MAKALAH EKUITAS LABA DITAHAN.docx

19
2012 MAKALAH EKUITAS LABA DITAHAN Akuntansi keuangan II 1 BAB I  PANDAHULUAN   A. LATAR BELAKANG MASALAH  Untuk perusahaan perseorangan, ekuitas sering disebut modal.istilah ekuitas (ekuitas pemegang saham atau stockholders' equity) lebih merefleksi kata yang ingin dikandungnya.Istilah modal sering digunakan pula sebagai padan kata equity walaupun modal lebih dekat maknanya dengan istilah capital.Ekuitas mengandung unsur kepemilikan (ownership), untuk organisasi nonprofit ekuitas disebut dengan aset bersih (net assets) untuk menghindari kesan adanya pemilikan. karena kensep kesatuan usaha yang memisahkan antara manajemen dan pemilikan, informasi tentang akuitas pemegang saham menjadi sangat penting karena hal tersebut menunjukan hubungan antara perusahaan (perseroan) dengan p emegang saham. dari sudut pemegang saham, ekuitas pemegang saham merupakan hak atas kekayaan atau nilai yang tertanam dalam perseroan. Kalau dipandang dari sudut kesatuan usaha, ekuitas pemegang saham merupakan "utang" perseroan kepada para pemegang saham. Oleh karena itu, ekuitas pemegang saham dapat juga dipandang sebagai gambaran hubungan yuridis antara perseroan dan pemegang saham. Dengan kedudukannya yang demikian persoalannya adalah bagaimana melaporkan atau menyajikan informasi elemen ini agar hubungan dan tanggung jawab yuridis dapat dipertahankan.

Transcript of MAKALAH EKUITAS LABA DITAHAN.docx

2012MAKALAH EKUITAS LABA DITAHAN

BAB IPANDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Untuk perusahaan perseorangan, ekuitas sering disebut modal.istilah ekuitas (ekuitas pemegang saham atau stockholders' equity) lebih merefleksi kata yang ingin dikandungnya.Istilah modal sering digunakan pula sebagai padan kata equity walaupun modal lebih dekat maknanya dengan istilah capital.Ekuitas mengandung unsur kepemilikan (ownership), untuk organisasi nonprofit ekuitas disebut dengan aset bersih (net assets) untuk menghindari kesan adanya pemilikan.karena kensep kesatuan usaha yang memisahkan antara manajemen dan pemilikan, informasi tentang akuitas pemegang saham menjadi sangat penting karena hal tersebut menunjukan hubungan antara perusahaan (perseroan) dengan pemegang saham. dari sudut pemegang saham, ekuitas pemegang saham merupakan hak atas kekayaan atau nilai yang tertanam dalam perseroan. Kalau dipandang dari sudut kesatuan usaha, ekuitas pemegang saham merupakan "utang" perseroan kepada para pemegang saham. Oleh karena itu, ekuitas pemegang saham dapat juga dipandang sebagai gambaran hubungan yuridis antara perseroan dan pemegang saham. Dengan kedudukannya yang demikian persoalannya adalah bagaimana melaporkan atau menyajikan informasi elemen ini agar hubungan dan tanggung jawab yuridis dapat dipertahankan.

karena konsep kesatuan usaha menuntut artikulasi antar statemen keuangan,tidak terdapat masalah semantik atau definisional dalam pembahasan ekuitas seperti halnya elemen pendapatan, biaya dan laba. Teori ekuitas yang bersifat semantik adalah teori sudut pandang atau teori entitas. Ekuitas pemegang saham itu sendiri terdiri atas dua komponen penting yaitu modal setoran (paid-in atau contributed capital) dan laba ditahan (retained earnings). sebagai pasangan modal setoran, laba ditahan dapat disebut sebagai modal bentukan atau cioptaan (earned capital).

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang dapat dibuat pada makalah ini yaitu sebagi berikut Pengertian Ekuitas, laba, dividen, dan dividen likuidasi

C. TUJUAN

Tujuan dari pembentukan makalah ini adalah:1. Sebagai bentuk tanggung jawab mahasiswa atas tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah Teori Akuntansi.2. Mengetahui apa yang dimaksud dengan ekuitas.3. Memahami lebih mendalam bagaimana perubahan modal setoran.

