Manajemen komponen sekolah
Transcript of Manajemen komponen sekolah
MAKALAHMANAJEMEN KOMPONEN-KOMPONEN SEKOLAH
MATA KULIAH : MANAJEMEN PENDIDIKAN BERBASIS SEKOLAH
DOSEN : Dr. H. Fakhrudin Arbah, MPd.
Disusun oleh kelompok I :
•Ahsan akbar
•Sabolah
•Uza Sukmana
PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN
PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2014
TUJUH MANAJEMEN KOMPONEN-KOMPONEN
SEKOLAH
MANAJEMEN KURIKULUM DAN
PROGRAM PENGAJARAN
MANAJEMEN LAYANAN KHUSUS
MANAJEMEN HUBUNGAN SEKOLAH
DENGAN MASYARAKAT
MANAJEMEN TENAGA
KEPENDIDIKAN
MANAJEMEN KESISWAAN
MANAJEMEN KEUANGAN DAN
PEMBIAYAAN
MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA
PENDIDIKAN
MANAJEMEN KESISWAAN
Manajemen kesiswaan adalah penataan atau pengatuan terhadap kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik, mulai masuk sampai dengan keluarnya peserta didik tersebut dari
suatu sekolah.
Manajemen kesiswaan memiliki tiga tugas utama yaitu :
Penerimaan murid baru
Kegiatan kemajuan belajar
Bimbingan dan pembinaan disiplin
home
PENGERTIAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN
Menurut Ketentuan Umum Permendiknas no. 24 tahun 2007
sarana adalah perlengkapan
pembelajaran yang dapat dipindah-pindah
(gedung, ruang kelas, meja, kursi serta alat-alat
media pembelajaran)
prasarana adalah fasilitas dasar untuk menjalankan fungsi sekolah/madrasah
(halaman, taman, lapangan, jalan menuju sekolah dan lain-lain)
Tetapi jika dimanfaatkan secara langsung untuk proses belajar mengajar, maka komponen tersebut merupakan sarana pendidikan.
Menurut Rugaiyah (2011:63), Manajemen sarana dan prasarana adalah kegiatan pengelolaan sarana dan prasarana yang dilakukan oleh sekolah dalam upaya
menunjang seluruh kegiatan baik kegiatan pembelajaran maupun kegiatan lain sehingga seluruh kegiatan berjalan dengan lancar.
Manajemen sarana dan prasarana pendidikan bertugas mengatur dan menjaga sarana dan prasarana pendidikan agar dapat memberikan kontribusi secara optimal dan
berarti pada jalannya proses pendidikan. kegiatan pengelolaan ini meliputi kegiatan perencanaan, pengadaan, pengawasan, inventarisasi dan penghapusan serta
penataan ( Mulyasa, 2011:50)
MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN
Fungsi Manajemen Sarana dan Prasarana
• Perencanaan/Analisis Kebutuhan1
• Pengadaan2
• Penginvetarisasian3
• Penggunaan atau Pemanfaatan Sarana dan Prasarana4
• Pemeliharaan5
• Penghapusan6
• Pertanggungjawaban7
home
MANAJEMEN LAYANAN KHUSUS
manajemen layanan khusus adalah suatu proses kegiatan memberikan pelayanan kebutuhan kepada peserta didik untuk menunjang kegiatan pembelajaran agar tujuan
pendidikan bisa tercapai secara efektif dan efisien
Terdapat kaitan antara pentingnya sarana dan prasarana dengan layanan khusus di sekolah. Suatu layanan khusus tanpa didukung oleh sarana dan prasarana maka
pelayanan yang diberikan tidak akan maksimal karena tidak ada fasilitas yang mendukung.
Jenis-Jenis Layanan Khusus
• Layanan perpustakaan peserta didik1
• Layanan kesehatan peserta didik2
• Layanan asrama peserta didik3
• Layanan bimbingan dan konseling4
• Layanan kafetaria peserta didik5
• Layanan laboratorium peserta didik6
• Layanan koperasi peserta didik7
• Layanan keamanan 8
home
finish
Keberhasilan MBS sangat ditentukan oleh
keberhasilan pimpinannya dalam mengelola tenaga
kependidikan
Cangkupan Manajemen Pegawai
Perencanaan pegawai
Pengadaan pegawai
Pembinaan dan pengembangan pegawai
Promosi dan mutasi
Pemberhentian pegawai
Kompensasi
Penilaian pegawai
Penyusunan Perencanaan Pegawai
Analisis pekerjaan
(Job Analysis)
Analisis Jabatan
(Position Analysis)
Spesifikasi pekerjaan
(Job Spesification)
PENGERTIANHubungan sekolah dan masyarakat adalah suatu proseskomunikasi antara sekolah dan masyarakat dengan tujuanmeningkatkan pengertian anggota masyarakat tentangkebutuhan pendidikan serta mendorong minat dankerjasama para anggota masyarakat dalam rangkamemperbaiki sekolah (Purwanto, 1995). Hubungansekolah dengan masyarakat pada hakekatnya merupakansuatu sarana yang sangat berperan dalam membina danmengembangkan pertumbuhan pribadi peserta didik disekolah (Mulyasa, 2011:50).
