manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang...

119
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu pembuahan dalam rangka melanjutkan keturunan, yang terjadi secara alami, menghasilkan janin yang tumbuh dalam rahim ibu. Lamanya hamil adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) di hitung dari hari pertama haid terakhir /HPHT (Syafrudin, 2011). World Health Organization (WHO) memperkirakan di seluruh dunia lebih dari 585.000 ibu meninggal tiap tahun saat hamil atau bersalin.Di Indonesia menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007, angka kematian ibu masih cukup tinggi, yaitu 228 per 100.000 kelahiran hidup.Prioritas penyebab langsung kematian ibu adalah perdarahan (28%), eklampsia (24%), infeksi (11%), abortus (5%) dan partus lama (5%).Perdarahan menempati persentase tertinggi penyebab kematian ibu, anemia dan kekurangan energi kronis (KEK) pada ibu hamil menjadi penyebab utama

Transcript of manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang...

Page 1: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan merupakan suatu pembuahan dalam rangka

melanjutkan keturunan, yang terjadi secara alami, menghasilkan

janin yang tumbuh dalam rahim ibu. Lamanya hamil adalah 280 hari

(40 minggu atau 9 bulan 7 hari) di hitung dari hari pertama haid

terakhir /HPHT (Syafrudin, 2011).

World Health Organization (WHO) memperkirakan di seluruh

dunia lebih dari 585.000 ibu meninggal tiap tahun saat hamil atau

bersalin.Di Indonesia menurut Survei Demografi Kesehatan

Indonesia (SDKI) tahun 2007, angka kematian ibu masih cukup

tinggi, yaitu 228 per 100.000 kelahiran hidup.Prioritas penyebab

langsung kematian ibu adalah perdarahan (28%), eklampsia (24%),

infeksi (11%), abortus (5%) dan partus lama (5%).Perdarahan

menempati persentase tertinggi penyebab kematian ibu, anemia

dan kekurangan energi kronis (KEK) pada ibu hamil menjadi

penyebab utama terjadinya perdarahan dan infeksi (Profil

Kesehatans Indonesia, 2010).

Sedangkan target Millenium Development Goal’s (MDG’s)

salah satunya adalah mengurangi angka kematian ibu (AKI) di

seluruh dunia sebesar 75% dari tahun 1900 ke 2015. Sebagai

gambaran pada tahun 1990 AKI di Indonesia masih sekitar

Page 2: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

2

408/100.000 kelahiran hidup, sesuai target MDG’s di tahun 2015

akan menjadi 102/100.000 kelahiran hidup. Di sisi lain berdasarkan

analisis trend penurunan AKI periode 1900 – 2015 ternyata

diperkirakan hanya akan mencapai 52-55% sehingga kemungkinan

besar target MDG’s tentang AKI di Indonesia sulit tercapai

(Bapenas, 2007). Penyebab tidak langsung kesakitan dan kematian

ibu adalah kejadian anemia pada ibu hamil sekitar 51% dan pada

ibu nifas 45% (Depkes,2003).

Di negara lain letak sungsang dinyatakan sebagai letak

lintang yang tidak stabil. Kelainan letak pada janin ini termasuk

dalam macam-macam bentuk kelainan dalam

persalinan(distosia)1,2,3. Angka kejadian letak sungsang sebesar 1

dalam 300 persalinan. Hal ini dapat terjadi karena penegakan

diagnosis letak sungsang dapat dilihat pada kehamilanmuda

dengan menggunakan ultrasonografi.Letak sungsang terjadi pada 1

dari 322 kelahiran tunggal (0,3 %) baik di Mayo Clinic maupun di

University of Iowa Hospital, USA. Di Parklannd Hospital, dijumpai

letak sungsang pada 1 dari 335 janin tunggal yang lahir selama

lebih dari 4 tahun .

Letak sungsang adalah janin terletak memanjang dengan

kepala difundus uteri dan bokong dibawah kavum uteri. Pada letak

sungsang , berturut-turut lahir bagian-bagian yang makin lama

makin besar di mulai dengan lahirnya bokong , bahu, kemudian

kepala.(sukarni,2013)

Page 3: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

3

Letak bokong adalah janin letak memanjang dengan bagian

terendahnya bokong kaki, atau kombinasi keduanya denganm

inisiden 3-4% dari seluruh kehamilan tunggal pada umur kehamilan

cukup bulan (>_ 37 minggu),prensentasi bokong merupakan

malpresentasi yang paling cukup sering dijumpai 7,8.sebelum umur

kehamilan 28 minggu ,kejadian presentasi bokong bekisar antara

25-30%dan sebagian besar akan berubah menjadi presentasi

kepala setelah umur kehamilan 34 minngu 7. Penyebab terjadinya

peresentasi bokong tidak diketahui, tetapi terdapat beberapa faktor

risiko selain prematuritas, yaitu abnormalitas struktural uterus,

polihidramnion, plsenta previa, multiparitas,miioma uteri,

kehamilan multipel, anomali janin (anensefali, hidrosefalus), dan

riwayat presentasi bokong sebelumnya.(sarwono, 2009).

Berdasarkan profil kesehatan Sulawesi Tenggara tahun 2006

AKI sebanyak 53 orang, penyebab langsung yang berkaitan dengan

kematian ibu diantaranya; perdarahan 23 orang (50,94%), infeksi 4

orang (7,55%), eklamsia 14 orang (26,41%) dan penyebab lain 8

orang (15,09%).(Profil Dinas Kesehatan Sulawesi Tenggara, 2006).

Data khusus yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Muna, terdapat

77 orang ibu hamil yang mengalami kehamilan letak sungsangpada tahun

2013.Padahun 2014 terdapat 50 orang ibu hamil yang mengalami kehamilan letak

sungsang.Data khusus yang diperoleh dari medical record (rekam medis) di BPS

bunda amuk Kabupaten Muna, pada tahun 2013 dari bulan Januari sampai Desmber

Page 4: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

4

tercatat angka kejadian kehamilan letak sungsang berjumlah 0 orang, pada tahun 2014

dari bulan Januari sampai Juniberjumlah 6 orang.

Data khusus yang diperoleh dari medical record (rekam medis) Dinas

Kesehatan Kabupaten Muna, terdapat 77 orang ibu hamil yang mengalami kehamilan

letak sungsang pada tahun 2013. Pada tahun 2014 terdapat 50 orang ibu hamil yang

mengalami kehamilan letak sungsang.Data khusus yang diperoleh dari medical

record (rekam medis) di BPS Bunda Amud Kabupaten Muna, pada tahun 2013 dari

bulan Januari sampai Desmber tercatat angka kejadian kehamilan letak sugsang

berjumlah 3 orang, pada tahun 2014 dari bulan Januari sampai Juniberjumlah 2 orang.

B. Ruang Lingkup Pembahasan

Ruang lingkup pembahasan Manajemen Asuhan Kebidanan

Ibu Hamil Pada Ny “S” dengan Letak Sungsangdi BPS bunda amud

Kabupaten Muna yang dilaksanakan pada 20 juli2014.

C.T ujuan Telaah

1. Tujuan Umum

Melaksanakan manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak

Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang

dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan

manajemen kebidanan sesuai wewenang Bidan.

Page 5: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

5

2. Tujuan khusus

a. Melakukan pengumpulan data dan analisa data sesuai dengan

letak sungsangdalam kehamilan pada Ny“S” diBPS bunda

amud pada tanggal 20 juli 2014.

b. Menentukan dan merumuskan diagnosa/masalah aktual sesuai

dengan letak sungsangdalam kehamilan pada Ny “S” di BPS

bunda amud Kabupaten Muna tanggal 20 juli 2014.

c. Menentukan dan merumuskan diagnosa/masalah potensial

sesuai dengan letak sungsang dalam kehamilan pada Ny “S” di

BPS bunda amud Kabupaten Muna tanggal 20 juli 2014.

d. Melaksanakan identifikasi perlunya tindakan segera sesuai

dengan letak sunsang dalam kehamilan pada Ny “S” di BPS

bunda amud Kabupaten Muna tanggal 20 juli 2014.

e. Menentukan rencana tindakan asuhan kebidanan sesuai

dengan letak sungsang pada Ny “S” di BPS bunda amud

Kabupaten Muna tanggal 20 juli 2014.

f. Melaksanakan tindakan asuhan kebidanan sesuai dengan letak

sungsang pada Ny“S” di BPS bunda amudKabupaten Muna

tanggal 20 juli 2014.

g. Melaksanakan evaluai asuhan kebidanan sesuai dengan letak

Sungsang pada Ny “S” di BPS bunda amud Kabupaten Muna

tanggal 20 juli 2014.

Page 6: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

6

h. Melaksanakan pendokumentasian asuhan kebidanan sesuai

dengan letak Sungsang pada Ny “S” di BPS bunda amud

Kabupaten Muna tanggal 20 juli 2014.

D. M anfaat Telaah

1. Manfaat Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai bahan masukan bagi institusi pendidikan dalam

penerapan proses asuhan kebidananibu hamil pada kasus letek

lintang I dalam kehamilan.

2. Manfaat Bagi Instansi Tempat Pengambilan Kasus

Diharapkan dapat menjadi bahan masukan / informasi bagi

tenaga kesehatan diBPS bunda amud Kabupaten Muna

Khususnya yang berkaitan dengan letak Sungsang dalam

kehamilan.

3. Manfaat bagi penulis

Sebagai tambahan pengalaman yang berharga bagi penulis untuk

memperluas dan menambah wawasan dalam asuhan kebidanan.

E.M etode Telaah

Dalam penyusunan karya tulis ini, berdasarkan teori ilmiah

yang dipadukan dengan praktek dan pengalam, penulis

Page 7: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

7

memerlukan data yang obyektis dan relevan dengan teori-teori

yang dijadikan dasar analisa dalam pemecahan masalah. Untuk itu,

penulis menggunakan metode sebagai berikut :

1. Studi Pustaka

Bahan pustaka merupakan hal yang dapat sangat penting dalam

menunjang teoritis penelitian, di dalamnya tersimpan bahan

bacaan dan informasi yang dapat mengarahkan kita dalam

menciptakan pemahamann yang tepat tentang kasus yang

dibahas.

2. Studi Kasus

Dengan menggunakan pendekatan proses manajemen kebidanan

komprehensif, data yang dihimpun hingga evaluasi yang

didapatkan dengan menggunakan metode:

a. Wawancara

Penulis mengadakan Tanya jawab dengan klien yang dapat

memberikan informasiyang dibutuhkan.

b. Observasi

Observasi meliputi status emosional, respon terhadap kondisi

yang dialami dan pola interaksi klien terhadap keluarga,

petugas kesehata, dan lingkungannya serta pengetahuan

tentang kesehatan.

c. Pemeriksaan Fisik

Page 8: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

8

Pemerisaan fisik dilakukan secara sistematis yaituispeksi,

palpasi, auskultasi dan perkusi dan pemeriksaan penunjang

seperti USG.

d. Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan penunjang seperti USG\

e. Studi Dokumentasi

Studi ini dilakukan dengan mempelajari status kesehatan

yang bersumber dari

bidan maupun sumber lain yang menunjang hasil

pemeriksaan diagnostik.

f. Diskusi

Penulis mengadakan Tanya jawab dengan tenaga kesehatan

yaitu bidan yang menangani langsung klien tersebut serta

berdiskusi dengan dosen pembibing Karya Tulias Ilmiah.

F.Sistematika Penulisan

Studi kasus ini terdiri dari lima bab dan disusun dengan sitematika

berikut :

BAB I: Pedahuluan yang terdiri dari latar belakang, ruang lingkup

pembahasan, tujuan telaah yang meliputi tujuan umum

dan khusus, manfaat telaah yangmeliputi manfaat bagi institusi

pendidikan, manfaat bagi instansi tempat pengambilan kasus,dan manfaat

bagi penulis, metodetelaah yang meliputi studikepustakaan dan studi

Page 9: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

9

kasus, studi kasus terdiri dari wawancara, obaservasi,dan pemeriksaan

fisik, studidokumentasi, dan diskusi , serta sistematikapenulisan.

BAB II:Tinjauan Pustaka yang terdiri dari telaah pustaka yang terdiri dari

tinjauan medis tentang kehamilan dan letak lintang I dalam kehamilan,

konsep manajemen kebidanan, langkah-langkah manajemen kebidanan,

serta dokumentasi asuhan kebidanan meliputi defenisi dokumentasi dan

unsur-unsur dokumentasi.

BAB III :Tinjauan kasus merupakan hasil studi kasus yang berisi pengkajian

yangdimulai dari pengumpulan data dasar, identifikasi diagnosa dan

masalah potensial, identifikasi diagnosa/masalah aktual, menilai perlunya

interfensi segera, konsultasi dan kolaborasi, perencanaan asuhan,

pelaksanaan asuhan dan evaluasi keefektifan asuhan hingga

pendokumentasian.

BAB IV : Pembahasan yang berisikan perbandingan antara teori dan fakta yang adadi

lahan praktek pada pelaksanaan asuhan kebidanan pada klien dengan

kasus letak Sungsang dalam kehamilan secara sistematis

BAB V : Penutup berisikan kesimpulan dan hasil pelaksanaan studi kasus

yangdilaksanakan serta saran yang merupakan alternatif rujukan.

Page 10: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

10

BAB II

TANJAUAN PUSTAKA

A.Telaah Pustaka

1. Kehamilan

Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Indonesia (FOGI), kehamilan

didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan

dilanjutkan dengan implantasi atau nidasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga

lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau

10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan terdiri dari

3 trimester, dimana trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester

kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu

(minggu ke-28 hingga ke-40) (Sarwono, 2009).

Kehamilan di mulai dari proses pembuahan (konsepsi) sampai sebelum

janin lahir. Kehamilan normal berlangsung selama 280 hari (40 minggu atau 9

bulan 7 hari), di hitung mulai dari pertama menstruasi terakhir (Huliana, 2001).

