Manajemen eva

of 55 /55
Manajemen eberadaan badan usaha merupakan hal sangat penting dalam perekonomian suatu Negara. Badan usaha merupakan alat untuk menghasilkan barang dan jasa guna memenuhi kebutuhan masyarakatdan meningkatkan kesejahterahan hidup masyarakat. Perekonomian Negara akan membaik apabila bahan usaha juga baik. Untuk mencapai kondisi ini, perlu diterapkan manajemen badan usaha yang tepat dan efisien. Bagaimana unsure-unsur manajemen yang terdapat dalam badan usaha? Nagaimana fungsi manajemen dalam mengelola badan usaha tersebut? K Standar kompetensi 3. memahami manajemen badan usaha dalam perekonomian nasional. Kompetensi dasar 3.1 menjelaskan unsur-unsur manajemen 3.2 menjelaskan fungsi manajemen dalam pengelolaan badan usaha A. Pengertian manajemen Menejemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian kegiatan anggota organisasi dan proses penggunaan sumber daya organisasi lainnya untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Banyak pendapat yand dikemukakan oleh para ahli tentang defenisi manajemen yang berbeda antara satu dengan lainnya. Perbedaan tersebut terjadi karena adanya perbedaan dalam cara melihat tentang manajemen itu sendiri. Berikut ini beberapa pengertian manajemen dilihat dari segi berbeda. 1. Pengertian Manajemen Dilihat dari Segi Seni (Art) Defenisi manajemen ddilihat dari segi seni dikemukakan oleh Mary Parker Follet. Follet mengatakan manajemen adalah seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. 2. Pengertian Manajemen Dilihat dari Segi Ilmu Pengetahuan Defenisi manajemen dilihat dari segi ilmu pengetahuan dikemukakan oleh Luther Gilick. Gulick mengatakan bahwa manajemen adalah bidang pengetahuan yang berusaha secara sistematis memahami mengapa manusia dan bagaimana manusia bekerja sama untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi kemanusiaan. 3. Pengertian Manajemen Dilihat Dari Segi Proses Defenisi manajemen dilihat dari segi proses dikemukakan oleh James A.F. Stoner. Stoner mengatakan bahwa manajemen adalah

Embed Size (px)

Transcript of Manajemen eva

Manajemeneberadaan badan usaha merupakan hal sangat penting dalam perekonomian suatu Negara. Badan usaha merupakan alat untuk menghasilkan barang dan jasa guna memenuhi kebutuhan masyarakatdan meningkatkan kesejahterahan hidup masyarakat. Perekonomian Negara akan membaik apabila bahan usaha juga baik. Untuk mencapai kondisi ini, perlu diterapkan manajemen badan usaha yang tepat dan efisien. Bagaimana unsure-unsur manajemen yang terdapat dalam badan usaha? Nagaimana fungsi manajemen dalam mengelola badan usaha tersebut? Standar kompetensi 3. memahami manajemen badan usaha dalam perekonomian nasional. Kompetensi dasar 3.1 menjelaskan unsur-unsur manajemen 3.2 menjelaskan fungsi manajemen dalam pengelolaan badan usaha A. Pengertian manajemen Menejemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian kegiatan anggota organisasi dan proses penggunaan sumber daya organisasi lainnya untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Banyak pendapat yand dikemukakan oleh para ahli tentang defenisi manajemen yang berbeda antara satu dengan lainnya. Perbedaan tersebut terjadi karena adanya perbedaan dalam cara melihat tentang manajemen itu sendiri. Berikut ini beberapa pengertian manajemen dilihat dari segi berbeda. 1. Pengertian Manajemen Dilihat dari Segi Seni (Art) Defenisi manajemen ddilihat dari segi seni dikemukakan oleh Mary Parker Follet. Follet mengatakan manajemen adalah seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. 2. Pengertian Manajemen Dilihat dari Segi Ilmu Pengetahuan Defenisi manajemen dilihat dari segi ilmu pengetahuan dikemukakan oleh Luther Gilick. Gulick mengatakan bahwa manajemen adalah bidang pengetahuan yang berusaha secara sistematis memahami mengapa manusia dan bagaimana manusia bekerja sama untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi kemanusiaan. 3. Pengertian Manajemen Dilihat Dari Segi Proses Defenisi manajemen dilihat dari segi proses dikemukakan oleh James A.F. Stoner. Stoner mengatakan bahwa manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan kegiatan anggota dan tujuan penggunaan organisasi yang sudah ditentukan. Dari berbagai pengertian manajemen di atas, dapat dirumuskan bahwa manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian kegiatan anggota organisasi dan proses penggunaan sumber daya organisasi lainnya untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. B. Tingkat-Tingkat Manajemen Organisasi atau badan usaha umumnya mempunyai sedikitnya tiga jenjang manajemen, yaitu manajemen puncak, manajemen menengah, dan manajemen pelaksana. 1. Manajemen Puncak (Top Management) Manajemen puncak adalah jenjang manajemen tertinggi. Jenjang manajemen tertinggi atau puncak biasanya terdiri atas dewan direktur dan direksi utama. Dewan direksi mempunyai tugas memutuskan hal-hal yang sangat penting sifatnya bagi kelangsungan hidup

K

perusahaan. Manajemen puncak bertugas menetapkan kebijakan operasional dan membimbing interaksi organisasi dengan lingkungannya. 2. Manajemen Menengah (Middle ManaGement) Manajemen menengah biasanya memimpin suatu divisi atau pimpinan pabrik. Tugas manajemen menengah adalah mengembangkan rencana-rencana operasi dan menjalankan tugas-tugas yang ditetapkan manajemen puncak. Manajemen menegah bertanggung jawab kepada manajemen puncak. 3. Manajemen Pelaksana (Supervisory Management) Manajemen pelaksana adalah manajemen yang bertugas melaksanakan rencana-rencana yang dibuat manajemen menengah. Selain itu, manajemen menengah juga mengawasi para pekerja dan bertanggung jawab pada manajemen menegah. Beberapa level manajemen tersebut dapat membentuk sebuah piramida sebagai berikut.

Kegiatan Kerjakan tugas berikut ini dengan tepat! 1. Jelaskan pengertian manajemen pada tabel berikut ini! No. Pengertian 1. Manajemen sebagai suatu seni 2. Manajemen sebagai ilmu pengetahuan Manajemen sebagai suatu proses 3. 2. Jelaskan tingkatan-tingkatan manajemen pada tabel berikut ini! No. Tingkatan Manajemen 1. 2. 3. 4. 5.

Penjelasan

Penjelasan

C. Prinsip Manajemen Henry Fayol dikenal sebagai pelopor manajemen modern. Banyak pendapatnya menjadi dasar dari praktik manajemen sampai sekarang. Salah satu diantaranya adalah prinsip-prinsip manajemen yang terdiri dari 14 prinsip. Berikut ini adalah 14 prinsip manajemen yang dikemukakan oleh Henry Fayol. 1. Pembagian Kerja (Devisior of Labor) Pembagian kerja harus dipikirkan agar mengarah pada spesialisasi. Makin terspesialisasi seseorang, makin efisien dan efektif orang tersebut melaksanakan pekerjaan. 2. Otoritas/Wewenang (Authority) Dalam melaksanakan tugas, manajer harus member perintah kepada bawahan untuk menyelesaikan pekerjaan. Meskipun manajer memiliki otoritas untuk pemerintah, ia tidak akan selalu mendapat respon dari bawahan. Hal ini dapat terjadi jika ia tidak memiliki otoritas pribadi, misalnya keahlian yang sesuai. 3. Disiplin (Discipline) Anggota organisasi harus patuh pada aturan dan kesepakatan yang menjadi rambu-rambu organisasi. Menurut henty Fayol, disiplen merupakan hasil kepemimpinan yang baik di semua tingkat organisasi. Misalnya, tiap tahun diberikan penghargaan pada pegawai yang selalu hadir tepat waktu dan member teguran kepada pegawai yang selalu bermalasmalasan. 4. Kesatuan Perintah (Unity of Command) Setiap karyawan hanya mendapat satu perintah untuk suatu pekerjaan. Henry Fayol mengatakan, apabila seorang karyawan harus bertanggung jawab kepada beberapa atasan, akan dapat mengakibatkan petunjuk yang bertentangan dan otoritas yang membingungkan. 5. Kesatuan Arah (Unity of Direction) Kegiatan-kegiatan dalam organisasi yang mempunyai tujuan sama sebaiknya ditangani seorang manajer dengan menggunakan satu perencanaan saja. Sebaiknya, pada suatu perusahaan jangan sampai satu pekerjaan ditangani oleh dua orang yang bisa mengakibatkan kesimpangsiuran. 6. Manegutamakan Kepentingan Bersama di atas Kepentingan Pribadi (Subordination of Indifidual Interest to The Common Good) Pada setiap organisasi, kepentingan organisasi secara keseluruhan harus lebih penting dibandingkan kepentingan perorangan. 7. Pemberian Upah (Renumeration) Pemberian balas jasa harus adil, baik untuk karyawan maupun untuk perusahaan. 8. Pemusatan (Centralization) Pengumpulan keputusan yang baik menggunakan pertimbangan atasan disebut sentralisasi. Sebaliknya, pengambilan keputusan dengan menampung aspirasi bawahan disebut desentralisasi. Henry Fayol percaya bahwa manajer harus memikul tanggung jawab terakhir, tapi ia harus member otoritas otoritas yang cukup agar bawahan dapat mengembangkan diri. Yang terpenting adalah menentukan tingkat sentralisasi atau desentralisasi yang terbaik. 9. Jenjang Jabatan (The Hierarchy) Jenjang jabatan dalam suatu organisasi sering digambarkan dengan garis-garis yang rapi dalam bagian organisasi. Bagian ini menunjukkan kedudukan manajer dari puncak sampai ke tingkat bawah. 10. Tata Tertib (Ordar) Sarana dan manusia harus berada di tempat yang tepat dan pada waktu yang tepat. Manusia harus ada pada pekerjaan yang cocok baginya.

11. Kesamaan (Equity) Para manajer harus bersahabat dan adil terhadap semua bawahannya. 12. Kestabilan Staff (Stability of Staff) Perputaran karyawan yang terlalu sering tidak baik untuk kelancaran kegiatan perusahaan. 13. Inisiatif (Initiative) Bawahan harus diberi kebebasan untuk untuk membuat dan menjalankan rencananya, walaupun bisa saja ada kesalahan. 14. Semangat Korps (Espirit de Corps) Menggalakkan semangat kelompok menimbulkan rasa bersatu. Menurut Henry Fayol, faktor sekecil apapun dapat membantu menimbulkan semangat. Ia menyarankan untuk menggunakan komunikasi lisan daripada tertilis atau kominikasi formal sepanjang hal itu memungkinkan. Kegiatan Kerjakan tugas Berikut ini dengan tepat! 1. Sebuah perusahaan air minum kemasan milik Tn. Aryo telah berjalan 15 tahun. Dia mengelola dengan sistem yang sederhana tanpa pembukuan. Bagaimana pendapat anda tentang kasus tersebut? 2. 2. Menurut anda, prinsip-prinsip pengelolaan manajemen dapat diterapkan di mana saja? Beri contoh! D. Fungsi Manajemen Fungsi-fungsi manajemen adalah tugas-tugas tertentu yang mutlak harus dilaksanakan agar tujuan dapat tercapai dengan efektif dan efisien. Bentuk kegiatan dan peranan dari setiap jenis tugas/fungsi manajemen mungkin akan berbeda, namun pada dasarnya mempunyai maksud yang sama, saling menunjang, dan saling melengkapi dalam pelaksanaannya agar tercapai tujuan yang dikehendaki. Di kalangan para ahli, belum terdapat adanya keseragaman dalam membagi jumlah fungsi manajemen. Tetapi pada umumnya fungsi manajemen dibagi dalam klasifikasi utama. 1. Fungsi-fungsi organik, yaitu semua fungsiyang mutlak dijalankan oleh manajemen. 2. Fungsi-fungsi pelengkap, yaitu semua fungsi yang meskipun tidak mutlak oleh organisasi, tetapi sebaiknya dilaksanakan karena pelaksanaan kegiatan. Berikut inu fungsi-fungsi manajemen dari berbagai ahli. 1. G.R. Terry Fungsi-fungsi manajemen menurut G.R. Terry terdiri dari sebagai berikut. a. Planinning b. Organizing c. Actuating d. Controlling 2. Henry Fayol Fungsi-fungsi manajemen menurut Henry Tafol terdiri dari sebagai berikut. a. Planning b. Organizing c. Commanding d. Coordinating e. Controlling 3. H. Koontz & O Donnel Fungsi manajemen menurut H. Koontz & O Donnel terdiri dari sebagai berikut

