MANAJEMEN KEUANGAN SEKOLAH
-
Upload
toil-urank-kembayan -
Category
Documents
-
view
383 -
download
3
Transcript of MANAJEMEN KEUANGAN SEKOLAH
5/11/2018 MANAJEMEN KEUANGAN SEKOLAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-keuangan-sekolah 1/26
MANAJEMEN KEUANGAN SEKOLAH
A. Pendahuluan
Manajemen keuangan merupakan salah satu substansi manajamen sekolah yang akan
turut menentukan berjalannya kegiatan pendidikan di sekolah. Sebagaimana yang
terjadi di substansi manajemen pendidikan pada umumnya, kegiatan manajemen
keuangan dilakukan melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengkoordinasian, pengawasan atau pengendalian.
Beberapa kegiatan manajemen keuangan yaitu memperoleh dan menetapkan sumber-
sumber pendanaan, pemanfaatan dana, pelaporan, pemeriksaan dan
pertanggungjawaban (Lipham, 1985; Keith, 1991)
Menurut Depdiknas (2000) bahwa manajemen keuangan merupakan tindakan
pengurusan/ketatausahaan keuangan yang meliputi pencatatan, perencanaan,
pelaksanaan, pertanggungjawaban dan pelaporan Dengan demikian, manajemen
keuangan sekolah dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas mengatur keuangan
sekolah mulai dari perencanaan, pembukuan, pembelanjaan, pengawasan dan
pertanggung-jawaban keuangan sekolah.
Sekolah adalah sebuah aktifitas besar yang di dalamnya ada empat komponen yang
saling berkaitan. Empat komponen yang di maksud adalah Staf Tata laksanaAdministrasi, Staf Teknis pendidikan didalamnya ada Kepala Sekolah dan Guru,
Komite sekolah sebagai badan independent yang membantu terlaksananya operasional
pendidikan, dan siswa sebagai peserta didik yang bisa di tempatkan sebagai konsumen
dengan tingkat pelayanan yang harus memadai. Hubungan keempatnya harus sinergis,
karena keberlangsungan operasioal sekolah terbentuknya dari hubungan “simbiosis
mutualis” keempat komponen tersebut karena kebutuhan akan pendidikan demikian
tinggi, tentulah harus dihadapi dengan kesiapan yang optimal semata-mata demi
kebutuhan anak didik. Salah satu unsur yang penting dimiliki oleh suatu sekolah agar
menjadi sekolah yang dapat mencetak anak didik yang baik adalah dari segi keuangan.
Manajemen keuangan sekolah sangat penting hubungannya dalam pelaksanaan kegiatan
sekolah.
5/11/2018 MANAJEMEN KEUANGAN SEKOLAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-keuangan-sekolah 2/26
Ada beragam sumber dana yang dimiliki oleh suatu sekolah, baik dari pemerintah
maupun pihak lain. Ketika dana masyarakat atau dana pihak ketiga lainnya mengalir
masuk, harus dipersiapkan sistem pengelolaan keuangan yang professional dan jujur.
Pengelolaan keuangan secara umum sebenarnya telah dilakukan dengan baik oleh
semua sekolah. Hanya kadar substansi pelaksanaanya yang beragam antara sekolah
yang satu dengan yang lainnya. Adanya keragaman ini bergantung kepada besar
kecilnya tiap sekolah, letak sekolah dan julukan sekolah. Pada sekolah-sekolah biasa
yang daya dukung masyarakatnya masih tergolong rendah, pengelolaan keuangannya
pun masih sederhana. Sedangkan, pada sekolah-sekolah biasa yang daya dukung
masyarakatnya besar, bahkan mungkin sangat besar, tentu saja pengelolaan
keuangannya cenderung menjadi lebih rumit. Kecenderungan ini dilakukan karena
sekolah harus mampu menampung berbagai kegiatan yang semakin banyak dituntut
oleh masyarakatnya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka yang menjadi permasalahan dan diungkapkan
dalam makalah ini adalah :
1. Bagaimana prinsip-prinsip manajemen keuangan sekolah?
2.Apakah tujuan, peran dan fungsi manajemen keuangan sekolah?
3. Darimana sumber keuangan sekolah?
4. Bagaimana proses pengelolaan keuangan sekolah?
5. Bagaimana pelaksanaan pembelanjaan dan pembukuan keuangan sekolah?
6. Bagaimana pengawasan, pelaporan dan pertanggungjawaban keuangan sekolah?
C. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dilakukan pembatasan masalah yaitu
pengelolaan manajemen keuangan pada tingkat sekolah menengah atas.
D. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah :
1. Mengetahui prinsip-prinsip manajemen keuangan sekolah
5/11/2018 MANAJEMEN KEUANGAN SEKOLAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-keuangan-sekolah 3/26
2. Mengetahui tujuan, peran dan fungsi manajemen keuangan sekolah
3. Mengetahui sumber keuangan sekolah
4. Mengetahui proses pengelolaan keuangan sekolah
5. Mengetahui pelaksanaan pembelanjaan dan pembukuan keuangan sekolah
6. Mengetahui pengawasan, pelaporan dan pertanggungjawaban keuangan sekolah
E. Pembahasan
A. Prinsip-prinsip manajemen keuangan
Manajemen keuangan sekolah perlu memperhatikan sejumlah prinsip. Undang-undang
No 20 Tahun 2003 pasal 48 menyatakan bahwa pengelolaan dana pendidikan
berdasarkan pada prinsip keadilan, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas publik.
Disamping itu prinsip efektivitas juga perlu mendapat penekanan. Berikut ini dibahas
masing-masing prinsip tersebut, yaitu transparansi, akuntabilitas, efektivitas, dan
efisiensi.
1. Transparansi
Transparan berarti adanya keterbukaan. Transparan di bidang manajemen berarti adanya
keterbukaan dalam mengelola suatu kegiatan. Di lembaga pendidikan, bidang
manajemen keuangan yang transparan berarti adanya keterbukaan dalam manajemen
keuangan lembaga pendidikan, yaitu keterbukaan sumber keuangan dan jumlahnya,rincian penggunaan, dan pertanggungjawabannya harus jelas sehingga bisa
memudahkan pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengetahuinya. Transparansi
keuangan sangat diperlukan dalam rangka meningkatkan dukungan orangtua,
masyarakat dan pemerintah dalam penyelenggaraan seluruh program pendidikan di
sekolah. Disamping itu transparansi dapat menciptakan kepercayaan timbal balik antara
pemerintah, masyarakat, orang tua siswa dan warga sekolah melalui penyediaan
informasi dan menjamin kemudahan di dalam memperoleh informasi yang akurat dan
memadai. Beberapa informasi keuangan yang bebas diketahui oleh semua warga
sekolah dan orang tua siswa misalnya rencana anggaran pendapatan dan belanja sekolah
(RAPBS) bisa ditempel di papan pengumuman di ruang guru atau di depan ruang tata
usaha sehingga bagi siapa saja yang membutuhkan informasi itu dapat dengan mudah
mendapatkannya. Orang tua siswa bisa mengetahui berapa jumlah uang yang diterima
5/11/2018 MANAJEMEN KEUANGAN SEKOLAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-keuangan-sekolah 4/26
sekolah dari orang tua siswa dan digunakan untuk apa saja uang itu. Perolehan
informasi ini menambah kepercayaan orang tua siswa terhadap sekolah.
2. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kondisi seseorang yang dinilai oleh orang lain karena kualitas
performansinya dalam menyelesaikan tugas untuk mencapai tujuan yang menjadi
tanggung jawabnya. Akuntabilitas di dalam manajemen keuangan berarti penggunaan
uang sekolah dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan perencanaan yang telah
ditetapkan. Berdasarkan perencanaan yang telah ditetapkan dan peraturan yang berlaku
maka pihak sekolah membelanjakan uang secara bertanggung jawab.
Pertanggungjawaban dapat dilakukan kepada orang tua, masyarakat dan pemerintah.
Ada tiga pilar utama yang menjadi prasyarat terbangunnya akuntabilitas, yaitu (1)
adanya transparansi para penyelenggara sekolah dengan menerima masukan dan
mengikutsertakan berbagai komponen dalam mengelola sekolah , (2) adanya standar
kinerja di setiap institusi yang dapat diukur dalam melaksanakan tugas, fungsi dan
wewenangnya, (3) adanya partisipasi untuk saling menciptakan suasana kondusif
dalam menciptakan pelayanan masyarakat dengan prosedur yang mudah, biaya yang
murah dan pelayanan yang cepat
3. Efektivitas
Efektif seringkali diartikan sebagai pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.Garner(2004) mendefinisikan efektivitas lebih dalam lagi, karena sebenarnya efektivitas
tidak berhenti sampai tujuan tercapai tetapi sampai pada kualitatif hasil yang dikaitkan
dengan pencapaian visi lembaga. Effectiveness ”characterized by qualitative
outcomes”. Efektivitas lebih menekankan pada kualitatif outcomes. Manajemen
keuangan dikatakan memenuhi prinsip efektivitas kalau kegiatan yang dilakukan dapat
mengatur keuangan untuk membiayai aktivitas dalam rangka mencapai tujuan lembaga
yang bersangkutan dan kualitatif outcomes-nya sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan.
4. Efisiensi
Efisiensi berkaitan dengan kuantitas hasil suatu kegiatan. Efficiency ”characterized by
quantitative outputs” (Garner,2004). Efisiensi adalah perbandingan yang terbaik antara
5/11/2018 MANAJEMEN KEUANGAN SEKOLAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-keuangan-sekolah 5/26
masukan (input) dan keluaran (out put) atau antara daya dan hasil. Daya yang dimaksud
meliputi tenaga, pikiran, waktu, biaya. Perbandingan tersebut dapat dilihat dari dua hal:
a. Dilihat dari segi penggunaan waktu, tenaga dan biaya:
Kegiatan dapat dikatakan efisien kalau penggunaan waktu, tenaga dan biaya yang
sekecil-kecilnya dapat mencapai hasil yang ditetapkan.
Ragam efisiensi dapat dijelaskan melalui hubungan antara penggunaan waktu, tenaga,
biaya dan hasil yang diharapkan dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Hubungan penggunaan waktu, tenaga, biaya dan hasil yang diharapkan
Pada gambar di atas menunjukkan penggunaan daya C dan hasil D yang paling efisien,
sedangkan penggunaan daya A dan hasil D menunjukkan paling tidak efisien.
b. Dilihat dari segi hasil
Kegiatan dapat dikatakan efisien kalau dengan penggunaan waktu, tenaga dan biayatertentu memberikan hasil sebanyak-banyaknya baik kuantitas maupun kualitasnya.
Ragam efisiensi tersebut dapat dilihat dari gambar berikut ini:
Hubungan penggunaan waktu, tenaga, biaya tertentu dan ragam hasil yang diperoleh
5/11/2018 MANAJEMEN KEUANGAN SEKOLAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-keuangan-sekolah 6/26
Pada gambar di atas menunjukkan penggunaan waktu, tenaga, biaya A dan hasil B
paling tidak efisien. Sedangkan penggunaan waktu, tenaga, biaya A dan hasil D paling
efisien.
Tingkat efisiensi dan efektivitas yang tinggi memungkinkan terselenggaranya pelayanan
terhadap masyarakat secara memuaskan dengan menggunakan sumber daya yang
tersedia secara optimal dan bertanggung jawab.
B. Tujuan manajemen keuangan sekolah
Melalui kegiatan manajemen keuangan maka kebutuhan pendanaan kegiatan sekolah
dapat direncanakan, diupayakan pengadaannya, dibukukan secara transparan, dan
digunakan untuk membiayai pelaksanaan program sekolah secara efektif dan efisien.
Untuk itu tujuan manajemen keuangan adalah:
1. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan keuangan sekolah
2. Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi keuangan sekolah.
3. Meminimalkan penyalahgunaan anggaran sekolah.
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dibutuhkan kreativitas kepala sekolah dalam
menggali sumber-sumber dana, menempatkan bendaharawan yang menguasai dalam
pembukuan dan pertanggung-jawaban keuangan serta memanfaatkannya secara benar
sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
C. Sumber-sumber pendapatan sekolah
1. Dana dari Pemerintah
Dana dari pemerintah disediakan melalui jalur Anggaran Rutin dalam Daftar IsianKegiatan (DIK) yang dialokasikan kepada semua sekolah untuk setiap tahun ajaran.
Dana ini lazim disebut dana rutin. Besarnya dana yang dialokasikan di dalam DIK
biasanya ditentukan berdasarkan jumlah siswa kelas I, II dan III. Mata anggaran dan
besarnya dana untuk masing-masing jenis pengeluaran sudah ditentukan Pemerintah di
dalam DIK. Pengeluaran dan pertanggungjawaban atas pemanfaatan dana rutin (DIK)
5/11/2018 MANAJEMEN KEUANGAN SEKOLAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-keuangan-sekolah 7/26
harus benarbenar sesuai dengan mata anggara tersebut. Selain DIK, pemerintah
sekarang juga memberikan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Dana ini
diberikan secara berkala yang digunakan untuk membiayai seluruh kegiatan operasional
sekolah.
2. Dana dari Orang Tua Siswa
Pendanaan dari masyarakat ini dikenal dengan istilah iuran Komite. Besarnya
sumbangan dana yang harus dibayar oleh orang tua siswa ditentukan oleh rapat Komite
sekolah. Pada umumnya dana Komite terdiri atas :
a. Dana tetap bulan sebagai uang kontribusi yang harus dibayar oleh orang tua setiap
bulan selama anaknya menjadi siswa di sekolah
b. Dana incidental yang dibebankan kepada siswa baru yang biasanya hanya satu kali
selama tiga tahun menjadi siswa (pembayarannya dapat diangsur).
c. Dana sukarela yang biasanya ditawarkan kepada orang tua siswa terterntu yang
dermawan dan bersedia memberikan sumbangannya secara sukarela tanpa suatu
ikatan apapun.
3. Dana dari Masyrakat
Dana ini biasanya merupakan sumbangan sukarela yang tidak mengikat dari anggota-
anggota masyarakat sekolah yang menaruh perhatian terhadap kegiatan pendidikan di
suatu sekolah. Sumbangan sukarela yang diberikan tersebut merupakan wujud darikepeduliannya karena merasa terpanggil untuk turut membantu kemajuan pendidikan.
Dana ini ada yang diterima dari perorangan, dari suatu organisasi, dari yayasan ataupun
dari badan usaha baik milik pemerintah maupun milik swasta.
4. Dana dari Alumni
Bantuan dari para Alumni untuk membantu peningkatan mutu sekolah tidak selalu
dalam bentuk uang (misalnya buku-buku, alat dan perlengkapan belajar). Namun dana
yang dihimpun oleh sekolah dari para alumni merupakan sumbangan sukarela yang
tidak mengikat dari mereka yang merasa terpanggil untuk turut mendukung kelancaran
kegiatankegiatan demi kemajuan dan pengembangan sekolah. Dana ini ada yang
diterima langsung dari alumni, tetapi ada juga yang dihimpun melalui acara reuni atau
lustrum sekolah.
