Manajemen sekolah

26
BADAN DIKLAT PROVINSI DKI JAKARTA 2014 MANAJEMEN SEKOLAH DAN KURIKULUM UNTUK PENGAWAS SD Dr. Jawane Malau

description

Manajemen sekolah dasar

Transcript of Manajemen sekolah

Page 1: Manajemen sekolah

BADAN DIKLAT PROVINSI DKI JAKARTA

2014

MANAJEMEN SEKOLAH DAN KURIKULUM UNTUK PENGAWAS SD

Dr. Jawane Malau

Page 2: Manajemen sekolah

Bio Data

Nama : Dr. Jawane MalauTempat/Tgl.Lahir : Sidikalang, 3 Juli 1960Pangkat/Gol. : Pembina Tingkat I/ IVbInstansi : Pusat Penjaminan Mutu Pendidikan,

Badan PSDMPK-PMP, Kemdikbud Alamat Rumah : JL.Pekapuran No. 8 RT 02/ Rw 01

Tapos, Depok HP : 081218000034, 081285740999 Email : [email protected]

Page 3: Manajemen sekolah

SKENARIO KEGIATAN

PENDAHULUANPEMBAHASAN

MATERI

DISKUSI KELOMPOK

15

PRESENTASI

15’ 60’60’

60’

Page 4: Manajemen sekolah

Tujuan Mata Diklat

Peserta Diklat mampu: Memahami konsep manajemen sekolah

dan kurikulum 2013 untuk SD Menerapkan Pembinaan dan pengawasan

tentang manajemen sekolah dan kurikulum 2013 untuk SD

Page 5: Manajemen sekolah

DASAR HUKUM

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional;

Undang-Undang No.14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen;

Perarturan Pemerintah No. 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan;

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007 Tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah;

Page 6: Manajemen sekolah

Dasar Hukum.....

Permenpan dan RB Nomor 21 tahun 2010 tentang jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya

Peraturan Bersama Mendiknas dan Kepala BKN No.6 Tahun 2011 Tentang Petunjuk Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya

Page 7: Manajemen sekolah

Definisi

Pengawas Sekolah adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diberi tugas, tanggung jawab dan wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan pengawasan akademik dan manajerial pada satuan pendidikan

Page 8: Manajemen sekolah

Tugas pokok Pengawas Sekolah:

Melaksanakan tugas pengawasan akademik dan manajerial pada satuan pendidikan yang meliputi penyusunan program pengawasan, pelaksanaan pembinaan, pemantauan pelaksanaan 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan, penilaian, pembimbingan dan pelatihan professional Guru, evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan, dan pelaksanaan tugas kepengawasan di daerah khusus.

Page 9: Manajemen sekolah

Dimensi Kompetensi Pengawas SMP/MTs

Kompetensi Kepribadian.Kompetensi Supervisi ManajerialKompetensi Supervisi AkademikKompetensi Evaluasi PendidikanKompetensi Penelitian PengembanganKompetensi Sosial

(Permendiknas No. 12 Tahun 2007 Tentang Standar

Pengawas Sekolah/ Madrasah)

Page 10: Manajemen sekolah

Kondisi Satuan Pendidikan10

Pemberdayaan warga sekolah kurang optimal

Pemberdayaan masyarakat kurang optimal

Mutu pendidikan kurang optimal

Page 11: Manajemen sekolah

QUALITY

Quality Control Quality Assurance

Total Quality Control

Total Quality Management

Page 12: Manajemen sekolah

Quality Control

Sistem di mana kualitas produk/jasa yang dihasilkan

untuk memenuhi kebutuhan konsumen dihasilkan

dari proses produksi yang ekonomis

Quality Assurance

Jaminan mutu suatu produk sehingga konsumen

dapat membeli produk dengan yakin dan percaya,

serta menggunakan produk tersebut untuk jangka

waktu tertentu

Page 13: Manajemen sekolah

Quality Control

Sistem yang efektif untuk mengintegrasikan pengem-

bangan, pemeliharaan dan peningkatan kualitas yang

dilakukan beberapa kelompok dalam organisasi dalam

memenuhi kebutuhan konsumen

Quality Management

Filosofi dan prinsip yang merupakan dasar peningkatankinerja organisasi

Page 14: Manajemen sekolah

PENGERTIAN TQM

Total : KeseluruhanQuality : Kualitas = Mutu =

Ukuran PencapaianManajemen : Pengelolaan; .

Perencanaan . Pengorganisasian

. Penggerakan .

Pengawasan

Page 15: Manajemen sekolah

KONSEP TQM DALAM PENDIDIKAN

TQM merupakan suatu filosofi peningkatan kualitas secara berkelanjutan dan dapat dijadikan alat praktis oleh lembaga pendidikan dalam memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan pelanggan sekarang dan masa mendatang dalam bidang pendidikan (Sallis, 1993: 34).