Kehamilan merupakan suatu pembuahan dalam rangka

melanjutkan keturunan, yang terjadi secara alami, menghasilkan

janin yang tumbuh dalam rahim ibu. Lamanya hamil adalah 280

Page 11: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

11

hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) di hitung dari hari pertama

haid terakhir /HPHT (Syafrudin, 2011).

Dari berbagai teori para ahli, penulis menyimpulkan bahwa kehamilan

adalah fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan

dengan implantasi atau nidasi, yang lamanya 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih

dari 300 hari dihitung dari haid pertama haid terakhir yang kemudian dibagi

menjadi 3 triwulan.

a. Diagnosis Kehamilan

Dalammenegakkan diagnose kehamilan, bidan harus dapat

menjawab pertanyaan sebagai berikut :

1) Keadaan umum kehamilan (apakah kesehatan optimal untuk

ibu hamil,

apakah disertai masalah atau tidak)

2) Tentang kehamilan :

a) Apakah pasti hamil atau tidak

b)Apakah primigravida/multigravida.

c) Apakah grande multipara.

d)Perkiraan usia kehamilan dan tanggal persalinan

e) Apakah tergolong hamil dengan resiko rendah,

meragukan, atau tergolong resiko tinggi.

f) Apakah hamil ganda, tunggal, intrauterin, atau

ekstrauterin.

g)Apakah kehamilannya disertai penyakit ibu atau terjadi

komplikasi kehamilan.

Page 12: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

12

3) Tentang janin:

a) Apakah tunggal, ganda, intrauterine atau ekstrauterin.

b)Apakah janin hidup sehat atau terdapat kelainan

congenital.

c) Apakah kehamilan premature, aterm, atau lewat waktu.

d)Tentang letak dan kedudukan janin dalam rahim.

e) Pertumbuhan janin (IUGR, BBLR, atau janin besar).

4) Tentang keadaan panggul:

Normal untuk multipara jika persalinan spontan, aterm dan

hidup. Normal

untuk primigravida jika:

a) Kepala janin masuk PAP pada minggu ke-36

b)Perkiraan persalinan berdasarkan pelvimetri dapat

dilakukan normal, spontan pervagina atau kemungkinan

dengan tindakan vaginal atau langsung seksio sesaria.

c) Apakah pemeriksaan pasien baru atau kelanjutan ANC.

5) Membuat diagnose diferensial tanda kehamilan yang pasti

a) Tanda pasti kehamilan:merasakan gerak janin dalam

rahim, mendengar bunyi jantun janin, melihat kerangka

janin dengan rontgen atau USG, serta teraba bagian janin

dalam rahim.

b)Tanda tidak pasti kehamilan:pembesaran rahim,

perubahan serviks, terasa gerakan janin, gejala subjektif

Page 13: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

13

(amenore, mual muntah, merasakan gerak janin dalam

rahim, sering kencing, serta perubahan mamma menuju

perubahan hamil).

Berikut ini di uraikan mengenai dugaan kehamilan, kehamilan yang

tidak pasti, dan kehamilan yang pasti. Menurut Huliana (2001),

bahwa

1) Tanda-tanda dugaan hamil adalah:

a) Menstruasi terlambat atau tidak menstruasi

b) Merasa mual dan muntah

c) Ngidam

d) Payudara besar dan tegang

e) Sulit buang air besar

f) Perubahan warna kulit pada bagian-bagian tertentu, misalnya leher, muka, dan

areola mamae

g) Epulis (pembengkakan pada gusi)

h) Varises (munculnya pelebaran pembuluh darah, misalnya di bagian betis).

2) Tanda-tanda kehamilan yang tidak pasti adalah:

a) Rahim membesar

b) Tes kehamilan positif ( kemungkinan hasil positif palsu karena terjadinya

kesalahan dalam pemeriksaan).

3) Tanda-tandakehamilanyang pasti adalah sebagai berikut:

a) Terasa adanya gerakan janin dalam rahim

b) Terasa adaanya bagian-bagian janin

c) Terdengar adanya denyut jantung janin

Page 14: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

14

d) Terlihat adanya gambaran janin melalui USG (ultrasonografi)

Untuk membantu membuat diagnosa kehamilan sedini-dininya

dapatdilakukan beberapa pemeriksaan berdasarkan adanya

khoriogonadotropin (human chorionic gonadotropin = HCG) yang dihasilkan

oleh plasenta. Gerakan janin bermula pada usia kehamilan mencapai 12

minggu, tetapi baru dirasakn oleh ibu pada usia kehamilan 16-20 minggu

karena di usia kehamilan tersebut, dinding uterus mulai menipis dan gerakan

janin menjadi lebih kuat. Pada kondisi tertentu, ibu hamil dapat merasakan

gerakan halus hingga tendangan kaki bayi di usia kehamilan 16-18 minggu.

Gerakan pertama bayi yang dapat dirasakan ibu disebut dengan quickening,

yang sering diartikan sebagai kesan kehidupan.

Frekuensi denyut jantung janin rata-rata sekitar 140 denyut per menit

dengan variasi normal 20 dpm di atas atau di bawah nilai rata-rata.Jadi, nilai

normal denyut jantung janin antara 120-160 dpm (beberapa penulis menganut

nilai normal denyut jantung janin antara 120-150 dpm) (Sarwono, 2010).

Untuk diagnosis keadaan umum ibu, dapat dilihat dari : Percepatan atau

frekuensi pernapasan normal ( eupnea ) adalah , dewasa: 16 – 24 kali per menit.

Mengukur nadi ibu bertujuan untuk mengetahui keadaan pasien,ukuran normal

nadi adalah 60 – 100 kali per menit. Mengukur suhu tubuh bertujuan untuk

mengetahui keadaan pasien apakah suhu tubuhnya normal ( 36.5°c – 37,5°c )

atau tidak normal.

b. Perubahan Fisiologi dan Psikologi yang Terjadi pada Kehamilan

1) Perubahan Fisiologi

Page 15: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

15

Kehamilan akan mengakibatkan terjadinya perubahan seluruh sistem

tubuh yang cukuup mendasar. Tentunya, perubahan ini akann menunjang

proses pertumbuhan dan perkembangan janin di dalam rahim. Pada dasarnya

perubahan sistem tubuh wanita hamil terjadi karena pengaruh berbagai hormon.

Berikut ini di uraikan organ-organ yang mengalami perubahan selama

kehamilan.

a) Rahim

Pada keadaan normal, rahim mempunyai rongga dengan diameter

sekitar 10 ml. Struktur rahim hampir padat sekitar 70 gram. Selama

kehamilan rahim akan berubah bentuk menjadi sebuah organ muskuler.

Dinding rahim relatif tipis dengan kapasitas yang cukup untuk menerima

janin, plasenta (ari-ari) dan cairan ketuban.

Pada akhir bulan kehamilan volume rahim sekitar 5 liter ada

kalanya dapat mencapai 20liter atau lebih sehingga pembesarannya bisa

mencapai 500-1000 kali dari ukuran normal ( beratnya mencapai 1100

gram). Terjadinya perubahan rahi di tunjukan oleh otot-otot rahim yang

menjadi lebih besar, lunak, dan dapat mengikuti pembesaran rahim.

Pembesaran rahi terjadi kesemua arah yang besarnya tidak sama. Hal ini

terjadikarena adanya pertumbuhan yang lebih cepat pada daerah tumbuhnya

ari-ari. Kondisi ini akan mengakibatkan rahim menjadi tidak rata.

Pada wanita hamil, isthmus uteri (batas antara badan rahim dan

leher rahim) mengalami perubahan yaitu menjadi lebih panjang dan lunak.

Leher rahim memiliki sedikit otot akan mengalami pelunakan karena

pengaruh meningkatnya pembuluh darah menuju rahim. Ujung leher rahim

Page 16: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

16

akan tertutup oleh lendir kental sehingga selama kehamilan berlangsung,

kuman tidak bisa masuk. Lendir akan terlepas saat paersalinan di mulai,

yaitu berupah darah lendir (bloody show). Ujung leherrahim ini tidak akan

menutup sepenuhnya, tetapi masih tarbuka untuk memberikan kesempatan

keluarnya lochea (darah pasca persalinan).

b) Vagina (liang senggama)

Selama kehamilan, volume sirkulasi darah ke vagina bertambah,

selaput lendir vagina menjadi keungan/ violet yang di sebut tanda chadwick.

Selaput lendir vagina bertambah tebal, jaringan pengikat menjadi longgar,

dan sel-sel otot polos mengalami pembesaran. Kondisi ini akan

menyebabkan dinding vagina bertabah panjang. Akibatnya, pada wanita

yang sudah mengalami persalinan sebelumnya. Dinding vagina depan bagian

bawah dan leher rahim akan menonjol keluar. Selama kehamilan akan terjadi

peningkatan cairan. Cairan tersebut terdiri dari cairan putih agak kental,

sifatnya asam untuk mengendalikan perkembanga bakteri yang dapat

menyebabkan penyakit pada vagina.

c) Indung Telur (ovarium)

Selama kehamilan, proses pematangan telur (ovulasi) terhenti.

Indung telur yang masih mengandung corpus luteum akan nmeneruskan

fungsinya pada proses pertumbuhan kehamilan sampai terbentuknya

plasenta.

d) Payudara

Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan untuk

persiapan memberikan ASI pada saat laktasi (menyusui). Akibat pengaruh

Page 17: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

17

dari hormon akan terjadi penimbunan air dan garam sehingga payudara

menjadi lebih besar. Proses pembesaran ini akan menyebabbkan saraf

tertekan dan menimbulkan rasa sakit. Kelenjar (glandula montgomery) pada

daerah sekitar puting (areola mammae) tampak makin jelas. Puting susu

makin menonjol. Akibat pengaruh hormon pula akan terjadi rangsangan

pengeluaran kolestrum (cairan). Sesudah melahirkan, kolestrum tampak agak

kental dan berwarna kuning. Pengluaran ASI belum berlangsung karena

prolatin (zat pelancar ASI) belum berfungsi.

e) Cairan Tubuh

Selama kehamilan, di duga cairan tubuh wanita bertambah sekitar

40%. Hal ini di sebabkan oleh meningkatnya hormon estrogen yang berefek

retensi (menahan) air. Jika tidak timbul faktor penyulit, kondisi seperti ini di

anggap normal.

f) Volume Darah

Selama kehamilan, volume darrah semakin meningkat. Jumlah

serum darah lebih besarr dari pertumbuhan sel darah sehingga terjadi

semacam pengenceran darah (hemodilusi). Proses ini mencapai puncaknya

pada usia kehamilan 32 minggu. Serum darah (volume darah) bertambah

sebesar 25-30%, Sedangkan sel darah bertambah sekitar 20%.

g) Sel Darah Merah

Selama kehamilan terjadi penambahan sel darah merah sekitar

18%. Jika wanita hamil mengonsumsi makan yang mengandung zat besi,

volume sel darah merah akan bertambah sekitar 30%. Penambahan ini tidak

Page 18: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

18

seimbang dengan kecepatan penambahan volume darah. Akibatnya, akan

terjadi hemodilusi (pengeceran darah) yang di sertai anemia secara alami.

h) Sistem Respirasi (Pernapasan)

Sistem pernapasan wanita hamil mengalami perubahan karena

kebutuhan oksigen bertambah sekitar 18%, ventilasi meningkat sekitar 40%,

kapasitas dan resional volume (sisa udara yang tertinggal waktu

menghembuskan napas) menurun. Kondisi ini sudah di bantu dengan adanya

perubahan alat pernapasan yang terkait, seperti diafragma yang naik sekitar 4

cm dan tulang rusuk dada dengan sudut 68% naik menjadi 108 derajat. Pada

kehamilan cukup bulan karena terdesak oleh pembesaran rahim.

Sebagai kompensasi, ibu hamil akan bernapas lebih dalam sekitar

20-25% dari pernapasan normalnya. Kondisi ini harus di perhatikan oleh obu

hamil karena di tengah kehamilannya baju menjadi sempit di daerah di

afragma.

i) Sistem Pencernaan dan Sistem Urinaria

Organ ginjal mengalami perubahan selama kehamilan. Ginjal

bertambah panjang dan berat. Fungsi penyaringannya pun semakin

meningkat sehingga zat-zat dan vitamin yang larut dalam air hilang terbawah

oleh air seni. Pembesaran rahim berputar kekanan karenah adannya usus

(colon sigmoid) di sebelah kiri. Akibatnya, rahim akan menekan pipa saluran

air seni (ureter) sebelah kanan. Kondisi ini akan menyebabkan proses

pengeluaran air seni dari ureter kanan terhambat. Di lain pihak, produkxi air

seni cukup banyak. Akibatnya, akan terjadi penahanan air seni sampai ke

Page 19: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

19

ginjal yang mengakibatkan terjadinya infeksi pada ginjal kanan

(pielonefritis).

j) Pigmentasi

Selama kehamilan, kulit mengalami perubahan deposit pigmen dan

hiperpigmentasi karena pengaruh hormon. Umumnya, garis pertengahan

kulit perut menjadi jelas berpigmen, berwarna hitam kecoklatan di sebut

linea nigra. Bercak-bercak kecoklatan tidak teratur dengan berbagai ukuran

tampak pada wajah dan leher yang di sebut kloasma garafidarum. Bercak ini

akan berkurang atau hilang setelah melahirkan. Peregangan kulit (striae),

yaitu gari-garis berwarna keunguan kan muncul di sekitar perut, payudara,

bokong, dan pangkal paha. Bentuk striae dan lebih tergantung pada jenis

kulit seseorang dari pada pemuaian perutnya, kecuali jika proses pemuaian

perutterlalu besar. Setelah melahirkan, warna striae berubah menjadi

keperak-perakan (agak mengkilap)

k) Metabolisme

Perubahan metabolisme selama kehamilan bertujuan untuk

membentuk jaringan baru pada proses pertumbuhan rahim, payudara,

plasenta, meningkatkan volume darah ibu, pertumbuhan janin, dan persiapan

laktasi.

l) Berat Badan

Kenaikan berat badan selama hamil cukup ber variasi tergantung

dari kebudayan dan pola makannya.Umuumnya, kenaikan berat yang normal

antara 6,5-16,5 kg, bahkan ada juga yang lebih. Jika berat badan sebelunya

normal, Kenaikan berat badan yang di anjurkan adalah 11-13 kg. Kenaikan

Page 20: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

20

berat badan selama hamil tidak dapat di jadikan sebagai parameter (ukuran)

untuk menilai pertumbuhan janin.

