hakikat manajemen sekolah

24
HAKIKAT DAN MANAJEMEN SEKOLAH Dosen pengampu Drs Disusun oleh Imma Anindita 1301413085 Ma’rifatul Chasanah 1601413099 Resqi Suryaningrum 2301413010 Iskandar 3301413072 Maulinda Imansari 4301414056 MATA KULIAH UMUM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015

description

hakikat manajemen

Transcript of hakikat manajemen sekolah

Page 1: hakikat manajemen sekolah

HAKIKAT DAN MANAJEMEN SEKOLAH

Dosen pengampu

Drs

Disusun oleh

Imma Anindita 1301413085

Ma’rifatul Chasanah 1601413099

Resqi Suryaningrum 2301413010

Iskandar 3301413072

Maulinda Imansari 4301414056

MATA KULIAH UMUM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2015

Page 2: hakikat manajemen sekolah

PRAKATA

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,

karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “

Hakikat dan Manajemen Sekolah. Makalh ini disusun nguna memenuhi mata kuliah umum

manajemen sekolah. Kami menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas pembuatan makalah

ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami

berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang,

mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.

Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya

laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang

membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang

kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan

makalah kami ke depannya.

Semarang, 11 Maret 2015

Penyusun,

Page 3: hakikat manajemen sekolah

DAFTAR ISI

COVER ...........................................................................................................................

PRAKATA ...................................................................................................................

DAFTAR ISI ..................................................................................................................

1. PENDAHULUAN .....................................................................................................

1.1 Latar belakang ..........................................................................................................

1.2 Rumusan masalah .....................................................................................................

1.3 Tujuan .......................................................................................................................

2. PEMBAHASAN .........................................................................................................

2.2 Hakikat manajemen sekolah ......................................................................................

2.3 Proses manajemen

3. PENUTUP ...................................................................................................................

3.1 Simpulan ....................................................................................................................

3.2 Saran ...........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................

Page 4: hakikat manajemen sekolah

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sekolah merupakan suatu sistem yang tersusun dari berbagai unsur. Unsur-unsur yang

ada itu perlu diatur agar pelaksanaan pembelajaran di sekolah dapat berjalan dengan tertib

dan secara mandiri sekolah dapat mengorganisasinya. Agar dapat mengorganisasi hal

tersebut maka mahasiswa pendidikan yang nantinya akan menjadi bagian dari unsur-

unsur sekolah tersebut perlu mempelajarinya melalui manajemen sekolah. Manajemen

sekolah sendiri merupakan aplikasi ilmu pendidikan dalam bidang persekolahan yang

secara terinci mengatur aktivitas atau kegiatan sekolah.

Sebelum mempelajari lebih jauh mengenai manajemen sekolah mahasiswa hendaknya

mengetahui terlebih dahulu mengenai hakikat dan proses manajemen. Hakikat yang

dimaksud disini meliputi pengertian, tujuan, fungsi dan ruang lingkup. Sedangkan

prosesnya meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pegawasan.

Manajemen sebagai suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh manajer,

khususnya manajer dengan pencapain tujuan organisasi sekolah yang dilakukan

berdasarkan tahap-tahap yang berurutan. Manajer sekolah dalam pelaksanaan tugas,

aktivitasnya dan kepemimpinannya untuk mencapai tujuan secara umum harus

melakukan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian dengan baik.

Adapun manajemen yang baik secara sederhana proses pengelolaannya mencakup

empat tahap, yaitu perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengolahan

(actuating), dan pengawasan(controlling) biasa disebut POAC. Dalam hal ini, Manajemen

Berbasis Sekolah merupakan salah satuupaya untuk meningkatkan mutu kualitas

Page 5: hakikat manajemen sekolah

pendidikan yang berkelanjutan baik secara makro, meso maupun mikro. Kerangka makro

erat kaitannyadengan upaya desentralisasi, yaitu merupakan kewenangan

dari pemerintahan pusat ke daerah mesonya berkaitan dengan kebijakan daerahtingkat

provinsi sampai tingkat kabupaten, sedangkan aspek mikromelibatkan seluruh sektor

lembaga pendidikan yang paling bawah, tetapiterdepan dalam pelaksanaanya , yang

dalam hal ini adalah sekolah.

