untuk mengetahui model regresi yang dihasilkan memenuhi persyaratan

asumsi klasik. Dimana uji asumsi meliputi:

1. Uji Normalitas

Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi variable

independen dan dependen mempunyai distribusi normal atau tidak.

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variable bebas. Dimana jika

terdapat korelasi akan menyebabkan problem multikolinearitas. Model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel

independen.

3. Uji Heterokedastisitas

Dalam uji heterokedastisitas ini, menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Dimana apabila residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas, dan

apabila berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik

adalah model yang tidak terjadi heterokedastisitas.

Page 17: Pengaruh Manajemen Laba terhadap Biaya Modal Ekuitas ...€¦ · dalam mendeteksi manajemen laba dan biaya modal ekuitas. dimana proksi manajemen laba menggunakan akrual modal kerja

17

4. Uji autokorelasi

Asumsi autokorelasi didefinisikan sebagai terjadinya korelasi diantara

data pengamatan, dimana munculnya suatu data dipengaruhi oleh data

sebelumnya. Jika terjadi autokorelasi maka dapat dikatakan koefisien

korelasi yang diperoleh kurang akurat. Identifikasi secara statistic ada

tidaknya gejala autokorelasi dapat dilakukan dengan menghitung nilai

Durbin-Watson (dw).

2. Analisis Statistika Deskriptif

Analisis ini digunakan untuk mengetahui gambaran secara umum data

penelitian, mengenai variabel-variabel penelitian yaitu manajemen laba, biaya

modal ekuitas dan ukuran perusahaan. Analisis ini untuk menjelaskan

karakteristik sampel terutama mencakup nilai rata-rata (mean), nilai ekstrim yaitu

nilai minimum dan nilai maksimum

3. Pengujian Hipotesis

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi

berganda (multiple regression), yaitu: alat analisis untuk mengetahui pengaruh

variabel (ML) terhadap variabel dependen (r). dilakukan uji F, uji T dan koefisien

determinasi (R2)

a. Uji F ( Uji Signifikansi Simultan)

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh secara

bersama-sama semua variabel independen yang dimasukan dalam

model regresi terhadap variabel dependen dalam Ghozali (2006)

b. Uji T ( Uji Signifikansi Parameter Individual)

Uji T bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu

variabel independen secara individual dalam menjelaskan variabel

dependen (Ghozali, 2006)

Page 18: Pengaruh Manajemen Laba terhadap Biaya Modal Ekuitas ...€¦ · dalam mendeteksi manajemen laba dan biaya modal ekuitas. dimana proksi manajemen laba menggunakan akrual modal kerja

18

c. Koefisien Determinasi ( R2 )

Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur persentase variasi

variabel dependen yang dijelaskan oleh semua variabel independen.

Nilai koefisien determinasi terletak antara 0 dan 1 (0<R2<1).

Page 19: Pengaruh Manajemen Laba terhadap Biaya Modal Ekuitas ...€¦ · dalam mendeteksi manajemen laba dan biaya modal ekuitas. dimana proksi manajemen laba menggunakan akrual modal kerja

19

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Pengujian Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Untuk menguji apakah sampel penelitian merupakan jenis distribusi

normal maka digunakan pengujian Kolmogorov-Smirnov. Hasil pengujian untuk

membuktikan distribusi normal atau tidak normalnya model penelitian dapat

dicermati pada lampiran 2 dengan membandingkan α = 0.05 ( 5% ) dimana,

Nilai sig. < 0.05 , distribusi adalah Tidak Normal

Nilai sig. > 0.05, distribusi adalah Normal.

Berdasarkan lampiran 4 tabel uji normalitas memperoleh hasil manajemen

laba 0.122 atau 12.2%, biaya modal ekuitas 0.114 atau 11.4%, dan size 0.062 atau

6.2% lebih besar dari α maka bisa dikatakan ketiga variabel berdistribusi normal.