5/11/2018 MANAJEMEN KEUANGAN SEKOLAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-keuangan-sekolah 8/26
5. Dana dari Peserta Kegiatan
Dana ini dipungut dari siswa sendiri atau anggota masyarakat yang menikmati
pelayanan kegiatan pendidikan tambahan atau ekstrakurikuler, seperti pelatihan
komputer, kursus bahasa Inggris atau keterampilan lainnya.
6. Dana dari Kegaitan Wirausaha Sekolah
Ada beberapa sekolah yang mengadakan kegiatan usaha untuk mendapatkan dana. Dana
ini merupakan kumpulan hasil berbagai kegiatan wirausaha sekolah yang
pengelolaannya dapatj dilakukan oleh staf sekolah atau para siswa misalnya koperasi,
kantin sekolah, bazaar tahunan, wartel, usaha fotokopi, dll.
D. Proses Pengelolaan Keuangan di Sekolah
Komponen keuangan sekolah merupakan komponen produksi yang menentukan
terlaksananya kegiatan belajar-mengajar bersama komponenkomponen lain. Dengan
kata lain, setiap kegiatan yang dilakukan sekolah memerlukan biaya. Dalam tataran
pengelolaan Vincen P Costa (2000 : 175) memperlihatkan cara mengatur lalu lintas
uang yang diterima dan dibelanjakan mulai dari kegiatan perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan sampai dengan penyampaian umpan balik.
Kegiatan perencanaan menentukan untuk apa, dimana, kapan dan beberapa lama akan
dilaksanakan, dan bagaimana cara melaksanakannya. Kegiatan pengorganisasianmenentukan bagaimana aturan dan tata kerjanya.
Kegiatan pelaksanaan menentukan siapa yang terlibat, apa yang dikerjakan, dan masing-
masing bertanggung jawab dalam hal apa. Kegiatan pengawasan dan pemeriksaan
mengatur kriterianya, bagaimana cara melakukannya, dan akan dilakukan oleh siapa.
Kegiatan umpan balik merumuskan kesimpulan dan saran-saran untuk kesinambungan
terselenggarakannya Manajemen Operasional Sekolah. Muchdarsyah Sinungan
menekankan pada penyusunan rencana (planning) di dalam setiap penggunaan
anggaran. Langkah pertama dalam penentuan rencana pengeluaran keuangan adalah
menganalisa berbagai aspek yang berhubungan erat dengan pola perencanaan anggaran,
yang didasarkan pertimbangan kondisi keuangan, line of business, keadaan para
nasabah/konsumen, organisasi pengelola, dan skill para pejabat pengelola.
5/11/2018 MANAJEMEN KEUANGAN SEKOLAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-keuangan-sekolah 9/26
Proses pengelolaan keuangan di sekolah meliputi:
1. Perencanaan anggaran
2. Strategi mencari sumber dana sekolah
3. Penggunaan keuangan sekolah
4. Pengawasan dan evaluasi anggaran
5. Pertanggungjawaban
Menurut Lipham (1985), ada empat fase penyusunan anggaran antara
lain:
1. Merencanakan anggaran
2. Mempersiapkan anggaran
3. Mengelola pelaksanaan anggaran
4. Menilai pelaksanaan anggaran
Anggaran mempunyai fungsi:
1. Sebagai alat penaksir
2. Sebagai alat otorisasi
3. Sebagai alat efisiensi
Pemasukan dan pengeluaran keuangan sekolah diatur dalam Rancangan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS). Ada beberapa hal yang berhubungan
dengan penyusunan RAPBS, antara lain:1. Penerimaan
2. Penggunaan
3. Pertanggungjawaban
E. Pelaksanaan pembelanjaan dan pembukuan keuangan sekolah
Pembelanjaan Keuangan Sekolah
Pelaksanaan kegiatan pembelanjaan keuangan mengacu kepada perencanaan yang telah
ditetapkan. Mekanisme yang ditempuh di dalam pelaksanaan kegiatan harus benar,
efektif dan efisien. Pembukuan uang yang masuk dan keluar dilakukan secara cermat
dan transparan. Untuk itu tenaga yang melakukan pembukuan dipersyaratkan menguasai
teknis pembukuan yang benar sehingga hasilnya bisa tepat dan akurat.
5/11/2018 MANAJEMEN KEUANGAN SEKOLAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-keuangan-sekolah 10/26
Penggunaan anggaran memperhatikan asas umum pengeluaran negara, yaitu manfaat
penggunaan uang negara minimal harus sama apabila uang tersebut dipergunakan
sendiri oleh masyarakat. Asas ini tercermin dalam prinsip-prinsip yang dianut dalam
pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara, seperti prinsip efisien, pola hidup
sederhana, dan sebagainya. Setiap melaksanakan kegiatan yang memberatkan anggaran
belanja, ada ikatan-ikatan yang berupa: pembatasan-pembatasan, larangan-larangan,
keharusan-keharusan dan prinsip-prinsip yang harus diperhatikan setiap petugas yang
diberi wewenang dan kewajiban mengelola uang negara. Ketentuan yang berupa
pembatasan dan larangan-larangan terdapat dalam peraturan perundang-undangan yang
berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara antara lain: Undang-Undang
Perbendaharaan Negara pasal 24, 28,30, yaitu pengeluaran yang melampaui kredit
anggaran atau tidak tersedia anggarannya, tidak boleh terjadi. Kredit-kredit yang
disediakan dalam anggaran tidak boleh ditambah baik langsung maupun tidak langsung
karena adanya keuntungan bagi negara. Barang-barang milik negara berupa apapun
tidak boleh diserahkan kepada mereka yang mempunyai tagihan terhadap negara.
Ketentuan-ketentuan tersebut pada hakikatnya mengacu pada hal yang sama yaitu
membatasi penggunaan anggaran oleh pemerintah dalam jumlah seperti yang diterapkan
tercantum dalam anggaran dan hanya untuk kegiatan seperti yang dimaksud dalam kedit
anggaran masing-masing (Widjanarko, Sahertian, 1996/1997).Di dalam bab IX pasal 62 Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan disebutkan standar pembiayaan meliputi:
1. Pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya investasi, biaya operasi, dan biaya personal.
2. Biaya investasi satuan pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi biaya
penyediaan sarana dan prasarana, pengembangan sumberdaya manusia, dan modal
kerja tetap.
3. Biaya personal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi biaya pendidikan yang
harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara
teratur dan berkelanjutan.
4. Biaya operasi satuan pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. Gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada gaji,
b. bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, dan
5/11/2018 MANAJEMEN KEUANGAN SEKOLAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-keuangan-sekolah 11/26
c. biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi,
pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak,
asuransi, dan lain sebagainya.
5. Standar biaya operasi satuan pendidikan ditetapkan dengan Peraturan Menteri
berdasarkan usulan BSNP.