Manajemen berbasis sekolah adalah manajemen yang memberikanotonomi lebih

besar kepada sekolah dan membentuk kemandirian sekolah,serta mengambil keputusan

partisipatif yang melibatkan semua lembagasekolah dan masyarakat. Pengelolaan sekolah

bertumpu pada kebutuhandan keadaan nyata masyarakat.

 

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana hakikat manajemen yang dilakukan di sekolah?

2. Bagaimana proses manajemen di sekolah?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui sejauh mana hakikat manajemen yang ada di sekolah

2. Mengetahui lebih jelas mengenai proses manajemen di sekolah

Page 6: hakikat manajemen sekolah

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Hakikat Manajemen Sekolah

2.1.1 Pengertian Manajemen Sekolah

Menurut Stoner dalam T. Hani Handoko (1995) manajemen secara umum adalah

proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para

anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar

mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Manajemen sekolah sering diartikan atau disamakan secara substansional dengan

istilah administrasi. Yang perbedaannya hanya terdapat pada ruang lingkup saja. Manajemen

ruang lingkupnya lebih sempit dibanding dengan ruang lingkup administrasi yang keduanya

sama-sama menekankan pada tercapainya efisien dan efektivitas guna mendapatkan

keuntungan yang lebih besar. Berbagai pengertian tentang manajemen salah satunya adalah

hal yang dilakukan oleh para manajer. Manajer melibatkan aktivitas-aktivitas koordinasi dan

pengawasan terhadap pekerjaan orang lain, sehingga pekerjaan tersebut dapat diselesaikan

secara efisien dan efektif. Manajemen sekolah merupakan aplikasi ilmu pendidikan dalam

bidang persekolahan yang secara terinci mengatur aktivitas atau kegiatan sekolah.

Manajemen itu sendiri jika diterapkan dalam pemerintahan disebut manajemen pemerintah,

jika diterapkan dalam perhotelan maka disebut manajemen perhotelan, jika diterapkan dalam

pendidikan maka manajemen pendidikan, dan jika diterapkan pada rumah sakit akan menjadi

manajemen rumah sakit.

Manajemen dalam arti lain merupakan proses perencanaan , pengorganisasian,

pengarahan, dan pengawasan usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya

organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Menurur Mary

parker Follest mendefinisikan manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan

melalui orang lain.

Antara administrasi dengan manajemen sama-sama sebagai suatu ilmu karena

keduanya memiliki metode dalam mempelajarinya, memiliki objek yang dipelajari yakni

kerjasama sekelompok orang, daan keduanya memiliki sistematika baik dalam

mempelajarinya maupun dalam mengaplikasikannya. Administrasi dan manajemen sering

juga dipandang sebagai suatau proses kegiatan yang didalamnya terdiri dari kegiatan yang

bersifat manajerial dan kegiatan yang bersifat operatif. Kegiatan kegiatan yang dilakukan

Page 7: hakikat manajemen sekolah

oleh orang-orang yang memiliki status kewenangan sebagai manajer. Sedangkan kegiatan

operatif adalah kegiatan yang dilakukan atau diselesaukan oleh para pelaksana lapangan.

Kegiatan manajerial atau kegiatan operatif akan berjalan manakala terdapat suatu

wadah yang sering disebut dengan organisasi. Organisasi tersebut nantinya akan memanej

semua kegiatan atau aktivitas dalam kegiatan tersebut. Keduanya akan berkembang dan

berjalan manakala didalamnya terdapat suatau proses legiatan yang disebut dengan proses

pengorganisasian dan dengan adanya proses tersebut nantinya akan berjalan dengan benar

dan dinamis.