BAB IIPEMBAHASAN (ISI)

A. EKUITAS

Ekuitas tidak dapat didefinisikan secara independen terhadap aset dan kewajiban. Dalam kerangka dasar Standar Akuntasi Keuangan (2002), misalnya Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) mendefinisikan ekuitas sebagai berikut Ekuitas adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiaban. berbagai sumber yang lain mendefinisikan ekuitas yang tidak berbeda dengan defini diatas. Ekuitas didefinisikan sebagai hak residual untuk menunjukan bahwa ekuitas bukan kewajiban. Ini berarti ekuitas bukan pengorbanan sumber ekonomik masa datang. Karena didefinisi atas dasar aset dan kewajiban, nilai ekuitas juga bergantung pada bagaimana aset dan kewajiban diukur.

B. LABA

Sumber utama laba yang ditahan adalah laba bersih yang dihasilkan perusahaan , perkiraaan laba yang ditahan bertambah karena laba bersih dan berkurang karena kerugian bersih dari kegiatan perusahaan.Apabila kerugian operaasi atau debit lain ke laba yang Ditahan mengakibatkan saldo debit dalam perkiraan ini, maka saldo debit itu sebagai suata deficit.

Laba perusahaan berasal dari transaksi-transaksi dengan perseorangan atau badan usaha di luar perusahaan, tidak ada laba yang diakui dari pembangunan gedung atau pembuatan aktiva tetap lainnya akan digunakan sendiri oleh perusahaan, walaupun biaya pembuatannya di bawah harga pasar aktiva yang serupa pembuatan sendiri dengan harga yang lebih rendah dari harga beli aktiva hanya dianggap sebagai penghematan biaya.Tidak ada penambahan laba ditahan dari transaksi dengan para pemegaang saham yang melibatkan saham yang dibeli kembali.

C. DIVIDEN

Dividen adalah pembagian laba kepada para pemegang saham perusahaan sebanding dengan jumlah saham yang dipegang oleh masing-masing pemilik.Pembagian itu dapat berbentuk Kas, aktiva lain, wesel atau surat hutang lainnya dari perusahaan yang sebenarnya merupakan dividen kas yang ditangguhkan, dan saham perusahaan sendiri.Dividen mengakibatkan penurunan laba yang ditahan kecuali jika dividen saham tertentu yang diterbitkan dalam bentuk pemecahan saham, hal ini melibatkan pemindahan dari tambahan modal setoran ke modal resmi, dan dividen dalam likuidasi perusahaan, hal ini menunjukkan suatu pengembalian sebagian atau seluruh modal resmi perusahaan kepada para pemegang saham dan menghendaki penurunan modal setoranPenggunaan istilah dividen tanpa kualifikasi biasanya secara tidak langsung menyatakan distribusi kas, seperti dividen harta atau dividen saham, distribusi dari sumber modal selain laba ditahan harus memuat suatu deskripsi mengenai sumber khususnya,

seperti dividen likuidasi atau distribusi dividen dari modal setoran. Dividen dibayar dari laba yang di tahan merupakan suatu ungkapan yang biasa dijumpai akan tetapi untuk lebih tepatnya harus mengakui bahwa dividen dibayar dari kas dan hal itu akan mengurangi laba ditahan. Laba suatu perusahaan menambah aktiva bersih atau ekuitas pemegang saham, pembagian dividen tidak lebih dari penarikan aktiva yang mengurangi aktiva besih.

Perubahan yang paling umum dalam laba yang ditahan diakibatkan oleh laba (atau rugi) dan dividen, namun dapat terjadi perubahan-perubahan lain yang diakibatkan oleh transaksi saham treasuri atau dari kuasi-reorganisasi, dan ini berlaku hanya pada situasi khusus dimana perusahaan mencari awal yang baik.

D. AKUNTANSI UNTUK DIVIDEN

Dalam menetapkan kebijakan dividen, dewan direksi harus menjawab 2 pertanyaan :1. Apakah kita mempuyai hak hokum untuk mengumumkan deviden?2. Apakah pembagian dividen dapat dibenarkan dari segi keuangan?Dalam menjawab pertanyaan pertama, dewan direksi harus mengamati ketentuan hokum yang mengatur pengelolaan modal secara hukum.