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas dalam penelitian ini menggunakan 2 cara yaitu : dengan cara

melihat nilai VIF untuk masing-masing variabel, dimana jika variabel lebih besar dari 10

maka diindikasikan model tersebut memiliki gejala Multikolinearitas dan sebaliknya jika

variabel kurang dari 10 maka diindikasikan model tersebut tidak memiliki gejala

Multikolinearitas. Dan cara kedua adalah melihat partial correlation dimana, dengan cara

melihat keeratan hubungan antara dua variabel penjelas atau yang lebih dikenal dengan

istilah korelasi. Untuk menentukan apakah hubungan dua variabel bebas memiliki

masalah multikolinearitas adalah melihat nilai signifikansi (2-tailed), jika nilainya lebih

kecil dari 0,05 (α=5%) maka diindikasikan memiliki gejala multikolinearitas yang serius

(Setyadharma, 2010). Hasil multikolinearitas dapat dilihat pada tabel 3 dan 4 yaitu:

Page 20: Pengaruh Manajemen Laba terhadap Biaya Modal Ekuitas ...€¦ · dalam mendeteksi manajemen laba dan biaya modal ekuitas. dimana proksi manajemen laba menggunakan akrual modal kerja

20

TABEL 2

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) .404 .250 1.616 .109

Manajemen_Laba .161 .763 .021 .211 .833 .995 1.005

Size -1.757E-7 .000 -.042 -.424 .673 .995 1.005

a. Dependent Variable: Biaya_Modal_Ekuitas

Pada tabel 2, bisa kita lihat bahwa variabel manajemen laba dan ukuran perusahaan

memiliki nilai VIF yang sama yaitu 1.005 yang lebih kecil dari 10 sehingga, kedua

variabel independen dalam penelitian ini dikatakan tidak memiliki Multikolinearitas.

3. Uji Heterokedastisitas

TABEL 3 Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .824 .161 5.127 .000

Manajemen_Laba -.224 .490 -.045 -.457 .649

Size -2.890E-7 .000 -.107 -1.085 .280

a. Dependent Variable: abresid

Page 21: Pengaruh Manajemen Laba terhadap Biaya Modal Ekuitas ...€¦ · dalam mendeteksi manajemen laba dan biaya modal ekuitas. dimana proksi manajemen laba menggunakan akrual modal kerja

21

Berdasarkan hasil tabel 3 nilai pada variabel penjelas yaitu manajemen

laba dan size tidak ada yang signifikan. Maka dapat disimpulkan bahwa model ini

tidak memiliki masalah heterokedastisitas.

4. Uji Autokorelasi

TABEL 4 Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .046a .002 -.018 .87232801 1.912

a. Predictors: (Constant), Size, Manajemen_Laba

b. Dependent Variable: Biaya_Modal_Ekuitas

Hasil pada table 4 menampilkan nilai Durbin-Watson sebesar 1,912

dengan nilai DL 2.37 dan DU nya 2.28 dapat disimpulkan bahwa model ini tidak

ada autokorelasinya.

Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif berkaitan dengan pengumpulan dan peringkat data yang

menggambarkan karakteristik sampel yang digunakan dalam penelitian ini.

Analisis ini untuk menjelaskan karakteristik sampel terutama mencakup nilai rata-

rata (mean), nilai ekstrim yaitu nilai minimum dan nilai maksimum, serta standar

deviasi. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi manajemen laba, biaya

modal ekuitas dan ukuran perusahaan, maka akan dapat diketahui nilai minimum,

nilai maksimum, dan rata-rata (mean) dari setiap variabel. Hasil statistik deskriptif

ditunjukkan pada tabel 2 berikut :

Page 22: Pengaruh Manajemen Laba terhadap Biaya Modal Ekuitas ...€¦ · dalam mendeteksi manajemen laba dan biaya modal ekuitas. dimana proksi manajemen laba menggunakan akrual modal kerja

22

Tabel 5

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Manajemen_Laba 104 -.25819 .33690 .0203528 .11288959

Biaya_Modal_Ekuitas 104 -1.72642 4.70000 .3076128 .86472495

Size 104 2.0100300E5 9.6458500E5 5.687322115E5 2.0787978523E5

Valid N (listwise) 104

Nilai minimum variabel manajemen laba adalah -0.25819 yaitu pada PT.