a. Planning b. Organizing c. Commanding d. Coordinating e. Controlling 4. Luther Gullick and L.P. Urwick Fungsi manajemen menurut Luther Gullick and L.P. Urwick terdiri dari sebgaia berikut a. Planning b. Organizing c. Staffing d. Directing e. Coordinating f. Reporting g. Budgeting 5. John D. Milet Fungsi manajemen menurut John D. Milet terdiri dari sebagai berikut a. Directing b. Facilitating 6. Dr. SP. Siagian Fungsi manajemen menurut Dr. SP. Siagian terdiri dari sebagai berikut a. Planning b. Organizing c. Motivating d. Controlling e. Evaluating 7. Dr. The Lian Gie Fungsi manajemen menurut Dr. The Lian Gie terdiri dari sebagai berikut a. Planning b. Decision making c. Leadership d. Coordinating e. Controlling 8. William H. Newmann Fungsi manajemen menurut William H. Newmann terdiri atas sebagai berikut a. Planning b. Organizing c. Assembling d. Supervising e. Controlling Berikut ini diuraikan tentang fungsi-fungsi manajemen. 1. Perencanaan (Planning) Perencanaan merupakan suatu fungsi manajemen yang paling utama, pada urut-urutan pekerjaan, perencanaan merupakan awal kegiatan. Fungsi yang lain akan bekerja setelah diberi arahan oleh bagian perencaanaan. Perencanaan merupakan proses dasar manajemen untuk menentukan tujuan dang langkah-langkah yang harus dilakukan agar tujuan dapat tercapai. Umumnya, dalam suatu perencanaan seorang manajer atau pengambil keputusan akan memulai dengan menjawab pertanyaan 5W dan 1H, yaitu sebagai berikut. a. What

Kita harus menjawab pertanyaan, apa yang hendak dicapai yang dirumuskan dalam suatu tujuan tertentu. b. Why Kita harus menjawab, mengapa hal itu yang menjadi tujuan, bukan yang lain. Kita harus bisa member alas an yang disertai dengan hasil analisis kita. c. Where Manajer harus mampu mempertanggungjawabkan pemilihan lokasi perusahaan. Misalnya, mengapa memilih lokasi dekat konsumen? Tentunya keputusan pemilihan tempat tersebut harus dapat dipertanggunjawabkan manajer dilihat dari ospek ekonomis, social, dan teknis. d. When Dalam hal ini manajer atau para pengambil keputusan harus dapat dengan tepat menentukan jadwal pekerjaan yang harus diselesaikan. e. Who Manajer harus mempertanggunjawabkan mengapa orang-orang itu yang dipilih untuk melaksanakannya, bukan orang lain. Manajer harus memeberi alas an tersebut dengan memperhatikan asas the right man on the right place f. How Pertanyaan ini berhubungan dengan bagaimana cara melaksanakan pekerjaan. Manajer tidak selalu harus member bimbingan untuk melaksanakan pekerjaan, tetapi pekerjaan ini dapat dilakukan oleh staf manajer. 2. Pengorganisasian (Organizing) Pengorganisasian dapat diartikan sebagai keseluruhan proses pengelompokan orang-orang, alat-alat, tugas, tanggung jawab, dan wewenang sedemikian rupa sehingga tercipta suatu kesatuan yang dapat digerakkan dalam mencapai tujuan. Pengorganisasian merupakan langkah kedua fungsi manajemen. Hasil pengorganisasian adalah suatu situasi di mana organisasi dapat digerakkan menjadi satu-kesatuan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Manfaat pengorganisasian, antara lain sebagai berikut. a. Memungkinkan pembagian tugas sesuai dengan keadaan perusahaan. b. Mengakibatkan adanya spesialisasi delam melaksanakan tugas c. Aggota organisasi mengetahui tugas-tugas yang akan dikerjakan dalam rangka mencapai tujuan Hal-hal yang perlu diingat untuk fungsi pengorganisasian adalah sebagai berikut. a. Adanya pendelegasian wewenang dari manajemen tingkat atas kepada manajemen tingkat bawah. b. Adanya pembagian tugas secara jelas. c. Memiliki manajer tingkat atas yang professional untuk mengkoordinasikan seluruh kegiatan 3. Pelaksanaan (Actuating) Pelaksanaan adalah suatu fungsi manajemen untuk menggerakkan orang-orang untuk bekerja sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Tiga tipe pemimpin, yaitu sebagai berikut. a. Otoriter b. Demokratis c. Bebas 4. Pengawasan (Controlling)

Pengawasan adalah tindakan meneliti apakah segala sesuatu telah tercapai atau berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengawasaan adalah jalaur/urut-urutan, penetapan waktu,perintah pelaksanaan, dan tindak lanjut. Pengawasan dilakukan terhadap suatu kegiatan untuk mengantisipasi sedini mungkin kegiatan yang kurang sesuai dengan tujuan yang diharapkan dan mengurangi kesalahan yang akan terjadi. Empat langkah dasar dalam pengawasan adalah sebagai berikut. a. Menentukan standar b. Memonitor kerja c. Membandingkan hasil kerja dengan standar yang telah dibuat untuk menentukan adanya penyimpangan d. Apabila terjadi penyimpangan, manajer harus menentukan penyebabnya dan memperbaikinya E. Bidang Manajemen Manajemen dapat dibagi berdasarkan berbagai bidang dalam suatu organisasi. Beberapa organisasi memiliki semua bidang manajemen, tetapi ada juga organisasi yang hanya memiliki beberapa bidang manajemen saja, tergantung pada kebutuhan organisasi tersebut. Berikut ini uraian tentang bidang-bidang dalam manajemen. 1. Manajemen Produksi Manajemen produksi adalah rangkaian kegiatan yang terencana dan terkendalidalam rangka mengubah input menjadi output dan melakukan evaluasi terhadap output melalui umpan balik. Manajemen produksi berhubungan dengan penciptaan dan pengelolaan sistem yang menciptakan produk dan jasa perusahaan. 2. Manajemen Pemasaran Manajemen pemasaran adalah kegiatan pengaturan secara optimal dari fungsi pemasaran agar kegiatan pertukaran atau menyampaikan barang dari produsen ke konsumen dapat berjalan lancer dan memuaskan melalui riset pasar, promosi, pengaturan organisasi pemasaran, sistem distribusi dan bagaimana memuaskan pelanggan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam manajemen pemesaran adalah riset pasar, segmentasi, targeting, dan positioning, bauran pemasaran (marketing mix), serta kepuasan pelanggan. 3. Manajemen Keuangan Manajemen keuangan adalah manajemen yang berhubungan dengan langkah untuk mendapatkan dana yang dibutuhkan dan bagaimana penggunaannya dalam rangka mencapai tujuan. Hal-hal yang berkaitan dengan manajemen keuangan adalah manajemen sumber dana, manajemen penggunaan dana, dan pengawasan penggunaan dana. Kegiatan manajemen keuangan, antara lain menajemn sumber dana, manajemen penguunaan dana, dan pengawasan penggunaan dana. 4. Manajemen Personalia Manajemen personalia adlah perencanaan, perngorganisasian, pengarahan, dan pengendalian atas pengadaan tenaga kerja, pengembangan,kompetensi, integrasi, pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja (PHK) dengan sumber daya manusia untuk mencapai saasran perorangan. Kegiatan-kegiatan manajemen personalia meliputi kegiatan penerimaan pegawai, penilaian pagawai, promosi dan mutasi, serta pemberian motivasi kerja. 5. Manajemen Administrasi Manajemen administrasi tidak berkaitan dengan keterampilan menejemen tertentu. Mereka cenderung bersifat umum daripada terspesialisasi.

Manajemen administrasi member perhatian pada pemberian layanan dibidang administrasi, penggunaan alat yang efektif, dan member dampak kelancaran pada bidang lain. Untuk itu perlu diperhatikan hal-hal berikut. a. Pengadministrasian kegiatn b. Pemakaian alat-alat perkantoran c. Pemeliharaan organisasi F. Bentuk Organisasi Beberapa bentuk organisasiyang lazim digunakan oleh perusahaan-perusahaan dari perusahaan kecil sampai perusahaan besar adalah sebagai berikut. 1. Organisasi Garis Organisasi garis adalah bentuk organisasi di mana wewenang pimpinan langsung ditujukan kepada bawahan. Bawahan bertanggung jawab langsung pada atasan. Bentuk organisasi garis sering disebut organisasi militer. Organisasi garis cocok diterapkan pada organisasi yang sederhana dan memiliki cirri antara lain, jumlah karyawan sedikit dan belum ada spesialisasi.

Bentuk organisasi garis dapat dilihat pada bagan berikut ini. 2. Organisasi Fungsional Sesuai dengan namanya, organisasi fungsional adalah organisasi yang disusun berdasarkan sifat dan macam-macam fungsi yang harus dilaksanakan. Cirri-ciri organisasi fungsional adalah sebagai berikut. a. Terdapat pemisahan yang tegas dalam pemberian tugas b. Pelaksanaan tugas tidak banyak memerlukan koordinasi karena tugas-tugas sudah cukup jelas c. Koordinasi hanya perlu dilaksanakan di pimpinan eselon atas d. Pembagian unti-unit organisasi didasarkan atas spesialisasi tugas e. Para direktur mempunyai wewenang komando kepada unit-unit yang berada dibawahnya atas nama sendiri dan tidak perlu nama direktur utama.

Bentuk organisasi fungsional dapat dilihat pada bagan berikut ini.

3. Organisasi Garis dan Staf Tipe organisasi ini cocok digunakan pada organisasi yang jumlah personilnya besar, daerah operasinya luas, dan mempunyai bidang-bidang tugas yang beraneka ragam serta kompleks. Sistem organisasi garis dan staf adalah sistem organisasi yang member wewenang pada pimpinan untuk memberi komando pada bawahan dan pimpinan dibantu oleh staf din dalam pelaksanaan tugasnya. Bentuk organisasi garis dan staf dapat dilihat pada bagian berikut ini.

Kegiatan Kerjakan tugas berikut ini dengan tepat! 1. Jelaskan fungsi-fungsi manajemen menurut beberapa ahli pada tabel berikut ini! No. Ahli Fungsi Manajemen 1 George R. Terry 2 Henry Fayol 3 Ernes Daale 4 Koontz dan O Donnel 5 Sondang P. Siagian 2. Lengkapilah tabel berikut ini dengan bidang-bidang manajemen beserta penjelasannya! No. Bidang Manajemen Penjelasan 1 . . 2 . . 3 . . 4 . . 5 . . 3. Ada pernyataan yang mengatakan The Right man on The Right Place dalam pengelolaan manajemen. Jelaskan maksud dari pernyataan tersebut! 4. Ada beberapa bentuk organisasi yang lazim digunakan oleh perusahaan yang ada di Indonesia, mulai dari perusahaan kecil sampai konglomerat. Lengkapilah tabel berikut ini dengan kebaikan dan kelemahan masing-masing organisasi! Bentuk Organisasi Kebaikan Kelemahan 1. Organisasi Garis