Ketersedian modal sebagai dasar untuk pembagian divuden merupakan keputusan yang harus di ambil oleh penasehat hokum dan bukan oleh akuntan tugaas akuntan adalah melaporkan secara akurat sumber-sumber setiap kenaikan atau penurunan modal, dan penasehat hokum menyelidiki ketersediaan sumbere-sumber itu sebagai dasar untuk pembagian dividen.Dewan direksi juga harus menjawab pertanyaan kedua, yaitu aspek keuangan dari pembayaran dividen.Posisi kas perusahaan yang berlainan dengan kebutuhan kas masa kini dan masa datang.Apabila dividen telah secara resmi diumumkan dan dan dipublikasikan, hal itu tidak dapat dibatalkan, jika perusahaan mengalami insolvensi sesudah pengumuman tetapi sebelum pembayaran dividen, pemegang saham mempunyai klaim sebagai kelompok kreditor terhadap dividen itu, dan sebagai kelompok pemilik atas setiap aktiva yang tersisa sesudah semua kewajiban perusahaan dilunasi, akan tetapi dividen yang diumumkan secara tidak resmi dapat dibatalkan , dalam hal terjadinya insolvensi pada waktu pengumuman, klaim pemegang saham terhadap dividen kreditor tidak berlaku, dan pemegang saham akan mendapat pembagian aktiva hanya sesudah para kreditor dilunasi seluruhnya.

1. Pembatasan atas laba yang DitahanPembatasan pada laba ditahan bersifat material, hal itu umumnya diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan, namun demikian, ada kalanya bagian laba ditahan yang dibatasi itu dilaporkan dineraca terpisah dari jumlah yang tidak dibatasi, yang tersedia untuk pembayaran dividen bagian yang dibatasi dapat ditetapkan sebagai laba ditahan yang diapropriasi (dicadangkan)

dan bagian yang tidak dibatasi sebagai labaditahan yang tidak diapropriasi (bebas).Apabila pembatassan itu diakui dalam perkiraan, ayat jurnalnya adalah debit keperkiraan laba ditahan yang biasa dan kredit keperkiraan khusus laba yang ditahan, yaitu laba ditahan yang diapropriasi.

2. Pengakuan dan pembayaran dividen Ada tiga tanggal penting dalam pengakuan dan pembayaran dividen, tanggal pengumuman, tanggal pencatatan, dan tanggal pembayaran.Dividen menjadi terhutan kepada pemegang saham yang tercatat setelah tanggal pengumuman dan sebelum tanggal pembayaran. Kewajiban untuk pembayaran dividen dicatat pada tanggal pengumuman dan ditunaikan pada tanggal pembayaran. Tidak diperlukan ayat jurnal pada tanggal pencatatan, tetapi daftar pemegang saham dibuat secara resmi. Para pemegang saham akan mengetahui pembyaran dividen melalui pengumuman dividen dan publikasinya.Jika sahamnya dijual dan pemilik baru diakui oleh perusahaan sebelum tanggal pencatatan, dividen akan dibayarkan kepada pemilik baru. Jika perpundahan saham tidak diakui perusahaan sampai sesudah tanggal pencatatan, dividen akan dibayarkan kepada pemilik sebelumnya, yakni pemegang s aham yang tercatat. Sesudah tanggal pencatatan, saham tidak mempunyai lagi hak atas dividend an dijual dengan harga yang lebih rendah atau ex- diveden.

