MANAJEMEN LOGISTIK

32
TINJAUAN PENGELOLAAN LOGISTIK DI PT. TUNAS INDRAPURA

description

tugas makalah

Transcript of MANAJEMEN LOGISTIK

Page 1: MANAJEMEN LOGISTIK

TINJAUAN PENGELOLAAN LOGISTIK DI PT. TUNAS INDRAPURA

Page 2: MANAJEMEN LOGISTIK

TINJAUAN PENGELOLAAN LOGISTIK DI PT. TUNAS INDRAPURA 2

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat

limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada

waktunya. Makalah ini membahas tentang tinjauan pengelolaan logistik di PT. Tunas

Indrapura.

Hadirnya makalah ini merupakan hasil dari evaluasi tinjauan kami mengenai

pengelolaan logistik di salah satu perusahaan yang bernama PT. Tunas Indrapura. Makalah

ini berbicara tentang masalah-masalah yang dihadapi dalam proses logistik dan cara-cara

penyelesaian dari masalah-masalah tersebut agar perusahaan dapat mengelolanya dengan

lebih baik lagi. Dengan latar belakang pemikiran seperti itu, makalah ini ditulis dalam bentuk

panduan praktis sehingga urutannya sistematis, mengikuti langkah-langkah dan tindakan

yang harus diambil dalam menanggapi rasa kebangsaan saat ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk

penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan

untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat

memberikan manfaat kepada kita sekalian.

Jakarta, Mei 2011

Penulis

Page 3: MANAJEMEN LOGISTIK

TINJAUAN PENGELOLAAN LOGISTIK DI PT. TUNAS INDRAPURA 3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………….. 2

BAB 1 PENDAHULUAN …………………………………………….. ….. 4

1.1 Latar Belakang Masalah …………………………………………. 4

1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………….. 5

BAB 2 LANDASAN TEORI ………………………………………….. 7

2.1 Pengertian ………………………………………………………….. 7

2.2 Fungsi-Fungsi Manajemen Logistik …………………………. 7

BAB 3 GAMBARAN UMUM OBJEK …………………………………. 9

BAB 4 PEMBAHASAN …………………………..…………………….. 12

4.1 Gangguan Pada Transportasi ………………………………...... 12

4.2 Sistem Pergudangan Yang Kurang Efektif ………………….. 16

4.3 Miskomunikasi …………………………………………………. 18

BAB 5 PENUTUP …………………………………………………………. 19

5.1 Kesimpulan …………………………………………………………. 19

5.2 Saran …………………………………………………………………. 20

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….. 22

Page 4: MANAJEMEN LOGISTIK

TINJAUAN PENGELOLAAN LOGISTIK DI PT. TUNAS INDRAPURA 4

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan sehari-hari kita saat ini tentu sudah tidak asing lagi

mendengar istilah “logistik”. Logistik telah dikenal di kalangan masyarakat luas baik

dalam lingkungan masyarakat maupun lingkungan lembaga-lembaga serta instansi.

Logistik awal mulanya dipakai dalam ilmu militer. Menurut literatur yang ada,

yang pertama-tama menggunakan istilah ini adalah Angkatan Perang Amerika Serikat

dalam perang dunia kedua. Adapun pengertian yang diberikan saat itu terbatas pada

usaha atau kegiatan yang berhubungan dengan gerakan perbekalan manusia di medan

pertempuran. Dalam ilmu kemiliteran, logistik merupakan salah satu unsur yang

kegiatannya merupakan faktor pendukung terhadap pertempuran dan peperangan.

Dengan demikian sukses tidaknya sesuatu pertempuran maupun peperangan

ditentukan pula oleh kemampuan dalam memberikan dukungan logistik untuk operasi

militer, lebih-lebih lagi kalau operasi ini cukup besar dengan melibatkan beribu-ribu

anggota pasukan yang mempergunakan alat peralatan besar dan persediaan makanan,

bensin serta bahan bakar, mesin termasuk suku cadangnya.