2.1.2 Tujuan Manajemen Sekolah

Setelah mengetahui pengertian tentang manajemen sekolah yang ada kaitannya

dengan administrasi maka terdapat juga adanya tujuan. Tujuan manajemen sekolah tidak

terlepas dari tujuan sekolah sebagai mana suatu organisasi yaitu terdapat tujuan institusional

baik umum maupun khusus. Tujuan institusional umum mengacu dengan adanya jenjang dan

jenis pendidikan sedangkan tujuan institusional khusus disamping diwarnai adanya jenjang

dan jenis pendidikan juga diwarnai oleh penyelenggara pendidikan itu sendiri. Seperti contoh

manajemen di Sekolah Menengah Pertama (SMP) baik SMP negeri maupun SMP yayasan

memiliki tujuan institusional yang sama , tetapi tujuan khususnya berbeda.

Faktor yang dapat meningkatkan manajemen sekolah antara lain kerakteristik,

kemampuan dan keyakinan guru , harapan masyarakat, aktivitas pemerintahan, aturan dan

hukum yang berlaku dalam masyarakat, dan masalah-masalah dan persoalan serta pengaruh-

pengaruh masyarakat. Selain yang telah disebutkan diatas terdapat juga faktor yang dapat

meningkatkan manajemen sekolah yaitu para pengelola yang ada dalam organisasi tersebut.

Untuk lebih singkatnya tujuan khusus dilaksanakannya manajemen sekolah yang baik

agar pada setiap jenis dan jenjang pendidikan terjadi adanya efektivitas produksi, tercapainya

efisiensi penggunaan sumber daya dan dana, tidak terjadi pemborosan baik waktu, tenaga,

maupun uang dan lain sebagainya, para lulusan mampu menyesuaikan dengan masyarakat,

terciptanya kepuasan kerja pada setiap anggota warga sekolah.

2.1.3 Fungsi Manajemen Sekolah

Fungsi manajemen sekolah diklasifikasikan menjadi tiga bagian fungsi yang pertama

menurut wujud problemnya, kegiatan manajemennya, dan kegiatan kepemimpinannya.

Fungsi manajemen dilihat dari wujud permasalahannya terdiri dari bidang pengajaran,

kesiswaan, personalia, keuangan, sarana, prasarana, hubungan manusia dengan masyarakat.

Page 8: hakikat manajemen sekolah

Fungsi manajemen dilihat dari kegiatan manajemennya dilihat dari aktivitas manajemennya

oleh para pelaksana meliputi ketatausahaan yang dapat merembes dan dapat diperlukan oleh

semua unit yang ada dalam organisasi, perbekalan, kepegawaian, keuangan, dan bubungan

manusia dengan yang dilakukan oleh para pemimpin atau yang sering disebut dnegan

kegiatan manajerial meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian,

pengawasan, penilaian, pelaporan, penentuan anggaran. Sedangkan kegiatan operatif yakni

kegiatan yang dilakukan masyarakat.

Fungsi manajemen sekolah dilihat sebagai kegiatan kepemimpinan lebih ditekankan

bagaimana cara manajer dapat mempengaruhi, mengajak orang lain, serta mengatur

hubungan dengan orang lain agar bekerjasama dengan mencapai tujuan. Fungsi manajemen

perencanaan seorang manajer akan mendefinisikan sasaran-sasaran, menempatkan strategi

untuk mencapai sasaran tersebut dan mengembangkan rencana kerja untuk memadukan dan

mengkoordinasikan berbagai aktivitas menuju sasaran-sasaran tersebut.

Seorang manajer bertanggung jawabnya untuk merancang dan membentuk struktur

kerja demi tercapainya sasaran organisasi yang sering disebut dengan fungsi sebagai

penataan. Kepemimpinan merupakan organisasi yang terdiri dari orang-orang dan tugas yang

didalamnya terjadi kerjasama dan memanfaatkan bantuan orang untuk mencapai sasaran

organisasi, dan yang terakhir adalah fungsi pengendalian.