3. Dividen kasDividen yang paling lazim adalah dividen kas. Bagi suatu perusahaan, dividen menyebabkan penurunan laba yang dibagi dan kas. Kewajiban lancar untuk hutang dividen diakui pada tanggal pengumuman dividen, kewajiban ini dihapus ketika cek dividen dikirimkan kepada para pemegang saham. Ayat jurnal untuk mencatat pengumuman dan pembayaran dividen adalah sebagai berikut:Laba yang ditahan100.000Hutang dividen100.000Hutang dividen100.000Kas100.000

4. Dividen hartaPembagian kepada para pemegang saham yng dapat dibayar dengan aktiva selain kas biasanya disebut sebagai dividen harta. Sering kali aktiva yang akan didistribusikan adalh sekuritas perusahaan lain yang dimiliki oleh perusahaan.Dengan demikian, perusahaan memindahkan hak pemiliknya dalam sekuritas itu kepada para pemegang saham. Dividen harta biasanya hanya terjadi dalam perseroan yang bersifat tertutup. Jenis pengalihan hak kadang- kadang disebut sebagai transfer tanpa timbal balik kepada para pemilik karena tidak ada yang diterima oleh perusahaan sebagai imbalan atas distribusinya kepada para pemegang saham.

Pengalihan ini harus dicatat dengan menggunakan nilai pasar wajar dari aktiva yang didistribusikannya (pada tanggal pengumuman), dan selisih antara nilai terbawa dalam pembukuan perusahaan yang menerbitkan dengan nilai pasar wajar aktiva diakui sebagai keuntungan atau kerugian. Dividen harta dinilai dengan nilai terbawa jika nilai pasar wajar tidak dapat ditentukan.

5. Dividen saham Dividen saham memungkinkan perusahaan untuk tetap menggunakan aktiva bersih yang dihasilkan dari laba bersih dan serentak dengan itu menawarkan tambahan pemilik kepada pemegang saham.Akuntansi untuk dividen saham oleh penerbit. Dividen saham biasanya mencakup kapitalisasi laba yang ditahan, dan pembagian saham biasanya kepada pemegang saham biasa. Pembagian ini kadang-kadang disebut sebagai dividen-saham khusus. Dividen saham menurunkan laba yang ditahan tetapi menaikkan modal resmi perusahaan. Dalam mencatat dividen, ayat debit dibuat ke laba yang ditahan dan kreditnya dicatat ke saldo modal setoran yang sesuai. Dividen saham mempunyai pengaruh yang sama seperti pembayaran dividen tunai oleh perusahaan dan kemudian uang tunai tersebut dikembalikan kepada perusahaan tersebut untuk ditukarkan dengan modal saham. Dalam mendistribusikan saham sebagai dividen, perusahaan yang menerbitkan harus memenuhi persyaratan hokum sehubungan dengan jumlah yang dikapitalisasi. Jika saham mempunyai nilai pari atau nilai statute, jumlah yang sama dengan nilai pari atau nilai statuer harus dipindahkan ke modal saham,

jika saham tidak mempunyai nilai pari atau nilai statuter, hukum dagang Negara bagian yang bersangkutan mungkin memberikan persyaratan khusus mengenai jumlah yang akan dipindahkan atau mungkin menyerahkan penentuan jumlah itu kepada direksi perusahaan.

Akuntansi Untuk Dividen Saham Oleh Investor. Dari sudut pandang pemegang saham, dividen saham tidak mengubah hak pemilikan yang proporsional. Meskipun jumlah saham yang dimiliki oleh masing-masing pemegang saham telah bertambah, dimana sekarang terdapat lebih besar jumlah total lembar saham yang beredar, hak proporsional tidak berubah. Pembagian ekuitas yang mengakibatkan jumlah saham yang lebih banyak ini tidak boleh dipandang sebagai peningkatan pendapatan.

Deviden saham yang kecil vs. Yang besar. Dalam akuntansi untuk dividen saham, ada perbedaan antara dividen saham yang kecil dan dividen yang besar. Dividen saham yang kecil terjadi apabila jumlah saham yang diterbitkan begitu kecil dibandingkan dengan jumlah saham yang beredar sehingga tidak atau kurang berpengaruh terhadap harga pasar per lembar. Oleh karnanya, nilai pasar saham yang dipegang sebelumnya pada pokoknya tidak berubah. Sebagai pedoman umum, dividen saham dibawah 20-25% dari jumlah lembar saham yang beredar sebelumnya dipandang sebagai dividen saham yang kecil. Dividen saham yang melibatkan penerbitan lebih dari pada 20-25% dipandang sebagai dividen saham yang besar.