2. Organisasi Fungsional

3. Organisasi Garis dan Staf

Badan Usaha dalam Perekonomian Indonesiaetiap orang membutuhkan barang dan jasa dengan berbagai macam kualitas dan kuantitas. Namun, tidak semua orang dapat memenuhi kebutuhan tersebut seorang diri. Untuk menciptakan barang dan jasa dalam rangka memenuhi kebutuhan itulah badan usaha diperlukan. Dalam setiap perekonomian terdapat badan usaha yang bergerak dan menggerakkan perekonomian tersebut. Apakah dalam perekonomian Indonesia juga terdapat badan usaha? Apa saja jenis badan usaha tersebut? Untuk memahami badan usaha dalam perekonomian Indonesia, mari kita pelajari bab berikut ini. Standar Kompetensi 3. Memahami manajemen badan usaha dalam perekonomian nasional Kompetensi Dasar 3.3 Mendeskripsikan peran badan usaha dalam perekonomian Indonesia A. Pengertian Badan Usaha Badan usaha merupakan kesatuan yuridis dan ekonomis dari faktor-faktor produksi yang bertujuan mencari laba atau member pelayanan kepada masyarakat. Disebut kesatuan yuridis karena badan usaha umumnya berbadan hukum. Disebut kesatuan ekonomi karena sumber daya alam, modal, dan tenaga tersebut dikombinasikan untuk mendapatkan laba atau memberi pelayanan kepada masyarakat. Badan usaha yang bertujuan mencari laba adalah badan usaha yang biasanya dimiliki oleh pihak swasta, seperti PT Gudang Garam (badan usaha yang memproduksi rokok), PT Indofood (badan usaha yang memproduksi mie instan) dan PT Kimia Farma (badan usaha yang memproduksi obat-obatan). Badan usaha tidak sama dengan perusahaan, badan usaha merupakan kesatuan yuridis dan ekonomis, sedangkan perusahaan merupakan kesatuan teknis. Sekalipun demikian, dikatakan bahwa perusahaan merupakan bagian dari badan usaha. untuk memahami perbedaan badan usaha dan perusahaan, perhatikan tabel berikut! Aspek Badan Usaha Perusahaan Tujuan Mencari laba atau member layanan Menghasilkan barang dan jasa Fungsi Kesatuan Organisasi (badan) untuk Alat badan usaha untuk mencapai mengurus perusahaan tujuan Bentuk Yuridis/hukum dapat berbentuk PT, CV, Pabrik,bengkel atau unit produksi. firma atau koperasi B. Bentuk Badan Usaha Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih bentuk badan usaha adalah sebagai berikut. 1. Modal yang Diperlukan Apabila modal yang dimiliki relative tidak terlalu banyak, sebaliknya dipilih badan usaha perseorangan. Apabila jumlah modal yang dimiliki besar, sebaliknya dipilih badan usaha dalam bentuk PT. dalam PT, kita bisa mendapatkan modal sengan menjual saham kepada orang lain. 2. Badan Usaha/Kegiatannya Apabila kegiatannya memfokuskan pada bidang perdagangan atau jasa, boleh memilih badan usaha perseorangan atau persekutuan. Akan tetapi, apabila bidang usahanya industry yang membutuhkan modal besar, sebaiknya memilih badan usaha dalam bentuk PT> 3. Tingkat Risiko yang Dihadapi

S

Apabila kemungkinan risiko yang dihadapi keci, kita boleh memilih badan usaha perseorangan atau persekutuan. Akan tetapi, apabila risiko yang dihadapi sukup besar, sebaiknya memilih bentuk badan usaha PT. 4. Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah Untuk menentukan bentuk badan usaha, perlu disesuaikan dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku. Kegiatan badan usaha tidak boleh bertentangan dengan undangundang dan peraturan pemerintah. 5. Cara Pembagian Keuntungan Pembagian keuntungan merupakan salah satu faktor yang perlu diperhitungkan dalam memilih bentuk badan usaha. Apabila keuntungan ingin menjadi milik sendiri, sebainya memilih badan usaha perorangan. Akan tetapi, apabila kentungan yang diperoleh ingin dinikmati bersama-sama, boleh memilih bentuk badan usaha persekutuan atau PT. Secara garis besar, badan usaha dapat digolongkan sebagai berikut. 1. Berdasarkan Kepemilikan Modal Berdasarkan kepemilikan modal, badan usaha dibedakan menjadi Badan Usaha Milik Swasta (BUMS), Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan Badan Usaha Campuran. a. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) Badan Usaha Milik Swasta memainkan peranan yang cukup vital dalam perekonomian Indonesia. Badan usaha milik swasta memiliki ciri-ciri khusus sebagai berikut. 1) Pemilik modalnya adalah perorangan atau kelompok (pemegang saham) 2) Tujuannya mencari keuntungan 3) Memiliki fungsi komersial, social, dan ekonomi. 4) Status pegawai perusahaan tergantung dari masing-masing perusahaan. 5) Badan usaha yang berbadan hukum bekerja dan bertanggung jawab sesuai dengan kitab undang-undang hukum dagang. 6) Manajemen badan usaha ditentukan oleh kondisi masing-masing badan usaha. 7) Pembangina keuntungan umumnya ditentukan oleh besar kecilnya penyertaan modal. 8) Kekuasaan tertinggi yang menyangkut pengambilan keputusan berada pada pemilik modal terbesar dan khusus pada PT ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Pengelola (direksi) juga dipilih melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). 9) Pegawai perusahaan bekerja secara professional. Bentuk-bentuk Badan Usaha Milik Swasta adalah sebagai berikut. 1) Badan Usaha Perseorangan Badan usaha perseorangan dimiliki oleh satu orang saja sehingga tanggung jawab dan pelaksanaannya dipikul oleh satu orang tersebut sebagai pemiliknya. Contoh badan usaha perseorangan, antara lain wartel, kios koran, dan pedagang kaki lima. Kelebihan badan usaha perseorangan adalah sebagai berikut. a) Sebagai pemilik tunggal, individu yang bersangkutan memperoleh laba bada usaha kerena menjadi satu-satunya pihak yang mengambil semua risiko. b) Apabila timbulan masalah dalam peusahaan, pemilik dapat cepat mengambil keputusan karena pemilik tidak perlu konsultasi dengan orang lain. c) Pemilik badan usaha perseorangan harus membayar pajak penghasilan yang dikenakan pada laba ygn diperoleh, tetapi pajak ini lebih rendah daripada pajak perusahaan.

d) Ada kepuasan pribadi sebagai bos di perusahaan sendiri. Kelemahan badan usaha perseorangan adalah sebagai berikut. a) Pemilik tidak dapat membagi kerugiannya kepada orang lain. b) Tanggung jawab pemilik tidak terbatas, artinya pemilik menanggung semua beban atau utang badan usaha dengan jaminan semua harta benda yang dimiliki, baik harta benda dalam badan usaha maupun harta bendadi luar badan usaha. c) Pemilik badan usaha perseorangan harus menangani semua keputusan meskipun ia mungkin tidak begitu paham akan masalah tersebut. d) Kebanggaan dan kepuasan kerja lebih tinggi karena pemilik inilah yang bekerja mati-matian untuk menjalankan usaha mereka. e) Modalnya bisa lebih kuat karen firma terdiri dari dua orang atau lebih. 2) Persekutuan Firma (Fa) Persekutuan firma atau biasa disebut firma adalah suatu badan usaha yang didirikan oleh dua orang atau lebih dan menjalankan usanhanya menggunakan nama bersama. Kelebihan badan usaha persekutuan firma (Fa) adalah sebagai berikut. a) Kerugian dapat dibagi kepada setiap anggota b) Firma biasanya lebih efisien daripada usaha perseorangan c) Para pemilik firma membeyar pajak penghasilan yang dipotong dari bagian keuntungan yang mereka terima. Jumlah pajak yang harus dibayar bisanya lebih rendah dibandingkan dengan pajak yang dikenakan pada perusahaan. d) Kebanggan dan kepuasan kerja lebih tinggi karena para pemilik inilah yang bekerja mati-matian untuk menjalankan usaha mereka. e) Modalnya bisa lebih kuat karena firma terdiri dari dua orang atau lebih. Kelamahan badan usaha persekutuan firma (Fa) adalah sebagai berikut. a) Keuntungan yang diperoleh dibagi, begitu pula dengan risiko yang dihadapinya. b) Apabila salah seorang anggota gagal membayar utang bagiannya maka anggota yang lain harus menutupinya. c) Pengambilan keputusan biasanya berjalan lambat karena setiap kebutuhan harus berdasarkan persetujuan setiap rekanan. d) Apabila ada pemilik firma tidak sepakat dalam bekerja maka dapat menggangu kelancaran usaha, terutama apabila hal ini terjadi terus-menerus. e) Jumlah unagn yang dapat dipinjam oleh firma biasanya terbatas pada kombinasi nilai asset bisnis dan asset yang dimiliki anggota firma. f) Apabila ada salah satu partner yang meninggal atau keluar, firma harus diatur kembali. Apabila partner yang lain tidak mau melanjutkan, firma dapat diakhiri. Hal ini menimbulkan risiko ketidakpastian bagai pegawai lain dan kreditur. 3) Persekutuan Komanditer (CV) Persekutuan komanditer adalah badan usaha yang didirikan oleh dua orang atau lebih. Perbedaan antara CV dan firma terletak pada tanggung jawab dan keikutsertaan anggotanya. Salah satu kelebihan persekutuan komanditer adalah anggota aktif dapat mengambil keputusan dengan cepat tanpa perlu bertanya atau berkonsultasi dengan anggota persero aktif. Adapun salah satu kelemahan persekutuan komanditer adalah apabila CV bangkrut maka kekayaan pribadi anggota aktif digunakan untuk melunasi utang-utang perusahaan. 4) Perseroan terbatas (PT)

Perseroan terbatas adalah badan usaha yang berbadan hukum, didirikan oleh beberapa orang, dan modalnya terdiri dari saham-saham (surat sero). Kelebihan badan usaha perseroan terbatas adalah sebagai berikut. a) Pemilik perusahaan, yaitu para pemegang saham tidak perlu menghabiskan waktu untuk menjaga investasi mereka. b) Perusahaan bertanggung jawab atas utang. c) Tanggung jawab menjalankan perusahaan tersebar pada banyak orang. d) Perusahaan dapat menarik dana dari banyak investor. e) Umur perusahaan dapat terus berjalan selama menguntungkan. Hidup dan matinya perusahaan tidak tergantung pada usia pemegang saham kerena saham dengan mudah dapat berpindah dari satu orang ke orang lain. Kelemahan badan usaha perseroan terbatas adalah sebagai berikut. a) Biaya yang dikeluarkan untuk mendirikan PT lebih tinggi dibandingkan dengan biaya untuk mendirikan firma atau perusahaan perseorangan. b) Rahasia perusahaan relative kurang terjamin karena pihak perusahaan harus melaporkan kepada para pemegang saham. c) Pajak yang ditetapkan pada perusahaan jumlahnya lebih besar daripada pajak yang ditetapkan pada perusahaann perseorangan dan firma. 5) Yayasan Yayasan adalah badan usaha yang dibentuk untuk menyediakan jasa dibidang sosial, pendidikan, agama, dan jasa nonbosnis lainnya. Jadi, yang dipentingkan saebuah yayasan adalah pelayanan masyarakat, bukan keuntungan. Contoh: Yayasan Pemeliharaan Anak Cacat (YPAC). 6) Koperasi Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 25 tahun 1992, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Badan usaha swasta memainkan peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Peranan badan usaha swasta dalam perekonomian Indonesai adalah sebagai berikut. 1) Membantu membuka kesempatan kerja Dengan tersedianya kesempatan kerja, akan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Masalah yang dihadapi pemerintah saat ini adalah kurang tersedianya kesempatan kerja sehingga banyak pengangguran. 2) Membantu meningkatkan atau menambah pendapatan negera Dengan membuka kesempatan kerja, badan usaha swasta banyak menyerap tenaga kerja sehingga mampu menambah pendapatan nasional dan membantu pemerintah dalam memperlancar perekonomian nasional. b. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Badan Usaha Milik Negara adalah sebagai berikut. 1) Perusahaan Negara Jawatan (Perjan) Perjan adalah Badan Usaha Milik Negara dengan modal serta penyelenggaraan setiap tahun ditetapkan dalam APBN. Cirri-ciri perjan adalah sebagai berikut. a) Tujuan utamanya memberi layanan kepada masyarakat sekaligus mencari keuntungan. b) Mempunyai fungsi social dan ekonomi.