Penjabaran program di tingkat sekolah mengacu pada standar minimal yang telah
disebutkan di atas Di tingkat nasional, alokasi anggaran pemerintah terdiri dari anggaran
rutin dan pembangunan. Sebagian besar anggaran rutin di Departemen Pendidikan
Nasional digunakan untuk membayar gaji guru dan pegawai. Hasil penelitian Dedi
Supriyadi di tahun 1998/1999 sampai dengan 2000/2001 yang ditulis di tahun 2004
menyebutkan 74-78% dari total anggaran RAPBS SMA Negeri digunakan untuk
membayar gaji guru dan pegawai , selebihnya untuk non-gaji terutama untuk membiayai
kegiatan belajar mengajar . Di SMK Negeri 78-80% dari total anggaran RAPBS
digunakan untuk membayar gaji guru dan pegawai , selebihnya untuk non-gaji terutama
untuk membiayai kegiatan belajar mengajar. Dibandingkan dengan SMA Negeri,
proporsi anggaran untuk SMK Negeri lebih tinggi yang disebabkan antara lain oleh
lebih banyaknya jumlah guru dan pegawai di SMK Negeri bila dibandingkan dengan di
SMA Negeri.
Kesimpulan yang bisa diambil dari temuan tersebut, sebagian besar anggaran yangditetapkan di RAPBS, baik SMA Negeri maupun SMK Negeri terserap untuk gaji guru
dan karyawan di sekolah. Sedangkan sebagian kecil lainnya untuk membiayai kegiatan
pembelajaran dan kegiatan lainnya.
Pelaksanaan pengeluaran anggaran di sekolah disesuaikan dengan sumbernya, yaitu dana
rutin, OPF, BP3 dan sebaginya. Contoh rincian penggunaan anggaran tersebut diuraikan
sebagai berikut:
Anggaran rutin digunakan untuk:
1. gaji dan tunjangan (M.a. 5110)
2. tunjangan beras (M.a. 5120)
3. uang lembur (M.a. 5150)
4. keperluan sehari-hari perkantoran (M.a. 5210)
5. inventaris kantor (M.a. 5220)
5/11/2018 MANAJEMEN KEUANGAN SEKOLAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-keuangan-sekolah 12/26
6. langganan daya dan jasa (M.a. 5230)
7. pemeliharaan gedung kantor (M.a. 5310)
8. lain-lain yang berupa pengadaan kertas dll (M.a. 5250)
9. lain-lain yang berupa pemeliharaan/ perbaikan ruang kelas/gedung sekolah (M.a. 5350)
Anggaran OPF digunakan untuk:
1. kegiatan operasional pendidikan (misal pengadaan tinta , kertas, buku pegangan guru,
bahan praktek, pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler, pembelian buku perpustakaan,
pengadaan lemari buku, pengadaan alat praktek keterampilan).
2. Kegiatan perawatan (misal pemeliharaan mesin ketik, komputer, overhead projector ,
mesin stensil).
Sedang untuk dana BP3 dan dana dari unit usaha sekolah dipergunakan untuk:
1. menunjang kegiatan rutin
2. pembangunan gedung
3. pembelian peralatan.
Apabila dirinci anggaran tersebut digunakan untuk:
1. Kegiatan peningkatan mutu pendidikan, antara lain peningkatan kemampuan
profesional, supervisi pendidikan, dan evaluasi.
2. Kegiatan ekstra-kurikuler, antara lain usaha kesehatan sekolah (UKS), pramuka,
olahraga, kreativitas seni.
3. Bahan pengajaran praktek, keterampilan, antara lain penambahan sarana pengajaran,
bahan praktek.
4. Kesejahteraan Kepala Sekolah, guru dan pegawai.
5. Pembelian peralatan kantor dan alat tulis kantor.
6. Pengembangan perpustakaan.
7. Pembangunan sarana fisik sekolah.
8. Biaya listrik, telepon, air dan surat menyurat.9. Dana sosial seperti bantuan kesehatan, pakaian seragam.
10. Biaya pemeliharaan gedung, pagar dan pekarangan sekolah.
Selanjutnya melalui Kebijakan Pemerintah yang ada, di tahun 2007 dalam pengelolaan
keuangan dikenal sumber anggaran yang disebut Dana Isian Pelaksanaan Anggaran
(DIPA). DIPA meliputi Administrasi Umum, penerimaan dari pajak, alokasi dari
5/11/2018 MANAJEMEN KEUANGAN SEKOLAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-keuangan-sekolah 13/26
pemerintah yang bersumber dari APBN,dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
yang bersumber dari dana masyarakat. Sumber dana DIPA digunakan untuk:
1. Belanja Pegawai, berupa:
- Pengelolaan Belanja Gaji dan Honorarium
2. Belanja Barang, berupa:
- Penyelenggaraan Operasional Perkantoran
- Perawatan Gedung Kantor
- Perawatan Sarana Prasarana Kantor
- Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Keuangan
- Penyusunan Program Kerja / Rencana Kerja
- Pengembangan Sistem Apresiasi Keuangan
- Penelitian dan Pengembangan Ilmu dan Teknologi
- Peningkatan tata Ketentuan dan SDM
3. Belanja Modal, berupa:
- Pembangunan gedung Pendidikan
- Pengelolaan Kendaraan
- Penyediaan Sarana Prasarana
- Peningkatan Kualitas dan Kapasitas Unit Dasar
4. Belanja Bantuan Sosial- Beasiswa
- Peningkatan SDM
Pengeluaran anggaran tersebut dilaksanakan dengan memperhatikan jenis mata anggaran
keluaran (MAK) sebagai berikut:
1. Belanja Pegawai
MAK 511111 Belanja Gaji Pegawai
MAK 512311 Belanja Honorarium Pegawai
2. Belanja Barang
MAK 521111 Keperluan Sehari-Hari Perkantoran
MAK 521114 Belanja Barang ATK
MAK 522111 Langganan Daya dan Jasa
MAK 523111 Pemeliharaan Gedung Kantor
5/11/2018 MANAJEMEN KEUANGAN SEKOLAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-keuangan-sekolah 14/26
MAK 523121 Pemeliharaan Peralatan dan Mesin
MAK 524111 Biaya Perjalanan Dinas
3. Belanja Modal
MAK 532111 Belanja Modal Peralatan dan Mesin
MAK 533111 Belanja Modal Gedung dan Bangunan
4. Belanja Sosial
MAK 571111 Belanja bantuan sosial, berupa Penyediaan Beasiswa dan peningkatan
Sumber Daya Manusia
Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan di sekolah, perlu pengelolaan sumber daya
terpadu antara sumber daya manusia, sarana dan prasarana serta dana. Ketiganya saling
terkait satu sama lain. Dalam hal ini kepala sekolah dituntut untuk mengatur keuangan
sekolah dengan sebaik-baiknya sehingga tidak ada kegiatan yang semestinya mendapat
prioritas pendanaan tapi tidak memperoleh anggaran.
Selanjutnya Bendaharawan sekolah dalam mengelola keuangan hendaknya memperhatikan
beberapa hal berikut ini :
1. Hemat dan sesuai dengan kebutuhan
2. Terarah dan terkendali sesuai dengan rencana
3. Tidak diperkenankan untuk kebutuhan yang tidak menunjang
proses belajar mengajar, seperti ucapan selamat, hadiah, pesta.Berkaitan dengan hal tersebut, perlu diterapkan manajemen yang tertib meliputi tertib
program, tertib anggaran, tertib administrasi, tertib pelaksanaan, dan tertib pengendalian
dan pengawasan.
B. Penyelenggaraan Pembukuan Keuangan Sekolah yang
Transparan
Transaksi penerimaan dan pengeluaran uang yang dilakukan oleh bendaharawan sekolah
senantiasa terjadi dari hari ke hari. Agar semuanya bisa lancar maka setiap pemasukan
dan pengeluaran keuangan hendaknya dicatat dan dibukukukan secara tertib sesuai
dengan pedoman dan peraturan yang berlaku. Untuk itu salah satu tugas dari
bendaharawan sekolah adalah mengadakan pembukuan keuangan sekolah.