Dalam hal dividen saham yang kecil, yang merupakan situasi yang biasa, propesi akuntansi merekomendasikan pemindahan jumlah yang sama dengan nilai wajar saham tambahan pada tanggal pengumuman, dari perkiraan laba yang ditahan ke modal dasar dan tambahan modal setoran. Transfer seperti ini sejalan dengan pandangan masyarakat umum menganai dividen saham sebagai pembagian laba perusahaan pada jumlah yang sama dengan nilai wajar saham yang diterima. Akan tetapi, bila melibatkan jumlah dividen saham yang besar, transfer dari laba yang ditahan ke modal setoran dilakukan pada nilai pari, nilai statuter, atau nilai saham yang ditentukan oleh undang-undang.

E. DIVIDEN LIKUIDASI

Dividen likuidasi adalah suatu pembagian yang merupakan pengembalian bagian modal setoran kepada pemegang saham. Deviden kas yang biasa menciptakan pengembalian atas investasi (return on investment) yang dibukukan dengan mengurangi laba yang ditahan. Sedangkan dividen likuidasi dubukukan dengan mengurangi modal setoran.Untuk menggambarkannya, asumsikan bahwa Carefree Corporantion mengumumkan dan membayarkan dividen tunai dan dividen likudasi parsial sampai jumalah $ 150.000. dari jumlah ini, $100.000 merupakan dividen tunai yang dibayarkan secara teratur atas 10.000 lembar saham biasa @ $10. Saldonya harus dicatat sebagai pengurangan Agio atau Nilai Pari. Ayat jurnalnya adalah :

Laba yang ditahan100.000Agio atas nilai pari 50.000Kas150.000

Para pemegang saham harus diberi tahu mengenai alokasi total pembayaran dividen sehingga mereka dapat menentukanjumlahyang merupakan pendapatan dan jumlah yang merupakan pemulangan investasi.

F. KUASI REORGANISASI

Seperti yang diuraikan sebelumnya, saldo debit dalam perkiraan Laba yang Ditahan disebut defisit. Hal ini bisa disebabkan oleh akumulasi kerugian. Selama beberapa tahun atau pendebitan lain dalam jumlah besar ke Laba yang Ditahan Ada kalanya perusahaan yang mengalami defisit yang besar dipaksa untuk menghentikan usahanya dan ditangani pengadilan sebagai perusahaan yang sedang bangkrut. Namun, dalam beberapa kasus undang-undang Negara baian mengizinkan, sebuah perusahaan dapat menghapuskan defisit dengan mencatat saldo baru untuk modal yang tertanam sehingga seakan-akan perusahaan tersebut baru didirikan dengan saldo laba yang ditahan nol. Inilah yang disebut kuasi-reorganisasi. Keunggulan kuasi-reorganisasi adalah bahwa prosedur itu tidak memerlukan keputusan pengadilan sebagaimana halnya dengan reorganisasi formal atau kebangkrutan dan tidak ada perubahan dalam bentuk hokum satuan usaha atau penghentian aktivitas perusahaan.

Kuasi reorganisasi bukan hal yang umum, tetapi mungkin cocok bagi perusahaan yang beroperasi dalam keadaan yang jauh berbeda dari masa lalu, misalnya perusahaan dengan manajemen baru. Meskipun operasinya menguntungkan perusahaan tersebut mungkin memerlukan waktu ber tahun-tahun untuk menghapuskan defisit yang terjadi ketika perusahaan di bawah naungan manajemen terdahulu. Sementara itu, perusahaan pada umumnya juga dapat membayar dividen kepada pemegang saham. Akan tetapi, dengan adanya kuasi reorganisasi maka defisit yang ada dihapuskan. Prestasi sejak dilakukan reorganisasi dapat diukur dan dilaporkan tanpa menodai perusahaan baru tersebut dengan kesalahan dan prestasi yang jelek dimasa lalu.

G. PELAPORAN EKUITAS PEMEGANG SAHAM

Dalam melaporkan ekuitas pemegang saham kita perlu memberikan informasi kepada pembaca mengenai :1. Sumber-sumber ekuitas pemegang saham, khususnya mengenai jumlah yang dibayarkan oleh pemegang saham (modal setoran) dan jumlah laba yang ditahan di perusahaan.2. Kelas saham, termasuk nilai pari atau nilai statute, jumlah lembar saham yang diotorisasi, diterbitkan, dan beredar, dan jumlah lembar saham treasuri.3. Semua pembatasan terhadap laba yang ditahan.