Kenaikan berat badan yang berlebihan tidak di anjurkan. Jika

terjadi, sebaiknya kurangi makan yang mengandung karbohodrat. Jika berat

badan tetap atau turun, di anjurkan untuk mengkonsumsi semua makanan,

terutama yang mengandung protein dan zat besi. Jika berat badan sesuai

dengan usia kehamilan, tetapi kaki bengkak, wanita hamil di anjurkan untuk

mengurangi garam atau makanan yang mengandung natrium dan klorida.

Berikut ini di uraikan kondisi fisik dan kenaikan berat badan normal bagi

wanita hamil pada setiap trimester seperti :

(1) Kehamilan trimester pertama (0-12 minggu)

Pada kehamilan trimester pertama, umumnya nafsu makan ibu

berkurang, sering timbul rasa mual dan ingin muntah. Pada kondisi ini,

ibu harus tetap berusaha untuk makan agar janin dapat tumbuh dengan

baik. Kenaikan berat badan normal 0,7 kg-1,4 kg.

(2) Kehamilan trimester ke dua (sampai dengan usia 28 minggu)

Pada trimester ke dua nafsu makan sudah pulih kembali. Kebutuhan

makan harus di perbanyak. Kenaikan berat badan normal antara 6,7-7,4

kg.

(3) Kehamilan trimester ke tiga (sampai dengan 40 minggu)

Pada trimester ke tiga, nafsu makan sangat baik, tetapi jangan berlebihan.

Kenaikan berat badan normal antara 12,7-13,4 kg.

2) Perubahan Psikologi

a) Perubahan psikologis pada Kehamilan Trimester I

Page 21: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

21

Tidak semua wanita menghendaki dirinya hamil. Jika wanita yang

bersangkutan mengetahui bahwa dirinya hamil, ia akan merasa syok dan

menyangkal kehamilannya tersebut. Umumnya, untuk kasus seperti ini para

wanita akan mengambil jalan pintas yaitu dengan menggurkan

kandungannya tanpa mempertimbangkan moral manusia sebagai mahluk

Tuhan. Di sisi lain, beberapa wanita sangat menantikan kehadiran sang

“buah hati”. Jika suatu ketika wanita bersangkutan hamil, ia akan

menyambutnya dengan penuh kegembiraan.

Umumunya, reaksi psikologi dan emosional wanita yang pertama

kali hamil di tunjuka dengan adanya rasa kecemasan, kegusaran, ketakutan,

dan kepanikan. Di antara mereka ada yang berpikir bahwa kehamilan

merupakan ancaman maut yang menakutkan dan membahayakan bagi diri

mereka. Bahkan, adapula yang mengalami kecemasan yang berlebihan saat

menjaga kehamilannya karena takut mengalami keguguran.

Pada periode ini, hendaknya pasangan suami istri berisahamenerima

kenyataan yang ada. Komunikasi dan saling terbuka merupakan modal

utama untuk membicarakan perasaan masing-masing sehingga kesulitan-

kesulitan yang mungkin timbul dapat di atasi.

b) Perubahan Psikologis pada Kehamilan Trimester II

Pada periode ini, umumnya wanita hamil sudah menerima

kehamilannya dengan baik. Secara fisik, seorang ibu sudah merasakan

gerakan dan denyut jantung janin. Akan tetapi, pada periode ini perasaan

cemas pun muncul kembali ketika melihat keadaan perutnya yang bertambah

besar, payudara semakin besar, dan bercak-bercak hitam yang semakin

Page 22: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

22

melebar. Perasaan cemas muncul karena meraka mengkhawatirkan

penampilannya akan rusak dan merasa takut suaminya tidak akan mencintai

dirinya lagi. Tentunya, perasaan ini akan mengganggu proses kehamilannya.

Akan tetapi, hal ini jangan di khawatirkan karena sebagian besar susmi akan

menganggap istrinya sangat seksi. Adapun yang akan terjadi, para suami di

anjurkan untuk memberikan dukungan moril yanag lebih besarkepada

istrinya.

Pada periode ini, dukungan sang suami kepada istri sangat di

butuhkan. Kursus orang tua harus di ikuti terus untuk mempersiapkan

program ASI saja, tanpa makanan tambahan pada bayi selama 4-6 bulan.

Untuk mengatasi berbagai perubahan psikologi, wanita hamil pun dapat

mengikuti senam hamil. Akan tetapi, seharusnya berkonsultasi terlebih

dahulu dengan dokter/ bidan yang menangani kehamilan untuk mengetahui

ada tidaknya kontra indikasi.

c) Perubahan Psikologis pada Kehamilan Trimester III

Bertambahnya usia kehamialan akan mrnyebabkan perasaan yany

tidak nyaman dan ingin seger melahirkan . Pada masa ini, seorang wanita

akan di sibukan oleh persiapan-persiapan kehidupan bayi. Selain itu, akan di

sibukan pula oleh pengontrolan kehamilan yang lebih ketat. Menjelang 2

minggu kelahiran bayinya, perasaan ibu sudah tidak sabar ingin melihat dan

menyentuh bayinya.

Pada periode ini, kecemasan-kecemasan menghadapi persalinan

akan muncul dan mulai di rasakan. Bayangan-bayangan negati mulai

menghantuinya, misalnya apakah dia bisa melahirkan normal? Bagaimana

Page 23: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

23

cara mengejan? Bagaimana jika terjadi sesuatu pada dirinya pada saat

melahirkan? Apakah bayinya akan melahirkan normal?

Untuk mengatasi perubahan psikologi pada periode ini, berilah rasa

aman pada istri anda untuk melakukan berbagai kegiatan, misalnya dengan

latihan senam ber sama-sama, menemaninya saat mengontrol kehamilannya,

dan membantu istri dalam segala kebutuhannya. Dengan cara ini, akan

muncul rasa percaya diri sehingga sang istri akan memiliki mental yang kuat

untuk menghadapi persalinannya. Selain dari suami, dukungan positif

keluarga sangat berarti (Huliana, 2001).

d) Pemeriksaan Palpasi Dengan Teknik Leopold

Palpasi juga disebut periksa raba. Periksa raba abdomen pada

wanita hamil dilakukan pada usia kehamilan 36 minggu untuk kehamilan

normal dengan alasan pada usia kehamilan tersebut, janin sudah tumbuh

optimal sehingga memenuhi seluruh rongga rahim. Organ-organ tubuh bayi

sudah simetris, kepala sudah tumbuh dalam ukuran optimal dan merupakan

bagian terberat dari seluruh organ tubuhnya. Dengan demikian, menurut

hukum gravitasi bumi, benda yang terberat akan mencari posisi paling

bawah. Pada saat ini kepala mulai turun masuk ke pintu atas panggul dan

posisi janin sudah menetap di dalam rongga uterus sehingga tidak

memungkinkan berubah posisi. Pemeriksaan dengan palpasi  sebelum 36

minggu tidak dilakukan karena letak, posisi, dan presentasi janin masih

berubah-ubah. Selain itu, setiap pemeriksaan palpasi yang kita lakukan, 

janin dalam kandungan  akan terganggu walaupun pemeriksaan sudah

dilakukan secara cermat dan berhati-hati. Palpasi pada usia kehamilan 28

Page 24: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

24

minggu dilakukan bila pada pemeriksaan McDonald, ditemukan tinggi fudus

uteri lebih tinggi dari seharusnya.

Tujuan pemeriksaan dengan teknik palpasi Leopold adalah

mengetahui letak janin dan sebagai bahan pertimbangan dalam

memperkirakan usia kehamilan. Secara terperinci tujuan palpasi Leopold

untuk setiap langkah pemeriksaan adalah sebagai berikut :

(1)Teknik Pemeriksaan Palpasi  Leopold I

Leupol I di gunakan untuk menentukan usia kehamilan dan bagian apa

yang ada dalam fundus, dengan cara berdiri sebelah kanan menghadap ke

muka ibu, kemudian kaki ibu di bengkokan pada lutut dan lipat paha,

lengkukan jari-jarik e dua tangan untuk mengelilingi bagian atas fundus,

lalu tentukan apa yang ada dalam fngkan bokong akan lunak, kurang

bundar, dan kurang melenting.

(2)Teknik Pemeriksaan Palpasi  Leopold II

Di gunakan untuk menentukan letak punggung anak dan letak bagian

kecil, pada anak. Caranya, letakan kedua tangan pada sisi uterus, dan

tentukan di manakah bagian yang terkecil bayi.

(3)Teknik Pemeriksaan Palpasi  Leopold III

Di gunakan untuk menentukan bagian apa yang terdapat di bagian bawah

dan apakah bagian bawah anak sudah atau belum terpegang oleh pintu

atas panggul. Caranya, tekan dengan ibu jari dan jari tangan pada salah

satu a lembut dan masuk kedalam abdomen pasien di atas simpisis pubis.

Kemudian peganglahan presentase bagian apakah yang menjadi

presentase tesebut.

Page 25: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

25

(4)Teknik Pemeriksaan Palpasi  Leopold IV

Di gunakan untuk menentukan apa yang menjadi bagian bawah dan

seberapa masuknya bagian bawah tersebut kedalam rongga panggul.

Caranya, Letakan kedua tangan pada sisi uterus, lalu tekan kedalam dan

gerakan jri-jari ke arah rongga panggul, di manakah tonjolan sefdalik dan

apakah bagian presetasi telah masuk. Pemeriksaan ini tidak di lakukan

bila kepala masih tinggi. Pemeriksaan leupold lengkap dapat di lakukan

bilajanin cukup besar, kira-kira bulan ke VI (Musrifatul Uliyah, 2008).

e) Jadwal kunjungan

Menurut Sarwono (2010), jadwal kunjungan ulang yaitu :

(1) Kunjungan I (16 minggu), dilakukan untuk:

1) Persiapan dan pengobatan anemia

2) Perencanaan persalinan.

3) Pengenalan komplikasi akibat kehamilan

dan pengobatannya.

(2) Kunjungan II (24-28 minggu) dan kunjungan III (32 minggu), dilakukan

untuk:

(a) Pengenalan komplikasi akibat kehamilan

dan pengobatannya 

(b) Penapisan pre eklampsia, gemeli, infeksi alat

reproduksi, dan

saluran perkemihan.

Page 26: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

26

(c) Mengulang perencanaan persalinan.

(3) Kunjungan IV: 36 minggu sampai lahir:

(a) Sama seperti kegiatan kunjungan II dan III 

(b) Mengenali adanya kelainan letak dan presentasi

(c) Memantapkan rencana persalinan

(d) Mengenali tanda-tanda persalinan

Tabel 1. IMUNISASI TT YANG DI BERIKAN PADA IBU HAMIL

Imunisais Interval(selangwaktu minimal) Durasi perlindungan

TT1 Pada kunjungan antenatal pertama __

TT2 4 minggu setelah TT1 3 tahunTT3 6 bulan setelah TT2 5 tahunTT4 1 tahun setelah TT3 10 tahunTT5 1 tahun setelah TT4 25 tahun/seumur hidup

Sumber:(Syafrudin, 2011)

f) Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Abdomen Wanita Hamil

Pemeriksaan fisik merupakan salah satu cara untuk mengetahui gejala atau

masalah kesehatan yang di alami oleh pasien. Pemeriksaan fisik bertujuan

untuk mengumpulkan data tentang kesehatan pasien, menambah informasi,

menyangkal data yang di peroleh dari riwayat pasien, mengidentifikasi

masalah pasien, menilai perubahan status pasien, dan mengevaluasi

pelaksanaan tindakan yang telah di berikan.

Pemeriksaan fisik pada ibu hamil dapat di lakukan dengan beberapa

pemeriksaan. Secara umum meliputi pemeriksaan umum dan pemeriksaan

kebidanan. Pemeriksaan umum meliputi pemeriksaan jantung dan paru-paru,

refleks, seta tanda-tandavital seperti tekanan darah, denyut nadi, suhu, dan

Page 27: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

27

pernapasan. Pemeriksaan umum pada ibu hamil bertujuan untuk menilai

keadaan umum ibu, status gizi, tingkat kesadaran, seta ada tidaknya kelainan

bentuk badan. Sedangakan pemeriksaan kebidanan yaitu terdiri dari inpeksi,

palpasi, dan auskultasi (Uliyah, 2001).

Metode pencatatan lingkar uterus merupakan metode yang

sederhana meskipun sangat teliti. Lingkar abdoman di ukur pada setiap

kunjungan antenatal mulai dari umur kehamilan 20 minggu hanya

pengukuran yang di lakukan secara teratur dan berurutan yang bernilai.

Angka rata-rata lingkar abdomen yang normal pada kehamilan aterem adalah

100-105. Nilai yang jauh lebih rendah menunjukan perkembangan janin

yang buruk, sedangkan angka lebih tinggi menunjukan kemungkinan janin

yang besar (Thomas rabe, 2003).

Berikut ini di uraiakan mengenai perubahan rahim yang terjadi

selama kehamilan menurut (Uliyah, 2001) yaitu :

(1) Minggu ke-12, bagian atas rahim berada pada posisi 3 jari di atas tulang

symphysis.

(2) Minggu ke-16, tinggi bagian atas rahim pada pertengahan jarak antara

bagian pusat dan garis lengkung bawah pusat (symphysis).