Logistik di masa yang sekarang sangat dibutuhkan juga oleh masyarakat

maupun perusahaan-perusahaan. adapun kegiatan dalam gambaran umumnya

merupakan suatu sistem pengadaan, penyimpanan barang dan pendistribusian barang.

Dengan adanya proses logistik di atas maka barang-barang yang dibutuhkan oleh

masyarakat atau perusahaan dapat direncanakan, dilaksanakan dan dikendalikan

secara efektif dan efisien.

Page 5: MANAJEMEN LOGISTIK

TINJAUAN PENGELOLAAN LOGISTIK DI PT. TUNAS INDRAPURA 5

Tidak dapat dipungkiri bahwa perusahaan besar maupun yang kecil pasti

melakukan kegiatan logistik. Salurah penyediaan bahan baku sampai dengan

penyaluran barang jadi sangat membutuhkan logistik.

Logistik juga sangat berhubungan dengan dunia transportasi. Kegiatan logistik

tidak akan ada tanpa peran dari transportasi baik transportasi darat, laut dan udara.

1.2 Rumusan Masalah

Penulis merupakan mahasiswa yang menekuni pendidikan di bidang transportasi

dan penulis tertarik untuk mempelajari tentang manajemen logistik. Maka dari itu,

penulis mengadakan peninjauan tentang pengelolaan logistik di sebuah perusahaan

kontraktor yang berkantor di daerah Kelapa Gading, Jakarta Utara yang bernama PT.

Tunas Indrapura.

Perusahaan ini tentu tidak luput dari permasalahan khususnya di bagian logistik.

Adapun permasalahannya adalah sebagai berikut:

1. Gangguan pada transportasi mengakibatkan terlambatnya ketibaan barang

pesanan yang dikirim ke tempat tujuan. Contoh gangguan bisa dikarenakan

bencana alam, cuaca, macet atau masalah teknis lainnya.

2. Sistem pergudangan yang kurang efektif berdampak pada kualitas barang yang

akan berkurang dan harga jual juga akan berkurang.

3. Miskomunikasi yang dapat disebabkan oleh faktor kelalaian pegawai ataupun

karena terlalu banyaknya pesanan konsumen kepada perusahaan sehingga kadang

terjadinya beberapa pesanan yang tidak dapat dipenuhi.

Page 6: MANAJEMEN LOGISTIK

TINJAUAN PENGELOLAAN LOGISTIK DI PT. TUNAS INDRAPURA 6

Permasalahan-permasalahan di atas menarik penulis untuk membahas “bagaimana

cara mengatasi permasalahan-permasalahan logistik tersebut agar PT. Tunas

Indrapura dapat lebih efektif dan efisien dalam mengelola manajemen logistik untuk ke

depannya?”

Page 7: MANAJEMEN LOGISTIK

TINJAUAN PENGELOLAAN LOGISTIK DI PT. TUNAS INDRAPURA 7

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian

Menurut Donald J. Bowersox (2000), manajemen logistik adalah unik karena ia

merupakan salah satu aktivitas perusahaan yang tertua tetapi juga termuda. Aktivitas

logistik (lokasi fasilitas, transportasi, inventarisasi, komunikasi dan pengurusan &

penyimpanan) telah dilaksanakan orang semenjak awal spesialisasi komersil.

Logistik modern dapat didefinisikan sebagai suatu proses pengelolaan yang

strategis terhadap pemindahan dan penyimpanan barang, suku cadang dan barang jadi

dari para supplier, di antara fasilitas-fasilitas perusahaan dan kepada para pelanggan.

Manajemen logistik (H. Subagya M.S. : 1995) adalah suatu ilmu pengetahuan

dan atau seni serta proses mengenai perencanaan dan penentuan kebutuhan

pengadaan, penyimpanan, penyaluran dan pemeliharaan serta penghapusan

material/alat-alat.

