Manajemen komponen sekolah

32
MAKALAH MANAJEMEN KOMPONEN-KOMPONEN SEKOLAH MATA KULIAH : MANAJEMEN PENDIDIKAN BERBASIS SEKOLAH DOSEN : Dr. H. Fakhrudin Arbah, MPd. Disusun oleh kelompok I : Ahsan akbar Sabolah Uza Sukmana PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2014

Transcript of Manajemen komponen sekolah

MAKALAHMANAJEMEN KOMPONEN-KOMPONEN SEKOLAH

MATA KULIAH : MANAJEMEN PENDIDIKAN BERBASIS SEKOLAH

DOSEN : Dr. H. Fakhrudin Arbah, MPd.

Disusun oleh kelompok I :

•Ahsan akbar

•Sabolah

•Uza Sukmana

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN

PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2014

TUJUH MANAJEMEN KOMPONEN-KOMPONEN

SEKOLAH

MANAJEMEN KURIKULUM DAN

PROGRAM PENGAJARAN

MANAJEMEN LAYANAN KHUSUS

MANAJEMEN HUBUNGAN SEKOLAH

DENGAN MASYARAKAT

MANAJEMEN TENAGA

KEPENDIDIKAN

MANAJEMEN KESISWAAN

MANAJEMEN KEUANGAN DAN

PEMBIAYAAN

MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA

PENDIDIKAN

MANAJEMEN KESISWAAN

Manajemen kesiswaan adalah penataan atau pengatuan terhadap kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik, mulai masuk sampai dengan keluarnya peserta didik tersebut dari

suatu sekolah.

Manajemen kesiswaan memiliki tiga tugas utama yaitu :

Penerimaan murid baru

Kegiatan kemajuan belajar

Bimbingan dan pembinaan disiplin

home

PENGERTIAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN

Menurut Ketentuan Umum Permendiknas no. 24 tahun 2007

sarana adalah perlengkapan

pembelajaran yang dapat dipindah-pindah

(gedung, ruang kelas, meja, kursi serta alat-alat

media pembelajaran)

prasarana adalah fasilitas dasar untuk menjalankan fungsi sekolah/madrasah

(halaman, taman, lapangan, jalan menuju sekolah dan lain-lain)

Tetapi jika dimanfaatkan secara langsung untuk proses belajar mengajar, maka komponen tersebut merupakan sarana pendidikan.

Menurut Rugaiyah (2011:63), Manajemen sarana dan prasarana adalah kegiatan pengelolaan sarana dan prasarana yang dilakukan oleh sekolah dalam upaya

menunjang seluruh kegiatan baik kegiatan pembelajaran maupun kegiatan lain sehingga seluruh kegiatan berjalan dengan lancar.

Manajemen sarana dan prasarana pendidikan bertugas mengatur dan menjaga sarana dan prasarana pendidikan agar dapat memberikan kontribusi secara optimal dan

berarti pada jalannya proses pendidikan. kegiatan pengelolaan ini meliputi kegiatan perencanaan, pengadaan, pengawasan, inventarisasi dan penghapusan serta

penataan ( Mulyasa, 2011:50)

MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN

Fungsi Manajemen Sarana dan Prasarana

• Perencanaan/Analisis Kebutuhan1

• Pengadaan2

• Penginvetarisasian3

• Penggunaan atau Pemanfaatan Sarana dan Prasarana4

• Pemeliharaan5

• Penghapusan6

• Pertanggungjawaban7

home

MANAJEMEN LAYANAN KHUSUS

manajemen layanan khusus adalah suatu proses kegiatan memberikan pelayanan kebutuhan kepada peserta didik untuk menunjang kegiatan pembelajaran agar tujuan

pendidikan bisa tercapai secara efektif dan efisien

Terdapat kaitan antara pentingnya sarana dan prasarana dengan layanan khusus di sekolah. Suatu layanan khusus tanpa didukung oleh sarana dan prasarana maka

pelayanan yang diberikan tidak akan maksimal karena tidak ada fasilitas yang mendukung.