Tirta Mahakam Resource, Tbk. tahun 2008 dan nilai maksimumnya adalah

0.33690 yaitu pada PT. Siantar Top, Tbk. tahun 2009. Menurut Sulistyanto (2008)

manajemen laba dilakukan dengan 3 pola, yaitu income increasing, income

decreasing, dan income smoothing. Penaikan laba (income increasing)

merupakan upaya perusahaan mengatur agar laba periode berjalan menjadi lebih

tinggi daripada laba sesungguhnya. Sedangkan, income decreasing merupakan

tindakan untuk menurunkan laba periode berjalan. Income smoothing merupakan

upaya untuk mengatur laba perusahaan agar relatif stabil selama beberapa periode.

Dilihat dari Rata-rata variabel manajemen laba adalah 0.0203528. hal ini

menunjukkan bahwa emiten cenderung melakukan income increasing. PT.

Siantar Top, Tbk adalah perusahaan yang melakukan manajemen laba tertinggi

pada tahun 2009 dari seluruh perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian

ini.

Besarnya nilai minimum variabel biaya modal ekuitas adalah -1.72642

yaitu pada PT. Centex, Tbk. tahun 2008 dan nilai maksimumnya adalah 4.7 yaitu

pada PT. Langgeng Makmur Industry, Tbk. tahun 2008. Rata-rata biaya modal

ekuitas .0.3076128. hal ini menunjukkan bahwa tingkat menanggung kerugian

atas investasi yang dilakukan oleh para investor masih kecil dimana rata-rata

Page 23: Pengaruh Manajemen Laba terhadap Biaya Modal Ekuitas ...€¦ · dalam mendeteksi manajemen laba dan biaya modal ekuitas. dimana proksi manajemen laba menggunakan akrual modal kerja

23

biaya modal ekuitas masih bertanda positif yang artinya bahwa investor mendapat

return positif.

Nilai minimum variabel ukuran perusahaan adalah sebesar 201.003 yaitu

pada PT. Sekar Laut, Tbk. tahun 2008 dan nilai maksimumnya 964.585 yaitu oleh

PT. Sat Nusapersada, Tbk pada tahun 2008. Rata-rata variabel ukuran perusahaan

adalah 5.687322115E5.

HASIL ANALISIS DATA DAN INTERPRETASI

TABEL 6

REGRESI SEDERHANA

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .305 .087 3.521 .001

Manajemen_Laba .138 .758 .018 .182 .856

a. Dependent Variable: Biaya_Modal_Ekuitas

Dari hasil table 6 diperoleh persamaan regresi pengaruh manajemen laba terhadap

biaya modal ekuitas:

Y = 0,305 + 0.138 X

Interprestasinya sebagai berikut:

Konstanta sebesar 0.305 menyatakan bahwa jika tidak ada variabel

manajemen laba, maka biaya modal ekuitas adalah: 0.305. Koefisien regresi

sebesar 0.138 menyatakan bahwa setiap ada penambahan praktek manajemen laba

akan meningkatkan biaya modal ekuitas sebesar 0.138

Page 24: Pengaruh Manajemen Laba terhadap Biaya Modal Ekuitas ...€¦ · dalam mendeteksi manajemen laba dan biaya modal ekuitas. dimana proksi manajemen laba menggunakan akrual modal kerja

24

TABEL 7

REGRESI BERGANDA

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .404 .250 1.616 .109

Manajemen_Laba .161 .763 .021 .211 .833

Size -1.757E-7 .000 -.042 -.424 .673

a. Dependent Variable: Biaya_Modal_Ekuitas

Dari hasil table 7 diperoleh persamaan regresi pengaruh manajemen laba terhadap

biaya modal ekuitas dengan variabel kontrol ukuran perusahaan:

Y = 0.404 + 0.161 X1 -1.757E-7 X2 + e

Interprestasinya:

Konstanta sebesar 0.404 menyatakan bahwa jika tidak ada variabel

manajemen laba, dan size maka biaya modal ekuitas adalah: 0.404. Koefisien

regresi sebesar 0.161 menyatakan bahwa setiap ada penambahan praktek

manajemen laba akan meningkatkan biaya modal ekuitas sebesar 0.161. variabel

lainnya diasumsikan tetap ( X2 = 0). Nilai -1.757E-7 merupakan koefisien regresi

ukuran perusahaan yang menunjukkan bahwa dengan semakin berkurang total

asset maka akan semakin berkurang biaya modal ekuitas sebesar -1.757.