TUJUANDitinjau dari kepentingan sekolah :
(1) memelihara kelangsungan hidup sekolahan,
(2) meningkatkan mutu pendidikan di sekolah yangbersangkutan,
(3) memperlancar proses belajar mengajar,
(4) memperoleh dukungan dan bantuan dari masyarakatyang diperlukan dalam pengembangan dan pelaksanaanprogram sekolah.
Ditinjau dari kebutuhan masyarakat:
(1) memajukan dan meningkatkan kesejahteraanmasyarakat terutama dalam bidang mental spiritual,
(2) memperoleh bantuan sekolah dalam memecahkanberbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat,
(3) menjamin relevansi program sekolah dengankebutuhan masyarakat, dan
(4) memperoleh kembali anggota-anggota masyarakatyang makin meningkat kemampuannya.
MANFAATa. Terjadi saling pengertian antara sekolah dan
masyarakat, sehingga masyarakat dapat membantukebutuhan-kebutuhan sekolah.
b. Lewat kegiatan humas para siswa dapat mengetahuikondisi masyarakat sekitarnya.
c. engan adanya kegiatan sekolah dapat melakukanpromosi program dan menarik minat masyarakat untukmenyekolahkan putra putrinya di sekolah.
Teknik-teknik Hubungan Masyarakat dalam Lembaga Pendidikan
Laporan padaorang tua
Majalah & surat kabar
sekolah
Pameransekolah
Open houseKunjungan
ortu pesertadidik kesekolah
Kunjungan kerumah peserta
didik
Laporantahunan
Organisasiperkumpulan
alumni
Kegiatanekstrakulikuler
home
Manajemen kurikulum dan program pengajaran merupakan bagian dari MBS.Manajemen kurikulum dan program pengajaran mencakup kegiatan perencanaan,pelaksanaan, dan penilaian kurikulum. Perencanaan dan pengembangan kurikulumnasional pada umumnya telah dilakukan oleh Departemen Pendidikan Nasionalpada tingkat pusat. Karena itu level sekolah yang paling penting adalah bagaimanamerealisasikan dan menyesuaikan kurikulum tersebut dengan kegiatanpembelajaran. Di samping itu, sekolah juga bertugas dan berwewenang untukmengembangkan kurikulum muatan lokal sesuai dengan kebutuhan masyarakatdan lingkungan setempat.
Pengembangan kurikulum muatan lokal telah dilakukan sejak digunakannyaKurikulum 1984, khususnya di sekolah dasar. Pada kurikulum tersebut muatan lokaldisisipkan pada berbagai bidang studi yang sesuai. Muatan lokal lebih diintensifkanlagi pelaksanaannya dalam Kurikulum 1994. Dalam Kurikulum 1994, muatan lokaltidak lagi disisipkan pada setiap bidang studi, tetapi menggunakan pendekatanmonopolitik berupa bidang studi, baik bidang studi wajib maupun pilihan.Pengembangan kurikulum muatan lokal dimaksudkan terutama untukmengimbangi kelemahan-kelemahan pengembangan kurikulum sentralisasi, danbertujuan agar peserta didik mencintai dan mengenal lingkungannya, serta maudan mampu melestarikan dan mengembangkan sumber daya alam, kualitas sosial,dan kebudayaan yang mendukung pembangunan nasional, pembangunan regional,maupun pembangunan lokal sehingga peserta didik tidak terlepas dari akar sosialbudaya lingkungannya.