Jenis-Jenis Layanan Khusus

• Layanan perpustakaan peserta didik1

• Layanan kesehatan peserta didik2

• Layanan asrama peserta didik3

• Layanan bimbingan dan konseling4

• Layanan kafetaria peserta didik5

• Layanan laboratorium peserta didik6

• Layanan koperasi peserta didik7

• Layanan keamanan 8

home

finish

Keberhasilan MBS sangat ditentukan oleh

keberhasilan pimpinannya dalam mengelola tenaga

kependidikan

Cangkupan Manajemen Pegawai

Perencanaan pegawai

Pengadaan pegawai

Pembinaan dan pengembangan pegawai

Promosi dan mutasi

Pemberhentian pegawai

Kompensasi

Penilaian pegawai

Penyusunan Perencanaan Pegawai

Analisis pekerjaan

(Job Analysis)

Analisis Jabatan

(Position Analysis)

Spesifikasi pekerjaan

(Job Spesification)

Job training

service training

Pemberhentian pegawai

Atas permohonan sendiri

Oleh dinas atau pemerintah

Sebab-sebab lain

home

PENGERTIANHubungan sekolah dan masyarakat adalah suatu proseskomunikasi antara sekolah dan masyarakat dengan tujuanmeningkatkan pengertian anggota masyarakat tentangkebutuhan pendidikan serta mendorong minat dankerjasama para anggota masyarakat dalam rangkamemperbaiki sekolah (Purwanto, 1995). Hubungansekolah dengan masyarakat pada hakekatnya merupakansuatu sarana yang sangat berperan dalam membina danmengembangkan pertumbuhan pribadi peserta didik disekolah (Mulyasa, 2011:50).

TUJUANDitinjau dari kepentingan sekolah :

(1) memelihara kelangsungan hidup sekolahan,

(2) meningkatkan mutu pendidikan di sekolah yangbersangkutan,

(3) memperlancar proses belajar mengajar,

(4) memperoleh dukungan dan bantuan dari masyarakatyang diperlukan dalam pengembangan dan pelaksanaanprogram sekolah.

Ditinjau dari kebutuhan masyarakat:

(1) memajukan dan meningkatkan kesejahteraanmasyarakat terutama dalam bidang mental spiritual,

(2) memperoleh bantuan sekolah dalam memecahkanberbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat,

(3) menjamin relevansi program sekolah dengankebutuhan masyarakat, dan

(4) memperoleh kembali anggota-anggota masyarakatyang makin meningkat kemampuannya.

MANFAATa. Terjadi saling pengertian antara sekolah dan

masyarakat, sehingga masyarakat dapat membantukebutuhan-kebutuhan sekolah.

b. Lewat kegiatan humas para siswa dapat mengetahuikondisi masyarakat sekitarnya.

c. engan adanya kegiatan sekolah dapat melakukanpromosi program dan menarik minat masyarakat untukmenyekolahkan putra putrinya di sekolah.

Teknik-teknik Hubungan Masyarakat dalam Lembaga Pendidikan

Laporan padaorang tua

Majalah & surat kabar

sekolah

Pameransekolah

Open houseKunjungan

ortu pesertadidik kesekolah

Kunjungan kerumah peserta

didik

Laporantahunan

Organisasiperkumpulan

alumni

Kegiatanekstrakulikuler

home

Manajemen kurikulum dan program pengajaran merupakan bagian dari MBS.Manajemen kurikulum dan program pengajaran mencakup kegiatan perencanaan,pelaksanaan, dan penilaian kurikulum. Perencanaan dan pengembangan kurikulumnasional pada umumnya telah dilakukan oleh Departemen Pendidikan Nasionalpada tingkat pusat. Karena itu level sekolah yang paling penting adalah bagaimanamerealisasikan dan menyesuaikan kurikulum tersebut dengan kegiatanpembelajaran. Di samping itu, sekolah juga bertugas dan berwewenang untukmengembangkan kurikulum muatan lokal sesuai dengan kebutuhan masyarakatdan lingkungan setempat.

Pengembangan kurikulum muatan lokal telah dilakukan sejak digunakannyaKurikulum 1984, khususnya di sekolah dasar. Pada kurikulum tersebut muatan lokaldisisipkan pada berbagai bidang studi yang sesuai. Muatan lokal lebih diintensifkanlagi pelaksanaannya dalam Kurikulum 1994. Dalam Kurikulum 1994, muatan lokaltidak lagi disisipkan pada setiap bidang studi, tetapi menggunakan pendekatanmonopolitik berupa bidang studi, baik bidang studi wajib maupun pilihan.Pengembangan kurikulum muatan lokal dimaksudkan terutama untukmengimbangi kelemahan-kelemahan pengembangan kurikulum sentralisasi, danbertujuan agar peserta didik mencintai dan mengenal lingkungannya, serta maudan mampu melestarikan dan mengembangkan sumber daya alam, kualitas sosial,dan kebudayaan yang mendukung pembangunan nasional, pembangunan regional,maupun pembangunan lokal sehingga peserta didik tidak terlepas dari akar sosialbudaya lingkungannya.