Peran manajemen menurut Henry Mintzberg antara lain peran jembatan antar pribadi

meliputi panutan, pimpinan, dan penghubung kemudian peran yang lain adalah penyambung

informasi antara lain pengawas, penyebar berita, dan juru bicara dan yang terakhir adalah

peran pengambil keputusan meliputi pelapor, pengentas kendala, pengalokasikan sumber

daya, dan perunding.

2.1.4 Prinsip-prinsip Manajemen Sekolah

Prinsip manajemen sekolah yaitu pengelolaan sekolah guna mencapai tujuan sekolah

dnegan baik maka perlu adanya prinsip-prinsip sebai berikut, yang pertama prinsip efisien

yakni gambaran kondisi yang seimbang antara pengorbanan sumber daya dan hasil, prinsip

efektivitas yaitu ketercapaian sasaran sesuai tujuan yang diharapkan, prinsip pengelolaan

adalah manajer harus melakukan pengelolaan sumber daya yang ada, prinsip pengutamaan

tugas pengelolaan yakni manajer harus mengutamakn tugas-tugas pengelolaannya, prinsip

kerjasama adalah manajer hendaknya membnagun kerjasma yang baik terhadap bawahannya

baik secara vertikal maupun horizontal guna mencaoai tujuan yang sudah diinginkan, dan

Page 9: hakikat manajemen sekolah

prinsip kepemimpinan yang efektif yakni bagaimana manajer memberi pnegaruh, ajakan pada

orang lain untuk mencapai tujuan bersama.

2.1.5 Ruang Lingkup Manajemen Sekolah

Yang terakhir adalah ruang lingkup manajemen sekolah merupakan luasnya bidang

kegiatan manajemen sekolah yang dilakukan, seperti yang sudah dijelaskan pada wujud

permasalahan manajemen yang terjadi di sekolah. Semua bidang kegiatan manajemen

sekolah harus dikelola dengan mempertahankan aktivitas manajerial dan didukung oleh

aktivitas pelaksana. Dengan demikian terjadi sinegi antar keduanya yang akan mencapai

tujuan sekolah yang sesuai dan seperti yang diinginkan.

Sebagai ilmu pengetahuan, manajemen juga bersifat universal dan mempergunakan

kerangka ilmu pengetahuan yang sistematis, mencangkup kaidah-kaidah, prinsip-prinsip dan

konsep-konsep yang cenderung benar dalam semua situasi manajerial. Ilmu pengetahuan

manajemen bisa diterapkan dalam semua organisasi manusia sepersi halnya di sekolah.

Manajemen didefinisikan sebagai proses karena semua manajer, tanpa

memperdulikan kecakapan atau keterampilan khusus mereka harus melaksanakan kegiatan-

kegiatan tertentu yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan-tujuan yang mereka inginkan.

Proses tersebut terdiri dari kegiatan –kegiatan manajemen.

Menurut Sutomo, 2012: 7 bidang-bidang garapan antara lain bidang kurikulum

(pengajaran), bidang kesiswaan, bidang personalia yang mencakup tenaga edukatif dan

tenaga administrasi, bidang sarana yang mencakup segala hal yang menunjang secara

langsung pada pencapaian tujuan, bidang prasarana, mencakup segala hal yang menunjang

secara tidak langsung pada pencapaian tujuan, bidang hubungan dengan masyarakat,

berkaitan langsung dengan bagaimana sekolah dapat menjalin hubungan dengan masyarakat

sekitar, dll.

Semua bidang manajemen sekolah ini harus dikelola dengan memperhatikan

aktivitas-aktivitas manajerial dan didukung oleh aktivitas pelaksana. Dengan demikian akan

terjadi sinergi dalam pencapaian tujuan sekolah.

2.1.6 Istilah-istilah yang Berkaitan dengan Pengertian Manajemen

Menurut imtaq.com istilah manajemen disamakan dengan istilah administrasi.