Selain informasi di atas harga poko (nilai pari) saham treasuri harus dikurangkan dari ekuitas pemegang saham. Demikian pula semua kerugian yang belum direalisasi atas sekuritas ekuitas jangka panjang yang dapat diperjual belikan harus dilaporkan sebagai pos lawan ekuitas dan dikurangikan dalam penentuan total ekuitas pemegang saham.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Konsep kesatuan usaha memisahkan secara fisik dan konseptual antara manajemen dan pemilik. Ekuitas pemegang saham menggambarkan hubungan yuridis antara perseroan dengan para pemegang saham. Ekuitas pemegang saham terdiri atas dua komponen yaitu modal setoran dan laba ditahan.Ekuitas didefinisikan secara sintatik sebagai hak residual atas aset perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban. Ekuitas terpaksa didefinisi secara sintatik bukan semantik karena keperluan untuk memprtahankan artikulasi statemen keuangan. Ekuitas mengandung makna pemilikan. Oleh karena itu, untuk organisasi nonbisnis ekuitas sering disebut sebagai aset bersih.Ekuitas berbeda dengan kewajiban dalam tiga hal, yaitu hak atas penyelesaian klaim, hak penggunaan aset, dan substansi perjanjian (yuridis). Walaupun demikian, atas dasar konsep kesatuan usaha kreditor dan investor dipandang sebagai pihak luar perusahaan yang terpisah dari manajemen.

Modal setoran perlu dibedakan dengan laba ditahan karena modal setoran merupakan suatu bentuk kontrak yuridis yang harus dipertahankan keutuhannya sedangkan laba ditahan merupakan modal yang tercipta atau terhimpun karena pemanfaatan aset. Modal setoran merupakan perubahaan aset dalam rangka pendanaan (transaksi modal) sedangkan laba ditahan merupakan perubahan aset dalam rangka produksi (transaksi operasi). Modal setoran dapat bertambah karena pemesanan saham, konversi status obligasi, konversi status saham istimewa, dividen saham, dan hak beli saham. Trnsaksi yang menyangkut hal-hal tersebut merupakan transaksi modal sehingga tidak melibatkan sama sekali laba atau rugi meskipun dalam beberapa kasus dapat melibatkan laba ditahan. Modal setoran dapat berkurang karena saham treasuri. Beberapa pos yang mempunyai potensi untuk mempengaruhi laba ditahan dan dilaporkan sebagai penyesuai laba ditahan adalah penyesuaian perioda-lalu, koreksi kesalahan, pengaruh perubahan akuntansi, dan kuasi reorganisasi. Secara umum, perubahan akibat ketiga komponen pertama diperlakukan sebagai transaksi operasi sehingga dilaporkan dalam statemen laba-rugi. Kuasi reorganisasi akan mempengaruhi laba ditahan secara langsung.Kuasi-reorganisasi dilakukan apabila terdapatdefisit yang sukup besar tetapi perusahaan masih berjalan baik dan mempunyai prospek yang baik pula. Hal ini, dilakukan untuk mengatasi keadaan yang disebut bangkrut secara teknis sehingga perusahaan bebas dari kemungkian bangkrut. atau pailit yang secara hukum mengarah ke likuidasi.

B. SARAN

Alasan mendasar dianutnya pendekatan penyajian laba semua termasuk adalah konsep pemanfaatan aset. statemen laba-rugi harus menyajikan secara efektif semua akibat dari pemanfaatan aset yang diserahkan sepenuhnya kepada manajemen. Pemisahan laba menjadi normal dan tidak normal dalam dua statemen (laba rugi dan laba ditahan) akan cenderung mengalihkan pusat perhatian pemakai secara tidak semestinyake laba normal dan dengan demikian secara tidak sadar mengurangi perhatian pembaca akan keefektifan manajemen secara keseluruhan

DAFTAR PUSTAKA

Akuntansi keuangan II7