2.2 Fungsi-Fungsi Manajemen Logistik

Menurut H. Subagya M.S., fungsi-fungsi manajemen logistik merupakan suatu

proses yang terdiri dari:

1. Fungsi Perencanaan dan Penentuan Kebutuhan

Fungsi perencanaan mencakup aktivitas dalam menetapkan sasaran-sasaran,

pedoman-pedoman, pengukuran penyelenggaraan bidang logistik. Penentuan

kebutuhan merupakan perincian (detailering) dari fungsi perencanaan, bilamana

perlu semua faktor yang mempengaruhi penentuan kebutuhan harus

diperhitungkan.

Page 8: MANAJEMEN LOGISTIK

TINJAUAN PENGELOLAAN LOGISTIK DI PT. TUNAS INDRAPURA 8

2. Fungsi Penganggaran

Fungsi penganggaran terdiri dari kegiatan-kegiatan dan usaha-usaha untuk

merumuskan perincian penentuan kebutuhan dalam suatu skala standar, yakni skala

mata uang dan jumlah biaya dengan memperhatikan pengarahan dan pembatasan

yang berlaku terhadapnya.

3. Fungsi Pengadaan

Fungsi pengadaan merupakan usaha-usaha dan kegiatan-kegiatan untuk memenuhi

kebutuhan operasional yang telah digariskan dalam fungsi perencanaan, penentuan

kebutuhan maupun penganggaran.

4. Fungsi Penyimpanan dan Penyaluran

Fungsi ini merupakan pelaksanaan penerimaan, penyimpanan dan penyaluran

perlengkapan yang telah diadakan melalui fungsi-fungsi terdahulu untuk kemudian

disalurkan kepada instansi-instansi pelaksana.

5. Fungsi Pemeliharaan

Fungsi pemeliharaan adalah usaha atau proses kegiatan untuk mempertahankan

kondisi teknis, daya guna dan daya hasil barang inventaris.

6. Fungsi Penghapusan

Fungsi penghapusan, yaitu berupa kegiatan-kegiatan dan usaha-usaha pembebasan

barang dari pertanggungjawaban yang berlaku. Dengan perkataan lain, fungsi

penghapusan adalah usaha untuk menghapus kekayaan (asset) karena kerusakan

yang tidak dapat diperbaiki lagi.

7. Fungsi Pengendalian

Fungsi ini merupakan fungsi inti dari pengelolaan perlengkapan yang meliputi

usaha untuk memonitor dan mengamankan keseluruhan pengelolaan logistik.

Page 9: MANAJEMEN LOGISTIK

TINJAUAN PENGELOLAAN LOGISTIK DI PT. TUNAS INDRAPURA 9

BAB 3

GAMBARAN UMUM OBJEK

PT. Tunas Indrapura merupakan perusahaan kontraktor yang berlokasi di Ruko Inkopal

Blok G No. 6 Kokan KTC, Jl. Boulevard Barat Kelapa Gading, Jakarta 14241, Indonesia.

Perusahaan ini bekerja di bidang kontraktor yang khususnya yaitu untuk bagian

finishing dari pembuatan sebuah bangunan. Bidang keahlian dan pekerjaan dari perusahaan

ini salah satunya adalah sebagai berikut:

1. Pembuatan kusen aluminium

2. Partisi (penyekat ruangan) :

Kaca

Gypsum

3. Ceiling (plafon) :

Accoustic

Gypsum

4. Pintu utama (frameless)

5. Pintu toilet

6. Curtain wall

7. Aluminium composite panel

8. Spandrell aluminium

Diatas adalah contoh produk-produk yang dihasilkan dari PT. Tunas Indrapura. Untuk

membuatnya tentu memerlukan bahan baku (material) dan alat penunjang yaitu mesin-mesin

yang digunakan untuk merangkai bahan baku menjadi sebuah produk barang. Bahan baku

yang dipakai dalam perusahaan ini, seperti kaca, aluminium lembaran/sheet, aluminium

batang, silicone sealant, kunci-kunci beserta perlengkapan-perlengkapan lainnya.

Page 10: MANAJEMEN LOGISTIK

TINJAUAN PENGELOLAAN LOGISTIK DI PT. TUNAS INDRAPURA 10

Contoh alat/mesin yang dipakai untuk merangkai bahan-bahan baku yaitu, di antaranya

mesin double cutting, mesin potong aluminium portable, alat pemotong kaca, mesin las, bor,

rivet, dll.