c) Modalnya besar dari APBN/APBD yang menjadi hak dari departemen, direktorat jenderal, atau pemerintah daerah yang bersangkutan. d) Bergerak pada usaha-usaha vital. e) Merupakan bagian dari suatu departemen. f) Apabila menuntut atau dituntut, kedudukannya sebagai pemerintah atau seizin pemerintah. g) Pegawainya berstatus pegawai negeri/daerah. h) Mengikuti model yang ada di pemerintah, yaitu hierarki dan fungsional. i) Dipimpin oleh seorang kepala yang merupakan bawahan atau bagian dari departemen, direktorat jenderal, atau pemerintah daerah. 2) Perusahaan Negara Umum (Perum) Perum disebut juga publick corporation, yaitu badan usaha milik Negara yang berasal dari kekayaan Negara yang telah dipisahkan. Cirri-ciri perum adalah sebagai berikut. a) Tujuannya adalah member layanan kepada masyarakat sekaligus mencari keuntungan dengan memegang teguh prinsip berdaya guna dan berhasil guna dalam melaksanakan kegiatan usaha. b) Mempunyai fungsi social dan ekonomi. c) Seluruh modalnya berasal dari kekayaan Negara/daerah yang dipisahkan dan dapat meminjam dari dalam atau luar negeri. d) Pemiliknya adalah pemerintah pusat atau pemerintah daerah. e) Bergerak pada jasa-jasa vital. f) Dipimpin oleh dewan direksi dan karyawan yang berstatus pegawai perusahaan Negara yang diatur tersendiri. g) Dapat menuntut dan dituntut berdasarkan hukum perdata. h) Susunan organisasi, tugas, wewenang, tanggung jawab, dan pengawasan diatur dalam undang-undang. i) Memiliki kekayaan sendiri seperti perusahaan swasta dan dapat mengikat perjanjian, kontrak untuk hubungan dengan pihak lain. 3) Perusahaan Negara Perseroan (Persero) Perseroan adalah perusahaan Negara dengan struktur modal terdiri dari sahamsaham yang berasal dari kekayaan Negara yang dipisahkan. Cirri-ciri persero adalah sebagai berikut. a) Berfungsi komersial dan ekonomi. b) Bertujuan mencari laba. c) Modalnya berasal dari pemerintah dalam bentuk saham. d) Tidak mendapat fasilitas Negara. e) Dipimpin oleh dewan redaksi. f) Pegawainya berstatus pegawai perusahaan swasta. g) Dapat bergabung dengan badan usaha lainnya, sesama badan usaha milik Negara atau perusahaan swasta. h) Pemiliknya adalah pemerintah. c. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Badan Usaha Milik Daerah sering disebut dengan istilah perusahaan daerah, yaitu badan usaha yang diatur melalui peraturan daerah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Modal BUMD merupakan kekayaan daerah yang dipisahkan . tujuan BUMN adalah ikut serta melaksanakan pembangunan ekonomi nasional pada umumnya dan pembangunan

ekonomi daerah pada khususnya. BUMD juga bertujuan meningkatkan pendapatan daerah yang bersangkutan. Anda mungkin sering mengaaitkan peran BUMN/BUMD dengan Pasal 33 UUD 1945, bahwa pemerintah memiliki hak dan kewajiban menyejahterakan seluruh rakyat Indonesia dengan menguiasai sumber daya alam strategis. Itu tidak salah, tetapi saat ini, BUMN/BUMD berada ditengah kancah globalisasi ekonomi dan perdagangan bebas yang menuntut makin kecilnya era pemerintah dalam perekonomian. Oleh karen itu, peran BUMN/BUMD terhadap kesejahteraan masyarakat harus diperbesar dengan menjadikan BUMN/BUMD sebagai pelaku perekonomian yang tangguh, dikelola secara professional, mampu bersaing secara global, mampu meningkatkan kinerjanya (baik secara operasional dan financial) dalam upaya memenuhi harapan para stake holders (pihak-pihak yang mempengaruhi jalannya roda perusahaan, seperti pemegang saham, pemerintah, karyawan, atau konsumen). Agar BUMN/BUMD dapat beroperasi dengan baik, BUMN/BUMD dituntut untuk meningkatkan pertumbuhan kinerja dan meningkatkan efisiensi untuk menghindari high cost yang dapat membebani masyarakat. Peran BUMN/BUMD tentu tidak akan dapat dilaksanakan dengan baik tanpa terlaksananya pengelolaan perusahaan yang baik (good corporate overnance) yang meliputi, transparansi, keadilan, tanggung jawab, dan keadilan di seluruh lini kegiatan BUMN/BUMD. 2. Berdasarkan Wilayah Negara Berdasarkan wilayah Negara, badan usaha dibedakan menjadi sebagai berikut. a. Badan Usaha Penanaman Modal Dalam Negeri Badan usaha penanaman modal dalam negeri adalah badan usaha yang pemilik modalnya adalah masyarakat Negara itu sendiri. b. Badan Usaha Penanaman Modal Asing Badan usaha penanaman modal asing adalah badan usaha milik masyarakat luar negeri yang beroperasi di Indonesia. 3. Berdasarkan Lapangan Usaha Berdasarkan lapangan usahanya, badan usaha dibedakan menjadi sebagai berikut. a. Badan Usaha Ekstraktif Badan usaha ekstraktif adalah badan usaha yang bergerak dalam bidang pengambilan kekayaan alam yang telah tersedia tanpa mengubah sifatnya. Contoh: usaha pertambangan. b. Badan Usaha Agraris Badan usaha agraris adalah badan usaha yang bergerak dalam bidang pengolahn tanah seperti usaha pertanian, usaha pekebunan, dan usaha perikanan. c. Badan Usaha Industri Badan usaha industry adalah badan usaha yang bergerak dalam bidang pengolahan bahan baku menjadi barang jadi atau bahan setengah jadi menjadi barang jadi. Contohnya: perusahaan tekstil. d. Badan Usaha Perdagangan Badan usaha yang melakukan kegiatan membeli barang dagangan untuk dijual kembali tanpa mengubah bentuknya. Contoh: dealer sepeda motor, took buku, dan took sepatu. e. Badan Usaha Jasa Badan usaha jasa adalah badan usaha yang melakukan kegiatan member pelayanan jasa kepada masyarakat umum. Contoh: usaha salon, hotel, dan angkutan umum.

C. Penggabungan Badan Usaha dalam penggabungan badan usaha, dikenal penggabungan vertical dan penggabungan horizontal. Berikut ini pembahasan tentang penggabungan vertical dan penggabungan horizontal. 1. Penggabungan Vertikal Penggabungan vertical merupakan penggabungan yang disebabkan oleh urut-urut hubungan kegiatan. Badan usaha yang bergabung secara vertikal, misalnya badan usaha pembibitan, badan usaha perkebunan karet, badan usaha pengolahan getah, pabrik ban. Badan usaha penanaman kapas, badan usaha pemintalan, dan badan usaha penenunan. Keuntungan dari penggabungan secara vertikal adalah sebagai berikut. a. Ketersediaan bahan dasar pasti karena badan usaha yang menyediakan bahan dasar sudah merupakan bagian dari perusahaan. b. Persaingan dapat dikurangi karena faktor-faktor persaingan telah berkurang, misalnya persaingan untuk mendapatkan bahan dasar tidak terjadi lagi, karena pemasok bahan dasar merupakan bagian dari badan usaha. 2. Penggabungan Horizontal Penggabungan horizontal merupakan penggabungan yang disebabkan faktor kesamaan kegiatan dalam mencapai tujuan tertentu. Macam-macam penggabungan horizontal, antara laian sebagai berikut. a. Trust Trust adalah gabungan dari beberapa badan usaha yang dilebur dan disatukan menjadi badan usaha baru yang lebih besar dan kuat. Bank Mandiri merupakan salah satu contoh dari Trust. Bank Mandiri adalah gabungan dari Bank Bumi Daya, bank Dagang Negara, Bank Pembangunan Indonesia, dan bank Exim. b. Kartel Kartel adalah gabungan dari beberapa badan usaha untuk tujuan tertentu. Tujuan penggabungannya dapat berupa keseragaman harga, jumlah produksi tiap badan usaha, dan pembagian daerah pemasaran. Kebebasan badan usaha yang bergabung masih tetap seperti semula. Hanya saja mereka terikat dengan kesepakatan-kesepakatan yang telah disetujui. c. Holding Company Holding Company adalah penggabungan badan usaha dengan cara pembeli sebagian besar saham. Badan usaha membeli sebagian besar saham perusahaan dapat memengaruhi perusahaan di bidang pemasaran dan keuangan. Kebebasan perusahaan yang membeli saham dengan perusahaan yang sebagian besar sahamnya dibeli masih tetap seperti semula. Holding Company muncul sebagai jalan keluar dari undang-undang anti-trust di Amerika Serikat. d. Concern Concern adalah penggabungan beberapa badan usaha terutama ditunjukkan untuk mengatasi masalah pembelanjaan. Misalnya, beberapa perusahaan tekstil menyepakati pembelian pewarna dalam partai besar sehingga diperoleh potongan harga. Kegiatan Kerjaka tugas berikut ini dengan tepat! 1. Sebagai penyedia jasa telekomunikasi, PT. Telkom mengajak beberapa mitra kerja untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan memperbesar keuntungan. Bagaimana pendapat anda tentang fenomena tersebut?

2. Penggabungan beberapa perusahaan atau badan usaha tidak selalu bermakna positif. Bahkan, penggabungan tersebut bisa menimbulkan adanya monopoli oleh sekelompok orang atau golongan tertentu yang bisa menentukan atau memperbesar harga pasar. Bagaimana pendapat anda tentang fenomena tersebut? 3. Singaporae Technologies Telemedia (STT) menggunakan Indonesia Communication Ltd (ICL) anak perusahaan yang berbasis Mauritius sebagai kendaraan untuk mengakuisisi 31,94% saham PT Indosat Tbk. Pada 15 Desember 2002. a. Menurut anda, apakah PT Indosat termasuk BUMN atau BUMS? Jelaskan! b. Setujukah anda dengan divestasi Indosat ke STT? Jelaskan! c. Apakah keuntungan dan kerugian disventasi Indosat bagi Indonesia? 4. Bagaimana ciri-ciri khusus BUMS, BUMN, BUMD dan koperasi? Tuliskan jawaban anda pada tabel berikut ini! BUMS BUMN BUMD Koperasi 1 1 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4 5 5 5 5 5. Tugas kelompok a. Tujuan Penelitian Mengetahui kegiatan BUMN,BUMD, BUMS,dan koperasi dalam perekonomian b. Waktu Pada saat belajar mengajar c. Langkah Penelitian 1) Carilah berita dari artikel, surat kabar, televise, majalah, internet, atau pemberitaan orang lain secara langsung mengenai pengelolaan BUMN, BUMD, BUMS dan koperasi. 2) Hasil kegiatan tersebut ditulis dalam tabel seperti berikut. Tabel Pengamatan No. Nama Perusahaan Bidang Usaha BUMN 1 PT Telkom (Persero) Telekomunikasi 2 Pelistrikan PT PLN (Persero) 3 .. 4 .. Swasta PT Astra PT Nasional Panasonic .

1 2 3 4

Otomotif Elektronik

1 2 3 4

Koperasi Industri Tas dan Koper (Intako) Batur Jaya

Tas dan Koper Pengecoran besi logam

1 2 3 4

BUMD PDAM

Air Minum

d. Analisis 1) Mengapa badan usaha tersebut melakukan kegiatan ekonomi? 2) Apakah perbedaan antara BUMN, BUMD, BUMS, dan koperasi? 3) Bagaimana peran masyarakat dalam pengelolaan badan usaha tersebut? e. Kesimpulan

Koperasi di Indonesiaoperasi merupakan bentuk badan usaha yang unik karena berbeda dengan badan usaha yang lain. Salah satu fungsi koperasi yang tertera dalam Undang-Undang Koperasi Nomor 25 Tahun 1992 adalah mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan. Dari fungsi ini betapa besarnya harapan yang digantungkan pada koperasi. Harapan pemerintah, koperasi dapat menjadi saka guru perekonomian nasional? Bagaimanakah cara mendirikan koperasi? Untuk menjawab pertanyaanpertanyaan tersebut, mari kita pelajari bab berikut ini. Standar kompetensi 4. Memahami pengelolaan koperasi kewirausahaan Kompetensi Dasar 4.1 Mendeskripsikan cara pengembangan koperasi dan koperasi sekolah 4.2 Menghitung pembagian sisa hasil untuk A. Pengertian Koperasi Kata koperasi berasal dari kata co dan operation. Co berarti bersama sedangkan operation berarti usaha. Penggabungan dua kata ini akan menghasilkan kata usaha bersama. Pengertian ini sesuai dengan difinisi koperasi dalam Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 Pasal 1 yang menyatakan bahwa koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. B. andasan, Tujuan, Prinsip Dasar, dan Fungsi Koperasi 1. Landasan dan Asas Koperasi Koperasi berdasarkan pancasila dan UUD 1945 serta berdasar atas asas kekeluargaan. 2. Tujuan Koperasi Tujuan koperasi adalah mewujudkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta turut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. 3. Prinsip dasar Prinsip dasar koperasi adalah sebagai berikut. a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka. b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis. c. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota. d. Pembagian balas jasa yang terbatas terhadap modal. e. Kemandirian. f. Pendidikan koperasi. g. Kerja sama antarkoperasi. 4. Fungsi Koperasi Fungsi koperasi adalah sebagai berikut. a. Membengun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya. b. Berperan secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.