(3) Minggu ke-20, tinggi bagian atas rahim sekitar 2 jari di bawah bagian

pusat.

(4) Minggu ke-24, posisi bagian atas rahim tepat di tepi atas bagian pusat.

(5) Minggu ke-28, tinggi bagian atas rahim sekitar 3 jari di bagian atas

pusat.

Page 28: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

28

(6) Minggu ke-32, tinggi bagian atas rahim sekitar 1 jari atau rahim pada

pertengahan jarak antara pusat dan ujung tulang dada (tulang proseses

xyphoideus).

(7) Minggu ke-36, tinggi bagian atas rahim sekitar 1 jari di bawah ujung

tulang dada.

(8) Minggu ke-40, tinggi bagian atas rahim turun sekitar 3 jari di bawah

ujung tulang dada.

Tabel 3. TFU UNTUK MENENTUKAN TUMBUH KEMBANG JANIN

UsiaKehamilan

Tinggi FundusDalam cm Menggunakan Penunjuk- Penunjuk Badan

12 minggu - Teraba jari di atas simfisis16 minggu - Di tengah, antara simfisis pubis dan umbilicus

20 minggu 20 cm (±2 cm) Pada umbilicus22-27 minggu

Usia kehamilan dalam minggu= cm (±2 cm)

-

28 minggu 28 cm (±2 cm) Di tengah antara umbilikus dan prosesus Sifoideus

29-35 minggu

Usia kehamilan dalam minggu= (±2 cm)

-

36 minggu 36 cm (±2 cm) Pada prosesus sifoideusSumber: (Sarwono Prawirohadjo, 2010)

Page 29: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

29

2. Letak Sungsang Dalam Kehamilan

Letak sungsangadalah janin terletak memanjang dengan

kepala difundus uteri dan bokong dibawah kavum uteri. Pada

letak sungsang , berturut-turut lahir bagian-bagian yang makin

lama makin besar di mulai dengan lahirnya bokong , bahu,

kemudian kepala.(sukarni,2013)

Letak sungsang ialah janin letak memanjang dengan

bagian teredanya bokong,kaki,atau kombinasi keduanya

(Sarwono, 2009).

Angka kejadian letak sungsangberkisar antara 0,5-

2%.Keadaan ini merupakan malposisi yang gawat dan tidak bisa

dibiarkan begitu saja.Setiap keadaan yang menghalangi

masuknya kepala atau bokong dapat merupakan predisposisi

letak sungsang.Kelainan ini lebih sering terjadi pada multipara

dibanding primigravida oleh karena kelemahan otot-otot uterus

dan abdomen. Faktor-faktor etiologis lain meliputi

multiparitas,prematuritas,kehamilan

ganda,hidramnion,hidrosefalus,anansefalus,plasentaprevia,pang

gul sempit,kelainan uterus dan kelainan bentuk uteru,implantasi

plasentadikornu fundus uteri (Sukarni, 2013).

Pemeriksaan sinar-X berguna untuk memasukkan

diagnosis dan untuk mengetahui adanya kelainan janin atau

panggul ibu.

Komplikasi yang akan terjadi :

Page 30: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

30

a. Pada maternal

1) Ruptur uteri dan traumatik uteri

2) Infeksi

3) Terdapatnya letak sungsang

Yang berpotensi meningkatkan kematian pernatal,  diketahui

dengan :

Adanya ruptur uteri mengancam, tangan yang di masukan kedalam

kavum

uteri terjepit antara janin danpanggul, dengan narkosa dalam sulit

merubah

letak janin. Meningkatnya kematian maternal karena letak

sungsang , kemungkinan terjadi cedera tali pusat meningkat,

keharusan tindakan Operasi SC tidak bisa dihindari Sepsis

setelah ketuban pecah atau lengan menumbung melalui

vagina.

b. Pada janin

Kematian janin akibat :

a) Prolaps funikuli

b) Aspiksia karena gangguan sirkulasi uteroplasental

c) Tekukan leher yang kuat

a. Tanda dan Gejala

1) Pada palpasi :

a) Leopold 1 teraba bundar, keras dan melenting (kepala)

Page 31: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

31

b) Leopold2 pada sisi kanan perut ibu teraba keras datar, dan

memanjang seperti papan (punggung kanan), sedangkan

pada sisi kiri perut ibu teraba bagian-bagian terkeil dari

janin.

c) Leopold 3 teraba bulat, lunak dant tidak melenting

(bokong).

d) Leopold 4 bagian terendah janin belum masuk pintu atas

panggul.

2) Bunyi jantung janin di temukan setinggi atau sedikit lebih

tnggi dari pada umbilicus.

3) Pada pemeriksaan USG didapatkan letak sungsang

b. Penatalaksanaa

1) Deteksi dini oleh bidan seperti konfirmasi umur kehamilan,

pemeriksaan luar, mengenali faktor resiko,diagnosis,

konseling,rujukan

2) Penanganan pada kehamilan dilakukan oleh ginekologi

seperti

a) Memberi contoh dan menganjurkan ibu untuk melakukan kneechest atau

posisi lutut dada, setiap hari minimal 2 kali sehari selama ± 5 menit,

untuk mengembalikan posisi bayinya menjadi presentasi kepala.

b) menganjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan USG (pada dokter zahli

kebidanan yang telah ditunjuk oleh bidan) untuk memastikan letak janin

dan mengetahui penyebab dari letak sungsang

c) Versi luarMenurut Phelan versi luar efektif dilakukan pada

Page 32: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

32

usia kehamilan setelah 39 minggu karena tingginya

perubahan spontan ke letak logitudinal . untuk

menghindari perubahan keposisi awal dilakukan

pemasangan korset untuk fiksasi

(4)Pemanatauan letak dan keadaan janin melalui ANC.

(5)Memasuki persalinan dianjurkan untuk masuk rumah sakit

lebih

dini agar dapat ditentukan diagnosa dan panatalaksanaan

B. Konsep Manajemen Kebidanan

1. Pengertian Manajemen Asuhan kebidanan

Manajemen kebidanan merupakan proses pemecahan masalah yang di

gunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan

berdasarkan teori ilmia, temuan-temuan ketrampilan dalam rangkaian/tahap yang

logis untuk pengambilan suatu keputusan yang berfokus pada klien (Soepardan,

2006).

Manajemen adalah proses pelaksanaan pemberian

pelayanan kebidanan untuk memberikan asuhan kebidanaan

anak, keputusan pelanggan dan kepuasan bidan sebagai provider

(Simatupang, 2008).

2. Langkah- L angkah M anajemen Kebidanan

a. Langkah I. Identifikasi Data dan Analisa Data Dasar

Dalam mengumpulkan data subjektif dan data objektif yang perlu dikaji yaitu:

1) Data Subyektif

Page 33: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

33

Data subyektif yang ditemui pada kasus ibu hamil dengan letak lintang I

yaitu gejala dan tanda yang dapat mengarahkan diagnosis adanya suatu

kehamilan diantaranya yaitu amenorea dengan menanyakan tanggal hari

pertama haid terakhir dan adanya pembesaran perut (Sukarni,

2013).Keluhan utama yang di temui pada kehamilan letak lintang I yaitu

dapat berupa klien mengeluh perut sebelah kiri sering tersa nyeri seperti

ada tekanan dari dalam, dan bila di raba sedikit menonjol sedangkan

perutnya sebelah kanan kadang terasa ada gerakan janin seperti

menendang-nendang (Anonim). Sedangkan riwayat kesehatan keluarga

yang perlu di kaji pada kehamilan letak lintang bertujuan untuk

mengetahui penyakit yang ada di keluarga pasien khususnya penyakit

menular dan penyakit menurun.Penyakit menular seperti HIV, TBC, dan

Hepatitis.Sedangkan penyakit menurunseperti Jantung, Asma, DM, dan

riwayat kehamilan letak lintang.

2) Data Obyektif

Pemeriksaan umump di temukan gambaran keadaan umum dan kesadaran

serta mengukur tanda-tanda vital. Sedangkanpada pemeriksaan khusus di

lakukan ispeksi mata (konjung tiva dan sklera), muka (oedema), leher,

payudara, serta pada palpasi abdomen yaitu uterus lebih melebar dan

fundus uteri lebih rendah, tidak sesuai dengan umur kehamilan. Fundus

uteri kosong, kepala janin ber ada di samping. Di atas simfisis juga kosong,

kecuali bila bahu sudah turun kedalam panggul. Denyut jantung janin di

temukan di sekitar umbilikus (Sukarni, 2013). Sedangkan menurut Marmi

(2011), letak lintang dapat di diagnosa dari bentuk uterus, terlihat melebar,

Page 34: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

34

lebih menonjol ke salah satu bagian abdomen, dengan TFU rendah. Palpasi

akan teraba bagian janin pada salah satu sisi dan bokong pada sisi yang

lain, tetapi tidak ada bagian presentasi yang ber ada di pelvis. Pada palpasi

kepala janin atau bokong di temukan di salah satu bagian fossa iliaca.

Pemeriksaan penunjang yang di lakukan pada pasien letak lintang yaitu

USG dan laboratorium.

b. Langkah II. Perumusan Diagnosa/Masalah Aktual

Langkah ini dikembangkan dari interpretasi data ke dalam masalah atau

diagnosa.Diagnosa kehamilan sebelum teraba bagian-bagian janin yaitu gravida

para abortus, usia kehamilan, teraba ballotemen, keadaan ibu baik/tidak,

keadaan janin baik/tidak.Sedangkan diagnosa kehamilan setelah teraba bagian-

bagian janin yaitu gravid para abortus, usia kehamilan, punggung kiri/kanan,

situsmemanjang/melintang,divergen/konvergen,intrauterin/ekstrauterin,tunggal/

ganda, hidup/mati, keadaan ibu baik/tidak,dan keadaan janin baik/tidak dengan

letak lintang dapat terjadi uterus abnormal (uterus arkuatus atau subseptus),

plasenta previa (sukarni, 2013).

c. Langkah III. Perumusan Diagnosa/Masalah Potensial

Masalah potensial adalah masalah yang mungkin timbul dan bila tidak segera

diatasi dapat mengganggu keselamatan hidup klien, maka masalah potensial

harus diantisipasi, dicegah, diawasi dan dipersiapkan tindakan untuk

mengatasi.Pada ibu, dapat terjadi ruptur uteri, dehidrasi, pireksia,

perdarahan antepartum, kerusakan organ abdominal hingga kematian ibu. Pada

Page 35: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

35

janin, dapat terjadi gawat janin, prolaps funikuli, aspiksia karena

gangguan sirkulasi uteroplasental, tekukan leher yang kuat,

kematian janin.

d. Langkah IV. Pelaksanaan Tindakan Segera dan Kolaborasi

Beberapa data memberi indikasi adanya situasi emergensi dimana bidan harus

bertindak segera dalam rangka menyelamatkan nyawa ibu atau janin. Tindakan

segera yang dibutuhkan pada pasien dengan letak lintang I yaitu berikan contoh

dan anjurkan ibu untuk melakukan kneechest  atau posisi lutut dada ,setiap hari

minimal 2kali sehari selama ±5menit ,untuk mengembalikan posisi bayi nya

menjadi persentasi kepala dan merujuk pada Dr.Obgyn untuk pemeriksaan

USG.

e. Langkah V. Perumusan Rencana Tindakan

Perencanan tindakan yang mungkin dilakukan pada ibu hamil dengan kelainan

letak lintang I antara lain :

1) Jelaskan kepada ibu tentang posisi janin ibu yang kemungkinan nya janin

ibu letak nya melintang  berdasarkan pemeriksaan yang di lakukan.

2) Berikan contoh dan anjurkan ibu untuk melakukan kneechest  atau posisi

lutut dada ,setiap hari minimal 2kali sehari selama ±5menit ,untuk

mengembalikan posisi bayi nya menjadi persentasi kepala.

3) Jelaskan kepada ibu tentang komplikasi  bagi  ibu dan  janin yang bisa di

timbulkan dari kelainan letak lintang  dan akan ber hati-hati.

4) Anjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan USG (pada dokter ahli

kebidanan yang lebih di tunjuk oleh bidan) untuk memastikan letak janin

dan mengetahui  penyebab dari letak lintang.

Page 36: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

36

5) Rujuk ibu ke dr.obgyn untuk penanganan selanjut nya.

6) Anjurkan ibu untuk kunjungan ulang 2 minggu lagi atau jika ada keluhan

f. Langkah VI. Pelaksanaan Tindakan

1) Menjelaskan kepada ibu tentang posisi janin ibu yang kemungkinan nya

janin ibu letak nya melintang  berdasarkan pemeriksaan yang di lakukan

2) Memberikan contoh dan menganjurkan ibu untuk melakukan kneechest 

atau posisi lutut dada ,setiap hari minimal 2kali sehari selama

±5menit ,untuk mengembalikan posisi bayi nya menjadi persentasi kepala.

3) Menjelaskan kepada ibu tentang komplikasi  bagi  ibu dan  janin yang bisa

di timbulkan dari kelainan letak lintang  dan akan ber hati-hati.

4) Menganjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan USG (pada dokter ahli

kebidanan yang lebih di tunjuk oleh bidan) untuk memastikan letak janin

dan mengetahui  penyebab dari letak lintang.

5) Merujuk ibu ke dr.obgyn untuk penanganan selanjut nya.

6) Anjurkan ibu untuk kunjungan ulang 2 minggu lagi atau jika ada keluhan.

g. Langkah VII. Evaluasi

Pada langkah ini, dilakukan evaluasi efektifitas dari asuhan yang sudah

diberikan. Pada kasus letak lintang I, periksa ulang di lakukan 2

minggu ke depan atau setiap kali ada keluhan. Evaluasi yang

dilakukan meliputi evaluasi apakah letak lintang berubah menjadi letak

memanjang untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan asuhan

kebidanan yang di berikan kepada klien.