Adapun struktur organisasi dari PT. Tunas Indrapura ini adalah sebagai berikut:

Perusahaan ini pernah bekerja sama dengan beberapa perusahaan untuk membangun

beberapa proyek seperti:

1. Ruko Sixth Avenue

Dalam proyek pembangunan Ruko Sixth Avenue, PT. Tunas Indrapura bekerja sama

untuk menyediakan barang-barang seperti Asesoris, Handle ex Dekkson 802, Engsel

Jendela Caseent, dll.

2. Mitsuba – Cikande

Dalam proyek pembangunan Mitsuba di Cikande Serang, PT. Tunas Indrapura bekerja

sama untuk menyediakan barang-barang seperti Aluminium, Panel Composite (seven),

Hollow, Silicone Sealant, Bronze, Powder Coating, dll.

Page 11: MANAJEMEN LOGISTIK

TINJAUAN PENGELOLAAN LOGISTIK DI PT. TUNAS INDRAPURA 11

3. Rumah Nature

Dalam proyek pembangunan Rumah Nature, PT. Tunas Indrapura bekerja sama untuk

menyediakan barang-barang seperti Profile Aluminium ex YKK, Asesoris Jendela,

Sealant, Kaca, dll.

4. Gerbang Orchard

Dalam proyek pembangunan Gerbang Orchard, PT. Tunas Indrapura bekerja sama untuk

menyediakan barang-barang seperti Profile Aluminium YB1 ex YKK, Kaca Polos

Tempered 10mm

5. Proyek Cibubur Town Square

Dalam proyek pembangunan Cibubur Town Square, PT. Tunas Indrapura bekerja sama

untuk menyediakan barang-barang seperti Profil Gawang berikut dengan pemasangannya.

Page 12: MANAJEMEN LOGISTIK

TINJAUAN PENGELOLAAN LOGISTIK DI PT. TUNAS INDRAPURA 12

BAB 4

PEMBAHASAN

Setiap perusahaan mempunyai masalah masing-masing. Pada bab ini saya akan

membahas sebuah masalah yaitu bagaimana cara mengatasi permasalahan-permasalahan

logistik (gangguan pada transportasi, sistem pergudangan yang kurang efektif dan

miskomunikasi) agar PT. Tunas Indrapura dapat lebih efektif dan efisien dalam mengelola

logistik untuk ke depannya?

4.1 Gangguan Pada Transportasi

Transportasi memberikan manfaat geografis pada sistem logistik dengan

menghubungkan fasilitas-fasilitas dengan pasar. Pelayanan dalam bidang misi operasi

logistik diukur dengan tersedianya material dan angkutan, kemampuan dalam hal

menepati waktu penyerahan yang konsisten dan kualitas dari usaha-usaha ke arah

perbaikan. Makin tinggi tingkat layanan yang dituntut akan berakibat pada makin

tingginya pula dari biaya keseluruhan dan kunci dari layanan yang efektif adalah

mencari keseimbangan antara service level maksimal yang dihasilkan dengan minimal

biaya yang dikeluarkan.

Fungsi transportasi dalam proses logistik:

a) Merencanakan, melaksanakan dan pengawasan atas pengiriman dan moda

pengangkutan material dari fasilitas lokasi ke tempat pelanggan.

b) Menentukan klasifikasi dari muatan dan penjadwalan dari peralatan yang diperlukan.

c) Mengadakan negosiasi tentang tarif angkutan.

d) Dokumentasi, tindak lanjut dan expediting

e) Auditing

Page 13: MANAJEMEN LOGISTIK

TINJAUAN PENGELOLAAN LOGISTIK DI PT. TUNAS INDRAPURA 13

f) Claim

g) Manajemen armada angkutan yang meliputi:

Merawat dan memperbaiki semua kendaraan milik perusahaan

Memberikan nasihat mengenai kebijakan penggantian kendaraan.

Memberikan nasihat mengenai kebijakan pembelian kendaraan.