Berdasarkan hasil pada tabel 5 hasil regresi menjelaskan bahwa nilai koefisien

determinasi nya (R Square) adalah 0.002 atau 0.2 % yang berarti Hal ini berarti

bahwa manajemen laba, dan size mampu menjelaskan 0.2% variasi biaya modal

ekuitas yang lain dijelaskan oleh faktor lain. Hasil uji ANOVA menunjukkan nilai

Page 25: Pengaruh Manajemen Laba terhadap Biaya Modal Ekuitas ...€¦ · dalam mendeteksi manajemen laba dan biaya modal ekuitas. dimana proksi manajemen laba menggunakan akrual modal kerja

25

F test signifikan pada level 10.6%, artinya model regresi tidak cocok untuk

digunakan sebagai model prediksi (lampiran 5).

Dalam penelitian ini akan mengguji apakah terdapat pengaruh manajemen

laba terhadap biaya modal ekuitas dan apakah terdapat pengaruh size sebagai

variabel kontrol terhadap biaya modal ekuitas. Hasil pengujian menunjukkan

secara statistik bahwa tidak terdapat pengaruh antara variabel manajemen laba

dengan biaya modal ekuitas. hal ini dibandingkan dengan tingkat signifikansi

(0.05 atau 5% ). Dimana berdasarkan hasil yang diperoleh p= 85.6% sehingga H1

yang diterima adalah Ho dan pengujian yang kedua akan size sebagai variabel

kontrol terhadap biaya modal ekuitas memproleh hasil P= 89.9 % > 0.05 atau 5%

yang berarti tidak terdapat pengaruh antara size sebagai variabel kontrol terhadap

biaya modal ekuitas sehingga H2 yang diterima adalah Ho.

Hasil penelitian ini mengidentifikasikan bahwa perusahaan sudah

mengantisipasi dengan baik akan informasi yang terkait dengan laporan keuangan

perusahaan dan juga mencerminkan bahwa kemungkinan ada faktor lain yang

lebih mempengaruhi biaya modal ekuitas dan ada harapan yang ingin diwujudkan

dengan dibangunkannya system pengawasan dan pengendalian sebagai bagian

dari prinsip corporate governance. Apalagi secara empiris memang terbukti

bahwa penerapan prinsip good corporate governance secara konsisten dapat

meningkatkan kualitas laporan keuangan. Alasannya prinsip good corporate

governance yang diterapkan secara konsisten dapat menjadi penghambat dan

mengurangi penyimpangan yang mengakibatkan laporan keuangan tidak

menggambarkan nilai fundamental perusahaan saat ini (Sulistyanto, 2008). Hasil

penelitian ini akan manajemen laba terhadap biaya modal ekuitas dengan ukuran

perusahaan sebagai variabel kontrol tidak sesuai dengan teori bahwa Perusahaan

yang berskala besar akan lebih mudah memperoleh return dibandingkan dengan

perusahaan kecil. Perusahaan yang lebih besar memiliki pertumbuhan yang lebih

besar dibandingkan perusahaan kecil, sehingga tingkat pengembalian (return)

perusahaan besar lebih besar dibandingkan return saham pada perusahaan

berskala kecil (Solechan, 2009). Karena hasil penelitian menunjukkan tidak

terdapat hubungan yang berarti tidak hanya berdasarkan ukuran tapi mungkin bisa

Page 26: Pengaruh Manajemen Laba terhadap Biaya Modal Ekuitas ...€¦ · dalam mendeteksi manajemen laba dan biaya modal ekuitas. dimana proksi manajemen laba menggunakan akrual modal kerja

26

diukur berdasarkan tingkat pertumbuhan (Growth) perusahaan yang bisa dilihat

dari kenaikkan penjualan atau profit. Hal ini berarti investor sudah mengantisipasi

dengan baik akan informasi akrual yang terkait dengan investasi.