K

c. Memperkokoh perekonomian masyarakat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional yang merupakan usaha berasama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. d. Usaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. 5. Modal Menurut Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman. Modal sendiri berasal dari simpanan-simpanan berikut ini. a. Simpanan Pokok Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang sama banyaknya yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota. b. Simpanan Wajib Simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang tidak harus sama yang wajib dibayar oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu. c. Dana Cadangan Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperolah dari penyisihan sisa hasil usaha (SHU) yang dimaksudkan untuk menumpuk modal sendiri dan untuk menutup kerugian koperasi apabila diperlukan. d. Hibah Hibah adalah sejumlah uang yang diperoleh koperasi yang berasal dari pemberian sukarela perorangan, kolektif atau lembaga. Adapun modal pinjaman dapat berasal dari pihak-pihak berikut ini. a. Anggota b. Koperasi lainnya dan atau angggotanya c. Bank dan lembaga lainnya d. Penerbitan obligasi dan surat utang lainnya e. Sumber lain yang sah C. Macam-Macam Koperasi di Indonesia Di Indonesia, koperasi memiliki berbagai macam bidang usaha sebagai berikut. 1. Koperasi konsumen, yaitu koperasi yang melakukan usaha di bidang penyediaan barang konsumsi untuk anggotanya (kebutuhan sehari-sehari). 2. Kopersai produsen, yaitu koperasi yang melakukan kegiatan dibudang pembuatan barang. Contoh: koperasi kerajinan kecil, koperasi perkebunan, koperasi peternakan. 3. Koperasi simpan pinjam (KSP), yaitu koperasi yang bergerak di bidang simpan pinjam. Contoh: KSP dengan anggota petani, KSP dengan anggota nelayan. 4. Koperasi jasa, yaitu koperasi yang memberikan pelayanan jasa. Contoh: koperasi usaha jasa angkutan, koperasi usaha fotokopi. 5. Koperasi pemasaran, yaitu koperasi yang beranggotakan orang-orang yang mempunyai kegiatan di bidang pemasaran barang-barang dagangan. Contoh koperasi pemasaran adalah sebagai berikut. a. Koperasi pemasaran ternak sapi, anggotanya adalah pedagang sapi. b. Koperasi pemasaran elektronik, anggotanya adalah pedagang barang-barang elektronik. c. Koperasi pemasaran alat-alat tulis kantor, anggotanya adalah pedagang alat tulis kantor. 6. Koperasi serba usaha, yaitu koperasi yang usahanya bermacam-macam, baik di bidang konsumsi, produksi, simpan pinjam maupun jasa. D. Perbedaan Koperasi dengan Badan Usaha yang Lain

Untuk mengetahui perbedaan antara koperasi dengan tabel berikut ini. Bentuk Pemilik Keunggulan 1. Pemilik bebes mengatur usaha. 1. 2. Keuntungan menjadi milik 2. Perusahaan pribadi. Satu orang Perseorangan 3. Rahasia perusahaan 3. terjamin 4. Keputusan cepat diambil 1. Kelangsungan firma terjamin. 1. 2. Ada pembagian kerja. 2. Minimal Firma dua orang 3. Modal lebih besar dibanding badan usaha perseorangan. 4. Risiko ditanggung bersama 1. 1. Mudah terbentuk. 2. Modal lebih banyak karena Ada pemilik relative lebih anggota aktif dan banyak. CV 2. anggota 3. Mudah memperoleh kredit pasif dari bank. 3. 4. Pengelolaan relati lebih baik.

badan usaha lain perhatikan Kelemahan Modal terbatas. Kelangsungan perusahaan tergantung pemilik. Risiko ditanggung pemilik.

Satu rugi yang lain ikut rugi . Bisa muncul konflik pribadi yang berdampak buruk bagi kelangsungan usaha. Ada anggota yang tanggung jawabnya terbatas, ada yang tanggung jawabnya tidak terbatas. Usaha dapat terganggu intervensi dari persero diam. Modal persero diam sulit ditarik.

1. Mudah menggumpulkan modal melalui penjualan 1. Modal yahng dibutuhkan saham. besar. 2. Persero bisa mengalihkan 2. Waktu pendirian lama. modal ke orang lain dengan 3. Biaya organisasi besar. Pemilik jalan menjual saham. PT 4. Dibutuhkan kepemimpinan saham 3. Tanggung jawab pemilik yang besar untuk memimpin tergantung saham yang PT. ditanamkan. 5. Rahasia kurang terjamin. 4. Efisien. 5. Perusahaan lebih terjamin. 1. Mengutamakan kesejahteraan anggota. 2. Usaha dijalankan anggota. 1. Bisa mendapat proteksi dari 3. Setiap anggota memiliki hak pemerintah sehingga sulit dan kewajiban yang sama. Koperasi Anggota bersaing di pasar bebas. 4. Pengelolaan demokratis dan 2. Keuntungan tidak cepat terbuka. menjadi besar. 5. Keuntungan dibagi pada seluruh anggota. Dari tabel di atas, kita bisa melihat hanya koperasi yang anggotanya memiliki hak dan keawjiban yang sama. Hal ini membuat koperasi lebih unggul dari segi persamaan. Apalagi koperasi memiliki pengelolaan yang dilakukan dengan prinsip demokrasi dan terbuka.

Kekuatan koperasi terletak pada sifat kolektifnya. Sifat kolektif ini cocokdengan jiwa gotong royong bangsa Indonesia. Kekuatan koperasi juga terletak pada kemampuannya menyerap tenagakerja dalam jumlah besar dan gaya pengelolaan yang ditopang oleh suasana kegotongroyongan tinggi. Koperasi Indonesia juga lekat dengan ekonomi rakyat karena tingginya tingakt penggunaan hasil prosuksi dalam negeri (bahan-bahan local). Akan tetapi, kita tidak boleh menutup mata akan kelemahan koperasi, khususnya koperasi Indonesai. Berikut pendapat Thomas Nugroho dalam Media Indonesia online, Rabu, 14 Juli 2004. 1. Pengembangan koperasi sejak Orde Lama hingga masa reformasi saat ini sering dijadikan alat kepentingan politik. 2. Hilangnya kepercayaan masyarakat akibat maraknya penyelewengan, penyalahgunaan wewenang, perselisihan, inefisiensi dan pemborosan sehingga merugikan anggotanya. 3. Koperasi memikul beban social yang sangat besar karena koperasi adalah sebuah idealisme ekonomi yang diperjuangkan oleh para pendiri republik ini untuk mewujudkan cita-cita keadilan sosial. Sekalipun begitu, kelemahan koperasi sebagai badan usaha ini mungkin hanya terletak pada penafsirannya. Koperasi umumnya ditafsirkan sebagai ekonomi rakyat dengan skala kecil. Padahal, untuk dapat memberikan sumbangan yang signifikan bagi perekonomian nasional, seharusnya koperasi mempunyai skala usaha yang menengah dan besar di berbagai sektor ekonomi. E. Koperasi Sekolah Koperasi sekolah yang kita bahas ini termasuk ke dalam koperasi konsumen karena biasanya koperasi sekolah baru mampu menjalankan peranan sebagai koperasi yang menyediakan barang-barang konsumsi seperti buku, alat tulis, makanan ringan, dan sebagainya untuk kebutuhan para siswa. Jadi, kopersai sekolah adalah koperasi yang anggotanya para siswa/murid dari suatu sekolah yang berfungsi sebagai wadah untuk mendidik tumbuhnya kesadaran berkoperasi di kalangan siswa. 1. Ciri-Ciri dan Tujuan Koperasi Sekolah Cirri-ciri koperasi sekolah adalah sebagai berikut. a. Koperasi sekolah didirikan dalam rangka kegiatan belajar mengajar para siswa sekolah. b. Anggotanya adalah kalangan siswa/murid sekolah yang bersangkutan. c. Kerena pendirian koperasi ini ada kaitannya dengan belajar manmgajar maka tidak disyaratkan menjadi badan hukum. d. Berfungsi sebagai laboratorium pengajaran koperasi di sekolah. Adapun tujuan didirikannya koperasi sekolah b erdasarkan SK bersama Menteri Perdagangan dan Koperasi dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 719/Kpb/XII/79 tentang Pendirian Pengkoperasian Sekolah, Universitas, dan Lain-Lain Lembaga Pendidikan di Lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan adalah sebagai berikut. a. Mendidik, menanamkan, dan memelihara suatu kesadaran hidup bergotong-royong dan setia kawan serta jiwa demokratis di antara para siswa. b. Memupuk dan mendorong tumbuhnya kesadaran serta semangat berkoperasi dikalangan para siswa. c. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan berkoperasi dikalangan anggota yang berguna bagi para siswa untuk bekal terjun di masyarakat. d. Menunjang program pembangunan pemerintah di sector perkoperasian melalui program pendidikan sekolah. e. Membantu dan melayani pemenuhan kebutuhan ekonomi para siswa melelui pengembangan pembagian kegiatan usaha.

2. Peranan Koperasi Sekolah Adanya joperasi sekolah sangat baik bagi pengembangan kemandirian dan kedewasaan siswa. Setiap lembaga pendidikan diharapkan memiliki koperasi. Koperasi sekolah mempunyai peranan yang sangat penting, yaitu sebagai berikut. a. Membentu pemerintah dalam pembangunan bidang perkoperasian melalui pendidikan di sekolah. b. Melatih siswa supaya memiliki kesadaran berkoperasi. c. Melatih siswa untuk disiplin, jujur, suka bekerja keras, setia kawan, bekerja sama saling membantu, dan mempunyai jiwa demokratis. d. Memberikan pengetahuan dan keterampilan berkoperasi pada siswa sehingga dapat menjadi bekal siswa saat terjun ke masyarakat. e. Mengembangkan jiwa kewirausahaan siswa. 3. Memilih Jenis Barang yang Dijual Koperasi Sekolah Pada dasarnya, koperasi sekolah didirikan untuk membantu siswa dalam pemenuhan kebutuhannya. Oleh karena itu, agar koperasi sekolah dapat berjalan dengan baik, pengurus koperasi sebaiknya menyediakan barang-barang yang dibutuhkan oleh siswa, khususnya barang-barang yang dapat menunjang proses belajar siswa. Barang-barang tersebut, antara laian sebagai berikut. 1. Alat tulis-menulis. 2. Buku-buku pelajaran. 3. Menyelenggarakan kefetaria sekolah. 4. Pakaian seragam sekolah. 5. Makanan kecil, minuman, permen, dan lain-lain. Apabila memungkinkan, koperasi juga dapat menyediakan barang lain, seperti sikat gigi, pasta gigi, sabun, dan lain-lain, tentunya dengan harga yang lebih murah dibandingkan herga di pasar atau di toko. Salah satu cara agar koperasi sekolah dapat memperoleh barang dagangan dengan harga murah adalah dengan membeli barang di pasar grosir atau agen langsung dan menjualnya kembali dengan keuntungan yhang dukup. Artinya, koperasi tidak memperoleh untung yang berlebihan namun, juga tidak terlalu rendah hingga mengancam keberadaan koperasi. Dengan demikian, koperasi masih dapat memperoleh untung (yang pada akhirnya juga akan kembali ke anggota sebagai sisa hasil usaha) dan anggotanya juga dapat memiliki barang dengan harga lebih murah. 4. Cara Mendirikan Koperasi Sekolah Pendirian koperasi sekolah melalui beberapa tahap berikut ini. a. Tahap persiapan Guru, siswa pengurus OSIS serta kepala sekolah pada satu sekolah tertentu mengadakan pertemuan-pertemuan untuk membicarakan dan merumuskan maksud dan tujuan pendirian koperasi sekolah. Untuk itu, dibentuk panitia pembentukan koperasi sekolah yang diberi wewenang untuk melakukan persiapan-persiapan dan pelaksanaan rapat pembentukan. Tugas panitia tersebut adalah sebagai berikut. 1) Mengumpulkan informasi tentang pengertian dan pemahaman koperasi sekolah dengan mengadakan konsultasi ke kantor koperasi setempat. 2) 2. Menetapjan waktu, tempat, acara pelaksanaan rapat pembentukan koperasi sekolah. 3) Manyiapkan administrasi rapat pembentukan, yang terdiri dari sebagai berikut. a) Daftar hadir undangan atau peserta rapat. b) Notulen rapat pembentukan.