5/11/2018 MANAJEMEN KEUANGAN SEKOLAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-keuangan-sekolah 15/26
Sesuai dengan peraturan yang berlaku, orang atau badan yang menerima, menyimpan, dan
membawa uang atau surat-surat berharga milik negara diwajibkan membuat catatan
secara tertib dan teratur. Peraturan yang perlu dipahami dalam pengelolaan keuangan
antara lain:
Undang-undang Dasar RI Tahun 1945
1. Undang-undang
- Nomor 20 tahun 1997, tentang Penerima PNBP
- Nomor 17 tahun 2003, tentang Keuangan Negara
- Nomor 1 tahun 2004, tentang Perbendaharaan Negara
2. Peraturan Pemerintah
- Nomor 12 tahun 1997, tentang Jenis dan Penyetoran
PNBP
- Nomor 73 tahun 1999, tentang tatacara Penggunaan
sebagian Dana PNBP yang bersumber dari kegiatan
tertentu
- Nomor 1 tahun 2004, tentang tatacara Penyetoran
Rencana dan Pelaporan Realisasi PNBP
- Nomor 21 tahun 2004, RKAKL
- Nomor 80 tahun 2005, tentang Pemeriksaan PNBP3. Keputusan Presiden
- Nomor 17 tahun 2000, tentang APBN
- Nomor 42 tahun 2002, tentang Pedoman Pelaksanaan
APBN
- Nomor 80 tahun 2003, tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengadaan Barang Jasa Pemerintah
4. Peraturan Presiden
- Nomor 8 tahun 2006, tentang Perubahan atas Keputusan
Presiden Nomor 80 tahun 2003 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah
5. Peraturan Menteri Keuangan
- Nomor 55 / PMK. 2 / 2006, tentang Petunjuk dan Pengesahan RKAKL
5/11/2018 MANAJEMEN KEUANGAN SEKOLAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-keuangan-sekolah 16/26
Berdasarkan pada peraturan yang ada maka kepala kantor, satuan kerja, pimpinan proyek,
bendaharawan, dan orang atau badan yang menerima, menguasai uang negara wajib
menyelenggarakan pembukuan. Sekolah sebagai penerima uang dari berbagai sumber
juga harus mengadakan pembukuan. Pembukuan yang lengkap mencatat berbagai
sumber dana beserta jumlahnya, dan distribusi penggunaannya secara rinci. Kalau ada
beban pajak yang harus dikeluarkan juga harus disetor sesuai aturan yang berlaku.
Pembukuan setiap transaksi yang berpengaruh terhadap penerimaan dan pengeluaran
uang wajib dicatat oleh bendaharawan dalam Buku Kas. Buku Kas bisa berupa Buku
Kas Umum(BKU) dan Buku Kas Pembantu(BKP). BKU merupakan buku harian yang
digunakan untuk mencatat semua penerimaan dan pengeluaran uang atau yang
disamakan dengan uang. BKP merupakan buku harian yang digunakan untuk membantu
pencatatan semua penerimaan dan pengeluaran uang menurut jenis sumber pembiayaan.
Pencatatan di BKU dan BKP dilakukan sepanjang waktu setiap ada transaksi
penerimaan dan pengeluaran uang. Pembukuan dilakukan di BKU, kemudian pada
BKP. BKU dan BKP ditutup setiap akhir bulan atau sewaktu-waktu jika dianggap perlu,
misalnya setelah ada pemeriksaan oleh petugas yang berwenang, pada waktu serah
terima dari pejabat lama ke pejabat baru baik kepala sekolah maupun bendaharawan
pemegang BKU dan BKP. Berdasarkan narasi di atas, maka pembukuan anggaran baik
penerimaan maupun pengeluaran harus dilakukan secara tertib, teratur, dan benar.Pembukuan yang tertib, akan mudah diketahui perbandingan antara keberadaan sumber
daya fisik dan sumber daya manusia. Setiap saat pembukuan harus dapat
menggambarkan mutasi yang paling akhir. Dari pembukuan yang baik, tertib, teratur,
lengkap, dan “up to date” akan dapat disajikan pelaporan yang baik, lengkap, dan
bermanfaat. Pembuatan laporan dilakukan secara teratur dan periodik dan
dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Selanjutnya untuk menunjang terlaksananya pengelolaan keuangan yang baik, kepala
sekolah hendaknya memperhatikan halhal sebagai berikut:
1. Perlengkapan administrasi keuangan, yaitu sekolah memiliki tempat khusus untuk
menyimpan perlengkapan administrasi keuangan, memiliki alat hitung, dan memiliki
buku-buku yang dibutuhkan.
5/11/2018 MANAJEMEN KEUANGAN SEKOLAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-keuangan-sekolah 17/26
2. RAPBS, yaitu sekolah memiliki RAPBS yang telah disyahkan oleh Kepala Sekolah,
Ketua Komite Sekolah, serta pejabat yang berwenang misalnya Kepala Dinas
Pendidikan setempat, serta memiliki program penjabarannya sebagai acuan dalam setiap
penggunaan dan pelaporan keuangan sekolah.
3. Pengadministrasian keuangan, yaitu sekolah memiliki catatan logistik (uang dan barang)
sesuai dengan mata anggaran dan sumber dananya masing-masing, sekolah memiliki
buku setoran ke Bank/KPKN/yayasan, memiliki daftar penerimaan gaji/honor guru dan
tenaga kerja lainnya, dan yang terakhir sekolah memiliki laporan keuangan triwulan dan
tahunan (dikembangkan dari Ditdiknas,1995/1996)
Untuk melaksanakan tugas tersebut maka di tiap lembaga pendidikan memiliki pengelola
keuangan yang disebut Bendaharawan. Bendaharawan adalah orang yang diberi tugas
penerimaan, penyimpanan, dan pembayaran atau penyerahan uang atau kertas berharga.
Bendaharawan berkewajiban mengirimkan kepada Badan Pemeriksa Keuangan(BPK)
tentang perhitungan mengenai pengurusan yang dilakukan. Bendaharawan sekolah
memiliki tugas menerima, mencatat dan mengeluarkan keuangan sesuai dengan
anggaran yang disetujui kepala sekolah. Pengurusan kebendaharawanan yang dilakukan
oleh bendaharawan dalam bentuk perbuatan menerima, menyimpan, dan membayar atau
menyerahkan uang atau kertas berharga dan barang-barang, baik milik Negara maupun
milik pihak ketiga yang pengurusannya dipercayakan kepada negara.Di tiap sekolah ada beberapa bendaharawan. Menurut objek pengurusan- nya ada dua
macam bendaharawan, yaitu bendaharawan uang dan bendaharawan barang.
Bendaharawan uang membukukan keuangan sesuai dengan sumber yang diterima
sekolah, misalnya bendaharawan rutin, SPP-DPP, OPF, BP3, dan sebagainya.
Disamping itu ada bendaharawan barang yang bertugas menerima pembelian barang
dan bahan habis pakai, misalnya alat tulis kantor.
Menurut sifat tugasnya ada dua macam bendaharawan uang , yaitu bendaharawan umum
dan bendaharawan khusus.
1. Bendaharawan umum adalah bendaharawan yang diserahi tugas pengurusan
kebendaharawanan seluruh penerimaan dan pengeluaran dalam pelaksanaan APBN.