Page 27: Pengaruh Manajemen Laba terhadap Biaya Modal Ekuitas ...€¦ · dalam mendeteksi manajemen laba dan biaya modal ekuitas. dimana proksi manajemen laba menggunakan akrual modal kerja

27

PENUTUP

Kesimpulan

Penelitian ini memperoleh hasil empirik bahwa manajemen laba tidak

berpengaruh terhadap biaya modal ekuitas dan manajemen laba tidak berpengaruh

terhadap biaya modal ekuitas dengan ukuran perusahaan sebagai variabel kontrol.

Implikasi Teoritis

Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian Utami (2005) dan Kharisma

(2006). regresi ini termasuk regresi yang tidak baik menunjukkan bahwa masih

banyak faktor-faktor lain yang lebih dominan yang bisa dijadikan pertimbangan

dalam biaya modal ekuitas. Oleh karena itu, perlu diadakannya penelitian lanjutan

yang membahas tentang faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi tingkat

biaya modal ekuitas.

Implikasi Terapan

Bagi emiten tidak hanya dengan melakukan manajemen laba yang dapat

dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam memperoleh biaya modal ekuitas.

hal ini mencerminkan bahwa masih terdapat faktor lain yang ikut mempengaruhi

biaya modal ekuitas. Dan bagi investor disarankan agar menanamkan modalnya

pada perusahaan tidak hanya melihat dari ukuran perusahaan karena perusahaan

yang besar belum tentu terus memiliki return yang besar, begitu juga dengan

perusahaan yang kecil belum tentu terus memberikan return yang kecil.

Keterbatasan

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah penelitian ini belum memasukkan

faktor-faktor lain yang diduga berpengaruh terhadap biaya modal ekuitas seperti

Asymmetry Information dan luas pengungkapan sukarela ( Komalasari, 2000;

Gulo, 2000, serta Murni, 2004).

Page 28: Pengaruh Manajemen Laba terhadap Biaya Modal Ekuitas ...€¦ · dalam mendeteksi manajemen laba dan biaya modal ekuitas. dimana proksi manajemen laba menggunakan akrual modal kerja

28

Agenda Penelitian Mendatang

Untuk peneliti selanjutnya dapat menggabungkan sektor non-manufaktur

dalam penelitian, Menambahkan variabel-variabel lain yang diduga

mempengaruhi biaya modal ekuitas mungkin seperti Disclosure level dan

kepemilikan saham.

Page 29: Pengaruh Manajemen Laba terhadap Biaya Modal Ekuitas ...€¦ · dalam mendeteksi manajemen laba dan biaya modal ekuitas. dimana proksi manajemen laba menggunakan akrual modal kerja

29

DAFTAR PUSTAKA

Agustini, Y. 2011, ”Pengaruh Daya Informasi Akuntansi Pada Hubungan

Pengungkapan Corporate Social Responsibility dengan Cost of Equity

Capital”, Tesis Universitas Udayana (tidak dipublikasikan).

Chancera, D.M, 2011, ”Pengaruh Manajemen Laba terhadap Biaya Modal

Ekuitas”, Skripsi S1 tidak dipublikasikan UNDIP

Fransiska, Y. 2007 ”Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Manajemen

Laba Pada Perusahaan yang Melakukan IPO di Bursa Efek Jakarta”

Skripsi / S1 tidak dipublikasikan UII.

Gulo, Y. 2000. ”Analisis Efek Pengungkapan Sukarela Dalam Laporan Tahunan

Terhadap Cost of Equity Capital Perusahaan”, Jurnal Bisnis dan

Akuntansi, April 2000.

Kharisma, Y.M, 2006, ” Pengaruh Praktek Manajemen Laba terhadap Biaya

Modal Ekuitas (studi pada perusahaan publik sektor manufaktur)”, Skripsi

S1 tidak dipublikasikan Universitas Brawijaya.