c) Tata tertib rapat pembentukan. d) Akta pendirian koperasi. 4) Membuat rancangan anggaran dasar dan anggran rumah tangga koperasi. 5) Membuat proposal dan mencari sumber pendanaan rapat pembentukan koperasi sekolah. 6) Mempersiapkan sistem pemilihan pengurus dan pelantikan pengurus terpilih. 7) Hal-hal lain yang diperlukan dalam rapat pembentukan, seperti konsumsi rapat dan undangan. Seperti persiapan dirasakan cukup, undangan disebarkan untuk pelaksanaan rapat pembentukan secara resmi. Undangan ini sekurang-kurangnya ditujukan kepada: 1) Kepala sekolah. 2) Dewan/komite sekolah. 3) Utusan.pejabat kantor koperasi setempat. 4) Guru-guru. 5) Pengurus OSIS. 6) Siswa/murid calon anggota kopersi sekolah. b. Tahap Pembukaan Setelah tahap persiapan dilakukan secara matang, selanjutnya diadakan rapat resmi pembentukan koperasi sekolah yang dihadiri oleh para undangan yang ditentukan panitia. Rapat pembentukan teriri dari sebagai berikut. 1) Pembukaan. 2) Laporan panitia pembentukan koperasi tentang maksud dan tujuan pendirian koperasi sekolah. 3) Penjelasan dan pengarahan tentang pembentukan koperasi sekolah dari utusan/pejabat kantor koperasi. 4) Penbacaan tata tertib rapat pembentukan dan pemilihan pengurus koperasi. 5) Persetujuan rapat tentang pembentukan koperasi sekolah. 6) Pembahasan dan penetapan AD dan ART koperasi sekolah. 7) Rancana kerja dan rencana anggran belanja koperasi sekolah. 8) Pemilihan pengurus dan koperasi sekolah. 9) Penetapan pihak-pihak yang akan menendatangani naskah akta pendirian koperasi atas nama pendiri. 10) Pengajuan usul dari peserta. 11) Pengucapan sumpah/janji pengurus dan pengawas koperasi sekolah yang terpilih. c. Tahap Pengajuan Pengakuan Koperasi Sekolah kepada Kantor Koperasi Setempat Setelah terpilihnya pengurus dan pengawas koperasi serta telah ditetapkan wakil-wakil yang menandatangani akta pendirian, panitia pembentukan mengakhiri tugasnya dan membubarkan diri. Pelaksanaan pekerjaan koperasi dilakukan oleh pengurus yang dipimpin oleh ketua pengurusnya. Pengurus terpilih ini segera mendaftarkan koperasi ke kantor koperasi setempat atau dapat pula mengajukan surat permohonan mengesahkan badan hukum kepada penanggung jawab koperasi. Penjelasan pada tahap ketiga ini dapat dilihat pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian pada Pasal 9 sampai dengan Pasal 13.

Tahap-tahap tersebut apabila digambarkan adalah sebagai berikut.

Permasalahan

Kebutuhan

Prakarsa Bimbingan Pemerintah Kepala Sekolah, Guru, Dewan Sekolah

Persiapan

Rapat Pembentukan

Pengesahan/Pengakuan Koperasi atau Usulan Badan Hukum

Koperasi Sekolah

5. Manajemen Koperasi Sekolah Dalam mengelola koperasi sekolah, diperlukan struktur organisasi, modal, manfaat koperasi sekolah dan pihak terkait, serta sarana dan prasarana serta dukungan semua pihak. a. Struktur Organisasi koperasi terdiri dari sebagai berikut. 1) Rapat anggota Wewenang rapat anggota sangat luas yaitu sebagai berikut. a) Menetapkan atau mengubah dan menyempurnakan anggran dasar dan anggran rumah tangga koperasi. b) Merumuskan kebijakan umum dibidang organisasi, manajemen, dan usaha koperasi. c) Memilih, mengangkat, memberhentikan pengurus dan pengawas koperasi. d) Menetapkan rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi serta pengesahan laporan keuangan. e) Menyerahkan pertanggungjawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya. f) Menetapkan pembagian sisa hasil usaha (SHU). g) Menetapkan penggabungan, peleburan, pembagian, dan pembubaran koperasi. h) Berhak meminta keterangan dan pertanggung jawaban pengurus dan pengawas menegenai pengelolaan koperasi. Rapat anggota dilakukan paling sedikit sekali dalam satu tahun. Rapat anggota untuk mengesahkan pertanggungjawaban pengurus diselenggarakan paling lambat enam bulan setelah tahun buku lampau. Namun demikian, dalam pelaksanaannya diusahakan secepatnya. Selain RAT, koperasi dapat melakukan rapat anggota luar biasa (RALB). 2) Pengurus Para pengurus koperasi ini dipilih dari anggota koperasi dalam rapat anggota dengan masa jabatan lima tahun. Mereka bertugas mengelola koperasi dan usanhanya serta mempertanggungjawabkan usahanya itu kedepan rapat anggota dan rapat anggota luar biasa. Contohnya adalah dengan membuat laporan tahunan. Pengurus koperasi terdiri dari sebagai berikut. a) Ketua b) Wakil Ketua c) Sekretaris d) Wakil Sekretaris e) Bendahara f) Wakil Bendahara Selain keenam pengurus poko tersebut, koperasi perlu melengkapi dirinya dengan berbagai seksi yang jumlah dan jenisnya disesuaikan dengan kebutuhan usaha koperasi tersebut. 3) Pengawas Koperasi Sekolah Pengawas koperasi sekolah adalah merupakan salah satu alat kelengkapan organisasi koperasi. Pengawas koperasi memiliki tugas sebagai berikut. a) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijkan dan pengelolaan koperasi. b) Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya.

Pengawas koperasi memiliki wewenag sebagai berikut. a) Meneliti catatan yang ada di koperasi. b) Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan. 4. Badan Penasihat Angota badan penasihat adalah kepala sekolah dan wakil yang ditunjuk dari pengurus dewan/komite sekolah. 5. Pembina dan Pelindung Kepala sekolah diharapkan berperan sebagai Pembina, pelindung, dan pengawas jalannya koperasi agar bisa berjalan dengan baik, memperoleh keuntungan dan maju pesat. Apabila digambarkan dalam bentuk bagan, tampak seperti berikut.

Penasihat Kepala Sekolah

Rapat Anggota

Pengawas Koperasi

Pembina Guru

Pengurus

Badan Administrasi Organisasi

Bagian Keuangan

Bagian Usaha

6. Manfaat Koperasi Sekolah Dengan didirikannya koperasi sekolah, kesejahteraan warga sekolah khususnya anggota (siswa) koperasi sekolah dapat ditingkatkan. Dengan demikian koperasi sekolah memberikan manfaat sebagai berikut. a. Siswa dapat belajar berorganisasi, menjalankan usaha untuk meyejahterakan seluruh anggota. b. Siswa dapat memenuhi segala kebutuhan alat-alat pelajaran langsung di koperasi tanpa harus pergi belanja ke tempat yang jauh dari harga yang lebih murah. c. Membentuk sikap mental yang baik, berdisiplin, dan jujur di kalangan sisiwa, baik sebagai pengurus maupun anggota koperasi. d. Melatih siswa untuk biasa menebung

e. Memperoleh bagian SHU koperasi di akhir tahun. f. Melatih jiwa wirausaha di kalangan siswa. g. Menumbuhkan kompetensi siswa terhadap pemahaman sikap dan keterampilan berkompetensi untuk bekal hidup di masyarakat kelak. h. Siswa dapat mengenal guru lebih dekat terutama guru yang berhubungan langsung dengan koperasi. i. Praktik menjadi pengguna member manfaat penglaman kepada siswa untuk memimpin dan mengendalikan organisasi dan bisnis. j. Praktik sebagai anggota koperasi akan memperoleh pengalaman peduli terhadap pentingnya berkoperasi untuk menyejahterakan anggota koperasi. Selain member manfaat bagi siswa, koperasi juga bermanfaat bagi sekolah, yaitu sebagai berikut. a. Koperasi sekolah adalah salah-satu alat kelengkapan organisasi sekolah yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan warga sekolah. b. Sebagai laboratorium untuk menghasilkan output (lulusan) yang sesuai dengan tujuan kurikulum berbasis kompetensi, yaitu lulusan yang memiliki life skill (keterampilan hidup) dan sesuai dengan tuntutan tujuan instutisional sekolah. 7. Pengembangan Koperasi Sekolah Keberhasilan pengelolaan koperasi sekolah mampu meningkatkan potensi yang dimiliki siswa bahkan memberikan bekal keterampilan hidup (life skill), yaitu memiliki keterampilan berkoperasi. Dengan memiliki keterampilan berkoperasi maka siswa mampu bekerja dalam sebuah tim yang merupakan tuntutan ekonomi saat ini. Selain itu, siswa mampu merumuskan masalah ekonomi, seperti peduli terhadap kesejahteraan anggota koperasi. Dalam praktik pengelolaan koperasi sekolah yang berorganisasi pada life skill, terdapat beberapa unsure yang memberikan kontribusi dalam mengembangkan koperasi sekolah, yang dapat dikelompokkan menjadi faktor internal dan faktor eksternal. a. Faktor Internal Faktor Internal terdiri dari sebagai berikut. 1) Sarana, yaitu alat perlengkapan organisasi terdiri dari rapat anggota, pengurus dan pengawas. 2) Prasarana dapat berupa fasilitas yang diberikan oleh kepala sekolah, notulen rapat dan aktifitas rapat. 3) Tenaga, yaitu kualitas penggurus dalam mengelola koperasi sekolah. 4) Dana adalah uang yang tersedia untuk mebiayai koperasi sekolah. b. Faktor Eksternal Faktor eksternal terdiri dari sebagai berikut. 1) Unsur lingkungan terdiri dari OSIS, komite sekolah/dewan sekolah, dan kebijakan sekolah. 2) Perencanaan pemerintah terdiri dari kebijakan pemerintah dan fasilitas yang diberikan pemerintah melalui lembaga koperasi setempat. 3) Kondisi ekonomi terdiri dari kondisi ekonomi orang tua dan ekonomi nasional. Kegiatan Kerjakan tugas berikut ini dengan tepat! 1. Lengkapilah bagan berikut ini dengan jenis-jenis koperasi menurut tingkatannya

Induk Operasi

2. Lengkapilah bagan struktur organisasi koperasi sekolah berikut ini!

Penasihat Kepala Sekolah

Pembina Guru

3. Isilah bagan berikut ini dengan hak dan kewajiban anggota koperasi sekolah! Hak Anggota Koperasi Sekolah Kewajiban Anggota Koperasi Sekolah

F. Menghitung Pembangian Sisa Hasil Usaha Perhitungan sisa hasil usaha untuk koperasi pada prinsipnya sama seperti perhitungan laba rugi pada umumnya. Susunan dibuat seperti contoh berikut ini. Koperasi Gotong Royong Laporan Sisa Hasil Usaha Untuk Tahun yang Terakhir 31 Desember 2006 Anggota Rp. 137.500.000,00 (Rp. 3.000.000,00) (Rp. 4.500.000,00) Rp. 130.000.000,00 Rp. 40.000.000,00 Rp. 110.000.000,00 Rp. 5.000.000,00 (Rp. 2.000.000,00) (Rp. 3.000.000,00) Rp. 150.000.000,00 (Rp. 40.000.000,00) Rp. 110.000.000,00 Rp. 20.000.000,00 (Rp. 3.000.000,00) (Rp. 2.500.000,00) (Rp. 500.000,00) Rp. 14.000.000,00 (Rp. 2.500.000,00) Rp. 11.500.000,00 Bukan Anggota Rp. 32.500.000,00 (Rp. 1.000.000,00) (Rp. 1.500.000,00) Rp. 30.000.000,00 Rp. 5.000.000,00 Rp. 37.000.000,00 Rp. 2.000.000 (Rp. 1.200.000,00) (Rp. 1.800.000,00) Rp. 41.000.000,00 (Rp. 17.000.000,00) Rp. 24.000.000,00 Rp. 6.000.000,00 (Rp. 1.750.000,00) (Rp. 500.000,00) (Rp. 250.000,00) Rp. 3.500.000,00 (Rp. 525.000,00) Rp. 2.975.000,00 Total Rp. 170.000.000,00 (Rp. 4.000.000,00) (Rp. 6.000.000,00) Rp. 160.000.000,00 Rp. 45.000.000,00 Rp. 147.000.000,00 Rp. 7.000.000,00 (Rp. 3.200.000,00) (Rp. 4.800.000,00) Rp. 191.000.000,00 (Rp. 57.000.000,00) Rp. 134.000.000,00 Rp. 26.000.000,00 (Rp. 4.750.000,00) (Rp. 3.000.000,00) (Rp. 750.000,00) Rp. 17.500.000,00) (Rp. 3.025.000,00) Rp. 14.475.000,00

Penjualan Rutur penjualan Potongan penjualan Penjualan bersih HPP Persediaan awal Pembelian Biaya angkut Retur pembelian Potangan pembelian Barang tersedia untuk dijual Persediaan akhir HPP Hasil usaha kotor Beban usaha Beban penjualan Beban umum Beban lain-lain Hasil usaha sebelum pajak Pajak penghasilan SHU