Artimya, kualitas pendidikan difokuskan pada kepuasan pelanggan (internal dan eksternal).

Page 16: Manajemen sekolah

Tujuan TQM Dalam Pendidikan

Meningkatkan mutu pendidikan secara berkelanjutan, terus menerus, dan terpadu.

Page 17: Manajemen sekolah

Prinsip TQM

Pemfokusan pada pelanggan Peningkatan kualitas pada

proses Melibatkan semua

komponen.

Page 18: Manajemen sekolah

Prinsip TQMPemfokusan pada pengguna menunjuk pada setiap

peningkatan kualitas pendidikan haruslah didasarkan pada keinginan, kebutuhan, dan harapan pengguna pendidikan (internal dan eksternal). Konsep ini memerlukan pengumpulan dan penganalisaan data lapangan secara tepat sehingga perlu mempertemukan kedua belah pihak.

Peningkatan kualitas pada proses menunjuk pada peningkatan terus menerus yang dibangun atas dasar : pekerjaan akan menghasilkan serangkaian tahapan interelasi dan aktivitas yang pada akhirnya akan menghasilkan output (keluaran).

Page 19: Manajemen sekolah

MBS

Model manajemen yang memberikan otonomi, keluwesan kepada sekolah

mendorong partisipasi secara langsung warga sekolah (guru, siswa, kepsek, karyawan) dan masyarakat (orangtua siswa, masyarakat, ilmuwan dan pengusaha)

meningkatkan mutu sekolah berdasarkan kebijakan dan perundang-undangan yang berlaku.

Page 20: Manajemen sekolah

Tujuan MBS

Memandirikan/ memberdayakan sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan atau mencapai sekolah efektif.

Memberdayakan sumber daya yang tersediaMeningkatkan kepedulian warga sekolah dan

masyarakat dlm penyelenggaraan pendidikan dgn mengambil keputusan bersama.

Meningkatkan tanggung jawab sekolah terhadap orangtua, masyarakat, dan pemerintah dalam hal mutu pendidikan.

Meningkatkan kompetisi yang sehat antar sekolah.

Meningkatkan efisiensi, relevansi, dan pemerataan pendidikan.

Page 21: Manajemen sekolah

Fungsi yang di MBS kan

PBMPerencanaan, evaluasi, supervisiPengelolaan kurikulumKetenagaanFasilitasKeuanganPelayanan siswaPSMBudaya sekolahVisi, Misi

Page 22: Manajemen sekolah

Mengapa MBS harus dilakukan ?

Sekolah lebih tahu kebutuhan.Pengambilan keputusan oleh sekolah lebih

cocok oleh sekolah sendiri.Penggunaan sumberdaya lebih efisien dan

efektif.Sekolah lebih bertanggung jawab thd mutu

pendidikannya. Dapat merespon aspirasi lingkungan scr

cepat.Sesuai UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003.Alasan untuk mencapai Sekolah Efektif

Page 23: Manajemen sekolah

TAHAPAN MEWUJUDKAN SEKOLAH BER-MBS

Mensosialisasikan MBSMerumuskan visi, misi, tujuan dan sasaran sekolah. Mengidentifikasi fungsi yang

diperlukan untuk mencapai sasaran Melakukan analisis SWOT Menyusun alternatif pemecahan masalah Menyusun rencana & program peningkatan mutu Melaksanakan rencana peningkatan mutu. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan Merumuskan sasaran mutu baru.

Page 24: Manajemen sekolah

FAKTOR PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN (MBS)

24

PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN

Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan

Menyenangkan-CTL

Manajemen Berbasis Sekolah

Peran Serta Masyarakat

Page 25: Manajemen sekolah

Pola Lama

Pola LamaPola MBS

Sentralistik Subordinasi Pengambilan keputusan

terpusat Pedekatan birokratik Pengorganisasian yang

hirarkis Mengarahkan Dikontrol dan diatur Infromasi ada pada yang

berwenang Menghindari risiko Menggunakan dana sesuai

anggaran sampai habis

Desentralisasi Otonomi Pengambilan keputusan

partisipatif Pendekatan profesional Pengorganisasian yang setara Memfasilitasi Motivasi diri dan saling

mempengaruhi Informasi terbagi Mengelola risiko Menggunakan uang sesuai

kebutuhan dan seefisien mungkin.

Perubahan Pola Pengelolaan Pendidikan

Page 26: Manajemen sekolah

Lembar kerja MBS: Identifikasi ciri sekolah yang menerapkan MBS

Organisasi Sekolah PBM SDM Administrasi Sekolah

26