5/11/2018 MANAJEMEN KEUANGAN SEKOLAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-keuangan-sekolah 18/26
2. Bendaharawan khusus adalah bendaharawan yang diserahi tugas pengurusan
kebendaharawanan uang di setiap instansi yang mempunyai anggaran. Bendaharawan
khusus terdiri dari bendaharawan khusus penerimaan dan bendaharawan
khusus pengeluaran.
a. Bendaharawan khusus penerimaan.
Bendaharawan ini diserahi tugas pengurusan kebendaharawanan Uang khusus penerimaan
Negara saja dalam pelaksanaan APBN. Bendaharawan tersebut merupakan mata rantai
penghubung antara pihak pembayar/ wajib bayar pendapatan negara tertentu dengan kas
negara.
b. Bendaharawan khusus pengeluaran.
Bendaharawan ini diserahi tugas pengurusan kebendaharawanan Uang khusus pengeluaran
Negara saja dalam pelaksanaan APBN.
PENGAWASAN, PELAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN
KEUANGAN SEKOLAH
A. Konsep Pengawasan Keuangan Sekolah
Pengawasan keuangan di sekolah dilakukan oleh kepala sekolah dan instansi vertikal di
atasnya, serta aparat pemeriksa keuangan pemerintah. Terkait dengan pengawasan dari
luar sekolah, kepala sekolah bertugas menggerakkan semua unsur yang terkait dengan
materi pengawasan agar menyediakan data yang dibutuhkan oleh pengawas. Dalam halini kepala sekolah mengkoordinasikan semua kegiatan pengawasan sehingga kegiatan
pengawasan berjalan lancar.
Kegiatan pengawasan pelaksanaan anggaran dilakukan dengan maksud untuk mengetahui:
(a) kesesuaian pelaksanaan anggaran dengan ketentuan yang telah ditetapkan dan
dengan prosedur yang berlaku, (b) kesesuaian hasil yang dicapai baik di bidang teknis
administratif maupun teknis operasional dengan peraturan yang ditetapkan, (c)
kemanfaatan sarana yang ada (manusia, biaya, perlengkapan dan organisasi) secara
efesien dan efektif, dan (d) sistem yang lain atau perubahan sistem guna mencapai hasil
yang lebih sempurna.
Tujuan pengawasan keuangan ialah untuk menjaga dan mendorong agar: (a) pelaksanaan
anggaran dapat berjalan sesuai dengan rencana yang telah digariskan, (b) pelaksanaan
anggaran sesuai dengan peraturan instruksi serta asas-asas yang telah ditentukan, (c)
5/11/2018 MANAJEMEN KEUANGAN SEKOLAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-keuangan-sekolah 19/26
kesulitan dan kelemahan bekerja dapat dicegah dan ditanggulangi atau setidak-tidaknya
dapat dikurangi, dan (d) pelaksanaan tugas berjalan efesien, efektif dan tepat pada
waktunya.
B. Langkah-langkah Pengawasan
Sebagaimana telah dikatakan bahwa pengawasan itu terdiri dari berbagai aktivitas yang
bertujuan agar pelaksanaan menjadi sesuai dengan rencana. Dengan demikian
pengawasan itu merupakan proses, yaitu kegiatan yang berlangsung secara berurutan.
Menurut Pigawahi (1985), proses pengawasan mencakup kegiatan berikut: pemahaman
tentang ketentuan pelaksanaan dan masalah yang dihadapi, menentukan obyek
pengawasan, menentukan sistem, prosedur, metode dan teknik pengawasan,
menentukan norma yang dapat dipedomani, menilai penyelenggaraan, menganalisis dan
menentukan sebab penyimpangan, menentukan tindakan korektif dan menarik
kesimpulan atau evaluasi.
Sedangkan Kadarman dan Udaya (1992), Manullang (1990) maupun Swastha (1985)
menyebutkan langkah pengawasan itu meliputi: menetapkan standar, mengukur prestasi
kerja dan membetulkan penyimpangan. Dilakukannya penetapan standar, mengingat
perencanaan merupakan tolok ukur untuk merancang pengawasan, maka hal itu berarti
bahwa langkah pertama dalam pengawasan adalah menyusun rencana. Akan tetapi
perencanaan memiliki tingkat yang berbeda dan pimpinan tidak mengawasi segalanya,maka ditentukan adanya standar khusus. Selanjutnya mengukur atau mengevaluasi
prestasi kerja terhadap standar yang telah ditentukan dan membetulkan penyimpangan
yang terjadi. Jika ada penyimpangan dapat segera dan cepat dilakukan pembetulan.
C. Sasaran dan Jenis Pengawasan
1. Sasaran Pengawasan
Sasaran pengawasan dapat dikelompokkan berdasarkan dimensi berikut ini.
a. Dimensi kuantitatif, yaitu untuk mengetahui sampai seberapa jauh maksud program atau
kegiatan dalam ukuran kuantitatif telah tercapai.
b. Dimensi kualitatif, yaitu sampai seberapa jauh mutu dan kualitas pelaksanaan pekerjaan
sesuai dengan ukuran dan rencana.
c. Dimensi fungsional, yaitu ukuran untuk mengetahui seberapa jauh kegiatan pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan tujuan atau fungsi yang telah direncanakan semula.
5/11/2018 MANAJEMEN KEUANGAN SEKOLAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-keuangan-sekolah 20/26
d. Dimensi efisiensi, yaitu seberapa jauh kegiatan pelaksanaan pekerjaan dapat dikerjakan
secara hemat dan cermat.
2. Jenis Pengawasan
Pengawasan dapat dilakukan dalam beberapa jenis, yaitu:
a. Berdasarkan subyeknya, meliputi:
1) Pengawasan intern, yaitu pengawasan terhadap semua unit dan bidang kegiatan yang
ada di dalam organisasi.
2) Pengawasan ekstern, yaitu pengawasan yang dilakukan oleh aparatur pengawasan dari
luar organisasi yang mempunyai wewenang mengawasi.
b. Berdasarkan waktunya, meliputi:
1) Pengawasan terus menerus, yaitu pengawasan yang tidak tergantung pada waktu
tertentu, lebih merupakan kegiatan pengawasan rutin.
2) Pengawasan berkala, yaitu pengawasan yang dilakukan setiap jangka waktu tertentu,
berdasarkan rencana yang ditujukan terhadap masalah umum.
3) Pengawasan insidental, yaitu pengawasan yang dilaksanakan secara mendadak di luar
rencana kerja rutin atau berdasarkan keperluan.
3. Perangkat Aparat Pengawasan Negara
a. Aparat pengawasan fungsional konstitusional
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) merupakan lembaga tinggi negara yang bertugasmemeriksa pertanggungjawaban keuangan negara. BPK memeriksa tanggung jawab
pemerintah tentang keuangan yang terlepas dari pengaruh dan kedudukan pemerintah
sebagai penguasa dalam pengurusan keuangan negara.
b. Aparat pengawasan fungsional pemerintah
1) Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
2) Inspektorat Jenderal Departemen/ Lembaga
Pemerintahan Non-departemen (ITJEN). Instansi ini bertugas:
a) melakukan pemeriksaan terhadap semua unsur/instansi di lingkungan departemen.
b) melakukan pengujian serta penilaian atas laporan berkala atau sewaktu-waktu dari setiap
unsur/ instansi di lingkungan departemen.
5/11/2018 MANAJEMEN KEUANGAN SEKOLAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-keuangan-sekolah 21/26
c) melakukan pengusutan mengenai kebenaran laporan atau tentang hambatan,
penyimpangan, penyalahgunaan wewenang di bidang administrasi atau keuangan yang
dilakukan oleh unsur/ instansi di lingkungan departemen.
d) melakukan pemeriksaan dalam rangka opstib.