Manakala kita membahas administrasi maka di dalamnya ada aktivitas manajemen , ada

aktivitas organisasi, ada aktivitas kepemimpinan, dan inti dari semuanya adalah pengambilan

keputusan dan pengambilan keputusan tersebut haruslah manusiawi. Artinya, bahwa bahwa

Page 10: hakikat manajemen sekolah

pengambilan keputusan yang dilakukan harus dapat diterima oleh manusia pada umumnya.

Yakni, manusia yang memiliki kekuatan, kelemahan, manusia sebagai makhluk sosial

sekaligus yang juga memiliki kepentingan individu dan seterusnya. Istilah-istilah yang

berkaitan dengan istilah manajemen bila dilihat dari lingkupnya adalah sebagai berikut:

1. Administrasi (Etimologis dan Semantik)

Istilah administrasi berasal dari kata latin “administrare” yang berarti membantu atau

melayani. Pengertian dalam arti sempitnya berarti setiap penyusunan keterangan-keterangan

secara sistematis dan pencatatannya secara tertulis dengan maksud untuk memperoleh suatu

ikhtisar mengenai keterangan-keterangan itu dalam keseluruhannya dan dalam hubungan satu

sama lain. Pengertian dalam arti luasnya, berarti segala aktivitas individu-individu (para

pejabat) dalam suatu organisasi yang berkaitan dengan tugas memerintah, memajukan, dan

memperlengkapi usaha bersama untuk mencapai usaha yang ditentukan.

2. Manajemen

Manajemen dapat didefinisikan sebagai “kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh

sesuatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan”. Dapat juga didefinisikan bahwa manejemen

adalah proses dengan mana pelaksanaan dari pada suatu tujuan tertentu yang diselenggarakan

dan diawasi.

3. Organisasi

Ditinjau dari sudut pandang pertama bahwa organisasi adalah sebagai suatu proses adalah

proses menetapkan dan mengelompokkan pekerjaan yang akan dilakukan, merumuskan dan

melimpahkan tanggung jawab dan wewenang serta menyusun hubungan-hubungan dengan

maksud agar memungkinkan orang-orang bekerjasama secara efektif dalam menentukan

suatu tujuan.

4. Kepemimpinan (Leadership)

Banyak ahli yang memberikan batasan tentang leadership sesuai sudut tinjauannya masing-

masing contohnya: “kepemimpinan adalah aktifitas untuk mempengaruhi orang untuk

mencapai tujuan secara sukarela”(George Terry). Dan juga ada yang mengatakan

“kepemimpinan adalah kemampuan dan kesiapan untuk memberikan inspirasi, membimbing,

mengarahkan orang lain”(Carter V.Good).

5. Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan merupakan suatu cara yang digunakan untuk memberikan suatu

pendapat yang dapat menyelesaikan suatu masalah dengan cara/teknik tertentu agar dapat

lebih diterima oleh semua pihak.

Page 11: hakikat manajemen sekolah

2.2 Proses Manajemen

Proses merupakan pencapaian serangkaian aktivitas yang saling berhubungan dan

memiliki tingkatan atau jejang tertentu dan memilki tujuan yang akan didapat. Proses

manajemen yang bersifat mendasar meliputi planing atau perencanaan, organizing atau

organisasi, actuating atau penggerakan, dan controling atau pengarahan. Pengertian dari

keempat keterangan diatas sebagai berikut.

2.2.1 Perencanaan (Planning)

Perencanaan merupakan merencanakan pada suatu kegitana yang dilakukan secara

terperinci yng akan dilakukan dimasa yang akan datang. Kegiatan ini dilakukan guna

merancang sumber daya agar hasil yang dicapai sesuai dengan apa yang diharapkan.

Perencanaan ini biasanya dilakukan dengan jauh-jauh dilakukan dengan banyak

pertimbnagan melihat kelemahan dan kelebihan sebelum memutuskan suatu keputusan dalam

sebuah rencana.