3. Pend okumentasi Hasil Asuhan Kebidanan

Page 37: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

37

SOAP adalah catatan yang bersifat sederhana, jelas, logis

dantertulis. Metode 4 langkah yang di sebut SOAP ini di hasilkan

dari proses pemikiran penatalaksanaan kebidanan. Metode

SOAP di pakaiuntuk mendokumentasikan asuhan pasien dalam

rekam medis sebagai catatan kemajuan informasi yang

sistematis yang mengorganisir penemuan dan kesimpulan

menjadi suatu rencana asuhan.

a. Subjektif (S)

Merupakan ringkasan dari langkah I dalam proses

manajemenasuhan kebidanan yang di peroleh dari apa yang

di katakan, di sampaikan dan di keluhkan oleh

klien melalui anamnese dengan klien dan keluarganya.

b. Objektif (O)

Merupakan ringkasan dari langkah I dalam proses manajemen

asuhan kebidanan yang di peroleh melalui inspeksi, palpasi,

perkusi, auskultasi, dan hasil pemeriksaan laboratorium dan

USG.

c. Assessment (A)

Merupakan ringkasan dari langkah II, III, dan IV dalam proses

manajemen asuhan kebidanan di mana dibuat kesimpulan

Page 38: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

38

berdasarkan dari data subyektif dan obyektif sebagai hasil

pengambilan keputusan klinis terhadap klien tersebut.

d. Planning (P)

Merupakan ringkasan dari langkah V, VI, dan VII dalam proses

manajemen asuhan kebidanan di mana planning ini di lakukan

berdasarkan hasil kesimpulan dan evaluasi terhadap

keputusan klien yang di ambil dalam rangka mengatasi

masalahklien/memenuhi kebutuhan klien.

BAB III

STUDI KASUS

Pada bab ini akan di uraikan penerapan manajemenasuhan kebidanan ibu hamil pada

Ny “S”dengan letak Sungsangdi BS bunda amud Kabupaten Muna20juli sampai 27

juli2014di awali dengan pengumpulan data dasar dan berakhir dengan evaluasi.

A. Langkah 1 : Identifikasi Data Dasar

1. Anamnese

a. Idetitasistri/Suami

Nama : Ny.”S” / Tn. “O”

Page 39: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

39

Umur : 28 tahun / 31 tahun

Suku : Muna / muna

Agama : Islam / Islam

Pendidikan : SD / SD

Pekerjaan : IRT / Wiraswasta

Perkawinan ke : I / I

Lamanya menikah : ± 8 Tahun

Alamat : JLN.kelapa (butung-butung)

b. Riwayat Kehamilan Sekarang

Ibu mengatakan :

1) Perutnya sebelah kiri sering terasa nyeri seperti ada tekanan dari dalam

dan bila diraba sedikit menonjol, sedangkan perutnya sebelah kanan

kadang terasa ada gerakan janin seperti menendang-nendang.

2) Ini adalah kunjungan ulang.

3) Hamil yang ketiga kali,sudah pernah melahirkan dua kali dan tidak

pernah keguguran.

4) Usia kehamilannya 8 bulan lebih.

5) Haid terakhirnya tanggal 20-12-2013.

6) Merasakan pergerakan janinnya kuat dibagian bawah perut sebelah

kanan.

7) Sudah pernah diimunisasi TT1 yaitu pada umur kehamilan 6 bulan dan

dan TT2 pada umur kehamilan 7 bulan.

8) Tablet penambah darah nya sudah habis

9) Berat badan sebelunya 60,5 kg

Page 40: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

40

10) Mual muntah di pagi hari pada awal-awal kehamilan, 1-2 kali sehari

namun berhenti setelah umur kehamilan 4 bulan.

11) Sejak hamil :

a) Tidak ada pengaluaran darah bercak (spooting) maupun banyak

(blooding).

b) Tidak ada nyeri perut yang hebat.

c) Tidak pernah merasa pusing dan sakit kepala pada trimester

pertama.

d) Tidak ada cairan yang keluar dari vagina / jalan lahir.

e) Tidak ada keluhan buang air kecil maupun buang air besar.

12) Tidak ada riwayat penyakit yang pernah dideritaTidak ada riwayat alergi

terhadap makanan dan obat-obatan.

13) Tidak ada riwayat operasi, transfusi darah.

14) Tidak pernah menggunakan obat-obatan terlarang, merokok dan minum-

minuman keras.

c. Riwayat Kehamilan, Persalinan Dan Nifas Yang Lalu

1) Kehamilan 1

Persalinan berlangsung dengan normal posisi sungsang di toong oleh bidan

dengan BBL 2800 gr, PBL 48 cm, JK laki-laki

2) Kehamilan II

Persalinan berlangsung normal di tolong oleh bidan dengan BBL 300

gr,PBL 50 CM, JK perempuan.

d. Riwayat Kesehatan Yang Lalu Dan Sekarang / Penyakit Yang Pernah

Diderita

Page 41: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

41

Ibu mengatakan:

1) Menarchea mulai usia 15 tahun, siklus haid antara 25-30 hari, dan tidak

ada keluhan selama haid.

2) Tidak ada riwayat penyakit seperti asma,jantung, ginjal, hipertensi,

malaria, anemia, DM, TBC, hepatitis, dll.

3) Tidak ada riwayat penyakit menular baik diri sendiri maupun dalam

keluarga seperti TBC, hepatitis, HIV/AIDS, dll.

4) Tidak ada riwayat transfuse darah dan opname.

5) Tidak ada riwayat trauma dan operasi khususnya yang berhubungan

dengan alat reproduksi.

6) Tidak ada riwayat alergi makanan dan obat-obatan.

7) Tidak pernah merokok, minum-minuman keras atau menggunakan obat-

obatan terlarang ( NAPZA).

8) Tidak ada riwayat penyakit keturunana seperti DM, hipertensi.

9) Tidak ada riwayat keluarga melahirkan kembar atau cacat.

e. Riwayat Biopsiko, Sosial Dan Ekonomi

1) Menikah pertama kali dengan suami sekarang sudah 10 tahun

2) Menikah pada umur 20 tahun

3) Kelarga senan dengan kehamilan ibu

4) Ibu mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari

5) Ibu dan keluarga ingin di tolongoleh dokter dan bidan, serta berlangsung

secara normal di rumah sakit umum daerah kabupaten muna.

f. Riwayat pemenuhan kebutuhan dasar :

1) Kebutuhan nutrisi

Page 42: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

42

a) Kebiasaan

(1) Pola makan : teratur

(2) Menu makan : nasi putih, sayur, ikan, telur, buah,

air putih, susu

(3) Frekuensi makan: 3 kali sehari

(4) Kebutuhan cairan: 5 - 6 gelas/hari

b) Perubahan selama hamil

Pada trimester I ibu kurang nafsu makan karena mual dan muntah

yang dirasakan, dan sekarang nafsu makan kembali membaik, seperti

semula.

2) Kebutuhan eliminasi

a) Kebiasaan

(1) Buang Air Kecil ( BAK )

Frekuensi :5-7 kali sehari

Warna / bau : Kuning / khas amoniak

Gangguan : Tidak ada

(2) Buang Air Besar ( BAB )

Frekuensi :1 kali sehari

Warna / konsistensi : Kuning / lunak

Gangguan : Tidak ada

b) Perubahan selama hamil

Page 43: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

43

Pada trimester pertama ibu sering kecing, dan kembali normal pada

trimester kedua sampai sekarang

3) Kebutuhan kebersihan diri

a) Kebiasaan

(1) Badan : Mandi 2x sehari memakai sabun

(2) Rambut : Keramas 2x seminggu menggunakan

shampoo

(3) Mulut/gigi : Menggosok gigi 2x seharipakai pasta gigi

selesai sarapan dan sebelum tidur

(4) Kuku tangan/kaki:Dipotong tiap kali panjang

(5) Genitalia/anus : Dibersihkan setiap kali Mandidan setelah

buang Airkecil/buang air besar

(6) Pakaian : Pakaian diganti setiap kali kotor dan setelah

mandi

b) Perubahan selama hamil

Pada trimester pertama ibu menggosok gigi kadang 1x sehari karena

selalu merasa ingin muntah, sekarang sudah kembali normal yaitu

sikat gigi 2x sehari

4) Kebutuhan istirahat dan tidur

a) Kebiasaan

(1) Tidur siang : 2 Jam

(2) Tidur malam : 8 Jam

b) Perubahan selama hamil

(1) Tidur siang : 1 jam

Page 44: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

44

(2) Tidur malam : 9 jam

5) Aktifitas dan olahraga

a) Kebiasaan

(1) Aktifitas / kegiatan sehari-hari di dalam rumah tangga biasa

dilakukan sendiri

(2) Olahraga tidak pernah dilakukan

b) Perubahan selama hamil

Aktifitas / kegiatan sehari-hari di dalam rumah tangga biasa di

bantuoleh keluarga dan senam hamil tidak dilakukan.

6) Kebutuhan rekreasi

a) Kebiasaan

Nonton TV setiap sore

b) Perubahan selama hamil

Hanya menonton TV di rumah

g. Pemeriksaan Fisik Umum

1) Keadaan umum ibu : Baik

2) Kesadaran : Kompesmentis

3) Tafsiran persalinan : 27-03-2014

4) Berat badan : 58 kg

5) Tinggi badan : 160 cm

6) Lingkar lengan atas : 25 cm

7) Tanda-tanda vital

Tekanan darah : 110/80 mmHg

Page 45: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

45

Nadi : 80 x/menit

Pernapasan : 22 x/menit

Suhu : 36,8oC

8) Pemeriksaan Fisik Khusus

a) Kepala dan Leher

(1) Rambut hitam, tidak mudah rontok, tidak ada benjolan

(2) Tidak ada oedema dan tidak ada cloasma gravidarum

(3) Sklera tidak ikterus dan konjungtiva merah muda

(4) Bibir tidak pecah-pecah, tidak sariawan dan tidak ada caries

gigi

(5) Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan pembuluh limfe serta

tidak ada pelebaran vena jugularis

b) Payudara

(1) Simetris kiri dan kanan

(2) Tampak hyperpigmentai pada areola mammae

(3) Putting susu menonjol kiri dan kanan

c) Abdomen

(1) Pembesaran perut tidak sesuai umur kehamilan, tonus otot

perut kendor

(2) Tampak linea nigra dan terdapat striae livide

(3) Tidak ada luka bekas operasi

(4) Palpasi :

(a) Leopold I: teraba kersa, bundar dan melenting(kepala)

Page 46: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

46

(b) Leopold II:pada sisi kanan perut ibu teraba keras datar, dan

memanjang seperti papan (punggung kanan), sedangkan

pada sisi kiri perut ibu teraba bagian-bagian terkeil dari

janin.

(c) Leopold III : teraba bulat dan tidak melenting(bokong)

(d) Leopold IV: belum masuk PAP

(5) Auskultasi: Denyut jantung janin terdengar satu tempat

sejajar pusat ibu dengan frekuensi 132

kali/menit

d) Ekstermitas Atas

Simetris kiri dan kanan, pergerakan baik, tidak ada kelainan, tidak

ada oedema.

e) Ekstermitas Bawah

Simetris kiri dan kanan, tidak ada varises, tidak ada oedema, refleks

patella positif kiri dan kanan (+)

f) Pemeriksaan genitalia dan panggul tidak dilakukan

g) Pemeriksaan Penunjang

Tidak di lakukan

B. Langkah I I . Identifikasi Diagnosa / Masalah Aktual

Page 47: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

47

G111 P11 A0, umur kehamilan 28 minggu 5 hari, punggung kanan, presentase

bokong,PAP,intra uteri, tunggal,hidup, keadaan ibu dan janin baik dengan masalah

kecemasan

1. G111P11A0Dasar

Data Subyektif :ibu mengatakan hamil yang ketiga kali sudahpernah

Melahirkan tiga kali dan tidak pernahkeguguran

Data Obyektif : Tampak striae lifide dan tonus otot perut

longgar

Analisis Dan Interprestasi

Ibu mengatakan hamil ketiga kalinnya, pernah melahirkan satu kali pemeriksaan

fisik tonus otot perut kendor oleh karena pembesaran perut dan regangan yang

sudah berulang kali.

Diagnostik pasti hamil dapat dibuat jika ibu merasakan pergerakan janinnya,

terdengar DJJ dan juga teraba bagian janin. (Harif wiknjosastro,ilmu

kebidannan).

2. Umur kehamilan 28 minggu 5 hari

Dasar

Data Subyektif :

a. Ibu mengatakan hamil ± 8 bulan lebih

b. Ibu mengatakan hari pertama haid terakhirnya (HPHT) tanggal 20-12-2013

Data Obyektif :Tafsiran persalinan tanggal 27-03-2014

Analisis Dan Interprestasi

Page 48: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

48

Dari HPHT tanggal 20-12-2013 sampai dengan tanggal pengkajian tanggal 27-

05-2014 masa gestasinya ( 28 minggu5 hari ). Berdasarkan perhitungan Niegle,

tafsiran persalinan dapat dihitung dengan acuan HPHT yaitu tangga +7, bulan -3,

tahun +1 jika bulan HPHT antara bulan 4-12 jika antara bulan 1-3, tanggal +7,

bulan +9 tahun tetap. ( Obstetric Dan Ginekologi 2011 : 37 ) sehingga tafsiran

persalinan ibu berdasarkan haid terakhirnya adalah tanggal 27-03-2014.