Kurikulum muatan lokal pada hakikatnya merupakan suatuperwujudan Pasal 38 ayat 1 Undang-Undang SistemPendidikan Nasional (UUSPN) yang berbunyi, “Pelaksanaankegiatan pendidikan dalam satuan pendidikan didasarkan padakurikulum yang berlaku secara nasional dan kurikulum yangdisesuaikan dengan keadaan serta kebutuhan lingkungan dancirri khas satuan pendidikan.” Sebagai tindak lanjut haltersebut, muatan lokal telah dijadikan strategi pokok untukmeningkatkan kemampuan dan keterampilan yang relevandengan kebutuhan lokal dan sejauh mungkin melibatkan peranserta masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaannya.Dengan kurikulum muatan lokal setiap sekolah diharapkanmampu mengembangkan program pendidikan tertentu yangsesuai dengan keadaan dan tuntutan lingkungannya.

Prinsip yang harus diperhatikan Tujuan yang dikehendaki harus jelas, makin operasional

tujuan, makin mudah terlihat dan makin tepat program-program yang dikembagkan untuk mencapai tujuan.

Program itu harus sederhana dan fleksibel

program-program yang disusun dan dikembangkan harussesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

program yang dikembangkan harus menyeluruh danharus jelas pencapaiannya

harus ada koordinasi antar komponen pelaksana program disekolah.

home

Komponen keuangan dan pembiayaan pada suatu sekolah merupakan komponenproduksi yang menentukan terlaksananya kegiatan-kegiatan proses belajar mengajardi sekolah bersama komponen-komponen lain (Mulyasa, 2011:47).

* Manajemen keuangan adalah manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan.

* Sedangkan fungsi keuangan merupakan kegiatan utama yang harus dilakukan oleh

mereka yang bertanggung jawab dalam bidang tertentu.

* Fungsi manajemen keuangan adalah menggunakan dana dan mendapatkan dana(Suad Husnan, 1992:4).

Manajemen keuangan adalah kegiatan mengelola dana untuk dimanfaatkan sesuaikebutuhan secara efektif dan efisien (Rugaiyah, 2011:67).

Tujuan dan Tugas Manajemen keuangan

Tujuan Manajemen keuangan adalah untuk mewujudkantertib administrasi dan bisa dipertanggungjawabkanberdasarkan ketentuan yang sudah digariskan (Sobri

Sutikno, 2012:90).

Inti dari manajemen keuangan adalah pencapaian efisiensidan keefektifan.

Faktor Akuntabilitas dan Transparansi

Tugas Manajemen Keuangan Menurut Jones (1985), tugas manajemen keuangan dapat

dibagi ke dalam tiga fase, yaitu:

1. financial planning,

2. implementation and,

3. evaluation.

Implementasi Manajemen Keuangan Sekolah Komponen utama manajemen keuangan meliputi,

(1) prosedur anggaran;

(2) prosedur akuntansi keuangan;

(3) pembelajaran, pergudangan, dan prosedur

pendistribusian;

(4) prosedur investasi; dan

(5) prosedur pemeriksaan.

Asas Pemisahan Tugas Manajemen Keuangan:

Otorisator adalah pejabat yang diberi wewenang untuk mengambiltindakan yang mengakibatkan penerimaan dan pengeluarananggaran.

Ordonator adalah pejabat yang berwenang melakukan pengujian danmemerintahkan pembayaran atas segala tindakan yang dilakukanberdasarkan otorisasi yang ditetapkan.

Bendaharawan adalah pejabat yang berwenang melakukanpenerimaan, penyimpanan dan pengeluaran uang atau surat-suratberharga lainnya yang dapat dinilai dengan uang serta diwajibkanmembuat perhitungan dan pertanggungjawaban (Mulyasa, 2011:49).

Kerangka kerja manajemen keuangandi sekolah mencakup pengertiansebagai berikut:

a. Pembukuan yang cermat dan akurat

b. Pertanggung jawaban yang luwes

c. Pertukaran pengeluaran

d. Kemudahan membelanjakan uang bagi kepala sekolah,

bila tidak akan menghambat kebebasan sekolah dalam

bertransaksi apa yang dibutuhkannya

e. Kebijakan keuangan dan

f. Alokasi dana yang tepat

Inti dari Komponen Manajemen Keuangan SekolahKepala sekolah perlu memahami praktik-praktikpemanfaatan jasa perbankan dan jenis-jenis rekeningnya.Dia juga perlu memahami cara untuk pengamanan danaselama bertransaksi dengan baik, penarikan dana dan caramencegah pemalsuan. Kepala sekolah hendaknya benarbenar memahami dan dapat menjelaskan fungsi tujuanmanfaat pembukuan kepada staf keuangan.

home

WASSALAM

TERIMA KASIH