Mengendalikan persediaan bahan bakar

Menyediakan jasa pengemudi

Tapi pada saat pengoperasiannya, tentunya transportasi ini menimbulkan beberapa

masalah dan berikut solusinya:

1. Penjadwalan angkutan yang efisien

Kesulitan operasional perusahaan angkutan umum disebabkan oleh peralatan

angkutan yang menunggu untuk dibongkar muat dalam dock pengiriman.

Seharusnya perusahaan harus mengedepankan on time performance agar barang-

barang yang dipesan dapat sampai tepat pada waktunya dan apabila mengalami

keterlambatan akan dikenakan denda yang meningkatkan total biaya dengan tujuan

untuk meningkatkan pelayanan dan dapat memanfaatkan biaya-biaya yang

merupakan suatu imbalan yang menguntungkan perusahaan.

2. Memilih moda angkutan yang tepat

Moda angkutan umumnya menggunakan layanan kereta api, angkutan jalan raya,

angkutan air dan angkutan udara. Moda angkutan di atas tentunya mempunyai

kelebihan serta kekurangan masing-masing, dan selanjutnya adalah bagaimana

perusahaan memilih moda angkutan yang mana yang lebih sesuai dengan kegiatan

perusahaannya sehingga perusahaan dapat mengelola logistik nya secara lebih

efektif dan efisien biaya, berikut penjelasannya:

Page 14: MANAJEMEN LOGISTIK

TINJAUAN PENGELOLAAN LOGISTIK DI PT. TUNAS INDRAPURA 14

Kereta Api

Dilihat dari perkembangan sejarah, kereta api telah mengangkut angkutan paling

besar dalam ton/km. kereta api dalam mengangkut dalam jumlah besar yang

sifatnya adalah monopoli. Operasi angkutan kereta api mengalami biaya tetap

(fixed cost) yang tinggi karena investasi pada peralatan yang mahal. Untuk

angkutan barang, banyak waktu yang terbuang untuk bongkar muat,

memindahkan barang dari satu tempat ke tempat yang lain di dalam terminal.

Masalah yang dihadapi adalah kekurangan biaya, sehingga usaha peningkatan

mutu layanan sangat lambat. Dalam usaha meningkatkan pelayanan, kereta api

menyediakan door-to-door service dengan moda angkutan lainnya dari terminal

kereta api sampai dengan ke tempat pelanggan.

Moda Angkutan Jalan Raya

Pertumbuhan angkutan jalan raya menjadi tulang punggung operasi logistik di

masa yang akan datang karena setiap melakukan pengiriman barang minimal

beratnya adalah di bawah 5 ton, dengan pengiriman jumlah barang yang besar

jika dibandingkan dengan angkutan barang dengan kereta api, lalu lintas air,

angkutan udara, angkutan jalan raya menjadi andalan pengiriman barang logistik.

Yang menjadi kendalanya adalah biaya yang mahal seperti biaya variabel

(operasi) yang meliputi bahan bakar, minyak pelumas, ban mobil, dan

pemeliharaan. Dan biaya tetap yang relatif kecil meliputi penyusutan, ijin dan

pajak, upah, asuransi, tol, pungutan-pungutan resmi maupun tidak resmi.

Moda Angkutan Air

Air merupakan cara transportasi yang paling tua. Keuntungan angkutan air adalah

kapasitas yang besar yang dapat diangkutnya. Angkutan air relatif juga aman

dengan dipergunakannya radar, autopilot, alat navigasi melalui satelit dan

Page 15: MANAJEMEN LOGISTIK

TINJAUAN PENGELOLAAN LOGISTIK DI PT. TUNAS INDRAPURA 15

peralatan canggih lainnya. Angkutan air memanfaatkan keuntungan angkutan

mempergunakan peti kemas. Keuntungan dari angkutan peti kemas yaitu:

Handling barang berkurang sehingga kecelakaan dapat ditekan

Biaya pengepakan dapat dihemat

Handling yang efisien dari muatan baik dari titik pemuatan dan pembongkaran

di tempat tujuan.

Pembebasan dari bea cukai lebih cepat

Pencurian dapat dihindari sehingga premi asuransi juga lebih kecil.