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 27, menyatakan bahwa sisa hasil usaha koperasi dibagi sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam undang-undang dan anggaran dasar koperasi. Komponen pembagian SHU adalah sebagai berikut. 1. Sisa hasil Usaha yang Berasal dari transaksi dengan Anggota Sisa hasil usaha yang bersal dari transaksi dengan anggota terdiri dari sebagai berikut.

a. Anggota sebanding jasa yang diberikan b. Cadangan koperasi c. Dana pengurus d. Dana pegawai/karyawan e. Dana pendidikan koperasi f. Dana sosial g. Dana pembangunan daerah kerja 2. Sisa Hasil usaha yang Berasal dari Transaksi dengan Bukan Anggota Sisa hasil usaha yang berasal dari transaksi dengan bukan anggota, terdiri dari sebagai berikut. a. Cadangan koperasi b. Dana pengurus c. Dana pegawai/karyawan d. Dana pendidikan koperasi e. Dana sosial f. Dana pembangunan daerah kerja Mengingat pembagian SHU dibedakan menjadi dua bagian, apabila ditinjau dari sudut asal penghasilan usaha maka laporan perhitungan hasil juga usaha harus dibedakan menjadi dua jenis penjualan, yaitu yang berasal dari transaksi dengan anggota dan dengan bukan anggota. Pembagian dan besarnya masing-masing komponen diatur dalam anggaran dasar koperasi. Sebelum dicairkan, komponen0komponen tersebut disajikan dalam kelompom kewajiban lancar di neraca. Cadangan kopesai merupakan bagian sisa hasil usaha yang tidak dibagi dan dapat digunakan memupuk modal sendiri dan menutup kerugian yang mungkin terjadi di masa mendatang. Contoh pembagian SHU koperasi adalah sebagai berikut. Koperasi mandiri memperoleh laba bersih sebesar Rp. 20.000.000,00. Laba tersebut terdiri dari sebgai berikut. Anggota Rp. 16.000.000,00 Bukan anggota Rp. 4.000.000,00 Rp. 20.000.000,00 Menurut anggaran dasar koperasi, SHU dibagi menjadi sebagai berikut. Sisa Hasil Usaha Distribusi SHU Anggota Bukan Anggota 1. Bagian anggota 1.1 Jasa modal 20% 1.2 Jasa penjualan 20% 1.3 Jasa pembelian 10% 15% 2. Cadangan koperasi 40% 10% 3. Dana pengurus 20% 10% 4. Dana pegawai/karyawan 10% 5% 10% 5. Dana pendidikan koperasi 5% 10% 6. Dana sosial 5% 10% 7. Dana pembangunan daerah kerja Jumlah 100% 100% Setelah diketahui ketentuan pembagian sisa hasil usaha, baik yang berasal dari dari transaksi dengan anggota maupun dengan bukan anggota, maka pembagian sisa hasil usaha dilakukan sebagai berikut.

Dibagi Untuk1) Bagian anggota 1. Jasa modal 2. Jasa penjualan 3. Jasa pembelian Cadangan koperasi Dana pengurus Dana pegawai/karyawan Dana pendidikan koperasi Dana sosial Dana pembangunan daerah kerja

Anggota Rp. 16.000.000,0020% 20% 10% 15% 10% 10% 5% 5% 5% 100%

SHU dari Bukan Anggota Rp. 4.000.000,00

TotalRp. 3.200.000,00 Rp. 3.200.000,00 Rp. 1.600.000,00 Rp. 8.000.000,00 Rp. 4.000.000,00 Rp. 2.400.000,00 Rp. 2.000.000,00 Rp. 1.200.000,00 Rp. 1.200.000,00 Rp. 1.200.000,00 Rp. 12.000.000,00 Rp. 20.000.000,00

Rp. 3.200.000,00 Rp. 3.200.000,00 Rp. 1.600.000,00 Rp. 2.400.000,00 Rp. 1.600.000,00 Rp. 1.600.000,00 Rp. 800.000,00 Rp. 800.000,00 Rp. 800.000,00 Rp. 16.000.000,00 40% 20% 10% 10% 10% 10% 100% Rp. 1.600.000,00 Rp. 800.000,00 Rp. 400.000,00 Rp. 400.000,00 Rp. 400.000,00 Rp. 400.000,00 Rp. 4.000.000,00

2) 3) 4) 5) 6) 7)

Jurnal pembagian SHU koperasi adalah sebagai berikut2006 Des 31 Sisa Hasil Usaha SHU yang dibagi pada anggota Cadangan koperasi Dana pengurus Dana pegawai/karyawan Dana pendidikan koperasi Dana sosial Dana pembangunan daerah kerja (pembagian sisa hasil usaha koperasi Rp. 20.000.000,00 Rp. 8.000.000,00 Rp. 4.000.000,00 Rp. 2.400.000,00 Rp. 2.000.000,00 Rp. 1.200.000,00 Rp. 1.200.000,00 Rp. 1.200.000,00

Dari pembagian sisa hasil usaha koperasi tersebut terlihat bahwa jumlah yang tersedia untuk: Jasa modal = 20% x Rp. 16.000.000,00 = Rp. 3.200.000,00 Jasa penjualan = 20% x Rp. 16.000.000,00 = Rp. 3.200.000,00 Jasa pembelian = 10% x Rp. 16.000.000,00 = Rp. 1.600.000,00 Rp. 8.000.000,00 1. Jasa modal Bagian sisa hasil usaha yang diterima oleh anggota sebagai imbalan atas pemasukan modalnya ke dalam koperasi dihitung sebagai berikut. Contoh: Apabila diketahui saldo modal terakhir Husni di koperasi sekolah sebesar Rp. 40.000.000,00, simpanan seluruh anggota dalam koperasi berjumlah Rp. 3.000.000,00. Bagian jasa modal yang diterima Husni adalah 2. Jasa penjualan Jasa penjualan adalah bagian sisa hasil usaha yang diterima anggota karena jasanya membeli dari koperasi sehingga koperasi itu memperoleh keuntungan.

Contoh:

Nanda (anggota) membeli seragam sekolah dari koperasi sebesar Rp. 150.000,00 dan total pembelian anggota dari koperasi Rp. 40.000.000,00 maka jasa penjualan koperasi yang diterima oleh anggota Nanda adalah 3. Jasa Pembelian Penjualan barang dan jasa seorang anggota kepada koperasi disebut pembelian koperasi dari anggota yang bersangkutan. Keuntungan yang diperoleh karena pembelian dari anggota yang akan dibagi kepada anggota sesuai dengan ketentuan disebut jasa pembelian. Contoh: Abrian (anggota) menjual barang kepada koperasi seharga Rp. 80.000,00. Total penjualan anggota kepada koperasi selama tahun bukui berjalan sebanyak Rp. 5.000.000,00. Jasa pembelian yang akan dibagikan Rp. 1.600.000,00. Berdasarkan data tersebu, jasa pembelian yang diterima Abrian adala Kegiatan Kerjakan tugas berikut ini dengan tepat! Koperasi Milik Kita mempunyai modal sebagai berikut. Simpanan pokok Rp. 42.500.000,00 Simpanan wajib Rp. 34.700.000,00 Selain simpanan diatas, para anggota mempunyai simpanan sukarela sebesar Rp. 12.000.000,00. Pada tahun 2006, koperasi memperoleh sisa hasil usaha (setelah pajak) sebesar Rp. 24.500.000,00. Dalam anggaran dasar koperasi, ditetapkan tentang pembagian laba sebagai berikut. 1. Untuk anggota 15% Jasa modal 25% Jasa penjualan 20% 2. Cadangan koperasi 20% 3. Dana pengurus koperasi 15% 4. Dana pegawai/karyawan 10% 5. Dana pengembangan daerah kerja 5% 6. Dana pendidikan 5% 7. Dana sosial 5% Penjualan koperasi kepada seluruh anggotan sebesar Rp. 168.000.000,00 Dari data di atas, diminta: a. Susunlah pembagian sisa hasil usaha Koperasi Milik Kita! b. Buatlah jurnal atas pembagian Sisa Hasil Usaha! c. Hitung sisa hasil usaha yang diterima seorang anggota Fahrudin apabila diketahui: 1) Total penjualan koperasi kepada Fahrudi Rp. 670.000,00 2) Simpanan pokok Fahrudi Rp. 68.000,00 3) Simpanan wajib Fahrudi Rp. 54.000,00

KewirausahaanKisah sukses B.R.Ay Mooryati Soedibyo dan Mustika Ratu adalah kisah sukses seorang wirausaha. Bukan hanya Mustika Ratu, tetapi segudang merek terkenal lainnya seperti Sari Ayu, Ayam Bakar Wong Solo, Kodak, Kenctucky Fried Chicken dibangun oleh wirausaha. Wirausaha menyadari peluang yang tidak terlihat atau tidak dipedulikan oleh eksekutif bisnis lainnya. Seorang wirausaha mempertaruhkan sumebr dayanya sendiri dan mengambil risiko pribadi demi keberhasilan atau bahkankegagalan perusahaannya. Apakah sebenarnya wirausaha itu? Untuk memahaminya, mari kita pelajari bab berikut ini. Standar Kompetensi 4. Memahami pengelolaan koperasi dan kewirausahaan. Kompetensi Dasar 4.3 Mendeskripsikan peran dan jiwa kewirausahaan. A. Pengertian Kewirausahaan Istilah wirausaha identik dengan wiraswasta. Kata wiraswasta berasal dari wira yang berarti utama, gagah, luhur, berani atau teladan; swa berarti sendiri; sta berarti berdiri; dan swasta berarti berdiri diatas kaki sendiri. Bertolak dari pengertian tersebut, wiraswasta dapat diartikan sebagai suatu keberanian untuk memulai usaha atas kekuatan sendiri. Pengertian diri sendiri bukan berarti bahwa seseorang bekerja sendirian, tetapi lebih menekankan pada ciri dan watak untuk kemandirian dalam menjalankan usaha. Vermon A. Musselman dan John H. Jackson mengatakan bahwa kepengusahaan (wiraswasta) adalah menginvestasikan dan mempertaruhkan waktu, uang, dan usaha untuk memulai suatu perusahaan dan menjadikannya berhasil. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru, memasarkan serta mengatur permodalan operasinya. Menurut Encyclopedia of Americana, entrepreneur (wiraswasta) didefinisikan sebagai seseorang yang berani mengambil risiko dengan menyatukan fungsi produksi, termasuk modal, bahan baku, tenaga kerja, dan menerima imbalan dalam bentuk laba dari nilai pasar yang dihasilkannya. Joseph. A. Schumpeter dalam bukunya The Theory of Economic Development mngartikan wirausaha sebagai orang yang memiliki respon kreatif terhadap lingkungan perekonomian yang membuatnya sebagai pusat dari pengembangan bahan baku. Pada bukunya yang lain, yaitu Capitalism, Socialism, and Democracy, Joseph A. Schumpeter, mengertikan wirausaha sebagai orang yang selalu mencoba dan melakukan kemungkinan peluang bisnis yang baru dan belum perbah dicoba seluruhnya. Menurut Geoffrey G. Meredith, wirausaha adalah orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan usaha (bisnis), mengumpulkan berbagai macam sumber daya yang dibutuhkan dalam rangka mengambil keuntungan dan tindakan yang tepat guna memastikan bahwa dia akan sukses. Dari beberapa defenisi tersebut dapat disimpulkan bahwa wirausaha adalah orang yang pandai menangkap peluang dan berani mengambil risiko, sanggup bekerja keras, percaya diri, memiliki bakat untuk memimpin, haus akan prestos, dan berorientasi pada tugas.