3) Aparat Pengawasan Lainnya
a) Aparat Pengawasan Melekat
Pengawasan melekat dilakukan oleh pimpinan/ atasan langsung dari unit/ satuan organisasi
kerja terhadap bawahan .
b) Aparat Pengawasan Proyek Sektoral Tugas aparat ini antara lain:
(1) melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan proyek-proyek pembangunan yang
meliputi proyek-proyek dalam rangka program sektoral
(2) melakukan penelitian dan peninjauan pada proyek-proyek tersebut diatas dan
menyampaikan laporan atas hasil tugasnya.
Pengawasan keuangan memiliki fungsi mengawasi perencanaan keuangan dan pelaksanaan
penggunaan keuangan. Walaupun perencanaan yang baik telah ada, yang telah diatur
dan digerakkan, belum tentu tujuan dapat tercapai, sehingga masih perlu ada
pengawasan. Pada dasarnya pengawasan merupakan usaha sadar untuk mencegah
kemungkinan-kemungkinan penyimpangan pelaksanaan dari rencana yang telah
ditetapkan. Apakah pelaksananya telah tepat dan telah menduduki tempat yang tepat,apakah cara bekerjanya telah betul dan aktivitasnya telah berjalan sesuai dengan pola
organisasi. Kalau terdapat kesalahan dan penyimpangan, maka segera diperbaiki. Oleh
sebab itu setiap manajer pada setiap tingkatan organisasi berkewajiban melakukan
pengawasan.
Untuk melakukan pengawasan yang tepat, kepala sekolah dituntut untuk memahami
pekerjaan yang dilakukan oleh pelaksana administrasi keuangan, memahami peraturan
pemerintah yang mengatur penggunaan dan pertanggungjawaban serta
pengadministrasian uang negara, yang antara lain: (1) kelengkapan administrasi
keuangan (DIK/DIP/DIPA, buku kas umum, buku register SPM, buku pembantu, (2)
cara menghitung pajak, batas pembelian kena pajak, PPh, PPN.
Pengawasan merupakan salah satu fungsi organisasi yang bermaksud untuk menjaga agar
segala kegiatan pelaksanaan senantiasa sesuai dengan perencanaan untuk mencapai
5/11/2018 MANAJEMEN KEUANGAN SEKOLAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-keuangan-sekolah 22/26
tujuan yang telah ditetapkan. Pengawasan kegiatan harus disesuaikan dengan: (a)
ketentuan atau peraturan yang berlaku, (b) kebijakan pimpinan dan (c) kondisi setempat.
Pemeriksaan merupakan bagian dari pengawasan, yaitu tindakan membandingkan antara
keadaan yang sebenarnya dengan keadaan yang seharusnya.. Pemeriksaan kas adalah
suatu tindakan membandingkan antara saldo kas baik berupa uang tunai, kertas berharga
maupun giral yang berada dalam pengurusan pemegang kas dengan tata usahanya.
Petugas pemeriksaan harus mempunyai persyaratan antara lain:
1. Integritas, yaitu kepribadian yang dilandasi unsur kejujuran, keberanian, kebijaksanaan,
dan bertanggung jawab sehingga menimbulkan kepercayaan dan rasa hormat.
2. Objektivitas, yaitu kemampuan untuk menyampaikan apa adanya, tanpa dipengaruhi
oleh pendapat pribadi.
3. Keahlian, yaitu suatu kemampuan khusus yang dimiliki seseorang yang diakui mampu
dalam teori dan praktek untuk melaksanakan tugas.
4. Kemampuan teknis, yaitu kesanggupan dan kecakapan seseorang dalam melaksanakan
tugas.
4. Pelaksanaan Pemeriksaan Kas Bendaharawan
Pemeriksaan kas dilakukan untuk mengetahui pengurusan, pembukuan, pencatatan,
penyimpanan uang kas, pengaturan dokumen keuangan apakah sesuai dengan peraturan
dan ketentuan yang berlaku.Prosedur pemeriksaan kas:
a. Pemeriksa memperlihatkan Surat Tugas dan Tanda Bukti Diri yang diperlihatkan kepada
Bendaharawan yang bersangkutan.
b. Melaksanakan penghitungan semua isi brankas di hadapan Bendaharawan(kas tunai dan
surat berharga yang diizinkan), serta bukti dokumen mengenai uang yang ada di bank
yang dilengkapi dengan Bukti Saldo Rekening Koran
c. Melakukan penutupan Buku Kas Umum untuk menetapkan Saldo Kas
d. Membuat Berita Acara Pemeriksaan Kas yang merupakan hasil Kas opname dan
penjelasan jika ditemukan perbedaan Kas yang ditandatangani oleh Pemeriksa dan
Bendaharawan.
e. Mengisi Daftar Pemeriksaan Kas pada halaman terakhir Buku Kas Umum.
5. Pemeriksaan Tatausaha Keuangan Bendaharawan
5/11/2018 MANAJEMEN KEUANGAN SEKOLAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-keuangan-sekolah 23/26
a. Prosedur Pemeriksaan:
1) Memeriksa apakah seluruh transaksi telah dicatat ke dalam Buku Kas Umum maupunke
dalam Buku Kas Pembantu secara tepat jumlah dan tepat waktu.
2) Meneliti apakah seluruh pencatatan telah didukung dengan bukti yang sah dan lengkap
3) Memeriksa apakah dokumen/ data yang berhubungan dengan keuangan telah
disampaikan dan dicatat secara tertib.
b. Langkah kerja pemeriksaan organisasi
1) Pemeriksa meminta fotokopi SK Pengangkatan bendaharawan Belanja Rutin dan atasan
langsung Bendaharawan Belanja Rutin.
2) Periksa apakah Bendaharawan merangkap jabatan yang dilarang dalam pasal 78 ICW
3) Dapatkan struktur organisasi keuangan dan perlengkapan, serta teliti apakah telah ada
uraian tugas yang mencerminkan pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab
yang jelas.
c. Langkah kerja pemeriksaan bukti/ data keuangan
1) Meneliti kesesuaian pembayaran atas pengadaan barang/ pekerjaan pemeliharaan
dengan rencana dan kebutuhan masing-masing unit kerja dengan memperhatikan
efisiensi dan efektivitas
2) Mengelompokkan cara pelaksanaan barang/ pekerjaan pemeliharaan untuk memeriksa
kebenaran prosedur.3) Meneliti apakah ada pengadaan yang dipecah-pecah untuk menghindari pelelangan.
4) Memeriksa apakah rekanan yang melaksanakan pengadaan barang, pekerjaan
pemeliharaan telah memenuhi syarat untuk pekerjaan yang dilaksanakan.
5) Memeriksa apakah SPK/ kontrak telah memenuhi syarat
6) Memeriksa apakah dalam setiap pengadaan barang/ pekerjaan pemeliharaan telah
menggunakan barang/jasa hasil produksi dalam negeri sepanjang telah dapat diproduksi
dalam negeri.
7) Memeriksa apakah harga barang/ pekerjaan sudah merupakan harga yang paling rendah
dan menguntungkan bagi negara.
8) Memeriksa apakah penerimaan barang, penyelesaian pekerjaan dibuatkan berita acara
penerimaan penerimaan barang/penyelesaian pekerjaan
9) Memeriksa apakah bukti pembayaran/ kuitansi telah memenuhi syarat.