Perencanaan adalah proses penentuan tujuan atau sasaran yang hendak dicapaidan

menetapkan jalan serta sumber yang untuk mencapai tujuan itu seefektif dan seefisien

mungkin. Dalm perencanaan itu terdapat tiga kegiatan yang harus disiapkan antara lain

perumusan tujuan yang akan dicapai, sebelum melangkah ke tahap yang lebih mendalam

seharusnya menentukan tujuan yang akan dicapai dalam perencanaan tersebut. Pemilihan

program untuk pencapaian suatu tujuan, pada hakikatnya sebelum dilakukan suatu kegiatan,

dilakukan dengan pemilihan program yang cocok dan pas dengan institut yaitu dengan

sekolahnya. Dan identifikasi dan pengarahan sumber yang jumlahnya selalu terbatas.

Dalam kontes pendidikan khususnya di sekolah fattah menyatakan bahwa

perencanaan pendidikan adalah keputusan yang diambil untuk melakukan tindakan selama

waktu tertentu agar penyelenggaraan sistem pendidikan menjadi lebih efektif dan efisien,

serta mengahsilkan lulusn yang bermutu yang nantinya bisa terjun langsung ke masyarakat

dan agar relevan dengan kebutuhan masyarakat.

Dalam konteks pendidika di indonesia model perencanaan pendidikan yang

digunakan dalam indonesia adalah mengadopsi PPBS ( planning, progamming,

budgeting,system). Intinya dari kegiatan perencanaan dengan model ini adalah:

a. Memerinci secara cermat dan menganalisis secara sistematis terhadap tujuan

yang hendak dicapai

Page 12: hakikat manajemen sekolah

b. Mencari alternatif yang relevan dan cara bagaimana dalam mencapai tujuan

yang dilakukan dengan berbeda-beda

c. Menggambarkan semua biaya total dari semua alternatif baik biaya langsung

maupun biaya tidak langsung, baik yang berupa uang maupun bukan uang atau

barang

d. Memberikan gambaran pada setia efektivitas setiap alternatif yang akan

diajukan

e. Membandingkan dan menganalisis alternatif yaitu mencari kombinasi yang

memberika yang paling benar untuk mencapai tujuan.

2.2.2 Pengorganisasian

Handoko menjelaskan bahwa pengorganisasian merupakan suatu proses untuk

merancang struktur formal, mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas di

antara para anggota organisasi , agar tujuan organisasi dicapai dengan maksimal.

Proses pengorganisasian dilakukan dalam tiga langkah meliputi:

a. Pemerincian seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai

tujuan organisasi tersebut

b. Pembagian beban yang dilakukan secara merata kepada setiap individu,

sehingga setiap individu melakukan tugas-tugas yang sesua

2.2.3 Penggerakan

Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua

anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan

manajerial dan usaha-usaha organisasi. Jadi actuating artinya adalah menggerakkan

orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau penuh kesadaran secara

bersama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini

yang dibutuhkan adalah kepemimpinan (leadership).

Page 13: hakikat manajemen sekolah

2.2.4. Pengawasan (Controlling)

2.2.4.1 Pengertian dan Proses dasar pengawasan

Pengawasan merupakan proses pengamatan dari seluruh kegiatan organisasi

guna lebih menjamin bahwa semua pekerjaan yang sedang dilakukan sesuai dengan

rencana yang telah ditentukan sebelumnya. Pengawasan mutlak dilakukan oleh

seluruh manajer.

Proses dasar pengawasan terdiri atas tiga tahap, yaitu:

1. Penentuan standar hasil kerja

Standra hasil kerja dapat berupa fisik, misalnya barang yang dihasilkan oleh

suatu perusahaan, jumlah jam kerja yang digunakan, kecepatan penyelesaian tugas,

jumlah atau tingkat penolakan terhadap barang yang dihasilkan. Dalam pengawasan

hal yang bersifat keperilakuan harus diukur seperti, kesetiaan, semangat kerja dan

disiplin.