B. Peran Wirausaha dalam Perekonomian Peran sumber daya manusia (SDM) sangat dominan dalam menentukan keberhasilan dan kemajuan suatu bangsa dibandingkan dengan pengaruh sumber daya alam yang melimpah. Sebagai contoh, Negara Jepang. Negara Jepang miskin dalam pemilikan sumber daya alam, tetapi dapat tumbuh menjadi Negara raksasa di bidang ekonomi. Mengapa hal itu bisa terjadi? Hal itu dikarenakan mutu sumber daya manusia Jepang rata-rata jauh lebih unggul dibandingkan dengan sumber daya manusia di Negara lain. Kemajuan yang luar biasa di Jepang didapat melalui orang-orang berjiwa wirausaha yang ulet. Perusahaan yang mereka kelola mula-mula berskala kecil, kemudian berubah menjadi perusahaan menengah dan akhirnya menjadi perusahaan raksasa. Para wirausahawan mempunyai peranan penting dalam menggairahkan kegiatan perekonomian. Mereka berusaha mencari terobosan baru dalam menghasilkan suatu barang. Dalam proses produksi, mereka tentu membutuhkan tenaga kerja sehingga bisa memperluas kesempatan kerja bagi masyarakat luas. Para pekerja pun mandapatkan gaji yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan mereka dalam mencapai kemakmuran. Para wirausahaan juga berperan dalam upaya meningkatkan pendapatan nasional. Mereka juga menyumbang kenaikan pendapatan nasional memelaui berbagai komoditas yang berhasil diekspor dan memperbanyak pajak kepada pemerintah. C. Ciri-Ciri dan Usaha Persyaratan menjadi Wirausaha Seorang wirausaha memiliki cirri-ciri yang dijelaskan pada tabel berikut ini. Ciri-Ciri Watak 1. Percaya diri Keyakinan, ketidaktergantungan, individualistic, dan optimism. 2. Berorientasi pada tugas dan hasil Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi laba, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, dan optimism. Kemampuan untuk mengambil risiko yang wajar dan suka tantangan. Perilaku sebagai pemimpin, bergaul dengan orang lain, menanggapi saran-saran, dan kritik. Inovatif dan kreatif serta fleksibel. Pandangan ke depan, perfektif.

3. Pengambilan risiko

4. Kepemimpinan

5. Keorisinilan 6. Berorientasi ke masa depan

Selain cirri-ciri yang telah dijelaskan, beberapa syarat yang diperlukan untuk menjadi wirausahawan, antara lain sebagai berikut. 1. Memiliki modal 2. Mampu menagkap peluang 3. Mampu melakukan perhitungan secara matang 4. Berani mengambil risiko perlunya manajemen waktu 5. Mau dan mampu bekerja sama

6. Ada keinginan untuk belajar 7. Tidak pernah merasa puas. Wirausahawan dibedakan menjadi wirausahawan andal, tangguh, dan unggul. Berikut ini cirriciri dari masing-masing wirausahawan tersebut. 1. Kualifikasi Wirausahawan yang Andal Wirausahawan yang andal adalah wirausaha yang mempunyai semangat, sikap perilaku, dan kemampuan yang cukup baik untuk dapat memulai, memiliki, dan mengelola perusahaan yang risikonya tidak begitu besar dan kegiatan usahanya masih sederhana. Ciri-ciri wirausahawan yang andal, antara lain sebgai berikut. a. Memiliki rasa percaya diri dan sikap mandiri yang tinggi. b. Mau dan mampu mencari serta menangkap peluang usaha yang menguntungkan dan melakukan hal-hal yang perlu untuk memanfaatkannya. c. Mau dan mampu bekerja keras dan tekun. d. Mau dan mampu berkomunikasi dalam melakukan tawar-menawar dan bermusyawarah dengan berbagai pihak. e. Menghadapi hidup dan menangani usaha dengan terencana, jujur, hemat, dan disiplin. f. Mencintai kegiatan usaha dan perusahaannya secara lugas dan tangguh, tetapi cukup luwes dalam melindunginya. g. Mau dan mampu meningkatkan kapasitas diri sendiri dan kapasitas perusahaan dengan memanfaatkan dan memotifasi orang lain serta melakukan perluasan dan pengembangan udaha dengan risiko yang moderat. h. Mampu mengenal dan mengendalikan lingkungan serta menggalang kerja sama yang saling menguntungkan dengan berbagai pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan. 2. Wirausahawan yang Tangguh Cirri-ciri wirausahawan tangguh, antara lain sebagai berikut. a. Berpikir dan bertindak secara bijak dan adaptif terhadap perubahan dalam mencari peluang, termasuk menaggung risiko yang agak besar dalam mengatasi masalah. b. Selalu berusaha untuk mendapatkan keuntungan melalui berbagai keunggulan dalam memuaskan langganan. c. Berusaha mengenal dan mengendalikan kekuatan dan kelemahan perusahaan serta meningkatkan kemampuan pengendalian dengan sistem intern. d. Selalu berusaha meningkatkan kemampuan dan ketangguhan perusahaan, terutama dengan pembinaan motivasi dan semangat kerja serta pemupukan permodalan. 3. Wirausahaan Unggul Ciri-ciri wirausahaan unggul, antara lain sebagai berikut. a. Berani mengambil risiko dan mampu menghadapinya dengan penuh perhitungan. b. Selalu berupaya mencapai dan menghasilkan karya bakti yang lebih baik untuk langganan, pemilik, pemasok, tenaga kerja, masyarakat, bangsa, dan Negara. c. Antisipatif terhadap perubahan dan akomodatif terhadap lingkungan. d. Kreatif mencari dan menciptakan peluang pasar serta meningkatkan produktivitas dan efisiensi. e. Selalu berusaha meningkatkan keunggulan dan citra perusahaan melalui inovasi dalam berbagai bidang. D. Bidang Usaha bagi Wirausaha Bidang usaha yang digeluti oleh wirausahawan, antara lain sebagai berikut. 1. Bidang Karier dan Jabatan

Setiap orang mempunyai ambisi dalam bidang karier atau jabatan dalam instansi pemerintah atau swasta. Di lingkungan pemerintah, agar pekerjaan mereka produktif dan efisien diperlukan kualitas pribadi yang tinggi dengan mengembangkan sifat-sifat kewirausahaan. Dikalangan swasta yang penuh tantangan dan persaingan, menuntut mereka memiliki sikap, mental dan kepribadian yang kuat untuk maju dan berprestasi. 2. Bidang Pendidikan Cirri-ciri mnusia wirausaha dalam bidang pendidikan adalah sebagai berikut. a. Mengerti dengan jelas tujuan yang harus dicapai dalam belajar dan bertingkah laku baik di rumah, di sekolah maupun di lingkungan masyarakat. b. Memiliki motivasi yang kuat untuk mencapai pendidikan yang tinggi dan bermanfaat. c. Berkemauan keras untuk menyelesaikan semua tugas dan pekerjaannya demi kemajuan belajar. d. Percaya diri dalam menghadapi dan melaksanakan tugas-tugasnya. e. Mampu mendayagunakan waktu untuk belajar. f. Rajin, tekun, ulet, dan tabah dalam belajar. g. Tidak menunda-nunda pekerjaan dan tugas. h. Bekerja dengan teliti dan cermat untuk menghindari kesalahan-kesalahan. 3. Bidang Ekonomi Bidang usaha ekonomi, meliputi bidang usaha formal dan bidang usaha informal. a. Bidang Usaha Formal Bidang usaha formal adalah bidang usaha yang membutuhkan syarat-syarat tertentu agar dapat melakukan kegiatan usaha. Usaha formal dapat berbentuk firma, perseroan komanditer, PT, dan bentuk usaha lainnya yang memerlukan akta atau izin pendirian. Cirri-ciri perekonomian di sektor formal adalah sebagai berikut. 1) Usahanya memiliki izin. 2) Usahanya membutuhkan modal relatif besar. 3) Adanya keharusan membayar pajak. 4) Secara umum keuntungan yanf diperoleh besar. 5) Pembukuan dilakukan secara teratur karena transaksinya banyak dan perlu dianalisis. 6) Kegiatan usaha lebih banyak dilakukan di daerah perkotaan. b. Bidang Usaha Informal Bidang usaha informal adalah suatu sektor perekonomian masyarakat yang omzetnya tidak besar dan umumnya tidak memiliki izin pendirian. Contoh: pedagang kaki lima, tukang tambal ban, dan salon kecantikan. Ciri-ciri usaha informal, antara lain sebagai berikut. 1) Tidak memerlukan modal besar. 2) Kebayakan tidak memilih izin usaha. 3) Peralatan-peralatan yang digunakan masih sederhana. 4) Tidak membayar pajak. 5) Barang-barang yang dihasilkan relative murah. 6) Administrasi atau pembukuannya sangat sederhana.

E. Penelitian Sederhana terhadap Keberhasilan atau Kegagalan Wirausaha di Lingkungan Setempat Seorang wirausaha yang tangguh tidak akan menyerah terhadap kegagalan yang dialamianya. Kegagalan tersebut dijadikan modal dan pengajaran berharga dan tidak menjadikannya putus asa. Untuk melihat bagaimana seorang wirausaha dalam menghadapi kegagalan, simaklah cerita Nismayati A. Chalik Lubis berikut ini. Nismayati A.Chalik Lubis adalah seorang petani bunga yang berhasil menunaikan ibadah haji berkat usahanya dalam berjualan bunga. Nismayati dikenal sebagai peserta beromzet terbesar dalam pameran bunga yang diadakan di Medan tahun 2001. Kesuksesannya menjadi petani bunga tidak diraih dengan mudah. Sebelum berjualan tanaman dalam rumah, Nismayati telah merasakan sakitnya gagal menjadi petani anggrek. Kegagalan menjadi petani anggrek tersebut terjadi setelah sepuluh tahun ia menggeluti bisnis tanaman. Pada saat itu, ada pedagang dari Batam yang menjual anggrek Dendrobium seperti yang dijualnya seharga Rp. 500,00 sebatang tanpa mengitung jumlah kuntum bunga yang ada pada batang tesebut. Padahal, ketika itu harga bunga tersebut dia tawarkan Rp. 150,00 per kuntum. Dapat dibayangkan, para peminat bunga berlomba-lomba memborong bunga yang dijual pedagang dari batam tersebut dan melumpuhkan bisnis anggrek milik Nismayati yang tergolong pemasok anggrek nomor satu di Medan saat itu. Karena sudah tidak kuat lagi menutupi biaya perawatan anggrek yang tergolong mahal, Nismayati memilih menjual seluruh anggrek yang ditanam di atas lahan seluas 4.000 m2. Anggrek-anggrek tersebut dijual seharga Rp. 500,00 sebatang tanpa melihat jumlah kuntumnya hingga seluruh koleksinya habis. Setelah kejadian tersebut, Nismayati berpikir, untuk apa lahan yang dimilikinya tersebut kalau tidak bisa menghasilkan pendapatan baginya, apalagi di atas lahan tersebut telah dibangun naungan dan rak-rak tempat pot bungan yang menghabiskan uang sebanyak 25 juta. Akhirnya, ia melirik tanaman dalam ruangan yang mulai diminati di sekitar tahun 1994. Nismayati mengaku tidak putus asa berbisnis bunga. Ia berubah haluan ke bisnis tananman dalam ruangan karena jenis tanaman ini tidak rentan penyakit, pemupukannya lebih gampang, dan kadang tidak perlu disiram. Dari satu bibit Phillodennon yang ia beli seharga Rp. 150.000,00, Nismayati mampu membuat anakannya hingga ratusan. Ia menyebutkan, asal telaten, mau belajar, dan sepenuh hati mengerjakannya, tanaman-tanaman tersebut akan terus menghasilkan. Jika kita teliti, faktor utama Nismayati mencapai sukses adalah tidak mudah putus asa. Kegagalan yang dialaminya tidak membuatnya frustasi dan kalah. Ia malah mencari alternative usaha lain yang tidak jauh dari hobi, yaitu tanaman dalam ruangan. Dengan demikian akhrinya ia dapat mencapai kesuksesan. Kegiatan Kerjakan tugas berikut ini dengan tepat! 1. Definisikan kembali pendapat para ekonom tentang wirausaha pada tabel berikut ini! Ahli Ekonomi Pendapat 1. Schumpeter 2. Vernon A. Musselman 3. Kamus Besar Bahasa Indonesia

2. Kemukakan ciri-ciri dan watak yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha pada tabel berikut ini! Ciri-Ciri Watak 1. 1. 2. 2. 3. 3. 4. 4. 5. 5. 6. 6. 3. Untuk menjadi seorang wirausaha yang andal, diperlukan waktu yang cukup lama dan tidak sekedar sebagai proses instan. Bagaimana prose situ harus dilalui? Analisalah jawabanmu! 4. Krisis ekonomi juga berpengaruh terhadap aktivitas para wirausahawan, bahwa ada yang gulung tikar. Langkah apa yang harus diambil untuk mengantisipasi adanya krisis tersebut? 5. Bedakan bidang usaha formal dan informal yang dimasuki oleh wirausaham pada tabel berikut! Bidang Usaha Formal Bidang Usaha Informal 1. 1. 2. 2. 3. 3. 4. 4. 5. 5. 6. 6. 7. 7. 8. 8. 9. 9. 10. 10.