3. Punggung kanan

Dasar

Data Subyektif : Ibu mengatakan pergrakan janin lebih sering pada bagian

bawah sebelah kiri

Data Obyektif :Leopold I : 23 cm

Leopold II : PUKA

Leopold III : bokong

Leopold IV : belum masuk PAP

Analisis Dan Interprestasi

Anuskultasi terdengar jelasdi sebelah kanan sisi perut ibu dan palpasi leopold II

teraba keras, datar seperti papan disebelah kiri sisi perut ibu teraba bagian-bagian

4. Presentase bokong

Dasar

Data Subyektif : -

Data Obyektif : - palpasi leopold III teraba bokong

Analisis Dan Interprestas

Page 49: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

49

Alpasi leopold III teraba bagian datar dan kurang melentingdan pada fundus uteri

teraba bagian keras bulat dan melenting.karena anggota gerak gerak berada

bagian bawah maka pergerakan janin lebih di rasakan pada daerah perut bagian

bawah (Sarwono prawirohardjo 2010).

5. PDP

Dasar

Data Subyektif : -

Data Obyektif :

a. Leopold I : 2 jari bawah px (34cm)

b. Leopold II : Puka

c. Leopold III :bokong

d. Leopold IV : belum masuk PAP

Analisis Dan Interprestasi

Pada palpasi IV diketahui bagian bokong sudah tidak dapat digoyagkan dan

kedua tangan sudah tidak dapat bertemu (Sarwono rawirohardjo 2010).

6. Intra uterin

Dasar

Data Subyektif : ibu mengatakan janinnya kuat bergerk dan tidak nyeri perut.

Data Obyektif :Pembesaran perut sesuai umur kehamilan

Analisis Dan Interpresta

Page 50: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

50

Bagian dari uterus merupakan tempat pertumbuhan dan perkembangan janin

adalah cavum uteri dimana hasil konsepsi dapat tumbuh dan berkembang hingga

aterm tanpa menyebabkan adanya rasa nyeri. (Sarwono prawirohardjo).

7. Tunggal

Dasar

Data Subyektif :Ibu mengatkan pergerakan janin kuat terutma sebelah kiri.

Data Obyektif :

a. Leopold I : 23 cm

b. Leopold II : PUKA

c. Leopold III : bokong

d. Leopold IV : belum masuk PAP

e. Djj terdengar jelas dan teratur pada satu tempat yakni kuadran kanan bawah

abdomen ibu frekuensi 134 x/menit

Analisis Dan Interprestasi

Pada anank tungal,DJJ terdengar hanya satu tempat (Obsteri fisiologi,)

Pada kehamilan tunggal terab 2 bagian besar yaitu bokong dan kepala.

8. Hidup

Dasar

Data Subjektif : ibu mengatakanjaninnya bergerak 1-2 kali perjam.

Data Objektif :Auskultasi 134 kali permenit.

Analisis Dan Interprestasi

Dengan pergerakan janin dan terdengarnya DJJ, hal ini menunjukan tanda janin

hidup (Sinopsis obstetri Fisiologi).

Page 51: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

51

9. Keadaan janin baik

Dasar

Data Subjektif : Ibu mengatakan janinnya bergerak kuat

Data Objektif : Pada auskultasi DJJ terdengar 134 x/menit teratur

Analisis dan inerprestasi

Janin bergerk kuat dan DJJ yang normal 120-160 x/menit, teratur menandahkan

bahwa janin dalam keadaan sehat.

C. Langah III. Antisipasi dignosa/masalah/ potensial.

Berdasarkan keadaan kesehatan Ny.S maka di lakukan antisipasi agar letak

sungsang berubah menjadi etak kepala.

D. Langkah IV. Perlunya Tindakan Segera / Kolaboras i

Berdasarkan data yang di kumpulkan pada Ny.S ini tidak ada indikasi untuk

tindakan segra dan kolaborasi dengan petugas kesehatan lainnya.

E. Langkah V. Rencana Asuhan

Tujuan:

1. Kehamilan berlangsung normal

2. Posisi janin berubah menjadi letak kepala

3. Keadaan umum ibu dan janin baik

Kriteria

1. Tidak terdapat tanda bahaya dalam kehamilan saperti :

a. Keluar darah dari jalan lahir

Page 52: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

52

b. Nyeri perut hebat,

c. Sakit kepala menetap

d. Bengkak pada wajah, tangan dan kaki

e. Gangguan penglihatan

f. Gerakan janin berkurang atau berhenti

g. Demam tinggi

h. Mual muntah berlebihan

i. Pengeluaran caian selain urin dari jalan lahir

2. Pemeriksaan leupold III teraba kepala

a. Kondisi ibu dan janin baik dengan tanda-tanda vital dan DJJ dalam batas

normal

1) Tekanan darah : 100/70 – 120/80 mmHg

2) Nadi : 60 – 100 x/menit

3) Pernapasan : 16 – 24 x/menit

4) Suhu : 36,5 – 37,50C

5) DJJ : 120 – 160 x/menit

Rencana Tindakan

a. Lakukan informed consent pada ibu untuk setiap tindakan yang akan dilakukan

Rasional :Agar klien mengerti dengan tindakan yang akandilakukan

sehingga dapat memberi persetujuan untuk melakukan

tindakan

b. Jelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan , keadaan ibu dan janin saat ini

Rasional:Informasi yang jelas memudahkan ibu untuk mengetahui

dan memahami keadaannya

Page 53: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

53

c. Anjurkan pada ibu untuk sering jongkok atau menungging minimal 2 kali sehari

selama ± 5 menit

Rasional : Agar bayi bisa melakukan putaran paksi dalam yaitu menjadi

letak memanjang

d. Jelaskan tanda -tanda bahaya pada dalam kehamilan

Rasional :Agar ibu mengetahui secara dini masalah yang dialami dan

segera menghubungi bidan atau fasilitas kesehatan apabila

menemukan salah satu tanda bahaya dalam kehamilan

e. Berikan pendidikan kesehatan yang berhubungan dengan:

1) Nutrisi seimbang

Rasional :Nutrisi yang seimbang sangat bermanfaat bagi janin,dengan

mengonsumsi gizi yang baik dapat memenuhi kebutuhan zat gizi

yang meningkat selama kehamilan. Selain itu mengonsumsi

makan yang banyak mengandung zat besi dan gizi yang

baikdapat meningkatkan stamina ibu, perumbuhan dan

perkembangan janin sebagai persipan untuk proses persalinan

kelak.

2) Personal Hygiene

Rasional : Dengan menjaga kebersihan diri terutama daerah genetalia akan

mencegah masuknya kuman kedalam tubuh. Begitupula dengan

mengganti pakayan dalamterutama jika lembab, karena daerah

yang lembab adalah tempat berkembangnya mikroorganisme

sehingga vaginamudah terinfeksi.

3) Istirahat yang cukup

Page 54: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

54

Rasional:Istirahat dapat mengurangi kerja jantung mengalami peningkatan

kerja karena kehamilan dan juga dapat menghemat penggunaan

energi sebagai bekal untukpersiapan menghadapi persalinan

f. Diskusikandengan ibu mengenai persiapan kelahiran/kegawatdaruratan (P4K)

Rasional :Agar ibu mempersiapkan kebutuhannya sehingga padaproses

persalinan ibu dapat tenang dan tidak memikirkan lagi biaya dan

keluarganya.

g. Anjurkan pada ibu untuk melakukan pemeriksaan USG ( pada dokter ahli

kandungan)

Rasional: agar ibu mengatahui secara pasti posisi janinnya

h. Anjurkan ibu untuk tetap memeriksakan kehamilannya secara rutinatau setiap

kali adakeluhan

Rasional:Memantau perkembangan kehamilan dan mendeteksi kelainan-kelainan

yang mungkin terjadi pada ibu dan janinnnya

i. Beri tablet Fe pada ibu dan jelaskan aturan pakai, manfaat dan efek sampingnya

Rasional : Tablet Fe sangat penting bagi ibu hamil karena dapat mengurang

anemia megaloblastik pada kehamilan dan mencegah perdarahan

pada persalinan serta penjelasan yang cukup tentang tablet Fe, efek

samping, aturan pakai memotivasi ibu untuk minum tablet Fe secara

teratur sesuai anjuran.

j. Anjurkan kepada ibu agar proses persalinannya di tolong oleh bidan/ dokter

Rasional :Apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya

perdarahan saat proses persalinan maka bisa langsung di tangani.

Page 55: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

55

k. Anjurkan pemeriksaan ulang 1 minggu kedepan pada tanggal 24 dan jika ada

keluhan.

Rasional : untuk mengetahui perkambangan keadaan ibu dan

janinnya serta perubahan letak janin

F. Langkah VI. Implementasi

Tanggal : 20-07-2014, jam : 10.30-11.15 Wita

1. Melakukan informed coiche pada ibu untuk setiap tindakan yang akan

dilakukan

Hasil : ibu comperatif

2. Menjelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan, keadaan ibu dan janin saat ini

Hasil : ibu mengerti dengan keadaannya saat ini

3. Menganjurkan pada ibu untuk sering jongkok atau menungging minimal 2 kali

sehari selama ± 5 menit

Hasil : ibu mau mengikuti anjuran bidan

4. Menjelaskan tanda -tanda bahaya pada dalam kehamilan

Hasil : ibu mengerti dengan penjelsan bidan

5. Memberikan Pendidikan kesehatan yang berhubungan dengan:

a. Nutrisi seimbang

b. Personal Hygiene

c. Istirahat yang cukup

Hasil : ibu mengerti dengan penjelasan bidan

6. Mendiskusikandengan ibu mengenai persiapan kelahiran/kegawatdaruratan

(P4K)

Page 56: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

56

Hasil : ibu telah mempersiapkan kebutuhan persalinannya

7. Menganjurkan pada ibu untuk melakukan pemeriksaan USG ( pada dokter ahli

kandungan)

Hasil : ibu mau mengikuti anjuran bidan

8. Menganjurkan kepada ibu agar proses persalinannya di tolong oleh bidan/ dokter.

Hasil : ibu mau di tolong bidan atau dokter pada saat persalinannya nannti

9. Menganjurkan ibu untuk tetap memeriksakan kehamilannya secara rutin

Hasil : ibu mau mengikuti anjuran bidan

10. Memberikan tablet Fe pada ibu dan menjelaskan aturan pakai, manfaat dan efek

sampingnya

Hasil : ibu mengerti atas penjelasan bidan

G. Langkah VII. Evaluasi Keefektifan Asuhan

Tanggal :27-07-2014,

1. Tidak terdapat tanda bahaya dalam kehamilan saperti :

a. Keluar darah dari jalan lahir

b. Nyeri perut hebat,

c. Sakit kepala menetap

d. Bengkak pada wajah, tangan dan kaki

e. Gangguan penglihatan

f. Gerakan janin berkurang atau berhenti

Page 57: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

57

g. Demam tinggi

h. Mual muntah berlebihan

i. Pengeluaran caian selain urin dari jalan lahir

2. Pemeriksaan leupold III teraba bokong

3. Keadaan umum ibu dan janin baik :

a. Tekanan darah : 120/80 mmHg

b. Nadi : 80 kali / menit

c. Pernapasan : 22 kali / menit

d. Suhu : 36,80

e. DJJ : 130 kali / menit

H. Pendokumentasian

Pada langkah ini telah di uraikan tentang penerapan

manajemen kebidanan dalam 7 langkah Varney dan akan di

persingkat menjadi pendokumentasian Asuhan Kebidanan Ibu

HamilPada Ny. S GIII PII A0 dengan Letak Sungsang di BPS bunda amud

Kabupaten Muna Tanggal 20 julisampai 27 juli 2014

1. Data Subyektif (S)

Ibu mengatakan :

a. Nyeri perut pada sisi kirinya

b. Ini adalah kunjungan ulang

c. Hamil yang ketiga, sudah pernah melahirkan dua kali dan tidak pernah

keguguran

Page 58: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

58

d. Hari pertama haid terakhir tanggal 20-06-2013

e. Merasakan pergerakan janinnya aktif dan di rasakan pada umur kehamilan 5

bulan sampai sekarang

f. Sudah perna di imunisasi TT1 dan TT2

g. Tidak ada riwayat alergi obat-obatan

h. Tidak ada riwayat operasi / tranfusi darah

2. Data Objektif (O)

a. Keadaan umum ibu : baik

b. Kesadaran : kompesmentis

c. Tafsiran persalinan : 27-03-2014

d. Berat badan : 61 Kg

e. Tinggi badan : 156 cm

f. Lingkar lengan atas : 26 cm

g. Tanda-tanda vital

1) Tekanan darah : 120/80 mmHg

2) Nadi : 80 x/menit

3) Pernapasan : 22 x/menit

4) Suhu : 36,8oC

h. Kepala dan Leher

1)Tidak ada oedema dan tidak ada cloasma gravidarum

2) Sklera tidak ikterus dan konjungtiva merah muda

3) Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan pembuluh limfe serta tidak ada

pelebaran vena jugularis

i. Payudara

Page 59: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

59

1) Simetris kiri dan kanan

2) Tampak hyperpigmentasi pada areola mammae

3) Putting susu menonjol kiri dan kanan

4) Belum ada kolostrum

j. Abdomen

1) Pembesaran perut tidak sesuai umur kehamilan

2) Tidak ada luka bekas operasi

3) Tonus otot perut kendor

4) Tampak linea nigra dan terdapat striae livide

5) Palpasi :

a) Leopold I :teraba bundar, keras dan melenting (kepala)

b) Leopold I I :pada sisi kanan perut ibu teraba keras datar, dan

memanjang seperti papan (punggung kanan), sedangkan pada sisi kiri

perut ibu teraba bagian-bagian terkeil dari janin

c) Leopold III : teraba bulat, lunak dant tidak melenting (bokong)

6) Leopold IV : belum masuk PAP

7) Auskultasi : Denyut jantung janin terdengar satu

tempatsejajarpusat perut ibu dengan frekuensi 132 kali / menit

k. Ekstermitas Atas

Simetris kiri dan kanan, pergerakan baik, tidak ada kelainan, tidak ada oedema

l. Ekstermitas Bawah

Simetris kiri dan kanan, tidak ada varises, tidak ada oedema, refleks patella

positif kiri dan kanan (+/+)

m. Pemeriksaan genitalia dan panggul tidak dilakukan

Page 60: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

60

3. Asessment ( A )

G1II PII A0, umur kehamilan 28minggu 5 hari, punggung kanan, prsentase bokong,

pap,intra uteri,tungal, hidup, keadaan ibu dan janin baik.