Kurikulum muatan lokal pada hakikatnya merupakan suatuperwujudan Pasal 38 ayat 1 Undang-Undang SistemPendidikan Nasional (UUSPN) yang berbunyi, “Pelaksanaankegiatan pendidikan dalam satuan pendidikan didasarkan padakurikulum yang berlaku secara nasional dan kurikulum yangdisesuaikan dengan keadaan serta kebutuhan lingkungan dancirri khas satuan pendidikan.” Sebagai tindak lanjut haltersebut, muatan lokal telah dijadikan strategi pokok untukmeningkatkan kemampuan dan keterampilan yang relevandengan kebutuhan lokal dan sejauh mungkin melibatkan peranserta masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaannya.Dengan kurikulum muatan lokal setiap sekolah diharapkanmampu mengembangkan program pendidikan tertentu yangsesuai dengan keadaan dan tuntutan lingkungannya.
Prinsip yang harus diperhatikan Tujuan yang dikehendaki harus jelas, makin operasional
tujuan, makin mudah terlihat dan makin tepat program-program yang dikembagkan untuk mencapai tujuan.
Program itu harus sederhana dan fleksibel
program-program yang disusun dan dikembangkan harussesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
program yang dikembangkan harus menyeluruh danharus jelas pencapaiannya
harus ada koordinasi antar komponen pelaksana program disekolah.
home
Komponen keuangan dan pembiayaan pada suatu sekolah merupakan komponenproduksi yang menentukan terlaksananya kegiatan-kegiatan proses belajar mengajardi sekolah bersama komponen-komponen lain (Mulyasa, 2011:47).
* Manajemen keuangan adalah manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan.
* Sedangkan fungsi keuangan merupakan kegiatan utama yang harus dilakukan oleh
mereka yang bertanggung jawab dalam bidang tertentu.
* Fungsi manajemen keuangan adalah menggunakan dana dan mendapatkan dana(Suad Husnan, 1992:4).
Manajemen keuangan adalah kegiatan mengelola dana untuk dimanfaatkan sesuaikebutuhan secara efektif dan efisien (Rugaiyah, 2011:67).
Tujuan dan Tugas Manajemen keuangan
Tujuan Manajemen keuangan adalah untuk mewujudkantertib administrasi dan bisa dipertanggungjawabkanberdasarkan ketentuan yang sudah digariskan (Sobri
Sutikno, 2012:90).
Inti dari manajemen keuangan adalah pencapaian efisiensidan keefektifan.
Faktor Akuntabilitas dan Transparansi
Tugas Manajemen Keuangan Menurut Jones (1985), tugas manajemen keuangan dapat
dibagi ke dalam tiga fase, yaitu:
1. financial planning,
2. implementation and,
3. evaluation.
Implementasi Manajemen Keuangan Sekolah Komponen utama manajemen keuangan meliputi,
(1) prosedur anggaran;
(2) prosedur akuntansi keuangan;
(3) pembelajaran, pergudangan, dan prosedur
pendistribusian;
(4) prosedur investasi; dan
(5) prosedur pemeriksaan.
Asas Pemisahan Tugas Manajemen Keuangan:
Otorisator adalah pejabat yang diberi wewenang untuk mengambiltindakan yang mengakibatkan penerimaan dan pengeluarananggaran.
Ordonator adalah pejabat yang berwenang melakukan pengujian danmemerintahkan pembayaran atas segala tindakan yang dilakukanberdasarkan otorisasi yang ditetapkan.
Bendaharawan adalah pejabat yang berwenang melakukanpenerimaan, penyimpanan dan pengeluaran uang atau surat-suratberharga lainnya yang dapat dinilai dengan uang serta diwajibkanmembuat perhitungan dan pertanggungjawaban (Mulyasa, 2011:49).
Kerangka kerja manajemen keuangandi sekolah mencakup pengertiansebagai berikut:
a. Pembukuan yang cermat dan akurat
b. Pertanggung jawaban yang luwes
c. Pertukaran pengeluaran
d. Kemudahan membelanjakan uang bagi kepala sekolah,
bila tidak akan menghambat kebebasan sekolah dalam
bertransaksi apa yang dibutuhkannya
e. Kebijakan keuangan dan
f. Alokasi dana yang tepat
Inti dari Komponen Manajemen Keuangan SekolahKepala sekolah perlu memahami praktik-praktikpemanfaatan jasa perbankan dan jenis-jenis rekeningnya.Dia juga perlu memahami cara untuk pengamanan danaselama bertransaksi dengan baik, penarikan dana dan caramencegah pemalsuan. Kepala sekolah hendaknya benarbenar memahami dan dapat menjelaskan fungsi tujuanmanfaat pembukuan kepada staf keuangan.
home