5/11/2018 MANAJEMEN KEUANGAN SEKOLAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-keuangan-sekolah 24/26
d. Langkah Kerja Pemeriksaan Fisik:
1) Memeriksa apakah pelaksanaan pengadaan barang/ pekerjaan telah sesuai dengan SPK/
kontrak yang bersangkutan, yaitu dari segi kuantitas, kualtas, jenis, spesifikasi, waktu
penyerahan barang/ penyelesaian pekerjaan.
2) Jika dari temuan tersebut terjadi ketidaksesuaian, maka tentukan siapa yang bertanggung
jawab atas kerugian negara tersebut.
3) Jika terjadi kelambatan penyerahan barang/ pekerjaan, periksalah apakah telah dipungut
dendanya sesuai dengan SPK yang bersangkutan
e. Langkah kerja Pemeriksaan Pungutan Pajak
1) Meneliti apakah Bendaharawan telah melakukan kewajibannya memungut PPh pasal 21
atas honorarium yang dikeluarkan.
2) Meneliti apakah Bendaharawan telah melakukan kewajibannya memungut PPh pasal 22
atas penyerahan barang/ jasa yang dilakukan.
3) Meneliti apakah Bendaharawan telah melakukan kewajibannya memungut PPN dari
pengusaha Kena Pajak
4) Meneliti apakah Bendaharawan telah menyetorkan hasil pungutan tersebut ke kas negara
secara tepat waktu.
f. Langkah kerja Pemeriksaan Pengawasan Atasan Langsung
1) Memeriksa apakah atasan Langsung Bendaharawan telah melakukan pemeriksaan kasterhadap Bendaharawan sedikitnya tiga bulan sekali.
2) Meneliti apakah pejabat yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan perlengkapan
telah melakukan pemeriksaan penyimpanan barang inventaris yang dikelolanya, baik
secara langsung melihat fisik barangnya maupun melalui pembukuannya.
Pemeriksaan kas sewaktu-waktu dan penutupan buku kas umum secara bulanan merupakan
tanggung jawab kepala sekolah. Pemeriksaan kas ini didasarkan pada buku kas umum
yang dipergunakan oleh bendaharawan untuk mencatat transaksi kas yang menjadi
tanggung jawab kepala sekolah. Adapun beberapa poin yang perlu diperhatikan dalam
pemeriksaan kas adalah: (1) periksa bukti-bukti pengeluaran. (2) sisa kas apakah sama
dengan sisa di buku kas umum. Sisa kas terdiri dari uang tunai, saldo di bank, surat
berharga lainnya. (3) setelah selesai pemeriksaan kas maka perlu dibuat Register
Penutupan Kas. (4) Buku Kas Umum ditutup dan ditandatangani oleh Bendaharawan
5/11/2018 MANAJEMEN KEUANGAN SEKOLAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-keuangan-sekolah 25/26
dan Kepala Sekolah.
D. Pelaporan dan Pertanggungjawaban Keuangan Sekolah
Penerimaan dan pengeluaran keuangan sekolah harus dilaporkan dan
dipertanggungjawabkan secara rutin sesuai peraturan yang berlaku. Pelaporan dan
pertanggungjawaban anggaran yang berasal dari orang tua siswa dan masyarakat
dilakukan secara rinci dan transparan sesuai dengan sumber dananya. Pelaporan dan
pertanggungjawaban anggaran yang berasal dari usaha mandiri sekolah dilakukan
secara rinci dan transparan kepada dewan guru dan staf sekolah. Pertanggungjawaban
anggaran rutin dan pembangunan dilakukan dengan memperhatikan ketentuan sebagai
berikut:
1. Selambat-lambatnya tanggal 10 setiap bulan Bendaharawan mengirimkan Surat
Pertanggungjawaban(SPJ) kepada Walikota/ Bupati melalui Bagian Keuangan
Sekretariat Daerah.
2. Apabila tanggal 10 bulan berikutnya SPJ belum diterima oleh Bagian
KeuanganSekretariat Daerah maka tanggal 11 dikirimkan Surat Peringatan I.
3. Apabila sampai dengan tanggal 20 bulan berikutnya SPJ juga belum dikirimkan pada
Bagian Keuangan Sekretariat Daerah, maka dibuatkan Surat Peringatan II.
4. Kelengkapan Lampiran SPJ:
a. Surat pengantar b. Sobekan BKU lembar 2 dan 3
c. Daftar Penerimaan dan Pengeluaran per pasal/komponen
d. Daftar Penerimaan dan Pengeluaran UUDP
e. Laporan Keadaan Kas Rutin/ Pembangunan (LKKR/LKKP)
f. Register penutupan Kas setiap 3 bulan sekali.
g. Fotokopi SPMU Beban Tetap dan Beban Sementara
h. Fotokopi Rekening Koran dari bank yang ditunjuk.
i. Daftar Perincian Penerimaan dan Pengeluaran Pajak(Bend.15)
j. Bukti Setor PPN/PPh 21,22,23 (fotokopi SSP)
k. Daftar Realisasi Penerimaan dan Pengeluaran Pajak
l. Bukti Pengeluaran /kuitansi asli dan lembar II beserta dengan bukti pendukung lainnya,
disusun per digit/ komponen.
5/11/2018 MANAJEMEN KEUANGAN SEKOLAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-keuangan-sekolah 26/26
5. Bukti Pendukung/ Lampiran SPJ
a. Biaya perjalanan dinas dilampiri
- Kuitansi/ bukti pengeluaran uang
- Surat Perintah Tugas(SPT)
- Surat Perintah Perjalanan Dinas(SPPD) lembar I dan II
b. Penunjukan langsung barang dan jasa
- Sampai dengan Rp 1.000.000,- dilampiri kuitansi dan faktur pajak
- pembelian diatas Rp 1.000.000,- sampai dengan Rp 5.000.000,- dilampiri: Surat
penawaran, Surat Pesanan, Kuitansi, faktur pajak, berita acara serah terima/
penyelesaian pekerjaan.
- Diatas Rp 5.000.000,- sampai dengan Rp 15.000.000,- dilampiri: Surat penawaran, Surat
Penunjukan Pelaksanaan Pekerjaan, Surat Perintah Kerja(SPK), Berita acara
Pemeriksaan Barang, kuitansi, faktur/nota, berita acara serah terima/ penyelesaian
pekerjaan. Pemimpin proyek/ Atasan Langsung Bendaharawan diwajibkan menyusun/
melampirkan OE/ HPS sebagai acuan melakukan negosiasi baik harga maupun kualitas
barang/ jasa yang dibutuhkan.
Kesimpulan
Pada dasarnya setiap sekolah sudah menyelenggarakan system pengelolaan yang baik,
tetapi sistem yang efektif kurang dilaksanakan. Ketidak disiplinan dalam penggunaananggaran, serta pemimpin yang boros selalu menjadi fenomena tersendiri. Untuk itu
diperlukan kepemimpinan dan manajemen pengelolaan yang efektif menuju
keseimbangan antara system yang ada dalam mendistribusikan sumbersumber dana
pendidikan di Indonesia.
Saran
Masalah keuangan harus dipecahkan secara bersama jika kita ingin mendapatkan peluang
yang maksimal bagi semua sekolah agar dapat berkembang. Usaha dan pendanaan
mandiri merupakan cara pemecahan yang sangat hakiki bagi sekolah yang benar-benar
ingin berkembang. Jika berkaitan dengan masalah keuangan, maka sebaiknya digunakan
sistem manajemen terbuka. Dengan manajemen terbuka, maka semua keadaan sekolah
baik atau buruk bisa diketahui oleh siapa saja.