Angkutan melalui laut atau sungai disebut juga sebagai pelayaran. Kegiatan

tersebut memindahkan barang secara fisik dari pelabuhan muat sampai ke

pelabuhan tujuan yang disebut dengan pengapalan. Regular Liner Service (RLS)

berjadwal secara teratur dengan waktu dan trayek dan tarif serta syarat-syarat

angkutan yang sudah ditetapkan.

Moda Angkutan Udara

Dibandingkan dengan moda angkutan yang lain, moda angkutan udara ini relatif

baru namun paling menarik perhatian dan yang paling pesat perkembangannya.

Biaya angkutan meliputi landing fee, bahan bakar avtur, sewa gudang,

penyusutan, asuransi, dll sehingga di antara moda transportasi lainnya, angkutan

udara adalah yang paling mahal. Tetapi secara keseluruhan lebih ekonomis

karena lebih cepat, dapat dipercaya dan mengurangi resiko.

3. Memilih rute angkutan yang tepat

Suatu tanggung jawab penting dari manajemen transportasi adalah penelusuran dan

kelancaran rute. Banyak perusahaan pengangkutan yang mengadakan penelusuran

dan memberikan pelayanan computer untuk membantu para pengirim barang dapat

mengetahui lokasi barang yang dikirim. Si pengirim barang, mungkin menghendaki

Page 16: MANAJEMEN LOGISTIK

TINJAUAN PENGELOLAAN LOGISTIK DI PT. TUNAS INDRAPURA 16

untuk mempercepat pengiriman barang tertentu untuk mengatasi suatu perubahan

peristiwa yang tak terduga.

4. Koordinasi dalam penggunaan moda angkutan ganda

sistem pengangkutan bermoda ganda dilaksanakan apabila angkutan antara dua

tempat mempergunakan satu moda angkutan yang dikelola oleh perusahaan yang

berlainan atau mempergunakan beberapa moda angkutan yang berbeda. Masalah

yang menonjol adala koordinasi tarif dan jadwal.

4.2 Sistem Pergudangan Yang Kurang Efektif

Pergudangan merupakan suatu kegiatan dan usaha untuk melakukan pengurusan

penyelenggaraan dan pengaturan barang persediaan dalam ruang penyimpanan.

Fungsi utama bagian pergudangan adalah menyimpan material dan peralatan yang

dibeli oleh perusahaan untuk keperluan operasi baik yang diperoleh dari sumber dalam

negeri maupun luar negeri. Lingkup pekerjaan meliputi penerimaan material dan

peralatan baik yang berasal dari pembelian, hasil produksi sendiri atau merupakan

material yang dikembalikan oleh pemakai di dalam perusahaan. Pergudangan juga

dapat difungsikan untuk pemeliharaan dan perawatan material selama disimpan, penata

usahaannya, pengepakan dan pengiriman, material handling serta semua pekerjaan yang

terkait agar terlaksananya keefektifan dan keefisienan kerja.

Di dalam pergudangan terdapat prosedur atau sistem penyimpanan dari masing-masing

penyimpanan barang sebelum adanya kegiatan penerimaan, penyimpanan dan

pengiriman barang.

Dalam sistem pergudangan harus adanya pengaturan ruang pada barang-barang tertentu

dalam lokasi gudang yang sama dengan pertimbangan bahwa cara tersebut tidak akan

Page 17: MANAJEMEN LOGISTIK

TINJAUAN PENGELOLAAN LOGISTIK DI PT. TUNAS INDRAPURA 17

merugikan. Contoh untuk barang-barang yang bersifat membahayakan, mudah terbakar,

oxidizing, seperti misalnya asam sulfat tidak mungkin disatukan dalam penyimpanan

dengan barang-barang lainnya. Jenis barang yang memerlukan penyimpanan terpisah

antara lain :

Barang-barang yang mudah rusak baik karena sifatnya sendiri atau karena

berdekatan dengan barang lain dan karena pengaruh cuaca.