4. Planning (P)

Tanggal :20juli 2014,

a. Melakukan informed coiche pada ibu untuk setiap tindakan yangakan dilakukan

Hasil : ibu coperatif

b. Menjelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan, keadaan ibu dan janin saat ini

Hasil : ibu mengerti dengan keadaannya saat ini

c. Menganjurkan pada ibu untuk sering jongkok atau menungging minimal 2 kali

sehari selama ± 5 menit

Hasil : ibu mau mengikuti anjuran bidan

d. Menjelaskan tanda -tanda bahaya pada dalam kehamilan

Hasil : ibu mengerti dengan penjelsan bidan.

e. Memberikan Pendidikan kesehatan yang berhubungan dengan:

1) Nutrisi seimbang

2) Personal Hygiene

3) Istirahat yang cukup

Hasil : ibu mengerti dengan penjelasan bidan

f. Mendiskusikandengan ibu mengenai persiapan kelahiran/kegawatdaruratan

(P4K)

Hasil: ibu telah mempersiapkan kebutuhan persalinannya

Page 61: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

61

g. Menganjurkan pada ibu untuk melakukan pemeriksaan USG (Ultrasonografi)

pada dokter ahli kandungan.

Hasil : ibu mau mengikuti anjuran bidan

h. Menganjurkan kepada ibu agar proses persalinannya di tolong oleh bidan/

dokter.

Hasil : ibu mau di tolong bidan atau dokter pada saat persalinannya nanti

i. Menganjurkan ibu untuk tetap memeriksakan kehamilannya secara rutin

Hasil : ibu mau mengikuti anjuran bidan

j. Memberikan tablet Fe pada ibu dan menjelaskan aturan pakai, manfaat dan

efek sampingnya

Hasil : ibu mengerti atas penjelasan bidan

I. Catatan Perkembangan

Berdasarkan kasus yang dialami oleh Ny. S dari asuhan kebidanan yang

dilakukan sebelumnya, untuk melanjutkan asuhan tersebut, maka akan dilakukan

pencatatan perkembangan. Dalam catatan perkembangan ini penulis melakukan

pementauan selama 3minggu. Berikut akan diuraikan mengenai catatan

perkembangan pada Ny. S.

1. Minggu Pertama

Tanggal 20juli 2014, dilakukan penilaian tentang keadaan ibu, untuk menentukan

asuhan kebidanan yang akan dilakukan selanjutnya pada Ny. S. Hasil

pendokumentasian yang dilakukan yaitu:

a. Data Subyektif (S)

Ibu mengatakan : pergerakan janinnya masih di rasakan di bagian kanan

Page 62: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

62

perutnya dan sudah tidak merasa nyeri, tidak mengalami gangguan penglihatan,

tidak pernah keluar darah dari jalan lahirnya.

b. Data Objektif (O)

1) keadaan umum ibu : baik

2) kesadaran : kompesmentsis

3) tanda-tanda vital dalam batas normal

a) tekanan darah : 120/70 MmHg

b) nadi : 80x/menit

c) pernapasan : 22x/menit

d) suhu : 36,50c

4) pemeriksaan fisik

a) Kepala : tampak bersih dan tidak ada benjolan

b) Wajah : ekspresi wajah baik, tidak pucat dan tidak ada udem

c) Mata : konjung tiva merah mudah, sklera mata tidak ikterus

d) Leher : tidak ada pembesaran limfe, kelenjar tiroid dan vena

Jugularis

e) Abdomsen : tampak linea nigra dan striae gravidarum

- leupold I : teraba keras,bundar dan tidak melenting

(kepala)

- leupold II :pada sisi kanan perut ibu teraba keras datar, dan memanjang seperti papan

(punggung kanan), sedangkan pada sisi kiri

perut ibu teraba bagian-bagian terkecil janin

- leupold III : teraba bokong

- leupold IV : belum masuk PAP

Page 63: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

63

- auskultasi DDJ 130X/menit

f) Ekstermitas atas dan bawah simetris kiri dan kanan tidak pucat dan tidak

ada udem.

g) Refleks patella (+) kiri dan kanan

c. Asessment (A)

GIII PII A0, umur kehamilan 28 minggu 5 hari, letak sungsang, intrauterin,

tunggal, hidup, keadaan umum ibu dan janin baik.

d. Planning (P)

1) Menjelaskan tindakan yang akan di lakukan pada ibu

Hasil : ibu coperatif

2) Menjelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan

Hasil: ibu mengerti dengan keadaannya saat ini

3) Mengajarkan dan menganjurkan pada ibu untuk sering

menungging atau menjongkok

Hasil: ibu mau mengikuti anjuran bidan

4) Menganjurkan pada ibu untuk meminum obat yang telah di

berikan bidan

Hasil: ibu mau menikuti anjuran bidan

5) Menganjurkan pada ibu dan keluarga untuk menyiapkan

kebutuhan persalinannya meliputi : pendamping selama

persalinan, pengambil keputusan, transportasi, donor darah,

sumber dana serta keperluan ibu dan bayi

Hasil: ibu mau mengikuti anjuran bidan

Page 64: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

64

6) Memberikan motivasi pada ibu untuk menjaga kehamilannya

dan memersiapkan psikologi ibu dalam menghadapi proses

persalinan/tindakan seksio cesaria (sc) jika posisi janin tidak

berubah.

Hasil: ibu mengerti

7) Menganjurkan pada ibu agar memeriksakan kehamilannya

pada dokter ahli kandungan.

Hasil : ibu mau mengikuti anjuran bidan

2. Minggu ke Dua

Tanggal : 28 juli 2014

a. Data Subyektif (S)

Ibu mengatakan :

ingin memeriksakan kehamilannya, pergerakan janinnya di

rasakan di bagian kanan perut nya sejak tanggal 30-04-2014

jam 09.oo wita sampai sekarang, sudah memeriksakan

kehamilannya pada dokter ahli kandungan tanggal 01-05-2014

jam 10.30 wita, menurut hasil pemeriksaan dokter

letakjaninnya yaitu normal,tidak perna keluar darah dari

jalanlahirdan tidak pernah merasakan pusing ataupun

penglihatan kabur.

b. Data Objektif (O)

1) Keadaan umum ibu : baik

2) Kesedaran : kompesmentis

Page 65: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

65

3) Tanda-tanda vital dalam batas normal

a) Tekanan darah : 110/70 MmHg

b)Nadi : 80x/menit

c) Pernapasan : 23x/menit

d)Suhu : 36,60c

4) Pemeriksaan fisik

a) Wajah : ekspresi wajah baik, tidak pucat dan tidak

ada udem

b)Mata : konjung tiva merah mudah sklera mata

tidak ikterus

c) Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid,limfe

dan vena

Jugularis

d)Abdomen : leupold I : TFU 33 cm, LP 92 cm,

bulat, lunak dan

tidak melenting (bokong)

leupold II : pada kiri perut ibu teraba keras, datar, dan

memanjang seperti papan (punggung kiri)

dan pada sisi kanan perut

ibu teraba

bagian-bagian terkecil dari janin

leupold III : teraba bundar, keras, dan melenting

(kepala)

Page 66: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

66

leupold IV : bagian terendah janin sudah masuk pintu

atas panggul(divergen)

e) Panggul : Distansia spinarum : 24 cm

Distansia kristarum : 30 cm

Gedoologue : 18 cm

Tuberum : 10 cm

f) Ekstermitas atas dan bawah simetris kiri dan kanan tidak

pucat dan

tidakudem

g) Refleks patella (+) kiri dan kanan

c. Asessment (A)

GIII PII A0, umur kehamilan 28 minggu 5 hari, punggung kiri,

kepala, kepala sudah masuk pintu atas panggul, intrauterin,

tunggal, hidup, keadaan umum ibu dan janin baik.

d. Planning (P)

1) Menjelaskan pada ibu tentang tindakan yang akan di lakukan

Hasil: ibu comperatif dengan petugas

2) Menjelaskan pada ibu hasil pemeriksaan

Hasil: ibu mengerti dengan keadaannya sekarang

3) Menganjurkan pada ibu untuk tidak melakukan aktifitas yang

tidak terlalu berat

Hasil: ibu mau mengikuti anjuran bidan

4) Menganjurkan pada ibu untuk mempersiapkan persalinannya

Hasil: ibu mau mengikuti anjuran bidan

Page 67: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

67

5) Menganjurkan pada ibu untuk jalan pagi untuk

memperlancar proses persalinan

Hasil: ibu mau mengikuti anjuran bidan

3. Minggu ke Tiga

Tanggal : 8 juli 2014

a. Data Subyektif (S)

Ibu mengatakan pergerakan janinnya masih di rasakan di

bagian kanan perutnya dan sering kencing

b. Data Objektif (O)

1) Keadaan umum ibu: baik

2) Kesedaran : kompesmentis

3) Tanda-tanda vital dalam batas normal

a) Tekanan darah : 110/70 MmHg

b)Nadi : 80x/menit

c) Pernapasan : 23x/menit

d)Suhu : 36,60c

4) Pemeriksaan fisik

a) Wajah : ekspresi wajah baik, tidak pucat dan tidak

ada udem

b)Mata : konjung tiva merah mudah sklera mata

tidak ikterus

c) Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid,limfe

dan vena

Page 68: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

68

Jugularis

d)Abdomen : leupold I : TFU 34 cm, LP 94 cm,

bulat, lunak dan

tidak melenting (bokong)

leupold II : pada kiri perut ibu teraba keras, datar, dan

memanjang seperti papan (punggung kiri)

dan pada sisi kanan perut

ibu teraba

bagian-bagian terkecil dari janin

leupold III : teraba bundar, keras, dan melenting

(kepala)

leupold IV : bagian terendah janin sudah masuk pintu

atas panggul(divergen)

e) Ekstermitas atas dan bawah simetris kiri dan kanan tidak

pucat dan

tidak udem

f) Refleks patella (+) kiri dan kanan

c. Asessment (A)

GIII PII A0, umur kehamilan 28 minggu 5 hari, punggung kiri,

kepala, kepala sudah masuk pintu atas panggul, intrauterin,

tunggal, hidup, keadaan umum ibu dan janin baik.

d. Planning (P)

1) Menjelaskan pada ibu tentang tindakan yang akan di lakukan

Hasil: ibu comperatif dengan petugas

Page 69: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

69

2) Menjelaskan pada ibu hasil pemeriksaan

Hasil: ibu mengerti dengan keadaannya sekarang

3) Menganjurkan pada ibu untuk tidak melakukan aktifitas yang

tidak terlalu berat

Hasil: ibu mau mengikuti anjuran bidan

4) Menganjurkan pada ibu untuk mempersiapkan persalinannya

Hasil: ibu telah mempersiapkan

5) Menganjurkan pada ibu untuk jalan pagi untuk

memperlancar proses persalinan

Hasil: ibu mau mengikuti anjuran bidan

Page 70: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

70

BAB IV

PEMBAHASAN

Pada pembahasan ini akan diuraikan mengenai kesenjangan yang terjadi

antara tinjauan pustaka dengan tinjauan kasus dalam pelaksanaan proses manajeman

kebidanan ibu hamil pada Ny. “S” dengan kehamilan letak sungsngdi BPS bunda

amudKabupaten Muna. Untuk memudahkan pembahasan maka penulis akan

menguraikan sebagai berikut :

A. Identifikasi Data Dasa r

Pengkajian merupakan tahap awal yang digunakan sebagai landasan dalam

proses asuhan kebidanan, tahap ini mencakup kegiatan pengumpulan, pengolahan,

dan analisis data atau fakta yang dikumpulkan dari beberapa data subyektif dan

obyektif. Pada tahap ini, penulis tidak menemukan hambatan yang berarti karena

pada saat mengumpulkan data, klien memberikan informasi secara jelas dan terbuka

sehingga memudahkan penulis untuk memperoleh data-data yang sesuai dengan

permasalahan yang diangkat. Data yang diambil oleh penulis terfokus pada masalah

yang dialami oleh Ny “S”.

Berdasarkan data subyektif yang penulis peroleh pada kasus Ny. S

didapatkan data, ibu mengatakan hamil yang ketiga, sudah perna melahirkandua kali

Page 71: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

71

dan tidak pernah keguguran, hari pertama haid terakhirnya tanggal : 20-06-2013, ibu

mengatakan perutmya sebelah kiri sering terasa nyeri seperti ada tekanan dari dalan

dan bila diraba sedikit menonjol, sedangkan perutnya sebelah kanan terasa ada

gerakan janin seperti menendang-nendang. Adapun tanda gejala kehamilan letak

sungsang dalam tinjauan pustaka adalah sering merasakan nyeri pada perut sebelah

kiri sepeti ada tekanan dari dalam dan sebelah kanan seperti ada gerakan

(menendang-nendang). Sedangkan pada studi kasus Ny. S, tanda dan gejala yang

didapat sama halnya dengan ada pada tinjauan pustaka yaitu ibu mengatakan perutnya

sebelah kiri sering terasa nyeri seperti ada tekanan dari dalam dan bila diraba sedikit

menonjol, sedangkan pada perutnya sebelah kanan sering terasa gerakan janin seperti

menendang-nendang.Dari hasil data yang diperoleh tidak di temukan adanya

kesenjangan atara tinjauan pustaka dan studi kasus.