Komalasari, P.T, & Baridwan, Zaki. 2001. “Asimetri Informasi dan Cost of Equity

Capital”, Skripsi S2 Universitas Gajah Mada.

Copeland,R.M.1968. “Icome Smoothing, Journal of Accounting Research”,

Empirical Reseacrh in Accounting, Selected studies 6 ( Supplement):

101-116

Leuz C, Nanda and P.D. Wysocki. 2003. “Earnings Management and Investor

Protection: an International Comparation”, Journal of Financial

Economics, Vol 69: 505-

527

Murni, S.A. 2004. “Pengaruh Luas Pengungkapan Sukarela dan Asimetri

Informasi Terhadap Cost of Equity Capital Pada Peusahaan Publik di

Indonesia”, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol 7, No. 2.

Page 30: Pengaruh Manajemen Laba terhadap Biaya Modal Ekuitas ...€¦ · dalam mendeteksi manajemen laba dan biaya modal ekuitas. dimana proksi manajemen laba menggunakan akrual modal kerja

30

Nelson,M.W., J.A Elliot,and R.L Tarpley. 2000. “Where do Companies Attempt

Earnings Management, and When Do Auditors Prevent It?” http://

papers.ssrn.com.

Novianty, I. “Pengaruh Asimetris Informasi terhadap Praktek Manajemen Laba

dan Implikasinya terhadap Biaya Modal Ekuitas (studi pada kelompok

perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia)”, Jurnal Ekono Insentif

Kopwil4, Volume 3 No. 1, Juli 2009, ISSN : 1907 – 0640, halaman 40 s.d

59

Ohlson, J.1995. “Earning, Book Value, and Devidens in Equity Valuation”,

Contemporary Accounting Reseacrh, Vol 11, hal 661-687

Pikaso, Yuka Talenta. 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keterlambatan

Penyampaian Laporan Keuangan Perusahaan ke BAPEPAM (Studi

Empiris pada Perusahaan-perusahaan yang Terdaftar dalam Indeks LQ-45

Periode 2004-2008). Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas

Airlangga (tidak dipublikasikan).

Rahmawati, 2008, ” Motivasi, Batasan, dan Peluang Manajemen Laba (studi

empiris pada industri perbankkan yang terdaftar di Bursa efek Jakarta”,

Jurnal Ekonomi Bisnis Indonesia, Vol 23, No. 4, 385-403.

Setiawati. L and Na’im. Ainum. 2000. “Manajemen Laba”, Jurnal Ekonomi dan

Bisnis Indonesia, Vol 15, No. 4, 424-441

Solechan, Achmad. “Pengaruh Manajemen Laba dan Earning terhadap Return

Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan yang Go Public di BEI Tahun

2003 - 2006)” Skripsi S-2 UNDIP (tidak dipublikasikan)

Sudarmadji, A.M. and Sularto, L. “ Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas,

Leverage, dan Tipe Kepemilikkan Perusahaan Terhadap Luas Voluntary

Disclosure Laporan Keuangan Tahunan” Proceeding PESAT Auditorium

Kampus Gunadharma, 21-22 agustus 2007, Vol 7, ISSN : 1858-2559

Page 31: Pengaruh Manajemen Laba terhadap Biaya Modal Ekuitas ...€¦ · dalam mendeteksi manajemen laba dan biaya modal ekuitas. dimana proksi manajemen laba menggunakan akrual modal kerja

31

Sulistyanto, H. Sri, 2008. “Manajemen Laba”, PT. Gramedia Widiasarana

Indonesia, Jakarta

Stolowy, H., and G. Breton. 2000.” A framework for the Classification of

Account Manipulations”, Working Paper, http://papers.ssrn.com

Utami, W. 2005, “Pengaruh Manajemen Laba Terhadap Biaya Modal Ekuitas

(studi empiris pada perusahaan public sektor manufaktur)”, Jurnal Riset

Akuntansi Indonesia, Vol 9, No. 2, Hal 178-199