Barang-barang yang perlu suhu dingin

Barang-barang yang perlu ruang penghangat

Banyak kegiatan dan macam pemeliharaan barang tergantung dari sifat dan ciri barang-

barang tersebut, namun demikian petugas gudang harus memiliki pengetahuan secara

umum untuk dapat memberikan pemeliharaan dengan maksimal. Perlu diketahui bahwa

tingkat pemeliharaan tergantung pada turn over dan penyimpanan yang wajar untuk

penyelenggaraan. Penyimpanan yang wajar petugas gudang harus mengetahui jenis

barang yang akan disimpan dan akan ditempatkan pada suhu dan kelembapan udara

yang sewajarnya.

Dalam pergudangan, suhu dan kelembapan udara yang tinggi dapat mempercepat

proses korosi. Juga akan menyebabkan perubahan pada permukaan lembaran dari bahan

semacam plastik. Dengan demikian pengaturan suhu dan kelembapan ruangan gudang

perlu disesuaikan dengan kondisi barang yang disimpan dan disesuaikan dengan lokasi

geografis bangunan gudang.

Sistem pergudangan merupakan penanganan yang berhubungan dengan semua aspek

operasi yang menyangkut persediaan fasilitas-fasilitas yang bergerak untuk menanggapi

kebutuhan akan suatu produk dan material. Dalam sistem pergudangan agar terintegrasi

Page 18: MANAJEMEN LOGISTIK

TINJAUAN PENGELOLAAN LOGISTIK DI PT. TUNAS INDRAPURA 18

secara efektif ke dalam operasi logistik suatu perusahaan, maka handling dan storage

akan sangat mengurangi masalah yang berkaitan dengan kecepatan dan kemudahan.

4.3 Miskomunikasi

Miskomunikasi disini terjadi antara customer dan perusahaan sehingga kadang

menyebabkan :

Ketidaksamaan ukuran barang yang dipesan

Ketidaksamaan jumlah barang yang dipesan

Waktu pengiriman pesanannya salah

Miskomunikasi ini harus dihindarkan agar para customer sebagai pelanggan perusahaan

dapat mencapai kepuasan. Apabila sering terjadi miskomunikasi antara supplier dengan

perusahaan maka akan berpengaruh pada tingkat kepuasan customer sehingga customer

dapat meninggalkan perusahaan ini dan beralih ke perusahaan lain dan sangat akan

berpengaruh besar terhadap pendapatan perusahaan.

Solusi dari masalah ini adalah :

1) Perusahaan harus lebih teliti dalam mencatat detail-detail pesanan dari customer

yaitu jenis barang apa yang dipesan, berapa jumlah barang yang dipesan dan kapan

pesanan itu harus diantar. Apabila perusahaan telah mencatat dengan rapi dan teratur

pesanan-pesanan dari para customer tersebut, maka kesalahan dalam pengiriman

barang tidak akan terjadi lagi.

2) Perusahaan harus memberikan tambahan pelayanan kepada pelanggan jika terjadi

miskomunikasi supaya pelanggan tidak kabur ke perusahaan lain.

3) Pada saat transaksi pembelian, perusahaan harus memberikan bukti pemesanan serta

pembayaran ke customer, sehingga bisa digunakan pada saat claim kesalahan.

Page 19: MANAJEMEN LOGISTIK

TINJAUAN PENGELOLAAN LOGISTIK DI PT. TUNAS INDRAPURA 19

BAB 5

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian penulis terhadap PT. Tunas Indrapura dapat disimpulkan

bahwa walaupun perusahaan ini bergerak di bidang kontraktor, namun sangat

berhubungan dengan kegiatan logistik. Ini membuktikan bahwa kegiatan logistik

sangatlah penting dan sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari baik

masyarakat maupun perusahaan-perusahaan.

Sesuai dengan definisi logistik yaitu suatu bidang manajemen terpadu yang

relatif masih baru, yang timbul dari akibat reorganisasi dari semua kegiatan yang

berkaitan dengan pengurusan barang. Dan di dalam logistik terdapat proses

perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian yang efisien dan efektif biaya dari alur

dan penyimpanan bahan baku, material dalam proses, barang jadi dan informasi yang

terkait dimulai dari sumbernya sampai pada tempat pemakaian dengan tujuan

pemenuhan kebutuhan konsumen.