2. Pengukuran hasil pekerjaan

Pengukuran prestasi kerja terdiri dari dua jenis, yaitu yang relative mudah dan

yang relative sukar. Pengukuran yang relative mudah biasanya berlaku bagi prestasi

kerja yang hasilnya kongkrit dan pekerjaan yang dilakukan biasanya bersifat teknis.

Yang kedua adalah pengukuran relative sukar dilakukan karena standar yang harus

dipenihi tidak selalu dapat dinyatakan secara kongkrit.

3. Koreksi terhadap penyimpangan yang mungkin terjadi

Meskipun bersifat sementara tindakan korektif terhadap gejala penyimpangan,

penyelewengan, dan pemborosan harus bisa diambil.

2.2.4.2. Pengawasan yang Efektif

Konsep pengawasan yang efektif mengacu pada pengawasan mutu terpadu

atau Total Quality Control (TQC). TQC akan efektif jika pada setiap tingkatan

pendidikan terjalin kerjasama dan keterpaduan. Partisipasi penuh setiap tingkatan atau

kelompok dalam melakukan pengawasan mutu biasa disebut dengan gugus kendali

mutu (GKM) yang bertujuan menjamin keberhasilan pengendalian mutu terpadu.

Beberapa kondisi yang harus diperhatikan untuk mewujudkan pengawasan yang

efektif yaitu sebagai berikut:

1. Pengawasan harus dikaitkan dengan tujuan dan kriteria yang dipergunakan dalam

system pendidikan yaitu relevansi, efektifitas, efisiensi, dan produktivitas

Page 14: hakikat manajemen sekolah

2. Meskipun sulit standar yang dapat dicapai harus ditentukan. Ada dua tujuan

pokok yaitu untuk memotivasi dan untuk dijadikan patokan guna membandingkan

dengan prestasi

3. Pengawasn hendaknya disesuaikan dengan sifat dan kebutuhan organisasi

4. Frekuensi pengawasan harus dibatasi

5. System pengawasan harus dikemudi

6. Pengawasan hendaknya mengacu pada prosedur pemecahan masalah

Page 15: hakikat manajemen sekolah

BABIII

PENUTUP

3.1 Simpulan

Hakikat manajemen merupakan proses perencanaan , pengorganisasian, pengarahan,

dan pengawasan usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi

lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Seperti halnya sekolah harus

mempunyai manajemen sekolah yang nantinya akan membawa sekolah tersebut akan

mencapai tujuan yang telah ditentukan pada sebelumnya.

Proses manajemen merupakan hal yang paling penting dalam setiap instansi khusunya

di sekolah yang didalamnya terdapat proses perencanaan yang pada dasarnya menetapkan

dan sumber untuk mencapai tujuan, kemudian terdapat juga pengorganisasian merupakan

suatu proses untuk merancang struktur formal dan didalamnya terdapat tugas bagi setiap

anggota, penggerak merupakan teknik, metode, dan cara yang dugunakan untuk menentukan

tujuan yang hendak dicapai, dan yang terakhir pengawasan merupakanproses pengamatan

dari seluruh kegiatan guna menjamin semua kegiatan berjalan dengan baik dan sesuai dengan

rencana.

3.2 Saran

Page 16: hakikat manajemen sekolah

DAFTAR PUSTAKA

Robbins, stepen P & Mary Coulter. 2010. Manajemen. Jakarta : Erlangga.

Sutomo, dkk. 2012. Manajemen Sekolah. Semarang : Unnes.

Handoko, Hani. 2011. Manajemen. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

http://imtaq.com/pengertian-administrasi-dan-istilah-yang-berkenaan-dengannya/. Online.

(diakses 7/3/2015, pukul 16.15)

http://julysyawaladi.blogspot.com/2011/09/proses-dan-fungsi-manajemen.html. Online,

(diakses 11/3/2015, pukul 18.48)