B. Identifikasi Diagnosa/Masalah Aktual

Pada interprestasi data terdiri dari diagnosa kebidanan, masalah dan

kebutuhan. Pada kasus Ny. S diagnosa kebidanannya adalah G1IIPIIA0, umur

kehamilan 28 minggu 5 hari, dengan letak sungsang. Masalah yang dialami Ny. S

adalah nyeri perut bagian kiri. Sedangkan berdasarkan tinjauan pustaka menurut

Hidayat (2008), diagnosa kehamilan sebelum teraba bagian-bagian janin yaitu gravida

para abortus, usia kehamilan, teraba ballotemen, keadaan ibu baik/tidak, keadaan

janin baik/tidak. Sedangkan diagnosa kehamilan setelah teraba bagian-bagian janin

yaitu : 1 kepala, 1 punggung, dan 1 bokong, serta DJJ hanya terdengar pada salah satu

sisi perut ibu menandahkan janin tunggal,Hal- hal yang dapat di ketahui dari bunyi

Page 72: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

72

jantungnya teratur dan frekuensinya antara 120-160x/menit.(uterus arkuatus atau

subseptus) (sukarni, 2013).

C. Identifikasi Diagnosa/Masalah Potensial

Pada tahap ini berdasarkan data yang diperoleh tidak di temukan adanya

diagnosa atau masalah potensial yang terjadi

D. Perlunya Tindakan Segera/Kolaborasi

Pada langkah perlunya tindakan segera dan kolaborasi, tindakan yang harus

segera dilakukan oleh bidan sesuai wewenangnya untuk memastikan terjadinya letak

sungsang, menganjurkan ibu untuk menungging atau jongkok 2 kali hari ±5 menit

dan merujuk ibu pada dokter ahli kandungan untuk pemeriksaan USG. Menurut

tinjauan pustaka berdasarkan hasil pengumpulan data pada kasus letak sungsang yang

perlu dilakukan yaitu memberikan contoh dan anjurkan ibu untuk melakukan

kneechest atau posisi lutut dada, setiap hari minimal 2 kali sehari selama ± 5 menit.

merujuk dengan Dr. Obgyn untuk USG dan mecegah masalah potensial seperti terjadi

ruptur uteri dan gawat janin.Dari kedua data didapatkan beberapa kesamaan dan

kesenjangan antara tinjauan pustaka dan studi kasus mengenai pemberian contoh

kneechest, hal ini dapat dilihat pada studi kasus tidak dilakukan kneechest,

dikarenakan ibu telah mengetahui bagaimana posisi kneechest.

E. Rencana Asuhan

Page 73: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

73

Pada langkah selanjutnya yaitu rencana tindakan asuhan kebidanan, menurut

Verney, Helen bahwa rencana tindakan harus disetujui klien, oleh sebab itu

sebelumnya harus didiskusikan terlebih dahulu dengan klien semua tindakan yang

akan dilakukan. Semua tindakan yang diambil harus berdasarkan rasional yang diakui

kebenarannya serta situai dan kodisi tindakan harus dianalisa secara teoritis.

Pada kasus Ny. S penulis merencanakan tindakan asuhan kebidanan berdasarkan

diagnosa/masalah actual dan potensial sebagai berikut :

Rencana tindakan :

1) Lakukan infomed consent pada ibu untuk setiap tindakan yang akan di lakukan

2) Jelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaa, keadaan ibu dan janin saat ini

3) Anjurkan pada ibu untuk sering jongkok atau menungging minimal 2 kali sehari

selama ±5 menit

4) Jelaskan tanda-tanda bahaya dalam kehamilan

5) Berikan pendidikan kesehatan yang berhubungan dengan:

a) Nutrisi seimbang

b) Personal hygiene

c) Istrahat yang cukup

6) Diskusikan dengan ibu mengenai persiapan kelahiran/ kegawat daruratan (P4K)

7) Anjurkan pada ibu untuk pemeriksaan USG (pada dokter ahli kandungan)

8) Anjurkan ibu untuk tetap memeriksakan kehamilannya secara rutin atau setiap

kali ada keluhan

9) Beri tablet Fe pada ibu dan jelaskan aturan pakai, manfaat dan efek sampingnya

10) Anjurkan pada ibu agar proses persalinannya di tolong oleh bidab atau dokter

11) Anjurkan pemeriksaan ulang 1 minggu ke depan

Page 74: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

74

Sedangkan pada tinjauan pustaka di dapatkan seperti:

1) Jelaskan kepada ibu tentang posisi janin ibu yang kemungkinan nya janin ibu

letak nya melintang  berdasarkan pemeriksaan yang di lakukan.

2) Berikan contoh dan anjurkan ibu untuk melakukan kneechest  atau posisi lutut

dada,setiap hari minimal 2kali sehari selama ±5menit ,untuk mengembalikan

posisi bayi nya menjadi persentasi kepala.

3) Jelaskan kepada ibu tentang komplikasi  bagi  ibu dan  janin yang bisa di

timbulkan dari kelainan letak sungsang  dan akan ber hati-hati.

4) Anjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan USG (pada dokter ahli kebidanan

yang lebih di tunjuk oleh bidan) untuk memastikan letak janin dan mengetahui 

penyebab dari letak sungsang.

5) Rujuk ibu ke dr.obgyn untuk penanganan selanjut nya.

6) Anjurkan ibu untuk kunjungan ulang 2 minggu lagi atau jika ada keluhan.

Dalam hal ini pada kasus letak sungsang pada Ny. Smemilki beberapa kesamaan dan

kesenjangan antara studi kasus dan tinjauan pustaka, hal ini di karenakan padaberikan

hanya mengarah pada masalah yang di alami Ny. S.

F. Pelaksanaan Tindakan

Langkah keenam yaitu pelaksanaan tindakan asuhan kebidanan. Dalam tahapan

asuhan kebidanan pada Ny. S dalam melaksanakan tidakannya didasarkan atas

perencanaan yang telah ditetapkan.

1) Melakukan infomed consent pada ibu untuk setiap tindakan yang akan dilakukan

2) Menjelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaa, keadaan ibu dan janin saat ini

3) Menganjurkan pada ibu untuk sering jongkok atau menungging minimal 2 kali

Page 75: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

75

sehari selama ±5 menit.

4) Menjelaskan tanda-tanda bahaya dalam kehamilan

5) Memberikan pendidikan kesehatan yang berhubungan dengan:

a) Nutrisi seimbang

b)Personal hygiene

c) Istrahat yang cukup

6) Mendiskusikan dengan ibu mengenai persiapan kelahiran/ kegawat daruratan

(P4K)

7) Menganjurkan pada ibu untuk pemeriksaan USG (pada dokter ahli kandungan)

8) Menganjurkan ibu untuk tetap memeriksakan kehamilannya secara rutin atau

setiap kali ada keluhan

9) Memberikan tablet Fe pada ibu dan jelaskan aturan pakai, manfaat dan efek

sampingnya

10) Menganjurkan pada ibu agar proses persalinannya di tolong oleh bidab atau

dokter

11) Menganjurkan pemeriksaan ulang 1 minggu ke depan

Sedangkan pada tinjauan pustaka di dapatkan seperti:

1) Menjelaskan kepada ibu tentang posisi janin ibu yang kemungkinan nya janin ibu

letak nya sungsang  berdasarkan pemeriksaan yang di lakukan.

2) Memberikan contoh dan anjurkan ibu untuk melakukan kneechest  atau posisi

3) lutut dada, setiap hari minimal 2kali sehari selama ±5menit ,untuk

mengembalikan posisi bayi nya menjadi persentasi kepala.

4) Menjelaskan kepada ibu tentang komplikasi  bagi  ibu dan  janin yang bisa di

timbulkan dari kelainan letak lintang  dan akan ber hati-hati.

Page 76: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

76

5) Menganjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan USG (pada dokter ahli

kebidanan yang lebih di tunjuk oleh bidan) untuk memastikan letak janin dan

mengetahui  penyebab dari letak lintang.

6) Merujuk ibu ke dr.obgyn untuk penanganan selanjut nya.

7) Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang 2 minggu lagi atau jika ada keluhan.

Dalam hal ini pada kasus letak sungsang pada Ny. S memilki beberapa kesamaan dan

kesenjangan antara studi kasus dan tinjauan pustaka, hal ini di karenakan padaberikan

hanya mengarah pada masalah yang di alami Ny. S

G. Evaluasi Tindakan

Evaluasi asuhan kebidanan ini dilakukan pada setiap langkah asuhan

kebidanan. Pada tahap evaluasi, bidan harus mengetahui sejauh mana keberhasilan

asuhan kebidanan yang diberikan pada Ny “S”.Setelah mendapatkan asuhan pada

tanggal 20 julidan di lakukan evaluasi kembali pada tanggal 22 juli 2014 posisi janin

masih dalam posisi sungsang, dan pada tanggal 25 juli 2014 di lakukan evaluasi

kembali posisi janin telah berubah menjadi posisi memanjang, dan pada tanggal 28

juli 2014 di lakukan evaluasi kembali dan hasilnya masih dalam posisi memenjang.

Sedangkan pada tinjaun pustaka untuk melakukan kunjungan ulang 2 minggu ke

depan atau setiap kali ada keluhan untuk mengetahui apakah letak sungsang berubah

menjadi letak memanjang danmengetahui sejauh mana keberhasilan

asuhan kebidanan yang di berikan kepada klien.Dalam hal ini antara

studi kasus dengan tinjauan pustaka terdapat kesenjangan di mana ibu berkunjung 1

minggu setelah periksaan karana ibu sudah tidak mengalami nyeri perut pada sebelah

kiri.

Page 77: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

77

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

Pada tahap akhir pembuatan karya tulis ilmiah, pada Ny“S” dengan letak

sungsang,penulis dapat menyimpulkan dan mengemukakan beberapa saran untuk

lebih meningkatkan asuhan kebidanan khususnya pada ibu hamil dengan letak

sungsangyang penulis ambil di BPS bunda amud Kabupaten Muna

A. Kesimpulan

Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan dengan menggunakan

manajemen menurut Varney pada ibu hamil dengan letak sungsang, maka penulis

dapatmengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Dalam melakukan pengkajian terhadap ibu hamil dengan letak sungsang

dilaksanakan dengan pengumpulan data subyektif dengan wawancara dari pasien

dan data obyektif diperoleh dari pemeriksaan fisik dan data penunjang.

2. Interprestasi data dilakukan dengan pengumpulan data secara teliti dan akurat,

berdasarkan data subyektif dan obyektif yang diperoleh pada langkah 1, sehingga

didapatkan diagnosa yang akurat.

Page 78: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

78

3. Diagnosa potensial pada kasus Ny. Stidak terjadi, dikarenakan pasien cepat

mendapatkan penanganan intensif.

4. Antisipasi pada Ny. S dengan letak sungsang yang dilakukan yaitu merujukpada

dokter

5. Rencana tindakan pada Ny. S yaitu rencana tindakan yang diberikan yaitu

tindakan umum dan penanganan letak sungsang

6. Pelaksanaan asuhan kebidanan pada ibu hamil Ny. S dengan letak sungsangdalah

dilaksanakan sesuai dengan rencana tindakan.

7. Setelah diberikan asuhan selama2minggu, dari tanggal 20 juli-28 juli 2014 posisi

sungsang telah berubah menjadi posisi memanjang, dan di lakukan evaluasi

kembali pada tanggal 28 juli posisi janin masih dalam posisi memanjang.

8. Pendokumentasian sangat penting dilaksanakan pada setiap tahap dan proses

asuhan kebidanan, karena hal ini merupakan bukti pertanggung jawaban bidan

terhadap asuhan kebidanan yang telah diberikan kepada klien.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis dapat

mengemukakan beberapa saran :

1. Bagi ibu hamil

Diharapkan dapat memeriksakan diri secara dini dan teratus

untuk mendeteksi adanya gangguan dalam kehamilan baik

pada ibu maupun bayi sehingga petugas kesehatan dapat

melakukan tindakan yang cepat

2. Bagi bidan

Page 79: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

79

Diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kebidanan

terutama dalam mendeteksi adanya kelainan dan perlu

meningkatkan sumber daya manusia melalui program

pendidikan, pelatihan dan seminar agar menjadi bidan yang

berkualita sesuai dengan kemajuan iptek :

a. Dalam hal pendidikan kesehatan perlu ditingkatkan kepada

klien maupun keluarga agar mengerti dan mau bekerja

sama untuk mengatasi masalah, serta partisipasi aktif

keluraga tersebut sangat diperlukan dalam menunjang

proses penanganan masalah letak lintang dalam

kehamilan

b. Dalam penanganan letak sungsang dalam kehamilan perlu

kerja sama yang baik antara bidan dan keluarga agar

dapat mencegah terjadinya komplikasi.

Page 80: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

80

DAFTAR PUSTAKA

Icemi Sukarni K & Wahyu P. (2013). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Yogyakarta: Penerbit Nuha Medika.

Huliana, Mellyana. (2001). Panduan Menjalani Kehamilan Sehat. Jakarta: Puspa Swara.

Marmi, dkk. (2011). Asuhan Kebidanan Patologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Mochtar, Rustam. (1998). Sinopsisi Opstetri. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Rahmawati, Nur Fai. (2011). Ilmu Kebidanan Praktis. Jakarta: EGC.

Rukiyah, Ai Yeyeh& Yulianti,(2010).Asuhan Kebidanan Patologi Edisi Revisi. Jakarta: CV Trans Info Media.

Sarwono Prawirohadjo. (2009). Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohadjo.

Sarwono prawirohardjo, (2010).Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Simatupang, Erna Juliana. (2008). Manajemen Pelayanan Kebidanan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Page 81: manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang

81

Soepardan, Suryani. (2006). Konsep Kebidanan. Bandung: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Syafrudin, dkk. (2011). Untaian Materi Penyuluhan KIA. Jakarta: Trans Info Medika

Thomas Rabe. (2003). Buku Saku Ilmu Kebidanan. Jakarta: Hipokrates.Uliyah, Musrifatul & Hidayat,A. Azis Alimul. (2008). Keterampilan

Dasar Praktek Klinik. Jakarta: Penerbit Selemba Medika.