Jadi di dalam perusahaan ini menghadapi beberapa masalah umum yaitu

gangguan pada transportasi, sistem pergudangan yang kurang efektif dan

miskomunikasi. Masalah gangguan pada transportasi dapat diatasi dengan

penjadwalan angkutan yang efisien, pemilihan moda angkutan yang tepat, pemilihan

rute angkutan yang tepat dan koordinasi dalam penggunaan moda angkutan ganda.

Sedangkan untuk masalah sistem pergudangan yang kurang efektif yang biasanya

dapat menyebabkan kualitas barang yang disimpan mengalami penurunan bahkan

kerusakan harus diatasi dengan pemilihan dan pengaturan tempat penyimpanan

barangnya sesuai dengan ciri-ciri dan karakter dari barang tersebut yang terdri dari

Page 20: MANAJEMEN LOGISTIK

TINJAUAN PENGELOLAAN LOGISTIK DI PT. TUNAS INDRAPURA 20

barang-barang yang mudah rusak, barang-barang yang perlu suhu dingin dan barang-

barang yang perlu ruang penghangat. Dan masalah yang terakhir yaitu

miskomunikasi, perusahaan harus dapat mengatasinya agar meningkatkan tingkat

kepuasan konsumen sehingga konsumen tidak beralih berlangganan ke perusahaan

lain.

4.2 Saran

Dengan semakin ketatnya persaingan, maka perusahaan merasa perlu untuk

mempertahankan pelanggannya agar pelanggan tersebut tidak beralih ke perusahaan lain.

Oleh karena itu dapat digunakan berbagai macam cara untuk menarik dan mempertahankan

pelanggan antara lain:

1. Memberikan potongan harga kepada pelanggan yang setia

2. Memberikan service/pelayanan yang lebih baik dibanding perusahaan lain yang sejenis.

3. Meningkatkan kualitas dan terus berinovasi karena produk juga akan selalu dinamis.

Dan sebaiknya melakukan pengukuran tingkat kepuasan pelanggan seperti:

1. Sistem keluhan dan saran

Dengan cara membuka kotak saran dan menerima keluhan, saran, kritik oleh langganan

atau bisa juga disampaikan melalui kartu informasi, customer hotline.

2. Survey kepuasan pelanggan

Biasanya penelitian mengenai kepuasan pelanggan dilakukan melalui pos, telepon atau

wawancara pribadi atau bisa juga perusahaan menyebarkan angket.

3. Pembeli bayangan

Dalam hal ini perusahaan menyuruh orang-orang tertentu untuk membeli ke perusahaan

lain sehingga pembeli misterius ini dapat melaporkan keunggulan dan kelemahan pelayan-

pelayan yang melayani.

4. Analisis pelanggan yang beralih

Page 21: MANAJEMEN LOGISTIK

TINJAUAN PENGELOLAAN LOGISTIK DI PT. TUNAS INDRAPURA 21

Perusahaan yang kehilangan langganan mencoba untuk menghubungi pelanggan tersebut

dan dibujuk kenapa mereka berhenti, pindah ke perusahaan dan lain-lain. Dengan

informasi yang diperoleh maka perusahaan dapat lebih meningkatkan kinerjanya dengan

cara meningkatkan kepuasan para pelanggan.

Page 22: MANAJEMEN LOGISTIK

TINJAUAN PENGELOLAAN LOGISTIK DI PT. TUNAS INDRAPURA 22

DAFTAR PUSTAKA

Bowersox, Donald J. 2000. Manajemen Logistik : Integrasi Sistem-Sistem Manajemen

Distribusi Fisik dan Manajemen Material. Jakarta : Bumi Aksara.

Soebagio. 2000. Manajemen Logistik. Jakarta : STMT Trisakti.

Subagya. 1995. Manajemen Logistik. Jakarta : Toko Gunung Agung

http://www.google.co.id

http://www.wikipedia.com